Anda di halaman 1dari 45

Di unduh dari : Bukupaket.

com
EDISI REVISI 2018

SMA/MA/
SMK/MAK
KELAS
XII
Di unduh dari : Bukupaket.com
Hak Cipta © 2018 pada Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
Dilindungi Undang-Undang

Disklaimer: Buku ini merupakan buku siswa yang dipersiapkan Pemerintah dalam rangka
implementasi Kurikulum 2013. Buku siswa ini disusun dan ditelaah oleh berbagai pihak di
bawah koordinasi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, dan dipergunakan dalam tahap
awal penerapan Kurikulum 2013. Buku ini merupakan “dokumen hidup” yang senantiasa
diperbaiki, diperbarui, dan dimutakhirkan sesuai dengan dinamika kebutuhan dan perubahan
zaman. Masukan dari berbagai kalangan diharapkan dapat meningkatkan kualitas buku ini.

Katalog Dalam Terbitan (KDT)


Indonesia. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan / Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan.-- . Jakarta : Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, 2018
xii, 140 hlm. : ilus. ; 25 cm.

Untuk SMA/MA/SMK/MAK Kelas XII


ISBN 978-602-427-090-2 (jilid lengkap)
ISBN 978-602-427-093-3 (jilid 3)

1. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan -- Studi dan Pengajaran


I. Judul
II. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

600

Penulis : Yusnawan Lubis dan Mohamad Sodeli


Penelaah : Dadang Sundawa, Nasiwan
Pe-review : Ujang Suherman
Penyelia Penerbitan : Pusat Kurikulum dan Perbukuan, Balitbang, Kemendikbud

Cetakan ke-1, 2015 (ISBN 978-602-427-093-3)


Cetakan Ke-2, 2018 (Edisi Revisi)
Disusun dengan huruf Times New Roman, 12 pt.

Di unduh dari : Bukupaket.com


Kata Pengantar

Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn) adalah mata pelajaran


yang dirancang untuk membekali siswa dengan keimanan dan akhlak mulia
sebagaimana diarahkan oleh falsafah hidup bangsa Indonesia yaitu Pancasila.
Melalui pembelajaran PPKn, siswa dipersiapkan untuk dapat berperan
sebagai warga negara yang efek f dan bertanggung jawab. Oleh karena itu,
dalam mapel ini membahas secara utuh materi Pancasila, Undang-Undang
Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara Kesatuan Republik
Indonesia, dan Bhinneka Tunggal Ika. Materi-materi tersebut, diharapkan
dapat diterjemahkan oleh siswa di dalam tata cara kehidupan berbangsa,
bernegara, dan bermasyarakat dengan dak mengesampingkan nilai-nilai
universal kemanusiaan dalam implementasinya.
Sebagai bagian dari Kurikulum 2013, kompetensi yang dibentuk melalui
pembelajaran PPKn untuk Pendidikan Menengah Kelas XII haruslah mencakup
kompetensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan. Ke ga kompetensi
tersebut, diajarkan untuk membuat siswa terampil dalam menerapkan hasil
pembelajaran PPKn dalam kehidupan nyata. Hal tersebut diharapkan dapat
membentuk siswa menjadi seorang warga negara yang taat dan meyakini
falsafah hidup bangsa Indonesia dalam kesehariannya. Dengan demikian,
kompetensi lulusan pendidikan menengah mampu menjadi cerminan bangsa
dalam pergaulan dunia.
Untuk mencapai kompetensi seper di atas, pembelajaran PPKn dirancang
berbasis ak vitas. Berbagai ak vitas yang dibuat, akan disesuaikan dengan
tema kewarganegaraan. Hal itu diharapkan dapat mendorong siswa menjadi
warga negara yang bertanggung jawab melalui kepeduliannya terhadap
permasalahan dan tantangan yang dihadapi bangsa, negara, dan masyarakat
sekitar sampai peradaban dunia. Kepedulian tersebut, ditunjukkan dalam
bentuk par sipasi ak f dalam pengembangan komunitas yang terkait
dengan dirinya. Kompetensi yang dihasilkan bukan lagi terbatas pada kajian
pengetahuan ataupun keterampilan penyajian dalam bentuk karya tulis akan
tetapi, lebih ditekankan kepada keterampilan berbentuk ndakan nyata
sebagai perwujudan dari sikap peduli, bertanggung jawab, dan cinta tanah
air yang telah terasah dalam diri siswa.
Buku ini menjabarkan usaha minimal yang harus dilakukan siswa untuk
mencapai kompetensi yang diharapkan. Sesuai dengan pendekatan yang
digunakan dalam Kurikulum 2013, siswa diajak menjadi berani untuk
mencari sumber belajar lain yang tersedia dan terbentang luas di sekitarnya.

Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan iii

Di unduh dari : Bukupaket.com


Adapun peran guru adalah meningkatkan dan menyesuaikan daya serap
siswa dengan ketersediaan kegiatan pada buku ini. Oleh sebab itu, guru
dapat memperkayanya dengan kreasi dalam bentuk kegiatan-kegiatan lain
yang sesuai dan relevan yang bersumber dari lingkungan sosial serta alam
sekitarnya.
Sebagai edisi pertama, buku ini sangat terbuka terhadap masukan dan
akan terus dilakukan perbaikan dan penyempurnaan. Oleh karena itu, kami
mengundang para pembaca untuk memberikan kri k, saran, dan masukan
guna perbaikan dan penyempurnaan edisi berikutnya. Atas kontribusi
tersebut, kami ucapkan terima kasih. Mudah-mudahan kita dapat memberikan
yang terbaik bagi kemajuan dunia pendidikan dalam rangka mempersiapkan
generasi seratus tahun Indonesia Merdeka (2045).

Tim Penulis

Membaca tanpa merenungkan adalah


bagaikan makan tanpa dicerna.

iv Kelas XII SMA/SMK/MA/MAK

Di unduh dari : Bukupaket.com


DAFTAR ISI

Kata Pengantar ................................................................................... iii


Daftar Isi .............................................................................................. v
Daftar Gambar .................................................................................... viii
Keunggulan Buku ............................................................................... x

BAB 1 Kasus-Kasus Pelanggaran Hak dan Pengingkaran


Kewajiban Warga Negara ................................................................... 1
A. Makna Hak dan Kewajiban Warga Negara ........................ 3
B. Substansi Hak dan Kewajiban Warga Negara dalam
Pancasila ............................................................................ 5
C. Kasus Pelanggaran Hak dan Pengingkaran Kewajiban
Warga Negara ..................................................................... 17
D. Penanganan Pelanggaran Hak dan Pengingkaran
Kewajiban Warga Negara ................................................... 24
Refleksi .................................................................................................. 27
Rangkuman .......................................................................................... 28
Penilaian Diri........................................................................................ 29
Proyek Kewarganegaraan ................................................................... 31
Uji Kompetensi Bab 1 .......................................................................... 32

Bab 2 Perlindungan dan Penegakan Hukum di Indonesia .............. 33


A. Hakikat Perlindungan dan Penegakan Hukum ................... 34
B. Peran Lembaga Penegak Hukum dalam Menjamin
Keadilan dan Kedamaian .................................................... 41
C. Dinamika Pelanggaran Hukum ........................................... 50

Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan v

Di unduh dari : Bukupaket.com


Refleksi .................................................................................................. 60
Rangkuman .......................................................................................... 62
Penilaian Diri........................................................................................ 63
Proyek Kewarganegaraan ................................................................... 66
Uji Kompetensi Bab 2 .......................................................................... 68

Bab 3 Pengaruh Kemajuan Iptek terhadap Negara Kesatuan


Republik Indonesia ................................................................... 69
A. Mengidentifikasi Pengaruh Kemajuan Iptek terhadap
NKRI ................................................................................... 71
B. Membangun Sikap Selektif dalam Menghadapi Berbagai
Pengaruh Kemajuan Iptek ................................................... 80
Refleksi .................................................................................................. 87
Rangkuman .......................................................................................... 87
Penilaian Diri........................................................................................ 88
Proyek Kewarganegaraan ................................................................... 91
Uji Kompetensi Bab 3 .......................................................................... 92

Bab 4 Dinamika Persatuan dan Kesatuan Bangsa dalam Konteks


Negara Kesatuan Republik Indonesia .................................... 93
A. Hakikat Negara Kesatuan Republik Indonesia ................... 94
B. Persatuan dan Kesatuan Bangsa Indonesia dari Masa
ke Masa ............................................................................... 100
Refleksi .................................................................................................. 116
Rangkuman .......................................................................................... 116
Penilaian Diri........................................................................................ 117
Proyek Kewarganegaraan ................................................................... 120
Uji Kompetensi Bab 4 .......................................................................... 120

vi Kelas XII SMA/SMK/MA/MAK

Di unduh dari : Bukupaket.com


Indeks .................................................................................................... 121
Glosarium ............................................................................................. 123
Daftar Pustaka ..................................................................................... 126
Sumber Gambar................................................................................... 131
Profil Penulis......................................................................................... 134
Profil Penelaah ..................................................................................... 137
Profil Editor .......................................................................................... 139

Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan vii

Di unduh dari : Bukupaket.com


DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 Musyawarah mufakat menjadi salah satu kewajiban


warga negara dalam mengambil keputusan .................. 7
Gambar 1.2 Setiap warga negara berhak atas pekerjaan dan
penghidupan yang layak ................................................ 10
Gambar 1.3 Setiap warga negara berhak berkumpul, mengemukakan
pendapat dan pikirannya................................................ 10
Gambar 1.4 Siskamling merupakan perwujudan kewajiban warga
negara dalam bidang pertahanan dan keamanan ........... 11
Gambar 1.5 Setiap warga negara berhak untuk mengembangkan
budaya daerahnya .......................................................... 12
Gambar 1.6 Anak jalanan merupakan golongan warga negara yang
kurang beruntung karena tidak bisa menikmati haknya
secara utuh ..................................................................... 19
Gambar 2.1 Simbol peradilan ........................................................... 33
Gambar 2.2 Contoh tindakan terhadap pelaku pelanggaran aturan .. 34
Gambar 2.3 Anggota kepolisian sedang melakukan pemeriksaan
tempat kejadian perkara ................................................ 42
Gambar 2.4 Gedung Kejaksaan Agung Republik Indonesia ............. 44
Gambar 2.5 Gedung pengadilan sebagai salah satu tempat bagi
setiap warga negara untuk mencari keadilan ................. 46
Gambar 2.6 Para penasihat hukum atau advokat juga merupakan
salah satu penegak hukum ............................................. 46
Gambar 2.7 Gedung KPK ................................................................. 49
Gambar 2.8 Para pelajar yang bolos sekolah ditertibkan oleh
aparat penegak hukum ................................................... 51
Gambar 2.9 Kegiatan ronda malam merupakan bukti kepatuhan
terhadap aturan yang berlaku ........................................ 59
Gambar 3.1 Masyarakat dapat mengetahui potensi calon
pemimpinnya melalui proses debat yang disiarkan
langsung oleh televisi .................................................... 72

viii Kelas XII SMA/SMK/MA/MAK

Di unduh dari : Bukupaket.com


Gambar 3.2 Kehidupan glamor melalui diskotek merupakan
salah satu dampak negatif dari kemajuan iptek ............. 76
Gambar 3.3 Pengaruh negatif dari kemajuan iptek diminimalisasi
salah satunya melalui proses pendidikan di sekolah
yang berbasis pada nilai-nilai Pancasila ........................ 81
Gambar 4.1 Slogan “NKRI Harga Mati ............................................ 93
Gambar 4.2 Sidang PPKI menetapkan UUD 1945 yang secara
langsung menetapkan bentuk negara Indonesia
sebagai negara kesatuan ................................................ 97
Gambar 4.3 Sutan Syahrir, perdana menteri pertama di Indonesia... 102
Gambar 4.4 Suasana Konferensi Meja Bundar di Den Haag
Belanda .......................................................................... 105
Gambar 4.5 Partai-partai peserta Pemilu 1955 yang merupakan
pemilu pertama di Republik Indonesia......................... 108
Gambar 4.6 Dekret Presiden 5 Juli 1959; awal berlakunya kembali
UUD 1945 dan berlakunya sistem demokrasi
terpimpin ....................................................................... 111

Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan ix

Di unduh dari : Bukupaket.com


Keunggulan Buku

Buku Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn) ini merupakan


buku pegangan dalam proses pembelajaran. Buku ini banyak sekali
manfaatnya bagi siswa dan guru. Bagi siswa, buku ini akan mengantarkan
mereka memperoleh wawasan yang diperlukan untuk menjadi warga negara
yang baik. Sedangkan bagi guru, buku ini dapat dijadikan sebagai panduan
dalam melaksanaan proses pembelajaran baik di dalam maupun di lingkungan
sekolah.
Penyusunan buku ini diharapkan menjadi merupakan jawaban atas tuntutan
terhadap adanya buku pelajaran yang berkualitas. Maksudnya adalah buku
pelajaran yang tidak hanya memaparkan materi, akan tetapi membelajarkan
siswa tentang materi. Buku ini mengembangkan kompetensi kewarganegaraan
melalui pendekatan scientific. Pendekatan tersebut, akan mendorong Anda
untuk selalu mengamati, menanya, mengumpulkan data, menalar, dan
mengomunikasikan.
Buku ini disusun berdasarkan kurikulum 2013. Materi yang disajikan
dalam buku ini dikemas secara sistematis dan menarik serta ditujukan untuk
meningkatkan kreativitas Anda. Bahasa yang dipergunakan merupakan bahasa
yang mudah dipahami oleh Anda. Dengan kata lain, bahasa yang dipergunakan
bukanlah bahasa yang kaku, tetapi bahasa yang fleksibel serta bersahabat
dengan Anda. Selain itu kami melengkapi penyajian dengan beragam rubrik
yang menarik. Rubrik-rubrik yang disajikan di dalam buku ini, telah kami
rancang agar mampu mendorong Anda untuk aktif dalam setiap rangkaian
proses pembelajaran. Adapun sistematika yang terdapat dalam buku ini di
antaranya sebagai berikut.

1. Pengantar. Bagian ini terdapat pada awal setiap bab, fungsinya untuk
memberikan gambaran awal mengenai materi pembelajaran yang akan
Anda pelajari. Oleh karena itu, Anda akan disuguhi gambar atau lagu yang
tentunya akan semakin mendorong Anda untuk lebih tahu lagi materi yang
dipelajari pada bab tersebut.

2. Materi Pembelajaran. Bagian ini berisi paparan materi pembelajaran


yang harus Anda pelajari. Materi pembelajaran disajikan dengan menarik
dan didukung oleh gambar-gambar yang relevan serta contoh-contoh yang
bersumber dari peristiwa-peristiwa yang terjadi di lingkungan sekitar.
Materi pembelajaran, dilengkapi dengan rubrik Info Kewarganegaraan

x Kelas XII SMA/SMK/MA/MAK

Di unduh dari : Bukupaket.com


yang berisi tentang informasi-informasi tambahan yang tentunya akan
memperluas cakrawala berpikir Anda. Selain itu, juga terdapat rubrik
Penanaman Kesadaran Berkonstitusi. Rubrik ini yang berisi nilai-nilai
sifatnya penting dan mendasar yang akan mengarahkan Anda dalam
pergaulan di berbagai lingkungan kehidupan.

3. Tugas Mandiri dan Kelompok. Bagian ini mengajak Anda berlatih baik
secara mandiri atau berkelompok untuk menyelesaikan berbagai tugas,
baik dengan cara membaca berbagai literatur/buku, menganalisis suatu
kasus, melakukan pengamatan terhadap berbagai peristiwa yang sedang
terjadi di lingkungan sekitar ataupun melakukan wawancara dengan para
tokoh masyarakat atau aparatur negara.

4. Refleksi. Melalui bagian ini, Anda diajak untuk mengevaluasi diri serta
merenungkan apa saja saja yang telah Anda berikan atau lakukan untuk
kemajuan bangsa dan negara.

5. Rangkuman. Untuk mempermudah Anda dalam memahami materi


pembelajaran, buku ini juga dilengkapi dengan rubrik rangkuman. Rubrik
ini berisi intisari materi pembelajaran dalam satu bab.

6. Penilaian Diri. Bagian ini untuk mengukur kesesuaian sikap dan perilaku
Anda sebagai warga negara, serta penilaian atas pemahaman materi
pembelajaran. Oleh karena itu, Anda diajak untuk menilai diri sendiri dengan
memberikan argumen atas nilai yang Anda tetapkan serta mengklarifikasi
nilai-nilai yang berkembang di masyarakat melalui wacana yang dibaca.

7. Proyek Kewarganegaraan. Rubrik ini bertujuan melatih kecakapan Anda


dalam mengolah potensi berpikir kritis. Oleh karena itu, Anda akan diajak
mengerjakan seperangkat tugas yang dapat meningkatkan keterampilan
Anda sebagai warga negara. Tugas-tugas tersebut, dikemas dalam bentuk
penelitian sederhana, analisis kasus, debat, menulis artikel, dan bermain
peran atau simulasi.

8. Uji Kompetensi. Bagian ini berfungsi untuk mengukur sejauh mana


kompetensi yang telah Anda kuasai setelah mempelajari materi
pembelajaran pada satu bab. Anda akan diajak untuk menjawab berbagai
soal yang terdapat dalam bagian ini.

Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan xi

Di unduh dari : Bukupaket.com


9. Indeks. Bagian ini berisi daftar kata dan nama-nama tokoh penting yang
terdapat di dalam buku ini. Daftar ini, disusun secara alfabetis yang
memberikan informasi mengenai halaman tempat kata atau nama tokoh itu
ditemukan.

10. Glosarium. Bagian ini melengkapi buku supaya Anda tidak bingung ketika
menemukan berbagai kata asing atau kata yang sulit dipahami, sehingga
mempermudah Anda untuk memahami materi secara keseluruhan.

Dengan membaca buku ini, semoga cakrawala berpikir Anda sebagai


warga negara akan semakin luas. Selain itu, kompetensi yang dimiliki juga
akan semakin bertambah banyak dan baik kualitasnya.

xii Kelas XII SMA/SMK/MA/MAK

Di unduh dari : Bukupaket.com


Bab Kasus-Kasus
Pelanggaran Hak
dan Pengingkaran
Kewajiban Warga Negara

Selamat ya, Anda sekarang sudah duduk di kelas XII. Ini berarti Anda
tinggal satu tahun lagi belajar di jenjang SMA/SMK/MA/MAK. Dengan kata
lain, sebentar lagi Anda akan menyelesaikan proses pendidikan di jenjang
pendidikan menengah. Hal tersebut bisa terwujud tentu saja bergantung pada
usaha Anda dalam mengatasi berbagai tantangan dan rintangan yang akan
Anda hadapi di kelas XII. Oleh karena itu, Anda harus meningkatkan kuantitas
dan kualitas belajar, serta jangan lupa senantiasa berdoa kepada Tuhan Yang
Maha Esa dengan sungguh-sungguh setiap akan memulai dan mengakhiri
aktivitas sehari-hari termasuk kegiatan pembelajaran.
Pada bab ini, Anda akan diajak untuk menganalisis kasus pelanggaran hak
dan pengingkaran kewajiban warga negara. Di akhir pembelajaran pada bab
ini, diharapkan Anda menjadi warga negara yang selalu menyeimbangkan hak
dan kewajiban. Dengan kata lain, Anda menjadi warga negara yang selalu
mendahulukan kewajiban daripada hak. Anda baru menuntut hak, setelah
kewajiban dilakukan.
Sebagai tahap awal pembelajaran pada bab ini, cermatilah berita di bawah
ini.

Mendagri: Partisipasi Pilpres 70 Persen Sudah Luar Biasa

Menteri Dalam Negeri pada Kabinet Indonesia Bersatu


II, Gamawan Fauzi mengapresiasi tingginya partisipasi
pemilih pada Pemilu Presiden (Pilpres) 9 Juli lalu. Dia menilai,
partisipasi pemilih Pilpres mencapai 70 persen adalah luar
biasa. “Ini (partisipasi pemilih) 70 persen itu luar biasa. Sudah
bagus,” kata Gamawan di Gedung Kemendagri, Jakarta Pusat,
Rabu (23/7/2014).

Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 1

Di unduh dari : Bukupaket.com


bukupaket.com

Ia mengatakan, wajar jika persentase angka partisipasi


pemilu legislatif (Pileg) lebih tinggi dibandingkan Pilpres.
Sebab, kata Gamawan, pada Pileg, kandidat dipilih lebih
banyak. “Kalau Pileg kerabat ikut memilih. Kandidatnya lebih
banyak, 12.000 orang. Kalau Pilpres ini hanya empat orang
kandidat,” ujar mantan Gubernur Sumatera Barat itu.

Sebelumnya, Komisioner Komisi Pemilihan Umum


(KPU) mengakui persentase tingkat partisipasi pemilih pada
Pilpres 2014 menurun dibandingkan Pileg April 2014 dan
Pilpres 2009. Partisipasi pemilih Pilpres 2014 hanya 70 persen.
“Partisipasi (Pilpres 2014) sekitar 70 persen. Memang kalau
dilihat tren nasional mengalami penurunan,” kata Sigit.

