Dosen Pengampu :
Riana Nurhayati, S.Pd. M.Pd.
Disusun Oleh :
Frisca Dyan Areza (19401244006)
i
Kata Pengantar
Puji syukur kami ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala limpah dan
karunianya kepada kita semua, sehingga makalah ini dapat tersusun tepat pada waktunya.
Terimakasih kami ucapkan kepada dosen pengampu mata kuliah Ilmu Pendidikan Ibu Riana
Nurhayati, S.Pd. M.Pd. sehingga makalah ini dapat tersusun dengan baik.
Saya berharap semoga makalah ini bisa menambah wawasan dan pangetahuan bagi para
pembaca. Makalah ini juga tidak akan luput dari adanya salah dan kekurangan, sehingga kami
juga mengharapkan adanya kritik dan saran agar kedepannya kami dapat Menyusun makalah
yang lebih baik lagi.
Penyusun
ii
Daftar Isi
Judul............................................................................................................................................ i
Kata Pengantar............................................................................................................................ ii
BAB II PENDAHULUAN
A. Latar Belakang........................................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah...................................................................................................... 4
C. Tujuan Observasi....................................................................................................... 4
D. Manfaat Observasi..................................................................................................... 4
A. Kajian Pustaka........................................................................................................... 5
1. Pendidikan............................................................................................................. 5
2. Pendidikan Pancasila............................................................................................. 6
3. Pendidikan Kewarganegaraan............................................................................... 8
4. Mahasiswa............................................................................................................. 9
5. Pandangan atau Persepsi........................................................................................10
A. Jenis Penelitian.......................................................................................................... 11
B. Subjek Penelitian........................................................................................................ 11
C. Teknik Pengumpulan Data......................................................................................... 11
D. Teknik Analisis Data................................................................................................. 12
iii
1. Pandangan Mahasiswa UNY terhadap Mata Kuliah dan Proses Perkuliahan pada
Mata Kuliah Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan................................... 14
2. Pandangan Mahasiswa UNY mengenai kesesuaian nilai-nilai dan materi
pembelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan dengan Program Studi
Mahasiswa............................................................................................................. 30
A. Kesimpulan................................................................................................................ 36
1. Pandangan Mahasiswa UNY terhadap Mata Kuliah dan Proses Perkuliahan
pada Mata Kuliah Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan.......................... 36
2. Pandangan Mahasiswa UNY mengenai kesesuaian nilai-nilai dan materi
pembelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan dengan Program
Studi Mahasiswa.................................................................................................... 38
A. Saran.......................................................................................................................... 38
1. Kepada Mahasiswa............................................................................................... 38
2. Kepada Pengajar................................................................................................... 39
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................................. 41
LAMPIRAN............................................................................................................................... 43
iv
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Negara Indonesia memiliki sumber daya manusia yang meimpah. Sebagai negara
yang memiliki jutaan penduduk, sejatinya hal ini merupakan suatu keunggulan bagi bangsa
Indonesia. Namun, adanya sumber daya manusia yang melimpah juga harus di dukung
dengan adanya peningkatan kualitas dari sumber daya manusia tersebut. Hal ini di karenakan
peningkatan kualitas sebuah bangsa juga di dukung oleh adanya peningkatan kualitas dari
sumber daya manusia yang ada pada wilayah tersebut. Ada banyak hal yang dapat di lakukan
sebagai wadah bagi peningkatan kualitas dari sumber daya manusia tersebut, salah satunya
adalah melalui Pendidikan. Dengan adanya Pendidikan, sumber daya manusia dapat
disiapkan untuk menjadi seorang yang berkompeten, berintelektual, berkarakter dan berbudi
pekerti luhur.
Pendidikan merupakan suatu hal yang dapat di gunakan sebagai landasan bagi
perkembangan anak untuk mencapai suatu titik kedewasaan. Di negara Indonesia sendiri,
sudah di berikan wajib belajar 12 tahun yang di mulai sejak jenjang Pendidikan SD, SMP
hingga SMA. Di dalam Pendidikan juga dapat di gunakan sebagai sarana untuk peningkatan
rasa cinta tanah air bagi seorang anak. Sehingga terciptalah mata pelajaran Pendidikan
Pancasila dan kewarganegaraan atau biasa di kenal dengan nama PPKn. Mata pelajaran
PPKn ini merupakan mata pelajaran wajib dari jenjang SD hingga SMA. Namun, jenjang
perguruan tinggi pun tak luput dari adanya mata kuliah Pendidikan Pancasila dan
1
kewarganegaraan. Setiap universitas maupun fakultas memiliki ketentuan masing masing
dalam pemberian mata kuliah ini. Ada yang mengabungkannya menjadi satu di dalam mata
kuliah Pendidikan Pancasila dan kewarganegaraan, namun adapula yang dibagi menjadi dua
mata kuliah yaitu mata kuliah Pendidikan Pancasila dan mata kuliah Pendidikan
kewarganegaraan.
Adanya mata kuliah ini di harapkan dapat menjadi landasan dan pematangan ideologi
bagi para mahasiswa. Para mahasiswa di tuntut untuk lebih paham kembali mengenai
Pancasila dan kewarganegaraan Indonesia pada mata kuliah ini. Mata Kuliah Pendidikan
Pancasila memberikan pedoman kepada setiap insan untuk mengkaji, meganalisis dan
memecahkan masalah serta berbagai macam persoalan mengenai pembangunan bangsa dan
negara dalam prespektif dasar nilai-nilai Pancasila sebagai ideologi dan dasar Negara
Republik Indonesia. Pendidikan Pancasila merupakan suatu usaha sadar dan terencana untuk
mewujudkan suatu suasana belajar dan prose pembelajaran agar mahasiswa dapat secara aktif
mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki pengetahuan, kepribadian dan keahlian
sesuai dengan program study yang di tekuninya masing-masing. Sedangkan Pendidikan
kewarganegaraan merupakan suatu mata kuliah dimana mahasiswa di tuntut untuk dapat
mengetahui, memahami dan menanamkan nilai-nilai wawasan nusantara, wawasan
kebangsaan, ketata negaraan dan nilai nilai nasionalisme serta patriotism di dalam diri setiap
mahasiswa. Melalui Pendidikan kewarganegaraan ini di harapkan akan memunculkan suatu
mahasiswa yang memiliki ideologi Pancasila yang kuat dan dengan rasa nasionaisme serta
cinta tanah air yang tinggi.
2
Republik Indonesia NO. 43/DIKTI/2006 tentang Rambu-Rambu Pelaksanaan Kelopok Mata
Kuliah Pengembangan Kepribadian di Perguruan Tinggi.
Kemudian, mengenai landasan ideal adanya mata kuliah Pendidikan Pancasila dan
kewarganegaraan di dalam perguruan tinggi adalah Pancasila sebagai suatu pandangan dan
system filsafat dimana Pancasila dapat menjiwai seluruh konsep mengenai ajaran Pendidikan
kearganegaraan dan juga dapat menjiwai konsep mengenai ketatanegaraan di Indonesia.
Didalam sistematikanya hal ini di bedakan menjadi tiga hal, yaitu Pancasila sebagai
pandangan hidup, Pancasila sebagai ideologi negara dan Pancasila sebagai dasar negara.
Ketiga hal ini merupakan suatu hal yang berbeda namun tidak dapat di pisahkan antara yang
satu dengan yang lain.
3
Oleh karena itu, di dalam penelitian ini saya membuat suatu penelitian mengenai
pandangan mahasiswa UNY terhadap mata kuliah Pendidikan Pancasila dan
kewarganegaraan dimana dari penelitian ini dapat di ketahui bagaimana pandangan
mahasiswa baik dari program study Saintek maupun Soshum mengenai mata kuliah
Pendidikan Pancasila dan kewarganegaraan. Apakah mereka dapat dengan mudah menerima
pembelajaran pada mata kuliah Pendidikan Pancasila dan kewarganegaraan serta apakah
terdapat kesulitan bagi mereka dalam memahami materi yang ada di dalam mata kuliah
Pendidikan Pancasila dan kewarganegaraan. Sehingga melalui penelitian ini di harapkan
akan diketahui megenai pandangan mahasiswa uny mengenai mata kuliah Pendidikan
Pancasila dan kewarganegaraan sehingga dapat di gunakan sebagai alternative bagi pengajar
ataupun dosen mengenai cara-cara efektif yang dapat di gunakan untuk memberikan
perkuliahan Pendidikan kewarganegaraan dan hukum sehingga materi perkuliahan dapat di
terima dengan baik dan mudah bagi mahasiswa di uny baik dari program study saintek
maupun soshum.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana pandangan mahasiswa uny mengenai mata kuliah Pendidikan
Pancasila dan kewarganegaraan?
