Anda di halaman 1dari 19

PENGANTAR PENDIDIKAN PANCASILA DAN

KEWARGANEGARAAN

Dosen Pengampu: Sinta Bela S.H., M.H

Disusun Oleh Kelompok 1 :

1. Nadia Salsa Bila Rahmadani (2351030074)


2. Yesa Trisna Junia Sara (2351030254)
3. Ferdiayansah (2351030163)

PROGRAM STUDI AKUNTANSI SYARIAH

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI RADEN INTAN

TAHUN AKADEMIK 2023/1445 H


KATA PENGANTAR

Puji serta syukur kami panjatkan atas kehadirat Allah SWT atas rahmat dan
izin-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah ini tepat waktu guna
memenuhi tugas kelompok untuk mata kuliah PPKN berjudul “ Pengantar Pendidikan
Pancasila Dan Kewarganegaraan. Kami Mengucapkan Terima kasih Kepada Ibu
Sinta Bela S. H., M. H. Selaku Dosen Pengampu Mata Kuliah Pendidikan Pancasila
Dan kewarganegaraan atas bimbingannya sehingga kami dapat menyelesaikan
Makalah ini. Dan kepada pihak-pihak yang telah memberikan ide maupun materi
dalam menyelesaikan makalah ini. Kami sangat berharap semoga makalah ini dapat
memberikan manfaat sertapengetahuan bagi semua pembaca.

Kami menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam penyusunan


makalah ini, baik dari penyusunan maupun tata bahasa penyampaian karena
keterbatasan pengetahuan dan pengalaman kami. Maka dari itu kami mengharapkan
saran dan kritik yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.

Bandar Lampung, 05 Oktober 2023

Kelompok 1
DAFTAR ISI

COVER
KATA PENGANTAR............................................................................................................ii
DAFTAR ISI..........................................................................................................................iii
BAB 1 PENDAHULUAN.....................................................................................................1
A. Latar Belakang...........................................................................................................1
B. Rumusan Masalah......................................................................................................2
C. Tujuan Masalah.........................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN........................................................................................................3
A. PENGERTIAN PENDIDIKAN PANCASILA KEWARGANEGARAAN............3
B. TUJUAN DAN MANFAAT PENDIDIKAN PANCASILA &
KEWARGANEGARAAN.................................................................................................5
1. Menanamkan nilai-nilai luhur Pancasila..............................................................6
2. Membantu memahami arti sebenarnya dari Pancasila.......................................7
3. Membantu individu untuk mencintai Negara Indonesia.....................................7
4. Agar individu dapat berperilaku sesuai dengan isi dari butir-butir Pancasila. 7
5. Individu dapat mengamalkan Pancasila di segala situasi...................................8
6. Pedoman menjadi warga negara yang baik.........................................................8
7. Memahami ideologi bangsa Indonesia..................................................................8
8. Membangun karakter warga negara yang bermartabat.....................................9
9. Mewujudkan kehidupan bermoral dalam kehidupan.........................................9
C. LANDASAN ILMIAH DAN LANDASAN HUKUM................................................9
1. Landasan Ilmiah.....................................................................................................9
2. Landasan Hukum.................................................................................................11
BAB III PENUTUP..............................................................................................................14
A. KESIMPULAN.........................................................................................................14
B. SARAN......................................................................................................................15
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................................16
BAB 1
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pancasila merupakan dasar negara Indonesia yang berisi aturan mengenai


sikap dan prilaku terpuji atau moralitas yang telah disepakati bersama sebagai acuan
dala hidup berbagsa dan bernegara. Sebab pancasila merupakan dasar negara dan
pandangan hidup bangsa Indonesia, yang nilai nilainya harus selalu dijalankan oleh
seluruh komponen bangsa Indonesia.

