Anda di halaman 1dari 20

LAPORAN PRAKTIKUM FISIOLOGI HEWAN AIR

MENENTUKAN LAJU PERNAFASAN, MELIHAT


MORFOLOGI INSANG DAN JANTUNG IKAN BEBERAPA
MENIT SETELAH MATI KARENA PENCEMARAN, SERTA
MENENTUKAN LAJU DENYUT JANTUNG
PADA IKAN LELE DUMBO(Clarias gariepinus)

OLEH:

HAOJAHAN GREGORIUS SINABUTAR


2104112975
SOSIAL EKONOMI PERIKANAN
SELASA/13.00-15.00
KELOMPOK 2
RIZKY AKBAR PUTRAYUDHA

LABORATORIUM BIOLOGI PERAIRAN


FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN
UNIVERSITAS RIAU
PEKANBARU
2023
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur praktikan ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala
rahmat dan karunia-Nya,sehingga praktikan dapat menyelesaikan laporan
praktikum Fisiologi Hewan Air dengan judul “ Menentukan Laju Pernafasan,
Melihat Morfologi Insang dan Jantung Ikan Beberapa Menit Setelah Mati
Karena Pencemaran, Serta Menentukan Laju Denyut Jantung Pada Ikan”
tepat pada waktunya.
Laporan praktikum ini disusun berdasarkan hasil pengamatan pada praktikum
yang telah dilakukan pada hari Selasa, 23 Mei 2023 di Laboratorium Biologi
Perairan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Riau. Laporan ini di
buat untuk melengkapi rangkaian pelaksanaan praktikum Fisiologi Hewan Air
yang telah dilaksanakan dan juga sebagai salah satu syarat untuk mengikuti
praktikum selanjutnya.
Praktikan menyadari bahwa penyusunan laporan ini masih jauh dari
kesempurnaan, untuk itu praktikan sangat mengharapkan kritik dan saran yang
sifatnya membangun demi kesempurnaan laporan ini sehingga berguna bagi kita
semua. Semoga laporan praktikum ini bermanfaat bagi kita semua.

Pekanbaru, Mei 2023

Haojahan Gregorius S
DAFTAR ISI

Isi Halaman
KATA PENGANTAR ........................................................................... i
DAFTAR ISI .......................................................................................... ii
DAFTAR GAMBAR ............................................................................. iii
DAFTAR LAMPIRAN ......................................................................... iv
I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ........................................................................... 1
1.2 Tujuan ........................................................................................ 2
1.3 Manfaat ...................................................................................... 2
II. TINJAUAN PUSTAKA

III. METODOLOGI PRAKTIKUM


2.1 Waktu dan Tempat..................................................................... 5
2.2 Bahan dan Alat Praktikum ......................................................... 5
2.3 Prosedur Praktikum ................................................................... 5
2.4 Metode Praktikum ..................................................................... 5

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN


4.1 Hasil ........................................................................................... 7
4.2 Pembahasan ............................................................................... 9

V. KESIMPULAN DAN SARAN


5.1 Kesimpulan............................................................................... 10
5.2 Saran......................................................................................... 10
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

