NIM : A24080134
Menyetujui,
Dosen Pembimbing
RIWAYAT HIDUP
Penulis
DAFTAR ISI
DAFTAR TABEL........................................................................................... xi
DAFTAR GAMBAR...................................................................................... xii
DAFTAR LAMPIRAN................................................................................... xiii
PENDAHULUAN ......................................................................................... 1
Latar Belakang ................................................................................... 1
Tujuan ................................................................................................ 2
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................... 64
LAMPIRAN................................................................................................... 66
DAFTAR TABEL
Nomor Halaman
1. Jenis Tanaman, Luas Areal dan Lokasi Perkebunan yang
Diusahakan PT Socfindo, Sumatera Utara ......................................
14
2. Tata Guna Lahan Perkebunan Bangun Bandar ................................ 16
3. Jumlah Populasi Tanaman Kelapa Sawit Berdasarkan Tahun
Tanam pada Setiap Divisi Perkebunan Bangun Bandar ................ 17
4. Produksi TBS, CPO, dan PK Perkebunan Bangun Bandar.............. 18
5. Jumlah Staf dan Non Staf Perkebunan Bangun Bandar .................. 20
6. Kandungan Nutrisi pada Bahan Kompos ........................................ 29
7. Pembagian Seksi Panen Divisi II Perkebunan Bangun Bandar ....... 34
8. Kriteria Matang TBS Perkebunan Bangun Bandar ..................... 36
9. Parameter Denda Karyawan Potong Buah ...................................... 39
10. Hubungan Rotasi Panen terhadap Losses dan Mutu Buah ............. 48
DAFTAR GAMBAR
Nomor Halaman
1. Gulma Melastoma malabathricum .................................................. 23
2. Gulma Clidemia hirta ...................................................................... 23
3. Gulma Chromolaena odorata ......................................................... 23
4. Gulma Lantana sp ............................................................................ 23
5. Cara Penyemprotan Gulma di Piringan ........................................... 25
6. Alat Controlled Droplet Applicator (CDA) ..................................... 26
7. Kegiatan Pemupukan ....................................................................... 28
8. Peletakan Tandan Buah Segar (TBS) di TPH ................................. 37
9. Alat Egrek ........................................................................................ 46
10. Angkong ........................................................................................... 46
11. Gancu ............................................................................................... 47
12. Pisau Egrek ...................................................................................... 47
DAFTAR LAMPIRAN
Nomor Halaman
1. Jurnal Harian Kegiatan Magang Sebagai Karyawan Harian Lepas
(KHL) di PT Socfindo Perkebunan Bangun Bandar, Dolok
Masihul, Serdang Bedagai, Sumatera Utara..................................... 67
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Tujuan
TINJAUAN PUSTAKA
tersebut adalah: (1) sebagai struktur yang mendukung daun, bunga dan buah; (2)
sebagai sistem pembuluh yang mengangkut air, hara dan mineral dari akar ke atas
serta hasil fotosintesis (fotosintat) dari daun ke bawah; (3) berfungsi sebagai
organ penimbunan zat makanan (Pahan, 2010). Pada umur ekonomis, tinggi
batang bisa mencapai 15-18 meter. Pertumbuhan tinggi tanaman berbeda-beda,
tergantung dari varietas dan tipenya (Setyamidjaja, 2006).
Pelepah daun kelapa sawit tersusun majemuk menyirip, terdiri atas
berbagai bagian, yaitu : (1) kumpulan anak daun (leaflets) yang memiliki helaian
(lamina) dan tulang daun (midrid ); (2) rachis yang merupakan tempat anak daun
melekat; (3) tangkai daun atau petiole yang merupakan bagian antara daun dan
batang; serta (4) seludang daun atau sheath. Daun membentuk susunan satu
pelepah yang panjangnya mencapai dari 7.5-9 m (Lubis, 1992). Oleh karena itu
pada tanaman dewasa pada kerapatan yang tinggi, intensitas cahaya yang kurang
akan menyebabkan umur daun berkurang dimana faktor intensitas cahaya inilah
sangat berpengaruh pada jumlah daun kelapa sawit (Pahan, 2010). Jumlah anak
5
serabut buah yang mengandung minyak dengan rendemen yang tinggi serta
endokarp atau cangkang pelindung inti (Fauzi et al ., 2008).
minyak atau lemak, minyak kelapa sawit adalah suatu trigliserida, yaitu senyawa
gliserol dengan asam lemak. Minyak sawit berwarna merah jingga karena
kandungan karotenoida, berkonsistensi setengah padat pada suhu kamar, kadar
asam lemak bebas yang rendah, bau dan rasanya cukup enak (Siregar, 2005).
Jumlah dan mutu minyak sawit yang dihasilkan sangat dipengaruhi oleh cara
pemanenan buah. Pada buah lewat matang akan meningkatkan ALB. Panen yang
tepat waktu akan mencapai sasaran untuk mendapatkan kandungan minyak yang
paling maksimal dan kadar ALB yang rendah.
