Anda di halaman 1dari 26

2

LAPORAN PRAKTIKUM IKHTIOLOGI

SISTEM INTEGUMEN, OTOT DAN RANGKA IKAN


SELAR TETENGKEK
(Megalaspis cordyla)

OLEH :
YOPIE LUMBAN GAOL
2204125368
TEKNOLOGI HASIL PERIKANAN
RABU/1/08.00-10.00 WIB
KELOMPOK 7
RIZKY AKBAR PUTRA YUDHA

LABORATORIUM BIOLOGI PERAIRAN


FAKULTAS PERIKANAN DAN KELAUTAN
UNIVERSITAS RIAU
PEKANBARU
2023
2

KATA PENGANTAR

Puji Tuhan saya ucapkan atas berkat Tuhan Yang Maha Esa karena
karunia-Nya saya dapat menyelesaikan laporan praktikum ini dengan tepat
waktu, dengan judul Sistem Integumen, Otot dan Rangka Ikan Selar
tetengkek (Megalaspis cordyla). Sebagai pertanggung jawaban dari
praktek yang dilakukan di Laboratorium Ekologi Perairan. Laporan ini
diajukan sebagai bukti telah melakukan praktikum Sistem Integumen, Otot
dan Rangka Ikan.

Laporan ini dapat diselesaikan tidak lepas dari bantuan dan


dukungan asisten laboraturium saya, yaitu Rizky Akbar dan asisten lainnya
yang sudah membantu saya dalam berbagai bentuk. Dan saya ucapkan
terimakasih kepada dosen pembimbing mata kuliah Ikhtiologi yaitu Dr. Ir.
Ridwan Manda Putra, M. Si. Dan juga saya ucapkan terimakasih kepada
teman-teman kelompok 5 atas kerjasama yang baik dan mendukung satu
sama lain.

Pekanbaru, Maret 2023

YOPIE LUMBAN GAOL


2

DAFTAR ISI

Isi Halaman

KATA PENGANTAR i

DAFTAR ISI.......................................................................................... ii

DAFTAR TABEL ................................................................................. iii

DAFTAR LAMPIRAN ......................................................................... iv

1. PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang ......................................................................... 1
1.2. Tujuan dan Manfaat Praktikum ................................................ 2
II. TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Sistem Integumen, Otot dan Rangka ........................................ 3
2.2. Ikan Selar Tetengkek(Megalaspis
cordyla)........................................... 3

III. METODOLOGI PRAKTIKUM


3.1. Waktu dan Tempat .................................................................... 5
3.2. Alat dan Bahan .......................................................................... 5
3.3. Metode Praktikum ..................................................................... 6
3.4. Prosedur Praktikum ................................................................... 6

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN


4.1. Hasil .......................................................................................... 7
4.1.1. Klasifikasi Ikan Selar Tetengkek(Megalaspis
cordyla)............... 7
4.1.2. Sistem Integumen Ikan Selar Tetengkek(Megalaspis
cordyla)... 8
4.1.3 Sistem Otot Ikan Selar Tetengkek(Megalaspis
cordyla).............. 8
4.1.4 Sistem Rangka Ikan Selar Tetengkek(Megalaspis
cordyla)......... 9
4.2. Pembahasan...............................................................................
4.2.1 Sistem Integumen Ikan Selar Tetengkek(Megalaspis
cordyla).... 10
2

4.2.2 Sistem Otot Ikan Selar Tetengkek(Megalaspis


cordyla).............. 10
4.2.3 Sistem Rangka Ikan Selar Tetengkek(Megalaspis
cordyla)......... 10

V. KESIMPULAN DAN SARAN


5.1. Kesimpulan ............................................................................... 11
5.2. Saran ......................................................................................... 11
2

DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
2

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman
1. Alat dan Bahan Praktikum ............................................................... 5
2

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

1. Ikan Selar Tetengkek(Megalaspis cordyla)...................................................... 7


2. Sistem Integumen Ikan Selar Tetengkek(Megalaspis cordyla)........................ 8
3. Sistem Otot Ikan Selar Tetengkek(Megalaspis cordyla).................................. 8
4. Sistem Rangka Ikan Selar Tetengkek(Megalaspis cordyla)............................ 9
2

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

1. Alat praktikum ................................................................................. 14


2. Bahan praktikum ..............................................................................
15
2

I. PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Sistem integumen adalah sistem organ yang membedakan,


memisahkan, dan menginformasikan kita dari lingkungan sekitar. Sistem ini
seringkali merupakan bagian dari sistem organ terbesar yang mencakup
kulit, rambut, kuku, kelenjar keringat, kelenjar minyak dan kelenjar susu.
Sistem integumen mampu memperbaiki dirinya sendiri apabila terjadi
kerusakan yang tidak terlalu parah (self-repairing) dan mekanisme
pertahanan tubuh pertama (pembatas antara lingkungan luar tubuh dengan
dalam tubuh). Lapisan kulit dibagi menjadi 3 lapisan yakni epidermis,
dermis dan subkutis (hipodermis) (Andriyani, Triana & Juliarti, 2015).

