Anda di halaman 1dari 24

LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI PERIKANAN

LARVA IKAN DAN ANALISISA ISI SALURAN


PENCERNAAN IKAN TAMBAKAN (Helostoma Teminckkii)

OLEH:

ATIKA NABILA
2204113038
TEKNOLOGI HASIL PERIKANAN
SENIN SESI 3/15.00 – 17.00
KELOMPOK 4
UNENG RHAHMASARI

LABORATORIUM BIOLOGI PERIKANAN


FAKULTAS PERIKANAN DAN KELAUTAN
UNIVERSITAS RIAU
PEKANBARU
2023
KATA PENGANTA R

Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Allah SWT, karena atas berkat dan
rahmatNya yang diberikan kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan laporan
praktikum Biologi Perikanan dengan judul ‘Larva Ikan dan Analisisa isi Saluran
Pencernaan”. Penulis ucapkan terima kasih kepada dosen pembimbing Bapak Ir.
Ridwan Manda Putra, M.si. yang telah mengajar mata kuliah Biologi Perikanan
serta Kak Uneng Rhahmasari sebagai penuntun asisten pratikum Biologi
perikanan penulis.
Dilatar belakangi oleh keterbatasan wawasan serta ilmu pengetahuan yang
penulis miliki, maka dengan kerendahan hati penulis sangat mengharapkan
kritikan dan saran yang membangun demi kesempurnaan laporan ini. Akhir kata
penulis mengucapkan terima kasih dan semoga laporan ini dapat bermanfaat
untuk kita semua.
Pekanbaru, 25 September 2023

ATIKA NABILA
DAFTAR ISI

Isi Halaman
KATA PENGANTAR......................................................................
DAFTAR ISI.....................................................................................
DAFTAR GAMBAR........................................................................
DAFTAR TABEL.............................................................................
I. PENDAHULUAN.......................................................................... 1
1.1.......................................................................... Latar Belakang
.................................................................................................1
1.2.................................................................. Tujuan dan Manfaat
.................................................................................................1
II. TINJAUAN PUSTAKA.............................................................. 2
2.1................................................................................ Larva Ikan
.................................................................................................2
2.2................................................. Analisa Isi Saluran Pencernaan
.................................................................................................3
III. METODOLOGI PRAKTIKUM............................................. 5
3.1.................................................................... Waktu dan Tempat
.................................................................................................5
3.2.......................................................................... Alat dan Bahan
.................................................................................................5
3.3..................................................................... Metode Praktikum
.................................................................................................5
3.4................................................................... Prosedur Praktikum
.................................................................................................5
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN.................................................. 6
4.1.......................................................................................... Hasil
.................................................................................................6
4.2............................................................................... Pembahasan
.................................................................................................7
V. PENUTUP.................................................................................... 9
5.1. Kesimpulan.............................................................................. 9
5.2. Saran........................................................................................ 9
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
3

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman
1. Larva ikan .......................................................................................... 6
2. Isi saluran pencernaan........................................................................ 6
4

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman
1. Larva ikan......................................................................................... 7
2. Saluran pencernaan .........................................................................
3. Jenis plankton...................................................................................
4. Metode volmumetrik........................................................................
5

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman
Lampiran 1.......................................................................................... 11
Lampiran 2.......................................................................................... 13
Lampiran 3....................................................................................... 13
I. PENDAHULUAN

1.1....................................................................................... Latar Belakang


Larva adalah anak ikan yang baru menetas dimana tubuhnya belumsempurna baik organ
bagian dalam maupun organ bagian luarnya untuk menjadiindividu ikan yang utuh. Banyak
faktor-faktor yang mempengaruhi kehidupanlarva misalnya dalam faktor fisika air yang
mencantum mengenai kekeruhan air,arus, begitu juga dengan kimia air misalnya kualitas air
dan begitu juga denganfaktor biologi dan fisiologi ikan itu sediri, hal ini biasanya
menyangkut dengan populasi dan ekosistem serta habitat ikan dalam lingkungannya.
Sistem Pencernaan adalah proses penyederhanaan makanan melaului cara fisik dan
kimia, sehingga menjadi sari-sari makanan yang mudah diserap di dalam usus, kemudian
diedarkan ke seluruh organ tubuh melalui sistem peredaran darah.Sedangkan analisis aaluran
pencernaan adalah proses pengamatan saluran saluran sistem pencernaan guna melihat jenis
makanan apa saja yang dikonsumsi ikan.

