Anda di halaman 1dari 59

LAPORAN

PRAKTEK KERJA LAPANGAN


HUBUNGAN MASYARAKAT

PERAN HUBUNGAN MASYARAKAT KEBUN RAYA BOGOR


DALAM PUBLIKASI KEGIATAN WISATA FLORA

Jl. Ir. H. Juanda No.13 Bogor Tengah

Disusun oleh :

MUHAMMAD FAUZI RAMADHANI

044116507

PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI


FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU BUDAYA
UNIVERSITAS PAKUAN BOGOR
2019
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur saya ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena
atas lindungan yang telah memberikan berupa kesehatan, kesempatan kepada saya
sehingga mampu menyelesesaikan Laporan Praktik Kerja Lapangan ini.

Laporan Praktik Kerja Lapangan ini berjudul “PERAN HUBUNGAN


MASYARAKAT KEBUN RAYA BOGOR DALAM PUBLIKASI
KEGIATAN WISATA FLORA” di Kebun Raya Bogor. Praktik Kerja
Lapangan ini telah dilaksanakan dengan baik di Kebun Raya Bogor yang
berlokasi di Jl. Ir.H.Juanda No.13.

Tujuan utama dari Praktik Kerja Lapangan ini adalah untuk memantapkan
teori dan praktik yang telah dipelajari di kampus dan dapat diselesaikan dengan
serta diaplikasikan di lapangan. Dalam proses pembuatan laporan ini tak lupa
menghaturkan sujud kepada orang tua saya yang telah banyak memberikan
dorongan semangat dari awal hingga selesainya laporan ini. Tak lupa juga saya
ucapkan terima kasih kepada teman-teman di kampus yang telah memberikan
dorongan moril dan material serta informasi.

Dengan segala hormat saya ucapkan banyak terima kasih kepada


bapak/ibu Dosen FISIB Universitas Pakuan Bogor sehingga kapi dapat
menerapkan ilmu yang diberikan kepada kami sebagai bekal ilmu untuk mengabdi
kepada masyarakata.

Ucapan terima kasih ini juga saya ucapkan kepada:

1. Saripudin dan Elly Yulia orang tua yang telah membimbing, menasehati,
mendoakan penulis hingga pada saat ini.
2. Anggi Destiar, Astrid Andini,dan M.Naufal Abhan selalu mendukung
penulis dalam menjalankan ini.
3. Pusat Konservasi Tumbuhan Kebun Raya Bogor dan Lembaga Ilmu
Pendidikan Indonesia (LIPI)
4. Dr. Agnes Setyowati H,M. Hum selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan
Ilmu Budaya Universitas Pakuan Bogor.

i
5. Muslim, M. Si. Selaku ketua Program Studi Ilmu Komunikasi, beserta
jajarannya.
6. Dwi Rini Sovia Firdaus selaku dosen wali konsentrasi kehumasan.
7. Dini Valdiani M. Si. Selaku dosen pembimbing PKL.
8. Rosniati Apriani Risna M. Si selaku kepala sub kerjasama dan informasi.
9. Melani Kurnia Riswati, S. Si. selaku pembimbing PKL di Kebun Raya
Bogor.
10. Seluruh jajaran staf di Kebun Raya Bogor
11. Keluarga yang telah memberi dukungan kepada penulis.

Saya menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari kesempurnaan dengan segala
kekurangannya. Untuk itu saya mengharapkan adanya kritik dan saran dari semua
pihak demi kesempurnaan laporan Praktik Kerja Lapangan ini. Akhir kata saya
berharap, semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi rekan-rekan Mahasiswa-
Mahasiswi dan pembaca sekaligus demi menambah pengetahuan tentang Praktik
Kerja Lapangan.

Bogor, 25 September 2019

Muhammad Fauzi Ramadhani

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL
HALAMAN PENGESAHAN
HALAMAN PERSETUJUAN
KATA PENGANTAR ......................................................................................... i
DAFTAR ISI ........................................................................................................ iii
DAFTAR GAMBAR ........................................................................................... v

BAB 1 PENDAHULUAN1
1.1 Latar Belakang PKL .................................................................... 1
1.2 Ruang Lingkup PKl..................................................................... 3
1.3 Tujuan PKL ................................................................................. 4
1.3.1 Tujuan Umum Praktek Kerja Lapangan (PKL) ................. 4
1.3.2 Tujuan Khusus Praktek Kerja Lapangan (PKL) ................ 4
1.4 Manfaat PKL ................................................................................ 4

BAB II TINJAUAN PUSTAKA


2.1 Komunikasi ................................................................................. 6
2.1.1 Unsur-unsur komunikasi.................................................... 6
2.2 Humas ......................................................................................... 7
2.3 Fungsi Humas.............................................................................. 7
2.4 Tujuan Humas ............................................................................. 8
2.5 Publikasi ...................................................................................... 8
2.5.1 Proses Publikasi ................................................................. 8
2.5.2 Media Publikasi ................................................................. 10
2.6 Pariwisata .................................................................................... 10
2.7 Jenis-jenis Wisata ........................................................................ 11
2.8 Wisata Flora ................................................................................ 16

BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN


3.1 Sejarah Kebun Raya Bogor ......................................................... 17
3.2 Kegiatan Operasional Kebun Raya Bogor .................................. 18
3.3 Struktur Organisasi...................................................................... 18
3.3.1 Visi dan Misi PKT Kebun Raya Bogor ............................. 18

iii
3.3.2 Tujuan dan Sasaran ............................................................ 19
3.3.3 Kedudukan, Tugas, dan Funsi ........................................... 20
3.3.4 Deskripsi Tugas .................................................................. 21
3.3.5 Logo Kebun Raya Bogor ................................................... 23
3.3.6 Struktur Organisasi............................................................. 23

BAB IV PELAKSANAAN PKL


4.1 Bentuk pelaksanaan PKL ............................................................ 24
4.2 Prosedur kerja PKL ..................................................................... 24
4.3 Kendala dan penyelesaiannya ..................................................... 27

BAB V PEMBAHASAN
5.1 Publikasi Kegiatan Wisata Flora ................................................. 29
5.2 Hambatan-hambatan Dalam Publikasi Kegiatan Wisata Flora ... 32

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN


6.1 Kesimpulan ................................................................................. 34
6.2 Saran............................................................................................ 35
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 36
LAMPIRAN ......................................................................................................... 37
1. Foto kegiatan PKL .................................................................................... 38

iv
DAFTAR GAMBAR

Gambar 1 Logo Kebun Raya Bogor...................................................................... 23


Gambar 2 Struktur Organisasi ............................................................................... 23
Gambar 3 Pelaksanaan Wisata Flora..................................................................... 29

v
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Jurusan Ilmu komunikasi merupakan salah satu jurusan yang terdapat pada
Fakultas Ilmu sosial dan Ilmu Budaya. Jurusan ini memiliki 4 konsentrasi
yaitu Hubungan Masyarakat, Jurnalistik, Penyiaran, dan Manajemen
Komunikasi. Jurusan ini mempunyai tujuan untuk melatih keterampilan, serta
kecakapan mahasiswa dalam bidang ilmu komunikasi. Salah satu cara dari
jurusan untuk meningkatkan keterampilan mahasiswa adalah dengan
dibuatnya program Praktik Kerja Lapangan, atau yang sering dikenal dengan
istilah magang.

Praktik kerja lapangan merupakan kewajiban yang harus diikuti


mahasiswa program studi Ilmu Komunikasi di Fakultas Ilmu sosial dan ilmu
Budaya Universitas Pakuan. Program ini bertujuan untuk agar mahasiswa
mengenal dan memiliki pengalaman dalam dunia kerja yang berkaitan dengan
ilmu komunikasi kosentrasi Kehumasan. Diharapkan mahasiswa yang telah
Praktik Kerja Lapangan memiliki Pengetahuan dan keterampilan untuk bekal
menjadi pribadi yang handal dalam menerapkan ilmu komunikasi agar
bermanfaat bagi masyarakat.

Kegiatan PKL diharapkan dapat merubah kepribadian, sikap, dan tingkah


laku mahasiswa kedepannya yang lebih baik. Para mahasiswa dituntut untuk
mengembangkan soft skill meraka dengan cara membangun komunikasi dan
berbaur dengan seluruh karyawan dalam perusahaan. Diharapkan, kegiatan
PKL tersebut menjadi penghubung antara dunia kerja dengan dunia
pendidikan serta dapat menambah pengetahuan tentang dunia kerja
khususnya di bidang kehumasan sehingga mahasiswa akan mampu mengatasi
persaingan di dunia kerja.

Para mahasiswa dalam pelaksanaan kegiatan PKL, dapat merasakan


langsung bagaimana menghadapi dunia kerja di lapangan. Selain itu juga
dituntut kemampuannya untuk menelaah ilmu pengetahuan yang telah

1
2

didapatkannya selama bangku perkuliahaan dan menerapkannya ke dalam


dunia kerja.

Praktik Kerja Lapangan merupakan penerapan antara sikap, keterampilan,


dan kemampuan yang diperoleh mahasiswa di bangku kuliah dengan
mengikuti praktik kerja lapangan diharapkan dapat menambah pengetahuan
dan pengalaman mahasiswa dalam mempersiapkan diri untuk memasuki
dunia kerja nyata. PKL merupakan salah satu syarat untuk menyelesaikan
program pendidikan Strata-1 (S1) Universitas Pakuan Fakultas Ilmu Sosial
dan Ilmu Budaya konsentrasi Hubungan Dengan Masyarakat. Melalui PKL
ini mahasiswa bisa merasakan secara langsung bagaimana tanggung jawab
dan disiplin dalam tugas yang telah diberikan kepada mahasiswa peserta
praktik kerja lapangan.

Hubungan masyarakat dalam instansi pemerintah merupakan hal yang


penting untuk melakukan komunikasi antar publik eksternal maupun publik
internal yang bertujuan untuk menumbuhkan rasa saling pengertian, saling
percaya, saling membantu dan kerjasama. Selain itu, untuk mempublikasikan
mempromosikan kebijakan-kebijakan instansi , dan memberikan informasi
secara teratur serta hasil-hasil kerja instansi. Namun, tidak semua instansi
pemerintah memilik bagian humas untuk terjun langsung menaungi segala
aktivitas Humas.

