Anda di halaman 1dari 22

LAPORAN PRAKTIKUM IKHTIOLOGI

PENGENALAN JENIS DAN IDENTIFIKASI, SEKSUALITAS,


TINGKAT KEMATANGAN GONAD IKAN
TAMBAKAN(Helostoma temminckii)

Oleh :
REWIDO ILHAM MAULANA
2204135608
MANAJEMEN SUMBERDAYA PERAIRAN
SENIN / SESI 1 10.00 – 12.00
KELOMPOK 8
RIZKY AKBAR

LABORATORIUM BIOLOGI PERAIRAN


FAKULTAS PERIKANAN DAN KELAUTAN
UNIVERSITAS RIAU
PEKANBARU
2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat
rahmat dan karunia-Nya, penulis dapat menyelesaikan penulisan laporan praktikum
yang berjudul “Pengenalan Jenis dan Identifikasi Seksualitas, Tingkat Kematangan
Gonad Pada Ikan Tambakan (Helostoma temminckii) ”.
Saya mengucapkan terima kasih kepada Asisten Laboratorium Biologi
Perairan, Rizky Akbar yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat menambah
pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang studi yang penulis tekuni ini.
Penulis menyadari, bahwa Laporan Praktikum yang saya buat ini masih
jauh dari kata sempurna baik segi penyusunan , bahasa maupun penulisannya. Oleh
karena itu, Penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari
semua pembaca guna menjadi acuan agar penulis bisa menjadi lebih baik lagi di
masa mendatang. Semoga Laporan Praktikum ini bisa menambah wawasan para
pembaca dan bisa bermanfaat untuk perkembangan dan peningkatan ilmu
pengetahuan.

Pekanbaru, 17 September 2023

Rewido Ilham Maulana


DAFTAR

Isi Halaman

KATA PENGANTAR............................................................................... i
DAFTAR ISI............................................................................................. ii
DAFTAR TABEL..................................................................................... iii
DAFTAR GAMBAR................................................................................ iv
DAFTAR LAMPIRAN............................................................................ v
I. PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang ................................................................................ 1
1.2. Tujuan Praktikum ............................................................................ 2
1.3. Manfaat Praktikum .......................................................................... 2
II. TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Ikan Tambakan (Helostoma temminckii) ........................................ 3
2.2. Seksualitas Ikan dan Tingkat Kematangan Gonad ......................... 3
III. METODOLOGI PRAKTIKUM
3.1. Waktu dan Tempat ........................................................................ 4
3.2. Alat dan Bahan ............................................................................. 4
3.3. Metode Praktikum ........................................................................ 4
3.4. Prosedur Praktikum ...................................................................... 4
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Hasil............................................................................................... 6
4.1.1. Klasifikasi Ikan Tambakan (Helostoma temminckii)............... 6
4.1.2. Data Kuantitatif yang Diteliti .................................................. 7
4.2. Pembahasan ................................................................................... 8
4.2.1. Pengenalan Jenis dan Identifikasi ............................................ 8
4.2.2. Seksualitas Ikan....................................................................... 8
4.2.3. Tingkat Kematangan Gonad.................................................... 9
V. KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan..................................................................................... 10
5.2. Saran............................................................................................... 10
DAFTAR ISI
LAMPIRAN
DAFTAR

Tabel Halaman

1. Alat Praktikum ...................................................................................... 4


2. Bahan Praktikum .................................................................................... 4
3. Data Morfometrik Ikan Tambakan (Helostoma temminckii).................. 7
DAFTAR

Gambar Halaman

1. Ikan Tambakan Jantan ........................................................................... 6


2. Ikan Tambakan Betina............................................................................ 6
3. Testes ..................................................................................................... 7
4. Ovari ...................................................................................................... 7
5. Saluran Pencernaan ................................................................................ 7
DAFTAR

Lampiran Halaman

1. Alat Praktikum ....................................................................................... 13


2. Bahan Praktikum .................................................................................... 14
3. Rumus..................................................................................................... 14
1

I.

