Anda di halaman 1dari 40

LAPORAN

PRAKTEK KERJA LAPANGAN

PROSES PENGARSIPAN DOKUMEN DI DEPARTEMEN HRBP


PRODUKSI BIDANG HRBP PRODUKSI 1 DIVISI PENGEMBANGAN
SUMBER DAYA MANUSIA
- HRBP PRODUKSI 1
(HANGAR ROTARY WING)
PT. DIRGANTARA INDONESIA (Persero)
JL. PAJAJARAN NO.154, KOTA BANDUNG

Di susun untuk memenuhi


Sebagian dari Tugas Praktek Kerja Lapangan
Dan Persyaratan Mengikuti Uji Kompetensi
Pada SMK Negeri 3 Cimahi

DISUSUN OLEH
:
Nama : MEYLANI RAHMAWATI
Nomor Induk Siswa : 116007058

Program Studi Keahlian : Administrasi Perkantoran

PEMERINTAH PROVINSI JAWA BARAT


DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAHRAGA
SMK NEGERI 3 CIMAHI
2018/2019
LEMBAR PENGESAHAN INDUSTRI

Telah disetujui dan disahkan oleh

PT. DIRGANTARA INDONESIA (IAe)


Bandung, September
PROSES PENGARSIPAN DOKUMEN DI DIREKTORAT PRODUKSI
DIVISI PERAKITAN AKHIR & PUSAT DELIVERI - HRBP PRODUKSI 1
(HANGAR ROTARY WING)
PT. DIRGANTARA INDONESIA (Persero)
JL. PAJAJARAN NO.154, KOTA BANDUNG

Menyetujui :

PEMBIMBING ATASAN PEMBIMBING

Rita Rosita W Wildan Arip Prianto


NIK.870093 NIK. 140270
Mengetahui :

MANAGER PENDIDIKAN DAN PELATIHAN

Dipl. Ing. Imam Suwarto, MSAe.


NIK. 82281
MENYETUJUI/MENGESAHKAN
LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN

PROSES PENGARSIPAN DOKUMEN DI DEPARTEMEN HRBP


PRODUKSI BIDANG HRBP PRODUKSI 1 DIVISI PENGEMBANGAN
SUMBER DAYA MANUSIA
(HANGAR ROTARY WING)
PT. DIRGANTARA INDONESIA (Persero)
JL. PAJAJARAN NO.154, KOTA BANDUNG

Laporan ini telah di setujui oleh:

Ketua Program Studi Pembimbing

Martha Rosmawati, S.Pd., M.Pd. Sarip Hidayat, S.Pd., M.Pd


NIP.19660407199702002 NIP.197302032007011011

Mengetahui/Menyetujui
Kepala SMK Negeri 3 Cimahi

Drs. Mulyono, M.Pd


NIP.19600908 1985031019
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr.Wb

Dengan menyebut nama Allah yang Maha Pengasih lagi Maha


Penyayang, syukur alhamdulillah berkat rahmat dan karunia-Nya, penulis dapat
menyelesaikan laporan (PKL) Praktek Kerja Lapangan ini. Praktek kerja
lapangan ini di laksanakan dari tanggal 02 Juli sampai dengan tanggal 15
September 2018.
Laporan ini disusun berdasarkan dengan pengalaman dan data yang di
peroleh selama melaksanakan prakerin di PT Dirgantara Indonesia (Persero)
Penyusun menyadari bahwa banyak sekali kesulitan dan hambatan
selama menyelesaikan laporan ini. Namun berkat bantuan dari beberapa pihak
sehingga laporan ini dapat tersusun dan dapat di selesaikan.
Semoga dengan tersusunya laporan ini dapat bermanfaat bagi penyusun
dan pembaca. Penyusun menyadari bahwa proses penyususan laporan ini jauh
dari kata sempurna, untuk itu penyusun mengharapkan agar pembaca dapat
memaklumi hasil laporan ini, dan penyusun juga mengharapkan agar adanya
kritik dan saran dari pembaca, agar kedepannya bisa lebih baik lagi.
Terimakasih atassegala dukungan, arahan, bimbingan serta bantuan dari
pihak-pihak yang terkait dalam proses penyusunan Laporan Praktek Kerja
Lapangan ini dapat tersusun dengan baik. Semoga laporan ini dapat bermanfaat
bagi pembaca dan dapat dijadikan sebagai sumbangan pikiran dalam dunia
pendidikan.

Wassalamualaikum Wr.Wb
Cimahi, September 2018
Penyusun

Meylani Rahmawati
DAFTAR ISI

LEMBAR JUDUL

LEMBAR PENGESAHAN DARI INDUSTRI

LEMBAR PENGESAHAN DARI SEKOLAH

KATA PENGANTAR..................................................................

DAFTAR ISI
................................................................................................................... ii

DAFTAR GAMBAR
...................................................................................................... iv

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


.......................................................................................................
1.2 Tujuan Prakerin
....................................................................................................
1.3 Tujuan Pembuatan Karya Tulis
..........................................................................

BAB II URAIAN UMUM

2.1Sejarah Perusahaan
...............................................................................................

2.1.1Profil PT Dirgantara Indonesia (Persero)


.........................................................

2.2 Ruang Lingkup Unit Kerja


........................................................................................

2.2.1 Disiplin Kerja .........................................................................................

BAB III URAIAN KHUSUS


3.1 Teori Umum
.....................................................................................................

3.1.1 Pengertian Arsip .....................................................................................

3.1.2 Pengertian Dokumen ..............................................................................

3.1.3 Pengertian Kearsipan .............................................................................

3.1.4 Fungsi Kearsipan ....................................................................................

3.1.5 Macam-Macam Sistem Kearsipan ...........................................................

3.2 Teori Khusus


...................................................................................................

3.2.1 Filling Sistem Tanggal ..........................................................................

3.3 Alur Kerja


........................................................................................................

3.4 Pembahasan
.....................................................................................................

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN

4.1 Kesimpulan
.........................................................................................................

4.2 Saran Untuk Industri


.........................................................................................

4.3 Saran Untuk Sekolah


.........................................................................................

DAFTAR PUSTAKA
..................................................................................................

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Ii
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR TABEL
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Praktik kerja lapangan/Praktik kerja produktif merupakan salah satu kegiatan


kurikuler yang wajib diikuti oleh para siswa Sekolah Menengah Kejuruan (SMK)
Negeri 3 Cimahi, bobotnya sama dengan kegiatan belajar atau pendidikan dan
latihan di sekolah.
Pengisian jurnal dan penyusunan laporan kegiatan praktik kerja merupakan
bukti fisik bahwa seorang siswa telah melaksanakan praktik kerja/Pola pendidikan
sistem ganda (PSG) yang salah satu komponennya adalah praktik kerja lapangan
yang bertujuan untuk menyiapkan lulusan SMK Negeri 3 Cimahi yang terampil,
handal, inovatif, mandiri dan produktif.
Terlaksananya kegiatan prakerin ini tidak lepas dari peran serta semua pihak baik
pihak Sekolah maupun pihak Industri sehingga kegiatan ini berjalan dengan lancar.
Atas selesai dan terlaksananya kegiatan ini, saya banyak mengucapkan terima kasih
kepada :

