Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
LAPANGAN
NIM : 2018.02.5.0007
Dan dinyatakan telah diterima Program Studi Perikanan Fakultas Teknik dan Ilmu
Kelautan Universitas Hang Tuah.
Dr. Ir. M. Arief Sofijanto M.Si Dr. Ir. Ninis Trisyani, M.P.
NIP.01040 NIP.01071
ii
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur penulis panjatkan atas kehadirat Allah SWT berkat
limpahan Rahmat dan Hidayah-Nya sehingga Usulan Praktek Kerja Lapang yang
berjudul “TEKNIK PEMBESARAN IKAN NILA (Oreochromis niloticus) DI PT.
INDOSCO DWIJAYA SAKTI, KEC.GEDANGAN , KABUPATEN SIDOARJO ,
JAWA TIMUR .” ini dapat terselesaikan. Usulan Praktek Kerja Lapang ini disusun
sebagai acuan untuk melaksanakan PKL.
Penulis
iii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL…………………………………………………… i
HALAMAN PENGESAHAN………………………………………….. ii
KATA PENGANTAR………………………………………………….. iii
DAFTAR ISI……………………………………………………………. iv
DAFTAR GAMBAR…………………………………………………… v
BAB I PENDAHULUAN ……………………………………………… 1
1.1 Latar Belakang…………………………………………………... 1
1.2 Maksud dan Tujuan…………………………………………….... 2
1.3 Tempat dan Waktu………………………………………………. 2
BAB II TINJAUAN PUSTAKA……………………………………….. 3
2.1 Klasifikasi Ikan Nila……………………………………………... 3
2.2 Morfologi Ikan Nila……………………………………………… 4
2.3 Habitat dan Tingka laku………………………………………….. 4
2.4 Kebiasaan Makan………………………………………………… 5
2.1 Teknik Pembesaran Ikan Nila…………………………………… 5
2.5.1 Persiapan Kolam…………………………………………… 5
2.5.2 Penebaran Benih Ikan Nila………………………………… 6
2.5.3 Pemeliharan Ikan Nila……………………………………... 6
2.5.3.1 Manajemen Pakan……………………………….. 6
2.5.3.2 Manajemen Kualitas……………………………... 7
2.5.3.3 Manajemen Penyakit……………………………... 7
2.5.4 Pemanenan…………………………………………………. 8
2.6 Analisa Usaha…………………………………………………… 9
BAB III METODE PELAKSANAN………………………………….. 10
3.1 Pelaksananan Praktek Kerja Lapang……………………………. 10
3.2 Jenis Data……………………………………………………….. 10
3.3 Teknik Pengumpulan Data……………………………………… 10
3.4 Analisa Data…………………………………………………….. 11
DAFTAR PUSTAKA………………………………………………….. 12
LAMPIRAN…………………………………………………………… 13
iv
DAFTAR GAMBAR
v
vi
BAB I
PENDAHULUAN
1
1.2. Maksud dan tujuan
Maksud dari PKL ini adalah ingin mengetahui tahapan-tahapan dalam
kegiatan pembesaran ikan nila, meliputi:
1. Mengetahui persiapan wadah
2. Mengetahui berapa padat peneberan benih ikan nila
3. Mengetahui bagaimana pemeliharan benih ikan nila meliputi:
Mengetahui bagaimana kualitas air
Mengetahui bagaimana pemberian pakan.
Mengetahui manajemen penyakit
4. Mengetahui pemanenan
5. Mengetahui mengenai pemasaran atau analisa usaha
Tujuan dari Praktek Kerja Lapangan (PKL) adalah untuk memahami
kegiatan pendederan ikan Nila dan untuk menambah wawasan mahasiswa dalam
mengenali dunia kerja.