Pendidikan merupakan usaha sadar dan terencana bagi perkembangan,


pertumbuhan, maupun kecakapan perilaku (kepribadian) bagi setiap individu (peserta
didik) yang dilakukan melalui tripusat pendidikan, yaitu keluarga, masyarakat, dan
satuan pendidikan sebagai lembaga yang dinaungi oleh pemerintah. Pendidikan suatu
bangsa tidak terlepas dari ideologi agama, budaya, dan bangsa itu sendiri. Untuk
memperkuat dan mempertahankan suatu negara dibutuhkan pendidikan yang
berasaskan ideologi, yaitu ideologi Pancasila dan UUD 1945 Negara Kesatuan
Republik Indonesia.1

Indonesia sebagai negara majemuk akan budaya, etnis (suku), bahasa, dan
agama, mampu mempertahankan kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia
dengan falsafah kebangsaan, yakni Pancasila sebagai sebuah ideologi
kewarganegaraan Indonesia. Sistem pengajaran Indonesia (pendidikan nasional),
Negara Kesatuan Republik Indonesial (NKRI) menerapkan nilai-nilai ideologi
Pancasila sebagai fondasi utama.

1
Zulfikar Putra,SH.,M.Pd. “Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan” Ahlimedia Press,
hal.6-8

1
Ki Hadjar Dewantara selaku Tokoh Pendidikan Nasional Indonesia
menyatakan bahwa, "... Pengajaran harus bersifat kebangsaan... Kalau pengajaran
bagi anak-anak tidak berdasarkan kenasionalan, anak-anak tak mungkin mempunyai
rasa cinta bangsa dan makin lama terpisah dari bangsanya, kemudian barangkali
menjadi lawan kita... Pengajaran Nasional itulah hak dan kewajiban kita..."
(Dewantara, 2013a). Pengajaran merupakan sebuah proses pembelajaran yang
diberikan pendidik melalui intervensinya kepada peserta didik dari hasil pengetahuan
dan pengalaman seorang pendidik.2

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, kami telah menyusun beberapa
Rumusan masalah sebagai berikut

1. Apa Pengertian Pendidikan pancasila dan kewarganegaraan


2. Apa Saja Tujuan dan manfaat Pendidikan pancasila dan kewarganegaraan
3. Apa Saja landasan hukum dan landasan ilmiah pendidikan pancasila dan
kewarganegaraan

C. Tujuan Masalah

Tujuan dari dibuatnya makalah ini adalah sebagai berikut:

1. Ingin Mengetahui dan Memahami Apa Pengertian pendidikan pancasila dan


kewarganegaraan
2. Ingin mengetahui Apa Saja Tujuan dan Manfaat Pendidikan Pancasila Dan
kewarganegaraan
3. Ingin mengetahui apa saja landasan Hukum dan landasan ilmiah pendidikan
pancasila dan kewarganegaraan

2
Dewantara, 2013a Hal.1.

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN PENDIDIKAN PANCASILA KEWARGANEGARAAN

Pendidikan pancasila kewarganegaraan (PPKn) merupakan salah satu mata


pelajaran wajib dari sekolah dasar hingga perguruan tinggi. Pendidikan Pancasila dan
Kewarganegaraan diharapkan mampu memberikan perhatiannya kepada
pengembangan nilai, moral, dan sikap perilak peserta didik. Sejatinya, PPKn adalah
studi tentang kehidupan kita sehari hari mengajarkan bagaimana menjadi warga
negara yang baik dan menjunjung tinggi nilai nilai Pancasila yang merupakan dasar
negara Indonesia. Mata kuliah PPKn di perguruan tinggi adalah kelanjutan dari studi
sebelumnya. Diperguruan tinggi, PPKn diajarkan lebih mendetail sampai ke akar
akarnya.

Dasar PPKn diajarkan hingga tingkat Perguruan Tinggi adalah Pasal 37 Ayat
(1) dan (2) UU No.20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional yang
menyebutkan bahwa PPKn wajib dimuat dalam kurikulum pe ndidikan dasar,
pendidikan menengah, dan pendidikan tinggi yang dimaksudkan untuk membentuk
peserta didik menjadi manusia yang memiliki rasa kebangsaan cinta tanah air sesuai
dengan pancasila dan UUD 1945.3

Ditambahkan pula surat keputusan Direktur Jendral Pendidikan Tinggi Dapartemen


Pendidikan Nasional No. 43/DIKTI/Kep/2006, tentang Rambu rambu pelaksanaan
kelompok mata kuliah pengembangan kepribadian di perguruan tinggi terdiri atas
mata kuliah pendidikan agama, Pendidikan Kewarganegaraan, dan Bahasa Indonesia

Melalui penyempurnaan kurikulum mata kuliah pengembangan kepribadian


tersebut, khususnya mata kuliah PPKn memiliki pradigma baru, yaitu pendidikan
pancasila dan kewarganegaraan berbasis pancasila. Berdasarkan ketentuan tersebut
3
Zulfikar Putra,SH.,M.Pd. Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan

3
maka kelompok mata kuliah pengembangan kepribadian wajib diberikan di semua
fakultas dan jurusan diperguruan tinggi di Indonesia.