1. Bapak Drs. Mulyono. MPd selaku Kepala SMK Negeri 3 Cimahi


2. Ibu Martha Rosmawati, S.Pd.M.Pd selaku Ketua Program Studi Keahlian
Administrasi Perkantoran
3. Bapak Sarip Hidayat, S.Pd., M.Pd. selaku Pembimbing Prakerin dari SMK
Negeri 3 Cimahi
4. Ibu Illa selaku koordinator Praktik di PT. Dirgantara Indonesia
5. Bapak Wildan Arip Prianto selaku atasan pembimbing
6. Ibu Rita Rosita selaku pembimbing di PT. Dirgantara Indonesia
7. Bapak Dede Sukarman, Ibu Emma, Ibu Yani, Ibu Masni, Ibu Irma dan seluruh
Staff HRBP Produksi 1
8. Orang tua yang telah memberi motivasi baik moral maupun materil dan semua
pihak yang telah banyak membantu penyelesaian laporan ini.
Semoga segala kebaikan yang diterima penulis menjadi amal baik dan
mendapat pahala yang sepadan dari Allah SWT
Pelaksanaan Praktik Kerja didasarkan pada ketentuan-ketentuan yang
tertuang dalam :
a. Keputusan Mendiknas RI Nomor 22 tahun 2006 tentang “Pedoman
Penyusunan Standar Pelayanan Minimal Penyelenggaraan Sekolah”
b. Undang-Undang RI Nomor 20 Tahun 2003 tentang “Sistem Pendidikan
Nasional”
c. Peraturan Pemerintah RI Nomor 19 Tahun 2005 tentang “Standar Nasional
Pendidikan”
d. Keputusan Mendiknas RI Nomor 22 Tahun 2006 tentang “ Standar Isi”
e. Keputusan Mendiknas RI Nomor 23 Tahun 2006 tentang “ Standar
Kompetensi Kelulusan “
f. Permendikbud No.60 Tahun 2014 Lamp.1Aiiib,i-1
g. Permendikbud No.60 Tahun 2014 Lamp.IIIC.7
h. Permendikbud No.60 Tahun 2014 Pasal 13
i. Panduan Nilai PKL (Dirjen PMK,Desember 2015:Bab III halaman 45 :
Penilaian PKL)
1.2 Tujuan Prakerin
Tujuan Praktek Kerja Industri adalah sebagai berikut :
1. Untuk memenuhi persyaratan dalam mengikuti kenaikan kelas dan Ujian
Nasional.
2. Untuk menambah wawasan di bidang Administrasi Perkantoran baik
pengetahuan, keterampilan, sikap dari para sswa dan siswi lulusan program
keahlian Administrasi Perkantoran.
3. Memberikan pengakuan dan penghargaan terhadap pengalaman kerja
sebagai bagian dari proses pendidikan.
4. Untuk melatih diri agar menjadi seorang yang terampil dan sebagai motivasi
untuk mencapai keberhasilan.
5. Memberikan bekal hidup bagi anak didik untuk dikembangkan secara
berkelanjutan.
1.3 Tujuan Pembuatan Karya Tulis
Tujuan pembuatan karya tulis ini adalah sebagai berikut :
1. Sebagai salah satu kewajiban sebagai siswa SMK Negeri 3 Cimahi
2. Memenuhi salah satu tugas sekolah.
3. Sebagai bukti bahwa penulis sudah selesai melaksanakan praktik kerja
industri.
4. Melatih siswa agar menjadi aktif dan kreatif dalam mengembangkan analisa
yang berbentuk karya tulis.
5. Untuk memenuhi tugas yang diberikan oleh pihak jurusan.
6. Untuk memenuhi persyaratan unguk bisa mengikuti Ujian Kompetensi dan
Ujian Kelulusan
BAB II
URAIAN UMUM

