Anda di halaman 1dari 27

LAPORAN HASIL OBSERVASI TEKNOLOGI

PENGECATAN
DI BENGKEL BODY REPAIR
“ MASAGUNG “

Disusun Oleh :
Yusan Alfi Rohman Wahid (16050524003)
Mochammad Ariska (16050524007)
Farid Indra Aziz (16050524013)
Achmad Mukhdor (16050524025)

Dosen Pembimbing :
Firman Yasa Utama, S.Pd, M.T.

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK MESIN


JURUSAN TEKNIK MESIN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA
2018

i
PENGESAHAN LAPORAN OBSERVASI LAPANGAN
Telah melaksanakan Studi Ekskursi/Observasi Lapangan,
Mata Kuliah Teknologi Pengecatan
Program Studi S1 Pendidikan Teknik Mesin
Jurusan Teknik Mesin - Fakultas Teknik
Universitas Negeri Surabaya

Nama DUDI/Instansi : MASAGUNG


Alamat : Jl. Kedungdoro No. 50-52A, Sawahan, Kec.
Sawahan, Kota SBY, Jawa Timur 60251
Nomor Telepon : 031-5322060
Waktu Pelaksanaan : 5 Oktober 2018 dan 6 Oktober 2018
Anggota Tim :
: Yusan Alfi R.W (16050524003)
: Mochamad Ariska (16050524007)
: Farid Indra Aziz (16050524013)
: Achmad Mukhdor (16050524025)

Surabaya,10-12-2018
HRD Masagung, Tim Observer,

Stefen Anggrat Farid Indra Aziz


NIM. 16050524013

Mengetahui,
Dosen Mata Kuliah,

Firman Yasa Utama, S.Pd, MT


NIDN. 0726028202

ii
iii
KATA PENGANTAR

Puji syukur marilah senantiasa kita haturkan atas kehadirat Allah SWT
yang senantiasa memberikan kelapangan kepada kita. Sehingga kami dapat
menyelesaikan laporan observasi Mata Kuliah Teknologi Pengecatan yang
diampu oleh Bapak Firman Yasa Utama, S.Pd, M.T, yang merupakan salah satu
syarat kelulusan dari mata kuliah Teknologi Pengecatan. Teknologi Pengecatan
merupakan mata kuliah yang secara umum berisi materi tentang bagaimana cara
melakukan pengecatan atau body repair suatu kendaran otomotif. Dalam
realitasnya mahasiswa dituntut tidak hanya sekedar tahu mengenai masalah
pengecatan saja tetapi juga sedikit banyak mampu mengaplikasikan ilmu yang
didapatkan. Terlebih di era yang berbasis kompetensi ini tiap individu mahasiswa
harus senantiasa mampu mengikuti perkembangan didunia keteknikan. Oleh sebab
itu, dilaksanakanlah program observasi bengkel guna sebagai sarana
mengembangkan kemampuan mahasiswa. Laporan ini adalah hasil observasi
lapangan yang dilaksanakan di bengkel bodi repair MASAGUNG yang
beralamatkan di Kedungdoro. Dan akhirnya dengan kerja keras dan bantuan dari
berbagai pihak laporan ini terselesaikan, untuk itu ucapan terima kasih ini kami
tujukan kepada:
1. HRD Bengkel Body Repair ”MASAGUNG”
2. Dosen pengampu mata kuliah Teknologi Pengecatan, Bapak
Firman Yasa Utama, S.Pd, M.T. atas bimbingannya
3. Teman – teman kelompok kami yang kami banggakan.
Demikian, semoga laporan ini dapat menjadi salah satu sumber
pengetahuan yang bermanfaat bagi mahasiswa atau pembaca. Kritik dan saran
yang bersifat konstruktif kami harapkan demi perbaikan kedepan. Akhir kata kami
ucapkan terima kasih.
Surabaya, 5 November 2018

Atas nama kelompok

iv
DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL ......................................................................................... i


