Anda di halaman 1dari 59

LAPORAN

PRAKTIK KERJA LAPANGAN (PKL)


PENYIARAN

PROSES PRODUKSI PROGRAM SIARAN “DESA KE DESA”


EPISODE DELAPAN TV TEGAR BERIMAN

Disusun Oleh :
Henry Sanada
044116305

PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI


FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU BUDAYA UNIVERSITAS
PAKUAN
2020
i
HALAMAN PENGESAHAN
PRAKTIK KERJA LAPANGAN
KONSENTRASI PENYIARAN
PADA UPT RADIO DAN TV TEGAR BERIMAN

Telah dipertahankan di hadapan Tim Penguji Praktik Kerja Lapangan


Program Studi Ilmu Komunikasi
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Budaya (FISIB)
Universitas Pakuan
Pada hari: ……… tanggal ………
dan dinyatakan memenuhi persyaratan, sebagai
Syarat Menyusun Skripsi Program Sarjana (S1)
Susunan Tim Penguji

Penguji I : Layung Paramesti Martha M, Si

Penguji II : Feri Ferdinan, M.I.Kom

Bogor, ………………….

Mengetahui,
Dekan,

Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Budaya (FISIB) Universitas Pakuan,

Dr. Agnes Setyowati H., M.Hum

ii
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
memberikan rahmat dan karunia – Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan
Praktik Kerja Lapangan (PKL) dengan judul Proses Liputan Program Desa ke Desa
Edisi 8 TV Tegar Beriman. Laporan ini di susun sebagai salah satu syarat untuk dapat
menyusun tugas akhir skripsi program Sarjana Strata-1 di Fakultas Ilmu Sosial dan
Ilmu Budaya Program Studi Ilmu Komunikasi. Dalam penyusunan laporan Praktik
Kerja Lapangan (PKL) ini, Penulis telah mendapatkan bimbingan dan pengarahan dari
berbagai pihak, maka pada kesempatan ini dengan segala hormat penulis ucapkan
terima kasih pada:

1. Orang tua serta kakak yang senatiasa memberikan doa, dukungan, serta
semangat kepada penulis selama ini.
2. Dr. Agnes Setyowati H., M.Hum. selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu
Budaya
3. Muslim, M.Si selaku Ketua Prodi Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan
Ilmu Budaya
4. Layung Martha M.Si selaku Dosen Pembimbing yang telah banyak
memberikan masukan dan saran yang membangun bagi penulis.
5. Dini Valdiani M.Ikom selaku Dosen Wali konsentrasi bidang Penyiaran.
6. Mey Cresentya, ST selaku Pembimbing Lapangan di Diskominfo Kabupaten
Bogor (UPT Radio dan Televisi Tegar Beriman)
7. Hendry, Muhhada, Nada, Nia, Meita, Haikal, Galih, Elim, Albi, Bintang serta
teman PKL lainnya yang telah membantu bekerja sama dalam proses
pembelajaran selama PKL.
8. Seluruh tim maupun staf karyawan di UPT Radio dan TV Tegar Beriman
DISKOMINFO Kabupaten. Bogor yang telah membimbing penulis selama

iii
melaksanakan Praktik Kerja Lapangan (PKL) serta membantu dalam penulisan
laporan ini.
9. Tak lupa juga penulis ingin mengucapkan banyak terima kasih kepada pihak –
pihak yang terkait dan membantu penulis baik untuk pelaksanaan Praktik Kerja
Lapangan (PKL), maupun dalam menyelesaikan laporan Praktik Kerja
Lapangan (PKL).

Penulis menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari kata sempurna karena
masih memiliki banyak kekurangan, baik dalam hal isi maupun sistematika dan teknik
penulisannya. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya
membangun guna sempurnanya laporan ini.
Penulis berharap laporan ini dapat bermanfaat bagi penulis, khususnya
Mahasiswa/Mahasiswi Ilmu Komunikasi. Dengan ini penulis mempersembahkan
laporan ini dengan penuh rasa terima kasih dan semoga Allah SWT memberikan
laporan ini sehingga dapat memberikan manfaat.

iv
DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN PERSETUJUAN ............................................................................ i

HALAMAN PENGESAHAN ............................................................................. ii

KATA PENGANTAR ......................................................................................... iii

DAFTAR ISI ........................................................................................................ v

DAFTAR GAMBAR .......................................................................................... vii

DAFTAR LAMPIRAN ...................................................................................... viii

BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang .......................................................................................... 1
1.2 Ruang Lingkup Praktik Kerja Lapangan (PKL) ....................................... 3
1.3 Waktu Kegiatan Praktik Kerja Lapangan (PKL) ....................................... 3
1.4 Tujuan Praktik Kerja Lapangan (PKL) ..................................................... 4
1.5 Manfaat Praktik Kerja Lapangan (PKL) ................................................... 5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA


2.1 Komunikasi ............................................................................................... 6
2.2 Komunikasi Massa .................................................................................... 7
2.3 Media Massa ............................................................................................. 8
2.4 Penyiaran/Broadcasting ............................................................................ 9
2.5 Televisi ...................................................................................................... 10
2.6 Proses Produksi Siaran Televisi ............................................................... 11
2.7 Berita ........................................................................................................ 13
2.8 Liputan ..................................................................................................... 14

2.9 Deskripsi Program Desa Ke Desa ............................................................. 15

v
BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
3.1 Sejarah UPT Radio dan Televisi Tegar Beriman ..................................... 16
3.2 Visi dan Misi Teman RTV ........................................................................ 17
3.3 Logo Teman RTV .................................................................................... 18
3.4 Struktur Organisasi dan Deskripsi Tugas ................................................. 19

BAB IV PELAKSANAAN PRATIK KERJA LAPANGAN (PKL)


4.1 Gambaran dan Prosedur Praktik Kerja Lapangan (PKL) ......................... 22
4.2 Prosedur Kerja ........................................................................................... 25
4.3 Kendala Kerja dan Penyelesaiannya ........................................................ 26

BAB V PEMBAHASAN
5.1 Proses Produksi Program Siaran Desa ke Desa ........................................ 27
5.2 Episode 8 Desa Wagajaya Kecamatan Sukamakmur Kabupaten Bogor .. 32
5.3 Hambatan Saat Produksi Program Siaran Desa ke Desa Episode 8 TV
Tegar Beriman ............................................................................................ 34

BAB VI PENUTUP
6.1 Kesimpulan .............................................................................................. 36
6.2 Saran ......................................................................................................... 37

DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................... 38


LAMPIRAN......................................................................................................... .39

vi
DAFTAR GAMBAR
Halaman

Gambar 1. Logo TV Tegar Beriman .................................................................... 18

Gambar 2. Struktur Organisasi UPT Radio dan Televisi Tegar Beriman............. 19

vii
DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1. Liputan Bebersih Kali Ciliwung....................................................... 39

Lampiran 2. Liputan Hari KRIDA ........................................................................ 39

Lampiran 3. Liputan Rebo Keliling (BOLING) Caringin. ................................... 39

Lampiran 4. Produksi Program Desa ke Desa Episode 7 Tenjolaya Tapos 1....... 40

Lampiran 5. Liputan Agro Industri Halal ............................................................. 40

Lampiran 6. Liputan Rebo Keliling (BOLING) Leuwisadeng. ............................ 41

Lampiran 7. Produksi Program Desa ke Desa Episode 8 Wargajaya. .................. 41

Lampiran 8. Halal Bi Halal Bersama Rektor IPB dan Rekan Media.................... 42

Lampiran 9. Liputan Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) di BORCESS


............................................................................................................................... 42

Lampiran 10. Mengambil gambar di Curug Leuwi Hejo ..................................... 43

Lampiran 11. Produksi Program Desa ke Desa Episode 10 Cinagara .................. 43

Lampiran 12. Liputan Rebo Keliling (BOLING) Kemang ................................... 44

Lampiran 13. Liputan Acara Peduli Lingkungan Hidup Antisipasi Bencana. ..... 44

Lampiran 14. Tabel Kegiatan Praktik Kerja Lapangan (PKL) ............................. 45

viii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Media Televisi adalah gabungan dari media dengar dan gambar, bisa bersifat
informasi, hiburan, maupun pendidikan, bahkan gabungan dari ketiga unsur diatas,
Televisi merupakan sumber citra dan pesan tersebar (shared, images, and message)
yang sangat besar dalam sejarah, dan ini telah menjadi mainstream bagi lingkungan
simbolik masyarakat. Televisi merupakan sistem bercerita (story-telling) yang
tersentralisasi. Fungsi televisi bagi setiap individu atau masyarakat berbeda – beda, ada
yang menganggapnya sebagai sarana liburan demi menghilangkan kepenatan setelah
seharian bekerja, ada pula yang menggunakannya sebagai sarana atau alat informasi.
Setiap stasiun televisi berlomba – lomba menyuguhkan tayangan – tayangan
yang membuat pemirsanya tidak beranjak dari stasiun televisi tersebut. Mereka
menyuguhkan gambar – gambar yang bagus baik dari segi setting maupun dari segi
topiknya. Tayangan – tayangan yang menarik ini bukan ada begitu saja, melainkan
melalui proses yang sangat panjang dan memerlukan sebuah keahlian.
Dalam proses perkuliahan menempuh gelar Sastra 1 (S1) dan sebagai standarisasi
pendidikan di Indonesia, PKL merupakan salah satu syarat kelulusan Sastra 1 (S1) di
Universitas Pakuan. PKL juga merupakan salah satu mata kuliah wajib yang harus di
penuhi di Semester 6 oleh seluruh mahasiswa dan mahasiswi Fakultas Ilmu
Komunikasi Universitas Pakuan dalam mencapai tjuan akhir perkuliahan yaitu skirpsi.
Mata kuliah ini merupakan mata kuliah yang proses penerapannya dapat di aplikasikan
secara langsung pada suatu lembaga atau instansi tertentu baik swasta ataupun
pemerintahan. Sesuai dengan bidang studi yang telah di pilih. Selain sebagai salah satu
syarat kelulusan, mata kuliah PKL ini juga ditujukan untuk memberikan pengalaman
dan pembelajaran bagi penulis agar dapat mengetahui bagaimana dunia kerja yang
sesungguhnya dan dapat mengaplikasikan apa yang sudah dipelajari di kampus.

