PERANAP
DISUSUN OLEH:
PUTRA ANDIKA
2022/2023
HALAMAN PENGESAHAN
NISN : 3043113686
Kepala Program
MASDUKI, S.P.
NUPN. 9910677362
i
IDENTITAS PESERTA PRAKTIK KERJA LAPANGAN (PKL)
ii
IDENTITAS PERUSAHAAN
iii
KATA PENGANTAR
Penulis
iv
DAFTAR ISI
HALAMAN PENGESAHAN................................................................................i
IDENTITAS PESERTA PRAKTIK.......................................................................ii
IDENTITAS PERUSAHAAN
.................................................................................................................................
iii
KATA PENGANTAR............................................................................................iv
DAFTAR ISI...........................................................................................................v
DAFTAR GAMBAR..............................................................................................vi
DAFTAR TABEL.................................................................................................vii
DAFTAR LAMPIRAN........................................................................................viii
BAB 1 PENDAHULUAN
A. Latar Belakang...................................................................................................1
B. Tujuan Praktik Kerja Lapangan.........................................................................2
C. Waktu dan Tempat Praktik Kerja Lapangan......................................................2
BAB II PROFIL PERUSAHAAN
A. Sejarah Perusahaan............................................................................................3
B. Area Perkebunan................................................................................................3
C. Visi dan Misi......................................................................................................6
D. Struktur Organisasi PT. Regunas Agri Utama ..................................................7
BAB III KEGIATAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN
A. Persiapan Penanaman ......................................................................................10
B. Penanaman........................................................................................................10
C. Pemeliharaan.....................................................................................................10
D. Panen................................................................................................................27
BAB IV PENUTUP
A. Kesimpulan.......................................................................................................35
B. Saran.................................................................................................................35
Lampiran.................................................................................................................ix
v
Daftar Pustaka.........................................................................................................x
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2. Bagan alur budidaya tanaman kelapa sawit di PT. Rigunas Agri Utama.....9
Gambar 6. Praktik langsung melakukan CWM dan hasil kegiatan CWM Kegiatan
pengendalian gulma di PT.RIGUNAS AGRI UTAMA..........................14
vi
DAFTAR TABEL
Tabel 1. Alat pruningan sesuai umur kelapa sawit.............................................14
vii
DAFTAR LMPIRAN
viii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
1
700.000 ton. Sementara itu, di pasar domestik, permintaan CPO tumbuh
sekitar 5% dari 6,2 juta ton pada 2011 menjadi 6,5 juta ton pada 2012. Hal
ini dibutuhkan industri farmasi dan makanan (Sucipto, 2012).
PT. Regunas Agri Utama adalah suatu perusahaan Suwasta yang
berorientasi di bidang perkebunan dan pengolahan kilang minyak sawait.
Perkebunan kelapa sawit di PT. Regunas Agri Utama mulai berkembang
pada tahun 1992. yang di sponsori oleh PT. Asean Agri Utama. PT. Regunas
Agri Utama sudah mendapatkan izin lokasi pada tahun 1992 seluas
28.717,50 ha berdasarkan SK Gubernur Kepala Daerah tingkat I Riau
Nomor: KPTS.78/I.L- VI/1992 pada tanggal 24 Juni 1992, kemudian
keputusan dari Mentri Kehutanan Nomor: 690/Kpts.-II-/92 pada tanggal 9
Juni 1992. Kemudian pada tanggal 27 April tahun 2000 areal PT. Regunas
Agri Utama memperoleh ijin HGU dari Kepala Badan Pertanaan Nasional
Nomor: 18/HGU/BPN/2000 dengan luas areal 5.215,142 ha dan berlaku
selama 35 tahun.
B. Tujuan Praktik Kerja Lapangan
2
BAB II
PROFIL PERUSAHAAN
A. Sejarah Perusahaan
PT. Regunas Agri Utama sudah mendapatkan izin lokasi pada tahun
1992 seluas 28.717,50 ha berdasarkan SK Gubernur Kepala Daerah tingkat I Riau
Nomor: KPTS.78/I.L- VI/1992 pada tanggal 24 Juni 1992, kemudian keputusan
dari Mentri Kehutanan Nomor: 690/Kpts.-II-/92 pada tanggal 9 Juni 1992.
Kemudian pada tanggal 27 April tahun 2000 areal PT. Regunas Agri Utama
memperoleh ijin HGU dari Kepala Badan Pertanaan Nasional Nomor:
18/HGU/BPN/2000 dengan luas areal 5.215,142 ha dan berlaku selama 35 tahun.
Pada saat ini kebun inti yang telah di bangun adalah seluas 3.685 Ha
dimana luasnya tersebut terbagi menjadi luas kebun 3.658 Ha dan areal sarana
prasarana penunjang seluas 27 Ha sedangkan kebun plasma yang telah dibangun
seluas 5.136 Ha yang terbagi menjadi dua wilayah kebun plasma antara lain kebun
plasma Koto baru seluas 1.846 Ha, dan kebun plasma Serangge seluas 3.290 Ha .