Menurut Mudjiman (2013) setiap ikan mempunyai makanan yang berbeda.Jika dilihat
dari jenis makanannya maka ikan dapat dibagi menjadi tiga golonganyaitu herbivor,
karnivora dan omnivora. Berdasarkan cara makannya ikan dibedakan menjadi lima golongan
yaitu pemangsa (predator), penggerogot(grazer), penyaring (strainer), penghisap (sucker) dan
parasite.

Ikan tambakan (Helostoma temminkii) merupakan salah satu ikan air tawar ekonomis di
Indonesia. Ikan ini cukup digemari masyarakat di beberapa wilayah Jawa, Sumatera, dan
Kalimantan sebagai ikan konsumsi dalam bentuk kering (ikan asin) maupun dalam keadaan
segar. Oleh karena itu, prospek pengembangan budidaya ikan tambakan sebagai salah satu
sumber protein merupakan hal yang penting. Ikan tambakan merupakan salah satu komoditas
potensial untuk dibudidayakan karena toleransinya terhadap lingkungan dan fekunditasnya
tinggi (Efriyeldi & Pulungan, 1995).
Maka perlu dilakukan pratikum mengenai Larva ikan dan Analisis SaluranPencernaan
pada Ikan agar dapat mengetahui ciri-ciri pertumbuhan spesies ikanyang dimulai dari larva,
dan mengetahui apakah ikan tergolong karnivora,herbivora atau omnivore yang dilihat
melalui pengamatan saluran pencernaan ikandan apa saja jenis makanan yang dikonsumsi
spesies ikan tersebut.
1.2. Tujuan dan Manfaat
7

Adapun tujuan dari pelaksanaan pratikum ini adalah untuk dapatmengetahui larva ikan
dan dapat melihat analisa isi saluran pencernaan sertamenghitung berat lambung yang berisi
dan yang kosong kemudian mengetahui jenis-jenis makanan ikan yang terdapat dalam saluran
pencernaan.
Sedangkan manfaat dari pratikum ini adalah agar pratikan mengerti dan mengetahui ciri –
ciri pertumbuhan masa larva ikan dan mengetahui saluran pencernaan serta jenis makanan
yang di konsumsi ikan yang jadi objek pratikum melalui analisa isi saluran pencernaan pasa
ikan.
II. TINJAUAN PUSTAKA

II.1. Larva Ikan


Larva adalah anak ikan yang baru menetas dari telur berukuran sangat kecil dan
membawa cadangan makanan pada tubuhnya berupa kuning telur dan butiran minyak.
Pada fase larva, organ-organ tubuhnya belum sempurna karena masih dalam proses
perkembangan. Pada fase ini jika larva tidak menemukan makanan dari luar pada saat
cadangan makanan didalam tubuhnya habis maka larva tersebut akan mati. Oleh
karena itu pada fase ini harus dapat diberikan pakan yang tepat jenisnya, tepat
ukurannya sesuai dengan bukaan mulut larva dan mempunyai kandungan gizi yang
tinggi karena pada fase larva masih dalam proses perkembangan seluruh organ-organ
tubuh larva (Pulungan, 2006).
Telur-telur ikan yang telah dibuahi maka didalam telur itu akan terjadi proses
embriologis hingga terbentuknya individu ikan lalu mentas dan keluar dari cangkang
telur. Telur ikan yang baru menetas akan mengeluarkan anak ikan yang disebut
dengan larva (Manda et al, 2016).
Pada fase larva pakan yang dikonsumsi oleh larva digunakan untuk proses
morfogenesis, organogenesis dan metamorfosis. Oleh karena itu pakan yang diberikan
pada larva harus benar-benar sesuai dengan ukuran bukaan mulut larva, mempunyai
kandungan gizi yang tinggi. Pada fase larva belum banyak terjadi pertumbuhan karena
seluruh energi yang diperoleh digunakan untuk ketiga proses tersebut (Lesmana dan
Dermawan, 2001).
Masa ini disebut dengan pro (pre) larva. Biasanya larva ikan yang baru menetas
berada dalam keadaan terbalik karena kuning telurnya masih mengandung minyak.
Gerakan larva hanya terjadi sewaktu-waktu dengan menggerakan ekornya ke kiri dan
ke kanan (Lesmana dan Dermawan, 2001).
Masa post larva ikan ialah masa dari hilangnya kantung kuning telur sampai
terbentuk organ-organ baru atau selesainya taraf penyempurnaan organ-organ yang
ada. Pada akhir fase tersebut, secara morfologis larva telah memiliki bentuk tubuh
hampir seperti induknya. Pada tahap post larva ini sirip dorsal (punggung) sudah
mulai dapat dibedakan, sudah ada garis bentuk sirip ekor dan anak ikan sudah lebih
aktif berenang. Kadang-kadang anak ini memperlihatkan sifat bergerombol walaupun
3

