KONSEP MANAJEMEN
Disusun untuk memenuhi tugas
Disusun oleh :
Makalah ini disusun dalam rangka memenuhi tugas mata kuliah Pendidikan Kewarganegaraan.
Sehubungan dengan tersususnnya makalah kami ini kami menyampaikan terima kasih kepada
bapak Fazli Rachman,M.pd selaku dosen penanggung jawab sekaligus dosen pengasuh mata
kuliah pendidikan kewarganegaraan.
Semoga makalah ini bermanfaat bagi kami dan pembaca. Kami menyadari bahwa makalah ini
masih terdapat kekurangan dan kelemahan. Namun penyusun tetap mengharapkan kritik dan
saran yang bersifat konstruktif sehingga bisa menjadi acuan dalam penyusunan makalah
selanjutnya.
Penyusun
Kelompok 1
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..........................................................................................................................1
DAFTAR ISI......................................................................................................................................2
BAB 1..............................................................................................................................................3
PENDAHULUAN...............................................................................................................................
3
1.1 Latar
belakang....................................................................................................................3
1.3 Tujuan................................................................................................................................3
BAB II..............................................................................................................................................4
PEMBAHASAN.................................................................................................................................4
BAB III.............................................................................................................................................9
PENUTUP........................................................................................................................................9
A. Kesimpulan.........................................................................................................................9
B. Saran...................................................................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA.........................................................................................................................10
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Perjalanan panjang sejarah bangsa Indonesia yang dimulai sejak era sebelum dan selama
penjajahan. Kemudian dilanjutkan dengan era perebutan dan mempertahankan kemerdekaan
sampai era pengisian kemerdekaan yang menimbulkan kondisi dan tuntutan yang berbeda sesuai
dengan zamannya.
Semangat perjuangan bangsa yang tak kenal menyerah telah terbukti pada Perang
Kemerdekaan 17 Agustus 1945. Semangat perjuangan bangsa tersebut dilandasi oleh keimanan
serta ketakwaan kepada Tuhan YME dan keikhlasan untuk berkorban. Landasan perjuangan
tersebut merupakan nilai-nilai perjuangan Bangsa Indonesia. Nilai-nilai perjuangan bangsa
Indonesia dalam perjuangan fisik merebut, mempertahankan, dan mengisi kemerdekaan telah
mengalami pasang surut sesuai dengan dinamika kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan
bernegara. Semangat perjuangan bangsa telah mengalami penurunan pada titik yang kritis. Hal
ini disebabkan antara lain oleh pengaruh globalisasi.
Dalam menghadapi globalisasi dan menatap masa depan untuk mengisi kemerdekaan,
kita memerlukan perjuangan non-fisik sesuai dengan bidang profesi masing-masing. Perjuangan
non-fisik sesuai bidang profesi masing-masing tersebut memerlukan saran kegiatan pendidikan
bagi warga negara Indonesia pada umumnya dan mahasiswa sebagai calon cendikiawan pada
khususnya yaitu melalui Pendidikan Kewarganegaraan.
1.3. Tujuan
1.3.1. Mengetahui lebih dalam lagi tentang menelusuri konsep dan urgensi pendidikan
kewarganegaraan dalam pencerdasan kehidupan bangsa.
1.3.2. Menanya alasan mengapa diperlukan pendidikan kewarganegaraan.
1.3.3. Menggali sumber historis, sosiologi dan politis pendidikan kewarganegaraan di
Indonesia.
1.3.4. Membangun argumen tentang dinamika dan tantangan pendidikan kewarganegaraan.
1.3.5. Mendeskripsikan esensi dan urgensi pendidikan kewarganegaraan untuk masa depan.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Menelusuri Konsep dan Urgensi Pendidikan Kewarganegaraan dalam
pencerdasan kehidupan bangsa.
Adapun dalam undang-undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2005 tentang guru dan
dosen dikemukakan bahwa profesional adalah pekerjaan atau kegiatan yang dapat menjadi
penghasilan, keahlian, kemahiran, kecakapan, mempunyai norma dan memperoleh pendidikan
profesi. Perlu diketahui apapun kedudukannya, sarjana atau profesional, bila memenuhi
persyaratan sebagaimana diatur dalam peraturan perundangan, maka orang tersebut berstatus
warga Negara.
Undang-undang RI Nomor 20 Tahun 2003 tentang sisdiknas pasal 37 ada 2 ayat, yaitu:
1). Huruf B yang menyatakan bahwa kurikulum pendidikan dasar dan menengah wajib memuat
pendidikan kewarganegaraan.
2). Huruf B dinyatakan bahwa kurikulum pendidikan tinggi wajib memuat pendidikan
kewarganegaraan.