1.1. Latar Belakang


Biologi perikanan merupakan salah satu matakuliah yang diberikan Fakultas
Perikanan dan Lelautan. Bioper merupakan ilmu pengetahuan yang mempelajari
keadaan ikan sejak ikan tersebut menetas kemudian makan, tumbuh, bermain,
bereproduksi hingga akhirnya mati. Jadi beberapa diantaranya yang menjadi
bagian dari matakuliah bioper adalah seksualitas dan tingkat kematangan gonad
ikan.
Gonad merupakan organ reproduksi yang terdapat dalam tubuh individu ikan,
pada ikan gonad berada di samping kiri dan kanan gelembung renang, di bawah
vertebrae dan di atas saluran pencernaan (Ridwan et al. 2019). Kematangan gonad
pada ikan merupakan tingkatan perkembangan gonad sebelum dan sesudah ikan
memijah dan digunakan untuk memperkirakan status reproduksi ikan serta ukuran
pertama kali ikan memijah (Fatimah et al., 2019). Reproduksi dapat diartikan
sebagai kemampuan individu untuk menghasilkan keturunan pada musim mijah
ikan. Faktor-faktor yang mempengaruhi reproduksi ikan adalah faktor lingkungan
berupa: iklim, temperatur, substrat, petrichor (hormon lingkungan pada media
pemeliharaan) (Lestari, et al., 2016).
Terdapat ikan yang memiliki dua jenis kelamin dan mampu memproduksi
ovum dan sperma, memiliki sebutan sebagai Hermaprodit. Kinerja reproduksi
setiap jenis ikan akan berbeda beda serta pamatangan gonad dan pematangan gonad
kembali (rematurasi) akan berberda setiap jenis ikan bergantung pada kondisi
lingkungan habitat. Kinerja reproduksi juga dapat dipengaruhi oleh faktor internal
yaitu tingkah laku, umur ikan, dan system hormonal serta faktor eksternal
diantaranya yaitu kualitas pakan. Ovarium terletak di dekat usus, mengisi dua
pertiga rongga perut atau hampir menutupi organ-organ tubuh. Ovarium berfungsi
menghasilkan sel telur atau ovum. Ovum keluar dari ovarium menuju oviduk atau
saluran telur kemudian 2 menuju lubang urogenital. Dari lubang urogenital inilah
ovum yang telah siap dibuahi akan keluar.
2

1.2. Tujuan Praktikum


Tujuan dari praktikum ini mahasiswa mengetahui tentang pengenalan jenis
ikan dan identifikasi ikan, seksualitas ikan dan tingkat kematangan gonad ikan serta
mampu menjelaskaannya.
1.3. Manfaat Praktikum
Manfaat dari praktikum yang telah dilaksanakan mahasiswa mampu
memahami dan menjelaskan tentang pengenalan jenis ikan dan identifikasi ikan,
seksualitas ikan dan tingkat kematangan gonad ikan serta mampu menjelaskaannya.
3

II. TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Ikan Tambakan (Helostoma temminckii)


Ikan Tambakan (Helostoma temminkii)merupakan salah satu ikan asli
indonesia yang dapat ditemukan dibeberapa sungai di Sumatera dan Kalimantan.
Seperti daerah Nanggroe Aceh Darussalam, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Riau,
Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan dan Kalimantan Timur.
Ikan tersebut hidup di sungai, anak sungai dan daerah genangan kawasan hulu
hingga hilir bahkan dimuara-muara sungai yang berlubuk dan berhutan
dipinggirnya. Ikan ini mempunyai nilai ekonomi tinggi, memiliki prospek
pengembangan budidaya dengan peluang besar, harga jual cukup mahal,
merupakan komoditas penting dalam bisnis ikan air tawar namun ikan ini masih
jarang ada yang membudidayakan hingga saat ini (Alem et al, 2016).

2.2. Seksualitas Ikan dan Tingkat Kematangan Gonad.


Seksualitas ikan dapat ditentukan dengan mengamati ciri-ciri seksual skunder
dan seksual primer. Pengamatan seksual primer pada setiap individu ikan dapat
dilakukan dengan cara membedah ikan, mengeluarkkan gamet dan mengambil
gamet. Sedangkan seksual sekunder dengan memperhatikan ciri-ciri morfologi
yaitu bentuk tubuh maupun organ pelengkapnya (seksual dimorphisme) dan warna
pada permukaan tubuh dan organ-organ pelengkapnya (seksual dichromatisme).
Gonad merupakan organ reproduksi yang berfungsi menghasilkan sel kelamin
(gamet). Gonad yang terdapat pada tubuh ikan jantan tersebut disebut testes yang
berfungsi menghasilkan spermatozoa, sedangkan yang terdapat pada individu ikan
betina disebut ovari berfungsi menghasilkan telur.
Tingkat kematangan gonad merupakan suatu tahap perkembangan gonad
sebelum dan sesudah ikan memijah. Data TKG diperlukan untuk mengetahui
perbandingan antara ikan yang telah matang gonad dan yang belum matang gonad,
serta apakah ikan tersebut akan memijah, sudah memijah, atau belum memijah
(Nasrullah et al., 2018).
4