Partisipasi pemilih pada Pileg 2014 mencapai 75,14


persen. Sedangkan pada Pilpres 2009 partisipasi pemilih
adalah 72 persen. Namun, dia mengatakan, angka 70 persen
bukan angka yang buruk. Pada Pileg tercatat ada 124.972.491
suara sah. Adapun daftar pemilih tetap (DPT) untuk Pemilu
Legislatif 2014 mencatatkan 185.826.024. Komisi Pemilihan
Umum (KPU) menyatakan, partisipasi pemilih pada Pemilu
Legislatif 2014 mencapai 75,11 persen. Dengan angka
partisipasi itu, 24,89 persen pemilih tidak menggunakan hak
pilihnya. Adapun total pemilih yang tercatat dalam DPT pilpres
sebanyak 190.307.134 orang. Jumlah ini meningkat 2.454.142
orang dari DPT Pileg. Penurunan tingkat partisipasi di Pilpres
terjadi secara persentase, meski terjadi peningkatan dari sisi
jumlah suara.
Sumber: http://www.kemendagri.go.id/news/2014/07/24/

Nah, setelah Anda mencermati berita tersebut, jawablah pertanyaan di


bawah ini.
1. Mengapa partisipasi pemilih pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2014
mengalami penurunan dibandingkan dengan angka partisipasi pada saat
Pemilu Legislatif (Pileg) 2014?
2. Berdasarkan berita tersebut, jumlah pemilih yang tidak memberikan hak
pilihnya (golongan putih/Golput) pada Pilpres 2014 sebesar 30 %. Angka
tersebut meningkat dibandingkan dengan Pilpres 2014 (27,7%) dan Pilpres
2004 (24%). Berkaitan dengan hal tersebut, coba Anda identifikasi faktor-
faktor yang menyebabkan meningkatnya angka Golput tersebut!

2 Kelas XII SMA/SMK/MA/MAK

Di unduh dari : Bukupaket.com


3. Apakah Golput dapat dikatakan sebagai bentuk pelanggaran hak dan
pengingkaran kewajiban warga negara?
4. Menurut Anda, apa dampak terburuk ketika tingkat partisipasi rakyat pada
pemilihan umum terus mengalami penurunan?
5. Coba Anda rumuskan solusi untuk mencegah terus menurunnya tingkat
partisipasi rakyat pada kegiatan pemilihan umum!

A. Makna Hak dan Kewajiban Warga Negara


Hak merupakan semua hal yang Anda peroleh atau dapatkan. Hal tersebut
dapat berbentuk kewenangan atau kekuasaan untuk melakukan sesuatu.
Setiap hak yang diperoleh merupakan akibat dari dilaksanakannya kewajiban.
Dengan kata lain, hak baru bisa diperoleh apabila kewajiban sudah dilakukan.
Misalnya, seorang pegawai berhak mendapatkan upah, apabila sudah
melaksanakan tugas atau pekerjaan yang dibebankan kepadanya.
Pada pembelajaran di kelas XI, Anda sudah diperkenalkan dengan konsep
hak asasi manusia. Menurut Anda, sama atau tidak makna HAM dengan
konsep hak warga negara? Untuk mengetahui jawabanya, coba Anda cermati
uraian materi berikut ini.
Hak asasi manusia adalah
hak yang melekat pada diri setiap Info Kewarganegaraan
pribadi manusia. Karena itu, hak
asasi manusia itu berbeda dari Hak warga negara Indonesia
pengertian hak warga negara. meliputi hak konstitusional dan
Hak warga negara merupakan hak hukum. Hak konstitutional
seperangkat hak yang melekat adalah hak-hak yang dijamin di
dalam diri manusia dalam dalam dan oleh UUD NRI Tahun
kedudukannya sebagai anggota dari 1945 (UUD NRI Tahun 1945),
sebuah negara. Hak asasi sifatnya sedangkan hak-hak hukum timbul
universal, tidak terpengaruh status berdasarkan jaminan undang-
kewarganegaraan seseorang. Akan undang dan peraturan perundang-
tetapi, hak warga negara dibatasi undangan di bawahnya.
oleh status kewarganegaraannya.
Dengan kata lain, tidak semua
hak warga negara adalah hak
asasi manusia. Akan tetapi dapat dikatakan bahwa semua hak asasi manusia
juga merupakan hak warga negara. Misalnya hak setiap warga negara untuk
menduduki jabatan dalam pemerintahan Republik Indonesia adalah hanya hak
warga negara Indonesia saja ketentuan ini, tidak berlaku bagi orang yang
bukan warga negara Indonesia.

Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 3

Di unduh dari : Bukupaket.com


Bagaimana dengan konsep kewajiban warga negara? Kewajiban secara
sederhana dapat diartikan sebagai segala sesuatu yang harus dilaksanakan
dengan penuh tanggung jawab. Dengan demikian, kewajiban warga negara
dapat diartikan sebagai tindakan atau perbuatan yang harus dilakukan oleh
seorang warga negara sebagaimana diatur dalam ketentuan perundang-
undangan yang berlaku. Apa yang membedakannya dengan kewajiban asasi?
Kewajiban asasi merupakan kewajiban dasar setiap orang. Dengan kata
lain, kewajiban asasi terlepas dari status kewarganegaraan yang dimiliki
oleh orang tersebut. Sementara itu, kewajiban warga negara dibatasi oleh
status kewarganegaraan seseorang. Akan tetapi, konsep kewajiban warga
negara memiliki cakupan yang lebih luas, karena meliputi pula kewajiban
asasi. Misalnya, di Indonesia menghormati hak hidup merupakan kewajiban
setiap orang terlepas apakah ia warga negara Indonesia atau bukan. Adapun
kewajiban bela negara hanya merupakan kewajiban warga negara Indonesia,
sementara warga negara asing tidak dikenakan kewajiban tersebut.
Hak dan kewajiban warga negara merupakan dua hal yang saling berkaitan.
Keduanya memiliki hubungan kausalitas atau hubungan sebab akibat.
Seseorang mendapatkan hak karena kewajibannya dipenuhi. Misalnya,
seorang pekerja mendapatkan upah, setelah melaksanakan pekerjaan yang
menjadi kewajibannya. Selain itu, hak yang didapatkan seseorang sebagai
akibat dari kewajiban yang dipenuhi oleh orang lain. Misalnya, seorang
pelajar mendapatkan ilmu pengetahuan pada mata pelajaran tertentu, sebagai
salah satu akibat dari dipenuhinya kewajiban oleh guru, yaitu melaksanakan
kegiatan pembelajaran di kelas.
Hak dan kewajiban warga negara juga tidak dapat dipisahkan karena
bagaimanapun dari kewajiban itulah muncul hak dan begitupun sebaliknya.
Akan tetapi, sering terjadi pertentangan karena hak dan kewajiban tidak
seimbang. Misalnya, setiap warga negara berhak atas perkerjaan dan
penghidupan yang layak. Meski menjadi hak, tetapi pada kenyataannya,
banyak warga negara belum merasakan kesejahteraan dalam menjalani
kehidupannya. Hal ini disebabkan oleh ketidakseimbangan antara hak dan
kewajiban. Apabila keseimbangan itu tidak ada akan terjadi kesenjangan
sosial yang berkepanjangan.

4 Kelas XII SMA/SMK/MA/MAK

Di unduh dari : Bukupaket.com


Tugas Mandiri 1.1
1. Bacalah buku atau sumber lain yang ada kaitannya dengan materi
pembelajaran pada bab ini. Kemudian coba identifikasi tiga pengertian
hak dan kewajiban warga negara menurut para pakar/ahli. Tuliskan hasil
identifikasi Anda dalam tabel di bawah ini.
Pengertian Hak dan Kewajiban Warga
No. Nama Ahli
Negara
...........................................................................
1. ......................... ...........................................................................
...........................................................................
............................................................................
2. ......................... ............................................................................
...........................................................................
...........................................................................
3. ......................... ...........................................................................
...........................................................................

2. Berdasarkan pendapat-pendapat para pakar yang Anda temukan, coba


Anda analisis persamaan dan perbedaannya.

3. Coba Anda rumuskan makna hak dan kewajiban warga negara berdasarkan
pendapat sendiri.

B. Substansi Hak dan Kewajiban Warga Negara dalam


Pancasila
Pancasila merupakan ideologi yang mengedepankan nilai-nilai kemanusiaan.
Pancasila sangat menghormati hak dan kewajiban setiap warga negara.
Bagaimana Pancasila mengatur hak dan kewajiban setiap warga negara?
Pancasila menjamin hak asasi manusia melalui nilai-nilai yang terkandung
di dalamnya. Nilai-nilai Pancasila dapat dikategorikan menjadi tiga, yaitu
nilai dasar, nilai instrumental, dan nilai praksis. Ketiga nilai tersebut secara
langsung ataupun tidak langsung mengatur hak dan kewajiban warga negara
sebagaimana dipaparkan berikut ini.

Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 5

Di unduh dari : Bukupaket.com


1. Hak dan Kewajiban Warga Negara dalam Nilai Dasar Sila-Sila
Pancasila
Nilai dasar berkaitan dengan hakikat kelima sila Pancasila, yaitu: nilai
ketuhanan, nilai kemanusiaan, nilai persatuan, nilai kerakyatan, dan nilai
keadilan. Nilai-nilai dasar tersebut bersifat universal, sehingga di dalamnya
terkandung cita-cita, tujuan, serta nilai-nilai yang baik dan benar. Selain itu,
nilai ini bersifat tetap dan melekat pada kelangsungan hidup negara.
Hubungan antara hak dan kewajiban warga negara dengan Pancasila dapat
dijabarkan secara singkat sebagai berikut.
a. Sila Ketuhanan Yang Maha Esa menjamin hak warga negara untuk bebas
memeluk agama sesuai dengan kepercayaannya serta melaksanakan ibadah
sesuai dengan ajaran agamanya masing-masing. Sila pertama ini juga
menggariskan beberapa kewajiban warga negara untuk:
1) membina kerja sama dan tolong-menolong dengan pemeluk agama lain
sesuai dengan situasi dan kondisi di lingkungan masing-masing;
2) mengembangkan toleransi antarumat beragama menuju terwujudnya
kehidupan yang serasi, selaras, dan seimbang; serta
3) tidak memaksakan suatu agama dan kepercayaan kepada orang lain.

b. Sila Kemanusiaan yang Adil dan Beradab menempatkan hak setiap warga
negara pada kedudukan yang sama dalam hukum serta memiliki hak-hak
yang sama untuk mendapat jaminan dan perlindungan hukum. Adapun
kewajiban warga negara yang tersirat dalam sila kedua ini di antaranya
kewajiban untuk:
1) memperlakukan orang lain sesuai harkat dan martabatnya sebagai
makhluk ciptaan Tuhan Yang Maha Esa;
2) mengakui persamaan derajat, hak, dan kewajiban setiap manusia
tanpa membeda-bedakan suku, keturunan, agama, jenis kelamin, dan
sebagainya;
3) mengembangkan sikap saling mencintai sesama manusia, tenggang
rasa, dan tidak semena-mena kepada orang lain; serta
4) melakukan berbagai kegiatan kemanusiaan.