Kebun Raya Bogor adalah kawasan konservasi yang memiliki


keanekaragaman tanaman dan pepohonan yang didatangkan dari Indonesia
maupun luar Indonesia. Selain memiliki keanekaragaman tanaman dan
pepohonan, Pusat Konservasi Tumbuhan atau yang disingkat menjadi PKT.

Melalui pradigma barunya saat ini Kebun Raya tidak hanya sebagai obyek
wisata dan tempat koleksi tumbuhan semata, namun juga sebagai ajang
pendidikan lingkungan. Karena itu dalam Kebun Raya disediakan berbagai
sarana yang dapat menunjang kegiatan pendidikan lingkungan, seperti papan-
papan interprestasi, Program Wisata Flora, pemanduan keliling, serta
bimbingan pelajar dan mahasiswa. Sebagai sebuah program pendidikan
lingkungan yang sudah berjalan sejak tahun 1992, program Wisata Flora saat

2
3

ini semakin diminati pengunjung dari kalangan pelajar, hal tersebut sejalan
dengan tujuan program ini untuk melengkapi kurikulum sekolah dalam
memperkenalkan tumbuhan dan isu-isu lingkungan hidup melalui Kebun
Raya kepada kelompok pelajar mulai dari TK hingga SMA.

Penulis memilih Kebun Raya Bogor sebagai tempat PKL, Karena Kebun
Raya Bogor merupakan objek wisata favorit dalam negeri maupun luar
negeri. Di Kebun Raya Bogor ini banyak sekali kegiatan Humasnya sangat
cocok untuk mengpraktekan ilmu yang didapat di bangku perkuliahan dan
mengasah kemampuan penulis untuk berkembang.

Pada Praktik Kerja Lapangan ini, penulis mendapat kesempatan untuk


praktik kerja lapangan di Kebun Raya Bogor. Penulis ditempatkan pada
subbagian Informasi dan kerja sama karena penulis tertarik untuk
mempelajari bidang informasi dan kerjasama pada bidang tersebut banyak
melakukan kegiatan yang berkaitan dengan aktivitas kehumasan. Salah
satunya melakukan publikasi dalam kegiatan wisata flora.

Kegiatan Wisata Flora merupakan kegiatan yang setiap tahunnya yang


dilaksanakan oleh bagian pendidikan lingkungan. Kegiatan ini bertujuan
untuk melengkapi kurikulum sekolah dalam memperkenalkan tumbuhan-
tumbuhan dan isu-isu lingkungan hidup melalui kebun raya kepada kelompok
pelajar mulai dari TK hingga SMA. Melalui kegiatan flora diharapkan dapat
memberi pemikiran-pemikiran ke arah upaya pelestarian tumbuhan-tumbuhan
sehingga terhindar dari kepunahan. Maka berkaitan dengan latar belakang di
atas penulis tertarik untuk memilih judul “PERAN HUBUNGAN
MASYARAKAT KEBUN RAYA BOGOR DALAM PUBLIKASI
KEGIATAN WISATA FLORA DI KEBUN RAYA BOGOR”.

1.1. Ruang Lingkup Praktik Kerja Lapangan (PKL)

Kegiatan praktik kerja lapangan yang dilakukan di Gedung Konservasi


Kebun Raya Bogor yang bertempat Jl. Ir. H. Juanda No 13, Paledang, Bogor
Tengah, Kota Bogor, Jawa Barat 16003. Praktik kerja lapangan berlangsung
selama satu bulan, terhitung mulai tanggal 1 Juli 2019 hingga 1 Agustus

3
4

2019. Waktu pelaksanaan praktik kerja lapangan disesuaikan dengan jadwal


kerja pegawai yaitu setiap hari Senin – Jum’at pukul 07.30 – 16.00 WIB dan
Sabtu Minggu diizinkan masuk atau tidak. Penulis ditempatkan di subbagian
Informasi dan Kerjasama secara aktif membantu kegiatan Wisata Flora yang
meliputi pembuatan kuisioner, poster serta meliputi melakukan kegiatan
publikasi Wisata Flora.

1.2. Tujuan
Tujuan Praktik Kerja Lapangan di Kebun Raya Bogor adalah sebagai berikut :
1.2.1. Tujuan Umum
1. Menambah Ilmu Pengetahuan, keterampilan, dan pengalaman bagi
mahasiswa dalam menghadapi dunia kerja yang sesungguhnya setelah
menyelesaikan perkuliahan.
2. Mengaplikasikan ilmu yang didapat dari kegiatan perkuliahan dan
menerapkannya dalam dunia kerja.
3. Agar mahasiswa dapat menjelaskan proses pelaksanaan suatu kegiatan
lembaga/instansi/perusahaan sehingga memiliki wawasan dan
pengetahuan yang luas dan dapat mempersiapkan diri dalam dunia
kerja.
4. Mendapat gambaran secara langsung aktivitas humas di Kebun Raya
Bogor.
1.2.2. Tujuan Khusus
1. Untuk mengetahui proses publikasi kegiatan Wisata Flora pada bidang
subbagian Informasi dan Kerjasama.
2. Untuk mengetahui hambatan-hambatan dalam proses publikasi
kegiatan Wisata Flora yang dihadapi subbagian Informasi dan
Kerjasama.
1.3. Manfaat Praktik Kerja Lapangan (PKL)
Manfaat dalam melaksanakan praktik keja lapangan adalah sebagai berikut :
1.3.1. Manfaat Bagi Mahasiswa
1. Menambah ilmu pengetahuan serta mengasah kemampuan diri sendiri
dalam dunia kerja yang sesungguhnya.
2. Dapat memahami tugas sebuah instansi pemerintah.

4
5

3. Dapat menyesuaikan diri dengan lingkungan kerja.


4. Melatih rasa tanggung jawab dan melatih kedisiplinan dalam dunia
kerja.
1.3.2. Manfaat Bagi Instansi
1. Menambah tenaga kerja sementara untuk membantu berbagai kegiatan
instansi.
2. Menjadi sarana penghubung antara instansi dengan perguruan tinggi
khususnya program studi Ilmu Komunikasi dan Ilmu Budaya
Universitas Pakuan Bogor.
1.3.3. Manfaat Bagi Perguruan Tinggi
1. Terjalin hubungan kerjasama yang baik antara instansi dengan
perguruan tinggi.
2. Meningkatkan lulusan yang terbaik melalui pengalaman praktik kerja
lapangan.
3. Mahasiswa mampu menjaga nama baik Universitas di tempat praktik
kerja lapangan.

5
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Komunikasi

Pengertian Komunikasi

Istilah komunikasi berasal dari bahasa Inggris, communication berasal dari


kata latin communis yang berarti sama disini maksudnya mempunyai arti atau
makna yang sama. Jadi kalau ada dua orang telibat dalam bentuk percakapan,
maka komunikasi akan terjadi selama ada kesamaan makna atau artinya.

Menurut Handoko (2009:272) mengatakan bahwa komunikasi adalah


proses pemindahan pengertian dalam bentuk gagasan atau informasi dari
seseorang ke orang lain, yang melibatkan lebih dari sekedar kata-kata yang
digunakan dalam percakapan, tetapi juga ekspresi wajah, intonasi, titik putus
lokal dan sebagainya.

Sedangkan menurut Roger dan D. Lawrence Kincaid (1981) dalam buku


Hafied Cangara (2014:22) komunikasi adalah suatu proses dimana dua orang
atau lebih membentuk atau melakukan pertukaran informasi dengan satu
sama lainnya, yang pada gilirannya akan tiba pada saling pengertian yang
mendalam.

2.1.1 Unsur-Unsur Komunikasi


Paradigma Laswell dalam buku Ngalimun (2017:22) menunjukkan
bahwa komunikasi meliputi lima unsur yaitu:
a. Komunikator (siapa yang mengatakan?)
b. Pesan (mengatakan apa?)
c. Media (melalui saluran/channel/media apa?)
d. Komunikan (kepada siapa?)
e. Efek (dengan dampak/efek apa?)

Jadi berdasarkan pradigma Lasswell tersebut, secaraa sederhana


proses komunikasi adalah pihak komunikator membentuk (encode)

6
7

pesan dan penyampaikannya melalui suatu saluran tertentu kepada


pihak penerima yang menimbulkan efek tertentu.

2.2. Hubungan Masyarakat

Menurut White dan Mazur dalam Suwatno (2018:4) definisikan public


relation adalah segala aktivitas yang bertujuan untuk mempengaruhi perilaku
kelompok manusia dalam hubungannya antar sesama mereka, di mana dalam
hal ini public relations difungsikan sebagai bagian dari strategi organisasi.

Sedangkan menurut Cutlip dan Center serta Glen M. Broom dalam


Suwatno (2018:4) Humas adalah fungsi manajemen yang menilai sikap
publik, mengindentifikasi keijaksanaan dan tata cara seseorang atau
organisasi demi kepentingan publik serta merencanakan dan melakukan suatu
program kegiatan untuk meraih pengertian dan dukungan publik.

Menurut, Larry F. Lamb dan Kathy Brittian Mckee dalam Suwatno


(2018:4) humas adalah komunikasi dan tindakan dalam bagian organisasi
yang mendukung pengembangan dan pemeliharaan hubungan yang saling
menguntungkan antara organisasi dan kelompok-kelompoknya yang saling
ketergantungan.

2.3 Fungsi Hubungan Masyarakat

Fungsi Humas menurut Achmad Helmi D (2018:8)

a. Memelihara komunikasi yang baik dengan karyawan, pemegang saham,


dan keluarga karyawan
b. Membantu pimpinan dalam merumuskan kebijakan
c. Mengadakan acara-acara yang bersifat hiburan atau olahraga dalam
lingkungan perusahaan
d. Memeliha komunikasi yang baik dengan masyarakat sekitar perusahaan,
langganan, instansi, pemerintah dan media masa
e. Mengubah dan memengaruhi pendapat publik untuk mendukung kebijakan
perusahaan sehingga terbentuk pendapat publik.