HALAMAN PENGESAHAN ............................................................................... ii
KATA PENGANTAR .......................................................................................... iii
DAFTAR ISI ......................................................................................................... iv
BAB I PENDAHULUAN ..................................................................................... 1
LATAR BELAKANG ....................................................................................... 1
TUJUAN OBSERVASI ..................................................................................... 1
MANFAAT KEGIATAN .................................................................................. 2
DASAR PEMILIHAN TEMPAT ...................................................................... 2
WAKTU PELAKSANAAN .............................................................................. 3
LOKASI OBSERVASI DAN PROFIL BENGKEL .......................................... 3
METODE PENGUMPULAN DATA ................................................................ 4
PEMBATASAN MASALAH ............................................................................ 4
BAB II TINJAUAN PUSTAKA........................................................................... 5
DODOK ............................................................................................................. 5
PENDEMPULAN .............................................................................................. 5
PENGECATAN ................................................................................................. 6
PEMOLESAN .................................................................................................... 7
BAB III METODE PENELITIAN........................................................................ 9
METODE PENGUMPULAN DATA ................................................................ 9
JENIS KERUSAKAN ........................................................................................ 9
PEMBATASAN MASALAH ............................................................................ 9
BAB IV PERBAIKAN BODY DAN KENDARAAN ......................................... 10
TAHAPAN LANGKAH PENGERJAAN ......................................................... 10
MANAJEMEN SERVIS .................................................................................... 16
ESTIMASI BIAYA DAN ASS.......................................................................... 20
BAB V PENUTUP ................................................................................................ 21
KESIMPULAN & SARAN ............................................................................... 21
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 22

v
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Kendaraan merupakan sebuah inovasi dari sebuah sarana transportasi
dimana dengan adanya kendaraan tersebut berbagai macam kegiatan manusia
dapat terselesaikan dengan lebih efisien. Ditinjau dari ragamnya, kendaraan
sangat banyak jenisnya tergantung fungsi, kebutuhan dan kondisi yang ada.
Seringkali dalam penggunaannya pengguna menemui beberapa masalah
dalam pemakaian kendaraan yang memungkinkan terjadinya kecelakaan.
Kecelakaan tadi dapat mengakibatkan kerusakan, baik dalam skala ringan dan
berat. Berdasarkan survey dilapangan kerusakan yang sering terjadi adalah
pada bagian body kendaraan. Body adalah bagian terluar kendaraan yang
berfungsi mengcovery kendaraan. Terbuat dari berbagai paduan logam dan
serat sintetis.
Guna meningkatkan kemampuan mahasiswa dalam kompetensi body
kendaraan. Maka dilaksanakanlah observasi lapangan yang berfungsi secara
langsung dapat memberikan gambaran tentang proses perbaikan body.
B. Tujuan Observasi
Observasi di bengkel body repair ini bertujuan:
1. Tujuan umum
Untuk memperoleh pengalaman, dan memperoleh wawasan sehingga bisa
menggali perkembangan informasi teknologi terbaru serta meningkatkan
pemahaman mengenai auto body repair secara lebih nyata dengan melihat
langsung di bengkel.
2. Tujuan khusus
a. Mahasiswa dapat mengetahui alat-alat yang digunakan di bengkel secara
nyata
b. Mahasiswa dapat mengetahui cara kerja perbaikan auto body repair
c. Mahasiswa dapat mengetahui tipe-tipe kerusakan yang ada di mobil
d. Mahasiswa dapat mengetahui bahan-bahan yang di gunakan
e. Mahasiswa dapat mengetahui proses pemilihan warna cat
f. Mahasiswa dapat mengetahui secara langsung proses perbaikan body.

1
g. Menjembatani hubungan antara kampus dengan lingkungan luar kampus
sehingga diharapkan dapat terjalin kerjasama yang saling
menguntungkan.
h. Memenuhi tugas mata kuliah teknologi pengecatan.

C. Manfaat Kegiatan
Manfaat Praktik Observasi Bagi Mahasiswa:
a. Mahasiswa dapat menerapkan dan mengembangkan pengetahuan atau
teori yang diperoleh di bangku kuliah terhadap permasalahan yang
dihadapi atau tempat praktik industri.
b. Mahasiswa dapat membandingkan teori dan praktek chasis dan body
yang dilaksanakan di lapangan.
c. Mahasiswa bisa Meningkatkan dan melatih rasa tanggung jawab dalam
praktik plaksanaan body repair.
d. Mahasiswa agar tahu betul tentang pelaksanaan body repair dibengkel.
e. Mahasiswa dapat pengetahuan diluar kepala pada saat proses pengerjaan
body repair.
Manfaat observasi dibengkel:
a. Dapat sebagai jembatan penghubung antara universitas dan bengkel
tempat kerja dimana pada akhirnya saling menguntungkan antara pihak
universitas dan pihak bengkel.
b. Membantu pekerja bengkel tersebut dalam melaksanakan perbaikan auto
body repair pada umumnya.
c. Dapat memahami apa yang dikerjakan dibengkel dan mengenai suatu alat
kerja yang ada di bengkel .
d. Dapat pengalaman saat membantu pekerja bengkel sedang memperbaiki
mobil.