C. Tujuan Observasi
1. Untuk mengetahui pandangan mahasiswa uny mengenai mata kuliah Pendidikan
Pancasila dan kewarganegaraan
D. Manfaat Observasi
1. Secara teoritis dapat menambah wawasan dan ilmu seputar pandangan mahasiswa
uny terhadap mata kuliah Pendidikan Pancasila dan kewarganegaraan
4
maupun cara-cara pemberian mata kuliah Pendidikan Pancasila dan
kewarganegaraan agar dapat lebih efektif di terima mahasiswa.
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Kajian Pustaka
1. Pendidikan
Pendidikan merupakan suatu usaha untuk membina dan mengembangkan
kepribadian manusia baik dibagian rohami maupun jasmani. Beberapa ahli
mengartikan Pendidikan sebagai suatu proses pengubahan sikap dan tingkah laku
dari seseorang maupun sekelompok orang dalam mendewasakan melalui
pengajaran dan Latihan. Melalui Pendidikan akan muncul suatu pendewasaan
karena Pendidikan memberikan suatu dampak yang sangat positif bagi kita. Di
Indonesia sendiri, secara formal Pendidikan di laksanakan sejak usia dini melalui
Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) hingga ke jenjang Perguruan Tinggi. Di
dalam Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 Pendidikan di artikan sebagai suatu
usaha dasar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses
pembelajaran agar peserta didik secara aktif mampu mengembangkan potensi
dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri,
kepribadian kecerdasan, akhlaq mulia, serta keterampilan yang di perlukan oleh
dirinya, masyarakat dan negara.
Pendidikan juga dapat di maksudkan sebagai suatu usaha yang dengan
sengaja di pilih untuk mempengaruhi dan membantu anak yang bertujuan
meningktkan ilmu pengetahuan, jasmani dan akhlaq sehingga secara perlahan bisa
mengantarkan anak kepada tujuan dann cita-citanya yang paling tinggi. Hal ini
dilakukan agar anak tersebut dapat memperoleh kehidupan yang Bahagia dan apa
yang di lakukannya dapat menjadi sesuatu yang bermanfaat bagi dirinya sendiri,
5
masyarakat, bangsa, negara dan agamanya. Selain itu Pendidikan juga dapat di
artikan sebagai suatu upaya yang di gunakan untuk menolong anak untuk dapat
melakukan tugas hidupnya secara mandiri dan dapat bertanggung jawab dan
Pendidikan merupakan usaha manusia dewasa dalam membimbing manusia yang
belum dewasa menuju kedewasaan (Prof. Mahmud Yunus dan Martinus Jan
Langeveld).
Menurut H. Home, Pendidikan merupakan suatu proses yang terus
menerus atau abadi dari suatu penyesuaian yang lebih tinggi bagi makhluk
manusia yang telah berkembang secara fisik dan mental, yang bebas dari sadar
kepada tuhan, terwujud di dalam alam sekitar intelektual, emosional dan
kemanusiaan dari manusia. Setiap negara maju tidak akan pernah terlepas dari
dunia Pendidikan yang baik. Karena semakin tinggi kualitas Pendidikan yang ada
di dalam suatu negara menunjukan semakin tinggi pula kualitas sumber daya
manusia yang di miliki oleh negara tersebut.
Sedangkan menurut Bapak Pendidikan Indonesia, Ki Hajar Dewantara
mengemukakan bahwa Pendidikan adalah suatu tuntutan didalam hidup dan
tumbuhnya anak anak, maksud dari Pendidikan yaitu menuntut segala kodrat yang
ada pada anak-anak tersebut agar mereka dapat mencapai keselamatan dan
kebahagiaan.
Pendidikan merupakan suatu factor yang penting bagi masyarakat, maju
maupun mundurnya kualitas sumber daya manusia yang ada di dalam suatu
negara sangat bergantung kepada kemajuan system Pendidikan yang ada di dalam
negara tersebut. Pendidikan akan sangat bermanfaat bagi generasi muda. Dengan
adanya Pendidikan yang baik, akan tercipta pula bibit-bibit generasi muda yang
unggul dan pasti hal ini akan membawa dampak positif bagi negarannya.
2. Pendidikan Pancasila
6
Pancasila kepada peserta didik. Pendidikan Pancasila perlu di berikan kepada
peserta didik mulai jari jenjang sekolah dasar hingga perguruan tinggi.
7
dari itu, realisasi kenegaraan termasuk di dalam porses reformasi dewasa ini
merupakan suatu keharusan bahwasanya Pancasila merupakan suatu sumber nilai
sebagai landasan di dalam pelaksanaan kenegaraan baik di dalam pembangunan
nasional, ekonomi, politik, hukum, sosial budaya maupun system pertahanan dan
keamanan nasional.
3. Pendidikan Kewarganegaraan
Kemampuan bela negara merupakan salah satu hal penting yang harus di
miliki oleh setiap warga negara. Kemampuan ini wajib di berikan kepada seluruh
masyarakat Indonesia, tujuannya adalah untuk meningkatkan kesadaran
masyarakat untuk berbangsa dan bernegara, memiliki nilai nasionalisme yang
tinggi, rasa cinta tanah air, rasa sepemikiran dan sepenanggungan dan lain
sebagainya.
8
Pembukaan alenia kedua mengenai cita-cita mengisi kemerdekaan
dan alenia ke empat khusus tentang tujuan negara yaitu keamanan
dan kesejahteraan
b. Pasal 27 ayat (3) (II) setiap warga negara berhak dan wajib ikut
serta dalam upaya bela negara
c. UU NO. 2 Tahun 1989 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Pasal
(39) dinyatakan isi kurikulum setiap jenis, jalur dan jenjang
Pendidikan wajib memuat Pendidikan Pancasila, Pendidikan
Agama dan Pendidikan Kewarganegaraan.
4. Mahasiswa
9
tugas perkembangan pada usia mahasiswa ialah pemantapan pendirian hidup
(Yusuf, 2012).
10
Presepsi merupakan sebuah aktivitas berupa mengindra, mengintegrasikan
serta memberikan penilaian pada objek fisik ataupun sosial. Penginderaan tersebut
biasanya tergantung dari stimulus fisik dan sosial yang berada di dalam
lingkungannya. Sensari dari lingkungan inilah yang akan di oleh Bersama sama
dengan hal liannya yang sudah di pelajari sebelummnya, baik berupa harapan,
nilai, ingatan, sikap dan lainnya (Young Dalam Adrian, 2010)
BAB III
Metode Penelitian
A. Jenis Penelitian
B. Subjek Penelitian
Subjek penelitian ini adalah mahasiswa aktif yang sedang menempuh Pendidikan
S1 di Universitas Negeri Yogyakarta. Mahasiswa yang di pilih merupakan mahasiswa
aktif dari program study saintek dan soshum. Adapun mahasiswa aktif yang di pilih oleh
penulis adalah mahasiswa dari program study Pendidikan IPA, Psikologi, Pendidikan
Sejarah, Pendidikan Jasmani dan keolahragaan dan Pendidikan IPS.
11
Dokumentasi dilakukan dengan pengumpulan dokumen-dokumen yang berkaitan
dengan observasi.
2. Metode Study Pustaka (library research)
Metode study Pustaka dengan mengumpulkan berbagai referensi literarur yang dapat
menyangkut observasi ini terutama mengenai pandangan mahasiswa terhadap mata
kuliah Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan.
3. Wawancara
Metode wawancara ini dilakukan dengan melakukan wawancara terstruktur dan
bersifat terbuka kepada lima mahasiswa UNY mengenai pendapat mereka tentang
mata kuliah Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan. Dalam penelitian ini,
wawancara di lakukan secara online karena terkendala adanya pandemi virus covid-
19. Jarak rumah antara penulis dan narasumber cukup jauh dan penulis juga tidak bisa
melakukan wawancara dengan narasumber di kampus karena UNY pada masa
pandemi covid-19 ini melakukan system perkuliahan secara online.
12
BAB IV
Setiap orang memiliki cara pandang dan prespektif yang berbeda-beda antara satu
individu dengan individu lainnya. Setiap orang juga memiliki kegemaran yang berbeda antara
individu satu dengan individu lainnya. Hal ini juga terjadi pada proses dan cara mahasiswa
memberikan pandangan terhdap mata kuliah Pendidikan Pancasila dan Kewargengaraan.