2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Klasifikasi
Menurut Saanin (1984), ikan nila (Oreochromis niloticus) mempunyai
klasifikasi sebagai berikut :
Regrum : Animalia
Filum : Chordata
Subfilum : Vertebrata
Kelas : Pisces
Subkelas : Acanthopterigii
Ordo : Percomorphi
Subordo : Percaide
Famili : Cichlida
Genus : Oreochromis
Spesies : Oreochromis sp.
(Sumber: https://www.tafshare.com/2020/04/klasifikasi-morfologi-dan-habitat-hidup-ikan-nila-
oreochromis-sp.html 2021).
Gambar.1. Ikan Nila
3
2.2 Morfologi
Morfologi ikan nila (Oreochromis niloticus) menurut Saanin (1984),
mempunyai bentuk tubuh bulat pipih, pada badan dan sirip ekor (caudal fin)
ditemukan garis lurus. Pada sirip punggung ikan nila ditemukan garis lurus
memanjang. Ikan Nila dapat hidup di perairan tawar dengan menggunakan ekor
untuk bergerak. Nila memiliki lima sirip, yaitu sirip punggung (dorsal fin), sirip
dada (pectoral fin) sirip perut (ventral fin), sirip anus (anal fin), dan sirip ekor
(caudal fin). Sirip punggungnya memanjang dari bagian atas tutup insang sampai
bagian atas sirip ekor. Terdapat juga sepasang sirip dada dan sirip perut yang
berukuran kecil serta sirip anus berbentuk agak panjang. Sementara itu, jumlah
sirip ekornya hanya satu buah dengan bentuk bulat.
4
merupakan faktor pembatas bagi kehidupan benih ikan di kolam. Di dalam unit
pembenihan, jasad pakan harus dipasok secara kontinyu. Keistimewaan pakan
alami bila dibandingkan dengan pakan buatan adalah kelebihan pemberian pakan
alami sampai batas tertentu tidak menyebabkan penurunan kualitas air. Selain
makanan alami yang tersedia di kolam, diberikan juga makanan tambahan pakan
(pelet) dengan kandungan protein minimal 25%, dengan frekuensi pemberian
pakan 2 – 3 kali sehari yaitu : pagi, siang dan sore hari. Jumlah pakan yang
diberikan 3% dari berat biomas ikan perhari.
5
Pengapuran
Pengapuran ini di lakukan apa bila tingkat keasaman tinggi atau pH
rendah. Pengapuran ini dapat di lakukan dengan dolomit atau kapur
pertanian lainnya. Pengapuran di lakukan untuk mendapatkan tingkat
keasaman yang pas yaitu 7-8 pH. Dosis yang di perlukan tergantung
tanahnya, untuk pH 6 sebanyak 500kg/ha. pH 5-6 sebanyak 500-1500
kg/ha, pH 4-5 sebanyak 1-3 ton/ha. Kapur harus dapat di pastikan masuk
ke dalam permukaan tanah sedalam 10 cm dan selanjutnya di diamkan
selama 2-3 hari.
Pemupukan
Pemupukan sebaiknya menggunakan pupuk organic seperti pupuk
kandang atau kompos. Pupuk ini diberikan agar dapat mengembalikan
suburnya tanah & dosis yang diberikan kurang lebih 1 sampai 2 ton per
hektarnya. Pupuk di sebar merata dan di diamkan 1-2 minggu. Jika merasa
perlu, bisa tambahkan pupuk kimia seperti urea 50 sampai 70 kg/ha & TSP
25 sampai 30kg/ha kemudian biarkan kembali 1 hingga 2 hari kedepan.
Pengairan
Pengairan ini dapat di lakukan bertahap dengan mengalirkan air sedalam
10-20 cm dan di diamkan selama 3-5 hari agar terpapar sinar matahari
untuk dapat memberi ganggang dan organisme air lain dapat tumbuh.
Kemudian isikan kembali air hingga mencapai ketinggian 60 sampai 70
cm.
