Anda di halaman 1dari 62

LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN DI BAGIAN

BIDANG BERITA DI TVRI STASIUN JAWA BARAT

Diajukan Sebagai Bukti Telah Melaksanakan Praktek Kerja Lapangan (PKL)

Oleh :

Dessy Wulansari

41810085

PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI KONSENTRASI JURNALISTIK

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA

BANDUNG

2013
Nama : Dessy Wulansari

Alamat : Jl. Babakan Cianjur Perum My Home kav. 26 Bandung

Nomor Telephone : 082130222223

Email : dessywulansari91@gmail.com

Jenis Kelamin : Perempuan

Tanggal Kelahiran : Kediri, 31 Desember 1991

Umur : 21 tahun

Status : Belum Menikah

Kewarganegaraan : Indonesia

Agama : Kristen Protestan


Sekolah Dasar

TK Tunas Bangsa Kediri 1995 – 1997

Sekolah Menengah Pertama

SMPN 7 Kediri 2004 – 2007

Sekolah Menengah Atas

SMAN 3 Kediri 2007 – 2010

Universitas

Universitas Komputer Indonesia Program

Studi Ilmu Komunikasi Konsentrasi Jurnalistik 2010 - sekarang

TVRI Stasiun Jawa Barat bagian Keredaksian Berita Juli – Agustus 2013

Table Manner Course by the AMAROOSSA Hotel Maret 2010

Perayaan Paskah HIMA FISIP Unikom Mei 2011

Seminar: One Day Workshop MC & Radio Announcer by Number One

Broadcasting School Juni 2011

Seminar: E-JARSOS (Efek Jejaring Sosial “Menjadi Pintar Dengan Internet

Sehat” by BEM PAAP – UNPAD Agustus 2011


Workshop – Photo Session w/Cosplay – Competition: Cosplay Photo Contest by

ITB – CIMB NIAGA Juli 2012

Seminar: Public Speaking HIMAKAPS 2012 “Speak Your Self” September 2012

Seminar: Peran Media Dalam Industri Sepakbola by UNPAD Oktober 2012

Study Tour Media Massa ke Lembaga Sensor Film (LSF) November 2012

Workshop: Basic Announcing “Encourage Your Speaking Taste” @Student

Center Unisba Desember 2012

Seminar: Budayakan Komunikasi, Komunikasikan Budaya September 2013

Seminar Spirit of Communication Science Student “Opportunities and Challenges

in Broadcasting and Mass Media” Oktober 2013


DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN .................................................................................i

KATA PENGANTAR ....................................................................................... ii

DAFTAR ISI...................................................................................................... iv

DAFTAR TABEL .............................................................................................. vi

DAFTAR GAMBAR ........................................................................................vii

DAFTAR LAMPIRAN................................................................................... viii

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Sejarah TVRI Jawa Barat .................................................................... 1

1.1.1 Visi dan Misi TVRI Jawa Barat ................................................... 7

1.1.1.1 Visi TVRI Jawa Barat ...................................................... 7

1.1.1.2 Misi TVRI Jawa Barat ..................................................... 7

1.1.2 Motto TVRI Jawa Barat ............................................................... 8

1.1.3 Logo TVRI Jawa Barat ................................................................ 8

1.2 Sejarah Divisi Bidang Berita ............................................................. 10

1.3 Struktur Perusahaan TVRI Jawa Barat .............................................. 12

1.4 Job Description ................................................................................. 16

1.4.1 Profesi di Bidang Berita ............................................................. 16

1.4.2 Tugas dan Tanggung Jawab Pelaksana Produksi ........................ 19

1.5 Sarana dan Prasarana......................................................................... 24

1.6 Lokasi dan Waktu Praktek Kerja Lapangan ....................................... 26

1.6.1 Lokasi Praktek Kerja Lapangan (PKL)....................................... 26

1.6.2 Waktu Praktek Kerja Lapangan (PKL) ......................................... 2

iv
BAB II PELAKSANAAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN

2.1 Pelaksanaan Praktek Kerja Lapangan pada Divisi Bidang Berita di TVRI

Jawa Barat........................................................................................ 27

2.2 Deskripsi dan Contoh Kegiatan Selama Praktek Kerja Lapangan ...... 33

2.2.1 Deskripsi Kegiatan Rutin ........................................................... 33

2.2.2 Deskripsi Kegiatan Insidentil ..................................................... 36

2.3Deskripsi Tentang Jurnalistik Televisi ................................................ 37

2.4 Analisis Kegiatan Selama Praktek Kerja Lapangan ........................... 40

2.5 Analisis Pelayanan Perusahaan TVRI Jawa Barat Kepada Mahasiswa

Praktek Kerja Lapangan (PKL) ........................................................ 43

BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan ....................................................................................... 45

3.2 Saran-saran ....................................................................................... 46

3.2.1 Saran Untuk Lembaga Perusahaan ............................................. 46

3.2.2 Saran Untuk Mahasiswa PKL Selanjutnya ................................ 47

DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................... 49

LAMPIRAN...................................................................................................... 50

RIWAYAT HIDUP .......................................................................................... 83

v
DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Transmisi TVRI Jawa Barat .................................................................. 5

Tabel 1.2 Pergantian Kepala TVRI Jawa Barat ................................................... 15

Tabel 1.3 Tugas dan Tanggung Jawab Produser.................................................. 19

Tabel 1.4 Sarana dan Prasarana .......................................................................... 24

Tabel 2.1 Jadwal Kegiatan Selama Masa PKL di TVRI Jawa Barat .................... 28

Tabel 2.2 Contoh Naskah Berita dari Peliputan Langsung saat PKL di

TVRI Jawa Barat ................................................................................ 34

vi
DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 Logo TVRI Jawa Barat ...................................................................... 8

Gambar 1.2 Struktur Organisasi TVRI Jawa Barat .............................................. 12

vii
DAFTAR LAMPIRAN

Surat Permohonan Praktek Kerja Lapangan ........................................................ 50

Surat Balasan Perusahaan ................................................................................... 51

Lembar Penilaian Praktek Kerja Lapangan dari Perusahaan ................................ 52

Daftar Hadir Praktek Kerja Lapangan ................................................................. 53

Berita Acara Bimbingan Laporan Praktek Kerja Lapangan ................................. 55

Dokumentasi Foto .............................................................................................. 56

Contoh Naskah Liputan Langsung Selama Praktek Kerja Lapangan ................... 66

viii
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yesus Kristus karena

kasih dan karuniaNya penulis dapat menyelesaikan Laporan Praktek Kerja

Lapangan (PKL) ini sebagai pertanggung jawaban dari praktek kerja lapangan

yang dilakukan selama 36 hari.

Laporan ini berjudul “Laporan Praktek Kerja Lapangan Di Bagian

Bidang Berita Di TVRI Stasiun Jawa Barat”. Laporan ini diajukan sebagai

bukti telah menjalankan Praktek Kerja Lapangan (PKL). Selesainya laporan ini

tidak terlepas dari bimbingan serta arahan dari para pembimbing juga bantuan

dari berbagai pihak yang telah memberikan kontribusi penting dalam penyusun

laporan ini. Oleh karena itu, dengan penuh ketulusan, penulis ingin

menyampaikan terima kasih kepada:

1. Yth. Bapak Prof. Dr. Samugyo Ibnu Redjo, Drs., M.A selaku Dekan

Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Komputer Indonesia,

yang telah mengeluarkan surat pengantar PKL kepada pihak

perusahaan dan memberikan pengesahan pada laporan ini.

2. Yth. Bapak Manap Solihat, M.Si selaku Ketua Program Studi Ilmu

Komunikasidan Public Relations FISIP UNIKOM sekaligus sebagai

dosen yang telah banyak memberikan pengetahuan dan ilmu selama

penulis melakukan perkuliahan serta memberikan pengesahan PKL.

3. Yth. Ibu Melly Maulin P, S.Sos., M.Si., selaku Sekretaris Program

Studi Ilmu Komunikasi juga sebagai Dosen Pembimbing Praktek Kerja

ii
Lapangan Unikom Bandung, dan sekaligus Dosen Wali IK-3 2010-

2011 yang telah banyak memberikan pengetahuan, memberikan arahan,

bimbingan, dan motivasi selama penulis melakukan perkuliahan.

4. Bapak dan Ibu Dosen beserta staf di lingkungan Program Studi Ilmu

Komunikasi dan Public Relations yang tidak dapat penulis sebutkan

satu persatu. Ilmu yang diberikan memberikan arti yang berharga bagi

penulis untuk ikut serta mengembangkan Ilmu Komunikasi.

5. Yth. Pemimpin TVRI Jawa Barat Ir. Iskandar Achmad MM, yang

telah memberikan kesempatan pada penulis untuk dapat melakukan

PKL di TVRI Jawa Barat serta bimbingannya selama PKL.

6. Seluruh keluargaku, yang telah memberikan dukungan dalam setiap doa

dan semangatnya sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan ini.

