Anda di halaman 1dari 40

MANAJEMEN PAKAN

KAMBING PERAH DI CV.SAHABAT TERNAK


SLEMAN YOGYAKARTA

Laporan Akhir
MERDEKA BELAJAR KAMPUS MERDEKA MAGANG INDUSTRI

Oleh :

Gregorius Fritdolin Dwi Pangestu


20743012

POLITEKNIK NEGERI LAMPUNG


BANDARLAMPUNG
2023

i
MANAJEMEN PAKAN
KAMBING PERAH DI CV.SAHABAT TERNAK
SLEMAN YOGYAKARTA

Laporan Akhir
MERDEKA BELAJAR KAMPUS MERDEKA MAGANG INDUSTRI

Oleh :

Gregorius Freitdolin Dwi Pangestu


20743012

POLITEKNIK NEGERI LAMPUNG


BANDARLAMPUNG
2023
HALAMAN PENGESAHAN

1. Judul MBKM : Magang Industri Pemeliharaan Kambing


Perah Di Cv. Sahabat Ternak, Sleman, Yogyakarta

2. Nama Mahasiswa : Gregorius Fritdolin Dwi Pangestu


3. NPM : 20743012
4. Program Studi : D4 Teknologi Produksi Ternak
5. Jurusan : Peternakan
6. Program MBKM : Magang Industri
7. Lokasi MBKM ; CV. Sahabat Ternak

Menyetujui,

Ketua Program Studi, Dosen Pembimbing,

Nani Irwani, S.Pt.,M.S. Agung Adi Candra.S.kh., M.Si.


NIP. 197610192002122001 NIP. 198110212003121002

Mengetahui,

Ketua Jurusan Peternakan

Dr. Rakhmawati, S.Pi., M.Si.


NIP 198004052008122001
RINGKASAN

Magang industri CV. Sahabat Ternak, di Desa Kemirikebo Kec. Turi,


Kabupaten Sleman Yogyakarta.

Magang industri diperguruan tinggi bertujuan agar mahasiswa dapat


menerapkan, membandingkan antara pengetahuan teori maupun praktik yang
didapat selama di perguruan tinggi dengan pekerjaan sebenarnya yang ada di
lingkungan kerja. Selain itu dari kegiatan magang industri diharapkan dapat
membekali mahasiswa untuk lebih meningkatkan pengalaman danpengetahuan
ketrampilannya secara professional sesuai dengan tuntutan dunia kerja dan
perkembangan teknologi yang berkembang di masyarakat.

Metode yang di lakukan dalam kandang CV. Sahabat Ternak di Desa


Kemirikebo, Kec,Turi Sleman Yogyakarta yaitu dengan system koloni atau
kelompok, yang bertujuan agar mempermudah penanganan ternak ,mempermudah
proses kawin dan mempercepat proses pemerahan ternak.

Seiring perkembangan tahun sumber daya manusia semakin meningkat


dan tentunya menjadi potensi peluang usaha yang besar bagi para peternak
kambing perah .Kambing perah merupakan ternak yang paling ekonomis bila
dibandingkan denganternak lain. Kelebihan yang dimiliki adalah menghasilkan
susu dan daging yang bisa dimanfaatkan secara maksimal .
4

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis ucapkan terima kasih atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa
yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat
menyelesaikan laporan tepat pada waktunya. Laporan ini disusun berdasarkan
hasil dari pelaksanaan Magang Industri Merdeka Belajar Kampus Merdeka.
Adapun Laporan Magang yang berjudul “Magamen Pakan Kambing Perah Di CV.
Sahabat Ternak Desa Kemiri Kebo, Kecmatan Turi , Sleman Yogyakarta.
Penulis meyadari bahwa Laporan Magang Industri ini dapat selesai karena adanya
dukungan dari berbagai pihak. Pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan
terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :
1. Prof.Dr.Ir.Sarono,M.Si. Selaku Direktur Politeknik Negeri Lampung.
2. Dr.Rakhmawati,S.Pi.,M.Si. Selaku Ketua Jurusan Peternakan.
3. Ibu Nani Irwani,S.Pt.,M.S. Selaku Ketua Program Studi D4 Teknologi Produksi
Ternak.
4. Bapak Agung Adi Candra.S.K,h.,M.Si. Selaku Dosen Pembimbing.
5. Bapak Alik Maulana, selaku pembimbing lapang atas saran, bimbingan, arahan,
dukungan serta nasehat yang telah diberikan.
6. Seluruh Staff, Karyawan, dan anak kandang CV. Sahabat Ternak yang sudah
memberikan ilmu, bantuan, nasehat, dan pengalaman yang luar biasa kepada
penulis selama melaksanakan magang industri.
7. Dan Teman – teman sekelompok MBKM Magang Industri di CV. Sahabat
Ternak atas perjuangan dan bantuan selama melaksanakan MBKM Magang
Industri.

Semoga semua bantuan, doa, dan ilmu yang telah diberikan kepada penulis
mendapatkan balasan dari Tuhan Yang Maha Esa. Penulis menyadari bahwa
laporan ini masih banyak kekurangan. Oleh karena itu, penulis mengharapkan
kritik serta saran agar laporan ini menjadi lebih baik, dan semoga laporan ini
dapat bemanfaat bagi semua yang membacanya.

Bandar Lampung, 07 Juli 2023


5

DAFTAR ISI

Halaman

KATA PENGANTAR...........................................................................................................
DAFTAR ISI..........................................................................................................................
I. PENDAHULUAN............................................................................................................1
1.2 Latar Belakang......................................................................................................1
1.3 Tujuan....................................................................................................................2
1.4 Waktu dan Tempat Pelaksanaan...........................................................................3
1.5 Metode Pelaksanaan..............................................................................................3
II. KAJIAN PUSTAKA.......................................................................................................4
2.1 Gambaran Umum Perusahaan....................................................................................4
2.2 Lokasi Magang Industri.............................................................................................6
III. PELAKSANAAN KEGIATAN.....................................................................................7
3.1 Rencana Pelaksanaan Magang...................................................................................7
3.2 Deskripsii Kegiatan Magang......................................................................................7
3.3 Analisis usaha...........................................................................................................22
3.4 Pengelolaan Bisnis Ternak.......................................................................................24
3.5 Pembahasan..............................................................................................................25
IV. KESIMPULAN DAN SARAN....................................................................................28
4.1 Kesimpulan..........................................................................................................28
4.2 Saran....................................................................................................................28
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................29
LAMPIRAN.......................................................................................................................30
1

