Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

BUDIDAYA IKAN NILA


( Oreochormis Niloticus )

Disusun Oleh :
Nama:Vicka Adesta Putri
Kelas:IX B
Absen:30

SMP NEGERI 1 LUMBANG TAHUN


PELAJARAN
2023 / 2024

i
KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT,


akhirnya makalah ini dapat diselesaikan.
Makalah ini berjudul Budidaya Ikan Nila (Oreochormis
Nilotikus). Makalah ini ditulis dengan maksud untuk
meningkatkan kegemaran masyarakat mengonsumsi ikan, karena
telah terbukti bahwa mengonsumsi ikan akan berdampak positif
bagi kesehatan.
Setelah masyarakat suka mengonsumsi ikan, sebagai
akibatnya adalah permintaan ikan akan meningkat sehingga harus
diimbangi dengan peningkatan produksi. Yang pada akhirnya,
diharapkan dapat meningkatkan pendapatan masyarakat atau
paling tidak membudidayakan ikan menjadi alternatif untuk
mendapat penghasilan.
Penulis menyadari makalah ini disusun sesederhana
mungkin dan jauh dari sempurna. Untuk itu, diharapkan kritik
dan saran yang membangun demi kesempurnaan Laporan Kerja
Lapangan ini. Penulis berharap semoga laporan ini bermanfaat
bagi pembaca.

Probolinggo,19 Januari 2024

Penulis

Vicka Adesta Putri

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL………………………………………………………..….i
KATA PENGANTAR...................................................................................ii
DAFTAR ISI................................................................................... ............iii
BAB I : PENDAHULUAN
A. Latar Belakang....................................................................................1
B. Tujuan Dan Manfaat Praktek...............................................................2
C. Metode Penulisan……………………………………………................2
D. Rumusan Masalah………………………………………....……………2
BAB II : TUJUAN PUSAKA
A.Morfologi Ikan Nila…………..…………………………………………3
B. Pemilihan Lokasi Kolam……………..………………………………...4
C. Pembesaran Ikan Nila Di Kolam Air Tenang…………..……………...4
D. Persiapan Kolam…………………………………………………....…..5
E. Sarana Budidaya……………………………………………..................6
F. Penebaran Benih………………………………………….……………..6
G. Pemberian Pakan…………………………………………..……………7
H. Pembesaran…………………………………………………………….17
BAB III : KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan………………………………………...………………………..…8
Saran……………………………………………………………………………8
Lembaran Pengesahan………………………………………………...……...13

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Melihat potensi sumberdaya perikanan dan kelautan Kabupaten


Probolinggo belum seluruhnya tergali, apabila dimanfaatkan dan
dikelola secara bijaksana dapat meningkatkan taraf hidup dan
kesejahteraan masyarakat.
Kebutuhan akan gizi mutlak diperlukan karena meningkatkan
produktifitas manusia di segala bidang. Maka perlu dicari bahan
pangan yang bermutu baik dengan harga yang relatif terjangkau dan
mudah didapat. Di antaranya adalah ikan, baik dari hasil tangkapan
dilaut maupun hasil budidaya. Daging ikan segar ternyata cukup
mengandung protein antara (16%-24%,lemak antara 0,2%-2,2%, unsur
mineral, vitamin serta karbohidrat. Penderita tekanan darah tinggi
sangat cocok mengkonsumsi ikan karena daging ikan tidak
mengandung kolesterol.
Ikan Nila (oreochormis niloticus) yang berasal dari Taiwan sudah sejak
tahun 1969 dikenal oleh masyarakat indonesia. nama atau sebutan nila
ditetapkan oleh Direktur Jenderal Perikanan pada tahun 1972 diambil
dari nama spesiesnya nilotika menjadi nila.
hasil penelitian menunjukkan bahwa ikan nila (oreochormis niloticus)
mempunyai keunggulan dan perkembangan budidaya relatif
lebih cepat. hal ini disebabkan oleh sifatnya yang mudah berkembang
biak, pertumbuhan badannya cepat, dan merupakan pemakan plankton
serta tumbuhan air lunak yang tumbuh di dalam kolam. Keunggulan
lain, ternyata ikan nila (oreochormis niloticus) dapat hidup, tumbuh dan
berbiak pada kondisi air ber pH=5
1

Ikan nila (oreochormis niloticus) termasuk salah satu jenis ikan yang
mempunyai toleransi terhadap kualitas air dengan kisaran lebar, maka
ikan nila (oreochormis niloticus) sehinga sangat cocok dibudidayakan di
kolam-kolam pekarangan yang relatif sempit di sekitar rumah tinggal.
cara pembudidayaan tidak sulit. Dari segi pembesaran, dapat
dibudidayakan dengan berbagai cara atau sistem antara lain
monokultur (pemeliharaan tunggal) polikultur (pemeliharaan
campuran) dan longyam (pemeliharaan terpadu)
Usaha pemerintah dalam memasyarakatkan makan ikan nila terutama di
pedesaan, untuk memenuhi kebutuhan gizi, kiranya akan terwujud. hal ini
didukung oleh keunggulan ikan nila (oreochormis niloticus) yang
harganya terjangkau masyarakat, mudah dibudidayakan, pertumbuhan
cepat, serta tahan terhadap oksigen rendah.