2.1 Sejarah Perusahaan PT Dirgantara Indonesia (Persero)


PT. Dirgantara Indonesia merupakan salah satu perusahaan yang bergerak
di bidang kedirgantaraan di Asia yang berpengalaman serta berkompetensi dalam
rancang bangun, Pengembangan dan manufacturing aerospace khususnya.
Perusahaan yang sebenarnya sudah ada sejak sebelum kemerdekaan Indonesia ini
telah mengalami tahap-tahap periode perkembangan secara kronologis sejarah
dapat digambarkan sebagai berikut.
Pada era kolonial pemerintah Belanda awalnya tidak memiliki program
manufaktur pesawat di Indonesia. Mereka hanya memiliki serangkaian aktifitas
terkait dengan lisensi seta evaluasi soal teknis dan safety pesawat yang sedang
beroprasi di kawasan Indonesia. Sekitar tahun 1914 Pemerintah era Hindia Belanda
memiliki inisiatif membuat dan mendirikan Flight Test Section dilapang udara yang
ada di daerah Surabaya untuk menguji kelayakan performa penerbangan di
Indonesia. Kemudian tahun 1922, pemuda-pemuda Indonesia sudah mulai ikut
terlibat dalam aktifitas modifikasi sebuah pesawat terbang yang terletak disalah satu
bengkel 2 warga Belanda yang bernama LW.Walraven di Cikapundung Bandung,
dan pada tahun 1930 dibentuklah Aircraft Production Section yang pada saat itu
mulai merakit pesawat Canadian AVRO-AL. Dan yang menarik salah satu bagian
badan pesawatnya menggunakan kayu lokal Indonesia. Seiring berjalannya waktu
perakitan pesawat ini dipindahkan ke lapangan udara Husein Sastranegara.
Sekitar tahun 1937, ada 2 orang Belanda sekaligus pemilik bengkel pesawat
pada waktu itu yakni LW.Walreven dan MV.Patist untuk pertamakalinya
merancang tipe PK.KKH yaitu sebuah pesawat kecil yang ditujukan untuk
menerbangkannya sendiri dari Belanda ke Cina. Selama perjalanan usahanya
membangun PK.KKH, LW.Walreven dan MV,Patist mengumpulkan tim yang
diantaranya terdiri dari pemuda Indonesia dibawah tutor tossin untuk merakit
pesawat tersebut di bengkel yang terletak di kawasan Kebon kawung Bandung.
Pada awal kemerdekaan Indonesia, pemerintah Indonesia menyadari
pentingnya transpostasi udara untuk keperluan pemerintah dan digunakan untuk
perkembangan ekonomi dan pertahanan nasional sebagai akibat dari sebuah situasi
Indonesia merupakan Negara Maritime. Pada tahun 1946 dibentuk biro
perencanaan dan konstruksi yang dibentuk oleh TRI-Udara (Sekarang TNI AU).
Dan anggotanya terdiri dari bengkel khusus yaang berada di wilayah Magelang
Jawa Timur.
Didalam bengkel tersebut menghasilkan pesawat Laying NWG-1 yang pada
pembuatannya juga melibatkan Tossin,Ahmad dan pemuda-pemuda Indonesia 3
lainnya. Pada tahun1948 bengkel ini juga menghasilkan pesawat WEL X yang di
desain oleh Weweko Supono. Pada periode yang sama pula Nurtanio
mengembangkan klub-klub Aeromodellingdan terhenti karena adanya
pemberontakan Madiun dan Agresi Militer Belanda 1 dan 2.
Pada saat Indonesia akhirnya disahkan oleh PBB , kegiatan klub-klub
Aeromedelling kembali berlangsung dilapangan udara Husein Sastranegara dan
pada tahun 1953 aktifitas klub-klub ini disatukan dalam wadah organisasi bernama
seksi percobaan dan beranggotakan 15 orang dan dibawah supervise komando
depot perawatan teknik udara dengan Mayor Nurtanio Pringgoasidurjo sebagai
pemimpinnya.
Sejarah mencatat pada tanggal 1 Agustus 1945, seksi percobaan berhasil
menerbangkan pesawat kecil yang diberi nama “si kumbang” yang merupakan hasil
desain Nurtanio. Pada tanggal 24 April 1957, seksi ini dirombak menjadi organisasi
yang lebih besar dan disebut Sub Depot Penyelidikan, percobaan, pembuatan yang
pada tahun 1958 menghasilkan pesawat lain “Belalang 89” dan “Belalang 90”.
Di tahun yang sama Sub Depot Penyelidikan juga telah menghasilkan
pesawat “Kumbang 25” pada tahun 1960-1964, Nurtanio dan tiga orang kolega
lainnya dikirim Indonesia ke FEATI (Far Easten Air Trasnport Incorporate) di
Filiphina untuk menambah Pengetahuan Aeronautical dan sekembalinya dari studi
mereka melanjutkan di LAPIP (Lembaga Persiapan Industeri Penerbangan) yang
didirikan 4 pada 16 Desember 1961 yang di pimpin Nurtanio untuk tujuan
mempersiapkan industri penerbangan yang berkompetensi di bidangnya
Pada tahun 1965 sebagai kelanjutan dari LPIP maka didirikanlah
KOPELATIP (Komando Pelaksana Industeri Pesawat Terbang) untuk TNI AU dan
PN. Industri pesawat terbang berdikari (dibawah asuhan pertamina) melalui dekrit
presiden. Pada tahun 1966 Nurtanio merupakan bapak penerbangan Indonesia
meninggal dunia, kemudian pemerintah menggabungkan KOPELATIP dan PUN
menjadi LINPUR (Lembaga Industeri Penerbangan Nurtanio) sebagai upaya
menghormati pelopor Bapak Peberbangan Indonesia yaitu Nurtanio.
Dalam tahun yang sama, melalui perantara Adam Malik yang pada saat itu
menjabat sebagai Menteri Luar Negeri Indonesia, mengajak B.J Habibie yang
ketika itu bekerja di perusahaan dirgantara (Masserschimiit Blokow Blohm) di
Jerman setelah lulus di Aechen Technical High Learning pada fakultas Aircraft
Constraction diminta untuk berkontribusi membangun industri penerbangan
Indonesia, yang pada saat itu B.J Habibie ditunjuk Soeharto sebagai penasihat
dalam bidang teknologi dan melahirkan badan ATTP (Advanced Technolody &
Teknologi Penerbangan Pertamina) dengan tujuan agar mendapatkan lisensi
industri pesawat terbang dari luar negeri, pada akhirnya bulan September 1974
ATTP berhasil menandatangani perjanjian bersama lisensi dengan MBB (Jerman)
dan CASA (Spanyol) untuk memproduksi Helicopter tipe BO-105 dan pesawat
sayap tipe NC-212.
Dalam rangka program PELITA (Pembangunan Lima Tahun) VI oleh
presiden Soeharto pada tanggal 5 April 1976 dimulailah proses penggabungan
ATTP dengan LIPNNUR menjadi PT. Industri Pesawat Terbang Nurtanio yang
dilanjutkan dengan pembuatan akta notaris no.15 di Jakarta yang mengesahkan B.J
Habibie sebagai presiden direktur. Pada saat itu karyawan yang dimiliki bwejumlah
860 orang eks LIPNUR dan PERTAMINA (ATTP) dengan jumlah insinyur 17
orang.
Industri Dirgantara yang baru lahir ini telah mengembangkan konsep alih
atau transformasi teknologi dan Industeri progesif dengan Filosofi “BERMULA DI
AKHIR DAN BERAKHIR DI AWAL”. Falsafah yang menyerap teknologi maju
ini berpihak pada kebutuhan objektif Indonesia. Program pertama yang dijalankan
adalah produksi NC-212 dibawah lisensi CASA Spanyol dan Helicopter NBO-105
dibawah lisensi MBB Jerman.
Tidak terlepas dari sejarah pada tanggal 17 Oktober 1979 ketika
PT.Nurtanio bekerja sama dengan CASA Spanyol mendirikan usaha patungan
dengan modal 50%-50% yang diberi nama Aircraft Technology Industry. Yang
berkedudukan di Madrid. Program yang dijalankan dari usaha bersama ini rancang
bangun dan produksi bersama pesawat komputer serbaguna CN-235 yang pada saat
ini telah terbang sekitar 250 pesawat di puluhan negara pemakainya, antara lain :
Turki 52 pesawat,Korea Selatan 20 pesawat dan Malaysia 8 pesawat, dan
diperhitungkan akan terus bertambah dengan jumlah Negara pemakainya.
Sejarah mencatat pada tanggal 17 April 1986, terjadi perubahan besar yaitu
PT.Industri Pesawat Terbang Nurtanio berubah menjadi PT.Industri Pesawat
Terbang Nusantara (IPTN) berdasarkan keputusan presiden no.05 tahun 1986.
Menyusul dengan diresmikannya kawasan produksi II dan IV. Ditahun yang sama
pada tanggal 08 Agustus 1986 PT.IPTN menandatangani MOU dengan general
dynamic terkait memproduksi komponen pesawat tempur berdasarkan off set 35%
dari total pembelian 12 pesawat tempur F16 oleh Indonesia.
Kemudian ditahun selanjutnya, 10 November 1994 pesawat hasil karya
anak Negeri Indonesia N-250 diluncurkan (roll-out), yang kemudian diberi nama
Gatot Kaca yang cukup fenomenal. Dan telah beberapa kali mengikuti pameran
Airshow diantaranya yang diselanggarakan di Prancis yang pada saat itu sekaligus
perjalanan ekspedisi N-250 dari Bandung ke Paris untuk pertama kalinya.
Terlepas dari perjalanan PT.IPTN dalam menghadapi krisis nasional pada
tahun 1997. Akhirnya PT.IPTN merubah namanya menjadi PT.DI (Dirgantara
Indonesia) pada tanggal 23 Agustus 2000 sekalligus memperluas cakupan bisnis di
bidang kedirgantaraan. Yang pada tahun selanjutnya telah membukukan
keuntungan sebesar Rp.11,26 Miliyar. Pada saat itu jumlah karyawan yang tersisa
10.000 orang, hal ini tidak lain diakibatkan dengan situasi yang tidak mementu
akibat krisis reformasi 1988. Dengan penuh pertimbangan maka perlu diadakannya
restrukturisasi, dan langkah awal yang diambil adalah “Perumahan” terhadap
seluruh karyawan yang diberlakukan sejak tahun 2003.
Hingga saat ini jumlah karyawan yang ada sekitar 3200 karyawan tetap dan
600 karyawan kontrak. Ditengah konflik dan persoalan yang dihadapi
PT.Dirgantara Indonesia telah berjuang dan beerkontribusi kepada bangsa dan
Negara Indonesia. Tidak hanya di bidang pesawat terbang saja tetapi juga dibidang
lainnya seperti teknologi informasi, telekomunikasi, otomotif, maritime, militer,
otomatis dan control, minyak dan gas, turbin industri, teknologi simulasi dan
eginneering service. Maka dari itu PT Dirgantara indonesia tidak akan tenggelam
dari sejarah bangsa ini.

2.1.1 PROFIL PT DIRGANTARA INDONESIA


1. Visi dan Misi
Visi :

Menjadi perusahaan kelas dunia dalam bidang industeri Dirgantara yang


berbasis pada penguasaan teknologi tinggi dan mampu bersaing dalam
pasar global, dengan mengandalkan keunggulan biaya.