Seiring dengan perkembangan peraturan perundang undangan tersebut; mata kuliah


PPKn ini sering di sebut civic education, citizenship education, bahkan ada yang
menyebut sebagai democracy education. Sebenarnya, studi yang sejenis dengan PPKn
sebagai materi pendidikan umum (General Education/Huanities) diterapkan pula
diberbagai negara dengan berbagai macam istilah atau sebutan, misalnya sebagai
berikut.

1. Amerika Serikat: History, Humanity, dan Philosophy


2. Jepang: Japanese History, Ethnic, dan Philosophy
3. Filipina: Philiphino, Family Planning, Taxation and Land Reform, The
Philiphine New Constitution, dan Study of Human Rights.
4. Meksiko: Educacion Civicas
5. Jerman: Sachunterricht
6. Australia: Civics, Social Studies
7. Selandia Baru: Social Studies
8. Afrika Selatan: Life Orientation
9. Hungaria: People and Society
10. Singapura: Civics and Moral Education
11. Rusia: Obscesvovedinie
12. Malaysia: Pendidikan Sivik
13. Uzbekistan: Fuqarolik Jamiyati

Berdasarkan kenyataan dikembangkannya studi sejenis PPKn sebagai materi


Pendidikan Umum di beberapa negara tersebut, semakin jelas me- nunjukkan bahwa
kesadaran demokrasi serta implementasinya harus se- nantiasa dikembangkan dengan
basis filsafat bangsa, identitas nasional,

Kenyataan, dan pengalaman sejarah bangsa tersebut. Selain itu, dihadirkannya


democracy education disetiap negara diperkuat dengan rumusan “Civic International”

4
(1995), yang menyepakati bahwa pendidikan demokrasi penting untuk pertumbuhan
civic culture, untuk keberhasilan pengembangan dan pemeliharaan pemerintahan
demokrasi (Mansoer, 2006: 56)4. Materi pendidikan umum khususnya PPkn dan studi
sejenisnya di berbagai negara, pada dasarnya memiliki peran strategis dalam
menyiapkan dan membekali nilai-nilai yang mendasari sikap dan perilaku warga
negaranya yang cerdas. Mampu bertanggung jawab dan berkeadaban, serta
berkeluhuran budi.5

B. TUJUAN DAN MANFAAT PENDIDIKAN PANCASILA &


KEWARGANEGARAAN

Tujuan Pandidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn) terdapat dalam


keputusan DIRJEN DIKTI No. 43/DIKTI/Kep/2006, yang dirumuskan dalam visi,
misi dan kompetensi sebagai berikut.

Visi PPKn merupakan sumber nilai dan pedoman dalam pengembangan dan
penyelenggaraan program studi, guna mengantarkan mahasiswa me- mantapkan
kepribadiannya sebagai manusia seutuhnya, hal ini berdasarkan pada suatu realitas
yang dihadapi, bahwa mahasiswa adalah generasi bangsa yang harus memiliki visi
intelektual, religius, berkeadaban, berkemanusiaan, serta cinta tanah air dan
bangsanya. Misi PPKn di perguruan tinggi adalah untuk membantu mahasiswa
memantapkan kepribadiannya, agar secara konsisten mampu mewujudkan nilai-nilai
dasar Pancasila, rasa kebangsaan dan cinta tanah air dalam menguasai, menerapkan,

4
Mansoer, 2006: 56
5
Rahayu, A. S. (2017). Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn). Bumi Aksara.
Hal 3-6

5
dan mengembangkan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni dengan rasa tanggung
jawab dan bermoral.6

Kompetensi yang diharapkan adalah mahasiswa mampu menjadi ilmuwan dan


profesional yang memiliki rasa kebangsaan dan cinta tanah air, demokrasi.
Berkeadaban, serta berkeluhuran budi. Selain itu, mahasiswa diharapkan agar
menjadi warga negara yang memiliki daya saing, disiplin, serta berpartisipasi aktif
dalam membangun kehidupan yang damai berdasarkan filsafat bangsa dan sistem
nilai pancasila.