Tanaman kelapa sawit secara umum sudah dapat dipanen setelah 30 bulan
dari Tanaman Belum Menghasilkan (TBM) menjadi Tanaman Menghasilkan
(TM). Pemanenan harus berorientasi terhadap kematangan buah yang optimum,
buah mengandung minyak dengan kernel optimum dengan kualitas baik,
brondolan bersih, buah tidak menginap, angkutan ke pabrik lancar (Pusat
Penelitian Kelapa Sawit, 2007). Kegiatan pemanenan harus memperhatikan
tahapan-tahapan agar mendapatkan kualitas dan hasil panen yang diinginkan dan
8
tandan. Kriteria matang panen yang biasa dijadikan patokan di perkebunan kelapa
sawit adalah bila warna tandan sudah berubah dari warna hijau menjadi
kehitaman, kemudian berubah menjadi warna merah mengkilat/ orange. Kriteria
selanjutnya adalah jika sudah ada dua berondolan (buah yang lepas dari
tandannya) untuk tiap kilogram tandan yang beratnya lebih dari sepuluh kilogram
atau satu buah berondolan untuk tiap kilogram tandan yang beratnya kurang dari
sepuluh kilogram.
Tahapan ketiga, adalah memperhatikan manajemen panen (sistem penen
dan rotasi panen). Menurut Pusat Penelitian Kelapa Sawit (2006), sistem panen
atau biasa disebut ancak penen merupakan areal dengan luas tertentu yang harus
selesai dipanen pada hari pelaksanaan panen. Sistem ancak panen yang secara
umum diterapkan di perkebunan adalah ancak tetap dan ancak giring. Sistem
ancak giring adalah ancak panen dan pemanen tidak tetap, dengan keuntungan
tandan cepat sampai di TPH dan dengan kerugian sulit dikrontol, dan
kemungkinan tandan/ brondolan tertinggal dan pelepah tidak ditunas. Sistem
9
METODE MAGANG
Metode Pelaksanaan
sekunder yang mendukung antara lain kondisi iklim lapangan, kondisi lahan, luas
areal dan tata guna lahan, kondisi tanaman dan produksi, infrastruktur kebun,
struktur organisasi, peraturan/norma baku teknik budidaya dari perusahaan. Data
sekunder diperoleh dari laporan manajemen kebun, laporan tahunan kebun, dan
arsip kebun lainnya.
Data primer yang dikumpulkan dan diamati sesuai dengan aspek khusus
yaitu pemanenan kelapa sawit. Kegiatan atau peubah yang diamati meliputi :
1. Persiapan Panen
Kegiatan persiapan panen yang perlu dilakukan yaitu persiapan kondisi
areal, penyediaan tenaga potong buah, pembagian seksi potong buah, dan
penyediaan alat-alat kerja. Pengamatan dilakukan dengan mengamati
seluruh kegiatan persiapan panen di Perkebunan Bangun Bandar.
2. Peralatan Panen
Pengamatan mengenai peralatan yang digunakan dalam melakukan
kegiatan pemanenan kelapa sawit.
11
KEADAAN UMUM
Sejarah Perusahaan
sawit dan 9 610,64 ha luas areal tanaman karet. Jenis tanaman, luas areal dan
lokasi kebun yang
yang diusahakan PT.Socfindo
PT.Socfindo disajikan pada Tabel 1 :
dengan Desa Bantan, sebelah Barat berbatasan dengan Perkebunan Silau Dunia
PTPN III. Perkebunan Bangun Bandar terletak di antara 30 15’ 25”- 30 19’ 46”
LU dan 98 0 57’ 50”- 990 4’ 19”BT. Peta Perkebunan Bangun Bandar disajikan
dalam Lampiran 4.
Topografi lahan Perkebunan Bangun Bandar adalah lembahan, datar
hingga berbukit dengan ketinggian tempat 0-200 m dpl. Perkebunan Bangun
Bandar terdiri dari empat Divisi yang semuanya terletak di Kecamatan Dolok
Masihul, Kabupaten Serdang Bedagai, Sumatera Utara.
65,29 ha. Luas areal dan tata guna lahan Perkebunan Bangun Bandar dapat dilihat
pada Tabel 2 :
Tabel 2. Tata Guna Lahan Perkebunan Bangun Bandar.
Perkebunan kelapa sawit Bangun Bandar terbagi atas 4 divisi, yaitu Divisi
17
Karyawan Harian Tetap (KHT), mandor dan pegawai. Data jumlah pekerja staf
dan non staf pada Perkebunan Bangun Bandar dapat dilihat pada Tabel 5.
tunjangan yang ditetapkan oleh PT. Socfindo. Ketentuan pembayaran upah yang
dilakukan oleh perusahaan adalah :
Mandor/ Pegawai: 1) Mendapatkan upah terendah (golongan I/1) sebesar
Rp 1 278 000,00/ bulan dan mendapatkan upah tertinggi (golongan VIII/10)
sebesar Rp 2 689 400,00/ bulan ditambah dengan premi apabila pekerjaan
melebihi dari output yang telah ditentukan oleh perusahaan 2) Mendapatkan
tunjangan beras, 3) mendapat fasilitas rumah dan listrik, 4) Mendapatkan
tunjangan JAMSOSTEK dan tunjangan biaya kesehatan apabila sakit.