7
8

2.4 Tujuan Hubungan Masyarakat

Tujuan Humas dalam perusahaan menurut Achmad Helmi D. (2018:7)

a. Menciptakan opini publik yang saling menguntungkan tentang kegiatan-


kegiatan yang dilakukan oleh organisasi yang bersangkutan.
b. Menciptakan sense of belonging (rasa memiliki) terhadap perusahaan.
c. Menciptakan gairah kerja
d. Menciptakan hubungan yang harmonis sesama karyawan
e. Memperoleh dukungan publik tentang kebijakan perusahaan atau instansi
dalam arti dukungan :
a) Memperluas langganan.
b) Mencari dan mengembangkan modal.
c) Memperbaiki citra perusahaan

2.5 Publikasi
Pengertian Publikasi
Menurut Astika (2013:28) menyatakan bahwa “Publikasi adalah
sesuatu kegiatan yang dilakukan untuk menyediakan/menyebarkan sebuah
informasi kepada masyarakat umum dengan cara bermacam-macam mulai
dari buku, teks, gambar, konten audio visual dan website sehingga
masyarakat mengetahui informasi yang disediakan untuk konsumen sehingga
kegiatan promosi diharapkan mampu mempengaruhi masyarakat untuk
memanfaatkannya”.
2.5.1 Proses Publikasi

Menurut Fariani dan Aryanto (2009:69-72), target komunikasinya, yaitu


publikasi internal dan publikasi eksternal. Publikasi internal ditujukan
pada pihak-pihak yang ada dalam perusahaan tersebut,dapat disampaikan
melalui :

1. Secara formal melalui rapat internal.


2. Memanfaatkan media internal.
3. Penempatan media publikasi cetak di perusahaan.

8
9

Sedangkan pada publikasi eksternal ditujukan untuk khalayak luar


perusahaan. Komunikasi publikasi yang dilakukan lebih bersifat kompleks
dibandingkan dengan pihak internal, karenanya perlu dilakukan proses
publikasi yang baik ketika hendak melakukan publikasi eksternal. Ada
beberapa proses publikasi kepada khalayak eksternal yang perlu
diperhatikan, yaitu :

1. Mengenali Audiens

Identifikasi siapa saja yang menjadi target sasaran acara,berita,atau apapun


yang akan dipublikasikan menjadi sangat penting agar publikasi yang
dilakukan untuk tidak sia-sia. Fokuskan publikasi pada pihak yang menjadi
target sasaran utama. Semakin khusus taget publikasinya, maka semakin
terbatas cara-cara publikasinya.

2. Mengukur Biaya

Perkirakan biaya yang akan dikeluarkan untuk proses publikasi. Praktisi


Hubungan Masyarakat harus bisa menurunkan biaya yang dikeluarkan
dengan berbagai kreativitasnya yang dimiliki. Tidak selalu harga yang
mahal dapat memberikan kesan positif dalam mendapatkan publikasi yang
maksimal.

3. Menyusun Jadwal

Menyusun jadwal sangatlah penting untuk menjadi tolak ukur waktu


pelaksanaan kegiatan publikasi. Tentukan kapan mulai dan berakhirnya
proses publikasi tersebut, hal ini untuk memberi luang waktu untuk
penyebaran dan penyampaian publikasi tersebut.

4. Menjaga Citra Perusahaan

Dalam melakukan publikasi penting untuk dapat tetap menjaga citra


perusahaan dan memperhatikan citra perusahaan atau organisasi yang
bersangkutan.

9
10

5. Apa yang harus disampaikan

Praktisi Hubungan Masyarakat harus memastikan bahwa materi yang


dipublikasikan dimuat dengan data atau informasi umum yang dibutuhkan
setiap orang yang ingin berpartisipasi. Materi publikasi akan menjadi bentuk
informasi yang diterima oleh targetnya, sehingga hal tersebut dapat menarik
perhatian dan memovtivasinnya untuk turut berpartisipasi.

2.5.2 Media Publikasi

Widjaja (2010:79) terdapat media yang digunakan untuk


melaksanakan kegiatan publikasi yaitu dengan media audio,media
visual,media audio-visual, dan media pertemuan. Berikut ini adalah paparan
media publikasi, yaitu:

1. Media Audio
Dengan media audio ini informasi yang disampaikan dapat di tangkap
dengan alat indra pendengar, dalam artian dapat didengar.
2. Media Visual
Dengan media visual ini dapat ditangkap dengan indra pengelihatan,
dalam artian media yang dipergunakan dapat dilihat oleh publik.
3. Media Audio-Visual
Dengan media audio-visual ini dapat ditangkap dengan cara didengar dan
dilihat.
4. Media Pertemuan
Media pertemuan secara langsung (face to face), yaitu media yang
memberikan informasinya dengan cara tatap muka sehingga dapat
merasakan feedback secara langsung dari audiens.
2.6 Pariwisata
Menurut Bagus Rai Utama I Gusti(2017:2) pariwisata adalah
kegiatan yang bertujuan menyelenggarakan jasa pariwisata, menyediakan
atau mengusahakan objek dan daya tarik wisata, usaha sarana pariwisata dan
usaha lain yang terkait bidang tersebut sesuai dengan Undang-Undang RI
No.9 tahun 1990 tentang kepariwisataan.

10
11

2.7 Jenis-Jenis Wisata

Wisata bisa diartikan sebagai sebuah kegiatan perjalanan yang dilakukan


oleh seseorang atau kelompok dengan tujuan rekreasi dan hiburan serta
memiliki persiapan tentang kegiatan perjalanan tersebut dengan jangka waktu
tertentu. Secara etimologi, pariwisata berasal dari bahasa sansekerta, “pari”
yang berarti banyak atau berkeliling dan “wisata” berarti perjalanan dan
berpergian.
Sementara Menurut UU No. 10 Tahun 2009 Tentang Pariwisata. definisi
wisata yaitu berbagai macam kegiatan wisata yang didukung oleh berbagai
fasilitas serta layanan yang disediakan masyarakat, pengusaha, Pemerintah
dan Pemerintah Daerah.
Liburan atau berwisata banyak sekali objek yang bisa dikunjungi
diantaranya ke pantai, ke gunung, melihat candi, Curug/Air Terjun, danau dan
banyak tempat wisata lainnya. Maka dari itu saya urai jenis-jenis wisata
berdasarkan tempatnya dan wisata berdasarkan tipe-tipe wisatawannya. agar
bisa menjadi referensi bagi para wisatawan atau traveler, sebagai herikut:

1. Wisata Alam / Ekowisata

Wisata Alam adalah suatu perjalanan yang memanfaatkan potensi


sumber daya alam dan lingkungannya sebagai objek tujuan wisata, dimana
objek wisata itu bisa menyuguhkan panorama keindahan alami dan ke
ajaiban alam, yang bisa memberikan kesejukan, membuat kita merasa
nyaman sehingga menghilangkan stress dan lain sebagainya. Contoh wisata
alam adalah Pantai, Gunung, Hutan, Danau, kawah, air terjun dan lain-lain.

2. Wisata Bahari atau Maritim


Wisata Martim atau Bahari adalah kegiatan wisata yang selalu
dikaitkan dengan air seperti: olah raga di air, lebih–lebih di danau, pantai,
teluk, atau laut seperti memancing, berlayar, menyelam sambil melakukan
pemotretan, kompetisi berselancar, balapan mendayung, melihat–lihat
taman laut dengan pemandangan indah di bawah permukaan air serta
berbagai rekreasi perairan yang banyak dilakukan didaerah–daerah atau

11
12

negara–negara maritim, di Laut Karibia, Hawaii, Tahiti, Fiji dan


sebagainya. Di Indonesia banyak tempat dan daerah yang memiliki potensi
wisata maritim ini, seperti misalnya pulau–pulau Seribu di Teluk Jakarta,
Danau Toba, pantai Pulau Bali dan pulau–pulau kecil disekitarnya, taman
laut di Kepulauan Maluku dan sebagainya. Jenis ini disebut pula wisata
tirta.
3. Wisata Cagar Alam (Taman Konservasi)
Wisata Cagar Alam atau Taman Konservasi ini adalah wisata
hayati untuk melihat pohon atau tanaman dan hewan-hewan dalam habitat
tertentu, dan ini biasanya ada tour guide dari pemerintah setempat.
Contoh: cagar alam, taman lindung, hutan daerah pegunungan dan
sebagainya yang kelestariannya dilindungi oleh undang–undang.
Wisata cagar alam ini banyak dilakukan oleh para penggemar dan
pecinta alam dalam kaitannya dengan kegemaran memotret binatang atau
marga satwa serta pepohonan kembang beraneka warna yang memang
mendapat perlindungan dari pemerintah dan masyarakat.
Wisata ini banyak dikaitkan dengan kegemaran akan keindahan
alam, kesegaran hawa udara di pegunungan, keajaiban hidup binatang dan
marga satwa yang langka serta tumbuh–tumbuhan yang jarang terdapat di
tempat–tempat lain. Di Bali wisata Cagar Alam yang telah berkembang
seperti Taman Nasional Bali Barat dan Kebun Raya Eka Karya, di Bogor
ada Kebun Raya Bogor dan Taman Safari, dan lain-lain.
4. Wisata Religi dan Sejarah
Indonesia memiliki keanekaragaman agama. Semua agama ada di
Indonesia, hal ini lah yang menyebabkan tempat-tempat religius bisa
dijadikan wisata bagi para wisatawan. Wisata Religi ini adalah suatu
perjalanan yg bertujuan untuk meningkatakan kecintaan kepada agama dan
melakukan aktivitas ritual seperti berzikir, berdoa dan lain lain, dan bukan
semata-mata hanya untuk bersenang-senang. Contoh: makam para wali
(Ziarah) dan lain-lain.

