Anda di halaman 1dari 13

Laporan

Membangun Kultur Positif Mahasiswa Melalui


Pendidikan Sosial Budaya dan Teknologi
Diajukan untuk memenuhi tugas Ujian Akhir Semester mata kuliah Pendidikan
Sosial Budaya dan Teknologi yang di ampu oleh :

Dr. H. Sutirna, S.Pd, M.Pd

Disusun Oleh:

Khoirunnisa Cahani (1610631050081)


Kelas 5D

PRODI PENDIDIKAN MATEMATIKA


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SINGAPERBANGSA KARAWANG
2018
Jl. HS. Ronggowaluyo, Teluk Jambe Timur, Karawang 41361

1
Kata Pengantar

Puji syukur kita panjatkan kepada Allah swt yang telah memberikan taufik dan
hidayahnya sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan ini. Laporan ini disusun
untuk memenuhi tugas Ujian Akhir Semester mata kuliah Pendidikan Sosial Buaya
dan Teknologi yang diberi judul penulis “Membangun Kultur Positif Mahasiswa
Melalui Pendidikan Sosial Budaya dan Teknologi”.

Dan harapan saya, semoga laporan ini dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi para pembaca. Di dalam penulisan laporan ini penulis banyak
memiliki kekurangan – kekurangan karena keterbatasan pengetahuan maupun
pengalaman penulis. Untuk ke depannya diharapkan penulis dapat memperbaiki
bentuk maupun menambah isi laporan agar menjadi lebih baik lagi.
Penulis sadar sepenuhnya bahwa laporan ini jauh dari kesempurnaan, maka
dari itu penulis mengharapkan saran dan kritikan yang sifatnya dapat membangun
dan memperbaiki pembuatan tugas di kemudian hari.

Karawang, 16 Desember 2018

Penulis

i
DAFTAR ISI

Kata Pengantar ..................................................................................................................... i


DAFTAR ISI....................................................................................................................... ii
DAFTAR GAMBAR ......................................................................................................... iii
BAB I .................................................................................................................................. 1
PENDAHULUAN ............................................................................................................. 1
1. Latar Belakang ...................................................................................................... 1
2. Tujuan .................................................................................................................... 3
3. Tema Kegiatan ...................................................................................................... 3
BAB II ................................................................................................................................ 4
PELAKSANAAN KEGIATAN ....................................................................................... 4
A. Tema Kegiatan ...................................................................................................... 4
B. Waktu dan Tempat Kegiatan............................................................................... 4
C. Audien/Peserta ...................................................................................................... 4
D. Narasumber Utama .............................................................................................. 4
BAB III............................................................................................................................... 5
ISI LAPORAN .................................................................................................................. 5
BAB IV ............................................................................................................................... 8
PENUTUP.......................................................................................................................... 8
1. Kesimpulan ............................................................................................................ 8
2. Saran ...................................................................................................................... 8
Lampiran ........................................................................................................................... 9

ii
DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. 1 Lingkungan Pendidikan yang Ideal ................................................................ 7


Gambar 1. 2 Prof. Dr. H. Juntika Nurihsan, M.Pd ketika memberikan materi ................... 9
Gambar 1. 3 Sumber Materi................................................................................................ 9
Gambar 1. 4 Peserta Kuliah Umum .................................................................................... 9

iii
BAB I

PENDAHULUAN

1. Latar Belakang

Mata kuliah pendidikan sosial budaya dan teknologi merupakan salah satu
mata kuliah wajib yang bertugas menawarkan alternatif pemecahan masalah
yang timbul dalam lingkup pendidikan, sosial, budaya dan teknologi. Di era
yang modern ini perkembangan masyarakat semakin hari semakin maju dan
masalah yang timbul pun akan semakin kompleks.

Menurut Sumaatmadja (Maftuhin, 2016), bahwa manusia sebagai makhluk


hidup yang ada ditengah-tengah manusia lain (lingkungan soaial), dalam
konteks budaya (lingkungan budaya), dan alam semesta (lingkungan alam),
disamping memiliki sifat-sifat yang berbeda, juga memiliki hal-hal yang sama
selaku manusia, makhluk hidup, bagian dari alam, serta sebagai ciptaan tuhan.