DAFTAR TABEL

Halaman
3.1 Ransum Pakan

3.2 Recording Susu6


2

DAFTAR GAMBAR

Halaman

2.1 Struktur Organisasi Perusahaan

2.2 Denah Lokasi CV Sahabat Ternak


1

I. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kambing perah merupakan salah satu jenis ternak penghasil susu yang banyak
dipelihara di Indonesia selain sapi perah, ternak kambing yang biasa dipelihara adalah
kambing Peranakan Etawa (PE). Kambing PE yaitu kambing persilangan dari
Kambing Etawa dengan Kambing lokal Indonesia (Kambing Kacang). Selain sebagai
penghasil susu kambing PE juga menghasilkan daging dengan produktivitas yang
tinggi jika dilakukan pemeliharaan dan manajemen yang baik.di CV. Sahabat ternak
menggunakan kambing jenis Sapera . Kambing Sapera adalah kambing persilangan
antara kambing Saanen dan Peranakan Etawa. Kambing ini adalah tipe perah,
penghasil susu. Kambing Sapera merupakan hasil inovasi teknologi Balai Penelitian
Ternak (Balitnak). Persilangan antara Kambing Saanen dan Peranakan Etawa sendiri
didasari oleh banyaknya kambing dwiguna yaitu Etawa dan Peranakan Etawa yang
mempunyai produksi susu 0,5-1,2 liter/hari. Sedangkan kambing Saanen mempunyai
produksi susu 2-4 liter/hari (supriyati et al, 2015).
Daerah Istimewa Yogyakarta adalah salah satu provinsi yang memiliki
karakteristik yang cocok untuk pengembangan kambing perah karena adanya
pegunungan dan dataran tinggi yang cocok untuk kambing perah, memiliki lahan
yang relatif luas untuk pakan hijauan dan industri pengolahan susu kambing yang
sudah maju. Terutama Di Desa Kemirikebo, Girikerto, Kecamatan Turi, Kabupaten
Sleman, Yogyakarta saat ini usaha untuk mengembangkan kambing Sapera sebagai
penghasil susu terus ditingkatkan melalui peternak-peternak industri maupun
kelompok- kelompok tani peternak. Tatalaksana pemeliharaan adalah salah satu
faktor yang sangat berpengaruh terhadap peningkatan populasi dan produktivitas
kambing perah. Menejemen pemeliharaan harus sangat diperhatikan karena ternak
kambing perah memiliki sensitivitas tinggi. Sensitivitas tersebut sangat berpengaruh
terhadap produksinya seperti menurunnya produksi susu. Rendahnya tingkat
2

produktivitas ternak kambing perah disebabkan oleh kurangnya modal, pengetahuan


atau keterampilan peternak, serta mencakup semua aspek menejemen pemeliharaan.
Upaya untuk meningkatkan produktivitas susu perlu memperhatikan beberapa
aspek, yaitu sarana dan prasarana, pemberian pakan, pengendalian penyakit,
menejemen produksi dan menejemen pemerahan. Upaya peningkatan produktivitas
juga salah satunya adalah menejemen kandang dan kontruksi kandang. Susu Kambing
merupakan cairan yang berasal dari ambing kambing yang sehat dan bersih, diperoleh
dengan cara pemerahan yang baik dan benar, serta kandungan alaminya tidak
dikurangi atau ditambah suatu apapun dan belum mendapat perlakuan apapun. Susu
yang banyak dijual dan dikenal di pasaran adalah susu sapi, sebenarnya susu kambing
tidak kalah nilai gizinya dibandingkan dengan susu sapi. Selain itu susu kambing juga
lebih mudah dicerna karena adanya globula-globula lemak yang berdiameter kecil
(4,5 μm) lebih banyak yaitu 82,7% sedangkan pada susu sapi hanya 65,4%. Susu
yang berada dalam ambing yang sehat merupakan suatu bahan murni, hygienis dan
bernilai gizi tinggi atau boleh dikatakan susu masih steril, bau dan rasanya tidak
berubah dan tidak berbahaya untuk diminum.

1.2 Tujuan

1. Tujuan magang ini yaitu untuk menambah pengalaman dan ilmu dalam
memelihara kambing perah.
2. Untuk mengetahui pengelolaan bisnis kambing perah.
3. Mengetahui kesehatan ternak kambing.
4. Mengetahui pengelolaan pakan ternak kambing.
5. Mengetahui proses pemerahan susu kambing.
6. Untuk mengetahui cara penanganan kambing sakit.
3

1.3 Waktu dan Tempat Pelaksanaan

Magang dimulai pada tanggal 25 Maret – 7 juli 2023 yang berlokasikan di CV.
Sahabat Ternak dengan sistem koloni bertempatkan di desa kemirikebo kecamatan
turi kabupaten sleman ,Yogyakarta.

1.4 Metode Pelaksanaan

Metode yang dilaksanakan pada MBKM magang industri ini sebagai berikut :

1. Observasi
Melakukan survei ke tempat magang untuk memberikan informasi
bahwasannya akan dilaksanakan magang industry di tempat tersebut.
2. Diskusi
Melakukan komunikasi kepada pembimbing lapang membahas tentang
kegiatan magang, tata cara pemeliharaan, pengolahan hasil produksi dan
inovasi pengembangan perusahaan.
3. Wawancara
Kegiatan yang di lakukan selama magang dengan tujuan untuk
mengetahui informasi apa saja selama proses pemeliharaan dan untuk
mengumpulkan data- data yang ada.
4. Praktik
Kegiatan yang dilakukan selama magang industry oleh mahasiswa yang
bertujuan mengetahui kondisi pekerjaan lapangan untuk menerapkan
materi yang telah di dapat di bangku perkuliahan.
5. Studi Pustaka
Pengumpulan data dengan memperoleh data dari lokasi magang dan dari
berbagai sumber seperti jurnal,buku dan referensi lainnya
4

II. KAJIAN PUSTAKA

2.1 Gambaran Umum Perusahaan

CV. Sahabat Ternak merupakan merupakan usaha kecil menengah yang


berlokasi di Desa Kemirikebo, Girikerto, Turi, Sleman, Yogyakarta. UKM ini
bergerak pada industri pengolahan susu kambing, dimana yang menjadi fokus utama
dalam industri ini adalah pembuatan susu kambing bubuk. Saat ini, CV. Sahabat
Ternak memiliki empat distributor besar dan beberapa reseller yang tersebar di
Yogyakarta dan sekitarnya. CV. Sahabat Ternak didirikan oleh Bapak Amanta yang
kedua orang tuanya merupakan seorang peternak kambing. Dalam perjalanannya,
Bapak Amanta pernah bekerja disuatu perusahaan ternak kambing, dengan berbekal
pengalaman tersebut dan beberapa ekor kambing peninggalan kedua orang tuanya,
pada tahun 2007 Bapak Amanta memulai bisnisnya pada bidang ternak kambing
dengan melakukan kerja sama dengan para investor dalam pengembangbiakan
kambing-kambingnya.

Seiring berjalannya waktu, pada tahun 2009 Bapak Amanta mengembangkan


bisnisnya dengan melakukan pengolahan pada susu kambing menjadi produk beku
fresh dan bubuk. Pada tahun 2015 CV. Sahabat Ternak resmi berbadan hukum
berbentuk Comanditaire Venotschap (CV) atau persekutuan komanditer. CV. Sahabat
Ternak memiliki tanggung jawab sosial yang cukup baik, karena mayoritas karyawan
dari masyarakat sekitar, terutama ibu rumah tangga yang bertugas sebagai pengolah
susu cair menjadi susu bubuk. Struktur organisasi cv sahabat ternak dapat dilihat pada
gambar 1 di bawah ini.
5

