Anda di halaman 1dari 44

LAPORAN

PRAKTIK KERJA LAPANGAN


PENYIARAN

UPAYA HUMAS BADAN KEAMANAN LAUT REPUBLIK INDONESIA


DALAM MENGOPTIMALKAN INSTAGRAM SEBAGAI MEDIA
INFORMASI

Disusun Oleh :
Fajar Eko Purnomo
044117276

PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI


FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU BUDAYA
UNIVERSITAS PAKUAN
BOGOR
2021
HALAMAN PENGESAHAN

PRAKTIK KERJA LAPANGAN BROADCASTING

PADA BADAN KEAMANAN LAUT REPUBLIK INDONESIA

Telah dipertahankan di hadapan Tim Penguji Praktik Kerja Lapangan

Program Studi Ilmu Komunikasi

Fakultas Ilmu Sosial dan Budaya Universitas Pakuan

Pada hari Jumat Tanggal 9 April 2020

Dan dinyatakan memenuhi persyaratan, sebagai

Syarat Menyusun Skripsi Program Sarjana (S-1)

Susunan Tim Penguji

Penguji I : Restiawan Permana, M.Si

Penguji II : Ratih Siti Aminah, M.Si.

Bogor, April 2021

Mengetahui,

Dekan

Fakultas Ilmu Sosial dan Budaya Universitas Pakuan,

Dr. Henny Suharyati, M.Si.

1
HALAMAN PERSETUJUAN

2
Kata Pengantar

Puji Dan Syukur Kami Panjatkan Ke Hadirat Tuhan Yang Maha Esa Yang
Telah Memberikan Rahmat Dan Karunia-Nya Sehingga Penulis Dapat
Menyelesaikan Laporan PKL Dengan Judul UPAYA HUMAS BADAN
KEAMANAN LAUT REPUBLIK INDONESIA DALAM MENGOPTIMALKAN
INSTAGRAM SEBAGAI MEDIA INFORMASI

Laporan Ini Disusun Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Dapat Menyusun
Tugas Akhir Skripsi Program Sarjana Strata 1 Di Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu
Budaya Program Studi Ilmu Komunikasi. Dalam Penyusunan PKL Ini, Penulis
Telah Mendapatkan Bimbingan Dan Pengarahan Dari Berbagai Pihak, Maka Pada
Kesempatan Ini Dengan Segala Hormat Penulis Ucapkan Terima Kasih Pada:

1. Kedua Orang Tua Yang Selalu Memberikan Do’a, Dukungan Dan


Dorongan Kepada Penulis.
2. Dr. Henny Suharyati,. M.Si Selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu
Budaya.
3. Dr. Dwi Rini Sovia Firdaus. M.Kom Selaku Ketua Prodi Ilmu Komunikasi
Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Budaya.
4. Restiawan Permana S.Ikom Selaku Dosen Pembimbing Yang Telah
Memberikan Masukan Dan Saran Yang Membangun Bagi Penulis.
5. Karina Pramita, M.Si Sebagai Koordinator Praktik Kerja Lapangan Yang
Telah Memberikan Arahan Dan Pembekalan Pkl.
6. Novita Sari Dewi, S.E Sebagai Pembimbing PKL, Yang Telah Memberikan
Ilmu, Pengalaman Dan Pengarahannya Selama PKL.
7. Adriansyah Putra Harahap , S.Si, M.S Sebagai Kepala Kasubbag HUMAS
Yang Telah Memberikan Izin Untuk PKL Di Badan Keamanan Laut
Republik Indonesia.
8. Seluruh Tim Maupun Staff Karyawan Di HUMAS Badan Keamanan Laut
Republik Indonesia. Yang Telah Membimbing Penulis Selama PKL Serta
Membantu Dalam Pengaplikasian Praktik Dokumentasi.

3
Tak lupa juga penulis ingin mengucapkan banyak terima kasih kepada
pihak- pihak yang terkait dan membantu penulis baik untuk pkl yang tidak bisa
penulis sebutkan satu persatu dalam menyelesaikan laporan pkl. Penulis menyadari
bahwa laporan ini masih jauh dari kata sempurna karena masih memiliki banyak
kekurangan, baik dalam hal isi maupun sistematika dan teknik penulisannya. Oleh
karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun guna
sempurnanya laporan ini. Penulis berharap laporan ini dapat bermanfaat bagi
penulis, khususnya mahasiswa/mahasiswi ilmu komunikasi. Dengan ini penulis
mempersembahkan laporan ini dengan penuh rasa terima kasih dan semoga tuhan
yang maha esa memberkahi laporan ini sehingga dapat memberikan manfaat.

Bogor, 20 Maret 2021

Fajar Eko Purnomo

4
DAFTAR ISI

HALAMAN PENGESAHAN ................................................................................. 1


HALAMAN PERSETUJUAN ................................................................................ 2
Kata Pengantar ........................................................................................................ 3
BAB I ...................................................................................................................... 7
PENDAHULUAN................................................................................................... 7
1.1. Latar Belakang.......................................................................................... 7
1.2. Ruang Lingkup Praktik Kerja Lapangan .................................................. 8
1.3. Tujuan Praktik Kerja Lapangan................................................................ 9
1.3.1. Tujuan Umum Praktik Kerja Lapangan ............................................ 9
1.3.2. Tujuan Khusus Praktik Kerja Lapangan ........................................... 9
1.4. Manfaat Praktik Kerja Lapangan.............................................................. 9
1.4.1. Manfaat Bagi Penulis ........................................................................ 9
1.4.2. Manfaat Bagi Studi Ilmu Komunikasi Universitas Pakuan ............ 10
BAB II ................................................................................................................... 11
TINJUAN PUSTAKA .......................................................................................... 11
2.1. Teori Communication Mediated Computer............................................ 11
2.2. Komunikasi............................................................................................. 11
2.3. Internet dan Interaksi Sosial ................................................................... 13
2.4. Media Sosial ........................................................................................... 15
2.5. Instagram ................................................................................................ 16
2.6. Mengoptimalkan Instagram .................................................................... 18
BAB III.................................................................................................................. 20
GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN .............................................................. 20
3.1. Sejarah Badan Keamanan Laut Republik Indonesia .............................. 20
3.2. Visi dan Misi Badan Keamanan Laut Republik Indonesia .................... 23
3.2.1. Visi .................................................................................................. 23
3.2.2. Misi ................................................................................................. 23
3.3. Logo Badan Keamanan Laut Republik Indonesia .................................. 24
3.4. Struktur Organisasi Badan Keamanan Laut Republik Indonesia ........... 25

5
3.5. Struktur Organisasi dan Deskripsi Tugas HUMAS Badan Keamanan
Laut Republik Indonesia.................................................................................... 25
3.6. Deskripsi Humas Badan Keamanan Laut Republik Indonesia Divisi
Dokumentasi. ..................................................................................................... 26
BAB IV ................................................................................................................. 28
PELAKSANAAN PKL ......................................................................................... 28
4.1. Bentuk Kegiatan PKL............................................................................. 28
4.2. Prosedur PKL ......................................................................................... 28
4.3. Kendala Kerja dan Penyelesaian ............................................................ 30
BAB V ................................................................................................................... 31
PEMBAHASAN ................................................................................................... 31
5.1. Upaya Humas Badan Keamanan Laut Republik Indonesia Dalam
Mengoptimalkan Instagram Sebagai Media Informasi ..................................... 31
5.2. Hambatan Pada Proses Produksi Dokumentasi ...................................... 32
BAB VI ................................................................................................................. 33
PENUTUP ............................................................................................................. 33
6.1. Kesimpulan ............................................................................................. 33
6.2. Saran ....................................................................................................... 33
Daftar Pustaka ....................................................................................................... 35
Lampiran ............................................................................................................... 36