Misi:

1. Menjalankan usaha dan selalu berorientasi pada aspek bisnis dan


komersil, dan dapat menghasilkan produk serta jasa yang memiliki
keunggulan biaya.
2. Sebagai pusat keunggulan di bidang industeri kedirgantaraan, terutama
dalam rekayasa, rancang bangun, manufaktur produksi dan pemeliharaan
untuk aplikasi di luar industeri global yang berkompeten untuk bersaing
dan melakukan aliansi strategis dengan industeri dirgantara kelas dunia
lainnya.
3. Menjadikan perusahaan sebagai pemain kelas dunia di industri global
yang mampu bersaing dan melakukan aliansi strategis dengan industri
dirgantara kelas lainnya.
2.2 LOGO dan MAKNA LOGO PT. DIRGANTARA INDONESIA

Sumber : Arsip PT.Dirgantara Indonesia tahun 2000

Logo tersebut mengandung makna sebagai berikut :


1. Warna biru angkasa melambangkan langit tempat pesawat terbang.
2. Sayap pesawat terbang sebanyak 3 buah, melambangkan fase PT
Dirgantara, yaitu :
a. PT. Industri Pesawat Terbang Nurtanio
b. PT. Industri Pesawat Terbang Nusantara
c. PT. Dirgantara Indonesia
3. Pada ukuran pesawat terbang yang semakin membesar melambangkan
keinginan PT. Dirgantara Indonesia untuk menjadi perusahaan
Dirgantara yang semakin membesar disetiap fasenya.
4. Lingkaran melambangkan bola dunia dimana PT. Dirgantara Indonesia
ingin menjadi perusahaan kelas Dunia.

2.3. Lokasi Praktek Kerja Industri


Pada kegiatan praktek kerja lapangan ini yang dilakukan pada bagian HRBP
Produksi(Rotary Wing-Direktorat Produksi) yang beralamatkan di Jl. Pajajaran
No.154 Bandung 410174. Telepon (022)6040606,6031717. Fax : 022-6033912.
Website dan Email : www.Indonesia-aerospace.com dan
customer_acs@indonesiaaerospace.com
2.4. Struktur Organisasi PT.Dirgantara Indonesia(Persero)

Direktur Utama

Asisten Sekretaris Perusahaan Satuan Pengawasan


Unit Bisnis Stretegis
Intern
Direktur Utama Aircrafs Services
Bidang Hubungan
Pemerintah
Divisi Pemasarann &
Divisi Perencanaan Penjualan Aircraft
Perusahaan Divisi pengamanan Services

Divisi Perawatan &


Modifikasi
DIREKTORAT KEUANGAN DIREKTORAT UMUM &
SDM
Divisi Manajemen Logistik
Aircraft Service
Divisi Keuangan Perusahaan Divisi Pengembangan
SDM
Divisi Keuangan & Adm
Aircraft Services
Divisi Perbendaharaan Divisi Adm SDM

Divisi Pengadaan Umum


Divisi Akuntansi & Jasa Fasilitas

Divisi Teknologi
Informasi

DIREKTORAT NIAGA & DIREKTORAT TEKNOLOGI & DIREKTORAT PRODUKSI


RESTRUKTURISASI PENGEMBANGAN

Divisi Jaminan Mutu


Divisi Manajemen Program
Divisi Pengembangan
Usaha Divisi Rekayasa
Divisi Pusat Teknologi
Manufaktur

Divisi Pemasaran
Divisi pusat rancang Bangun Divisi Manajemen
Program & Perencanaan
Divisi Penjualan
Divisi Pusat Uji Terbang Divisi Pengadaan &
Logistik
Divisi Restrukturisasi
Divisi Sertifikasi & Kelangsungan Divisi Detail Part
Laik Udara Manufacturing

Divisi Komponen &


Perakitan

Divisi Perakitan Akhir &


Pusat Deliveri
2.5 Struktur Organisasi Divisi Sumber Daya Manusia
2.6 Ruang Lingkup Unit Kerja
Ruang lingkup unit kerja adalah suatu lingkungan kerja, tempat
melaksanakan segaala aktfitas pekerjaan yang berada pada satuan (regu) kerja.

2.6.1 Disiplin Kerja


Kedisiplinan merupakan fungsi operasional manajemen sumber daya manusia yang
terpenting karena semakin baik disiplin kerja pegawai, semakin baik kinerja yang
dapat dicapai.Tanpa disiplin yang baik, sulit bagi organisasi untuk mencapai hasil
yang optimal.Kedisiplinan merupakan faktor yang utama yang diperlukan sebagai
alat peringatan terhadap pegawai yang tidak mau berubah sifat dan
perilakunya.Sehingga seorang pegawai dikatakan memiliki disiplin yang baik jika
pegawai tersebut memiliki rasa tanggung jawab terhadap tugas yang diberikan
kepadanya.

2.6.1.1 Pengertian Disiplin Kerja menurut para ahli :


Menurut Sastrohadiwiryo (2001:291). Disiplin Kerja adalah “Suatu sikap
menghormati, menghargai, patuh dan taat terhadap peraturan peraturan yang
berlaku, baik yang tertulis maupun tidak tertulis serta sanggup menjalankannya dan
tidak mengelak menerima sanksi sanksinya apabila ia melanggar tugas dan
wewenang yang diberikan kepadanya

Menurut Hasibuan (2006:444) .Disiplin kerja adalah kesadaran dan


kerelaan seseorang dalam menaati semua peraturan perusahaan dan norma - norma
sosial yang berlaku

Sedangkan Menurut Rivai (2011:825) . Disiplin kerja adalah suatu alat yang
dipergunakan para manajer untuk berkomunikasi dengan karyawan agar mereka
bersedia untuk mengubah suatu perilaku serta sebagai suatu upaya untuk
meningkatkan kesadaran dan kesediaan seorang dalam memenuhi segala peraturan
perusahaan.
2.6.1.2 Berikut ini adalah disiplin kerja pegawai di PT. Dirgantara Indonesia
:

1. Jumlah hari kerja perusahaan adalah 5 (lima) hari dalam 1 (satu) minggu yaitu
hari Senin sampai dengan Jum’at
2. Karyawan wajib menggunakan ID card, apabila ID card tertinggal, karyawan
wajib menulis surat keterangan bahwa karyawan tersebut tidak membawa ID
card
3. Mentaati ketentuan jam kerja yang berlaku di perusahaan. Apabila karyawan
tidak mentaati ketentuan jam kerja, makasa karyawan harus bersedia dia beri
sanksi seperti pemotongan gaji.
4. Jam kerja karyawan hari Senin sampai dengan kamis pukul 07.30 WIB sampai
dengan 16.30 WIB. Hari Jum’at pukul 07.20 WIB sampai dengan 17.00 WIB.
Setiap karyawan yang terlambat masuk kerja atau terlambat kembali ke tempat
kerja, maka akan diberi sanksi pemotongan gaji yang dihitung permenit,
5. Isitirahat hari Senin sampai dengan Kamis selama 60 (enam puluh)menit, yang
dilaksanakan pada waktu antara pukul 11.20 sampai dengan 12.30. Sedangkan
waktu istirahat hari Jum’at selama 90 (sembilan puluh) menit yang
dilaksanakan dari pukul 11.30 WIB sampai dengan 13.00 WIB.
6. Pakaian yang digunakan oleh pegawai adalah memakai atau menggunakan
perlengkapan atau pakaian kerja sesuai dengan lingkungan kerjanya.
7. Melaksanakan tugas kedinasan dengan kedisiplinan dan bertanggung jawab.

