PENGECATAN
DI BENGKEL BODY REPAIR
“ MASAGUNG “
Disusun Oleh :
Yusan Alfi Rohman Wahid (16050524003)
Mochammad Ariska (16050524007)
Farid Indra Aziz (16050524013)
Achmad Mukhdor (16050524025)
Dosen Pembimbing :
Firman Yasa Utama, S.Pd, M.T.
i
PENGESAHAN LAPORAN OBSERVASI LAPANGAN
Telah melaksanakan Studi Ekskursi/Observasi Lapangan,
Mata Kuliah Teknologi Pengecatan
Program Studi S1 Pendidikan Teknik Mesin
Jurusan Teknik Mesin - Fakultas Teknik
Universitas Negeri Surabaya
Surabaya,10-12-2018
HRD Masagung, Tim Observer,
Mengetahui,
Dosen Mata Kuliah,
ii
iii
KATA PENGANTAR
Puji syukur marilah senantiasa kita haturkan atas kehadirat Allah SWT
yang senantiasa memberikan kelapangan kepada kita. Sehingga kami dapat
menyelesaikan laporan observasi Mata Kuliah Teknologi Pengecatan yang
diampu oleh Bapak Firman Yasa Utama, S.Pd, M.T, yang merupakan salah satu
syarat kelulusan dari mata kuliah Teknologi Pengecatan. Teknologi Pengecatan
merupakan mata kuliah yang secara umum berisi materi tentang bagaimana cara
melakukan pengecatan atau body repair suatu kendaran otomotif. Dalam
realitasnya mahasiswa dituntut tidak hanya sekedar tahu mengenai masalah
pengecatan saja tetapi juga sedikit banyak mampu mengaplikasikan ilmu yang
didapatkan. Terlebih di era yang berbasis kompetensi ini tiap individu mahasiswa
harus senantiasa mampu mengikuti perkembangan didunia keteknikan. Oleh sebab
itu, dilaksanakanlah program observasi bengkel guna sebagai sarana
mengembangkan kemampuan mahasiswa. Laporan ini adalah hasil observasi
lapangan yang dilaksanakan di bengkel bodi repair MASAGUNG yang
beralamatkan di Kedungdoro. Dan akhirnya dengan kerja keras dan bantuan dari
berbagai pihak laporan ini terselesaikan, untuk itu ucapan terima kasih ini kami
tujukan kepada:
1. HRD Bengkel Body Repair ”MASAGUNG”
2. Dosen pengampu mata kuliah Teknologi Pengecatan, Bapak
Firman Yasa Utama, S.Pd, M.T. atas bimbingannya
3. Teman – teman kelompok kami yang kami banggakan.
Demikian, semoga laporan ini dapat menjadi salah satu sumber
pengetahuan yang bermanfaat bagi mahasiswa atau pembaca. Kritik dan saran
yang bersifat konstruktif kami harapkan demi perbaikan kedepan. Akhir kata kami
ucapkan terima kasih.
Surabaya, 5 November 2018
iv
DAFTAR ISI
v
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kendaraan merupakan sebuah inovasi dari sebuah sarana transportasi
dimana dengan adanya kendaraan tersebut berbagai macam kegiatan manusia
dapat terselesaikan dengan lebih efisien. Ditinjau dari ragamnya, kendaraan
sangat banyak jenisnya tergantung fungsi, kebutuhan dan kondisi yang ada.
Seringkali dalam penggunaannya pengguna menemui beberapa masalah
dalam pemakaian kendaraan yang memungkinkan terjadinya kecelakaan.
Kecelakaan tadi dapat mengakibatkan kerusakan, baik dalam skala ringan dan
berat. Berdasarkan survey dilapangan kerusakan yang sering terjadi adalah
pada bagian body kendaraan. Body adalah bagian terluar kendaraan yang
berfungsi mengcovery kendaraan. Terbuat dari berbagai paduan logam dan
serat sintetis.
Guna meningkatkan kemampuan mahasiswa dalam kompetensi body
kendaraan. Maka dilaksanakanlah observasi lapangan yang berfungsi secara
langsung dapat memberikan gambaran tentang proses perbaikan body.
B. Tujuan Observasi
Observasi di bengkel body repair ini bertujuan:
1. Tujuan umum
Untuk memperoleh pengalaman, dan memperoleh wawasan sehingga bisa
menggali perkembangan informasi teknologi terbaru serta meningkatkan
pemahaman mengenai auto body repair secara lebih nyata dengan melihat
langsung di bengkel.