13
A. Bagaimana pandangan mahasiswa uny mengenai mata kuliah Pendidikan Pancasila
dan kewarganegaraan
Pemberian Mata Kuliah wajib Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan secara
lebih luas dan lebih kompleks, mungkin akan menjadi suatu tantangan tersendiri bagi
mahasiswa. Bagi mahasiswa pada program study yang berada di jurusan bidang soshum,
mungkin adanya Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan tidak menjadi suatu
masalah karena mereka memang sudah terbiasa mengkaji hal-hal yang berkaitan dengan
ilmu-ilmu sosial. Namun seringkali permasalahan mengenai sulitnya mahasiswa
menerima dan menyerap materi dari mata kuliah Pendidikan Pancasila dan
kewarganegaraan ini terjadi pada mahasiswa dari program study saintek. Hal ini dapat
terjadi karena mereka kurang terlalu memepelajari hal-hal yang berkaitan dengan ilmu
sosial, beberapa dari mahasiswa yang berasal dari program study saintek tidak terlalu
terbiasa dengan hal-hal yang mengharuskan mereka untuk menghafalkan materi dan
mengamati hal-hal sosial seperti yang ada di dalam mata kulian Pendidikan Pancasila dan
kewarganegaraan. Sehingga beberapa dari mahasiswa terkadang merasa menjadi bosan
dan jenuh dengan mata kuliah Pendidikan Pancasila dan kewarganegaraan.
14
mengenai pengertian secara umum mengenai mata kuliah Pendidikan
Pancasila dan kewarganegaraan dari setiap mahasiswa. Setiap mahasiswa
memiliki pandangan dan pengetahuan mengenai arti secara umum dari
Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan yang berbeda antara satu
mahasiswa dengan yang lain. Sebagaimana yang di utarakan narasumber di
dalam kutipan berikut.
“Menurutku PPKn itu salah satu mata pelajaran wajib dari sekolah dasar
sampai menengah atas, tapi ternyata PPKn menjadi mata kuliah umum untuk
perguruan tinggi” (Refrelza El Nisaa Andreine). Berdasarkan jawaban yang
di berikan oleh narasumber, menurut pandangan narasumber Pendidikan
kewarganegaraan merupakan suatu mata pelajaran wajib yang di berikan
kepada pelajar sekolah baik dari jenjang sekolah dasar hingga sekolah
menengah atas. Namun ternyata, mata kuliah Pendidikan Pancasila dan
kewarganegaraan juga menjadi salah satu dari beberapa mata kuliah wajib
yang ada di dalam perguruan tinggi.
“Menurut saya ppkn merupakan sebuah pelajaran/matakuliah yang
memberikan pengetahuan tentang Pancasila dan kewarganegaraan agar
peserta didik lebih mengenal dasar negaranya dan menjadi warga negara
Indonesia yang baik” (Ferryanto Saputro). Berdasarkan pendapat dari
narasumber, dapat di lihat bahwasanya narasumber memandang mata kuliah
Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan ini sebagai sebuah mata kuliah
yang dapat memberikan pandangan dan pengetahuan kepada narasumber
mengenai Pancasila dan kewarganegaraan. Menurut narasumber, hal ini dapat
menjadi suatu hal yang bernilai positif karena dengan adanya mata kuliah
Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan ini, para mahasiswa yang
mempelajari mata kuliah ini dapat mengenal dasar negara dan ilmu yang
mereka pelajari apabila di terapkan di dalam masyarakat akan menjadikan
mereka sebagai seorang warga negara yang baik.
“Studi yang mempelajari tentang bagaimana cara kita hidup sebagai
warga negara yang baik dengan mempelajari ketatanegaraan dan nilai nilai
yang berdasarkan pada Pancasila” (Saufa Pantra Fillah). Menurut pendapat
15
narasumber, Pendidikan Pancasila dan kewarganegaraan merupakan suatu
bidang study yang di dalamnya kita dapat mempelajari dan mendapat sebuah
materi pembelajaran mengenai bagaimana cara dari seorang manusia bisa
menjadi warga negara yang baik. Cara untuk dapat menjadi warga negara
yang baik ini bisa kita dapat dengan mempelajari ketatanegaraan yang ada di
Indonesia dan mengamalkan nilai-nilai yang sesuai dengan nilai yang
terkandung di dalam ideologi Pancasila.
“Menurut saya ppkn itu merupakan ilmu pengetahuan yg mana di
dalamnya mempelajari mengenai ketatanegaraan, dan pembentukan karakter,
guna menciptakan masyarakat yang sesuai dengan cita² bangsa. Mendidik
masyarakat agar mencintai negaranya, paham terhadap negaranya. Sehingga
masyarakat tersebut tidak menjadi manusia yang merugikan negara” (Nala
Khaerunnisa). Menurut pendapat narasumber, Pendidikan Pancasila dan
kewarganegaraan merupakan suatu mata kuliah yang dapat mementuk
karakter bagi para generasi muda guna menciptakan masyarakat yang sesuai
dengan cita-cita yang di miiki oleh bangsa Indonesia. Selain itu di dalam mata
kuliah Pendidikan Pancasila dan kewarganegaraan ini kita dapat mempelajari
materi yang berkaitan dengan ketatanegaraan. Menurut narasumber, dari mata
kuliah Pendidikan Pancasila dan kewarganegaraan ini juga dapat di bentuk
karakter yang baik bagi para generasi muda bangsa Indonesia sehingga
masyarakat yang ada nantinya memiliki pengetahuan yang baik, berwawasan
intelektual yang baik dan memiliki sikap nasionalisme dan cinta tanah air
yang kuat.
“Menurut saya PPKn atau Pendidikan Pancasila dan
kewarganegaraan adalah suatu mata pelajaran yang bertujuan untuk
mengedukasi peserta didik tentang pancasila, hukum2 di Indonesia, dan
bagaimana menjadi warga negara yang baik” (Ilham Maajid Mubarok).
Berdasarkan hasil wawancara tersebut, PPKn menurut narasumber merupakan
suatu mata kuliah yang di dalamnya memiliki tujuan guna mengedukasi dan
memberikan pengetahuan kepada generasi muda mengenai Pancasila, system
16
dan tatanan hukum yang ada di Indonesia dan tentang bagaimana cara dari
generasi muda untuk dapat menjadi seorang warga negara yang baik.
Berdasarkan hasil wawancara dan pandangan dari mahasiswa UNY di
atas mengenai pengertian secara umum mengenai apa itu mata kuliah
Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan, empat dari lima narasumber
memberikan pandangan mereka bahwa mata kuliah PPKn merupakan suatu
mata kuliah yang di dalamnya terdapat pelajaran mengenai bagaimana cara
menjadi warganegara yang baik, selain itu 3 dari lima mahasiswa juga
mengungkapkan bahwa adanya pengajaran mengenai Pendidikan karakter,
seorang narasumber juga mengungkapkan bahwasanya mata kuliah ini
merupakan ilmu pelajaran wajib yang bisa kita temui dari jenjang sekolah
dasar hingga perguruan tinggi.
Jadi, dari hasil wawancara mengenai pengertian secara umum dari
PPKn dapat kita ketahui bahwasanya pengertian mengenai PPKn secara
umum menurut pendapat dari narasumber merupakan suatu bidang ilmu yang
di berikan kepada peserta didik dari jenjang sekolah dasar hingga ke
perguruan tinggi yang mana di dalamnya mengandung pengajaran mengenai
ketatanegaraan, hukum dan lain sebagainya. Di dalam PPKn ini kita di ajarkan
mengenai Pendidikan karakter dan bagaimana cara kita menjadi seorang wara
negara yang baik berdasarkan Pancasila sebagai ideologi dari bangsa
Indonesia.
17
“saya mendapatkan PPKN pada semester 2” (Ferryan Saputro).
Menurut narasumber, ia mendapatkan mata kuliah PPKn di program study
yang ia jalani pada semester ke dua.
“semester 3” (Saufa Pantra Fillah). Menurut narasumber, ia
mendapatkan mata kuliah Pendidikan Pancasila dan kewarganegaraan pada
semester 3 di dalam program studynya.
18
memberikan tanggapan secara positif mengenai mata kuliah Pendidikan
Pancasila dan Kewarganegaraan. Berikut kutipan wawancara yang penulis
lakukan.
19
“Tanggapan saya yaa biasa saja, seperti matkul yang lain. Namun
ada rasa perlu lebih mendisiplinkan diri ketika sedang mempelajari matkul
ini, seolah saya harus berusaha menjadi warga atau mahasiswa yang baik
dan disiplin ketika saya sedang mempelajari matkul ini” (Nala Khaerunnisa).