Karyawan Harian Tetap: 1) Upah minimal per bulan dihitung sesuai
dengan UMR perusahaan yaitu Rp 1 210 000,00/ bulan ditambah dengan premi
apabila pekerjaan melebihi dari output yang telah ditentukan oleh perusahaan,
2) Mendapatkan tunjangan beras, 3) Mendapatkan fasilitas rumah dan listrik, 4)
mendapatkan tunjangan JAMSOSTEK dan fasilitas biaya kesehatan apabila sakit.
Fasilitas Kebun
22
adalah topi, sarung tangan, masker, baju semprot, kacamata, sepatu boot, dan
rompi. Peralatan ini sangatlah berguna untuk kesehatan penyemprot yakni
melindungi dari bahan kimia yang berbahaya bagi tubuh. Pada kenyaatannya
banyak tenaga penyemprot yang kurang memperhatikan alat kelengkapan diri
tersebut sehingga mengganggu keamanan saat melakukan penyemprotan.
Pengendalian Hama
EFB berasal dari tandan kosong yang sudah mengalami pengolahan lebih
lanjut dengan menggunakan alat empty bunch press yang terdapat di pabrik
pengolahan kelapa sawit. Solid berasal dari endapan CPO yang berbentuk lumpur.
Ashes dust merupakan abu kernel yang berasal dari pengolahan kernel kelapa
sawit. Sedangkan pome merupakan limbah cair yang merupakan produk terakhir
dari pengolahan kelapa sawit dan sebagai nutrisi pengaktifan bakteri. Kandungan
nutrisi dari keempat bahan tersebut dapat dilihat pada Tabel 6.
Kandungan Nutrisi
Bahan Utama
N (%) P (%) K (%) Mg (%)
I. Padatan
EFB 0.58 0.05 0.94 0.06
Solid 1.83 0.70 1.27 0.26
Ashes Dust - 1.38 5.34 2.23
II. Cairan
30
333 until. Penulis melakukan penaburan sebanyak 1 000 kg/HK. Cara pemupukan
yang dilakukan adalah 1 until yang berisi 18 kg pupuk digunakan untuk 8 pokok
dan pupuk ditabur di piringan kelapa sawit. Menurut pengamatan penulis, pada
kenyataannya, dalam pelaksanaan pemupukan terdapat ketidakjujuran dari
penabur pupuk. Kecurangan tersebut berupa mengaplikasian pupuk menurut dosis
per pokok tidak merata atau tidak sesuai dengan ketetapan yaitu 8 pokok sehingga
menyebabkan beberapa pokok tidak dipupuk. Hal ini disebabkan oleh topografi
lahan yang berbukit sehingga sulit dijangkau oleh pengecer pupuk.
Tunas Pasir
Kegiatan tunas pasir hanya dilakukan 1 kali saja selama hidupnya kelapa
sawit, yaitu pada tanaman berumur 2,5 tahun setelah ditanam di lapangan.
Kegiatan ini berupa pemotongan pelepah sebanyak 1-2 lingkaran pertama
(maksimum 15 cm dari tanah), kegiatan ini diharapkan TBS dapat menjadi songgo
3. Setelah dipotong, pelepah tersebut dipotong 2 dan disusun ke gawangan mati.
32
Menghasilkan (TBM), yaitu pada umur 10-24 bulan setelah ditanam di lapangan
dan dihentikan sampai 6 bulan sebelum panen. Hal ini dilakukan karena bunga
muda umumnya masih kecil dan belum sempurna, sering gugur atau aborsi, bunga
seperti ini tidak menguntungkan bila dipertahankan. Kastrasi dapat dimulai jika
25 % dari tanaman telah berbunga. Alat yang digunakan dalam kegiatan kastrasi
adalah chisel dan dodos kecil. Cara memotongnya, bunga dipotong tanpa melukai
batang kelapa sawit dan pangkal pelepah daun. Dalam melaksanakan kastrasi
harus dijaga agar pelepah daun tidak terluka atau terpotong.
Manfaat kastrasi adalah merangsang pertumbuhan vegetatif, mendapatkan
buah dengan berat yang seragam, mengurangi kemungkinan serangan hama dan
penyakit. Kastrasi dihentikan setelah tanaman berumur 24 bulan, sehingga panen
perdana dapat dilakukan pada saat tanaman berumur 30 bulan. Pekerja melakukan
kegiatan kastrasi dengan basis 3 ha/HK. Penulis melakukan kegiatan kastrasi pada
Blok 101 Divisi IV dengan basis 2 ha/HK. Prestasi penulis masih dibawah
pekerja, hal ini disebabkan karena topografi lahan yang berbukit sehinnga
33
Seksi potong buah atau sering disebut juga dengan rotasi panen merupakan
pembagian luasan panen yang akan dipanen pada setiap divisi . Rotasi panen dapat
ditentukan dari jumlah luasan Tanaman Menghasilkan (TM). Pengerjaan untuk
luas areal panen dibagi menjadi 6 hari sesuai dengan proporsi jam kerjanya
sehingga diharapkan rotasi panen 6/7 dan output pemanen yang diharapkan
menjadi lebih tinggi serta pengangkutan TBS ke PKS tidak mengalami gangguan.