c. Sila Persatuan Indonesia menjamin hak-hak setiap warga negara dalam


keberagaman yang terjadi kepada masyarakat Indonesia seperti hak
mengembangkan budaya daerah untuk memperkaya budaya nasional. Sila
ketiga mengamanatkan kewajiban setiap warga negara untuk:

6 Kelas XII SMA/SMK/MA/MAK

Di unduh dari : Bukupaket.com


1) menempatkan kepentingan bangsa dan negara di atas kepentingan
pribadi atau golongan;
2) sanggup dan rela berkorban untuk kepentingan bangsa dan negara;
3) mencintai tanah air dan bangsa Indonesia;
4) mengembangkan persatuan Indonesia atas dasar Bhinneka Tunggal Ika;
serta
5) memajukan pergaulan demi persatuan dan kesatuan bangsa.

d. Sila Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam


Permusyawaratan /Perwakilan dicerminkan dalam kehidupan pemerintahan,
bernegara, dan bermasyarakat yang demokratis. Sila keempat menjamin
partisipasi politik warga negara yang diwujudkan dalam bentuk kebebasan
berpendapat dan berorganisasi serta hak berpartisipasi dalam pemilihan
umum. Sila keempat mengamanatkan setiap warga negara untuk:
1) mengutamakan musyawarah mufakat dalam setiap pengambilan
keputusan;
2) tidak memaksakan kehendak kepada orang lain; dan
3) memberikan kepercayaan kepada wakil-wakil rakyat yang telah
terpilih untuk melaksanakan musyawarah dan menjalankan tugas
sebaik-baiknya.

Sumber: www.dpr.go.id
Gambar 1.1 Musyawarah mufakat menjadi salah satu kewajiban warga negara dalam
mengambil keputusan

Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 7

Di unduh dari : Bukupaket.com


e. Sila Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia mengakui hak
milik perorangan dan dilindungi pemanfaatannya oleh negara serta
memberi kesempatan sebesar-besarnya kepada masyarakat. Sila kelima
mengamanatkan setiap warga negara untuk:
1) mengembangkan sikap gotong royong dan kekeluargaan dengan
masyarakat di lingkungan sekitar;
2) tidak melakukan perbuatan yang merugikan kepentingan umum; dan
3) suka bekerja keras.

Tugas Mandiri 1.2


Identifikasi jenis hak dan kewajiban warga negara yang terkait dengan
setiap sila Pancasila. Tuliskan hasil identifikasimu dalam tabel di bawah ini
dan presentasikan di depan kelas!

Kewajiban Warga
No. Sila Pancasila Hak Warga Negara
Negara
Ketuhanan Yang Maha
1.
Esa
Kemanusiaan yang Adil
2.
dan Beradab
3. Persatuan Indonesia
Kerakyatan yang
Dipimpin oleh Hikmat
4. Kebijaksanaan dalam
Permusyawaratan/
Perwakilan
Keadilan Sosial
5. bagi Seluruh Rakyat
Indonesia

2. Hak dan Kewajiban Warga Negara dalam Nilai Instrumental Sila-Sila


Pancasila
Nilai instrumental pada dasarnya merupakan penjabaran dari nilai-nilai
dasar yang terkandung dalam Pancasila. Perwujudan nilai instrumental pada
umumnya berbentuk ketentuan-ketentuan konstitusional mulai dari undang-
undang dasar sampai dengan peraturan daerah. Pada bagian ini, Anda akan
diajak untuk menganalisis keberadaan hak dan kewajiban warga negara dalam
UUD NRI Tahun 1945.

8 Kelas XII SMA/SMK/MA/MAK

Di unduh dari : Bukupaket.com


bukupaket.com

Apabila Anda telaah UUD NRI Tahun 1945, baik naskah sebelum ataupun
setelah perubahan, Anda akan mudah menemukan ketentuan mengenai warga
negara dengan segala hal yang melekat pada dirinya. Ketentuan tersebut
dapat Anda identifikasi mulai dari Pasal 26 sampai Pasal 34. Dalam ketentuan
tersebut, diatur mengenai jenis hak dan kewajiban warga negara Indonesia.
Berikut ini diuraikan beberapa jenis hak dan kewajiban yang diatur dalam
UUD NRI Tahun 1945.
a. Hak atas Kewarganegaraan
Siapakah yang menjadi warga negara dan penduduk Indonesia? Pasal 26
ayat (1) dan (2) dengan tegas menjawab pertanyaan tersebut. Berdasarkan
ketentuan pasal tersebut, yang menjadi warga negara ialah orang-orang bangsa
Indonesia asli dan orang-orang bangsa lain yang disahkan dengan undang-
undang sebagai warga negara. Adapun yang menjadi penduduk Indonesia ialah
warga negara Indonesia dan orang asing yang bertempat tinggal di Indonesia.
Pasal 26 merupakan jaminan atas hak setiap orang untuk mendapatkan status
kewarganegaraannya yang tidak dapat dicabut secara semena-mena.
b. Kesamaan Kedudukan dalam Hukum dan Pemerintahan
Negara Republik Indonesia menganut asas bahwa setiap warga negara
mempunyai kedudukan yang sama dihadapan hukum dan pemerintahan.
Pasal 27 ayat (1) menyatakan bahwa “Segala warga negara bersamaan
kedudukannya di dalam hukum dan pemerintahan dan wajib menjunjung
hukum dan pemerintahan itu dengan tidak ada kecualinya”. Hal ini
menunjukkan adanya keseimbangan antara hak dan kewajiban dan tidak
adanya diskriminasi di antara warga negara mengenai kedua hal ini. Pasal 27
ayat (1) merupakan jaminan hak warga negara atas kedudukan sama dalam
hukum dan pemerintahan, serta merupakan kewajiban warga negara untuk
menjunjung hukum dan pemerintahan.
c. Hak atas Pekerjaan dan Penghidupan yang Layak Bagi Kemanusiaan
Pasal 27 ayat (2) menyatakan bahwa “Tiap-tiap warga negara berhak
atas pekerjaan dan penghidupan yang layak bagi kemanusiaan”. Berbagai
peraturan perundang-undangan yang mengatur hal ini, seperti yang terdapat
dalam undang-undang agraria, perkoperasian, penanaman modal, sistem
pendidikan nasional, tenaga kerja, perbankan, dan sebagainya yang bertujuan
menciptakan lapangan kerja agar warga negara memperoleh penghidupan
layak.

Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 9

Di unduh dari : Bukupaket.com


Sumber: http://www.tempo.co/read/news
Gambar 1.2 Setiap warga negara berhak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak

d. Hak dan kewajiban bela negara


Pasal 27 ayat (3) menyatakan bahwa “Setiap warga negara berhak dan wajib
ikut serta dalam upaya pembelaan negara”. Ketentuan tersebut menegaskan
hak dan kewajiban warga negara menjadi sebuah kesatuan. Dengan kata lain,
upaya pembelaan negara merupakan hak sekaligus menjadi kewajiban dari
setiap warga negara Indonesia.

e. Kemerdekaan Berserikat dan Berkumpul


Pasal 28 menetapkan hak warga negara untuk berserikat dan berkumpul,
serta mengeluarkan pikiran secara lisan maupun tulisan, dan sebagainya.
Dalam ketentuan ini, terdapat tiga hak warga negara, yaitu hak kebebasan
berserikat, hak kebebasan berkumpul, serta hak kebebasan untuk berpendapat.
Dalam melaksanakan ketiga hak tersebut, setiap warga negara berkewajiban
mematuhi berbagai ketentuan yang mengaturnya.

Sumber: http://www.pikiran-rakyat.com
Gambar 1.3 Setiap warga negara berhak berkumpul, mengemukakan pendapat dan pikirannya

10 Kelas XII SMA/SMK/MA/MAK

Di unduh dari : Bukupaket.com


f. Kemerdekan Memeluk Agama
Pasal 29 ayat (1) menyatakan bahwa “Negara berdasar atas Ketuhanan
Yang Maha Esa”. Ketentuan ayat ini menyatakan kepercayaan bangsa
Indonesia terhadap Tuhan Yang Maha Esa. Kemudian Pasal 29 ayat (2)
menyatakan “Negara menjamin kemerdekaan tiap-tiap penduduk untuk
memeluk agamanya masing-masing dan untuk beribadat menurut agamanya
dan kepercayaannya itu”. Hal ini merupakan hak warga negara atas kebebasan
beragama. Dalam konteks kehidupan bangsa Indonesia, kebebasan beragama
ini tidak diartikan bebas tidak beragama, tetapi bebas untuk memeluk satu
agama sesuai dengan keyakinan masing-masing, serta bukan berarti pula
bebas untuk mencampuradukkan ajaran agama.

Penanaman Kesadaran Berkonstitusi


Keseimbangan antara hak dan kewajiban dapat diwujudkan dengan
cara mengetahui posisi diri kita sendiri. Sebagai seorang warga negara
kita harus tahu hak dan kewajiban kita. Laksanakan apa yang menjadi
kewajiban kita serta perjuangkan apa yang menjadi hak kita. Seorang
pejabat atau pemerintah pun harus tahu akan hak dan kewajibannya. Seperti
yang sudah tercantum dalam hukum dan aturan-aturan yang berlaku. Jika
hak dan kewajiban seimbang dan terpenuhi, kehidupan masyarakat akan
aman sejahtera.

g. Pertahanan dan Keamanan Negara


Pertahanan dan keamanan negara dalam UUD NRI Tahun 1945 dinyatakan
dalam bentuk hak dan kewajiban yang dirumuskan dalam Pasal 30 ayat (1)
dan (2). Ketentuan tersebut menyatakan hak dan kewajiban warga negara
untuk ikut serta dalam usaha pertahanan dan keamanan negara.