Dari hasil wawancara, narasumber menganggap mata kuliah ini sebagaimana
ia memandang mata kuliah yang lain, hanyasaja ketika narasumber
mempelajari mata kuliah ini ia selalu dapat memposisikan diri dengan cara
mendisiplinkan diri dan berusaha untuk menjadi seorang mahasiswa yang
bernilai baik.
“Cukup menarik, cukup bermanfaat untuk kita agar bisa menjadi
warga negara yang baik” (Ilham Maajid Mubarok). Menurut pandangan
narasumber, mata kuliah PPKn ini merupakan mata kuliah memiliki manfaat.
Manfaat ini terutama di dapat dari bagaimana cara narasumber bisa menjadi
seorang warga negara yang baik.
Dari hasil wawancara tersebut tiga orang narasumber menganggap
ahwa mata kuliah ini merupakan sebuah mata kuliah yang cukup menarik dan
menyenangkan, hal ini di karenakan menurut narasumber PPKn bisa
mengembalikan ingatan ketika narasumber masih berada pada jenjang sekolah
dasar hingga sekolah menengah, selain itu mata kuliah ini juga bisa membantu
mahasiswa dan bermanfaat bagi mahasiswa untuk belajar mengenai
bagaimana cara untuk menjadi seorang warga negara yang baik. Satu dari lima
narasumber memandang mata kuliah PPKn ini sama saja dengan mata kuliah
lainnya, namun ia mendapat sisi positif dari perkuliahan PPKn yaitu ketika ia
menerima materi dalam perkuliahan ini ia selalu berusaha untuk
mendisiplinkan diri dan menjadi seorang warga negara yang baik. Satu dari
lima narasumber menganggap bahwa mata kuliah ini merupakan suatu mata
kuliah yang cukup sulit. Hal ini di karenakan perlunya ada pemahaman
mengenai UUD 1945 dan nilai-nilai pancasila kketika kita mempelajari mata
kuliah ini, selain itu kita juga perlu mengamati lingkungan sosial disekitar kita
untuk bisa memahami dan menerapkan nilai-nilai yang ada di dalam PPKn,
20
hal inilah yangmenyebabkan narasumber memandang mata kuliah PPKn
merupakan mata kuliah yang cukup sulit.
Dari hasil wawancara tersebut, dapat kita ambil kesimpulan
bahwasanya mata kuliah Pendidikan pancasila dan kewarganegaraan ini
sejatinya merupakan mata kuliah yang mengasyikan dan menyenangkan,
dengan adanya mata kuliah ini kita bisa belajar untuk mendisiplinkan diri dan
berlatih untuk menjadi warga negara yang baik. Namun, perlunya adanya
pemahaman mengenai UUD 1945 dan pancasila serta pengamatan mengenai
lingkungan yang ada di sekitar dapat menjadi suatu hambatan bagi mahasiswa
untuk mempelajari mata kuliah ini.
Setiap mahasiswa pasti memiliki suatu ciri khas dan memiliki
kemampuan yang berbeda-beda di dalam mempelajari setiap materi maupun
ilmu yang ia dapat. Hal ini bisa kita sebut sebagai gaya belajar. Terdapat tiga
model gaya belajar yaitu Gaya Visual atau belajar dengan cara melihat, Gaya
Auditori atau belajar dengan cara mendengar dan Gaya Kinestetik atau belajar
dengan cara bergerak, bekerja dan menyentuh (Rose Colin dan Nicholl, 2002)
Setiap mahasiswa memiliki cara dan gaya belajar masing-masing sesuai
dengan minat yang di miliki oleh mahasiswa tersebut, begitu pula dengan
mahasiswa yang di wawancarai oleh penulis. Berikut kutipan wawancara
tersebut.
“baca buku yang jadi sumber dari dosen, mencari jurnal atau makalah
tentang ppkn” (Refrelza El Nisaa Andreine). Dari hasil wawancara dapat kita
ketahui bahwasaya cara narasumber mempelajari PPKn adalah dengan
membaca. Ia membacakan sumber bacaan melalui buku referensi yang di
berikan oleh dosen maupun mencari secara mandiri jurnal maupun makalah
tentang materi PPKn.
“Karena basic saya sejarah, saya akan lebih konsen pada sejarah
Indonesia dulu, nah dari kita mempelajari sejarah secara kronologis, pasti
kita akan menemukan hal-hal atau istilah yang tidak dijumpai, nah dari yang
tidak kita ketahui tersebut, saya merasa tertantang untuk mencari tahu dan
lama-lama kita bisa ambil pengetahuan dari ketidaktahuan tersebut” (Ferryan
21
Saputro). Dari wawancara dengan narasumber ini dapat kita ketahui
bahwasanya cara narasumber mempelajari PPKn adalah dengan cara bekerja.
Nasarumber bekerja dengan cara mencari hal-hal yang ia kurang ketahui
mengenai arti dari hal tersebut. Lalu ia mencari tau makna dari hal yang
kurang ia ketahui tersebut dan hasil dari pencarian tersebut merupakan sumber
ia mempelajari materi PPKn.
“Saya lebih suka mempelajari dengan cara study kasus yang ada
dalam kehidupan sehari hari, seperti kebijakan baru yang di buat pemerintah
apakah bertentangan ataupun sesuai dengan nilai yang ada pancasila
dan.UUD 1945 atau tidak” (Saufa Pantra Fillah). Dari hasil wawancara dapat
kita ketahui bahwa narasumber mempelajari PPKn dengan cara bekerja.
Narasumber bekerja dengan cara mengamati melalui study kasus yang ada di
dalam kehiduppan sehari hari yang berhubungan dengan materi PPKn.
“Cara saya mempelajari PPKn cukup diikuti dan dipahami saya apa
yang disampaikan oleh dosen. Dan juga perbanyak referensi dari membaca
buku, artikel, atau dengan melihat berita2 di televisi untuk menambah
wawasan” (Ilham Maajid Mubarok). Dari hasil wawancara tersebut dapat kita
ketahui bahwa cara mahasiswa mempelajari PPKn adalah dengan cara
membaca melalui buku, artikel dan melalui audio visual dengan cara
memahami materi yang di sampaikan oleh dosen dan dengan melihat berita
pada media elektornik telvisi.
Melalui hasil wawancara tersebut, dapat kita simpulkan bahwasanya
setiap mahasiswa memiliki cara masing-masing dalam mempelajari materi
22
yang ada di dalam mata kuliah PPKN, namun Sebagian besar dari mahasiswa
mempelajari materi PPKn melalui cara belajar membaca. Hal ini bisa kita lihat
dari lima orang mahasiswa yang di wawancarai tiga orang mengunakan
metode membaca dari jurnal, buku, artikel maupun makalah mengenai materi
PPKn. Namun terdapat pula mahasiswa yang mempelajari PPKn dengan cara
pengamatan terhadap lingkungan sekitar dan juga dengan mencari topik
pembahasan yang kurang ia pahami mengenai mata kuliah PPKn.
“awalnya biasa aja, mikirnya sama seperti mata kuliah umum lainnya
tapi karena pembawaan materi dosen yang baik dan mudah untuk dipahami
maka ketertarikan meningkat” (Refrelza El Nisaa Andreine). Dari hasil
wawancara tersebut dapat di ketahui bahwasanya pada awalnya, mahasiswa
merasa bahwa PPKn ini merupakan mata kuliah yang biasa saja dan sama
dengan mata kuliah lainnya. Namun, melalui pembawaan materi dari dosen
yang di kemas secara menarik membuat mahasiswa merasa tertarik dengan
materi perkuliahan PPKn.
23
tentang ideologi pancasila dan juga salah satu filter saya dalam mempelajari
sejarah yang mungkin sebagian orang di anggapnya bahaya” (Ferryan
Saputro). Dari wawancara tersebut dapat kita ketahui bahwasanya narasumber
memiliki ketertarikan yang cukup besar dengan adanya matkul PPKn. Hal ini
di karenakan terdapat kesinambungan antara nilai-nilai yang ada di dalam
mata kuliah PPKn dengan materi yang ia pelajari pada program stuydnya.
“Yah bagi saya sangat penting, jadi saya lumayan tertarik” (Saufa
Pantra Fillah). Dari hasil wawancara tersebutdapat kita ketahui bahwasanya
narasumber menganggap matkul PPKn merupakan matkul yang sangat
penting. Sehingga ia cukup tertarik dalam mempelajari matkul PPKn ini.
24
merasa bahwa mata kuliah ini memiliki materi pembahasan yang kurang ia
sukai.
