KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kita hanturkan atas kehadiran Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat dan karunia-nya, sehingga kami sebagai penulis dapat
menyelesaikan laporan dengan judul “Fekunditas dan Diameter Telur Ikan
Tambakan (Helostoma teminckii)” ini untuk memenuhi tugas Praktikum Biologi
Perikanan dengan tepat waktu.
Penulis menyadari bahwa terselesaikannya laporan ini tidak terlepas dari
bantuan berbagai pihak. Oleh karena itu, rasa hormat dan terima kasih penulis
sampaikan terkhusus pada Dosen Pengampu mata kuliah Biologi Perikanan dan
Asisten Laboratorium serta pihak yang telah membantu dalam meyelesaikan
laporan ini baik moral maupun material.
Penulis mengharapkan laporan ini berguna bagi pembaca meskipun penulis
menyadari masih banyak kekurangan didalamnya. Oleh karena itu, penulis
mengharapkan kritik dan saran yang membangun agar laporan ini dapat sempurna
dan bermanfaat bagi pembaca dimasa yang akan datang.
Erman
ii
DAFTAR ISI
Isi Halaman
KATA PENGANTAR .......................................................................... i
DAFTAR ISI ......................................................................................... ii
DAFTAR GAMBAR ............................................................................. iii
DAFTAR TABEL ................................................................................. iv
DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................ v
I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ......................................................................... 1
1.2 Tujuan Praktikum ..................................................................... 3
1.3 Manfaat Praktikum ................................................................... 3
II. TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Fekunditas Ikan Tambakan (Helostoma temminckii) ............... 4
2.2 Diameter Telur Ikan Tambakan (Helostoma temminckii) ........ 5
III. METODOLOGI PRAKTIKUM
3.1 Waktu dan Tempat ................................................................... 7
3.2 Bahan dan Alat Praktikum ........................................................ 7
3.3 Metode Penelitian .................................................................... 7
3.4 Prosedur Praktikum .................................................................. 8
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil .......................................................................................... 9
4.2 Pembahasan .............................................................................. 10
4.2.1 Fekunditas Ikan Tambakan (Helostoma temminckii). .......... 10
4.2.2 Diameter Telur Ikan Tambakan (Helostoma temminckii)... 11
V. PENUTUP
5.1 Kesimpulan .............................................................................. 13
5.2 Saran ......................................................................................... 13
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
iii
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
1. Ikan Tambakan (Helostoma teminckii) ................................................. 9
2. Ovari Ikan Tambakan (Helostoma teminckii) ....................................... 10
iv
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
1. Bahan Praktikum .............................................................................. 7
2. Alat Praktikum ................................................................................. 7
3. Hasil Pengukuran dan Perhitungan Nilai Fekunditas ...................... 10
v
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran Halaman
1. Bahan Praktikum ............................................................................... 16
2. Alat Praktikum ................................................................................... 18
3. Perhitungan Nilai Fekunditas ............................................................. 20
1
I. PENDAHULUAN
W
X= .X
W
tubuh, berat gonad, dan kondisi lingkungan. Fekunditas rata-rata ikan tambakan
adalah 3990-144.000 butir (Sari et al, 2019).
Diameter telur Ikan Tambakan (Helostoma teminckii) merupakan faktor lain
yang mempengaruhi fekunditas. Diameter telur Ikan Tambakan (Helostoma
teminckii) dapat diukur dengan menggunakan mikroskop atau alat pengukur
diameter telur. Diameter telur ikan tambakan bervariasi antara 0,6-1,2 mm.
Diameter telur ikan tambakan juga dipengaruhi oleh tingkat kematangan gonad,
yaitu semakin matang gonad, semakin besar diameter telur. Berdasarkan pola
distribusi diameter telur, Ikan Tambakan (Helostoma teminckii) termasuk tipe
partial spawner, yaitu ikan yang mengeluarkan telurnya secara bertahap.
Pertambahan diameter telur ikan tambakan terbesar terjadi pada perlakuan P3
dengan jumlah pertambahan sebesar 0,38 mm, diikuti perlakuan P2 dengan
pertambahan sebesar 0,30 mm, kemudian perlakuan P1 dengan besar pertambahan
0,23 mm, sedangkan jumlah rata-rata pertambahan diameter terkecil terdapat pada
perlakuan P0 yaitu hanya mencapai 0,03 mm (Santi et al, 2019).