Sistem integumen adalah organ yang krusial dan memiliki beberapa


peran bagi manusia. Fungsi sistem integumen yakni fungsi proteksi, kulit
berperan langsung dalam menjaga dari gangguan fisis atau mekanis,
misalnya tekanan, gesekan, tarikan, gangguan kimiawi terutama yang
bersifat iritan;lisol, karbol, asam dan alkali kuat, gangguan
infeksi luar;kuman, jamur. Selain itu sistem integumen menjalankan fungsi
ekskresi dimana kulit akan membuang sisa-sisa metabolisme tubuh dan zat-
zat lain yang tidak berguna. Selain itu fungsi pembentukan pigmen.Pigmen
ini berperan penting dalam melindungi kita dari  paparan sinar matahari
yang berbahaya.

Otot sangat penting bagi kehidupan ikan terutama dalam


pergerakantubuh  peredaran darah dan aktivitas tubuh, Kegiatan utama tubu
h ikan, disebabkan karena keaktifan otot yang dimilikinya. Ikan memiliki
susunan otot yang lebih sederhana jika dibandingkan dengan jenis
avertebrata lainnya. Walaupun susunannya lebih sederhana ikan juga
didapatkan jenis otot polos (licin),otot bergaris dan otot jantung.

Tengkorak individu dewasa memiliki sekitar 40 tulang. Tulang-


tulang tersebut melekat dengan kuat ke tulang belakang sehingga ikan tidak
dapat memutar kepalanya.Tulang belakang terdiri atas banyak ruas tulang
belakang yang sama dan terpisah, masing-masing dengan lengkung neural
dorsal diatas tali saraf, di daerah ekor setiap ruas tulang belakang juga
mengandung lengkung hemal ventral yang mengandung arteri (pembuluh
darah) dan vena kaudal. Tulang seperti rusuk yang berpasangan dan
ramping melekat ke setiap tulang belakang batang tubuh dan tulang
intramuscular (tulang didalam otot) yang lunak memanjang diantara
beberapa tulang rusuk. Pada daging antara duri dan tulang belakang terdapat
tulang interspinal yang menyokong dan mengartikulasi jejari sirip dorsal
dan anal.
2

1.2. Tujuan Praktikum


Tujuan dilakukan praktikum ini adalah untuk mengetahui sistem
integumen, otot dan rangka pada ikan. Serta melatih mahasiswa
dalam melihat bagian-bagian dari sistem integumen, bagian-bagian otot
dan bagian- bagian rangka ikan yang dipraktikumkan. Sedangkan manfaat
dilakukan praktikum ini adalah mahasiswa dapat mengetahui dan
memahami pembagian tubuh ikan,mulai dari sistem integumen, otot dan
rangka.
3

II. TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Sistem Integumen, Otot dan Rangka


Sistem Integumen yaitu berupa kulit dan derivate-derivatnya. Pada
kulit terdapat kelenjar kulit. Kelenjar kulit terdapat didalam dermis.
Kelenjar terdiri dari tiga jenis yaitu, glandula sudorifera (kelenjar
keringat), glandula sebasea (kelenjar minyak), dan kelenjar seruminus
(Miauw, 2012:42). Epidermis terdiri atas beberapa lapisan dari luar
kedalam yaitu stratum korneum ,stratum lusidium, stratum granulosum,
stratum pinosum, dan stratum germinativum. (Gunarso., 2017).

Sistem integumen adalah sistem organ yang membedakan,


memisahkan, dan menginformasikan kita dari lingkungan sekitar. Sistem
ini seringkali merupakan bagian dari sistem organ terbesar yang mencakup
kulit, rambut, kuku, kelenjar keringat, kelenjar minyak dan kelenjar susu.
Sistem integumen mampu memperbaiki dirinya sendiri apabila terjadi
kerusakan yang tidak terlalu parah (self-repairing) dan mekanisme
pertahanan tubuh pertama (pembatas antara lingkungan luar tubuh dengan
dalam tubuh). Lapisan kulit dibagi menjadi 3 lapisan yakni epidermis,
dermis dan subkutis (hipodermis) (Andriyani, Triana & Juliarti, 2015).