“materinya mudah dipahami, pembawaan dosen yang baik jadi lebih enak
didengernya, dan menarik ada matkul ppkn di dunia perkuliahan jadi bikin
pengen tahu” (Refrelza El Nisa Andreine). Dari hasil wawancara tersebut
dapat di ketahui bahwasanya factor yang menyebabkan ketertarikan
mahasiswa dengan matkul PPKn adalah penyampaian dari pengajar yang
mampu mengemas PPKn ini menjadi suatu materi yang menarik.
25
3. Pasang surut pemerintah Indonesia dan kebijakannya yang
membuat saya jg tertarik” (Saufa Pantra Fillah). Dari wawancara tersebut
dapat kita ketahui bahwasanya terdapat faktor hal yang mempengaruhi
ketertarikan mahasiswa dengan matkul PPKn. Yang pertama adalah tentang
materi bagaimana cara bertindak sebagai warga negara, yang kedua adalah
nilai kehidupan berbangsa dan bernegara dan yang terakhir adalah mengenai
system pemerintahan yang ada di Indonesia.
“Saya tertarik kepada matkul PPKn ini karena saya tertarik untuk
bisa menghadapi berbagai permasalahan di Indonesia ini dengan bijak
sesuai aturan hukum , karena banyak orang yang jika ada suatu masalah
langsung bertindak semaunya sendiri tanpa mengerti prosedur hukumnya”
(Ilham Maajid Mubarok). Dari wawancara tersebut dapat kita ketahui
abhwasanya factor yang mempengaruhi ketertarikan mahasiswa terhadap
matkul PPKn adalah tentang bagaimana PPKn ini memberikan pengajaran
mengenai bagaimana cara menghadapi suatu permmasalahan sosial sebagai
masyarakat yang baik sesuai dengan ketentuan dan norma yang ada.
Dari hasil wawancara tersebut dapat kita simpulkan bahwasanya factor
yang mempengaruhi ketertarikan mahasiswa dengan matkul PPKn adalah
tentang bagaimana cara pelajar menyampaikan dan mengemas materi
pembelajaran PPKn, materi yang ada di dalam mata kuliah PPKn itu sendiri
dan tentang nilai-nilai yang ada di dalam PPKn yang dapat memberikan
26
pengajaran mengenai bagaimana cara menjadi seorang warga negara yang
baik.
Mahasiswa yang menjadi narasumber dari wawancara yang di lakukan
oleh penulis merupakan mahasiswa yang berasal dari fakultas dan program
study serta kelompok study yang berbeda. Program study pada kelompok
study saintek biasanya lebih cenderung dan banyak melakukan uji praktikum
dan kegiatan kegiatan praktek lainnya. Sedangkan pada mahaiswa di program
study yang ada pada keompok belajar soshum sebagian besar lebih banyak
proses pembelajaran yang di lakukan melalui pengamatan sosial, pengamatan
lingkungan dan pemahaman teori serta kondisi lingkungan. Materi
pembelajaran dari mata kuliah Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan
Sebagian besar adalah mengenai penanaman nilai dan karakter, penanaman
teori dan pengamatan lingkungan sekitar dan lingkungan sosial, hal ini
memungkinkan untuk menyebabkan kebosanan pada mahasiswa apabila tidak
terlalu terbiasa belajar tau memahami materi dengan metode metode tersebut.
Berikut adalah kutipan wawancara penulis.
“tidak” (Refrelza El Nisaa Andreine). Dari wawancara ini dapat kita
ketahu bahwasanya narasumber tidak merasa bosan ketika ia mempelajari
materi perkuliahan PPKn.
“Menurut saya tidak, karena implementasi dan apa yang dikaji dan
study kasus yang bisa di pelajari di matkul ini selalu datang dengan hal
27
baru” (Saufa Pantra Fillah). Dari wawancara dapat kita ketahui bahwasanya
narasumber merasa tidak bosan dengan materi pemelajaran PPKn karena
selalui ada hal dan topik baru yang bisa di bahas ketika ia mempelajari PPKn.
“ Terkadang saya merasa seperti itu, tergantung pembahasannya tadi.
Kalau pembahasannya itu seru ya saya tidak merasa bosan, kalau
pembahasannya itu lebih dominan pada materi yang bisa dikatakan mudah
didapatkan di internet ya bosan. Tapi kalau pembahasannya itu menantang
untuk lebih berpikir, saya rasa saya tidak merasa kebosanan.” (Nala
Khaerunnisa). Dari hasil wawancara dapat kita ketahui bahwasnya
narasumber merasa bosan ketika ia mempelajari PPKn karena materi yang di
ajarkan merupakan materi yang terlalu umum dan mudah di dapatkan melalui
media-media lainnya.
“Mungkin jika saya bosan dalam PPKn ini bukan mata kuliah.nya
yang membosankan , tetapi cara penyampaian pengajar yang membuat
mahasiswa bosan , Kalau saya mungkin bisa dengan Ijin keluar kelas untuk
kekamar mandi atau gimana , terus mencari udara segar sejenak.” (Ilham
Maajid Mubarok). Dari wawancara tersebut dapat di ketahui bahwasanya
narasumber merasa bosan ketika mempelajari PPKn ketika cara pengajar
menyampaikan materi perkuliahan di rasa kurang menarik.
Dari hasil wawanncara tersebut dapat di simpulkan bahasanya peran
pengajar sangat besar dalam mempengaruhi factor yang dapat menyebabkan
kebosanan pada mahasiswa. Hal ini di buktikan dengan dua dari tiga
mahasiswa yang merasa bosan dengan materi yang ada di dalam mata kuliah
PKn ini di karenakan pengajar kurang menarik dalam memberikan materi
perkuliahan dan sebaliknya, mahasiswa yang merasa tertarik dengan mata
kuliah PPKn berangapan bahwasanya pengajar mampu memberikan kemasan
materi perkuliahan PPKn yang menarik. Hal ini bisa terjadi di karenakan
Sebagian besar dari materi PPKn merupkan materi yang mengharuskan
pengajar memberikan materi perkuliahan melalui ceramah, sehingga hal ini
akan mengakibatkan mahasiswa menjadi bosan apabila mahasiswa tidak
terlalu tertarik dengan cara penyampaian materi melalui ceramah. Sehingga
28
bagi pengajar alangkah lebih baiknya untuk memberikan kemasan materi
pembelajaran PPKn yang menarik dengan cara memberikan video, melalui
diskusi, media powerpoint yang menarik dan cara penyampaian materi yang
tidak cenderung datar seperti dengan menggunakan metode story telling dan
memberikan sedikit humor pada saat penyampaian materi sehingga tidak
mnegakibatkan mahasiswa menjadi mudah bosan.
“Menurut saya tidak mudah dan juga tidak sulit sih, tergantung
materi yang diberikan, misal kita mempelajari hukum yang ada pasal
pasalnya itu menurut saya yang agak sulit , tapi kalau membahas tentang
perilaku dan budi pekerti sebagai warganegara yang baik mudah” (Ferryan
Saputro). Dari hasil wawancara tersebut dapat kita ketahui bahwasanya
narasumber merasa cukup kesulitan dengan beberapa materi seperti materi
hukum dan undang-undang. Namun untuk materi dasar seperti budi pekerti di
rasa cukup mudah.
29
“Menurut saya iya, karena yah saya bukan tipe orang yang mudah
menghafal dan mengingat sesuatu, karena dalam mempelajari matkul ini ada
dasar yang pokok yang perlu di pelajari dulu dan itu tidak bisa semena mena
kita ubah kata2nya dengan opini kita sendiri” (Saufa Pantra Fillah). Dari hasil
wawancara tersebut dapat kita lihat bahwasanya narasumber merasa cukup
kesulitan dengan materi yang ada di dalam PPKn karena mengharuskan
narasumber untuk menghafalkan materi dan teori yang ada di dalam PPKn.
Sedangkan narasumber bukanlah tipe orang yang mudah menghafal dan
mengingat suatu materi.
30
yang cukup menyulitkan. Hal ini terbukti tiga dari lima mahasiswa
menganggap bahwa mata kuliah PPKn ini sulit karnamengharuskan mereka
menghafal dan memagami hal-hal mengenai hukum dan mengfahalkan pasal-
pasal yang ada di dalam UUD 1945, selain itu materi pembelajaran PPKn juga
bisa memberikan suatu prespektif yang berbeda beda ketika kita
mendiskusikan materi pembelajaran tersebut. Hal ini menunjukan bahwasanya
walaupun sudah di ajarkan sejak di sekolah dasar, materi PPKn masih saya
menjadi suatu hal yang sulit bagi mahasiswa. Sehingga walaupun materi dasar
dasar dari PPKn tergolong mudah, namun tetap saja tidak bisa untuk di
sepelekan.