7
4.2. Pembahasan
4.2.1. Fekunditas Ikan Tambakan (Helostoma temminckii)
Fekunditas adalah salah satu parameter penting dalam biologi reproduksi
ikan, karena menunjukkan potensi produktivitas ikan betina dalam menghasilkan
keturunan. Fekunditas dipengaruhi oleh berbagai faktor, seperti ukuran tubuh,
berat gonad, umur, jenis kelamin, kondisi lingkungan, dan hormon. Fekunditas
Ikan Tambakan (Helostoma temminckii). dapat dihitung dengan menggunakan
metode sub-contoh bobot gonad atau disebut metode gravimetrik. Metode ini
melibatkan pengambilan sampel telur dari bagian anterior, tengah, dan posterior
11
ovari kanan dan kiri, kemudian menghitung rata-rata bobot dan jumlah telur dari
setiap bagian. Metode ini dianggap lebih akurat dan praktis daripada metode lain,
seperti metode volumetrik dan metode enumerasi.
Dalam praktikum ini, kami telah mengambil data bobot dan jumlah telur dari
setiap bagian ovari Ikan Tambakan (Helostoma temminckii). Data tersebut dapat
digunakan untuk menghitung fekunditas ikan tambakan dengan menggunakan
rumus metode gravimetrik.
Hasil perhitungan menunjukkan bahwa Ikan Tambakan (Helostoma
temminckii) betina yang kami teliti dapat menghasilkan sekitar 9.755,433 butir
telur dalam satu kali pemijahan. Fekunditas Ikan Tambakan (Helostoma
temminckii) yang kami dapatkan termasuk dalam kisaran fekunditas rata-rata ikan
tambakan, yaitu 3990-144.104 butir. Fekunditas ikan tambakan dapat bervariasi,
tergantung pada ukuran tubuh, berat gonad, dan kondisi lingkungan. Fekunditas
Ikan Tambakan (Helostoma temminckii) juga dapat dipengaruhi oleh penggunaan
hormon ovaprim, yang dapat merangsang ovulasi dan meningkatkan kualitas telur.
Hormon ovaprim dapat disuntikkan ke ikan tambakan dengan dosis yang
berbeda, misalnya 0,5 ml/kg berat ikan atau 0,7 ml/kg berat ikan. Penelitian telah
menunjukkan bahwa penggunaan hormon ovaprim dapat mempengaruhi
pertambahan diameter telur, lama waktu penetasan, hatching rate, survival rate,
penggunaan kuning telur, dan abnormalitas larva Ikan Tambakan (Helostoma
temminckii).
diamati pada praktikum ini menunjukkan bahwa ikan tersebut berada pada tingkat
kematangan gonad III atau IV, yaitu ketika telur sudah mulai terlihat jelas dan
berwarna kuning keemasan.
Ukuran tubuh ikan juga berpengaruh terhadap diameter telur yang dihasilkan.
Secara umum, ikan yang memiliki ukuran tubuh lebih besar cenderung
menghasilkan telur yang lebih besar pula. Hal ini karena ikan yang lebih besar
memiliki ruang ovarium yang lebih luas, sehingga telur dapat berkembang dengan
baik. Selain itu, ikan yang lebih besar juga memiliki cadangan energi yang lebih
banyak, yang dapat digunakan untuk proses pematangan telur.
Kondisi lingkungan juga mempengaruhi diameter telur Ikan Tambakan
(Helostoma temminckii). Lingkungan yang optimal bagi Ikan Tambakan
(Helostoma temminckii) adalah air yang bersih, hangat, dan kaya oksigen.
Lingkungan yang sesuai dengan kebutuhan ikan dapat meningkatkan kesehatan
dan kualitas reproduksi ikan, termasuk diameter telur. Lingkungan yang tidak
sesuai, seperti air yang kotor, dingin, atau kurang oksigen, dapat menurunkan
kesehatan dan kualitas reproduksi ikan, termasuk diameter telurnya.
13
5.1. Kesimpulan
Dari hasil pengamatan yang diperoleh pada praktikum ini, dapat disimpulkan
bahwa fekunditas dan diameter telur Ikan Tambakan (Helostoma temminckii)
dalam keadaan normal. hasil nilai dari fekunditas berkisar 9.755,433 dan termasuk
dalam rata-rata telur Ikan Tambakan (Helostoma temminckii) pada umumnya.