6
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Masyarakat kini gemar mengakses media sosial untuk memperoleh berbagai
informasi dengan cepat sehingga popularitas media sosial semakin merangkak naik.
Keberadaan media sosial membuat para penggemarnya memanfaatkan dengan baik
sebagai media untuk memperoleh informasi maupun sarana hiburan. Penyampaian
pesan melalui media sosial, komunikator yang menyampaikan pesan kepada
komunikan melalui media sosial harus dapat mengkombinasikan unsur-unsur
penting dalam meningkatkan efektivitas pada media sosial, yaitu suara latar, musik,
kata- kata dan visual sehingga dapat diterima dengan baik oleh komunikan yang
bersifat heterogen aktif dan selektif, agar komunikasi yang dilakukan oleh
komunikator berjalan efektif dan efisien.
Media sosial yang memiliki beberapa keunggulan yaitu dapat diakses secara
mudah, tidak diperlukan keterampilan khusus dari khalayak yang ingin dituju
karena media sosial merupakan media imajinatif. Selain itu masyarakat
mendapatkan informasi dengan cepat dan biaya murah. Keunggulan lain dari media
sosial adalah sifatnya yang santai, karena bentuknya audio dan visual jadi pesan
yang disampaikan dibuat sedemikian rupa sehingga menjadi konten yang menarik.
Proses PKL merupakan salah satu mata kuliah wajib yang harus dipenuhi di
semester 7 oleh seluruh mahasiswa dan mahasiswi Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu
Budaya Universitas Pakuan dalam mencapai tujuan akhir perkuliahan yaitu skripsi.
Mata kuliah ini berbobot 3 sks dan merupakan mata kuliah yang penerapannya
dapat diaplikasikan secara langsung pada suatu lembaga atau instansi tertentu baik
swasta maupun pemerintah Sesuai dengan bidang studi yang dipilih. Penguasaan
dalam suatu bidang bisa membuat seseorang menjadi ahli atau professional tidak
datang begitu saja, tetapi harus mempelajari baik dari segi teoritis maupun
praktisnya. Salah satu usaha perguruan tinggi untuk memperkenalkan mahasiswa
dalam dunia praktis adalah melalui PKL di perusahaan – perusahaan. PKL
merupakan salah satu usaha yang nyata dalam meningkatkan penguasaan ilmu bagi

7
mahasiswa, khususnya mahasiswa komunikasi, sehingga seorang mahasiswa dapat
secara langsung mengaplikasikan pengetahuan yang didapat di bangku kuliah ke
lapangan dengan wadah di suatu perusahaan. Kegiatan ini memberikan kesempatan
bagi para mahasiswa untuk memperoleh pengetahuan praktis.
Adapun konsentrasi yang penulis tempuh yaitu penyiaran, dimana penulis akan
banyak berurusan dalam bidang penyiaran. Penulis melaksanakan PKL di Badan
Keamanan Laut Republik Indonesia (Bakamla RI). Di instansi ini telah menjadi
tempat bagi penulis untuk mencari pengalaman dan pengetahuan lebih dalam di
bidang Penyiaran. Sekaligus wadah bagi penulis agar dapat merasakan bagaimana
dunia kerja yang sesungguhnya, khususnya pada instansi pemerintahan.
Sebagai salah satu lembaga pemerintah yang memberikan informasi kepada
masyarakat, Bakamla RI terus berupaya mengembangkan media informasi agar
pesan yang disampaikan kepada masyarakat tepat sasaran. Oleh sebab itu,
penggunaan media sosial Instagram pun tak luput dari perhatian Bakamla RI.
Kegiatan PKL ini penulis khususkan pada aktivitas pembuatan informasi dan
optimalisasi Instagram sebagai media penyampai informasi oleh Humas Bakamla
RI. Berdasarkan latar belakang tersebut, maka judul yang diambil oleh penulis
adalah “UPAYA HUMAS BADAN KEAMANAN LAUT REPUBLIK
INDONESIA DALAM MENGOPTIMALKAN INSTAGRAM SEBAGAI
MEDIA INFORMASI”.
Alasan penulis memilih judul tersebut karena penulis tertarik untuk membahas
bagaimana upaya Humas Bakamla RI dalam mengoptimalkan eksistensi media
sosial Instagram sebagai media informasi, karena penulis ditempatkan di bagian ide
konten dalam pembuatan feed untuk instagram tersebut. Serta penulis ingin
mengetahui apa saja hambatan yang dihadapi selama proses kerja tersebut
berlangsung.
1.2. Ruang Lingkup Praktik Kerja Lapangan
Penulis melakukan kegiatan PKL di Bakamla RI yang beralamat di Jl.
Proklamasi No.56, Rt.10/Rw.2, Pegangsaan, Kec. Menteng, Kota Jakarta Pusat,
10320. Penulis ditempatkan di bagian Pra Produksi dan Produksi Divisi
Dokumentasi selama 1 bulan mulai dari tanggal 20 Januari 2021 – 20 Februari 2021.
Pada kegiatan PKL penulis mendapatkan banyak pengalaman dan pengetahuan

8
mengenai membuat konten dan foto dokumentasi kegiatan CPNS, tamu Bakamla
RI dan apel pagi Bakamla RI.

1.3. Tujuan Praktik Kerja Lapangan


Tujuan penulis melakukan PKL yaitu:

1.3.1. Tujuan Umum Praktik Kerja Lapangan


1. Memenuhi salah satu syarat wajib kelulusan strata 1 (S1) di Fakultas Ilmu
Sosial Dan Ilmu Budaya Universitas Pakuan.
2. Sebagai tempat atau wadah untuk mengaplikasikan ilmu yang didapat
selama duduk di bangku kuliah dan memperdalam kemampuan yang
dimiliki dalam bidang penyiaran.
3. Memberikan kesempatan bagi penulis (khususnya) dan bagi para
mahasiswa dan mahasiswi (pada umumnya) untuk memperoleh
pengalaman praktik kerja yang sesungguhnya, yang mungkin tidak
diperoleh saat kuliah.
4. Menambah pengetahuan penulis tentang cara bekerjasama dengan baik
demi eksistensi suatu instansi.
5. Melatih kemampuan berkomunikasi, beradaptasi, dan bertanggung jawab
dengan baik dalam lingkungan kerja.
6. Menambah pengetahuan, wawasan, serta pengalaman baru dan situasi
kerja yang belum didapatkan di dunia kampus yang dapat dijadikan tolak
ukur untuk meneliti karir di dunia kerja tujuan khusus.
1.3.2. Tujuan Khusus Praktik Kerja Lapangan
1. Mempelajari peran pembuatan konten dan fotografer dalam proses
produksi.
2. Mengamati hambatan dalam pra produksi, produksi hingga pasca
produksi.
1.4. Manfaat Praktik Kerja Lapangan
Manfaat kegiatan PKL yang dilakukan di Bakamla RI, diantaranya :

1.4.1. Manfaat Bagi Penulis


1. Meningkatkan kepekaan dan keterampilan mahasiswa/mahasiswi dalam
menemukan permasalahan komunikasi yang terjadi dalam dunia kerja.

9
2. Mempersiapkan mental untuk nantinya terjun ke bidang penyiaran
seperti yang sudah penulis fokuskan.
3. Dapat mengetahui serta memahami tugas-tugas yang ada di
pemerintahan.
4. Dapat menyesuaikan diri dengan lingkungan kerja.
5. Untuk mengetahui dan belajar bagaimana kondisi dan lingkungan dunia
kerja yang nantinya akan dihadapi penulis setelah menyelesaikan
perkuliahannya.
1.4.2. Manfaat Bagi Studi Ilmu Komunikasi Universitas Pakuan
1. Menjalin kerja sama yang saling menguntungkan antara instansi tempat
magang dengan universitas pakuan.
2. Kemungkinan mendapatkan masukan dalam pembentukan kurikulum
sesuai dengan kenyataan yang terjadi di lapangan.

