Anda di halaman 1dari 25

i

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kita hanturkan atas kehadiran Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat dan karunia-nya, sehingga kami sebagai penulis dapat
menyelesaikan laporan dengan judul “Fekunditas dan Diameter Telur Ikan
Tambakan (Helostoma teminckii)” ini untuk memenuhi tugas Praktikum Biologi
Perikanan dengan tepat waktu.
Penulis menyadari bahwa terselesaikannya laporan ini tidak terlepas dari
bantuan berbagai pihak. Oleh karena itu, rasa hormat dan terima kasih penulis
sampaikan terkhusus pada Dosen Pengampu mata kuliah Biologi Perikanan dan
Asisten Laboratorium serta pihak yang telah membantu dalam meyelesaikan
laporan ini baik moral maupun material.
Penulis mengharapkan laporan ini berguna bagi pembaca meskipun penulis
menyadari masih banyak kekurangan didalamnya. Oleh karena itu, penulis
mengharapkan kritik dan saran yang membangun agar laporan ini dapat sempurna
dan bermanfaat bagi pembaca dimasa yang akan datang.

Pekanbaru, 23 September 2023

Erman
ii

DAFTAR ISI

Isi Halaman
KATA PENGANTAR .......................................................................... i
DAFTAR ISI ......................................................................................... ii
DAFTAR GAMBAR ............................................................................. iii
DAFTAR TABEL ................................................................................. iv
DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................ v
I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ......................................................................... 1
1.2 Tujuan Praktikum ..................................................................... 3
1.3 Manfaat Praktikum ................................................................... 3
II. TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Fekunditas Ikan Tambakan (Helostoma temminckii) ............... 4
2.2 Diameter Telur Ikan Tambakan (Helostoma temminckii) ........ 5
III. METODOLOGI PRAKTIKUM
3.1 Waktu dan Tempat ................................................................... 7
3.2 Bahan dan Alat Praktikum ........................................................ 7
3.3 Metode Penelitian .................................................................... 7
3.4 Prosedur Praktikum .................................................................. 8
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil .......................................................................................... 9
4.2 Pembahasan .............................................................................. 10
4.2.1 Fekunditas Ikan Tambakan (Helostoma temminckii). .......... 10
4.2.2 Diameter Telur Ikan Tambakan (Helostoma temminckii)... 11
V. PENUTUP
5.1 Kesimpulan .............................................................................. 13
5.2 Saran ......................................................................................... 13
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
iii

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman
1. Ikan Tambakan (Helostoma teminckii) ................................................. 9
2. Ovari Ikan Tambakan (Helostoma teminckii) ....................................... 10
iv

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman
1. Bahan Praktikum .............................................................................. 7
2. Alat Praktikum ................................................................................. 7
3. Hasil Pengukuran dan Perhitungan Nilai Fekunditas ...................... 10
v

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman
1. Bahan Praktikum ............................................................................... 16
2. Alat Praktikum ................................................................................... 18
3. Perhitungan Nilai Fekunditas ............................................................. 20
1

I. PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Biologi perikanan adalah cabang ilmu biologi yang fokus pada studi ilmiah
organisme ikan dan aspek-aspek lain yang berkaitan dengan perikanan. Ilmu ini
mencakup pemahaman tentang berbagai jenis ikan, perilaku, siklus hidup, serta
interaksi mereka dalam ekosistem perairan. Tujuan utama biologi perikanan
adalah untuk mengidentifikasi, memahami, dan memelihara sumber daya
perikanan secara berkelanjutan, sambil menjaga keseimbangan ekosistem perairan
(Wijaya et al, 2020).
Biologi perikanan membahas berbagai aspek, termasuk ekologi ikan,
pertumbuhan dan perkembangan, reproduksi, migrasi, kesehatan ikan, dan
interaksi ikan dengan lingkungan mereka. Ilmu ini juga memainkan peran penting
dalam merancang strategi manajemen perikanan yang efektif, melindungi spesies
ikan yang terancam punah, serta mendukung budidaya ikan dalam konteks
akuakultur (Rahman et al, 2019).
Ikan pada umumnya memiliki pengertian sebagai hewan vertebrata yang
hidup di dalam air dan bernapas dengan menggunakan insang. Ikan merupakan
salah satu jenis hewan yang sangat beragam, dengan berbagai ukuran, warna, dan
bentuk tubuh yang berbeda-beda. Ikan memiliki tubuh yang dilapisi dengan sisik,
sirip, dan ekor yang berfungsi untuk membantu mereka bergerak dan
menyeimbangkan tubuh di dalam air. Ikan juga memiliki otot-otot yang kuat
untuk memungkinkan mereka berenang dengan cepat dan menghindari bahaya
(Ridzwan et al, 2019).
Dalam studi biologi perikanan, penting untuk memahami bahwa fekunditas
dan diameter telur merupakan sistem yang bekerja sama secara harmonis untuk
menjaga kelangsungan dari populasi ikan. Fekunditas telur pada ikan adalah salah
satu parameter biologi yang penting untuk mengetahui potensi reproduksi dan
produktivitas ikan. Fekunditas dapat didefinisikan sebagai jumlah telur matang
yang akan dikeluarkan oleh ikan betina pada waktu pemijahan. Fekunditas
2