Dinyatakan mata kuliah karena mata kuliah kewarganegaraan mencakup pancasila, Undang-
Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara Kesatuan Republik Indonesia
dan Bhinneka Tunggal Ika untuk membentuk mahasiswa menjadi warga Negara yang memiliki
raga kebangsaan dan cinta tanah air.
Tujuan Pendidikan Kewarganegaraan
1. Tujuan Umum. Memberikan pengetahuan dan kemampuan dasar kepada mahasiswa mengenai
hubungan antara warganegara dengan negara, hubungan antara warganegara dengan negara, dan
Pendidikan Pendahuluan Bela Negara agar menjadi warganegara yang dapat diandalkan oleh bangsa dan
negara.
2. Tujuan Khusus. Agar mahasiswa memahami dan melaksanakan hak dan kewajiban secara santun,
jujur dan demokratis serta ikhlas sebagai Warganegara Republik Indonesia yang terdidik dan bertanggung
jawab.
Agar mahasiswa menguasai dan memahami berbagai masalah dasar dalam kehidupan
bermasyarakat, berbangsa dan bernegara, serta dapat mengatasi dengan pemikiran kritis dan
bertanggung jawab yang berlandaskan Pancasila, Wawasan Nusantara dan Ketahanan
Nasional.
Agar mahasiswa memiliki sikap perilaku sesuai nilai-nilai kejuangan, cinta tanah air, rela
berkorban bagi nusa dan bangsa.
Sebagai wahana untuk membentuk warga Negara cerdas, terampil dan bekarakter yang
setia kepada bangsa dan Negara Indonesia dengan mereflesikan dirinya dalam
kebiasaan berfikir dan bertindak sesuai dengan amanat pancasila dan UUD Negara RI
Tahun 1945.
Sebagai media pendidikan demokrasi pancasila sekaligus berfungsi sebagai benteng
yang melindungi, memelihara dan menjamin kelestarian jati diri dengan Indonesia.
Sebagai filter untuk menyaring nilai-nilai sosial budaya, baik yang datang dari luar negeri
maupun yang tumbuh dari dalam negeri, sehingga yang cocok diserap, sementara yang
bertentangan dngan jati diri bangsa Indonesia ditolak/dibuang.
Secara historis, pendidikan kewarganegaraan dalam arti substansi telah mulai jauh sebelum
Indonesia diproklamasikan sebagai Negara merdeka. Dalam sejarah kebangsaan Indonesia,
berdirinya organisasi Boedi Oetomo tahun 1908 disepakati sebagai Hari Kebangkitan Nasional
karena pada saat itulah dalam diri bangsa Indonesia mulai tumbuh kesadaran sebagai bangsa
walaupun belum menamakan Indonesia. Setelah berdiri Boedi Oetomo, berdiri pula organisasi-
organisasi pergerakan kebangsaan lain seperti Syarikat Islam, Muhammadiyah, Indische Party,
PKI, NU dan organisasi lainnya yang tujuan akhirnya ingin melepaskan diri dari penjajahan
Belanda. Pada tahun 1928, para pemuda yang berasal dari wilayah Nusantara berikrar
menyatakan diri sebagai bangsa Indonesia, bertanah air, dan berbahasa persatuan bahasa
Indonesia.
Pada tahun 1930-an, organisasi kebangsaan baik yang berjuang secara terang-terangan
maupun diam-diam, baik di dalam negeri maupun diluar negeri tumbuh bagaikan jamur di
musim hujan. Secara umum, organisasi-organisasi tersebut bergerak dan bertujuan
membangun rasa kebangsaan dan mencita-citakan Indonesia merdeka. Indonesia sebagai
Negara merdeka yang dicita-citakan adalah Negara yang mandiri yang lepas dari penjajahan
dan ketergantungan terhadap kekuatan asing. Inilah cita-cita dari karya para pendiri Negara-
Bangsa (Soekarno dan Hatta).
Akhirnya Indonesia merdeka setelah melalui perjuangan panjang, pengorbanan jiwa dan
raga, pada tanggal 17 Agustus 1945. Soekarno dan Hatta, atas nama bangsa Indonesia
menyatakan kemerdekaan Indonesia. Setelah Indonesia menyatakan kemerdekaan,
melepaskan diri dari penjajahan, bangsa Indonesia masih harus berjuang mempertahankan
kemerdekaan karena ternyata penjajah belum mengakui kemerdekaan dan belum ikhlas
melepaskan Indonesia sebagai wilayah jajahannya. Oleh karena itu, periode pasca kemerdekaan
Indonesia, tahun 1945 sampai saat ini, bangsa Indonesia telah berusaha mengisi perjuangan
mempertaahankan kemerdekaan melalui berbagi cara, baik perjuangan fisik maupun
diplomatis. Perjuangan mencapai kemerdekaan dari penjajah telah selesai, namun tantangan
untuk menjaga dan mempertahankan kemerdekaan yang hakiki belumlah selesai.
