Laporan Akhir
MERDEKA BELAJAR KAMPUS MERDEKA MAGANG INDUSTRI
Oleh :
i
MANAJEMEN PAKAN
KAMBING PERAH DI CV.SAHABAT TERNAK
SLEMAN YOGYAKARTA
Laporan Akhir
MERDEKA BELAJAR KAMPUS MERDEKA MAGANG INDUSTRI
Oleh :
Menyetujui,
Mengetahui,
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis ucapkan terima kasih atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa
yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat
menyelesaikan laporan tepat pada waktunya. Laporan ini disusun berdasarkan
hasil dari pelaksanaan Magang Industri Merdeka Belajar Kampus Merdeka.
Adapun Laporan Magang yang berjudul “Magamen Pakan Kambing Perah Di CV.
Sahabat Ternak Desa Kemiri Kebo, Kecmatan Turi , Sleman Yogyakarta.
Penulis meyadari bahwa Laporan Magang Industri ini dapat selesai karena adanya
dukungan dari berbagai pihak. Pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan
terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :
1. Prof.Dr.Ir.Sarono,M.Si. Selaku Direktur Politeknik Negeri Lampung.
2. Dr.Rakhmawati,S.Pi.,M.Si. Selaku Ketua Jurusan Peternakan.
3. Ibu Nani Irwani,S.Pt.,M.S. Selaku Ketua Program Studi D4 Teknologi Produksi
Ternak.
4. Bapak Agung Adi Candra.S.K,h.,M.Si. Selaku Dosen Pembimbing.
5. Bapak Alik Maulana, selaku pembimbing lapang atas saran, bimbingan, arahan,
dukungan serta nasehat yang telah diberikan.
6. Seluruh Staff, Karyawan, dan anak kandang CV. Sahabat Ternak yang sudah
memberikan ilmu, bantuan, nasehat, dan pengalaman yang luar biasa kepada
penulis selama melaksanakan magang industri.
7. Dan Teman – teman sekelompok MBKM Magang Industri di CV. Sahabat
Ternak atas perjuangan dan bantuan selama melaksanakan MBKM Magang
Industri.
Semoga semua bantuan, doa, dan ilmu yang telah diberikan kepada penulis
mendapatkan balasan dari Tuhan Yang Maha Esa. Penulis menyadari bahwa
laporan ini masih banyak kekurangan. Oleh karena itu, penulis mengharapkan
kritik serta saran agar laporan ini menjadi lebih baik, dan semoga laporan ini
dapat bemanfaat bagi semua yang membacanya.
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR...........................................................................................................
DAFTAR ISI..........................................................................................................................
I. PENDAHULUAN............................................................................................................1
1.2 Latar Belakang......................................................................................................1
1.3 Tujuan....................................................................................................................2
1.4 Waktu dan Tempat Pelaksanaan...........................................................................3
1.5 Metode Pelaksanaan..............................................................................................3
II. KAJIAN PUSTAKA.......................................................................................................4
2.1 Gambaran Umum Perusahaan....................................................................................4
2.2 Lokasi Magang Industri.............................................................................................6
III. PELAKSANAAN KEGIATAN.....................................................................................7
3.1 Rencana Pelaksanaan Magang...................................................................................7
3.2 Deskripsii Kegiatan Magang......................................................................................7
3.3 Analisis usaha...........................................................................................................22
3.4 Pengelolaan Bisnis Ternak.......................................................................................24
3.5 Pembahasan..............................................................................................................25
IV. KESIMPULAN DAN SARAN....................................................................................28
4.1 Kesimpulan..........................................................................................................28
4.2 Saran....................................................................................................................28
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................29
LAMPIRAN.......................................................................................................................30
1
DAFTAR TABEL
Halaman
3.1 Ransum Pakan
DAFTAR GAMBAR
Halaman
I. PENDAHULUAN
Kambing perah merupakan salah satu jenis ternak penghasil susu yang banyak
dipelihara di Indonesia selain sapi perah, ternak kambing yang biasa dipelihara adalah
kambing Peranakan Etawa (PE). Kambing PE yaitu kambing persilangan dari
Kambing Etawa dengan Kambing lokal Indonesia (Kambing Kacang). Selain sebagai
penghasil susu kambing PE juga menghasilkan daging dengan produktivitas yang
tinggi jika dilakukan pemeliharaan dan manajemen yang baik.di CV. Sahabat ternak
menggunakan kambing jenis Sapera . Kambing Sapera adalah kambing persilangan
antara kambing Saanen dan Peranakan Etawa. Kambing ini adalah tipe perah,
penghasil susu. Kambing Sapera merupakan hasil inovasi teknologi Balai Penelitian
Ternak (Balitnak). Persilangan antara Kambing Saanen dan Peranakan Etawa sendiri
didasari oleh banyaknya kambing dwiguna yaitu Etawa dan Peranakan Etawa yang
mempunyai produksi susu 0,5-1,2 liter/hari. Sedangkan kambing Saanen mempunyai
produksi susu 2-4 liter/hari (supriyati et al, 2015).