Pendidikan, sosial, budaya dan teknologi merupakan satu kesatuan yang


tidak dapat dipisahkan. Pendidikan, sosial, budaya dan teknologi merupakan
faktor yang mempengaruhi dalam pembentukan kepribadian seseorang. Tanpa
adanya unsur-unsur tersebut kita tidak akan menjadi pribadi yang utuh.

Manusia merupakan makhluk hidup yang dilahirkan paling sempuna,


karena manusia diberikan akal yang dapat berpikir dengan logis sehingga
manusia dapat memenuhi segala macam kebutuhan hidupnya dibandingkan
dengan hewan yang hanya memiliki insting untuk bertahan hidup saja.
Kebutuhan manusia tidak akan pernah ada habisnya, hal ini menjadikan
manusia untuk terus berfikir bagaimana memenuhi kebutuhan untuk
keberlangsungan hidupnya. Tujuan memenuhi kebutuhan hidup inilah yang
akhirnya melahirkan berbagai cipta dan karya manusia, atau apa yang kita kenal
dengan kebudayaan.

1
Manusia membutuhkan kebudayaan yang didalamnya terdapat unsur etika,
untuk bisa menjaga kelangsungan hidup dengan baik. Kebudayaan bisa
didapatkan melalui pendidikan. Pendidikan merupakan salah satu elemen yang
penting dalam membentuk peradaban manusia yang lebih beradab, sesuai
dengan kelayakan dan kepatuhannya sebagai manusia ciptaan tuhan. Melalui
pendidikan inilah manusia mendapatkan ilmu pengetahuan yang luas yang
dapat menghasilkan cipta atau karya manusia antara lain melahirkan teknologi
yang sangat berguna dalam membantu dan mempermudah manusia dalam
memenuhi kebutuhan hidupnya.

Manusia pada hakikatnya merupakan makhluk beradap dan berbudaya yang


tidak bisa hidup diluar adab dan budaya tertentu. Keberadaban manusia dapat
dilihat dari budaya manusia itu sendiri secara individu. Manusia yang
berbudaya adalah manusia yang memiliki cinta dan kasih terhadap semua
ciptaan tuhan dengan tanpa perkecualian dan mampu menggunakan
kesempurnaannya dengan baik.

Manusia yang hidup pada abad modern ini sering disebut dengan manusia
modern. Secara umum pada peradaban atau zaman modern ini ditandai dengan
dua hal menurut (Maftuhin, 2016) sebagai cirinya yaitu:

a. Penggunaan teknologi yang semakin maju dalam aspek kehidupan


manusia.
b. Berkembangnya ilmu pengetahuan sebagai wujud kemajuan
intelektualnya.

Manusia dalam kehidupan sehari-hari tidak akan lepas dari ilmu


pengetahuan, teknologi dan seni. Tanpa ilmu pengetahuan, manusia tidak akan
bisa membuat atau menciptakan suatu kebudayaan yang pada akhirnya tidak
akan lahir teknologi. Tanpa teknologi, ilmu sulit berkembang pesat yang akan
mempersulit kebutuhan hidup manusia. Maka dari itu, manusia diwajibkan
untuk mengenyam pendidikan sedari awal. Baik pendidikan formal maupun non

2
formal yang bisa didapatkan melalui keluarga, masyarakat, maupun lembaga
pendidikan.

Berdasarkan apa yang telah dipaparkan diatas, penulis bermaksud untuk


membuat pelaporan hasil kuliah umum mata kuliah Pendidikan Sosial Buaya
dan Teknologi dengan tema: Membangun Kultur Positif Mahasiswa Melalui
Pendidikan Sosial Budaya dan Teknologi.

2. Tujuan

Tujuan pembuatan laporan ini adalah untuk memenuhi tugas Ujian Akhir
Semester mata kuliah Pendidikan Sosial Buaya dan Teknologi.

3. Tema Kegiatan

“Membangun Kultur Positif Mahasiswa Melalui Pendidikan Sosial Budaya


dan Teknologi” dengan subtema : Membangun Peradaban Bangsa Indonesia
Melalui Pendidikan.