10
BAB II

TINJUAN PUSTAKA

2.1. Teori Communication Mediated Computer


Computer mediated communication merupakan proses komunikasi yang
melibatkan media komputer sebagai channel yang digunakan. Model komunikasi
ini berkembang secara cepat dan dapat diterima khalayak dengan mudah,
khususnya generasi muda saat ini. Adanya CMC menjadikan dunia komunikasi
mengalami perkembangan besar.
Sebelumnya, beberapa masa dilalui dengan berbagai media komunikasi yang
terus dikembangkan. Diawali dengan surat-menyurat, penggunaan telegraf,
telepon, pager, handphone, hingga pada abad ke-19 muncul media baru bernama
internet. “Internet sebagai sebuah bentuk CMC, ini berarti memiliki pengertian
bahwa proses komunikasi yang dilakukan menggunakan komputer, melibatkan
manusia, terjadi pada konteks tertentu dimana didalamnya melibatkan proses
pembentukkan media untuk berbagai tujuan.” (Tomic dalam Astuti, 2011:217).
Sekarang komputer telah menjadi sarana komunikasi yang sangat penting bagi
kehidupan manusia moder. Seperti halnya internet dan media sosial yang membuat
khalayak saling bertukar informasi, memberi tahu identitas diri. Digunakan secara
personal, kelompok maupun organisasi untuk menunjang aktivitas komunikasi.

2.2. Komunikasi
Komunikasi adalah tindakan manusia atau aktivitas manusia untuk
menyampaikan sesuatu. Komunikasi juga merupakan suatu diskusi, perlakuan,
diskursus, pementasan drama, dramatis, seni drama, teater, mail, layanan surat
melalui pos, kantor pos, saluran, garis penghubung, koneksi antara komunikasi dan
kegiatan transmisi pesan. Pengertian komunikasi ada dua yaitu :
A. Pengertian secara terminologis yaitu komunikasi merupakan proses
penyampaian suatu pernyataan oleh seseorang kepada orang lain. Pengertian
ini menjelaskan bahwa komunikasi ini melibatkan sejumlah orang dengan
seseorang menyatakan sesuatu kepada orang lain, dan orang lain yang terlibat
dalam komunikasi di sebut human communication.

11
B. Pengertian secara paradikmatik adalah komunikasi yang berlangsung menurut
suatu pola dan memiliki tujuan tertentu. Dengan pola komunikasi yang
sebenarnya memberi tahu, menyampaikan pikiran dan perasaan, menghambat
pendapat maupun sikap. (Suprapto, 2011:6)
Pengertian komunikasi sehingga dapat dilancarkan secara efektif dapat
dijelaskan dengan menjawab pertanyaan dari paradigma Lasswell yang
dikemukakan oleh (Lasswell, Harold D dalam Romli 2016:8), yaitu: who says what
in which channel to whom with what effect? Paradigma Lasswell ini menunjukan
bahwa ada lima unsur dasar dalam komunikasi, yakni:
1. Who (siapa): komunikator, orang yang menyampaikan pesan.
2. Says what (mengatakan apa): pesan, pernyataan yang didukung oleh
lambang, dapat berupa ide atau gagasan.
3. In which channel (saluran): media, sarana atau saluran yang mendukung
pesan bila komunikasi jauh tempatnya atau banyak jumlahnya.
4. To whom (kepada siapa): komunikan, orang menerima pesan.
5. With what effect (dampak): efek, dampak sebagai pengaruh dari pesan atau
dapat juga dikatakan sebagai hasil dari proses komunikasi.

yaitu:

Send Massag Medi Receiv Eff


er e a e ect

Feedback
Gambar 2.1odel Komunikasi Lasswell
Sumber : Lasswell dalam Romli (2016:9)
1. Sender: Komunikator (pengirim informasi) yang menyampaikan pesan
kepada seseorang atau sejumlah orang.
2. Message: Saluran komunikasi tempat berlalunya pesan dari komunikator
kepada komunikan.
3. Receiver: Komunikan (orang) yang menerima pesan dari komunikator.
4. Effect: Perbedaan antar apa yang dipikirkan, dirasakan dan dilakukakn oleh
komunikan sebelum dan sesudah menerima pesan.

12
5. Feedback: Umpan balik, yakni tanggapan komunikasi apabila tersampaikan
atau disampaikan kepada komunikator.
Dari penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa komunikasi telah menjadi
hal yang penting untuk makhluk hidup karena adanya effect dari komunikator atau
komunikan untuk saling mengirim informasi antar pribadi.

2.3. Internet dan Interaksi Sosial


Internet kependekan dari “Interconnection Network” adalah seluruh jaringan
komputer yang saling terhubung menggunakan standar sistem global Transmission
Control Protocol / Internet Protocol Suite (TCP / IP) sebagai protokol pertukaran
paket switching communication protocol. Untuk melayani miliaran pengguna di
seluruh dunia. Rangkaian Internet terbesar disebut Internet. Cara menghubungkan
rangkaian dengan aturan ini disebut internet working “Antara Jaringan”. Internet
merupakan jaringan komputer yang dibentuk oleh Departemen Pertahanan Amerika
Serikat di tahun 1969, melalui proyek ARPA yang disebut ARPANET (Advanced
Research Project Agency Network), di mana mereka mendemonstrasikan
bagaimana dengan hardware dan software komputer yang berbasis UNIX, kita bisa
melakukan komunikasi dalam jarak yang tidak terhingga melalui saluran telepon.
Proyek ARPANET merancang bentuk jaringan, kehandalan, seberapa besar
informasi dapat dipindahkan, dan akhirnya semua standar yang mereka tentukan
menjadi cikal bakal pembangunan protokol baru yang sekarang dikenal sebagai
TCP/IP (Transmission Control Protocol/Internet Protocol).
Pada mulanya ARPANET hanya menghubungkan 4 situs saja yaitu Stanford
Research Institute, University of California, Santa Barbara, University of Utah, di
mana mereka membentuk satu jaringan terpadu di tahun 1969, dan secara umum
ARPANET diperkenalkan pada bulan Oktober 1972. Tidak lama kemudian proyek
ini berkembang pesat di seluruh daerah, dan semua Universitas di negara tersebut
ingin bergabung, sehingga membuat ARPANET kesulitan untuk mengaturnya.
Oleh sebab itu ARPANET dipecah manjadi dua, yaitu “MILNET” untuk keperluan
militer dan “ARPANET” baru yang lebih kecil untuk keperluan non-militer seperti,
Universitas - Universitas. Gabungan kedua jaringan akhirnya dikenal dengan nama
DARPA Internet, yang kemudian disederhanakan menjadi Internet. Tujuan awal
dibangunnya proyek itu adalah untuk keperluan militer. Pada saat itu Departemen

