Kelompok:
2. Erfin Utami
2019
i
KATA PENGANTAR
Alhamdulillahi rabbil’alamiin.
Segala puji kami panjatkan hanya kepada Allah SWT yang telah memberi
petunjuk dan kekuatan kepada kami sehingga dapat menyelesaikan karya tulis
ilmiah ini. Shalawat serta salam semoga selalu tercurah kepada teladan terbaik kita,
Nabi Muhammad SAW. Yang telah menyampaikan risalah islam hingga sampai
kepada kita, beserta keluarga, para sahabat, dan pengikut beliau.
Karya tulis ini akan mengupas terkait hubungan pendidikan, teknologi dan
pengaruhnya terhadap peradaban islam. Penulis juga memaparkan terkait definisi
dan berbagai teori yang menjadi pondasi dalam penulisan karya tulis ilmiah ini.
Data yang dipaparkan kelak akan berguna untuk memperkuat argumentasi penulis.
Karya tulis ilmiah ini jauh dari kata sempurna, penulis meminta maaf jika
terdapat banyak kekurangan karena kesalahan merupakan sifat dasar manusia.
Jikalau terdapat kelebihan, maka itu berasal dari Allah SWT sebagai pengingat agar
kita semakin mensyukuri nikmatnya.
Penulis
ii
iii
iv
DAFTAR ISI
Sampul..................................................................................................................... i
Kata Pengantar ..................................................................................................... ii
Lembar Pernyataan Orisinilitas Karya ............................................................. iii
Lembar Pengesahan ............................................................................................. iv
Daftar Isi ................................................................................................................ v
Daftar Tabel ......................................................................................................... vii
Daftar Gambar ................................................................................................... viii
Abstrak .................................................................................................................. ix
BAB I Pendahuluan .............................................................................................. 1
1.1. Latar Belakang .......................................................................................... 1
1.2. Rumusan Masalah ..................................................................................... 2
1.3. Tujuan Penelitian ...................................................................................... 2
1.4. Manfaat Penelitian .................................................................................... 2
BAB II Tinjauan Pustaka ..................................................................................... 5
2.1. Landasan Teori .......................................................................................... 5
2.1.1. Integrasi ........................................................................................... 5
2.1.2. Pendidikan ....................................................................................... 6
2.1.3. Teknologi ........................................................................................ 8
2.1.4. Peradaban Islam .............................................................................. 9
2.1.5. Hubungan Pendidikan, Teknologi, dan Peradaban ....................... 10
2.2. Penelitian Terdahulu ............................................................................... 11
2.3. Pemecahan Masalah ................................................................................ 12
BAB III Metode Penelitian ................................................................................. 14
3.1 Lingkup Penelitian ................................................................................... 14
3.2 Data dan Sumber Data ............................................................................. 14
3.2.1. Metode Pengambilan Data ............................................................ 14
3.2.2. Responden Penelitian .................................................................... 14
3.3. Pendekatan Penelitian ............................................................................. 14
3.3.1. Waktu Penelitian ........................................................................... 14
3.3.2. Pengolahan Data............................................................................ 15
v
BAB IV Pembahasan .......................................................................................... 16
4.1. Hasil dan Pembahasan ........................................................................ 16
4.2. Solusi ................................................................................................. 18
BAB V Penutup ................................................................................................... 20
5.1. Kesimpulan......................................................................................... 20
5.2. Saran ................................................................................................... 20
Daftar Pustaka ..................................................................................................... 21
Lampiran ............................................................................................................. 26
Daftar Pertanyaan Kuisioner ............................................................................. 26
vi
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu.......................................................................... 12
vii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 4.1 Responden yang mengikuti LK ......................................................... 16
Gambar 4.2 Frekuensi penggunaan gawai ............................................................ 17
Gambar 4.3 Frekuensi penyebaran konten islam .................................................. 18
Gambar 4.4 Penggunaan aplikasi untuk posting dakwah ..................................... 18
viii
INTEGRASI PENDIDIKAN DAN TEKNOLOGI UNTUK
MENINGKATKAN PERADABAN ISLAM
Ganendra Raihan Hanif Purnomo, Erfin Utami, Narinta Ramadhanty Jelang
Savitri
ABSTRAK
Pendidikan merupakan sektor penting dalam kehidupan manusia. Tetapi,
pendidikan di Indonesia sedang mengalami stagnansi. Pendidikan formal di
Indonesia telah menghasilkan banyak lulusan yang memiliki gelar tinggi. Di antara
mereka banyak menghasilkan karya-karya yang berkualitas, seperti buku, jurnal
nasional ataupun jurnal internasional. Tetapi banyak juga lulusan yang memiliki
akhlak kurang terpuji. Bahkan mahasiswa zaman sekarang lebih banyak
menggunakan gawai ketimbang belajar. Padahal pendidikan yang membentuk
akhlak manusia. Lebih jauh lagi, manusia juga poros pembentuk peradaban.