Merujuk dari visi, misi, dan kompetensi maka dapat disimpulkan bahwa tujuan
utama PPKn adalah menumbuhkan wawasan dan kesadaran bernegara, serta
membentuk sikap dan perilaku cinta tanah air yang bersendikan kebudayaan dan
filsafat bangsa Pancasila. Sedangkan secara universal, manfaat PPKn yang wajib
diikuti oleh semua murid dan pendidik mulai dari sekolah dasar hingga tingkat
perguruan tinggi adalah sebagai berikut.

1. Menanamkan nilai-nilai luhur Pancasila

Pancasila merupakan ideologi landasan negara kita. Segala perbuatan yang kita
lakukan, bahkan hingga aturan perundang-undangan pun mengacu pada nilai dari
Pancasila itu sendiri. Dengan demikian, bisa disimpulkan bahwa Pancasila
merupakan salah satu landasan paling luhur yang ada di negara kita. Oleh karena itu,
pendidikan Pancasila sangat penting diberikan pada anak-anak sejak dini. Agar
mereka mengerti dan memahami nilai luhur dari Pancasila bagi kehidupan
bermasyarakat dan bernegara.
6
Winataputra, U. S. (2016). Posisi akademik pendidikan kewarganegaraan (PKn) dan
muatan/mata pelajaran pendidikan pancasila dan kewarganegaraan (PPKn) dalam konteks
sistem pendidikan nasional. Jurnal moral kemasyarakatan, Hal. 15-36.

6
2. Membantu memahami arti sebenarnya dari Pancasila

Pancasila merupakan ideologi, yang berarti masih ada kemungkinan banyak


orang belum memahami arti sebenarnya secara mendalam. Bisa saja kita hafal kelima
sila yang terkandung dalam Pancasila, namun apakah kita sudah memahami arti
sebenarnya dari sila tersebut? Maka dari itu, diperlukan pendidikan Pancasila di
berbagai jenjang pendidikan, mulai dari sekolah dasar hingga tingkat universitas. Hal
ini tidak lain agar kita sebagai warga negara Indonesia yang baik memahami betul
apa arti sebenarnya dari Pancasila sebagai landasan ideologi bangsa.

3. Membantu individu untuk mencintai Negara Indonesia

Ada pepatah yang berbunyi, tak kenal maka tak sayang. Kalimat tersebut jika
kita bandingkan dalam kehidupan bernegara maka dapat dikaitkan dengan hubungan
antara manfaat PPKn itu sendiri. Bagi mereka yang tidak dapat mengenal Pancasila
dengan baik maka mereka tidak akan mencintai Indonesia. Karena untuk mencintai
Indonesia, paling tidak kita juga harus mencintai landasan ideologis yang membentuk
Indonesia. Artinya, dengan adanya pendidikan Pancasila ini, kita akan dapat
mencintai Negara Indonesia. Dengan mempelajari Pancasila, secara tidak langsung
kita akan mengenal Indonesia dari dasarnya.

4. Agar individu dapat berperilaku sesuai dengan isi dari butir-butir


Pancasila

Pancasila, sesuai namanya memilki lima sila yang berbeda-beda. Masing-


masing dari kelima sila tersebut memiliki butir-butir sila tersendiri yang merupakan
ekstraksi atau penjabaran dari setiap sila yang terdapat pada Pancasila. Manfaat yang
diharapkan dari pendidikan Pancasila adalah berperilaku sesuai dengan apa yang
ditulis melalui butir-butir pancasila tersebut.

7
5. Individu dapat mengamalkan Pancasila di segala situasi

Masih dari perilaku, pendidikan Pancasila diharapkan dapat membantu warga


negara Indonesia dalam mengamalkan segala macam nilai, butir, dan juga perilaku
yang sejalan dengan Pancasila. Nilai dan butir-butir yang terkandung dalam Pancasila
merupakan hal yang baik terutama dalam ke- hidupan berbangsa dan bernegara. Hal
ini membuat individu sebagai warga negara yang baik wajib mengamalkan berbagai
macam nilai-nilai luhur dari Pancasila.