dipengaruhi oleh berbagai faktor, seperti spesies, ukuran, umur, kondisi


lingkungan, dan makanan.
Ada beberapa cara untuk menghitung fekunditas ikan, salah satunya adalah
metode gravimetrik. Metode ini dilakukan dengan mengambil ovari ikan betina
yang matang gonad pada tingkat kematangan gonad (TKG) III dan IV. Ovari
tersebut ditimbang dan diambil sebagian untuk ditimbang lagi dengan timbangan
elektrik. Kemudian, butiran telur dihitung dengan bantuan mikroskop atau alat
penghitung otomatis. Fekunditas total dapat diperoleh dengan mengalikan rasio
bobot sub-sampel dengan jumlah telur sub-sampel (Ayana et al, 2020).
Fekunditas ikan memiliki hubungan dengan tingkat kelangsungan hidup,
pertumbuhan, dan kematangan gonad ikan. Fekunditas juga berpengaruh terhadap
manajemen perikanan dan budidaya ikan. Dengan mengetahui fekunditas ikan,
kita dapat memperkirakan jumlah benih atau larva yang akan dihasilkan oleh
induk ikan pada waktu pemijahan. Selain itu, kita juga dapat menentukan strategi
pengelolaan stok ikan yang berkelanjutan dan ramah lingkungan.
Diameter telur ikan adalah ukuran panjang atau lebar dari telur yang
dihasilkan oleh ikan betina pada saat pemijahan. Diameter telur ikan dapat
digunakan untuk mengetahui tingkat kematangan gonad, pola pemijahan, dan
potensi reproduksi ikan. Diameter telur ikan bervariasi tergantung pada spesies,
ukuran, umur, dan kondisi lingkungan ikan. Diameter telur ikan dapat diukur
dengan menggunakan mikrometer, alat penghitung otomatis, atau mikroskop
(Wulandari et al, 2019).
3

1.2. Tujuan Praktikum


1. Mahasiswa dapat memahami konsep dan cara menghitung fekunditas dan
diameter telur Ikan Tambakan (Helostoma teminckii).
2. Mengetahui hubungan antara fekunditas dan diameter telur Ikan Tambakan
(Helostoma teminckii) dengan faktor-faktor biologis dan lingkungan.
3. Mengamati morfologi dan struktur gonad berupa ovari pada Ikan Tambakan
(Helostoma teminckii).
4. Menganalisis pola reproduksi Ikan Tambakan (Helostoma teminckii)
berdasarkan fekunditas dan diameter telur.

1.3. Manfaat Praktikum


1. Meningkatkan keterampilan dan kompetensi mahasiswa dalam bidang
reproduksi ikan, khususnya Ikan Tambakan (Helostoma teminckii) yang
merupakan salah satu komoditas perikanan budidaya di indonesia.
2. Memberikan pengalaman langsung kepada mahasiswa dalam melakukan
pengambilan sampel, pengamatan, pengukuran, dan perhitungan fekunditas
dan diameter telur Ikan Tambakan (Helostoma teminckii) dengan
menggunakan alat-alat laboratorium yang sesuai.
3. Mendorong mahasiswa untuk berpikir kritis dan analisis dalam
menginterpretasikan data dan hasil praktikum, serta menghubungkannya
dengan teori-teori yang relevan.
4. Menumbuhkan sikap ilmiah, etis, dan profesional mahasiswa dalam
melakukan praktikum, serta menghargai kerjasama dan tanggung jawab antar
anggota kelompok.
4

II. TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Fekunditas Ikan Tambakan (Helostoma temminckii)


Fekunditas adalah jumlah telur yang dihasilkan oleh ikan betina pada satu kali
pemijahan. Fekunditas Ikan Tambakan (Helostoma teminckii) dipengaruhi oleh
beberapa faktor, seperti ukuran tubuh, berat gonad, indeks kematangan gonad, dan
diameter telur. Fekunditas ikan tambakan berkisar antara 3.900-144.104 butir
telur. Fekunditas ikan tambakan dapat dihitung menggunakan empat metode yaitu
metode jumlah, metode volumentrik, metode gravimetrik, dan mentode von bayer.
Berikut adalah rumus dari metode gravimetrik yang biasa digunakan untuk
melakukan pengamatan (Arifin et al, 2020).

W
X= .X
W

Dimana = X adalah jumlah telur dalam ovari


x adalah jumlah rataan telur sub sampel pada ovari
W adalah berat gonad ikan
w adalah berat sub sampel

Ukuran tubuh Ikan Tambakan (Helostoma teminckii) berpengaruh terhadap


fekunditas, karena ikan yang lebih besar cenderung memiliki gonad yang lebih
besar dan lebih banyak telur begitu juga dengan sebaliknya. Hal ini karena ukuran
tubuh berkaitan dengan bobot gonad, panjang ovarium, dan diameter telur. Namun
hubungan antara ukuran tubuh dan fekunditas tidak selalu linear, karena terdapat
faktor-faktor lain seperti kondisi lingkungan, ketersediaan makanan dan genetik.
Berat gonad Ikan Tambakan (Helostoma teminckii) merupakan salah satu
faktor yang menentukan fekunditas. Berat gonad Ikan Tambakan (Helostoma
teminckii) dapat diukur dengan menimbang gonad yang telah dipisahkan dari
tubuh ikan. Berat gonad Ikan Tambakan (Helostoma teminckii) bervariasi antara
0,5-9,5 gram. Berat gonad Ikan Tambakan (Helostoma teminckii) juga
dipengaruhi oleh tingkat kematangan gonad, yaitu tahapan perkembangan gonad
yang menunjukkan kesiapan ikan untuk memijah. Tingkat kematangan gonad Ikan
5

Tambakan (Helostoma teminckii) dapat diketahui dengan melihat bentuk, warna,


tekstur, dan ukuran gonad (Cahyanti et al, 2021).
Tingkat kematangan gonad (Ovari) Ikan Tambakan (Helostoma teminckii)
dibagi menjadi lima, yaitu:
1. TKG I: Ovari seperti benang sampai kerongga tubuh, warna jernih, permukaan
jernih dan permukaan kecil.
2. TKG II: gonad mulai matang, ukuran ovari lebih besar, bewarna kekuningan,
telur belum dapat terlihat oleh mata.
3. TKG III: gonad matang, ovari bewarna kuning, secara morfologi telur mulai
kelihatan butirnya oleh mata.
4. TKG IV: Ovari semakin besar, telur bewarna kuning dan mudah dipisahkan,
butir minyak tidak tampak, mengisi 1/2 - 2/3 rongga perut, usus terdesak.
5. TKG V: ovari berkerut, dinding tebal, butir telur sisi terdapatkan didekat
pelepasan banyak seperti tingkat II.

Fekunditas ikan tambakan merupakan salah satu aspek biologi reproduksi


yang penting untuk diketahui dalam rangka pengelolaan dan konservasi sumber
daya ikan. Fekunditas ikan tambakan dapat digunakan sebagai indikator potensi
reproduksi, produktivitas, dan kelangsungan hidup ikan tambakan. Fekunditas
ikan tambakan juga dapat digunakan sebagai dasar untuk menentukan strategi
budidaya, seperti pemilihan induk, pemberian pakan, dan penentuan waktu
pemijahan.