7. Sahabat-sahabat IK Jurnalistik 1 tahun 2013

Hanya ucapan terima kasih yang tulus dan ikhlas yang dapat penulis

sampaikan. Untuk membalas jasa yang telah diberikan, semoga Tuhan Yesus

Kristus memberikan berkat dan balasan yang setimpal nantinya, amin.

Dalam penyusunan laporan ini, penulis menyadari masih terdapat

kekurangan, oleh karena itu kritik dan saran sangat diharapkan demi perbaikan

pengetahuan dan kemampuan di masa yang akan datang. Semoga laporan ini

bermanfaat bagi pembaca pada umumnya dan bagi penulis pada khususnya.

Bandung, Desember 2013

Penulis

iii
DAFTAR PUSTAKA

A. Sumber Buku

 Effendy, Onong Uchjana. 2006. Ilmu Komunikasi: Teori dan Praktek.

Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

 Sumadiria. 2005. Jurnalistik Indonesia, Menulis Berita dan Feature

 Susanto. Astrid S. 1986. KomunikasiMassa, Jakarta

 Ardianto, Elvinaro dan Lukiati. 2007. Komunikasi Massa : Suatu

Pengantar. Bandung : Simbiosa Rekatama Media

B. Sumber Lain

 Arsip Data di TVRI Jawa Barat

 Data penulis selama PKL

49
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Sejarah TVRI Jawa Barat

Pemerintah Daerah bersama masyarakat Jawa Barat sudah sejak lama

berkeinginan agar di Daerah Tingkat I Jawa Barat dibangun Stasiun Penyiaran

Televisi. Keinginan ini karena jumlah penduduk di Jawa Barat terbesar di

bandingkan dengan provinsi-provinsi lain yang ada di Indonesia, di samping

itu alam dan budayanya sangat potensial untuk acara televisi. Penyebaran

realisasinya tidak mungkin tertampung oleh TVRI Pusat.

Pembangunan Stasiun TVRI di Jawa Barat sudah merupakan gagasan

sejak tahun 1982. Untuk mewujudkan gagasan tersebut maka Pemerintah

Daerah Tingkat I Jawa Barat dan Departemen Penerangan mengadakan

musyawarah, setelah mufakat maka Pemerintah Daerah Tingkat I Jawa Barat

menyanggupi memberikan fasilitas:

a. Penyediaan tanah

b. Membantu uang muka penyediaan rumah dinas

c. Serta fasilitas lainnya

Sedangkan Departemen Penerangan melalui APBN, menyediakan

sarana fisik dan instalasi peralatan. Pada tahun anggaran 1984/1985, Proyek

Mass Media TVRI Jawa Barat mendapatkan dana APBN DIP. No:

108/XIV/3/1984 tanggal 15 Maret 1984 sebesar Rp 187.000.000,-

dialokasikan untuk:

1
2

a. Pembangunan Rumah Dinas

b. Pembangunan Gedung SPK dan Garasi OB Van

c. Pembebasan tanah

d. Administrasi Proyek

TVRI Stasiun Bandung merupakan pengembangan dari Stasiun

Produksi Keliling (SPK Bandung) yang ditetapkan berdasarkan Surat

Keputusan Menterei Penerangan No. 907/SK/BK/1987. Peresmian

beroperasinya TVRI Stasiun Bandung (nama waktu itu) tanggal 11 Maret

1987, hadir pula hari itu Menteri Penerangan, Harmoko, Gubernur Jawa Barat

HR. Yogie SM dan para pejabat teras Departemen Penerangan dan Gedung

Sate. Acara pertama yang disiarkan yaitu Lomba Asah Terampil

Kelompencapir Tingkat Nasional bertempat di Soreang Kabupaten Bandung.

Secara politis pembangunan TVRI dirayakan bersamaan dengan peringatan

hari lahirnya “Supersemar” pada tanggal 11 Maret yang diperingati secara

khusus oleh Pemerintah waktu itu sebagai kelahiran Orde Baru dengan

pemegang mandat surat tersebut berada di tangan Presiden Soeharto.

TVRI Stasiun Bandung yang kini berubah nama menjadi TVRI

Stasiun Jawa Barat dan Banten, sejak awal menjadi tumpuan keinginan

masyarakat Jawa Barat agar TVRI menjadi media yang menyebarluaskan seni

dan budaya Jawa Barat secara kontinyu dan berkesinambungan. Keinginan itu

tampaknya disambut baik oleh pengelola TVRI. Sejak kepala stasiun yang

pertma sampai kini, komitmen itu belum pernah berubah. TVRI daerah

sebagai media mengembangkan budaya daerah dimana TVRI berada.


3

Mata acara pagelaran Wayang Golek merupakan mata acara siaran

unggulan yang tidak pernah absen dari TVRI Jabar&Banten. Begitu pula

dengan seni dan budaya lainnya, menjadi menu utama TVRI miliknya

masyarakat Jawa Barat ini. Bahkan siaran berita berbahasa Sunda kini sudah

berlangsung dengan baik setiap harinya.

a. TVRI Stasiun Kelas B meliputi; TVRI Stasiun Kalimantan Timur,

DI Yogyakarta, Bali, Sulawesi Utara, dan Gorontalo.

b. TVRI Stasiun Kelas C meliputi; TVRI Nagroe Aceh Darussalam,

Sumatera Barat, Maluku dan Maluku Utara, Papua, Kalimantan

Selatan, Jambi, Riau, Bengkulu, Lampung, dan Nusa Tenggara

Timur.

c. TVRI Stasiun D meliputi; TVRI Stasiun Kalimantan Barat,

Kalimantan Tengah, dan Sulawesi Tengah.

d. TVRI Sektor Transmisi meliputi; Sulawesi Tenggara, dan

Sulawesi Tengah.

Secara fisik kantor TVRI Stasiun Bandung terletak pada area seluas

47.692 meter persegi (4,7 Ha), dari luas tanah tersebut yang sudah berdiri

bangunan seluas 9.982 meter persegi. Bangunan terdiri atas gedung studio,

gedung serba guna, gedung studio rekaman, lapangan tenis, masjid, dan

bangunan lainnya yang dilengkapi dengan perlengkapan operasional dan

perlengkapan penunjang.

Adapun pembangunan TVRI Stasiun Bandung dilakukan secara

bertahap, yaitu:
4

a. Tahap pertama

Berlangsung antara tahun 1986-1987; dibangun gedung studio dan

penyusunan master plan (rencana induk bangunan).

b. Tahap kedua

Berlangsung anatar tahun 1987-1988; penyelesaian studio seluas

400 meter persegi, pengadaan AC Central sebagai pengkonsisian

suhu ruangan untuk peralatan bantuan dari negeri Inggris.

c. Tahap ketiga

Berlangsung antara tahun 1988-1989; membangun menara

setinggi 54 meter di daerah Panyandakan Cisarua yang

merupakan stasiun induk untuk penyebaran siaran ke daerah

bagian Jawa Barat.

d. Tahap keempat

Berlangsung antara tahun 1989-1990; pembangunan Studio

Rekaman Suara seluas 900 meter persegi dan Gedung Serba Guna

seluas 340 meter persegi.

Biaya keseluruhan pembangunan TVRI Stasiun Bandung bersumber

dari:

a. Dana pemerintah (APBD).

b. Biaya bantuan dari pemerintah Inggris senilai US$ 19 Juta berupa

peralatan elektronik (perangkat lunak dan perangkat keras).

c. Biaya berasal dari swadaya masyarakat.


5

Tahun 2003 Nomenklatur TVRI Bandung berubah menjadi TVRI

Jawa Barat dan Banten. Stasiun TVRI berubah menjadi Lembaga Penyiaran

Publik TVRI Jawa Barat sejak bulan Januari 2007. Jumlah Karyawan TVRI

sebanyak 359 orang. TVRI Jawa Barat diperkuat oleh 18 buah transmisi yang

jangkauan siarannya meliputi hampir seluruh wilayah Jawa Barat dan Banten.

Tabel 1.1

Transmisi TVRI Jawa Barat

No. Nama Transmisi Jangkauan Siaran

1. Bandung Kota Bandung

Bandung, Cimahi, Padalarang Cianjur, Kota


2. Panyandakan
Cicalengka, Nagrek

3. Gunung Malang Purwakarta, Subang , Kalijati

4. Bukit Nyampai Sumedang, Situraja, Tomo, Cadas Ngampar

5. Cirebon Cirebon, Indramayu, Jatibarang,Losari, Kersana

KawaliRaja Desa, Cisaga, Cijeungjing, Ciamis


6. Ciamis
Kota

7. Gunung Tela Bogor, Jakarta, Bekasi, Cilegon, Serang

Sukabumi, Kota Cibadak, Curug, Warung


8. Gunung Walad
Kiara, Jampang

9. Kuningan Kuningan, Kadugede, Ciniru, Ciawi Gebang

10. Pasir Sumppul Puncak, Bogor, Cilegon, Pandeglang Barat


6

11. Gunung Nagrek Lembang, Bandung Utara

12. Pasir Pogor Sukabumi Kota, Cianjur Selatan

Pelabuhan Ratu, Sukabumi Pantai Selatan,


13. Puncak Surangga
Jampang Kulon

14. Bayah Bayah, Malingping, Cikotok

15. Cilegon Cilegon

16. Pendeglang Menes, Pandeglang, Saketi, Mangger

Tasik Selatan, Sukaraja, Karang, Cikalong,


17. Pasir Koja
Salopa

18. Cikuray Garut, Tasik, Ciamis Kota

Sumber: Arsip TVRI Jawa Barat (2013)

TVRI Stasiun Jawa Barat adalah bagian tak terpisahkan dari TVRI

Nasional secara keseluruhan. Ditunjang oleh 1 (satu) stasiun penyiaran di

Bandung dan 17 stasiun pemancar yang tersebar diseluruh wilayah Jawa Barat

dan Banten. Saat ini TVRI Stasiun Jawa Barat mengudara 4 jam per hari mulai

pukul 15.00 s/d 19.00 WIB. Dengan motto "TVRI Jawa Barat Sobat Urang

Sarerea", masyarakat Jawa Barat yang saat ini berjumlah 43 juta jiwa

diharapkan merasa memiliki dan mencintai TVRI Jawa Barat melalui

program-program yang mengangkat kearifan lokal.