13
Pertahanan Amerika Serikat (US Department of Defense) membuat sistem jaringan
komputer yang tersebar dengan menghubungkan komputer di daerah-daerah vital
untuk mengatasi masalah bila terjadi serangan nuklir dan untuk menghindari
terjadinya informasi terpusat, yang apabila terjadi perang dapat mudah
dihancurkan.
Menurut Sarwono internet merupakan sebuah kumpulan jaringan yang
memiliki skala global. Bahkan, lebih lanjut Sarwono mengatakan bahwa tidak ada
satupun orang yang mampu bertanggung jawab untuk menjalankan internet itu
sendiri. Mulanya internet hanya digunakan dalam kebutuhan militer, namun kini
internet merambah pada keperluan masyarakat sipil dan juga bentuk hiburan.
(Sarwono, 2012)
Internet merupakan produk teknologi yang banyak dimanfaatkan oleh
masyarakat. Sebagai produk teknologi, maka internet dapat memunculkan jenis
interaksi sosial baru yang berbeda dengan interaksi sosial sebelumnya. Jika pada
masa lalu, masyarakat berinteraksi secara face to face communication, maka saat
ini masyarakat berinteraksi di dalam dunia maya atau melalui interaksi sosial
online, melalui kecanggihan teknologi informasi, maka masyarakat memiliki
alternatif lain untuk berinteraksi sosial. Munculnya internet dapat menghubungkan
antar manusia dari berbagai belahan dunia yang tidak saling kenal sebelumnya
dengan cara mengkoneksikan komputer dengan jaringan internet. Interaksi antar
manusia tersebut, bertujuan untuk memenuhi kebutuhan hidup baik kebutuhan
jasmani maupun rohani. Salah satunya adalah kebutuhan akan informasi. Setiap
orang membutuhkan informasi sebagai bagian dari tuntutan kehidupan dan sebagai
penunjang kegiatannya. Internet sangat bermanfaat bagi Pemenuhan kebutuhan
informasi tersebut (shiefti, 2016:1).
Menurut Stren,2002 (dalam shiefti, 2016:5) bahwa internet merupakan
ekspresi diri dalam rangka pengembangan kehidupan sosial. Stren berpendapat
bahwa internet menyediakan sumber yang baik untuk anak-anak dalam
mengembangkan pengetahuan sosial dan seksual. Selain itu, remaja tidak hanya
memperoleh informasi dengan membaca artikel di koran tetapi remaja juga dapat
melakukan pertukaran informasi dengan berbagai teman melalui jejaring sosial. Hal
ini dinamakan online relationship. Mereka membangun pertemanan di dunia maya.

14
2.4. Media Sosial
Media sosial berdasarkan perangkat teknologi semata. Diperlukan pendekatan
dari teori-teori sosial untuk memperjelas apa yang membedakan antara media sosial
dan media lainnya di internet sebelum pada kesimpulan apa yang dimaksud dengan
media sosial. Juga, termasuk perlunya pembahasan khusus untuk mencari hubungan
antara media dan masyarakat (Burton, 2005). Untuk menjelaskan hal ini, Fuchs
mengawalinya dengan perkembangan kata web 2.0 yang dipopulerkan oleh O'reilly
(2005). Web 2.0 merujuk dari media internet yang tidak lagi sekadar penghubung
antara individu dengan perangkat (teknologi dan jaringan) komputer yang selama
ini ada dan terjadi dalam web 1.0, tetapi telah melibatkan individu untuk
memuplikasikan secara bersama, saling mengolah dan melengkapi data, web
sebagai platform atau program yang bisa dikembangkan, sampai pada pengguna
dengan jaringan dan alur yang sangat panjang (the long tail).
Berdasarkan teori-teori sosial yang dikembangkan oleh Durkheim, Weber,
Tonnies, maupun Marx, dapat disimpulkan bahwa media sosial bisa dilihat dari
perkembangan bagaimana hubungan individu dengan perangkat media.
Karakteristik kerja komputer dalam web 1.0 berdasarkan pengenalan individu
terhadap individu lain (human cognition) yang berada dalam sebuah sistem
jaringan, sedangkan web 2.0 berdasarkan sebagaimana individu berkomunikasi
(human communication) dalam jaringan antar individu. Terakhir, dalam web 3.0
karakteristik teknologi dan relasi yang terjadi terlihat dari bagaimana manusia
(users) bekerja sama (human co-operation) (fuchs, 2008) dalam buku Dr Rulli
Nasrullah, M.Si. (2016:11).
Secara umum, definisi media sosial adalah media online. Seperti dalam
wikipedia, media sosial merupakan sebuah media online dimana para penggunanya
bisa saling berkomunikasi dan berinteraksi. Jadi pengertian media sosial disini
adalah sebuah saluran atau sarana untuk pergaulan sosial yang dilakukan secara
online melalui jaringan internet. Para pengguna media sosial atau bisa juga disebut
dengan user ini bisa melakukan komunikasi atau interaksi, berkirim pesan, baik
pesan teks, gambar, audio hingga video, saling berbagi dan juga membangun
jaringan atau networking.

15
Media sosial mengajak siapa saja yang tertarik untuk berpertisipasi dengan
memberi kontribusi dan feedback secara terbuka, memberi komentar, serta
membagi informasi dalam waktu yang cepat dan tak terbatas. Saat teknologi
internet dan mobile phone makin maju maka media sosial pun ikut tumbuh dengan
pesat. Media Sosial membantu untuk saling memberi informasi dengan cepat dan
tak terbatas untuk para penggunanya. Tanpa adanya keterbatasan umur yang
terkadang menimbulkan dampak negatif dan positif dengan mudahnya mengakses
melaui telepon genggam.

2.5. Instagram
Instagram adalah aplikasi media sosial berbasis android untuk smartphone, ios
untuk iphone, blackberry, windows phone dan sekarang juga dapat dijalankan di
komputer atau pc anda. Namun, ketika digunakan pada komputer, ini tidak
sepenuhnya identik dengan ponsel anda.
Secara umum menggunakan instagram untuk berbagi foto atau video. Prinsip
ini cenderung berbeda dari aplikasi media sosial lainnya di mana penggunaan kata-
kata atau status publik berada di garis depan. Seperti halnya aplikasi media sosial
lainnya, anda dapat menemukan banyak teman di instagram menggunakan istilah
follow. Dengan begitu banyak pengikut, akun anda sudah memiliki banyak teman.
Interaksi dapat dilakukan dengan suka atau komentar bersama ke posting atau
teman anda. Anda juga dapat menggunakan pesan atau pesan langsung Direct
Messaengger (DM). Instastory yang paling populer saat ini adalah dalam bentuk
berbagi kegiatan langsung atau video langsung.
Instagram adalah media sosial yang dicintai oleh banyak orang.
Penggunaannya sangat beragam, mulai dari anak-anak hingga orang tua. Dari siswa
hingga pebisnis. Media sosial, yang berfokus pada platform foto dan video, menjadi
semakin populer hingga dapat dibandingkan dengan facebook dan twitter. Akurasi
dan pemahaman pengguna juga penting untuk memanfaatkan setiap aplikasi secara
keseluruhan. Berikut adalah fitur-fitur instagram:
A. Interaksi Antara Pengguna Instagram
Merupakan fungsi utama dari setiap aplikasi media sosial. Sebelumnya
dinyatakan bahwa interaksi spesifik instagram dapat melalui berbagi foto atau
video dan mengirim pesan. Ada juga fitur perekaman langsung atau fitur insta

16
story yang populer, yang memungkinkan untuk berbagi kegiatan mereka melalui
video langsung sambil berinteraksi dengan teman-teman yang menontonnya.
B. Rekomendasi Tempat Liburan
Tidak dapat dipungkiri bahwa sebagian besar foto atau video yang dibagikan di
instagram memberikan informasi dan keindahan tujuan wisata. Semua orang
menginginkan perjalanan liburan yang diambil dalam foto atau video dan
kemudian dibagikan di instagram. Bagi teman atau pengguna lain, ini tentu
merupakan keuntungan, karena mereka bisa mengenal keindahan tempat wisata,
tanpa harus mencari di internet.
C. Mencari Dan Berbagi Informasi / Ilmu Pengetahuan
Tentu saja, di antara banyak pengguna instagram, anda akan menemukan akun
non-pribadi / pribadi dengan informasi atau keahlian di bidang tertentu.
D. Sebagai Sarana Pemasaran
Pada saat ini, ada banyak pelaku bisnis atau penjual produk / layanan yang mulai
menggunakan pemasaran online atau advertising. Tidak hanya di situs web resmi
anda dapat menggunakan media sosial dan dengan semakin populernya
instagram, tentu saja menawarkan keuntungan tersendiri ketika produk atau
layanan dipasarkan di sini, serta fitur penerbitan foto yang dapat dengan jelas
menggambarkan produk yang anda tawarkan.
Keistimewaan fitur-fitur instagram berikut fitur luar biasa dari instagram:
A. Berbagi foto dan video
Kemampuan untuk berbagi foto dan video dengan pengguna lain. Foto yang
ingin anda unggah dapat dilihat melalui galeri foto atau langsung dari fitur
kamera standar di instagram. Pengguna dapat memberikan teks dan filter untuk
foto mereka. Selain itu, pengguna juga dapat menandai pengguna lain yang
terlibat dalam foto itu.
B. Komentar dan like
Pengguna lain dapat meninggalkan komentar dan like. Instagram memiliki
fungsi serupa yang fungsinya mirip dengan facebook. Ini adalah penanda bahwa
pengguna lain menyukai foto yang diunggah. Panjang dan jumlah suka untuk
foto di instagram bisa menjadi faktor khusus yang mempengaruhi popularitas
foto.

