Disusun Oleh:
NIM : 2011102010010
Kelompok : 2 Shift 1
NOVEMBER ,2023
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum WR. WB
Puji dan syukur saya panjatkan kehadiran Allah SWT. yang telah melimpahkan segala rahmat
dan hidayah-Nya, sehingga saya dapat menyelesaikan laporan praktikum yang berjudul “Kriopres-
ervasi Sperma Ikan Lele (Clarias gariepinus)”, tidak lupa juga saya panjatkan kepada Nabi besar
Muhammad SAW. yang telah membawa kita dari alam kegelapan kealam yang terang benderang.
Saya berterimakasih kepada asisten yang telah membantu dalam membuat laporan praktikum
ini. Laporan ini saya buat dalam keadaan sebenar-benarnya dan berdasarkan data-data dari hasil
praktikum yang telah dilakukan sebelumnya.
Demikian laporan ini saya buat dan saya menyadari atas ketidaksempurnaan penyusunan
laporan ini. Demi kemajuan penulis, penulis juga mengharapkan adanya masukkan berupa kritik
maupun saran yang membangun. Terima kasih.
Praktikan
i
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR ............................................................................................................................ i
DAFTAR ISI.......................................................................................................................................... ii
DAFTAR TABEL ................................................................................................................................ iii
DAFTAR GAMBAR ............................................................................................................................ iv
DAFTAR LAMPIRAN ......................................................................................................................... v
BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang .............................................................................................................................. 1
1.2 Manfaat Praktikum........................................................................................................................ 2
1.3 Tujuan Praktikum.......................................................................................................................... 2
BAB II TINJAUAN PUSTAKA........................................................................................................... 3
BAB III METODELOGI KERJA ....................................................................................................... 6
3.1 Waktu dan Tempat ........................................................................................................................ 6
3.2 Alat dan Bahan.............................................................................................................................. 6
3.3 Cara Kerja ..................................................................................................................................... 6
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN .............................................................................................. 7
4.1 Hasil Pengamatan.......................................................................................................................... 7
4.2 Pembahasan................................................................................................................................... 7
BAB V PENUTUP................................................................................................................................. 7
5.1 Kesimpulan ................................................................................................................................. 10
5.2 Saran ........................................................................................................................................... 10
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................................................... 11
LAMPIRAN......................................................................................................................................... 12
ii
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 3.1 Alat ...................................................................................................... 6
iii
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 1 ................................................................................................................12
Gambar 2................................................................................................................12
iv
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1. Dokumentasi…………………………………..……………………………..12
v
BAB I
PENDAHULUAN
Kriopreservasi adalah proses mengawetkan organel, sel, jaringan, atau material genetik
lainnya dengan membekukan sampel pada suhu yang sangat rendah. Biasanya dibekukan
pada suhu -196 ˚C menggunakan nitrogen cair atau dengan suhu -79 ˚C menggunakan CO2.
Tujuan utama dari teknik ini adalah untuk menyimpan, memelihara, dan menjamin
kelangsungan hidup suatu materi genetik. Prinsip kerja kriopreservasi, yaitu mengatur
perpindahan air keluar masuk sel melalui proses dehidrasi dan rehidrasi. Terdapat 3 tahapan
(pencairan kembali).
organ, atau struktur biologis lainnya yang rentan terhadap kerusakan akibat kinetika kimia
yang tak teratur dipertahankan dengan pendinginan hingga suhu yang sangat rendah. Dalam
pengembangan kriopreservasi diperlukan alat dan bahan untuk menunjang keberhasilan dari
pengaplikasian teknik ini. Adapun alat yang umum digunakan seperti tabung nitrogen cair,
cryotube, mikropipet, timbangan digital, waterbath. Bahan yang umum digunakan seperti
Extender juga berfungsi untuk menghambat aktivasi spermatozoa agar sperma tetap
kapasitas buffering yang baik, mengandung nutrisi, dapat menstabilkan koloid dan
1
antioksidan, bersifat antibakteri dan memiliki kualitas yang baik. Pada umumnya, extender
yang digunakan untuk mengencerkan semen ikan dibuat sesuai dengan komposisi
fisikokimia cairan sperma atau semen dari spesies ikan yang diuji.
Adapun tujuan pada praktikum ini adalah mengetahui cara melakukan kriopreservasi
Adapun manfaat pratikum kali ini adalah mahasiswa dapat mengathui bagaimana cara kerja
pada kriopservasi, mahasiswa mengetahui apa saha bahan pengencer untuk kriopservasi,
2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Ikan lele adalah ikan yang hidup di perairan umum dan merupakan ikan yang bernilai
ekonomis, serta disukai oleh masyarakat. Ikan lele tergolong hewan nocturnal, yaitu lebih
aktif mencari makan di malam hari. Ikan lele umumnya memiliki warna kehitaman atau ke
abuan dengan bentuk tubuh yang panjang dan pipih ke bawah. Memiliki kepala yang pipih
dan tidak memiliki sisik dan terdapat alat pernapasan bantuan. Insang pada ikan lele
berukuran kecil dan terletak dibagian belakang kepala. Jumlah sirip ikan lele sebanyak 68-
79, di bagian sirip dada ada 9-10, di bagian sirip perut 5-6, di sirip dubur 50-60, dan memiliki
4 pasang sungut. Sirip dada di lengkapi dengan duri tajam patil yang memiliki panjang
maksimum hingga mencapai 400 mm. Matanya berukuran 1/8 dari panjang kepalanya.
