Anda di halaman 1dari 17

MAGANG II

LAPORAN PELAKSANAAN MAGANG


DI PT. DASA ANUGRAH SEJATI
KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT
PROVINSI JAMBI
PENGELOLAAN KEBUN KELAPA SAWIT

SOFT SKILL ASISTEN KEBUN

Disusun Oleh :
Nama : Sigit Pratama Rambe.
Nim : 19/20687/BP
\
PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI

FAKULTAS PERTANIAN

INSTITUT PERTANIAN STIPER

YOGYAKARTA

2022
HALAMAN PENGESAHAN LAPORAN MAGANG III
LAPORAN PELAKSANAAN MAGANG
DI PT. DASA ANUGRAH SEJATI
KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT
PROVINSI JAMBI
PENGELOLAAN KEBUN KELAPA SAWIT
Disusun oleh :
Nama : Sigit Pratama Rambe.
Nim : 19/20687/BP

Laporan pelaksanaan Magang III ( Soft Skill Asisten Kebun ) ini diajukan kepada
Fakultas Pertanian Institut Pertanian STIPER Yogyakarta sebagai syarat untuk
mendapatkan nilai mata kuliah Magang pada Minat Manajemen Produksi Kelapa
Sawit dan telah dipertahankan dihadapan Dewan Penguji pada tanggal November
2022.

Yogyakarta,
November 2022

Menyetujui,
Dosen Pembimbing Penyusun

(Ir. Wiwin Dyah Ully Parwati,MP) (Sigit Pratama Rambe.)

Mengetahui dan Menyetujui

Dekan Fakultas Pertanian

(Dr. Dimas Deworo Puruhito, SP, MP)

ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur, kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa. Karena
atas ridho dan rahmatnya penulis dapat menyelesaikan tugas ini dengan sebaik-
baiknya. Adapun dasar dalam penyusunan laporan ini, guna melengkapi
persyaratan untuk memperoleh drajat Sarjana (S1) pada Jurusan Budidaya
Pertanian Fakultas Pertanian Institut Pertanian STIPER Yogyakarta.

Pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada


semua pihak yang telah membantu sejak masa pelaksanaan Magang hingga
penyusunan laporan ini. Dengan segala rendah hati dan ketulusan, ucapan terima
kasih ini penulis sampaikan kepada:

1. Tuhan Yang Maha Esa.


2. Kedua Orang Tua Penulis yang senantiasa mendukung dan mendo’akan
sampai saat ini.
3. Dr. Ir. Harsawardana, M.Eng. selaku Rektor Institut Pertanian STIPER
Yogyakarta.
4. Dr. Dimas Deworo Puruhito, SP, MP. selaku Dekan Fakultas Pertanian
sekaligus Direktur Program Unggulan Institut Pertanian STIPER
Yogyakarta.
5. Ir. Samsuri Tarmadja, MP. selaku Ketua Jurusan Budidaya Pertanian
Institut Pertanian STIPER Yogyakarta.
6. Ir. Wiwin Dyah Ully Parwati,MP. selaku Dosen Pembimbing Laporan
Magang Institut Pertanian STIPER Yogyakarta.
7. Semua Staff dan karyawan Pusat Penelitian Kelapa Sawit Unit Marihat
yang telah membimbing selama magang.
8. Semua rekan-rekan kelompok yang telah banyak membantu dari masa
pelaksanaan praktek magang hingga penyusunan laporan.
Penyusun menyadari bahwa penulisan dan penyusunan laporan ini masih
jauh dari kesempurnaan, oleh sebab itu penyusun mengharapkan kritik dan saran
sebagai perbaikan. Semoga tulisan ini dapat bermanfaat bagi penyusun khususnya
dan pembaca pada umumnya.

