PJBL MAT
Manajemen Pemberian Pakan Pada Ikan Larva, Benih, dan Indukan Ikan
Hias Di Glorious Fish Farm
Kelompok : 03
1. Ikhsanuddin 2010801066
2. Shofia Aniroh 2010801067
3. Rangga Wicaksono 2010801069
4. Sephia Chaerunnisya 2010801070
5. Indra Fari Kurniawan 2010801071
6. Novita Faradila RN 2010801081
7. Febriana Ayun Syah P 2010801082
Fakultas Pertanian
Universitas Tidar
Magelang
i
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI............................................................................................................ii
I. Pendahuluan..........................................................................................................1
1.1 Latar belakang................................................................................................1
1.2 Rumusan masalah...........................................................................................2
1.3 Tujuan.............................................................................................................2
II. Tinjauan Pustaka.................................................................................................3
2.1 Kaslifikasi dan Morfologi ikan koki..............................................................3
2.2 Klasifikasi dan Morfologi Ikan Guppy..........................................................4
2.3 Klasifikasi dan Morfologi Ikan Gibas............................................................5
2.4 Klasifikasi dan Morfologi Ikan man fish.......................................................5
2.5 Manajemen Pemberian pakan........................................................................6
2.6 Pakan..............................................................................................................7
2.7 Nutrisi.............................................................................................................7
2.8 Kualitas Air....................................................................................................8
2.9 Hama Penyakit...............................................................................................8
2.10 Biosecurity....................................................................................................9
III Metodologi..........................................................................................................9
3.1 Lokasi dan Waktu...........................................................................................9
3.2 Metode Pengumpulan Data............................................................................9
IV. Hasil dan Pembahasan.....................................................................................11
4.1 Pemberian pakan larva ikan.........................................................................11
4.2 Jenis pakan...................................................................................................11
4.3 Penyimpanan pakan......................................................................................12
4.4 Kualitas air...................................................................................................12
4.5 Hama dan Penyakit.......................................................................................12
V. PENUTUP.........................................................................................................13
5.1 Kesimpulan...................................................................................................13
5.2 Saran.............................................................................................................13
Daftar pustaka........................................................................................................13
ii
iii
I. Pendahuluan
1
1.2 Rumusan masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah disampaikan, maka permasalahan yang
dapat dirumuskan yaitu:
1.3 Tujuan
Adapun maksud dan tujuan pembuatan laporan PJBL ini adalah:
1. Menerapkan pemberian pakan ikan hias yang optimal dan efisien.
2. Menganalisis pemberian pakan yang dilakukan dengan metode
adlibitum dan at satiation.
2
II. Tinjauan Pustaka
Kingdom : Animalia
Filum : Chordata
Kelas : Actinopterygii
Ordo : Cypriniformes
Famili : Cyprinidae
Genus : Carassius
Spesies : C.auratus
Ikan mas koki ini mempunyai bentuk tubuh yang memanjang dan pipih
tegak (compressed) dan mempunyai mulut yang terletak di ujung tengah
(terminal). Bagian ujung mulutnya mempunyai dua pasang sungut dan di
dalamnya terdapatgigi kerongkongan yang tersusun dari tiga baris. Seluruh tubuh
ikan mas koki ini tertutupi oleh sisi yang mempunyai ukuran relatif kecil (Rahim
& Hidayat, 2018). Menurut Sufianto (2008), ikan mas koki menyerupai ikan
karper (ikan mas) yakni mempunyai sirip yang lengkap antara lain yaitu sirip
punggung, sirip dada, sirip perut, sirip anal, dan sirip ekor. Ikan mas koki
3
memiliki sisik yang berderet rapi serta mempunyai bentuk tubuh yang pendek dan
gemuk, sehingga gerakan tubuh waktu berenang sangat menarik.
Kingdom : Animalia
Filum : Chordata
Subfilum : Gnastomata
Superkelas : Osteichtyyes
Kelas : Cyprinodontoidai
Ordo : Cyprinodontoidai
Subordo : Poecilloidae
Family : Poecilidae
Genus : Poecilia
GAMBAR
Ciri-ciri morfologi ikan guppy yang didapatkan yaitu, ikan ini berukuran
kecil dengan bentuk tubuh memanjang silindris, bagian kepala kecil kemudian
membesar di bagian tengah tubuh, lalu mengecil ke bagian ekor. Sirip ekor
membesar dan membulat, berbentuk seperti kipas. Sirip ekor ikan jantan
mempunyai corak dan warna yang cerah, sedangkan ikan guppy betina
mempunyai warna yang tidak mencolok atau kurang menarik. Ikan guppy
memiliki warna tubuh yang cerah seperti warna orange dengan bintik-bintik hitam
dibagian ekornya yang menjadi ciri khas dari ikan guppy tersebut. Serta juga
memiliki 5 sirip yang ada pada tubuhnya, dengan jumlah meristic (D.5-6; P.5-7;
A.6-7; V.4-5; C.15- 20). Sirip perut pada ikan guppy berbentuk seperti pisau dan
bagian ujung siripnya berbentuk runcing. Ikan ini memiliki sisik stenoid. Putra et
4
al., (2016) menyatakan bahwa pada sisik stenoid biasanya terdapat garis-garis
pada sisiknya yang berupa sirculi dan anulli.