Gambar 2.1

Struktur Organisasi Perusahaan

DIREKTUR
AMANTA

KABAG
PETERNAKAN
AGUS PURNOMO

KABAG
PENGOLAHAN PEMASARAN
PENGOLAHAN
DJAINAL ABIDIN SUMARSIH DIVA OKTAVIA

KEUANGAN PACKING
FATIMAH ROHELIN

BAHAN BAKU
DEWI PUSPITA

PRODUKSI
VIKA WITRIANTI
6

2.2 Lokasi Magang Industri

CV. Sahabat Ternak merupakan merupakan usaha kecil menengah yang


berlokasi di Desa Kemirikebo, Girikerto, Turi, Sleman, Yogyakarta. UKM ini
bergerak pada industri pengolahan susu kambing, dimana yang menjadi fokus utama
dalam industri ini adalah pembuatan susu kambing bubuk. Saat ini, CV. Sahabat
Ternak memiliki empat distributor besar dan beberapa reseller yang tersebar di
Yogyakarta dan sekitarnya. Lokasi tersebut sangat cocok untuk peternakan kambing
perah dikarenakan lokasinya memenuhi standar pendirian suatu peternakan yaitu ;
dekat dengan sumber air, dekat dengan sumber pakan, pemukiman warga yang tidak
padat, akses transportasi yang bagus dan perizinan yang mudah. itulah sebabnya di
desa kemirikebo rata-rata mata pencarian masyarakat disana adalah berternak
kambing perah dengan mengandalkan susu yang diperoleh dari kambing yang
dipelihara dan kemudian di jual ke pengolahan susu di CV. Sahabat Ternak. Berikut
denah lokasi dari CV. Sahabat Ternak :

Gambar 2.2

Denah Lokasi CV. Sahabat Ternak


7

III. PELAKSANAAN KEGIATAN

3.1 Rencana Pelaksanaan Magang

Materi yang digunakan dalam kegiatan magang ini adalah ternak kambing
perah sebanyak 103 ekor, peralatan kandang, alat tulis dan alat dokumentasi. Metode
yang diguanakan dalam kegiatan magang ini adalah terjun langsung dalam kegiatan
pemeliharaan kambing perah yang dimulai dari persiapan, sanitasi kandang,
pemberian pakan dan minum, pemberian obat-obatan, hingga pemerahan yang di
lakukan pagi dan sore hari.

3.2 Deskripsii Kegiatan Magang

3.2.1 Pengelolaan perkandangan

Pada pengelolaan perkandangan di CV. Sahabat Ternak meliputi persiapan


kandang, bentuk kandang, kontruksi kandang, kepadatan kandang, arah kandang dan
tinggi kandang. Adapun pengelolaan perkandangan CV. Sahabat Ternak adalah
sebagai berikut : Kandang adalah suatu tempat atau bangunan yang diperuntukan
untuk ternak agar ternak tersebut dapat hidup dalam keadaan yang nyaman, aman,
tidak kepanasan dan kehujanan. System Perkandangan di CV Sahabat Ternak
menggunakan tipe kandang panggung, kandang ini merupakan tipe kandang yang
banyak digunakan oleh peternak kambing. kandang ini kontruksi lantainya dibuat
dengan model panggung, memilik rongga yang berfungsi agar kotoran kambing jatuh
dikolong kandang yang bertujuan agar memudahkan dalam melakukan sanitasi
kandang.

3.2.2 Pengelolaan Pemeliharaan Ternak


8

Pada pengelolaan pemeliharaan di CV. Sahabat Ternak meliputi pemberian


pakan, sanitasi, pemerahan, pemberian susu pada cempe dan pemberian obat kepada
kambing yang sakit. Adapun pemeliharan ternak pada CV Sahabar ternak meliputi:

1. Pemberian Pakan
Pemberian pakan kambing di CV. Sahabat ternak menggunkan 2
bahan pakan yang dipilih oleh perusahan adalah pakan kosentrat dan
olahan kangkung kering, pemberian pakan yang dilakukan adalah 2 kali
sehari yaitu jam 06.00 diberi pakan kosentrat dengan jumlah untuk 1 ekor
kambing perah betina adalah 1500 gr/ekor, untuk cempe diberikan 250
gr/ekor, untuk kambing pejantan 1000 gr/ekor, dan untuk pemberian
pakan di jam ke 2 adalah jam 15.00 diberi pakan kangkung kering
sebanyak 1000 gr/ekor, untuk cempe 500 gr/ekor, dan untuk kambing
pejantan 1000 gr/ekor. Untuk pemberian pakan silase yang yang diberikan
unuk 1 lorong menghabisakan 1 tong drum dan diberikan 1 minggu sekali.
Dan pada malam hari dilakukan controling pakan dengan cara meratakan
sisa pakan dan penambahan pakan yang telah habis ditempat pakan.
Tabel 3.1
Ransum Pakan Ternak

Nutrisi Bahan pakan


Uraian Kangkung Kering (%) Konsentrat (%) Jumlah
Harga (kg) 2.300 2.700 5.000
BK 84,5 60 72,25
Abu 13,4 10 11,7
PK 9,4 20 14,7
LK 2,47 3,1 2,785
SK 23,34 15 19,17
BetaN 0,11 3,5 1,805
ME 4000 5000 4500
Ca 0,23 0,8 0,515
P 0,4 0,6 0,5
Presentase
pemberian 46 54 100
9

Dari table di atas itu adalah gambaran ransum yang digunakan di


CV Sahabat Ternak meliputi pemberian kangkung kering 46% dan
pemberian konsentrat sebesar 54 % . Pemelihan bahan pakan sangat
penting bagi produktifitas ternak. Di CV Sahabat Ternak sudah sangat
bagus memilih pakannya karena produksi susunya sangat stabil.

2. Pemerahan
Pemerahan adalah tindakan mengeluarkan susu dari kelenjar susu sapi,
kerbau air, manusia, kambing, domba, dan terkadang unta, kuda dan
keledai. Pemerahan dilakukan memakai tangan atau mesin, dan hewan
tersebut harus dalam keadaan sudah laktasi. Di CV. Sahabat Ternak
pemerahan di lakukan pada pagi dan sore hari yaitu pagi pukul 06.00 dan
sore pukul 14.45. Pemerahan dilakukan oleh 2 orang dari anak kandang
yang berkerja diperusaan tersebut, kambing yang diperah berjumlah 45
ekor dengan menghasilkan susu Rata-rata perhari per ekornya mencapai
1.5 liter setelah dilakukan pemerahan susu yang dihasilkan akan di
tampung kedalam milkcan yang kemudian akan disetorkan ke pengolahan
susu. Susu kambing sangat rentan basi oleh karena itu setelah pemerahan
sebaiknya langsung dihantarkan ke pengolahan susu, dan sesampainya
dipengolahan susu , susu tersebut akan bungkus menggunakan plastik
dengan ukuran 1 liter kemudian dimasukan kedalam freezer agar
membeku dan menghambat pertumbuhan bakteri sehingga susu dapat
tahan lama. Dan dipengolahan susu akan diolah menjadi produk susu
bubuk.
3. Sanitasi
Sanitasi kandang adalah suatu kegiatan yang meliputi kebersihan
kandang dan lingkungan yang bersih, karena dengan keadaan kandang
serta lingkungan yang bersih, kesehatan ternak maupun pemiliknya akan
terjamin. Kebersihan kandang bisa diatur sesuai dengan kebutuhan
10