12
13

5. Wisata Ziarah
Jenis wisata seringkali dikaitkan dengan agama, sejarah, adat
istiadat dan kepercayaan umat atau kelompok dalam masyarakat. Wisata
ziarah banyak dilakukan oleh perorangan atau rombongan ke tempat–
tempat suci, ke makam–makam orang besar atau pemimpin yang
diagungkan, ke bukit atau gunung yang dianggap keramat, tempat
pemakaman tokoh atau pemimpin sebagai manusia ajaib penuh legenda.
Wisata ziarah ini banyak dihubungkan dengan niat atau hasrat sang
wisatawan untuk memperoleh restu, kekuatan batin, keteguhan iman dan
tidak jarang pula untuk tujuan memperoleh berkah dan kekayaan
melimpah.
Dalam hubungan ini, orang–orang Khatolik misalnya melakukan wisata
ziarah ini ke Istana Vatikan di Roma, orang–orang Islam ke tanah suci,
orang–orang Budha ke tempat–tempat suci agama Budha di India, Nepal,
Tibet dan sebagainya.
Di Indonesia banyak tempat–tempat suci atau keramat yang
dikunjungi oleh umat–umat beragama tertentu, misalnya seperti Candi
Borobudur, Prambanan, Pura Basakih di Bali, Sendangsono di Jawa
Tengah, makam Wali Songo, Gunung Kawi, makam Bung Karno di Blitar
dan sebagainya.
6. Wisata Belanja
Seringkali setelah liburan tidak membawa buah tangan atau oleh-
oleh tentunya belum berasa lengkap bagi wisatawan Indonesia. Di
Indonesia sendiri untuk wisata belanja ada di semua provinsi. Kegemaran
masyarakat Indonesia yang hobi belanja membuat wisata belanja menjadi
salah satu tujuan populer di kalangan wisatawan.
7. Wisata Kuliner
Untuk yang satu ini, semua pasti membutuhkannya, wisata kuliner
adalah salah satu wisata yang paling di cari oleh para wisatawan. Apalagi
di Indonesia menyuguhkan variasi masakan yang sangat banyak dan
tentunya enak-enak, seringkali kita pergi ke suatu tempat yg ditanyakan
dan yang dicari masakan khas-nya apa.

13
14

8. Education Tourism ( Wisata Pendidikan)

Wisata edukasi biasanya disebut dengan study tour atau KKL.Wisata ini
biasanya untuk para siswa atau mahasiswa, atau masyarakat kalangan
tertentu Wisata edukasi adalah wisata yang bertujuan agar kita
mendapatkan pengetahuan atau keahlian tertentu, seperti bertani, industri
atau Perusahaan, Kesekolahan- sekolahan, museum, atau kelembaga
lembaga tertentu. Contoh wisata ini adalah kunjungan SMA ke Perguruan
Tinggi, kunjungan mahasiswa ke pabrik atau perusahaan dan lain-lain.

9. Wisata Pertanian (Agrowisata)

Sebagai halnya wisata industri, wisata pertanian ini adalah


pengorganisasian perjalanan yang dilakukan ke proyek–proyek pertanian,
perkebunan, ladang pembibitan dan sebagainya dimana para wisatawan
dapat mengadakan kunjungan dan peninjauan untuk tujuan studi maupun
melihat–lihat keliling sambil menikmati segarnya tanaman beraneka warna
dan suburnya pembibitan berbagai jenis sayur–mayur dan palawija di
sekitar perkebunan yang dikunjungi.

10. Wisata Budaya (Culture & Tourism)

Wisata Budaya adalah perjalanan yang dilakukan atas dasar keinginan


untuk memperluas pandangan hidup seseorang dengan jalan mengadakan
kunjungan atau peninjauan ketempat lain atau ke luar negeri, mempelajari
keadaan rakyat, kebiasaan adat istiadat mereka, cara hidup mereka, budaya
dan seni mereka. Seiring perjalanan serupa ini disatukan dengan
kesempatan–kesempatan mengambil bagian dalam kegiatan–kegiatan
budaya, seperti eksposisi seni (seni tari, seni drama, seni musik, dan seni
suara), atau kegiatan yang bermotif kesejarahan dan sebagainya.Indonesia
memiliki keanekaragaman budaya yang bisa menjadi daya tarik wisata
tersendiri. Selain wisatawan dalam negeri, wisatawan Mancanegara pun
sangat tertarik untuk melihat wisata budaya yang ada di Indonesia. Wisata
budaya ini biasanya adalah ke suatu daerah yang penduduknya

14
15

menjungjung tinggi adat atau ciri khas tertentu, contoh Kampung Naga,
Suku Baduy di Banten, Bali, pesta kematian Rambu Solo di Toraja, dan
sebagainya.

11. Wisata Berburu

Wisata Berburu ini banyak dilakukan di negeri–negeri yang memang


memiliki daerah atau hutan tempat berburu yang dibenarkan oleh
pemerintah dan digalakan oleh berbagai agen atau biro perjalanan. Wisata
buru ini diatur dalam bentuk safari buru ke daerah atau hutan yang telah
ditetapkan oleh pemerintah negara yang bersangkutan, seperti berbagai
negeri di Afrika untuk berburu gajah, singa, ziraf, dan sebagainya. Di
India, ada daerah–daerah yang memang disediakan untuk berburu macan,
badak dan sebagainya, sedangkan di Indonesia, pemerintah membuka
wisata buru untuk daerah Baluran di Jawa Timur dimana wisatawan boleh
menembak banteng atau babi hutan. Mungkin Memancing juga bisa
merupakan suatu wisata berburu yang trend di Indonesia tahun 2015.

12. Wisata Politik / Konvensi

Wisata jenis politik ini bisa dinamakan wisata konvensi. Berbagai


negara pada dewasa ini membangun wisata konvensi ini dengan
menyediakan fasilitas bangunan dengan ruangan–ruangan tempat
bersidang bagi para peserta suatu konfrensi, musyawarah, konvensi atau
pertemuan lainnya baik yang bersifat nasional maupun internasional.
Jerman Barat misalnya memiliki Pusat Kongres Internasiona
(International Convention Center) di Berlin, Philipina mempunyai PICC
(Philippine International Convention Center) di Manila dan Indonesia
mempunyai Balai Sidang Senayan di Jakarta untuk tempat
penyelenggaraan sidang–sidang pertemuan besar dengan perlengkapan
modern.

15
16

Biro konvensi, baik yang ada di Berlin, Manila, atau Jakarta berusaha
dengan keras untuk menarik organisasi atau badan–badan nasional maupun
internasional untuk mengadakan persidangan mereka di pusat konvensi ini
dengan menyediakan fasilitas akomodasi dan sarana pengangkutan dengan
harga reduksi yang menarik serta menyajikan program–program atraksi
yang menggiurkan.

2.8 Wisata Flora

Wisata Flora

Wisata ini masuk kedalam jenis wisata alam yang berbasis pendidikan,
Melalui paradigma barunya saat ini Kebun Raya tidak hanya sebagai obyek
wisata dan tempat koleksi tumbuhan semata, namun juga sebagai ajang
pendidikan lingkungan. Karena itu dalam Kebun Raya disediakan berbagai
sarana yang dapat menunjang kegiatan pendidikan lingkungan, seperti papan-
papan interpretasi, Program Wisata Flora, pemanduan keliling, serta bimbingan
pelajar dan mahasiswa.
Sebagai sebuah program pendidikan lingkungan yang sudah berjalan
sejak tahun 1992, program Wisata Flora saat ini semakin diminati pengunjung
dari kalangan pelajar, hal tersebut sejalan dengan tujuan program ini untuk
melengkapi kurikulum sekolah dalam memperkenalkan tumbuhan dan isu-isu
lingkungan hidup melalui Kebun Raya kepada kelompok pelajar mulai dati TK
hingga SMA.

16
BAB III

GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN


3.1 Sejarah Kebun Raya Bogor
Kebun Raya Bogor, yang didirikan pada tanggal 18 mei 1817 oleh Dr.
C.G.C Reinwardt, adalah salah satu lembaga ilmiah tertua di indonesia dan
dikenal luas karena latar belakang sejarahnya terutama dalam pengembangan
tanaman introduksi bernilai ekonomi tinggi. Bermula dari kebun raya inilah,
perkebunan-perkebunan besar di Indonesia termasuk di antaranya perkebunan
kelapa sawit, karet, kina, dan telah dikembangkan. Komoditas-komoditas
tersebut menjadi andalan pemerintah Hindia-Belanda pada saat itu, dan terus
berlanjut hingga masa kemerdekaan saat ini.
Pada perkembangannya kemudian, Kebun Raya Bogor menjadi
embrio bagi berbagai institusi penelitian di Indonesia, termasuk pusat-pusat
penelitian yang saat ini berada di bawah Lembaga Ilmu Pengetahuan
Indonesia (LIPI)Seiring dengan menguatnya isu global mengenai konservasi
sumber daya hayati, Kebun Raya Bogor semakin dikenal karena berbagai
aktivitas konservasi yang dilakukannya. Eksistensi Kebun Raya Bogor kian
menjadi penting di mata dunia terutama karena keragaman koleksi tumbuhan
tropikanya yang merupakan salah satu yang terlengkap di dunia.
Sejak tahun 2001 Kebun Raya Bogor yang semula berstatus sebagai Unit
Pelaksana Teknis (UPT) balai pengembangan Kebun Raya Bogor LIPI
(Eselon III), berdasar surat keputusan Kepala Lembaga Ilmu Pengetahuan
Indonesia no. 1151/M/2001 yang dikukuhkan menjadi Pusat Konservasi
Tumbuhan (PKT) Kebun Raya Bogor-LIPI (Eselon II) yang berada di bawah
koordinasi kedeputian bidang Ilmu Pengetahuan hayati-LIPI, dan tentunya
memiliki cakupan tugas yang lebih luas. Sedangkan Kebun Raya Cibodas,
Kebun Raya Purwodadi, dan Kebun Raya “Eka Karya” Bali masing-masing
berstatus sebagai UPT Balai Konservasi Tumbuhan (Eslon III) di bawah
koordinasi PKT Kebun Raya Bogor.