Kingdom : animalia
Filum : Chordata
Kelas : Actinopterygii
Ordo : Perciformes
Genus : Cichla
Spesies : C monoculus
GAMBAR
Ikan predator Peacock Bass adalah ikan air tawar yang sebagian besar
penyebarannya di Amerika Selatan, dan termasuk famili dari Cichlidae. Dari
sebagian banyak jenis ikan predator Peacock Bass, yang menjadi ikan predator
terbesar adalah spesies Cichla Temensis. Ikan ini dapat bertumbuh hingga
memiliki panjang maksimal 100cm pada habitat aslinya. Memelihara Peacock
Bass harus menyediakan pakan yang ekstra, hal itu dikarenakan mulut Peacock
Bass yang sangat besar dan lebar yang mampu menelan ikan besar, oleh karena itu
ikan ini termasuk ikan predator yang rakus. Ikan ini hidup pada perairan yang
mempunyai pH balanced 6.5 dan suhu air 27 derajat celcius.
Kingdom : Animalia
Phylum : Chordata
Class : Actinopterygii
Order : Perciformes
5
Family : Cichlidae
Genus : Pterophyllum
GAMBAR
Ikan manfish berasal dari Amerika Selatan, tetapi telah banyak dibudidayakan
di Indonesia. Ikan manfish disebut angle fish (Ikan Bidadari), karena bentuk dan
warnanya menarik serta gerakannya yang tenang. Secara umum budidaya ikan
manfish tidak membutuhkan lahan yang luas, bahkan dapat dilakukan dalam
akuarium, sehingga tidak membutuhkan investasi besar untuk budidayanya
(Tarwiyah 2001). Ikan manfish tergolong ikan bertulang belakang, memiliki
bentuk dan warna yang menarik. Tubuh berbentuk pipih dan panjang, mirip
seperti anak panah, panjang tubuh maksimum 15 cm. Sirip punggung dan perut
membentang lebar ke ekor. Pada bagian dadanya terdapat dua buah sirip yang
berwarna keputihan dan panjangnya menjuntai sampai ke bagian ekor yang
berfungsi menjaga dan melindungi telurnya (Lingga dan Susanto 2003). Ikan
manfish bersifat omnivora, tergolong mudah menerima berbagai jenis makanan
dalam berbagai bentuk dan sumber (Lingga dan Susanto 2003).
6
Pemilihan pakan untuk ikan hias tidak hanya melibatkan kriteria nilai gizi dan
efisiensi biaya saja namun juga harus mempertimbangkan kriteria lainnya seperti
kecernaan, kandungan racun dan ketersediannya. Efisiensi penggunaan pakan
ditentukan oleh kemampuan udang untuk mencerna dan sisa pakannya berjumlah
sedikit, untuk itu strategi pemberian pakan selain penggunaan pakan yang
memiliki kualitas tinggi, terjangkau harganya juga harus sesuai dengan kebutuhan
kultivan. Formulasi pakan yang lengkap
2.6 Pakan
Pakan pada budidaya ikan hias air tawar harus sesuai dengan kebutuhan
sehingga dapat memacu pertumbuhan dan warna tubuh ikan. Pemberian pakan
ikan hias harus mengandung nutrisi yang tepat. Menurut Nuhman (2009), pakan
yang mengandung nutrisi seperti karbohidrat, lemak, protein, mineral dan vitamin
dapat dijadikan sebagai sumber energi bagi ikan. Pakan ikan terdiri dari dua
macam yaitu pakan alami dan buatan. Pemberian pakan pada ikan hias ditentukan
berdasarkan bukaan mulut ikan, kebutuhan nutrisi dan usia. Pada larva ikan pakan
yang diberikan berupa fitoplankton atau zooplankton, sedangkan pada benih atau
indukan bisa diberi pakan buatan berupa pelet. . Pemberian pakan dilakukan
berdasarkan tingkah laku maupun sifat makan dari ikan yang digunakan untuk
menentukan jumlah dan frekuensi pakan. Umur dan jumlah tebar juga
menentukan dalam hal pemberian pakan.