Daerah Istimewa Yogyakarta adalah salah satu provinsi yang memiliki
karakteristik yang cocok untuk pengembangan kambing perah karena adanya
pegunungan dan dataran tinggi yang cocok untuk kambing perah, memiliki lahan
yang relatif luas untuk pakan hijauan dan industri pengolahan susu kambing yang
sudah maju. Terutama Di Desa Kemirikebo, Girikerto, Kecamatan Turi, Kabupaten
Sleman, Yogyakarta saat ini usaha untuk mengembangkan kambing Sapera sebagai
penghasil susu terus ditingkatkan melalui peternak-peternak industri maupun
kelompok- kelompok tani peternak. Tatalaksana pemeliharaan adalah salah satu
faktor yang sangat berpengaruh terhadap peningkatan populasi dan produktivitas
kambing perah. Menejemen pemeliharaan harus sangat diperhatikan karena ternak
kambing perah memiliki sensitivitas tinggi. Sensitivitas tersebut sangat berpengaruh
terhadap produksinya seperti menurunnya produksi susu. Rendahnya tingkat
2
1.2 Tujuan
1. Tujuan magang ini yaitu untuk menambah pengalaman dan ilmu dalam
memelihara kambing perah.
2. Untuk mengetahui pengelolaan bisnis kambing perah.
3. Mengetahui kesehatan ternak kambing.
4. Mengetahui pengelolaan pakan ternak kambing.
5. Mengetahui proses pemerahan susu kambing.
6. Untuk mengetahui cara penanganan kambing sakit.
3
Magang dimulai pada tanggal 25 Maret – 7 juli 2023 yang berlokasikan di CV.
Sahabat Ternak dengan sistem koloni bertempatkan di desa kemirikebo kecamatan
turi kabupaten sleman ,Yogyakarta.
Metode yang dilaksanakan pada MBKM magang industri ini sebagai berikut :
1. Observasi
Melakukan survei ke tempat magang untuk memberikan informasi
bahwasannya akan dilaksanakan magang industry di tempat tersebut.
2. Diskusi
Melakukan komunikasi kepada pembimbing lapang membahas tentang
kegiatan magang, tata cara pemeliharaan, pengolahan hasil produksi dan
inovasi pengembangan perusahaan.
3. Wawancara
Kegiatan yang di lakukan selama magang dengan tujuan untuk
mengetahui informasi apa saja selama proses pemeliharaan dan untuk
mengumpulkan data- data yang ada.
4. Praktik
Kegiatan yang dilakukan selama magang industry oleh mahasiswa yang
bertujuan mengetahui kondisi pekerjaan lapangan untuk menerapkan
materi yang telah di dapat di bangku perkuliahan.
5. Studi Pustaka
Pengumpulan data dengan memperoleh data dari lokasi magang dan dari
berbagai sumber seperti jurnal,buku dan referensi lainnya
4
Gambar 2.1
DIREKTUR
AMANTA
KABAG
PETERNAKAN
AGUS PURNOMO
KABAG
PENGOLAHAN PEMASARAN
PENGOLAHAN
DJAINAL ABIDIN SUMARSIH DIVA OKTAVIA
KEUANGAN PACKING
FATIMAH ROHELIN
BAHAN BAKU
DEWI PUSPITA
PRODUKSI
VIKA WITRIANTI
6
Gambar 2.2
Materi yang digunakan dalam kegiatan magang ini adalah ternak kambing
perah sebanyak 103 ekor, peralatan kandang, alat tulis dan alat dokumentasi. Metode
yang diguanakan dalam kegiatan magang ini adalah terjun langsung dalam kegiatan
pemeliharaan kambing perah yang dimulai dari persiapan, sanitasi kandang,
pemberian pakan dan minum, pemberian obat-obatan, hingga pemerahan yang di
lakukan pagi dan sore hari.