Dari aspek sosiologis, sangat diperlukan oleh masyarakat dan akhirnya Negara-negara
untuk menjaga, memelihara dan mempertahankan eksistensi Negara-bangsa. Upaya pendidikan
kewarganegaraan pasca kemerdekaan tahun 1945 belum dilaksanakan di sekolah-sekolahan
hingga terbitnya buku Civics pertama di Indonesia yang berjudul Manusia dan Masyarakat Baru
Indonesia (Cvics) yang disusun bersama oleh Mr. Soekarno, Mr. M. Hoetaoeroek, Soeroyo
Warsid, Soemardjo, Chalid Rasjidi, Soekarno dan Mr. J.C.T.Simorangkir. pada cetakan kedua,
Materi Pendidikan, Pengadjaran dan Kebudayan, Prijono (1960), dalam sambutannya
menyatakan bahwa setelah keluarnya dekrit presiden kembali kepada UUD 1945 sudah
sewajarnya dilakukan pembaharuan pendidikan nasional. Tim penulis diberi tugas membuat
buku pedoman mengenai kewajiban-kewajiban dan hak-ha warga Negara Indonesia dan sebab-
sebab sejarah serta tujuan Revolusi Kemerdekaan Republik Indonesia. Menurut Prijono, buku
Manusia dan Masyarakat baru Indonesia identic dengan istilah “staatsburgerkunde” (Jerman),
“Civics” (Inggris) atau “Kewarganegaraan” (Indonesia).
Berikut ini alasan mengapa pendidikan kewarganegaraan sangat dibutuhkan untuk masa
depan yaitu:
Karena hancurnya berbagai macam nilai demokrasi yang dimana ada pada masyarakat
itu sendiri.
Terjadi sikap pemudaran terhadap berbagai kehidupan kewarganegaraan dan juga nilai
komunitas pada masyarakat.
Terjadi sebuah sikap kemunduran dari nilai toleransi yang dimana terjadi pada
masyarakat.
Terjadi sebuah sikap pelemahan terhadap nilai yang dimana ada pada sebuah keluarga.
Terjadi sebuah sikap pemudaran yang dimana berada pada sebuah nilai kejujuran.
Terjadi sebuah sikap maraknya praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme yang dimana
terjadi pada masyarakat dalam melakukan penyelanggaraan terhadap pemerintahan.
Terjadinya sebuah kerusakan pada sistem dan juga kehidupan ekonomi.
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Mata kuliah pendidikan kewarganegaraan merupakan salah satu mata kuliah
wajib karena mecakup pancasila, undang-undang dasar Negara republic Indonesia pada
tahun 1945, Negara kesatuan republik Indonesia dan bhineka tunggal ika untuk
membentuk mahasiswa menjadi Negara yang memiliki raga kebangsaan dan cinta tanah
air.
Tujuan pendidikan kewarganegaraan adalah mewujudkan warga Negara sadar
bela Negara berlandasan pemahaman politik kebangsaan dan kepekaan
mengembangkan jati diri dan moral bangsa dalam kehidupan bangsa. Pendidikan
kewarganegaraan sangat penting dalam konteks Indonesia, pendidikan
kewarganegaraan itu berisi antara lain mengenal prurarisme yakni sikap menghargai
keragaman, pembelajaran kolaboratif dan kreatifitas. Pendidikan itu mengajarkan nilai-
nilai kewarganegaraan dalam rangka identitas nasional.
B. SARAN
Semoga dengan adanya makalah ini dapat membantu pembaca untuk mengetahui betapa
pentingnya suatu Pendidikan kewarganegaraan terhadap kelangsungan proses kemajuan suatu
Negara setelah penjajahan selanjutnya. Penulis sadar makalah ini banyak kekurangan di sana
sini, maka kami menerima segala saran untuk makalah ini sebagai pembelajaran kedepan
DAFTAR PUSTAKA
JUDUL BUKU: PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN UNTUK PERGURUAN TINGGI
Penulis : SULAIMAN, SA
Tahun terbit
https://irvanhermanto.blogsport.com/2017/10/konsep-dan-urgensi-pendidikan-
kewarganegaraan.htm?m=1
https://belmawa.ristekdikti.go.id/wp-content/uploads/2016/12/9.-PENDIDIKAN-
KEWARGANEGARAAN-1.1.pdf
https://www.academia.edu/32270992/alasan_mengapa_diperlukan_pendidikan_kewarganegaraa
n
http://berbagiinformasi0.blogspot.com/2018/10/membangun-argumen-tentang-dinamika-
dan.htm?m=1
https://irvanhermanto.blogspot.com/2017/11/esensi-dan-urgensi-pkn-masa-depan.html?m=1