Luas panen rata-rata per mandoran setiap harinya di Divisi II masing-
masing adalah 47 ha, 41 ha, dan 42 ha. Pada kenyataannya di lapangan, panen
sering terkendala sehingga rotasi panen tidak sepenuhnya 6/7. Hal ini disebabkan
oleh tenaga kerja pemanen tidak sesuai dengan yang sudah ditentukan, dan adanya
34
Tenaga kerja panen merupakan SDM yang paling penting perannya dan
sangat dibutuhkan oleh perusahaan. Tenaga panen Divisi II Perkebunan Bangun
Bandar merupakan Karyawan Harian Tetap (KHT) khusus aspek pemanenan.
36
TBS yang mengalami penyakit Parthenokarpi,sp. dan TBS busuk tetap harus
dipanen agar tidak mempengaruhi produksi pada rotasi berikutnya. Kriteria
matang buah perkebunan Bangun Bandar dapat dilihat pada Tabel 8.
Pengawasan Panen
Sistem pengawasan ditujukan untuk memeriksa kualitas panen yang sudah
dipanen dan mengurangi losses panen yang terjadi pada setiap harinya. Sistem
pengawasan yang diterapkan di Perkebunan Bangun Bandar berupa pemeriksaan
mutu TBS dan pemeriksaan ancak panen yang dilakukan oleh asisten divisi,
mandor 1 produksi, mandor panen, dan mantri panen ( rekolte). Sistem
pengawasan tersebut dilakukan pada siang hari, ketika pemanen telah selesai
melaksanakan pemanenan TBS.
Pemeriksaan mutu TBS yang dilakukan yaitu pencatatan jumlah (1).Buah
normal yang dipanen, (2).Buah mentah yang dipanen, (3).Buah busuk yang
dipanen. Pemeriksaan mutu TBS dilakukan melalui pemeriksaan mutu buah yang
telah dikirim pemanen ke TPH dengan cara memeriksa minimal 10 TPH.
Untuk pemeriksaan ancak yang dilakukan berupa pencatatan (1).Buah
mentah yang telah dipanen, kemudian disembunyikan/ diperam di gawangan,
(2).Buah matang yang tidak dipanen, (3).Buah matang tinggal di piringan/ pasar
39
ancak panen. Pemberian denda tersebut berlaku untuk seluruh umur tanaman.
Hal ini dilakukan agar menjaga mutu buah tetap optimal dan mengurangi losses
panen setiap harinya. Denda yang diterapkan di Kebun Bangun Bandar jika
melakukan kesalahan dapat dilihat pada Tabel 9.
TBS yang dipanen. Petugas stasiun penerimaan buah melaporkan jumlah berat
TBS yang telah masuk ke PKS kepada asisten divisi, mandor I produksi, mandor
panen, dan kerani buah.
Pengangkutan dilakukan dengan mendatangi semua TPH dalam blok yang
dipanen. TBS dimasukkan ke dalam dump truck oleh tenaga pemuat buah dengan
menggunakan tojok besi dan menggunakan gancu untuk menyusun TBS di dalam
dump truck. Biasanya, jumlah pemuat buah terdiri dari 3 orang dan disediakan
oleh masing-masing divisi. Basis kerja pemuat buah adalah 4 ton/HK, dengan
premi Rp 1 070,00/ton.
Aspek Manajerial
prestasi dan kualitas pekerjaan kepada asisten divisi dalam bentuk buku kerja
mandor.
Selama menjadi pendamping mandor, penulis mengikuti kegiatan
pengawasan di lapangan diantaranya kegiatan pendamping mandor I, mandor
panen, kerani panen, dan mandor perawatan yang terdiri dari mandor pupuk,
pengendalian gulma, pengendalian hama, tunas, dan kastrasi. Penulis juga
mengikuti kegiatan manajerial terkait administrasi divisi dengan menjadi
pendamping kerani keliling.
Mandor I. Mandor I adalah orang yang mengatur seluruh kegiatan teknis
di lapangan. Divisi II Perkebunan Bangun Bandar memiliki 2 mandor I, yaitu
mandor I atas (Produksi) dan mandor I bawah (Perawatan). Mandor I produksi
membawahi mandor panen, dan mandor tunas. Sedangkan mandor I perawatan
membawahi mandor pupuk, pengendalian gulma, pengendalian hama, dan
kastrasi. Mandor I memiliki tugas dan tanggung jawab terhadap hasil kerja yang
diperoleh oleh mandor. Mandor I dapat menegur mandor-mandor bawahannya
42
pupuk, mandor pupuk mengikuti dan mengawasi distribusi pupuk dari gudang ke
lapangan.