Yogyakarta, November 2022

Penulis.

ii
DAFTAR ISI

LAPORAN PELAKSANAAN MAGANG..........................................................................................i


HALAMAN PENGESAHAN LAPORAN MAGANG III................................................................ii
KATA PENGANTAR.........................................................................................................................ii
BAB I....................................................................................................................................................1
PENDAHULUAN................................................................................................................................1
A. Latar Belakang...........................................................................................................................1
B. Tujuan Magang..........................................................................................................................2
C. Deskripsi Perusahaan.................................................................................................................2
BAB II..................................................................................................................................................5
PELAKSANAAN MAGANG.............................................................................................................5
A. Keterampilan Berbisnis (Business Acumen...............................................................................5
B. Positive Mindset........................................................................................................................6
C. Takes Accountability.................................................................................................................6
D. Readiness To Change................................................................................................................7
E. Learning Agility........................................................................................................................8
F. Act As Business Owner.............................................................................................................9
G. Realises People’s Potential........................................................................................................9
H. Focus on Customers...................................................................................................................9
I. Collaborates and Inspires other’s.............................................................................................10
J. Delivery Outstanding Result....................................................................................................11
K. Inovasi / improvement.............................................................................................................11
BAB III...............................................................................................................................................13
KESIMPULAN..................................................................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................................14

iii
BAB I.
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Mahasiswa adalah kalangan muda intelektual yang memiliki peran
sebagai iron stock, yang dituntut memiliki kepribadian yang baik dan terpuji
serta kecakapan intelektual, yang nantinya berfungsi sebagai generasi muda
bangsa yang akan melanjutkan kepemimpinan Indonesia di masa yang akan
datang. Oleh karena itu, dalam masa studinya selama perkuliahan,
mahasiswa dituntut untuk belajar secara optimal, sehingga nantinya siap
untuk mengisi peran yang ada di berbagai bidang keilmuan dan pekerjaan di
masa yang akan datang.
Kegiatan magang merupakan salah satu kegiatan yang dilakukan
untuk membantu mahasiswa untuk mengoptimalkan proses pembelajarnya,
karena nantinya bisa mengetahui gambaran dunia kerja dalam suatu bidang
keilmuan. Magang juga bertujuan sebagai sarana aktualisasi ilmu-ilmu yang
diperoleh selama perkuliahan, dan juga bertujuan untuk melihat kembali
relevansi ilmu-ilmu yang diperoleh di universitas atau kampus dengan yang
diperoleh sewaktu mengikuti kegiatan magang, serta untuk link and match
antara perguruan tinggi dengan dunia kerja serta menjamin sinergitas teori
dan praktek yang berlaku. Kegiatan magang juga dapat membentuk karakter
mahasiswa, meningkatkan kedisiplinan, etika, rasa tanggung jawab dan
profesionalisme, yang nantinya akan bermanfaat bagi mahasiswa.
Magang yang dilaksanakan oleh INSTIPER Yogyakarta merupakan
mata kuliah yang wajib diikuti oleh mahasiswa semester VII, dalam rangka
menyelesaikan program sarjana. Dalam kegiatan magang ini, mahasiswa
melaksanakan kegiatan selama 4 bulan di perusahaan tempat kegiatan
magang tersebut dilaksanakan. Selama waktu tersebut, mahasiswa
diwajibkan untuk mengikuti semua rangkaian kegiatan magang yang sudah
disusun, mengikuti sistem yang berlaku secara utuh, baik pada aspek teknis,

1
administrasi, manajerial serta aspek sosial yang berlangsung di perusahaan
dengan begitu nantinya dapat terjalinnya kerjasama yang baik, antara
mahasiswa peserta kegiatan magang dengan perusahaan, serta dengan
masyarakat yang ada di dalam dan luar perusahaan, sehingga mahasiswa
yang melaksanakan magang, memperoleh hal-hal yang sesuai dengan apa
yang sudah direncanakan dan disusun,

B. Tujuan Magang
Adapun tujuan dari pelaksanaan magang yang dilakukan oleh
mahasiswa adalah sebagai berikut :
1. Untuk memberi informasi kepada masyarakat agar lebih waspada
dalam memilih benih atau bibit kelapa sawit.
2. Untuk mengetahui proses kegiatan dalam memproduksi bibit sawit yang
unggul.
3. Untuk dapat mengetahui kegiatan di Pusat Penelitan Kelapa sawit.

