Disusun oleh :
Asdiaji
8125
2024/2025
KATA PENGANTAR
5. Kepada semua pihak yang telah memberikan bantuan kepada saya sehingga dapat
membantu saya dalam menyelesaikan pembuatan laporan akhir praktek kerja
lapangan ini.
Asdiaji
2
LEMBAR PENGESAHAN
Disetujui Oleh :
Pembimbing PKL 2
3
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR ....................................................................................... 2
LEMBAR PENGESAHAN ............................................................................... 3
DAFTAR ISI ...................................................................................................... 4
BAB 1. PENDAHULUAN ................................................................................ 5
1.1. Latar Belakang ................................................................................... 5
1.2. Maksud dan Tujuan PKL ................................................................... 6
1.2. Tempat dan Waktu PKL .................................................................... 6
BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA ....................................................................... 7
2.1. Sejarah BTPH Wilayah 1 ................................................................... 7
2.2. Visi dan Misi BTPH Wilayah ........................................................... 7
2.3. Tugas dan Fungsi BTPH Wilayah 1 ..................................................
2.4. Struktur Organisasi BTPH Wilayah 1 ............................................... 9
BAB 3. KEGIATAN PELAKSANAAN ........................................................... 11
3.1. Pembersihan Lingkungan .................................................................. 11
3.2. Penyemprotan ................................................................................... 11
33. Pemupukan Dasar .............................................................................. 12
3.4. Penyemaian Tanaman ....................................................................... 12
3.5. Penanaman Tanaman ........................................................................ 13
3.6. Penyiraman Tanaman ....................................................................... 13
3.7. Penyortiran Bibit Durian ................................................................... 14
3.8. Penyulaman Bibit Durian .................................................................. 14
3.9. Pemasangan Sungkup ....................................................................... 15
3.10. Perendaman Bibit ........................................................................... 15
3.11. Okulasi ............................................................................................ 16
3.12. Penyapihan Bibit ............................................................................. 17
3.13. Pengepakan Bibit ............................................................................ 18
BAB 4. PENUTUP ............................................................................................. 19
4.1. Kesimpulan ........................................................................................ 19
4.1. Saran .................................................................................................. 19
LAMPIRAN ....................................................................................................... 20
4
BAB 1
PENDAHULUAN
5
untuk mempersiapkan siswa agar memiliki kemampuan teknis dengan wawasan
yang luas dan fleksibel di era kemajuan teknologi dan ilmu pengetahuan,
meningkatkan mutu dalam sekolah menengah kejuruan ( SMK ), serta mengasah
dan mengimplementasikan materi yang diperoleh siswa dari sekolah masing-
masing terkait jurusannya.
Adapun maksud dan tujuan dari kegiatan Praktik Kerja Lapangan yang
dilakukan di BTPH WILAYAH 1 ini adalah :
1. Meningkatkan mutu dan kualitas pendidikan dan kejuruan melalui
peran serta industridalam meningkatkan keahlian siswa.
2. Menghasilkan lulusan yang memiliki pengetahuan keterampilan dan etos
kerja yang sesuaidengan tuntutan di dunia kerja.
6
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
7
dalam Rencana Strategis Tahun 2020 - 2024 BPTH Wilayah I. Adapun Visi-nya
adalah
8
melaksanakan penyusunan rencana dan evaluasi perbenihan tanaman hutan;
sertifikasi, pemantauan peredaran benih dan bibit; pembangunan dan
pengelolaan sumber benih; dan pengelolaan sumber daya genetic
10. penyajian data dan informasi perbenihan dan pembibitan tanaman hutan;
dan
9
organisasi yang terdiri dari 1 (satu) Kepala Balai dibantu 3 (tiga) seksi yaitu Seksi
Perencanaan dan Evaluasi Perbenihan, Seksi Sumber Benih dan Sumber Daya
Genetik, dan Sertifikasi dan Pemantauan Peredaran Benihdan Bibit, 1 (satu) Sub
Bagian Tata Usaha serta Kelompok Fungsional/Pengendali Ekosistem Hutan
(PEH) seperti digambarkan berikut :
10
BAB 3
KEGIATAN PELAKSANAAN
3.2. Penyemprotan
Rumput liar apapun itu jenisnya jika sudah tumbuh banyak akan sulit
untuk di basmi. Ketika kita sudah berusaha untuk membersihkannya dengan cara
memotongnya dan juga mencabutnya. Tapi kita tahu cara seperti ini kurang efektif
karena masih saja ada akar yang tertinggal di dalam tanah. Maka dengan cepat
akar - akar rumput liar tadi dalam hitungan minggu sudah mulai tumbuh kembali,
apalagi jika waktunya di musim hujan.
Herbisida atau racun gulma (herbicide) adalah senyawa atau material yang
disebarkan pada lahan pertanian untuk menekan atau memberantas gulma
pengganggu tanaman utama yang menyebabkan penurunan hasil pertanian.
Lahan pertanian biasanya ditanami sejenis atau dua jenis tanaman pertanian.
Namun, tumbuhan lain juga dapat tumbuh di lahan tersebut, karena kompetisi
dalam mendapatkan hara di tanah, perolehan cahaya matahari, dan keluarnya
substansi alelopatik, tumbuhan lain ini tidak diinginkan keberadaannya. Herbisida
digunakan sebagai salah satu sarana pengendalian gulma.