17
18

3.2 Kegiatan Operasional Kebun Raya Bogor


Kegiatan operasional LIPI(Kebun Raya Bogor) meliputi sebagai berikut:

a) Jam buka

-Kebun 08:00-16:00 WIB

-Kantor 07:30-16:00 WIB

-Layanan informasi 08:00-15:00 WIB

-Perpustakaan 08:00-15:00 WIB

-Herbarium 08:00-15:00 WIB

-Rumah kaca anggrek 08:00-15:30 WIB

-garden shop 08:00-15:30 WIB

-Grand garden cafe 08:00-21:00 WIB

-Museum zoologi 08:00-16:00 WIB

*)khusus perpustakaan dan kantor pada hari jumat (08:00-16:30) sabtu dan
minggu libur, untuk Kebun Raya dan Grand garden cafe buka setiap harinya.
*)bagi member yang sudah terdaftar di Kebun Raya Bogor bisa masuk lebih
awal dibandingkan pengunjung umum lainnya.

3.3 Struktur Organisasi dan Deskripsi Tugas


3.3.1 Visi Dan Misi PKT Kebun Raya Bogor
a) Visi
Menjadi salah satu Kebun Raya terbaik di dunia dalam bidang konservasi
tumbuhan,penelitian, pelayanan pendidikan lingkungan, dan pariwisata.
Sedangkan visi dalam jangka waktu pendek adalah menjadi pusat
keunggulan dibidang konservasi dan domestikasi tumbuhan Indonesia.
b) Misi

Untuk mewujudkan visi yang telah ditetapkan, PKT Kebun Raya Bogor-
LIPI menetapkan misinya sebagai berikut:
a) Memperkuat bobot ilmiah di dalam pengelolaan koleksinya.
b) Mengembangkan model pengelolaan tumbuhan secara ex situ dalam
bentuk kebun raya.
c) Meningkatkan mutu penelitian di bidang Konservasi, domestikasi dan
reintroduksi tumbuhan indonesia.
d) Meningkatkan mutu pelayanan publik, termasuk mutu pendidikan
lingkungan dan penyediaan informasi ilmiah

18
19

e) Memperkuat jaringan kerjasama dengan para pemangku kepentingan,


baik dari dalam maupun luar negeri
f) Memperkuat manajemen kelembagaan
g) Membangun dan mengembangkan sarana dan prasarana yang
menunjang pelayanan publik dan penelitian.

3.3.2 Tujuan Dan Sasaran


Tujuan
Tujuan strategis PKT Kebun Raya Bogor-LIPI merupakan penjabaran
dari Visi Misinya pada tataran yang lebih implementatif. Tujuan strategis
ditetapkan dengan mempertimbangkan sumber daya yang dimiliki
lembaga, baik sumber daya manusia, anggaran maupun sarana dan
prasarana.
a) Meningkatkan Kualitas dan kuantitas koleksi tumbuhan, sebagai
koleksi rujukan yang bernilai ilmiah.
b) Memfasilitasi pengembangan kawasan konservasi ex situ dalam
bentuk Kebun Raya Daerah.
c) Memperkuat kompetensi inti di bidang penelitian konservasi,
domestikasi, dan untuk digunakan dalam perumusan kebijakan yang
terkait dengan bidang konservasi pengembangan tumbuhan-
tumbuhan yang berpotensi untuk pemanfaatan yang berkelanjutan,
maupun pemulihan jenis-jenis tumbuhan terancam kepunahan.
d) Meningkatkan kesadaran masyarakat melalui kegiatan pendidikan
lingkungan, serta penyediaan informasi ilmiah tentang
perkebunrayaaan dan konservasi tumbuhan.
e) Meningkatkan kepuasaan pers
f) Memperkuat peran dan eksistensi PKT Kebun Raya Bogor-LIPI di
level nasional maupun Internasional
g) Mewujudkan tata kelola organisasi yang baik
h) Meningkatkan daya dukung sarana dan prasarana, khususnya dalam
peningkatan mutu pelayanan publik dan penelitian.

Sasaran
a) Terpeliharanya kebun dan terkelolanya tanaman koleksi sesuai
dengan kaidah-kaidah perkebunrayaan.
b) Bertambahnya jumlah koleksi (terutama koleksi baru, rekaman baru ,
maupun jenis baru) serta semakin meningkatnya koleksi (datanya
lengkap dan akurat, demikian pula dengan informasinya yang terkait
karakter biologisnya).
c) Bertambah dan berkembangnya kawasan-kawasan konservasin ex
situ dalama bentuk Kebun Raya daerah.

19
20

d) Terlaksananya aksi-aksi konservasi baik jenis maupun kawasan.


e) Tersedianya bahan untuk perumusan kebijakan di bidang konservasi.
f) Terseleksinya jenis-jenis tumbuhan berpotensi untuk pengembangan
lanjuta.
g) Terpulihkannya jenis-jenis tumbuhan terancam kepunahan dan
kawasan-kawasan terdegradasi.
h) Tersedianya paket-paket pendidikan lingkungan dan paket-paket
informasi ilmiah di bidang perkebunrayaan dan konservasi, untuk
meningkatkan kesadaran masyarakat.
i) Terpenuhinya harapan dan kebutuhan users, sehingga kepuasaan
meningkat.
j) Semakin kukuhnya peran dan eksistensi PKT Kebun Raya Bogor-
LIPI di level nasional maupun internasional
k) Terwujudnya tata kelola organisasi yang baik
l) Terpenuhinya daya dukung sarana dan prasarana secara optimal,
khususnya dalam peningkatan mutu pelayanan publik dan penelitian.
3.3.3 Kedudukan, Tugas, dan Fungsi

Kedudukan

Surat Keputusan Kepala Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia


no. 1151/M/2001 yang dikukuhkan menjadi Pusat Konservasi Tumbuhan
(PKT) Kebun Raya Bogor-LIPI (Eselon II) yang berada di bawah
koordinasi kedeputian bidang Ilmu Pengetahuan hayati-LIPI, dan
tentunya memiliki cakupan tugas yang lebih luas. Sedangkan Kebun
Raya Cibodas, Kebun Raya Purwodadi, dan Kebun Raya “Eka Karya”
Bali masing-masing berstatus sebagai UPT Balai Konservasi Tumbuhan
(Eslon III) di bawah koordinasi PKT Kebun Raya Bogor-LIPI.

Tugas
PKT Kebun Raya Bogor-LIPI “Melaksanakan penyiapan bahan
perumusan kebijakan, penyusunan pedoman, pemberian bimbingan
teknis, penyusunan rencana dan program, pelaksanaan peneltian bidang
konservasi ex situ tumbuhan tropika serta evaluasi dan penyusunan
laporan”.

Fungsi
Fungsi PKT Kebun Raya Bogor-LIPI sebagai berikut:

1. Penyiapan bahan perumusan kebijakan bidang konservasi ex situ


tumbuhan tropika;
2. Penyusunan pedoman, pembinaan, dan pemberian bimbingan teknis
penelitian di bidang konservasi ex situ tumbuhan tropika;

20
21

3. Penyusunan rencana dan program pelaksanaan penelitian bidang


konservasi ex situ tumbuhan tropika;
4. Pemantauan pemanfaatan hasil penlitian bidang konservasi ex situ
tumbuhan tropika;
5. Pelayanan jasa ilmu pengetahuan dan teknologi bidang konservasi ex
situ tumbuhan tropika;
6. Evaluasi dan penyusunan laporan penelitian bidang konservasi ex
situ;
7. Pelaksanaan urusan tata usaha.

3.3.4 Deskripsi Tugas


Bagian Tata Usaha dipimpin oleh kepala Bagian yang membawahi
empat (4) Kepala Sub Bagian, yaitu :
1. Sub Bagian Kepegawaian
Sub Bagian Kepegawaian terdiri dari bagian perencanaan dan
pengembangan pegawai, tata usaha kepegawaian dan mutase,
administrasi jabatan serta administrasi umum dan kesejahteraan
pegawai. Tugas dan tanggung jawab Kepala Sub Bagian
Kepegawaian meliputi :

a. Merencanakan, mengoordinasikan kegiatan administrasi


kepegawaian serta memberi petunjuk teknis dan memantau
pelaksanaannya;
b. Menerapkan ketentuan yang berkaitan dengan organisasi dan
tata laksana Kebun Raya Bogor;
c. Menyusun rencana pengadaan dan pengembangan sumber daya
manusia termasuk pembiayaanya;
d. Menerapkan sistem kepegawaian yang berlaku, meliputi
pembinaan karir pegawai dan kesejahteraan pegawai;
2. Sub Bagian Umum
Sub bagian umum terdi dari bagian-bagian yang bertanggung
jawab atas kearsipan, inventarisasi dan kerumah tanggaan,
pemeliharaan, perawatan sarana fisik serta kantor, keamanan dan
kegiatan noprasional pelayanan umum. Tugas dan tanggung jawab
Kepala Sub Bagian Umum meliputi :
a. Merencanakan program kegiatan sub bagian umum;
b. Menerapkan sistem administrasi persuratan;
c. Merencanakan pengadaan, dan penataan bahan dan
barang inventarisasi;
d. Mengoordinasikan penggunaan dan perawatan
kendaraan dinas;

21
22

e. Menyusun rencana pemeliharaan Gedung dan


bangunan di Kebun Raya Bogor;
f. Mengoordinasikan penugasan dalam menjalankan
fungsi rumah tangga yang meliputi : antar jemput pegawai,
penjagaan, pengamanan, kesekretariatan, dan pengurusan
dokumen;