sehingga tidak menimbulkan lingkungan tidak bau dan lembab. (Deptan,


2000). Sanitasi biasanya dilakukan pada pagi hari dan siang hari, pada
pagi hari dengan cara membersihkan feses kambing yang berada di bawah
kandang kambing setelah pembersihan tersebut kemudian akan dibuang ke
tempat pembuangan akhir feses yang berada dibelakang kandang. Feses
tersebut akan dikemas kedalam karung yang nantinya akan dijadikan
pupuk organik. Dan setelah feses dikemas didalam karung akan di jual
kepada masyarakat yang mebutuhkan feses tersebut dengan harga
perkarung Rp. 30.000 yang nantinya akan dijadikan pupuk organik
dilahan mereka.
Sanitasi pada siang dilakukannya pembersihan didalam kandang
kambing menggunakan sapu lidi dan sekop kecil untuk menjatuhkan
kotoran yang menyangkut atau menempel di lantai kandang, tujuannya
untuk membersihkan area dalam kandang agar tetap bersih karena jika
tidak dibersihkan akan menjadi sarang bakteri dan ternak akan mudah
terserang penyakit. Selain sanitasi kandang prosesur kerja disana juga
terdapat pembersihan terhadap hewan ternak contohnya memandikan
kambing dan memotong kuku dan tanduk. Tujuan memandikan kambing
adalah supaya kambing menjadi bersih dan tentunya tidak kotor sehingga
mengurangi bau badan pada kambing.
Pemotongan kuku di lakukan setelah memandikan kambing, kuku
kambing di potong agar kambing dapat berjalan dengan baik jika tidak di
potong kuku kambing akan memanjang sehingga kambing kesulitan untuk
berjalan dan menganggu kenyamanan kambing, serta dapat menjadi
sarang bakteri disela kuku tersebut sehingga kuku mudah infeksi.
Pemotongan tanduk dilakukan jika tanduk kambing tumbuh tidak wajar
dan membahayakan peternak maupun kambing itu sendiri biasanya tanduk
yang runcing atau tajam akan ditumpulkan ini dilakukan untuk
menghindari cidera pada ternak lainnya.
4. Kontrol Kesehatan Ternak
11

Kontrol Kesehatan ternak biasanya dilakukan setelah pemberian


pakan. jika terdapat ternak yang sakit harus segera ditangani supaya
meminimalisir terjadinya kematian pada kambing. jenis penyakit yang
sering terjadi yaitu: kembung (bloat), scabies, kaki kejepit, luka akibat
bertarung, dan mencret ( koksidiosis).

3.2.3 Pengelolaan Pakan Ternak

Pada pengelolaan pakan di CV Sahabat Ternak meliputi pengadaan bahan


pakan, penempatan bahan pakan, pemberian pakan kangkung kering dan konsentrat,
dan controling sisa pakan. Pakan adalah campuran bahan organic dari berbagai
macam bahan organic untuk ternak yang berfungsi sebagai pemenuhan zat makanan
dalam proses pemeliharaan dan pertumbuhan.pakan yang digunakan Di CV. Sahabat
Ternak yaitu konsentrat dan kangkong kering. kangkung kering adalah tanaman
kangkung yang di giling kemudian di keringkan agar mengurangi kadar air pada
kangkung supaya mudah di cerna oleh ternak.

Menurut Dahlan ,et al (2013;17). Melaporkan proksimat kangkung kering


memiliki nilai kandungan nutrisi antara lain; bahan kering sebesar 84,7%,protein
kasar 6,13%,serat kasar 23,6%, dan lemak kasar 3,2 % yang cukup umtuk membantu
memenuhi kebutuhan nutrisi pakan ternak. penggunaan kangkung kering sangat
mengefesiensi waktu pemberian pakan dan meminimalisir biaya pakan yang
dikeluarkan. Konsentrat sendiri merupakan pakan yang memiliki kandungan serat
kasar rendah. Nutrisi utama dari pakan konsentrat berupa energi dan protein.
Konsentrat bagi ternak bermanfaat untuk meningkatkan mutu gizi pakan sehingga
mempercepat pertumbuhan dan perkembangan ternak.

Pada CV. Sahabat Ternak menggunakan konsentrat dari sapi perah yang
memiliki kandungan protein 20%. Pemberian pakan kambing di CV. Sahabat ternak
menggunkan 2 bahan pakan yang dipilih oleh perusahan adalah pakan kosentrat dan
olahan kangkung kering, pemberian pakan yang dilakukan adalah 2 kali sehari yaitu
12

jam 06.00 diberi pakan kosentrat dengan jumlah untuk 1 ekor kambing perah betina
adalah 1500 gr/ekor dan untuk cempe diberikan 250 gr/ekor dan untuk kambing
pejantan 1000 gr/ekor, dan untuk pemberian pakan dijam ke 2 adalah jam 15.00
diberi pakan kangkung kering sebanyak 1000 gr/ekor, untuk cempe 500 gr/ekor, dan
untuk kambing pejantan 1000 gr/ekor. Ada pun pemberian air minum dilakukan
dengan cara manual, tempat minumnya berupa ember yang diisi secara adlibitum.
setiap hari di jam 06.00 dilakukan jadwal pembersihan tempat minum, dan 1 minggu
sekali diberikan vitamin dipagi hari di hari jumat.

3.2.4 Pengelolaan Kesehatan Ternak

Pada pengelolaan Kesehatan di CV Sahabat Ternak meliputi control penyakit,


jenis penyakit, pengobatan yang harus dilakukan bila ada ternak yang sakit, dan
pemberian vitamin pada air minum. kesehatan ternak adalah suatu keadaan atau
kondisi dimana tubuh hewan dengan seluruh sel yang menyusun dan cairan tubuh
yang dikandungnya secara fisiologis berfungsi normal. Pengobatan Di CV. Sahabat
Ternak masih menggunakan bantuan dari dokter hewan dan tenaga ahli di desa
tersebut , biasanya dokter hewan akan menyuntikan obat anti diare kepada kambing
sedangkan anak kandang disana mengobati ternaknya bila penyakitnya tidak terlalu
berat contonya luka ringan ,patah tulang, dan masuk angin tau kembung, untuk di
CV. Sahabat Ternak penyakit yang sering terjadi adalah kembung, cara
penangananya yaitu dengan cara mengoleskan salep diarea kembung dan diberikan
jamu berupa tolak angin. berikut penjelasan jenis - jenis penyakit yang ada di CV
Sahabat Ternak.

2. Penyakit Kembung (bloat)


Kambing kembung merupakan kondisi dimana perut kambing banyak
berisi gas akibat terjadinya proses fermentasi yang berjalan cepat dan
tidak dapat dikeluarkan dalam bentuk kentut. tingginya akumulasi gas
dalam perut dapat menekan organ lain dalam tubuh sehingga kambing
13

merasa sangat kesakitan, frekuensi pernapasan meningkat, dan sering


buang air besar.

Kambing kambung dapat disebabkan oleh :


a. Ternak sering dibiarkan berkeliaran dan kehujanan.
b. Udara yang dingin dan hembusan angin yang mengandung air atau
embun.
c. Letak janin dan rumen yang mengalami pergeseran dan
penyempitan pada kambing yang baru hamil.
d. Ternak yang mengeluarkan liur berlebihan dan keasaman tinggi.
e. Kontruksi dan letak kandang yang tidak layak.
f. Kambing diumbar atau diberi pakan rumput yang masih berembun.
g. ambing terlalu banyak mengkonsumsi hijauan terlalu muda.
h. Kambing diberi pakan dedaunan yang masih memiliki kandungan
asam tinggi seperti daun singkong.