Tujuan karya tulis ini adalah menganalisis hubungan antara pemahaman
akhlak terhadap peradaban Islam, menganalisis hubungan antara penggunaan gawai
terhadap peradaban agama Islam. Data yang digunakan adalah data primer,
sedangkan responden dalam karya tulis ini adalah mahasiswa Islam UPN “Veteran”
Yogyakarta. Metode pengumpulan data dilakukan melalui kuesioner. Metode
analisis yang digunakan dalam karya tulis ini adalah deskriptif analitis. Metode ini
memberikan gambaran melalui sampel atau data yang dikumpulkan tanpa
melakukan intervensi tertentu.
Kajian topik pada karya tulis ini menunjukkan bahwa masyarakat
khususnya mahasiswa islam UPN “Veteran” Yogyakarta telah mengalami
pergeseran kebiasaan yang dulu erat dengan kebiasaan intensif untuk menuntut
ilmu, tetapi saat ini mahasiswa lebih sering menggunakan teknologi untuk
berinteraksi. Di kebiasaan tersebut, mahasiswa masih menyempatkan untuk
mendakwah agama islam menggunakan teknologi. Mahasiswa menyebarkan
konten agama sehingga para pembaca terketuk hatinya sehingga mulai untuk
mempelajari islam lebih dalam.
Pemahaman masyarakat terhadap akhlak berpengaruh pada peradaban
manusia. Peggunaan gawai dapat memberikan dampak terhadap pengaruh
peradaban manusia Perlunya peningkatan pendidikan akhlak di setiap lembaga
pendidikan. Perlunya mengarahkan mahasiswa muslim untuk menggunakan gawai
kepada kegiatan yang positif.
Kata Kunci: akhlak, pendidikan, teknologi, peradaban
ix
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
َ علَى أال َم ََلئِ َك ِة فَقَا َل أَنبِئُونِي بِأ َ أس َماءِ َٰ َهؤ ََُلءِ إِن ُكنت ُ أم
َصا ِدقِين َ ض ُه أم َ علَّ َم آدَ َم أاْل َ أس َما َء ُكلَّ َها ث ُ َّم
َ ع َر َ َو
علَق ا أق َرأأ ِباس ِأم َ علَّ َم ِب أالقَلَ ِم ا أق َرأأ َو َربُّكَ أاْل َ أك َر ُم َخلَقَ ا أ ِْلن
َ سانَ مِ أن َ سانَ َما لَ أم يَ أعلَ أم الَّذِي ِ علَّ َم أ
َ اْلن َ
ََخلَق َر ِبكَ ا َّلذِيBacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang
menciptakan. Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah,
dan Tuhanmulah Yang Maha Mulia. Yang mengajar (manusia) dengan pena.
Dia mengajarkan manusia apa yang tidak diketahuinya. (QS 96: 05)
Dalam sektor pendidikan terdapat empat masalah yang dapat kami paparkan.
Pertama, kurikulum tidak berbasis pengembangan karakter. Kedua, taqlid
tanpa ilmu. Ketiga, budaya literasi masih rendah. Keempat, literatur
pengembangan karakter persebarannya masih belum merata.
1
Kurikulum di Indonesia pada zaman sebelum kemerdekaan dikelola oleh
pemerintahan Belanda dan Jepang. Output yang dihasilkan dari kurikulum di
zaman tersebut sangat berkualitas. Setelah kemerdekaan, kurikulum sering
sekali mengalami perubahan. Perubahan kurikulum di Indonesia sering
diakibatkan pergantian kekuasaan. Sehingga kebijakan yang diterapkan pun
berubah.
2
Selain di sektor pendidikan, sektor teknologi juga memiliki permasalahan
yang menurut kami memiliki peran besar dalam memengaruhi mahasiswa di
masa sekarang. Permasalahan tersebut ada sebanyak tiga poin. Pertama,
penggunaan teknologi untuk hal yang tidak bermaslahat. Kedua, manusia
menginginkan proses yang sangat cepat (instan). Ketiga, persebaran informasi
yang tidak merata (assymetric information).