2.5.2 Persiapan Benih
Sebelum benih ikan nila ditebar, terlebih dahulu benih di grading dan
diseleksi agar ukurannya seragam serta tidak ada benih yang sakit sehingga tidak
terjadi kanibalisme. Benih yang ditebar untuk pembesaran yaitu benih yang
berukuran grading 15 yang kira-kira berumur 2-3 bulan.
Setelah benih berukuran seragam, hasil grading diletakkan pada bak untuk
siap ditebar kedalam kolam pembesaran. Untuk penebarannya sendiri setiap m3
ditebar dengan ikan sebanyak 50 ekor, sehingga dengan luas kolam 10x20 m ikan
yang ditebar berjumlah 10,000 ekor ikan nila. Sistem penebaran ikan nila tidak
perlu dilakukan aklimatisasi atau penyesuaian suhu karena tempat diperolehnya
6
benih dan juga tempat pembesarannya sama sehingga proses adaptasi ikan
termasuk cepat. (Marie et,al.2018).
7
habitatnya lebih rendah dari 14ºC atau pada suhu 38ºC bahkan pada suhu
6ºC atau 42ºC akan mengalami kematian.
Derajat Keasaman (pH)
Menurut Suyanto (1994), ikan nila yang kecil lebih tahan terhadap
perubahan lingkungan dibanding ikan yang sudah besar dan nilai pH air
tempat hidup ikan nila berkisar antara 6 − 8,5 namun pertumbuhan
optimalnya terjadi pada pH 7 – 8.
Kadar Oksigen Terlarut (DO)
Menurut Arie (2000) ikan memerlukan oksigen (O2) untuk
bernafas. Sumber oksigen dalam air berasal dari proses fotosintesis dan
difusi udara. Pada suatu sistem pemeliharaan ikan, oksigen yang
dihasilkan dari proses fotosintesis harus lebih banyak dari pada oksigen
yang digunakan. Kandungan oksigen yang baik untuk budidaya ikan
minimal 4 ppm. Semakin sedikit oksigen terlarut di dalam air, maka
kebutuhan makan biota di dalam air pun menjadi berkurang, bahkan
beberapa jenis biota mengalami stress dan mati. Penurunan oksigen di
dalam air di daerah tropis disebabkan oleh peningkatan suhu air. Semakin
tinggi suhu disuatu perairan semakin berkurang kandungan oksigen
terlarutnya. Oksigen di dalam air juga dapat berkurang karena respirasi
dan reaksi kimia serta difusi dan pergantian air.
Kadar Amonia (NH3)
Kandungan amonia di perairan terbentuk oleh hasil metabolisme
ikan melalui ginjal dan saringan insang. Selain itu, amonia dapat
terbentuk dari hasil proses dekomposisi protein yang berasal dari sisa
pakan atau plankton yang mati. Konsentrasi amonia dibawah 0,02 ppm
cukup aman bagi sebagian besar ikan, sedangkan diatas angka tersebut
dapat menyebabkan timbulnya keracunan pada ikan. Keadaan
konsentrasi amoniak yang masih dapat ditolelir oleh ikan nila adalah
tidak lebih dari 0,3 ppm (Gustiano, et.al. 2008).
8
2.5.3.3 Manajemen Penyakit
Masalah penyakit dapat merupakan kendala utama karena dapat
merugikan usaha budidaya seperti penurunan produksi, penurunan
kualitas air dan bahkan kematian total. Penyakit dapat disebabkan oleh
beberapa jenis patogen seperti, virus, parasit, jamus dan bakteri, beberapa
jenis bakteri yang umum menyerang ikan air tawar seperti Aeromonas sp,
dan Streptococcus sp, (Post, 1987; Austin dan Austin 1993). Penyakit
ikan muncul akibat ketidak serasian antara ikan sebagai inang patogen
(mikro organisme penyebab penyakit) serta lingkungan (Post, 1987).
Salah satu penyakit yang menjadi masalah dalam budidaya ikan adalah
penyakit mikosis (Irianto, 2004; Kordi & Ghufran, 2004), terutama
dalam budidaya ikan nila adalah penyakit yang disebabkan oleh jamur.