tidak selamanya. Setelah masa pasca larva ini berakhir. ikan akan memasuki masa
juvenile (Pulungan, 2006).
Lama masanya masa pro larva atau sampai habis kuning telur bervariasi untuk
setiap spesies ikan, biasanya sekitar 3-7 hari. Sesudah habis cadangan makan berupa
kuning telur maka larva akan memasuki periode post larva dan pada saat ini bukaan
mulut sudah terbentuk dan beberapa organ tubuh mulai terbentuk sempurna serta
mulai difungsikan. Lama periode post larva ini adalah dari beberapa menit hingga
menjelang tahunan (Lagler, K.F.. 1970).
Individu ikan yang masih berada pada fase larva ikan akan mengalami rona
kehidupan yang penuh dengan resiko atau merupakan masa yang paling kritis dalam
kehidupannya. Karena pada masa larva ini individu ikan masih berada pada fase
peralihan dari bentuk yang primitif menjadi bentuk yang definitif (Manda et al, 2016).

II.2. Analisa Isi Saluran Pencernaan


Analisis isi pencernaan ikan merupakan kajian tentang hubungan antara komposisi pakan
alami dalam lambung dan habitatnya, baik yang bersifat planktonik, bentik maupun nektonik
dan lainnya. Kebiasaan makanan ikan (food habits) dapat digunakan untuk mengetahui
hubungan ekologi dengan organisme di dalam perairan, misalnya pemangsaan, persaingan
dan rantai makanan. Makanan merupakan faktor yang menentukan bagi populasi,
pertumbuhan dan kondisi ikan. Macam makanan satu spesies ikan biasanya bergantung pada
umur, tempat dan waktu (Herdia, T., 2007)
Setiap ikan mempunyai makanan yang berbeda. Jika dilihat dari jenis makanannya maka
ikan dapat dibagi menjadi tiga golongan yaitu herbivor, karnivora dan omnivora. Berdasarkan
cara makannya ikan dibedakan menjadi lima golongan yaitu pemangsa (predator),
penggerogot (grazer), penyaring (strainer), penghisap (sucker) dan parasit (Mudjiman, 2013).
Analisis lambung ikan merupakan suatu kajian hubungan antara komposisi pakan alami
dalam lambung dan habitatnya, seperti plankton, bentos dan lainnya. Ikan yang mempunyai
ukuran dan jenis yang sama akan berbeda dalam hal pemilihan pakan. Pakan alami pada
beberapa jenis ikan memiliki perbedaan kebiasaan dan kesukaan pada habitat yang sama.
Kebiasaan pakan alami tergantung dari golongan ikan (bottom feeder atau survace feeder),
sedangkan jenis pakan yang disukai tergantung pada ukuran tubuh serta umur ikan. Analisis
lambung tersebut dapat diketahui dengan mengeluarkan isi lambung ikan dan mengetahui
indeks kepenuhan lambung (Effendie, 2002).
6