17
C. Explore
Pada juni 2012, instagram memperkenalkan fitur jelajahi. Jelajahi instagram
adalah tab di aplikasi yang menampilkan foto-foto populer, foto yang diambil di
lokasi berikutnya, dan pencarian.
D. Instagram Story
Instagram meluncurkan instagram stories pada agustus 2016. Fitur ini
memungkinkan pengguna untuk mengambil foto dan video, menambahkan efek
dan lapisan, dan kemudian menambahkannya ke flash instagram mereka. Pada
bulan november, instagram menambahkan fitur video langsung ke instagram
stories yang memungkinkan pengguna untuk menyiarkan diri secara langsung.
E. IGTV
IGTV di instagram adalah fitur video vertikal yang diluncurkan oleh instagram
pada juni 2018. Fitur dasar juga tersedia di aplikasi instagram dan di situs web
instagram. Igtv memungkinkan unggahan dengan panjang hingga 10 menit dan
ukuran file hingga 650 mb.

https://adalah.co.id/instagram/

2.6. Mengoptimalkan Instagram


Optimalisasi proses mengoptimalkan menurut kamus besar bahasa indonesia,
kata optimalisasi diambil dari kata optimal yang berarti terbaik, tertinggi.
Sedangkan pengoptimalan berarti proses, cara, perbuatan pengoptimalan
(menjadikan paling baik atau paling tinggi). Jadi optimalisasi adalah sistem atau
upaya menjadikan paling baik atau paling tinggi. Menurut Yuwono dan Abdullah
bahwa optimalisasi berasal dari kata optimal. kata optimal memiliki arti terbaik atau
tertinggi, selanjutnya dijelaskan bahwa optimalisasi adalah perihal
mengoptimalkan. Dari pengertian optimalisasi tersebut menunjukkan suatu proses
atau kegiatan yang diarahkan untuk mencapai atau mendapatkan hasil yang terbaik.
optimalisasi adalah mencari alternatif dengan biaya yang paling efektif atau kinerja
dicapai tertinggi menurut kendala yang diberikan, dengan memaksimalkan faktor
yang diinginkan dan meminimalkan yang tidak diinginkan. Sebagai perbandingan,
maksimalisasi berarti berusaha untuk mencapai hasil tertinggi atau maksimum atau
hasil tanpa memperhatikan biaya atau beban. Praktek optimalisasi dibatasi oleh

18
kurangnya informasi yang lengkap, dan kurangnya waktu untuk mengevaluasi
informasi apa yang tersedia. dari masalah bisnis, optimalisasi dicapai biasanya
dengan menggunakan teknik pemograman linear dari riset operasi. Optimalisasi
juga digunakan untuk menentukan estimasi tertinggi, dengan meminimalkan
kontribusi lainnya (Wahyuningsih, 2010: 291).

19
BAB III

GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

3.1. Sejarah Badan Keamanan Laut Republik Indonesia


Tentunya tidak lahir begitu saja, namun keberadaannya telah melalui proses
sejarah panjang dengan berbagai kendala yang harus dihadapi. Beragam hambatan
ego sektoral dan permasalahan perbedaan kepentingan serta nuansa politik
penguasa waktu itu menjadi ujian yang harus dilewati untuk sampai terbentuknya
Badan Keamanan Laut Republik Indonesia. Banyaknya instansi yang mengurusi
laut merupakan implikasi sistem tata kelola di laut yang notabenenya seperti
mengadopsi warisan pemerintah kolonial Belanda. Dengan mengkotak-kotakkan
berbagai instansi yang mempunyai tugas dan fungsi di perairan atau di laut
berdasarkan kepentingan dan kewenangan di laut dengan payung hukum yang
dimiliki masing-masing. Beberapa instansi tersebut antara lain:

1. TNI AL, Polair (Polri)


2. Hubla (Kementerian Perhubungan)
3. Bea dan Cukai (Kementerian Keuangan)
4. Imigrasi (Kementerian Hukum dan HAM)
5. Pengawasan Sumber daya Kelautan dan Perikanan (Kementerian
Kelautan dan Perikanan).
Mereka berhak melaksanakan patroli dan pemeriksaan di laut secara sendiri-
sendiri tanpa ada koordinasi. Akibatnya sering terjadi penumpukan kapal-kapal
patroli dari beberapa instansi di suatu wilayah laut, sementara di wilayah laut
lainnya kosong. Selain tidak efektif dan tidak efisien dalam hal patroli, juga rawan
terjadi benturan kepentingan.
Surat Keputusan Bersama (SKB) 4 Menteri dan 1 Pejabat Setingkat Menteri.
Atas dasar keinginan menghindari kesalah-pahaman serta tumpang-tindih antara
instansi yang melakukan patrol di laut, maka pada tanggal 19 Desember 1972
Pemerintah membentuk suatu badan yang disebut Badan Koordinasi Keamanan
Laut (Bakorkamla) Pembentukan Bakorkamla tertuang dalam Surat Keputusan
Bersama (SKB) empat Menteri yakni. Menhankam/Pangab, Menteri Perhubungan

20
Menteri Keuangan, Menteri Kehakiman, dan satu pejabat setingkat menteri yaitu
Jaksa Agung dengan nomor : Kep/B/45/X11/1972, SK901/M/1972, Kep
779/NK/II/12/19721.5.8/72/1 dan Kep 085/1A/12/1972 tanggal 19 Desember 1972
SKB empat Menteri dan satu pejabat setingkat Menteri tersebut isinya tentang
Pembentukan Badan Koordinasi keamanan di Laut dan Komando Pelaksana
Operasi bersama Keamanan di laut. Susunan Pengurus Organisasi Bakorkamla
sebagai Ketua adalah Menhankam / Pangab dan anggota yaitu Menteri
Perhubungan, Menteri Keuangan, Menteri Kehakiman, Jaksa Agung. Kepala Staf
Angkatan Laut dan Kepala Kepolisian RI serta Sekretaris Ketua G-2/Operasi
Hankam, yang bersifat Ad-hock.
Akhir tahun 2002, Pemerintah mengevaluasi kinerja Bakorkamla yang
bersifat Ad-hock yang berdasarkan Surat Keputusan Bersama tersebut, bisa menilai
bahwa pengawasan keamanan dan keselamatan di laut kurang efektif, sementara
lalu lintas kapal-kapal yang melakukan kegiatan ekonomi makin padat. Seiring hal
tersebut tindak kejahatan yang bersifat illegal, unreported dan unregulated juga
meningkat. Pencurian ikan oleh kapal nelayan asing dan penyelundupan kayu serta
barang kebutuhan pokok lainnya tetap tinggi dikarenakan lemahnya pengamanan
dan penegakkan hukum di laut.
Pakar hukum maritim Chandra Motik berpendapat bahwa instansi terkait
yang punya kewenangan menangani kasus di laut cenderung saling menunggu dan
pelaksanaan kewenangan itu sering tumpang tindih sehingga pengamanan tidak
optimal. Makanya perlu dibentuk suatu badan yang khusus menangani masalah
keamanan dan penegakan hukum di laut yang bersifat single agency multy task.
Pemerintah perlu melakukan berbagai upaya pembenahan, diantaranya melakukan
penyempurnaan organisasi operasional menyangkut keberadaan Bakorkamla yang
selama ini menjadi ujung tombak untuk mengatasi berbagai gangguan di laut.
Pemikiran yang kritis tentang kondisi keamanan laut dan keberadaan
Bakorkamla, tidak lepas dari pendapat Menko Polhukam periode Agustus 2001
sampai Maret 2004 Susilo Bambang Yudhoyono. Ketika itu muncul beberapa
pemikiran tentang Bakorkamla. Pertama, apakah lembaga yang telah dibentuk pada
tahun 1972 itu perlu dikembangkan untuk menjadi lebih baik. Atau alternatif kedua,
badan tersebut dilikuidasi dan diganti dengan bentuk organisasi yang lain Untuk