7

1.1.1 Visi dan Misi TVRI Jawa Barat

TVRI mempunyai visi dan misi yang berbeda dari TV lain karena

TVRI sebagai pelopor sebuah TV di Indonesia ini dan mempunyai ciri dan

karakter tersendiri seperti yang di bawah ini:

1.1.1.1 Visi TVRI Jawa Barat

Terwujudnya TVRI sebagai media utama penggerak

pemersatu bangsa.

1.1.1.2 Misi TVRI Jawa Barat

1. Menyelenggarakan siaran yang menghibur, mendidik,

informatif secara netral, berimbang, sehat dan beretika

untuk membangun budaya bangsa dan mengembangkan

persamaan dalam keberagaman.

2. Menyeleggarakan layanan siaran multiplatform yang

berkualitas dan berdaya saing.

3. Menyelenggarakan tata kelola lembaga yang modern,

transparan dan akuntable.

4. Menyelenggarakan pengembangan dan tata usaha yang

sejalan dengan tugas pelayanan publik.

5. Menyelenggarakan pengelolaan sumber daya proaktif dan

andal guna meningkatkan pelayanan publik dan

kesejahteraan pegawai.
8

1.1.2 Motto TVRI Jawa Barat

Selain memiliki visi dan misi, TVRI Jawa Barat juga memiliki suatu

motto yaitu: “Menjalin Persatuan dan Kesatuan” yang memiliki arti bahwa

TVRI ini merupakan milik bersama dan mempunyai rasa peduli terhadap

pendidikan bangsa, kebudayaan kebangsaan, sehingga akan ikut

mengantarkan masa depan kehidupan bangsa yang makin cerdas, sejahtera

dan maju.

Selain motto tersebut masih ada satu motto lagi yang menggunakan

bahasa daerah Sunda, yaitu: “TVRI Jawa Barat Sobat Urang Sararea” yang

diharapkan masyarakat Jawa Barat merasa memiliki dan mencintai TVRI

Jawa Barat melalui program-program yang mengangkat kearifan lokal.

1.1.3 Logo TVRI Jawa Barat

TVRI Jawa Barat memiliki Logo sebagaimana tertera pada gambar

berikut ini:

Gambar 1.1

Logo TVRI Jawa Barat

Sumber: TVRI Jawa Barat, 2013


9

Secara simbolis, bentuk logo diatas menggambarkan layanan publik

yang informatif, komunikatif, elegan dan dinamis, dalam upaya mewujudkan

visi dan misi sebagai TV publik yaitu media yang memiliki fungsi kontrol

dan perekat sosial untuk memelihara persatuan dan kesatuan bangsa.

Bentuk lengkungan yang berawal pada huruf T dan terakhir pada

huruf I dari huruf TVRI membentuk huruf “P” yang mengandung 5 (lima)

makna layanan informasi dan komunikasi menyeluruh yaitu:

1. “P” sebagai huruf awal dari kata publik yang berarti memberikan

layanan informasi dan komunikasi kepada masyarakat dengan

jangkauan nasional dalam upaya mencerdaskan kehidupan bangsa.

2. “P” sebagai huruf awal dari kata peruahan yang berarti membawa

perubahan ke arah yang lebih sempurna.

3. “P” sebagai huruf awal dari kata perintis yang berarti merupakan

perintis cikal bakal pertelevisian Indonesia.

4. “P” sebagi huruf awal dari kata pemersatu yang berarti merupakan

lembaga penyiaran publik yang mempersatukan bagsa Indonesia

yang tersebar di bumi nusantara yang sangat luas dan terdiri atas

ribuan pulau.

5. “P” sebagai huruf awal dari kata pilihan yang berarti menjadi

pilihan alternatif tontonan masyarakat Indonesia dari berbagai

segmen dan lapisan masyarakat.


10

Bentuk elips dengan ekor yang runcing dan dinamis melambangkan

komet yang bergerak cepat dan terarah serta makna gerakan perubahan yang

cepat dan terancam menuju televisi publik yang lebih sempurna.

Bentuk tipografi TVRI memberi makna elegan dan dinamis, siap

mengantisipasi perubahan dan perkembangan jaman serta tuntutan

masyarakat.

Warna biru mempunyai makna elegan, jernih, cerdas, arif informatif,

dan komunikatif. Perubahan warna jinga ke warna merah melambangkan

sinar atau cahaya yang membawa pencerahan untuk ikut bersama

mencerdaskan kehidupan bangsa serta mempunyai makna: Semangat dan

dinamika perubahan menuju ke arah yang lebih sempurna.

1.2 Sejarah Divisi Bidang Berita

Dari semua media komunikasi yang ada, televisilah yang paling

berpengaruh pada kehidupan manusia. Kegiatan penyiaran melalui media

televisi di Jawa Barat yang diawali oleh peresmian TVRI Jawa Barat yang

sepenuhnya milik pemerintah, melalui bidang penyiaran berita dan current

affair sebagai program unggulan yang dimiliki oleh TVRI Jawa Barat, dan

mempunyai fungsi menyampaikan berbagai informasi secara langsung (live)

maupun tunda (delay).

Fungsi televisi sama dengan media massa lainnya (surat kabar dan

siaran radio), yakni memberikan informasi, mendidik, menghibur, dan

membujuk. Begitu pula dengan divisi bidang berita di TVRI Jawa Barat
11

mempunyai kewajiban sebagai media komunikasi untuk memberitakan

informasi, mendidik, menghibur, dan membujuk.

Keberadaan TVRI diiringi Divisi Bidang Berita. Pada Era Orde Baru

banyak kalangan berpandangan bahwa TVRI melalui bidang berita dijadikan

sebagai alat terompet pemerintahan orde baru. Wajah dan isi siaran berita

dinilai merupakan penjelmaan dari watak pemerintahan orde baru yang

“homogen” senada dengan irama “koor” yang dialunkan oleh para penguasa.

Hal tersebut membuat masyarakat terpaksa terpasung dalam ideologi mengejar

pertumbuhan informasi yang dilakukan divisi bidang berita, yang disesuaikan

dengan informasi versi penguasa sehingga informasi yang disampaikan dinilai

tidak bermanfaat.

Seiring dengan perubahan status hukum yang didasari atas kebijakan

yang dibentuk oleh pemerintah, maka TVRI beserta divisi bidang berita pun

ikut melaksanakan tugasnya yang berpedoman pada status hukum yang

berlaku. Divisi bidang berita dalam tugasnya selalu berusaha memberikan

informasi secara aktual, faktual tanpa memihak kepada salah satu pihak

pemerintah yang berpengaruh, sehingga melalui divisi bidang berita TVRI

Jawa Barat, masyarakat mendapatkan informasi secara akurat tanpa memihak.

Divisi Bidang Berita yang mempunyai komitmen menginformasikan

segala isu dikalangan masyarakat tanpa memihak pada salah satu pihak

pemerintah yang berpengaruh sehingga setiap informasi yang disampaikan

semata-mata hanya untuk publik dan dipertanggungjawabkan terhadap publik

adalah salah satu motivasi bagi para tim dalam meningkatkan dedikasi dan
12

loyalitasnya kepada institusi untuk memperbaiki citra yang dulu sempat

dituding sebagai media propaganda pada masa orde baru.

1.3 Struktur Perusahaan TVRI Jawa Barat

Gambar 1.2

Struktur Organisasi TVRI Jawa Barat

KEPSTA

IR. ISKANDAR ACHMAD, MM SEKRETARIAT

19580501 198901 1 002

KABID PROGRAM & PU KABID BERITA KABID TEKNIK KABAG KEUANGAN KABAG UMUM

DRS. SUHARTADI DRS.SUGIANTO HADI P. JOHN HERYZAL, S.SOS DRS. ZUMENIK DRS. AKBAR IRIANA P.