2. Tujuan khusus
a. Mahasiswa dapat mengetahui alat-alat yang digunakan di bengkel secara
nyata
b. Mahasiswa dapat mengetahui cara kerja perbaikan auto body repair
c. Mahasiswa dapat mengetahui tipe-tipe kerusakan yang ada di mobil
d. Mahasiswa dapat mengetahui bahan-bahan yang di gunakan
e. Mahasiswa dapat mengetahui proses pemilihan warna cat
f. Mahasiswa dapat mengetahui secara langsung proses perbaikan body.
1
g. Menjembatani hubungan antara kampus dengan lingkungan luar kampus
sehingga diharapkan dapat terjalin kerjasama yang saling
menguntungkan.
h. Memenuhi tugas mata kuliah teknologi pengecatan.
C. Manfaat Kegiatan
Manfaat Praktik Observasi Bagi Mahasiswa:
a. Mahasiswa dapat menerapkan dan mengembangkan pengetahuan atau
teori yang diperoleh di bangku kuliah terhadap permasalahan yang
dihadapi atau tempat praktik industri.
b. Mahasiswa dapat membandingkan teori dan praktek chasis dan body
yang dilaksanakan di lapangan.
c. Mahasiswa bisa Meningkatkan dan melatih rasa tanggung jawab dalam
praktik plaksanaan body repair.
d. Mahasiswa agar tahu betul tentang pelaksanaan body repair dibengkel.
e. Mahasiswa dapat pengetahuan diluar kepala pada saat proses pengerjaan
body repair.
Manfaat observasi dibengkel:
a. Dapat sebagai jembatan penghubung antara universitas dan bengkel
tempat kerja dimana pada akhirnya saling menguntungkan antara pihak
universitas dan pihak bengkel.
b. Membantu pekerja bengkel tersebut dalam melaksanakan perbaikan auto
body repair pada umumnya.
c. Dapat memahami apa yang dikerjakan dibengkel dan mengenai suatu alat
kerja yang ada di bengkel .
d. Dapat pengalaman saat membantu pekerja bengkel sedang memperbaiki
mobil.
2
1. Status bengkel tersebut.
2. Pemenuhan fasilitas dan syarat berdirinya bengkel.
3. Jaminan mutu terhadap hasil pengerjaan.
4. Proses pengerjaan yang relative cepat dan sesuai dengan prosedur
perbaikan.
E. Waktu Pelaksanaan
Kegiatan observasi ini di laksanakan pada 5 Oktober 2018 dan 6 Oktober
2018
3
dengan nama MASAGUNG RUNGKUT (MASAGUNG AUTO COLOR)
Kepercayaan pelanggan terhadap kami selama ini telah menjadikan
MASAGUNG semakin berkembang di bisnis Body Repair and Painting di
daerah Surabaya dan sekitarnya.
Proses perbaikan dan pengembangan secara berkelanjutan terus
dilakukan MASAGUNG AUTO BODY NETWORK dengan motto
"GIVE THE BEST! - WE LOVE WHAT WE DO!" sehingga dapat
terus berkiprah di dunia body repair and painting di Jawa Timur,
khususnya di Surabaya dan sekitarnya.
H. PEMBATASAN MASALAH
Pembatasan masalah dilakukan agar masalahnya tidak meluas maka dari
itu kami membatasi masalah tentang perbaikan body repair bagian panel-
panel saja adapun untuk chasis yang samai turun mesin tidak kami ambil
sebab memerlukan waktu yang lama dalam observasi sedangkan turun mesin
itu bukan dari body repair.
4
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2. Pendempulan
Pendempulan adalah proses pelapisan dengan menggunakan dempul untuk
meratakan permukaan yang diperbaiki dengan bidang permukaan sekitarnya.
Pada proses ini dempul dicampur dengan hardener yang berfungsi
mempercepat keringnya hasil pendempulan. Dalam akhir proses ini dilakukan
pengampelasan sebelum dilakukan langkah perbaikan selanjutnya. Alat dan
bahan yang digunakan yaitu :
5
a. Dempul dan hardener
b. Amplas
c. Skrap papan tempat mixing
d. Sabun cream
e. Plat alumunium
f. Air.