3. Sub Bagian Keuangan


Sub bagian keuangan terdiri dari unit kerja yang bertanggung
jawab atas perencanaan dan penyusunan anggaran, pengelolaan
atau administrasi atau penyimpanan dan penerimaan, serta
pengeluaran dan penggunaan anggaran. Tugas dan tanggung jawab
kepala Sub Bagian Keuangan meliputi:
a. Merencanakan program kegiatan sub bagian keuangan;
b. Menjalin fungsi pengurus administrasi keuangan yang meliputi
penerimaan dan atau pengeluaran uang, kontrak, kerja sama,
penugasan, penggajian, dan lain-lain sesuai dengan peraturan
perundang-undangan yang berlaku;
c. Menkoordinasi dan mengevaluasi pelaksanaan kegiatan sub bagian
keuangan;
d. Menyelenggarakan layanan pembayaran yang diterima dan atau
yang dibayar oleh Kebun Raya Bogor terhadap para pihak terkait,
sesuai dengan peraturan yang berlaku;
e. Memberikan Supervise kegiatan urusan keuangan kepada UPT
Balai Konservasi Tumbuhan Kebun Raya Cibodas, Purwodadi dan
Bali.
4. Sub Bagian Jasa dan Informasi
Sub bagian jasa dan informasi terdiri dari beberapa unit kerja
yang bertanggung jawab atas unit kerjanya masing-masing, yaitu
perencanaan dan penyusunan pustaka, publikasi dan dokumentasi,
hubungan masyarakat, dan pemanduan serta kegiatan protokoler dan
pengembangan, penjualan, rental tanaman dan jasa dekorasi tanaman.
Tugas dan tanggung jawab Kepala Sub Bagian Jasa dan Informasi
meliputi :
a. Merencanakan program dan kegiatan sub bagian jasa dan
informasi;
b. Menjalankan fungsi pelayanan jasa dan informasi yang meliputi
Pendidikan, kehumasan, pemandu wisata, perpustakaan, pameran,
penjualan tanaman dan dekorasi;
c. Menyusun buku panduan, brosur, dan papan interpretasi;
d. Mengkoordinasi kegiatan pelayanan jasa dan informasi;
e. Mengevaluasi pelaksanaan jasa dan informasi;

22
23

3.3.5 Logo Kebun Raya Bogor

Gambar 1 Logo Kebun Raya Bogor


Sumber: www.krbogor.lipi.go.id/2017

3.3.6 Struktur Organisasi

Gambar 2 Struktur Organisasi Kebun Raya Bogor

Sumber : www.krbogor.lipi.go.id/2017

23
24

BAB IV

PELAKSANAAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN

4.1 Bentuk Kegiatan Praktik Kerja Lapangan

Bentuk kegiatan Praktik Kerja Lapangan di Kebun Raya Bogor Jl.Ir.H.


Juanda No.13, Bogor Tengah, Kota Bogor, yang terhitung sejak tanggal 1 Juli
2019 sampai dengan 1 Agustus 2019. PKT Kebun Raya Bogor merupakan
Lembaga Pemerintah yang non departemen yang di bawah kepimpinan
Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI).Pada saat PKL penulis
ditempatkan di Subbagian jasa dan informasi dengan mengerjakan berbagai
macam tugas yang diberikan, seperti membuat kuisioner, mencari informasi
terkait dengan tugas pokok Kebun Raya Bogor, melakukan observasi
lingkungan, pembuatan video tentang Wisata Flora, membuat video taman
Akuatik, membuat video taman bambu dan membuat tentang makam Belanda
yang terdapat dalam Kebun Raya Bogor.

Penulis mendapatkan pengalaman baru terkait ilmu yang diperoleh di


bangku perkuliahan dan mengaplikasikan langsung dalam dunia kerja sesuai
dengan bidang kehumasan. Praktik Kerja Lapangan dilaksanakan di Pusat
Konservasi Kebun Raya Bogor. Sesuai dengan peraturan di Kebun Raya
Bogor yang diberlakukan bagi seluruh pegawai, penulis harus mengikuti
peraturan yang telah diterapkan.

4.2 Prosedur Kerja Praktik Kerja Lapangan

Dalam pelaksanaan PKL di Kebun Raya Bogor di subbagian jasa dan


informasi ada peraturan-peraturan yang harus dipatuhi sebagai berikut :

Hari Kerja : Senin-Jum’at

Jam Kerja : 07.30- 16.00 ( Senin sampai Kamis)

07.30 – 16.30 ( Jum’at)

Istirahat Kerja : 12.00- 13.00

Olahraga Rutin : 07.30 – 08.00

24
25

Senam ( Jum’at)

Adapun peraturan yang wajib dipatuhi yaitu setiap hari Senin sampai
dengan Kamis datang ke Kebun Raya Bogor harus tepat waktu jam 07.30
sudah di tempat. Untuk aturan pakaian dianjurkan memakai pakaian yang rapi,
bersih, dan sopan tidak harus memakai pakaian putih dan hitam, kemudian di
hari Jum’atnya wajib mengikuti senam di lapangan bersama pegawai Kebun
Raya bogor.

Selain itu, penulis harus bekerja mengikuti peraturan-peraturan yang telah


ditetapkan, membantu untuk melaksanakan pekerjaan-pekerjaan yang telah
diberikan oleh pembimbing di tempat PKL. Penulis diberikan waktu isitirahat
dari jam 12.00 sampai pukul 13.00 untuk ishoma dan yang lainnya, kemudian
melanjutkan pekerjaan yang telah diberikan sampai selesai.

Adapun pekerjaan yang ditugaskan kepada mahasiswa, yaitu:

1. Pembekalan PKL
Pembekalan ini untuk mengetahui dan beradaptasi dengan lingkungan
Kebun Raya Bogor dan melakukan interaksi dengan internal perusahaan
ataupun eskternal perusahaan. Pembekalan ini dipimpin oleh humas Kebun
Raya Bogor yaitu Bu Merry yang memberitahu dan menginformasikan
mengenai dari sejarah Kebun Raya Bogor sampai koleksi-koleksi
tumbuhan dan menjadi icon Kebun Raya Bogor terutam Bunga Bangkai
dan Bunga Raflesia Arnoldi
2. Membuat kuisioner
Pembuatan kuisioner ini bertujuan untuk mencari tahu informasi
pengunjung terhadap Kebun Raya Bogor dari segi sarana dan prasarana,
keamanan, biaya masuk, dan jangkuan / akses lokasi.
3. Mencari tahu tugas pokok dan fungsi Kebun Raya Bogor

Untuk mengetahui tugas pokok dan fungsi Kebun Raya Bogor sebagai
tempat wisata favorit warga Bogor dan turis asing dari berbagai negara dan
agar lebih paham mengenai Kebun Raya Bogor

25
26

4. Melakukan Senam Bersama

Pelaksanaan senam di Kebun Raya Bogor dilaksanakan pada hari Jum’at


dimulai dari pukul 07.30 – 08.00. Kegiatan senam ini wajib diikuti oleh
seluruh pegawai ataupun yang magang di Kebun Raya Bogor dengan
bertujuan menjaga kesehatan tubuh kita. Senam ini dilaksanakan 1 kali
dalam seminggu.

5. Pembuatan Video Taman Tematik di Kebun Raya Bogor

Penulis disuruh untuk membuat video Taman Tematik di Kebun Raya


Bogor dan mengunggah ke dalam Youtube resmi Kebun Raya Bogor,
Karena bagian humasnya ingin mempublikasikan Taman-taman yang
memiliki nilai sejarahnya dan manfaatnya bagi masyarakat yang ingin
berkunjung ke Kebun Raya Bogor.

6. Mengikuti Kegiatan Wisata Flora


Kegiatan Wisata Flora pada tanggal 13 Juli 2019 yang diikuti oleh sekolah
Labschool dari Bekasi berjumlah 35 orang. Penulis diminta untuk
membantu dokumentasi seluruh kegiatan Wisata Flora dari mulai
pembekalan materi, kegiatan Wisata Flora , dan sampai akhir pemutaran
film di gedung Konservasi.
7. Melakukan Observasi Mengenai Jalur Trek Wisata Flora
Wisata Flora ada 4 jalur trek, jalur pertama melewati berbagai koleksi
Rotan, Jalur kedua melewati koleksi tumbuhan talas, dan jalur ketiga dan
keempat melewati tumbuhan koleksi palem dan timun hutan.
8. Pembekalan mengenai macam-macam tumbuhan pada Wisata Flora
Pembekalan mengenai tumbuhan apa saja yang ada dikegiatan Wisata
Flora di bimbing oleh bu melanie sekaligus yang bertanggung jawab pada
Wisata Flora yang mengelolanya sebagai wisata pendidikan di Kebun
Raya Bogor.

26
27

9. Membuat video Taman Bambu dan Makam Belanda


Pembuatan Taman bambu penulis membuat dengan tujuan mempublis
kepada publik macam-macam bambu yang ada di Kebun Raya Bogor serta
dengan membuat video Makam Belanda dengan maksud untuk sebagai
wisata Religi yang memiliki nilai sejarahnya dan tidak terlihat
menyeramkan bagi pengunjung yang mengunjungi Makam Belanda.
10. Membantu mahasiswa yang magang dalam pembuatan konten video
mengenai Makam Belanda
Membantu mahasiswa magang lain dalam pembuatan konten untuk
perpustakaan Kebun Raya Bogor mengenai sejarah Makam Belanda serta
menjadikan Makam Belanda salah satu destinasi pengunjung Kebun Raya
Bogor.
11. Mencari data pengunjung ke visitor center yang mengikuti kegiatan
Wisata Flora
Mengumpulkan data-data pengunjung yang mengikuti Kegiatan Wisata
Flora serta data yang mendukung mengenai Kegiatan Wisata Flora.
12. Melakukan presentasi mengenai hasil kerja selama Magang di Kebun
Raya Bogor
Melakukan presentasi hasil kerja selama 1 bulan di Kebun Raya Bogor
terkait tugas yang telah diberikan oleh pembimbing di sana.