D. Dasar Pemilihan Tempat


Berdasarkan keputusan dosen pembimbing akademik mengenai tempat
observasi dan pertimbangan di lapangan, kami mempunyai criteria yang
menjadi acuan dalam pemilihan bengkel, antara lain:

2
1. Status bengkel tersebut.
2. Pemenuhan fasilitas dan syarat berdirinya bengkel.
3. Jaminan mutu terhadap hasil pengerjaan.
4. Proses pengerjaan yang relative cepat dan sesuai dengan prosedur
perbaikan.

E. Waktu Pelaksanaan
Kegiatan observasi ini di laksanakan pada 5 Oktober 2018 dan 6 Oktober
2018

F. Lokasi Observasi Dan Profil Bengkel


1. Lokasi Observasi:
 Tempat : MASAGUNG
 Alamat : Jl. Kedungdoro No. 50-52A, Sawahan, Kec. Sawahan, Kota
SBY, Jawa Timur 60251
2. Profil Bengkel :

MASAGUNG didirikan pada tahun 1999 yang berlokasi di Jl.


Kedungsari no. 37 Surabaya, dengan nama MASAGUNG
KEDUNGSARI. Dalam perkembangannya, MASAGUNG
KEDUNGSARI terus melakukan terobosan dengan melakukan efektivitas
dan peningkatan kualitas dan satu-satunya body repair yang memberikan
garansi selama 2 tahun. Seiring dengan customer
yang terus meningkat dan pengembangan usaha maka pada November
2003 di-dirikan perusahaan kedua di Jl. Kedungdoro no. 50A, Surabaya
dengan nama MASAGUNG KEDUNGDORO (Karsten).
Kemudian pada tahun 2005 didirikan perusahaan ketiga di
Surabaya Barat, yaitu di Jl. Margomulyo Indah no. 17b, Surabaya dengan
nama MASAGUNG MARGOMULYO (COLORPRO). COLORPRO
menjadi sarana pelatihan serta bengkel khusus untuk menerima mobil
dengan kerusakan parah.
Selanjutnya pada tahun 2007 didirikan perusahaan keempat di
surabaya selatan, tepatnya di Jl. Rungkut Industri III / 79, Surabaya

3
dengan nama MASAGUNG RUNGKUT (MASAGUNG AUTO COLOR)
Kepercayaan pelanggan terhadap kami selama ini telah menjadikan
MASAGUNG semakin berkembang di bisnis Body Repair and Painting di
daerah Surabaya dan sekitarnya.
Proses perbaikan dan pengembangan secara berkelanjutan terus
dilakukan MASAGUNG AUTO BODY NETWORK dengan motto
"GIVE THE BEST! - WE LOVE WHAT WE DO!" sehingga dapat
terus berkiprah di dunia body repair and painting di Jawa Timur,
khususnya di Surabaya dan sekitarnya.

G. METODE PENGUMPULAN DATA


Metode pengumpulan data dalam penyusunan laporan kegiatan observasi
ini ada beberapa cara yaitu:
a. Metode observasi
Metode pengumpulan data pada obyek dengan cara melihat.
b. Metode wawancara atau interview
Metode pengumpulan data dengan cara bertanya kepada nara sumber
secara langsung kepada orang yang mengerjakan perbaikan auto body
repair.
c. Metode kepustakaan atau literature
Yaitu metode pengumpulan data dengan cara mencari informasi lewat
buku-buku yang terkait.

H. PEMBATASAN MASALAH
Pembatasan masalah dilakukan agar masalahnya tidak meluas maka dari
itu kami membatasi masalah tentang perbaikan body repair bagian panel-
panel saja adapun untuk chasis yang samai turun mesin tidak kami ambil
sebab memerlukan waktu yang lama dalam observasi sedangkan turun mesin
itu bukan dari body repair.