2.6.1.3 Beberapa sanksi yang harus diterima karyawan apabila melanggar


aturan adalah sebagai berikut :

1. Karyawan yang meninggalkan tempat kerja tanpa ijin yang sah dari atasan pada
jam kerja akan di jatuhi sanksi Peringatan Lisan 1 (satu)
2. Ketinggalan ID Card sebanyak 4 (empat) kali dalam waktu 1 (satu) bulan akan
dijatuhi sanksi Peringatan Lisan 1 (satu)
3. Karyawan yang tidak menunjukan kesungguhan bekeja tanpa alasan yang jelas
akan di jatuhi sanksi Peringatan Lisan 2 (dua)
4. Karyawan yang mankir selama 2 (dua) hari kerja berturut-turut atau 4 (empat)
hari kerja tidak berturut-turut akan di jatuhi sanksi Peringatan Tertulis 1 (Satu)
5. Karyawan yang menolak untuk dimutasikan dengan alasan yang tidak dapat
diterima akan di jatuhi sanksi Peringatan Tertulis 1 (satu)
6. Karyawan yang mankir selama 3 (tiga) hari kerja berturut-turut atau 5 (lima)
hari kerja tidak berturut-turut akan di jatuhi sanksi Peringatan Tertulis 2 (dua)
7. Karyawan yang menyalah gunakan waktu bekerja akan di jatuhi sanksi
Peringatan Tertulis 2 (dua)
8. Karyawan mankir selama 4 (empat) hari kerja berturut-turut, atau 6 (enam) hari
bekerja tidak berturut-turut selama 1 (satu) bulan akan dijatuhi sanksi
Peringatan Tertulis 3 (tiga)
9. Karyawan yang bekerja ceroboh, lalai dalam melaksanakan tuga sdan tidak
memiliki rasa tanggung jawab sehingga mengganggu kegiatan operasional dan
mengakibatkan kerugian perusahaan akan dijatuhi sanksi Peringatan Tertulis 3
(tiga)
10. Karyawan yang melakukan perbuatan yang diancam dengan sanksi pemutusan
hubungan kerja akan di akan di jatuhkan sanksi skorsing (penghentian kerja
sementara) karyawan yang memberikan keterangan palsu atau yang dipalsukan
sehingga merugikan perusahaan atau kepentingan Negara, atau menghambat
proses pemeriksaan sehubungan dengan pelanggaran disiplin dan tata tertib
kerja akan dijatuhkan sanksi berupa pemutusan hubungan kerja
BAB III
URAIAN KHUSUS
3.1 Teori Umum
Teori umum merupakan suatu pernyataan apabila benar maka akan benar
secara universal atau keseluruhan. Berlaku bagi semua waktu, tempat, semua
kedaan dan semua permasalahan dalam kelas yang dinyatakannya.

3.1.1 Pengertian Arsip


Arsip secara umum adalah catatan rekaman kegiatan atau sumber informasi
dengan berbagai macam bentuk yang dibuat oleh lembaga, organisasi maupun
perseorangan dalam rangka pelaksanaan kegiatan. Yaitu pusat ingatan bagi seluruh
kegiatan pekerjaan dimana surat/warkat yang diproses berdasarkan
pengklasifikasian atau penggolongan yang disusun, disimpan dan dipelihara
sedemikian rupa selama masih diperlukan.
Sedangkan menurut Pasal 1 angka 2 Undang-Undang Nomor 43 Tahun 2009
tentang Kearsipan, pengertian arsip atau kintaka adalah rekaman kegiatan atau
peristiwa dalam berbagai bentuk dan media sesuai dengan perkembangan teknologi
informasi dan komunikasi yang dibuat dan diterima oleh lembaga negara,
pemerintahan daerah, lembaga pendidikan, perusahaan, organisasi politik,
organisasi kemasyarakatan, dan perseorangan dalam pelaksanaan kehidupan
bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.
Jadi, arsip adalah kumpulan data/warkat/surat/naskah berupa kertas, berkas, foto,
film, mikro film, rekaman suara, gambar peta, bagan atau dokumen lain dalam
segala bentuk dan sifatnya yang dibuat atau diterima oleh lembaga
pemerintah/swasta/perorangan yang mempunyai kegunaan dan disusun menurut
sistem tertentu untuk mempermudah dalam penyimpanan dan penemuan kembali
dengan cepat dan tepat.
Arsip sendiri dapat berupa surat, warkat, akta, piagam, buku, dan sebagainya, yang
dapat dijadikan bukti sahih untuk suatu tindakan dan keputusan. Dengan adanya
perkembangan teknologi, arsip dapat berbentuk audio, video dan digital.
Arsip sangat berbeda dengan bahan pustaka yang terdapat dalam perpustakaan.
Arsip mempunyai ciri khusus diantaranya adalah arsip harus autentik dan
terpercaya sebagai alat bukti yang sah, informasinya utuh, dan berdasarkan asas
asal usul (principle of provenance) dan aturan asli (principle oforiginal order).
Arsip terdiri dari 2 jenis, antara lain :
 Arsip Konvensional; contoh : arsip kertas
 Arsip Media Baru; contoh : arsip micro film, kaset dll.
Mengingat jumlah arsip yang semakin banyak dibuat dan diterima oleh lembaga,
organisasi, badan maupun perseorangan maka diperlukan manajemen pengelolaan
arsip yang lebih dikenal dengan sistem kearsipan melalui beberapa pekerjaan atau
kegiatan untuk mengelola arsip yang ada.
Secara umum arsip memiliki fungsi untuk penunjang aktivitas administrasi, alat
pengambil keputusan, bukti pertanggungjawaban, sumber informasi, dan wahana
komunikasi. Selain itu memiliki fungsi primer dan sekunder. Arsip juga terdiri dari
berbagai jenis berikut ini.
Jenis Jenis Arsip
1). Arsip Dinamis
Arsip yang dipergunakan secara langsung, dalam perencanaan pelaksanaan,
penyelenggaraan kehidupan kebangsaan pada umumnya.
2). Arsip Aktif
Arsip dinamis yang secara langsung dan terus menerus diperlukan dan
dipergunakan, dalam penyelenggaraan administrasi.
3). Arsip Inaktif
Arsip dinamis yang frekuensi penggunaannya, untuk penyelenggaraan
administrasi sudah menurun.
4). Arsip Statis
Arsip yang tidak dipergunakan secara langsung, untuk perencanaan
penyelenggaraan kehidupan, kebangsaan pada umumnya, maupun untuk
penyelenggaraan sehari-hari administrasi negara.
5). Arsip Duplikasi
Arsip yang bentuk maupun isinya sama dengan arsip aslinya.
Pengertian Arsip Menurut Para Ahli
Dan untuk lebih jelasnya mengenai pengertian arsip, simak pendapat dan penjelasan
para ahli dan pakar tentang apa arti arsip :
Menurut Kamus Administrasi Perkantoran, oleh Drs. The Liang Gie
Arsip adalah kumpulan warkat yang disimpan secara teratur, terencana, karena
mempunyai nilai sesuatu kegunaan agar setiap kali diperlukan dapat cepat
ditemukan kembali.
Menurut Sutarto (1997; 200)
Arsip adalah suatu warkat yang disimpan secara sistematis karena mempunyai
suatu kegunaan agar setiap kali diperlukan dapat secara cepat ditemukan kembali.
Menurut KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia)
Arsip adalah dokumen tertulis (surat, akta, dan sebagainya), lisan (pidato, ceramah,
dan sebagainya), atau bergambar (foto, film, dan sebagainya) dari waktu yang
lampau, disimpan dalam media tulis (kertas), elektronik (pita kaset, pita video,
disket komputer, dan sebagainya), biasanya dikeluarkan oleh instansi resmi,
disimpan dan dipelihara di tempat khusus untuk referensi.
Menurut Ensiklopedi Administrasi
 Segenap warkat dari suatu organisasi kenegaraan atau badan swasta yang
diadakan dalam penyelenggaraan kegiatan. Kegiatan organisasi tersebut dan
yang dipandang berharga untuk disimpan secara permanen bagi suatu
keperluan.
 Tempat dimana warkat-warkat organisasi disimpan secara tertib. Untuk
pengertian yang kedua ini lebih tepat dinyatakan dengan istilah archival
intsituation (kantor arsip).
Menurut Lembaga Administrasi Negara (LAN)
Arsip adalah segala kertas, berkas, naskah, foto, film, mikro film, rekaman suara,
gambar peta, bagan atau dokumen lain dalam segala macam bentuk dan sifatnya
atau salinan serta dengan segala cara penciptaanya, dan yang dihasilkan atau
diterima oleh suatu badan, sebagai bukti dari tujuan organisasi, fungsi-fungsi
kebijakan. Kebijakan, keputusan-keputusan, prosedur-prosedur, pekerjaan-
pekerjaan atau kegiatan-kegiatan lain pemerintah atau karena pentingnya informasi
yang terkandung di dalamnya.
Menurut Prof. Mr. Prajudi Atmosodirejo
 Tempat menyimpan secara teratur bahan-bahan tertulis (geschereven
strukken). Piagam-piagam (vorkanden), surat-surat (briven), akte-akte (akten),
kepustakaan-kepustakaan (besdhiden), daftar-daftar (register), dokumen-
dokumen (dokumentation) atau peta-peta (kearten).
 Kumpulan teratur dari bahan-bahan kearsipan
 Bahan-bahan yang harus diarsipkan
Menurut Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 34 Th 1979
 Arsip merupakan kumpulan naskah atau dokumen yang disiapkan
 Arsip merupakan gedung (ruang) penyimpanan kumpulan naskah atau
dokumen
 Arsip merupakan organisasi atau lembaga yang mengolah dan menyimpan
kumpulan naskah atau dokumen.
Menurut Undang-Undang No.7 tahun 1971 tentang “Ketentuan Pokok
Kearsipan” pada Bab I pasal 1
1. Naskah-naskah yang dibuat dan diterima oleh lembaga Negara dan Badan-
badan Pemerintahan dalam bentuk corak apapun, baik dalam keadaan tunggal
maupun berkelompok dalam rangka pelaksanaan kegiatan Pemerintah.
2. Naskah-naskah yang dibuat dan diterima oleh Badan-badan swasta dan/atau
perorangan dalam bentuk corak apapun, baik dalam keadaan tunggal maupun
berkelompok, dalam rangka pelaksanaan kebangsaan.