1
2

Bidang studi yang penulis tempuh yaitu Penyiaran. Dimana Penulis akan banyak
berkecimpung di bidang Televisi, Radio, dan Film. Maka dari itu penulis
melaksanakan PKL di Diskominfo Kabupaten Bogor dan ditempatkan di UPT Radio
dan Televisi bagian tim liputan.
Alasan penulis memilih menjadikan Diskominfo Kabupaten Bogor sebagai
tempat PKL karena di tempat ini penulis mendapatkan banyak pengalaman dan
pengetahuan dalam bidang Penyiaran. Tidak hanya mendapat pengetahuan di bidang
penyiaran tapi juga penulis mendapatkan pengetahuan di bidang Jurnalistik, selama
penulis melakukan PKL di Diskominfo, penulis juga mendapatkan pelajaran dan ilmu
yang baru. Seperti contoh, penulis mendapatkan pengalaman bagaimana cara meliput
sebuah kegiatan, dari awal mulai kegiatan sampai kegiatan itu berakhir. Penulis juga
mendapatkan kesempatan untuk melakukan siaran radio secara langsung. Melakukan
PKL di Diskominfo Kabupaten Bogor juga merupakan wadah sebagai penulis untuk
bisa merasakan bagaimana dunia kerja yang sesungguhnya. Penulis bisa
mengaplikasikan ilmu yang sudah di pelajari di dunia kampus.
Alasan penulis memilih judul Proses Produksi Program Siaran Desa ke Desa
Episode 8 TV Tegar Beriman, pertama karena proses produksi program siaran sesuai
dengan konsentrasi yang diambil oleh penulis, yaitu penyiaran. Kedua karena program
desa ke desa adalah program unggulan dari TV Tegar Beriman, yang menarik dari
program ini yaitu, karena Kabupaten Bogor mempunya wilayah yang sangat luas dan
memiliki destinasi wisata yang beragam dan juga melimpah, program ini hadir untuk
mengangkat potensi desa yang ada pada Kabupaten Bogor di sektor pariwisata dan
kerajinan yang ada pada desa tersebut, agar masyarakat luas bisa tahu bahwa
Kabupaten Bogor mempunya banyak sekali destinasi wisata yang bisa di kunjungi.
3

Khususnya pada episode 8 desa Wargajaya Kecamatan Sukamakmur Kabupaten


Bogor yang menurut penulis mempunyai banyak sekali keunggulan seperti, destinasi
wisata di desa tersebut sangat melimpah, yaitu wisata Curug Ciherang, Villa
Khayangan, dan Villa Bukit Batu. Serta adanya Usaha Kecil dan Menengah (UKM),
seperti UKM pembuatan kaos kaki, dan UKM pembuatan barang – barang dari kayu,
yang menjadikan desa Wargajaya ini berbeda dengan desa desa sebelumnya yang
dimana desa lain hanya mempunya satu destinasi wisata saja, dan tidak mempunya
Usaha Kecil dan Menengah (UKM) di desanya.

1.2. Ruang Lingkup PKL

Penulis melakukan kegiatan PKL di Dinas Komunikasi dan Informasi atau yang
di kenal sebagai Diskominfo yang beralamat di Jl. Tegar Beriman No.1 Kab. Bogor.
Dalam kegiatan PKL ini penulis banyak mendapatkan pengalaman dan pengetahuan
mengenai tim liputan dan bagaimana cara meliput sebuah berita sekaligus belajar
proses pengambilan gambar di lapangan. Tidak hanya sekedar liputan tapi penulis juga
menyiapkan segala peralatan sebelum liputan.

1.3. Waktu Kegiatan PKL


Waktu yang di tentukan oleh pihak kampus Universitas Pakuan untuk
pelaksanaan PKL terhitung satu sampai dua bulan. Dalam kesepakatan penulis dengan
pihak Diskominfo, penulis melakukan kegiatan PKL selama 53 hari kerja terhitung
hari senin sampai jumat jika ada liputan di hari sabtu dan minggu itu juga dihitung hari
kerja. PKL berlangsung terhitung sejak tanggal 19 Juni 2019 – 23 Agustus 2019,
Dimana jadwal masuk pukul 07.30 WIB. Setiap harinya jam pulang kerja pada UPT
Radio dan TV Tegar Beriman tidak menentu, karena terkadang bagian editing harus
menyelesaikan editingnya sebelum pulang kerja. Setiap harinya ada acara yang harus
di liput, dan setiap liputan tidak dapat diperkirakan akan memerlukan waktu berapa
lama. Penulis harus menyesuaikan dengan kondisi di lapangan.
4

1.4. Tujuan PKL


PKL merupakan mata kuliah wajib sebagai salah satu syarat kelulusan dalam
kurikulum perkuliahan di semester 6. Adapun tujuan penulis melakukan PKL ini yaitu:

1.4.1. Tujuan Umum

1. Memenuhi salah satu syarat wajib kelulusan Sastra 1 (S1) Fakultas Ilmu
Komunikasi Universitas Pakuan.
2. Memberikan kesempatan bagi penulis (khususnya) dan bagi para
mahasiswa dan mahasiswi (pada umumnya) untuk memperoleh
pengalaman praktik kerja yang sesungguhnya, yang mungkin tidak
diperoleh saat kuliah
3. Sebagai tempat atau wadah untuk mengaplikasikan ilmu yang didapat
selama duduk di bangku kuliah dan memperdalam kemamuan yang
dimiliki dalam bidang Broadcasting.
4. Menambah pengetahuan penulis tentang cara bekerjasama dengan baik
demi suksesnya liputan di lapangan
5. Melatih kemampuan berkomunikasi, beradaptasi, dan bertanggung
jawab dengan baik dalam lingkungan kerja.
6. Menambah pengetahuan, wawasan, serta pengalaman baru dan situasi
kerja yang belum didapat di dunia kampus yang dapat dijadikan tolak
ukur untuk meneliti karier di dunia kerja tujuan khusus.

1.4.2. Tujuan Khusus

1. Mengetahui proses produksi program siaran Desa ke Desa Episode 8


TV Tegar Beriman.
2. Mengetahui hambatan dan solusi masalah yang terjadi pada saat Proses
Produksi Program Siaran Desa ke Desa Episode 8 TV Tegar Beriman.
5

1.5. Manfaat PKL


Manfaat kegiatan PKL yang dilakukan di Diskominfo (khususnya di UPT Radio
dan TV Tegar Beriman):

1.5.1. Manfaat diri sendiri

a. Meningkatkan kepekaan dan keterampilan mahasiswa/mahasiswi dalam


menemukan permasalahan komunikasi yang terjadi dalam dunia kerja.
b. Mempersiapkan mental untuk nantinya terjun ke bidang penyiaran
seperti yang sudah penulis fokuskan.

1.5.2. Manfaat bagi Bidang Studi Ilmu Komunikasi Universitas Pakuan

a. Menjalin kerja sama yang saling menguntungkan antara instansi tempat


PKL dengan Universitas Pakuan.
b. Kemungkinan mendapatkan masukan dalam pembentukan kurikulum
sesuai dengan kenyataan yang terjadi di lapangan.

1.5.3. Manfaat Bagi Instansi Atau Kantor Tempat Pelaksanaan Magang

a. Dapat menjalin kerja sama dan merealisasikan fungsi dan misi soal
instansi yang bersangkutan
b. Memperkenalkan keberadaan instansi terkait kepada masyarakat luas
c. Sebagai ajang filterisasi pekerja yang dibutuhkan oleh kantor atau
instansi, sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan yang dimiliki oleh
mahasiswa/mahasiswi (soft skill dan hard skill).
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Komunikasi
Secara umum komunikasi merupakan pertukaran informasi yang di lakukan oleh
dua orang atau lebih dengan maksud dan tujuan tertentu. Secara terminologis
komunikasi berarti proses penyampaian suatu pernyataan oleh seseorang kepada orang
lain. Pengertian tersebut menjelaskan bahwa komunikasi melibatkan sejumlah orang,
dimana seseorang menyatakan sesuatu kepada orang lain. Sementara, menurut Kamus
Besar Bahasa Indonesia (KBBI), komunikasi merupakan pengiriman dan penerimaan
informasi, berita, atau pesan yang di lakukan oleh dua orang atau lebih sehingga
maksud atau pesan tersebut dapat dipahami.
Sebuah definisi yang dibuat oleh kelompok sarjana komunikasi yang
mengkhususkan diri pada studi komunikasi antar manusia (human communication)
bahwa komunikasi adalah suatu transaksi, proses simbolik yang menghendaki orang-
orang mengatur lingkungannya dengan (1) membangun hubungan antar sesama
manusia, (2) melalui pertukaran informasi, (3) untuk menguatkan sikap dan tingkah
laku orang lain, (4) serta berusaha mengubah sikap dan tingkah laku itu (Cangara
dalam Romli, 2016:8). Sementara itu Romli (2016:8) bahwa pengertian komunikasi
adalah seni menyampaikan informasi (pesan, ide, sikap, gagasan) dari komunikator
untuk mengubah serta membentuk prilaku komunikan (pola, sikap, pandangan dan
pemahamannya) ke pola dan pemahaman yang dikehendaki komunikator.
Untuk memahami pengertian komunikasi sehingga dapat dilancarkan secara
efektif dapat dijelaskan dengan menjawab pertanyaan dari paradigma Lasswell yang
dikemukakan oleh Harold D. Lasswell, yaitu: Who says what in which channel to
whom with what effect? paradigma Lasswell ini menunjukan bahwa ada lima unsur
dasar dalam komunikasi, yakni:

6
7

1. Who (siapa): komunikator, orang yang menyampaikan pesan.


2. Says what (mengatakan apa): pesan, pernyataan yang didukung oleh lambing,
dapat berupa idea tau gagasan.
3. In which channel (saluran): media, sarana atau saluran yang mendukung pesan
bila komunikasi jauh tempatnya atau banyak jumlahnya.
4. To whom (kepada siapa): Komunikan, orang menerima pesan.
5. With what effect (dampak): efek, dampak sebagai pengaruh dari pesan atau dapat
juga dikatakan sebagai hasil dari proses komunikasi.

2.2. Komunikasi Massa


Menurut Nurudin dalam bukunya Pengantar Komunikasi Massa (2007: 2),
komunikasi massa adalah studi ilmiah tentang media massa beserta pesan yang
dihasilkan, pembaca/ pendengar/ penonton yang akan coba diraihnya, dan efeknya
terhadap mereka. Komunikasi massa merupakan disiplin kajian ilmu sosial yang relatif
muda jika dibandingkan dengan ilmu psikologi, sosiologi, ilmu politik dan ekonomi.
Sementara menurut Joseph A. Devitto dalam Ardianto (2015: 5), definisi komunikasi
massa dalam dua item, yakni: “Pertama, komunikasi massa adalah komunikasi yang
ditujukan kepada massa, kepada khalayak yang luar biasa banyaknya. Ini tidak berarti
bahwa khalayak tidak meliputi seluruh penduduk atau semua orang yang menonton
televisi, tetapi ini berarti bahwa khalayak itu besar dan pada umumnya agak sukar
untuk didefinisikan. Kedua, komunikasi massa adalah komunikasi yang disalurkan
oleh pemancar-pemancar yang audio dan atau visual.
Komunikasi massa barangkali akan lebih mudah dan lebih logis bila
didefinisikan menurut bentuknya: televisi, radio siaran, surat kabar, majalah, dan
film”.Rakhmat dalam Ardianto (2015: 6), komunikasi massa diartikan sebagai jenis
komunikasi yang ditujukan kepada sejumlah khalayak yang tersebar, heterogen dan
anonim melalui media cetak dan elektronik sehingga pesan yang sama dapat diterima
secara serentak dan sesaat.
8