4
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

Perkembangan teknologi, khususnya kendaraan bermotor terus


berkembang. Kendaraan diciptakan sebagai alat bantu manusia dalam memenuhi
kebutuhan transportasi sehari-hari. Ketika kendaraan digunakan, sangat mungkin
terjadi kerusakan bodi yang tentunya juga tidak diinginkan. Kerusakan tersebut
ada yang bersifat kecil seperti tergores, penyok atau juga kerusakan berat seperti
rangka yang bengkok, bodi yang ringsek dan sebagainya. Setiap waktu, semakin
banyak pula tumbuh bengkel perbaikan body kendaraan tersebut. Hal ini dapat
dilihat dengan meningkatnya permintaan konsumen yang akan melakukan body
repair. Permukaan pelat yang penyot diperbaiki dengan menggunakan dasar
seperti palu dan dolly, peralatan hidrolik dan sebagainya. Untuk memperbaiki
bagian yang rusak akibat tabrakan, kini teknisi lebih banyak menggunakan ketok
dan tarik tanpa pemanasan. Hasilnya, selain kekuatan pelat tidak berubah
permukaan catpun menjadi lebih cemerlang.
1. Kenteng/Ketok/Dodok
Dodok adalah suatu tahapan awal dalam proses perbaikan body dimana
langkah ini dilakukan guna mengembalikan bentuk rangka atau body kebentuk
awal kendaraan sebelum kerusakan. Dalam proses kenteng ini, dilakukan
berbagai jenis kegiatan tergantung teknik perbaikan yang dipakai seperti;
pengelasan, pemukulan, proses tekan dengan alat hidrolik dll.

2. Pendempulan
Pendempulan adalah proses pelapisan dengan menggunakan dempul untuk
meratakan permukaan yang diperbaiki dengan bidang permukaan sekitarnya.
Pada proses ini dempul dicampur dengan hardener yang berfungsi
mempercepat keringnya hasil pendempulan. Dalam akhir proses ini dilakukan
pengampelasan sebelum dilakukan langkah perbaikan selanjutnya. Alat dan
bahan yang digunakan yaitu :

5
a. Dempul dan hardener
b. Amplas
c. Skrap papan tempat mixing
d. Sabun cream
e. Plat alumunium
f. Air.

3. Pengecatan
Setelah perbaikan seluruh bodi selesai dilakukan, termasuk rangka maupun
pintu, engine hood, atap, fender atau apapun yang mengalami kerusakan, yang
diperbaiki melalui pengentengan atau perbaikan lainnya menggunakan
berbagai alat yang diperlukan baik alat-alat tangan, alat hidrolik dan
sebagainya, maka tiba saatnya sebuah kendaraan dipermanis dengan
pengecatan untuk menimbulkan kesan manis. Kini, proses pengecatan
membutuhkan ruangan khusus, yang dikenal dengan painting room (ruang cat).
Bahan cat yang berkualitas tinggi, membutuhkan pula teknik dan pendukung
yang baik. Pengecatan tidak bisa dilakukan di ruangan terbuka, karena sisa-
sisa cat akan kembali melekat pada permukaan yang dicat, yang
mengakibatkan permukaan cat tidak bisa halus. Debu dan binatang kecil yang
hinggap sulit dihilangkan karena cat cepat mengering. Oleh karena itu,
pengecatan dilakukan di ruang pengecatan yang memiliki sirkulasi udara yang
bagus. Udara yang disaring, diisap dari luar akan kembali dikeluarkan lewat
saluran lain. Sehingga terjadi perputaran udara. Kabut cat akan spontan terisap
keluar sehingga tidak ada kesempatan menimpa permukaan yang baru dicat.
Pekerjaan pengecatan dimulai dari pengamplasan permukaan bodi
menggunakan amplas yang kasar, sampai dengan amplas halus. Jika diperlukan
dilakukan pendempulan untuk memperoleh hasil yang maksimal. Pengecatan
merupakan kegiatan praktik yang menyenangkan, karena merupakan pekerjaan
terakhir sebelum kendaraan bisa digunakan. Sebelum pekerjaan pengecatan
dimulai, terlebih dahulu persiapkan peralatan yang diperlukan. Seperti
kompresor udara (sebagai sumber udara), slang-slang tekanan tinggi termasuk