III. METODOLOGI PRAKTIKUM

3.1 Waktu dan Tempat


Praktikum Biologi Perikanan di Laboratorium Biologi Perikanan, Fakultas
Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Riau. Praktikum dilaksanakan pada tanggal
55 September 2023 pukul 15.00-selesai.
3.2 Alat dan Bahan
Alat yang digunakan dalam pratikum ini adalah baki atau nampan, gunting bedah,
serbet, tissue gulung, laporan sementara, buku pratikum, penggaris, alat tulis, cawan
petri, objek glass, cover glass, mikroskop, gelas ukur, pipet tetes, dan buku
identifikasi plankton. Sedangkan bahan yang digunakan selama praktikum ini adalah
larva ikan plati pedang (Xyphophorus helleri), awetan saluran pencernaan ikan
tambakan (Helostoma temminckii).
3.3 Metode Praktikum
Metode yang digunakan dalam praktikum ini adalah metode dengan
pengamatan secara langsung terhadap objek praktikum yang akan diteliti atau yang di
amati. Untuk analisa saluran pencernaan kita dapat menggunakan metode volumetrik
untuk mengetahui persentase volume satu jenis makanan pada ikan. Dimana data dan
informasi yang dibutuhkan dapat diperoleh dengan cara mengamati secara langsung di
Laboratorium sehingga dapat memberikan gambaran mengenai objek yang
dipraktikumkan.
3.4 Prosedur Praktikum
3.4.1 Larva ikan
Menyiapkan larva ikan pada sebuah wadah yang berisi air, membersihkan objek glass dan
meletakkan larva tersebut pada objek glass dan menutupnya dengan cover glass lalu diamati
di bawah mikroskop. Menentukan pro larva atau post larva dengan melihat kondisi
kandungan kuning telur dan perkembangan dari organ-organ tubuh pada larva.
3.4.1 Analisa Isi Saluran Pencernaan
Pengamatan untuk analisa saluran pencernaan yaitu dengan mengamati saluran
percernaan ikan Tambakan (Helostoma temminckii), ambil saluran pencernaan ikan yang
terendam di dalam alkohol. Selanjutnya, dimasukkan kedalam gelas ukur yang berisi 10 ml
akuades dan dicatat kenaikan ukuran akuades. Kemudian, isi saluran pencernaan dikeluarkan
dan diletakkan di dalam cawan. Lalu, saluran pencernaan yang kosong dimasukkan kembali
7

ke dalam gelas ukur yang berisi 10 ml akuades dan dicatat pertambahan ukurannya.
Selanjutnya, isi saluran pencernaan yang sudah dikeluarkan, diencerkan menggunakan
dengan menggunakan akuades 1,5 ml. Setelah encer, isi saluran pencernaan diamati
menggunakan mikroskop untuk mengetahui jenis plankton yang dimakan. Kemudian
persentase volume satu jenis makanan dapat diketahui dengan rumus sebagai berikut:
Vi= (n/En) x Vp
Keterangan: Vi=Persentase volume satu jenis makanan
n=Jumlah satu jenis makanan
En=Jumlah semua jenis makanan
Vp=Volume makanan ikan
Hasil identifikasi dicatat pada data sementara.
8

IV. HASIL DAN PEMBAHASA

4.1 Hasil
4.1.1 Larva ikan
Dari praktikum larva ikan yang sudah dilaksanakan, ternyata dapat diperoleh
hasil bahwa larva ikan yang sudah diamati sudah pada tahap post larva. Hal ini dapat
diketahui karena saat mengamati larva dengan menggunakan mikroskop. sudah
terlihat jelas bukaan mulut pada ikan, sudah tampak bentuk kepala dengan jelas, dan
sirip ckor, sirip punggung, sirip dada, sirip perut, dan sirip anal mulai terlihat jelas.

Gambar 1. Post larva

4.1.2 Analisis Isi Saluran Pencernaan


Sedangkan pada analisa isi saluran pencernaan yang sudah dilaksanakan.
didapatkan hasil bahwa ikan tambakan (Helestoma temminckii) termasuk kedalam
golongan ikan pemakan plankton (plankton feeder) pada pengamatan ditemukan
panjang .
Hasil perhitungan volume saluran pencernaan berisi, volume saluran pencernaan
kosong, dan volume makanan ikan yang didapatkan adalah sebagai berikut:
Jenis-jenis plankton yang terdapat di dalam saluran pencernaan ikan:
9

Gambar 3. Jenis plankton yang terdapat pada saluran pencernaan


Perhitungan persentase volume jenis makanan dengan metode volumetric.

