Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN

MATA KULIAH : PKN

Disusun Oleh:
IWAN PALES
(C852320002)

PRODI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


KOORDINASI PERGURUAN TINGGI SWASTA WILAYAH XI KALIMANTAN
SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (STKIP)
MELAWI-NANGA PINOH
TAHUN 2023
KATA PENGANTAR

Puji serta syukur atas kehadirat Tuhan atas limpahan rahmatserta hidayah-Nya,
sehingga kami dapat menuntaskan makalah ini untuk memenuhi tugas kelompok.
Dalam pembuatan makalah ini, tentunya masih terdapat banyak
kekurangan baik pada teknis penulisan maupun materi, mengingat
kemampuan yang kami miliki. Oleh karena itu, masukan dan saran dari
semua pihak sangat kami harapkan guna penyempurnaan makalah ini

Nanga Pinoh , November


2023
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.............................................................................................i
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................1
A. Latar Belakang..............................................................................................1
B. Rumusan Masalah.........................................................................................2
C. Tujuan...........................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN.........................................................................................3
A. Pengertian Pendidikan Kewarganegaraan.....................................................3
B. Karakteristik Pendidikan Kewarganegaraan.................................................4
C. Tujuan Pendidikan Kewarganegaraan...........................................................5
D. Ruang Lingkup Pendidikan Kewarganegaraan.............................................6
E. Sejarah Pendidikan Kewarganegaraan .........................................................8
F. Landasan Hukum Pendidikan Kewarganegaraan..........................................9
BAB III PENUTUP................................................................................................11
A. Kesimpulan..................................................................................................11
B. Saran.............................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................12

3
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pendidikan merupakan salah satu unsur terpenting dalam kehidupan. Pendidikan
merupakan faktor utama sekaligus dapat dijadikan sebagai indikator kemajuan
suatu negara. Kamajuan suatu bangsa sangat dipengaruhi oleh pendidikan, bangsa
yang maju bisa dilihat dari kualitas pendidikan bangsa tersebut. Dalam menempuh
pendidikan bukan semata-mata hanya untuk menambah pengetahuan intelektual
tetapi juga untuk mengembangkan kepribadian dari masing-masing individu.
Melalui pendidikan diharapkan setiap individu memiliki kesadaran tentang
pentingnya menjaga kesatuan dan persatuan bangsa dan negaranya.
Setiap individu atau setiap warga negara diharapkan dapat hidup berguna bagi
bangsa dan negaranya serta mampu mengantisipasi perkembangan dan perubahan
masa depannya. Untuk itu diperlukannya pembekalan ilmu pengetahuan, teknologi
dan seni (Ipteks) yang berlandaskan nilai keagamaan, nilai moral dan nilai budaya
bangsa. Nilai-nilai dasar tersebut dijadikan sebagai panutan dan pegangan hidup
bagi setiap warga negara dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan
bernegara.
Salah satu mata pelajaran atau mata perkuliahan yang menyangkut pemahaman
tentang persatuan dan kesatuan dan kesadaran warga negara dalam bernegara yaitu
Pendidikan Kewarganegaraan (PKn). Pendidikan Kewarganegaraan sebagai salah
satu pendidikan yang penting untuk dipelajari. Pada jenjang perkuliahan Pendidikan
Kewarganegaraan merupakan salah satu mata kuliah pengembangan kepribadian
(MKPK). Pendidikan Kewarganegaraan memiliki karakteristik dan tujuan
menfokuskan pada pembentukan warganegara yang memahami dan mampu
melaksanakan hakhak dan kewajibannya untuk menjadi warganegara Indonesia
yang cerdas, terampil, dan berkarakter yang diamanatkan oleh Pancasila dan UUD
1945. Ruang lingkup pendidikan Pendidikan Kewarganegaraan tidak hanya terbatas
pada UUD 1945 namun juga menyangkut mengenai kehidupan bermasyarakat,
berbangsa dan bernegara.