19630302 198303 1005 19571021 198402 1001 19570901 198004 1001 19610912 198203 1004 19630506 19303 1003

KASIE PROGRAM KASIE PROD. BERITA KASIE TEKNIK KASUBBAG KASUBBAG SDM
PROD&PENYIARAN PERBENDAHARAAN
YANCE SUDARISMAN, SE AGUS PRASETIJO, S.SOS SRI NURHAYATI, SH
ELFI NUNIK MAIKHAYATI, SE
19630221 198302 1001 19680809 199603 1003 19660105 199103 2004
19621018 198402 1002 19730529 199803 2004

KASIE PU KASIE CURRENT AFFAIRS KASIE TEKNIK TRANSMISI KASUBBAG AKUTANSI KASUBBAG
PERLENGKAPAN
M. SANIF, SE DRS. SUKRIN SUWELEH KRIS JOKO PRAMONO, S.P.T DRA. TITIK SUTARYATI, EC
AGUS SUPRIATNA
19640823 199103 19580215 198203 1009 19610625 198301 1002 19610707 198803 1005
19600817 199103

KASIE FASILITAS
TRANSMISI

PHILIPUS PURNOMOSIDI

19670913 198803 1001

Sumber: Arsip TVRI Jawa Barat, 2013

Keterangan:

 Ada 5 Bidang Keuangan Stasiun Jawa Barat yakni:


13

a. Kepala Bidang Keuangan : Drs. Zumenik

b. Kepala Bidang Personalia dan Umum : Drs. Akbar Iriana P.

c. Kepala Bidang Teknik : John Heryzal, S.Sos

d. Kepala Bidang Program, Pemasaran, Kendali Mutu, dan Penunjang

Produksi : Drs. Suhartadi

e. Kepala Bidang Berita : Drs.Sugianto Hadi P.

Berikut penjelasannya:

1. Bidang Keuangan terdiri dari:

a. Seksi Perencanaan dan Perbendaharaan

b. Seksi Akutansi

2. Bidang Personalia dan Umum terdiri dari:

a. Seksi Manajemen Kawasan dan Layanan

b. Seksi Pengaduan dan Logistik

c. Seksi Hukum

d. Seksi Pengembangan SDM dan Kesejahteraan

3. Bidang Tekhnik terdiri dari:

a. Seksi Teknik Transmisi dan Prasarana

b. Seksi Teknik Produksi dan Penyiaran

4. Bidang Program, Pemasaran, Kendali Mutu dan Penunjang Produksi

terdiri dari:

a. Seksi Program dan Kendali Mutu

b. Seksi Pendukung Produksi


14

c. Seksi Pemasaran dan Penjualan

5. Bidang Berita terdiri dari:

a. Berdiri Sendiri tanpa ada seksi-seksi dibawahnya

KONDISI UMUM PEGAWAI

Pegawai TVRI Stasiun Jawa Barat per 1 Maret 2012 seluruhnya berjumlah 297

orang, dengan rincian sebagai berikut:

Status PNS sebanyak 222 orang, yang terdiri dari :

1. Bidang Program dan Pengembangan Usaha : 39 orang

2. Bidang Berita : 46 orang

3. Bidang Teknik : 100 orang

4. Bidang Umum : 21 orang

5. Bidang Keuangan : 16 orang

Status Non PNS sebanyak 75 orang yang terdiri dari :

1. Pegawai LPP TVRI bukan PNS : 53 orang

2. PKWT : 2 orang

3. Penyiar Freelance : 13 orang

4. Kontributor Berita : 7 orang

Sejak didirikan TVRI Stasiun Jawa Barat sampai dengan saat ini telah dilakukan

beberapa kali pergantian Kepala Stasiun Jawa Barat, yaitu sebagai berikut:
15

Tabel 1.2

Pergantian Kepala TVRI Jawa Barat

No. Foto Kepala TVRI Jawa Barat Keterangan Foto


Drs. Akhmad Djauhari
TVRI Stasiun Bandung
1.
Periode : 1987-1988

Drs. Gunawan Subagio


TVRI Stasiun Bandung
2.
Periode : 1988-1991

Halim Nasir
TVRI Stasiun Bandung
3.
Periode : 1991-1992

Drs. Suhaibar
TVRI Stasiun Bandung
4.
Periode : 1992-1998

Drs. Badaruddin Achmad


TVRI Stasiun Bandung
5.
Periode : 1998-2001

Drs. Irwan Effendi


TVRI Stasiun Bandung
6. Periode : Juni-September
2001

Drs. Heri Hasan Hariri,


MMPd
TVRI Stasiun Jawa Barat &
7.
Banten
Periode : 2001-2003

Drs. France Djasman


TVRI Stasiun Jawa Barat &
8. Banten
Periode : 2003-2005
16

Dra. Immas Sunarya, MM


TVRI Stasiun Jawa Barat &
9. Banten
Periode : 2005-2007

Drs. Hariono, MM
TVRI Stasiun Jawa Barat
10. Periode : Nov. 2007-Des
2008

Drs. Udi Winarno, MM


TVRI Stasiun Jawa Barat
11. Periode : Des 2008-Juli
2011

Drs. Eka Muchamad


Taufani
TVRI Stasiun Jawa Barat
12.
Periode : Juli 2011-Januari
2013

Ir. Iskandar Achmad MM


TVRI Stasiun Jawa Barat
13. Periode : Januari 2013 -
Sekarang

Sumber: TVRI Jawa Barat, 2013

1.4 Job Description

1.4.1 Profesi di Bidang Berita

1. Produser

Yaitu pimpinan dari suatu produksi dan di atas produser ada

produser eksekutif (kepala stasiun) dan produser pelaksana (kepala

bidang).
17

2. Reporter

Yaitu orang yang bertugas melakukan liputan kelapangan (hunting

berita ataupun undangan) dan mencatat data-data yang akan dibuat

menjadi naskah suatu berita yang kemudian ditayangkan.

3. Kameramen

Yaitu orang yang bertugas mengoperasikan perangkat alat rekam

seperti kamera untuk di dokumentasikan.

4. Penyiar (news reader / castor, host / present)

Penyiar bertugas sebagai pembaca berita atau host yang

membawakan suatu jenis acara tertentu.

5. Pengarah Acara / PD (Program Director)

Satu minggu sekali menjadi Program Director. Pengarah Acara

bertanggung jawab terhadap siaran.

6. Assisten Pengarah Acara (FD/Floor Director)

Assisten Pengarah Acara (FD) bertugas membantu tugas dari

Program Director. FD bertugas memberikan kode-kode siaran

langsung kepada penyiar (host) sebagai tanda masuk dan keluar

siaran.

7. Dokumentasi (Teleprompter)

Dokumentasi bertugas menyimpan data-data seperti kaset rekaman

atau video yang telah diliput. Dokumentasi juga bertugas sebagai

Teleprompter, yaitu yang bertugas mengoperasikan jalannya teks pada


18

komputer yang dihubungkan kepada monitor penyiar saat sedang

terjadinya siaran.

8. Editor

Editor bertugas mengedit, memprogram video yang akan

ditampilkan.

9. Redaksi (EIC)

Keredaksian:

a. Melakukan penugasan liputan.

b. Melakukan koreksi naskah (struktur kalimat, penggunaan

5W+1H, keefektifitasan, balance beritanya).

c. Dubbing, yaitu mengedit suara dari video melalui studio

dubbing sehingga dapat dilakukan penyesuaian pada saat

berita disiarkan.

d. Editing

e. Sinkronisasi

f. Mengirimkan berita ke Jakarta (TVRI Nasional).

g. Melakukan penyusun berita.

10. Komputer Grafik

Yaitu orang yang bertugas menangani tampilan pada siaran

(layout).
19

1.4.2 Tugas dan Tanggung Jawab Pelaksana Produksi

Berikut ini adalah sebuah tugas dan tanggung jawab yang harus

dilakukan oleh setiap pelaksana produksi:

1. Produser

Produser adalah seorang yang bertanggung jawab terhadap

perencanaan suatu acara siaran. Seperti pada penjelasan awal, bahwa

lima acuan siaran yang pertama adalah ide. Ide ini dapat langsung dari

produser atau dari orang lain, selanjutnya ide ini dituangkan menjadi

suatu naskah setelah sebelumnya dikumpulkan data-data yang

diperlukan, penulis naskah melaksanakan tugasnya sesuai dengan

format yang telah direncanakan. Seorang produser harus mempunyai

kepekaan dalam hubungannya dengan kepentingan khalayak penonton

sehingga setiap ide yang diproduksi dapat mewakili kepentingan

penonton.