3.1.2 Pengertian Dokumen


Pengertian Dokumen Menurut Bentuk Fisiknya
Pengertian dokumen secara singkat adalah bentuk rekaman yang dapat
dijadikan alat bukti. Rekaman tersebut beraneka ragam bentuknya, namun
umumnya berupa surat. Bentuk lain dari dokumen misalnya rekaman suara, video,
atau notulensi. Dokumen digunakan untuk mendukung keterangan akan suatu
keadaan sehingga posisi keadaan lebih meyakinkan. Keberadaan dokumen sangat
penting karena terbatasnya kemampuan manusia. Nilai dokumen dapat berarti
sangat tinggi sesuai dengan kepentingan informasi yang dibawanya. Salah satu
bentuk dokumen yang sangat penting adalah barang bukti kejahatan di pengadilan.
Dokumen ini dapat membuat seseorang bebas atau mendekam di penjara selama
sisa hidupnya. Dokumen ini juga secara tidak langsung turut menentukan lama
hukuman yang bisa dijatuhkan pada seseorang.
Dewasa ini kebutuhan akan dokumen semakin tinggi. Hal tersebut
mendorong definisi dokumen terus berkembang. Pengertian dokumen ternyata bisa
bervariasi sesuai bentuk fisiknya. Dokumen yang muncul karena dicetak, digambar,
ditulis, ataupun direkam disebut dokumen literer. Dokumen ini biasa Anda temui
di perpustakaan dalam bentuk majalah dan buku. Jenis yang kedua adalah dokumen
korporil. Dokumen yang satu ini berwujud objek bersejarah dan dikumpulkan di
situs khusus seperti museum. Contoh dokumen korporil adalah arca dan benda
peninggalan sejarah lainnya. Jenis dokumen berikutnya yaitu dokumen privat.
Dokumen privat berupa arsip atau surat selayaknya dokumen. Jenis dokumen ini
disimpan dalam sistem kearsipan tersendiri. Sistem kearsipan tersebut akan
membantu mengorganisir banyaknya dokumen yang disimpan. Sehingga
selanjutnya, pengguna dapat dengan mudah mencari dokumen yang dibutuhkan.
Sistem kearsipan digital kini sudah sangat masif digunakan di berbagai bidang.
Sistem digital untuk mengatur dokumen sangat berguna karena mudah
digunakan,efisien, serta hemat tempat.
Penjelasan di atas telah menghantarkan pengertian dokumen yang pastinya
cukup menarik untuk diketahui. Harapannya kini Anda dapat mengklasifikasi
berbagai dokumen sesuai ruang lingkup dan kebutuhannya. Dalam menyimpan
berbagai dokumen tersebut dibutuhkan suatu sistem yang terpadu dan aman. Hal
tersebut untuk menjaga kerapian dan kerahasiaan informasi dari dokumen tersebut
agar tidak menyebar.
Agar lebih jelas, berikut ini terdapat beberapa pengertian dokumen yang bisa
dijadikan rujukan.
Pengertian Dokumen menurut Kamus Kepegawaian
Dokumen menurut Kamus Kepegawaian, diartikan sebagai, semua catatan
tertulis, baik tercetak maupun tidak tercetak. Dan segala benda yang mempunyai
keterangan – keterangan terpilih untuk dikumpulkan, disusun, disediakan, atau
untuk disebarkan.
Pengertian dokumen menurut kamus bahasa Inggris Webster
Kamus bahasa Inggris Webster mengartikan dokumen sebagai suatu hal yang dapat
membuktikan dengan keterangan atau melengkapi keterangan dengan fakta-fakta.
Dan dokumen melengkapi keabsahan dari keterangan seperti surat keterangan,
pernyataan, lampiran-lampiran seperti untuk melengkapi sebuah buku atau tesis.
Pengertian Dokumen menurut Ensiklopedi umum
Menurut ensiklopedi umum, dokumen berarti surat, akte, piagam, surat resmi dan
bahan rekaman tertulis atau tercetak yang dapat memberi keterangan.
Pengertian dokumen menurut Ensiklopedi administrasi
Pengertian dokumen menurut ensiklopedi administrasi adalah warkat asli yang
digunakan sebagai alat pembuktian atau sebagai alat guna mendukung suatu
keterangan.
3.1.3 Pengertian Kearsipan
1.Pengertian Kearsipan
Kearsipan adalah hal-hal yang berhubungan dengan arsip atau suatu proses
mulai dari penciptaan,penerimaan, pengumpulan, pengaturan,pengendalian,
pemeliharaan dan perawatan sertapenyimpanan warkat menurut sistem tertentu.
Saatdibutuhkan dapat dengan mudah, cepat dan tepatditemukan.Bila arsip-arsip
tersebut tidak bernilai guna lagi, maka harus dimusnahkan.
Kearsipan berasal dari kata arsip dalam bahasa Inggrisnya file sedangkan kearsipan
disebut filing. File adalah bendanya sedangkan filing adalah kegiatannya.