C. Deskripsi Perusahaan

PT. Dasa Anugrah Sejati adalah anak perusahaan ASIAN AGRI GROUP
yang di miliki oleh CEO Bapak Sukamto Tanoto. Berada di Desa Lubuk
Bernai Kecamatan Batang Asam Kabupaten Tanjung Jabung Barat Provinsi
Jambi.
PT. Dasa Anugrah Sejati dalah perusahaan industrial minyak kasar atau
CPO dari produk kelapa sawit yang ditanam dalam areal HGU seluas 9077
Ha, yang terbagi dalam tiga kebun dan satu pabrik. Adapun nama dari kebun
dan pabrik minyak kelapa sawit yang masuk dalam naungan PT. Dasa
Anugrah Sejati adalah
1. Kebun Taman Raja (KTR)
2. Kebun Badang (KBD)
3. Kebun Bernai (KBR)
4. PMKS Taman Raja (PTR)

2
Luasan area tanam PT. Dasa Anugrah Sejati adalah 8800 Ha, dan 277 Ha
melingkupi pabrik, sarana dan prasarana seperti rumah staff dan karyawan,
masing -masing kantor afdeling, jembatan dan akses jalan.

Izin HGU Pt Dasa Anugrah Sejati diterbitkan pada tahun 1993 dimana
sebelumnya PT. Dasa Anugrah Sejati adalah berkomoditi Karet dan Kakao.

PT. Dasa Anugrah Sejati memulai perkebunan kelapa sawit pada tahun
1993 dan sampai sekarang.

BAB II.
PELAKSANAAN MAGANG

A. Keterampilan Berbisnis (Business Acumen)


Business acumen (kemahiran berbisnis) sering ditemui dalam
tuntutan kompetensi seorang pemimpin perusahaan, baik berupa pemimpin
kepala atau pemimpin yang berada di bawahnya. Tuntutan tersebut adalah
bagaimana melihat dampak setiap kejadian terhadap keuangan perusahaan.
Dalam bentuknya yang sudah matang, business acumen muncul dalam
terbentuk insting yang melekat pada seorang pemimpin. Semakin tinggi
jabatan seorang di dalam perusahaan, maka semakin dituntut untuk
memahami gambaran tersebut (big picture) yang memperlihatkan
keterkaitan antar bagian atas suatu kejadian.
Terdapat berbagai macam tuntutan pemahaman dalam business
acumen ini, antara cashflow (arus kas), margin (tingkat laba), velocity
(perputaran aset, asset turn over), return on investment (ROI), growth
(pertumbuhan perusahaan), customer (pelanggan), employee (karyawan),
wealth (kesejahteraan bagi investor), serta berbagai macam elemen yang
disebutkan memerlukan cara yang khas dalam mendaya gunakannya.
Dalam pelaksanaan magang, keterampilan berbisnis di bentuk agar
setiap mahasiswa dapat membuka lapangan pekerjaan baru. Jadi mahasiswa

3
tidak selalu bergantung dengan bekerja di perusahaan swasta maupun
perusahaan negeri.
Salah satu usaha atau bisnis yang bisa dilakukan oleh mahasiswa
setelah melaksanakan magang yaitu pengembangbiakkan mikroba antagonis
atau parasitoid untuk pengendalian hama di kelapa sawit. Seperti saja
misalnya dengan polen dan bibit. Polen yang didapatkan dapat dijual dan
tahan selama 2 hari dengan dimasukkan ke dalam kulkas agar kualitas polen
tidak rusak. Polen ini berguna untuk membantu penyerbukan secara manual
dengan memanfaatkan kumbang elaedobius. Sedangkan bibit kelapa sawit
maupun kecambah dapat dijual untuk menambah nilai jual dan pastinya
banyak yang membutuhkan bibit kelapa sawit.
Dengan begitu kalau dilihat secara komprhensif dan jeli, bisnis ini
sangat menjajikan. Apalagi di era sekarang banyak kebutuhan akan bibit
maupun kecambah kelapa sawit yang berkualitas baik dari rakyat maupun
perusahaan kelapa sawit negara maupun swasta.