B. Area Perkebunan
3
kebun plasma Serangge PT. Regunas Agri Utama berkomitmen untuk melakaukan
pengolaan perkebunan kelapa sawit secara bearkelanjutan.
2. Kawasan bentang alam yang penting bagi dinamika ekologi secara alami
(NKT2),
4
1. Mengidentifikasi keberadaan NKT di areal Kebun Peranap PT. Regunas Agri
Utama.
1. Adanya ketersediaan data dan informasi yang cukup memadai dan up to date,
baik data sekunder maupun primer.
5
C.Visi dan Misi
visi
Misi
2. Menjadi tempat kerja pilihan bagi karyawannya, aman, sehat, dan sejahtera
3. Kilang minyak sawit Produk yang dihasilkan dan dipasarkan secara komersial
oleh PT. Regunas Agri Utama atas tiga bagian, yaitu:
6
D. Struktur Organisasi PT. Regunas Agri Utama
ALEXC PANJAITAN
(ASST AFD)
HUSNIT
M. UNTIL
GUSTIAN
M. HPT
M. KHAIRUL ANWAR
M. SEMPROT
PONIRAN
M. PRASARANA
7
BAB III
8
Gambar 2. Bagan alur budidaya tanaman kelapa sawit di PT. Rigunas
Agri Utama
9
A. Persiapan Penanaman
10
diikut siswa selama magang yaitu :
1. Pengendalian gulma
Gambar 3. Jenis gulma di OE dari kiri ke kanan: anak sawit, krisan, pakis
resam, Clidemia hirta, Mikania micranta, Neprolepis sp.
Dari beberapa jenis gulma di atas, ada satu jenis gulma yang
termasuk ke dalam softweed yaitu Neprolepis sp yang tidak diperbolehkan
disemprot (dikendalikan). Hal ini dikarenakan Neprolepis sp merupakan
softweeed yang bermanfaat dalam perkebunan kelapa sawit, diantaranya
yaitu:
11
Kegiatan pengendalian gulma yang diikuti selama magang yaitu
rawat CPT, WDC, WDM (DAK) dan CWM.
a. Rawat CPT (Circle, Path dan TPH)
12
dilakukan dengan cara mendongkel anak kayu yang berada areal baik di
piringan (circle), pasar pikul (path) maupun TPH. Anak kayu yang
dimaksud dalam hal ini yaitu semua jenis gulma berkayu yang berada di
areal.Contoh anak kayu yang dikendalikan pada kegiatan DAK yaitu
Clidemia dan anak sawit.
Alat yang digunakan dalam kegiatan DAK yaitu cados (cangkul
dodos). Kegiatan ini dilakukan dengan cara mendongkel semua jenis anak
kayu yang ada di areal. Anak kayu yang telah didongkel kemudian
dikumpulkan pada tempat yang jauh dari tanah dan terkena sinar matahari.
Hal ini bertujuan agar akar anak kayu dapat terkena sinar matahari yang
menyebabkan anak kayu mati. Selain mendongkel anak kayu, dalam kegiatan
ini juga dilakukan babat epifit yang menempel pada batang pokok dengan
menggunakan parang atau sabit. Hasil babatan epifit tersebut dikumpulkan
dan dibuang pada gawangan mati. Norma kegiatan WDM-DAK yaitu 1
hk/hektar.
13
Gambar 6. Praktek langsung melakukan CWM dan hasil kegiatan
CWM Kegiatan pengendalian gulma di PT.RIGUNAS AGRI
UTAMA
2. Pemangkasan pelepah atau pruning
14
Berikut merupakan alat pruning yang digunakan sesuai
dengan umur tanaman.
Tabel 2. Alat pruning sesuai umur tanaman pada kelapa sawit
Umur tanaman (tahun) Alat
2,5 – 3 Dodos 8 cm, kampak
4–8 Dodos 12 cm, kampak, garuk/garpu
>12 Egrek, kampak, garuk/garpu
a. Pemupukan mekanis
15
menggunakan tenaga kipas untuk mengeluarkan (menyebarkan / spreading)
pupuk dalam hopper pada pokok. Lebar jangkauan spreader yaitu ± 1,7
meter ke arah piringan pokok. Jika pupuk dalam hopper telah habis, maka
traktor akan mengisi pupuk kembali ke tempat pengeceran pupuk (terminal
pupuk) kemudian masuk dalam path yang belum dipupuk.
a. Pemupukan manual
16
No Hama / Penyakit Gejala Pengendalian
Biologi Mekanik Kimia
1 Ulat Pemakan Daun Kelapa -daun berlubang - predator Sycanus sp Light trap (pengendalian Fogging (pengasapan)
Sawit (UPDKS) : -pada serangan hebat mengendalikan M. fase imago). Dilakukan menggunakan Agrofog
a. Ulat api (S. nitens, T. menyebabkan tinggalnya plana dan semua ulat pada malam hari ( pukul AF-35.