1. Pemberian Pakan
Pemberian pakan kambing di CV. Sahabat ternak menggunkan 2
bahan pakan yang dipilih oleh perusahan adalah pakan kosentrat dan
olahan kangkung kering, pemberian pakan yang dilakukan adalah 2 kali
sehari yaitu jam 06.00 diberi pakan kosentrat dengan jumlah untuk 1 ekor
kambing perah betina adalah 1500 gr/ekor, untuk cempe diberikan 250
gr/ekor, untuk kambing pejantan 1000 gr/ekor, dan untuk pemberian
pakan di jam ke 2 adalah jam 15.00 diberi pakan kangkung kering
sebanyak 1000 gr/ekor, untuk cempe 500 gr/ekor, dan untuk kambing
pejantan 1000 gr/ekor. Untuk pemberian pakan silase yang yang diberikan
unuk 1 lorong menghabisakan 1 tong drum dan diberikan 1 minggu sekali.
Dan pada malam hari dilakukan controling pakan dengan cara meratakan
sisa pakan dan penambahan pakan yang telah habis ditempat pakan.
Tabel 3.1
Ransum Pakan Ternak
2. Pemerahan
Pemerahan adalah tindakan mengeluarkan susu dari kelenjar susu sapi,
kerbau air, manusia, kambing, domba, dan terkadang unta, kuda dan
keledai. Pemerahan dilakukan memakai tangan atau mesin, dan hewan
tersebut harus dalam keadaan sudah laktasi. Di CV. Sahabat Ternak
pemerahan di lakukan pada pagi dan sore hari yaitu pagi pukul 06.00 dan
sore pukul 14.45. Pemerahan dilakukan oleh 2 orang dari anak kandang
yang berkerja diperusaan tersebut, kambing yang diperah berjumlah 45
ekor dengan menghasilkan susu Rata-rata perhari per ekornya mencapai
1.5 liter setelah dilakukan pemerahan susu yang dihasilkan akan di
tampung kedalam milkcan yang kemudian akan disetorkan ke pengolahan
susu. Susu kambing sangat rentan basi oleh karena itu setelah pemerahan
sebaiknya langsung dihantarkan ke pengolahan susu, dan sesampainya
dipengolahan susu , susu tersebut akan bungkus menggunakan plastik
dengan ukuran 1 liter kemudian dimasukan kedalam freezer agar
membeku dan menghambat pertumbuhan bakteri sehingga susu dapat
tahan lama. Dan dipengolahan susu akan diolah menjadi produk susu
bubuk.
3. Sanitasi
Sanitasi kandang adalah suatu kegiatan yang meliputi kebersihan
kandang dan lingkungan yang bersih, karena dengan keadaan kandang
serta lingkungan yang bersih, kesehatan ternak maupun pemiliknya akan
terjamin. Kebersihan kandang bisa diatur sesuai dengan kebutuhan
10
Pada CV. Sahabat Ternak menggunakan konsentrat dari sapi perah yang
memiliki kandungan protein 20%. Pemberian pakan kambing di CV. Sahabat ternak
menggunkan 2 bahan pakan yang dipilih oleh perusahan adalah pakan kosentrat dan
olahan kangkung kering, pemberian pakan yang dilakukan adalah 2 kali sehari yaitu
12
jam 06.00 diberi pakan kosentrat dengan jumlah untuk 1 ekor kambing perah betina
adalah 1500 gr/ekor dan untuk cempe diberikan 250 gr/ekor dan untuk kambing
pejantan 1000 gr/ekor, dan untuk pemberian pakan dijam ke 2 adalah jam 15.00
diberi pakan kangkung kering sebanyak 1000 gr/ekor, untuk cempe 500 gr/ekor, dan
untuk kambing pejantan 1000 gr/ekor. Ada pun pemberian air minum dilakukan
dengan cara manual, tempat minumnya berupa ember yang diisi secara adlibitum.
setiap hari di jam 06.00 dilakukan jadwal pembersihan tempat minum, dan 1 minggu
sekali diberikan vitamin dipagi hari di hari jumat.
h. Dalam kondisi kritis kambing akan jatuh dan susah bangun lagi,
bila dibiarkan ternak akan mati mendadak.
b. Pencegahan
Kambing yang baru datang harus diisolasi (dipisahkan) selama
beberapa minggu sampai diketahui tidak terserang kudis, sanitasi
kandang dan lingkungan, Memandikan kambing seminggu sekali
dengan air bersih dan sabun karbol, hewan tertular diasingkan atau
diisolasi dengan melakukan pengobatan sampai sembuh, kandang
ternak tercemar dan benda-benda lainnya dibersihkan menggunakan
acarisida, desinfektandan sebaiknya tidak digunakan selama beberapa
bulan.
