OLEH :
BAIQ RAHMADHIANTA
2204236411
PEMANFAATAN SUMBERDAYA PERAIRAN
KAMIS / SESI 1 / 08.00 - 10.00
KELOMPOK 2
NANO RIZKI SYAHFUTRA
KATA PENGANTAR
Dalam ilmu ikhtiologi, salah satu aspek penting yang dipelajari adalah sistem
saraf dan sistem reproduksi pada ikan. Dalam praktikum ini, fokus kita adalah
pada ikan layang (Decapterus marcarrelus) yang merupakan ikan pelagis kecil
yang banyak ditemukan di perairan tropis. Sistem saraf pada ikan layang sangat
penting dalam menjalankan fungsi-fungsi vital seperti mengatur gerakan, mencari
makan, dan menghindari bahaya. Sementara itu, sistem reproduksi pada ikan
layang berperan dalam menghasilkan keturunan dan mempertahankan populasi
ikan.
Pada praktikum ini, kita akan mempelajari struktur dan fungsi sistem saraf
pada ikan layang melalui pengamatan langsung pada organ-organ sarafnya. Selain
itu, kita juga akan mempelajari anatomi sistem reproduksi pada ikan layang,
termasuk organ reproduksi jantan dan betina, serta tahapan-tahapan
perkembangan gonad.
Melalui praktikum ini, kita akan belajar bagaimana mengidentifikasi dan
mengkarakterisasi organ-organ saraf dan reproduksi pada ikan layang, serta
memahami pentingnya pemeliharaan dan pengelolaan ikan layang dalam konteks
keberlanjutan sumber daya perikanan.
Diharapkan, laporan praktikum ini dapat memberikan gambaran yang jelas
dan lengkap tentang sistem saraf dan sistem reproduksi pada ikan layang,
sehingga dapat meningkatkan pemahaman kita tentang ikan dan lingkungannya,
serta memberikan kontribusi positif bagi pengelolaan sumber daya perikanan yang
berkelanjutan di masa depan.
Kelompok 2
ii
DAFTAR ISI
Isi Halaman
KATA PENGANTAR.............................................................................. i
DAFTAR ISI............................................................................................. ii
DAFTAR TABEL .................................................................................... iii
DAFTAR GAMBAR................................................................................ iv
DAFTAR LAMPIRAN............................................................................ v
I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang..................................................................................... 1
1.2 Tujuan.................................................................................................. 3
1.3 Manfaat................................................................................................ 3
II. TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Sistem Saraf......................................................................................... 4
2.2 Sistem Reproduksi............................................................................... 4
III. METODOLOGI PRAKTIKUM
3.1 Waktu dan Tempat............................................................................... 6
3.2 Alat dan Bahan Praktikum................................................................... 6
3.3 Metode Praktikum................................................................................ 6
3.4 Prosedur Praktikum.............................................................................. 6
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil..................................................................................................... 8
4.2 Pembahasan.......................................................................................... 8
V. KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan.......................................................................................... 11
5.2 Saran..................................................................................................... 11
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
iii
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
1. Bahan Praktikum.................................................................................... 6
2. Alat Praktikum....................................................................................... 6
iv
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
1. Ikan Layang (Decapterus marcarrelus)................................................. 8
v
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran Halaman
1. Bahan Praktikum.................................................................................... 15
2. Alat Praktikum....................................................................................... 16
vi
1
I. PENDAHULUAN
sistem saraf dan sistem reproduksi pada ikan layang dapat membantu dalam
pengembangan strategi untuk memelihara ikan dengan baik dan memperbaiki
manajemen perikanan. Dengan demikian, praktikum ikhtiologi dapat memberikan
kontribusi positif dalam menjaga keberlanjutan sumber daya ikan dan pelestarian
keanekaragaman hayati di perairan tropis..
1.2 Tujuan
Tujuan dari praktikum ikhtiologi ini adalah untuk mempelajari sistem saraf
dan sistem reproduksi pada ikan layang (Decapterus marcarrelus). Dengan
memahami sistem saraf dan reproduksi pada ikan layang, diharapkan mahasiswa
dapat memahami bagaimana ikan ini berinteraksi dengan lingkungan sekitar dan
memiliki pengetahuan yang lebih luas tentang keanekaragaman hayati di perairan
laut.