B. Positive Mindset
Positif mindset adalah cara berfikir yang di proses secara positif
yang menghasilkan “energi yang positif”, yaitu suatu energi yang akan
menghasilkan pemikiran-pemikiran dan sikap-sikap yang baik yang dapat
membuat manusia menjadi bersemangat, melakukan hal-hal yang benar dan
menjadi bahagia. Berpikir positif adalah salah satu sifat yang harus dimiliki
oleh setiap individu, karena dengan sifat ini, banyak hasil baik yang akan
diperoleh.
Pikiran positif tak akan membuat kita menjadi berhenti karena
keterbatasan, namun pikiran positif justru akan membuat kita mencari
kekuatan kita hari demi hari. Berpikir positif terdiri dari tiga komponen,
yaitu muatan pikiran, penggunaan pikiran, dan pengawasan pikiran.
Dalam pelaksanaan magang, positive mindset diajarkan oleh
pembimbing dan seluruh staff yang memberikan berbagai ilmunya. Kami
diajarkan ketika menghadapi masalah hendaknya tetap berpikir jernih untuk

4
membantu menyelesaikan suatu permasalahan. Berpikir positif dan berpikir
jernih sangat bermanfaat di dalam kehidupan. Sehingga ilmu yang diberikan
mereka sangat berguna untuk kami di kemudian hari.

C. Takes Accountability
Takes Accountability adalah kewajiban seorang individu atau
organisasi untuk mengelola kegiatannya, menerima tanggung jawab untuk
mereka, dan untuk mengungkapkan hasil secara transparan.
Istilah akuntabilitas sendiri berasal dari istilah dalam bahasa Inggris
accountability yang berarti pertanggungan jawab atau keadaan untuk
dipertanggung jawabkan atau keadaan untuk diminta pertanggung jawaban.
Akuntabilitas dapat diartikan sebagai kewajiban-kewajiban dari
individu-individu atau penguasa yang dipercayakan untuk mengelola
sumber-sumber daya publik dan yang bersangkutan dengannya untuk dapat
menjawab hal-hal yang menyangkut pertanggung jawabannya. Akuntabilitas
terkait erat dengan instrumen untuk kegiatan kontrol terutama dalam hal
pencapaian hasil pada pelayanan publik dan menyampaikannya secara
transparan kepada masyarakat.
Jika ingin memiliki softskill personal accountability berarti harus
memiliki kemauan untuk menjawab hasil pilihan, tindakan, dan perilaku
sendiri. Ketika secara pribadi bertanggung jawab, maka hendaknya akan
berhenti menyalahkan orang lain, sering menyuruh orang lain untuk
melakukan sesuatu, dan membuat alasan.
Sebaliknya, yang dilakukan adalah harus mengambil resiko ketika
pilihan yang diambil menyebabkan masalah. Karena, seseorang dengan
akuntabilitas yang tinggi tidak akan melemparkan tanggung jawabnya
kepada orang lain. Memiliki akuntabilitas berarti melakukan yang terbaik
dengan sebenar-benarnya, dan tidak mengabaikan atau menyesatkan
tanggung jawab.
Bila sepenuh hati mempertanggungjawabkan segala sesuatu dengan
integritas yang tinggi, maka dari waktu ke waktu reputasi dan kredibilitas

5
Anda pasti meningkat pesat. Akuntabilitas berarti mengambil posisi dan
melakukan apa yang harus dilakukan untuk menghormati komitmen
dimiliki.
Dalam pelaksanaan magang, kerap kali dalam beberapa kesempatan
kami diberikan tugas untuk menyelsaikan suatu pekerjaan di divisi yang
kami jalanin. Pada kesempatan tersebut, tentunya kami dengan senang hati
untuk mengerjakan tugas yang diamanahkan, karena dengan ikut sertanya
kami dalam pekerjaan tersebut dapat membantu kami dalam memahami
pekerjaan yang berada di divisi tersebut. Selain itu dalam menjalankan tugas
yang diberikan, kami juga dilatih untuk bertanggung jawab terhadap
pekerjaan kami, yaitu salah satunya dengan cara menyelesaikan tugas
tersebut.

D. Readiness To Change
Readiness To Change memiliki arti pemahaman terhadap resiko
yang sedang dihadapi dalam menjalankan pekerjaan serta bagaimana cara
menghadapinya. Dalam kegiatan magang, tentunya ada resiko yang
dihadapi oleh peserta magang. Seperti misalnya pada saat melakukan
kegiatan dilapangan. Ketika melakukan praktek kegiatan Pembibitan,
Penyerbukan, Panen, dan Produksi. Mandor menanyakan ke kami tentang
ketersediaan dan memastikan tentang keselamatan kerja yang kami gunakan
terutama helm. Tujuan mandor menanyakan hal tersebut karena mandor
tidak ingin terjadinya hal yang tidak diinginkan kepada kami. Mandor
memberikan penjelasan juga bahwa dalam melaksanakan pekerjaan, hal
yang paling penting untuk diperhatikan adalah tentang keselamatan kerja.
Ketika keselamatan diri terjamin, maka akan berdampak baik kepada
prodiktivitas dalam melaksanakan pekerjaan.

