Anda di halaman 1dari 14

MENINGKATKAN SISTEM ETIKA DAN MORAL BANGSA

MELALUI PENGAMALAN PANCASILA PADA MATA


PELAJARAN PPKN DI SEKOLAH DASAR

OLEH:
FADILA NUR ANISA ( 22622022038 )
AYU BADRIAH MUTARI ( 22622022047 )
SELVI AYUNDA ( 22622022041 )
ILHAM ( 22622022340 )

PROGRAM STUDI AKUNTANSI SYARIAH


STAIN SULTAN ABDURRAHMAN KEPULAUAN RIAU
TAHUN 2022

0
KATA PENGANTAR

Bismillaahirrahmaanirrahiim
Assalamu’alaikum Wr.Wb

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
memberikan rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan
makalah dengan judul “Meningkatkan Sistem Etika dan Moral Bangsa
Melalui Pengamalan Pancasila pada Mata Pelajaran PPKn di Sekolah
Dasar”. Tidak lupa pula penulis kirimkan shalawat serta salam kepada
junjungan Nabi Besar Muhammad SAW. Beserta keluarganya, para
sahabatnya, dan seluruh umatnya yang senantiasa istiqomah hingga akhir zaman.
Makalah ini disusun dalam rangka memenuhi tugas mata kuliah Pancasila
dan Anti-Korupsi. Penulis menyusun makalah ini berdasarkan sumber–sumber
tertulis yang penulis kutip dari berbagai referensi yang berkaitan dengan makalah
ini.
Semoga makalah ini dapat memberi manfaat kepada semua pihak, bagi
penulis khususnya dan bagi teman-teman. Demikianlah kata pengantar makalah
ini, penulis berharap semoga makalah ini dapat digunakan sebagaimana mestinya.
Wassalamu’alaikum Wr. Wb

Bintan, 23 November 2022

Penulis
i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR............................................................................................2

DAFTAR ISI...........................................................................................................3

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................ 1

A. Latar Belakang ......................................................................................... 1


B. Rumusan Masalah .................................................................................... 2
C. Tujuan Penulisan ...................................................................................... 2 BAB

II PEMBAHASAN ............................................................................. 3

A. Landasan Teori ......................................................................................... 3


1. Pembelajaran PPKn di Sekolah Dasar ................................................. 3
2. System Etika dan Moral Bangsa ......................................................... 3
3. Pengamalan Nilai-Nilai Pancasila dalam Kehidupan Sehari-hari ......... 4
B. Analisis .................................................................................................... 5
1. Pembelajaran PPKn di Sekolah Dasar ................................................ 5
2. System Etika dan Moral Bangsa ........................................................ 5
3. Pengamalan Nilai-Nilai Pancasila dalam Kehidupan Sehari-hari........ 6
A. Pengamalan Nilai-Nilai Pancasila Sila Pertama (Ketuhanan) ....... 6
B. Pengamalan Nilai-Nilai Pancasila Sila Ke-2 (Kemanusiaan) ........ 7
C. Pengamalan Nilai-Nilai Pancasila Sila Ke-3 (Persatuan) .............. 8
D. Pengamalan Nilai-Nilai Pancasila Sila Ke-4 (Kerakyatan) ........... 8
E. Pengamalan Nilai-Nilai Pancasila Sila Pertama (Ketadilan) ......... 9

BAB III PENUTUP ..................................................................................... 10

A. Kesimpulan .............................................................................................. 10
B. Saran ........................................................................................................ 10

