ANALISIS RIIL

Pendahuluan

1. Himpunan
2. Fungsi
3. Induksi matematika
4. Finite/infinite set

A. Himpunan

Defenisi: himpunan kumpulan objek-objek yang keanggotaannya di defenisikan secara jelas.

𝐴 → 𝑕𝑖𝑚𝑝𝑢𝑛𝑎𝑛 𝑕𝑢𝑟𝑢𝑓 𝑏𝑒𝑠𝑎𝑟
𝑥 → 𝑎𝑛𝑔𝑔𝑜𝑡𝑎 𝑕𝑖𝑚𝑝𝑢𝑛𝑎𝑛 (𝑕𝑢𝑟𝑢𝑓 𝑘𝑒𝑐𝑖𝑙)

𝑥 ∈ 𝐴 artinya 𝑥 berada di 𝐴
𝑥 ∉ 𝐴 artinya 𝑥 tidak berada di 𝐴
𝐴 ⊆ 𝐵 artinya seluruh anggota 𝐴 berada di 𝐵
𝐴 ⊇ 𝐵 artinya seluruh anggota 𝐵 berada di 𝐴
𝐴 ⊂ 𝐵 (𝐴 memang berada di 𝐵)
𝐴 ⊆ 𝐵 (𝐴 bisa sama ukurannya dengan 𝐵) ⟶ 𝑝𝑟𝑜𝑝𝑒𝑟 𝑠𝑢𝑏𝑠𝑒𝑡
𝐴 = 𝐵 (𝐴 dan 𝐵 memuat elemen-elemen yang sama)
Cara membuktikan 𝐴 = 𝐵 adalah dengan membuktikan bahwa:
𝐴⊆𝐵
𝐵⊆𝐴

Pengingat kembali bilangan:

ℕ: bilangan asli
ℤ: bilangan bulat
ℚ: bilangan rasional (bisa dibentuk dalam pecahan)
Irrasional number
ℝ: bilangan riil (gabungan rasional dan irrasional)

Even number (bilangan genap), rumus bilangan genap: 𝑛 = 2𝑘

Odd number (bilangan ganjil), rumus bilangan ganjil: 𝑛 = 2𝑘 − 1

𝐴 ∪ 𝐵: 𝑥 ∈ 𝐴 atau 𝑥 ∈ 𝐵: seluruh anggota 𝐴 dan 𝐵

𝐴 ∩ 𝐵: 𝑥 ∈ 𝐴 dan 𝑥 ∈ 𝐵: milik seluruh anggota 𝐴 dan 𝐵

Void set (himpunan kosong) → pendefenisiannya berbeda.

Yaitu sebuah himpunan yang tidak memiliki anggota.

Teorema: dalam bentuk implikasi dan biimplikasi.