21
membahas beberapa pemikiran tersebut. Maka pada tahun 2003 dibentuk kelompok
Kerja (Pokja) Perencanaan Pembangunan Keamanan dan Penegakan Hukum di
Laut berdasarkan Keputusan Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan
Keamanan, Nomor Kep. 05/Menko/Polkam/2/2003.
Sejak dibentuk, secara maraton Pokja melakukan berbagai riset, diskusi
dengan sejumlah pakar, seminar untuk menampung aspirasi para pemangku
kepentingan (stakeholders). Setelah hampir tiga tahun bekerja, Pokja Bakorkamla
lantas memberi pendapat dan pertimbangannya. Menurut Pokja sebaiknya lembaga
dan fasilitas yang sudah ada dievaluasi secara obyektif. Apakah masih relevan atau
tidak. Muncul juga pemikiran sebaiknya harus ada dua level kelembagaan untuk
mengatasi masalah kewenangan yang lebih kuat dan powerful untuk mengatasi
penegakan hukum dan keamanan di laut. Dua level atau tingkat yang dimaksud
adalah berbentuk semacam Dewan Pengambil keputusan dan Perencana Kebijakan
dan Bakorkamla yang fungsinya lebih operasional.
Dewan yang dimaksud harus dipimpin oleh pejabat yang sangat senior,
kemungkinan besar adalah Presiden. Hal ini untuk mengatasi kalau ada perselisihan
antar institusi dan sektor Misalnya antara Perhubungan Laut, Kementerian Kelautan
dan Perikanan, Kepolisian, Tentara Nasional Indonesia, dan lain sebagainya. Ada
pula pemikiran bahwa Bakorkamla yang diinginkan pada masa mendatang sifatnya
lebih operasional dan tindakannya harus jelas, karena sejauh ini kapasitas dan
efektivitas Bakorkamla bentukan tahun 1972 dinilai kurang mumpuni.
Berdasarkan berbagai masukan dan pemikiran itu, maka keluarlah Peraturan
Presiden Nomor 81 Tahun 2005 tentang Badan Koordinasi Keamanan Laut yang
baru tanggal 29 Desember 2005. Dengan terbitnya Perpres tersebut, Pokja yang
terdiri dari berbagai instansi pemerintah menyusun Peraturan Ketua Bakorkamla
tentang Organisasi dan Tata Kerja Pelaksana Harian Bakorkamla Pada 29
Desember 2006, Menkopolhukam Widodo AS meresmikan kantor Bakorkamla di
Jalan Dr. Sutomo no 11 Jakarta Pusat. Bapak Widodo AS dalam sambutannya
mengatakan bahwa masalah pengelolaan laut memiliki dimensi hukum dan
keamanan. Disamping itu, pengelolaan laut merupakan persoalan lintas sektoral dan
lintas fungsi. Oleh sebab itu, pengamanan wilayah laut RI adalah tanggung jawab

22
bersama, sehingga diperlukan koordinasi yang terpadu. Semua itu dilakukan untuk
menjamin kesejahteraan serta keamanan bangsa dan negara.
Peraturan Presiden Nomor 81 Tahun 2005 menyebutkan bahwa
Bakorkamla adalah lembaga non struktural yang berkedudukan di bawah dan
bertanggung jawab kepada Presiden. Sehari hari badan ini dijalankan oleh seorang
Kepala Pelaksana Harian (Kalakhar) dengan pejabat definitifnya saat itu adalah
Laksamana Madya TNI Djoko Sumaryono yang mengkoordinasikan sebanyak 12
stakeholders.

3.2. Visi dan Misi Badan Keamanan Laut Republik Indonesia


3.2.1. Visi
Terwujudnya upaya penciptaan keamanan, keselamatan, dan penegakan
hukum dalam wilayah perairan secara terpadu.
3.2.2. Misi
Merumuskan dan menetapkan kebijakan umum di bidang keamanan laut,
mengkoordinasikan pelaksanaan kegiatan dan operasi keamanan laut di wilayah
perairan Indonesia, merumuskan dan menetapkan Indonesia penyelenggaraan
dukungan teknis dan administrasi di bidang keamanan laut, membantu peningkatan
kapasítas kelembagaan di bidang keamanan laut serta mendorong peningkatan
peran serta masyarakat di bidang keamanan laut. Dengan payung hukum Undang-
Undang Nomor 6 Tahun 1996 tentang Perairan Indonesia, dan Peraturan Presiden
Nomor 81 Tahun 2005 tentang Badan Koordinasi Keamanan laut, serta Direktif
Ketua Bakorkamla Nomor DIR-001/KETUA/BAKORKAMLA/2/2006 tentang
Operasionalisasi dan Mekanisme Hubungan Tata Kerja Badan Koordinasi
Keamanan Laut. Tugas yang diemban Bakorkamla penyusunan kebijakan dan
pelaksanaan kegiatan operasi keamanan laut secara terpadu. Dalam tugasnya
melaksanakan itu, Bakorkamla menyelenggarakan berbagai fungsi utama yaitu;
A. Perumusan dan penetapan kebijakan umum keamanan laut
B. Koordinasi kegiatan di bidang dan pelaksanaan tugas, keamanan laut yang
meliputi kegiatan penjagaan, pengawasan, pencegahan, dan penindakan
pelanggaran hukum serta pengamanan pelayaran dan pengamanan
aktivitas masyarakat dan pemerintahan di wilayah perairan Indonesia.

23
C. Pemberian dukungan teknis dan administrasi di bidang keamanan laut
secara terpadu.

3.3. Logo Badan Keamanan Laut Republik Indonesia


Logo adalah gambar atau lambang dari sebuah organisasi atau instansi, produk
dan lain sebagainya yang digunakan sebagai identitas dari sebuah organisasi atau
instansi dan memiliki arti tertentu dengan tujuan agar diingat atau dikenali oleh
masyarakat.

Gambar 3.1 Logo Badan Keamanan Laut Republik Indonesia

Sumber : Dokumen kantor Badan Keamanan Laut Republik Indonesia

24
3.4. Struktur Organisasi Badan Keamanan Laut Republik Indonesia
Gambar 3.2 Struktur Organisasi Badan Keamanan Laut Republik Indonesia

Sumber : Dokumen kantor Badan Keamanan Laut Republik Indonesia

3.5. Struktur Organisasi dan Deskripsi Tugas HUMAS Badan Keamanan

25
Laut Republik Indonesia
Tugas Humas Bakamla RI

1. Kasubbag HUMAS
Orang yang berwenang merumuskan dan menetapkan suatu kebijakan
umum sesuai dengan batas wewenang yang diberikan oleh badan pengurus
atau badan pimpinan.
2. Sekretaris
Merencanakan, mengendalikan, dan mengkoordinasikan pelaksanaan
kegiatan dalam pengelolaan perusahaan baik yang bersifat strategis, agar
misi instansi dapat diemban dengan baik dan tujuan dapat dicapai sesuai
dengan ketentuan dalam Anggaran Dasar.
3. Juru Kamera
A. Merekam gambar dan informasi melalui peliputan dalam kegiatan
pemerintah Badan Keamanan Laut Repiblik Indonesia.
B. Bertanggung jawab atas hasil gambar peliputan yang diinformasikan
kepada masyarakat.
4. Jurnalis
A. Menjaring informasi melalui peliputan dalam kegiatan pemerintah
Badan Keamanan Laut Repiblik Indonesia.
B. Bertanggung jawab atas hasil peliputan yang diinformasikan kepada
masyarakat.
5. Kliping
Mengumpulkan semua data pemberitaan mulai dari internet dan media
massa. Lalu di hitung ada berapa berita tentang Badan Keamanan Laut
Republik Indonesia untuk mengetahui seberapa eksistensi instansi.
6. Content Creator
A. Bertanggung jawab dalam pembuatan ide informasi berbentuk foto,
video dan sinematik.
B. Mengedit hasil foto dan video yang diberikan oleh juru kamera.