Mahasiswa saat ini lebih mencintai gawai ketimbang buku. Setiap saat
mahasiswa akan memeriksa gawainya. Bahkam ketika mereka sedang dalam
aktivitas pembelajaran, mereka memeriksa gawainya. Hal yang lebih
disayangkan, mahasiswa lebih banyak menggunakan gawai untuk melakukan
chatting atau memeriksa sosial media.
3
1.2. Rumusan Masalah
Karya tulis ini ditulis dengan tujuan, pertama menganalisis hubungan antara
pemahaman akhlak terhadap peradaban Islam. Kedua menganalisis hubungan
antara penggunaan gawai terhadap peradaban Islam.
Karya tulis ini untuk masyarakat adalah dapat menjadi rujukan pendidikan
karakter kedepannya. Sedangkan untuk pemerintah, karya tulis ini dapat
menjadi pertimbangan dalam membuat kebijakan terkait pendidikan karakter.
4
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Landasan Teori
2.1.1 Integrasi
Integrasi berasal dari kata sifat integer, yang berarti “utuh”, “tidak
bercacat”, “tidak retak”, “tidak gempil”, “bulat padu” (P. Soedarno
1992:38). Secara etimologi, integrasi berasal dari kata latin yang artinya
memberi tempat bagi suatu unsur demi suatu keseluruhan. Kemudian
dari bentuk kata kerja itu di bentuk kata benda integritas yang artinya
keutuhan atau kebulatan. Selanjutnya, dari kata integritas di bentuk kata
sifat integer yang artinya utuh. Oleh sebab itu, istilah integrasi berarti
membuat unsur-unsur tertentu menjadi satu kesatuan yang bulat dan
utuh. (Emiliana Sadilah 1997:24).
Dengan demikian dapat ditarik kesimpulan bahwa integrasi
merupakan suatu proses penggabungan dari unsur-unsur yang berbeda
menjadi satu kesatuan secara utuh dan bulat.
Konsep integrasi dalam Islam tercermin pada integrasi antara
Alquran dan Hadis, meskipun tidak sampai menjelaskan aspek yang
bersifat mendetail, tetapi telah memberikan petunjuk yang bersifat
menyeluruh dalam berbagai aspek kehidupan. Mendasarkan pada konsep
integrasi itu, Alquran dan Hadis Nabi mengajarkan bahwa ilmu adalah
milik Allah dan Rasul-Nya. Oleh karena itu di dalam
mengembangkannya, siapapun tidak boleh meninggalkan Sang
Pemiliknya itu. Berbagai kegiatan dalam mengembangkan ilmu
seharusnya berorientasikan untuk mengenal penciptanya.
5
Konsep integrasi juga seharusnya dimaknai bahwa dalam
pengembangan ilmu pengetahuan bukan sekedar memperkuat
kemampuan intelektual, melainkan seharusnya juga untuk mempertajam
kemampuan spiritual hingga membuahkan akhlak mulia. Islam
mengajarkan bahwa sumber kekuatan ilmu bukan berada di otak,
melainkan di di dalam hati setiap orang. Otak bertugas untuk berpikir,
sedangkan yang memberi tugas untuk melakukan kegiatan itu adalah apa
yang ada di dalam hati setiap orang. Oleh karena itu hal yang seharusnya
dipertajam adalah kekuatan penggeraknya, dan bukan sekedar apa yang
digerakkan. Perpaduan antara kekuatan hati, otak, dan semua perangkat
lainnya itulah yang diharapkan kemudian melahirkan bangunan
keilmuan integrative sebagaimana dimaksudkan itu.
2.1.2 Pendidikan
Menurut Haryanto dalam karyanya yang berjudul Membangun
Kesadaran Kriris Melalui Pendidikan:
“Dilihat dari perspektif kebudayaan, pendidikan merupakan upaya
sivilisasi, enkulturisasi. Kemudian secara ekonomi, adalah jelas
bahwa pendidikan merupakan “human capital investment”.
Pengetahuan, keterampilan, dan etos kerja yang dibentuk melalui
proses pendidikan berkorelasi positif bagi peningkatan penghasilan
dan kesejahteraan. Karena itulah, perspektif ekonomi menyakini
bahwa hanya lewat upaya pendidikan kesejahteraan ekonomi dapat
dibangun. Kemudian dari perspektif filosofis, bahwa pendidikan
merupakan upaya humanisasi yang sesungguhnya. Melalui
pendidikan maka manusia dibentuk, dikonstruksikan dan
diarahkan agar menjadi manusia sesungguhnya (humanized human
being), makhluk rasional yang memiliki dan memahami nilai
humanitas yang berlaku secara universal. Dari perspektif agama,
pendidikan ditempatkan pada posisi tertingi karena fungsinya yang
membentuk perilaku teratur sesuai ajaran Tuhan yang diimaninya.”