DAFTAR PUSTAKA .................................................................................. 11


ii

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Moral dan budi pekerti para siswa sangat rendah. Banyak siswa yang
suka tawuran, tindakan kekerasan, bahkan tidak malu bergandengan tangan
dengan lawan jenis di tempat umum. Hal ini tentu didasari oleh kurangnya
etika dan moral dari mahasiswa itu sendiri.
Banyak hal yang menyebabkan kurangnya moral di kalangan siswa
saat ini. Dampak krisis moral siswa saat ini adalah hadirnya gadget dan
minimnya interaksi antara anak dan orang tua. Gadget memungkinkan siswa
untuk menjelajah dengan bebas, tetapi mereka merasa kurang terlibat dengan
lingkungan sekitar karena terlalu sibuk merawatnya sehingga mereka bahkan
melupakan lingkungan sekitar. Dalam hal ini peran orang tua dan guru sangat
mempengaruhi moral dan perilaku siswa, orang tua dapat mengandalkan
anaknya, bahkan orang tua dapat berperan sebagai sahabat anaknya. Ini akan
membantu anak merasa dihargai dan membantu mereka mengomunikasikan
perasaan yang mereka alami. Guru adalah orang tua kedua bagi siswanya dan
guru harus menjadi guru sekaligus orang tua bagi siswanya. , guru harus
menanamkan moral dan etika yang kuat kepada anak didiknya.
Salah satu cara untuk menanamkan nilai-nilai karakter pada peserta
didik dapat melalui pembelajaran PPKn, dimana pembelajaran PPKn dapat
menumbuhkan dan membentuk karakter peserta didik yang cerdas, trampil,
dan berkemauan keras.
Berdasarkan permasalahan diatas, untuk meningkatkan system etika
dan moral bangsa dapat melalui pengamalan Pancasila pada mata pelajaran
PPKn di SD yang nantinya diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Dengan
ini dapat dirumuskan masalah penelitian dengan judul “Meningkatkan Sistem
Etika dan Moral Bangsa Melalui Pengamalan Pancasila pada Mata Pelajaran
PPKn di Sekolah Dasar”.

1
B. Rumusan Masalah

Rumusan masalah yang dapat diambil berdasarkan latar belakang masalah


diatas yaitu:
1. Apakah dengan melalui pengamalan pancasila pada mata pelajaran
PPKn di Sekolah Dasar dapat meningkatkan sistem etika dan moral
bangsa?
2. Apa penjelasan tentang pengamalan pancasila melalui mata pelajaran
PPKn agar dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari ?

C. Tujuan Penulisan
Berdasarkan rumusan masalah diatas maka tujuan penelitian ini adalah:
1. Untuk mengetahui apakah dengan melalui pengamalan pancasila pada
mata pelajaran PPKn di Sekolah Dasar dapat meningkatkan system
etika dan moral bangsa.
2. Mendeskripsikan pengamalan pancasila melalui mata pelajaran PPKn
agar dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.

BAB II

2
PEMBAHASAN

A. Landasan Teori
1. Pembelajaran PPKn di Sekolah Dasar
Menurut Numan Sumantri dalam buku Pembaharuan Pendidikan
IPS (2001), pendidikan kewarganegaraan adalah pendidikan yang
berintikan demokrasi politik ditambah dengan sumber ilmu lain untuk
melatih siswa berpikir kritis, analitis dan bertindak demokratis dalam
persiapan menghadapi kehidupan berdasarkan Pancasila dan UUD 1945.
(Silmi Nurul Utami. 2021. Pengertian Pkn Menurut Para Ahli
\baca: https://www.kompas.com/skola/read/2021/12/28/184633769/penger
tian-pkn-menurut-para-ahli.(Diakses 04 Desember 2022).
Definisi Cholisin tentang pendidikan kewarganegaraan dalam buku
Pendidikan Kewarganegaraan (2004) adalah salah satu aspek pendidikan
kewarganegaraan yang menitikberatkan pada peran warga negara dalam
kehidupan bernegara, agar menjadi warga negara yang dapat dipercaya
sesuai dengan prinsip-prinsip negara. Peraturan Pancasila dan UUD 1945.
Berdasarkan beberapa pendapat diatas disimpulkan bahwa PPKn
merupakan salah satu mata pelajaran yang biasa diajarkan baik pada
jenjang dasar, sekolah menengah, ataupun pada jenjang perguruan tinggi.
Arti PPKN ialah Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan. PPKn
menjadi salah satu pelajaran penting dan utama yang harus dipelajari oleh
seluruh siswa di Indonesia.
Menurut UUD 1945, Pengertian Pendidikan Sekolah Dasar adalah
upaya mencerdaskan dan mencetak kehidupan masyarakat yang bertakwa
yang mencintai dan bangga terhadap bangsa dan negaranya, berbakat,
kreatif, berbudi luhur dan santun serta mampu memecahkan masalah.
lingkungan mereka. Pendidikan sekolah dasar adalah pendidikan anak usia
7-13 tahun sebagai pendidikan dasar yang dikembangkan berdasarkan
satuan pendidikan, potensi daerah, dan pengembangan sosial budaya..