6
sambungansambungannya yang rapat, spray gun, kertas masking, baju khusus
pengecatan, masker udara (untuk melindungi pernafasan kita) cat yang akan
digunakan dan kelengkapannya, serta peralatan lainnya. Untuk melindungi
komponen yang tidak akan dicat perlu dimasking terlebih dahulu. Kemudian
kendaraan dibawa ke ruangan khusus pengecatan (spray booth). Hal ini
dilakukan agar saat melakukan pengecatan, tidak terganggu oleh debu dan
kotoran disekitar pengecatan. Selama melaksanakan pengecatan, diperlukan
teknik pengecatan yang tepat, agar memperoleh hasil yang maksimal. Sebagai
contoh, pencampuran warna harus tepat. Apalagi kita melakukan spot
repainting atau nyepet, maka cat lama dengan cat baru juga harus sama. Selain
itu, pengaturan jumlah cat dan udara harus tepat sehingga menimbulkan
campuran yang tepat. Jarak pengecatan juga harus disesuaikan dengan kondisi
campuran cat dan thinnernya, overlapping pengecatan juga harus baik.
Dengan menggunakan teknik yang tepat, maka hasil pengecatan akan
maksimal. Setelah pengecatan selesai, maka kendaraan dibawa ke ruang
khusus untuk dipanaskan. Pemanasan ini penting untuk mempercepat proses
pengeringan cat. Sumber dari panas bisa menggunakan lampu pemanas biasa
atau sekarang sudah banyak menggunakan ruangan pemanas oven.Setelah
selesai pengecatan, agar kendaraan lebih mengkilap dan cat benar-benar rata,
maka dilakukan polishing atau poles cat. Poles dapat dilakukan dengan
menggunakan mesin, dapat juga menggunakan tangan. Khusus memoles
kendaraan setelah selesai pengecatan, disarankan memoles dengan
menggunakan mesin untuk menimbulkan kilau yang beraturan (melingkar).
Proses polish juga bisa dilaksanakan tidak hanya sehabis pengecatan, akan
tetapi bisa dilakukan apabila terdapat goresan yang terdapat pada cat, namun
tidak terlalu dalam. Proses pengerjaannya sama dengan setelah pengecatan,
sampai didapatkan hasil yang baik. (TEKNIK BODI OTOMOTIF,
Gunadi,2008).

4. Pemolesan
Pemolesan adalah proses pemolesan guna memperoleh hasil pengecatan
yang maksimal. Proses ini biasa disebut proses finishing karena berada pada

7
urutan terakhir dalam proses perbaikan. Alat dan bahan yang digunakan yaitu
mesin poles dan compound. Istilah polishing dalam konteks ini adalah suatu
proses pada pengecatan ulang pada sebagian fender sebagai akibat adanya
gangguan pada cat lama. Polishing merupakan proses untuk permukaan yang
dicat sehingga akan menjadi tampak seperti permukaan asli, yaitu yang tidak
dicat. Dibandingkan dengan permukaan asli, permukaan yang dicat kembali
mungkin saja berbeda dalam hal kilapan ata tekstur-nya. Tergantung pada
kondisi dimana pekerjaan dilakukan, cacat misalnya bintik (seeds) atau meleleh
(runs) dapat pula terjadi. Demikian pula tergantung pada teknik pengecatan
yang digunakan, permukaan yang dicat dapat terlihat tidak rata. Oleh sebab itu
apabila ada perbedaan diantara permukaan yang dicat kembali dengan
permukaan aslinya, maka permukaan yang dicat kembali harus digosok
(sanded) sehingga akan membentuk suatu sambungan yang kontinyu dengan
permukaan yang tidak dicat kembali. Proses inilah yang disebut polishing.

8
BAB III
METODE PENELITIAN

A. Metode Pengumpulan Data


Metode pengumpulan data yang kami gunakan dalam penyusunan laporan
observasi pelapisan dan pengecatan ini adalah:
1. Survey yaitu pengumpulan data pada objek dengan cara pengamatan
langsung tentang mekanisme kerja di bengkel.
2. Metode interview yaitu dengan cara mengadakan tanya jawab secara
langsung dengan pihak bengkel khususnya pemilik dan para karyawan
mengenai materi yang sedang dihadapi.
3. Metode kepustakaan yaitu pengumpulan data dengan cara melalui
buku-buku literatur yang mendukung.

B. Jenis Kerusakan Yang Terjadi Pada Chasis Dan Body Kendaraan


Berdasarkan pengamatan dan interview dengan bapak metri selaku
manajer harian pelaksana, beliau mengungkapkan beberapa kerusakan yang
sering terjadi pada kendaraan antara lain :
1. Rusak / penyok di bagian tertentu akibat kecelakaan
2. Rusak karena kropos di bagian tertentu pada body mobil.
3. Usia kendaraan yang relative cukup lama sehingga memerlukan
pembaharuan pada komponen chasis dan body.
C. Pembatasan Masalah
Kegiatan observasi yang kami laksanakan di Bengkel Body Repair AUTI
168 adalah memperoleh informasi mengenai semua hal yang bekaitan dengan
proses perbaikan body kendaraan. Untuk lebih terperincinya batasan masalah
mengenai observasi ini adalah sebagai berikut :
1. Langkah perbaikan kendaraan berdasarkan jenis kerusakan pada body
dan chasis kendaraan.
2. Fasilitas (alat dan bahan).
3. Dan prosedur perbaikan.