E. Learning Agility

6
Learning agility terkait dengan kelincahan dan ketangkasan
seseorang dalam belajar dari pengalaman. Mereka yang ketangkasannya
tinggi berpotensi lebih mudah menyerap hal-hal baru dan mengambil intisari
dari pengalamannya. Setiap orang bisa belajar, tapi orang-orang ini
memiliki kemampuan belajar yang lebih baik dan lebih cepat.
Dalam pendekatan lama, kecerdasan intelektual (IQ), keterampilan
verbal, keterampilan teknis, maupun keterampilan analitis menempati posisi
penting. Dalam konteks agile learning (belajar dengan tangkas),
kemampuan mengambil inisiatif, berpikir cepat, rasa ingin tahu (mengapa
dan bagaimana), membuat koneksi-koneksi baru atas sejumlah hal yang
tidak terlihat terhubung, menyerap dan menggunakan aturan serta prinsip-
prinsip nyaris secara naluriah, berpikir luas, serta mengenali kekuatan dan
kelemahan personal memegang peran penting.
Jadi, learning agility melampaui kecerdasan intelektual, namun
keduanya penting dan diperlukan untuk meraih keberhasilan. Mempelajari
pekerjaan baru maupun pengetahuan teknis baru sungguh berbeda dari
mempelajari perilaku baru atau cara baru dalam memandang suatu kejadian
ataupun suatu persoalan dan tantangan. Kemampuan belajar dari
pengalaman berbeda dari seberapa cerdas Anda.
Learning agility diyakini semakin diperlukan oleh siapapun, para
pemimpin khususnya, dalam menghadapi situasi yang bisa berubah cepat
(volatile). Learning agility adalah kunci untuk membuka kefasihan kita
dalam beradaptasi terhadap perubahan dan situasi yang berbeda.
Dalam pelaksanaan magang, tentunya banyak ilmu dan pengetahuan
baru yang kami terima. Namun dalam memahami hal yang baru tersebut
tentunya membutuhkan kesungguhan hati serta pikiran, ketangkasan dan
kecepatan dalam mencerna apa yang disampaikan.

7
F. Act As Business Owner
Salah satu komponen kunci dalam mencapai langkah substansial
dalam praktik berbisnis adalah beralih dari pola pikir produsen ke pola pikir
pemilik bisnis. Sementara, sering dikatakan bahwa untuk mencapai potensi
penuh dalam bisnis mereka, mereka perlu keluar dari zona nyaman, mereka
mungkin tidak tahu caranya. Lima karakteristik pola pikir pemilik bisnis
berikut dapat membantu. Pertama, kepegawaian, infrastruktur, teknologi,
pemasaran, dan berpikir sebelum bertindak dengan mengambil pendekatan
perencanaan untuk kemajuan bisnis, pengembangan dan pertumbuhan.
Kedua, tujuan pengembangan tahunan memerlukan perencanaan yang
matang. Ketiga, menangkap dan menerapkan data saat membuat keputusan.
Keempat, kembangkan dan berkomitmen pada visi, misi, dan nilai proposisi.
Kelima, Pikirkan dalam hal pendapatan versus komisi, kompensasi dealer
kotor atau pendapatan kotor total dan Pertimbangkan biaya bisnis yang
diperlukan sebagai investasi daripada biaya lain.

G. Realises People’s Potential


Suatu kemampuan ataupun keterampilan milik seseorang untuk
mengenal, menghadapi dan berkomunkasi atau interaksi dengan pihak lain,
baik secara individu dan kelompok. Istilah ini sering juga disebut sebagai
ketrampilan interpersonal. Interpersonal skill juga menjadi bagian dari Soft
Skill.
Selain itu, keterampilan interpersonal juga dapat dimaknai sebuah
keterampilan khusus milik seseorang dalam mengenali dan memberi respon
yang baik kepada perasaan, perilaku, sikap dan keinginan orang lain. Intinya
adalah, kemampuan membangun hubungan harmonis dengan orang-orang
disekitarnya.
Kemampuan ini kami asah selama kegiatan magang. Selama
kegiatan berlangsung kami selalu bertemu dengan orang baru. Dengan
begitu tentunya terjadi proses komunikasi yang kami lakukan dengan orang

8
baru tersebut. Dalam prosesnya, secara tidak sengaja dan tidak sadar kami
sudah mengasah kemampuan untuk berkomunikasi dengan orang lain.