B. Tujuan dan Manfaat Praktek

Tujuan dari penyusunan makalah ini adalah untuk menambah


pengetahuan dan wawasan mahasiswa di bidang perikanan yaitu
mengetahui cara penebaran benih, pertumbuhan ikan, pemberian pakan,
cara pengapuran kolam, pemupukan kolam serta penanganan ikan selama
masa pemeliharaan.
Manfaat dari penyusunan makalah ini yaitu dapat meningkatkan
kemampuan dan keterampilan dalam budidaya ikan nila (oreochormis
niloticus) sebagai bekal terjun ke masyarakat.

C. Metode Penulisan Penulisan

Dalam Hal ini Penulis menggunakan metode mencari informasi dari internet

D. Rumusan Masalah
Bagaimanakah Proses Budi daya ikan nila di kabupaten probolinggo

BAB II
PEMBAHASAN

A. Morfologi Ikan Nila (Oreochormis Niloticus)

Menurut Saanin (1992 )secara sistematika ikan nila


(oreochormis niloticus) adalah:

Kingdo : Animalia
Phylum : Chordata
Sub Phylum : Vertebrata
Kelas : Pisces
Sub Kelas : Acanthotherigi
ordo : Perchomorphi
Sub ordo : Perchomorphi
Famili : Perchoiaea
Genus : Breochormis
Spesies : Breochormis +iloticus

Gambar Ikan Nil(oreochormis niloticus)


3
Ikan Nila (oreochormis niloticus) mempunyai ciri-ciri morfologi :
bentuk bulat pipih, punggung lebih tinggi, pada badan dan sirip ekor
(caundal fin) ditemukan garis lurus (vertikal). Sedangkan garis lurus
memanjang ditemukan pada sirip punggung. Ikan Nila (oreochormis
niloticus) dapat hidup diperairan tawar dan mereka menggunakan ekor
untuk bergerak, sirip perut, sirip dada dan penutup insang yang keras
untuk mendukung badannya.
Menurut Puslitbang Perikanan (1988) Ikan Nila (oreochormis niloticus)
adalah termasuk campuran ikan pemakan campuran (omnivora).
Adapun makanannya berupa :

1. Hewan-hewan seperti protozoa dan zooplankton

2. Ganggang, algae yang tersedia di kolam.

B.Pemilihan Lokasi Kolam

Lokasi kolam yang baik untukp embesaran Ikan Nila (oreochormis


niloticus) harus memenuhi persyaratan:
1. Tersedianya saluran pemasukan air dan pengeluaran air selama masa
pemeliharaan.
2. Kualitas air yang baik adalah pH (derajat keasamannya) 5-7, suhu
air 27-30 0C, oksigen terlarut (DO) berkisar 5 mg/1 pada suhu 20-21 0C,
Karbondioksida (CO2) tidak lebih dari 12 ppm dan kecerahan
kolam(Cholik, dkk. 1991).
3. Kondisi tanah yang baik adalah tanah liat/lempung dengan sedikit
kandungan pasir untuk menahan air masa air yang besar dan tidak
merembesnya kolam.

C.Pembesaran Ikan Nila(oreochormis niloticus)di Kolam Air Tenang

Pembesaran Ikan Nila (oreochormis niloticus) sistem air tenang


(monokultur) membutuhkan kolam minimum 100 m2, kontruksi kolam
disesuaikan kondisi lahan. Kedalaman kolam minimal 1 meter dan
tanggul harus kuat agar mampu menahan air. Agar sirkulasi air lancar,
4

kolam juga harus memiliki pipa pemasukan air maupun pengeluaran air
yang disaring agar mencegah masuknya predator melalui pipa.banyak
sedikitnya benih Ikan Nila (oreochormis niloticus) yang akan ditebar
harus disesuaikan dengan kolam berapa ukuran panjang dan lebar kolam
pemeliharaan yang tersedia. Hal ini dilakukan untuk menjaga agar padat
tebar Ikan Nila (oreochormis niloticus) di kolam sesuai dengan
keperluan sehingga perkembangan pembesaran ikan nila dapat
maksimum.