c. Cara Pengobatan : Diolesi salep Asuntol 2% dalam vaselin pada
bagian yang terserang. Apabila sebagian besar kulit terserang kudis,
pengobatan dimulai sepertiga (1/3) bagian terlebih dahulu. Setelah
membaik, dilanjutkan kesepertiga bagian lainnya dan selanjutnya
kesepertiga bagian terakhir. Selama pengobatan, ternak tidak boleh
dimandikan. Ternak yang baru menyusui sebaiknya jangan diobati
dulu karena Asuntol sangat beracun dan dapat berpengaruh terhadap
susu tersebut. Diolesi Benzoas bensilikus 10% pada luka kudis, Bulu
dicukur, kulit yang terserang dikerok dulu lalu diolesi dengan
campuran creolin dan spritus dengan perbandingan 1:10 atau diolesi
dengan larutan belerang dalam minyak tanah.
5. Penyakit Masitis
Mastitis adalah penyakit yang menyerang kelenjar susu ternak yang
ditandai dengan pembengkakan dan kesakitan pada ambing susu. Biasanya
saat di perah akan mengelurkan darah sehingga susunya berwana pink
atau putih kemerah-merahan karena tercampur darah yang keluar dari
dalam ambing yang disebabkan infeksi bakteri atau bisa disebabkan oleh
faktor si pemerah yang tidak memenuhi standar pemerahan. Penyakit ini
20
paling banyak kasus disebabkan oleh infeksi bakteri. Bakteri yang paling
banyak terlibat dalam penyakit tersebut baik secara klinis maupun non
klinis adalah Bakteri Staphylococcus sp.
Selain itu bakteri lain yang juga seringkali terlibat dalam penyakit ini
adalah Bakteri S. Aureus yang terdapat disekitar ambing. Bakteri tersebut
dapat berasal dari kulit, tangan pemerah, kain yang digunakan untuk
mengeringkan ambing, mesin pemerah, dan lingkungan di sekitar kandang
Sehingga dalam hal ini, penyakit ini juga berhubungan dengan faktor
resiko manajemen pemerahan yang tidak bersih dan higienis. Mulai dari
pemerahan yang tidak tuntas sampai sanitasi yang kurang baik. Selain itu
status kelahiran induk dan produksi susu juga berpengaruh terhadap
munculnya penyakit mastitis ini.
a. Gejala
Berdasarkan gejala klinis, mastitis dikelompokkan menjadi dua
yaitu klinis dan subklinis. Mastitis digejalai dengan depresi, nafsu
makan turun, suhu tubuh meningkat, otot lemah dan kelainan air susu
yang dikeluarkan. Mastitis akut ditandai dengan peradangan ambing
secara mendadak dibarengi dengan gejala sistemik.
b. Pencegahan
1) Menjaga kebersihan pemerah, peralatan pemerahan, kambing pada
saat sebelum pemerahan dan sesudah pemerahan.
2) Pada saat pemerahan Susu harus diperah sampai habis tetapi
perlakuan yang halus dan cepat sehingga merusak ambing.
3) Memandikan kambing secara teratur.
4) Pada kambing yang tidak diperah susunya setelah lepas sapih
sebaiknnya di diperah sampai masa kering karena sisa susu setelah
tidak disusu oleh anak kambing dapat dijadikan media bakteri
sehingga terjadi peradangan.
5) Menjaga kebersihan kandang
c. Pengobatan
21
3.2.6 Kolaborasi
Rencana pencapaian soft skill tentang kreativitas dilakukan dengan aktivitas yang
dapat mengasah kreativitas mahasiswa dalam melakukan tugas lapangan yang di
berikan.
3.2.7 Kreativitas
22
Rencana pencapaian yang dilakukan oleh mahasiswa yaitu kreatif dan inovatif
dalam memberikan saran atau ide gagasan untuk perusahaan agar mempermudah dan
meningkatkan produktifitas perusahaan.