H. Focus on Customers
Customer focus adalah orientasi dari rangkaian pelayanan yang
diberikan kepada pelanggan. Customer focus merupakan bagian dari
suksesnya sebuah bisnis. Customer focus membuat pemilik bisnis lebih
menyadari kebutuhan yang paling diperlukan oleh pelanggan. Sehingga bisa
diketahui bagian mana yang perlu difokuskan agar bisnis lebih berkembang.
Tujuan utama dari customer focus adalah memberikan pelayanan
yang maksimal kepada pelanggan. Customer focus juga berperan penting
untuk suksesnya sebuah bisnis. Setiap pelanggan dan bisnis memiliki jenis
dan strategi customer focus yang berbeda-beda satu sama lain. Masing-
masing keadaan tidak bisa disamakan karena karakter dan juga tipe bisnis
yang dijalankan berbeda satu sama lain.
Dalam hal ini kami mendapatkan pemahaman baru selama kegiatan
magang. Perusahaan magang kami merupakan perusahaan penghasil
produksi kelapa sawit yang unggul. Dengan begitu, segala proses kegiatan
dalam pemeliharaan pasti sesuai dengan standard yang telah ditetapkan
perusahaan. Untuk menjaga kualitas pekerjaan tersebut, maka perlunya
sebuah kegiatan pengawasan yang dilakukan secara berulang-ulang untuk
menjaga kualitas produk, sehingga asisten dan para mandor bertugas untuk
mengawasi setiap pekerjaan yang berkaitan dengan pemeliharaan dan
pemanenan TBS kelapa sawit.

I. Collaborates and Inspires other’s


Ketika memulai sesuatu usaha mungkin yang terpikirkan adalah
bekerja sendiri karena menganggap pihak lain merupakan kompetitor yang
berusaha untuk menyaingi apapun yang Anda buat. Padahal kolaborasi,
terutama bagi usaha kecil dapat membantu menumbuhkan suatu usaha serta
menciptakan ikatan dengan pemilik usaha yang serupa.

9
Apapun yang berhasil diciptakan oleh kompetitor akan menimbulkan
kegelisahan. Namun ternyata pemikiran seperti ini justru lebih menyulitkan
dalam berusaha. Melakukan hal seperti ini membuat bisnis yang dijalankan,
membuat pelaku menanggung semua biaya dan risiko yang timbul terkait
dengan masalah bisnis. Selain itu bekerja sendiri juga akan membatasi
kemampuan yang dimiliki untuk menyelesaikan masalah.
Padahal ketika mengalami kesulitan, sangat wajar jika meminta
saran dan bantuan kepada pihak lain. Untuk mendapatkannya Anda perlu
melakukan kolaborasi usaha.
Terkait hal ini, selama melaksanakan magang kami telah belajar
banyak. Semua pekerjaan dan kegiatan yang berada di setiap afdeling, antar
pekerja atau karyawan serta para pimpinan, selalu bersinergi dan bekerja
sama dalam menyelesaikan pekerjaan serta tugas yang ada di afdeling
tersebut. Jika tidak saling bekerjasama maka yang terjadi adalah target
pekerjaan tidak akan selesai, dan nantinya akan berimplikasi kepada
produktivitas kerja.

J. Delivery Outstanding Result


Maksud dari delivery outstanding result adalah pencapaian yang
telah diraih dari hasil usaha yang dilakukan secara optimal. Selama kegiatan
magang, kami belajar terhadap sesuatu yang berkaitan dengan penghargaan
yang diperoleh oleh para pekerja dan staff yang telah dilakukan mereka di
perusahaan. Pencapaian yang telah diraih dari hasil usaha mereka akan
mendapatkan tambahan atau hadiah di akhir bulan agar para pekerja
bersemangat dalam berkerja dan mendapatkan hasil yang besar setiap
bulannya sehingga menjadikan keuntungan bagi perusahaan dan karyawan.
Penghargaan hasil kerja ini bisa berupa premi yang didapat.