Tabel 1.3

Tugas dan Tanggung Jawab Produser

Pra Produksi Persiapan dan Latihan

 Mengembangkan konsep  Mengawasi kegiatan produksi

gagasan (ide) secara menyeluruh

 Membuat rencana produksi  Memperhatikan latihan-latihan

 Memntukan pengarah acara dan membuat catatan yang

 Mengadakan pembicaraan diperhatikan sebagai bahan


20

dengan penulis naskah pengembangan tanpa

 Menyetujui berbagai saran dari penambahan anggaran

pengarah acara, penata lampu,  Menyetujui perubahan waktu

dan penata dekorasi akibat pengembangan

Pasca Produksi Produksi

 Menyetujui hasil akhir sesuai  Dalam siaran langsung, bila

dengan rancangan yang telah diperlukan membantu

ditentukan pengarah acara

 Mengadakan koordinasi dengan  Dalam rekaman, bekerja

stasiun penyiaran untuk dengan pengarah acara untuk

promosi dan publikasi memastikan gambar dan suara

yang akan digunakan

 Sebagi pimpinan pelaksana

produksi

Sumber: Arsip TVRI Jawa Barat, 2013

Setelah ide dituangkan ke dalam naskah maka produser membuat

langkah-langkah berikutnya, yaitu:

a. Merencanakan susunan artis (pengisi acara) bersama pengarah

acara (Program Director)

b. Merencanakan kegiatan
21

c. Merencanakan anggaran produksi yang disesuaikan dengan

rencana kegiatan

d. Membentuk unit pelaksana produksi

e. Menyusun organisasi pelaksana

f. Merencanakan peralatan yang akan dipergunakan

g. Mengawasi setiap tahap pelaksanaan produksi sampai pada

penyiaran acara

h. Mengevaluasi hasil kerja

2. Director / Program Director (Pengarah Acara)

Program director (pengarah acara) adalah orang yang mempunyai

profesi untuk melaksanakan ide dari produser menjadi suatu karya

audio visual. Naskah dari produser harus dapat diterjemahkan oleh

pengarah acara ke dalam suatu susunan gambar dan suara. Pengarah

acara bertugas untuk mengatur dan mengendalikan produksi suatu

acara siaran hingga pada penayangannya. Dalam melaksanakan

tugasnya, pengarah acara bertindak sebagai pimpinan dan panutan dari

seluruh kerabat kerjanya, karena itu ia harus bertindak secara

konseptual. Tugas yang kompleks dari seorang pengarah acara pada

umumnya tidak bisa ditangani sendiri, oleh karena itu pengarah acara

selalu dibantu oleh asisten pengarah acara (assisttant directort).

3. Technical Director (TD)

Technical Director adalh seorang yang bertanggung jawab penuh

dalam mempersiapkan segala peralatan dan tenaga teknik yang


22

diperlukan dalam setiap produksi acara siaran televisi. Ia juga selalu

memberikan saran yang bersifat teknis kepada Program Director

(Pengarah Acara) pada saat pertemuan produksi.

4. Floor Director (FD)

Floor Director biasanya dirangkap oleh Assisten Directoryang

merupakan wakil Pengarah Acara di dalam studio, dimana FD akan

bertindak sebagai penghubung dalam menyampaikan pesan-pesan

Pengarah Acara kepada kerabat kerja dan para artis berupa tanda-

tanda saat akan di mulai dan berakhirnya suatu adegan atau suatu

acara.

5. Lighting Director

Lighting Director bertanggung jawab terhadap keberhasilan tata

cahaya di studio baik secara artistik maupun membuat keadaan natural

sesuai dengan tuntunan naskah.

6. Audio Technician (Penata Suara)

Penata Suara yaitu petugas teknisi yang mempunyai profesi

khusus mengatur perimbangan suara dari berbagai sumber, dengan

jalan melakukan perekayasaan dalam penempatan mikrofon dan

mengatur level suara melalui peralatan audio sistem.

7. Switcher

Switcher bertugas untuk pergantian gambar baik atas permintaan.

Pengarah Acara atau sesuai dngan shooting script yang telah

disusun sebelumnya.
23

8. Editor (Penyunting/Pembantu)

Editor bertugas untuk menyeleksi, memadukan gambar dan suara

sesuai dengan naskah atau shooting script, agar gambar dan suara

menjadi sinkron dan menjadi suatu paket acara siaran sesuai dengan

yang dikehendaki oleh naskah

9. Camera Operator

Adalah orang yang mengoperasikan kamera guna menghasilkan

gambar sesuai dengan perintah. Pengarah Acara atau tuntunan

shooting script. Itu sebabnya seorang kamerawan adalah tangan kanan

Pengarah Acara, karena harus selalu berhubungan agar memudahkan

untuk menginterpretasikan rasa seni yang dimiliki oleh seorang

Pengarah Acara. Seorang kamerawan harus mempunyai rasa seni,

terutama seni komposisi gambar. Dengan adanya rasa seni atau sense

of art dari seorang kamerawan maka akan membantu menghasilkan

sebuah karya arstistik audio-visual yang tinggi.

Sebenarnya masih banyak lagi kerabat kerja lainnya yang teribat

dalam suatu produksi acara siaran televisi seperti Penata Rias, Penata

Busana, Unit Manajer, dan lain-lain. Itu semuanya dalam

pelaksanaannya di bawah kendali Pengarah Acara. Oleh sebab itu,

Pengarah Acara sebagai orang pertama dalam pelaksanaan produksi

harus memiliki kemampuan Human Relations yang baik di dalam

menghadapi kerabat kerjanya.


24

1.5 Sarana dan Prasarana

Dalam rangka merealisasikan program kerja yang sudah tercantum

dalam Pola Acara Terpadu TVRI Stasiun Bandung didukung oleh sarana dan

prasarana sebagai berikut:

Tabel 1.4

Sarana dan Prasarana

No. Sarana dan Prasarana Jumlah Keterangan

1. Teknik Pemancar 28 transmisi Kondisi baik dan

terhubung

2. Teknik Operasional

Studio

a. Studio Produksi 1 buah dengan 3 buah kamera Kondisi baik

b. Studio Berita Booth 1 buah dengan 2 buah Kondisi baik

kamera

2 unit, OB Van 1 & 2 masing- Kondisi baik

masing 2 kamera

c. Continuity Ann
EEP 1 buah dengan fortable Kondisi baik

VCR Betacam

d. OB Van
SP 1-set OB Van 3 rusak

total
25

e. Elektronical Field ENG 2 buah kamera Betacam Kondisi baik

Production

f. Electronical News 1 set Kondisi baik

Gathering

3. Editing Sistem, terdiri dari:

a. Konvensional 2 set Kondisi baik

Editing Betacam SP

b. Non Linear Editing 1 buah dengan Recorder Digital Kondisi baik

Betacam SX 24 track

c. Studio rekaman 1 set Kondisi baik

suara

d. Master Control 1 unit Kondisi baik

e. Program Continuity 7 unit Kondisi baik

f. Video Tape 1 unit Kondisi baik

Recording (VTR)

g. Komputer Kondisi baik

h. Meja rapat Kondisi baik

i. White board 1 unit Kondisi baik

j. TV Kondisi baik

k. Telepon/fax 1 unit Kondisi baik

Sumber: ArsipTVRI Jabar, 2013


26

1.6 Lokasi dan Waktu Praktek Kerja Lapangan

1.6.1 Lokasi Praktek Kerja Lapangan (PKL)

Praktek Kerja Lapangan (PKL) ini dilaksanakan di TVRI Stasiun

Jawa Barat yang berada di Jalan Cibaduyut Raya No. 269, Bandung 40236.

1.6.2 Waktu Praktek Kerja Lapangan (PKL)

Waktu pelaksanaan Praktek Kerja Lapangan (PKL) dilakukan selama

1 bulan lebih (36hari), dimulai pada tanggal 15 Juli 2013 s.d 19 Agustus 2013

di Bagian Divisi Pemberitaan TVRI Jawa Barat, setiap hari Senin s.d Jumat

dimulais pukul 10.00 WIB s.d selesai.


BAB II

PELAKSANAAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN

2.1 Pelaksanaan Praktek Kerja Lapangan pada Divisi Bidang Berita di TVRI

Jawa Barat

Penulis melaksanakan Praktek Kerja Lapangan di Bagian Bidang

Berita TVRI Jawa Barat, dimaksudkan untuk mengetahui lebih lanjut

mengenai kegiatan-kegiatan ataupun aktivitas-aktivitas dalam setiap bagian

yang mendukung Divisi Bidang Berita, yang juga turut membantu dan

mengikuti kegiatan yang sudah berjalan di TVRI Jawa Barat. Aktivitas yang

penulis lakukan selama melakukan praktek kerja lapangan antara kegiatan

yang merupakan kegiatan rutin dan kegiatan insidentil.

Selama melaksanakan praktek kerja lapangan, penulis melaksanakan

serangkaian aktivitas yang meliputi pembekalan materi jurnalistik dan

peliputan langsung berita di lapangan. Kegiatan rutin adalah kegiatan yang

sering dilakukan penulis selama PKL di TVRI Jawa Barat, sedangkan kegiatan

insidentil adalah kegiatan yang sifatnya hanya dilakukan sekali-kali dan

sewaktu-waktu hanya ketika ada event-event tertentu saja, tidak dilakukan

setiap hari.