4
Indonesia pun telah menggariskan bahwa Pendidikan Kewarganegaraan ini
sebagai mata kuliah pengembangan kepribadian yang wajib diberikan pada setiap
fakultas, jurusan maupun program studi di seluruh perguruan tinggi di Indonesia.
Sebagai negara demokrasi, negara Indonesia tentunya ingin menumbuhkan rasa
nasionalisme dan rasa persatuan dalam setiap individu. Melalui pendidikan
Kewarganegaraan diharapkan masing-masing individu memiliki wawasan dan
kesadaran berbangsa, sikap dan perilaku yang cinta tanah air, dan mengutamakan
persatuan serta kesatuan bangsa. Pendidikan Kewarganegaraan yang ada di
Indonesia memiliki sejarah tersendiri sehingga dapat dikenal hingga saat ini.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, adapun rumusan masalah yang akan dibahas
yaitu sebagai berikut
1. Apa yang dimaksud dengan Pendidikan Kewarganegaraan?
2. Bagaimana karakteristik Pendidikan Kewarganegaraan?
3. Apa saja tujuan Pendidikan Kewarganegaraan?
4. Apa saja ruang lingkup Pendidikan Kewarganegaraan?
5. Bagaimana sejarah Pendidikan Kewarganegaraan?

C. Tujuan
Adapun tujuan penulisan makalah ini yaitu :
1. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan Pendidikan
Kewarganegaraan.
2. Untuk mengetahui karakteristik Pendidikan Kewarganegaraan.
3. Untuk mengetahui tujuan Pendidikan Kewarganegaraan.
4. Untuk mengetahui ruang lingkup Pendidikan Kewarganegaraan.
5. Untuk mengetahui sejarah Pendidikan Kewarganegaraan.

5
BAB II
PEMBAHASANAN

A. Pengertian Pendidikan Kewarganegaraan


Pendidikan Kewarganegaraan (Civic Education) memiliki banyak pengertian.
Pendidikan Kewarganegaraan menurut Peraturan Menteri Pendidikan Naional
Nomor 22 Tahun 2006 Tentang Standar Isi untuk Satuan Pendidikan Dasar dan
Menengah adalah mata pelajaran yang memfokuskan pada pembentukan warga
negara yang memahami dan mampu melaksanakan hak-hak dan kewajibannya
untuk menjadi warga negara Indonesia yang cerdas, terampil dan berkarakter yang
diamanatkan oleh Pancasila dan UUD 1945. Selain pengertian tersebut, pengertian
pendidikan kewarganegaraan menurut para ahli yaitu :
1. Menurut Zamroni berpendapat bahwa pendidikan kewarganegaraan adalalah
pendidikan demokrasi yang bertujuan untuk mempersiapkan warga masyarakat
berpikir kritis dan bertindak demokratis, melalui aktivitas menanamkan
kesadaran kepada generasi baru tentang kesadaran bahwa demokrasi adalah
bentuk kehidupan masyarakat yang paling mnejamin hak-hak warga
masyarakat. (Kohmaruddin dan Azra, 2008:7)
2. Menurut Drs. M. Daryono, dkk, berpendapat bahwa pendidikan
kewarganegaraan merupakan usaha untuk membekali peserta didik dengan
pengetahuan warga negara dengan negara, serta pendidikan pendahuluan bela
negara agar menjadi warga negara yang dapat diandalkan oleh bangsa dan
negara. (Daryono, dkk, )
3. Menurut Soedijarto, pendidikan kewarganegaraan itu merupakan pendidikan
politik yang memiliki tujuan membantu peserta didik untuk dapat jadi warga
negara yang dewasa secara politik dan dapat ikut serta membangun sistem
perpolitikan yang bersifat demokratis.

Jadi, dari pengertian beberapa para ahli dapat disimpulkan bahwa pendidikan
kewarganegaraan adalah usaha sadar yang dilakukan untuk menyiapkan dan

6
membekali peserta didik dengan pengetahuan agar menjadi warga negara yang
dapat diandalkan oleh bangsa dan negara.