10
K. Inovasi / improvement
Kata inovasi memiliki arti sebagai suatu upaya atau karya baru yang
didasari pada tujuan untuk melakukan perbaikan dengan menciptakan hal,
system, proses atau objek baru. Dan manfaat dapat diterima atau diakui
sebagai suatu hal yang baru oleh orang banyak, atau memiliki keunikan.
Sedangkan improvement memiliki arti sebagai suatu upaya untuk
menciptakan sesuatu yang sudah ada menjadi berbeda/baru, dan didasari
untuk mendapatkan manfaat atau fungsi yang lebih baik pada objek tersebut.
Dari penjelasan mengenai makna kata inovasi dan improvement di
atas, kita dapat menyimpulkan bahwa kedua kata tersebut memiliki makna
dan tujuan yang sama, yakni menciptakan sesuatu yang baru untuk
perbaikan yang lebih baik dan untuk membuat pekerjaan menjadi lebih
efektif dan efisien

11
BAB III.
KESIMPULAN

Adapun kesimpulan yang diperoleh dari Kegiatan Soft Skill Asisten


Kebun di Pusat Penelitian Kelapa Sawit adalah sebagai berikut :
1. Peserta magang diajarkan untuk berpikir menciptakan peluang usaha dengan
melakukan pengambilan polen dan cara penyimpananya serta bagaimana
mengelola pembibitan dan proses pembuatan benih untuk dijual di luar
perusahaan.
2. Dengan pencapaian yang telah diraih oleh pekerja sebagai perusahaan harus
memberikan penghargaan atas apa yang sudah dilakukan oleh para
karyawan, pekerja ataupun staff untuk menjaga dan meningkatkan semangat
kerja dari mereka.
3. Inovasi dan Improvement diperlukan untuk setiap pekerjaan, guna
menunjang dan meningkatkan produktivitas kerja.
4. Kolaborasi antar sesama pekerja hendaknya dilakukan, bukan kegiatan
kompetisi.
5. Setiap pekerjaan yang dilakukan oleh karyawan, haruslah menanamkan
sikap untuk berorientasi kepada konsumen.

12
DAFTAR PUSTAKA

Anditariani, Salsabila. 2016. Accountability. https://www.dictio.id/t/bagaimana-


cara-meningkatkan-accountability/1419 .Diakses pada 26
September 2021

Anonim.2011.BerfikirPositif.https://infopelatihanmanajemen.com/2011/04/
materi-pelatihan berpikir-positif-positive-mindset/ .Diakses pada
26 September 2021

Anonim. 2016. Business Acumen.


https://manajemenppm.wordpress.com/2016 /01/07/business-
acumen-bagi-pekerja-kreatif/. Diakses 28 pada September 2021

Anonim. 2019. Inovasi/improvement. https://www.asikbelajar.com/kenapa-


inovasi-improvement-penting/. Diakses pada 28 September 2021

Desra. 2019. Collaborates and Inspires other’s. https://www.jurnal.id/id/blog/


kolaborasi-bisnis/. Diakses pada 28 September 2021

Farhan, Anggara. 2017. Act As Business Owner. https://www.beecloud.id/apa-


tugas-utama-business-owner/ . Diakses pada 28 September 2021

Gunawan, Imam. 2009. Focus on Customers. http://masimamgun.blogspot.com/


2009/10/fokus-pada-pelanggan-dalam-sistem.html . Diakses pada
01 Oktober 2021

Hadijah, Siti. 2017. Realises People’s Potential.


https://www.cermati.com/artikel/ cara-mengenali-dan-
mengembangkan-potensi-diri. Diakses pada 01 Oktober 2021

Iopri, 2020. Tapak Tilas Pusat Penelitian Kelapa Sawit.


https://iopri.co.id/news/detail/tapak-tilas-pusat-penelitian-kelapa-
sawit. Diakses pada 15 November 2022.

Lukman Nul, Hakim. 2019. Learning Agility. https://haihc.com/learning-agility-


skill-yang-wajib-dimiliki-di-tengah-ketidakpastian-karir/ .
Diakses pada 01 Oktober 2021

13

Anda mungkin juga menyukai