Misal 𝐴, 𝐵, 𝐶 himpunan, maka:
1. Sifat Idempoten/dirinya sendiri
𝐴∪𝐴=𝐴
𝐴∩𝐴=𝐴

2. Sifat Komutatif/pertukaran
𝐴∪𝐵 =𝐵∪𝐴
𝐴∩𝐵 =𝐵∩𝐴

3. Sifat Asosiatif/pengelompokan
𝐴 ∩ 𝐵 ∩ 𝐶 = 𝐴 ∩ (𝐵 ∩ 𝐶)
𝐴 ∪ 𝐵 ∪ 𝐶 = 𝐴 ∪ (𝐵 ∪ 𝐶)

4. Sifat Distributif/penyebaran
𝐴 ∩ 𝐵 ∪ 𝐶 = 𝐴 ∩ 𝐵 ∪ (𝐴 ∩ 𝐶)
𝐴 ∪ 𝐵 ∩ 𝐶 = 𝐴 ∪ 𝐵 ∩ (𝐴 ∪ 𝐶)

Bukti:
1. Adb 𝑨 ∪ 𝑨 = 𝑨
Yaitu:
1) 𝐴 ∪ 𝐴 ⊆ 𝐴
Ambil sebarang 𝑥 ∈ 𝐴 ∪ 𝐴
Ini berarti
𝑥 ∈ 𝐴 𝑎𝑡𝑎𝑢 𝑥 ∈ 𝐴
Sehingga
𝑥∈𝐴
Karena 𝑥 diambil sebarang, maka
𝐴∪𝐴⊆𝐴
2) 𝐴 ⊆ 𝐴 ∪ 𝐴
Ambil sebarang 𝑥 ∈ 𝐴
Ini berarti
𝑥 ∈ 𝐴 𝑎𝑡𝑎𝑢 𝑥 ∈ 𝐴
Sehingga
𝑥 ∈𝐴∪𝐴
Karena 𝑥 diambil sebarang, maka
𝐴 ⊆ 𝐴∪𝐴
Berdasarkan (1) dan (2) terbukti bahwa 𝐴 ∪ 𝐴 = 𝐴. ∎

2. Adb 𝑨 ∩ 𝑨 = 𝑨
Yaitu:
1) 𝐴 ∩ 𝐴 ⊆ 𝐴
Ambil sebarang 𝑥 ∈ 𝐴 ∩ 𝐴
Ini berarti
𝑥 ∈ 𝐴 𝑑𝑎𝑛 𝑥 ∈ 𝐴
Sehingga
𝑥∈𝐴
Karena 𝑥 diambil sebarang, maka
𝐴∩𝐴⊆𝐴
 2) 𝐴 ⊆ 𝐴 ∩ 𝐴
Ambil sebarang 𝑥 ∈ 𝐴
Ini berarti
𝑥 ∈ 𝐴 𝑑𝑎𝑛 𝑥 ∈ 𝐴
Sehingga
𝑥 ∈𝐴∩𝐴
Karena 𝑥 diambil sebarang, maka
𝐴 ⊆ 𝐴∩𝐴
Berdasarkan (1) dan (2) terbukti bahwa 𝐴 ∩ 𝐴 = 𝐴. ∎

3. Adb 𝑨 ∪ 𝑩 = 𝑩 ∪ 𝑨
Yaitu:
1) 𝐴 ∪ 𝐵 ⊆ 𝐵 ∪ 𝐴
Ambil sebarang 𝑥 ∈ 𝐴 ∪ 𝐵
Ini berarti
𝑥 ∈ 𝐴 𝑎𝑡𝑎𝑢 𝑥 ∈ 𝐵
𝑥 ∈ 𝐵 𝑎𝑡𝑎𝑢 𝑥 ∈ 𝐴
Sehingga
𝑥 ∈𝐵∪𝐴
Karena 𝑥 diambil sebarang, maka
𝐴∪𝐵 ⊆𝐵∪𝐴
2) 𝐵 ∪ 𝐴 ⊆ 𝐴 ∪ 𝐵
Ambil sebarang 𝑥 ∈ 𝐵 ∪ 𝐴
Ini berarti
𝑥 ∈ 𝐵 𝑎𝑡𝑎𝑢 𝑥 ∈ 𝐴
𝑥 ∈ 𝐴 𝑎𝑡𝑎𝑢 𝑥 ∈ 𝐵
Sehingga
𝑥 ∈𝐴∪𝐵
Karena 𝑥 diambil sebarang, maka
𝐵∪𝐴 ⊆ 𝐴∪𝐵
Berdasarkan (1) dan (2) terbukti bahwa 𝐴 ∪ 𝐵 = 𝐵 ∪ 𝐴. ∎