Sumber: http://visitpAndaan.wordpress.com
Gambar 1.4 Siskamling merupakan perwujudan kewajiban warga negara dalam bidang pertahanan dan
keamanan

Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 11

Di unduh dari : Bukupaket.com


h. Hak Mendapat Pendidikan
Salah satu tujuan Negara Kesatuan Republik Indonesia tecermin dalam
alinea keempat Pembukaan UUD NRI Tahun 1945, yaitu pemerintah negara
Indonesia antara lain berkewajiban mencerdaskan kehidupan bangsa. Pasal
31 ayat (1) UUD NRI Tahun 1945 menetapkan bahwa “Setiap warga negara
berhak mendapat pendidikan”. Ketentuan ini merupakan penegasan hak
warga negara untuk mendapatkan pendidikan. Selanjutnya, Pasal 31 ayat (2)
ditegaskan bahwa “Setiap warga negara wajib mengikuti pendidikan dasar
dan pemerintah wajib membiayainya”. Pasal ini merupakan penegasan atas
kewajiban warga negara untuk mengikuti pendidikan dasar. Untuk maksud
tersebut, Pasal 31 ayat (3) UUD NRI Tahun 1945 mewajibkan pemerintah
mengusahakan dan menyelenggarakan satu sistem pendidikan nasional, yang
meningkatkan keimanan dan ketakwaan serta akhlak mulia dalam rangka
mencerdaskan kehidupan bangsa.
i. Kebudayaan Nasional Indonesia
Pasal 32 ayat (1) UUD NRI Tahun 1945 menetapkan bahwa “Negara
memajukan kebudayaan nasional Indonesia di tengah peradaban dunia
dengan menjamin kebebasan masyarakat dalam memelihara dan mengembang-
kan nilai-nilai budayanya”. Hal ini merupakan penegasan atas jaminan hak
warga negara untuk mengembangkan nilai-nilai budayanya. Kemudian, dalam
Pasal 32 ayat (2), disebutkan “Negara menghormati dan memelihara bahasa
daerah sebagai kekayaan budaya nasional”. Ketentuan ini merupakan
jaminan atas hak warga negara untuk mengembangkan dan menggunakan
bahasa daerah sebagai bahasa pergaulan.

Sumber: h p://jenisbudayaindonesia.blogspot.
com
Gambar 1.5 Setiap warga negara berhak untuk
mengembangkan budaya daerahnya

12 Kelas XII SMA/SMK/MA/MAK

Di unduh dari : Bukupaket.com


j. Perekonomian Nasional
Pasal 33 UUD NRI Tahun 1945 mengatur tentang perekonomian nasional.
Pasal 33 terdiri atas lima ayat, yaitu sebagai berikut.
(1) Perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasar atas asas
kekeluargaan.
(2) Cabang-cabang produksi yang penting bagi negara dan yang menguasai
hajat hidup orang banyak dikuasai oleh negara.
(3) Bumi dan air dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya dikuasai
oleh negara dan dipergunakan untuk sebesar-besar kemakmuran rakyat.
(4) Perekonomian nasional diselenggarakan berdasar atas demokrasi
ekonomi dengan prinsip kebersamaan, efisiensi berkeadilan,
berkelanjutan, berwawasan lingkungan, kemandirian, serta dengan
menjaga keseimbangan kemajuan dan kesatuan ekonomi nasional.
(5) Ketentuan lebih lanjut mengenai pelaksanaan pasal ini diatur dalam
undang-undang.
Ketentuan Pasal 33 ini merupakan jaminan hak warga negara atas usaha
perekonomian dan hak warga negara untuk mendapatkan kemakmuran.

k. Kesejahteraan Sosial
Masalah kesejahteraan sosial dalam UUD RI Tahun 1945 diatur dalam
Pasal 34. Pasal ini terdiri atas empat ayat, yaitu sebagai berikut.
(1) Fakir miskin dan anak-anak yang terlantar dipelihara oleh negara.
(2) Negara mengembangkan sistem jaminan sosial bagi seluruah rakyat dan
memberdayakan masyarakat yang lemah dan tidak mampu sesuai dengan
martabat kemanusiaan.
(3) Negara bertanggung jawab atas penyediaan fasilitas pelayanan kesehatan
dan fasilitas pelayanan umum yang layak.
(4) Ketentuan lebih lanjut mengenai pelaksanaan pasal ini diatur dalam
undang-undang.

Pasal 34 UUD NRI Tahun 1945 memancarkan semangat untuk mewujudkan


keadilan sosial. Ketentuan dalam pasal ini memberikan jaminan atas hak
warga negara untuk mendapatkan kesejahteraan sosial yang terdiri atas hak
mendapatkan jaminan sosial, hak mendapatkan jaminan kesehatan, dan hak
mendapatkan fasilitas umum yang layak.

Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 13

Di unduh dari : Bukupaket.com


Tugas Mandiri 1.3
Nah, setelah membaca uraian materi di atas, identifikasi perwujudan hak dan
kewajiban warga negara yang diatur dalam UUD NRI Tahun 1945. Tuliskan
hasil identifikasimu dalam tabel di bawah ini. Infomasikan temuanmu kepada
teman-teman yang lain.

Perwujudan Hak Warga Negara

No. Jenis Hak Warga Negara Contoh Perwujudannya

1.

2.

3.

4.

5.

dst.

Perwujudan Kewajiban Warga Negara

No. Jenis Kewajiban Warga Negara Contoh Perwujudannya

1.

2.

3.

4.

5.

dst.

14 Kelas XII SMA/SMK/MA/MAK

Di unduh dari : Bukupaket.com


3. Hak dan Kewajiban Warga Negara dalam Nilai Praksis Sila-Sila
Pancasila
Nilai praksis pada hakikatnya merupakan perwujudan dari nilai-nilai
instrumental. Dengan kata lain, nilai praksis merupakan realisasi dari
ketentuan-ketentuan yang termuat dalam peraturan perundang-undangan
yang terwujud dalam sikap dan tindakan sehari-hari. Nilai praksis Pancasila
senantiasa berkembang dan selalu dapat dilakukan perubahan dan perbaikan
sesuai perkembangan zaman dan aspirasi masyarakat. Hal tersebut dikarenakan
Pancasila sebagai ideologi yang terbuka.
Hak dan kewajiban warga negara dalam nilai praksis Pancasila dapat
terwujud apabila nilai-nilai dasar dan instrumental dari Pancasila itu sendiri
dapat dilaksanakan dalam kehidupan sehari-hari oleh seluruh warga negara.
Oleh sebab itu, setiap warga negara harus menunjukkan sikap positif dalam
kehidupan sehari-hari. Adapun sikap positif tersebut di antaranya dapat Anda
lihat dalam tabel di bawah ini.

No. Sila Pancasila Sikap Positif yang Ditunjukkan


a. Hormat-menghormati dan bekerja
1. Ketuhanan Yang Maha sama antarumat beragama
Esa sehingga terbina kerukunan
hidup.
b. Saling menghormati kebebasan
beribadah sesuai dengan agama
dan kepercayaannya.
c. Tidak memaksakan suatu agama
dan kepercayaan kepada orang
lain.
a. Mengakui persamaan derajat,
2. Kemanusian yang Adil hak dan kewajiban antara sesama
dan Beradab manusia.
b. Saling mencintai sesama manusia.
c. Tenggang rasa kepada orang lain.
d. Tidak semena-mena kepada orang
lain.
e. Menjunjung tinggi nilai-nilai
kemanusiaan.
f. Berani membela kebenaran dan
keadilan.
g. Hormat-menghormati dan bekerja
sama dengan bangsa lain.

Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 15

Di unduh dari : Bukupaket.com


No. Sila Pancasila Sikap Positif yang Ditunjukkan

a. Menempatkan persatuan, kesatuan,


3. Persatuan Indonesia
kepentingan, dan keselamatan
bangsa dan negara di atas
kepentingan pribadi atau golongan.
b. Rela berkorban untuk kepentingan
bangsa dan negara .
c. Cinta tanah air dan bangsa.
d. Bangga sebagai Bangsa Indonesia
dan ber-Tanah Air Indonesia.
e. Memajukan pergaulan demi
persatuan dan kesatuan bangsa
yang ber-Bhinneka Tunggal Ika.

4. Kerakyatan yang a. Mengutamakan kepentingan


Dipimpin oleh Hikmat negara dan masyarakat.
Kebijaksanaan dalam b. Tidak memaksakan kehendak
Permusyawaratan/ kepada orang lain.
Perwakilan c. Mengutamakan musyawarah
dalam mengambil keputusan untuk
kepentingan bersama.
d. Menerima dan melaksanakan
setiap keputusan musyawarah.
e. Mempertanggungjawabkan setiap
keputusan musyawarah secara
moral kepada Tuhan Yang Maha
Esa.

5. Keadilan Sosial a. Menjaga keseimbangan antara hak


bagi Seluruh Rakyat dan kewajiban.
Indonesia b. Menghormati hak-hak orang lain.
c. Suka memberi pertolongan kepada
orang lain.
d. Menjauhi sikap pemerasan kepada
orang lain.
e. Menjauhi sifat boros dan gaya
hidup mewah.
f. Rela bekerja keras.
g. Menghargai hasil karya orang lain.

16 Kelas XII SMA/SMK/MA/MAK

Di unduh dari : Bukupaket.com


C. Kasus Pelanggaran Hak dan Pengingkaran
Kewajiban Warga Negara
1. Penyebab Terjadinya Pelanggaran Hak dan Pengingkaran Kewajiban
Warga Negara
Pelanggaran hak warga negara terjadi ketika warga negara tidak dapat
menikmati atau memperoleh haknya sebagaimana yang ditetapkan oleh
undang-undang. Pelanggaran hak warga negara merupakan akibat dari adanya
pelalaian atau pengingkaran terhadap kewajiban baik yang dilakukan oleh
pemerintah maupun oleh warga negara sendiri. Misalnya, kemiskinan yang
masih menimpa sebagian masyarakat Indonesia. Hal itu dapat disebabkan
program pembangunan tidak berjalan sebagaimana mestinya. Atau, bisa
juga disebabkan oleh perilaku warga negara sendiri yang tidak mempunyai
keterampilan sehingga kesulitan mendapatkan pekerjaan yang layak.
Pelanggaran hak dan pengingkaran kewajiban warga negara di antaranya
disebabkan oleh faktor-faktor berikut.
a. Sikap egois atau terlalu mementingkan diri sendiri.
Sikap ini akan menyebabkan seseorang selalu menuntut haknya, sementara
kewajibannya sering diabaikan. Seseorang yang mempunyai sikap seperti
ini akan menghalalkan segala cara supaya haknya bisa terpenuhi, meskipun
caranya tersebut dapat melanggar hak orang lain.

b. Rendahnya kesadaran berbangsa dan bernegara.


Hal ini akan menyebabkan pelaku pelanggaran berbuat seenaknya.
Pelaku tidak mau tahu bahwa orang lain pun mempunyai hak yang harus
dihormati. Sikap tidak mau tahu ini berakibat muncul perilaku atau
tindakan penyimpangan terhadap hak dan kewajiban warga negara.

c. Sikap tidak toleran.


Sikap ini akan menyebabkan munculnya saling tidak menghargai dan tidak
menghormati atas kedudukan atau keberadaan orang lain. Sikap ini pada
akhirnya akan mendorong orang untuk melakukan pelanggaran kepada
orang lain.

d. Penyalahgunaan kekuasaan.
Di dalam masyarakat terdapat banyak kekuasaan yang berlaku. Kekuasaan
di sini tidak hanya menunjuk pada kekuasaan pemerintah, tetapi juga
bentuk-bentuk kekuasaan lain yang terdapat di dalam masyarakat. Salah

Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 17

Di unduh dari : Bukupaket.com


satu contohnya adalah kekuasaan di dalam perusahaan. Para pengusaha
yang tidak memperdulikan hak-hak buruhnya jelas melanggar hak warga
negara. Oleh karena itu, setiap penyalahgunaan kekuasaan mendorong
timbulnya pelanggaran hak dan kewajiban warga negara.

e. Ketidaktegasan aparat penegak hukum.