2.3. Media Massa


Menurut Ardianto dalam komunikasi massa (2015: 103), media massa pada
dasarnya dapat dibagi jadi dua kategori, yakni media massa cetak dan media
elektronik. Media cetak yang dapat memenuhi kriteria sebagai media massa adalah
surat kabar dan majalah. Sedangkan media elektronik yang memenuhi kriteria media
massa adalah radio siaran, televisi, film, media online (internet). Setiap media cetak
memiliki karakteristik yang khas. Bentuk-bentuk media massa:
1. Surat Kabar
Surat kabar merupakan media massa yang paling tua dibandingkan dengan jenis
media massa lainnya. Pada masa orde baru surat kabar mempunyai misi
menyebarluaskan misi-misi pembangunan dan sebagai alat mencerdaskan rakyat
Indonesia. Karakteristik surat kabar sebagai media massa mencakup: publisitas,
periodesitas, universalitas, aktualitas dan terdokumentasikan.
2. Majalah
Menurut Dominick dalam Ardianto (2015: 115), klasifikasi majalah dibagi dalam
lima kategori utama, yakni: (1) general consumer magazine (majalah konsumen
umum); (2) business publication (majalah bisnis); (3) literacy reviews and
academic journal (kritik sastra dan majalah ilmiah); (4) newletter (majalah khusus
terbitan berkala); (5) public relation magazines (majalah humas).
3. Radio Siaran
Radio adalah media massa elektronik tertua dan sangat luwes. Selama hampir satu
abad lebih keberadaannya, radio siaran telah berhasil mengatasi persaingan keras
dengan bioskop, rekaman kaset, televisi, televisi kabel, elektronik game dan
personal kaset player.
4. Televisi
Fungsi televisi sama dengan fungsi media lainnya (surat kabar dan radio siaran),
yakni memberi informasi, mendidik, menghibur dan membujuk. Tetapi fungsi
menghibur lebih dominan pada televisi, tujuan utama khalayak menonton televisi
adalah untuk memperoleh hiburan, selanjutnya untuk memperoleh informasi.
5. Film
9

Film lebih dahulu menjadi media hiburan disbanding radio siaran dan televisi.
Seperti halnya televisi siaran, tujuan khalayak menonton film adalah ingin
memperoleh hiburan. Akan tetapi dalam film dapat terkandung fungsi informatif
maupun edukatif, bahkan persuasif.
6. Komputer dan Internet
Menurut Laquey dalam Ardianto (2015: 150), internet merupakan jaringan
longgar dari ribuan komputer yang menjangkau jutaan orang diseluruh dunia. Misi
awalnya adalah menyediakan sarana bagi para peneliti untuk mengakses data dari
sejumlah sumber daya perangkat keras komputer yang mahal.

2.4. Penyiaran / Broadcasting


Penyiaran atau dalam bahasa inggris dikenal dengan broadcasring. Adalah
keseluruhan proses penyampaian siaran yang dimulai dari persiapan materi produksi,
penyiapan bahan siaran, kemudian penyampaian sampai kepada penerima siaran
tersebut oleh pendengar atau pemirsa disuatu tempat. Proses penyiaran terjadi sejak ide
itu diciptakan hingga akhir diperluaskan. Langkah-langkahnya meliputi penggagas ide
dalam hal ini adalah komunikator. Ide yang kemudian diubah menjadi suatu bentuk
pesan yang dapat dikirimkan, baik secara verbal maupun nonverbal melaui saluran dan
atau sarana komunikasi yang memungkinkan pesan itu mampu menjangkau khalayak
luas ( komunikan ).
Terselenggaranya penyiaran ditentukan oleh tiga unsur yaitu studio, transmitter,
dan pesawat menerima, ketiga unsur ini disebut dengan trilogy penyiaran.
Sebagaimana bahasa aslinya : broadcasting, penyiaran bersifat tersebar kesemua arah
(broad) yang dikenal dengan omnidirectional. Didalam definisi alat penyiaran ini dapat
diketahui bahwa semua sistem penyiaran yang alat penerima siarannya harus
dilengkapi dengan satu decorder, adalah kurang sejalan dengan definisi broadcasting.
Oleh karena itu, pada masa sistemnya harus ditambahkan “terbatas” sehingga menjadi
sistem penyiaran terbatas. Sistem penyiaran terbatas misalnya pernah dilakukan oleh
stasiun televise swasta di Jakarta saat awal siarannya pada tahun 1980-an, yaitu harus
10

menggunakan unit decorder yang terkontrol oleh stasiun bersangkutan, sehingga


pemirsanya harus berlangganan (Djamal & Fachruddin 2011: 46).
Pasal 1 butir 2, ketentuan umum undang-undang No. 32/2002 tentang penyiaran,
memberikan define khusus tentang penyiaran sebagai kegiatan pemancar luasan siaran
melalui sarana pemancar dan satau media lainnya untuk dapat diterima secara serentak
dan bersamaan oleh masyarakat dengan perangkat penerima siaran. Definisi khusus
yang dimaksud disini adalah berkaitan dengan fungsi regulasi yang diamanatkan oleh
UU tersebut, sehingga definisinya dibatasi mulai dari kegiatan pemancar luas siaran,
yang tentunya telah menggunakan ruang publik. Dengan demikian ruang publik ini,
penyiaran telah menggunakan spectrum frekuensi penyiaran, telah melangsungkan
proses komunikasi massa, dan sebagainya. Sementara proses produksi tersebut masuk
kedalam wilayah publik (Rahmawati & Rusnandi, 2011: 22)

2.5. Televisi
Televisi adalah salah satu jenis media masa elektronik yang bersifat audio visual,
direct dan dapat membentuk sikap. Televisi berasal dari kata tele dan vision, yang
memiliki arti masing – masing. (tele) dari bahasa Yunani yang berarti auh, dan (vision)
dari bahasa Latin yang berarti tampak, jadi televisi berarti tampak atau melihat dari
jarak jauh beragam tayangan mulai dari hiburan sampai ilmu pengetahuan ada dalam
televisi.adalnya beragam channel televisi membuat masyarakan memiliki banyak
pilihan untuk menyaksikan tayangan berkualitas (Ardianto, 2007). Televisi merupakan
alat komunikasi yang mempunyai fungsi informasi, fungsi pendidikan, fungsi
menghibur, fungsi memengaruhi (Efendy, 2000).
11

2.6. Proses Produksi Siaran Televisi


Menurut Wurlzel dalam Romli (2016:95), menguraikan prosedur kerja untuk
memproduksi program siaran televisi yang disebut sebagai four stage of television
production. Keempat tahapannya adalah sebagai berikut:

1. Pre Production Planning


Tahapan ini merupakan proses awal dari sebuah kegiatan yang akan datang
atau juga disebut tahap perencanaan. Bermula dari timbulnya gagasan atau yang
sering disebut ide itu harus datang dari produser, akan tetapi bisa datang dari luar,
hanya tanggung jawabnya diambil alih oleh produser dari acara yang
bersangkutan. Selanjutnya, produser melakukan berbagai kegiatan untuk
mengumpulkan data-data yang diperlukan untuk bahan pengembangan gagasan,
dan selanjutnya produser meminta kepada penulis naskah untuk menuangkan
dalam bentuk tulisan dengan merangkai berbagai data dan fakta untuk
dikembangkan dalam bentuk naskah dengan format dan durasi yang ditentukan,
serta gaya bahasa yang disesuaikan dengan khalayak pasaran.
Persiapan pra produksi di antaranya mempersiapkan tim diluar tim inti yang
akan menunjang produksi, di antaranya mempersiapkan desain produksi,
pengertian desain produksi adalah sebuah rancangan produksi yang dipersiapkan
untuk memproduksi sebuah program acara. Desain produksi siaran televisi
setidaknya harus memperhatikan hal-hal berikut :

1. Jenis program acara apa yang akan diproduksi?


2. Naskah ini milik siapa?
3. Menggunakan format video apa?
4. Bagaimana memulai shooting?
5. Seluk beluk dananya?
6. Dari mana dananya?
7. Mempersiapkan kru.
8. Menyusun tim produksi.
9. Mempersiapkan pemeran atau pengisi acara.
12

2. Set up and Rehearsal


Set up merupakan tahapan persiapan yang bersifat teknis dan dilakukan oleh
anggota inti bersama kerabat kerjanya. Sejak dari mempersiapkan denah di dalam
studio, sampai mempersiapkan denah untuk setting lampu, mikrofon, maupun
dekorasi. Kemudian, masalah latihan (rehearsal) tidak saja berlaku bagi para artis
pendukungnya, tetapi sangat penting pula bagi kerabat kerja, mulai dari switcher,
penata lampu, penata suara, floor director, kamerawan, sampai ke pengarah acara.
Dalam hal ini latihan dipimpin langsung oleh pengarah acara.
3. Production
Production adalah upaya mengubah bentuk naskah menjadi bentuk auditif bagi
radio dan bentuk audio visual untuk televisi. Karakter produksi ditentukan menurut
lokasinya:

1. Produksi yang diselenggarakan sepenuhnya di dalam studio.


2. Produksi yang sepenuhnya diselenggarakan di luar studio.
3. Produksi yang merupakan gabungan di dalam dan di luar studio.
4. Post Pruduction
Tahap ini merupakan tahap penyelesaian atau tahap penyempurnaan. Tahap
penyelesaian ini meliputi:

1. Melakukan editing, baik gambar maupun suara.


2. Pengisian grafik pemangku gelar atau insertvisualisasi.
3. Pengisian narasi.
4. Pengisian sound effectdan ilustrasi.
5. Melakukan evaluasi terhadap hasil produksi.
13

2.7. Berita
Secara sosiologis, berita adalah semua hal yang terjadi di dunia. Dalam
gambaran yang sederhana, seperti dilukiskan dengan baik oleh para pakar jurnalistik,
berita adalah apa yang ditulis surat kabar, apa yang disiarkan radio, dan apa yang
ditayangkan televisi.
Williard C. Bleyer dalam Sumadiria (2016:64), berita adalah sesuatu yang
termasa yang dipilih oleh wartawan untuk dimuat dalam surat kabar, karena dia
menarik minat atau mempunyai makna bagi pembaca surat kabar, atau karena dia
dapat menarik para pembaca untuk membaca berita tersebut. Menurut Assegaff, berita
adalah laporan tentang fakta atau ide yang termasa, yang dipilih oleh staf redaksi suatu
harian untuk disiarkan, yang dapat menarik perhatian pembaca, entah karena dia luar
biasa, entah karena penting atau akibatnya, entah pula karena dia mencakup segi-segi
human interest seperti humor, emosi, dan ketegangan. Sementara menurut Sumadiria
(2016:65), berita adalah laporan tercepat mengenai fakta atau ide terbaru yang benar,
menarik dan atau penting bagi sebagian besar khalayak, melalui media berkala seperti
suart kabar, radio, televisi, atau media on line internet.