27
28

Berikut adalah jadwal kegiatan selama penulis melakukan PKL di

TVRI Jawa Barat:

Tabel 2.1

Jadwal Kegiatan Selama Masa PKL di TVRI Jawa Barat

Keterangan
No. Waktu Kegiatan
Rutin Insidentil

1. Senin, 15 Juli 2013  Pembukaan dan 

Pukul 10.00 – 15.00 pengenalan TVRI Jawa

Barat dan Divisi Bidang

Berita beserta pengenalan

kegiatan yang harus

dilaksanakan oleh peserta

PKL

 Materi mengenai 

kebijakan bidang berita

 Materi mengenai seksi 

dari produksi berita

2. Selasa, 16 Juli 2013 Pengarahan PKL di


LIBUR
Pukul 10.30 – selesai Kampus

3. Rabu, 17 Juli 2013  Materi mengenai 

Pukul 10.00 – 15.00 keredaksian

 Materi 
29

pengambilangambar dan

praktek teknik memegang

kamera

4. Kamis, 18 Juli 2013  Materi penulisan berita 

Pukul 10.00 – 16.00  Latihan menulis berita 

 Materi mengenai peran 

Pengarah Acara dan

Mekanisme Penyiaran

5. Jumat, 19 Juli 2013 Materi mengenai Produksi 

Pukul 10.00 – 15.00 talk show

6. Sabtu, 20 Juli 2013 LIBUR

7. Minggu, 21 Juli 2013 LIBUR

8. Senin, 22 Juli 2013  Materi mengenai 

Pukul 10.00 – 16.00 pengenalan tugas-tugas

dan alur proses

pemberitaan

 Pengenalan Transmisi, 

langsung ke lokasi

Transmisi dari TVRI Jawa

Barat

9. Selasa, 23 Juli 2013  Materi Sistem Live Cross 

Pukul 10.00 – 15.00 dan FTP (langsung


30

praktek memperhatikan

secara langsung di

kawasan kantor)

 Pencarian data TVRI Jawa 

Barat

 Observasi studio 

 Survei ke bagian lain 

10. Rabu, 24 Juli 2013  Materi mengenai Produksi 

Pukul 10.00 – 15.00 Kalawarta

 Belajar teknik dubbing 

 Melakukan dubbing 

11. Kamis, 25 Juli 2013  Pelatihan menulis berita 

Pukul 10.00 – 15.30  Belajar secara langsung 

pada keredaksian

mengenai teknik-teknik

menulis naskah berita

televisi

12. Jumat, 26 Juli 2013  Pengarahan mengenai 

Pukul 12.30 – 15.30 kesiapan liputan langsung

dengan Pembimbing PKL

 Teknik memegang mix 

13. Sabtu, 27 Juli 2013 LIBUR


31

14. Minggu, 28 Juli 2013 LIBUR

15. Senin, 29 Juli 2013 Liputan ke Lapangan

Pukul 09.00 – 15.00 (Hunting)

 Memantau Kegiatan 

Olahraga di Koni

Bandung

 Mencari informasi 

mengenai Keunikan

Cincin Batu Alam

16. Selasa, 30 Juli 2013 Liputan ke Lapangan 

Pukul 09.00 – 12.00 (Hunting)

Mengenai Pengiriman Paket

Via Pos di Kantor Pos Pusat

Bandung

17. Rabu, 31 Juli 2013 Liputan ke Lapangan 

Pukul 10.00 – 15.00 (Hunting)

Memantau Kegiatan Olahraga

di Koni Jabar

18. Kamis,1 Agustus 2013 Liputan ke Lapangan 

Pukul 09.00 – 16.00 (Hunting)

Memantau arus mudik di

terminal Cicaheum

19. Jumat, 2 Agustus 2013 IJIN


32

20. Sabtu, 3 Agustus 2013 LIBUR

21. Minggu, 4 Agustus 2013 LIBUR

22. Senin, 5 Agustus 2013 LIBUR BERSAMA

23. Selasa,6 Agustus 2013 SEBELUM

24. Rabu, 7 Agustus 2013 LEBARAN

25. Kamis,8 Agustus 2013 LEBARAN

26. Jumat, 9 Agustus 2013 LEBARAN

27. Sabtu, 10 Agustus 2013 LIBUR

28. Minggu, 11 Agustus 2013 LIBUR

29. Senin, 12 Agustus 2013 IJIN MUDIK

30. Selasa, 13 Agustus 2013 IJIN MUDIK

31. Rabu, 14 Agustus 2013 IJIN MUDIK

32. Kamis, 15 Agustus 2013 Liputan ke Lapangan 

Pukul 08.00 – 13.00 (Hunting)

Mengenai daging impor tidak

mampu mengerem harga

daging yang tinggi

33. Jumat, 16 Agustus 2013 Liputan ke Lapangan 

Pukul 08.00 – 14.00 (Hunting)

Mengenai susahnya mengatur

PKL di Kota Bandung

(terkhusus di Masjid Raya


33

Bandung)

34. Sabtu, 17 Agustus 2013 LIBUR

35. Minggu, 18 Agustus 2013 LIBUR

35. Senin, 19 Agustus 2013 Halal Bihalal TVRI Jawa Barat 

Sumber: Arsip penulis, 2013

2.2 Deskripsi dan Contoh Kegiatan Selama Praktek Kerja Lapangan

2.2.1 Deskripsi Kegiatan Rutin

Kegiatan Praktek kerja Lapangan yang penulis lakukan secara rutin di

Stasiun TVRI Jawa Barat yaitu pekerjaan yang dilakukan secara

berkelanjutan atau pun terus-menerus dilakukan setiap hari. Selain itu,

penulis pun banyak menemukan pelajaran berharga dalam peliputan di

lapangan. Hal ini menjadi pengalaman baru bagi penulis.

a. Peliputan langsung di lapangan

Aktifitas meliput berita merupakan kegiatan rutin yang dilakukan

penulis ketika melakukan PKL. Kegiatan tersebut dilakukan dengan

didampingi oleh seseorang reporter dan seorang kamerawan yang

bertugas membimbing kami saat penulis berada dilapangan. Dalam

kegiatan peliputan berita, penulis diberikan tugas untuk mencari data-

data yang dibutuhkan untuk membuat naskah yang berkaitan dengan

berita yang diambil.

b. Menulis naskah berita berdasarkan liputan


34

Setelah penulis mendapatkan data-data di lapangan, maka data-

data tersebut diuraikan menjadi sebuah naskah berita televisi, naskah

tersebut digunakan sebagai naskah yang akan dipadukan dengan

gambar yang telah direkam oleh kamerawan. Dalam kegiatan ini,

penulis diberikan kebebasan menulis naskah sesuai dengan sudut

pandang penulis.

c. Mengedit berita

Setelah penulis membuat naskah berita televisi, penulis pun

diwajibkan untuk menganalisa hasil tulisan dan membenarkan kata-

kata yang salah yang dilakukan oleh penulis maupun reporter lainnya.

Hasil dari analisa tersebut akan diperiksa kembali oleh para redaktur

yang bertugas sebagai bahan evaluasi bagi penulis.

Berikut salah satu contoh penulisan berita hasil dari peliputan

langsung di lapangan:

Tabel 2.2

Contoh Naskah Berita dari Peliputan Langsung Saat PKL di

TVRI Jawa Barat

Video Audio

Penyiar 0 SEMENTARA SEORANG SAKSI MATA


MENYATAKAN/ KEBAKARAN RUMAH
MAKAN BATAK DI JALAN CIHAMPELAS
KAMPUNG GANG MARGALAKSANA DAN
SEBUAH WARUNG KECIL TERSEBUT
DIKARENAKAN ARUS PENDEK PADA
PENDINGIN ATAS RUMAH MAKAN//
35

PERCIKAN API KEMUDIAN JATUH DIATAS


TUMPAHAN MINYAK DAN MEREMBET KE
SELURUH BAGIAN///
VCR Start
.......................................VO .......................................
KARENA LUASNYA LOKASI KEBAKARAN/
API MASIH TERUS MENYALA HINGGA
Cue: petugas memadamkan api
BERJAM-JAM LAMANYA// PETUGAS
PEMADAM MENGGUNAKAN BERBAGAI
CARA UNTUK MEMADAMKAN API//
MENURUT SAKSI MATA/ KEBAKARAN INI
Cue: Saksi mata/ warga sekitar
DIPERKIRAKAN BERASAL DARI HUBUNGAN
ARUS PENDEK PADA PENDINGIN ATAS
RUMAH MAKAN// DENGAN CEPAT/
PERCIKAN API KEMUDIAN JATUH DI ATAS
30
TUMPAHAN MINYAK DAN MEMBAKAR
KESELURUH BAGIAN///
............................... SOUND UP 1 ..............................
Cue: Udin (pedagang jengkol)60
TIM GABUNGAN PEMADAM KEBAKARAN
DARI JALAN JAKARTA KOTA BANDUNG/
TURUT MEMBANTU MEMADAMKAN API//
TAPI MEREKA SEMPAT TERLAMBAT
KARENA LAPORAN YANG DISAMPAIKAN KE
PEMADAM KEBAKARAN TERLALU LAMA
SEDANGKAN API SUDAH BESAR// SELAIN
ITU/ KEMACETAN DAN MINIMNYA SUMBER
AIR JUGA MEMPERSULIT TIM GABUNGAN
DALAM PROSES PEMADAMAN///
................................SOUND UP 2 .............................
90
API BARU BISA DIPADAMKAN 4 JAM
KEMUDIAN// TIDAK ADA KORBAN JIWA
DALAM KEJADIAN INI/ NAMUN KERUGIAN
36

