Oleh:
Anas Tasya
2004114166
BUDIDAYA PERAIRAN
UNIVERSITAS RIAU
2022
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur Saya ucapkan kepada Allah Yang Maha Esa yang telah
memberikan rahmat dan karunia-Nya sehingga Saya dapat menyelesaikan Laporan
Hasil Pratikum Lapangan Teknologi dan Manajemen Pemberian Pakan Udang di
Tambak Udang PT. Morgan Pasia Paneh tepat pada waktu yang telah ditentukan.
Penyusunan laporan ini bertujuan untuk memenuhi tugas praktikum lapangan mata
kuliah Teknologi dan Manajemen Pemberian Pakan Ikan Fakultas Perikanan dan
Kelautan, Universitas Riau.
Dalam penyusunan laporan ini Saya ucapkan terimakasih kepada pihak-
pihak yang telah membantu dalam kelengkapan penyusunan laporan ini. Saya
menyadari bahwa dalam penyusunan laporan ini masih banyak kekurangan, oleh
sebab itu Saya sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun untuk
penyempurnaan laporan selanjutnya. Semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi
para pembaca.
Anas Tasya
ii
DAFTAR ISI
Isi Halaman
KATA PENGANTAR ............................................................................................ i
I. PENDAHULUAN .......................................................................................... 1
III. KESIMPULAN........................................................................................... 6
LAMPIRAN ........................................................................................................... 9
I. PENDAHULUAN
Adapun tujuan dan manfaat dari praktikum ini adalah untuk mengetahui
manajemen pemberian pakan udang yang dilakukan di PT.Morgan Pasia Paneh,
Tiku, Kabupaten Agam, Pariaman, Sumatera Barat.
II. KEGIATAN PRAKTIKUM
Protein adalah zat makanan yang digunakan untuk kebutuhan udang tumbuh
secara optimum. Menurut Supono (2017) menyatakan bahwa kadar protein
termasuk factor yang penting untuk pertumbuhan udang vaname. Protein menjadi
factor pembatas harga pakan dan pertumbuhan udang. Selain untuk pertumbuhan,
protein juga berfungsi untuk sumber energi apabila kebutuhan energi dari
karbohidrat dan lemak tidak terpenuhi. Sumber energi undang diperoleh dari
karbohidrat dan lemak sedangkan protein hanya digunakan untuk pertumbuhan.
Berdasarkan jenis pakan buatan yang telah diobservasi yakni kadar presentasi
protein yang terkandung dalam pakan sebesar 35%. Hal ini sama dengan penelitian
Muqaramah (2016) yang menyatakan bahwa hasil kelangsungan hidup udang
tertinggi pada pemberian protein pakan 35%.
Lemak dibutuhkan udang sebagai nutrisi pada pakan untuk kebutuhan energi
dan juga proses metabolisme. Lemak ini nantinya akan digunakan sebagai sumber
energi. Seperti pendapat Rahman et al. (2018) bahwa keberadaan lemak memiliki
peranan yang penting juga sebagai proses kelangsungan hidup dan pertumbuhan,
beberapa jenis asam lemak ini sangat berdampak untuk kehidupan udang. Pada
proses oservasi penelitian bahwa kadar lemak sebesar 4,5%. Kebutuhan lemak pada
pakan yang telah diserap oleh udang digunakan untuk memenuhi kebutuhan
metabolisme pada udang vaname.
Pemberian pakan tergantung dari jenis, bentuk dan ukuran udang. Pemberian
pakan dengan jenis dan ukuran yang berbeda bertujuan agar pakan yang diberikan
dimakan udang secara efektif (Untara et al., 2018). Jenis pakan yang biasa
digunakan untuk pakan udang ialah bentuk powder, crumble dan pellet yang
4
sifatnya tenggelam. Kandungan nutrisi pada pakan tersebut terdiri dari protein 35%,
serat kasar 4,0%, lemak 4,5%, air 12% dan abu 14%. .
Serat kasar merupakan bahan yang terdapat dalam makanan yang asalnya dari
tanaman yang tahan terhadap pemecahan enzim di dalam saluran pencernaan
sehingga serat kasar tidak dapat diabsorsi oleh tubuh (Rahman et al., 2018). Serat
mampu mengubah sisa makanan yang tidak diserap oleh tubuh menjadi feses yang
mudah dikeluarkan tubuh melalui saluran pencernaan. BSN (2013), kandungan
serat kasar pada pakan buatan maksimal 6%. Kandungan serat yang berlebian pada
pakan dapat mengakibatkan kualitas air menjadi cepat rusak akibat kotoran yang
dikeluarkan oleh udang.
Pada budidaya udang vanname di PT. Morgan Pasai Paneh memiliki
manajemen pemberian pakan. Untuk udang yang berusia 1-30 hari diberi pakan
buta (bland feeding). Tujuan dari pakan buta ini untuk mengenalkan pakan pada
benur dan juga untuk mengantisipasi berkurangnya pakan alami di tambak. Setelah
berumur lebih dari 30 hari kontrol pakan dilakukan dengan menggunakan alat yaitu
anco. Tiap diberi pakan dilakukan sampling anco, sampling dilakukan seminggu
sekali untuk menentukan estimasi biomasa dan pakan pada minggu berikutnya.
Pakan yang digunakan di PT. Morgan Pasia Paneh ialah pakan pabrik dari PT.
Grobes Makmur dengan merk Ecobest tipe 1A.
2.3 Manajemen dan Metode Pemberian Pakan
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA
Amirna, O., R., Iba dan A. Rahman. 2013. Pemberian silase ikan gabus pada
pakan buatan bagi pertumbuhan dan kelangsungan hidup udang vaname
(Litopenaeus vannamei) pada stadia post larva. Jurnal Minat
Indonesia Vol. 01 No. 01 hal. (93-103) ISSN : 2303-3959.
Universitas Haluoleo Kampus Hijau Bumi Tridarma. Kendari
Kelly CG, Agbagbo FK, Holtzapple MT. 2005. Lime treatment of shrimp head
waste for the generation of highly digestible animal feed. J of Bioresource
Technology 97:1515-1320Muqaramah, T. M. H. A. 2016. Pemberian Kadar
Protein Pakan Terhadap Pertumbuhan Udang Vaname (Litopenaeus
vannamei) dengan Teknologi Bioflok Pada Kegiatan Pendederan. Tesis.
Sekolah Pascasarjana. Institut Pertanian Bogor. Bogor.
Nababan, E., Putra I., dan Rusliadi. 2015. Pemeliharaan udang vaname
(Litopenaeus vannamei) dengan persentase pemberian pakan
yang berbeda. Jurnal Ilmiah Perikanan dan Kelautan Vol. 3 No. 2.
Universitas Riau. Kampus Bina Widya KM. 12,5 Simpang Baru
Pekanbaru 282943
Palinggi, N.N. & Atmomarsono, M. 1988. Pengaruh beberapa jenih bahan baku
pakan terhadap pertumbuhan udang windu (Penaeus monodon Fabr.)
J. Penel. Budidaya Pantai, 1(4): 21–28
Panjaitan, S.A., W. Hadie, dan S. Harijati. 2014. Pemeliharaan larva udang
vaname (Litopenaeus vannamei) boone 1931) dengan pemberian jenis
fitoplankton yang berbeda. Jurnal Manajemen Perikanan dan Kelautan
Volume (1) No. 1. Artikel 2. Universitas Terbuka. Jakarta.