Sistem Otot adalah jaringan yang paling banyak terdapat pada


sebagian besar hewan, dan kontraksi otot merupakan bagian besar dari
kerja seluler yang memerlukan energi dalam suatu hewan yang aktif.
(Campbell.,2015). Berkas serabut yang dibungkus oleh perimisium disebut
fasikulus. Setiap serabut otot dikelilingi oleh suatu lapisan jaringan
penyambung. (Adnan.,2016).
Sistem Rangka, ttulang-tulang penyusun rangka pada ikan dibagi
menjadi 3 yaitu rangka Axial yang terdiri dari tulang tengkorak, tulang
punggung dan tulang rusuk. Tulang viscercal yang terdiri dari seluruh
tulang lengkung insang dan derivat-derivatnya. Tulang apendicular yang
terdiri dari sirip dan pelekat- pelekatnya. (Manda et el.,2018).
3

Rangka ikan berfungsi untuk menegakkan tubuh, menunjang atau


menyokong organ-organ tubuh. Secara tidak langsung rangka menentukan
bentuk tubuh ikan yang beraneka ragam. Dengan demikian dapat
dikatakan bahwa tulang-tulang yang membentuk sistem rangka berkaitan
dengan lingkungannya secara terus menerus (Rahardjo et al., 2015).

Tengkorak individu dewasa memiliki sekitar 40 tulang. Tulang-


tulang tersebut melekat dengan kuat ke tulang belakang sehingga ikan
tidak dapat memutar kepalanya.Tulang belakang terdiri atas banyak ruas
tulang belakang yang sama dan terpisah, masing-masing dengan lengkung
neural dorsal diatas tali saraf, di daerah ekor setiap ruas tulang belakang
juga mengandung lengkung hemal ventral yang mengandung arteri
(pembuluh darah) dan vena kaudal. Tulang seperti rusuk yang berpasangan
dan ramping melekat ke setiap tulang belakang batang tubuh dan tulang
intramuscular (tulang didalam otot) yang lunak memanjang diantara
beberapa tulang rusuk. Pada daging antara duri dan tulang belakang
terdapat tulang interspinal yang menyokong dan mengartikulasi jejari sirip
dorsal dan anal.

2.2. Ikan Selar Tetengkek (Megalaspis cordyla)

Selar tengkek atau selar tetengkek (Megalaspis cordyla) adalah


sejenis ikan yang hidup di perairan pantai sampai kedalaman 80 m,
termasuk ke dalam suku Carangidae.
Tubuh bulat memanjang, seperti torpedo; dengan moncong
meruncing dan tangkai ekor (caudal peduncle) mengecil kokoh. Panjang
keseluruhan dapat mencapai 80 cm (TL, total length), namum umumnya
sekitar 30–40 cm; berat dapat mencapai 3-4 kg.
Mata berukuran sedang, dengan pelupuk lemak yang berkembang
baik menutupi seluruh lingkaran mata kecuali pada suatu celah tegak
berpusat pada pupil mata. Rahang atas dengan gigi runcing kecil-kecil, yang
sebelah luar sedikit lebih besar; rahang bawah dengan sebaris gigi kecil-
kecil. Ujung belakang rahang atas kurang lebih sejajar tengah mata. Sisir
3

saring pada busur insang yang pertama 26-32 buah (termasuk yang


mengerdil). Cleithrum(gelangan bahu) halus pada tepiannya, tanpa tonjolan-
tonjolan.
Sirip punggung (dorsal) dua buah; yang sebelah depan dengan VIII
jari-jari keras (duri), dan yang kedua (belakang) terdiri dari I duri dan 18-20
jari-jari lunak, diikuti oleh 7-9 jari-jari yang terpisah-pisah sebagai sirip-
sirip kecil (finlet) hingga ke pangkal ekor. Sirip dubur (anal) yang sebelah
depan dengan II duri, dan yang belakang I duri dan 16-17 jari-jari lunak,
diikuti 8-10 sirip-sirip kecil hingga ke pangkal ekor. Gurat sisi dengan sisik-
sisik yang mengeras dan membesar (disebut perisai); mula-mula
melengkung ke atas di bagian depan tubuh, dan mulai mendatar kurang-
lebih di bawah duri sirip punggung no 4 atau 5; 21-28 sisik di bagian yang
melengkung, dilanjutkan dengan 51-59 perisai yang amat besar, yang
berangsur-angsur mengecil hingga ke pangkal ekor. Ruas-ruas tulang
belakang (vertebrae) 10 + 14 buah.
Sisi atas kepala dan badan abu-abu kebiruan hingga hijau, sisi
samping dan perut putih keperakan. Di sudut belakang atas tutup insang
terdapat sebuah bintik hitam besar. Sirip-sirip punggung dan dubur pucat
atau kekuningan, dengan ujung kusam; sirip-sirip dada dan perut pucat
berujung kusam; sirip ekor berwarna gelap di tepinya.
3