2.2. Diameter Telur Ikan Tambakan (Helostoma temminckii)


Ikan Tambakan (Helostoma teminckii) adalah salah satu jenis ikan air tawar
yang berasal dari wilayah tropis, tepatnya Asia Tenggara. Ikan ini tersebar secara
alami di Indonesia (Sumatra, Jawa, Kalimantan), Thailand, Malaysia, hingga
diintroduksi ke seluruh dunia.
Ikan Tambakan (Helostoma teminckii) termasuk dalam ordo labirinthici,
famili anabantidae, genus helostoma, dan spesies Helostoma temminckii.
Fekunditas adalah jumlah telur yang dihasilkan oleh ikan betina dalam satu kali
pemijahan. Fekunditas ikan tambakan bervariasi, hal ini tergantung dengan ukuran
6

tubuh, berat gonad, dan kondisi lingkungan. Fekunditas rata-rata ikan tambakan
adalah 3990-144.000 butir (Sari et al, 2019).
Diameter telur Ikan Tambakan (Helostoma teminckii) merupakan faktor lain
yang mempengaruhi fekunditas. Diameter telur Ikan Tambakan (Helostoma
teminckii) dapat diukur dengan menggunakan mikroskop atau alat pengukur
diameter telur. Diameter telur ikan tambakan bervariasi antara 0,6-1,2 mm.
Diameter telur ikan tambakan juga dipengaruhi oleh tingkat kematangan gonad,
yaitu semakin matang gonad, semakin besar diameter telur. Berdasarkan pola
distribusi diameter telur, Ikan Tambakan (Helostoma teminckii) termasuk tipe
partial spawner, yaitu ikan yang mengeluarkan telurnya secara bertahap.
Pertambahan diameter telur ikan tambakan terbesar terjadi pada perlakuan P3
dengan jumlah pertambahan sebesar 0,38 mm, diikuti perlakuan P2 dengan
pertambahan sebesar 0,30 mm, kemudian perlakuan P1 dengan besar pertambahan
0,23 mm, sedangkan jumlah rata-rata pertambahan diameter terkecil terdapat pada
perlakuan P0 yaitu hanya mencapai 0,03 mm (Santi et al, 2019).
7

III. METODOLOGI PRAKTIKUM

3.1. Waktu dan Tempat


Praktikum Biologi perikanan tentang “Fekunditas dan Diameter telur”
dilaksanakan pada:
Hari/tanggal : Rabu/20 September 2023
Pukul : 10.30 – 12.30 WIB
Tempat : Laboratorium Biologi Perairan Fakultas Perikanan dan Kelautan
Universitas Riau.

3.2. Bahan dan Alat Praktikum


Adapun Bahan dan alat yang digunakan dalam Praktikum ini antara lain:
Tabel 1. Bahan Praktikum
No Bahan Kegunaannya
1. Sampel Ovari Ikan Tambakan Sebagai objek pengamatan Praktikum
(Helostoma temminckii)
2. Formalin Sebagai bahan pengawet ovari

Tabel 2. Alat Praktikum


No Alat Kegunaannya
1. Buku Catatan Mencatat hasil pengamatan
2. Buku Panduan Sebagai penuntun dalam Praktikum
3. Buku Gambar Tempat gambar ikan Praktikum
4. Pensil Alat gambar ikan Praktikum
5. Penggaris 30cm Alat ukur diameter telur
6. Pinset Untuk mengambil sampel telur
7. Nampan Plastik Tempat menaruh ikan
8. Kater Sebagai alat untuk membedah
9. Gunting bedah Sebagai alat untuk membedah
10. Timbangan Menghitung berat dari sampel
11. Cawan Petri Sebagai tempat sampel ovari
12. Hand Tally Counting Alat untuk menghitung telur

3.3. Metode Penelitian


Praktikum dilakukan dengan cara pengamatan langsung terhadap objek
Praktikum, yaitu Ikan Tambakan (Helostoma temminckii) Lalu dilakukan
Pengidentifikasian pada tubuh ikan mulai dari fekunditas dan diameter telur. Hasil
yang didapatkan akan dibandingkan dengan hasil penelitian terdahulu.
8