4. Adb 𝑨 ∩ 𝑩 = 𝑩 ∩ 𝑨
Yaitu:
1) 𝐴 ∩ 𝐵 ⊆ 𝐵 ∩ 𝐴
Ambil sebarang 𝑥 ∈ 𝐴 ∩ 𝐵
Ini berarti
𝑥 ∈ 𝐴 𝑑𝑎𝑛 𝑥 ∈ 𝐵
𝑥 ∈ 𝐵 𝑑𝑎𝑛 𝑥 ∈ 𝐴
Sehingga
𝑥 ∈𝐵∩𝐴
Karena 𝑥 diambil sebarang, maka
𝐴∩𝐵 ⊆𝐵∩𝐴
2) 𝐵 ∩ 𝐴 ⊆ 𝐴 ∩ 𝐵
Ambil sebarang 𝑥 ∈ 𝐵 ∩ 𝐴
Ini berarti
𝑥 ∈ 𝐵 𝑑𝑎𝑛 𝑥 ∈ 𝐴
 𝑥 ∈ 𝐴 𝑑𝑎𝑛 𝑥 ∈ 𝐵
Sehingga
𝑥 ∈𝐴∩𝐵
Karena 𝑥 diambil sebarang, maka
𝐵∩𝐴 ⊆ 𝐴∩𝐵
Berdasarkan (1) dan (2) terbukti bahwa 𝐴 ∩ 𝐵 = 𝐵 ∩ 𝐴. ∎

5. Adb 𝑨 ∩ 𝑩 ∩ 𝑪 = 𝑨 ∩ (𝑩 ∩ 𝑪)
Yaitu:
1) 𝐴 ∩ 𝐵 ∩ 𝐶 ⊆ 𝐴 ∩ (𝐵 ∩ 𝐶)
Ambil sebarang 𝑥 ∈ 𝐴 ∩ 𝐵 ∩ 𝐶
Ini berarti
𝑥 ∈ 𝐴 ∩ 𝐵 𝑑𝑎𝑛 𝑥 ∈ 𝐶
𝑥 ∈ 𝐴 𝑑𝑎𝑛 𝑥 ∈ 𝐵 𝑑𝑎𝑛 𝑥 ∈ 𝐶
𝑥 ∈ 𝐴 𝑑𝑎𝑛 𝑥 ∈ (𝐵 ∩ 𝐶)
Sehingga
𝑥 ∈ 𝐴 ∩ (𝐵 ∩ 𝐶)
Karena 𝑥 diambil sebarang, maka
𝐴 ∩ 𝐵 ∩ 𝐶 ⊆ 𝐴 ∩ (𝐵 ∩ 𝐶)
2) 𝐴 ∩ (𝐵 ∩ 𝐶) ⊆ 𝐴 ∩ 𝐵 ∩ 𝐶
Ambil sebarang 𝑥 ∈ 𝐴 ∩ (𝐵 ∩ 𝐶)
Ini berarti
𝑥 ∈ 𝐴 𝑑𝑎𝑛 𝑥 ∈ (𝐵 ∩ 𝐶)
𝑥 ∈ 𝐴 𝑑𝑎𝑛 𝑥 ∈ 𝐵 𝑑𝑎𝑛 𝑥 ∈ 𝐶
𝑥 ∈ 𝐴 ∩ 𝐵 𝑑𝑎𝑛 𝑥 ∈ 𝐶
Sehingga
𝑥 ∈ 𝐴∩𝐵 ∩𝐶
Karena 𝑥 diambil sebarang, maka
𝐴 ∩ (𝐵 ∩ 𝐶) ⊆ 𝐴 ∩ 𝐵 ∩ 𝐶
Berdasarkan (1) dan (2) terbukti bahwa 𝐴 ∩ 𝐵 ∩ 𝐶 = 𝐴 ∩ (𝐵 ∩ 𝐶). ∎