III. METODOLOGI PRAKTIKUM

3.1. Waktu dan Tempat


Praktikum Ikhtiologi mengenai Sistem Integumen, Otot dan
Rangka dilaksanakan pada hari Jum’at, 17 Maret 2023 pukul 08.00-10.00
WIB bertempat di Laboratorium Biologi Perairan Fakultas Perikanan dan
Kelautan Universitas Riau.

3.2. Alat dan Bahan


Adapun alat dan bahan yang digunakan selama praktikum dapat
dilihat pada
tabel 1.
Tabel 1. Alat dan bahan praktikum
Alat Kegunaan
Penggaris Mengukur ukuran ikan
Nampan Tempat ikan yang akan diteliti
Tissu gulung Membersihkan cairan yang keluar
dari tubuh ikan
Serbet Mengeringkan nampan setelah
dicuci atau dibersihkan
Pensil dan penghapus Menggambar dan menghapus ikan
yang digambar
Pena Menulis hasil morfologi yang telah
Diteliti
Buku gambar Tempat menggambar ikan
Buku penuntun Pedoman praktikum
Cutter dan Gunting Bedah Memfillet ikan
Mikroskop Mengidentifikasi sisik
Gawai Dokumentasi
Bahan Kegunaan
Ikan Selar Tetengkek (Megalaspis Untuk diidentifikasi
cordyla)
5

3.3. Metodologi Praktikum


Metode yang digunakan dalam praktikum adalah menggunakan
metode pengamatan secara langsung terhadap objek yang dipraktikumkan.
Praktikum ini juga berpedoman pada buku penuntun praktikum Ikhtiologi.

3.4 Prosedur Praktikum


Prosedur Praktikum ini adalah praktisi menggambar 1 jenis ikan
yang masih sehat dan ada di nampan yang ada di buku latihan. Praktisi juga
menulis deskripsi tentang ikan yang dilihatnya. Setelah itu potong ikan
menjadi 3 bagian, bagian pertama dipotong tegak lurus dengan bagian
depan sirip punggung, bagian kedua dipotong tegak lurus dengan sirip ekor.
Gambar bagian tubuh ikan dipotong untuk menunjukkan otot. Agar lebih
jelas, anda bisa mencuci ikan terlebih dahulu. Kemudian fillet ikan untuk
memisahkan daging dari tulangnya.Gambarlah bentuk otot dan kerangka
ikan yang difoto di buku laboratorium.
6

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil
4.1.1 Klasifikasi Ikan Selar Tetengkek

Gambar 1. Ikan Selar Tetengkek(Megalaspis


cordyla)
Spesifikasi Ikan Selar Tetengkek(Megalaspis cordyla) adalah sebagai berikut :
Kerajaan :Animalia
Filum :Chordata
Kelas :Actinopterygii
Ordo :Perciformes
Subordo :Percoidei
Famili :Carangidae
Genus :Megalaspis
Spesies :Megalaspis cordyla
Morfologi ikan selar tetengkek yang diperoleh dari hasil penelitian yaitu
memiliki Panjang 17cm, bentuk tubuh pipih depressed. Mulut bertipe terminal
yaitu terletak di anterior atau ujung depan kepala dangan bentuk yang kecil,
sempit serta dapat disembulkan (protactile). Hidungnya terletak di depan kelopak
mata.
7