3. Pengecatan
Setelah perbaikan seluruh bodi selesai dilakukan, termasuk rangka maupun
pintu, engine hood, atap, fender atau apapun yang mengalami kerusakan, yang
diperbaiki melalui pengentengan atau perbaikan lainnya menggunakan
berbagai alat yang diperlukan baik alat-alat tangan, alat hidrolik dan
sebagainya, maka tiba saatnya sebuah kendaraan dipermanis dengan
pengecatan untuk menimbulkan kesan manis. Kini, proses pengecatan
membutuhkan ruangan khusus, yang dikenal dengan painting room (ruang cat).
Bahan cat yang berkualitas tinggi, membutuhkan pula teknik dan pendukung
yang baik. Pengecatan tidak bisa dilakukan di ruangan terbuka, karena sisa-
sisa cat akan kembali melekat pada permukaan yang dicat, yang
mengakibatkan permukaan cat tidak bisa halus. Debu dan binatang kecil yang
hinggap sulit dihilangkan karena cat cepat mengering. Oleh karena itu,
pengecatan dilakukan di ruang pengecatan yang memiliki sirkulasi udara yang
bagus. Udara yang disaring, diisap dari luar akan kembali dikeluarkan lewat
saluran lain. Sehingga terjadi perputaran udara. Kabut cat akan spontan terisap
keluar sehingga tidak ada kesempatan menimpa permukaan yang baru dicat.
Pekerjaan pengecatan dimulai dari pengamplasan permukaan bodi
menggunakan amplas yang kasar, sampai dengan amplas halus. Jika diperlukan
dilakukan pendempulan untuk memperoleh hasil yang maksimal. Pengecatan
merupakan kegiatan praktik yang menyenangkan, karena merupakan pekerjaan
terakhir sebelum kendaraan bisa digunakan. Sebelum pekerjaan pengecatan
dimulai, terlebih dahulu persiapkan peralatan yang diperlukan. Seperti
kompresor udara (sebagai sumber udara), slang-slang tekanan tinggi termasuk
6
sambungansambungannya yang rapat, spray gun, kertas masking, baju khusus
pengecatan, masker udara (untuk melindungi pernafasan kita) cat yang akan
digunakan dan kelengkapannya, serta peralatan lainnya. Untuk melindungi
komponen yang tidak akan dicat perlu dimasking terlebih dahulu. Kemudian
kendaraan dibawa ke ruangan khusus pengecatan (spray booth). Hal ini
dilakukan agar saat melakukan pengecatan, tidak terganggu oleh debu dan
kotoran disekitar pengecatan. Selama melaksanakan pengecatan, diperlukan
teknik pengecatan yang tepat, agar memperoleh hasil yang maksimal. Sebagai
contoh, pencampuran warna harus tepat. Apalagi kita melakukan spot
repainting atau nyepet, maka cat lama dengan cat baru juga harus sama. Selain
itu, pengaturan jumlah cat dan udara harus tepat sehingga menimbulkan
campuran yang tepat. Jarak pengecatan juga harus disesuaikan dengan kondisi
campuran cat dan thinnernya, overlapping pengecatan juga harus baik.
Dengan menggunakan teknik yang tepat, maka hasil pengecatan akan
maksimal. Setelah pengecatan selesai, maka kendaraan dibawa ke ruang
khusus untuk dipanaskan. Pemanasan ini penting untuk mempercepat proses
pengeringan cat. Sumber dari panas bisa menggunakan lampu pemanas biasa
atau sekarang sudah banyak menggunakan ruangan pemanas oven.Setelah
selesai pengecatan, agar kendaraan lebih mengkilap dan cat benar-benar rata,
maka dilakukan polishing atau poles cat. Poles dapat dilakukan dengan
menggunakan mesin, dapat juga menggunakan tangan. Khusus memoles
kendaraan setelah selesai pengecatan, disarankan memoles dengan
menggunakan mesin untuk menimbulkan kilau yang beraturan (melingkar).
Proses polish juga bisa dilaksanakan tidak hanya sehabis pengecatan, akan
tetapi bisa dilakukan apabila terdapat goresan yang terdapat pada cat, namun
tidak terlalu dalam. Proses pengerjaannya sama dengan setelah pengecatan,
sampai didapatkan hasil yang baik. (TEKNIK BODI OTOMOTIF,
Gunadi,2008).