6. Adb 𝑨 ∪ 𝑩 ∪ 𝑪 = 𝑨 ∪ (𝑩 ∪ 𝑪)
Yaitu:
1) 𝐴 ∪ 𝐵 ∪ 𝐶 ⊆ 𝐴 ∪ (𝐵 ∪ 𝐶)
Ambil sebarang 𝑥 ∈ 𝐴 ∪ 𝐵 ∪ 𝐶
Ini berarti
𝑥 ∈ 𝐴 ∪ 𝐵 𝑎𝑡𝑎𝑢 𝑥 ∈ 𝐶
𝑥 ∈ 𝐴 𝑎𝑡𝑎𝑢 𝑥 ∈ 𝐵 𝑎𝑡𝑎𝑢 𝑥 ∈ 𝐶
𝑥 ∈ 𝐴 𝑎𝑡𝑎𝑢 𝑥 ∈ (𝐵 ∪ 𝐶)
Sehingga
𝑥 ∈ 𝐴 ∪ (𝐵 ∪ 𝐶)
Karena 𝑥 diambil sebarang, maka
𝐴 ∪ 𝐵 ∪ 𝐶 ⊆ 𝐴 ∪ (𝐵 ∪ 𝐶)
2) 𝐴 ∪ (𝐵 ∪ 𝐶) ⊆ 𝐴 ∪ 𝐵 ∪ 𝐶
Ambil sebarang 𝑥 ∈ 𝐴 ∪ (𝐵 ∪ 𝐶)
Ini berarti
𝑥 ∈ 𝐴 𝑎𝑡𝑎𝑢 𝑥 ∈ (𝐵 ∪ 𝐶)
 𝑥 ∈ 𝐴 𝑎𝑡𝑎𝑢𝑥 ∈ 𝐵 𝑎𝑡𝑎𝑢 𝑥 ∈ 𝐶
𝑥 ∈ 𝐴 ∪ 𝐵 𝑎𝑡𝑎𝑢𝑥 ∈ 𝐶
Sehingga
𝑥 ∈ 𝐴∪𝐵 ∪𝐶
Karena 𝑥 diambil sebarang, maka
𝐴 ∪ (𝐵 ∪ 𝐶) ⊆ 𝐴 ∪ 𝐵 ∪ 𝐶
Berdasarkan (1) dan (2) terbukti bahwa 𝐴 ∪ 𝐵 ∪ 𝐶 = 𝐴 ∪ (𝐵 ∪ 𝐶). ∎

7. Adb 𝑨 ∩ 𝑩 ∪ 𝑪 = 𝑨 ∩ 𝑩 ∪ 𝑨 ∩ 𝑪
Yaitu:
1) 𝐴 ∩ 𝐵 ∪ 𝐶 ⊆ 𝐴 ∩ 𝐵 ∪ (𝐴 ∩ 𝐶)
2) 𝐴 ∩ 𝐵 ∪ (𝐴 ∩ 𝐶) ⊆ 𝐴 ∩ 𝐵 ∪ 𝐶

1) 𝐴 ∩ 𝐵 ∪ 𝐶 ⊆ 𝐴 ∩ 𝐵 ∪ (𝐴 ∩ 𝐶)
Ambil sebarang 𝑥 ∈ 𝐴 ∩ 𝐵 ∪ 𝐶
Ini berarti
𝑥 ∈ 𝐴 𝑑𝑎𝑛 𝑥 ∈ (𝐵 ∪ 𝐶)
𝑥 ∈ 𝐴 𝑑𝑎𝑛 𝑥 ∈ 𝐵 𝑎𝑡𝑎𝑢 𝑥 ∈ 𝐶
𝑥 ∈ 𝐴 𝑑𝑎𝑛 𝑥 ∈ 𝐵 𝑎𝑡𝑎𝑢 𝑥 ∈ 𝐴 𝑑𝑎𝑛 𝑥 ∈ 𝐶
Sehingga
𝑥 ∈ (𝐴 ∩ 𝐵) 𝑎𝑡𝑎𝑢 𝑥 ∈ (𝐴 ∩ 𝐶)
𝑥 ∈ 𝐴 ∩ 𝐵 ∪ (𝐴 ∩ 𝐶)
Karena 𝑥 diambil sebarang, maka
𝐴 ∩ 𝐵 ∪ 𝐶 ⊆ 𝐴 ∩ 𝐵 ∪ (𝐴 ∩ 𝐶)