Pendidikan merupakan unsur penting terhadap berbagai perubahan
dalam kebudayaan, dimana kebudayaan tersebut dapat mencakup segala
6
ruang lingkup yang ada. Dalan ruang lingkup teknologi, pendidikan
dapat menjadi sumber adanya berbagai inovasi baru, munculnya
berbagai media elektronik yang mempermudah setiap kegiatan manusia,
kemudian banyaknya teknologi yang semakin maju untuk
mengembangkan program-program komputer. Proses pendidikan
menyebabkan perkembangan pola pikir manusia menjadi lebih maju dan
lebih terbuka. Pada dasarnya pendidikan merupakan proses pemahaman
untuk mendapatkan pengetahuan atau informasi baru serta sarana untuk
menciptakan penemuan baru.
Surat Al-‘Alaq ayat 1-5 ini, Allah juga menegaskah bahwa Ia adalah
sumber dari segala ilmu pengetahuan, dan dari sini Allah mengajarkan
kita semua agar selalu membaca alam semesta dan lingkungan di
sekeliling kita, serta memberi pesan bahwa keimanan dan keIslaman kita
bisa ditingkatkan dengan membaca, meneliti, menelaah, memahami dan
menghayati semua ilmu-ilmu Allah yang berada di alam ini.
7
2.1.3 Teknologi
Istilah “teknologi” berasal dari kata techne dan logia. Kata Yunani
kun techne berarti seni kerajinan (Elly M. Setiadi; Kama Abdul Hakim;
Ridwan Effendi, 2014 : 169). Teknologi merupakan salah satu penerapan
ilmu pengetahuan, dalam pengertian bahwa penerapan itu menuju pada
perbuatan atau perwujudan sesuatu. Menurut para ahli, teknologi terbagi
menjadi tiga macam yaitu teknologi modern, teknologi madya, dan
teknologi tradisional.
1) Teknologi modern
Ciri-ciri:
a) Padat modal.
b) Makanis elektris.
c) Menggunakan bahan impor.
d) Berdasaran penelitian muthakhir.
2) Teknologi Madya
Ciri-ciri:
a) Padat karya.
b) Dapat dikerjakan oleh keterampilan setempat.
c) Menggunakan alat setempat.
d) Berdasarkan alat penelitian.
3) Teknologi Tradisional
Ciri-ciri:
a) Bersifat padat karya.
b) Menggunakan keterampilan setempat.
c) Menggunakan alat setempat.
d) Berdasarkan kebiasaan atau pengamatan.
Manusia telah mengalami perkembangan teknologi dimulai dari
teknologi tradisional, menuju teknologi madya, kemudian sampai pada
teknologi modern yang saat ini tengah terjadi di masyarakat. Dalam hal
ini adalah perkembangan teknologi gawai sebagai alat komunikasi
menjadi teknologi pandai (smarthphone) dan dimiliki hampir setiap
orang di dunia.
8
ِ ت ِْلُولِي ْاْل َ ْلبَا
ب ِ اخت ََِلفِ اللَّ ْي ِل َوالنَّ َه
ٍ ار ََليَا ِ ت َو ْاْل َ ْر
ْ ض َو ِ س َم َاوا ِ إِ َّن فِي خ َْل
َّ ق ال
Artinya: "Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan silih
bergantinya malam dan siang terdapat tanda-tanda bagi orang-orang
yang berakal," (Q.S Al-Imran ayat 190)
Tidak sebanding dengan perkembangan teknologi sekarang, jauh
sebelum itu Allah telah menciptakan langit dan bumi, dari tidak ada
menjadi ada tanpa ada contoh sebelumnya. Pergantian siang dan malam
serta perbedaan panjang pendeknya waktu, benar-benar menunjukkan
kepada Sang Maha Pencipta alam semesta, hanya Dia yang berhak
disembah. Hal itu sepatutnya menjadikan ummat semakin tawadlu,
semakin cinta dan takut kepada Allah. Bukan menjadikan mereka merasa
bangga dan hebat atas segala inovasi-inovasi teknologi yang telah
diciptakan, yang kemudian menjadikannya lalai dalam menjalankan
perintah Allah karena telalu sibuk bermain dengan gawainya.