Pada saat di lapangan, mandor pupuk memerintahkan kepada supir dump
truck tersebut agar mengecer pupuk di depan ancak yang akan dipupuk agar
memudahkan pelangsir pupuk dalam melangsir pupuk. Mandor pupuk juga harus
memperhatikan kelengkapan alat memupuk dan APD yang digunakan oleh
penabur pupuk. Kemudian mandor pupuk mengawasi pelaksanaan pemupukan di
lapangan. Hal ini bertujuan agar pupuk yang ditabur sesuai dengan dosis dan cara
pemupukan yang telah ditentukan. Setelah pemupukan selesai, mandor pupuk
memerintahkan kepada pelangsir pupuk untuk mengumpulkan karung bekas yang
telah digunakan dalam pemupukan dan dikembalikan ke gudang pusat. Prestasi
kerja pemupukan harus dilaporkan kepada asisten divisi.
Penulis melakukan kegiatan sebagai mandor pupuk di divisi IV
Perkebunan Bangun Bandar. Jumlah karyawan yang diawasi penulis saat menjadi
pendamping mandor pupuk adalah 9 orang yang terdiri dari 3 pelangsir dan 6
44
PEMBAHASAN
Rotasi panen atau pusingan panen merupakan salah satu faktor yang harus
diperhatikan dalam pemanenan kelapa sawit. Rotasi panen berfungsi untuk
menentukan tempat yang akan dipanen, jumlah produksi TBS, mutu buah, dan
48
harian lepas (KHL) yang ditransfer dari anggota mandoran lain atau dapat
menggunakan istri atau saudara pemanen.
Dapat dilihat pada Tabel 11, bahwa persentase kematangan panen yang
didapat berbeda-beda. Angka kerapatan panen (AKP) berkisar antara 34-43 %.
Perbedaan nilai kerapatan panen tersebut dapat dipengaruhi oleh iklim, umur
tanaman dan tempat/lokasi. Umumnya umur tanaman berpengaruh terhadap
potensi pokok untuk berproduksi. Kegiatan taksasi ini dilaksanakan pada
2 mandoran panen yang berbeda yaitu di mandor B (seksi A, B, E dan F) serta di
mandor C (seksi C dan D).
Contoh Perhitungan Tenaga Kerja Panen blok 42 (2000), luasan panen
39,91 ha dengan jumlah pokok 4 829 taksasi pokok yang akan dipanen 5 %, dan
basis panen 75 TBS serta AKP 39 %, maka tenaga kerja yang dibutuhkan adalah :
Taksasi 5% x jumlah pokok
=5% x 4829 pokok
=242 pokok (121 pokok/ ha)
• Jumlah TBS yang ditaksasi
=Jumlah pokok taksasi x AKP
51
(a) (b)
55
Pengawasan Panen
Blok
Faktor
1986 1998 2000
1. Buah Mentah (tandan) 3 5 3
2. Buah Masak tinggal di pokok (tandan) 6 4 3
Buah Masak tidak diangkut ke TPH
3. 1 2 1
(piringan/gawangan) (tandan)
4. Brondolan di piringan (buah)* 85 62 43
5. Brondolan di pasar pikul (buah)** 72 98 65
6. Brondolan tertinggal di TPH (buah) 28 26 33
7. Brondolan di potongan tangkai (buah) 32 25 27
mandor panen ataupun kerani buah untuk memberikan denda kepada pemanen
yang melakukan pelanggaran.
Faktor alat panen juga dapat menyebabkan banyaknya losses panen
terutama untuk pokok tua yang tanamannya sudah terlalu tinggi sehingga
pemanen sering melewati pokok yang alat panennya tidak dapat mencapai TBS
tersebut. Faktor lahan merupakan salah satu faktor yang dapat menyebabkan
terjadinya kehilangan produksi. Contohnya adalah kondisi lahan yang banyak
ditumbuhi semak (gulma) di daerah piringan ataupun pasar pikul, sehingga
pemanen terkadang lalai untuk masuk ke lahan untuk mengutip brondolan. Selain
itu, pemanen dapat menggunakan kondisi piringan dan gawangan mati yang tidak
bersih untuk menyembunyikan brondolan ataupun buah mentah yang tidak
sengaja dipanen.
Faktor keadaan tanaman juga dapat menyebabkan kehilangan produksi.
Faktor keadaan tanaman yang dapat menyebabkan kehilangan produksi seperti
tanaman under pruning ataupun masih adanya pelepah sengkleh. Penulis juga
59
Kesimpulan
DAFTAR PUSTAKA
Adisewojo, R.S. 1982. Bercocok Tanam Kelapa sawit (Camellia sinensis). Sumur
bandung. Bandung. 224 hal.
Hartley, C.W.S. 1967. The Oil Palm. Associated Companies, branches, and
Representatives throuhout the World. London. Hlm. 609.