2) 𝐴 ∩ 𝐵 ∪ (𝐴 ∩ 𝐶) ⊆ 𝐴 ∩ 𝐵 ∪ 𝐶
Ambil sebarang 𝑥 ∈ 𝐴 ∩ 𝐵 ∪ (𝐴 ∩ 𝐶)
Ini berarti
𝑥 ∈ 𝐴 ∩ 𝐵 𝑎𝑡𝑎𝑢 𝑥 ∈ (𝐴 ∩ 𝐶)
𝑥 ∈ 𝐴 𝑑𝑎𝑛 𝑥 ∈ 𝐵 𝑎𝑡𝑎𝑢 𝑥 ∈ 𝐴 𝑑𝑎𝑛 𝑥 ∈ 𝐶
𝑥 ∈ 𝐴 𝑑𝑎𝑛 𝑥 ∈ 𝐵 𝑎𝑡𝑎𝑢 𝑥 ∈ 𝐶
𝑥 ∈ 𝐴 𝑑𝑎𝑛 𝑥 ∈ (𝐵 ∪ 𝐶)
sehingga
𝑥 ∈𝐴∩ 𝐵∪𝐶
Karena 𝑥 diambil sebarang, maka
𝐴 ∩ 𝐵 ∪ (𝐴 ∩ 𝐶) ⊆ 𝐴 ∩ 𝐵 ∪ 𝐶
Berdasarkan (1) dan (2) terbukti bahwa 𝐴 ∩ 𝐵 ∪ 𝐶 = 𝐴 ∩ 𝐵 ∪ 𝐴 ∩ 𝐶 . ∎

8. Adb 𝑨 ∪ 𝑩 ∩ 𝑪 = 𝑨 ∪ 𝑩 ∩ (𝑨 ∪ 𝑪)
Yaitu:
1) 𝐴 ∪ 𝐵 ∩ 𝐶 ⊆ 𝐴 ∪ 𝐵 ∩ (𝐴 ∪ 𝐶)
Ambil sebarang 𝑥 ∈ 𝐴 ∪ 𝐵 ∩ 𝐶
Ini berarti
𝑥 ∈ 𝐴 𝑎𝑡𝑎𝑢 𝑥 ∈ (𝐵 ∩ 𝐶)
𝑥 ∈ 𝐴 𝑎𝑡𝑎𝑢 𝑥 ∈ 𝐵 𝑑𝑎𝑛 𝑥 ∈ 𝐶
𝑥 ∈ 𝐴 𝑎𝑡𝑎𝑢 𝑥 ∈ 𝐵 𝑑𝑎𝑛 𝑥 ∈ 𝐴 𝑎𝑡𝑎𝑢 𝑥 ∈ 𝐶
Sehingga
 𝑥 ∈ (𝐴 ∪ 𝐵) 𝑑𝑎𝑛 𝑥 ∈ (𝐴 ∪ 𝐶)
𝑥 ∈ 𝐴 ∪ 𝐵 ∩ (𝐴 ∪ 𝐶)
Karena 𝑥 diambil sebarang, maka
𝐴 ∪ 𝐵 ∩ 𝐶 ⊆ 𝐴 ∪ 𝐵 ∩ (𝐴 ∪ 𝐶)
2) 𝐴 ∪ 𝐵 ∩ (𝐴 ∪ 𝐶) ⊆ 𝐴 ∪ 𝐵 ∩ 𝐶
Ambil sebarang 𝑥 ∈ 𝐴 ∪ 𝐵 ∩ (𝐴 ∪ 𝐶)
Ini berarti
𝑥 ∈ 𝐴 ∪ 𝐵 𝑑𝑎𝑛 𝑥 ∈ (𝐴 ∪ 𝐶)
𝑥 ∈ 𝐴 𝑎𝑡𝑎𝑢 𝑥 ∈ 𝐵 𝑑𝑎𝑛 𝑥 ∈ 𝐴 𝑎𝑡𝑎𝑢 𝑥 ∈ 𝐶
𝑥 ∈ 𝐴 𝑎𝑡𝑎𝑢 𝑥 ∈ 𝐵 𝑑𝑎𝑛 𝑥 ∈ 𝐶
𝑥 ∈ 𝐴 𝑎𝑡𝑎𝑢 𝑥 ∈ (𝐵 ∩ 𝐶)
sehingga
𝑥 ∈𝐴∪ 𝐵∩𝐶
Karena 𝑥 diambil sebarang, maka
𝐴 ∪ 𝐵 ∩ (𝐴 ∪ 𝐶) ⊆ 𝐴 ∪ 𝐵 ∩ 𝐶
Berdasarkan (1) dan (2) terbukti bahwa 𝐴 ∪ 𝐵 ∩ 𝐶 = 𝐴 ∪ 𝐵 ∩ (𝐴 ∪ 𝐶). ∎