9
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN OBSERVASI

4.1 Tahapan Langkah Pengerjaan


Berdasarkan studi di lapangan, secara garis besar proses perbaikan chasis
dan body kendaraan meliputi :
1. Identifikasi kerusakan
Yaitu proses penilaian dan pengkategorian kerusakan. Dimana
identifikasi dilaksanakan secara visual. Alat yang dipakai dalam hal ini
adalah camera digital , kapur dan roll meter.
Pertama mobil masuk bengkel langsung diidentifikasi kerusakannya.
Kerusakan yang ada pada mobil dicatat dalam SOP.

Gambar. Identifikasi kerusakan


2. Proses perbaikan rangka atau body (kenteng)
Setelah identifikasi kerusakan, jika kerusakan cukup parah (peok) maka
perlu dikenteng. Pengentengan ini menggunakan alat: palu, potongan besi,
las listrik, dan pahat. Pengentengan ini bertujuan untuk mengembalikan
body mobil seperti semula.

10
Gambar. salah satu kegiatan dalam proses kenteng
Dalam proses kenteng ini, dilakukan berbagai jenis perlakuan terhadap
body atau kerangka kendaraan tergantung tingkat kerusakan dan juga bahan,
teknik perbaikan yang dipakai seperti; pengelasan, pemukulan, proses tekan
dengan alat hidrolik dll.
 Bagian penyok berat, seperti bahan besi seperti pintu, tutup
bagasi, tutup mesin, dll. Caranya dengan dipanaskan
menggunakan las kemudian bahan yang panas tadi di pukul
menggunakan palu. Jika penyoknya kecil-kecil yang dirasa berat
menggunakan tangan maka caranya yaitu menggunakan sebuah
alat yang namanya multisport N250. Dengan menggunakan
Multispot N250 bahan tidak perlu dipanaskan.
 Bagian penyok ringan, seperti bemper belakang dan depan,
caranya hanya memanaskan terlebih dahulu menggunakan las,
kemudian bagian yang penyok tadi hanya dengan didorong
dengan tangan (gunakan sarung tangan / kain tebal saat
mendorong bahan penyok).
 Bagian penyok pecah, harus diganti dengan part yang baru.

3. Pendempulan (Sanding/putty)
Proses dempul adalah proses penambalan bodi kendaraan setelah
dilakukan pengerjaan perbaikan yang bertujuan untuk memperhalus
permukaan bodi kendaraan serta mengisi ruang kosong dari permukaan
hasil perbaikan.

Langkah pendempulan

• Oleskan dempul yang telah dicampur hardener untuk mengisi bagian


bagian body yang penyok atau tidak rata dengan menggunakan kapi.
Biarkan kering di udara selama 30 menit
• Amplas permukaan yang sudah didempul dengan sand paper no. 180,
240, dan 400
• Bersihkan permukaan dari debu

11
Gambar alat dalam proses pendempulan.

Gambar proses pendempulan dan pengamplasan

4. Proses Epoxy
Setelah proses dempul selesai, lapisi area pendempulan dengan
menggunakan epoxy. epoxy bertujuan untuk menutup lapisan dempul agar
dalam proses painting, cat bisa menempel dengan baik. Setelah selesai,
ampelas body dengan menggunakan amplas 600 untuk lapisan pertama dan
finising amplas 1000, Standart 2 lapisan.
Sebelum melakukan epoxy proses yang harus dilakukan yaitu proses
masking paper, proses ini bertujuan agar bahan yang tidak dicat tidak terkena
semprotan dari epoxy.

12
Gambar. Proses Epoxy
Yaitu proses pelapisan dengan cat dasar pasca proses pendempulan.
Berfungsi memberikan lapisan awal saat pengecatan sehingga ketika
dilakukan proses pengecatan warna cat tidak meresap ke lapisan dempul. Alat
dan bahan yang dipakai ialah spray gun, epoxy dan hardener.

Gambar bahan proses epoxy

13
5. Proses Pengecatan dan Penggantian
Pada proses pengecatan ini, sada beberapa langkah yang harus ditempuh
antara lain:
a. Identifikasi warna
Yaitu mencari dan meramu warna body sesuai dengan warna aslinya.
Biasanya nama warna body terletak di bagian kap depan atau kap
belakang mobil, ada juga yang letaknya di dasar pintu.