3.4. Prosedur Praktikum


Hal yang pertama yang dilakukan pada saat Praktikum adalah mempersiapkan
bahan dan alat, baik itu bahan alat tulis maupun bahan pada saat Praktikum.
Selanjutnya persiapkan ovari Ikan Tambakan (Helostoma temminckii) yang akan
dijadikan objek pengamatan lalu letakkan kedalam cawan petri.
Identifikasi lengkap sesuai dengan cara Pengamatan fekunditas dan diameter
telur. Pada pengamatan fekunditas dan diameter telur Ikan Tambakan (Helostoma
temminckii) terdapat tiga komponen inti yang harus diidentifikasi yaitu
menentukan tahap kematangan dari ovari menurut panduan dari Cassei, Nikolsky
dan Kesteven, mengukur dan mencatat data diameter telur di masing-masing
bagian ovari baik anterior, tengah, dan posterior, serta yang terakhir adalah
menghitung nilai fekunditas setiap ovari dengan menggunakan metode
gravimetrik.
Pada saat identifikasi fekunditas dan diameter telur Ikan Tambakan
(Helostoma temminckii) sudah lengkap, langkah selanjutnya adalah menggambar
ikan tersebut dibuku gambar Praktikum, dan lampirkan juga pada gambar hasil
pengukuran dan perhitungan yang sudah dilakukan.
9

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Hasil Praktikum

Gambar 1. Ikan Tambakan (Helostoma temminckii).

Nama lokal : Bawan


Kingdom : Animalia
Filum : Chordata
Kelas : Actinopterygii
Ordo : Percyformes
Sub ordo : Anabantoidei
Family : Helostomatidae
Genus : Helostoma
Spesies : Helostoma temminckii
10

Gambar 2. Ovary Ikan Tambakan (Helostoma temminckii).

Tabel 3. Hasil Pengukuran dan Perhitungan Nilai Fekunditas.


DIAMETER
FEKUNDITAS
OVARI TELUR
BERAT (W) FREKUENSI UNIT (BUTIR/CM) MM
KANAN A 0,04 29 16 1,6
T 0,06 45 17 1,7
P 0,06 47 16 1,6
KIRI A 0,012 90 18 1,8
T 0,06 62 16 1,6
P 0,04 25 15 1,5
JUMLAH 0,272 = 0,045 298= 49,66

4.2. Pembahasan
4.2.1. Fekunditas Ikan Tambakan (Helostoma temminckii)
Fekunditas adalah salah satu parameter penting dalam biologi reproduksi
ikan, karena menunjukkan potensi produktivitas ikan betina dalam menghasilkan
keturunan. Fekunditas dipengaruhi oleh berbagai faktor, seperti ukuran tubuh,
berat gonad, umur, jenis kelamin, kondisi lingkungan, dan hormon. Fekunditas
Ikan Tambakan (Helostoma temminckii). dapat dihitung dengan menggunakan
metode sub-contoh bobot gonad atau disebut metode gravimetrik. Metode ini
melibatkan pengambilan sampel telur dari bagian anterior, tengah, dan posterior
11

ovari kanan dan kiri, kemudian menghitung rata-rata bobot dan jumlah telur dari
setiap bagian. Metode ini dianggap lebih akurat dan praktis daripada metode lain,
seperti metode volumetrik dan metode enumerasi.
Dalam praktikum ini, kami telah mengambil data bobot dan jumlah telur dari
setiap bagian ovari Ikan Tambakan (Helostoma temminckii). Data tersebut dapat
digunakan untuk menghitung fekunditas ikan tambakan dengan menggunakan
rumus metode gravimetrik.
Hasil perhitungan menunjukkan bahwa Ikan Tambakan (Helostoma
temminckii) betina yang kami teliti dapat menghasilkan sekitar 9.755,433 butir
telur dalam satu kali pemijahan. Fekunditas Ikan Tambakan (Helostoma
temminckii) yang kami dapatkan termasuk dalam kisaran fekunditas rata-rata ikan
tambakan, yaitu 3990-144.104 butir. Fekunditas ikan tambakan dapat bervariasi,
tergantung pada ukuran tubuh, berat gonad, dan kondisi lingkungan. Fekunditas
Ikan Tambakan (Helostoma temminckii) juga dapat dipengaruhi oleh penggunaan
hormon ovaprim, yang dapat merangsang ovulasi dan meningkatkan kualitas telur.
Hormon ovaprim dapat disuntikkan ke ikan tambakan dengan dosis yang
berbeda, misalnya 0,5 ml/kg berat ikan atau 0,7 ml/kg berat ikan. Penelitian telah
menunjukkan bahwa penggunaan hormon ovaprim dapat mempengaruhi
pertambahan diameter telur, lama waktu penetasan, hatching rate, survival rate,
penggunaan kuning telur, dan abnormalitas larva Ikan Tambakan (Helostoma
temminckii).