Sutrisno, L. Dan R. Winahyu. 1991. Kelapa Sawit : Kajian Sosial – Ekonomi.
Aditya Media. Yogyakarta. 136 hal.
66
LAMPIRAN
Lampiran 1. Jurnal Harian Kegiatan Magang Sebagai Karyawan Harian Lepas (KHL) di PT Socfindo Perkebunan Bangun Bandar, Dolok
Masihul, Serdang Bedagai, Sumatera Utara
Prestasi Kerja
Tanggal Uraian Kegiatan Lokasi
Penulis Karyawan Standar
25-6-2012 Tiba di Perkebunan Bangun Bandar Kantor Pengurus
26-6-2012 Orientasi Lapang Divisi IV
27-6-2012 Orientasi Lapang Divisi IV
28-6-2012 Pengendalian Gulma (rerumputan) 1,48 ha/hk 1,56 ha/hk 2,5 ha/hk Blok 99, Div IV
29-6-2012 Pemanenan Kelapa Sawit 208 TBS/hk 272 TBS/hk 157 TBS/hk Blok 100, Div IV
30-6-2012 Pemanenan Kelapa Sawit 204 TBS/hk 357,5 TBS/hk 220 TBS/hk Blok 99 & 100, Div IV
02-7-2012 Pengendalian Gulma (piringan kelapa sawit) 2,67 ha/hk 3,18 ha/hk 2,5 ha/hk Blok 101, Div IV
03-7-2012 Pengendalian Gulma (piringan kelapa sawit) 1,84 ha/hk 2,15 ha/hk 2,5 ha/hk Blok 80, Div IV
04-7-2012 Pengendalian Hama 6,3 ha/hk 6,3 ha/hk 7 ha/hk Blok 101, Div IV
05-7-2012 Pemupukan (pupuk ZA) 450 kg/hk 600 kg/hk 500 kg/hk Blok 87, Div IV
06-7-2012 Pemanenan Kelapa Sawit 174 TBS/hk 310 TBS/hk 157 TBS/hk Blok 91 & 93, Div IV
07-7-2012 Pemanenan Kelapa Sawit 210 TBS/hk 330 TBS/hk 220 TBS/hk Blok 99 & 100, Div IV
09-7-2012 Pemanenan Kelapa Sawit 207 TBS/hk 414 TBS/hk 220 TBS/hk Blok 99, Div IV
10-7-2012 Pengendalian Gulma (rerumputan) 0,75 ha/hk 0,85 TBS/hk 1 ha/hk Blok 101, Div IV
11-7-2012 Penanaman Rumput Vertiver Blok 102, Div IV
12-7-2012 Pengendalian Gulma (rerumputan) 0,76 ha/hk 0,805 ha/hk 1 ha/hk Blok 101, Div IV
13-7-2012 Pemupukan (pupuk kompos) 0,6 ton/hk 1,5 ton/hk 1,5 ton/hk Blok 89. Div IV
14-7-2012 Pemanenan Kelapa Sawit 210 TBS/hk 333 TBS/hk 220 TBS/hk Blok 100, Div IV
6
7
Lampiran 2. Jurnal Harian Kegiatan Magang Sebagai Pendamping Mandor di PT Socfindo Perkebunan Bangun Bandar, Dolok Masihul, Serdang
Bedagai, Sumatera Utara
Prestasi Kerja
Jumlah Luas Areal Lama
Tanggal Uraian Kegiatan Lokasi
Karyawan yang yang diawasi Kegiatan
diawasi (orang) (ha) (jam)
16 -7-2012 Pemanenan Kelapa Sawit 22 80,85 7 Blok 99, Div IV
17 -7-2012 Penguntilan Pupuk 2 4 ton 4 Gudang pupuk
18 -7-2012 Pemanenan Kelapa Sawit 13 27,62 7 Blok 89, Div IV
19 -7-2012 Pemanenan Kelapa Sawit 17 54,81 7 Blok 91, Div IV
20 -7-2012 Pemanenan Kelapa Sawit 18 50,96 5 Blok 100, Div IV
21 -7-2012 Pemanenan Kelapa Sawit 17 80,85 7 Blok 99, Div IV
23 -7-2012 Pemupukan (pupuk Borax) 5 34,5 7 Blok 100, Div IV
24 -7-2012 Pemupukan (pupuk Za) 7 14,88 5,5 Blok 70, Div IV
25 -7-2012 Pekerjaan Dongkel Kayu 12 4,8 7 Blok 80, Div IV
26 -7-2012 Penanaman Kelapa Sawit 3 900 bibit 6 Lokasi Pembibitan
27 -7-2012 Pemupukan (pupuk Za) 8 19 5 Blok 93, Div IV
28 -7-2012 Pemanenan Kelapa Sawit 16 80,85 7 Blok 99, Div IV
30 -7-2012 Kegiatan Tunas Pasir 5 2,14 7 Blok 93 Petak 3, Div IV
31 -7-2012 Pemupukan (pupuk Za) 8 19,8 6 Blok 93 Petak 4, Div IV
01 -8-2012 Pemupukan (pupuk Za) 8 19 6 Blok 91 Petak 4, Div IV
02 -8-2012 Kastrasi 4 11,5 7 Blok 101, Div IV