Ikan lele (Clarias gariepinus) merupakan salah satu komoditas perikanan yang cukup
popular di masyarakat. Ikan lele ini berasal dari benua Afrika dan pertama kali dibawah ke
Indonesia pada tahun 1984. Ikan lele atau ikan keli, 5 adalah sejenis ikan yang hidup di air
tawar. Panjang baku 5-6 kali tinggi badan dan perbandingan antara panjang baku terhadap
panjang kepala adalah 1: 3-4. Kepala pipih, simetris dan dari kepala sampai punggung
berwarna coklat kehitaman, mulut lebar dan tidak bergerigi, bagian badan bulat dan memipih
ke arah ekor, memiliki patil serta memiliki alat pernapasan tambahan (accesory breathing
organ) berupa kulit tipis menyerupai spons, yang dengan alat pernapasan tambahan ini lele
dapat hidup pada air dengan kadar oksigen rendah (Widodo, 2011).
maupun oogonia spesies yang terancam punah. Berpeluang untuk dihidupkan kembali dan
dapat disimpan dalam waktu yang lama untuk digunakan pada saat diinginkan. Saat ini
3
teknologi kriopreservasi sel gamet spermatozoa (semen) sangat banyak digunakan dan untuk
itu diperlukan teknologi fertilisasi buatan atau inseminasi buatan (Gazali, 2015).
ataupun materi genetika lain (termasuk semen) dalam keadaan beku melalui reduksi aktivitas
biologis, dan morfologis tetap ada. Teknik kriopreservasi merupakan teknik penyimpanan
yang dilakukan pada suhu yang sangat rendah (-196 ) dalam nitrogen cair. Teknik
kriopreservasi juga sebagai faktor pendukung tambahan yang sangat baik untuk konservasi in
situ dan mungkin juga digunakan dalam program seleksi (Budiono, 2013).
Keunggulan ikan lele dibandingkan dari produk hewan lainnya adalah lebih kaya akan
leusin dan lisin. Leusin (C6H13NO2) merupakan asam amino esensial yang sangat
Leusin berguna juga untuk perombakan dan pembentukan protein otot. Sedangkan lisin
merupakan salah satu dari 9 (sembilan) asam amino esensial yang dibutuhkan untuk
pertumbuhan dan perbaikan jaringan. Lisin termasuk asam amino yang sangat penting dan
dimethyl sulfoxide (DMSO) dan propylene glycol (PG). DMSO adalah bahan yang efektif
untuk melarutkan senyawa polar dan non polar, menghambat pertumbuhan bakteri dalam
sampel akuatik, memiliki tingkat toksisitas yang rendah, dan memiliki kemampuan sangat
baik untuk menembus membran biologis tanpa menyebabkan perubahan integritas struktural
pembentukan es (de-icing), transfer panas (heat transfer), dan unsaturated polyester resins.
4
Madu sebagai salah satu krioprotektan non-permeabel memiliki kandungan fruktosa 38,4%,
sukrosa 1,3%, dan glukosa 30,3% (Ball, 2007) dan memiliki peran penting sebagai
5
BAB III
METODELOGI KERJA
3.1 Waktu dan Tempat
Praktikum ini dilakukan pada hari Kamis, 16 November 2023 pada pukul
08.00 s/d selesai di Laboratorium Nutrisi Ikan, Fakultas Kelautan Dan Perikanan,
Universitas Syiah Kuala, Banda Aceh.
untuk pengoleksian sperma. Setelah sperma terkumpul tempatkan dalam ice box, lalu dicampurkan
sperma dengan ekstender NaCl fisiologis dengan ratio 1:20 (sperma:telur). Selanjutnya tambahkan
10% metanol, misalnya sperma yang terkumpul berjumlah 0,5 ml, maka ditambahkan 10 ml
larutan diaduk secara perlahan, dan didistribusikan ke dalam 3 cryotube volume 1,5 ml cryotube
berisi sampel selanjutnya diequilibrasi selama 5 menit pada suhu 4℃, selanjutnya diprefreezing
pada leher tabung nitrogen cair selama 5 menit setelah itu dicelupkan dalam nitrogen cair selama 1
jam
6
BAB IV
4.2 Pembahasan
Kriopreservasi merupakan teknik penyimpanan suatu sel hewan, tumbuhan, maupun ma-
teri genetik lainnya seperti Semen dalam keadaan beku atau dengan suhu rendah (-1960C).
