PROFESI ADVOKAT
Disusun Oleh
Kelompok 1B:
KELAS 6C
PEKANBARU
1444/2023 H
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah swt yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya
sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Advokasi” tepat pada waktunya.
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas Mata Kuliah
Advokasi dari Dosen Pengampu Bapak Dasmar Ali, SH.,MH selain itu makalah ini juga
bertujuan untuk menambah wawasan tentang tugas dan tanggung jawab profesi advokasi.
Kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah ikut serta dalam
proses penyusunan makalah ini dapat tersusun dengan rapi. Kami menyadari bahwa makalah
ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu kami menerima segala kritik dan saran
Penulis
DAFTAR ISI
a. Kesimpulan ……………………………………………………………………………...
b. Saran …………………………………………………………………………………….
PENDAHULUAN
Advokat secara historis termasuk salah satu profesi yang tertua, dalam
Penamaan itu terjadi karena aspek “kepercayaan” dari pemberi kuasa klien1..Menurut
orang yang berprofesi memberi jasa hukum,baik di dalam maupun di luar pengadilan
Tuhan Yang Maha Esa, bersikap satria, jujur dalam mempertahankan keadilan dan
kebenaran dilandasi moral yang tinggi,luhur dan mulia demi tegaknya hukum, setia
kepada falsafah pancasila dan Undang-Undang dasar 1945. Advokat juga berperan
salah satu norma sosial yang ada pada masyarakat selain norma agama, kesopanan,
jujur, adil,memegang amanat dari negara maupun masyarakat tidak cukup hanya
diatur, dilindungi oleh undang-undang saja tetapi juga perlu adanya etika profesi yang
mengatur dan mengawasi. Profesi advokat merupakan salah satu tugas mulia yang
wajib ikut serta menegakkan keadilan bagi setiap orang yang membutuhkan tanpa
1
Luhut M.P.Pangaribuan , 1996 Advokat dan Contemp of Court,Satu Profesi di Dewan Kehormatan
Profesi, Djambatan, Jakarta : hlm.1.
2
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 18 Tahun 2003 tentang Advokat.
melihat asal usul atau tidak memandang bulu. Kekonsistenan dan etika profesi wajib
dimiliki bagi setiap penegak hukum di Negara Indonesia khusus para advokat. Dalam
kamus bahasa Indonesia etika adalah ilmu tentang apa yang baik dan apa yang buruk
dan tentang hak dan kewajiban moral (akhlak)3 . Dalam kamus bahasa Indonesia
“moral” memiliki tiga arti yaitu yang pertama ajaran tentang baik buruk yang diterima
umum,pengertian yang kedua yaitu kondisi mental yang membuat orang tetap
ditarik dari suatu cerita4 . “Advokat bebas dalam menjalankan tugas profesinya untuk
membela perkara yang menjadi tanggung jawabnya dengan tetap berpegang pada
B. Rumusan Masalah
Topik yang penulis bahas pada makalah ini perlu diberikan rumusan masalah agar
beberapa rumusa masalah sebagai pertanyaan dalam makalah ini. Berikut rumusan
3
Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional,2002 , Kamus Besar Bahasa Indonesia,Edisi Ketiga,
Balai Pustaka, Jakarta ,hlm. 309.
4
Ibid., hlm. 754 – 755.
C. Tujuan Masalah
Tujuan dari permasalahan ini sesuai dengan rumusan masalah yang telah
disampaikan. Hal tersebut untuk memudahkan hal yang harus dilakukan berdasarkan
masalah yang akan dibahas. Berikut ini tujuan dari permasalahan tersebut:
PEMBAHASAN
adanya bantuan dari advokat, maka penegakan hukum dapat terlaksana. Seorang
sikap, tindak sebagai serangakaian penjabaran nilai tahap akhir untuk menciptakan
bebas, dan mandiri yang dibentuk sesuai dengan ketentuan Undang-Undang ini
dengan maksud dan tujuan untuk meningkatkan kualitas profesi Advokat‖. Oleh
5
Didi Kusnadi, 82
pada dasarnya adalah organ negara dalam arti luas yang bersifat mandiri
penegakan hukum. Setiap proses hukum, baik pidana, perdata, tata usaha negara,
bahkan tata negara, selalu melibatkan profesi advokat yang kedudukannya setara
praktik mafia peradilan, advokat dapat berperan besar dengan memutus mata
rantai praktik mafia peradilan yang terjadi. Peran tersebut dijalankan atau tidak
bergantung kepada profesi advokat dan organisasi advokat yang telah dijamin
Kemandirian dan kebebasan yang dimiliki oleh profesi advokat, tentu harus
profesi advokat dijalankan sesuai dengan tujuan untuk menegakkan hukum dan
keadilan. Hal yang paling mudah dilihat adalah dari sumpah atau janji advokat
Menurut buku Peran Advokat Dalam Sistem Hukum Nasional (2019) oleh Dr.