Berita dibagi menjadi 8 jenis, yakni:

1. Straight News
Adalah laporan langsung mengenai suatu peristiwa.
2. Depth News
Jenis laporan ini memerlukan pengalihan informasi, bukan opini reporter. fakta-
fakta yang nyata masih tetap besar.
3. Comprehensive News
Merupakan laporan tentang fakta yang bersifat menyeluruh ditinjau dari berbagai
aspek.
4. Interpretative Report
Biasanya memfokuskan sebuah isu, masalah, atau peristiwa-peristiwa
kontroversial.
14

5. Feature Story
Menyajikan suatu pengalaman pembaca (reading experiences) yang lebih
bergantung pada gaya (style) penulisan dan humor dari pada pentingnya informasi
yang disajikan.
6. Depth Reporting
Pelaporan jurnalistik yang bersifat mendalam, tajam, lengkap dan utuh tentang
suatu peristiwa fenomenal atau aktual.
7. Investigative Reporting
Berita jenis ini biasanya memusatkan pada sejumlah masalah dan kontroversi.
8. Editorial Writing
Pikiran sebuah institusi yang diuji di depan sidang pendapat umum.

2.8. Liputan
Peliputan Berarti melihat atau menerangkan apa yang dilihat. Menurut
pandangan seorang wartawan, peliputan berarti melihat sebuah peristiwa dan
menuangkannya dalam sebuah tulisan menjadi suatu informasi atau berita. Berita atau
informasi yang di sampaikan melalui media radio lebih efektif daripada berita yang di
sampaikan melalui media televisi dan surat kabar. Karena reporter melaporkan
langsung berita yang terjadi di lapangan dan secara langsung pula disiarkan melalui
radio, sehingga penyampaian informasinya lebih cepat dan dapat membawa pengaruh
seolah – olah pendengar berada di TKP (Tempat Kejadian Perkara).
Peliputan berita adalah proses pengumpulan data dan informasi di lapangan
yang dilakukan wartawan atau jurnalis. Proses ini bisa berupa pemantauan langsung
dan pencatatan suatu peristiwa yang terjadi atau juga wawancara dengan sejumlah
narasumber.
(sumber: http://peliputan.blogspot.com/)
15

2.8.1. Dasar – Dasar Peliputan

Dasar – dasar peliputan mengacu pada konsep peliputan atau


pemberitaan. Di awali dengan rapat redaksi. Rapat redaksi tersebut bisa
dilakukan dengan baikdalam situasi formal maupun nonformal, yang menjadi
pembahasan dalam rapat tersebut adalah membuat sebuah perencanaan, sebagai
dasar atau awal untuk melakukan peliputan. Rapat redaksi biasanya dilakukan
oleh manajer pemberitaan sebagai penanggung jawab, redaktur, editor, reporter
dan wartawan.
(sumber: http://peliputan.blogspot.com/)

2.9. Deskripsi Program Desa Ke Desa


Program Desa ke Desa pertama kali di produksi tahun 2013, Kehadiran
Program Desa ke Desa TV Tegar Beriman sebagai bukti nyata program TV dapat
menyentuh kebutuhan penduduk desa. Termasuk menghimpun dan mengolah
informasi dan beragam potensi desa untuk dikemas menjadi berita yang layak dan
akurat .Program Desa ke Desa memberikan warna baru khususnya mengenai berbagai
pembangunan pedesaan, kehidupan masyarakat desadengan mengusung beragam tema
di setiap episodenya. Program Desa ke Desa menargetkan pemirsanya pada semua
segmen berusia 15 sampai 70 tahun. Dengan kategori news, feature dan tayangan
berdurasi selama 15 menit. Karakter tayangan Program Desa ke Desa TV Tegar
Beriman adalah tapping (Sumber: Kantor UPT RTV Diskominfo Kabupaten Bogor
(2019)).
BAB III

GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

3.1. Sejarah UPT Radio dan Televisi Tegar Beriman


Radio Siaran Pemerintah Daerah Tegar Beriman Kabupaten Bogor atau yang
lebih dikenal sebagai RSPD Teman saat ini memiliki sejarah dan perkembangan yang
cukup panjang. Radio Siaran Pemerintah Daerah milik pemerintah Kabupaten Bogor
diresmikan pada tanggal 1 Agustus 1994 berdasarkan keputusan pemerintah
Kabupaten Bogor No. 482/327/kpts/Huk/1994 dan mengudara melalui frekuensi
jaringan AM 1314 dengan nama Swara Prayoga yang operasional dan pengelolaannya
berada di bawah bagian Hubungan Masyarakat Pemerintah Kabupaten Bogor (Sub.
Bagian RSPD). Pada tahun 1997 gelombang frekuensi Radio Siaran Pemerintah
Daerah (RSPD) Swara Prayoga mengalami perubahan yang sebelumnya berada pada
frekuensi AM 1314 menjadi ke frekuensi AM 1278. Dan pada tahun yang sama RSPD
Swara Prayoga berubah nama sesuai dengan motto Kabupaten Bogor menjadi RSPD
Tegar Beriman (RTB).
Sejak bagian humas mengalami perubahan menjadi bagian Sub. Bagian Humas
Antar Lembaga di bawah bagian Tata Pemerintahan (Tapem), maka pengelolaan
RSPD Tegar Beriman berada di bawah kantor penerangan dan telematika. Perubahan
tersebut memberikan dampak positif karena adanya penambahan frekuensi FM pada
gelombang siaran 95,65 RSPD. Penambahan tersebut turut berperan dalam perubahan
nama yang terjadi pada RSPD Tegar Beriman menjadi Radio Ragam Pakuan Swara
Beriman (Rampak FM), yang juga tetap mengudara pada frekuensi yang sama yaitu
AM 1314.
Namun setelah disahkannya peraturan daerah No. 3 Tahun 2002, humas menjadi
bagian di bawah asisten pembangunan dan pengelolaan RSPD melalui Sub. Bagian
Pengelolaan Data Elektronik dan RSPD (PDE dan RSPD). Rampak FM kembali
berubah menjadi RSPD Tegar Beriman (RTB) dan merubah frekuensi 95,65 FM
menjadi 95,3 FM yang juga menggunakan frekuensi 93,0 FM.

16
17

Hingga diberlakukannya peraturan daerah No. 10 Tahun 2004 tentang Struktur


Organisasi Perangkat Daerah Pemerintah Kabupaten Bogor, RTB tidak mengalami
perubahan nama dan frekuensi meskipun mengalami perubahan pengelola menjadi
Sub. Bagian Telematika.
Dan pada tahun 2011 sesuai dengan Peraturan Bupati Bogor Nomor 53,
berdasarkan pada Peraturan Daerah Kabupaten Bogor Nomor 11 Tahun 2008 tentang
Pembentukan Dinas Daerah, RSPD Teman FM tidak berada di bawah pengelolaan
Sub. Bagian Telematika. Tetapi kini RSPD Teman FM telah terbentuk sebagai
Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis (UPT) Radio dan Televisi Siaran
Pemerintah Daerah pada Dinas Komunikasi dan Informasi Kabupaten Bogor. Seiring
berjalannya waktu, sampai saat ini RTB dikenal oleh masyarakat luas sebagai Tegar
Beriman Radio dan Televisi (Teman RTV) (Sumber: Kantor UPT RTV Diskominfo
Kabupaten Bogor (2019).
3.2. Visi dan Misi Teman RTV

3.2.1. Visi

Menjadi stasiun radio dan televisi lokal terdepan yang menyajikan


ragam informasi pembangunan daerah, seni dan budaya.
3.2.2. Misi

1. Menghasilkan tayangan berita dan informasi yang berwawasan, berimbang,


sebagai acuan pendengar atau pemirsa daerah Kabupaten Bogor dan unggulan
dalam muatan konten lokal.
2. Melestarikan seni budaya Jawa Barat dan Indonesia serta memberikan
hiburan yang mendidik dengan mengedepankan nilai religi dan kearifan lokal.
3. Menjadikan Radio dan Televisi Tegar Beriman sebagai media daerah untuk
kemajuan Bogor.
18

3.3. Logo Teman RTV


Logo adalah gambar atau lambang dari sebuah organisasi atau instansi, produk
dan lain sebagainya yang digunakan sebagai identitas dari sebuah organisasi atau
instansi dan memiliki arti tertentu dengan tujuan agar diingat atau dikenali oleh
masyarakat. Radio dan Televisi Tegar Beriman dalam menjalankan visi dan misi juga
memiliki logo perusahaan. Radio dan Televisi Tegar Beriman memiliki logo
perusahaan yang berfungsi sebagai ciri atau simbol. Logo Radio dan Televisi Tegar
Beriman dapat ditunjukan pada gambar 3.1:

Gambar 3.1 Logo Televisi Tegar Beriman


Sumber: Kantor UPT RTV Diskominfo Kabupaten Bogor (2019)

Berdasarkan logo TV Tegar Beriman, huruf T adalah huruf awalan dari kata
Teman, tetapi huruf T tersebut diambil dari filosofi sebuah kubah masjid, yang
diartikan lambang dari bulan dan bintang. Menunjukan keagungan umat atau
masyarakat Kabupaten Bogor. Sedangkan warna hijau melambangkan warna bumi,
kelimpahan, kesuburan, pertumbuhan, muda, kesuksesan materi, pembaharuan, daya
tahan, keseimbangan, ketergantungan dan persahabatan. Lalu warna kuning pada
pinggiran huruf mengartikan energy sosial, kerjasama, kebahagiaan, kegembiraan,
kehangatan, loyalitas, tekanan mental, persepsi, pemahaman, kebijaksanaan,
optimisme serta harapan. Dan warna oranye adalah arti antusiasme, kesuksesan,
keadilan, gerak cepat, sesuatu yang tumbuh, ketertarikan, independensi.
19

3.4. Struktur Organisasi dan Deskripsi Tugas

3.4.1. Struktur Organisasi Unit Pelayanan (UPT) Radio dan Televisi


Struktur organisasi dalam suatu perusahaan diperlukan untuk
menentukan jobdesk dari masing-masing karyawan yang bertugas. UPT Radio
dan Tv memiliki struktur organisasi, dapat dilihat pada gambar 3.2:

Gambar 3.2 Struktur Organisasi UPT Radio dan TV


Sumber: Kantor UPT RTV Diskominfo Kabupaten Bogor (2019)

3.4.2. Deskripsi Tugas UPT Radio dan Televisi


Berdasarkan pada keputusan peraturan Bupati Bogor Nomor 53 Tahun
2011, maka tugas yang dilakukan oleh masing-masing bagian pada struktur
organisasi di atas adalah:
20

1) Kepala Unit Pelayanan Teknis (UPT)