4.2 Pembahasan
4.2.1 Larva Ikan
Dari hasil pengamatan praktikum diperoleh bahwa larva ikan Plati pedang
tersebut termasuk post larva dimana perbedaan yang paling nyata dari larva ikan Plati
pedang baik dari pre larva dan post larva adalah, pada tahap pre larva, larva membawa
kantong kuning telur yang berada pada bagian abdominal tubuh yang besarnya hampir
setengah dari tubuhnya, jumlah kuning telur yang terkandung di dalam kantung
kuning telur sangat banyak, masa pre larva pada ikan Plati pedang biasanya mencapai
kisaran tiga hari, sirip-sirip untuk pergerakan belum berkembang dengan sempurna,
sehingga pada tahap ini, larva tidak banyak bergerak karena disamping pergerakannya
terbatas, juga untuk menghindari cepat habisnya kuning telur, bentuk tubuh sangat
sederhana dengan warna tubuh yang transparan sehingga memperlihatkan bagian
tubuh dalam, khususnya kuning telur yang dibawanya, sungut sudah mulai terbentuk
sangat pendek dan gemuk berjumlah empat pasang.
Sedangkan pada tahap post larva, larva sudah tidak mempunyai kantong kuning
telur dan tidak terdapatnya kuning telur untuk makanannya, sehingga larva harus
mencari makan dari lingkungannya. Sirip-sirip di tubuh sudah mulai berkembang
dengan baik dan dapat digunakan untuk mencari makan dan menghindari predator,
tubuh mulai berpigmen hitam yang menutupi seluruh permukaan tubuh sehingga
tubuh tidak lagi menjadi transparan.
4.2.2 Analisa isi saluran pencernaan
Ikan tambakan yang diamati mempunyai usus yang jauh lebih panjang dari
ukuran tubuhnya dikarenakan ikan Tambakan adalah termasuk plankton feeder, dari
pratikum tersebut kami mendapatkan, 2 jenis plankton yaitu Tribonema Affine dan
Vacuolaria viregcens.
Ikan herbivor tidak mempunyai gigi dan mempunyai tapis insang yang lembut
untuk menyaring phytoplankton dari air. Ikan herbivora tidak mempunyai lambung
yang sesungguhnya, lambung hanya merupakan bagian usus yang mempunyai
10

jaringan otot kuat, mengekskresi asam, mudah mengembang terdapat di bagian muka
alat pencerna makanannya. Ususnya panjang berliku-liku dan berdinding tipis.
Secara umum sistem pencernaan pada ikan dapat dibedakan menjadi 2 bagian
yaitu sistem saluran pencernaan (tractus digesticus) dan sistem kelenjar pencernaan
(glandula digestovia). Sistem saluran pencernaan pada ikan terdiri dari beberapa
organ yang menyatu menjadi satu saluran. Saluran ini mengelola makanan yang
masuk melalui mulut dan akhirnya sisa dari pemprosesan itu dikeluarkan melalui
anus.
Organ-organ penyusun saluran pencernaan pada ikan tidak sama untuk semua
jenis ikan. Hal ini tergantung kepada makanan yang biasa dimakan ikan, kebiasaan
makan. jenis makanan dan cara mendapatkan makanan. Alat-alat pencernaan
makanan pada ikan Tambakan terdiri dari mulut, pharynx. esophagus, lambung, usus
dan anus. Organ-organ pencernaanya ini juga dilengkapi dan dibantu oleh hati.
empedu dan pancreas (Pulungan. 2006). Sedangkan menurut Nelson, J.S. (2001),
saluran pencernaan ikan Tambakan berupa segmen-segmen, meliputi mulut, rongga
mulut, faring, esofagus, pilorus. usus, rektum dan anus.
V. KESIMPULAN DAN SARAN