3.6. Deskripsi Humas Badan Keamanan Laut Republik Indonesia Divisi

26
Dokumentasi.
Subbag Humas Badan Keamanan Laut Repubilik Indonesia melakukan tugas
kehumasan pemerintah, yang juga meliputi pengambilan foto dan video yang
termasuk dalam kegiatan liputan rutin. Materi kegiatan internal Bakamla RI juga
diolah untuk dibuat konten dan di posting di sosial media yang dikelola Humas
Bakamla RI, seperi Instagram, Facebook, Twitter, dan Youtube. Terkait publikasi
melalui sosial media, konten-konten yang diposting terkait dengan instansi
Bakamla RI, dan juga informasi edukasi tentang keamamanan dan keselamatan
laut, hukum laut, serta games. Dimaksudkan agar akun sosial media Bakamla RI
dapat dinikmati oleh masyarakat dari segala kalangan. Tidak hanya masyarakat
yang terjun langsung sebagai pengguna jasa laut, namun diperuntukkan juga bagi
masyarakat pada umumnya.

27
BAB IV

PELAKSANAAN PKL

4.1. Bentuk Kegiatan PKL


Penulis mendapatkan kesempatan melaksankan PKL di Unit Humas
Dokumentasi di bawah naungan Badan Keamanan Laut Republik Indonesia.
Penulis melakukan PKL selama 1 bulan Kerja. Jadwal kerja yang diberikan oleh
Badan Keamanan Laut Republik Indonesia yaitu masuk dari jam 07.30 WIB sampai
15.30 WIB. Penulis ditempatkan pada divisi Humas Dokumentasi. Di hari pertama,
penulis melakukan perkenalan kepada seluruh karyawan di Divisi Humas
Dokumentasi dan divisi lain, serta kepada CPNS agar dapat menjalin keakraban
satu sama lain. Jadwal kerja yang didapatkan Penulis saat PKL adalah hari senin
sampai jumat yaitu dua hari bekerja di kantor (WFO) dan dua hari bekerja dirumah
(WFH), penulis harus sampai di kantor sesuai dengan jam kerja yang telah
ditentukan. Kegiatan penulis setiap minggu di kantor antara lain, yaitu :
1. Juru Kamera
Penulis Mengambil gambar disaat ada kegiatan tamu yang datang ke kantor
Badan Keamanan Laut Republik Indonesia dan gambar kegiatan di luar
ruangan seperti apel pagi, pembekalan CPNS dan Olahraga.
2. Konten
Penulis memberi ide konten kepada pembimbing PKL, untuk lebih
mengoptimalkan media sosial agar akun instagram Humas Badan
Keamanan Laut Republik Indonesia tidak hanya berisi informasi berita
kegiatan Badan Keamanan Laut Republik Indonesia. Namun, juga berisi
informasi tentang keamanan laut dan informasi tentang laut Indonesia
melalui gambar dan video.

4.2. Prosedur PKL


Selama Melaksanakan PKL, Penulis diwajibkan melaporkan diri ke pos
keamanan untuk di cek sesuai protocol covid yaitu pengecekan suhu tubuh,
menggunakan handsanitizer dan memberikan KTP agar mendapatkan izin masuk
berbentuk ID Card oleh petugas. Menggunakan pakaian satu hari kemeja PDL Ilmu

28
Komunikasi dan celana bahan hitam, satu hari pakaian kemeja putih dan celana
bahan hitam beserta almamater. Penulis diwajibkan hadir tepat waktu sesuai jadwal
yang telah ditentukan yakni mulai pukul 07.30 WIB hingga pukul 15.30 WIB.
Adapun kegiatan yang penulis lakukan saat PKL di HUMAS Badan Keamanan
Laut Republik Indonesia, yaitu :
1. Juru Kamera
Melihat jadwal agenda tamu yang akan hadir ke kantor Badan Keamanan
Laut Republik Indonesia. apa saja yang dibutuhkan untuk proses
pengambilan gambar, seperti :
1. Kamera
2. Lensa
3. Lighting
4. Tripod
5. Handycam
Setelah selesai pengambilan gambar semua foto yang telah diambil
dipindahkan ke dalam satu komputer yang telah disediakan. Lalu akan
dipilih mana foto terbaik untuk keperluan editing agar menambahkan
warna, memasang logo dan biasanya beberapa foto perlu juga untuk diberi
template yang dimiliki Humas Badan Keamanan Laut Republik Indonesia
untuk dipublikasikan melalui media sosial instagram.
2. Konten
Dalam pembuatan konten penulis biasanya memberi beberapa opsi untuk
dipilih oleh pembimbing PKL agar tidak salah dalam pembuatan konten
karena ada beberapa informasi yang tidak boleh diketahui oleh masyarakat
contoh kecil seperti ”kemana kapal yang diamankan oleh Badan Keamanan
Laut Republik Indonesia”. Untuk informasi seperti ini tidak bisa di jadikan
konten karena terlalu sensitife untuk masyarakat karena sangat rahasia. Jadi
hanya konten informasi ringan saja yang dibolehkan, contoh seperti :
1. Kapal yang dimiliki Badan Keamanan Laut Negara Republik Indonesia.
2. Kalian team makan ikan laut dibakar atau digoreng.
3. Tips menghadapi cuaca buruk

Pemilihin konten diperlukan persetujuan dari pembimbing PKL.

29
4.3. Kendala Kerja dan Penyelesaian
Didalam suatu kegiatan, tentunya kita selalu mengahadapi berbagai macam
kendala yang mengganggu aktifitas, kendala tersebut diantaranya:
1. Pengambilan Gambar
a. Tejadi gangguan pada penggunaan aksesoris kepala (Topi,Hijab,DLL)
sehingga wajah narasumber yang ingin di foto terlihat gelap dan juga
lighting eksternal yang terpasang di kamera hanya dibolehkan mengarah
keatas agar penglihatan si narasumber tidak menyilaukan matanya.
Penyelesaian dengan cara mengambil gambar narasumber dengan jarak
Long Shot dan close up dari angle samping untuk bisa mengambil gambar
gesture dan wajah nara sumber tidak terlalu gelap.
b. Gangguan mengambil gambar saat diluar ruangan saat cuaca hujan
menjadi gelap.
Penyelesaian dengan cara mengakhiri acara terkecuali untuk CPNS
dipindahkan ke musholla BAKAMLA RI. Penulis bisa melanjutkan
dokumentasi dan menggunakan lighting agar pengambilan gambar tidak
terlihat gelap.
2. Konten
a. Terjadi gangguan koneksi internet paket data yang dimiliki penulis susah
mendapatkan sinyal.
Penyelesaian penulis menggunakan koneksi internet wifi yang dimiliki
Humas Badan Keamanan Laut Republik Indonesia.
b. Kurangnya fasilitas komputer untuk medesain grafis pembuatan flyer, edit
gambar, DLL
Penyelesaian penulis meminta bantuan tugas kepada staff yang berada di
Humas Badan Keamanan Laut Republik Indonesia untuk membuat konten
yang dibutuhkan.