2. System Etika dan Moral Bangsa


Menurut Undang-Undang Dasar 1945, pengertian sekolah dasar
merupakan upaya mencerdaskan & mencetak kehidupan rakyat yg
bertakwa yg mengasihi & bangga terhadap bangsa & negaranya, berbakat,
kreatif, berbudi luhur & santun dan bisa memecahkan masalah. lingkungan
mereka. Pendidikan sekolah dasar merupakan pendidikan anak usia 7-13
tahun menjadi pendidikan dasar yg dikembangkan menurut satuan
pendidikan, potensi daerah, & pengembangan sosial budaya. (Yoseph
Pencawan. 2022. Pengertian Etika Menurut para Ahli, Fungsi, dan
Contoh.
Sumber: https://mediaindonesia.com/humaniora/499059/pengertian-
etikamenurut-para-ahli-fungsi-dan-contoh (diakses 04 Desember 2022)
Ki Hajar Dewantara menjelaskan bahwa etika adalah ilmu yang
mempelajari tentang baik (dan buruk) dalam kehidupan manusia, terutama

3
yang menyangkut gerak pikiran dan perasaan, yang dapat berupa
pertimbangan dan perasaan, hingga tujuan, yang dapat berupa tindakan.
Berdasarkan beberapa pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa
etika adalah aturan, norma, kaidah, ataupun tata cara yang biasa digunakan
sebagai pedoman atau asas suatu individu dalam melakukan perbuatan dan
tingkah laku.
Menurut Ar-Rozi(tt) pada Sudarsono (2010, hal.59) etika atau
moral merupakan menjadi obat pencahar rohani (spiritual physhic), adalah
sebuah penerangan yg terpercaya tentang ajaran plato mengenai jiwa yg
memiliki 3 bagian buat menjaga keselarasan & ekuilibrium lurusnya moral
spiritual jiwa (Sudarsono, 2010, hal.56)
Menurut Wantah (2005) : Moral adalah sesuatu yang harus
dilakukan atau tidak ada hubungannya dengan kemampuan untuk
menentukan siapa yang benar dan perilaku apa yang baik dan buruk.
Berdasarkan beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa
akhlak adalah sifat atau tabiat seseorang, yaitu keadaan jiwa yang terlatih,
sehingga dalam jiwa itu benar-benar terdapat sifat-sifat bawaan yang
mudah menimbulkan perbuatan. dan secara spontan, tanpa berpikir atau
menginginkan lebih.

3. Pengamalan Nilai-Nilai Pancasila dalam Kehidupan Sehari-hari


Dikutip dari buku Pendidikan Pancasila karya Ujang Permana
(2019), menurut Muhammad Yamin, Pancasila berasal dari kata panca
yang berarti lima, dan siila berarti sendi, landasan atau aturan tingkah laku
yang baik. Definisi Muhammad Yamin tentang Pancasila adalah lima sila
yang berisi petunjuk atau aturan untuk perilaku penting dan baik.
Menurut Ir. Soekarno, Pancasila adalah isi dalam jiwa bangsa
Indonesia demikian, Pancasila bukan hanya falsafah negara, melainkan
falsafah bangsa Indonesia.
Berdasarkan beberapa pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa
Pancasila merupakan pedoman pelaksanaan bangsa Indonesia dalam
kegiatan kehidupan bernegara. Pancasila adalah pemimpin dalam
kehidupan bernegara untuk rakyat. Sebagaimana arah sebuah kapal tidak
pasti tanpa kompas, demikian pula bumi tidak memiliki arah jika tidak ada
Pancasila.