03 -8-2012 Pemupukan (pupuk Za) 9 17,3 4,5 Blok 91 Petak 1, Div IV
04 -8-2012 Kastrasi 2 6 7 Blok 102, Div IV
05-8-2012 Pemanenan Kelapa Sawit 10 42 7 Blok 70 & 93, Div IV
6
8
Lampiran 3. Jurnal Harian Kegiatan Magang Sebagai Pendamping Asisten Divisi di PT Socfindo Perkebunan Bangun Bandar, Dolok Masihul,
Serdang Bedagai, Sumatera Utara
Prestasi Kerja
Jumlah Mandor
Tanggal Uraian Kegiatan Luas Areal yang Lama Kegiatan Lokasi
yang diawasi
diawasi (ha) (jam)
(orang)
Penanaman Kelapa Sawit 1 1,5 2 Blok 102, Div IV
06-8-2012 Pemupukan (pupuk Za) 1 19 5 Blok 86, Div IV
Taksasi Panen 1 2,78 2 Blok 91, Div IV
Pemupukan (pupuk Za) 1 19 7 Blok 86, Div IV
07-8-2012
Taksasi Panen 1 11,4 3 Blok 89, Div IV
Pengendalian Gulma 1 7 7 Blok 80, Div IV
08-8-2012
Taksasi Panen 1 4 5 Blok 99, Div IV
Periksa Ancak Panen 1 10 7 Blok 99, Div IV
09-8-2012
Taksasi Panen 1 5 3,5 Blok 93 & 70, Div IV
Pengurusan Administrasi Kebun 1,5 Kantor Div IV
10-8-2012
Penghitungan Produksi Kelapa 1 14 3,5 Blok 70, Div IV
11-8-2012 Pemanenan Kelapa Sawit 1 Blok 86 & 93, Div IV
Sensus Buah Kuartal III 2012 1 2 3 Blok 89, Div IV
12-8-2012
Pemanenan Kelapa Sawit Blok 89 & 91, Div IV
Supervisi 3,5 Kantor Pengurus
13-8-2012
Rapat Pengurus, Askep, dan Asisten Kebun 5 Kantor Pengurus
14-8-2012 Sensus Produksi Buah Kuartal III 2012 1 22 7 Blok 70 & 86, Div IV
Administrasi Kebun (Produksi dan Biaya) 1,5 Kantor Div IV
15-8-2012
Pemanenan Kelapa Sawit & Periksa Hanca 1 14 5 Blok 70, Div IV
Pengurusan Administrasi Divisi 2 Kantor Div IV
16-8-2012
Pemanenan Kelapa Sawit & Periksa Hanca 1 54,81 4,5 Blok 91, Div IV
17-8-2012 s/d Libur Hari Raya Idul Fitri
22-8-2012
6
9
23-8-2012 Pemanenan Kelapa Sawit 1 19 7 Blok 28, Div II
24-8-2012 Pemanenan Kelapa Sawit 1 26 7 Blok 34, Div II
Pengurusan Administrasi Kebun Kantor Div II
27-8-2012 Pemanenan Kelapa Sawit 1 26,17 4 Blok 27, Div II
Taksasi Panen 1 2 1 Blok 27, Div II
Pengurusan Administrasi Kebun 2,5 Kantor Div II
28-8-2012 Pemanenan Kelapa Sawit & Pemeriksaan 4 Blok 27, Div II
Hama
Pengurusan Administrasi Kebun 2 Kantor Div II
29-8-2012 Pemanenan Kelapa Sawit 2 76 4,5 Blok 33 & 35, Div II
Pengurusan Administrasi Kebun 2,5 Kantor Div II
Pengurusan Administrasi Kebun 2 Kantor Div II
30-8-2012
Pemanenan Kelapa Sawit 1 55,79 4,5 Blok 39, Div II
Pengurusan Administrasi Kebun 1,5 Kantor Div II
31-8-2012
Pemanenan Kelapa Sawit 2 32 5 Blok 32, Div II
Pengendalian Gulma 1 18 5 Blok 28, Div II
01-9-2012
Sensus Ulat 1 4 2 Blok 29, Div II
Mencari Data Kebun 1,5 Kantor Pengurus
03-9-2012
Pemanenan Kelapa Sawit 1 27,18 5 Blok 44, Divisi II
Mencari Data Kebun 1,5 Kantor Pengurus
04-9-2012
Pemanenan Kelapa Sawit 2 39,91 3,5 Blok 42, Divisi II
Pengendalian Gulma 1 10 7 Blok 29, Div II
05-9-2012
Taksasi Panen 1 4 3 Blok 27, Div II
Pengendalian Gulma 1 11 7 Blok 40, Div II
06-9-2012
Taksasi Panen 1 4 3 Blok 28, Div II
Pemupukan 1 17 7 Blok 36, Div II
07-9-2012
Taksasi Panen 1 3 3 Blok 29, Div II
Pemupukan 1 16 7 Blok 39, Div II
08-9-2012
Taksasi Panen 1 4 3 Blok 30, Div II