1. Pengamatan ikan secara kontrol dan diberi SOS.............................. 8


DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman
1. Morfologi Ikan Lele Dumbo (Clarias gariepinus)................................ 8
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman
1. Alat........................................................................................................... 13
2. Bahan........................................................................................................ 14
I. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Air sebagai tempat hidup ikan memegang peranan yang sangat penting dalam
sistem budidaya, baik kualitas maupun kuantitasnya. Kualitas air didefinisikan
sebagai faktor kelayakan suatu perairan untuk menunjang kehidupan dan
pertumbuhan organisme akuatik yang nilainya ditentukan dalam kisaran tertentu,
sedangkan kuantitas air berhubungan dengan dengan adanya bahan – bahan lain
terutama senyawa – senyawa kimia baik dalam bentuk senyawa organik maupun
anorganik . Salah satu senyawa kimia yang mempengaruhi kualitas dan kuantitas
air adalah deterjen ( Ahmad, 2014).
Respirasi atau pernapasan adalah proses pertukaran oksigen dan
karbondioksida antara atauganisme dan lingkungannya. Salah satu kebutuhan
yang merupakan pagar dasar bagi kehidupan seekor ikan adalah harus adanya
suplay oksigen yang cukup didalam jaringan. Oksigen ini diperlukan untuk
melepas tenaga, melangsungkan oksidasi lemak dan gula. Energi yang terlepaskan
dipergunakan untuk kegitan tubuh di dalam menjalani kehidupan.
Oksigen sebagai bahan pernapasan dibutuhkan oleh sel untuk berbagai reaksi
metabolisme. Oleh sebab itu, tidak hidup ikan sangat ditentukan oleh kemampuan
memperoleh oksigen yang cukup dari lingkungannya. Berkurangnya oksigen
terlarut dalam perauan, tentu saja akan mempengaruhi fisiologi respirasi ikan, dan
hanya ikan yang memiliki sistem respirasi yang sesuai dapat bertahan hidup.
Oksigen dibutuhkan oleh sel untuk berbagai reaksi metabolisme. Oleh sebab
itu, kelangsungan hidup ikan sangat ditentukan oleh kemampuannya memperoleh
oksigen yang cukup dari lingkungannya. Kurangnya oksigen terlarut dalam
perairan, tentu saja akan mempengaruhi fisiologi respirasi ikan, dan hanya ikan
yang memiliki sistem respirasi yang sesuai dapat bertahan hidup.
Insang dan jantung merupakan organ yang berperanan penting pada sistem
pernafasan ikan. Insang berperan sebagai organ tempat terjadinya difusi O2
terlarut dari perairan ke dalam sel darah. Selain itu insang juga terjadi pelepasan
CO2 yang dibawa dari jaringan ke perairan lepas. Proses pengambilan oksigen
serta pelepasan CO2 ini terjadi ketika ikan sedang bernafas. Jantung juga
berperanan penting dalam proses pernafasan karena jantung berfungsi untuk
memompa darah yang merupakan pembawa (carrier) O2 dari insang ke jaringan
tubuh dan mengambil CO2 dari berbagai organ tubuh serta membuangnya lewat
insang (Anonim, 2019).
1.2 Tujuan
Adapun tujuan dari pelaksanaan pratikum ini adalah untuk menentukan laju
pernapasan, melihat morfologi insang dan jantung ikan beberapa menit setelah
mati karena pencemaran dan menentukan laju denyut jantung pada ikan
khususnya pada ikan Lele (Clarias geriepinus).
1.3 Manfaat
Manfaat dilaksanakan penelitian ini adalah agar mahasiswa mampu
menentukan berapa banyak jumlah bukaan mulut, bukaan operculum, laju denyut
jantung, serta melihat keadaan insang, warna insang, warna tubuh serta warna
jantung pada ikan, baik ikan yang hidup di lingkungan terkontrol maupun yang
diberi bahan pencemar.
II. TINJAUAN PUSTAKA