1.3 Manfaat
Praktikum ikhtiologi tentang sistem saraf dan sistem reproduksi ikan layang
memiliki manfaat praktis yang penting. Mahasiswa akan belajar cara melakukan
pengamatan dan analisis pada organ-organ dalam ikan layang, serta meningkatkan
kemampuan untuk melakukan eksperimen dan pengukuran secara akurat dalam
praktikum ikhtiologi. Pengetahuan ini akan sangat berguna bagi para mahasiswa
yang ingin melanjutkan studi di bidang ilmu kelautan atau bekerja di bidang
terkait keanekaragaman hayati laut.
4
4.1 Hasil
Ikan Layang (Decapterus marcarrelus)
4.2 Pembahasan
Ikan Layang (Decapterus marcarrelus)
Ikan layang termasuk dalam ordo Perciformes yang merupakan ordo ikan
laut yang paling luas dan beragam. Famili Carangidae adalah keluarga ikan laut
yang terdiri dari lebih dari 150 spesies yang tersebar di seluruh dunia, termasuk
ikan layang. Genus Decapterus memiliki delapan spesies ikan layang, termasuk
Decapterus marcarrelus. Ikan layang dapat dikenali dari bentuk tubuhnya yang
ramping dan memanjang, dengan warna keperakan pada bagian samping dan
perut, serta belang kuning di atas bagian kepalanya. Ikan ini dapat tumbuh hingga
panjang sekitar 30 cm dan memiliki nilai ekonomi yang penting di beberapa
negara di Asia dan Amerika Selatan.
Ikan layang (Decapterus marcarrelus) adalah spesies ikan pelagis kecil yang
tergolong dalam famili Carangidae. Ikan ini memiliki bentuk tubuh yang gepeng
dan panjang dengan warna yang beragam, seperti perak, biru kehijauan, dan
keabu-abuan. Ikan layang tersebar luas di perairan tropis dan subtropis di seluruh
dunia, termasuk di Indonesia (Nurjanah et al., 2020).
Sistem saraf pada ikan layang terdiri dari otak dan sistem saraf tepi yang
terhubung ke berbagai organ tubuh, termasuk mata, insang, dan sistem
pencernaan. Otak ikan layang terdiri dari beberapa bagian, seperti telensefalon,
diensefalon, dan rombensefalon. Setiap bagian memiliki fungsi yang berbeda-
beda, seperti telensefalon yang berperan dalam penginderaan, diensefalon yang
berperan dalam keseimbangan dan koordinasi gerakan, serta rombensefalon yang
10
berperan dalam pengendalian pernapasan dan fungsi vital lainnya (Setiawan et al.,
2021).
Sistem reproduksi pada ikan layang terdiri dari gonad jantan dan betina.
Gonad jantan terdiri dari testis, sedangkan gonad betina terdiri dari ovarium. Pada
ikan layang, gametogenesis atau pembentukan sel-sel reproduksi terjadi sepanjang
tahun, namun puncaknya terjadi pada musim semi dan musim panas. Setelah
fertilisasi, telur akan menetas dan mengalami tahap perkembangan hingga
menjadi larva dan kemudian menjadi ikan dewasa (Bakhtiar et al., 2019).
Ikan layang memiliki peran penting dalam ekosistem laut karena menjadi
makanan bagi ikan dan hewan laut lainnya, serta menjadi sumber penghidupan
bagi nelayan dan masyarakat sekitar perairan. Namun, populasinya saat ini
mengalami penurunan karena berbagai faktor seperti penangkapan yang
berlebihan, perusakan habitat, dan pencemaran laut (Yuniarti et al., 2020). Oleh
karena itu, perlunya pengelolaan yang baik untuk menjaga keberlangsungan
populasi ikan layang dan ekosistem laut secara keseluruhan.
11
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan penelitian dan praktikum yang telah dilakukan, dapat
disimpulkan bahwa ikan layang (Decapterus marcarrelus) memiliki sistem saraf
dan sistem reproduksi yang kompleks. Sistem saraf pada ikan layang terdiri dari
otak dan serabut saraf yang terhubung dengan berbagai organ tubuh, sementara
sistem reproduksi pada ikan layang terdiri dari gonad jantan dan betina yang
berkembang seiring dengan pertumbuhan fisik ikan. Penelitian dan praktikum
tersebut memberikan gambaran yang lebih baik tentang karakteristik ikan layang
dan memberikan wawasan bagi peneliti dan mahasiswa untuk memahami lebih
lanjut tentang ikan tersebut.
