com
EDISI REVISI 2018
SMA/MA/
SMK/MAK
KELAS
XII
Di unduh dari : Bukupaket.com
Hak Cipta © 2018 pada Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
Dilindungi Undang-Undang
Disklaimer: Buku ini merupakan buku siswa yang dipersiapkan Pemerintah dalam rangka
implementasi Kurikulum 2013. Buku siswa ini disusun dan ditelaah oleh berbagai pihak di
bawah koordinasi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, dan dipergunakan dalam tahap
awal penerapan Kurikulum 2013. Buku ini merupakan “dokumen hidup” yang senantiasa
diperbaiki, diperbarui, dan dimutakhirkan sesuai dengan dinamika kebutuhan dan perubahan
zaman. Masukan dari berbagai kalangan diharapkan dapat meningkatkan kualitas buku ini.
600
Tim Penulis
1. Pengantar. Bagian ini terdapat pada awal setiap bab, fungsinya untuk
memberikan gambaran awal mengenai materi pembelajaran yang akan
Anda pelajari. Oleh karena itu, Anda akan disuguhi gambar atau lagu yang
tentunya akan semakin mendorong Anda untuk lebih tahu lagi materi yang
dipelajari pada bab tersebut.
3. Tugas Mandiri dan Kelompok. Bagian ini mengajak Anda berlatih baik
secara mandiri atau berkelompok untuk menyelesaikan berbagai tugas,
baik dengan cara membaca berbagai literatur/buku, menganalisis suatu
kasus, melakukan pengamatan terhadap berbagai peristiwa yang sedang
terjadi di lingkungan sekitar ataupun melakukan wawancara dengan para
tokoh masyarakat atau aparatur negara.
4. Refleksi. Melalui bagian ini, Anda diajak untuk mengevaluasi diri serta
merenungkan apa saja saja yang telah Anda berikan atau lakukan untuk
kemajuan bangsa dan negara.
6. Penilaian Diri. Bagian ini untuk mengukur kesesuaian sikap dan perilaku
Anda sebagai warga negara, serta penilaian atas pemahaman materi
pembelajaran. Oleh karena itu, Anda diajak untuk menilai diri sendiri dengan
memberikan argumen atas nilai yang Anda tetapkan serta mengklarifikasi
nilai-nilai yang berkembang di masyarakat melalui wacana yang dibaca.
10. Glosarium. Bagian ini melengkapi buku supaya Anda tidak bingung ketika
menemukan berbagai kata asing atau kata yang sulit dipahami, sehingga
mempermudah Anda untuk memahami materi secara keseluruhan.
Selamat ya, Anda sekarang sudah duduk di kelas XII. Ini berarti Anda
tinggal satu tahun lagi belajar di jenjang SMA/SMK/MA/MAK. Dengan kata
lain, sebentar lagi Anda akan menyelesaikan proses pendidikan di jenjang
pendidikan menengah. Hal tersebut bisa terwujud tentu saja bergantung pada
usaha Anda dalam mengatasi berbagai tantangan dan rintangan yang akan
Anda hadapi di kelas XII. Oleh karena itu, Anda harus meningkatkan kuantitas
dan kualitas belajar, serta jangan lupa senantiasa berdoa kepada Tuhan Yang
Maha Esa dengan sungguh-sungguh setiap akan memulai dan mengakhiri
aktivitas sehari-hari termasuk kegiatan pembelajaran.
Pada bab ini, Anda akan diajak untuk menganalisis kasus pelanggaran hak
dan pengingkaran kewajiban warga negara. Di akhir pembelajaran pada bab
ini, diharapkan Anda menjadi warga negara yang selalu menyeimbangkan hak
dan kewajiban. Dengan kata lain, Anda menjadi warga negara yang selalu
mendahulukan kewajiban daripada hak. Anda baru menuntut hak, setelah
kewajiban dilakukan.
Sebagai tahap awal pembelajaran pada bab ini, cermatilah berita di bawah
ini.