B. Analisis

1. Pembelajaran PPKn di Sekolah Dasar


Sekolah dasar sebagai lembaga pendidikan dasar berperan penting
dalam penanaman dan pengenalan nilai-nilai pancasila. Pengajaran nilai-
nilai Pancasila dan pengetahuan Pancasila di sekolah dasar terjadi pada
mata pelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn) dan

4
dikembangkan dalam pembelajaran dan kegiatan ekstrakurikuler. Mata
pelajaran Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn) Sekolah Dasar (PPKn)
memuat materi tentang Pancasila, seperti perintah-perintah Pancasila,
lambang setiap perintah Pancasila, arti lambang Pancasila, mengamalkan
perintah-perintah Pancasila, dan lain-lain.
Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn) merupakan mata
pelajaran strategis yang mempersiapkan peserta didik menjadi warga
negara yang baik di masa depan. Materi terprogram tentang topik ini yang
mengeksplorasi bagaimana siswa dapat dididik, diajar dan dilatih untuk
menjadi warga negara yang baik, berperilaku baik dan berkualitas. Oleh
karena itu, Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan disebut juga
sebagai pembentukan nilai, norma, moral, sikap dan perilaku, pada
hakekatnya ditujukan untuk mengembangkan kecakapan, pemahaman,
sikap serta penghayatan dan pengamalan nilai-nilai etis, yang dianalogikan
dengan nilai-nilai kemanusiaan. . karakter Latar belakang pembelajaran
mata pelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan menjelaskan
bahwa pendidikan Indonesia diharapkan dapat mempersiapkan peserta
didik menjadi warga negara yang tangguh dan konsisten dalam
mempertahankan negara kesatuan Republik Indonesia serta memiliki ciri
sistem etika dan moral. untuk bangsa.
2. System Etika dan Moral Bangsa
Pendidikan kewarganegaraan yang baru dikembangkan ini dikenal
dengan paradigma baru pendidikan kewarganegaraan yang sangat berbeda
dengan pendidikan kewarganegaraan yang lama. Paradigma baru
pendidikan kewarganegaraan mengalami perubahan dalam beberapa aspek;
Visi, misi, isi materi, strategi pengajaran dan kinerjanya. Dalam paradigma
lama, pendidikan politik memanifestasikan dirinya sebagai indoktrinasi
monologis kepentingan dan standar moral penguasa. Yang membedakan
paradigma baru pendidikan kewarganegaraan dengan yang lama adalah
upaya untuk mengembalikan pendidikan kewarganegaraan pada jalur
pengetahuan sebagai bidang studi terbuka, sebagai objek pembelajaran dan
pendidikan, dan sebagai disiplin ilmu yang terlepas dari intervensi dan
kepentingan. pemerintah yang berkuasa. Dengan paradigma baru tersebut,
pendidikan kewarganegaraan dapat berperan dalam membangun,
merekonstruksi, dan memecahkan masalah dalam berbagai aspek
kehidupan bangsa Indonesia sambil mempelajari pengetahuan
kewarganegaraan, nilai-nilai kewarganegaraan, dan keterampilan
kewarganegaraan. ). Pada dasarnya, pendidikan nilai merupakan salah satu
komponen epistemologis pendidikan kewarganegaraan. Daniel Dakhidae
(Halili, 2003, hlm. 6) menekankan bahwa salah satu tugas pendidikan
kewarganegaraan adalah mengarahkan penanaman nilai-nilai ideologi
bangsa yang dijunjung tinggi kepada generasi penerus ketika manusia
menjadi homo novi ordinis, atau manusia. mencapai kesempurnaan.
kebaikan yang hidup, murah hati dan tulus. Salah satu nilai dominan yang
dipelajari secara kolektif dalam pendidikan kewarganegaraan adalah etika
atau moralitas. Pada halaman ini, penelitian tentang etika pendidikan
kewarganegaraan dibagi menjadi tiga kategori, yaitu etika deskriptif, etika