Jamur yang menyerang ikan nila yaitu Saprolegnia, Aspergillus niger,
Aspergillus sp. dan Aspergillus terreus.
2.5.4 Pemanenan
Pemanenan ikan nila dilakukan ketika telah mencapai umur sekitar 8-10
bulan dengan bobot rerata 10 ons atau 1 kg berisi 10 ekor ikan nila dan jumlah
keseluruhan ikan panen sebanyak 9,000 ekor sehingga berat keseluruhan ikan
panen 900 kg seperti pada Gambar 5. Pemanenan dilakukan di kolam pembesaran
dengan cara tidak menguras kolam karena panen dengan sistem parsial dengan
menggunakan jaring. Pemasangan jaring sendiri dilakukan pada saat awal
melakukan persiapan kolam.Jaring dibentangkan ke setiap sudut sisi kolam.
Sebelum di panen, ikan terlebih dahulu di beri pakan agar ikan berkumpul di 1
titik.Kemudian setelah ikan berkumpul jaring di angkat secara bersamaan pada 4
titik di setiap ujung jaring. Setelah itu dilakukan proses grading ikan nila yang
ukurannya sama dipindahkan ke bak besar untuk dilakukan pengemasan sisanya
dikembalikan pada kolam. (Marie et,al.2018).
9
merupakan cara untuk mengetahui tingkat kelayakan dari satu jenis usaha yang
bertujuan untuk mengetahui tingkat keuntungan, pengembalian investasi maupun
titik impas usaha. Usaha budidaya ikan perlu memiliki analisis usaha dalam
bentuk perencanaan bisnis. Rencana bisnis adalah dokumen komprehensif yang
membantu pengusaha dalam menganalisis pasar dan pengembangan strategi bisnis
(Agustono, 2011). Perhitungan analisis usaha budidaya ikan nila dilakukan
dengan metode analisis usaha.Metode analisa usaha tersebut meliputimetode
analisis laba/rugi,Benefit Cost of Ratio (BCR),Payback Period (PP), Break Event
Point (BEP), dan Analisa Cash Flow.
Analisis Laba/Rugi
Analisis ini bertujuan untuk mengetahui besaran laba/rugi dari usaha
setiap tahunnya.Menurut Munawir (2010:26) keuntungan merupakan selisih
antara total penerimaan dan total biaya produksi. Bila biaya pendapatan lebih
besar dari biaya produksi disebut kondisi laba. Rumus :
Keterangan:
B/C Rasio > 1 berarti usaha tersebut layak
B/C Rasio < berarti usaha tersebut tidak layak
B/C Rasio = 1 berarti usaha tersebut impas (BEP)
Payback Periode (PP)
Suatu metode yang menggambarkan panjangnya waktu yang diperlukan
agar dana yang dikeluarkan/tertanam dalam suatu investasi dapat diperoleh
kembali seluruhnya. Semakin kecil nilai PP semakin cepat masa pengembalian
modal (Husnan, 2000). Rumus :
10
Keterangan :
NI = Net Income (pendapatan bersih)
I = Investasi
Break Event Point (BEP)
Analisa Break Event Point atau titik impas adalah cara mengetahui volume
penjualan minimum agar perusahaan tidak menderita rugi juga belum memperoleh
keuntungan. Menurut Marhaeni (2009) rumus matematisnya dapat dituliskan
seperti berikut : Rumus:
11
BAB III
METODE PELAKSANAAN
12
Kerja Lapang. Partisipasi ini dimulai dari : 1) Ikut serta dalam seluruh kegiatan
pendederan Ikan Nila dari pra pendederan, pendederan. 2) Ikut mengetahui hasil
dari pendederan Ikan Nila.