Gejala kambing yang sedang terkena kembung yaitu:


a. Pergerakan kambing lambat,lemas dan nafsu makan menurun.
b. Kambing merasa gelisah, sakit dan sulit bernapas
c. Perut kambing pada bagian kiri mengalami pembesaran yang bila
di tepuk akan berbunyi seperti bedug/gendang.
d. Punggung kambing terlihat membungkuk, denyut jantung
melemah, selaput lendir mulut kebiruan.
e. Kambing akan mengeluarkan cairan berwarna kuning pada bagian
hidung.
f. Kambing akan mengeluarkan suaranya selalu.
g. Pada saat istirahat kambing akan mengulurkan lehernya, berupaya
untuk mengeluarkan angin yang ada di dalam tubuhnya.
14

h. Dalam kondisi kritis kambing akan jatuh dan susah bangun lagi,
bila dibiarkan ternak akan mati mendadak.

Cara mencegah supaya kambing tidak mengalami kembung yaitu :

a. Ternak sebaiknya dikandang atau tidak dibiarkan lepas begitu saja


tanpa pengontrolan
b. Jika harus digembalakan sebaiknya ternak diikat dan segera
dimasukkan ke kandang jika cuaca mendung atau akan turun hujan
agar ternak tidak kedinginan dan masuk angin.
c. Dinding kandang sebaiknya dibuat rapat agar ternak tetap hangat saat
udara dingin dimalam hari atau saat turun hujan.
d. Pilih lokasi untuk menempatkan kandang pada tempat yang kering dan
tidak lembab.
e. Ternak ditempatkan pada kandang yang terlindung dan diberi tempat
pembakaran untuk memanasi lingkungan dan mengusir nyamuk, serta
diberi pakan sedikit demi sedikit agar aktivitas mikrobia rumen tidak
tinggi.
f. Hindari melepas ternak pada pagi hari sebelum embun kering dan
hindari memberi pakan yang masih basah karena embun.
g. Hindari memberi pakan dari hijauan kacang-kacangan secara
berlebihan.
h. Pilihlah ternak yang sehat, licah dan tidak mengeluarkan air liur yang
berlebihan. jangan memberi pakan berupa daun singkong yang masih
segar. jika hendak diberikan sebaiknya dilayukan terlebih dahulu atau
difermentasi.

Cara mengobati kambing yang terkena kembung yaitu :


15

a. Ternak dibawa ketempat yang hangat atau dibawah sinar matahari.


b. Usahakan ternak kambing dalam posisi berdiri dengan kaki depan
lebih tinggi.
c. Bagian perut sebelah kiri ternak diolesi minyak angin / balsem sambil
diurut dan ditekan agar gas didalam perut dapat keluar.
d. Ternak diberi minum air hangat 1 gelas dan 10 tetes minyak angin atau
air hangat yang diberi garam.
e. Minyak nabati (minyak kelapa, minyak kedelai atau minyak sawit)
sebanyak 100-200 ml (sekitar ½ – 1 gelas) dengan cara di cekokkan
(minum dengan paksa) ke mulut kambing. kambing dicekok (minum
dengan paksa) dengan 200 cc sprite/soda lalu perut kembung sebelah
kiri di balur dengan bawang merah halus dan sudah di campur dengan
minyak angin. bila angin sudah keluar melalui anus, kedua kaki depan
diangkat ke atas sambil sisi perut dijepit dengan kaki kita. mulut
kambing harus selalu terbuka dan posisi kambing tetap berdiri. dengan
cara ini semua timbunan gas dalam perut akan keluar.
f. Bagian anus kambing ditusuk dengan tangkai daun pepaya yang
ujungnya sudah di olesi minyak goreng agar tidak melukai dinding
anus. setelah itu kedua sisi perut kambing dijepit sehingga gas akan
keluar melalui tangkai daun pepaya tersebut.

3. Penyakit Kulit atau Scabies


Penyebab penyakit Scabies kudis menular atau scabies pada ternak
adalah tungau Sarcoptes scabiei yang hidup di lorong-lorong lapisan kulit
dan Psoroptes ovis yang hidup di permukaan kulit. Penyakit ini dapat
menyerang semua umur ternak terutama ternak muda, penularan scabies
dapat terjadi secara horizontal yakni penularan berupa kontak langsung
dengan hewan sakit maupun secara vertikal melalui material yang
tercemar seperti sarana prasarana kandang tercemar dapat berupa kendang,
peralatan kandang, tempat makan, tempat minum, dll. Penyakit parasitik
16

merupakan salah satu faktor yang dapat menurunkan produktivitas ternak,


parasit dapat bertahan hidup dalam tubuh hospes dengan memakan
jaringan tubuh, mengambil nutrisi yang dibutuhkan dan menghisap darah
hospes. Hal tersebut dapat menyebabkan terjadinya penurunan bobot
badan, pertumbuhan yang lambat, penurunan daya tahan tubuh dan
kematian hospes, ternak yang terinfestasi parasit biasanya mengalami
kekurusan sehingga dapat mempengaruhi nilai jual yang rendah (Khan
dkk., 2008).
Meskipun angka kesakitan relatif rendah, akan tetapi apabila dalam
satu kelompok kambing terdapat seekor yang menderita penyakit scabies,
maka dalam waktu cepat penyakit akan meyebar sehingga ternak lainnya
akan tertular. Penyakit ini menimbulkan kerugian ekonomi yang besar
karena dapat menyebabkan kerusakan kulit, kekurusan dan bahkan
kematian. Imunitas ternak yang kurang baik akan mempercepat terjadinya
penularan penyakit scabies. Umumnya bagian tubuh yang terserang
scabies adalah daerah yang sedikit ditumbuhi rambut seperti : telinga,
moncong, leher, dada bagian bawah, perut, pengkal ekor, sepanjang
punggung, dan kaki. Ternak yang terinfestasi tungau akan merasa gatal
dan selalu menggaruk-garuk, menggosok-gosokkan atau menggigit-gigit
bagian tubuhnya yang teriritasi sehingga terjadi luka dan lecet pada kulit.
Dalam keadaan parah maka seluruh tubuh dapat terserang, kulit meradang
dan mengeluarkan cairan membentuk kerak pada permukaan kulit.
a. Gejala
Gejala klinis yang teramati pada ternak yang terinfeksi parasit
scabies yaitu kulit menjadi kemerahan, kemudian terbentuk lepuhan
dan terjadi peradangan, terkadang hingga keluar cairan karena adanya
iritasi kemudian permukaan kulit terbentuk keropeng atau kerak.
Ternak akan merasakan gatal yang menyebabkan ternak sering
menggaruk atau menggesekkan tubuhnya sehingga terjadi luka,
Ternak gelisah, tidak dapat istirahat, kerontokan bulu, Nafsu makan
17

menurun karena rasa gatal yang berat, yang mengakibatkan


pertumbuhan ternak terhambat, kulit rusak, Induk yang menyusui
produksi susunya turun, apabila penyakit berlanjut ternak bisa
mengalami kematian.

b. Pencegahan
Kambing yang baru datang harus diisolasi (dipisahkan) selama
beberapa minggu sampai diketahui tidak terserang kudis, sanitasi
kandang dan lingkungan, Memandikan kambing seminggu sekali
dengan air bersih dan sabun karbol, hewan tertular diasingkan atau
diisolasi dengan melakukan pengobatan sampai sembuh, kandang
ternak tercemar dan benda-benda lainnya dibersihkan menggunakan
acarisida, desinfektandan sebaiknya tidak digunakan selama beberapa
bulan.
c. Cara Pengobatan : Diolesi salep Asuntol 2% dalam vaselin pada
bagian yang terserang. Apabila sebagian besar kulit terserang kudis,
pengobatan dimulai sepertiga (1/3) bagian terlebih dahulu. Setelah
membaik, dilanjutkan kesepertiga bagian lainnya dan selanjutnya
kesepertiga bagian terakhir. Selama pengobatan, ternak tidak boleh
dimandikan. Ternak yang baru menyusui sebaiknya jangan diobati
dulu karena Asuntol sangat beracun dan dapat berpengaruh terhadap
susu tersebut. Diolesi Benzoas bensilikus 10% pada luka kudis, Bulu
dicukur, kulit yang terserang dikerok dulu lalu diolesi dengan
campuran creolin dan spritus dengan perbandingan 1:10 atau diolesi
dengan larutan belerang dalam minyak tanah.