3.2.8 Kedisiplinan
Dalam situasi lingkungan yang penuh dengan dinamika ini, manajemen usaha
harus dapat menciptakan pelayanan yang dapat memuaskan kepada konsumen dan
dalam saat bersamaan dapat pula bersaing secara efektif dalam kontek lokal, regional
bahkan kontek global. Dengan kata lain industri pariwisata dituntut untuk dapat
mengembangkan strategi terhadap kecenderungan-kecenderungan baru guna
mencapai dan mempertahankan kedudukan bersaingnya (Setiawan Hari Purnomo dan
Zulkieflimansyah, 1999: 6).
23
Strategi berasal dari bahasa Yunani “Strategos”, yang berasal dari kata
“Stratos” yang berarti militer dan “ag” yang berarti memimpin. Strategi dalam
kontek awalnya ini diartikan sebagaigeneralship atau sesuatu yang dikerjakan oleh
para jenderal dalam membuat rencana untuk menaklukan musuh dan memenangkan
perang. Tidaklah mengherankan jika pada awalnya strategi ini memang popular dan
digunakan secara luas dalam dunia militer. Sedang jika kita merunutnya sebagai
sebuah bidang penilitian maka perkembangan dalam dekade 50-an dapat digunakan
sebagai pijakan. SWOT merupakan singkatan dari strengths (kekuatan-
kekuatan), weaknesses (kelemahan-kelemahan), opportunities(peluang-peluang) dan
threats (ancaman-ancaman). Pengertian-pengertian kekuatan, kelemahan, peluang
dan ancaman dalam analsis SWOT adalah sebagai berikut :
1. Kekuatan (strengths)
Kekuatan adalah sumber daya, keterampilan atau keunggulan lain
relatif terhadap pesaing dan kebutuhan dari pasar suatu perusahaan (Amin
W.T, 1994:75). Yang menjadi kekuatan CV. Sahabat Ternak sebagai
berikut :
a. Banyaknya permintaan pasar terhadap produksi susu kambing bubuk.
b. Banyaknya permintaan pasar terhadap bibit dari kambing perah jenis
sapera dari CV. Sahabat Ternak.
2. Kelemahan (weaknesses)
Kelemahan adalah keterbatasan/kekurangan dalam sumber daya alam,
keterampilan dankemampuan yang secara serius menghalangi kinerja
efektif suatu perusahaan (Amin W.T, 1994:75). Yang menjadi kekurangan
dari CV. Sahabat Ternak sebagai berikut :
a. Kekurangan stok susu untuk permintaan pasar masih kurang sehingga
perlu peningkatan produksi susu dengan menambah jumlah populasi
kambing yang menghasilkan susu.
b. Kurangnya SDM dalam bidang pengolahan susu.
3. Peluang (opportunities)
24
3.5 Pembahasan
Tabel 3.2
Recording susu
Dari data di atas produksi susu bulan maret sebanyak 1685,7 liter sedangkan
di bulan april memperoleh susu 1.704,2 liter. Di pengolahan harga susu perliternya
27
Rp.18.000,00 jadi pendapatan kotor yang di peroleh selama 2 bulan sebesar : Rp.
61.018.200. ini menunjukan bahwa berternak kambing perah sangat bagus untuk di
kembangkan .melihat pasar di Indonesia yang belum begitu luas dan belum banyak
diminati oleh masyarakat Indonesia, dan berpotensi menjadi peluang usaha yang
sangan bagus.
28
4.1 Kesimpulan
4.2 Saran
Saran untuk pengembangan dan perbaikan yang bisa dilakukan CV. Sahabat ternak yaitu sebagai
berikut :
1. Perlu adanya sop pada saat sebelum melakukan pemerahan yaitu dengan mencuci ambing
dengan air hangat atau air antibakteri supaya ambing kambing tetap steril dan pemerah
juga harus mencuci tangannya.
2. Sebaiknya penyimpanan pakan konsentrat maupun kangkung kering harus di berikan alas
yang tinggi supaya tidak ada hama tikus yang sering memakan pakan ternak.
3. Di buatkan tempat pembuangan feses dengan jarak 10 meter dari kandang supaya tidak
ada bakteri atau virus yang menyerang ternak kambing akibat pembuangan fesesnya
terlalu dekat dengan kandang.
4. Dilakukannya penyemprotan disinfektan di dalam kandang supaya kambing tidak mudah
terserang penyakit, penyemprotan disinfektan bisa dilakukan 2x seminggu.
29
5. Perbaikan kandang sebaiknya dilakukan karena usia kandang tersebut sudah tua banyak
kayu yg sudah patah karena dimakan usia oleh karena itu perlu adanya perbaikan kandang
untuk menunjang keamanan dan kenyamanan ternak.
30
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
32