Disusun Oleh:
Kelompok 11 / Perikanan A
Bagus Susilo 230110210007
Inas Maya Tamimah Hanun 230110210020
Benediktus Felix Krisnawan 230110210032
Akmal Habib Munawar 230110210040
Radhidhia Thariq Zuhair 230110210051
Azka Zanira Sudiyana 230110210060
UNIVERSITAS PADJADJARAN
UNIVERSITAS PADJADJARAN
FAKULTAS PERIKANAN ILMU KELAUTAN
PROGRAM STUDI PERIKANAN
JATINANGOR
2022
LEMBAR PENGESAHAN
Asisten Laboratorium
Wanda Agustinawati
NPM. 230110200029
Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas izin dan kuasa-Nya penulis
diberikan nikmat sehat sehingga bisa menyelesaikan laporan praktikum mata
kuliah Fisiologi Hewan Air yang berjudul “Perhitungan Kadar Hematokrit Ikan
Mas (Cyprinus carpio)”. Laporan praktikum ini disusun dengan tujuan untuk
memenuhi salah satu penugasan praktikum mata kuliah Fisiologi Hewan Air. Tak
lupa penulis ucapkan terima kasih kepada
1. Dosen mata kuliah Fisiologi Hewan Air ;
2. Asisten Laboratorium mata kuliah Fisiologi Hewan Air ;
3. Seluruh anggota kelompok 11 ;
4. Pihak-pihak yang tidak bisa disebutkan satu persatu.
Demikianlah harapan penulis, semoga laporan praktikum ini dapat
bermanfaat bagi penulis dan juga pembaca tentunya. Adanya saran yang
membangun dari pembaca untuk perbaikan laporan praktikum selanjutnya sangat
dihargai, penulis ucapkan terima kasih.
Kelompok 11
i
DAFTAR ISI
BAB Halaman
ii
DAFTAR GAMBAR
iii
DAFTAR TABEL
iv
BAB I
PENDAHULUAN
1
2
2
1.2 Tujuan
Tujuan dari pembuatan laporan praktikum ini adalah untuk mengetahui,
mempelajari, memahami, dan menganalisis perhitungan kadar hematokrit pada
ikan mas (Cyprinus carpio), sekaligus untuk memenuhi tugas Praktikum Fisiologi
Hewan Air.
1.3 Manfaat
Manfaat dari pembuatan laporan praktikum ini adalah dapat mengetahui dan
memahami mengenai hasil analisis perhitungan kadar hematokrit pada ikan mas
(Cyprinus carpio), serta melatih kesabaran dan ketelitian dalam menganalisis dan
mengolah data hasil praktikum.
2
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
3
4
3444444
tingkah lakunya, misalnya dengan berpindah tempat mencari bagian air yang lebih
dingin atau lebih hangat sesuai dengan yang diinginkannya.
dan sel darah putih (leukosit) sedangkan yang berbentuk cairan ialah plasma darah.
Jumlah sel darah merah sangat menentukan fungsi peredaran oksigen. Eritrosit
yang terlalu rendah akan menimbulkan terjadinya anemia, sedangkan jika terlalu
tinggi menandakan ikan tersebut dalam keaadaan yang stres (Wademeyer dan
Yasutake, 1977 dalam Purwanto, 2006).
Hemoglobin dalam darah menyebabkan darah berwarna merah, berfungsi
untuk mengikat oksigen. Menurunnya kadar haemoglobin dapat dijadikan petunjuk
mengenai rendahnya kandungan protein pakan, defisiensi vitamin atau ikan
mendapatkan infeksi. Sedangkan meningkatnya haemoglobin menyebabkan ikan
stres. Semakin rendah kadar haemoglobin yang dimiliki maka semakin kecil
kemampuan untuk mengangkut oksigen ke dalam tubuh dan dapat menyebabkan
mudahnya terinfeksi penyakit (Kuswardani, 2006). Eritrosit (sel darah merah)
merupakan sel yang paling banyak jumlahnya. Inti sel eritrosit terletak sentral
dengan sitoplasma dan akan terlihat jernih kebiruan dengan pewarnaan Giemsa
(Chinabut et al., 1991 dalam Mulyani, 2006)
Ikan memiliki organ sirkulasi darah dalam tubuh yang disebut jantung, yang
terletak pada ruang perikardial disebelah posterior insang. Jantung pada organisme
akuatik mempunyai tiga kamar utama yang terdiri dari dua atrium dan satu
ventrikel. Jantung ikan terdiri dari dua ruang yaitu atrium (auricle) yang berdinding
tipis dan ventrikel yang berdinding tebal serta terdapat ruang tambahan berdinding
tipis yang disebut sinus venosus. Ruang ini berfungsi sebagai penampung darah
dari ductus cuvieri dan vena hepaticus serta mengirimkannya ke atrium. Antara
sinus venosus dengan atrium terdapat katup sinustrial.Darah kemudian dikirim ke
ventrikel untuk mencegah darah tersebut kembali ke atrium dilakukan oleh katup
antrioventricular. Sistem kerja jantung yang seperti pompa memiliki dua
mekanisme gerak, yaitu sistole (suatu keadaan dimana ventrikel menyempit dan
mengalami kontraksi) dan diastole (suatu keadaan dimana ventrikel mengembang
dan mengalami relaksasi) (Sukiya 2005).