31
Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan memang merupakan salah
satu mata kuliah yang penuh dengan ajaran dan nilai-nilai baik iu nilai sosial,
nilai ketuhanan, nilai persatuan dan lain sebagainya. Nilai-nilai yang ada di
dalam mata kuliah ini dapat menjadi suatu jembatan untuk bisa di ajarkannya
Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan pada setiap program study yang
ada pada perguruann tinggi. Nilai nilai tersebut dapat tertanamkan dan
tertuang secara tersirat di dalam materi pembelajaran pada mata kuliah di
program study tersebut maupun tertuang secara tersurat. Berikut adalah
kutipan wawancara penulis.
“Kalau selama kuliah yang saya jalani, secara langsung sih tidak ada
kaitan nilai dengan matakuliah yang lain, tetapi dari ppkn ini, saya bisa tahu
seberapa paham teman temanku mempelajari tentang ppkn dan juga pola
pikir mereka mengarah kemana” (Ferryan Saputro). Dari wancara tersebut
dapat kita ketahui bahwasanya dari pandangan narasumber di nilai kurang
adanya keterkaitan secara langsung antaramateri PPKn dengan program study
narasumber. Namun, dari pembelajaran PPKn narasumber mendapatkan
menfaat tentang bagaimana cara narasumber untuk berfikir dengan baik.
32
dalam melakukan suatu observasi, suatu penelitian. Dari norma dan nilai
dalam pancasila yang di pelajari dalam matkul ppkn pun Sebenenrya juga di
terapkan oleh saintis dalam metode ilmiah nya juga.” (Saufa Pantra Fillah).
Dari hasil wawancara tersebut dapat kita ketahui bahwasanya terdpat
hubungan antara program study yang sedang di jalani oleh narasumber dengan
PPKn. Hal ini bisa di lihat dari adanya norma dan nilai yang di ajarkan di
dalam PPKn juga di terapkan oleh narasumber dalam menemukan suatu
metode ilmiah.
“Ada , karena dalam Olahraga juga kita harus tetap mematuhi hukum
yang berlaku di Indonesia, dan bermanfaat agar kita tidak melanggar hukum
di Indonesia” (Ilham Maajid Mubarok). Dari hasil wawancara tersebut dapat
di ketahui bahwasanya materi yang ada di dalam PPKn terutama mengenai
norma dan aturan hukum dapat membantu narasumber di dalam melaksanakan
kegiatan perkuliahan yang ada di dalam program study narasumber.
Dari hasil wawancara tersebut dapat kita simpilkan bahwa materi
pembelajaran PPKn memiliki keterkaitan dengan seluruh bidang ilmu dan
program study yang di pelajari oleh narasumber. Hubungan ini bisa terjadi
dengan cara ada dan masuknya materi maupun nilai nilai yan di ajarkan di
dalam PPKn dengan materi dan nilai yang ada di dalam program study
33
mahasiswa maupun dengan digunakannya pembelajaran mengenai bagaimana
cara berfikir yang baik dan kritis saat kite mempelajari PPKn pada saat
narasumber mendapatkan materi perkuliahan.
Dengan melihat pandangan dari mahasiswa tersebut mengenai mata
kuliah Pendidikan Pancasila dan kewarganegaraan, kita dapat menilai bahwa
setiap nilai yang terdapat di dalam mata kuliah Pendidikan Pancasila dan
kewarganegaraan dapat mengilhami seluruh bidang ilmu dan dapat di masuk
dengan mata kuliah maupun pembelajaran yang ada di dalam setiap program
study mahasiswa. Lalu, dengan adanya kesesuaian nilai tersebut mahasiswa
dapat mengambil suatu kesimpulan bahwasanya Pendidikan Pancasila dan
Kewarganegaraan memang dapat di masukkan kedalam salah satu kurikulum
pembelajaran mereka dan mereka dapat menganggap penting nilai-nilai yang
ada di dalam mata kuliah Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan baik di
terapkan di dalam materi maupun dunia perkuliahan maupun dalam kehidupan
sehari-hari. Berikut kutipan wawancara penulis.
“setuju dan penting, tapi lebih penting untuk pembentukan sikap yang
baik pada dunia perkuliahan, salah satunya mahasiswa baru” (Refrelza El
Nisaa Andreine). Dari hasil wawancara ini dapat kita ketahui bahwasanya
narasumber setuju dengan adanya materi PPKn pada jurusan narasumber.
Namun, narasumber juga mengharapkan adanya implementasi dari materi
PPKn tersebut terutama kepada mahasiswa baru untuk bisa membentuk sikap
yang baik sebagai seorang mahasiswa baru.
“Ya saya setuju dan Tentu saja penting, karena dimana kita hidup
dimana kita bernegara, kita tidak bisa terlepas dari
34
nilai,kebudayaan,peraturan yang ada di wilayah tersebut entah siapapun
kita, apapun kita” (Saufa Pantra Fillah). Dari hasil wawancara dapat di lihat
dan dapat di ketahui bahwasanya mahasiswa setuju dengan di berikannya
materi PPKn pada program study mahasiswa. Hal ini di karenakan menurut
mahasiswa perlu adanya suatu Pendidikan mengenai kewarganegaraan untuk
menciptakan suatu warga negara yang baik.
“Setuju dan iya, penting. Karena itu tadi, menurut saya pkn
merupakan salah satu alat yang digunakan untuk mencapai kehidupan sosial
yang baik dengan menciotakan warga negara yang baik” (Nala Khaerunnisa).
Dari hasil wawancara yang di lakukan dapat di ketahui bahwasanya
mahasiswa setuju dengan di berikannya materi PPKn pada program study
mahasiswa. Hal ini di karenakan melalui PPkn dapat di ciptakan pengajaran
mengenai kehidupan sosial dan cara menjadi warga negara yang baik.
35
cinta tanah air bagi masayarakat dan hal ini sangat di perlukan terutama di
dalam era globalisasi ini. Materi PPKn perlu di berikan di setiap program
study di karenakan meskipun tidak ada hubungan secara langsung antara
materi pembelajaran pada program study tersebut dengan PPKn, namun
materi pembelajaran PPKn bisa membantu mahasiswa untuk belajar menjadi
warga negara yang baik. Mengetahui hal-hal yang berkaitan dengan ketata
negaraan dan belajar untuk bisa menjadi suatu pemuda Indonesia yang baik.
BAB V
A. Kesimpulan.
1. Pandangan Mahasiswa UNY terhadap Mata Kuliah dan Proses
Perkuliahan Pada Mata Kuliah Pendidikan Pancasila dan
Kewarganegaraan
36
Berdasarkan hasil wawancara yang telah di lakukan, dapat di
simpulkan bahwasanya menurut pandangan mahasiswa secara umum
pengertian dari PPKn dapat merupakan suatu bidang ilmu yang di berikan
kepada peserta didik dari jenjang sekolah dasar hingga ke perguruan tinggi
yang mana di dalamnya mengandung pengajaran mengenai ketatanegaraan,
hukum dan lain sebagainya. Di dalam PPKn ini kita di ajarkan mengenai
Pendidikan karakter dan bagaimana cara kita menjadi seorang wara negara
yang baik berdasarkan Pancasila sebagai ideologi dari bangsa Indonesia.
37
Factor yang mempengaruhi ketertarikan mahasiswa dengan matkul PPKn
adalah tentang bagaimana cara pelajar menyampaikan dan mengemas materi
pembelajaran PPKn, materi yang ada di dalam mata kuliah PPKn itu sendiri
dan tentang nilai-nilai yang ada di dalam PPKn yang dapat memberikan
pengajaran mengenai bagaimana cara menjadi seorang warga negara yang
baik.
Peran pengajar sangat besar dalam mempengaruhi factor yang dapat
menyebabkan kebosanan pada mahasiswa. mahasiswa yang merasa bosan
dengan materi yang ada di dalam mata kuliah PKn ini di karenakan pengajar
kurang menarik dalam memberikan materi perkuliahan dan sebaliknya,
mahasiswa yang merasa tertarik dengan mata kuliah PPKn berangapan
bahwasanya pengajar mampu memberikan kemasan materi perkuliahan PPKn
yang menarik.