5
normatif, dan metaetika. Tiga kategori etika adalah subjek kesopanan,
moralitas atau karakter.
Nilai, norma, dan moral adalah konsep yang saling terkait.
Ketiganya memberikan pemahaman yang saling melengkapi tentang
sistem etika yang terkait dengan Pancasila. Pancasila merupakan sumber
penjabaran segala norma, baik norma hukum, moral maupun norma
pemerintahan lainnya.
Nilai-nilai Pancasila tersebut lalu dikembangkan pada warga secara
mudah atau kehidupan konkret sebagai akibatnya sebagai kebiasaan yg
dalam akhirnya sebagai panduan pada bermasyarakat, berbangsa, &
bernegara.
Namun seiring berjalannya waktu, nilai-nilai, standar hidup,
standar dan sistem etika Pancasila semakin dilupakan dalam kehidupan
masyarakat. Sehingga identitas atau ciri khas Indonesia yang disebutkan
sebelumnya semakin tercerai berai atau bahkan hilang. Namun masih ada
upaya untuk mewujudkan sistem etika tersebut.
3. Pengamalan Nilai-Nilai Pancasila dalam Kehidupan Sehari-hari
Untuk memudahkan pengamalan nilai pancasila kita harus
mengetahui contoh pengamalan nilai pancasila dalam kehidupan sehari
hari. Inilah cara menghayati nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-
hari:
A. Pengamalan Nilai-Nilai Pancasila Sila Pertama (Ketuhanan)

1. Penerapan nilai ketuhanan di rumah


a Ajarkan keluarga untuk rajin menunaikan kewajiban
agama,
seperti shalat lima waktu atau mengikuti ibadah.
b Biasakan berdoa sebelum dan sesudah beraktivitas seperti
makan, tidur atau bepergian
c Hormati orang tua Anda dan ikuti saran dan instruksi
mereka

2. Penerapan nilai ketuhanan di masyarakat


a Saling menghormati walaupun berbeda keyakinan.
b Memperkuat toleransi antar pemeluk agama dengan
memberikan kesempatan untuk beribadah.
c Perlakukan tetangga Anda dengan baik dengan berbagi
suvenir, makanan, atau hadiah, misalnya
3. Penerapan nilai ketuhanan di sekolah
a Anggaplah semua teman itu sama walaupun berbeda agama
b Saling menghormati dan toleransi antar teman yang berbeda
agama

6
c Berinteraksi secara positif dan produktif, misalnya membantu
orang lain untuk mencapai kesuksesan, membantu orang lain
bermain dan belajar bersama pula.