2.1.4 Peradaban Islam
Peradaban pada masa Khalifah Umar bin Khatab menjelaskan
bahwa konsep pemikiran peradaban Islam berawal dari kepemimpinan
dari Khalifah Abu Bakar r.a., pada saat berdirinya kedaulatan Islam
dibawah pimpinan Abu Bakar r.a. yang memantapkan aqidah kaum
Muslimin. (Suyatmi dan Ali Fajar Isbakhi, 2014)
Sejarawan Islam pertama yang menulis tentang peradaban adalah
Ibn Khaldun yang menggunakan kata `umran untuk menggambarkan
konsep peradaban. Prof. Franz Rosenthal menerjemahkan `umran
sebagai urbanization dan civilization. Apa yang disebut dengan `umran
pada abad keempat belas memiliki arti yang sama dengan pengertian
civilization (peradaban) pada abad kedua puluh. Ketika Ibn Khaldun
menggunakan kata `umran, kata civilization belum ada dalam bahasa
Inggris. Baru pada tahun 1772 M, istilah civilization muncul. Kata
civilization pertama kali digunakan dalam buku-buku berbahasa Inggris
pada abad kesembilan belas Masehi. Oleh sebab itu, dapat diambil
kesimpulan bahwa kata dan konsep peradaban lahir di Eropa pada abad
kesembilan belas Masehi.
9
Dalam literatur Arab, kata `umran (berasal dari kata kerja `amara)
yang berarti wilayah atau rumah yang didiami, berpenduduk, padat
penduduknya dan sejenisnya dalam sebuah daerah yang maju atau
makmur, bukan di daerah terpencil atau padang pasir atau daerah tandus.
Kata civilization (peradaban) berasal dari bahasa Latin, civitas, yang
berarti city (kota). Alasan yang menegaskan asal kata ini adalah bahwa
setiap peradaban besar memiliki kota-kota besar dan karakteristik dasar
peradaban yang paling mudah untuk diamati, ada di dalam kota. Dengan
kata lain, `umran mempunyai implikasi kehidupan menetap yang
menjadi dasar bagi semua peradaban. Ibn Khaldun menggunakan kata
`umran berulang kali dalam hubungannya dengan studinya tentang
perkotaan yang dibangun oleh para penguasa Islam atau dinasti kuno.
“Peradaban Islam bersumber pada dîn (baca: agama) yang berasal
dari wahyu Allah. Itu sebabnya peradabannya biasa dikenal dengan
istilah tamaddun atau madaniyyah, karena bersumber dari dîn tersebut.”
(Qosim Nurseha Dzulhadi, 2015)
Peradaban Islam adalah bagian-bagian dari kebudayaan Islam yang
meliputi berbagi aspek seperti moral, kesenian dan ilmu pengetahuan
serta meliputi juga kebudayaan yang mempunyai sistem teknologi, seni
bangunan, seni rupa, sistem kenegaraan dan ilmu pengetahuan yang luas.
(Suyatmi dan Ali Fajar Isbakhi, 2014)
2.1.5 Hubungan Pendidikan, Teknologi, dan Peradaban
Kualitas pendidikan yang maju disokong dengan adanya
perkembangan dan kemajuan di bidang teknologi. Teknologi
memberikan kemudahan bagi ummat untuk mengakses berbagai aspek
ilmu pendidikan, sehingga akan meningkatkan kualitas pendidikan.
Pengetahuan dan teknologi memungkinkan terjadinya perkembangan
keterampilan dan kecerdasan manusia, hal ini karena perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi memungkinkan:
1. Tersedianya sarana dan prasarana penunjang kegiatan ilmiah.
2. Meningkatnya kemakmuran materi dan kesehatan masyarakat.
(Elly M. Setiadi; Kama Abdul Hakim; Ridwan Effendi, 2014 : 172)
10
Dalam kaitannya dengan perkembangan kebudayaan Islam,
teknologi dapat memberikan kemudahan akses terhadap ilmu-ilmu
agama dan mempermudah kegiatan dakwah bagi ummat. Ilmu agama
dapat diperoleh dengan mudah melalui fitur-fitur yang ada di dalam
gawai. Kemudahan itu diharapkan dapat memberikan manfaat secara
optimal bagi ummat manusia dalam membentuk akhlak yang terpuji serta
berguna sebagai sarana dalam meningkatkan kebudayaan Islam.