Mahasiswa masih menganggap materi perkuliahan PPKn merupakan
materi yang cukup menyulitkan. Mata kuliah PPKn ini sulit
karnamengharuskan mereka menghafal dan memagami hal-hal mengenai
hukum dan mengfahalkan pasal-pasal yang ada di dalam UUD 1945, bagi
mahasiswa pada kelompok soshum mungkin hal ini tidak terlalu menjadi
masalah. Namun bagi mahasiswa pada kelompok belajar saintek, hal ini
mungkin dapat menjadi sutau masalah karena mereka tidak terbiasa belajar
mengunakan metode tersebut. selain itu materi pembelajaran PPKn juga bisa
memberikan suatu prespektif yang berbeda beda ketika kita mendiskusikan
materi pembelajaran tersebut. Hal ini menunjukan bahwasanya walaupun
sudah di ajarkan sejak di sekolah dasar, materi PPKn masih saya menjadi
suatu hal yang sulit bagi mahasiswa. Sehingga walaupun materi dasar dasar
dari PPKn tergolong mudah, namun tetap saja tidak bisa untuk di sepelekan.
2. Pandangan Mahasiswa UNY mengenai kesesuaian nilai-nilai dan materi
pembelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan dengan
Program Study Mahasiswa
38
Materi pembelajaran PPKn memiliki keterkaitan dengan seluruh bidang ilmu
dan program study yang di pelajari oleh narasumber. Hubungan ini bisa terjadi
dengan cara ada dan masuknya materi maupun nilai nilai yan di ajarkan di dalam
PPKn dengan materi dan nilai yang ada di dalam program study mahasiswa
maupun dengan digunakannya pembelajaran mengenai bagaimana cara berfikir
yang baik dan kritis saat kite mempelajari PPKn pada saat narasumber
mendapatkan materi perkuliahan.
B. Saran
1. Kepada Mahasiswa
Sebagai seorang mahasiswa, perlu adanya pemahaman yang kuat mengenai nilai
nilai yang ada di dalam pancasila dan penerapannya di dalam kedihupan sehari-
hari. Rasa nasionalisme dan cinta tanah air juga perlu di miliki oleh setiap
mahasiswa, terlebih lagi mahasiswa di persiapkan sebagai tonggak estafet yang
nantinya di harapkan akan memberikan perubahan menuju arah yang lebih maju
bagi bangsa Indonesia. Mata kuliah Pendidikan pancasila dan kewarganegaraan
mengandung nilai-nilai yang ada di dalam materi tersebut. Untuk memaknai dan
mempelajari materi pembelajaran PPKn dengan baik terdapat berbagai cara :
a. Mendengarkan materi yang di berikan oleh pengajar di dalam kelas dan
mengamalkannya di dalam kehidupan sehari-hari.
b. Menerapkan rasa cinta tanah air dan nasionalisme dari dalam diri agar lebih
tertarik dalam mempelajari materi PPKn
39
c. Membuat suatu diskusi mengenai topik kewarganegaraan dan pancasila pada
setiap mata kuliah PPKn maupun di luar mata kuliah PPKn agar terciptanya
sikap kritis
d. Memberi saran dan masukan kepada pengajar dengan santun dan sopan
apabila pembelajaran di nilai kurang menarik
e. Mencari lebih banyak sumber informasi mengenai materi PPKn melalui buku-
buku, jurnal maupun melalui media sosial
f. Lebih mengamati dan peduli kepada lingkungan sekitar
g. Dapat mulai mencari berita-berita dan topik-topik permasalahan yang ada di
dalam negeri untuk di pelajari dan di kaji.
2. Kepada Pengajar
Pengajar memang merupakan salah satu factor utama dan merupakan suatu
Gudang ilmu bagi seorang mahasiswa untuk mendapatkan materi perkuliahan. Di
dalam materi perkuliahan PPKn ini memang cenderung mengharuskan mahasiswa
untuk mendengarkan materi yang di sampaikan oleh pengajar melalui metode
wawancara. Hal inilah yang dapat menyebabkan suatu kebosanan pada
mahasiswa. Maka agar hal tersebut tidak terjadi, terdapat beberapa cara yang di
lakukan untuk dapat menarik simpati dan ketertarikan mahasiswa terhadap
pembelajaran PPKn.
a. Memberikan study kasus dan memberikan kesempatan bagi mahasiswa untuk
mengamati dan melakukan penelitian dengan terjun langsung kepada
masyarakat, hal ini selain agar mahasiswa mampu melihat kondisi lapangan
secara nyata juga dapat menghindarkan mahasiswa dari kebosanan saat
melakukan perkuliahan di dalam kelas.
b. Memberikan metode pembelajaran yang berbeda dan menyesuaikan kelompok
study yang sedang di ajar. Pengajar harus mampu mengamati metode yang
paling efektif di gunakan pada suatu kelompok study maupun program study
sesuai dengan budaya dari mahasiswa dari kelompok belajar maupun program
study tersebut memahami suatu materi
40
c. Menggunakan media yang dapat membuat mahasiswa tertarik seperti power
point yang di design secara menarik seperti berisi foto-foto dan gambar
gambar.
d. Pemberian materi tidak terfokus dengan metode ceramah saja, pengajar harus
memberikan ruang untuk mahasiswa berdiskusi agar mereka tertarik dan
mencari tau dengan sendirinya mengenai materi PPKn.
e. Pemberian hal-hal yang dirasa dapat menarik mahasiswa seperti video, dan
penyampaian materi dapat di lakukan menggunakan metode story telling.
Selain itu perlu juga di sisipkan sedikit humor di dalam penyampaian
perkuliahan agar mahasiswa tidak terlalu kaku. Terlebih lagi materi
pembelajaran PPKn merupakan materi yang berkutat pada hal-hal yang di rasa
cukup berat.
f. Pemberian kuliah umum dengan pembicara seseorang yang berpengalaman
pada hal-hal yang berbau PPKn atau menyarankan mahasiswa untuk
mengikuti seminar nasional yang berhubungan dengan PPKn dan mahasiswa
dapat mencatat dan merangkum materi yang ada sehingga mahasiswa tidak
bosan berada di dalam kelas terus menerus.
DAFTAR PUSTAKA
41
Siswoyo, Dwi. 2013. Ilmu Pendidikan. Yogyakarta: UNY Press
Yayuk Hidayah, Nurfikha Ulfah, Suyitno. 2019. Analisis Pendekatan Pembelajaran Mata Kuliah
Wajib Umum Pancasila dan Pendidikan Kewarganegaraan di Perguruan Tinggi.
Di akses melalui
http://Journal.umpo.ac.id/index.php/JPK/MARTICLE/DOWNLOAD/1361/924
Agus Prasetyo. 2011. Landasan, Tujuan, Visi, Misi dan Kompetensi Penyelengaraan Pendidikan
Kewarganegaraan di Perguruan Tinggi.
Diana Kriswinatali 23 October 2017. Pengertian Pendidikan Pancasila dan empat landasannya.
42
Khanza Savitra, 2017. 10 Pengertian Presepsi Menurut Para Ahli.
LAMPIRAN
43
Pedoman Wawancara Mahasiswa Univeristas Negeri Yogyakarta
Nama :
Hari Tanggal :
Waktu :
Lokasi/Media Wawancara :
Fakultas :
Program Study :
Pertanyaan :
TRANSKRIPSI WAWANCARA I
44
Nama : Refrelza El Nisaa Andreine
45
Jawab : baca buku yang jadi sumber dari dosen, mencari jurnal atau makalah tentang
ppkn
46
TRANSKRIP WAWANCARA II
Pertanyaan :
47
Jawab : Faktor yang mempengaruhi keterarikan saya lebih kepada bidang bidang politik
dan hukum yang di pelajari pada matakuliah ppkn, karena itu membantu saya dalam
mempelajari tentang kesejarahan
5. Bagaimana tanggapan anda saat mempelajari atau menerima materi kuliah PPKn?
Jawab : tanggapan saya bagus karena itu membantu saya
6. Apakah anda merasa bahwa pembelajaran PPKn merupakan pembelajaran yang
membosankan?