B. Pengamalan Nilai Pancasila Sila Ke-2 (Kemanusiaan)


Nilai ini terkandung dalam sila kedua Pancasila,
'Kemanusiaan yang Adil dan Beradab'. Adanya nilai-nilai tersebut
berarti kemanusiaan harus menjadi prioritas dalam aktivitas sehari-
hari masyarakat Indonesia. Apalagi negara ini dibangun di atas
berbagai jenis perbedaan, seperti yang diungkapkan oleh semboyan
bangsa Indonesia “Bhinneka Tunggal Ika”.
1. Penerapan nilai kemanusiaan di rumah
a) Hormati, sayangi dan sayangi orang tua dan saudara
b) Membantu orang tua dengan pekerjaan rumah
c) Dengarkan nasihat dan ikuti instruksi orang tua
d) Tidak sembarangan orang tua dan saudara
e) Perhatikan dan jaga keharmonisan di dalam rumah
2. Penerapan nilai kemanusiaan di masyarakat
a) Hormati tetangga Anda tanpa memandang suku, agama, ras
dan golongan
b) Menjaga kerukunan antar tetangga
c) Membantu tetangga yang membutuhkan
d) Patuhi standar kesopanan lingkungan
e) Memenuhi kewajiban sesuai dengan peraturan yang
disepakati dalam masyarakat, misalnya Menjaga kebersihan
lingkungan dengan ikut serta dalam pengabdian kepada
masyarakat
f) Jangan main hakim sendiri
g) Membuat keputusan untuk kebaikan masyarakat melalui
pemikiran.
3. Penerapan nilai kemanusiaan di sekolah
a) Perlakukan teman Anda dengan baik tanpa memandang suku,
ras, agama dan golongan
b) Menghormati guru
c) Menghargai teman
d) Membantu guru dan teman yang mengalami kesulitan.
C. Pengamalan Nilai Pancasila Sila Ke-3 (Persatuan)
Sila ketiga Pancasila, "Persatuan Indonesia", mewujudkan nilai
persatuan itu. Tujuannya adalah agar seluruh warga negara Indonesia
bersatu tanpa memandang suku, bahasa, agama dan latar belakang
budaya lainnya.
1. Penerapan nilai persatuan di rumah
a) Menanamkan pada seluruh anggota keluarga jiwa dan
semangat patriotisme serta cinta tanah air. Misalnya,
membiasakan diri mengonsumsi produk-produk produksi
dalam negeri Indonesia
b) Mengajarkan anggota keluarga untuk menjunjung tinggi
nama baik Indonesia

7
c) Mempromosikan saling menghormati, cinta dan penghargaan
antara anggota keluarga.
2. Penerapan nilai persatuan di masyarakat
a) Bekerjasama dan menghormati sesama tanpa membedakan
suku, agama, ras dan golongan.
b) Dahulukan kepentingan masyarakat di atas kepentingan
pribadi atau keluarga.
c) Jangan memaksakan keinginan kita pada orang lain.
d) Menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat.
e) Di tengah lingkungan yang majemuk dengan latar belakang
budaya yang berbeda, bahasa Indonesia digunakan sebagai
bahasa pergaulan.
3. Penerapan nilai persatuan di sekolah
a) Berteman tanpa memandang status sosial ekonomi, agama,
suku, ras, & golongan.
b) Menjaga kerukunan & toleransi pada antara sahabat & guru.
c) Membantu sahabat yg kesusahan menggunakan lapang dada
ikhlas.
d) Mengutamakan persatuan & kesatuan pada lingkungan
sekolah.
D. Pengamalan Nilai Pancasila Sila Ke-4 (Kerakyatan)
Nilai-nilai kerakyatan terkandung dalam sila keempat Pancasila,
"Demokrasi yang dipandu oleh kebijaksanaan dalam
musyawarah/presentasi." Nilai ini berarti bahwa kekuasaan tertinggi
ada di tangan rakyat
1. Penerapan nilai kerakyatan di rumah
a) Anak mendengarkan dan mengikuti nasihat orang tuanya.
b) Orang tua mau mendengarkan dan menerima saran anak.
c) Mengevaluasi dan menerapkan keputusan.

2. Penerapan nilai kerakyatan di masyarakat


a) Partisipasi dalam pemilihan kepala daerah dan di tingkat
provinsi, kabupaten, RT, dan RW.
b) Berpartisipasi aktif dalam pertemuan komunitas dan
mengungkapkan pendapat.
c) Implementasi keputusan negosiasi

3. Penerapan nilai kerakyatan di sekolah


a) Berpartisipasi aktif dalam kegiatan organisasi
kemahasiswaan.
b) Buat keputusan untuk kebaikan yang lebih besar melalui
refleksi.
c) Dengarkan pendapat guru dan teman.
d) Jangan memaksakan pendapat dan kehendak pada teman
Anda.
E. Pengamalan Nilai-nilai Pancasila Sila Ke-5 (Keadilan) Nilai

8
Keadilan tercermin dalam sila kelima Pancasila, “Keadilan
Pelayanan sosial untuk seluruh rakyat Indonesia.” Maksud dari nilai-
nilai tersebut adalah agar setiap masyarakat Indonesia memiliki hak yang
sama atas bantuan sosial.