Hukum de Morgan

Defenisi: komplemen 𝐵 relatif terhadap 𝐴 ditulis 𝐴 ∖ 𝐵 didefenisikan sebagai himpunan

semua anggota 𝐴 yang tidak berada di 𝐵, ditulis
𝑨 ∖ 𝑩 = 𝒙|𝒙 ∈ 𝑨, 𝒙 ∉ 𝑩

Jika 𝐴, 𝐵, 𝐶 himpunan, maka:

1. 𝐴 ∖ 𝐵 ∪ 𝐶 = 𝐴 ∖ 𝐵 ∩ (𝐴 ∖ 𝐶)
2. 𝐴 ∖ 𝐵 ∩ 𝐶 = 𝐴 ∖ 𝐵 ∪ (𝐴 ∖ 𝐶)

Bukti:

1. Adb 𝑨 ∖ 𝑩 ∪ 𝑪 = 𝑨 ∖ 𝑩 ∩ (𝑨 ∖ 𝑪)
Yaitu:
1) 𝐴 ∖ 𝐵 ∪ 𝐶 ⊆ 𝐴 ∖ 𝐵 ∩ (𝐴 ∖ 𝐶)
Ambil sebarang 𝑥 ∈ 𝐴 ∖ 𝐵 ∪ 𝐶
Ini berarti
𝑥 ∈ 𝐴 𝑡𝑒𝑡𝑎𝑝𝑖 𝑥 ∉ (𝐵 ∪ 𝐶)
𝑥 ∈ 𝐴 𝑡𝑒𝑡𝑎𝑝𝑖 𝑥 ∉ 𝐵 𝑑𝑎𝑛 𝑥 ∉ 𝐶
𝑥 ∈ 𝐴 𝑡𝑒𝑡𝑎𝑝𝑖 𝑥 ∉ 𝐵 𝑑𝑎𝑛 𝑥 ∈ 𝐴 𝑡𝑒𝑡𝑎𝑝𝑖 𝑥 ∉ 𝐶
Sehingga
𝑥 ∈ 𝐴 ∖ 𝐵 𝑑𝑎𝑛 𝑥 ∈ (𝐴 ∖ 𝐶)
𝑥 ∈ 𝐴 ∖ 𝐵 ∩ (𝐴 ∖ 𝐶)
Karena 𝑥 diambil sebarang, maka
𝐴 ∖ 𝐵 ∪ 𝐶 ⊆ 𝐴 ∖ 𝐵 ∩ (𝐴 ∖ 𝐶)
2) 𝐴 ∖ 𝐵 ∩ (𝐴 ∖ 𝐶) ⊆ 𝐴 ∖ 𝐵 ∪ 𝐶
Ambil sebarang 𝑥 ∈ 𝐴 ∖ 𝐵 ∩ (𝐴 ∖ 𝐶)
 Ini berarti
𝑥 ∈ 𝐴 ∖ 𝐵 𝑑𝑎𝑛 𝑥 ∈ (𝐴 ∖ 𝐶)
𝑥 ∈ 𝐴 𝑡𝑒𝑡𝑎𝑝𝑖 𝑥 ∉ 𝐵 𝑑𝑎𝑛 𝑥 ∈ 𝐴 𝑡𝑒𝑡𝑎𝑝𝑖 𝑥 ∉ 𝐶
𝑥 ∈ 𝐴 𝑡𝑒𝑡𝑎𝑝𝑖 𝑥 ∉ 𝐵 𝑑𝑎𝑛 𝑥 ∉ 𝐶
Sehingga
𝑥 ∈ 𝐴 𝑡𝑒𝑡𝑎𝑝𝑖 𝑥 ∉ (𝐵 ∪ 𝐶)
𝑥 ∈𝐴∖ 𝐵∪𝐶
Karena 𝑥 diambil sebarang, maka
𝐴 ∖ 𝐵 ∩ (𝐴 ∖ 𝐶) ⊆ 𝐴 ∖ 𝐵 ∪ 𝐶
Berdasarkan (1) dan (2) terbukti bahwa 𝐴 ∖ 𝐵⋃𝐶 = 𝐴 ∖ 𝐵 ∩ (𝐴 ∖ 𝐶). ∎