V.1. Kesimpulan
Larva pada ikan terbagi dua yaitu pro (pre) larva dan post larva. Pro (pre) larva
adalah larva yang baru keluar dari cangkang telur. Post larva adalah larva yang telah
habis cadangan makanan berupa kuning. Dari hasil pengamatan ikan yang diamati
telah memasuki masa post larva dengan ciri sudah memiliki bukaan mulut, cadangan
makanan berupa kuning telur sudah habis dan beberapa organ tubuh mulai terbentuk
sempurna serta mulai difungsikan.
Saluran pencernaan yang dimiliki setiap jenis ikan bervariasi. maka menyebabkan
setiap spesies ikan cara mengambil makanannya juga bervariasi maka makanan yang
dimakan oleh spesies ikan juga dapat bervariasi. Berdasarkan jenis makanan yang
dimakannya maka ikan-ikan yang terdapat di alam dapat digolongkan menjadi ikan
karnivora, herbivore dan omnivora. Dari hasil pengamatan saat pratikum didapatkan
bahwa ikan tambakan tergolong ikan herbivora karena usus atau saluran pencernaan.
V.2. Saran
Adapun saran dari pratikum ini adalah usahakan kondisi usus atau saluran
pencernaan ikan yang jadi objek pratikum tetap segar dan tidak bau agar saat
mengidentifikasi mendapatkan hasil yang baik. Serta diperlukan kehati-hatian dan
ketelitian saat menggunakan mikroskop ketika melakukan pengamatan larva ikan dan
sistem saluran pencernaan dan lebih hari hati memegang cover galss agar tidak pecah
soal nya tipis sekali.
12
DAFTAR PUSTAKA

Effendie, M. I. 1979. Metode Biologi Perikanan. Yayasan Dewi Sri. Bogor.

Effendie MI. 2002. Biologi Perikanan. Yayasan Pustaka Nusantara. Yogyakarta.

Herdia, T., 2007. Dunia ikan. Armico. Bandung.

Lagler, K.F. 1970. Freshwater Fishery Biologi. WMC Brown Comp. Dubuque, Lowa.

Lesmana dan Dermawan, 2001. Budidaya Ikan Hias Air Tawar Populer. Penabar Swadaya.

Jakarta. 160 hal.

Mudjiman, A. 2013. Makanan ikan. cetakan ke-15. PT Penebar Swadaya. Jakarta. 190 hal.

Manda et al. 2016. Penuntun Praktikum Biologi Perikanan. Fakultas Perikanan dan Ilmu

Kelautan Universitas Riau. Pekanbaru.

Nelson, J.S. 2001. Fisher Of The World. New York 524 p: John Wiley And Sons.

Pulungan, C. P. 2006. Penuntun Praktikum Biology Perikanan. Universitas Riau, Pekanbaru.


LAMPIRAN
13

Lampiran 1. Alat dan Bahan yang digunakan

Gunting
Pinset

Penggaris

Serbet

Gelas ukur Pipet tetes


14

Nampan Tisu Gulung

Pena Pensil

vc

cawan petri
Mikroskop
15

Lampiran 2. Bahan yang digunakan

Larva Ikan

saluran pencernaan Ikan Tambakan


(Helostoma Taminckii)

Lampiran 3. Rumus perhiungan volume satu jenis makanan


n
Vi= xVp
∑n
Keterangan:
Vi= Presentase volume satu jenis makanan
∑n=Jumlah satu jenis makanan
En-Jumlah seluruh jenis makanan
Vp Volume makanan ikan
Untuk mendapatkan volume makanan ikan harus melalu cara sebagai berikut:
 Vlb = Penambahan volume setelah dimasukkan lambung berisi - Volume
aquades 10 ml
= 12 ml-10 ml
= 2 ml
 Vik = Penambahan volume setelah dimasukkan lambung kosong-
Volume squades 10 ml
= 11ml-10 ml
= 1 ml
 Vm = Volume lambung berisi - Volume lambung kosong
= 21+ 1ml
= 1 ml
 Vp = Volume pengenceran + Vm
2 ml + 1 ml =3 ml
16

Barulah dimasukkan ke rumus volume satu jenis makanan ikan


n
Vi= xVp
∑n
2
Vi= x3
43
Vi = 0,139

Anda mungkin juga menyukai