30
BAB V

PEMBAHASAN

5.1. Upaya Humas Badan Keamanan Laut Republik Indonesia Dalam


Mengoptimalkan Instagram Sebagai Media Informasi
Instagram menjadi salah satu media sosial yang digunakan oleh Bakamla RI
untuk memberikan informasi tentang kegiatan yang diposting terkait dengan
instansi Bakamla RI, dan juga informasi edukasi tentang keamamanan dan
keselamatan laut, hukum laut, serta games. Dimaksudkan agar akun sosial media
Bakamla RI dapat dinikmati oleh masyarakat dari segala kalangan.
Dengan Mengoptimalkan sistem informasi di media sosial instagram, Bakamla
RI saat ini sampai sekarang tidak hanya memberi informasi pemberitaan tentang
Bakamla RI saja. Namun, memberikan informasi berbasis edukasi dan memberi
games untuk menunjukan adanya peningkatkan media sosial di instagram.
Pekerjaan juru kamera mengambil gambar kegiatan Bakamla RI dilakukan
pada hari tersebut. Hal ini bertujuan untuk dokumentasi yang dibutuhkan lembaga
dan konten pada instagram agar adanya feed di media sosial yang dimiliki. Pada
kegiatannya, masing-masing juru kamera sudah menyiapkan alat yang dibutuhkan
seperti kamera, lensa, tripod dan lighting
Dalam Divisi Humas Dokumentasi memiliki peran sebagai orang yang
memberikan informasi keterkaitan tentang Bakamla RI. Di mana membuat sebuah
konten berisikan kegiatan Bakamla RI, edukasi keamanan laut dan keselamatan
laut, hukum laut, serta games.
Pada divisi di Humas Bakamla RI terdapat editor dan konten kreator, jurnalis
dan videographer yang termasuk di divisi Humas Bakamla RI. Dengan peran
masing - masing sebagai membantu pembuatan konten untuk media sosial yang
dimiliki Bakamla RI. Dalam sebuah divisi tentu ada yang namanya kepala divisi.
Dalam divisi Humas Dokumentasi Bakamla RI, kepala divisi bertugas untuk
menerima setiap konten yang dibuat. Memberikan persetujuan sebelum dilanjutkan
untuk penyutingan kepada pihak editor. Selain itu, kepala divisi dokumentasi juga
berperan untuk memberikan project kepada staf.

31
Selain dari pembuatan konten di media sosial divisi dokumentasi juga harus
memastikan customer isi informasi berita pada media cetak Koran untuk melihat isi
berita tentang Bakamla RI hal ini tentu sangat diperlukan guna dokumentasi
informasi tentang citra Bakamla RI.
5.2. Hambatan Pada Proses Produksi Dokumentasi
Setiap pekerjaan pasti ada hambatan tersendiri dalam prosesnya, diantaranya
yaitu :
1. Pada saat pengambilan gambar juru kamera harus bisa mendapatkan
momen gambar gesture, seperti mengangkat tangan, berdiri, dan posisi
kepala narasumber tidak menunduk.
2. Saat menggunakan lighting jangan sampai mengarah ke daerah mata
narasumber karena bisa mengganggu penglihatan yang membuat hilangnya
konsentrasi saat pidato. Jadi harus mengarah ke atas ruangan.
3. Keterbatasan memori komputer saat memindahkan gambar yang
membuatnya harus dipindah kedalam penyimpanan eksternal atau
menggunakan google drive.
4. Harus datang tepat waktu membuat penulis lupa makan menyebabkan
shaking pada tangan juru kamera dan mendapatkan gambar dengan kualitas
yang buruk.
5. Beberapa alat dokumentasi terkadang di pinjam oleh divisi lain yang
menyebabkan kurangnya orang untuk pengambilan gambar.
6. Minimnya pengetahuan tentang keamanan kelautan dan laut Indonesia.

32
BAB VI

PENUTUP

6.1. Kesimpulan
Berdasarkan tujuan khusus dari laporan ini, maka dapat disimpulkan beberapa
hal dari laporan ini.
Divisi Dokumentasi HUMAS Badan Keamanan Laut Repubilik Indonesia
khusus untuk pengambilan foto, video dan pembuatan konten di berbagai kegiatan
Badan Keamanan Laut Republik Indonesia didalam maupun diluar gedung.
Diantaranya sebagai bahan untuk memposting di media sosial seperti instagram.
Berisikan informasi pemberitaan kegiatan dalam negeri maupun di mancanegara,
serta informasi edukasi tentang keamamanan laut dan laut yang dimiliki Indonesia.
Humas Badan Keamanan Laut Repubilik Indonesia melakukan tugas
kehumasan pemerintah, yang juga meliputi pengambilan foto dan video yang
termasuk dalam kegiatan liputan rutin. Materi kegiatan internal Bakamla RI juga
diolah untuk dibuat konten dan di posting di sosial media yang dikelola Humas
Bakamla RI. Publikasi melalui sosial media instagram dengan konten yang
diposting terkait instansi Bakamla RI, dan juga informasi edukasi tentang
keamamanan dan keselamatan laut, hukum laut, serta games.
Dimaksudkan agar akun sosial media instagram Humas Bakamla RI dapat
dinikmati oleh masyarakat dari segala kalangan. Tidak hanya masyarakat yang
terjun langsung sebagai pengguna jasa laut, namun diperuntukkan juga bagi
masyarakat general pada umumnya.

6.2. Saran
Setelah melakukan PKL di Humas Badan Keamanan Laut Republik Indonesia.
Penulis mendapatkan banyak pengalaman baru, pengetahuan baru dalam dunia
dokumentasi serta dapat mengetahuinya.
Dilakukan oleh penulis dibalik semua hambatan yang ada, yaitu :
1. Juru kamera harus lebih teliti pada saat pengambilan gambar.
2. Mengarahkan lightimg ke atas ruangan, sehingga membuat narasumber
lebih nyaman untuk berpidato.

33
3. Staf memberi saran untuk membeli Hard disk atau berlangganan
penyimpanan online seperti google drive.
4. Datang lebih pagi agar bisa sarapan terlebih dahulu dan lebih maksimal
dalam bertugas sebagai juru kamera.
5. Staf menyarankan untuk menambah alat kegiatan untuk dokumentasi.
6. Mencari referensi melalui internet tentang lautan di Indonesia.

34
Daftar Pustaka

Buku :

Computer Mediated Communication (Tomic dalam Astuti, 2011: 217)

Ilmu Komunikasi (Lasswell, Harold D dalam Romli 2016:8)

Internet menurut (Sarwono, 2012:17)

KBBI (Mengoptimalkan)

Nasrullah, Rulli. Media Sosial: Perspektif Komunikasi, Budaya, dan


Sosioteknologi (Bandung : Simbiosa Rekatama Media. 2015) h. 48

Media Sosial : Interaksi, Identitas dan Modal Sosial (Shiefti, 2016)

Pengantar Ilmu Komunikasi (Suprapto,2011:6)

Teori dan Riset Media Siber (cybermedia) buku Dr Rulli Nasrullah, M.Si 2016

Wahyuningsih. 2010. Kamus Bahasa Indonesia, Edisi Baru, Edisi ketiga.

Sumber Lain :

https://adalah.co.id/instagram/

35
Lampiran

36
37
38
39
40
41
42
Sebelum mengoptimalan hanya informasi berita tentang Bakamla RI

17 Januari 2021 – 22 Januari 2021

Sesudah mengoptimalkan informasi tidak hanya informasi Bakamla RI


1 Februari 2021 – 20 Februari 2021

Sumber : Instagram Bakamla RI

43

Anda mungkin juga menyukai