4. Penyakit Koksidiosi atau Berak Darah


Koksidiosis adalah salah satu penyakit yang disebabkan oleh parasit
Eimiria sp. yang menyerang ternak ruminansia pada bagian usus halus dan
menyerap nutrisi pakan dari inangnya. Parasit tersebut dapat menyebabkan
18

gangguan pencernaan seperti diare berkelanjutan, penurunan berat badan,


penurunan daya tahan tubuh dan bahkan dapat menyebabkan kematian
pada ternak. Avian Coccidiosis (koksidiosis) merupakan penyakit usus
yang disebabkan oleh protozoa parasit Genus Eimeria (Allen dan Fetterer,
2002). Eimeria berkembang biak di saluran pencernaan dan menyebabkan
kerusakan jaringan (Calnek dkk., 2001). Koksidiosis pada ayam berlokasi
pada dua tempat yaitu di sekum (caecal coccidiosis) yang disebabkan oleh
E. tenella dan di usus (intestinal coccidiosis) yang disebabkan oleh
delapan jenis lainnya (Jordan dkk., 2001). Koksidiosis merupakan salah
satu penyakit yang banyak mendatangkan masalah dan kerugian pada
peternakan ayam. Kerugian yang ditimbulkan meliputi kematian
(mortalitas), penurunan berat badan, pertumbuhan terhambat, nafsu makan
menurun, produksi daging turun, meningkatnya biaya pengobatan, upah
tenaga kerja dan lain-lain. Kerugian yang ditimbulkan dapat menghambat
perkembangan peternakan ayam dan menurunkan produksi protein
hewani, oleh karena itu pengendalian koksidiosis pada ayam perlu
mendapat perhatian (Tabbu, 2006).
a. Gejala Klinis
Spesies yang berbeda akan memberikan gejala klinis yang berbeda
pula, gejala klinis yang ditimbulkan bervariasi pada infeksi bermacam
spesies dan juga pada banyak sedikitnya jumlah koksidia yang
menginfeksi dan resistensi hospes. Spesies yang kurang pathogen
tidak atau sedikit menunjukan gejala klinis. Gejala klinis dari penyakit
ini yang disebabkan parasit Eimeria tenella adalah :
1) Ekskreta berdarah dan mencret.
2) Nafsu makan kurang.
3) Ternak lemas.
4) Bulu kusam.
5) Menggigil kedinginan.
b. Penularan
19

Penyakit ini dapat ditularkan secara mekanik malalui pekerja


kandang, peralatan yang tercemar atau dalam beberapa kasus yang
pernah terjadi dapat disebarkan melalui debu kandang dan litter dalam
jangkauan pendek. Berat tidaknya penyakit ini tergantung dari jumlah
protozoa yang termakan.
c. Pengobatan
Untuk pengobatannya dapat dilakukan dengan cara pemberian
larutan amprolium atau sulfonamide dalam air minum dan pemberian
air yang dapat mensuspensi suplemen vitamin A dan K dapat
mempercepat proses penyembuhan.
d. Pencegahan
Untuk pencegahan dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut
:
1) Sanitasi dan ventilasi kandang harus baik.
2) Pembersihan lantai kandang secara teratur.
3) Lantai kandang dicuci pakai air untuk membersihkan kotoran,
pencucian tahap kedua dengan deterjen.
4) Menaburkan bubuk kapur di dalam kandang.
5) Tempat pakan dan tempat air minum dicuci sebersih mungkin.
6) Kandang disemprot menggunakan desinfektan.
7) Melakukan istirahat kandang 7-21 hari, agar memutus rantai
penyebaran penyakit.

5. Penyakit Masitis
Mastitis adalah penyakit yang menyerang kelenjar susu ternak yang
ditandai dengan pembengkakan dan kesakitan pada ambing susu. Biasanya
saat di perah akan mengelurkan darah sehingga susunya berwana pink
atau putih kemerah-merahan karena tercampur darah yang keluar dari
dalam ambing yang disebabkan infeksi bakteri atau bisa disebabkan oleh
faktor si pemerah yang tidak memenuhi standar pemerahan. Penyakit ini
20

paling banyak kasus disebabkan oleh infeksi bakteri. Bakteri yang paling
banyak terlibat dalam penyakit tersebut baik secara klinis maupun non
klinis adalah Bakteri Staphylococcus sp.
Selain itu bakteri lain yang juga seringkali terlibat dalam penyakit ini
adalah Bakteri S. Aureus yang terdapat disekitar ambing. Bakteri tersebut
dapat berasal dari kulit, tangan pemerah, kain yang digunakan untuk
mengeringkan ambing, mesin pemerah, dan lingkungan di sekitar kandang
Sehingga dalam hal ini, penyakit ini juga berhubungan dengan faktor
resiko manajemen pemerahan yang tidak bersih dan higienis. Mulai dari
pemerahan yang tidak tuntas sampai sanitasi yang kurang baik. Selain itu
status kelahiran induk dan produksi susu juga berpengaruh terhadap
munculnya penyakit mastitis ini.
a. Gejala
Berdasarkan gejala klinis, mastitis dikelompokkan menjadi dua
yaitu klinis dan subklinis. Mastitis digejalai dengan depresi, nafsu
makan turun, suhu tubuh meningkat, otot lemah dan kelainan air susu
yang dikeluarkan. Mastitis akut ditandai dengan peradangan ambing
secara mendadak dibarengi dengan gejala sistemik.
b. Pencegahan
1) Menjaga kebersihan pemerah, peralatan pemerahan, kambing pada
saat sebelum pemerahan dan sesudah pemerahan.
2) Pada saat pemerahan Susu harus diperah sampai habis tetapi
perlakuan yang halus dan cepat sehingga merusak ambing.
3) Memandikan kambing secara teratur.
4) Pada kambing yang tidak diperah susunya setelah lepas sapih
sebaiknnya di diperah sampai masa kering karena sisa susu setelah
tidak disusu oleh anak kambing dapat dijadikan media bakteri
sehingga terjadi peradangan.
5) Menjaga kebersihan kandang
c. Pengobatan
21

Pengobatan mastitis sebaiknya menggunakan Lincomycin,


Erytromycin dan Chloramphenicol. Disinfeksi puting dengan alkohol
dan infusi antibiotik intra mamaria bisa mengatasi mastitis. Injeksi
kombinasi penicillin, dihydrostreptomycin, dexamethasone dan
antihistamin dianjurkan juga. Antibiotik akan menekan pertumbuhan
bakteri penyebab mastitis, sedangkan dexamethasone dan antihistamin
akan menurunkan peradangan. Mastitis yang disebabkan oleh
Streptococcus sp masih bisa diatasi dengan penicillin, karena
streptococcus sp masih peka terhadap penicillin. Penggunaan
antibiotik yang mungkin tidak selalu tepat, akan menimbulkan
masalah baru yaitu adanya residu antibiotika dalam susu, alergi,
resistensi serta mempengaruhi pengolahan susu. Mastitis subklinis
yang disebabkan oleh bakteri gram positif juga makin sulit ditangani
dengan antibiotik, karena bakteri ini sudah banyak yang resisten
terhadap berbagai jenis antibiotik.