B. Karakteristik Pendidikan Kewarganegaraan


Karakteristik dapat diartikan sebagai ciri-ciri atau tanda yang menunjukan suatu
hal berbeda dengan lainya. PKn sebagai mata pelajaran yang sangat penting bagi
siswa memiliki karakteristik yang cukup berbeda dengan cabang ilmu pendidikan
lainnya. Karakteristik PKn ini dapat dilihat dari objek, lingkup materinya, strategi
pembelajaran, sampai pada sasaran akhir dari pendidikan ini.
Pendidikan kewarganegaraan merupakan mata pelajaran yang memfokuskan
pada pembentukan warganegara yang memahami dan mampu melaksanakan hak-
hak dan kewajibannya untuk menjadi warga negara Indonesia yang cerdas,
terampil, dan berkarakter yang diamanatkan oleh Pancasila dan UUD 1945. Adapun
karakteristik Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) adalah:
1. Pendidikan Kewarganegaraan termasuk dalam proses ilmu sosial (IPS).
2. Pendidikan Kewarganegaraan diajarkan sebagai mata pelajaran wajib dari
seluruh program sekolah dasar sampai perguruan tinggi.
3. Pendidikan Kewarganegaraan menanamkan banyak nilai, diantaranya nilai
kesadaran, bela negara, penghargaan terhadap hak azasi manusia, kemajemukan
bangsa, pelestarian lingkungan hidup, tanggung jawab sosial, ketaatan pada
hukum, ketaatan membayar pajak, serta sikap dan perilaku anti korupsi, kolusi,
dan nepotisme.
4. Pendidikan Kewarganegaraan memiliki ruang lingkup meliputi aspek Persatuan
dan Kesatuan bangsa, Norma, hukum dan peraturan, Hak asasi manusia,
Kebutuhan warga negara, Konstitusi Negara, Kekuasan dan Politik, Pancasila
dan Globalisasi.
5. Pendidikan Kewarganegaraan memiliki sasaran akhir atau tujuan untuk
terwujudnya suatu mata pelajaran yang berfungsi sebagai sarana pembinaan
watak bangsa (nation and character building) dan pemberdayaan warga negara.
6. Pendidikan Kewarganegaraan merupakan suatu bidang kajian ilmiah dan
program pendidikan di sekolah dan diterima sebagai wahana utama serta esensi
pendidikan demokrasi di Indonesia.

7
7. Pendidikan Kewarganegaraan mempunyai 3 pusat perhatian yaitu Civic
Intellegence (kecerdasan dan daya nalar warga negara baik dalam dimensi
spiritual, rasional, emosional maupun sosial), Civic Responsibility (kesadaran
akan hak dan kewajiban sebagai warga negara yang bertanggung jawab dan
Civic Participation (kemampuan berpartisipasi warga negara atas dasar
tanggung jawabnya, baik secara individual, sosial maupun sebagai pemimpin
hari depan).
C. Tujuan Pedidikan Kewarganegaraan
Tujuan Pendidikan Kewarganegaraan Berdasarkan keputusan DIRJEN DIKTI
No. 26/DIKTI/2000 adalah mencakup :
a. Tujuan umum
Untuk memberikan pengetahuan dan kemampuan dasar kepada mahasiswa
mengenai hubungan antara warga negara dengan Negara serta Pendidikan
Pendahuluan Bela Negara agar menjadi warga negara yang dapat diandalkan
oleh bangsa dan negara.
b. Tujuan Khusus
Agar mahasiswa dapat melaksanakan hak dan kewajiban secara santun,
jujur, demokratis, serta ikhlas sebagai warga negara Republik Indonesia terdidik
dan bertanggung jawab.
a. Agar mahasiswa dapat menguasai dan memahami berbagai masalah dasar
dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara, serta dapat
mengatasinya dengan pemikiran kritis dan bertanggung jawab. Berlandasakan
Pancasila, wawasan nusantara dan ketahanan nasional.
b. Agar mahasiswa memiliki sikap dan perilaku yang sesuai dengan nilai-nilai
perjuangan, kecintaan tanah air, serta rela berkorban demi nusa dan bangsa.
Selain tujuan diatas, adapun tujuan lain menurut para ahli yaitu :
1. Tujuan pendidikan kewarganegaraan menurut Komarudin dan Azyumardi
(2008:3) pada dasarnya adalah menjadikan warga negara yang cerdas dan
baik serta mampu mendukung berlangsungnya bangsa dan negara.
2. Tujuan PKN menurut Sutoyo (2011:6) adalah untuk menumbuhkan
wawasan dan kesadaran bernegara, sikap serta perilaku yang cinta tanah air,
bersendikan kebudayaan bangsa, wawasan nusantara dan ketahanan nasional