Aparat penegak hukum yang tidak bertindak tegas terhadap setiap
pelanggaran hak dan pengingkaran kewajiban warga negara, tentu saja
akan mendorong timbulnya pelanggaran lainnya. Penyelesaian kasus
pelanggaran yang tidak tuntas akan menjadi pemicu bagi munculnya kasus-
kasus lain. Para pelaku cenderung mengulangi perbuatannya, dikarenakan
mereka tidak menerima sanksi yang tegas atas perbuatannya itu. Selain hal
tersebut, aparat penegak hukum yang bertindak sewenang-wenang juga
merupakan bentuk pelanggaran terhadap hak warga negara dan menjadi
contoh yang tidak baik, serta dapat mendorong timbulnya pelanggaran
yang dilakukan oleh masyarakat.

f. Penyalahgunaan teknologi.
Kemajuan teknologi dapat memberikan pengaruh yang positif, tetapi
bisa juga memberikan pengaruh negatif bahkan dapat memicu timbulnya
kejahatan. Anda tentunya pernah mendengar terjadinya kasus penculikan
yang berawal dari pertemanan dalam jejaring sosial. Kasus tersebut
menjadi bukti apabila kemajuan teknologi tidak dimanfaatkan untuk
hal-hal yang sesuai aturan, tentu saja akan menjadi penyebab timbulnya
pelangaran hak warga negara. Selain itu juga, kemajuan teknologi
dalam bidang produksi ternyata dapat menimbulkan dampak negatif,
misalnya munculnya pencemaran lingkungan yang bisa mengakibatkan
terganggunya kesehatan manusia.

2. Kasus Pelanggaran Hak Warga Negara


Anda tentunya pernah melihat para anak jalanan sedang mengamen di
perempatan jalan raya. Mungkin juga Anda pernah didatangi pengemis yang
meminta sumbangan. Nah, anak jalanan dan pengemis merupakan salah satu
golongan warga negara yang kurang beruntung, karena tidak bisa mendapatkan
haknya secara utuh. Kondisi yang mereka alami salah satunya disebabkan oleh
terjadinya pelanggaran terhadap hak mereka sebagai warga negara, misalnya
pelanggaran terhadap hak mereka untuk mendapatkan pendidikan sehingga
mereka menjadi putus sekolah dan akibatnya mereka menjadi anak jalanan.

18 Kelas XII SMA/SMK/MA/MAK

Di unduh dari : Bukupaket.com


Sumber: http://gmsrw12.blogspot.com
Gambar 1.6 Anak jalanan merupakan golongan warga negara yang kurang beruntung karena
tidak bisa menikmati haknya secara utuh.

Pelanggaran terhadap hak warga negara bisa kita lihat dari kondisi yang
saat ini terjadi misalnya sebagai berikut.
a. Proses penegakan hukum masih belum optimal dilakukan, misalnya
masih terjadi kasus salah tangkap, perbedaan perlakuan oknum aparat
penegak hukum terhadap para pelanggar hukum dengan dasar kekayaan
atau jabatan masih terjadi, dan sebagainya. Hal itu merupakan bukti
bahwa amanat Pasal 27 ayat (1) UUD NRI Tahun 1945 yang menyatakan
“Segala warga negara bersamaan kedudukannya di dalam hukum dan
pemerintahan dan wajib menjunjung hukum dan pemerintahan itu dengan
tidak ada kecualinya” belum sepenuhnya dilaksanakan.
b. Saat ini, tingkat kemiskinan dan angka pengangguran di negara kita
masih cukup tinggi, padahal Pasal 27 ayat (2) UUD NRI Tahun 1945
mengamanatkan bahwa “Tiap-tiap warga negara berhak atas pekerjaan
dan penghidupan yang layak bagi kemanusiaan”.
c. Makin merebaknya kasus pelanggaran hak asasi manusia seperti
pembunuhan, pemerkosaan, kekerasan dalam rumah tangga, dan
sebagainya. Padahal, Pasal 28A–28J UUD NRI Tahun 1945 menjamin
keberadaan Hak Asasi Manusia.
d. Masih terjadinya tindak kekerasan mengatasnamakan agama, misalnya
penyerangan tempat peribadatan, padahal Pasal 29 ayat (2) UUD NRI
Tahun 1945 menegaskan bahwa “negara menjamin kemerdekaan tiap-tiap
penduduk untuk memeluk agamanya masing-masing dan untuk beribadat
menurut agamanya dan kepercayaannya itu”.

Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 19

Di unduh dari : Bukupaket.com


e. Angka putus sekolah yang cukup tinggi mengindikasikan belum terlaksana
secara sepenuhnya amanat Pasal 31 ayat (1) UUD NRI Tahun 1945 yang
menyatakan bahwa “setiap warga negara berhak mendapat pendidikan”.
f. Pelanggaran hak cipta, misalnya peredaran VCD/DVD bajakan, perilaku
plagiat dalam membuat sebuah karya dan sebagainya.
Contoh-contoh yang diuraikan di atas membuktikan bahwa tidak
terpenuhinya hak warga negara dikarenakan adanya kelalaian atau
pengingkaran dalam pemenuhan kewajiban sebagaimana yang dipersyaratkan
dalam UUD NRI Tahun 1945 dan ketentuan perundang-undangan lainnya.
Hal-hal tersebut apabila tidak segera diatasi, dapat mengganggu kelancaran
proses pembangunan yang sedang dilaksanakan.

Tugas Kelompok 1.1

Bacalah berita di bawah ini bersama teman sebangkumu.

Tingginya Angka Putus Sekolah Jadi Kendala Wajib


Belajar 12 Tahun

Indonesia memiliki program Wajib Belajar (Wajar)


12 Tahun. Program ini mewajibkan anak bangsa bisa
melanjutkan sekolah hingga SMA atau SMK. Pemerintah
melalui Kemendikbud juga telah meluncurkan program ini
pada tahun pelajaran 2015/2016.
Direktur Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah,
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Dirjen
Dikdasmen Kemendikbud), Hamid Muhammad menyatakan
untuk mencapai program Wajar 12 Tahun memang tidak
mudah. Menurut dia, salah satu kendala yang dihadapi
adalah tingginya angka putus sekolah di tingkat sekolah
menengah.
Hamid mengungkapkan, sebanyak delapan persen anak
Indonesia yang berhasil menyelesaikan sekolah menengah
pertama (SMP). Namun, sejumlah siswa itu malah tidak
mampu melanjutkan pendidikannya ke tingkat selanjutnya.

20 Kelas XII SMA/SMK/MA/MAK

Di unduh dari : Bukupaket.com


Menurut Hamid, penyebab munculnya angka itu memiliki
banyak faktor. Pertama, kata dia, terkait dengan masalah
kesejahteraan keluarga.
Selain itu, Hamid menjelaskan, rendahnya harapan siswa
dan orang tua juga menjadi salah satu faktor kuat penyebab
putusnya sekolah. Mereka, lanjut dia, memiliki harapan
kecil terhadap efektivitas sekolah dalam meningkatkan
kesempatan bekerja.
Kebanyakan anak dan orang tua di Indonesia, Hamid
mengungkapkan, mereka lebih berpikir bahwa pendidikan
tidak memiliki relevansi dan manfaat yang kuat baginya.
Oleh karena itu, para orangtua pun tidak menyekolahkan
anak mereka. Mereka lebih memilih anaknya untuk bekerja
daripada melanjutkan sekolah.
“Kondisi seperti ini jelas tidak mudah,” ujar Hamid
kepada wartawan di Kantor Kemendikbud, Jakarta, Jumat
(25/9/2015).

Sumber: http://nasional.republika.co.id/berita/nasional/umum/15/09/26/

Setelah membaca kasus di atas diskusikanlah dengan teman sebangkumu


pertanyaan-pertanyaan di bawah ini.
1. Mengapa faktor ekonomi dianggap sebagai penyebab utama meningkatnya
angka putus sekolah?
2. Apabila dikaitkan dengan Pancasila, kasus tersebut merupakan
ketidaksesuaian dari sila keberapa? Berikan alasannya!
3. Adakah faktor lain selain faktor ekonomi yang menjadi penyebab
meningkatnya angka putus sekolah? Apabila ada, apa saja faktor tersebut?
4. Pada saat ini, pemerintah telah mengeluarkan berbagai kebijakan untuk
menanggulangi permasalahan ini, di antaranya dengan memberikan
Bantuan Operasional Sekolah, beasiswa, sekolah gratis, dan sebagainya.
Menurut Anda, apakah upaya pemerintah tersebut sudah berhasil?
Kemukakan indikator keberhasilannya.

Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 21

Di unduh dari : Bukupaket.com


5. Selain pemerintah, siapa lagi yang bertanggung jawab untuk mengatasi
masalah ini? Apa saja peran yang bisa ditampilkannya?
6. Apa solusi yang Anda ajukan untuk mengatasi masalah ini? Bagaimana
strateginya supaya solusi itu berhasil?
7. Kemukakan bentuk pelanggaran hak warga negara yang pernah terjadi di
daerahmu. Bagaimana solusi untuk menyelesaikannya?

3. Kasus Pengingkaran Kewajiban Warga Negara


Anda tentunya sering membaca slogan “orang bijak taat pajak”. Slogan
singkat mempunyai makna yang sangat dalam, yaitu ajakan kepada setiap
warga negara untuk memenuhi kewajibannya, salah satunya adalah membayar
pajak. Kewajiban warga negara bukan hanya membayar pajak, tetapi masih
banyak lagi bentuk lainnya seperti taat aturan, menjunjung tinggi pemerintahan,
dan bela negara. Kewajiban-kewajiban tersebut apabila dilaksanakan akan
mendukung suksesnya program pembangunan di negara ini serta mendorong
terciptanya keadilan, ketertiban, perdamaian, dan sebagainya.
Pada kenyataannya, saat ini, banyak terjadi pengingkaran terhadap
kewajiban-kewajiban warga negara. Dengan kata lain, warga negara banyak
yang tidak melaksanakan kewajibannya sebagaimana yang telah ditetapkan
oleh undang-undang. Pengingkaran tersebut biasanya disebabkan oleh
tingginya sikap egoisme yang dimiliki oleh setiap warga negara sehingga yang
ada di pikirannya hanya sebatas bagaimana cara mendapat haknya, sementara
yang menjadi kewajibannya dilupakan. Selain itu, rendahnya kesadaran
hukum warga negara juga mendorong terjadinya pengingkaran kewajiban
oleh warga negara.
Pengingkaran kewajiban warga negara banyak sekali bentuknya, mulai
dari sederhana sampai yang berat, di antaranya adalah sebagai berikut.
a. Membuang sampah sembarangan
b. Melanggar aturan berlalu lintas, misalnya tidak memakai helm, mengemudi
tetapi tidak mempunyai Surat Izin Mengemudi, tidak mematuhi rambu-
rambu lalu lintas, berkendara tetapi tidak membawa Surat Tanda Nomor
Kendaraan (STNK), dan sebagainya.
c. Merusak fasilitas negara, misalnya mencorat-coret bangunan milik umum,
merusak jaringan telepon.
d. Tidak membayar pajak kepada negara, seperti pajak bumi dan bangunan,
pajak kendaraan bermotor, retribusi parkir dan sebaganya.
e. Tidak berpartisipasi dalam usaha pertahanan dan keamanan negara,
misalnya mangkir dari kegiatan siskamling.

