OLEH :
WAHYU ROMADHAN
2104126521
BUDIDAYA PERAIRAN
JUMAT/23/13.30-15.30 WIB
KELOMPOK 1/SESI 2
LULU MAYNA NABILLA
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan hidayahnya sehingga
saya dapat menyelesaikan penyusunan laporan ini yang berjudul “Fekunditas dan
Diameter Telur Pada Ikan Motan (Thynnichthys Thynnoides)” dapat diselesaikan
pada waktunya
Laporan praktikum ini disusun berdasarkan hasil pengamatan pada praktikum
yang dilakukan pada hari Jumat, 23 September 2022 dilaboratorium biologi perairan,
laporan ini dibuat untuk melengkapi tugas praktikum biologi perikanan yang telah
dilaksanakan dan juga sebagai salah satu syarat untuk mengikuti praktikum selanjutnya.
Dalam penyusunan laporan ini, saya banyak memperoleh bantuan dari berbagai
pihak, untuk itu pada kesempatan kali ini saya ingin berterima kasih kepada para
assisten yang telah memberikan pengarahan-pengarahan supaya praktikum dapat
berjalan dengan baik, kemudian kepada teman sekelompok yang telah bekerja sama
dengan baik sampai akhir praktikum.
Dalam penyusunan laporan praktikum saya menyadari bahwa dalam penyusunan
laporan praktikum masih banyak terdapat kekurangan. Semoga laporan ini dapat
bermanfaat bagi kita semua. Dan laporan ini dapat dipergunakan sebagai salah satu
bahan belajar yang baik.
Wahyu Romadhan
iii
DAFTAR ISI
Isi Halaman
KATA PENGANTAR.................................................................................... i
DAFTAR ISI................................................................................................... ii
DAFTAR TABEL........................................................................................... iv
DAFTAR LAMPIRAN................................................................................... v
I. PENDAHULUAN........................................................................................ 1
1.1 Latar Belakang....................................................................................... 1
1.2 Tujuan Praktikum................................................................................... 2
1.3 Manfaat Praktikum................................................................................. 2
II. TINJAUAN PUSTAKA............................................................................. 3
2.1 Ikan Motan (hynnichthys Thynnoides).................................................. 3
2.2 Fekunditas.............................................................................................. 3
III. METODOLOGI........................................................................................ 5
3.1 Waktu dan Tempat................................................................................. 5
3.2 Bahan dan Alat....................................................................................... 5
3.3 Metode Praktikum.................................................................................. 5
3.4 Prosedur Praktikum................................................................................ 6
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN................................................................. 7
4.1 Hasil....................................................................................................... 7
4.2 Pembahasan............................................................................................ 9
V. KESIMPULAN DAN SARAN.................................................................. 12
5.1 Kesimpulan............................................................................................ 12
5.2 Saran....................................................................................................... 12
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
iv
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
1.1 Ovari Ikan Motan (Thynnichthys thynnoides)............................................ 7
v
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
1.1 Berat dan Frekuensi Telur......................................................................... 7
1.2 Data Diameter Telur.................................................................................. 8
vi
I. PENDAHULUAN
Nilai fekunditas suatu individu ikan selalu bervariasi dan batasan fekunditas
individu ikan juga selalu bervariasi. Hal ini menyebabkan fekunditas secara umum
adalah jumlah telur yang terdapat dalam ovari ikan yang sudah matang gonad dan akan
dikeluarkan pada waktu memijah. Pengetahuan tentang fekunditas dalam bidang
budidaya perikanan sangat penting artinya untuk memprediksi berapa banyak jumlah
larva/benih yang akan dihasilkan jika individu ikan mijah dan dalam biologi perikanan
adalah untuk memprediksi berapa jumlah stok suatu populasi ikan yang hidup di suatu
lingkungan perairan. (Pulungan, 2006).
Biologi perikanan adalah suatu ilmu pengetahuan yang mempelajari keadaan ikan
yaitu sejak individu ikan tersebut menetas (hadir ke alam) kemudian makan, tumbuh,
bermain, bereproduksi, dan akhirnya mengalami kematian secara alami atau oleh karena
faktor lain. Pengetahuan itu akan menguraikan tentang aspek-aspek biologi individu
dari spesies ikan. Sehingga pengetahuan biologi perikanan ini merupakan pengetahuan
dasar ketika mendalami pengetahuan dinamika populasi ikan, pengembangan spesies
ikan untuk dikelola menjadi ikan budidaya dan upaya pelestarian spesies ikan yang akan
mengalami kepunahan di perairan alaminya. (Pulungan, 2010).
Di alam, pemijahan (spawing) dipengaruhi oleh kondisi lingkungan (eksternal)
misalnya : hujan, habitat, oksigen terlarut, daya hantar listrik, cahaya, suhu, kimia,
fisika air, waktu (malam hari) dan lain-lain. Kondisi lingkungan ini akan mempengaruhi
kontrol endoktrin untuk menghasilkan hormon-hormon yang mendukung proses
perkembangan gonad dan pemijahan (Fujaya, 2004). Faktor-faktor tersebut berpengaruh
terhadap jumlah telur yang akan dihasilkan.