DITAKSIR MENCAPAI MILYARAN RUPIAH//


DEMIKIAN DESSY WULANSARI/ TVRI JABAR
MELAPORKAN//
Sumber: Arsip Penulis, 2013

2.2.2 Deskripsi Kegiatan Insidentil

a. Melakukan Dubbing

Melakukan dubbing adalah merekam naskah dalam bentuk suara

yang dibacakan untuk mengisi suara dalam sebuah berita televisi yang

akan ditampilkan bersamaan dengan gambar (video) yang berkaitan.

b. Teknik memegang kamera

Teknik memegang kamera adalah teknik yang dilakukan penulis

untuk memegang kamera dengan benar karena kamera harus fokus

pada objek yang akan diliput. Pada pelatihan ini, penulis mengikuti

arahan dari pembimbing agar gambar yang diambil dapat disesuaikan

dengan naskah berita.

c. Teknik memegang mix

Teknik cara memegang mix adalah teknik yang penulis lakukan

agar suara dari narasumber dapat terekam dengan bulat dan suara

bising dari luar (noise) tidak terdengar sehingga rekaman suara dapat

terdengar dengan jelas.

d. Pencarian data TVRI Jawa Barat

Pencarian data yang penulis lakukan adalah untuk mengetahui

sejarah dan perkembangan Stasiun TVRI Jawa Barat dari awal


37

pembangunan hingga sekarang. Ini dimaksudkan untuk melengkapi

data-data yang sudah dipunyai oleh penulis sebagai bahan referensi.

e. Observasi studio

Penulis melakukan observasi studio dimaksudkan agar penulis

tidak hanya memahami bagaimana cara mencari, membuat berita,

namun penulis juga paham bagaimana cara penyampaian informasi

kepada khalayak melalui program berita Jabar Dalam Berita dan

Kalawarta sebagai sebuah pengetahuan umum. Penulis diberikan

kesempatan untuk melihat langsung kegiatan yang dilakukan oleh

penyiar, pengarah acara, kamerawan, dan sebagainya dalam

penyampaian berita secara langsung di televisi.

f. Survei ke bagian lain

Pada kegiatan ini penulis diberikan kesempatan oleh pembimbing

untuk melakukan survey ke bagian lain (selain bagian berita) yang

bertujuan agar penulis tidak hanya terpaku untuk menjadi seorang

wartawan, namun pada kesempatan ini penulis juga diberikan arahan-

arahanmengenai bidang lain (hiburan musik, budaya, talk show, dll),

agar penulis dapat melatih diri dan tidak terpaku hanya menjadi

seorang wartawan.

2.3 Deskripsi Tentang Jurnalistik Televisi

Menurut Adinegoro (Baksin, 2009), jurnalistik adalah kepandaian

mengaran untuk memberi pekabaran pada masyarakat selekas-lekasnya agar


38

tersiar seluas-luasnya. Sementara itu definisi jurnalistik menurut ilmu

komunikasi adalah suatu bentuk komunikasi yang menyiarkan berita atau

ulasan berita tentang peristiwa sehari – hari yang umum dan aktual dengan

secepat-cepatnya.

Menurut A. Muis (Baksin, 2009), seorang pakar hukum komunikasi,

mendefinisikan jurnalistik cukup banyak. Namun definisi – definisi tersebut

memiliki kesamaan yang bersifat umum. Semua unsur media massa, penulisan

berita, dan waktu yang tertentu (akutalitas).

Kata jurnal sendiri berasal dari bahasa Prancis, journal yang berarti

catatan harian.hampir sama bunyi ucapannya dengan kata yang di

temukan pada bahasa Latin, diurna. yang mengandung arti hari ini.

Adapun kata istik merujuk kepada masalah Estetika yang berarti ilmu

pengetahuan tentang keindahan. Keindahan yang di maksud adalah:

“mewujudkan berbagai produk seni dan keterampilan dengan

menggunakan yang di perlukan seperti, kayu, batu, kertas, cat, atau

suara. Dalam hal ini meliputi semua macam bangunan, kesusastraan dan

musik (Pringgodigdo, 1973 : 383 )”.

Dengan demikian secara Etimologi, Jurnalistik dapat di artikan

sebagai suatu karya seni dalam hal membuat catatan tentang peristiwa

sehari–hari, karya yang mana memiliki kaindahan dan dapat menarik

perhatian khalayak sehingga dapat di nikmati dan di manfaatkan untuk

kebutuhan hidup.
39

Menurut Astrid S. Susanto dalam bukunya, komunikasi massa

(1986:73) Jurnalistik adalah sebagai kejadian pencatatan dan atau

pelaporan serta penyebaran tentang kejadian sehari-hari. Begitu pula

dengan Onong Uchana Effendy ( 1981:102 ) yang mengatakan bahwa

Jurnalistik merupakan kegiatan pengolahan laporan harian yang menarik

minat khalayak, mulai dari peliputan sampai dengan penyebaran kepada

masyarakat. Dan lebih ringkas lagi Elfinaro Ardianto dan Lukiati (2007:30)

mendefinisikan Jurnalistik sebagai kegiatan mengumpulkan, mengolah, dan

menyebarkan berita kepada khalayak seluas-luasnya dengan secepat-

cepatnya.

Secara umum Jurnalistik dapat di artikan sebagai teknik

mengolah berita, mulai dari mencari berita sampai dengan

menyebarkankannya kepada khalayak yang membutuhkan.segala sesuatu

yang dianggap menarik dan penting untuk khalayak, bisa di jadikan

bahan berita untuk di sebarluaskan kepada masyarakat, dengan

menggunakan sebuah media. Seperti yang di ungkapkan oleh Sumadiria,

Dalam bukunya Jurnalistik Indonesia, Menulis Berita dan Feature,

Jurnalistik adalah: “Kegiatan menyiapkan, mencari, mengumpulkan,

mengolah, menyajikan dan menyebarkan berita melalui media berkala

kepada khalayak dengan secepat-cepatnya (Sumadiria,2005;3)”.

Jurnalistik Televisi merupakan salah satu kegiatan jurnalistik yang

menggunakan televisi sebagai medianya. Pada dasarnya televisi merupakan

media perpanjangan indera, sebagaimana McLuhan (Sumadiria, 2006)


40

mencatat, media alat perpanjangan indera, telepon perpanjangan dari telinga

dan televisi adalah perpanjangan dari mata.

Jurnalistik televisi tentunya memiliki kelebihan dan kekurangannya,

diantaranya kelebihan dari jurnalistik televisi, memiliki cakupan khalayak

yang lebih banyak, serta kekuatan audio-visual membuat televisi menjadi

lebih diminati daripada media cetak. Adapun kelemahan dari televisi adalah

masyarakat harus lebih cepat tanggap, karena tidak adanya perulangan

terhadap kata – kata yang diucapkan, dan masyarakat tidak dapat mengatur

tayangan apa yang akan mereka saksikan pada stasiun-stasiun tertentu.

Dalam menjalankan tugas jurnalistiknya, televisi juga mengikuti kode

etik yang berlaku yang memengaruhi kinerja atau cara para wartawan

mendapatkan dan mengolah berita (Sumadiria, 2006).

2.4 Analisis Kegiatan Selama Praktek Kerja Lapangan

Dalam kesempatan ini penulis melakukan Praktek Kerja Lapangan di

TVRI Jawa Barat Kota Bandung tepatnya di Bagian Divisi Pemberitaan,

penulis memilih divisi tersebut karena divisi pemberitaan merupakan divisi

yang sesuai dengan konsentrasi keilmuan penulis yaitu Ilmu Jurnalistik. Setiap

pelatihan yang diberikan oleh pembimbing PKL khususnya dalam bidang

berita, bersifat wajib untuk dilaksanakan. Karena pelatihan tersebut

merupakan sebuah program kerja dalam mendidik peserta PKL menjadi

seorang jurnalistik profesional, sehingga setiap calon jurnalistik dapat


41

memahami kode etik jurnalistik dan mengaplikasikannya dalam kehidupan

sehari-hari. Adapun kegiatan jurnalistik yang dilakukan ialah:

1. Reportase

Dalam kegiatan ini penulis dapat melihat Proses pencarian

berita/reportase yang dilakukan oleh reporter secara langsung, mahasiswa

juga melihat bagaimana teknik-teknik wawancara yang dilakukan oleh

reporter saat menggali informasi yang dibutuhkan dari para narasumber,

sehingga dapat menghasilkan data-data yang akurat.

2. Proses Pembuatan Naskah Berita

Setelah selesai melakukan reportase, tahap selanjutnya adalah

pembuatan naskah berita. Informasi atau data-data yang telah terkumpul

harus segera diolah sesuai dengan unsur 5W+1H, sehingga dapat menjadi

berita yang cukup baik dan layak untuk dikonsumsi masyarakat luas.