III. METODOLOGI PRAKTIKUM

3.1. Waktu Dan Tempat


Praktikum Pengenalan Jenis dan Identifikasi Seksualitas, Tingkat Kematangan
Gonad Pada Ikan Tambakan (Helostoma temminckii) dilaksanakan pada Selasa
tanggal 2 September 2023 pukul 10.00 WIB sampai 12.00 WIB di Laboratorium
Bioper Perairan dan Manajemen Linkungan Perairan, Fakultas Perikanan dan
Kelautan, Universitas Riau.
3.2. Alat dan Bahan
Tabel 1. Alat Praktikum
Alat Fungsi
Penggaris Untuk mengukur panjang ikan.
Serbet Untuk mengelap tangan pada saat
praktikum
Pensil Untuk mengambar ikan praktikum
Pena Untuk menulis keterangan ikan
Penghapus Untuk menghapus bagian yang salah.
Buku gambar Untuk mengambar ikan.
Nampan Untuk wadah ikan praktikum.
Gunting Bedah Untuk menggunting bagian ikan
praktikum
Cutter Untuk Memotong Ikan Praktikum
Handphone Untuk dokumentasi saat praktikum
Buku panduan praktikum Untuk panduan selama praktikum

Tabel 2. Bahan Praktikum


Bahan Keterangan
Ikan Tambakan Objek Penelitian

3.3. Metode Praktikum


Metode praktikum yang digunakan saat pelaksanaan praktikum adalah
metode pengamatan secara langsung,dimana data dan informasi yang didapatkan
dengan cara mengamati secara langsung di Laboratorium Biologi Perairan dan
Manajemen Lingkungan Perairan Universitas Riau.
3.4. Prosedur Praktikum
Pada prosedur praktikum biologi perairan yang dilakukan, pertama yaitu
menyiapkan alat dan bahan, seperti menyiapkan nampan untuk mengambil ikan,
5

masing-masing kelompok diberi 25 ikan dengan spesies yang sama tetapi


ukurannya berbeda, dalam 1 kelompok terdapat 6 orang, masing masing
mengambil 4 spesies ikan, ada juga 1 orang yang mengambil 5 spesies ikan,
kemudian menghitung morfometrik dan meristi pada ikan, menimbang berat tubuh
ikan, mencatat penampakan ciri seksual sekunder pada ikan Jantan maupun betina,
lalu bedah perut ikan secara abdominal, amati dan catat gonad yang dimiliki ikan
tersebut, kemudian timbang gonad dan tentukan TKG gonad tersebut dicatat dan
Digambar untuk mengisi data laporan sementara dan laporan lengkap bentuk
paper.
6

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Hasil
4.1.1. Klasifikasi Ikan Tambakan (Helostoma temminckii)
Klasifikasi
Kerajaan :
Animalia
Filum : Chordata
Kelas : Actinopterygii
Ordo : Perciformes
Famili : Helostomatidae
Genus : Helostoma
Spesies : Helostoma temminckii

Gambar 1. Ikan Tambakkan Jantan

Gambar 2. Ikan Tambakan betina


7

Gambar 3. Testes Gambar 4. Ovari

Gambar 5. Saluran Pencernaan


4.1.2. Data Kuantitatif Yang Diteliti
Tabel 3. Data Morfometrik Ikan Tambakan (Helostoma temminckii)
Pengamatan
Sampel JK TKG BG IKG(%)
TL SL Bdh HdL BT
(gr)
(Cm) (Cm) (Cm) (Cm) (gr)
1 12 9,5 4,6 3,1 35 Jantan III 0,38 1,08
2 14 10,7 5 3,2 48 Jantan II 0,75 1,56
3 13,7 10,6 5,5 3,7 54 Jantan III 0,46 0,8
4 13,3 10,2 5 3,5 48 Jantan II 0,38 0,7
5 13,4 10,3 5 3,3 45 Jantan IV 0,68 1,51
6 12 9,5 5 3 40 Jantan II 0,29 0,72
7 11,5 9,4 4,8 2,7 41 Betina IV 2,15 5,24
8 13,5 10,5 5,5 3,5 57 Jantan II 1,14 2
9 11,6 9 5 3 42 Jantan II 0,78 1,85
10 12,8 9,5 5 3 40 Jantan II 0,88 2,2
11 11 8,5 4,5 3 26 Jantan I 0,6 2,3
12 13 9,5 5,5 4,5 48 Jantan II 0,3 0,6
8
13 11,5 9 5 3,5 38 Jantan III 0,72 1,8
14 14 11,5 5,5 4 56 Jantan III 0,88 1,57
15 12,5 10 5,5 3,5 46 Jantan III 0,79 1,71
16 12 9 5,5 3,3 47 Betina IV 3,05 6,48
9