Pemanfaatan gawai secara tepat guna juga ditujukan agar ummat
manusia menjadi lebih produktif, dapat meningkatkan kualitas aqidah,
akhlak, serta proses dakwah. Peningkatan kebudayaan Islam yang terjadi
secara bersama-sama dan dalam lingkup yang besar akan membentuk
peradaban Islam menjadi lebih maju. Setiap ummat dapat mengetahui
segala informasi mengenai ilmu agama yang mereka butuhkan dan dapat
mengetahui bagaimana dasar hukumnya tanpa ragu-ragu. Dampaknya,
akhlak manusia yang semakin baik secara menyeluruh akan memberikan
pengaruh yang positif terhadap peradaban Islam. Kemajuan itu tentu
diiringi pula dengan penggunaan optimal pada bidang teknologi,
khususnya teknologi gawai.
Pendidikan merupakan faktor penting dalam perkembangan suatu
ummat. Maju atau mundurnya suatu peradaban tergantung dari kualitas
pendidikan dari orang sebagai subjek utama sebuah peradaban. Dengan
kata lain, jika pendidikan di suatu kaum dapat menghasilkan manusia
yang seutuhnya, yaitu manusia yang beradab, maka peradaban dapat
maju. Sebaliknya, jika kualitas pendidikan di suatu ummat mengalami
stagnasi, maka bangsa tersebut akan terbelakang di segala bidang dan
akan mengakibatkan kemunduran dalam peradaban.
2.2 Penelitian Terdahulu
Penelitian terdahulu ini menjadi salah satu acuan penulis dalam melakukan
penelitian sehingga dapat memperkaya teori yang digunakan untuk mengkaji
penelitian yang dilakukan. Dari penilitian terdahulu, penulis tidak menemukan
penelitian dengan judul yang sama seperti judul penelitian penulis. Namun
11
penulis mengangkat beberapa penelitian sebagai referensi. Berikut beberapa
penelitian dan jurnal tekait dengan penelitian yang dilakukan penulis.
Tabel 2.1
Penelitian Terdahulu
Nama Judul
Metode Penelitian Hasil Penelitian
Peneliti Penelitian
A. Rusdiana Integrasi Metode penelitian Integrasi pendidikan
Pendidikan yang digunakan agama Islam dengan
Agama Islam pada penelitian ini sains dan teknologi
dengan Sains yaitu metode diharapkan
dan deskriptif analitis. pembelajaran yang
Teknologi dilaksanakan menjadi
lebih bermakna dan
mudah dipahami.
Muhammad Integrasi Metode penelitian Integrasi teknologi
Yaumi Teknologi yang digunakan informasi yang
informasi dan pada penelitian ini berkembang di
Komunikasi yaitu metode Indonesia berada
dalam deskriptif analitis. dalam tataran imitasi,
Pembelajaran adopsi, dan adaptasi
seperti pemanfaatan
teknologi dalam
pembelajaran.
Penelitian A. Rusdiana (2014) dengan judul Integrasi Pendidikan Agama
Islam dengan Sains dan Teknologi, dan penelitian Muhammad Yaumi (2011)
dengan judul Integrasi Teknologi Informasi dan Komunikasi dalam
Pembelajaran menjelaskan mengenai hubungan antara teknologi informasi
dan sains untuk meningkatkan pembelajaran dan pendidikan agama Islam.
Dalam karya tulis yang penulis buat, penulis lebih menekankan pengaruh
teknologi dan pendidikan terhadap peradaban Islam. Penulis menambah suatu
variabel dalam karya tulis ini yang berkaitan dengan peradaban Islam agar
hasil penelitian tidak hanya terbatas kepada kualitas pendidikan yang
meningkat, tetapi juga terhadap kemajuan peradaban Islam.
12
2.3 Pemecahan Masalah
Dalam mengatasi masalah yang berkaitan dengan topik karya ilmiah ini,
penulis memaparkan beberapa solusi yang dapat digunakan untuk
mengatasinya antara lain :
a. Melakukan sosialisasi mengenai penggunaan gawai yang
bermaslahat.
b. Memberikan batasan-batasan dalam penggunaan gawai agar tidak
terjadi disfungsi dalam penggunaannya.
c. Memberikan training untuk membudayakan penggunaan gawai yang
bermaslahat.
d. Memberikan materi pendidikan agama Islam melalui media elektronik
untuk mempermudah proses penyampaian ilmu.
13
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1. Lingkup Penelitian
Adapun ruang lingkup permasalahan yang dibahas dalam penulisan karya tulis
ini mengenai pemahaman responden mengenai agama Islam dan penggunaan
gawai untuk menyebarkan konten agama Islam.