Gambar. Identifikasi warna

b. Persiapan permukaan
Proses ini sering disebut dengan masking, yaitu menutup bagian
body yang tidak dicat dengan menggunakan masking paper. Proses
masking bertujuan untuk melindungi bagian body yang tidak dicat.

Gambar. Persiapan permukaan/ masking


c. Pengecatan (painting)
Sebelumnya, bersihkan body dengan menggunakan tackloth agar
minyak ataupun kotoran yang menempel pada body hilang. Pengecatan

14
dilakukan dalam ruang oven. Adapun langkah-langkah proses
pengecatan sebagai berikut:
1) Siapkan campuran cat dengan solvent dengan perbandingan
50:50 untuk tipe warna terang dan 70:30 untuk tipe warna gelap.
2) Semprotkan warna dasar pada body kendaraan dengan mengunakan
spray gun.
3) Lakukan pelapisan pada bodi kendaraan sebanyak 2-3 lapisan,
Tunggu sampai 15 menit hingga benar-benar kering.
4) Setelah selesai lapisi dengan pernis (clear) agar warna menjadi
lebih mengkilap.
5) Setelah itu diamkan dalam ruang oven pada suhu antara 60-70
derajat celcius. Selama 30 meenit.

Gambar berbagai kegiatan dalam proses pengecatan

6. Proses Polishing
Pemolesan merupakan tahap hampir selesai setelah dipernis. Pemolesan
dilakukan menggunakan alat poles yang bentuk seperti gerinda tetapi di
ujung nya diletak kan busa (scotbratch) yang bertujuan untuk
menghaluskan permukaan.

Dalam bahan pemolesannya terdapat 2 compound. Yang pertama adalah


compound berwarna putih yang berfungsi sebagai penghalusan pada body
kendaraan, kemudian yang kedua adalah compound berwarna kuning
sebagai proses penggilapan pada body kendaraan.

Apabila ada perbedaan diantara permukaan yang dicat kembali dengan


permukaan aslinya, maka permukaan yang dicat kembali harus digosok

15
(sanded) sehingga akan membentuk suatu sambungan yang kontinyu dengan
permukaan yang tidak dicat kembali.

Gambar mesin poles, compound dan hasil polishing.

4.2 Menejemen Servis


4.2.1 Proses administrasi mobil masuk sampai keluar
 Mobil pelanggan datang disertai dengan foto copy surat pengantar
dari asuransi yang dipakai oleh pelanggan.
 Cek kendaraan apa ada pergantian spare part atau tidak,
memberikan booking servis, ditangani oleh service advisor
 Foto bagian yang rusak
 Surat pengantar asurasi diserahkan ke pihak bengkel
 Membuat jadwal pengerjaan, kira-kira selesai kapan.
 Jadwal booking servis
 Pelanggan pulang membawa mobilnya
 Data kerusakan dibuat pra estimasi berdasarkan surat pengantar
asuransi
 Estimasi diprint dan dikirim ke asuransi
 Surat perintah kerja dari asuransi
 Bagian administrasi memesan spare partying dibutuhkan
 Spare part datang, file dokumen diserahkan ke asuransi
 Semua dokumen dari asuransi diserahkan ke advisor
 Menghubugi pelanggan

16
 Mobil masuk
 Ambil data kerusakan
 Costumer membayar outstanding Risk
 Mobil dicek bagian pengecekan dan gosok rangka
 Tanda terima, diberikan ke administrasi
 Administrasi membuat working order
 Lalu diberikan ke teknisi/supervisor
 Di tengah-tengah, mengambil foto epoxy lalu diberikan ke bagian
administrasi
 Setelah finishing, formulir working order dikembalikan ke
administrasi
 Administrasi menanyakan ke service advisor sudah selesai atau
belum pengerjaannya
 Service advisor menghubungi costumer
 Costumer datang, SA meminta tanda terima, dan memberikan
surat kritik dan saran.
 Service advisor menunjukan mobil pelanggan
 Service advicer mengecek kembali, sesuai dengan serah terima
 Foto finishing, cek list
 Cek list ditanda tangani oleh customer
 Service advisor ke bagian administrasi
 Administrasi memberikan tanda terima plus kunci mobil
 Customer bisa membawa mobilnya kembali

17
4.2.2 Prosedur klaim asuransi di Bengkel MASAGUNG

 Konsumen bisa klaim ke bengkel langsung


Asuransi: ALLIANZ, ABDA, LIPPO, AXA, JASINDO,
PANIN, MITSUI.
(pengurusan claim ke asuransi dibantu oleh bengkel).