Fekunditas individu akan sulit diterapkan pada ikan-ikan yang melakukan
pemijahan beberapa kali dalam setahun dan lebih mudah diterapkan pada ikan-ikan
yang melakukan pemijahan tahunan atau setahun sekali. Seperti pada ikan Salmon yang
vii
memijah dengan melakukan peruayaan dari laut ke tepi sungai yang sering disebut
anadromous.
Pengetahuan tentang aspek fekunditas sangat penting artinya agar mahasiswa
perikanan harus dapat menghitung nilai fekunditas dari setiap jenis ikan yang populer di
masyarakat sehingga dapat membantu masyarakat di bidang budidaya perikanan untuk
memilih jenis ikan dari spesies ikan yang akan mereka budidayakan dan mendapatkan
hasil seperti yang diharapkan. Oleh karena itulah praktikum tentang fekunditas dan
diameter telur dilaksanakan, hal ini diperlukan untuk memberikan latihan kepada
mahasiswa agar tidak kaku lagi saat berada di lapangan.
Tujuan dilakukannya praktikum ini adalah untuk mengetahui nilai fekunditas dan
diameter telur ikan yang telah dipersiapkan sebelumnya. Dan mengetahui ada berapa
butir telur yang dihasilkan oleh ovari ikan yang telah diteliti atau yang dinamakan
fekunditas dengan menggunakan metode tertentu.
Manfaat yang diambil dari praktikum kali ini adalah praktikkan dapat mengetahui
nilai fekunditas dan diameter telur dari ikan tersebut serta mengetahui sedikit mengenai
jumlah larva dan jumlah populasi yang akan terbentuk dalam suatu perairan tersebut
yang mana tempat hidup maupun habitat dari ikan Motan (Thynnichthys thynnoides).
karena sering pula permukaan air rawa dari tahun ke tahun tidak sama sebagai akibat
pemasukan air yang tidak tetap. (Effendie, 2003).
Umumnya fekunditas lebih tinggi dibandingkan dengan fekunditas individu.
Fekunditas relatif maksimal dijumpai pula pada golongan ikan yang masih muda.
Selanjutnya (Effr\endie, 2001) mengemukakan bahwa kapasitas reproduksi dari
pemijahan populasi tertentu untuk mengetahui harus menggunakan fekunditas populasi
relatif. Fekunditas ini dapat berbeda dari tahun ke tahun karena banyak individu yang
memijah tiap-tiap tahun.
Untuk mengetahui penyebaran diameter telur dilakukan pengukuran diameter
telur dengan mengambil butiran pada bagian anterior , tengah, dan posterior pada
ovarium sebelah kanan dan kiri. Serta perkembangan telur ditandai dengan ukuran
diameter telrnya. (Uktoseja dan Purwasasmita, 2006).
Untuk menghitung telur ada beberapa metoda yang dapat digunakan. Setiap
metoda memiliki kelebihan dan kekurangan, oleh karena itu sebelum memutuskan
untuk memilih metoda dalam menghitung nilai fekunditas ikan harus dikenali dengan
baik sifat dari setiap spesies ikan yang diteliti agar pada pelaksanaan menghitung nilai
fekunditas ikan tidak terjadi kesalahan (Pulungan, 2005).
Ikan-ikan yang tua dan besar ukurannya mempunyai fekunditas relatif yang lebih
kecil. Umumnya fekunditas relatif lebih tinggi dibandingkan dengan fekunditas
individu. Fekunditas relatif akan menjadi maksimum pada golongan ikan yang masih
muda (Nikolsky, 2001).
x
III. METODOLOGI
tabel dengan syarat nilai yang telah didapat dikalikan dengan perbesarannya yaitu
40x10 (0,025).
Pengamatan selanjutnya menghitung fekunditas ikan dengan menggunakan
metode gabungan yaitu menghancurkan telur yang telah diberikan formalin ke dalam
sebuah cawan petri. Kemudian timbang berat telur ikan tersebut dengan timbangan
digital. Telur yang ditimbang tadi dihitung satu persatu untuk mendapatkan nilaix. Jika
telah didapat semua nilai, masukkan ke dalam rumus dan hitung nilai fekunditasnya.