Wawancara
Wawancara dilakukan kepada pimpinan PT. Indosco Dwijaya Sakti,
Kec.Gedangan , Kabupaten Sidoarjo , Jawa Timur . berserta staf, coordinator
teknisi, teknisi lapangan, teknisi lab serta semua pihak yang berkompeten secara
langsung maupun tidak langsung terhadap pelaksanaan Praktek Kerja Lapangan
(PKL) yang dilakukan. Wawancara ini bertujuan untuk mengumpulkan data
primer terkait dengan materi kegiatan Praktek Kerja Lapangan.
Studi Literatur
Studi literatur diperlukan untuk mendukung kegiatan selama
berlangsungnya kegiatan PKL. Data–data yang dikumpulkan meliputi data primer
dan data sekunder. Data Primer diperoleh melalui hasil pengamatan (observasi),
pengukuran dan wawancara langsung di lapangan dengan pihak-pihak yang
berkompeten terkait materi kegiatan. Data sekunder merupakan data yang
diperoleh dari berbagai sumber seperti makalah, jurnal, data statistik, artikel, dan
lain-lain yang merupakan data pendukung pelaksanaan kegiatan Praktek Kerja
Lapangan.
13
DAFTAR PUSTAKA
Amri, K. dan Khairuman, 2003. Budidaya Ikan Nila Secara Intensif. Agromedia
Pustaka, Depok. 75 hlm
Arie, U. 2000. Pembenihan dan Pembesaran Ikan Nila Gift. Penebar Swadaya.
Jakarta
Ath-thar F.H.M, dan Gustiano R., 2010. Performa Ikan Nila Best Dalam Media
Salinitas.[Jurnal]. Balai Riset Perikanan Budidaya Perairan Air Tawar.
Bogor
Austin B, Austin DA. 1993. Bacterial fish Pathogens. In Disease in Farmed and
wild fish, Ellis Horwood Ltd, Publisher, Chichester, England.
Direktorat Jenderal Perikanan Tangkap DKP, 2006. Kebijakan Pengelolaan
Sumberdaya Ikan Dalam Rangka Pengelolaan Perikanan Yang
Bertanggung Jawab Sebagai Upaya Penanggulangan Konflik Nelayan.
Makalah Seminar, Makassar. Gillett, R., 2001. Revising Fisheries
Legislation in Indonesia : Fisheries Management, FAO-Indonesia
Technical Cooperation Programme. Rome-Jakarta.
Gustiano, R., Otong Taenal, A., E. Nugroho. 2008. Perbaikan Pertumbuhan lkan
Nila (Oreochromis niloticus) dengan Seleksi Famili. Media
Akuakultur,3(2):98-106.
Khairuman dan K. Amri. 2007. Budidaya Ikan Nila Secara Intensif. Agromedia
Pustaka. Jakarta. 89 hal.
Marie, R., Syukron, M. A., & Rahardjo, S. S. P. (2018). Teknik pembesaran ikan
nila (Oreochromis niloticus) dengan pemberian pakan limbah
roti. Jurnal Sumberdaya Alam dan Lingkungan, 5(1), 1-6.
Saselah, Jetti T., and Usy N. Manurung. "Penyebaran Penyakit Parasit pada Ikan
Nila (Oreochromis niloticus) di Kabupaten Kepulauan
Sangihe." Jurnal Ilmiah Tindalung 3.1 (2017): 8-14.
14
(Sumber: https://www.tafshare.com/2020/04/klasifikasi-morfologi-dan-habitat-
hidup-ikan-nila-oreochromis-sp.html 2021).
(Sumber: https://www.minapoli.com/info/budidaya-ikan-nila-di-kolam-tanah-bagi-
pemula 2021).
Sutisna, D.H dan R. Sutarmanto. 1979. Pembenihan Ikan Air Tawar. Kasinius.
Jakarta
15
LAMPIRAN 1
KUISIONER
A. KEADAAN UMM LOKASI PRAKTEK KERJA LAPANGAN
16
.
17