3.2.5 Pengelolaan Bisnis Ternak

Pengelolaan bisnis ternak di CV. Sahabat Ternak meliputi perizinan pendirian


perusahaan, penjualan susu segar, penjualan kambing Jantan, penjualan feses
kambing, dan perusahaan memiliki investor.

3.2.6 Kolaborasi

Rencana pencapaian soft skill tentang kreativitas dilakukan dengan aktivitas yang
dapat mengasah kreativitas mahasiswa dalam melakukan tugas lapangan yang di
berikan.

3.2.7 Kreativitas
22

Rencana pencapaian yang dilakukan oleh mahasiswa yaitu kreatif dan inovatif
dalam memberikan saran atau ide gagasan untuk perusahaan agar mempermudah dan
meningkatkan produktifitas perusahaan.

3.2.8 Kedisiplinan

Rencana kedisiplinan harus dilakukan mahasiswa dengan cara mematuhi


peraturan yang ada di CV. Sahabat Ternak agar kegiatan magang industri berjalan
dengan baik dan lancar.

3.3 Analisis usaha

Analisis penulisan ini penulis mengunakan teknil analisis SWOT dimana :


Analisis SWOT adalah instrumen yang digunakan untuk melakukan analisis
strategis. Menurut Drs. Robert Simbolon, MPA (1999), analisis SWOT merupakan
suatu alat yang efektif dalam membantu menstrukturkan masalah, terutama dengan
melakukan analisis atas lingkungan strategis, yang lazim disebut sebagai lingkungan
internal dan lingkungan eksternal. Dalam lingkungan internal dan eksternal ini pada
dasarnya terdapat empat unsur yang selalu dimiliki dan dihadapi, yaitu secara internal
memiliki sejumlah kekuatan-kekuatan (strengths) dan kelemahan-kelemahan
(weaknesses), dan secara eksternal akan berhadapan dengan berbagai peluang-
peluang (oppotunities) dan ancaman-ancaman (threats).

Dalam situasi lingkungan yang penuh dengan dinamika ini, manajemen usaha
harus dapat menciptakan pelayanan yang dapat memuaskan kepada konsumen dan
dalam saat bersamaan dapat pula bersaing secara efektif dalam kontek lokal, regional
bahkan kontek global. Dengan kata lain industri pariwisata dituntut untuk dapat
mengembangkan strategi terhadap kecenderungan-kecenderungan baru guna
mencapai dan mempertahankan kedudukan bersaingnya (Setiawan Hari Purnomo dan
Zulkieflimansyah, 1999: 6).
23

Strategi berasal dari bahasa Yunani “Strategos”, yang berasal dari kata
“Stratos” yang berarti militer dan “ag” yang berarti memimpin. Strategi dalam
kontek awalnya ini diartikan sebagaigeneralship atau sesuatu yang dikerjakan oleh
para jenderal dalam membuat rencana untuk menaklukan musuh dan memenangkan
perang. Tidaklah mengherankan jika pada awalnya strategi ini memang popular dan
digunakan secara luas dalam dunia militer. Sedang jika kita merunutnya sebagai
sebuah bidang penilitian maka perkembangan dalam dekade 50-an dapat digunakan
sebagai pijakan. SWOT merupakan singkatan dari strengths (kekuatan-
kekuatan), weaknesses (kelemahan-kelemahan), opportunities(peluang-peluang) dan
threats (ancaman-ancaman). Pengertian-pengertian kekuatan, kelemahan, peluang
dan ancaman dalam analsis SWOT adalah sebagai berikut :

1. Kekuatan (strengths)
Kekuatan adalah sumber daya, keterampilan atau keunggulan lain
relatif terhadap pesaing dan kebutuhan dari pasar suatu perusahaan (Amin
W.T, 1994:75). Yang menjadi kekuatan CV. Sahabat Ternak sebagai
berikut :
a. Banyaknya permintaan pasar terhadap produksi susu kambing bubuk.
b. Banyaknya permintaan pasar terhadap bibit dari kambing perah jenis
sapera dari CV. Sahabat Ternak.
2. Kelemahan (weaknesses)
Kelemahan adalah keterbatasan/kekurangan dalam sumber daya alam,
keterampilan dankemampuan yang secara serius menghalangi kinerja
efektif suatu perusahaan (Amin W.T, 1994:75). Yang menjadi kekurangan
dari CV. Sahabat Ternak sebagai berikut :
a. Kekurangan stok susu untuk permintaan pasar masih kurang sehingga
perlu peningkatan produksi susu dengan menambah jumlah populasi
kambing yang menghasilkan susu.
b. Kurangnya SDM dalam bidang pengolahan susu.
3. Peluang (opportunities)
24

Peluang adalah situasi/kecenderungan utama yang menguntungkan


dalam lingkungan perusahaan (Amin W.T, 1994:74) Yang menjadi
peluang dari CV. Sahabat Ternak sebagai berikut:
a. Dikenal banyak orang karena adanya taman edukasi, sehingga dapat
meningkatkan jumlah pemasaran.
4. Ancaman (threats)
Ancaman adalah situasi/kecenderungan utama yang tidak menguntungkan
dalam lingkungan perusahaan (Amin W.T, 1994:74) Yang menjadi
ancaman dari CV. Sahabat Ternak sebagai berikut :
b. Kurangnya penerapan dari managemen pemerahan yang bisa
mengakibatkan penyakit mastitis pada ternak.

3.4 Pengelolaan Bisnis Ternak

CV. Sahabat Ternak ini memiliki pengolahan bisnis yang meliputi :

1. Penjualan Susu Segar


Sistem penjualan susu segar yaitu secara langsung ke pabrik pengolahan.
CV Sahabat Ternak 2 menghasilakan 50 liter susu kambing perhari .untuk
harga jual susu segar senilai Rp.18.000.jadi CV Sahabat Ternak 2
penghasilan kotornya perhari dengan mengalikan produksi susu dengan
harga jual yaitu Rp.900.000 perhari jika 1 bulan bisa menjapai 30 juta
rupiah.
2. Penjualan Kambing Jantan
Kambing Jantan di kandang Sahabat Ternak sering dijual di karenakan
disana focus untuk kambing betina supaya bisa di perah.Penjualan
kambing Jantan biasanya menunggu momen hari-hari besar islam
contohnya idul adha ,supaya harga jual meningkat dan mendapatkan
keuntungan yang maksimal satu ekor kambing Jantan di bandrol dengan
harga Rp.3 juta – Rp.5 juta rupiah.
25

3. Penjualan feses kambing System penjualan feses dilakukan secara


langsung biasanya pembeli akan datang ke kandang untuk membeli feses
perkarung dengan harga Rp.30.000.