Air merupakan hal penting di dalam kegiatan budidaya air karena dapat
menyediakan persedian sumber energi maupun nutrisi. Begitu juga sumber air
yang merupakan faktor utama dalam budidaya perikanan karena air merupakan
media pertumbuhan ikan. Adanya pengaruh dari luar yang masuk ke perairan akan
mengganggu kehidupan ikan (Panggabean et al., 2016).
Salah satu kebutuhan yang paling mendasar bagi kehidupan seeokr ikan
adalah harus adanya suplay oksigen yang cukup didalam jaringan. Oksigen ini
diperlukan untuk melepas energi, melangsungkan oksidasi lemak dan gula. Energi
yang terlepaskan dipergunakan untuk kegitan tubuh di dalam menjalani kehidupan
(Pulungan et al,.2015).
Pernapasan adalah proses pengikatan oksigen dan pengeluaran karbon
dioksida oleh darah melalui permukaan alat pernapasan. Proses pengikatan
oksigen terlarut, selain dipengaruhi struktur alat pernapasan, juga dipengaruhi
perbedaan tekanan 2 parsial O2 antara perairan dengan darah. Perbedaan tekanan
tersebut menyebabkan gas-gas berdifusi kedalam darah atau keluar melalui alat
pernapasan ( Fujayana,2014).
Insang merupakan organ tubuh yang cocok untuk melakukan proses
respirasi, karena mempunyai permukaan yang luas dan dinding yang tipis serta
permeable. Insang terletak dibagian kepala ikan dan posisinya melebar dari
dinding dorsal pharink ke arah ventral. Insang dilindungi oleh tutup insang dan
operculum (Windarti et al., 2013).
Jantung juga berperan penting dalam sistem pernafasan ikan karena jantung
berfungsi untuk memompa darah yang merupakan pembawa (carrier) O2 dari
insang ke jaringan tubuh dan mengambil CO2 dari berbagai organ tubuh serta
membuangnya melalui insang (Windarti et al., 2017).
Suksesnya proses respirasi tergantung pada 3 komponen utama, yakni: alat
pernapasan (dapat berupa insang); oksigen dan karbondioksida serta darah;
khususnya sel darah merah. Organ pernafasan harus mempunya permukaan yang
luas dan lembab, mempunyai membran yang tipis dan bersifat permeabel sehingga
memungkinkan terjadinya proses difusi/ osmosis O2 dan CO2 dan oksigen dari air
dapat diambil oleh sel darah merah yang mengalir di dalam lamella insang,
sedangkan karbondioksida dapat dikeluarkan/ dibuang ke lingkungan (Windarti et
al., 2013).
Proses pernapasan pada ikan tidak selalu berjalan dengan sempurna. Hal ini
terjadi karena insang sebagai organ utama dalam pernafasan ikan merupakan
bagian tubuh yang rentan atau mudah rusak karena adanya berbagai gangguan
pada kualitas air dan adanya perubahan kadar O2 di dalam perairan. Salah satu
penyebab rendahnya O2 di dalam perairan adalah masuknya bahan pencemar
seperti limbah deterjen, pestisida, dan lain - lain (Windarti et al., 2019).
III. METODOLOGI PRAKTIKUM

3.1 Waktu dan Tempat


Praktikum Biologi Perikanan tentang “Menentukan Laju Pernapasan, Melihat
Morfologi Insang Dan Jantung Ikan Beberapa Menit Setelah Mati Karena
Pencemaran, Dan Menentukan Laju Denyut Jantung Pada Ikan” dilaksanakan
pada hari Rabu, 23 Mei 2023, pukul 13.00 - 15.00 WIB di Laboratorium Biologi
Perairan, Fakultas Perikanan dan Kelautan Universitas Riau, Pekanbaru.
3.2 Bahan Dan Alat Praktikum
Bahan yang digunakan praktikum ini adalah ikan lele dumbo (Clarias
gariepinus), SOS (bahan pencemar).
Adapun alat-alat yang digunakan dalam praktikum ini adalah 3 toples
berukuran besar, nampan, stopwatch, gunting bedah, tangguk, serbet, buku
penuntun praktikum, dan peralatan tulis.
3.3 Metode Pratikum
Metode praktikum yang digunakan adalah metode pengamatan secara
langsung yaitu dengan cara mengamati berapa banyak jumlah bukaan mulut,
bukaan operculum, laju denyut jantung, serta melihat keadaan insang, warna
insang, warna tubuh serta warna jantung pada ikan, baik ikan yang hidup di
lingkungan terkontrol maupun yang diberi bahan pencemar.
3.4 Prosedur Praktikum
Siapkan 3 toples yang berukuran sama besar, masing-masing beri label A, B,
dan C. Kemudian isi air dengan volume yang sama pada masing-masing toples.
Pada toples A diberi 10 ml SOS (soklin lantai), toples B 15 ml dan toples C tidak
diberi apa-apa (sebagai kontrol). Masukkan 3 ekor ikan pada masing-masing
toples, lihat dan catat tingkah laku ikan tersebut. Untuk melihat laju pernapasan,
tiap 1 menit ikan diangkat, kemudian dihitung gerakan mulut dan operkulum
dengan menggunakan stopwatch. Untuk melihat warna insang dan jantung, bedah
masing-masing ikan toples A, B, dan C. Warna insang dan jantung diamati pada
10 menit pertama, kedua, dan ketiga. Untuk menentukan laju denyut jantung,
bedah ikan dari bagian perut ke operkulum. Pada proses pembedahan, harus
dijaga agar gunting bedah tidak mengenai jantung ikan. Hitung gerakan jantung
tersebut permenit dengan menggunakan stopwatch.
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil
Adapun klasifikasi dari ikan lele dumbo adalah sebagai berikut:
Kingdom : Animalia
Phylum : Chordata
Kelas : Pisces
Sub Kelas : Teleoistei
Ordo : Ostariophysi
Sub Ordo : Siluroidae
Family : Clariidae
Genus : Clarias
Spesies : Clarias gariepinus