4.2.2. Diameter Telur Ikan Tambakan (Helostoma temminckii)


Berdasarkan hasil pengamatan yang diperoleh pada praktikum ini, dapat
diketahui bahwa diameter telur Ikan Tambakan (Helostoma temminckii) bervariasi
antara 1,5 mm hingga 1,8 mm. Diameter telur ini dipengaruhi oleh beberapa
faktor, antara lain tingkat kematangan gonad, ukuran tubuh, dan kondisi
lingkungan.
Tingkat kematangan gonad merupakan tahapan perkembangan organ
reproduksi ikan yang menunjukkan kesiapan untuk melakukan pemijahan.
Semakin tinggi tingkat kematangan gonad, semakin besar pula diameter telur yang
dihasilkan. Hal ini karena telur mengalami proses pematangan dan peningkatan
volume sitoplasma. Diameter telur Ikan Tambakan (Helostoma temminckii) yang
12

diamati pada praktikum ini menunjukkan bahwa ikan tersebut berada pada tingkat
kematangan gonad III atau IV, yaitu ketika telur sudah mulai terlihat jelas dan
berwarna kuning keemasan.
Ukuran tubuh ikan juga berpengaruh terhadap diameter telur yang dihasilkan.
Secara umum, ikan yang memiliki ukuran tubuh lebih besar cenderung
menghasilkan telur yang lebih besar pula. Hal ini karena ikan yang lebih besar
memiliki ruang ovarium yang lebih luas, sehingga telur dapat berkembang dengan
baik. Selain itu, ikan yang lebih besar juga memiliki cadangan energi yang lebih
banyak, yang dapat digunakan untuk proses pematangan telur.
Kondisi lingkungan juga mempengaruhi diameter telur Ikan Tambakan
(Helostoma temminckii). Lingkungan yang optimal bagi Ikan Tambakan
(Helostoma temminckii) adalah air yang bersih, hangat, dan kaya oksigen.
Lingkungan yang sesuai dengan kebutuhan ikan dapat meningkatkan kesehatan
dan kualitas reproduksi ikan, termasuk diameter telur. Lingkungan yang tidak
sesuai, seperti air yang kotor, dingin, atau kurang oksigen, dapat menurunkan
kesehatan dan kualitas reproduksi ikan, termasuk diameter telurnya.
13

V. KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan
Dari hasil pengamatan yang diperoleh pada praktikum ini, dapat disimpulkan
bahwa fekunditas dan diameter telur Ikan Tambakan (Helostoma temminckii)
dalam keadaan normal. hasil nilai dari fekunditas berkisar 9.755,433 dan termasuk
dalam rata-rata telur Ikan Tambakan (Helostoma temminckii) pada umumnya.
Serta diameter telurnya bervariasi antara 1,5 mm hingga 1,8 mm yang dapat di
indikasikan dalam keadaan normal dan sehat. Fekunditas dan diameter telur ini
sangat dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain seperti tingkat kematangan
gonad, ukuran tubuh, dan kondisi lingkungan hidupnya. Jika faktor-faktor ini
semua dalam keadaan stabil maka memungkinkan indukkan dari Ikan Tambakan
(Helostoma temminckii) menghasilkan keturunan yang berkualitas.
Hasil praktikum ini menggambarkan pentingnya pemahaman akan fekunditas
dan diameter telur dalam konteks reproduksi Ikan Tambakan (Helostoma
temminckii).