6. Pedoman menjadi warga negara yang baik

Pancasila tak ubahnya merupakan suatu buku pedoman. Buku pedoman yang
berisi lima poin penting atau yang kita kenal dengan nama lima sila yang berisi
bagaimana cara agar kita dapat menjadi warga negara yang baik. Bagaimana kita
dapat menjadi warga negara yang baik dan berguna bagi masyarakat, apabila kita
tidak pernah belajar mengenai pedoman menjadi warga negara yang baik yang dapat
diperoleh melalui pendidikan Pancasila.

7. Memahami ideologi bangsa Indonesia

Sebenarnya, dari awal sudah dijelaskan bahwa Pancasila merupakan landasan


ideologi dari Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Ideologi sendiri
merupakan suatu ide atau gagasan yang terbentuk untuk melandasi atau
menyelesaikan suatu masalah. Dalam hal ini, Pancasila berfungsi sebagai landasan
ideologis Negara Indonesia. Artinya, dengan adanya pendidikan Pancasila, maka kita
sebagai warga negara akan memahami mengenai ideologi dan juga dasar-dasar
Negara Indonesia dengan baik.

8. Membangun karakter warga negara yang bermartabat

8
Pancasila merupakan salah satu hal yang sangat penting bagi Indonesia dan juga
warga negaranya. Hal ini disebabkan karena Pancasila sendiri selain merupakan
landasan ideologis bagi negara, juga merupakan cerminan karakteristik dari
masyarakat Indonesia itu sendiri. Maka dari itu, manfaat pendidikan Pancasila
sangatlah penting, karena melalui pendidikan Pancasila dapat terbangun karakter dari
masyarakat Indonesia yang baik, bermartabat, dan berintegritas dalam melakukan
kehidupan berbangsa dan bernegara

9. Mewujudkan kehidupan bermoral dalam kehidupan.

Moral merupakan hal yang sulit diperoleh. Kita bisa mewujudkan kehidupan
bermoral dalam kehidupan kita sehari-hari, salah satunya adalah dengan cara
memahami nilai dari Pancasila, yang kita pelajari dalam Pendidikan Pancasila dan
kewarganegaraan.

Demikianlah tujuan dan manfaat dari PPKn. Semoga melalui kajian- kajian
dalam buku ini bisa menambah pemahaman dan pendalaman kita terhadap Pancasila
dan kewarganegaraan sehingga bisa menumbuhkan rasa kecintaan kita pada tanah air

C. LANDASAN ILMIAH DAN LANDASAN HUKUM


Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan memiliki dua landasan, yaitu
landasan ilmiah dan landasan hukum.

1. Landasan Ilmiah

A . Dasar Pemikiran Pendidikan Kewarganegaraan Dasar Pemikiran PKn: Setiap


warga negara dituntut untuk dapat hidup berguna dan bermakna bagi negara dan
bangsanya, serta mampu mengantisipasi perkembangan dan perubahan masa
depannya. Untuk itu diperlukan pembekalan IPTEKS yang berlandaskan nilai-nilai
keagamaan, nilai-nilai moral, dan nilai-nilai budaya bangsa. Nilai-nilai dasar tersebut
berperan sebagai panduan dan pegangan hidup setiap warga negara dalam kehidupan
bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.

9
Tujuan utama Pendidikan Kewarganegaraan adalah untuk menumbuhkan wawasan
dan kesadaran bernegara, serta membentuk sikap dan perilkau cinta tanah air yang
bersendikan kebudayaan dan filsafat bangsa Pancasila. 2. Objek Pembahasan
Pendidikan Kewarganegaraan

Setiap ilmu harus memenuhi syarat-syarat ilmiah yang mempunyai objek, metode,
sistem dan bersifat universal. Objek pembahasan setiap ilmu harus jelas, baik objek
material maupun objek formal.

Objek material adalah bidang sasaran yang dibahas dan dikaji oleh suatu bidang atau
cabang ilmu. Objek material PKn adalah segala hal yang berkaitan dengan warga
negara baik yang empirik maupun yang non empirik, yang meliputi wawasan, sikap,
dan perilaku warga negara dalam kesatuan bangsa dan negara.