2. Adb 𝑨 ∖ 𝑩 ∩ 𝑪 = 𝑨 ∖ 𝑩 ∪ (𝑨 ∖ 𝑪)
Yaitu:
1) 𝐴 ∖ 𝐵 ∩ 𝐶 ⊆ 𝐴 ∖ 𝐵 ∪ (𝐴 ∖ 𝐶)
Ambil sebarang 𝑥 ∈ 𝐴 ∖ 𝐵 ∩ 𝐶
Ini berarti
𝑥 ∈ 𝐴 𝑡𝑒𝑡𝑎𝑝𝑖 𝑥 ∉ (𝐵 ∩ 𝐶)
𝑥 ∈ 𝐴 𝑡𝑒𝑡𝑎𝑝𝑖 𝑥 ∉ 𝐵 𝑎𝑡𝑎𝑢 𝑥 ∉ 𝐶
𝑥 ∈ 𝐴 𝑡𝑒𝑡𝑎𝑝𝑖 𝑥 ∉ 𝐵 𝑎𝑡𝑎𝑢 𝑥 ∈ 𝐴 𝑡𝑒𝑡𝑎𝑝𝑖 𝑥 ∉ 𝐶
Sehingga
𝑥 ∈ 𝐴 ∖ 𝐵 𝑎𝑡𝑎𝑢 𝑥 ∈ (𝐴 ∖ 𝐶)
𝑥 ∈ 𝐴 ∖ 𝐵 ∪ (𝐴 ∖ 𝐶)
Karena 𝑥 diambil sebarang, maka
𝐴 ∖ 𝐵 ∩ 𝐶 ⊆ 𝐴 ∖ 𝐵 ∪ (𝐴 ∖ 𝐶)
2) 𝐴 ∖ 𝐵 ∪ (𝐴 ∖ 𝐶) ⊆ 𝐴 ∖ 𝐵 ∩ 𝐶
Ambil sebarang 𝑥 ∈ 𝐴 ∖ 𝐵 ∪ (𝐴 ∖ 𝐶)
Ini berarti
𝑥 ∈ 𝐴 ∖ 𝐵 𝑎𝑡𝑎𝑢 𝑥 ∈ (𝐴 ∖ 𝐶)
𝑥 ∈ 𝐴 𝑡𝑒𝑡𝑎𝑝𝑖 𝑥 ∉ 𝐵 𝑎𝑡𝑎𝑢 𝑥 ∈ 𝐴 𝑡𝑒𝑡𝑎𝑝𝑖 𝑥 ∉ 𝐶
𝑥 ∈ 𝐴 𝑡𝑒𝑡𝑎𝑝𝑖 𝑥 ∉ 𝐵 𝑎𝑡𝑎𝑢 𝑥 ∉ 𝐶
sehingga
𝑥 ∈ 𝐴 𝑡𝑒𝑡𝑎𝑝𝑖 𝑥 ∉ (𝐵 ∩ 𝐶)
𝑥 ∈𝐴∖ 𝐵∩𝐶
Karena 𝑥 diambil sebarang, maka
𝐴 ∖ 𝐵 ∪ (𝐴 ∖ 𝐶) ⊆ 𝐴 ∖ 𝐵 ∩ 𝐶
Berdasarkan (1) dan (2) terbukti bahwa 𝐴 ∖ 𝐵 ∩ 𝐶 = 𝐴 ∖ 𝐵 ∪ (𝐴 ∖ 𝐶). ∎