4.3 Kendala Praktik Kerja Lapangan


Selama melaksanakan Praktik Kerja Lapangan, banyak kendala yang
dihadapi oleh penulis. Berikut beberapa kendala kerja yang dialami oleh
penulis:
1. Rasa canggung
Pada awal mula Pelaksanaan Praktik Kerja Lapangan di Kebun Raya
Bogor, penulis merasa canggung untuk bersosialisasi dengan para pegawai
dan merasa canggung untuk bertanya.
2. Kurangnya sarana perangkat komputer
Perangkat komputer di Kebun Raya Bogor terutama di bidang subbagian
jasa informasi hanya ada berjumlah 3 unit yang bisa digunakan mahasiswa

27
28

PKL sedangkan saat itu jumlah seluruh mahasiswa yang PKL berjumlah
delapan orang dari universitas yang berbeda. Sehingga itu merupakan
hambatan dalam melaksanakan pekerjaan.
3. Masih bingung pekerjaan yang telah diberikan di awal PKL
Penulis langsung disuruh untuk membuat kuisioner dan mencari referensi
tentang metodologi penelitian-penelitian dan mencari tahu Tupoksi Kebun
Raya Bogor.
4. Deadline pembuatan video yang begitu singkat
Dengan waktu yang singkat penulis diharuskan membuat lima video
dalam waktu 1 minggu dengan ini penulis mendapatkan kendala dalam
proses pengambilan video dan editing.
Adapun pemecahan masalah dari kendala-kendala yang dihadapi oleh
penulis adalah sebagai berikut :
1. Secara inisiatif penulis memberanikan diri untuk melakukan
komunikasi dengan pegawai semuanya yang bekerja di Kebun Raya
Bogor dan melakukan pendekatan interpersonal agar tidak canggung
untuk menanyakan apa yang penulis tidak mengerti dalam
menyelesaikan pekerjaan.
2. Penulis membawa Laptop sendiri untuk menyelesaikan pekerjaan
yang telah diberikan.
3. Mencari referensi-referensi di perpustakaan untuk mengetahui
Tupoksi Kebun Raya Bogor dan memahami materi yang diberikan
pembimbing di lapangan.
4. Penulis mengerjakan dengan serius dan teliti setiap video yang
direvisi oleh pembimbingan lapangan dan mengarahkan penulis dalam
cara mengambil video yang baik dan benar dengan
mempertimbangkan deadline pekerjaan dalam pembuatan video dalam
seminggu.

28
BAB V

PEMBAHASAN

5.1 Publikasi Kegiatan Wisata Flora Kebun Raya Bogor

Wisata Flora merupakan sebuah program pendidikan lingkungan yang


sudah berjalan sejak tahn 1992, program Wisata Flora saat ini semakin diminati
pengunjung dari kalangan pelajar, hal tersebut sejalan dengan tujuan program
ini untuk melengkapi kurikulum sekolah dalam memperkenalkan tumbuhan
dan isu-isu lingkungan hidup melalui Kebun Raya.

Gambar 3 Waktu Pelaksanaan Wisata Flora

Sumber: http://krbogor.lipi.go.id

Menurut Astika (2013:28) menyatakan bahwa “Publikasi adalah sesuatu


kegiatan yang dilakukan untuk menyediakan/menyebarkan sebuah informasi
kepada masyarakat umum dengan cara bermacam-macam mulai dari buku,
teks, gambar, konten audio visual dan website sehingga masyarakat
mengetahui informasi yang disediakan untuk konsumen sehingga kegiatan

29
30

promosi diharapkan mampu mempengaruhi masyarakat untuk


memanfaatkannya”.
Dari teori di atas humas Kebun Raya Bogor melakukan kegiatan menyebarkan
informasi Wisata Flora kepada masyarakat umum kedalam buku laporan
tahunan Kebun Raya Bogor yang bisa diakses di perpustakaanya. Kemudian
membuat brosur dan poster mengenai kegiatan Wisata Flora disertakan video
yang bisa diakses akun youtube resmi Kebun Raya Bogor dan lebih detailnya
mengenai rincian biaya, kegiatan Wisata Flora, dan tentang Wisata Flora bisa
diakses di website resmi http://krbogor.lipi.go.id.
Proses Publikasi

Menurut Fariani dan Aryanto (2009:69-72), target komunikasinya, yaitu


publikasi internal dan publikasi eksternal. Publikasi internal ditujukan pada
pihak-pihak yang ada dalam perusahaan tersebut,dapat disampaikan melalui :

1. Secara formal melalui rapat internal


Melakukan rapat dengan pegawai yang ditugaskan dalam menjalankan
program wisata Flora dalam menentuka materi yang diberikan kepada
siswa-siswi Labshool mengenai koleksi tumbuhan
2. Memanfaatkan media internal
Memaksimalkan website yang ada di Kebun Raya Bogor dalam
dokumentasi seluruh kegiatan Wisata Flora yang melibatkan siswa-siswi
3. Penempatan media publikasi cetak di perusahaan
Media publikasi cetak yang digunakan Kebun Raya Bogor adalah brosur,
poster. Brosur dan poster ditempatkan di perpustakaan.

Sedangkan pada publikasi eksternal ditujukan untuk khalayak luar perusahaan.


Komunikasi publikasi yang dilakukan lebih bersifat kompleks dibandingkan
dengan pihak internal, karenanya perlu dilakukan proses publikasi yang baik
ketika hendak melakukan publikasi eksternal. Ada beberapa proses publikasi
kepada khalayak eksternal yang perlu diperhatikan, yaitu :

30
31

1. Mengenali Audiens

Identifikasi siapa saja yang menjadi target sasaran acara,berita,atau apapun


yang akan dipublikasikan menjadi sangat penting agar publikasi yang
dilakukan untuk tidak sia-sia. Fokuskan publikasi pada pihak yang menjadi
target sasaran utama. Semakin khusus taget publikasinya, maka semakin
terbatas cara-cara publikasinya.

Humas Kebun Raya Bogor melakukan pendekatan kepada


masyarakat yang menjadi target dalam mempublikasikan program Wisata
Flora untuk menyebarkan informasi bahwa di Kebun Raya Bogor ada
wisata pendidikan yang baik untuk anak-anak dan keluarga.

2. Mengukur Biaya

Perkirakan biaya yang akan dikeluarkan untuk proses publikasi.


Praktisi Hubungan Masyarakat harus bisa menurunkan biaya yang
dikeluarkan dengan berbagai kreativitasnya yang dimiliki. Tidak selalu
harga yang mahal dapat memberikan kesan positif dalam mendapatkan
publikasi yang maksimal.

Humas Kebun Raya Bogor melakukan rapat dengan pihak internal


organisasi membahas mengenai biaya yang harus diluarkan untuk kegiatan
publikasi Wisata Flora dari kerja sama dengan pihak media elektronik dan
harga untuk ikut Wisata Flora ini sesuai dengan kantong masyarakat.

3. Menyusun Jadwal

Menyusun jadwal sangatlah penting untuk menjadi tolak ukur waktu


pelaksanaan kegiatan publikasi. Tentukan kapan mulai dan berakhirnya
proses publikasi tersebut, hal ini untuk memberi luang waktu untuk
penyebaran dan penyampaian publikasi tersebut.

Membuat jadwal pelaksanaan Wisata Flora dan mendata berapa


banyak yang ikut berpartisipasi dalam Wisata Flora baik itu keluarga atau
dari sekolah dengan begitu bisa dibagi waktu kapan pelaksanaan Wisata
Flora ini.

31
32

4. Menjaga Citra Perusahaan

Dalam melakukan publikasi penting untuk dapat tetap menjaga citra


perusahaan dan memperhatikan citra perusahaan atau organisasi yang
bersangkutan.

Dalam menjaga nama baik Kebun Raya Bogor praktisi humas


memberikan pelayanan kepada masyarakat yang baik dengan sopan dan
ramah serta menjalin hubungan dengan media eletronik dalam
mempublikasikan Wisata Flora serta meminimalisir melakukan kesalahan
yang dapat merugikan Kebun Raya Bogor.

5. Apa yang harus disampaikan

Praktisi Hubungan Masyarakat harus memastikan bahwa materi


yang dipublikasikan dimuat dengan data atau informasi umum yang
dibutuhkan setiap orang yang ingin berpartisipasi. Materi publikasi akan
menjadi bentuk informasi yang diterima oleh targetnya, sehingga hal
tersebut dapat menarik perhatian dan memovtivasinnya untuk turut
berpartisipasi.

Humas Kebun Raya Bogor memastikan bahwa materi yang


diberikan oleh pemandu Wisata Flora ini sesuai dengan ilmunya yang ahli
dalam bidang tumbuhan, serta memberikan informasi secara detail dan
mendidik agar mendapat perhatian masyarakat akan termotivasi untuk
turut berpartisipasi mengikuti kegiatan Wisata Flora.

a. Hambatan-hambatan Dalam Publikasi kegiatan Wisata Flora di Kebun


Raya Bogor yang dihadapi Humas Kebun Raya Bogor
Dalam publikasi kegiatan Wisata Flora terdapat hambatan-hambatan
yaitu ketika melakukan publikasi kegiatan tersebut kurangnya SDM yang ikut
andil dalam kegiatan Wisata Flora, karena ini merupakan program kegiatan
tahunan yang menyangkut nama baik instansi terkait yang seharusnya menjadi
pemberitaan di media massa. Terdapat hambatan yang dihadapi pada publikasi
dalam kegiatan Wisata Flora ini yaitu kurangnya memaksimalkan media massa

32
33

dalam mempromosikan program Wisata Flora baik dalam media eletronik,


media cetak ataupun media online.

Selain itu, hambatan lainnya belum bisa melakukan publikasi kepada


masyarakat luas karena belum adanya kesadaran dari masyarakatnya sendiri,
bahwa dalam kegiatan Wisata Flora mengajarkan untuk menjaga dan
mengembangbiakan tumbuhan agar lingkungan disekitar kita jauh dari
penyakit.
Solusi yang diberikan dari hambatan-hambatan yang dialami selama
melakukan kegiatan publikasi adalah sebagai berikut:
1. Menjalin kerja sama dengan beberapa media massa untuk dapat membantu
mempublikasikan kegiatan Wisata Flora ini di Kebun Raya Bogor. dan
menyadarkan masyarakat bahwa dengan mengikuti kegiatan Wisata Flora
ini akan mendapatkan ilmu yang bermanfaat untuk diri sendiri serta
menyebarkan informasi kepada yang lainya untuk ikut serta dalam Kegiatan
Wisata Flora yang ada di Kebun Raya Bogor.
2. Serta memanfaatkan media sosial dalam mempublikasikan Wisata Flora
melalui website, Youtube, dan Facebook.
3. Dengan menambah SDM dalam berpartisipasi mengikuti Program Wisata
Flora baik internal terutama pegawai Kebun Raya yang sudah ahli dalam
memberikan materi tentang koleksi tumbuhan di Wisata Flora dan dari
pihak eksternal yaitu mahasiswa untuk saling membantu memajukan dan
meningkatkan kualitas program Wisata Flora yang menjadi program
tahunan di Kebun Raya Bogor.