8
pada siswa, mahasiswa, calon ilmuan warga negara Republik Indonesia yang
menguasai ilmu pengetahuan dan seni yang dijiwai nilai-nilai pancasila.

D. Ruang Lingkup Pendidikan Kewarganegaraan


Sebagai program pendidikan yang menyeruakan mengenai kebangsaan dan
kewarganegaraan Indonesia yang berbasis pada filosofi bangsa, yakni pancasila,
pendidikan kewarganegaraan memiliki daya jelajah dalam ruang lingkup
pembahasan tentang :
1. Filsafat Pancasila, yakni sebagai filsafat yang mengkaji isi jiwa suatu bangsa
begitupun Pancasila, yang memenuhi ciri-ciri sebagai filsafat dalam hal ini
adalah filsafat bangsa yang membahas tentang isi jiwa dari bangsa Indonesia.
Pancasila merupakan hasil perenungan tentang isi jiwa peradaban bangsa
Indonesia dan nilai-nilai asli yang hidup dalam masyarakat Indonesia sehari-hari
jauh sebelum Indonesia merdeka dalam hubungannya dengan Tuhan, dengan
kemanusiaan, dengan bangsa dan negara, dengan rakyat Indonesia, dan dengan
keadilan hidup.
2. Identitas Nasional, yaitu merupakan sifat khas yang melekat pada suatu bangsa
atau yang lebih dikenal sebagai kepribadian/karakter suatu bangsa. Identitas
nasional Indonesia dapat dirumuskan pembidangannya dalam tiga bidang
sebagai berikut: Pertama, identitas fundamental, yakni pancasila sebagai filsafat
bangsa, hukum dasar, pandangan hidup, etika politik, paradigm pembangunan.
Kedua, identitas instrumental yang meliputi UUD 1945 sebagai konstitusi, Sang
Saka Merah Putih sebagai bendera negara, Bhinneka Tunggal Ika sebagai
semboyan negara dan Indonesia Raya sebagai lagu kebangsaan. Ketiga, identitas
alamiah yang meliputi Indoensia sebagai negara kepulauan dan kemajemukan
terhadap sukunya, budayanya, agamanya.
3. Bangsa dan Negara Indonesia, bangsa Indonesia terbentuk dari pengalaman
(empiris) peran dari segenap suku-suku yang tersebar diseluruh kepulauan
nusantara. Konsepsi Bangsa dan Negara Indonesia meliputi proses terbentuknya
negara, teori-teori terbentuknya negara, unsur-unsur negara, tujuan negara,
bentuk-bentuk negara, bentuk negara Indonesia, proses bangsa Indonesia