Teknik ini melalui reduksi aktivitas metabolisme dan tanpa mempengaruhi fungsi fisiologis,
biologis, dan morfologis organel-organel di dalam sel tersebut. Kriopreservasi terdiri dari kata
krio berasal dari Bahasa Yunani Kuno krúos “es dingin, dingin, beku” dan preservasi
7
Kriopreservasi adalah proses mengawetkan organel, sel, jaringan, atau material genetik
lainnya dengan membekukan sampel pada suhu yang sangat rendah. Biasanya dibekukan pada
suhu -196 ˚C menggunakan nitrogen cair atau dengan suhu -79 ˚C menggunakan CO2. Tujuan
utama dari teknik ini adalah untuk menyimpan, memelihara, dan menjamin kelangsungan hidup
suatu materi genetik. Prinsip kerja kriopreservasi, yaitu mengatur perpindahan air keluar masuk
sel melalui proses dehidrasi dan rehidrasi. Terdapat 3 tahapan proses kriopreservasi, yaitu
Extender juga berfungsi untuk menghambat aktivasi spermatozoa agar sperma tetap im-
motile (tidak bergerak) sehingga menghemat energi dengan demikian kehidupannya dapat
buffering yang baik, mengandung nutrisi, dapat menstabilkan koloid dan antioksidan, bersifat
antibakteri dan memiliki kualitas yang baik. Pada umumnya, extender yang digunakan untuk
mengencerkan semen ikan dibuat sesuai dengan komposisi fisikokimia cairan sperma atau
semen dari spesies ikan yang diuji. Komposisi extender yang digunakan, yaitu berupa larutan
garam mineral atau glukosa dengan osmolaritas yang sesuai dengan tekanan osmolaritas cairan
di dalam sel sperma, dan berisi bahan perlindungan terhadap kejutan suhu. Extender yang
umum digunakan dalam kriopreservasi sperma ikan antara lain; larutan Ringer, larutan
fisiologis, marine fish ringer (MFR), glucose-base, artificial seminal plasma (ASP), NaCl,
sucrose.
Krioprotektan adalah zat kimia non elektrolit yang berperan meminimalkan pengaruh
luar terutama suhu dan menghindari proses kehilangan atau kemasukan cairan pada sel akibat
perbedaan tekanan osmotik selama proses pembekuan serta meminimalkan dampak pemben-
tukan kristal es dalam sel sehingga kelangsungan hidup sel dapat dipertahankan. Selain itu,
8
potensial osmotik media yang dapat mencegah cairan dari dalam sel keluar, sehingga dehidrasi
sel dapat dihindari. Berdasarkan sifat-sifat fisikokimia dan daya permeabilitas membran, maka
krioprotektan dibagi menjadi dua kelompok, yaitu krioprotektan intraseluler dan krioprotektan
merupakan pelindung zat yang dapat melalui membran (keluar-masuk) sel karena memiliki
berat molekul yang kecil, tidak elektrolit dan sangat larut dalam air, diantaranya adalah; Dimetil
propanediol, etilen glikol (EG), metil glikol (2 methoxyethanol), propilen glikol (PG), dan 2,3-
adalah zat yang tidak dapat melalui membran dan memiliki berat molekul yang besar,
hidroksietil pati (HES), madu, lipoprotein atau protein yang berasal dari susu, kuning telur dan
minyak nabati.
Sampel yang dugunakan pada pratikum kali ini adalah ikan lele (Clasrias gariepinis)
yang matang gonad.Sampel yang dilihat adalah sperma ikan lele dan setelah melalui beberapa
proses kriopservasi pada sperma ikan lele kita akan menaguji hasil sperma tersebut pada gonad
telur ikan lele yang sudah matang gonad juga, dan akan dilihat sperma yang kita bekukan
Pada pratikum ini ada sedikit kendala atau tidak berhasil dikarnakan ikan lele yang
digunakan sebagai sampel tidak matang gonad jadi sperma yang ingin digunakan tidak
9
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
3. Prinsip kerja kriopreservasi, yaitu mengatur perpindahan air keluar masuk sel
5. Sampel yang dugunakan pada pratikum kali ini adalah ikan lele (Clasrias
gariepinis) yang matang gonad.Sampel yang dilihat adalah sperma ikan lele
4.2 Saran
Diharapkan praktikum kedepannya bisa lebih baik lagi dan praktikan tetap
10
DAFTAR PUSTAKA
Budiono, 2013. Teknik Kriopservasi. Jawa Tengah
Yogyakarta.
Kais, B., Schneider, K.E., Keiter, S., Henn, K., Ackermann, C. dan Braunbeck, T.,
Sheshtawy, E.R.I., Badry, E.D.A., Sisy, E.G.A., Nattat, E.W.S. dan Almaty, A.M.A.,
11
LAMPIRAN
Lampiran 1. Dokumentasi
12