Sumber data yang dimaksud dalam karya tulis ini adalah subyek dari mana data
penelitian dapat diperoleh.
14
3.3.2. Pengolahan Data
Analisis
Pengump
Rumusan dan Simpula
Masalah ulan
Masalah Pengolah n
Data
an Data
15
BAB IV
PEMBAHASAN
4.1. Hasil dan Pembahasan
10 %
42,5 %
47,5 %
LK 1 LK 2 LK 3
16
ini penulis membuat parameter pengetahuan agama melalui pertanyaan terkait
syahadat, syiar keumatan dan kehidupan yang ideal. Pertanyaan tersebut
dimaksudkan untuk memeriksa kembali pemahaman responden. Klasifikasi
tersebut, LK 1, LK 2 dan LK 3, dimaksudkan untuk membantu penulis dalam
menganalisis hubungan pendidikan dan syiar keumatan menggunakan gawai
untuk peradaban Islam
25
20
15
10
0
1-3 Jam 3-5 Jam 5-7 Jam
17
10%
27,5 %
62,5%
42,86 %
59,74 %
18
mensyiarkan agama Islam melalui dua macam aplikasi. Persentase syiar Islam
menggunakan aplikasi chatting sebesar 59,74 % dan aplikasi sosial media
sebesar 42,86 %. Responden melakukan hal tersebut untuk membagikan
informasi, mensyiarkan Islam dan membagikan pengetahuannya. Dibalik
kebiasaan tersebut, mahasiswa masih menyempatkan untuk mendakwahkan
agama Islam menggunakan teknologi. Mahasiswa menyebarkan konten agama
sehingga para pembaca dapat terketuk hatinya. Pembaca tersebut pada akhirnya
mulai untuk mempelajari Islam lebih dalam.
4.2. Solusi
19
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
5.1 Simpulan
5.2 Saran
20
DAFTAR PUSTAKA
Andayani, S., & Dkk. (2012). UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN
MAHASISWA DALAM PENGUASAAN TEKNOLOGI
PEMBELAJARAN MELALUI TUGAS PEMBUATAN MEDIA
BERBASIS KOMPUTER DALAM PERKULIAHAN PEMROGRAMAN
KOMPUTER. Pyhtagoras.
Citra, Y. (2013). Pelaksanaan Pendidikan Karakter dalam Pembelajaran. E-
JUPEKhu.
Dr. HM. Zainuddin, M. (2019, Oktober 2). Peradaban Menurut Konsep Islam dan
Barat. Diambil kembali dari UIN MAULANA MALIK IBRAHIM
MALANG: https://www.uin-malang.ac.id/r/131101/peradaban-menurut-
konsep-islam-dan-barat.html
Indicator. (2019, September 22). Diambil kembali dari The World Bank:
https://data.worldbank.org/indicator/se.adt.litr.zs.
Jumlah Desa Kelurahan menurut Provinsi dan Topografi Wilayah 2003-2018.
(2019, September 22). Diambil kembali dari Badan Pusat Statistik (BPS):
https://www.bps.go.id/dynamictable/2015/09/18/907/jumlah-desa-
kelurahan-menurut-provinsi-dan-topografi-wilayah-2003---2018.html
Muhammad, Y. (2011). Integrasi Teknologi Informasi dan Komunikasi dalam
Pembelajaran. Lentera Pendidikan, 88-102.
N, Q. D. (2015). Islam sebagai Agama dan Peradaban. Tsaqafah, 151-168.
Nurhidayati, T., & Amriyati, Y. (2012). KEEFEKTIFAN PELATIHAN
MENTORING TERHADAP PERSEPSI MAHASISWA TENTANG
PERAN PEMBIMBING AKADEMIK PADA MAHASISWA PROFESI
NERS UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SEMARANG. Seminar
Nasional Hasil Penelitian 2012.
Pembentukan Daerah-daerah Otonom di Indonesia s.d Tahun 2014. (2019,
September 22). Diambil kembali dari Kemendagri:
https://otda.kemendagri.go.id/wp-content/uploads/2019/03/Pembentukan-
Daerah-Daerah-Otonom-di-Indonesia-s.d-Tahun-2014-2.pdf
Rusdiana, A. (2014). Integrasi Penyebaran Agama Islam dengan Sains dan
Teknologi. 123-143.
Sari, M. P., & Raharja, S. (2013). Implementasi Konservasi Moral Melalui
Pendidikan Akuntansi Berkarakter Untuk Mengoptimalkan Peran Etika
Bisnis Dan Profesi Dalam Upaya Mewujudkan Greening Business
Management. Conference In Business, Accounting and Management
(Cbam), 1.