Membantu Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika dalam
memimpin mengkoordinasi dan mengendalikan kebijakan teknis
pengelolaan radio.
2) Kasubag UPT
Membantu dan bertanggung jawab kepada Kepala UPT dalam
melaksanakan pengelolaan ketatausahaan UPT, seperti:
a. Pengelolaan administrasi umum UPT.
b. Pengelolaan administrasi keuangan UPT.
c. Pengelolaan administrasi kepegawaian UPT.
d.Melaksanakan tugas lain yang diberikan kepala UPT sesuai bidang
tugasnya, seperti turut mengawasi dan membantu Kelompok Jabatan
Fungsional.
3) Kordinator Liputan Radio dan Televisi
Membantu dan bertanggung jawab kepada Kepala UPT dalam
melaksanakan peliputan berita yang akan ditayangkan.
4) Administrasi
Bertugas melaksanakan kegiatan secara teknis dalam
mempromosikan keberadaan RSPD baik dalam bentuk kegiatan
maupun menjalin kerjasama operasional dengan pihak ketiga. Pihak
ketiga tersebut adalah para pemasang iklan atau para narasumber yang
diundang ke stasiun radio. Serta melaksanakan tugas dan tanggung
jawab dalam pengelolaan dokumentasi serta mendokumentasikan arsip,
baik hasil kegiatan siaran maupun sarana pendukung untuk bahasan
siaran.
5) Penyiar Radio dan Televisi
Menyebarluaskan informasi melalui media radio dan televisi
tentang perkembangan pembangunan, sosial, pendidikan, budaya di
wilayah Kabupaten Bogor, seperti:
21

a. Mengajak dan menghimbau pendengar sesuai dengan misi dari


Kabupaten Bogor.
b. Memberikan nilai tambah pengetahuan aktual yang diambil dari
berbagai sumber media melalui kemasan paket selintas berita.
c. Menyerap aspirasi masyarakat melalui dialog interaktif serta
melibatkan narasumber dinas, instansi, kantor, badan, lembaga,
kecamatan di lingkungan pemerintahan Kabupaten Bogor.
6) Reporter
a. Menjaring informasi melalui peliputandan siaran langsung
maupun tidak langsung dalam kegiatan pemerintah kabupaten
dan masyarakat Bogor.
b. Bertanggung jawab atas hasil peliputan dan siaran yang
diinformasikan kepada masyarakat.
7) Juru Kamera
a. Merekam gambar dan informasi melalui peliputan dan siaran
langsung maupun tidak langsung dalam kegiatan pemerintah
kabupaten dan masyarakat Bogor.
b. Bertanggung jawab atas hasil gambar peliputan dan siaran yang
diinformasikan kepada masyarakat.
8) Editor
a. Melaksanakan penyuntingan gambar hasil liputan sesuai dengan
naskah yang telah disulih suara.
b. Membuat laporan hasil penyuntingan rekaman gambar.
c. Bertanggung jawab atas hasil gambar yang telah disunting.
d. Menyerap aspirasi masyarakat melalui dialog interaktif serta
melibatkan narasumber dinas, instansi, kantor, badan, lembaga,
kecamatan di lingkungan pemerintah Kabupaten Bogor
(Sumber: Kantor UPT RTV Diskominfo Kabupaten Bogor
(2019).
BAB IV
PELAKSANAAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN (PKL)

4.1. Gambaran dan Prosedur Praktik Kerja Lapangan (PKL)


Selama pelaksanaan Praktik Kerja Lapangan (PKL) penulis telah
melaksanakan tugas – tugas yang di berikan oleh Dinas Komunikasi dan Informasi
(DISKOMINFO) Kabupaten Bogor. Yang terletak di JL. Tegar Beriman No.1
Cibinong, Kabupaten Bogor. Dan penulis di tempatkan di UPT Radio dan TV Tegar
Beriman, terhitung pada tanggal 19 Juni 2019 – 23 Agustus 2019.
Selama Praktik Kerja Lapangan (PKL) penulis di tempatkan di divisi tetap,
yaitu di bagian liputan. Tetapi bisa menjadi Fleksibel untuk melakukan pekerjaan
apapun sesuai dengan apa yang di tugaskan oleh pembimbing lapangan. Namun sering
kali penulis ditugaskan untuk mengisi acara radio yang ada. Selama mengisi acara di
radio, penulis harus bisa membangun suasana yang baik dengan host maupun dengan
pendengar radio, dan penulis juga harus bisa berbicara dengan bahasa Indonesia yang
baik dan benar. Radio Teman FM adalah radio pemerintahan, maka bahasa yang di
pakai haruslah bahasa Indonesia yang baik dan baku. Selain itu penulis mengerjakan
dan mempelajari banyak hal saat melaksanakan Praktik Kerja Lapangan (PKL).
Berikut beberapa kegiatan yang dikerjakan oleh penulis, antara lain:

1. Pada hari pertama Praktik Kerja Lapangan (PKL) penulis dijelaskan bagaimana
sistem kontrak dan juga sistem kerja yang wajib dilakukan oleh penulis selama
pelaksanaan Praktik Kerja Lapangan (PKL). Selain itu penlis juga diperkenalkan
kepada semua kru UPT Radio dan TV Tegar Beriman, dan diperkenalkan alat –
alat yang nantinya akan dipakain saat menerima tugas dari pembimbing
palangan, seperti kamera, studio TV Tegar Beriman, studio radio, dan ruang
Dubbing.
2. Ditugaskan untuk mengisi acara radio yang berjudul “NGOBRAS (Ngobrol
Bareng Basa Sunda)” isi dari program ini adalah menginformasikan berita yang
sedang hangat dibicarakan, namun disuguhkan secara menarik dengan

22
23

menggunakan bahasa daerah yaitu bahasa sunda, dan mengisi acara radio yang
berjudul “Coffee Sunset”,di Radio TEMAN FM. Isi dari program ini adalah
obrolan yang membahas apapun secara acak, contoh seperti membahas film
Avangers End Game yang sedang ramai dibicarakan. Tidak hanya mengisi acara,
tetapi penulis juga diberikan kesempatan untuk menjadi host di dalam acara
tersebut.
3. Melakukan pengambilan gambar sebagai kameraman di acara “Pelantikan Tim
Penggerak PKK dan Dekranasda Kabupaten Bogor, program ini adalah program
pemerintah Kabupaten Bogor yang dihadiri langsung oleh Bupati Kabupaten
Bogor. Hasilnya dari liputan tersebut akan diberikan kepada editor untuk
nantinya dibuat menjadi berita radio maupun televisi.
4. Melakukan pengambilan gambar sebagai cameramen di acara “Bebersih Kali
Ciliwung” dimana acara kali ini dihadiri oleh Mentri Lingkungan Hidup, dan
Bupati Kabupaten Bogor yang berisikan kegiatan membersihkan kali Ciliwung
serentak bersama warga setempat, dan acara tersebut sekaligus memberikan
himbauwan kepada masyarakat agar tidak membuang sampah ke sungai atau kali
agar tidak mencemari sungai dan lingkungan.
5. Pada minggu ke dua penulis di fokuskan untuk meliput sebuah acara yang
disiapkan untuk perpisahan Kepala Dinas (KADIS) Dinas Komunikasi dan
Informasi (DISKOMINFO).
6. Melakukan pengambilan gambar “VooxPop” ucapan perpisahan untuk KADIS
DISKOMINFO sebagai kameraman.
7. Melakukan pengambilan gambar acara persiapan pelepasan PURNABAKTI
KADIS DISKOMINFO sebagai kameraman.
8. Melakukan pengambilan gambar pada acara pelepasan PURNABAKTI KADIS
DISKOMINFO sebagai kameraman.
9. Pada minggu ke tiga penulis diberikan kesempatan untuk melakukan
pengambilan gambar pada salah satu dari program Bupati Bogor yaitu, acara
Rebo Keliling (BOLING). Acara ini adalah salah satu dari program kerja Bupati
Bogor yaitu secara langsung terjun mengunjungi warganya yang ada di Kab.
24

Bogor, acara ini juga sangat ditunggu oleh warga desa, karena pada acara ini
warga bisa menyampaikan aspirasinya atau keinginan dari masing – masing desa
yang dikunjungi.
10. Ditugaskan sebagai kameraman dalam acara peringatan hari KRIDA pertama,
hari krida ini bisa disebut juga sebagai hari tani, karena pada acara tersebut para
petani yang ikut serta dapat menjajakan hasil bumi bumi mereka dan pengunjung
yang datang pada acara tersebut bisa membeli hasil tani langsung dari petani
yang hasilnya akan dijadikan berita Bogor Hari Ini (BHI).
11. Ditugaskan sebagai kameraman dalam acara peringatan hari KRIDA kedua
(penutupan) yang hasilnya akan dijadikan berita Bogor Hari Ini (BHI).
12. Pada minggu ke empat penulis ditugaskan menjadi kameraman pada program
Desa ke Desa Episode 7, bertempat di desa Tapos 1 Kecamatan Tenjolaya
Kabupaten Bogor, yang hasilnya akan disiarkan di Youtube TV Tegar Beriman.
13. Menjadi kameraman di kegiatan Rebo Keliling (BOLING) yang nantinya hasil
dari pengambilan gambar tersebut akan dijadikan berita Bogor Hari Ini (BHI).
14. Ditugaskan untuk ikut melakukan siaran di acara “Coffee Sunset” di Radio
TEMAN FM.
15. Melakuan liputan keberangkatan Haji sebagai kameraman.
16. Pada minggu ke lima penulis ditugaskan menjadi kameraman pada program Desa
ke Desa Episode 8, bertempat di Desa Wargajaya Kecamatan Sukamakmur
Kabupaten Bogor, dan nantinya hasil liputan tersebut akan di tayangkan di
Youtube TV Tegar Beriman.
17. Melakukan pemilihan file Desa ke Desa episode 7 seperti potongan gambar
pedesaan, wawancara narasumber, dan gambar dari host, dimana nantinya file
tersebut akan di serahkan kepada editor.
18. Melakukan pengambilan gambar dalam kegiatan MasaPengenalan Lingkungan
Sekolah (MPLS) di Bogor Center School (BORCESS) dan hasilnya akan
dijadikan Berita Hari Ini (BHI).
25

19. Pada minggu ke enam penulis ditugaskan menjadi kameraman di salah satu
program Bupati Bogor yaitu Jumat Keliling (JUMLING), dan hasil dari liputan
tersebut akan di jadikan berita.
20. Diberikan tugas untuk melakukan liputan Hari Anak yang bertempat di Jungle
Land.
21. Melakukan pengambilan gambar wawancara Manager Hotel Darmawan Park
Sentul, terkait dengan event wedding yang akan di adakan.
22. Pada minggu ke tujuh penulis melakukan liputan sebagai kameraman di program
Desa ke Desa Episode 9, yang bertempat di Jeep Stasion Indonesia (JSI) Desa
Sukagalih Kecamatan Megamendung, Kabupaten Bogor, dan hasil dari liputan
tersebut akan di siarkan di Youtube TV Tegar Beriman.
23. Melakukan pengambilan Gambar di acara Festifal Desa yang berada di Kemang
Parung.
24. Diberikan tugas untuk mengisi program acara Cerita Cinta di Radio TEMAN
FM. Acara ini adalah acara baru di Radio Teman FM, dan genre dari acara
tersebut adalah hiburan.
25. Melakukan pengambilan gambar untuk pembuatan Profile Hotel Haris Sentul.