Objek formal adalah sudut pandang tertentu yang dipilih untuk membahas objek
material tersebut. Objek formal PKn adalah hubungan antara warga negara dengan
negara dan Pendidikan Pendahuluan Bela Negara.7

Objek pembahasan PKn menurut Kep. Dirjen Dikti No. 267/dikti/Kep./2000 meliputi
pokok bahasan sebagai berikut:

1) Pengantar PKn
a) Hak dan kewajiban warga Negara
b) Pendidikan Pendahuluan Bela Negara
c) Demokrasi Indonesia d. Hak Asasi Manusia
2) Wawasan Nusantara
3) Ketahanan Nasional
4) Politik dan Strategi Nasional
5) Rumpun Keilmuan

7
Dr. Laras Tuhuteru, M.Pd., Dr Fatimah Sialana, M.Pd., & Jumiati Tuharea, S.Pd., M.Pd., “
Pendidikan Kewarganegaraan untuk Perguruan Tinggi” Hal 26-27

10
PKn (Kewiraan) dapat disejajarkan dengan civics education yang dikenal diberbagai
negara.PKn bersifat interdispliner (antar bidang) bukan monodispliner, karena
kumpulan pengetahuan yang membangun ilmu kewarganegaraan diambil dari
berbagai disiplin ilmu seperti hukum, politik, administrasi negara, sosiologi,
dsb.Objek pembahasan Pendidikan Kewarganegaraan ndijabarkan lebih rinci lagi,
yang meliputi pokok-pokok bahasan sebagai berikut:

1. Filsafat Pancasila
2. Identitas Nasional
3. Negara dan Konstitusi
4. Demokrasi Indonesia

2. Landasan Hukum

a. UUD 1945

1. Pembukaan UUD 1945, khusus pada alinea kedua dan keempat, yang memuat
cita-cita tujuan dan aspirasi bangsa Indonesia tentang kemerdekaan.
2. Pasal 27 ayat (1) menyatakan bahwa segala warga negara bersama
kedudukannya di dalam hukum dan pemerintahan serta wajib men- junjung
hukum dan pemerintahan itu dengan tidak ada kecualinya.
3. Pasal 30 ayat (1) menyatakan bahwa tiap-tiap warga negara berhak dan wajib
ikut serta dalam usaha pertahanan dan keamanan negara.
4. Pasal 31 ayat (1) menyatakan bahwa tiap-tiap warga negara berhak mendapat
pendidikan

b. Ketetapan MPR No.II/MPR/1999 tentang Garis-Garis Besar Haluan Negara.

Undang-Undang No. 30 Tahun 2002 tentang Pertahanan Negara.Pasal 9 ayat


(1) disebutkan bahwa setiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam upaya
bela negara yang diwujudkan dalam penyelenggaraan negara.Pasal 9 ayat (2)

11
disebutkan bahwa keikutsertaan warga negara dalam bela negara sebagaimana
dimaksud ayat (1) diselenggarakan melalui:

1. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan;


2. Pelatihan kemiliteran secara wajib;
3. Pengabdian sebagai prajurit tentara nasional Indonesia secara suka- rela dan
secara wajib; dan
4. Pengabdian secara profesi.

c. Undang-Undang Republik Indonesia No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem


Pendidikan Nasional.

Merujuk pada beberapa Keputusan Menteri Pendidikan Nasional. Keputusan


Menteri Pendidikan Nasional No. 232/U/2000 tentang Pedoman Penyusunan
Kurikulum Pendidikan Tinggi dan Penilaian Hasil Belajar Mahasiswa. Keputusan
Menteri Pendidikan Nasional No. 45/U/2002 tentang Kurikulum Inti Pendidikan
Tinggi telah ditetapkan bahwa Pen- didikan Agama, Pendidikan Bahasa, dan
Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn) merupakan kelompok Mata
Kuliah Pe- ngembangan Kepribadian (MPK), yang wajib diberikan dalam kurikulum
setiap program studi/kelompok program studi.

d. Surat Keputusan Direktur Jendral Pendidikan Tinggi Departemen Pen didikan


Nasional No. 43/DIKTI/Kep/2006, tentang Rambu-Rambu Pelaksanaan
Kelompok Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian di Perguruan Tinggi.8