asigna, T. bisura, P. tulang daun pada pelepah Api 18.00 – 22.00). Alat yang - Ulat berukuran ≤ 5cm:
diducta dan D. trima) - parasitoid Spinaria digunakan: genset, terpal, bioinsektisida Bacillus
b. Ulat kantong (M. corbeti, Spinator tripod, lampu merkuri, thuringiensis 500 ml
M. plana dan C. pendula) mengendalikan S. lampu Philips, kabel dalam 3500 ml air
nitens - Ulat berukuran 5cm:
matador atau decis 150
– 250 ml dalam 4000 ml
air
25
M. corbeti
2 Penyakit BPB (Busuk - Pupus dari pokok tidak Penaburan Gliocadium sp Pembuatan parit isolasi Penaburan belerang
Pangkal Batang) membuka > 3 pupus dan atau Trichoderma sp sedalam 60 – 80 cm dengan dosis 3 – 5 kg
Penyebab : jamur - Daun nekrosis dengan dosis 150 g dengan jarak 1,5 – 2 m
Ganoderma boninense - Busuk pada bagian dari pokok
pangkal batang
pokok
26
27
D. Panen
3. Pengaturan panen
28
a. Sensus buah dan taksasi
29
Selain melakukan sensus buah, di PT.RIGUNAS AGRI
UTAMAjuga menyelenggarakan taksasi.Pada dasarnya hasil sensus
yang telah dilakukan tersebut digunakan untuk mengetahui taksasi
produksi. Taksasi produksi dibedakan menjadi tiga macam yaitu:
i. Taksasi buah bulanan, yakni dilakukan satu bulan sekali untuk
mengetahui buah yang ada untuk satu bulan kedepan dengan
cara menghitung buah merah. Pelaksanaan taksasi buah
bulanan biasanya pada minggu ke-4 setiap bulannya dengan
deviasi (akurasi kesalahan) ± 4%.
ii. Taksasi buah mingguan, yakni dilakukan satu minggu sekali
untuk mengetahui potensi buah yang ada untuk minggu depan.
Taksasi ini dilakukan dengan cara menghitung buah merah
pada pokok dengan deviasi
± 3%.
b. Rotasi panen
30
juga enam hari mengolah dan yang satu hari digunakan
untuk maintenance alat dan kebersihan pabrik. Untuk data
rotasi panen dapat dilihat pada lampiran 3.
c. Seksi panen
4. Proses pemanenan
31
Tabel 3. Alat yang digunakan dalam kegiatan panen
No Alat Kegunaan Gambar
1 Dodos Untuk memotong janjang
dengan ketinggian pokok 1 – 6
meter
32
Proses pemanenan dilakukan dengan cara memotong buah sawit
yang matang panen (F-2). Teknis pemanenan dapat dilakukan dengan
melihat spiral pokok yang akan dipanen. Jika pokok sawit
menggunakan spiral kanan, maka posisi pemanen berada di sebelah kiri
pokok dan mengegrek searah dengan arah spiral pada pokok tersebut.
Untuk janjangan yang berada di tengah-tengah pelepah, maka pemanen
terlebih dahulu harus menurunkan pelepah tersebut hingga janjangan
dapat diturunkan. Setelah janjang diturunkan dari pokok, kegiatan
selanjutnya yaitu membuat cangkam kodok pada janjang. Tujuan dari
pembuatan cangkam kodok yaitu untuk menjaga kualitas rendemen
minyak sawit. Selain itu, cangkam kodok berfungsi sebagai penanda
atau ciri khas bahwa janjangan tersebut merupakan buah dari
PT.RIGUNAS AGRI UTAMA.
Setelah dibuat cangkam kodok, maka TBS tersebut
diletakkan pada path yang nantinya akan diangkut saat proses evakuasi.
Untuk lahan datar, pengevakuasian dilakukan secara mekanis,
sedangkan untuk lahan rolling pengevakuasian dilakukan menggunakan
angkong. Pada akhirnya, TBS-TBS tersebut diangkut menuju TPH
maupun langsung dalam unit pengangkut baik bin maupun dump truck.
B. Evakuasi (Mekanisasi)
33
digunakan yaitu wintor dan traktor kubota. Pada setiap afdeling
terdapat lima unit alat mekanisasi yakni tiga buah wintor dan dua buah
kubota.
1. Wintor
34
ditentukan dengan kerapatan buah seperti pada penentuan target untuk
alat wintor. Target alat traktor kubota berdasarkan kubota yaitu 20 – 25
ton/hari dengan 1 bucket untuk sekali angkut dapat memuat 1 – 1,2 ton
(rata-rata 50 janjang). Berdasarkan luasan lahan atau blok, target dari
traktor kubota yaitu 30 – 40 hektar.
35
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
36
LAMPIRAN
ix
DAFTAR PUSTAKA
HTTPS://REPOSITORY.UIN-SUSKA.ac.id/7393/3/BAB%20II.Pdf