Jawab : Hemm jujur saya merasa bosan ketika ppkn sedang membahas tentang budi
pekerti dan perilaku sebagai warganegara yang baik, karena materi itu menurut saya
terlalu template, dan terasa sedikit kita kembali ke jaman jaman sd atau smp dahulu, ya
walaupun penting tapi mungkin bisa di kemas lebih menarik
7. Bagaimana cara anda mempelajari PPKn?
Jawab : Karena basic saya sejarah, saya akan lebih konsen pada sejarah Indonesia dulu,
nah dari kita mempelajari sejarah secara kronologis, pasti kita akan menemukan hal-hal
atau istilah yang tidak dijumpai, nah dari yang tidak kita ketahui tersebut, saya merasa
tertantang untuk mencari tahu dan lama-lama kita bisa ambil pengetahuan dari
ketidaktahuan tersebut,
8. Menurut anda adakah hal yang menarik dari pembelajaran PPKn?
Jawab : Tentang wawasan politik dan tata negara menurut saya yang menarik hehe,
karena itu sering jadi diskusi yang menarik
9. Apakah menurut anda matkul PPKn tergolong mata kuliah yang cukup sulit di pelajari?
Jawab : Menurut saya tidak mudah dan juga tidak sulit sih, tergantung materi yang
diberikan, misal kita mempelajari hukum yang ada pasal pasalnya itu menurut saya yang
agak sulit , tapi kalau membahas tentang perilaku dan budi pekerti sebagai warganegara
yang baik mudah
10. Apakah menurut anda ada hubungan antara nilai nilai yang ada di dalam mata kuliah
PPKn dengan materi-materi yang ada di dalam jurusan anda?
Jawab : Kalau selama kuliah yang saya jalani, secara langsung sih tidak ada kaitan nilai
dengan matakuliah yang lain, tetapi dari ppkn ini, saya bisa tahu seberapa paham teman
temanku mempelajari tentang ppkn dan juga pola pikir mereka mengarah kemana hehe
11. Apakah anda setuju adanya matkul PKN terdapat di dalam salah satu matkul di jurusan
anda?
Jawab : Setuju, karena dengan adanya matakuliah ini menjadikan kita lebih kritis
12. Apakah anda menganggap bahwa PKN penting untuk jurusan anda?
Jawab : penting.
48
TRANSKRIP WAWANCARA III
Nama : Saufa Pantra Fillah
Hari Tanggal : Minggu, 31 Mei 2020
Pertanyaan :
49
Jawab : Mempelajari matkul ini tergolong sedikit sulit menurut saya karena untuk
mengkaji nilai dari pancasila dan UUD untuk diterapkan di kehidupan dibutuhkan
pemahaman dan hafalan yang tinggi.. Terlebih lagi metode penyampaian dari matkul ini
tidak hanya bisa di lakukan dengan dakwah/ceramah saja. Namun perlu pemahaman pada
paradigma yang ada dikehidupan. Dan itulah yang membuat matkul ini menarik untuk
dipelajari karena subjek kasus yang ada setiap hari pasti ada hal baru
6. Apakah anda merasa bahwa pembelajaran PPKn merupakan pembelajaran yang
membosankan?
Jawab : Menurut saya tidak, karena implementasi dan apa yang dikaji dan study kasus
yang bisa di pelajari di matkul ini selalu datang dengan hal baru
7. Bagaimana cara anda mempelajari PPKn?
Jawab : Saya lebih suka mempelajari dengan cara study kasus yang ada dalam kehidupan
sehari hari, seperti kebijakan baru yang di buat pemerintah apakah bertentangan ataupun
sesuai dengan nilai yang ada pancasila dan.UUD 1945 atau tudak
8. Menurut anda adakah hal yang menarik dari pembelajaran PPKn?
Jawab : Tentu saja ada, seperti mempelajari paradigma ketatanegaraan dan kita sebagai
rakyat dengan hak dan kewajibannya,
9. Apakah menurut anda matkul PPKn tergolong mata kuliah yang cukup sulit di pelajari?
Jawab : Menurut saya iya, karena yah saya bukan tipe orang yang mudah menghafal dan
mengingat sesuatu, karena dalam mempelajari matkul ini ada dasar yang pokok yang
perlu di pelajari dulu dan itu tidak bisa semena mena kita ubah kata2nya dengan opini
kita sendiri
10. Apakah menurut anda ada hubungan antara nilai nilai yang ada di dalam mata kuliah
PPKn dengan materi-materi yang ada di dalam jurusan anda?
Jawab : Pastinya ada, bila kita mengkaji alam (karena dari jurusan pendidikan IPA) pun
tidak terlepas dari peraturan yang membatasi saintis dalam melakukan suatu observasi,
suatu penelitian. Dari norma dan nilai dalam pancasila yang di pelajari dalam matkul
ppkn pun Sebenenrya juga di terapkan oleh saintis dalam metode ilmiah nya juga.
11. Apakah anda setuju adanya matkul PKN terdapat di dalam salah satu matkul di jurusan
anda?
Jawab : ya saya setuju
12. Apakah anda menganggap bahwa PKN penting untuk jurusan anda?
Jawab : Tentu saja penting, karena dimana kita hidup dimana kita bernegara, kita tidak
bisa terlepas dari nilai,kebudayaan,peraturan yang ada di wilayah tersebut entah siapapun
kita, apapun kita.
50
TRANSKRIP WAWANCARA IV
Pertanyaan :
51
hukum negara, dasar negara, dll. Menurut saya tidak semua orang bisa dengan mudah
paham dengan pembahasan tersebut.
4. Factor apa saja yang mempengaruhi ketertarikan anda pada matkul PPKn?
Jawab : Yang paling dominan yaitu faktor dari pendidik yg mengajarkan pada saya
terkait matkul PPKN ini, karena sejauh ini apabila pendidik yg mengajarkan itu
menyenangkan, ya saya merasa tertarik untuk lebih mendalami matkul ini dan
sebaliknya. Faktor yg lain mungkin pada pokok bahasan yg sedang dibahas
5. Bagaimana tanggapan anda saat mempelajari atau menerima materi kuliah PPKn?
Jawab : Tanggapan saya yaa biasa saja, seperti matkul yang lain. Namun ada rasa perlu
lebih mendisiplinkan diri ketika sedang mempelajari matkul ini, seolah saya harus
berusaha menjadi warga atau mahasiswa yang baik dan disiplin ketika saya sedang
mempelajari matkul ini
6. Apakah anda merasa bahwa pembelajaran PPKn merupakan pembelajaran yang
membosankan?
Jawab : Terkadang saya merasa seperti itu, tergantung pembahasannya tadi. Kalau
pembahasannya itu seru ya saya tidak merasa bosan, kalau pembahasannya itu lebih
dominan pada materi yang bisa dikatakan mudah didapatkan di internet ya bosan. Tapi
kalau pembahasannya itu menantang untuk lebih berpikir, saya rasa saya tidak merasa
kebosanan.
7. Bagaimana cara anda mempelajari PPKn?
Jawab : Membaca buku tentu saja. Lalu dengan berdiskusi bersama teman, saling
bertukar pendapat, dan tentunya lebih update dengan keadaan yg sedang terjadi di negara.
Selain itu juga belajar dari kehidupan sehari-hari.
8. Menurut anda adakah hal yang menarik dari pembelajaran PPKn?
Jawab : Ada, cukup banyak sebenarnya hal menarik dari pembelajaran ppkn ini. Kalau
dari saya pribadi, saya suka dengan hal yang berkaitan dengan HAM.
9. Apakah menurut anda matkul PPKn tergolong mata kuliah yang cukup sulit di pelajari?
Jawab : Sebenarnya tidak, karena kan banyak materi yang dihapal, maksudnya sudah ada
secara tertulis, seperti UU dan UUD, jadi tinggal dihapalkan saja. Namun kadang yg
menjadikan matkul ini terasa sulit itu kenyataan yang berbeda dengan apa yang
dipelajari, banyak jalan yg bisa digunakan untuk memecahkan permasalahan, sehingga
52
menimbulkan banyak perspektif. Jadi intinya tidak sulit, namun juga tidak bisa
disepelekan.
10. Apakah menurut anda ada hubungan antara nilai nilai yang ada di dalam mata kuliah
PPKn dengan materi-materi yang ada di dalam jurusan anda?
Jawab : Ada. Karena jurusan saya mempelajari mengenai kehidupan sosial tentu dalam
mempelajari kehidupan sosial itu terdapat suatu cara atau alat yang digunakan untuk
mengendalikan kehidupan sosial manusia, salah satu alatnya yaitu dengan pendidikan,
nah dalam pendidikan ini dibutuhkan PPKn untuk mendidik masyarakat agar menjadi
warga yang baik, sehingga tata sosial itu dapat berjalan dengan semestinya.
11. Apakah anda setuju adanya matkul PKN terdapat di dalam salah satu matkul di jurusan
anda?
Jawab : Setuju
12. Apakah anda menganggap bahwa PKN penting untuk jurusan anda?
Jawab : Iya, penting. Karena itu tadi, menurut saya PKN merupakan salah satu alat yang
digunakan untuk mencapai kehidupan sosial yang baik dengan menciotakan warga negara
yang baik.
53
TRANSKRIP WAWANCARA V
Pertanyaan :
55
LAMPIRAN BUKTI WAWANCARA
56
57
58
59
60
61
62