22 Kelas XII SMA/SMK/MA/MAK

Di unduh dari : Bukupaket.com


Pengingkaran kewajiban tersebut apabila tidak segera diatasi akan berakibat
pada proses pembangunan yang tidak lancar. Selain itu pengingkaran terhadap
kewajiban akan berakibat secara langsung terhadap pemenuhan hak warga
negara.

Tugas Kelompok 1.2


Bacalah kasus di bawah ini bersama teman sebangkumu.

Kesadaran Bayar Pajak Warga Masih Rendah

Direktur Jenderal Direktorat Jenderal Pajak Fuad


Rahmany mengatakan bahwa kesadaran warga Indonesia
untuk membayar pajak hingga saat ini masih rendah. Hal itu
terlihat dari masih minimnya jumlah wajib pajak, baik pribadi
maupun perusahaan, yang membayar pajak. “Seharusnya
ada enam juta perusahaan yang bayar pajak. Sekarang baru
520 ribu yang bayar. Sementara wajib pajak pribadi baru 30
persen yang bayar pajak,” kata Fuad saat membuka acara
seminar yang diadakan Ikatan Konsultan Pajak Indonesia di
Hotel Borobudur, Jakarta, Senin, 23 September 2013.
Padahal, menurut Fuad, pajak merupakan instrumen yang
penting dalam kehidupan bernegara. Seluruh kebutuhan
pembangunan negara, baik pembangunan infrastruktur,
belanja subsidi, dan kebutuhan belanja pegawai, dibayar
dengan uang pajak. “Tapi sebagian besar masyarakat masih
belum paham mengenai keberadaan pajak,” katanya.
Fuad berharap seluruh elemen masyarakat mau
berpartisipasi secara aktif untuk membangun negara dengan
membayar pajak. “Bangsa yang besar dan maju itu sukses
dalam perpajakan. Mereka (warganya) mau urunan,” kata
Fuad.
Jika kesadaran warga dalam membayar pajak sudah
terbangun, Fuad optimistis tax ratio akan terus tumbuh
dan pembangunan infrastruktur dapat dilakukan dengan
maksimal. “Sehingga pertumbuhan ekonomi Indonesia bisa
maju dengan pesat. Tax ratio Cina mencapai 17,5 persen.
Sedangkan Indonesia baru 12 persen. Kalau semua bayar
pajak, tax ratio Indonesia bisa mencapai 18 persen,” katanya.

Sumber: http://www.tempo.co/read/news/2013/09/23/092515799

Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 23

Di unduh dari : Bukupaket.com


Setelah membaca kasus di atas diskusikanlah dengan teman sebangkumu
pertanyaan-pertanyaan di bawah ini.
1. Apa saja yang menyebabkan rendahnya kesadaran membayar pajak?
2. Jelaskan akibat yang akan diterima negara ketika pendapatan dari pajak
terus mengalami penurunan.
3. Apabila dikaitkan dengan Pancasila, kasus tersebut merupakan
ketidaksesuaian dari sila keberapa? Berikan alasannya.
4. Apa saja solusi yang sudah dilakukan pemerintah untuk meningkatkan
kesadaran warga negara dalam membayar pajak? Bagaimana tingkat
keberhasilan dari solusi tersebut?
5. Kemukakan solusi yang Anda tawarkan untuk meningkatkan kesadaran
warga negara dalam membayar pajak dan kesadaran melaksanakan
kewajiban lainnya sebagai warga negara.
6. Kemukakan kasus lain yang berkaitan dengan pengingkaran kewajiban
warga negara yang pernah terjadi di daerahmu, serta bagaimana proses
penyelesaiannya.

D. Penanganan Pelanggaran Hak dan Pengingkaran


Kewajiban Warga Negara
1. Upaya Pemerintah dalam Penanganan Kasus Pelanggaran Hak dan
Pengingkaran Kewajiban Warga Negara
Mencegah lebih baik daripada mengobati. Pernyataan itu tentunya sudah
sering Anda dengar. Pernyataan tersebut sangat relevan dalam proses penegakan
hak dan kewajiban warga negara. Tindakan terbaik dalam penegakan hak
dan kewajiban warga adalah dengan mencegah timbulnya semua faktor
penyebab dari pelanggaran hak dan pengingkaran kewajiban warga negara.
Apabila faktor penyebabnya tidak muncul, pelanggaran hak dan pengingkaran
kewajiban warga negara dapat diminimalisasi atau bahkan dihilangkan.
Berikut ini upaya pencegahan yang dapat dilakukan untuk mengatasi
berbagai kasus pelanggaran hak dan pengingkaran kewajiban warga negara.
a. Supremasi hukum dan demokrasi harus ditegakkan. Pendekatan hukum
dan pendekatan dialogis harus dikemukakan dalam rangka melibatkan
partisipasi masyarakat dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Para
pejabat penegak hukum harus memenuhi kewajiban dengan memberikan
pelayanan yang baik dan adil kepada masyarakat, memberikan perlindungan

24 Kelas XII SMA/SMK/MA/MAK

Di unduh dari : Bukupaket.com


kepada setiap orang dari
perbuatan melawan hukum, dan Info Kewarganegaraan
menghindari tindakan kekerasan
yang melawan hukum dalam Dalam hubungannya dengan
rangka menegakkan hukum. penegakan hak dan kewajiban warga
b. Mengoptimalkan peran lembaga- negara, Pancasila mengajarkan:
lembaga selain lembaga tinggi 1. Sesungguhnya Tuhan YME adalah
pencipta alam semesta.
negara yang berwenang dalam
2. Manusia adalah makhluk Tuhan
penegakan hak dan kewajiban YME yang mendapat anugerah-Nya
warga negara seperti Komisi berupa kehidupan, kebebasan dan
Pemberantasan Korupsi (KPK), harta milik.
Lembaga Ombudsman Republik 3. Sebagai makhluk yang mempunyai
Indonesia, Komisi Nasional martabat luhur, manusia
Hak Asasi Manusia (Komnas mengemban kewajiban hidupnya,
HAM), Komisi Perlindungan yaitu:
Anak Indonesia (KPAI), dan a. berterima kasih, berbakti dan
Komisi Nasional Anti Kekerasan bertakwa kepada-Nya;
terhadap Perempuan (Komnas b. mencintai sesama manusia;
c. memelihara dan menghargai
Perempuan).
hak hidup, hak kemerdekaan
c. Meningkatkan kualitas pelayanan dan hak memiliki sesuatu; serta
publik untuk mencegah terjadinya d. menyadari pelaksanaan hukum
berbagai bentuk pelanggaran hak yang berlaku.
dan pengingkaran kewajiban
warga negara oleh pemerintah.
d. Meningkatkan pengawasan dari masyarakat dan lembaga-lembaga politik
terhadap setiap upaya penegakan hak dan kewajiban warga negara.
e. Meningkatkan penyebarluasan prinsip-prinsip kesadaran bernegara kepada
masyarakat melalui lembaga pendidikan formal (sekolah/perguruan tinggi)
maupun non-formal (kegiatan-kegiatan keagamaan dan kursus-kursus).
f. Meningkatkan profesionalisme lembaga keamanan dan pertahanan negara.
g. Meningkatkan kerja sama yang harmonis antarkelompok atau golongan
dalam masyarakat agar mampu saling memahami dan menghormati
keyakinan dan pendapat masing-masing.
Selain melakukan upaya pencegahan, pemerintah juga menangani berbagai
kasus yang sudah terjadi. Tindakan penanganan dilakukan oleh lembaga-
lembaga negara yang mempunyai fungsi utama untuk menegakkan hukum,
seperti berikut.

Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 25

Di unduh dari : Bukupaket.com


a. Kepolisian melakukan penanganan terhadap kasus-kasus yang berkaitan
dengan pelanggaran terhadap hak warga negara untuk mendapatkan rasa
aman, seperti penangkapan pelaku tindak pidana umum (pembunuhan,
perampokan, penganiayaan dan sebagainya) dan tindak pidana terorisme.
Selain itu kepolisian juga menangani kasus-kasus yang berkaitan dengan
pelanggaran peraturan lalu lintas.
b. Tentara Nasional Indonesia melakukan penanganan terhadap kasus-kasus
yang berkaitan dengan gerakan separatisme, ancaman keamanan dari luar
dan sebagainya.
c. Komisi Pemberantasan Korupsi melakukan penanganan terhadap kasus-
kasus korupsi dan penyalahgunaan keuangan negara.
d. Lembaga peradilan melakukan perannya untuk menjatuhkan vonis atas
kasus pelanggaran hak dan pengingkaran kewajiban warga negara.

Tugas Mandiri 1.4


Berbagai upaya telah dilakukan oleh pemerintah untuk menangani berbagai
kasus pelanggaran hak dan pengingkaran kewajiban warga negara. Akan tetapi,
sampai sekarang kasus-kasus tersebut masih terjadi, seperti masih tingginya
angka putus sekolah dan pengangguran, kurangnya kesadaran masyarakat
untuk membayar pajak. Nah sekaitan dengan hal tersebut, jawablah pertanyaan
berikut:
1. Mengapa kasus pelanggaran hak dan pengingkaran kewajiban warga
negara masih terjadi?
2. Siapa yang harus bertanggung jawab untuk mencegah terjadinya kasus-
kasus pelanggaran hak dan pengingkaran kewajiban warga negara?
3. Apa saja solusi yang Anda ajukan untuk mencegah terjadinya kasus-kasus
pelanggaran hak dan pengingkaran kewajiban warga negara?