9
menjadi Negara Kesatuan republik Indonesia dan tujuan Negara Kesatuan
Republik Indonesia.
4. Warga Negara Indonesia. Warga negara adalah anggota dari suatu persekutuan
yang didirikan atas kekuatan bersama, dilaksanakan atas tanggung jawab
bersama dan ditujukan untuk kepentingan bersama. Dalam PKn, konsepsi warga
negara Indonesia mencakup materi tentang asas kewarganegaraan, warga negara
Indonesia, cara memperoleh warga negara Indonesia, dan kehilangan
kewarganegaraan Republik Indonesia.
5. Demokrasi Indonesia. Indonesia selalu berdiri diatas dasar kekeluargaan, diatas
dasar musyawarah, diatas dasar yang namanya demokrasi. Demokrasi Indonesia
selalu membawa corak kepribadian bangsa Indonesia sendiri. Demokrasi
Indonesia mencakup hal-hal yang meliputi konsepsi demokrasi, norma-norma
yang mendasari demokrasi, komponen penegak demokrasi, model-model
demokrasi, demokrasi Indonesia, perkembangan demokrasi di Indonesia,
pemilihan umum (PEMILU), pemilihan umum di Indonesia, pemilihan kepada
daerah (Pilkada).
6. Konstitusi Indonesia meliputi sistem konstitusional, materi muatan konstitusi,
klasifikasi konstitusi, perubahan konstitusi, perubahan UUD 1945 menurut pasal
37 amandemen keempat UUD 1945, konstitusi Indonesia dari masa ke masa,
tata urutan peraturan perundang-undangan Republik Indonesia, Mahkamah
Konstitusi Republik Indonesia.
7. Negara Hukum, meliputi hal-hal seperti Negara Hukum di Eropa Kontinental,
Negara Hukum Anglo Saxon, Negara Hukum Indonesia, Penegakan hukum,
8. Hak Asasi Manusia, mencakup hal-hal meliputi Konsep dasar Hak Asasi
Manusia, hubungan Hak Asasi Manusia dengan kewajiban asasi manusia dan
tanggung jawab asasi manusia, nilai-nilai dasar dalam HAM, sejarah penegakan
HAM di Dunia, Bentuk-bentuk HAM, pelanggaran HAM, perkembangan
pemikiran HAM di Indonesia, Konsespsi HAM, kewajiban asasi manusia =, dan
tanggung jawab asasi manusia dalam UUD 1945 dan menurut UU No. 39 Tahun
1999 tentang HAM, kelompok-kelompok yang rentan terhadap pelanggaran
HAM.

10
9. Geopolitik Indonesia, mencakup wawasan Nasional, teori-teori paham
kekuasaan, teori-teori geopolitik, teori geostrategic global, latar belakang
pemikiran wawasan nasional Indonesia, konsepsi wawasan nusantara,
kedudukan wawasan nusantara, arah pandang wawasan nusantara, fungsi
wawasan nusantara, implementasi wawasan nusantara dalam kerangka konsep
geopolitik, tantangan-tantangan dalam mengimplementasikan wawasan
nusantara
10. Geostrategic Indonesia meliputi ruang lingkup geostrategic Indonesia
(ketahanan nasional), asas-asas ketahanan nasional, permasalahan geostrategic
Indonesia (ketahanan nasional Indonesia), geostrategic Indonesia dalam
menciptakan ketahanan nasional.
E. Sejarah Pendidikan Kewarganegaraan
Pendidikan Kewarganegaraan mulai diperkenalkan di Amerika Serikat (AS)
pada tahun 1790 dengan nama civics, dalam rangka “mengamerikakan bangsa
Amerika” atau terkenal dengan nama “theory of Americanization.” Hal ini
dianggap penting mengingat bangsa AS berasal dari berbagai bangsa yang datang
di samping bangsa (suku) asli yang ada. Dalam taraf ini materinya adalah
“government” serta hak dan kewajiban warga negara.
Di Indonesia pelajaran civic telah dikenal sejak zaman Hindu Belanda dengan
nama “Burgerkunde”. Pada zaman ini ada dua buku yang digunakan sebagai
sumber pelajaran yaitu: Indische Burgerchapokunde dan Recht en Plicht (Indische
Burgerchapokunde voor iedereen). Pada tahun 1950 dalam suasana Indonesia telah
merdeka kedua buku ini menjadi pegangan guru civics di Sekolah Menengah Atas.
Perjalanan mata pelajaran Civics setelah Indonesia merdeka mengalami beberapa
kali perubahan istilah yang digunakan. Perubahan-perubahan tersebut sangat
berkaitan dengan kebijakasanaan pemerintah pada waktu itu dan kurikulum sekolah
yang digunakan. (Sutoyo, 2011:4)
Pada kurikulum 1957 istilah yang digunakan yaitu pendidikan kewarganegaraan.
Kemudian pada kurikulum 1961 perubahan menjadi civics lagi, kemudian pada
kurikulum 1968 mejadi Pendidikan Kewarganegaraan (PKn). Selanjutnya
kurikulum 1975 menjadi PMP (Pendidikan Moral Pancasila). Dalam perubahan
kurikulum sekolah tahun 1968 menjadi kurukulum tahun 1975 mata pelajaran PKn