2. Pengertian kearsipan menurut pakar/ahli


1) Menurut Odgers (2005) Kearsipan adalah manajemen arsip sebagai
prosespengawasan,penyimpanan, dan pengamanan dokumen sertaarsip
baikdalam bentuk kertas maupun mediaelektronik.
2) Menurut Charman (1998) Kearsipan yaitu sebagai proses yang menitik
beratkan pada efisiensi administrasiperkantoran, pengelolaan dan
pemusnahan dokumen apabila tidak diperlukan. salsabila22
3) Menurut Drs. Ig. Wursanto (1989 : 12) Kearsipan adalah proses kegiatan
pengurusan atau pengaturan arsip dengan mempergunakan suatu sistem
tertentu sehingga arsip-arsip dapat ditemukan kembali dengan mudah dan
cepat apabila sewaktu- waktu diperlukan.
4) MenurutMaulana (1974:18) Kearsipan adalah suatu metode atau cara yang
direncanakan dan dipergunakan untuk menyimpan, pemeliharaan arsip bagi
individu maupun umum dengan memakai indeks yang sudah ditentukan,
biasanya untuk keperluan filling ini dipergunakan lemari, laci Kabinet dari
bahan baja tahan karat atau dari kayu yang terkunci, jauh dari bahaya yang
tidak diinginkan.
5) Menurut 3 penulis : Mulyono, Muhsin, dan Marimin (1985:3)
Memberikan pengertian tentang kearsipan yaitu tata cara pengurusan
penyimpanan warkat menurut aturan dan procedure yang berlaku dengan
mengingat 3 unsur pokok yang meliputi : penyimpanan, penempatan, dan
penemuan kembali

3.1.4 Fungsi Kearsipan


Arsip berfungsi sebagai penyelenggaraan kegiatan administrasi kantor
dimana berdasarkan fungsinya dibedakan menjadi dua bagian yaitu:
Arsip Dinamis
Arsip dinamis adalah arsip yang digunakan dalam perencaan, pelaksanaan,
penyelenggaraan, kehidupan kebangsaan pada umumnya atau dipergunakan secara
langsung dalam penyelenggaraan administrasi negara. Arsip dinamis dibagi
menjadi dua yaitu:
 Arsip dinamis aktif yaitu arsip yang masih dipergunakan secara terus menerus
bagi kelangsungan pekerjaan di lingkungan untuk pengelolaan dari suatu
organisasi/kantor.
 Arsip dinamis In Aktif yaitu arsip yang tidak dipergunakan secara terus menerus
atau frekwensi penggunaannya adalah jarang atau
 hanya digunakan referensi saja.

Arsip Statis
Adalah arsip yang digunakan secara langsung untuk perencanaan kehidupan
kebangsaan pada umumnya maupun untuk pelaksanaan sehari-hari administrasi
negara. Arsip statis ini merupakan pertanggung jawaban nasional bagi
pemerintahan dan nilai gunanya penting untuk generasi yang akan datang.

3.1.5 Macam-Macam Sistem Kearsipan


1. Sistem abjad
adalah sistem filing dimana warkat-warkat yang akan disimpan disusun
menurut abjad yaitu dari huruf a sampai dengan z. Untuk dapat menyusun secara
abjad maka warkat-warkat perlu digolong-golongkan lebih dahulu menurut nama
orang atau nama instansi atau nama organisasi lainnya.Agar sistem ini dilaksanakan
dengan baik perlu adanya peraturan yang jelas yang dibuat atau ditetapkan oleh
instansi yang bersangkutan
2. Sistem geografis
yaitu sistem kegiatan dimana warkat disusun menurut wilayah (daerah).
Sistem ini biasa digunakan oleh instansi yang mempunyai unit-unit organisasi
dibeberapa wilayah. Dalam melaksanakan sistem ini seorang juru arsip pertama-
tama dapat memilih menurut daerah,setelah itu diadakan sub-sub kelompok
menurut nama instansi
3. Sistem Kronologis
sistem kronologis yaitu warkat yang disusun menurut urutan tanggal yang
tertera pada setiap warkat tanpa melihat permasalahan yang disebutkan dalam
warkat. Sitem krono;ogis biasanya digunakan bagi warkat-warkat yang penyelesain
masalahnya perlu memperhatikan jangka waktu tertentu, misalnya masalah-
masalah tagihan yang jatuh temponya telah ditetapkan.
4. Sistem Nomor
Sistem ini bila digunakan maka masing-masing warkat diberi nomor urut
mulai nomor satu dan seterusnya. Sistem ini biasa disebut sistem filling yang tidak
langsung, karena sebelum pemberian nomor, juru arsip harus mengadakan
pengelompokan warkat-warkat yang ada menurut permasalahannya, baru kemudian
diberikan nomor dibelakangnya.
5. Sistem Subyek
Sistem subyek adalah sistem yang dalam sistem fillingnya juru arsip harus
memisah-misahkan warkat-warkat yang ada sesuai dengan permasalahannya. Jadi
langkah-langkah yang dilakukannya sama dengan langkah-langkah dalam sistem
nomor, hanya bedanya bahwa penekanan kegiatan kepada pengelompokan
masalah,bukan pada penomorannya.
6. Sistem Tanggal
Penyimpanan arsip sistem tanggal adalah sistem penyimpanan dan
penemuan kembali arsip yang disusun berdasarkan tahun, bulan, dan tanggal arsip
dibuat. Sistem ini merupakan sistem yang sederhana dan mudah, tetapi sistem ini
seringkali menggunakan alat bantu lain (kartu indeks) untuk menemukan arsip yang
dicari. Hal ini dekarenakan orang sangat sulit untuk mengingat tanggal kapan surat
tersebut dibuat. Apalagi jika arsip yang dicari sudah terjadi beberapa tahun yang
lalu.
Dalam sistem tanggal tidak memerlukan daftar klasifikasi karena bagian
tanggal sangat sederhana, yaitu hanya terdiri dari 3 bagian saja, yaitu nama tahun,
nama bulan, dan nama tanggal. Disamping itu, orang juga sangat hafal dengan
urutan bulan dalam setiap tahun masehi, (dimulai dari januari, februari, sampai
dengan desember), dan jumlah tanggl pada setiap bulannya (terdiri 28-31 hari).

3.2 Teori Khusus


Teori Khusus merupakan teori yang berkaitan dengan sejumlah fakta.
3.2.1 Filling Sistem Tanggal
Penyimpanan arsip sistem tanggal adalah sistem penyimpanan dan penemuan
kembali arsip yang disusun berdasarkan tahun, bulan, dan tanggal arsip dibuat.
Sistem ini merupakan sistem yang sederhana dan mudah, tetapi sistem ini seringkali
menggunakan alat bantu lain (kartu indeks) untuk menemukan arsip yang dicari.
Hal ini dekarenakan orang sangat sulit untuk mengingat tanggal kapan surat
tersebut dibuat. Apalagi jika arsip yang dicari sudah terjadi beberapa tahun yang
lalu.
Dalam sistem tanggal tidak memerlukan daftar klasifikasi karena bagian
tanggal sangat sederhana, yaitu hanya terdiri dari 3 bagian saja, yaitu nama tahun,
nama bulan, dan nama tanggal. Disamping itu, orang juga sangat hafal dengan
urutan bulan dalam setiap tahun masehi, (dimulai dari januari, februari, sampai
dengan desember), dan jumlah tanggl pada setiap bulannya (terdiri 28-31 hari).
· Daftar klasifikasi tanggal terdiri dari:
- Tahun (tanggal utama) sebagai kode laci
- Bulan (sub tanggal) sebagai kode guide
- Tanggal (sub-sub tanggal) sebagai kode hanging folder
· Jenis-jenis peralatan dan perlengkapan dalam sistem tanggal.
Peralatan dan perlengkapan yang digunakan untuk penyimpanan arsip
sistem tanggal antara lain sebagai berikut;
a) Filing Cabinet
Filing cabinet disesuaikan dengan daftar klasifikasi yang sudah dibuat. Pada
umumnya satu laci filing cabinet dapat menyimpan arsip untuk satu tahun.
Tetapi bisa saja 1 laci untuk menyimpan arsip 2-3 bulan, jika arsip yang
disimpan dalam jumlah yang banyak.
b) Guide
Jika satu laci memuat arsip satu tahun, maka satu laci memerlukan guide
sebanyak 12 (dalam satu tahun ada 12 bulan). Tetapi jika satu laci memuat 2-3
bulan maka diperlukan guide sebanyak bulan tersebut.
c) Hanging Folder
Jumlah hanging folder yang dibutuhkan adalah sebanyak jumlah hari dalam satu
tahun. Tetapi jika laci hanya untuk 2-3 bulan, maka diperlukan hanging folder
sebanyak jumlah hari dari 2-3 bulan tersebut.
d) Kartu Indeks
Kartu indeks diperlukan sebanyak jumlah dari jenis arsip yang disimpan. untuk
lebih jelas peralatan yang dibutuhkan pada penyimpanan sistem tanggal ini
silahkan baca jenis-jenis perlengkapan arsip.
3.2.1 ALUR KERJA
Kearsipan Sistem Tanggal di Div.FD HRBP Produksi 1