4. Pemolesan
Pemolesan adalah proses pemolesan guna memperoleh hasil pengecatan
yang maksimal. Proses ini biasa disebut proses finishing karena berada pada
7
urutan terakhir dalam proses perbaikan. Alat dan bahan yang digunakan yaitu
mesin poles dan compound. Istilah polishing dalam konteks ini adalah suatu
proses pada pengecatan ulang pada sebagian fender sebagai akibat adanya
gangguan pada cat lama. Polishing merupakan proses untuk permukaan yang
dicat sehingga akan menjadi tampak seperti permukaan asli, yaitu yang tidak
dicat. Dibandingkan dengan permukaan asli, permukaan yang dicat kembali
mungkin saja berbeda dalam hal kilapan ata tekstur-nya. Tergantung pada
kondisi dimana pekerjaan dilakukan, cacat misalnya bintik (seeds) atau meleleh
(runs) dapat pula terjadi. Demikian pula tergantung pada teknik pengecatan
yang digunakan, permukaan yang dicat dapat terlihat tidak rata. Oleh sebab itu
apabila ada perbedaan diantara permukaan yang dicat kembali dengan
permukaan aslinya, maka permukaan yang dicat kembali harus digosok
(sanded) sehingga akan membentuk suatu sambungan yang kontinyu dengan
permukaan yang tidak dicat kembali. Proses inilah yang disebut polishing.
8
BAB III
METODE PENELITIAN
9
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN OBSERVASI
10
Gambar. salah satu kegiatan dalam proses kenteng
Dalam proses kenteng ini, dilakukan berbagai jenis perlakuan terhadap
body atau kerangka kendaraan tergantung tingkat kerusakan dan juga bahan,
teknik perbaikan yang dipakai seperti; pengelasan, pemukulan, proses tekan
dengan alat hidrolik dll.
Bagian penyok berat, seperti bahan besi seperti pintu, tutup
bagasi, tutup mesin, dll. Caranya dengan dipanaskan
menggunakan las kemudian bahan yang panas tadi di pukul
menggunakan palu. Jika penyoknya kecil-kecil yang dirasa berat
menggunakan tangan maka caranya yaitu menggunakan sebuah
alat yang namanya multisport N250. Dengan menggunakan
Multispot N250 bahan tidak perlu dipanaskan.
Bagian penyok ringan, seperti bemper belakang dan depan,
caranya hanya memanaskan terlebih dahulu menggunakan las,
kemudian bagian yang penyok tadi hanya dengan didorong
dengan tangan (gunakan sarung tangan / kain tebal saat
mendorong bahan penyok).
Bagian penyok pecah, harus diganti dengan part yang baru.
3. Pendempulan (Sanding/putty)
Proses dempul adalah proses penambalan bodi kendaraan setelah
dilakukan pengerjaan perbaikan yang bertujuan untuk memperhalus
permukaan bodi kendaraan serta mengisi ruang kosong dari permukaan
hasil perbaikan.
Langkah pendempulan
11
Gambar alat dalam proses pendempulan.
4. Proses Epoxy
Setelah proses dempul selesai, lapisi area pendempulan dengan
menggunakan epoxy. epoxy bertujuan untuk menutup lapisan dempul agar
dalam proses painting, cat bisa menempel dengan baik. Setelah selesai,
ampelas body dengan menggunakan amplas 600 untuk lapisan pertama dan
finising amplas 1000, Standart 2 lapisan.
Sebelum melakukan epoxy proses yang harus dilakukan yaitu proses
masking paper, proses ini bertujuan agar bahan yang tidak dicat tidak terkena
semprotan dari epoxy.
12
Gambar. Proses Epoxy
Yaitu proses pelapisan dengan cat dasar pasca proses pendempulan.
Berfungsi memberikan lapisan awal saat pengecatan sehingga ketika
dilakukan proses pengecatan warna cat tidak meresap ke lapisan dempul. Alat
dan bahan yang dipakai ialah spray gun, epoxy dan hardener.
13
5. Proses Pengecatan dan Penggantian
Pada proses pengecatan ini, sada beberapa langkah yang harus ditempuh
antara lain:
a. Identifikasi warna
Yaitu mencari dan meramu warna body sesuai dengan warna aslinya.