4.2. Prosedur Kerja


Kegiatan Praktik Kerja Lapangan (PKL) dilaksanakan di UPT Radio dan Televisi
Tegar Beriman selama dua bulan lebih empat hari, selama pelaksanaan PKL di Dinas
Komunikasi dan Informasi (DISKOMINFO) Kabupaten Bogor melakukan kegiatan
rutin yaitu APEL pagi. Dan setiap harinya dimulai pukul 07.30 pagi hingga 18.00 sore.
Selama melaksanakan Praktik Kerja Lapangan (PKL), penulis diwajibkan
menggunakan pakaian yang sopan dan rapih. Seperti hari Senin menggunakan kemeja
dan celana bahan, Selasa dan Rabu menggunakan baju PDL Ilmu Komunikasi, Kamis
menggunakan batik, dan Jumat menggunakan pakaian olahraga. Pada awal kegiatan
PKL penulis diberikan kesempatan Untuk melakukan siaran radio secara langsung
26

pada minggu pertama. Pada minggu kedua penulis sudah mulai di tempatkan di bagian
liputan dan mulai mulai melaksanakan program Desa ke Desa.
Dalam melaksanakan liputan program Desa ke Desa penulis beserta crew terlebih
dahulu mekalukan Briefing agar mendapatkan konsep dan mengetahui bagaimana
teknis pengambilan gambar pada saat di lapangan. Lalu menyiapkan alat-alat peliputan
seperti, Kamera DSLR, Drone, Kamera EFP dan ENG, tripod dan alat tulis. Setelah
semua persiapan sudah selesai langkah selanjutnya adalah melakukan liputan bersama
tim.

4.3. Kendala Kerja dan Penyelesaiannya

Ada beberapa kendala kerja yang penulis alami selama proses Praktik Kerja
Lapangan (PKL) diantaranya:

1. Belum mahir dalam meliput/melakukan pengambilan gambar pada suatu


kegiatan saat di lapangan. Penyelesaiannya adalah dengan melihat dan bertanya
kepada rekan media lain saat berada di lapangan, agar bisa mengetahui hal apa
saja yang harus dilakukan pada saat meliput sebuah kegiatan.
2. Tidak cukupnya alat transportasi pada saat liputan program Desa ke Desa.
Penyelesaiannya dengan menggunakan transportasi pribadi.
3. Fasilitas yang kurang memadai seperti, AC yang tidak menyala, tidak
disediakannya laptop/komputer untuk menyelesaikan tugas yang diberikan.
Penyelesaiannya penulis membawa sendiri kipas angin kecil agar pada saat di
kantor tidak merasa gerah. Dan penulis juga membawa laptop sendiri untuk
bisa menyelesaikan tugas yang diberikan oleh pembimbing lapangan.
BAB V
PEMBAHASAN

5.1 Proses Produksi Program Siaran Desa ke Desa


Dalam proses Praktik Kerja Lapangan (PKL) yang di jalankan penulis, penulis
melakukan sebuah liputan program Desa ke Desa. Menurut Wurlzel dalam Romli
(2016:95), menguraikan prosedur kerja untuk memproduksi program siaran televisi.
Sebelum melakukan sebuah liputan, penulis melakukan beberapa langkah langkah
dalam melakukan peliputan seperti melakukan riset, menentukan konsep cerita,
selanjutnya mengumpulkan data dengan cara melakukan liputan untuk mengumpulkan
data di lapangan, dan bukan hanya melakukan riset atau mengumpulkan data saja,
tetapi sebelum melaksanakan liputan, penulis dan jajaran Divisi yang terlibat dalam
program Desa ke Desa seperti, produser, asisten produser, dan koordinator presenter,
melakukan rapat mingguan untuk membahas rencana serta masalah institusional yang
berkaitan dengan liputan atau redaksi. Rapat ini biasanya bertujuan untuk
mengkoordinasikan rencana dan gagasan liputan, mencari solusi atas masalah yang
muncul dan mengevaluasi tayangan serta hasil liputan mingguan sebelumnya.
Selain rapat mingguan, terdapat rapat harian yang dilakukan oleh masing-
masing program buletin (program berita harian, seperti Bogor Hari Ini, Bogor Bicara,
Selamat Pagi Tegar Beriman). Tujuannya adalah untuk mengkoordinasikan rencana
dan gagasan liputan, menjaga kesinambungan materi liputan antar program pada hari
itu, mengevaluasi tayangan dan hasil liputan hari itu serta mencari solusi atas masalah
yang muncul pada hari itu.

27
28

5.1.1. Tahap Pra Produksi Program Desa Ke Desa

1. Analisis Ide Cerita


Menentukan tujuan pembuatan program Desa ke Desa, program ini
dibuat bertujuan untuk mengangkat potensi desa yang ada di Kabupaten
Bogor, seperti contoh di sektor pariwisata dan kerajinan di desa
tersebut. Biasanya yang terlibat dalam penentuan ide cerita yaitu kepala
UPT, pembimbing lapangan, sutradara dan kameraman.
2. Menyiapkan Naskah Skenario
Sebelum melakukan liputan, dibutuhkan naskah agar kita bisa
mengetahui apa saja yang akan dilakukan saat liputan Desa ke Desa
Episode 8 berlangsung. Yang bertugas membuat naskah scenario adalah
asisten sutradara (astrada). Setelah naskah disusun maka perlu diadakan
breakdown (rincian) naskah. Breakdown naskah dilakukan untuk
mempelajari rincian cerita yang akan dibuat pada program ini.
3. Merekrut Kru
Untuk menentukan siapa saja yang akan masuk ke dalam kru liputan,
maka harus dilakukan pemilihan kru. Kru yang ikut dalam Proses
Produksi Program Siaran Desa Ke Desa Episode Delapan TV Tegar
Beriman ada 12 orang, diantanya 8 mahasiswa PKL dari Universitas
Pakuan, dan 4 orang dari divisi UPT. Setelah melakukan pemilihan kru
selanjutnya adalah menentukan tugas apa yang akan mereka kerjakan
pada saat produksi berlangsung. Seperti menentukan sutradara,
kameraman, artistik, dan juga soundman. Dalam penentuan tugas yang
di berikan penulis diberikan tugas sebagai kameraman.
29

4. Menyusun Jadwal dan Rencana Keuangan


Jadwal program Desa ke Desa di TV Tegar Beriman dibuat sangat rinci
dan detail. Penulis berangkat untuk melakukan Proses Produksi
Program Siaran Desa Ke Desa Episode Delapan pada tanggal 19 Juli
2019, kru yang bertugas sebanyak 12 orang, biaya yang diperlukan
seperti uang bensin, makan untuk para kru dan penyewaan alat seperti
Drone.
5. Mencari Lokasi
Memilih dan mencari lokasi sesuai naskah scenario, lokasi atau desa
yang akan di kunjungi adalah Desa Wargajaya Kecamatan
Sukamakmur Kabupaten Bogor. Untuk pengambilan gambar di tempat
liputan, umumnya harus melakukan izin terlebih dahulu kepada kepala
desa setempat. Setelah melakukan perizinan biasanya kepala desa
menemani serta memberikan beberapa pilihan tempat yang akan kami
datangi dan kami ambil gambarnya. Di desa Wargajaya tempat liputan
yang akan kami kunjungi telah aman untuk dipakai saat syuting.
6. Menyiapkan Kostum dan Properti
Memilih dan mencari pakaian yang akan dipakai oleh host, kostum
yang dipakai oleh host seterti kemeja, kaos, celana jeans, beserta
properti pendukung yaitu kacamata. Biasanya untuk kostum yang di
pakai host, mereka membawa pakainnya sendiri dari rumah.
7. Menyiapkan Peralatan
Alat alat yang disiapkan antara lain yaitu 3 kamera, 1 kamera milik
UPT dan 2 kamera milik pribadi, cadangan batrai kamera, masing
masing dari kamera membawa dua cadangan batrai, 3 memory card
kamera yang kosong, dan satu Drone.
30

5.1.2. Tahap Produksi Program Desa ke Desa


Proses Produksi program Desa ke Desa pada TV Tegar Beriman proses
yang sangat menentukan berhasil atau tidaknya penciptaaan sebuah karya
program unggulan TV Tegar Beriman.
Proses Syuting (Pengambilan Gambar) setelah melakukan berbagai
persiapan, langkah selanjutnya adalah proses syuting. Diawali dengan kru
berangkat pada pagi hari, kita melakukan perjalanan kurang lebih selama 3 jam
perjalanan menggunakan 2 mobil, di perjalanan penulis yang di tugaskan
sebagai kameraman sudah melakukan pengambilan gambar seperti gambar
jalanan dan juga gambar pesawahan. Setelah sampai di lokasi penulis beserta
kru yang lain langsung menuju ke kantor kepala desa untuk melakukan
perizinan dan juga wawancara kepala desa. Sesampainya di lokasi penulis
melakukan pengambilan gambar kondisi kantor kepala desa, dan melakukan
pegambilan gambar wawancara dengan kepala desa tersebut. Setelah
melakikan perizinan penulis dan kru beserta kepala desa yang menemani, kami
langsung menuju ke lokasi UKM yang ada pada desa tersebut. Disana saya
kembali melakukan pengambilan gambar pada UKM yang ada di desa tersebut.
Lalu setelah pengambilan gambari di UKM, kita melanjutkan perjalanan ke
tempat wisata pertama yaitu Villa Bukit Batu, sesampainya di sana kami pun
langsung menemui pengelola destinasi wisata tersebut untuk di wawancarai,
setelah melakukan wawancara dengan pengelola di tempat tersebut, penulis
sebagai kameraman melakuka pengambilan gambar di sejumlah spot foto yang
ada di destinasi wisata tersebut, setalah dirasa sudah cukup kami pun
melanjutkan ke destinasi wisata yang ke dua, yaitu Curug Ciherang.
31

Sampai di lokasi tersebut penulis langsung melakukan pengmbilan


gambar di Curug tersebut, lalu setelah itu penulis beserta kru menemui
pengelola Curug tersebut untuk di wawancarai. Karena sudah hampir sore hari
kami pun melanjutkan ke destinasi wisata yang terakhir, yaitu Villa
Khayangan. Disana penulis dan beberapa kru yang lain serta pembimbing
lapangan melakukan pergantian kostum menggunakan pakaian khas korea
untuk diambil foto di slah satu spot foto yang ada di Villa Khayangan tersebut,
setelah itu penulis dan kru beristirahat sebelum akhirnya kami pergi pulang.

5.1.3. Tahap Pasca Produksi Program Desa ke Desa

1 Proses Penyuntingan
Setelah proses syuting berlangsung, proses selanjutnya adalah
penyuntingan atau editing. Proses editing biasanya dilakukan sehari setelah
proses syuting berlangsung. Penulis sebagai kameraman langsung
memberikan hasil pengambilan gambar yang telah dilakukan kepada editor.
Editor biasanya akan menggabungkan potongan-potongan gambar yang
sesuai dengan naskah yang sudah di buat, lalu potongan gambar tersebut di
gabungkan menjadi satu agar menjadi sebuah video.
2 Peninjauan Ulang Hasil Penyuntingan
Video yang sudah melewati tahap editing langkah selanjutnya adalah
pemutaran video tersebut secara intens. Pemutaran secara intens ini
berguna untuk meninjau ulang hasil penyuntingan, biasanya peninjauan ini
akan langsunf di lihat oleh pembimbing lapangan serta kepala UPT, jika
ternyata terdapat kekurangan gambar pada bagian tertentu maka dapat
segera di revisi.
32

3 Presentasi dan Evaluasi


Setelah hasil video tersebut sudah sempurna, menarik untuk di lihat serta
sesuai dengan skenario yang ada, maka video tersebut langsung di
publikasikan melalui youtube TV Tegar Beriman. Setelah itu biasanya kita
melakukan evaluasi bersama guna mengetahui apa saja kekurangan pada
saat produksi tersebut, diharapkan agar produksi berikutnya bisa mencapai
hasil yang lebih baik lagi.