33
BAB VI

KESIMPULAN DAN SARAN

6.1 Kesimpulan

Bagian akhir dari Laporan Praktik Kerja Lapangan ini, penulis menarik
kesimpulan dari pengalaman yang telah didapat selama satu bulan melakukan
PKL di Kebun Raya Bogor subbagian jasa dan informasi. Penulis dapat
mengemukakan dan saran-saran dengan harapan dapat bermanfaat bagi
instansi tersebut yaitu:

Publikasi kegiatan Wisata Flora sangat bagus dan banyak pengalamanya


dalam mengikuti seluruh Kegiatan Wisata Flora. Bu Melanie selaku
penanggung jawab program Wisata Flora mengharapkan yang mengikuti
tidak hanya dari sekolah Tk-SMA saja, masyarakat Bogor itu sendiri dan
kesadaranya peduli terhadap lingkungan sekitarnya. Dengan mengikuti
Wisata Flora merupakan modal awal dalam mengasah kemampuan dan
berkreativitas yang kita miliki dan mengembangkanya.Peran humas di Kebun
Raya Bogor sudah sesuai dengan teori Fariani dan Aryanto dalam melakukan
publikasi kegiatan Wisata Flora baik secara internal ataupun eksternal.

Publikasi kegiatan Wisata Flora terdapat hambatan-hambatan yang dialami


yaitu kurangnya SDM dalam mengurus dalam mengembangkan program
Wisata Flora ini, sangat disayangkan dari pegawainya sendiri sangat tidak
peduli terhadap program tahunan ini yang di miliki oleh Kebun Raya Bogor.
dan hambatan pada saat proses publikasi kurangnya memaksimalkan media
massa dalam menyebarluaskan informasi tentang kegiatan-kegiatan Wisata
Flora ini dan kekurangan narasumber dalam menjelaskan tentang koleksi-
koleksi tumbuhan pada setiap Jalur Wisata Flora

34
35

6.2 Saran

Setelah mengikuti Praktik Kerja Lapangan di Kebun Raya Bogor ada


beberapa saran yang perlu diperhatikan sebagai bentuk upaya memperbaiki
kinerja atau sistem sumber daya yang ada, yaitu :

1. Sebaiknya dalam mempublikasikan kegiatan Wisata Flora ini dapat


menambahkan SDM nya terutama dari pegawai internal organisasi dalam
mengelola program tahuhanan organisasi yang sangat banyak peminatnya.
2. Memaksimalkan menjalin hubungan kerja sama dengan media elektronik,
media cetak, dan media online. Mengingat bahwa saat ini juga
perkembangan teknologi telah sangat berkembang dengan pesat sehingga
pemberitaan mengenai kegiatan-kegiatan Wisata Flora agar dapat tersebar
dengan cepat dan jankauanya menjadi luas.
3. Serta menfaatkan media sosial yang sering di akses oleh generasi milenial
agar dapat menarik minat untuk berpartisipasi mengikuti kegiatan Wisata
Flora dan menambah wawasan mengenai tumbuhan bagi mereka.
4. Publikasi ini dapat membantu instansi dalam memperkenalkan program
Wisata dan menyadarkan masyarakat tentang pentingnya menjaga
lingkungan sekitar agar hidup menjadi sehat dan semua kegiatan-kegiatan
Wisata Flora banyak manfaatnya terutama untuk anak-anak dalam
mengembangkan bakatnya dan mengasah kemampuan nya dan terus
berkembang dan membentuk kepribadiannya.

Diharapkan penelitian ini dapat bermanfaat bagi semua bidang yang


terkait. Perihal penulis masih jauh dari kesempurnaan, saran dan kritik sangat
diperlukan agar penelitian ini jauh menjadi lebih baik dan pada akhirnya
penelitian ini dapat bermanfaat bagi khalayak luas.

35
DAFTAR PUSTAKA

Achmad Helmi.D. DIKTAT DASAR-DASAR HUBUNGAN MASYARAKAT.2014.


Bogor. Universitas Pakuan

Cutlip, Center, dan Glen M. Broom 2018. Public Relations Kontemporer. 2018.
Bandung. PT REMAJA ROSDAKARYA

Fariani, Silvy Aryanto 2009. Public Relations Profesi dan Praktik. Jakarta. Salemba
Humanika

Handoko 2009. Ilmu Komunikasi Sebuah Pengantar Praktis. Yogyakarta,2017 :


PUSTAKA BARU PRESS

Kementerian Pariwisata Republik Indonesia, Undang-undang Republik Indonesia


Nomor 10 Tahun 2009 Tentang Kepariwisataan.

Larry F. Lamb dan Kathy Brittian Mckee. Public Relations Kontemporer. 2018.
Bandung. PT REMAJA ROSDAKARYA

Laswell H. Ilmu Komunikasi Sebuah Pengantar Praktis.Yogyakarta.2017 :


PUSTAKA BARU PRESS

Rai Utama. I Gusti Bagus. Pemasaran Pariwisata. 2017. Jakarta. CV Andi Offset

Roger dan D. Lawrence Kincaid (1981). Pengantar Ilmu Komunikasi Edisi Kedua.
Jakarta, 2016: PT Raja Grafindo Persada

White dan Mazur. Public Relations Kontemporer. 2018. Bandung. PT REMAJA


ROSDAKARYA

Widjaja, H. A. W. 2010. Komunikasi dan Hubungan Masyarakat. Jakarta. Bumi


Aksara

Sumber lainnya :

www.krbbogor.lipi.go.id

36
37

LAMPIRAN

37
38

Poster Wisata Flora

Logo Wisata Flora

38
39

KOESIONER KEPUASAN PENGUNJUNG KEBUN RAYA BOGOR

1. Sarana Dan Prasarana

No. Pertanyaan SS S TS STS

1. Tempat parkir aman,nyaman, dan mudah di

akses.

2 Tempat makan (foodcort,Restaurant/caffe)

nyaman dan mudah di akses.

3. Transportasi Mobil wisata layak dari segi

design, kenyamanan, dan keamanan

4. Ketersediaan papan informasi yang mudah di

mengerti

5. Kebersihan di kebun raya bogor (termasuk

Toilet dan mushola)

2. Pelayanan

No. Pertanyaan SS S TS STS

1. Pelayanan para karyawan sudah sesuai yang di

harapkan.

2. Kerapihan penampilan karyawan Kebun Raya

Bogor

3. Kesigapan para petugas pelayanan sudah

sesuai yang anda harapkan.

4.. Sikap perilaku dan atribut yang dikenakan

39
40

petugas sudah mencerminkan pelayanan yang

kualitas.

5. Petugas Pelayanan mobil wisata serta

penyewaan sepeda dan garden shop sesuai

dengan yang diharapkan.

3. Biaya Tiket Masuk

No. Pertanyaan SS S TS STS

1. Harga tiket yang terjangkau.

2. Pembelian tiket mudah di akses dan

didapatkan.

3. Mengetahui ketersediaan asuransi dan fasilitas

kesehatan.

4. Harga tiket sudah sesuai dengan fasilitas yang

ada di dalam.

5. Mengetahui tiket masuk Kebun Raya Bogor

sudah include dengan tiket museum zoologi

4 . Jangkauan Akses Lokasi Kebun Raya Bogor

No. Pertanyaan SS S TS STS

1. Kemudahan menjangkau lokasi Kebun Raya

Bogor

2. Kemudahan akses transportasi untuk

menjangkau Kebun Raya Bogor.

40
41

3. Akses jalan yang mudah di jangkau dari pusat

Kota.

4. Kemudahan akses di berbagai pintu masuk

5. Kemudahan dalam mendapatkan informasi

untuk mengakses informasi tentang Kebun

Raya Bogor.

Keterangan :
responden yang mengisi kolom pertanyaan Edukasi merupakan responden
yang pernah mengunjungi atau mengikuti program edukasi flora di kebun raya
bogor, dengan memberi tanda (X) pada kolom yang tersedia.
Sudah pernah mengikuti :
BELUM // SUDAH

5 . Edukasi

No. Pertanyaan SS S TS STS

1. Telah Mengetahui sebelumnya fungsi Kebun

Raya Bogor sebagai pusat konservasi,

edukasi,riset,dan rekreasi, serta jasa

lingkungan.

2. Selain tempat berwisata kebun raya bogor

sangat tepat di jadikan sebagai sarana edukasi

bagi para pengunjung serta keluarga

3. Telah mengetahui sebelumnya Paket wisata

flora merupakan bentuk sebagai produk wisata

edukasi di kebun raya bogor

41
42

4. Apakah program wisata flora telah sesuai

dengan yang anda harapkan

5. Informasi yang didapatkan dari wisata flora

dirasa cukup untuk menambah wawasan dan

pengetahuan.

6. Mengetahui terdapat destinasi wisata selain

kebun raya bogor yang sama memiliki

program serupa

7. Program wisata flora memiliki waktu yang

dirasa cukup untuk menambah wawasan

tentang flora

8. Program wisata flora dapat menambah

pengetahuan tentang berbagai jenis tumbuhan.

9. Mengetahui program wisata flora dibuka untuk

umum

10. Pemandu paket wisata flora memiliki kualitas

yang kompeten dibidangnya.

42
43

KegiatanWisata
Flora

43
44

44
45

45
46

1. Editing Video Taman Tematik

Proses editing video 6 Taman Tematik di Kebun Raya


Bogor

Proses Render hasil video 6 Taman Tematik dengan durasi video 3 menit 7 detik

46
47

2. Editing Video Wisata Flora

47
48

Proses Rendering Wisata Flora dengan durasi 1 menit 16 detik

3. Editing Video Makam Belanda dan Taman Bambu

48
49

49
50

Proses akhir rendering video dengan durasi 1 menit 57 detik

Sedang mendengarkan Presentasi dan menanggapi hasil pekerjaan.

50
51

Jalur Wisata Flora

51

Anda mungkin juga menyukai