1. Penerapan nilai keadilan di lingkungan rumah


a) Memenuhi kewajiban dan memperoleh hak sesuai dengan
peran masing-masing anggota keluarga
b) Saling membantu dan mendukung dari anggota keluarga
c) Menghormati hak setiap anggota keluarga.
2. Penerapan nilai keadilan di lingkungan masyarakat
a) Memenuhi kewajiban dan memperoleh hak sebagai warga
negara.
b) Untuk membantu tetangga yang membutuhkan, terlepas dari
status sosial mereka.
c) Kesampingkan kepentingan pribadi Anda dan prioritaskan
d) kepentingan masyarakat.
3. Penerapan nilai keadilan di lingkungan sekolah
a) Selesaikan tugas dan dapatkan hak sebagai siswa
b) Hargai teman dan hormati guru
c) Saling membantu dan berbagi dengan teman-teman Anda.

BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
PPKn merupakan salah satu mata pelajaran yang biasa diajarkan baik pada
jenjang dasar, sekolah menengah, ataupun pada jenjang perguruan tinggi.
Etika adalah aturan, norma, kaidah, ataupun tata cara yang biasa digunakan
sebagai pedoman atau asas suatu individu dalam melakukan perbuatan dan
tingkah laku.. Pengertian Pancasila menurut Muhammad Yamin adalah lima
dasar yang beriri pedoman atau aturan mengenai tingkah laku yang penting
dan baik. Menurut Ir. Soekarno Pancasila adalah petunjuk dalam kehidupan
bernegara bagi masyarakat. Layaknya arah yang tidak pasti dari kapal tanpa
kompas, demikian juga negara akan tanpa arah bila tidak ada
. Adapun beberapa pengamalan Pancasila sesuai sila-sila yang terdapat
dalam pancasila, yaitu :
1. Pengamalan Nilai-Nilai Pancasila Sila Pertama (Ketuhanan)
2. Pengamalan Nilai-Nilai Pancasila Sila Ke-2 (Kemanusiaan)
3. Pengamalan Nilai-Nilai Pancasila Sila Ke-3 (Persatuan)
4. Pengamalan Nilai-Nilai Pancasila Sila Ke-4 (Kerakyatan)

9
5. Pengamalan Nilai-Nilai Pancasila Sila Pertama (Ketadilan)

B. Saran
Sebagai insan yang tidak pernah luput dari kesalahan, penulis
menyadari bahwa makalah ini jauh dari kesempurnaan dan sangat dekat dengan
kesalahan dan kekurangan, maka penulis mengharapkan saran dan kritik yang
sifatnya membangun, guna menambah wawasan bagi penyusun khususnya
serta meningkatkan cara penulisan maupun kata demi kata. Akhirnya, penulis
berharap semoga makalah tentang “Meningkatkan Sistem Etika Dan Moral
Bangsa Melalui Pengamalan Pancasila Pada Mata Pelajaran Ppkn Di Sekolah
Dasar” ini dapat memberikan manfaat maupun inspirasi terhadap pembaca.

DAFTAR PUSTAKA

Silmi Nurul Utami. 2021. Pengertian Pkn Menurut Para Ahli. baca:
https://www.kompas.com/skola/read/2021/12/28/184633769/pengert ian-pkn-
menurut-para-ahli.(Diakses 04 Desember 2022). Yoseph Pencawan. 2022.
Pengertian Etika Menurut para Ahli, Fungsi, dan contoh.

Sumber: https://mediaindonesia.com/humaniora/499059/pengertian-
etikamenurut-para-ahli-fungsi-dan-contoh (Diakses 04 Desember 2022)

10
11

Anda mungkin juga menyukai