5.2. Episode 8 Desa Wargajaya Kecamatan Sukamakmur Kabupaten Bogor


Program Desa ke Desa TV Tegar Beriman ini bukanlah program baru, melaikan
program yang sudah berjalan sejak 6 tahun lalu. Tetapi dikarenakan sesuatu hal
program tersebut sempat tidak berjalan, dan program ini mulai berjalan pada saat
penulis melakukan kegiatan Praktik Kerja Lapangan (PKL) di Dinas Komunikasi dan
Informasi (DISKOMINFO) Kabupaten Bogor. Program Desa ke Desa ini mempunyai
target desa, yaitu 34 Desa yang ada di Kabupaten Bogor. Selama 6 tahun terakhir
program ini baru berjalan sampai 6 episode saja, yang artinya dari 34 Desa yang
menjadi target program ini hanya baru 6 desa saja yan terlaksana. Dan oleh karena ini
selama penulis melakukan Praktik Kerja Lapangan (PKL) di Dinas Komunikasi dan
Informasi (DISKOMINFO) Kabupaten Bogor penulis melanjutkan program Desa ke
Desa tersebut hanya sampai pada episode ke 10.
Akan tetapi Episode 8 program Desa ke Desa TV Tegar Beriman kali ini yang
menjadi fokus penulis, dikarenakan pada episode ke – 8 ini adalah episode yang
berbeda daripada episode – episode sebelumnya karena di desa ini terdapat banyak
sekali potensi wisata dan juga terdapat beberapa Usaha Kecil dan Menengah (UKM)
yang bisa kami kunjungi. Sebelum kami berangkat, kami melakukan briefing agar
kami mengetahui apa yang harus di lakukan pada saat sudah sampai disana, dan
mengetahui tugas yang akan diberikan kepada masing – masing kru. Dan tugas penulis
pada saat itu adalah sebagai kameraman. Mulai dari lokasi desa Wargajaya ini yang
sangat jauh, karena mengingat lokasinya yang berada pada paling ujung Timur
33

Kabupaten Bogor, dan untuk sampai lokasi tersebut memerlukan waktu kurang lebih
sekitar 3 jam perjalanan. Setelah sampai di Desa tersebut penulis dan semua kru
langsung menuju Kantor Desa, dan kesan pertama penulis setelah melihat kondisi
Kantor Desa tersebut adalah tidak layak. Bangunan yang kumuh, dinding tembok yang
kusam dan kotor, atap bangunan yang berlubang, lantai yang kotor, dan properti
seperti bangku dan meja yg sudah rusak dan tidak layak untuk di duduki.
Setelah dari Kantor Desa dan telah bertemu dengan Kepala Desa (KADES)
selanjutnya penulis dan kru yang lain bersama dengan Kepala Desa menuju ke tempat
Usaha Kecil dan Menengah (UKM) yang ada pada desa tersebut, dan UKM pertama
yang kita kunjungi adalah Usaha Kecil dan Menengah (UKM) yang memproduksi
sendiri kaos kaki dan UKM yang memproduksi berbagai macam benda yang terbuat
dari bahan dasar kayu, contohnya bangku, mainan puzzle anak, meja, dan masih
banyak yang lainnya. Setelah mengunjungi UKM kaos kaki dan UKM yang
memproduksi peralatan dari kayu, selanjutnya penulis dan kru mengunjungi tempat
wisata yang pertama yaitu, Villa Khayangan, disana kami melakukan pengambilan
gambar dan juga mewawancarai pengurus tempat wisata tersebut, dikarenakan waktu
yang sangat sedikit kami melakukan liputan dengan kondisi di buru - buru. Setelah
kami melakukan liputan di Villa Khayangan kami melakukan perjalanan di destinasi
wisata berikutnya yaitu, Curug Ciherang. Disana kami melakukan pengambilan
gambar berupa keindahan alam dan juga gambar dari Curug Ciherang, tetapi sebelum
sampai ke Curug kami harus berjalan menanjak selama 15menit agar sampai ke Curug
Ciherang dan kami melakukan wawancara kepada pengelola Curug tersebut. Setelah
itu penulis dan kru melanjutkan ke tempat destinasi wisata yang terakhir yaitu, Villa
Bukit Batu disana penulis bersama kru melakukan liputan terakhir. Melakukan
pengambilan gambar dan juga penutupan host dilakukan di tempat wisata tersebut.
Setelah liputan telah selesai kami semua kembali ke kantor untuk memindahkan data
liputan dari kamera ke dalam laptop yang nantinya akan dilakukan penyuntingan
gambar.
34

5.3. Hambatan Saat Proses Produksi Program Siaran Desa ke Desa Episode 8 TV
Tegar Beriman

5.3.1. Hambatan Teknis

 Jarak Lokasi Yang Jauh


Jauhnya jarak lokasi yang di tempuh pada saat liputan Desa ke Desa
edisi 8 membuat proses liputan yang seharusnya bisa dilakukan dengan
baik, menjadi terburu – buru. Dikarenakan pada saat sampai ke lokasi
yang dituju sudah siang hari.

 Peralatan Yang Kurang Memadai


Peralatan yang kurang memadai juga menjadi faktor kameraman
menjadi kurang maksimal dalam pengambilan gambar seperti gambar
alam, gambar saat wawancara narasumber, dan lain – lain saat liputan,
dan hasil dari perekaman gambar pun menjadi kurang baik. Kamera
yang sering sekali error secara tiba – tiba, ditambah lagi dengan
kekurangannya memory card.
 Keterbatasan Kendaraan Oprasional
Karena hanya memiliki satu saja kendaraan oprasional, sering sekali
kebingungan, karena kru yang banyak menyebabkan kekurangannya
kendaraan oprasional. setiap ingin melakukan liputan Desa ke Desa
penulis dan kru menggunakan kendaraan pribadi.
35

5.3.2. Hambatan Komunikasi

 Miss Komunikasi
Sering terjadinya miss komunikasi seperti saat akan menuju ke tempat
destinasi wisata selanjutnya yang berada pada desa tersebut, yang
menyebabkan keterlambatan untuk sampai lokasi berikutnya.

5.4.2. Solusi

 Solusi yang bisa dialakukan saat terjadi hambatan teknis seperti jarak
yang jauh adalah dengan cara semua kru sepakat untuk berangkat lebih
pagi agar sampai pada lokasi dengan tepat waktu, sementara untuk
hambatan pelaratan yang kurang memadai adalah dengan cara
melakukan pengambilan gambar dengan maksimal semampu kita, dan
untuk hambatan keterbatasan kendaraan oprasional adalah dengan cara
menggunakan kendaraan pribadi. Hambatan komunikasi seperti miss
komunikasi adalah dengan cara evaluasi dan membicarakan terlebih
dahulu agar tidak terjadi lagi miss komunikasi.
BAB VI

PENUTUP

6.1. Kesimpulan
Kegiatan Praktik Kerja Lapangan (PKL) bertujuan untuk menambah wawasan
dan ilmu pengetahuan serta memberikan pengalaman di dunia kerja yang
sesungguhnya, khususnya pada konsentrasi yang di pilih. Setelah penulis melakukan
Praktik Kerja Lapangan (PKL) penulis memiliki beberapa kesimpulan selapa proses
PKL.

1 Proses Produksi adalah menguraikan prosedur kerja untuk memproduksi


program siaran televisi. Program Desa ke Desa adalah program unggulan di
UPT Radio dan TV Tegar Beriman, dalam proses produksi program Desa ke
Desa ada beberapa tahap, yaitu:
a. Pra Produksi, tahapan ini merupakan proses awal dari sebuah kegiatan
yang akan datang atau juga disebut tahap perencanaan.
b. Produksi, adalah proses yang paling menentukan berhasil atau tidaknya
penciptaan sebuah karya.
c. Pasca Produksi, Tahap ini merupakan tahap penyelesaian atau tahap
penyempurnaan. Tahap ini meliputi proses penyuntingan gambar,
peninjauan ulang hasil penyuntingan, presentasi dan evaluasi.

2 Hambatan yang dialami penulis selama proses produksi berlansung adalah


kurangnya alat yang memadai untuk mendukung kegiatan syuting, dan sering
kali kamera yang dipakai penulis tiba – tiba menjadi error, serta baterai yang
ada pada kamera penulis cepat habis, dan juga kurangnya ketersediaan memory
card kamera sehingga pada saat sedang liputan memory card sering sekali
cepat habis/full, dan itu sangat mengganggu pada saat liputan sedang
berlangsung. Solusi untuk hambatan kamera adalah dengan cara meminimalisir

36
37

pengambilan gambar yang tidak terlalu penting agar bisa menghemat batrai
sekaligus bisa menghemat memory card.

6.2. Saran
Dalam kesempatan ini penulis ingin memberikan saran yang di harapkan bisa
membangun UPT Radio dan TV Tegar Beriman menjadi lebih baik lagi di masa
yang akan datang, khususnya pada Program Desa ke Desa.

1 Mengingat bahwa Program Desa ke Desa adalah program unggulan dari


TV Tegar Beriman, saya berharap program ini bisa lebih di optimalkan lagi
dalam hal jadwal untuk peliputannya. Karena jadwal untuk liputan Program
Desa ke Desa ini masih belum terjadwal dengan rapih, dimana untuk
liputannya bisa satu minggu satu kali, atau dua minggu sekali.
2 Program Desa ke Desa sudah menjadi program yang sangat informative,
karena program ini adalah program yang dimana kita bisa mengetahui
potensi suatu desa tertentu yang khususnya ada di Kabupaten Bogor. Tetapi
saya berharap untuk proses produksi dan persiapan liputan program
tersebut harus di tingkatkan, mengingat banyak sekali kekurangan pada saat
persiapan dan juga pada saat pelaksanaan liputan, agar program yang bagus
ini bisa mendapat hasil yang bagus juga.
3 Lebih di optimalkan lagi penggunaan studio TV Tegar Beriman, agar studio
televisi tersebut lebih terlihat hidup, dan agar bisa membuat program yang
lebih kreatif dan informatif lagi.
4 Menambah jumlah kamera dan jumlah memory card sehingga pada saat
liputan sedang berlangsung kameraman tidak lagi kebingungan saat
mengambil gambar dikarenakan kamera yang kurang atau memory card
yang tiba tiba penuh di tengah – tengah liputan.
DAFTAR PUSTAKA

Ardianto, Komala, Karlinah. 2015. Komunikasi Massa Suatu Pengantar Edisi Revisi.
Bandung: Simbiosa Rekatama Media.

Djamal, Fachruddin. 2011. Dasar – dasar Penyiaran: Sejarah Organisasi,


Operasional, dan Regulasi. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.