5.2 Saran
Berdasarkan hasil praktikum dan penelitian yang telah dilakukan, disarankan
agar pemerintah dan institusi terkait meningkatkan pemantauan dan pengelolaan
perairan, terutama di daerah-daerah yang menjadi habitat ikan layang. Selain itu,
disarankan juga agar penelitian dan pengamatan tentang ikan layang terus
dilakukan untuk memperoleh pemahaman yang lebih mendalam tentang spesies
tersebut. Diharapkan hasil penelitian dan praktikum yang telah dilakukan dapat
memberikan sumbangsih yang bermanfaat bagi pengembangan ilmu pengetahuan
dan konservasi sumber daya ikan di Indonesia.
12
DAFTAR PUSTAKA
Bakhtiar, N., Umar, Z., & Amiruddin. (2019). Reproductive biology of Decapterus
marcarrelus in the waters of Spermonde Archipelago, Indonesia. Biodiversitas
Journal of Biological Diversity, 20(1), 142-148.
Chin, Y. T., & Amin, S. M. N. (2017). Length-weight and length-length relationships
of Decapterus marcarrelus from Kuala Terengganu Waters, Terengganu,
Malaysia. Songklanakarin Journal of Science and Technology, 39(4), 479-482.
Erisman, B. E., Buckhorn, M. L., & Hastings, P. A. (2009). Spawning behavior and
larval description of Pacific scad Decapterus macarellus (Pisces:
Carangidae). Fishery Bulletin, 107(2), 219-227.
Haque, M. E., Rahman, M. J., & Alam, M. J. (2019). Occurrence of Decapterus
marcarrelus (Carangidae) in Bay of Bengal, Bangladesh. Bangladesh Journal
of Fisheries Research, 23(2), 203-206
Kailola, P. J. (1987). The fishes of Papua New Guinea: a revised and annotated
checklist. Vol. II Scorpaenidae to Callionymidae. Research Bulletin No. 41,
Research Section, Department of Fisheries and Marine Resources, Port
Moresby.
Kottelat, M., & Whitten, A. J. (1996). Freshwater biodiversity in Asia: with special
reference to fish (p. 164). World Bank Publications.
Mokhtari, M., Mojazi Amiri, B., & Taghizadeh, V. (2020). Bioaccumulation of heavy
metals in muscle and liver of two economically important fish species in the
Persian Gulf. Marine Pollution Bulletin, 158, 111372.
Munro, J. L., & Williams, D. M. (1975). The biology, ecology, exploitation, and
management of carangid fishes. Oceanography and Marine Biology: An
Annual Review, 13, 337-392.
13
Randall, J. E., & Lim, K. K. P. (2000). A checklist of the fishes of the South China Sea.
The Raffles Bulletin of Zoology, 8, 569-667.
Setiawan, A. I., Iryani, D., & Wahyuningtyas, A. (2021). Brain structure and
distribution of serotonin in the Pacific scad Decapterus macarellus.
Aquaculture, Aquarium, Conservation & Legislation, 14(1), 81-88.
Mertens, F. (2020). Migratory patterns of Decapterus species in the Western Central
Atlantic Ocean. Fisheries Research, 230, 105692.
Nugroho, D., Zainuddin, M., & Suadi. (2018). Reproduction biology of Decapterus
maruadsi (Carangidae) in West Aceh Waters, Aceh Province. IOP Conference
Series: Earth and Environmental Science, 147(1), 012028.
Ramli, M., Haluan, J., & Nandika, D. (2021). Analysis of heavy metal levels in
Decapterus maruadsi and Rastrelliger kanagurta from the Seribu Islands. IOP
Conference Series: Earth and Environmental Science, 815(1), 012050.
Satria, F., Haluan, J., & Nandika, D. (2021). Analysis of organochlorine pesticides in
Decapterus spp. and Rastrelliger kanagurta from the waters of the Thousand
Islands. IOP Conference Series: Earth and Environmental Science, 815(1),
012049.
Setiawan, A., Sudrajat, A., & Rismiyanto. (2020). Histology of the peripheral nervous
system in Decapterus macrosoma Bleeker 1851. IOP Conference Series: Earth
and Environmental Science, 487(1), 012031.
Sulistiono, A., Wiyono, E. S., & Supriyadi, H. (2021). Heavy metal content in
Decapterus spp. and Rastrelliger kanagurta from Jakarta Bay. IOP
Conference Series: Earth and Environmental Science, 815(1), 012048.
Syahailatua, A., Sukmono, T., & Yulianda, F. (2019). Distribution and abundance of
pelagic fish species in the waters of North Lombok Regency, West Nusa
Tenggara. AACL Bioflux, 12(6), 1918-1927.
14
LAMPIRAN
15
Buku penuntun