11
atas dasar Keputusan MPR 1978 diganti dengan nama baru yang dikenal dengan
Pendidikan Moral Pancasila (PMP). Ini merupakan hasil penggabungan mata
pelajaran sejenis menjadi bidang studi. Bidang studi PMP merupakan bahan-bahan
mata pelajaran yang menyangkut Pancasila dan UUD 1945 dipisahkan dari mata
pelajaran yang bersangkut paut di antaranya mata pelajaran Sejarah, Ilmu Bumi,
dan Ekonomi. Hal yang sama masih tetap berlaku saat berlakunya Kurikulum 1984
sebagai penyesuaian Kurikulum 1975.
Dalam perkembangan selanjutnya PMP karena berbagai perubahan dan berbagai
pertimbangan, dengan disusunnya kurikulum sekolah tahun 1994 diubah menjadi
Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn) yang terutama didasarkan pada
UU Sistem Pendidikan Nasional No. 2 tahun 1989 ayat 2 yang menyatakan bahwa:
“Isi kurukulum setiap jenis, jalur, dan jenjang pendidikan wajib memuat: a.
Pendidikan Pancasila; b. Pendidikan Agama; dan c. Pendidikan Kewarganegaraan.
Kemudian dalam perkembangan selanjutnya dengan diberlakukannya UU
Sitetem Pendidikan Nasional No. 20 Tahun 2003, diberlakukan kurikulum yang
dikenal dengan nama Kurikulum Berbasis Kompetensi tahun 2004, nama
Pendidikan Kewarganegaraan berubah nama menjadi Kewarganegaraan. Pada
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) tahun 2006 namanya berubah
menjadi Pendidikan Kewarganegaraan. Pada kurikulum 2013, kebijakan pendidikan
di Indonesia menambahkan kembali kata Pancasila ke mata pelajaran PKn menjadi
Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn) kembali sampai saat ini. Salah
satu alasan adalah nilai-nilai pancasila dalam diri peserta didik sudah mulai luntur,
maka perlu menghadirkan kembali nilai pancasila dari sila pertama sampai dengan
sila kelima kepada semua siswa.
Perubahan-perubahan istilah mata pelajaran PKn atau civics di kalangan sekolah
dasar dan menengah tersebut diatas, juga terjadi di kalangan perguruan tinggi di
Indonesia. Civis Education (Pendidikan kewarganegaraan) sesungguhnya bukan
suatu yang baru, beberapa bentuk pendidikan kewarganegaraan di perguruan tinggi
telah lama dilakukan seperti: penataran P-4 dan mata kuliah kewiraan yang
kemudian berganti dengan mata kuliah pendidikan kewarganegaraan (PKn).