2. Membangun Partisipasi Masyarakat dalam Pencegahan Terjadinya


Pelanggaran Hak dan Pengingkaran Kewajiban Warga Negara
Upaya pencegahan dan penanganan pelanggaran hak dan pengingkaran
kewajiban warga negara yang dilakukan oleh pemerintah tidak akan berhasil
tanpa didukung oleh sikap dan perilaku warga negaranya yang mencerminkan
penegakan hak dan kewajiban warga negara. Sebagai warga negara dari
bangsa dan negara yang beradab sudah sepantasnya sikap dan perilaku kita
mencerminkan sosok manusia beradab yang selalu menghormati keberadaan
orang lain. Sikap tersebut dapat Anda tampilkan dalam perilaku di lingkungan
keluarga, sekolah, masyarakat, bangsa, dan negara.

26 Kelas XII SMA/SMK/MA/MAK

Di unduh dari : Bukupaket.com


Tugas Kelompok 1.3
Lakukanlah identifikasi contoh perilaku yang dapat Anda tampilkan,
sebagai bentuk dukungan terhadap upaya pencegahan terjadinya pelanggaran
hak dan pengingkaran kewajiban warga negara.

Lingkungan Lingkungan Lingkungan Lingkungan


keluarga sekolah masyarakat bangsa dan negara

Refleksi

Setelah Anda menganalisis kasus-kasus pelanggaran hak dan pengingkaran


kewajiban warga negara, tentunya Anda semakin yakin bahwa hak dan
kewajiban dalam pelaksanaannya harus seimbang. Nah, coba sekarang
renungkanlah hal-hal berikut serta cobalah berikan jawabannya. Setelah
mampu Anda jawab, kemudian amalkanlah dalam kehidupanmu sehari-hari.
1. Bila Anda berbuat sewenang-wenang, siapakah yang dirugikan? Jika
demikian, bagaimana keharusannya?
2. Pelanggaran hak cipta dalam bentuk penjualan VCD/DVD bajakan sangat
merugikan pemegang hak ciptanya. Atas kejadian tersebut, bagaimana
sikap Anda ketika menemukan barang-barang bajakan diperjualbelikan?
3. Coba kemukakan hak dan kewajiban yang ada di pundakmu sehubungan
dengan kedudukanmu sebagai seorang anak, pelajar, kakak atau adik,
warga kota atau desa dimana Anda bertempat tinggal?
4. Apa yang akan Anda lakukan apabila melanggar hak orang lain dan
mengabaikan kewajiban?

Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 27

Di unduh dari : Bukupaket.com


Rangkuman

1. Kata Kunci
Kata kunci yang harus Anda pahami dalam mempelajari materi pada
bab ini adalah warga negara, hak warga negara dan kewajiban
warga negara.
2. Intisari Materi
a. Hak merupakan sesuatu yang harus diterima oleh setiap orang.
Dalam diri setiap orang melekat hak asasi manusia dan hak
warga negara. Hak asasi bersifat universal tanpa melihat status
kewarganegaraan, sedangkan hak warga negara dibatasi oleh
status kewarganegaraan seseorang.
b. Kewajiban secara sederhana dapat diartikan sebagai segala
sesuatu yang harus dilaksanakan dengan penuh tanggung jawab.
Dengan demikian kewajiban warga negara dapat diartikan sebagai
tindakan atau perbuatan yang harus dilakukan oleh seorang warga
negara sebagaimana di atur dalam ketentuan perundang-undangan
yang berlaku.
c. Hak dan kewajiban warga negara merupakan dua hal yang saling
berkaitan. Keduanya memiliki hubungan kausalitas atau hubungan
sebab akibat. Seseorang mendapatkan haknya, dikarenakan
dipenuhinya kewajiban yang menjadi tanggung jawabnya.
d. Pelanggaran hak warga negara terjadi ketika warga negara tidak
dapat menikmati atau memperoleh haknya sebagaimana mestinya
yang ditetapkan oleh undang-undang. Pelanggaran hak warga
negara merupakan akibat dari adanya pelalaian atau pengingkaran
terhadap kewajiban baik yang dilakukan oleh pemerintah maupun
oleh warga negara sendiri.
e. Pelanggaran hak dan pengingkaran kewajiban warga negara
biasanya disebakan oleh tingginya sikap egoisme yang dimiliki
oleh setiap warga negara, sehingga yang ada di pikirannya hanya
sebatas bagaimana cara mendapat haknya, sementara yang
menjadi kewajibannya dilupakan. Selain itu, rendahnya kesadaran
hukum warga negara juga mendorong terjadinya pelanggaran dan
pengingkaran kewajiban oleh warga negara.
f. Tindakan terbaik dalam penegakan hak dan kewajiban warga
negara adalah dengan mencegah timbulnya semua faktor penyebab
dari pelanggaran hak dan pengingkaran kewajiban warga negara.
Apabila faktor penyebabnya tidak muncul, pelanggaran hak dan
pengingkaran kewajiban warga negara dapat diminimalisir atau
bahkan dihilangkan.

28 Kelas XII SMA/SMK/MA/MAK

Di unduh dari : Bukupaket.com


Penilaian Diri

1. Penilaian Sikap
Nah, coba sekarang Anda renungi diri masing-masing, apakah perilaku
Anda telah mencerminkan sebagai warga negara yang selalu menyeimbangkan
hak dan kewajiban? Bacalah daftar perilaku di bawah ini, kemudian isi kolom
kegiatan dengan rutinitas yang biasa dilakukan apakah selalu, sering, kadang-
kadang, dan tidak pernah dengan tanda silang (x). Ingat Anda harus mengisinya
sesuai dengan keadaan yang sebenarnya.
Kadang- Tidak
No. Contoh Perilaku Selalu Sering Alasan
kadang Pernah
Membayar iuran kas
1.
kelas tepat waktu

Melaksanakan piket
2.
kebersihan
Mencantumkan
sumber informasi
3.
pada saat mengutip
pendapat orang lain
Mengikuti kegiatan
4.
pemilihan umum

Tidak nyontek ketika


5.
ulangan

Memakai helm pada


6.
saat mengendari motor
Berjalan di trotoar
7. pada saat berjalan kaki
di samping jalan raya
Beribadah tepat pada
8.
waktunya
Tidak masuk sekolah
9. tanpa keterangan yang
jelas

Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 29

Di unduh dari : Bukupaket.com


Kadang- Tidak
No. Contoh Perilaku Selalu Sering Alasan
kadang Pernah
Berbicara pada saat
10. menjadi peserta
upacara bendera
2. Pemahaman Materi
Dalam mempelajari materi pada bab ini, tentu saja ada materi yang dengan
mudah Anda pahami, ada juga yang sulit Anda pahami. Oleh karena itu,
lakukanlah penilaian diri atas pemahaman Anda terhadap materi pada bab
ini dengan memberikan tanda ceklist (√) pada kolom paham sekali, paham
sebagian, dan belum paham.
Paham Paham Belum
No. Sub-Materi Pokok
Sekali Sebagian Paham
Makna hak dan kewajiban warga
1.
negara
Substansi hak dan kewajiban warga
negara dalam Pancasila
a. Hak dan kewajiban warga negara
dalam nilai ideal sila-sila Pancasila
b. Hak dan kewajiban warga negara
2.
dalam nilai instrumental sila-sila
Pancasila
c. Hak dan kewajiban warga negara
dalam nilai praksis sila-sila
Pancasila

Kasus pelanggaran hak dan


pengingkaran kewajiban warga negara
a. penyebab terjadinya pelanggaran
hak dan pengingkaran kewajiban
3. warga negara
b. Kasus pelanggaran hak warga
negara
c. Kasus pengingkaran kewajiban
warga negara

30 Kelas XII SMA/SMK/MA/MAK

Di unduh dari : Bukupaket.com


Paham Paham Belum
No. Sub-Materi Pokok
Sekali Sebagian Paham
Penanganan pelanggaran hak dan
pengingkaran kewajiban warga negara
a. Upaya pemerintah dalam
penanganan kasus pelanggaran
hak dan pengingkaran kewajiban
4.
warga negara
b. Membangun partisipasi
masyarakat dalam pencegahan
terjadinya pelanggaran hak dan
kewajiban warga negara

Apabila pemahaman Anda berada pada kategori paham sekali mintalah


materi pengayaan kepada guru untuk menambah wawasan Anda, sedangkan
apabila pemahaman Anda berada pada kategori paham sebagian dan belum
paham coba bertanyalah kepada guru serta mintalah penjelasan lebih lengkap,
supaya Anda cepat memahami materi pembelajaran yang sebelumnya kurang
atau belum memahaminya.

Proyek Kewarganegaraan

Mari Meneliti Kepustakaan


1. Kelas dibagi ke dalam 4 kelompok besar.
2. Siswa mencari informasi yang dibutuhkan secara bekerja sama dalam
kelompoknya masing-masing.
3. Setiap kelompok memilih literatur (buku, jurnal, majalah, koran, buletin,
dan internet) yang memuat topik:
a. Permasalahan peredaran VCD/DVD bajakan yang melanggar hak cipta.
b. Angka pengangguran yang masih tinggi di Indonesia.
c. Rendahnya kesadaran warga negara dalam membayar pajak.
d. Hukuman yang masih rendah bagi para koruptor.
e. Angka putus sekolah yang masih tinggi.
f. Pelanggaran rambu-rambu lalu lintas yang masih sering terjadi.
4. Setiap kelompok mengkaji dan mencatat informasi yang didapat melalui
berbagai literatur (buku, jurnal, majalah, koran, buletin dan internet) yang
dipilih berkaitan dengan materi yang dibelajarkan.

Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 31

Di unduh dari : Bukupaket.com


5. Setiap kelompok harus membuat laporan hasil inkuiri kepustakaannya.
6. Setiap kelompok mempresentasikan laporan hasil inkuiri kepustakaan
secara panel dalam diskusi kelas.
7. Setiap kelompok menanggapi setiap pemaparan laporan yang dilontarkan
oleh kelompok lain.
8. Setiap kelompok menyimpulkan laporan hasil inkuiri kepustakaannya
setelah mendapatkan masukan dari kelompok lain.

Uji Kompetensi Bab 1

Jawablah soal-soal di bawah ini secara jelas dan akurat.


1. Jelaskan konsep hak asasi, hak warga negara, kewajiban asasi, dan
kewajiban warga negara. Uraikan perbedaan dan persamaan konsep-
konsep tersebut!
2. Kemukakan hak dan kewajiban warga negara yang terdapat dalam UUD
NRI Tahun 1945!
3. Jelaskan faktor-faktor penyebab terjadi pelanggaran hak dan pengingkaran
kewajiban warga negara baik yang bersifat internal maupun eksternal!
4. Menurut Anda, apa yang harus dilakukan pemerintah dalam menyelesaikan
persoalan pelanggaran hak dan pengingkaran kewajiban sebagai warga
negara?
5. Bagaimanakah cara Anda untuk menghindari melakukan pelanggaran
terhadap hak orang lain dan pengingkaran terhadap kewajiban dalam
kehidupan sehari-hari?

32 Kelas XII SMA/SMK/MA/MAK

Di unduh dari : Bukupaket.com

Anda mungkin juga menyukai