5.2. Saran
Praktikum sudah berjalan dengan baik. Baik dari segi properti, praktikan,
hingga asisten pembimbing yang menjelaskan cara mengidentifikasi yang benar
serta mendampingi mahasiswa pada saat penulisan hasil pengamatan dan
penggambaran objek Praktikum. Sedikit kekurangan mungkin di bagian
timbangan objek penelitian, dimana hanya menggunakan satu timbangan untuk
semua kelompok, serta dalam pengamatan pengukuran diameter telur
laboratorium tidak menyediakan mikroskop sehingga nilai diameter diukur hanya
menggunakan penggaris biasa. oleh karena itu hasil dan efisiensi waktu yang
didapat kurang maksimal. Diharapkan saran yang diberikan penulis dapat menjadi
acuan untuk perkembangan dari laboratorium biologi perairan.
14

DAFTAR PUSTAKA

Arifin, O.Z., Wahyulia, C., Jojo, S., & Anang, H.K. 2020. Pertumbuhan ikan
tambakan (Helostoma temminckii) ukuran 5-10 cm yang diberi pakan
dengan kandungan protein berbeda. Jurnal Akuakultur Indonesia, 16(1), 1-
10.
Ayana, R.P., Boer, M., & Fahrudin, A. 2020. Fekunditas dan diameter telur ikan
swanggi (Priacanthus macracanthus) di Pelabuhan Perikanan Nusantara
Palabuhanratu, Sukabumi. Jurnal Pengelolaan Perikanan Tropis, 3(1), 1-
102.
Cahyanti, W., Subagja, J., Kusdiarti, K., Irawan, D., & Arifin, O.Z. 2021.
Keragaan bioreproduksi tiga generasi ikan tambakan (Helostoma
temminckii Cuvier, 1829). Media Akuakultur, 16(1), 1-102.
Rahman, Muhammad A. 2019. "Kesehatan Ikan dan Faktor Lingkungan yang
Mempengaruhi." Jurnal Biologi Perikanan Nasional, Volume 9, Nomor 1,
Halaman 23-38.
Rizdwan, Muhammad. 2019. “Aspek Biologi Reproduksi Ikan Tambakan
(Helostoma temminckii) di Perairan Umum Kecamatan Kumpeh Ulu
Kabupaten Muaro Jambi”. Biospecies 9 (1): 1-6.
Sari, A.P., Wijayanti, D.P., Setyobudiandi, I. 2019. Hubungan Panjang-Berat
dengan Tingkat Kematangan Gonad Ikan Belanak (Mugil cephalus) di
Perairan Muara Sungai Babon Semarang. Prosiding Seminar Nasional
MIPA. 4 (1). 447-453.
Santi, E.D., Taqwa, F.H., & Mukti, R.C. 2019. Performa budidaya benih ikan
tambakan (Helostoma temminckii) dengan kepadatan berbeda pada sistem
resirkulasi. Jurnal Akuakultur Rawa Indonesia, 7(1), 1-93.
Wijaya, Dian P. 2020. "Manajemen Perikanan yang Berkelanjutan: Pengalaman
Indonesia." Jurnal Biologi Perikanan Nasional, Volume 8, Nomor 2,
Halaman 65-79.
Wulandari, P.D., & Kusumastanto, T. 2019. Fekunditas dan tingkat kematangan
gonad ikan layang (Decapterus macrosoma) di perairan Selat Bali. Jurnal
Perikanan, 15(1), 42-53.
15

LAMPIRAN
16

Lampiran 1. Bahan Praktikum

Ikan Tambakan (Helostoma temminckii)

Ikan Tambakan (Helostoma temminckii) bedah


17

Ovary Ikan Tambakan (Helostoma temminckii)

Bagian-Bagian Ovary Ikan Tambakan (Helostoma temminckii)


18

Lampiran 2. Alat Praktikum

Buku catatan Buku panduan

Buku Gambar Pensil

Penghapus Penggaris

Nampan Kain Serbet


19

fbbbbfbGunting Bedah Kater

Timbangan Hand Tally Counter

Pinset Cawan Petri


20

Lampiran 3. Perhitungan Nilai Fekunditas


DIKET: W = 8,84 gram
w = 0,04+0,06+0,06+0,012+0,06+0,04 : 6 = 0,045
x = 29+45+47+90+62+25 : 6= 49,66

DI TANYA: Berapa Nilai Dari Fekunditas (X)?


JAWAB:

NILAI FEKUNDITAS

W
X= .x
w
8,84
X= . 49,66
0,045
438,99
X=
0,045

X= 9.755,433

Anda mungkin juga menyukai