3
BAB II

PELAKSANAAN KEGIATAN

A. Tema Kegiatan

Tema kegiatan yang diambil adalah “Membangun Kultur Positif Mahasiswa


Melalui Pendidikan Sosial Budaya dan Teknologi” dengan subtema : Membangun
Peradaban Bangsa Indonesia Melalui Pendidikan.

B. Waktu dan Tempat Kegiatan

Waktu dan tempat kegiatan kuliah umum mata kuliah Pendidikan Sosial Buaya
dan Teknologi adalah bertempat di Novotel Karawang yang berlangsung pada
pukul 08.00 sampai selesai

C. Audien/Peserta

Audien atau Peserta kuliah umum mata kuliah Pendidikan Sosial Buaya dan
Teknologi adalah mahasiswa/i Fakultas Keguruan dan Ilmu pendidikan UNSIKA,
Prodi Pendidikan Matematika. Yang diikuti oleh semua mahasiswa/i semester 5
(lima) kelas A, B, C, D dan E.

D. Narasumber Utama

Narasumber utama pada kegiatan kuliah umum mata kuliah Pendidikan Sosial
Buaya dan Teknologi ini adalah Prof. Dr. H. Juntika Nurihsan, M.Pd selaku guru
besar Universitas Pendidikan Indonesia.

4
BAB III

ISI LAPORAN

Pada kegiatan kuliah umum mata kuliah Pendidikan Sosial Buaya dan
Teknologi, tema kegiatan yang diambil adalah “Membangun Kultur Positif
Mahasiswa Melalui Pendidikan Sosial Budaya dan Teknologi” dengan subtema :
Membangun Peradaban Bangsa Indonesia Melalui Pendidikan. Dengan narasumber
utama adalah Prof. Dr. H. Juntika Nurihsan, M.Pd selaku guru besar Universitas
Pendidikan Indonesia.

Berbicara mengenai problema budaya dan karakter bangsa yang saat ini
paling sering terjadi adalah korupsi, kekerasan, kejahatan seksual, perusakan,
perkelahian massa, kehidupan ekonomi yang konsumtif, serta kehidupan politik
yang tidak produktif. Hal ini menunjukkan bahwa masih ada masyarakat indonesia
yang tidak beradab sehingga masih diperlukan pendidikan moral agar bisa menjadi
individu yang berguna bagi kehidupan bermasyarakat. Mengapa hal itu bisa
terjadi? Salah satu penyebabnya adalah nilai-nilai moral yang sudah mulai
dilupakan.

Kecerdasan seseorang tidak hanya diukur melalui kecerdasan intelegensi


saja, karena seseorang yang hidup tanpa memiliki moral maka akan memiliki
attitude yang buruk dan tidak bisa menggunakan potensinya dengan baik. Sesorang
dikatakan cerdas jika ia memiliki kecerdasan intelegence, dan diseimbangkan
dengan moral dan emosional yang dapat mengendalikan dirinya.

Tantangan-tantangan yang akan dihadapi oleh indonesia pada tahun-tahun


berikutnya akan semakin kompleks, misalnya nilai-nilai kemanusiaan berhadapan
dengan nilai-nilai baru yang tidak cocok dengan budaya indonesia seperti
masuknya Atheis yang ingin memisahkan kehidupan-kehidupan religius indonesia.
Lalu peningkatan daya saing bangsa, yang berimplikasi bagi peningkatan kualitas
sumberdaya manusia melalui pendidikan. Maka dari itu, indonesia perlu

5
mempersiapkan SDM generasi produktif, inovatif, kreatif, dan afektif dengan tidak
menghilangkan akar budaya indonesia.

Saat ini indonesia sedang mengalami perang peradaban dengan masuknya


informasi yang menyesatkan dan penggunaan teknologi yang tidak sehat, bahkan
1000 ton narkotika saja bisa masuk dengan mudahnya ke indonesia yang akan
merusak gerenasi-generasi penerus bangsa. Sedahsyat apapun teknologi dan
informasi, jika kita bisa memilih dan memilah mana yang berguna dan memiliki
manfaat positif maka kita termasuk orang-orang yang cerdas, jika sebaliknya maka
seterusnya kita akan terjerumus ke dalam lubang kesengsaran yang mungkin bisa
merugikan bagi masyarakat lain.