11
2. Herbisida dimasukkan kedalam hand sprayer sesuai dosis yang ditentukan
3. Herbidisa siap diaplikasikan pada rumput liar atau gulma.
4. Proses penyemprotan herbisida pada gulma selesai.
3. Media tanam yang sudah dicampur kompos lalu dimasukkan kedalam polybag.
Langkah-langkah penyemaian :
1. Rendam benih dalam air hangat kuku selama kurang lebih 3 jam, lalu tiriskan.
12
3. Selanjutnya, buat lubang tanam dan letakkan benih sayur di dalamnya.
2. Isi tanah kedalam polybag, pastikan tanah dalam kondisi yang gembur.
13
1. Alat dan bahan disediakan dahulu.
2. Penyiraman tanaman dilakukan secara manual dengan menggunakan selang air.
3. Penyiraman dilakukan rutin setiap hari pada pagi dan sore hari.
4. Proses penyiraman tanaman selesai.
Penyulaman adalah kegiatan mengganti tanaman yang mati, rusak atau tidak
sehat dengan menggunakan bibit baru. Tujuan dari penyulaman adalah untuk
meningkatkan presentase jumlah tanaman pada suatu lahan sehingga penggunaan
lahan menjadi lebih optimal.
14
3.9. Pemasangan Sungkup
2. Tancamkan potongan bambu 1, sedalam 8 cm pada bibit bagian tepi kanan kiri
panjang bedenggan dengan jarak 1 m.
3. Pasanglah potongan bambu dengan ukuran pada sisi bagian tepi kanan dan kiri
panjang bedengan dan ukuran pada sisi-sisi tepi lebar bedengan, dan
ikatlah dengan tali.
5. Pasang potongan bambu diatas pasangan bambu yang berbentuk elips sehingga
membentuk sebuah kerangka naungan dan ikatlah pada setiap pertemuan bambu.
7. Pasanglah potongan bambu no 1 dan pada bagian bawah plastik dari ke dua sisi
panjang plastik dengan cara potongan bambu digulungkan atau dilipat ke plastik
sampai plastik bawah menggantung di tanah, dan ikatlah gulungan
plastik dan bambu.
15
tentang perendaman benih selama ini lebih banyak dilakukan sebatas hingga
perkecambahan tidak sampai pertumbuhan dan hasil tanaman.
Zat pengatur tumbuh (ZPT) adalah senyawa organik alami atau sintetis yang
mempromosikan, menghambat atau memodifikasi pertumbuhan secara kualitatif
dan perkembangan tanaman. Zat pengatur tumbuh berperan penting dalam
mengontrol proses biologi dalam jaringan tanaman.
5. Bibit ditiriskan.
Langkah-langkah okulasi :
16
3. Pengambilan mata tunas ini bisa dilakukan dengan tiga cara yaitu bentuk
pengambilan segi empat, sayatan, dan bulat.
4. Mata tunas yang telah diperoleh kemudian disisipkan atau ditempelkan pada
jendela okulasi yang telah dibuat pada batang bawah.
6. Ikatan okulasi bisa dibuka setelah kurang lebih satu bulan setelah pelaksanaan
untuk dilihat mata tempelnya. Jika mata tempel masih menunjukkan warna hijau
segar dan sudah melekat dengan batang bawah berarti okulasi berhasil dilakukan.
2. Lakukan penyortiran bibit, bibit yang siap tanam memiliki kriteria tertentu
seperti memilikiminimal 2 helai daun
17
3. Siapkan media tanam cocopeat lalu masukan kedalam polybag setelah itu
lakukan penyiraman
4. Lubangi media tanam dengan kedalaman 2-3 cm atau sedalam 2 ruas jari
telunjuk
5. Setelah lubang tanam siap lalu masukan bibit kedalamnya (akar bibit tidak
boleh terlalu panjang jika akar bibit terlalu panjang maka harus dipotong) pada
proses penanaman akarbibit tidak boleh menekuk setelah bibit ditanam lalu tutup
lubang tanam dan lakukan penyiraman
6. Penyiraman dilakukan secara rutin minimal 1 hari sekali pada pagi hari.
Alpukat termasuk salah satu buah yang cukup populer. Jenis buah yang
memiliki ciri berdaging lunak dan memiliki rasa yang khas ini sangat mudah
ditemukan. Baik itu di pasar, atau di toko buah-buahan. Namun tahukah, budidaya
buah alpukat termasuk memiliki peluang yang menjanjikan. Potensi pasarnya
masih terbuka lebar. Tanaman alpukat bisa hidup dan tumbuh dengan baik di
dataran tinggi atau rendah. Perawatannya juga cukup mudah. Masa produktif
pohonalpukat juga tergolong lama. Dengan perawatan maksimal, pohon alpukat
tetap produktif belasanhingga puluhan tahun lamanya. Namun tidak sedikit dari
para petani yang kurang memahami jenis alpukat yang memiliki prospek bagus
karena kualitas buah alpukat yang unggul.
18
BAB 4
PENUTUP
4.1. Kesimpulan
4.2. Saran
Dari hasil selama saya melakukan kegiatan PRAKERIN, saya memberikan saran
agar PRAKERIN dapat dilaksanakan dengan lancar dan baik kedepannya serta
saya berharap kepadapara peserta PRAKERIN agar mempersiapkan diri dengan
menguasai pelajaran yang akan diterapkan dalam industri, agar memudahkan
dalam melakukan praktek kerja lapangan di perusahaan.
19
LAMPIRAN
Gambar 1.3. Menyortir Bibit Durian Gambar 1.4. Menyulam Bibit Durian
20