Gambar 1. Morfologi Ikan Lele Dumbo (Clarias gariepinus)

Adapun hasil pengamatan laju pernapasan, morfologi insang dan jantung ikan
beberapa menit setelah mati karena pencemaran dan laju denyut jantung pada ikan
diperoleh data sebagai berikut:
Tabel 1. Pengamatan ikan secara kontrol dan diberi SOS 10 ml dan 15 ml
Waktu dan jumlah larutan Jumlah Jumlah Jantung Morfologi
pencemar bukaan bukaan Warna Detak insang
Mulut Operkulum
Kontrol Toples A(10 ml
SOS)
10 m pertama 86 75 Merah 30 Merah
10 m kedua 43 35 Merah 23 Merah pudar
10 m ketiga 25 16 Pucat 0 Merah pucat
Kontrol Toples B (15 ml
SOS)
10 m pertama 102 115 Merah 18 Merah
10 m kedua 65 78 Pucat 9 Merah pucat
10 m ketiga 43 53 Pucat 0 Pucat
Toples kontrol C
10 m pertama 10 10 Merah 55 Utuh berwarna
Segar merah segar

4.2 Pembahasan
Pada pengamatan toples A (toples yang diberi bahan pencemar SOS 10 ml),
bukaan mulut pada ikan 1, 2 dan 3 dalam 1 menit berjumlah 86 kali, 43 kali dan ikan
yang ke 3 sebanyak 25 kali, sedangkan bukaan operkulum pada ikan 1, 2 dan 3
berjumlah 75 kali, 35 kali, dan 16 kali. Warna insang pada ikan 1, 2 dan 3 berwarna
merah, merah pudar, dan merah pucat. Warna jantung pada ikan 1, 2 dan 3 adalah
merah, dan merah pucat. Detak jantung pada ikan 1, 2 dan 3 dalam 10 menit berjumlah
30 kali, 23 kali dan pada ikan yang ke 3 tidak berdetak lagi.
Sedangkan untuk pengamatan toples B (toples yang diberi bahan pencemar SOS
15 ml), bukaan mulut pada ikan 1, 2 dan 3 dalam 1 menit berjumlah 102 kali, 65 kali
dan 43 kali, sedangkan untuk bukaan operkulum pada ikan 1, 2 dan 3 berjumlah 115
kali, 78 kali, dan 53 kali. Warna insang pada ikan 1, 2 dan 3 berwama merah, merah
pucat, dan pucat. Warna jantung pada ikan 1, 2 dan 3 adalah merah dan pucat. Detak
jantung pada ikan 1, 2 dan 3 dalam 10 menit berjumlah 18 kali, 9 kali dan yang ke 3
tidak berdetak lagi.
Terakhir kondisi ikan kontrol pada toples C yang tidak dimasukan bahan pencemar
SOS bukaan mulut pada ikan kontrol dalam 1 menit berjumlah 10 kali, bukaan
operculum 10 kali, warna insang merah segar, dan warna jantung merah segar, dan
detakan jantung dalam 10 menit berjumlah 55 kali.
Dari hasil penelitian dapat dilihat ikan yang diberi bahan pencemar akan
mempengaruhi sistem kinerja pada ikan tersebut, semakin lama ikan berada dalam
suatu perairan yang tercemar oleh bayclin maka gerakan sirip, bukaan mulut, bukaan
operculum dan detak jantung akan semakin lambat. Hal tersebut karena bayclin
mengandung sedikit kandungan O2 di dalam perairan. Insang ikan sebagai organ
utama respirasi akan mengalami gangguan karena dapat menyebabkan iritasi pada
insang, warna insang dan warna jantung ikan yang sudah terkena bahan pencemar
akan terlihat memudar/ pucat.
V. KESIMPULAN