D.Persiapan kolam

Langkah-langkah dilakukan dalam persiapan kolam yaitu sebagai

berikut :

1. Pengeringan dasar kolam, pengeringan mutlak dilakukan karena


berfungsi menghilangkan senyawa beracun saerta membasmi hama dan
penyakit ikan, juga untuk memperbaiki pematang yang longsor dengan
cara menambal dengan tanah bagian berlubang, serta perbaikan pintu
pemasukan dan pengeluaran air jika ada yang tidak berfungsi misalnya
saringan yang rusak atau koyak, untuk mencegah ikan liar masuk ke
dalam kolam, mengikuti arus air, seperti ikan gabus, belut dan
sebagainya.
2. Pengapuran, digunakan kapur dolomit bertujuan untuk memperbaiki
kualitas dasar kolam. Takaran yang dianjurkan 250 gr/M2-500 gr/M2
luas kolam.untuk kolam seluas 100M2 dosis kapur yang di sebarkan
25000 gr — 50.000 gr atau 25 — 50 kg. Biarkan selama 5 sampai 7
hari
3. Pemupukan, dilakukan untuk menumbuhkan makanan alami yang
sangat dibutuhkan, baik oleh benih maupun induk di kemudian hari.
Sangat dianjurkan pupuk berupa kotoran unggas yang sudah menjadi
tanah. Dengan takaran 250 gr/m2 — 500 gr/m2 ; pupuk di sebar merata di
dasar kolam.
Untuk kolam seluas 100 m2 harus disediakan pupuk kandang antara
25.000 gr — 50.000 atau 25 kg atau 50 kg. Dibiarkan selama 7 hari.

5
4.Pengisian air, setelah persiapan selesai masukkan air kedalamnya
hingga ketinggian 10 cm dan biarkan selama beberapa hari agar
makanan alami tumbuh. Kemudian, pemasukan air ditambah lagi sampai
ketinggian 100cm

E.Sarana Budidaya
Alat/sarana yang digunakan oleh masyarakat pembudidaya Desa Sei
Tatas Kecamatan, Pulau Petak Kabupaten Kapuas adalah hampir sama
semua, misalnya :
1.Kapur dolomit
Yang gunanya untuk menaikkan kadar pH kolam dan mengendapkan
lumpur yang baru dibuat.
2.Pupuk kandang
Pupuk yang gunanya untuk membuat kolam ditumbuhi oleh makanan
alami dan membuat kolam menjadi subur.
3.Benih ikan
Benih ikan didapatkan dari Balai Benih yang ada di Kuala Kapuas yaitu
dari Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Kapuas, ukuran benih
yang ditebarkan ukurannya berkisar antara 3-5 cm yang seragam.
4.Pakan ikan
Pakan yang diberikan berupa Pellet (buatan pabrik) yaitu ukuran pakan
No. 1 (satu) yaitu PF 118 dengan kandungan Protein 30 %.

F.Penebaran Benih
Setelah kolam dinyatakan sudah siap, lalu dilakukan penebaran benih nila
dengan ukuran 3-5 cm dengan padat penebaran 10-15 ekor/m2. Untuk kolam
ukuran 100 m2 dapat ditebari benih 1.000 ekor. Benih yang dipilih benar-benar
sehat dengan ciri-ciri : warna cerah, gerakannya lincah dan tidak sakit. Agar
benih tidak menderita stress oleh perbedaan suhu udara dan air. Penebaran benih
dilakukan pada pagi atau sore hari. Penebaran pada siang hari dapat
membahayakan keselamatan benih

6
Penebaran benih harus dilakukan dengan hati-hati. Cara yang aman dan praktis
dengan mendiamkan wadah berisi air beberapa saat hingga suhunya sama
dengan suhu air kolam pembesaran. Kemudian wadahnya digulingkan secara
perlahan-lahan. Biarkan benih keluar dengan sendirinya. Tinggal saat pertama
kali menebar benih harus dicatat agar waktu panen dapat dipastikan.

G.Pemberian Pakan

Untuk benih ikan sampai hari ketiga, benih tidak perlu diberi makan karena
pakan alami hasil pemupukan masih tersedia. Menginjak hari keempat barulah
kita memberikan pakan buatan berupa pellet berkadar protein 25%. Pakan
berupa pellet diberikan setiap hari sebanyak tiga kali pemberian, disesuaikan
dengan umur dan ukuran ikan.
Untuk mengetahui pertambahan berat badan ikan yang ada di kolam,
dilakukan penangkapan seminggu sekali kurang lebih 30% dari jumlah ikan
keseluruhan.
Untuk ukuran 20-50 gr diberikan pellet sebanyak 4% - 5% dari bobot total
ikan, 50-200 gr diberikan pellet sebanyak 3% dan ukuran 200-500 gr sebanyak
2% dengan frekuensi pemberian 3 kali sehari.