Nurudin. 2007. Pengantar Komunikasi Massa. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

Rahmawati & Rusnandi. 2011. Berkarier di Dunia Broadcast Televisi & Radio.
Jakarta: Laskar Aksara.

Romli, Khomsahrial. 2016. Komunikasi Massa. Jakarta: PT Grasindo.

Sumadiria. Haris. 2016. Jurnalistik Indonesia Menulis Berita Dengan Feature.


Bandung: Simbiosa Rekatama Media.

Sumber lain:

http://infopublik.id/read/179957/radio-tegar-beriman-kabupaten-bogor-terima-kpidaward-
jabar-2016.html

https://kbbi.web.id/komunikasi

https://www.kumpulandefinisi.com/2015/07/macam-macam-pengertian-televisi-menurut-
para-ahli.html

http://peliputan.blogspot.com/

http://temanrtv.bogorkab.go.id/?page=profil

38
LAMPIRAN

 Liputan Bebersih Kali Ciliwung

 Liputan Hari KRIDA, hari pertama dan kedua

 Liputan Acara Rebo Keliling (BOLING) Caringin

39
 Produksi Program Desa ke Desa Episode 7 Tenjolaya Tapos 1

 Liputan Agro Industri Halal

40
 Liputan Rebo Keliling (BOLING) Leuwisadeng

 Produksi Program Desa ke Desa Episode 8 Wargajaya

41
 Halal Bi Halal Bersama Rektor IPB dan Rekan Media

 Liputan Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) di Borcess

 Liputan Dinamika Gender

42
 Melakukan Pengambilan Gambar di Curug Leuwi Hejo

 Produksi Program Desa ke Desa Episode 10 Cinagara

43
 Liputan Rebo Keliling (BOLING) Kemang

 Liputan Acara Peduli Lingkungan Antisipasi Bencana

44
Berikut ini adalah tabel kegiatan selama PKL di TV Tegar Beriman:

Tabel 1. Tabel Kegiatan PKL di TV Tegar Beriman

(sumber data pribadi)

NO. TANGGAL HARI KETERANGAN


1. 19 – 06 – 2019 RABU - Apel Pagi
- Briefing Pagi
- Tugas (mencari 6 desa wisata di
kab. Bogor)
- Istirahat
- Siaran Radio langsung acara
NGOBRAS (Ngobrol Bareng
Basa Sunda)
- Siaran Langsung acara COFFEE
SUNSET
- Briefing Sore
2. 20 – 06 – 2019 KAMIS - Apel Pagi
- Briefing Pagi
- Pengajian rutin hari kamis
- Liputan menjadi kameramen di
acara “Pelantikan Tim Penggerak
PKK dan Dekranasda kab.
Bogor”
- Tapping acara “Bogor Bicara”
- Briefing Sore
3. 21 – 06 – 2019 JUMAT - Apel Pagi
- Briefing Pagi
- Olahraga rutin hari jumat
- Liputan menjadi campers di
acara “Peduli Lingkungan
Antisipasi Bencana”
- Briefing Sore
4. 22 – 06 – 2019 SABTU - Liputan menjadi campers di
acara “Bogor Culture Night”
5. 23 – 06 – 2019 MINGGU - Liputan menjadi campers di
acara “Bebersih Kali Ciliwung”
6. 24 – 06 – 2019 SENIN - Apel Pagi
- Briefing Pagi
- Liputan “VooxPop Ucapan
Perpisahan untuk Kadis kab.
Bogor” sebagai kampers
- Briefing Sore

45
7. 25 – 06 – 2019 SELASA - Apel Pagi
- Briefing Pagi
- Liputan Acara “Persiapan
pelepasan PURNABAKTI Kadis
kab. Bogor
- Liputan Acara Ulang Tahun
Kadis kab. Bogor
- Briefing Sore
8. 26 – 06 – 2019 RABU - Apel Pagi
- Briefing Pagi
- Liputan Menjadi campers di
Acara “PPID”
- Briefing Sore
- Halal Bi Halal bersama Rektor
IPB dan Rekan Media
9. 27 – 06 – 2019 KAMIS - Apel Pagi
- Briefing Pagi
- Pengajian rutin hari kamis
- Liputan menjadi campers di
acara “Revitalisasi Seni
Tradisional Blantek”
- Istirahat
- Briefing Sore
10. 28 – 06 – 2019 JUMAT - Apel Pagi
- Briefing Pagi
- Olahraga rutin jumat
- Acara Pelepasan PURNABAKTI
KADISKOMINFO kab. Bogor
- Briefing Sore
11. 01 – 07 – 2019 SENIN - Apel Pagi
- Briefing Pagi
- Liputan ANTIK “Gerakan Anti
Kantong Plastik”
- Briefing sore
12. 02 – 07 – 2019 SELASA - Apel Pagi
- Siaran Coffe Sunset
- Briefing Sore
13. 03 – 07 – 2019 RABU - Liputan BOLING “ Rebo
Keliling” membahas 9 isu
strategis kecamatan leuwisadeng
- Briefing Sore
14. 04 – 07 – 2019 KAMIS - Peringatan Hari Krida ke – 47
(hari pertama)
- Briefing Sore

46
15. 05 – 07 – 2019 JUMAT - Peringatan Hari Krida ke – 47
(hari kedua)
- Siaran Radio Langsung Acara
“HOLIDAY”
- Briefing Sore
16. 06 – 07 – 2019 SABTU - Liputan Bakti Sosial “Operasi
Bibir Sumbing dan Hernia” RS
EMC SENTUL
17. 08 – 07 – 2019 SENIN - Apel Pagi
- Briefing Pagi
- Lipitan ke Dinas Sosial tentang
Lansia
- Siaran Radio “COFFEE
SUNSET”
- Briefing Sore
18. 09 – 07 – 2019 SELASA - Apel Pagi
- Briefing Pagi
- Liputan Keberangkatan HAJI
kab.Bogor
- Briefing Sore
19. 10 – 07 – 2019 RABU - Liputan BOLING (Rebo
Keliling) Caringin
- Briefing Sore
20. 11 – 07 – 2019 KAMIS - Survei ke Tenjolaya Park
21. 12 – 07 – 2019 JUMAT - Liputan “Desa ke Desa” ke desa
Tapos 1 kec. Tenjolaya kab.
Bogor
22. 15 – 07 – 2019 SENIN - Apel Pagi
- Briefing Pagi
- Melakukan pemilihan file liputan
”Desa ke Desa” episode ke – 7 di
desa Tapos 1 Tenjolaya Park kab.
Bogor
- Briefing Sore
23. 16 – 07 – 2019 SELASA - Liputan “Masa Pengenalan
Lingkungan Sekolah (MPLS)” di
Bogor Center School
(BORCESS)
- Briefing Sore
24. 17 – 07 – 2019 RABU - Apel Pagi
- Briefing Pagi
- Liputan “Agroindustri Halal” di
Studio Radio Tegar Beriman kab.
Bogor

47
- Briefing Sore
25. 18 – 07 – 2019 KAMIS - Liputan “Desa ke Desa” di Desa
Wargajaya kec. Sukamakmur
kab. Bogor
26. 19 – 07 – 2019 JUMAT - Apel Pagi
- Briefing Pagi
- Melakukan pemilihan file liputan
“Desa ke Desa” episode ke – 8 di
desa Wargajaya kec.
Sukamakmur kab. Bogor
- Briefing Sore
27. 22 – 07 – 2019 SENIN - Apel Pagi
- Briefing Pagi
- Melakukan Liputan di Hotel
Darmawan Park Sentul
28. 23 – 07 – 2019 SELASA - Apel Pagi
- Briefing Pagi
- Liputan “Hari Anak” di Jungle
Land
- Briefing Sore
29. 24 – 07 – 2019 RABU - Apel pagi
- Briefing pagi
- BOLING (Rebo Keliling) di
Kemang
- Briefing Sore
30. 25 – 07 – 2019 KAMIS - Apel pagi
- Briefing pagi
- Liputan pemilihan kepala desa
serentak
- Briefing Sore
31. 26 – 07 – 2019 JUMAT - Apel Pagi
- Liputan Jumling ( Jumat
Keliling) Peresmian Mesjid di
Desa Cijeruk
- Liputan ke pasar Cijeruk
32. 27 – 07 – 2019 SABTU - Apel Pagi
- Briefing Pagi
- Liputan Dinamika gender
- Briefing Sore
33. 29 – 07 – 2019 SENIN - Apel Pagi
- Briefing Pagi
- Siaran Cerita Cinta
34. 30 – 07 – 2019 SELASA - Apel Pagi
- Briefing Pagi

48
- Liputan Profile Hotel Haris
Sentul
- Briefing Sore
35. 31 – 07 – 2019 RABU - Liputan Festival Desa Kemang
- Briefing Sore
36. 01 – 08 – 2019 KAMIS - Briefing Pagi
- Liputan Desa ke Desa, Desa
Sukagalih Kec. Mega Mendung
Jeep Station Indonesia
37. 02 – 08 – 2019 JUMAT - Apel Pagi
- Briefing Pagi
- Memindahkan file liputan Desa
ke Desa, Desa Sukagalih
38. 05 – 08 – 2019 SENIN - Apel Pagi
- Briefing Sore
- Dinamika gender
39. 06 – 08 – 2019 SELASA - Apel Pagi
- Briefing Pagi
- Liputan Acara PKK
- Breifing Sore
40. 07 – 08 – 2019 RABU - Apel Pagi
- Briefing Pagi
- Siaran HOLIDAY
- Briefing Sore
41. 08 – 08 – 2019 KAMIS - Briefing Pagi
- Mengambil gambar di Curug
Leuwi Hejo
- Briefing Sore
42. 09 – 08 – 2019 JUMAT - SAKIT
43. 12 – 08 – 2019 SENIN - Apel Pagi
- Briefing Pagi
- Mencetak Key Card Kab. Bogor
go Digital
- Briefing Sore
44. 13 – 08 – 2019 SELASA - Briefing Pagi
- Liputan Kab. Bogor Go Digital
- Briefing Sore
45. 14 – 08 – 2019 RABU - Apel Pagi
- Briefing Pagi
- Memindahkan file liputan PKL
ke Komputer
46. 15 – 08 – 2019 KAMIS - Briefing Pagi
- Liputan KIRAP Merah Putih

49
- Briefing Sore
47. 16 – 08 – 2019 JUMAT - Liputan Lomba 17 Agustus di
Aula Gedung Tegar Beriman
- Briefing Sore
48. 17 – 08 – 2019 SABTU - Liputan 17 Agustus di Lapangan
Gedung Tegar Beriman
49. 19 – 08 – 2019 SENIN - Briefing Pagi
- Siaran Cerita Cinta
50. 20 – 08 – 2019 SELASA - Memindahkan File PKL ke
computer
51. 21 – 08 – 2019 RABU - Liputan Boling Bojong Gede
52. 22 – 08 – 2019 KAMIS - Liputan Hari Jadi Pramuka di
Stadion Pakansari
53. 23 – 08 – 2019 JUMAT - Briefing Pagi
- Liputan Desa ke Desa di Desa
Cinagara

50

Anda mungkin juga menyukai