Serta diameter telurnya bervariasi antara 1,5 mm hingga 1,8 mm yang dapat di
indikasikan dalam keadaan normal dan sehat. Fekunditas dan diameter telur ini
sangat dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain seperti tingkat kematangan
gonad, ukuran tubuh, dan kondisi lingkungan hidupnya. Jika faktor-faktor ini
semua dalam keadaan stabil maka memungkinkan indukkan dari Ikan Tambakan
(Helostoma temminckii) menghasilkan keturunan yang berkualitas.
Hasil praktikum ini menggambarkan pentingnya pemahaman akan fekunditas
dan diameter telur dalam konteks reproduksi Ikan Tambakan (Helostoma
temminckii).
5.2. Saran
Praktikum sudah berjalan dengan baik. Baik dari segi properti, praktikan,
hingga asisten pembimbing yang menjelaskan cara mengidentifikasi yang benar
serta mendampingi mahasiswa pada saat penulisan hasil pengamatan dan
penggambaran objek Praktikum. Sedikit kekurangan mungkin di bagian
timbangan objek penelitian, dimana hanya menggunakan satu timbangan untuk
semua kelompok, serta dalam pengamatan pengukuran diameter telur
laboratorium tidak menyediakan mikroskop sehingga nilai diameter diukur hanya
menggunakan penggaris biasa. oleh karena itu hasil dan efisiensi waktu yang
didapat kurang maksimal. Diharapkan saran yang diberikan penulis dapat menjadi
acuan untuk perkembangan dari laboratorium biologi perairan.
14
DAFTAR PUSTAKA
Arifin, O.Z., Wahyulia, C., Jojo, S., & Anang, H.K. 2020. Pertumbuhan ikan
tambakan (Helostoma temminckii) ukuran 5-10 cm yang diberi pakan
dengan kandungan protein berbeda. Jurnal Akuakultur Indonesia, 16(1), 1-
10.
Ayana, R.P., Boer, M., & Fahrudin, A. 2020. Fekunditas dan diameter telur ikan
swanggi (Priacanthus macracanthus) di Pelabuhan Perikanan Nusantara
Palabuhanratu, Sukabumi. Jurnal Pengelolaan Perikanan Tropis, 3(1), 1-
102.
Cahyanti, W., Subagja, J., Kusdiarti, K., Irawan, D., & Arifin, O.Z. 2021.
Keragaan bioreproduksi tiga generasi ikan tambakan (Helostoma
temminckii Cuvier, 1829). Media Akuakultur, 16(1), 1-102.
Rahman, Muhammad A. 2019. "Kesehatan Ikan dan Faktor Lingkungan yang
Mempengaruhi." Jurnal Biologi Perikanan Nasional, Volume 9, Nomor 1,
Halaman 23-38.
Rizdwan, Muhammad. 2019. “Aspek Biologi Reproduksi Ikan Tambakan
(Helostoma temminckii) di Perairan Umum Kecamatan Kumpeh Ulu
Kabupaten Muaro Jambi”. Biospecies 9 (1): 1-6.
Sari, A.P., Wijayanti, D.P., Setyobudiandi, I. 2019. Hubungan Panjang-Berat
dengan Tingkat Kematangan Gonad Ikan Belanak (Mugil cephalus) di
Perairan Muara Sungai Babon Semarang. Prosiding Seminar Nasional
MIPA. 4 (1). 447-453.
Santi, E.D., Taqwa, F.H., & Mukti, R.C. 2019. Performa budidaya benih ikan
tambakan (Helostoma temminckii) dengan kepadatan berbeda pada sistem
resirkulasi. Jurnal Akuakultur Rawa Indonesia, 7(1), 1-93.
Wijaya, Dian P. 2020. "Manajemen Perikanan yang Berkelanjutan: Pengalaman
Indonesia." Jurnal Biologi Perikanan Nasional, Volume 8, Nomor 2,
Halaman 65-79.
Wulandari, P.D., & Kusumastanto, T. 2019. Fekunditas dan tingkat kematangan
gonad ikan layang (Decapterus macrosoma) di perairan Selat Bali. Jurnal
Perikanan, 15(1), 42-53.
15
LAMPIRAN
16
Penghapus Penggaris
NILAI FEKUNDITAS
W
X= .x
w
8,84
X= . 49,66
0,045
438,99
X=
0,045
X= 9.755,433