3. Coba Anda rumuskan makna hak dan kewajiban warga negara berdasarkan
pendapat sendiri.
b. Sila Kemanusiaan yang Adil dan Beradab menempatkan hak setiap warga
negara pada kedudukan yang sama dalam hukum serta memiliki hak-hak
yang sama untuk mendapat jaminan dan perlindungan hukum. Adapun
kewajiban warga negara yang tersirat dalam sila kedua ini di antaranya
kewajiban untuk:
1) memperlakukan orang lain sesuai harkat dan martabatnya sebagai
makhluk ciptaan Tuhan Yang Maha Esa;
2) mengakui persamaan derajat, hak, dan kewajiban setiap manusia
tanpa membeda-bedakan suku, keturunan, agama, jenis kelamin, dan
sebagainya;
3) mengembangkan sikap saling mencintai sesama manusia, tenggang
rasa, dan tidak semena-mena kepada orang lain; serta
4) melakukan berbagai kegiatan kemanusiaan.
Sumber: www.dpr.go.id
Gambar 1.1 Musyawarah mufakat menjadi salah satu kewajiban warga negara dalam
mengambil keputusan
Kewajiban Warga
No. Sila Pancasila Hak Warga Negara
Negara
Ketuhanan Yang Maha
1.
Esa
Kemanusiaan yang Adil
2.
dan Beradab
3. Persatuan Indonesia
Kerakyatan yang
Dipimpin oleh Hikmat
4. Kebijaksanaan dalam
Permusyawaratan/
Perwakilan
Keadilan Sosial
5. bagi Seluruh Rakyat
Indonesia
Apabila Anda telaah UUD NRI Tahun 1945, baik naskah sebelum ataupun
setelah perubahan, Anda akan mudah menemukan ketentuan mengenai warga
negara dengan segala hal yang melekat pada dirinya. Ketentuan tersebut
dapat Anda identifikasi mulai dari Pasal 26 sampai Pasal 34. Dalam ketentuan
tersebut, diatur mengenai jenis hak dan kewajiban warga negara Indonesia.
Berikut ini diuraikan beberapa jenis hak dan kewajiban yang diatur dalam
UUD NRI Tahun 1945.
a. Hak atas Kewarganegaraan
Siapakah yang menjadi warga negara dan penduduk Indonesia? Pasal 26
ayat (1) dan (2) dengan tegas menjawab pertanyaan tersebut. Berdasarkan
ketentuan pasal tersebut, yang menjadi warga negara ialah orang-orang bangsa
Indonesia asli dan orang-orang bangsa lain yang disahkan dengan undang-
undang sebagai warga negara. Adapun yang menjadi penduduk Indonesia ialah
warga negara Indonesia dan orang asing yang bertempat tinggal di Indonesia.
Pasal 26 merupakan jaminan atas hak setiap orang untuk mendapatkan status
kewarganegaraannya yang tidak dapat dicabut secara semena-mena.
b. Kesamaan Kedudukan dalam Hukum dan Pemerintahan
Negara Republik Indonesia menganut asas bahwa setiap warga negara
mempunyai kedudukan yang sama dihadapan hukum dan pemerintahan.
Pasal 27 ayat (1) menyatakan bahwa “Segala warga negara bersamaan
kedudukannya di dalam hukum dan pemerintahan dan wajib menjunjung
hukum dan pemerintahan itu dengan tidak ada kecualinya”. Hal ini
menunjukkan adanya keseimbangan antara hak dan kewajiban dan tidak
adanya diskriminasi di antara warga negara mengenai kedua hal ini. Pasal 27
ayat (1) merupakan jaminan hak warga negara atas kedudukan sama dalam
hukum dan pemerintahan, serta merupakan kewajiban warga negara untuk
menjunjung hukum dan pemerintahan.
c. Hak atas Pekerjaan dan Penghidupan yang Layak Bagi Kemanusiaan
Pasal 27 ayat (2) menyatakan bahwa “Tiap-tiap warga negara berhak
atas pekerjaan dan penghidupan yang layak bagi kemanusiaan”. Berbagai
peraturan perundang-undangan yang mengatur hal ini, seperti yang terdapat
dalam undang-undang agraria, perkoperasian, penanaman modal, sistem
pendidikan nasional, tenaga kerja, perbankan, dan sebagainya yang bertujuan
menciptakan lapangan kerja agar warga negara memperoleh penghidupan
layak.