F. Landasan Hukum Pendidikan Kewarganegaraan

12
Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) di Indonesia memiliki landasan hukum
yang mengatur pelaksanaannya. Berdasarkan hasil pencarian, terdapat beberapa
landasan hukum yang mengatur pendidikan kewarganegaraan, antara lain:
 Undang-Undang Dasar 1945, khususnya pada alinea kedua dan alinea
keempat pembukaan UUD 1945
 UU No. 2 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
 Keputusan Mendiknas No. 232/U/2000 tentang penyusunan kurikulum
Pendidikan
Landasan hukum ini menguatkan posisi pendidikan kewarganegaraan sebagai
salah satu materi pembelajaran pokok dan wajib di tiap sekolah serta perguruan
tinggi di Indonesia. Tujuan utama pembelajaran ini adalah menumbuhkan sikap
serta perilaku cinta tanah air yang didasarkan pada kebudayaan serta filsafat
Pancasila.
Dengan demikian, pendidikan kewarganegaraan memiliki landasan hukum yang
kuat dalam peraturan perundang-undangan di Indonesia, yang menegaskan
pentingnya pembelajaran ini dalam membentuk sikap dan perilaku warga negara
yang baik.

13
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pendidikan Kewarganegaraan adalah mata pelajaran yang memfokuskan pada
pembentukan warga negara yang memahami dan mampu melaksanakan hak-hak dan
kewajibannya untuk menjadi warga negara Indonesia yang cerdas, terampil dan
berkarakter yang diamanatkan oleh Pancasila dan UUD 1945. PKn sebagai mata
pelajaran yang sangat penting bagi siswa memiliki karakteristik yang dapat dilihat
dari objek, lingkup materinya, strategi pembelajaran, sampai pada sasaran akhir dari
pendidikan ini. Tujuan Pendidikan Kewarganegaraan adalah memberikan
pengetahuan dan kemampuan dasar kepada mahasiswa mengenai hubungan antara
warga negara dengan Negara serta Pendidikan Pendahuluan Bela Negara agar
menjadi warga negara yang dapat diandalkan oleh bangsa dan negara.
Pendidikan Kewarganegaraan. Pendidikan Kewarganegaraan mulai
diperkenalkan di Amerika Serikat. Di Indonesia pelajaran civic telah dikenal sejak
zaman Hindu Belanda. Perjalanan mata pelajaran Civics setelah Indonesia merdeka
mengalami beberapa kali perubahan istilah yang digunakan. Perubahan-perubahan
tersebut sangat berkaitan dengan kebijakasanaan pemerintah pada waktu itu dan
kurikulum sekolah yang digunakan.

B. Saran
Pendidikan kewarganegaraan merupakan salah satu mata pelajaran yang penting
untuk dipelajari. Oleh karena itu, kita sebagai calon pendidik harus dapat memahami
mengenai pendididan kewarganegaraan serta mengaplikasikan pendidikan
kewarganegaraan dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.

14
DAFTAR PUSTAKA

Daryono. M, dkk. 1997. Pengantar Pancasila dan Kewarganegaraan. Jakarta : PT


Rineka Cipta
Erwin, Muhamad. 2013. Pendidikan Kewarganegaraan Republik Indoneisa. Bandung:
PT Refika Aditama
Hidayat, Komaruddin dan Azyumardi Azra. 2008. Pendidikan Kewargaan (Civuc
Education). Jakarta : Prenada Media Grup.
Sukaya, Endang Zaelani, dkk. 2006. Pendidikan Kewarganegaraan Untuk Perguruan
Tinggi. Yogyakarta : Paradigma.
Sutoyo, 2011. Pendidikan Kewarganegaraan Untuk Perguruan Tinggi. Yogyakarta:
Graha Ilmu
http://maumere-flores.blogspot.co.id/2014/03/pembelajaran-pkn-sd.html
Sunarso. 2009. “Dinamika Pendidikan Kewarganegaraan Di Indonesia Dari Rezim Ke
Rezim”. HUMANIKA Vol. 9 No. 1, Maret 2009, hal. 67-80.

15

Anda mungkin juga menyukai