4.1.2. Sistem Integumen

Gambar 2. Bentuk Sisik Cycloid Ikan Selar


Tetengkek

4.1.3. Sistem Otot

Gambar 3. Musculus epaxial dan


hepaxial.
8

4.1.4. Sistem Rangka

Gambar 4. Rangka Ikan Selar


Tetengkek
9

4.2. Pembahasan
4.2.1. Sistem Integumen
Berdasarkan praktikum yang telah dilaksanakan diperoleh hasil
bahwa Ikan Selar Tetengkek(Megalaspis cordyla) memiliki bentuk linea
lateralis lengkap tetapi tidak sempurna, dan memiliki bentuk sisik cycloid.
Sisik Cycloid yaitu sisik yang mempunyai bentuk ovoid. Ciri Sisik
ini adalah bagian anterior pada umumnya saling tumpang tindih dengan
bagian posterior sisik yang ada di depannya.
Sisik cycloid sebagaian besar terdapat pada ikan tulang keras,
tertanam bagian depannya di celah - celah kulit, bagian distal kulit
menutup sisik berikutnya. Sisik cycloid pada dasarnya melingkar dan
bertambah ukuran seiring pertumbuhan ikan. Akibat pertumbuhan sisik
tersebut tampak sebagai tanda cincin pertumbuhan, seperti lingkaran tahun
pada pohon. Cincin pertumbuhan tersebut lebih jelas pada bagian sisik
yang tertanam, karena pertumbuhannya terhambat selama musim dingin
akibat menurunnya suhu dan pasokan makanan (Sukiya, 2005).
4.2.2. Sistem Otot
Berdasarkan praktikum yang telah dilakukan diketahui bahwa
sistem otot pada ikan dapat dibagi menjadi dua daerah yaitu, Susunan
musculus yang berada dibagian dorsal septum horizontal, dan susunan
musculum yang berada pada bagian ventral septum horizontal.
4.2.3. Sistem Rangka
Rangka pada ikan berfungsi untuk menegakkan tubuh, menyokong
tubuh, melindungi organ-organ tubuh ikan, dan pembentukan butir-butir
darah. Adapun tulang pada rangka terbagi menjadi tiga yaitu, Rangka
Axial, Rangka Visceral, dan Rangka Ependicular. Bentuk ruas rangka nya
yaitu Abdominal dan Caudal. Serta dapat kita ketahui bahwa bentuk ekor
dari ikan Selar ini adalah Homocercal.
10

V. KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan
Bagian otot dan rangka tubuh ikan ini, digunakan 1 sampel ikan, yaitu.
Ikan Selar Tetengkek (Megalaspis cordyla) ini memiliki sirip punggung
dan jari-jari sirip yang lengkap. Bagian-bagian otot dibagian kepala, badan
dan ekor terlihat dengan jelas. Rangka tubuhnya pun dapat kita liat
macam-macam bentuk rangkanya.
5.2. Saran
melaksanakan dan mengikuti praktikum dengan teliti dan hati-hati agar
tidak terjadi kerusakan pada tubuh ikan.
10

DAFTAR PUSTAKA

Adnan., 2016. Ilmu Penyakit Kulit. PT Gramedia Jakarta.


Bryan Faiza Nurrakhman., Dian Prabowo., Bayu Aji Girawan., 2021.
Rangka Bangun Rangka Mesin Penyisik Sisik Ikan. Politeknik
Negeri Cilacap.
Campbell.,2015. Pengembangan Aplikasi Anatomi Sistem Rangka dan
Sistem Otot Tubuh Manusia Sebagai Media Pembelajaran Dengan
Teknologi Augmented Reality. MT Fakultas Ilmu Komputer.
Miauw., 2015. Ikhtiologi, Ikan dan Segala Aspek Kehidupannya.
Manda., Albertus Bobby Irawan., 2018. Pembelajaran Biologi Mengenai
Sistem Rangka. Seruni-Seminar Riset Unggulan Nasional
Inoformatika dan Komputer.
Hilda Taurina., 2022. Anatomi Dan Fisiologi Sistem Integumen.
Irfan Idris.,2016. Fisiologi Otot Rangka. Universitas Hasanuddin Makassar.
Sunny Gunarso.,2015. Visualisasi 3D Anatomi Manusia Pada Sistem
Reproduksi, Sistem Integumen, Dan Sistem Endokrin.
Wangko., 2014. Jaringan Otot Rangka Sistem Membran Dan Struktur
Halus Unit Kontraktil.
Arshad, A., Kassim, Z., & Abdullah, N. (2012). Morphometric and
meristic variations in ponyfish, Nemipterus hexodon (Perciformes:
Nemipteridae), in the coastal waters of Kuala Terengganu,
Terengganu, Malaysia. Journal of Fisheries and Aquatic Science,
7(6), 421-428.
FAO. (2018). Nemipterus hexodon. In The State of World Fisheries and
Aquaculture 2018 - Meeting the sustainable development goals.
Food and Agriculture Organization of the United Natio
12

LAMPIRAN
13

Lampiran 1. Alat praktikum

Buku penuntun Buku gambar

Serbet Pena, pensil dan penghapus

Tissu gulung Penggaris


14

Handphone

Nampan
15

Cutter & Gunting Bedah

Mikroskop
16

Lampiran 2. Bahan praktikum

Ikan selar tengkek (megalaspis


cordyla)

Anda mungkin juga menyukai