Sumber: http://www.pikiran-rakyat.com
Gambar 1.3 Setiap warga negara berhak berkumpul, mengemukakan pendapat dan pikirannya
Sumber: http://visitpAndaan.wordpress.com
Gambar 1.4 Siskamling merupakan perwujudan kewajiban warga negara dalam bidang pertahanan dan
keamanan
Sumber: h p://jenisbudayaindonesia.blogspot.
com
Gambar 1.5 Setiap warga negara berhak untuk
mengembangkan budaya daerahnya
k. Kesejahteraan Sosial
Masalah kesejahteraan sosial dalam UUD RI Tahun 1945 diatur dalam
Pasal 34. Pasal ini terdiri atas empat ayat, yaitu sebagai berikut.
(1) Fakir miskin dan anak-anak yang terlantar dipelihara oleh negara.
(2) Negara mengembangkan sistem jaminan sosial bagi seluruah rakyat dan
memberdayakan masyarakat yang lemah dan tidak mampu sesuai dengan
martabat kemanusiaan.
(3) Negara bertanggung jawab atas penyediaan fasilitas pelayanan kesehatan
dan fasilitas pelayanan umum yang layak.
(4) Ketentuan lebih lanjut mengenai pelaksanaan pasal ini diatur dalam
undang-undang.
1.
2.
3.
4.
5.
dst.
1.
2.
3.
4.
5.
dst.
d. Penyalahgunaan kekuasaan.
Di dalam masyarakat terdapat banyak kekuasaan yang berlaku. Kekuasaan
di sini tidak hanya menunjuk pada kekuasaan pemerintah, tetapi juga
bentuk-bentuk kekuasaan lain yang terdapat di dalam masyarakat. Salah
f. Penyalahgunaan teknologi.
Kemajuan teknologi dapat memberikan pengaruh yang positif, tetapi
bisa juga memberikan pengaruh negatif bahkan dapat memicu timbulnya
kejahatan. Anda tentunya pernah mendengar terjadinya kasus penculikan
yang berawal dari pertemanan dalam jejaring sosial. Kasus tersebut
menjadi bukti apabila kemajuan teknologi tidak dimanfaatkan untuk
hal-hal yang sesuai aturan, tentu saja akan menjadi penyebab timbulnya
pelangaran hak warga negara. Selain itu juga, kemajuan teknologi
dalam bidang produksi ternyata dapat menimbulkan dampak negatif,
misalnya munculnya pencemaran lingkungan yang bisa mengakibatkan
terganggunya kesehatan manusia.
Pelanggaran terhadap hak warga negara bisa kita lihat dari kondisi yang
saat ini terjadi misalnya sebagai berikut.
a. Proses penegakan hukum masih belum optimal dilakukan, misalnya
masih terjadi kasus salah tangkap, perbedaan perlakuan oknum aparat
penegak hukum terhadap para pelanggar hukum dengan dasar kekayaan
atau jabatan masih terjadi, dan sebagainya. Hal itu merupakan bukti
bahwa amanat Pasal 27 ayat (1) UUD NRI Tahun 1945 yang menyatakan
“Segala warga negara bersamaan kedudukannya di dalam hukum dan
pemerintahan dan wajib menjunjung hukum dan pemerintahan itu dengan
tidak ada kecualinya” belum sepenuhnya dilaksanakan.
b. Saat ini, tingkat kemiskinan dan angka pengangguran di negara kita
masih cukup tinggi, padahal Pasal 27 ayat (2) UUD NRI Tahun 1945
mengamanatkan bahwa “Tiap-tiap warga negara berhak atas pekerjaan
dan penghidupan yang layak bagi kemanusiaan”.
c. Makin merebaknya kasus pelanggaran hak asasi manusia seperti
pembunuhan, pemerkosaan, kekerasan dalam rumah tangga, dan
sebagainya. Padahal, Pasal 28A–28J UUD NRI Tahun 1945 menjamin
keberadaan Hak Asasi Manusia.
d. Masih terjadinya tindak kekerasan mengatasnamakan agama, misalnya
penyerangan tempat peribadatan, padahal Pasal 29 ayat (2) UUD NRI
Tahun 1945 menegaskan bahwa “negara menjamin kemerdekaan tiap-tiap
penduduk untuk memeluk agamanya masing-masing dan untuk beribadat
menurut agamanya dan kepercayaannya itu”.