8
Budiutomo, T. W. (2013). “Pendidikan Kewarganegaraan Dalam Membentuk Karakter
Bangsa.” Academy Of Education Journal.

12
BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN

Pendidikan pancasila kewarganegaraan (PPKn) merupakan salah satu mata


pelajaran wajib dari sekolah dasar hingga perguruan tinggi. Pendidikan Pancasila dan
Kewarganegaraan diharapkan mampu memberikan perhatiannya kepada
pengembangan nilai, moral, dan sikap perilak peserta didik. Sejatinya, PPKn adalah
studi tentang kehidupan kita sehari hari

mengajarkan bagaimana menjadi warga negara yang baik dan menjunjung


tinggi nilai nilai Pancasila yang merupakan dasar negara Indonesia.

13
Tujuan utama PPKn adalah menumbuhkan wawasan dan kesadaran bernegara,
serta membentuk sikap dan perilaku cinta tanah air yang bersendikan kebudayaan dan
filsafat bangsa Pancasila. Manfaat pendidikan pancasila dan kewarganegaraan yaitu :

1. Menanamkan nilai nilai luhur,


2. Membantu memahami arti sebenarnya dari Pancasila,
3. Membantu individu untuk mencintai Negara Indonesia, Agar individu
dapat berperilaku sesuai dengan isi dari butir-butir Pancasila, Individu
dapat mengamalkan Pancasila di segala situasi, Pedoman menjadi warga
negara yang baik, Memahami ideologi bangsa Indonesia, Membangun
karakter warga negara yang bermartabat, Mewujudkan kehidupan
bermoral dalam kehidupan.

LANDASAN ILMIAH DAN LANDASAN HUKUM

Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan memiliki dua landasan, yaitu


landasan ilmiah dan landasan hukum.

Landasan ilmiah

1. Dasar Pemikiran Pendidikan Kewarganegaraan Dasar Pemikiran PKn: Setiap


warga negara dituntut untuk dapat hidup berguna dan bermakna bagi negara
dan bangsanya, serta mampu mengantisipasi perkembangan dan perubahan
masa depannya
2. Objek Pembahasan Pendidikan Kewarganegaraan

Setiap ilmu harus memenuhi syarat-syarat ilmiah yang mempunyai objek, metode,
sistem dan bersifat universal. Objek pembahasan setiap ilmu harus jelas, baik objek
material maupun objek formal

14
B. SARAN
Dapat melaksanakan dan menjalankan metode diskusi di dalam pembelajaran
supaya siswa-siswi mendapatkan pengetahuan ataupun wawasan yang luas dan dapat
meningkatkan keberanian siswa-siswi dalam terampil berbicara.

Tetap belajar walaupun digunakan atau tidak digunakan metode diskusi dalam
pembelajaran karena semua metode pembelajaran yang digunakan sangat baik dan
bermanfaat bagi siswa dan membuat siswa lebih semangat untuk belajar

DAFTAR PUSTAKA

Budiutomo, T. W. (2013). “Pendidikan Kewarganegaraan Dalam Membentuk


Karakter Bangsa.” Academy Of Education Journal. Hal. 12-15

Dr. Laras Tuhuteru, M.Pd., Dr Fatimah Sialana, M.Pd., & Jumiati Tuharea, S.Pd.,
M.Pd., “ Pendidikan Kewarganegaraan untuk Perguruan Tinggi” Hal 26-27

Marfianieni, M. (2021). Materi Diktat PKN. STIE YAI. Hal. 5-7

Rahayu, A. S. (2017). Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn). Bumi


Aksara. Hal 3-6

Sulkipani, S. P., & Camellia, S. P. Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian (MPK).

Winataputra, U. S. (2016). Posisi akademik pendidikan kewarganegaraan (PKn) dan


muatan/mata pelajaran pendidikan pancasila dan kewarganegaraan (PPKn) dalam
konteks sistem pendidikan nasional. Jurnal moral kemasyarakatan, Hal. 15-36.

15
Zulfikar Putra,SH.,M.Pd. “Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan” Ahlimedia
Press, Hal. 6-8

16

Anda mungkin juga menyukai