Biasanya nama warna body terletak di bagian kap depan atau kap
belakang mobil, ada juga yang letaknya di dasar pintu.
b. Persiapan permukaan
Proses ini sering disebut dengan masking, yaitu menutup bagian
body yang tidak dicat dengan menggunakan masking paper. Proses
masking bertujuan untuk melindungi bagian body yang tidak dicat.
14
dilakukan dalam ruang oven. Adapun langkah-langkah proses
pengecatan sebagai berikut:
1) Siapkan campuran cat dengan solvent dengan perbandingan
50:50 untuk tipe warna terang dan 70:30 untuk tipe warna gelap.
2) Semprotkan warna dasar pada body kendaraan dengan mengunakan
spray gun.
3) Lakukan pelapisan pada bodi kendaraan sebanyak 2-3 lapisan,
Tunggu sampai 15 menit hingga benar-benar kering.
4) Setelah selesai lapisi dengan pernis (clear) agar warna menjadi
lebih mengkilap.
5) Setelah itu diamkan dalam ruang oven pada suhu antara 60-70
derajat celcius. Selama 30 meenit.
6. Proses Polishing
Pemolesan merupakan tahap hampir selesai setelah dipernis. Pemolesan
dilakukan menggunakan alat poles yang bentuk seperti gerinda tetapi di
ujung nya diletak kan busa (scotbratch) yang bertujuan untuk
menghaluskan permukaan.
15
(sanded) sehingga akan membentuk suatu sambungan yang kontinyu dengan
permukaan yang tidak dicat kembali.
16
Mobil masuk
Ambil data kerusakan
Costumer membayar outstanding Risk
Mobil dicek bagian pengecekan dan gosok rangka
Tanda terima, diberikan ke administrasi
Administrasi membuat working order
Lalu diberikan ke teknisi/supervisor
Di tengah-tengah, mengambil foto epoxy lalu diberikan ke bagian
administrasi
Setelah finishing, formulir working order dikembalikan ke
administrasi
Administrasi menanyakan ke service advisor sudah selesai atau
belum pengerjaannya
Service advisor menghubungi costumer
Costumer datang, SA meminta tanda terima, dan memberikan
surat kritik dan saran.
Service advisor menunjukan mobil pelanggan
Service advicer mengecek kembali, sesuai dengan serah terima
Foto finishing, cek list
Cek list ditanda tangani oleh customer
Service advisor ke bagian administrasi
Administrasi memberikan tanda terima plus kunci mobil
Customer bisa membawa mobilnya kembali
17
4.2.2 Prosedur klaim asuransi di Bengkel MASAGUNG
ASURANSI
Asuransi memberikan
SPK
Asuransi mengirimkan
surveiyor ke bengkel
18
Konsumen klaim ke asuransi
Asuransi: RAKSA, JAYA PROTEKSI, WAHANA TATA,
TOKYO MARINE, ACA, BUANA, MEGA PRATAMA
Konsumen datang ke
asuransi
ASURANSI
Auransi Konsumen diterima petugas
Bengkel
atau claim asuransi
ambil
konsume Petugas claim asuransi
mobil di
nantar menerbitkan SPK dan
asuransi
mobil ke diserahkan kepada
bengkel konsumen
19
4.3 Estimasi Biaya dan ASS
20
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dalam pelaksanaan observasi lapangan ini, kami menyimpulkan dalam
proses perbaikan chasis dan body terdapat tahapan perbaikan kerusakan,
yaitu:
1. Identifikasi kerusakan
2. Perbaikan rangka atau body
3. Pendempulan (sanding)
4. Epoxy
5. Pengecatan
6. Polishing
Dalam pelaksanaannnya factor ketersediaan alat dan keahlian mekanik
sangat menetukan terhadap kualitas hasil perbaikan. Disiplin dan hati-hati
sangat berpengaruh terhadap kelancaran perbaikan.
Dengan adanya observasi lapangan ini mahasiswa sedikit banyak telah
memperoleh gambaran mengenai kebutuhan dan proses dilapangan.
B. Saran
Berdasarkan hasil observasi, saran yang dapat kami berikan ialah :
1. Lebih ditingkatkan mengenai kesadaran bekerja sesuai prosedur
pelaksanaan perbaikan.
2. Tetap berusaha mempertahankan kualitas pelayanan dan hasil
pengerjaan.
21
DAFTAR PUSTAKA
22