Apa itu peradaban? Peradaban adalah bentuk budaya paling tinggi dari suatu
kelompok masyarakat yang dibedakan secara nyata dari makhluk hidup lainnya.
Suatu bangsa atau negara dengan tingkat peradaban yang tinggi adalah bangsa yang
memiliki ketentraman dalam hidupnya, kedamaian, keadilan dan kesejahteraan
yang merata.

Membangun peradaban bisa dilakukan melalui pendidikan. Pembangunan


bidang pendidikan di Indonesia diarahkan kepada pengembangan sumber daya
manusia yang beradab guna memenuhi kebutuhan dan menghadapi tantangan
kehidupan dimasa depan. Melalui pendidikan, sumber daya manusia yang bersifat
potensi diaktualisasikan menjadi kompetensi yang optimal, sehingga di kemudian
hari peserta didik mampu mencapai potensi yang beradab. Peningkatan mutu
pendidikan diupayakan secara terpadu, baik pada pencapaian dibidang akademik
maupun bidang non-akademiknya guna mengembangkan berbagai aspek
kepribadian peserta didik yang sesuai dengan tujuan pendidikan nasional yakni
peserta didik yang beradab. Pencapaian mutu pendidikan diselenggarakan dalam
bentuk penciptaan suasana belajar dan proses belajar yang mengaktifkan peserta
didik untuk mengembangkan potensinya.

6
Gambar 1. 1 Lingkungan Pendidikan yang Ideal

Banyak problematika yang terjadi sebagai penyebab hilangnya karakter dan


peradaban bangsa indonesia. Lalu bagaimanakah cara agar karakter dan peradaban
bangsa indonesia yang baik dapat muncul dan bangkit kembali? Prof. Dr. H. Juntika
Nurihsan, M.Pd menjelaskan bahwa untuk memunculkan dan membangkitkan
kembali karakter yang sudah mulai hilang adalah dengan cara tidak menghancurkan
bangsa lain, ataupun menghancurkan kesejahteraan orang lain. Cukup dengan
mengingat karakter indonesia yaitu pancasila yang setiap butir-butir nilainya
memiliki makna tersendiri yang menciri khas kan indonesia. Harus menjadi bangsa
yang dapat mempersatukan dunia, selalu berkepala dingin apabila terjadi masalah,
melakukan musyawarah yang bernilai pada pancasila dan tidak membeda-bedakan
strata atau status sosial seseorang.

Dalam membangun peradaban indonesia yang menjadi lebih baik lagi


dibutuhkan kesabaran, keuletan, ketangguhan dan keseriusan dari seluruh
komponen yang ada. Umumnya seseorang dengan karakter yang baik dimulai dan
tumbuh dari orang-orang yang baik disekitarnya.

7
BAB IV

PENUTUP

1. Kesimpulan

Berdasarkan apa yang telah dipaparkan diatas, maka didapat kesimpulan


sebagai berikut :

 Untuk mengembangkan seluruh potensi peserta didik, diperlukan


pendidikan moral sejak dini agar menjadi bangsa yang beradab dan
cerdas yang dapat mengendalikan emosinya dan bisa menggunakan
kecerdasan intelektualnya dengan hal-hal yang positif dan bermanfaat
bagi kehidupan bangsa.

2. Saran
a. Kepada para pendidik khususnya guru matematika, diharapkan agar
selalu menanamkan pendidikan moral bagi peserta didiknya, agar
mereka bisa mengembangkan potensinya dengan baik.
b. Kepada penulis yang ingin menjadikan laporan ini sebagai referensi
agar lebih mengembangkan dan memperbaiki laporan yang telah
dibuat sehingga menjadi lebih baik lagi.

8
Lampiran

Gambar 1. 2 Prof. Dr. H. Juntika Nurihsan, M.Pd ketika memberikan materi

Gambar 1. 4 Peserta Kuliah Umum

Gambar 1. 3 Sumber Materi

Anda mungkin juga menyukai