3.5 Pembahasan

Dapat kita simpulkan bahwa pembahasan mengenai pelaksanaan magang


yaitu pemeliharaan kambing perah dengan system koloni atau kelompok lebih
memudahkan peternak untuk menangani masalah atau kendala yang terjadi
diwaktu proses pemeliharaan kambing perah serta memudahkan proses
pemerahan susu. Dengan adanya Teknologi yang semakin canggih seperti tempat
air minum otomatis, cctv, peralatan kandang yang sudah modern tentunya lebih
efektif dalam proses pemeliharaan pemeliharaan kambing perah. berikut data
susu yang kami peroleh selama magang industry di CV. Sahabat Ternak:
26

Tabel 3.2
Recording susu

Tanggal Maret (liter) April (liter) Mei (liter) Juni (liter)


1 50 59,4 63,6 55,8
2 49,3 59,2 63 54,5
3 51,2 58,7 64,4 49,7
4 52,1 63,6 63,3 52,5
5 52,2 63 63,3 53,2
6 52,5 64,4 62,3 53,5
7 51,5 63,3 62,8 51,1
8 52,6 63,3 58,2 52,4
9 52,8 62,3 55,3 55
10 53,8 62,8 54 54,7
11 58,2 65,7 55,9 54,7
12 55,3 69,3 65,9 55,9
13 54 53,8 55,7 57,3
14 55,9 54,8 55,8 61,4
15 65,9 58,8 54,5 61
16 55,7 53,6 49,7 62,3
17 55,8 57 49,3 62,8
18 54,5 55 51,2 65,7
19 49,7 54,8 52,1 69,3
20 52,5 51,7 52,2 59
21 53,2 54,6 52,5 54,8
22 53,5 52,6 51,5 58,8
23 51,1 45,7 59,4 57
24 52,4 51,4 59,2 60
25 55 51,9 58,7 55
26 54,7 53,5 63,6 54,8
27 54,7 49,3 63 51,7
28 55,9 53,6 64,4 59,4
29 57,3 53,2 63,3 59,2
30 61,4 43,9 63,3 62
31 61 62
JUMLAH 1.685,7 1.704,2 1.813,4 1.714,5

Dari data di atas produksi susu bulan maret sebanyak 1685,7 liter sedangkan
di bulan april memperoleh susu 1.704,2 liter. Di pengolahan harga susu perliternya
27

Rp.18.000,00 jadi pendapatan kotor yang di peroleh selama 2 bulan sebesar : Rp.
61.018.200. ini menunjukan bahwa berternak kambing perah sangat bagus untuk di
kembangkan .melihat pasar di Indonesia yang belum begitu luas dan belum banyak
diminati oleh masyarakat Indonesia, dan berpotensi menjadi peluang usaha yang
sangan bagus.
28

IV. KESIMPULAN DAN SARAN

4.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil pelaksanaan magang industri mengenai manajemen pemeliharaan kambing


perah di CV. Sahabat Ternak, Desa Kemirikebo, Kecamatan Turi, Kabupaten Sleman,
Yogyakarta maka dapat disimpulkan seabgai berikut : Dalam pemeliharaan kambing perah harus
memperhatikan pakan ternak, kesehatan ternak, kenyaman peternak, kebersihan kandang dan
memilih jenis kambing yang baik dalam usaha ternak kambing perah di CV. Sahabat Ternak
manajemen pemeliharaannya meliputi pemberian pakan konsentrat pagi hari jam 07.00 ,
pemerahan tahap 1 jam 06.00, sanitasi feses jam 08.00 , pemberian air minum sudah sebagian
otomatis yang belum otomatis pemberiannya jam 08.00 , memandikan kambing jam
10.00,sanitasi kandang jam 13.00,pemerahan tahap ke 2 jam 14.45 , pemberian pakan kangkung
kering jam 15.00 , dan penyetoran susu jam 15.30.jadi, manajemen pemeliharaan sangatlah
penting karena manajemen lah yang mengatur jalannya suatu usaha peternakan dan menjadi
acuan bahwa peternakan yang bagus pastinya memiliki manajemen yang bagus juga.

4.2 Saran

Saran untuk pengembangan dan perbaikan yang bisa dilakukan CV. Sahabat ternak yaitu sebagai
berikut :
1. Perlu adanya sop pada saat sebelum melakukan pemerahan yaitu dengan mencuci ambing
dengan air hangat atau air antibakteri supaya ambing kambing tetap steril dan pemerah
juga harus mencuci tangannya.
2. Sebaiknya penyimpanan pakan konsentrat maupun kangkung kering harus di berikan alas
yang tinggi supaya tidak ada hama tikus yang sering memakan pakan ternak.
3. Di buatkan tempat pembuangan feses dengan jarak 10 meter dari kandang supaya tidak
ada bakteri atau virus yang menyerang ternak kambing akibat pembuangan fesesnya
terlalu dekat dengan kandang.
4. Dilakukannya penyemprotan disinfektan di dalam kandang supaya kambing tidak mudah
terserang penyakit, penyemprotan disinfektan bisa dilakukan 2x seminggu.
29

5. Perbaikan kandang sebaiknya dilakukan karena usia kandang tersebut sudah tua banyak
kayu yg sudah patah karena dimakan usia oleh karena itu perlu adanya perbaikan kandang
untuk menunjang keamanan dan kenyamanan ternak.
30

DAFTAR PUSTAKA

Aldiano, V. 2016. Manajemen Kesehatan Kambing Perah Di Balai Besar Pelatihan


Peternakan Batu Jawa Timur. PhD Thesis, Universitas Airlangga.
Pratama, R. I. 2022. Ta: Konstruksi Kandang Kambing Perah Sapera Di Cv. Sahabat
Ternak Sleman Yogyakarta, Doctoral dissertation, Politeknik Negeri
Lampung.
Orisa, M., Santoso, P. B., dan Setyawati, O. 2014. Sistem pakar diagnosis penyakit
kambing berbasis web menggunakan metode certainty factor. Jurnal EECCIS
Electrics, Electronics, Communications, Controls, Informatics, Systems, 8, 2,
151-156.
Hananta, D. B. 2017. Diagnosa Penyakit Koksidiosis Dengan Uji Withlock Dan
Kasus Koksidiosis Pada Kambing Di Balai Besar Veteriner Bbvet Wates
Periode 2010 Sampai 2016 Doctoral dissertation, Universitas Gadjah Mada.
Iskandar, T. 2000. Masalah skabies pada hewan dan manusia serta
penanggulangannya. Vol. 10 No, 1.
Suni, F. 2021. Penanganan Penyakit Bloat Pada Ternak Kambing Di Desa Derok
Faturene Kecamatan Tasifeto Barat Kabupaten Belu Provinsi Nusa Tenggara
Timur.
Rachmayani, A. 2013. Strategi Pengembangan Usaha Ternak Kambing Perah Di
Bumiku Hijau Yogyakarta Doctoral Dissertation, Universitas Gadjah Mada.
Chartier, C., & Paraud, C. 2012. Coccidiosis due to Eimeria in sheep and goats, a
review. Small Ruminant Research, 103, 1, 84-92.
31

LAMPIRAN
32

Anda mungkin juga menyukai