Sumber: http://nasional.republika.co.id/berita/nasional/umum/15/09/26/
Sumber: http://www.tempo.co/read/news/2013/09/23/092515799
Refleksi
1. Kata Kunci
Kata kunci yang harus Anda pahami dalam mempelajari materi pada
bab ini adalah warga negara, hak warga negara dan kewajiban
warga negara.
2. Intisari Materi
a. Hak merupakan sesuatu yang harus diterima oleh setiap orang.
Dalam diri setiap orang melekat hak asasi manusia dan hak
warga negara. Hak asasi bersifat universal tanpa melihat status
kewarganegaraan, sedangkan hak warga negara dibatasi oleh
status kewarganegaraan seseorang.
b. Kewajiban secara sederhana dapat diartikan sebagai segala
sesuatu yang harus dilaksanakan dengan penuh tanggung jawab.
Dengan demikian kewajiban warga negara dapat diartikan sebagai
tindakan atau perbuatan yang harus dilakukan oleh seorang warga
negara sebagaimana di atur dalam ketentuan perundang-undangan
yang berlaku.
c. Hak dan kewajiban warga negara merupakan dua hal yang saling
berkaitan. Keduanya memiliki hubungan kausalitas atau hubungan
sebab akibat. Seseorang mendapatkan haknya, dikarenakan
dipenuhinya kewajiban yang menjadi tanggung jawabnya.
d. Pelanggaran hak warga negara terjadi ketika warga negara tidak
dapat menikmati atau memperoleh haknya sebagaimana mestinya
yang ditetapkan oleh undang-undang. Pelanggaran hak warga
negara merupakan akibat dari adanya pelalaian atau pengingkaran
terhadap kewajiban baik yang dilakukan oleh pemerintah maupun
oleh warga negara sendiri.
e. Pelanggaran hak dan pengingkaran kewajiban warga negara
biasanya disebakan oleh tingginya sikap egoisme yang dimiliki
oleh setiap warga negara, sehingga yang ada di pikirannya hanya
sebatas bagaimana cara mendapat haknya, sementara yang
menjadi kewajibannya dilupakan. Selain itu, rendahnya kesadaran
hukum warga negara juga mendorong terjadinya pelanggaran dan
pengingkaran kewajiban oleh warga negara.
f. Tindakan terbaik dalam penegakan hak dan kewajiban warga
negara adalah dengan mencegah timbulnya semua faktor penyebab
dari pelanggaran hak dan pengingkaran kewajiban warga negara.
Apabila faktor penyebabnya tidak muncul, pelanggaran hak dan
pengingkaran kewajiban warga negara dapat diminimalisir atau
bahkan dihilangkan.
1. Penilaian Sikap
Nah, coba sekarang Anda renungi diri masing-masing, apakah perilaku
Anda telah mencerminkan sebagai warga negara yang selalu menyeimbangkan
hak dan kewajiban? Bacalah daftar perilaku di bawah ini, kemudian isi kolom
kegiatan dengan rutinitas yang biasa dilakukan apakah selalu, sering, kadang-
kadang, dan tidak pernah dengan tanda silang (x). Ingat Anda harus mengisinya
sesuai dengan keadaan yang sebenarnya.
Kadang- Tidak
No. Contoh Perilaku Selalu Sering Alasan
kadang Pernah
Membayar iuran kas
1.
kelas tepat waktu
Melaksanakan piket
2.
kebersihan
Mencantumkan
sumber informasi
3.
pada saat mengutip
pendapat orang lain
Mengikuti kegiatan
4.
pemilihan umum
Proyek Kewarganegaraan