Yahman dan Nurtin Tarigan, advokat menjalankan peran dan fungsi secara
6
ibid
peran advokat sendiri antara lain :
moralitas.
martabat advokat.
8. Menangani perkara sesuai dengan kode etik advokat, baik secara nasional
maupun internasional.
11. Membela kepentingan klien dan mewakili klien di muka pengadilan (legal
representation)
12. Memberikan bantuan hukum dengan cuma-cuma kepada masyarakat yang
13. Pembelaan bagi orang tidak mampu, baik dalam maupun luar negeri
Memberikan bantuan hukum kepada tersangka atau terdakwa selama dalam waktu
Dalam hal tersangka atau terdakwa disangka atau didakwa melakukan tindak pidana
yang diancam dengan pidana mati atau ancaman pidana lima belas tahun atau lebih
yang tidak mempunyai penasihat hukum sendiri pejabat yang bersangkutan pada
semua tingkat pemeriksaan dalam proses peradilan wajib menunjuk penasehat hukum.
Memberikan bantuan hukum secara cuma-cuma kepada pencari keadilan yang tidak
Merahasiakan segala sesuatu yang diketahui atau diperoleh dari kliennya karena
(1))
• Sifat
dan bertanggung jawab serta mengemban misi luhur para Advokat Indonesia
untuk turut serta dalam penegakan hukum dalam rangka mengembangkan Profesi
• Azas
Tahun 1945. 7
7
Perkumpulan Pengacara Pengawal Demokrasi Indonesia, https://perwadi.or.id/sifatazas-dam-motto/,
diakses pada 02 maret 2023 pada pukul 16.00 WIB
kebebasan yang didasarkan kepada kehormatan dan kepribadian advokat yang
Bahwa profesi advokat adalah selaku penegak hukum yang sejajar dengan istansi
penegak hukum lainnya, oleh karena iru satu nama lainnya harus saling
mengahargai atara teman sejawat dan juga antara penegak hukum lainnya.
klien dalam hal honorarium; jangan bebani klien dengan biaya-biaya yang tidak
perlu; berikan perhatian sama untuk semua perkara; tolak perkara yang menurut
keyakinan tidak ada dasar hukumnya; jaga rahasia jabatan dari mulai maupun
diberikan pada saat posisi klien tidak menguntungkan; mengundurkan diri apabila
mengurus kepentingan bersama dari dua pihak yang berselisih; dan adanya hak
retensi.
Standar etika advokat yang berhubungan dengan teman sejawat diatur pada
ajukan keberatan jika ada tindakan teman sejawat yang dianggap bertentangan
dengan kode etik advokat; jangan merebut klien dari advokat lain; terima klien
dari advokat lain jika disertai bukti pencabutan pemberian kuasa; dan advokat
yang dicabut kuasanya wajib memberikan semua surat dan keterangan yang
berkaitan dengan perkara yang pernah dibelanya kepada advokat yang baru.
Standar etika lain yang tidak kalah penting adalah yang berkaitan dengan etika
advokat dari pihak lawan (dalam perkara perdata) atau Jaksa Penuntut Umum
saksi-saksi yang diajukanoleh pihak lawan dalam perkara perdata atau oleh jaksa
Setiap advokat yang wajib mematuhi kode etik advokat (Pasal 9 huruf a). Hal
ini terjadi karena Kode Etik Advokat Indonesia adalah sebagai hukum tertinggi
kewajiban kepada setiap Advokat untuk jujur dan bertanggung jawab dalam
dan terutama kepada dirinya sendiri. Beberapa ketentuan dalam kode etik ini
tentang Hukum Acara Pidana, UU No. 18 Tahun 2003 tentang Advokat, dan UU
No. 16 Tahun 2011 tentang Bantuan Hukum yang dikategorikan sebagai hak dan
kewajiban advokat8
kewajiban kepada setiap advokat untuk jujur dan bertanggung jawab dalam
8
Agus Raharjo & Sunarnyo, PENILAIAN PROFESIONALISME ADVOKAT DALAM PENEGAKAN HUKUM
MELALUI PENGUKURAN INDIKATOR KINERJA ETISNYA, Jurnal Media Hukum, Hal. 187
C. Tanggung jawab advokat
yang penting, sebab melalui jasa hukun Advokat yang telah diberikan menjadi
bagian dari salall satu usur dalan sistem peradilan. Sehingga dalam menegakkan
hukum dan keadilan advokat bebas mengelurkan pendapat atau pemyataan dalan
dengan tetap berpegang pada kode etik profesi dan peraturan perundang-
yang menjadi tanggung jawabnya dengan tetap berpegang pada kode etik profesi dan
peraturan perundang-undangan. “
“Advokat tidak dapat dituntut baik secara perdata maupun pidana dalam
menjalankan tugas profesinya dengan iktikad baik untuk kepentingan pembelaan klien
(advocacy immunity) untuk tidak dapat dituntut baik secara perdata maupun pidana di
dalam sidang pengadilan untuk membela kepentingan klien dalam mencari keadilan.