17 10 8 5 3 32 Jantan I 0,26 0,81


18 14 10 5,5 3,9 54 Jantan II 0,78 1,44
19 12 9,3 5,2 3,7 43 Jantan II 0,65 1,51
20 11 8,3 4,9 3 24 Jantan I 0,5 2,08
21 15 10 6 3 49 Betina IV 1,45 2,95
22 13,5 11 6 3 59 Jantan III 1,28 2,16
23 12 9,5 5 3 44 Betina IV 2,46 5,5
24 13 10,5 5 3,5 50 Jantan II 1 2
25 12,5 9,5 4,5 3 44 Jantan II 0,25 0,56
4.2. Pembahasan
4.2.1. Pengenalan Jenis Ikan dan Identifikasi
Dari tabel diatas diketahui bahwa panjang dan berat ikan yang diteliti itu
berbagai macam, 10 hinggal 12 cm terdapat 8 ikan, 13 hingga 14 cm 17 ikan. Ikan
yang diteliti juga memiliki berat yang berbeda-beda, diantaranya 20 hingga 40 gr 8
ikan, dan 40-50 gr ada 17. Hal ini menunjukkan bahwa berat ikan juga
mempengaruhi tingkat kematangan gonad ikan tersebut, karena berat bertambah
seiring berkembangnya gonad.
4.2.2. Seksualitas Ikan
Pada seksual sekunder dibagi atas seksual dirmophisme dan dichromatisme.
Ciri seksual dirmophisme yang diamati adalah bentuk tengkuk kepala ikan, warna
ujung sirip punggung, bentuk abdominal, bentuk papilla genital, jumlah lubang
papilla genital, bentuk salah satu sirip anal, bentuk sirip perut sebelah kiri. Ciri-ciri
dari pada seksual dichromatisme yang diamati adalah warna tubuh pada ikan,
warna pada sirip punggung dan ekor, garis warna pada sirip ekor dan tubuh, warna
noktah pada batang ekor dan warna pada dasar sirip dada.
Ukuran Jantan lebih kecil dari betina, Bentuk tengkuk kepala jantan itu
terlihat mulus dan tidak ada tonjolan sedangkan betinda memiliki tonjolan. Bentuk
sirip punggung betina juga lebih panjang dari pada jantan. Permukaan tubuh jantan
lebih halus dan permukaan tubuh betina lebih bertekstur. Bentuk abdominal jantan
lebih lembut dari pada betina. Bentuk lubang genital bulat. Keduanya memiliki satu
lubang genital. Sirip anal betina memiliki bentuk oval sedangkan yang sedikit
melonjong. Salah satu sirip perut betina lebih banyak dari pada jantan. Warna badan
jantan lebih cerah sedangkan betina lebih gelap. Warna sirip punggu jantan lebih
terang dibantingkan betina.
1

Tingkat kematangan gonad itu terdiri dari I-V tingkat kematangan,


dipraktikum kali ini peneliti mengamati kepada 25 ekor ikan tambakan. Ikan jantan
memiliki gonad bewarna putih susu sedangkan betina memiliki warna kuning
keemasan serta bertekstur seperti butir-butir telur.
4.2.3. Tingkat Kematangan Gonad
Pengamatan ciri seksual primer pada setiap individu ikan dilakukan melalui
cara membedah tubuh bagian abdominal ikan dan mengamati gonad yang dimiliki
yaitu testes jika jantan dan ovari jika betina. Namun jika ikan masih hidup, untuk
melihat gonadnya dapat dilakukan dengan cara mengeluarkan gamet dengan
menstripping induk yang sudah matang gonad. Pada hasil penelitian didapatkan
bahwa tingkat kematangan gonad ikan Tambakan yang diteliti rata-rata berada di
tingkatan ke III, yang mana ikan tersebut mendekati masa kawin.
Nilai IKG yang tinggi adalah salah satu indikator penentu waktu pemijahan.
Ikan yang akan memijah memiliki nilai IKG yang tinggi dan setelah memijah nilai
IKG akan menurun hingga selesai memijah. Ikan Tambakan yang diteliti memiliki
berat gonad rata-rata 1 % dari berat total keseluruhan tubuh, hal ini bisa terjadi
karena kesuburan dari telur dipengaruhi oleh dua faktor. Dua faktor yang
mempengaruhi reproduksi pada ikan yaitu faktor internal dan eksternal. Faktor
internal seperti perkembangan gonad, dan seksualitas ikan. Faktor eksternal seperti
keberadaan lawan jenis, suhu, daerah pemijahan, dan keberadaan substrat (Hayati,
2019).
1

V. KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan
Dari hasil praktikum diatas, diketahui bahwa membedakan ikan Tambakan bisa
dilihat secara langsung, hal ini ditunjukan dengan perbedaan warna di sirip dan
besar badan yang berbeda. Warna sirip dan tubuh ikan Tambakan jantan lebih cerah
dibantingkan dengan betina, serta berat tubuh betina lebih berat dibanding dengan
jantan. Seksualitas ikan Tambakan. Tingkat kematangan gonad ikan juga
mempengaruhi berat total dari ikan, making matang gonadnya semakin berat ikan
tersebut, hal ini bisa dilihat dari IKG 25 ikan Tambakan yang telah diteliti, yang
mana tingkat kematangan gonad III lebih berat dibandingkan tingkat kematangan
gonad I.
5.2. Saran
Untuk pelaksanaan praktikum ikhtiologi diharapkan untuk menggunakan ikan
yang masih segar, hal ini disebabkan bau ikan yang sudah terlalu busuk sehingga
menyebabkan hilangnya fokus saat melakukan praktikum.
1

DAFTAR PUSTAKA

Ridwan, et al., 2019. Penuntun Praktikum Ichthyology. Fakultas Perikanan dan


Ilmu Kelautan Universitas Riau. Pekanbaru.

Lestari, T. P., Agus O. S. and Tatag B. 2016. Kombinasi Penambahan Suplemen


Spirulina platensis dan Kunyit Curcuma longa dalam Pakan dan Induksi
Hormonal untuk Meningkatakn Kinerja Reproduksi Ikan Tengadak
Barbonymus schwanenfeldii. Jurnal Ikhtiologi Indonesia. 299-208.

Fatimah, A. N., Sugiharto & Nuning, S., 2019. Aspek Reproduksi Ikan Betutu
(Oxyeleotris marmorata Blkr.) yang Tertangkap di Waduk Penjalin
Brebes. BIOEKSAKTA Jurnal Ilmiah Biologi UNSOED, 1(2), pp. 71-
77

Alem, Rachimi, dan Raharjo, E. I. 2016. Pengaruh Pemberian Pakan Alami Yang
Berbeda Terhadap Pertumbuhan Dan Kelangsungan Hidup Larva Ikan
Biawan (Helostoma Temminckii). Jurnal Fakultas Perikanan dan Ilmu
Kelautan.Universitas Muhammadiyah Pontianak. Anggun, C. 2012.
Budidaya Tanaman Kunyit

Hayati, A. 2019. Biologi reproduksi Ikan. Surabaya : Airlangga university Press.


1

LAMPIRAN
1

Lampiran 1. Alat dan Bahan Pratikum

Buku Penuntun Laporan sementara Penghapus

Pena Pensil Penggaris

Serbet Tissu Gulung Cutter

Nampan Hp Pengraut

Gunting bedah
1

Lampiran 2. Bahan

Ikan Tambakan

Lampiran 3. Rumus
IKG: Indeks Kematangan Gonad
𝐵
𝑅𝑢𝑚𝑢𝑠 ∶ 𝑔 𝑥100%
1. 0,38
𝑥100% =1,08% 𝐵𝑡
35

2. 0,75
𝑥100% = 1,56%
48

3. 0,46
𝑥100% =0,8%
54

4. 0,38
𝑥100% =0,7%
48

5. 0,68
𝑥100% = 1,51%
45

6. 0,29
𝑥100% =0,72%
40

7. 2,15
𝑥100% =5,24%
41

8. 1,14
𝑥100% =2%
57

9. 0,78
𝑥100% = 1,85%
42

10. 0,88 𝑥100% =2,2%


40

11. 0,6
𝑥100%=2,3%
26

12. 0,3 𝑥100%=0,6%


48

13. 0,72 𝑥100% =1,8%


38

14. 0,88 𝑥100% =1,57%


56
1

15. 0,79 𝑥100% =1,71%


46

16. 0,88 𝑥100% =6,48%


47

17. 3,05
𝑥100% =0,81%
32

18. 0,26 𝑥100% =1,44%


54

19. 0,78 𝑥100% =1,51%


43

20. 0,65 𝑥100% =2,08%


24

21. 0,5
𝑥100%=2,95%
49

22. 1,45 𝑥100% =2,16%


59

23. 1,28 𝑥100% =5,5%


44

24. 2,46
𝑥100% =2%
50

25. 0,25 𝑥100% =0,56%


44

Anda mungkin juga menyukai