Pengurusan Administrasi Kebun Kantor Div II
10-9-2012
Pemanenan Kelapa Sawit 2 25 5 Blok 29, Div II
7
0
Pengurusan Administrasi Kebun Kantor Div II
11-9-2012
Pemanenan Kelapa Sawit 1 12 7 Blok 41, Div II
Pengurusan Administrasi Kebun Kantor Div II
12-9-2012
Pemanenan Kelapa Sawit 1 15 7 Blok 19, Div II
Mencari Data Kebun Kantor pengururs
13-9-2012
Pemanenan Kelapa Sawit 1 14 7 Blok 23, Div II
Rapat Pengurus, Askep, dan Asisten Kebun Kantor pengururs
14-9-2012
Pengurusan Administrasi Divisi Kantor Div II
Pengurusan Administrasi Divisi Kantor Div II
15-9-2012
Pemanenan Kelapa Sawit & Periksa Hanca 1 11 7 Blok 33, Div II
Pemanenan Kelapa Sawit & Pemeriksaan 1 11 7 Blok 32, Div II
17-9-2012
Hama
Pemanenan Kelapa Sawit & Periksa Hanca 1 16 7 Blok 27, Div II
18-9-2012
Pengendalian Gulma 1 10 3 Blok 26, Div II
Pemanenan Kelapa Sawit & Periksa Hanca 1 13 7 Blok 47, Div II
19-9-2012
Pengendalian Gulma 1 17 3 Blok 48, Div II
20-9-2012 Mencari Data Kebun Kantor pengurus
21-9-2012 Mencari Data Kebun Kantor pengurus
22-9-2012 Mencari Data Kebun Kantor pengurus
24-9-2012 Persiapan Pulang
25-9-2012 Persiapan Pulang
7
1
Lampiran 4. Peta Kebun Bangun Bandar
7
2
Lampiran 5. Peta Tanah Kebun Bangun Bandar
7
3
Lampiran 6. Data Curah Hujan Kebun Bangun Bandar Tahun 2002-2011
BULAN 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 Rata-Rata
HK CH HK CH HK CH HK CH HK CH HK CH HK CH HK CH HK CH HK CH HK CH
MEI 11 103 11 264 10 132 8 148 16 350 19 378 13 159 12 239 9 131 8 171 12 208
JUNI 10 191 9 134 11 81 8 190 10 276 9 126 6 163 5 96 14 258 13 211 10 173
JULI 9 107 12 207 12 169 13 283 7 91 11 260 12 206 8 217 15 222 9 240 11 200
AGUSTUS 9 72 9 195 6 137 7 169 15 262 13 187 12 175 8 11 5 14 246 16 365 11 192
SEPTEMBER 17 245 16 350 17 309 11 225 13 226 15 243 16 357 14 318 13 199 14 301 15 277
OKTOBER 10 328 19 624 18 318 25 340 18 505 16 209 14 339 11 252 11 218 20 348 16 348
NOVEMBER 16 278 8 181 12 137 17 177 17 251 14 275 12 290 13 218 17 286 11 136 14 223
DESEMBER 10 101 11 173 13 92 15 270 14 303 8 82 12 135 7 155 12 233 11 185 11 173
JUMLAH 116 2014 137 2754 134 1971 122 2128 142 2638 130 2289 127 2330 113 2282 131 2215 143 2683 130 2.330
BK 0 0 0 2 1 2 1 0 0 0
0,6
BL 1 2 4 0 3 1 1 2 2 0
1,6
BB 11 10 8 10 8 9 10 10 10 12
9,8
Keterangan: BK= MM < 60 mm, BL= MM 60-100 mm, BB= MM > 100 mm
− 0,6
Q= × 100%→Q = × 100% = 6,12%
− 9,8
7
Menurut klasifikasi Schmidt Ferguson tipe iklim kebun BKLE termasuk kelas A 4
Lampiran 7. Struktur Organisasi
Pengurus
Askep
Asisten Tekniker
Mantri KTU
Div. I - III 1
Recolte
Mantri
Tanaman Tekniker
2
Mandor I Mandor I Krani
- Produksi - Keliling
Perawatan Krani - Krani Kepala Kepala
Gudang Poliklinik Mandor Kepala Kepala
Krani Keamanan Krani Mandor
Mantri - Pengolaha Bengkel Bengkel
Pabrik Transport
Mantri n Umum Motor
Mandor Mandor - Opas
Pot. Buah Mandor Kantor
Krani - Tukang - Supir, Tukang -
Karyawan
Krani Tukang operator Tukang
Opas Pembantu Satpam/
Kantor Paramedis
Gudang centeng
Karyawan Karyawan Karyawan
Karyawan Kenek
7
5