2.7 Nutrisi
Kandungan nutrisi pada pakan harus sesuai dengan kebutuhan udang seperti
mengandung mineral, vitamin, protein, karbohidrat, lemak, dan asam amino
esensial. Hal ini sesuai dengan pernyataan Kaligis (2015), bahwa interaksi
berbagai macam mineral dalam pakan dapat mempengaruhi pertumbuhan. Selain
untuk pertumbuhan, protein juga berfungsi untuk sumber energi apabila
kebutuhan energi dari karbohidrat dan lemak tidak terpenuhi. Kebutuhan nutrisi
pada pakan juga harus mengandung unsur mikro dan mineral walaupun
kebutuhannya sedikit.
7
artemia juga sesuai dengan bukaan mulut larva ikan. Pemberian pakan cacing
sutra pada ikan yang sudah berusia satu minggu dengan kandungan nutrisi sebesar
protein mencapai 57%, lemak 13,3%, serat kasar 2,04%, kadar abu 3,6% dan air
87,7%. Cacing sutera mengandung 13 macam asam amino, yakni 7 asam amino
esensial dan 6 asam amino non esensial.
8
menjadi lemah dan akhirnya mudah terserang parasit (Pujiastuti, 2015). Serangan
parasit membuat ikan kehilangan nafsu makan, kemudian perlahan-lahan lemas
dan berujung kematian. Kerugian non lethal lain dapat berupa kerusakan organ
yaitu kulit dan insang, pertumbuhan lambat dan penurunan nilai jual.
2.10 Biosecurity
Biosecurity adalah upaya pengamanan media pembawa dari kontaminasi
organisme pathogen dari luar dan mencegah berkembangnya organisme pathogen
ke lingkungan budidaya.
9
III Metodologi
3.1 Lokasi dan Waktu
Kegiatan PJBL manajemen akuakultur tawar dilaksanakn di Glorious Fish
Farm kompleks Nari, Ngasem, Kec Tegallrejo, Kab Magelang. Dilaksanakan pada
bulan februari sampai maret 2023.
a. Data primer
Data primer adalah jenis data yang dikumpulkan secara langsung melalui
wawancara, survei, dan eksperimen. Data primer dalam kegiatan manajemen
pemberian pakan akan diperoleh melalui:
1. Pengamatan (observasi), metode pengumpulan data dengan
melakukanpengamatan terkait manajemen pemberian pakan dan
mencatat informasi yang terdapat di lapangan secara langsung.
2. Mengikuti secara aktif kegiatan-kegiatan yang dilakukan di lokasi PJBL
yang terkait dengan pembesaran dan kegiatan lainnya.
3. Wawancara, bentuk komunikasi langsung antara pelaku kegiatan PJBL
dan responden. Komunikasi berlangsung dalam bentuk tanya-jawab
dengan tatap muka. Informasi didapatkan dari pemilik dan petugas yang
berada di kawasan PJBL.
b. Data sekunder
Data sekunder didapatkan dari berbagai literatur, hasil penelitian terdahulu,
dan sumber bacaan lain yang berkaitan dengan topik PJBL, yaitu manajemen
pemberian pakan pada ikan hias. Sehingga dapat dijadikan acuan dalam
penulisan laporan hasil PJBL.
10
IV. Hasil dan Pembahasan
11
4.3 Penyimpanan pakan
Untuk menjaga kualitas pakan agar mampu bertahan lama juga harus
disimpan ditempat yang baik. Jika pakan disimpan dengan tidak baik akan
menyebabkan kemunduran mutu pakan yang mengakibatkan menurunnya
kandungan nutrisi dalam pakan, perubahan warna serta bau mempengaruhi daya
tarik ikan. Cara yang tepat dalam penyimpanan pakan yang baik adalah sebagai
berikut:
12
V. PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Pemberian pakan ikan dengan menggunakan metode at satiation dan ad
libitum dinilai lebih baik dari pada pemberian pakan dengan menggunakan
metode BBM. Karena nutrisi ikan akan terpenuhi sehingga mempercepat
pertumbuhan dan mengurangi angka kanibalisme, namun pemberian pakan
dengan metode ini dinilai memerlukan banyak waktu dan biaya yang lebih akan
tetapi hasil yang didapat akan maksimal.
5.2 Saran
13
DAFTAR PUSTAKA
14
KonsentrasiOksigen. [Skripsi]. Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan
Institut Pertanian Bogor. Bogor. 82 hal
Sutiana, S., Erlangga, E., & Zulfikar, Z. 2017. Pengaruh dosis hormon rGH dan
tiroksin dalam pakan terhadap pertumbuhan dan kelangsungan hidup benih
ikan koi (Cyprinus carpio, L). Acta Aquatica: Aquatic Sciences
Journal, 4(2): 76-82.
15