1. Bertanggung jawab Kepada Negara. Seorang advokat sebagai manusia dan individu
adalah warga negara suatu negara, tentunya dalam bertindak dan bertingkah laku
harus senantiasa sesuai dengan nilai dan norma yang berlaku. Sehingga hal ini
berarti bahwa seorang advokat tidak dapat berbuat semaunya sendiri. Jika
kepada negara.
Advokat memiliki kode etik dan janji profesi yang harus dilaksanakan selama
melaksanakan profesi sebagai advokat sebagaimana hal ini diatur dalam Undang-
Undang Nomor 18 Tahun 2003 tentang Advokat. Kehadiran kode etik dan janji
kewajiban tiap advokat untuk jujur dan bertanggung jawab dalam menjalankan
profesinya.
2. Bertanggung jawab Kepada Pengadilan. Seorang advokat sebagai salah satu aparat
9
Lihat Penjelasan Pasal 16 UU No. 18 Tahun 2003 tentang Advokat.
berpikir, bertingkah laku, dan berbicara di persidangan harus
kewenangan pengadilan.
3. Bertanggung jawab kepada Masyarakat. Advokat juga sebagai salah satu anggota
bermoral tinggi dan berperilaku jujur. Oleh karenanya, advokat harus mampu
kehidupan sosial.
teman sejawat maupun pihak lawan perlu dilandasi rasa saling menghormati,
menjaga hubungan baik dengan teman sejawat ataupun dengan pihak lawan, yang
dapat dilakukan melalui penggunaan kosa kata/tutur kata (baik secara lisan maupun
tertulis) dan tingkah laku yang sopan serta tidak menyinggung ketika saling
5. Bertanggung jawab Kepada Klien. Klien sebagai pihak yang berperkara sekaligus
legal opinion (pendapat hukum) dalam menangani kasus yang dihadapi klien.
Seorang advokat harus mampu menjalin hubungan baik dengan klien seperti
ditegaskan dan Kode Etik Advokat Indonesia, salah satunya ialah larangan melakukan
membedakan perlakuan terhadap klien berdasarkan jenis kelamin, agama politik, keturunan,
10
Lisa Ikhsana, “ Kepada Siapa Seorang Advokat Bertanggung Jawab ? “,
https://heylawedu.id/blog/kepada-siapa-seorang-advokat-bertanggung-jawa, pada tanggal 02 maret 2023 pukul
19.40 WIB.
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
Penerapan hak imunitas memiliki keterkaitan yang erat dengan profesionalitas advokat.
Penerapan hak imunitas ini dihadapkan dengan peraturan perundang-undangan dan kode etik
profesi. Dengan kata lain penerapan hak imunitas terbatas dan tidak bisa digunakan dengan
sewenangwenang tersebut tetapi harus berdasarkan pada undang-undang dan kode etik
profesi.
Keberlakuan hak imunitas ini adalah terbatas, maksudnya hak ini akan tidak berlaku
apabila terjadi suatu pelanggaran hukum yang sanksinya akan dihadapkan kepada advokat itu
sendiri. Sanksi yang didapatkan oleh advokat dapat berasal dari peradilan umum dan/atau
peraturan Profesi Advokat. Untuk hal ini Organisasi Advokat sangat dibutuhkan dalam
penerapan hak imunitas advokat tersebut. Hal ini bertujuan untuk mengawasi dan memberi
perlindungan kinerja profesi advokat dalam menggunakan hak imunitas pada saat
menjalankan tugasnya sebagai penegak hukum dan bertujuan untuk mencerminkan profesi
SARAN
Dengan selesainya makalah ini, pemakalah yakin bahwa masih banyak terdapat
kekurangan dan juga ketidaksempurnaan yang ada pada makalah ini. Oleh karena itu besar
harapan bagi kami sebagai pemakalah agar seluruh pembaca dapat memberikan berupa saran
dan kritik yang membangun kepada kami agar kami dapat membentuk makalah yang lebih
Luhut M.P.Pangaribuan, 1996. Advokat dan Contemp of Court,Satu Profesi di Dewan Kehormatan
Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional,2002 , Kamus Besar Bahasa Indonesia,Edisi Ketiga,
https://heylawedu.id/blog/kepada-siapa-seorang-advokat-bertanggung-jawa.