Menerima surat Menyortir sesuai


Mulai tanggal & Divisi
masuk

Mengisi Lembar Mencari Ordner


Catatan atau tempat surat
Diarsipkan sesuai divisi di
filling cabinet

Disimpan Kembali Selesai


pada Filing Cabinet
3.2.2 Pembahasan

1. Menerima Surat
Menerima Surat yang diberikan dari atasan yang sudah di disposisikan dan
sudah di agendakan.

Gambar 3.1 Contoh Lembar Disposisi


2. Menyortir sesuai tanggal dan divisi
Surat di sortir atau dipilah sesuai tanggal dan divisi, biasanya tanggal yang lebih
dulu itu disimpan di paling bawah sesuai dengan divisinya, dan tanggal yang terbaru
itu disimpan di paling atas.
3. Mencari bantex atau tempat arsip sesuai dengan divisinya
Setelah semua surat dipastikan diposisi atau di sortir sesuai tanggal dan divisi,
saatnya untuk mencari tempat arsip di filling cabinet sesuai dengan divisi yang
tertera pada surat yang diterima.
4. Mengisi Lembar Catatan
Sebelum surat diarsipkan atau disimpan sesuai dengan tanggal dan divisi
didalam laci arsip itu terdapat selembar data index atau lembar catatan yang harus
di isi untuk memudahkan kita jika sewaktu-waktu arsip tersebut dibutuhkan. Format
yang terdapat pada lembar catatan itu seperti yang dibawah ini.
LEMBAR CATATAN
Nomor Takah Nomor Nomor Surat Tanggal Surat Perihal
Agenda

Tabel 3.1 Form Lembar Catatan Pada Ordner


5. Diarsipkan
Setelah mengisi lembar catatan kemudian arsip tersebut disimpan pada
ordner sesuai dengan divisi yang tertera pada surat.
6. Menyimpan kembali ordner pada lemari filling cabinet
Setelah semua dilaksanakan ordner disimpan kembali pada lemari filling
cabinet untuk memudahkan penemuan kembali arsip yang telah di arsipkan
tersebut.
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN

4.1 Kesimpulan

PT. Dirgantara Indonesia (DI) merupakan perusahaan industri pesawat


terbang yang pertama dan satu-satunya di Indonesia dan di wilayah Asia Tenggara.
Perusahaan ini tidak hanya memproduksi berbagai pesawat tetapi juga helikopter,
senjata, menyediakan pelatihan dan jasa pemeliharaan (maintenance service) untuk
mesin-mesin pesawat.

Melakukakan proses kearsipan di PT Dirgantara Indonesia khususnya di


Dept. Sumber Daya Manusia, Divisi HRBP Produksi pada HRBP Produksi 1,
umumnya menggunakan sistem tanggal yang dimana surat-surat yang masuk ke
divisi ini diasripkannya sesuai tanggal surat itu diterima/dibuat. Menurut saya
sebagai penulis dan pelaksana proses kearsipan tersebut cukup rumit karena dengan
banyaknya berbagai divisi-divisi didalamnya membuat saya selaku pelaksana
kewalahan karena sistem kearsipannya masih menggunakan sistem manual, bukan
dengan sistem entry data atau sistem modern lainnya.

4.2 Saran

Saran yang dapat penulis sampaikan untuk PT. Dirgantara Indonesia ini,
karena banyaknya gedung - gedung di perusahaan yang tidak terpakai sehingga
terbengkalai, sebaiknya perusahaan melakukan kembali perekrutan karyawan agar
gedung - gedung tersebut dapat bermanfaat, terpakai kembali, dan terawat kembali.
Dan pekerjaan yang di lakukan pun semakin efektif dan efisien, selain itu saya juga
sedikit mengeluhkan tentang berjauhannya jarak antar gedung satu ke gedung
lainnya, sehingga saya selama melakukan praktek kerja disini selain mengarsipkan
dokumen saya juga harus mengantar surat dari gedung yang saya tempati ke gedung
lainnya, saran dari saya untuk memudahkan proses ekspedisi diakannya sejumlah
transfortasi khusus untuk karyawan ataupun siswa praktik
mengekspedisi/mengantarkan surat.
Saran penulis untuk sekolah ini adalah sebaiknya pihak sekolah menambah sarana
dan prasarana untuk siswa melakukan pelajaran produktif terutama praktik, seperti
menambah sistem teknologi untuk melaksanakan praktik agar sesuai dengan
keadaan tempat industri pada saat ini yang lebih mengedepankan sistem pekerjaan
yang modern. Sebaiknya pihak sekolah juga selalu berkomunikasi dengan pihak
industri agar tidak adanya terjadi kesalah fahaman antara pihaksekolah dan pihak
industri.
DAFTAR PUSTAKA

1. PengertianArsip
https://www.google.co.id/search?q=pengertian+arsip&oq=p&aqs=chrome.3.69
i57j69i59l3j69i61j69i60.3726j0j8&sourceid=chrome&ie=UTF-8
2. Pengertian Kearsipan
https://www.google.co.id/search?safe=strict&ei=KZWCW9CLLY-
y9QPLsYSwCA&q=pengertian+kearsipan&oq=pengertian+&gs_l=psy-
ab.1.2.35i39k1l2j0i67k1l8.134042.135763.0.138175.5.5.0.0.0.0.454.951.2-
2j0j1.3.0....0...1c.1.64.psy-ab..2.3.948...0.0.W6BHodb9
3. Pengertian Dokumen
https://www.google.co.id/search?safe=strict&ei=tpWCW67sIIblvgT1poDADA
&q=pengertian+dokumen&oq=pengertian+DO&gs_l=psy-
ab.1.0.35i39k1j0i67k1j0l8.568296.569124.0.571876.3.3.0.0.0.0.454.1051.2-
1j1j1.3.0....0...1c.1.64.psy-ab..0.3.1048....0._1Mm6j0rJ44
4. Tata Tertib Karyawan PTDI
https://www.google.co.id/search?q=tata+tertib+karyawan+pt+dirgantara+indon
esia&oq=tata&aqs=chrome.0.35i39j69i57j0l4.3303j0j7&sourceid=chrome&ie
=UTF-8

Anda mungkin juga menyukai