Jantung maerupakan organ sirkulasi darah yang esensial. jantung
merupakan suatu pembesaran otot yang spesifik dari pembulu darah atau struktur
musculat berongga yang bentuknya menyerupai keruncut dan dilingkupi atau
7
diselimuti oleh kantung perikardial. pada ikan terdapat bagian rostral hati dan
bagian ventral dari rongga mulut. Denyut jantung secara umum terdapat dua tipe
yaitu neurogenik dan miogenik. jantung neurogenik denyut akan tetap ritmis
meskipun hubungan dengan syaraf diputuskan. Berbeda dangan jantung neurogenik
yang bila hubungan syaraf dengan jantung diputuskan, jantung akan berhenti
berdenyut, jantung miogenik terdapat pada jaringan otot jantung khusus yang
membuat simpul (nodal tissue) yang merupakan alat pacu jantung. pada ikan dan
amphibi letaknya pada sinus venosus (Gonawi, et al. 2008).
Sistem jantung ikan mas merupakan organ sirkulasi darah dalam tubuh,
jantung ikan mas terletak pada ruang pericardial di sebelah posterior insang.
kontraksi otot jantung ikan mas yang ditimbulkan merupakan saran untuk
mengkonversi energi kimiawi menjadi mekanik dalam bentuk tekanan dan aliran
darah. Tekanan hidrolik jantung dangat proposional mulai dari jaringan arteri,
arteriolik, kapiler darah, dan vena dengan katup-katup pengaturanya sedemikian
sehingga menjadi terarah dan seimbang (Gonawi, , et al. 2008)
Peran jantung sangat penting dalam hubunganya dengan pemompa darah ke
seluruh tubuh melalui sistem sirkulasi darah, sirkulasi darah adalah sistem yang
berfungsi dalam pengangkutan dan penyebaran enzim, zat nutrisi, oksigen,
karbondioksida, garam-garam, antibodi, senyawa N, dari tempat asal ke seluruh
bagian tubuh yang diperlukan tekanan yang cukup untuk menjamin aliran darah
sampai ke bagian jaringan-jaringan tubuh (Gonawi, , et al. 2008).
BAB III
BAHAN DAN METODE
3.2.1 Alat
Berikut ini merupakan alat-alat yang digunakan dalam praktikum.
Tabel 1. Alat yang digunakan
8
9
3.2.2 Bahan
Bahan yang digunakan dalam praktikum yaitu sebagai berikut :
Tabel 2. Bahan yang digunakan
Ikan mas
1 sebagai bahan percobaan atau yang diamati.
(uk. ± 100 g)
10
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
11
9 5\lkjbvbnl\
12
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil pengamatan saat praktikum perhitungan kadar hematokrit
ikan mas (Cyprinus carpio) dengan metode mikrohematokrit, diperoleh kesimpulan
bahwa ikan mas yang diamati kelompok 11 dengan bobot tubuh 94,45 gram
memiliki kadar hematokrit sebesar 19%. Artinya, ikan mas tersebut mengalami
anemia. Kondisi tersebut dapat disebabkan karena parasit yang menyebabkan ikan
mas menjadi lemas.
5.2 Saran
Pada praktikum selanjutnya diharapkan praktikan dapat datang tepat waktu
sesuai jadwal yang telah ditentukan sesuai kesepakatan bersama dan dapat lebih
hati-hati dalam membedah ikan uji agar organ-organ didalamnya tidak rusak,
terutama bagian jantung ikan. Praktikan juga diharapkan untuk lebih teliti lagi
dalam membaca kadar hematokrit menggunakan Hematocrit Reading Chart.
13
9 5\lkjbvbnl\
DAFTAR PUSTAKA
14
LAMPIRAN
16
Dissecting Kit