5.1. Kesimpulan
Berdasarkan praktikum yang telah dilaksanakan dapat disimpulkan bahwa
perairan yang tercemar akan mengganggu kinerja organ-organ pada ikan yang hidup di
perairan tersebut. Semakin lama ikan berada di dalam suatu perairan yang tercemar
oleh bayclin maka gerakan sirip, bukaan mulut, bukaan operculum dan detak jantung
akan semakin lambat, warna insang dan warna jantung ikan akan memudar/pucat, serta
kondisi permukaan tubuh ikan yang hidup di perairan tercemar akan banyak lendir.
5.2. Saran
Demi kelancaran penelitian kita harus mempelajari dengan sungguh-sungguh dan

memahaminya dengan seksama. Sebaiknya, penelitian ini dilakukan dengan penuh

ketelitian sehingga data yang diperoleh tidak terdapat kekeliruan dan datanya akan

akurat. Data yang keliru dan tidak akurat akan berakibat pada penarikan kesimpulan

yang salah dan tidak selaras dengan teori yang ada.


DAFTAR PUSTAKA

Anonim, 2019. Pakan Buatan untuk Ikan Lele Dumbo (Clarias Gariepinus) pada
Budidaya Intensif.

Fujaya, Y. 2014. Fisiologi Ikan. Jakarta : Rineka Cipta.

Panggabean, T. K., Sasanti, A. D., & Yulisman. (2016). Kualitas udara, kelangsungan
hidup, pertumbuhan, dan efisiensi pakan ikan nila yang diberi pupuk hayati
cair pada udara media pemeliharaan. Jurnal Akuakultur Rawa Indonesia ,4
(1), 67 – 79.

Pulungan, M.H., Qushayyi, V.S. dan Wignyanto. (2015). Pembuatan Plastik


Biodegradable Pati Sagu (Kajian Penambahan Kitosan dan Gelatin).
Prosiding Seminar Agroindustri dan Lokakarya Nasional FKPT-TPI Program
Studi TIP-UTM, 2-3 September 2015.

Windarti et al. 2013. Buku Ajar Fisiologi Hewan Air. Laboratorium Biologi Perairan,
Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Unri Press. Pekanbaru.

Windarti et al. 2017.Buku Penuntun praktikum Fisiologi Hewan Air.


Laboratorium Biologi Perairan,Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan,Unri
Press. Pekanbaru.

Windarti et al. 2019.Buku Penuntun praktikum Fisiologi Hewan Air.


Laboratorium Biologi Perairan,Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan,Unri
Press. Pekanbaru.
LAMPIRAN
Lampiran 1. Alat

Buku Penuntun Praktikum Peralatan Tulis Nampan

Stopwatch Tangguk Serbet

Gunting Bedah Toples


Lampiran 2. Bahan

Ikan Lele (Clarias gariepinus) SOS (Bahan Pencemar)

Anda mungkin juga menyukai