H.Pembesaran
Kolam untuk membesarkan Ikan Nila (Oreochormis Niloticus)
Harus dipersiapkan lebih dulu dengan cermat,baik itu meliputi pengolahan
dasar kolam, pengeringan, pemupukan, pengapuran dan penggenangan
air selama 5-7 hari agar diperoleh hasil panen yang optimal. Juga
pakan tambahan dari luar berupa pellet berkadar protein 25% diberikan
setiap hari sebanyak 3-5% dari bobot ikan keseluruhan diberikan 3 kali
perhari, pagi, siang dan sore.Jika selama pemeliharaan berjalan normal
dalam tempo 6-7 bulan dengan berat hasil panen mencapai 250-350
gr/ekor, sudah dapat di konsumsi.

BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN

A.Kesimpulan

Usaha pemeliharaan Ikan Nila (Oreochormis Niloticus) di Kabupaten


Kapuas mempunyai prospek yang cukup baik dikembangkan, karena
permintaan pasar yang cenderung sangat meningkat dan rasanya yang
gurih serta ditunjang pula harganya yang relatif mahal dibandingkan
dengan ikan hasil budidaya air tawar lainnya di sekitar Kuala Kapuas.
Pemeliharaan Ikan Nila (Oreochormis Niloticus) di kolam merupakan
salah satu cara budidaya ikan yang mudah dikembangkan di Kabupaten
Kapuas karena wilayahnya yang banyak air dan sungai serta pola
budidaya ikan yang mulai digandrungi masyarakat. Juga sebagai
alternatif sumber pendapatan dan pemenuhan gizi keluarga.
Makanan bagi Ikan Nila (Oreochormis Niloticus) juga tidak sulit,
karena ia mau menyantap segala jenis makanan alami ataupun buatan
(pellet), bahkan diberi dedak halus ataupun ampas tahu ia mau juga. Ikan
Nila (Oreochormis Niloticus) termasuk jenis ikan pemakan campuran
(omnivora).
Berbeda dengan jenis ikan konsumsi lainnya, Ikan Nila (Oreochormis
Niloticus) termasuk golongan pemakan segala ini dapat dibudidayakan
(pembesaran) dengan berbagai sistem, antara lain
sistem air deras, keramba, jaring terapung, longyam serta di kolam air
tergenang (stagnat water). Oleh karena dibudidayakan dengan banyak cara
itulah, maka Ikan Nila (Oreochormis Niloticus) dapat dijadikan alternatif
pemilihan usaha.
B.Saran
Selama masa pemeliharaan perlu diawasi kemungkinan adanya serangan
hama dan penyakit. Cara yang paling aman untuk mengendalikan hama
adalah secara fisik menangkap langsung hewan liar/hama tadi atau
mencegahnya masuk ke dalam kolam.
Sedangkan penyakit ikan dapat dicegah dengan pengapuran yang
seimbang untuk mempertahankan kualitas air, serta diupayakan
suhu air tidak kurang dari 28 0C.

DAFTAR PUSTAKA

Anonim, Petunjuk Teknis Budidaya Ikan Nila (Buku I). Direktorat Bina
Produksi, Direktorat Jenderal Perikanan, Departemen Pertanian, Jakarta.
1989.

----------, Petunjuk Teknis Budidaya Ikan Nila Merah (Oreochormis Sp).


Dinas Perikanan Propinsi Daerah Tingkat I Jawa Timur. Probolinggo.
1988.

----------, Petunjuk Teknis Budidaya Ikan Nila Merah Proyek


Diversifikasi Pangan dan Gizi Sub Sektor Perikanan, Direktorat Jenderal
Perikanan, Departemen Pertanian. Jakarta 1996/1997.

Cholik, F., Artati dan Rahmat Arifin. Pengelolaan Kualitas $ir Dalam
Kolam Ikan. 1991.

Hassanudin Saanin. Taksonomi dan Kunci Identifikasi Ikan. Bina Cipta


Jakarta.

1992.

Puslitbang Perikanan. Petunjuk Pengoperasian Unit Sarana Pembesaran


Ikan Nila. 1988.

9
LEMBARAN PENGESAHAN

Laporan yang berjudul budidaya ikan nila (Oreochormis Niloticus)di desa


purut kec.lumbang kab.probolinggo’ini telah di baca dan disahkan pada
tanggal 19 januari 2024

Guru Pembimbing Wali Kelas

Kris Wardana Spd . Drs.Setija Dwi Cahyono


NIP.19690710300312 NIP.196612251999031006

Mengetahui
Kepala Sekolah

Joko Winarno Spd.


NIP.196906151998021004

10

Anda mungkin juga menyukai