Setiadi, E. M., Hakam, K. A., & Effendi, R. (2014). Ilmu Sosial & Budaya Dasar.
Jakarta: Kencana.
21
Suprayogo, P. D. (2019, Oktober 2). Kajian dengan Pendekatan Integrasi Ilmu dan
Islam. Diambil kembali dari UIN MAULANA MALIK IBRAHIM
MALANG: https://uin-malang.ac.id/r/160701/kajian-dengan-pendekatan-
integrasi-ilmu-dan-islam.html
Suprayogo, P. D. (2019, Oktober 02). UIN MAULANA MALIK IBRAHIM
MALANG. Diambil kembali dari Kajian dengan Pendekatan Integrasi Ilmu
dan Islam: https://uin-malang.ac.id/r/160701/kajian-dengan-pendekatan-
integrasi-ilmu-dan-islam.html
Surat Al Alaq Segumpal Darah Ayat 1-5. (2019, Oktober 2). Diambil kembali dari
Abuenadlir: http://abuenadlir.blogspot.com/2015/02/surat-al-alaq-
segumpal-darah-ayat-1-5.html
Surat Ali Imran Ayat 190-191. (2019, Oktober 2). Diambil kembali dari Tafsirweb:
https://tafsirweb.com/37646-surat-ali-imran-ayat-190-191.html
22
DAFTAR RIWAYAT HIDUP PESERTA
1. Ketua
A. Identitas Diri
1. Nama Lengkap Ganendra Raihan Hanif Purnomo
2. Jenis Kelamin Laki-laki
Fakultas / Program Studi Ekonomi dan Bisnis / Ekonomi
3.
Pembangunan
4. NIM 143170042
5. Tempat dan tanggal lahir Bantul, 05 September 1999
6. Email hanifpurnomo99@gmail.com
7. Nomor Telepon/HP 081218634230
23
2. Anggota 1
A. Identitas Diri
1. Nama Lengkap Erfin Utami
2. Jenis Kelamin Perempuan
3. Fakultas / Program Studi Ekonomi dan Bisnis / Akuntansi
4. NIM 142180089
5. Tempat dan tanggal lahir Bantul, 28 Januari 1999
6. Email erfinutami@gmail.com
7. Nomor Telepon/HP 083867301038
Erfin Utami
142180089
24
3. Anggota 2
A. Identitas Diri
1. Nama Lengkap Narinta Ramadhanty Jelang Savitri
2. Jenis Kelamin Perempuan
3. Fakutlas / Program Studi Ekonomi dan Bisnis / Akuntansi
4. NIM 142170090
5. Tempat dan tanggal lahir Magelang, 12 Januari 1998
6. Email rnarinta3@gmail.com
7. Nomor Telepon/HP 081321033225
25
LAMPIRAN
IDENTITAS RESPONDEN
Email address :
Nama Responden :
NIM :
Jenis Kelamin :
PENGETAHUAN AGAMA
1. Pernah Mengikuti Latihan Kepemimpinan Keberapa?
◼ LK 1
◼ LK 2
◼ LK 3
◼ Lainnya
26
a. Sudah mengikuti LK 1, jelaskan syahadat
b. Sudah mengikuti LK 2, jelaskan keutamaan menyiarkan islam (jika belum LK
2 lewati saja)
c. Sudah mengikuti LK 3, jelaskan bagaimana sistem kehidupan yang ideal (jika
belum LK 3 lewati saja)
TEKNOLOGI
1. Berapa lama kamu menggunakan gawai setiap harinya?
◼ 1 - 3 Jam
◼ 3 - 5 Jam
◼ 5 - 7 Jam
◼ Lainnya
2. Sebutkan apa saja yang kamu akses selama penggunaan gawai
3. Berdasarkan soal di atas, kegiatan mana yang paling sering kamu lakukan?
4. Apakah kamu pernah menyebarkan konten agama islam melalui sosial media?
◼ Pernah
◼ Tidak Pernah
5. Sosial media apa yang kamu gunakan untuk meyebar konten agama?
6. Berapa kali kamu menyebarkan konten agama islam melalui sosial media
tersebut selama satu minggu?
◼ Sering (>3x)
◼ Kadang-kadang (1x)
◼ Pernah (1x)
◼ Tidak Pernah (0x)
7. Sebutkan alasan kamu menyebarkan konten agama tersebut
8. Berikan saran kamu sebagai mahasiswa islam dalam penggunaan gawai
27