Konsumen datang ke bengekl


MASAGUNG

MASAGUNG AUTO BODY


NETWORK
Konsumen mengisi from
Mobil claim Bengkel
dikirm ke Service advisor kirim
bengkel menghuubungi asuransi mobil ke
Service advisor SPE dari asuransi
asuransi
Surveyor asuransi datang
ke bengkal
Service advisor SPK dari
asuransi

ASURANSI

Asuransi memberikan
SPK
Asuransi mengirimkan
surveiyor ke bengkel

18
 Konsumen klaim ke asuransi
Asuransi: RAKSA, JAYA PROTEKSI, WAHANA TATA,
TOKYO MARINE, ACA, BUANA, MEGA PRATAMA

Konsumen datang ke
asuransi

ASURANSI
Auransi Konsumen diterima petugas
Bengkel
atau claim asuransi
ambil
konsume Petugas claim asuransi
mobil di
nantar menerbitkan SPK dan
asuransi
mobil ke diserahkan kepada
bengkel konsumen

MASAGUNG AUTO BODY


NETWORK
Konsumen datang ke
bengkel membawa SPK
dari asuransi
Service Advisor
meneriima SPK dari
konsumen untuk di
pores

19
4.3 Estimasi Biaya dan ASS

4.3.1 Estimasi Biaya


Di bengkel cat MASAGUNG hanya melayani pembayaran asuransi ini salah
satu harga pembayaran asuransi MNC INSURANCE
No. Jenis Perbaikan Harga
1 Cat Seluruh BODY Rp. 5.500.000,00
2 Ext Bumper Depan/Belakang Rp. 400.000,00
3 Panel Atas Bumper Depan Rp. 200.000,00
Belakang
4 Bracket Atas/ Bawah Bumper Rp. 100.000,00
5 Kap mesin Rp. 575.000,00
6 Spakboard depan Rp. 450.000,00
7 Spakboard belakang Rp. 450.000,00
8 Pintu depan samping kanan/kiri Rp. 450.000,00
9 Pintu tengah samping kanan/kiri Rp. 450.000,00
10 Body Samping Rp. 550.000,00

4.3.2 ASS (After Sale Serfice)


 Dibengkel MASAGUNG menyediakan garansi selama 2 tahun

20
BAB V
PENUTUP

A. Kesimpulan
Dalam pelaksanaan observasi lapangan ini, kami menyimpulkan dalam
proses perbaikan chasis dan body terdapat tahapan perbaikan kerusakan,
yaitu:
1. Identifikasi kerusakan
2. Perbaikan rangka atau body
3. Pendempulan (sanding)
4. Epoxy
5. Pengecatan
6. Polishing
Dalam pelaksanaannnya factor ketersediaan alat dan keahlian mekanik
sangat menetukan terhadap kualitas hasil perbaikan. Disiplin dan hati-hati
sangat berpengaruh terhadap kelancaran perbaikan.
Dengan adanya observasi lapangan ini mahasiswa sedikit banyak telah
memperoleh gambaran mengenai kebutuhan dan proses dilapangan.

B. Saran
Berdasarkan hasil observasi, saran yang dapat kami berikan ialah :
1. Lebih ditingkatkan mengenai kesadaran bekerja sesuai prosedur
pelaksanaan perbaikan.
2. Tetap berusaha mempertahankan kualitas pelayanan dan hasil
pengerjaan.

21
DAFTAR PUSTAKA

Dikutip dari https://www.masagungindonesia.net/tentang-kami


Dikutip dari, http://pengecatanbodimobil.blogspot.com
Dikutip dari Anonim.2011. Teknologi Bodi Mobil Aman Luar
Dalam.http://mobil.otomotifnet.com/read/2011/05/09/319017/15/5/Tekn
ologi-Bodi-MobilAman-Luar-Dalam).online. diakses tanggal 21
September 2017
Dikutip dari Gunadi. 2008. Teknik Bodi Otomotif Jilid 1. Jakarta: Direktorat
Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan.
Dikutip dari, http://mobil.otomotifnet.com/read/2011/05/09/319017/15/5/
Teknologi-Bodi- Mobil-Aman-Luar-Dalam).html
Dikutip dari E-book, Firman Yasa Utama. 2017. Teknologi Pengecatan
Bermotor.

22

Anda mungkin juga menyukai