Dalam melaksanakan tugasnya, seorang Jurnalis (pemburu berita)

adalah mencari suatu peristiwa untuk disampaikan dalam bentuk berita yang

belum tersampaikan kepada masyarakat luas. Banyak kegiatan masyarakat

yang dilakukan setiap harinya, serta beraneka ragam pula peristiwa yang

terjadi, hal itu dapat dijadikan sebagai bahan acuan untuk mengambil sebuah

berita yang menarik dan layak untuk diketahui oleh masyarakat luas. Adapun

hal-hal yang patut untuk diperhatikan oleh seorang jurnalis saat melakukan

liputan , yakni:
42

a. Materi Berita

Seorang Jurnalis hendaknya benar-benar mengerti tentang masalah

yang sedang dibahasnya membuat daftar materi apa saja yang akan

diliput, misalnya melihat dari televisi atau mendengarkan radio dan

membaca koran, agar mengetahui berita hangat yang sedang terjadi.

b. Konteks Berita

Seorang Jurnalis harus menyesuaikan konteks berita yang akan

dibahas pada hari itu, dan sebaiknya memilih beberapa masalah yang

berkaitan.

c. Sumber Berita

Sumber berita adalah sesuatu yang benar-benar mengerti atau

berhubungan dengan masalah yang sedang diliput, sehingga dapat

memberikan keterangan-keterangan yang dibutuhkan oleh Jurnalis

dalam rangka meliputi berita tersebut.

Setelah proses liputan maka setiap data-data dibentuk menjadi naskah

dengan menggunakan teknik paramida terbalik. Dalam naskah tersebut,

seorang jurnalis harus mengolah data tersebut dengan unsur 5W+1H, karena

unsur tersebut merupakan bagian terpenting dalam adanya keterkaitan antara

data satu dengan data-data lainnya yang saling berhubungan.

Penulis pun selama melaksanakan Praktek Kerja Lapangan turut ikut

serta dalam proses reportase dan pembuatan naskah berita, yang di awali

dengan observasi lapangan, liputan dilapangan, menulis data-data yang

dibutuhkan, setelah data-data yang dibutuhkan diperoleh kemudian diproses


43

kembali untuk menjadi sebuah naskah berita sesuai sudut pandang dari setiap

jurnalis.

Dari proses diatas dapat dijelaskan bahwa kegiatan tersebut

merupakan sebuah kegiatan rutin yang dilakukan oleh seorang Profesi

Keredaksian di TVRI Jawa Barat. Kegiatan reportase dan proses pembuatan

berita yang berisikan informasi yang akan disampaikan kepada khalayak baik

isu yang sedang diperbincangkan maupun isu yang diduga akan menjadi bahan

perbincangan yang kemudian khalayaklah yang akan memutuskan apakah isu

tersebut bermanfaat atau tidak.

2.5 Analisis Pelayanan Perusahaan TVRI Jawa Barat Kepada Mahasiswa

Praktek Kerja Lapangan (PKL)

Pelayanan Kabid Berita dan Kasie Berita besert seluruh profesi di

Bagian Divisi Berita di TVRI Jawa Barat, terhadap mahasiswa yang sedang

melaksanakan Praktek Kerja Lapangan khususnya kepada penulis sangat baik,

mereka memperlakukan penulis seperti rekan kerja dalam melakukan tugas

yang diberikan dan tak segan-segan mereka pun memberikan pengarahan dan

pengetahuan kepada penulis agar tugas yang dikerjakan dapat memperoleh

hasil yang maksimal.

Selama melaksanakan PKL, penulis dilibatkan dalam kegiatan tugas

lapangan seperti pada saat penulis berada di Bagian Divisi Bidang Berita.

Kegiatan ini dimaksudkan agar penulis mampu dan dapat menempatkan

dirinya kelak dimasyarakat yaitu dengan memberikan berbagai informasi


44

mengenai stasiun TVRI Jawa Barat. Dengan ikut serta dalam kegiatan ini

penulis memperoleh berbagai ilmu pengetahuan dan pengalaman baru yang

pastinya akan sangat berguna bagi penulis di masa yang akan datang.
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Dari uraian diatas dan pengamatan penulis selama melaksanakan

Praktek Kerja Lapangan, maka penulis mengambil kesimpulan dari

keseluruhan hasil Praktek Kerja Lapangan yang telah dilakukan oleh penulis,

yang juga berisikan saran-saran untuk Stasiun TVRI Jawa Barat, yang

diharapkan bermanfaat bagi semua pihak.

Adapun kesimpulannya sebagai berikut:

1. Stasiun TVRI Jawa Barat merupakan perwakilan dari Stasiun TVRI

Pusat. TVRI Stasiun Jawa Barat terletak di Jl. Cibaduyut Raya No.

269 Bandung. Stasiun TVRI Jawa Barat didirikan dengan maksud

untuk mempermudah pengelolaan baik secara redaksional maupun

jangkauan di daerah.

2. Divisi Bidang Berita bertugas meliput, mencatat, menulis, merekam

kejadian dan melaporkan seluruh kejadian di Jawa Barat kepada

seluruh masyarakat melalui siaran di TVRI Jawa Barat. Pesan yang

disampaikan berupa audio-visual yang bertujuan memberi pelayanan

informasi, pendidikan, hiburan, yang sehat, dan dapat menjadi sarana

perekat sosial dalam masyarakat serta untuk melestarikan budaya

bangsa.

45
46

3. Saat PKL berlangsung, peserta PKL mendapatkan banyak

pengetahuan mengenai proses dari peliputan berita sampai penyiaran

berita, serta pengalaman dari tugas-tugas yang diberikan pembimbing

PKL. Pengalaman dari tugas-tugas tersebut meliputi: penulisan naskah

berita televisi, peliputan kejadian sesuatu secara langsung bersama

pembimbing liputan hunting dari TVRI Jawa Barat.

3.2 Saran – saran

3.2.1 Saran Untuk Lembaga Perusahaan

Berdasarkan dari hasil pembahasan dalam Laporan Praktek Kerja

Lapangan, maka penulis memberikan saran-saran pada pihak perusahaan

yang bertujuan agar TVRI dapat lebih baik dari saat ini:

1. Sebaiknya di era dalam bidang teknologi komunikasi yang telah

berkembang dengan cukup pesat, ada baiknya TVRI Jawa Barat dapat

memperbaiki setiap fasilitas yang berkaitan dengan teknologi

informasi dan komunikasi misalnya memperbaiki setiap kamera yang

sudah rusak, komputerisasi yang lebih ditingkatkan lagi, adanya

jaringan wireless agar setiap berita yangdikirimkan oleh kontributor

dapat diolah kembali secepat mungkin, sehingga setiap audio maupun

visual yang didapatkan dalam pencarian berita dapat lebih baik lagi

dan menjadi salah satu daya tarik bagi masyarakat khususnya

masyarakat Jawa Barat.


47

2. Sebaiknya TVRI Jawa Barat memperbaiki setiap sarana tersebut dan

menambahkan fasilitas penunjang pada semua bagian, yaitu meliputi

penambahan dan perbaikan ruang dubbing dan editing. Karena dengan

setiap fasilitas yang lebih baik, maka akan memotivasi setiap profesi

dalam menjalankan kewajibannya.

3. Adanya penambahan tenaga kerja muda yang mempunyai ide dan

gagasan brilian, agar setiap program di TVRI Jawa Barat tidak

monoton dan dapat menarik perhatian dari setiap lapisan masyarakat

dan dapat bersaing dengan televisi swasta.

3.2.2 Saran Untuk Mahasiswa PKL Selanjutnya

Setelah melakukan Praktek Kerja Lapangan, penulis memiliki

beberapa saran bagi mahasiswa yang akan melaksanakan Praktek Kerja

Lapangan dalam Divisi Pemberitaan di TVRI Jawa Barat, terutama bagi

mahasiswa Program Studi Ilmu Komunikasi Konsentrasi Jurnalistik:

1. Sebelum melaksanakan Praktek Kerja Lapangan (PKL), mahasiswa

disarankan untuk mencari perusahaan yang sesuai dengan Konsentrasi

Jurnalistik, seperti di TVRI Jawa Barat.

2. Segera ajukan proposal dan surat pengajuan Praktek Kerja Lapangan

ke bagian Kepegawaian dan Pemberitaan TVRI Jawa Barat dan

usahakan untuk memperoleh nomor telephone perusahaan bagian

Keredaksian Pemberitaan TVRI Jawa Barat, agar bisa

mengkonfirmasi keputusan diterima atau tidaknya.


48

3. Mahasiswa PKL harus disiplin, datang dan pulang tepat waktu sesuai

dengan ketentuan yang berlaku diperusahaan. Seperti halnya di TVRI

Jawa Barat, dengan jam masuk kerja di bulan puasa pukul 10.00 dan

jam pulang kerja pukul 15.00, dengan jam istirahat siang pukul 12.00-

13.00.

4. Mahasiswa PKL harus lebih aktif lagi bertanya jika mengalami

kesulitan dalam mengerjakan tugas yang diberikan, harus diteliti dan

bertanggung jawab pada tugas yang diberikan.

Anda mungkin juga menyukai