Data yang diperoleh dijadikan laporan sementara dan nanti akan dipindahkan ke dalam
laporan individu.
xii
4.1 Hasil
Dari praktikum yang telah dilakukan, maka didapatkan hasil :
Telur yang telah diambil dari bagian anterior, tengah, posterior kanan dan kiri,
kemudian dihitung jumlahnya dengan meletakkan telur yang telah diencerkan dengan
air ke dalam cawan petri. Maka didapatkan jumlah telur pada tiap bagiannya adalah
sebagai berikut :
Tabel 1.1 Berat dan Frekuensi Telur
Ovary Berat (gr) Frekuensi (Butir)
Anterior 0,06 65
Kanan Tengah 0,05 60
Posterior 0,04 51
71
Anterior 0,03 40
Kiri Tengah 0,04 55
Posterior 0,07 75
xiii
Dari tiap bagian anterior, tengah, dan posterior, maka diambil telur-telurnya 3
butir, kemudian diletakkan di atas kaca preparat. Dan selanjutnya menghitung diameter
telur tersebut menggunakan mikroskop. Dari pengamatan yang telah dilakukan, maka
diperoleh hasil sebagai berikut :
Keterangan :
Pada saat menghitung dengan mikroskop lensa yang digunakan berwarna merah
dengan nilai : (4x10) 0,025.
X = W/w(x)
4.2 Pembahasan
Batas fekunditas secara umum adalah jumlah telur yang terdapat dalam ovari ikan
yang sudah matang gonad dan akan dikeluarkan pada waktu mijah. Nilai fekunditas
suatu individu ikan selalu bervariasi, karena dipengaruhi oleh umur/ukuran individu
ikan, jenis dan jumlah dari makanan yang dimakan, sifat ikan, kepadatan populasi,
lingkungan hidup dimana ikan itu berada dan faktor fisiologi tubuh.
Alat kelamin yang terdapat pada individu ikan disebut gonad. Akan tetapi jika
gonad itu terdapat dalam rongga tubuh ikan jantan disebut testes, sedangkan gonad yang
terdapat dalam rongga tubuh ikan betina disebut ovary. Gonad memiliki pembuluh
xv
darah yang berfungsi sebagai supply (penyedia) nutrisi. Testes pada ikan terdapat dalam
rongga tubuh, bentuknya sangat tergantung pada rongga tubuh yang tersedia tetapi
umumnya berbentuk panjang, jumlahnya sepasang dan tergantung di sepanjang
mesenteries pada rongga atas bagian tubuh. Posisinya persis di bawah tulang punggung
disamping gelembung udara. Warna bervariasi mulai dari transparan sampai putih susu.
Ovari pada ikan terdapat dalam tubuh, bentuknya juga tergantung pada rongga tubuh.
Namun umumnya memanjang, jumlahnya sepasang dan menggantung pada mesenteries
(mesovaria). Posisinya persis di bawah tulang punggung dan ginjal serta disamping
gelembung udara. Warnanya bervariasi mulai dari transparan sampai kuning emas dan
keabu-abuan.
Umtuk menghitung fekunditas (butiran telur) pada ikan dapat dilakukan dengan
lima cara yaitu, : 1) Metoda jumlah (menjumlahkan secara langsung), 2) Metoda
volumetrik, 3) Metoda gravimetrik, 4) Metoda gabungan volumetrik,gravimetrik, dan
jumlah, 5) Metoda Von Bayer (Effendie, 2001).
Ikan ini hidup di lingkungan bentoplagis, potamodromus (Riedie, k., 2004), air
tawar pada ph berkisar antara 6,0-8,0 dan dh 5-19, hidup kisaran kedalaman lebih dari
2m. Biasanya ditemui di danau dan sungai (Widjanarti, 2005).
xvi
5.1 Kesimpulan
Nilai fekunditas suatu individu ikan selalu bervariasi, karena dipengaruhi oleh
umur atau ukuran individu ikan, jenis dan jumlah makanan yang dimakan, sifat ikan,
kepadatan populasi, lingkungan hidup dimana ikan itu berada dan faktor fisiologi tubuh.
Dengnan fekunditas ini, kita dapat menganalisa berapa jumlah larva ikan serta stok
dalam suatu populasi apabila ikan ini akan melakukan pemijahan.
Perhitungan nilai fekunditas pada individu ikan bila menggunakan metoda
gabungan seperti pada ikan Motan (Thynnichthys thynnoides) yang dilakukan pada
praktikum ini cukup efektif dan nilai fekunditas yang diperoleh cukup akurat karena
pada dasarnya nilai fekunditas dari ikan motan bisa dihitung dengan metode ini.
Jumlah telur di dalam ovari ikan akan mengalami penambahan sesuai dengan
pertambahan ukuran tubuh ikan tersebut dan perkembangan telur ditandai dengan
ukuran diameter telur yang semakin besar. Jika telur semakin besar dan tingkat
kematangan gonad ikan akan meningkat maka ikan ini siap memijah.
5.2 Saran
Agar suasana praktikum terlaksana dengain baik dan lancar, maka praktikan
diharapkan mempersiapkan alat dan materi sebaik mungkin. Disamping itu dituntut
kehati-hatian dan ketelitian yang amat cermat didalam melakukan praktikum.
xviii
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
20
Objek glass
Buku Panduan Cawan Petri
21
Mikroskop Binokuler