Anda di halaman 1dari 4

LECTURE NOTE PERTEMUAN 1

KEWAJIBAN LANCAR (CURRENT LIABILITIES)

 Sifat Kewajiban Lancar


1. Utang Usaha, dalam transaksi perusahaan dagang, seringkali perusahaan membeli
barang dagangan secara kredit dari pemasok untuk dijual kembali kepada para
pelanggannya. Dalam hal ini, perusahaan akan mencatat pemebelian barang
dagangan tersebut dalam pembukuan dengan cara mendebet akun pembelian (jika
perusahaan memakai sistem persediaan periodik) atau dengan mendebet akun
persediaan (jika memakai sistem persediaan perpetual), dan mengkredit akun
utang usaha. Utang usaha ini biasanya akan segera dilunasi oleh perusahaan dalam
jangka waktu yang sangat singkat sesuai dengan persyaratan kredit yang tertera
dalam faktur tagihan.
Contoh sistem persediaan periodik/metode fisik;
1 Januari 2017, dibeli barang dagangan senilai 5.000.000,- dengan termin 2/10,
n/30.

Jurnal untuk metode periodik adalah


Pembelian 5.000.000
Utang Dagang 5.000.000
Jurnal untuk metode perpetual
Persediaan Barang Dagang 5.000.000
Utang Dagang 5.000.000
 Pendapatan Diterima Dimuka, contohnya adalah sewa dibayar dimuka. Dimana pihak
yang menyewakan biasanya akan menerima terlebih dahulu uang muka dari penyewa
untuk pemakaian sewa beberapa bulan ke depan. Uang yang diterima diuka ini, bagi
pihak yang menyewakan merupakan utang, karena uang telah diterima atas periode
sewa yang belum berjalan.
Contoh; Neraca Saldo 31 Desember 2017
Bunga diterima dimuka Rp1.200.000-,
Data penyesuaian 31 Desember 2017;
- Bunga yang telah diterima untuk masa 1 tahun dimulai bulan Maret 2017
- Sewa yang telah dicatat dimulai awal Agustus 2017

Ayat Jurnal penyesuaian 2017 adalah;

Bunga diterima dimuka 1.000.000

Pendapatan Bunga 1.000.000

Pendapatan Sewa 2.800.000

Sewa dibayar dimuka 2.800.000

 Utang Pajak Penghasilan, pemberi kerja selaku pelaku Wajib Pungut (WAPU)
berkewajiban untuk memotong dan memungut pajak atas gaji karyawan yang
melebihi jumlah Penghasilan Tidak Kena Pajak (PTKP). Pada waktu gaji karyawan
dibayarkan, kewajiban pajak akan dicatat dalam pembukuan perusahaan dengan cara
mendebet akun beban gaji dan mengkredit akun kas dan akun utang pajak penghasilan
karyawan.akun beban gaji didebet dalam jurnal sebesar jumlah gaji bruto (gaji pokok
ditambah potogan-potongan). Contoh;
Neraca Saldo 31 Desember 2017
Beban Gaji Rp400.000
Pajak Penghasilan Rp150.000
Data Penyesuaian 31 Desember 2017
Gaji yang terutang sebesar Rp20.000
Taksiran penghasilan Rp175.000
Ayat Jurnal Penyesuaian 31 Desember 2017
Beban Gaji 20.000
Utang Gaji 20.000
Pajak Penghasilan 25.000
Utang PPh 25.000
 Utang Bunga, debitur telah menikmati dana kreditur selama periode berjalan, namun
akan baru dibayarkan di periode akuntansi berikutnya, sesuai dengan tanggal jatuh
tempo pinjaman. Bunga ini menjadi terutang karena adanya perbedaan antara tanggal
pembayaran dengan tanggal tutup buku perusahaan, dimana pemanfaatan atas dana
kreditur dalam periode berjalan baru akan dibayarkan diperiode akuntansi berikutnya
setelah periode pembukuan ditutup.
 Utang Gaji, perusahaan telah menggunakan jasa karyawan dalam periode berjalan,
namun baru akan dibayarkan diperiode akuntansi berikutnya sesuai dengan tanggal
pembayaran yang telah ditetapkan.
 Utang pajak penjualan, merupakan utang atas pajak yang dipungut dari pembeli ketika
penjualan terjadi. Pajak penjualan ini dibebankan kepada pembeli sebesar persentase
tertentu dari harga jual. Jadi, penjual akan memungut pajak dari pembeli ketika
penjualan terjadi. nantinya secara berkala, pajak ini akan disetorkan oleh penjual ke
kas negara. Penjual akan mencatat besarnya penjualan harian dan pajak penjualan
dengan cara mendebet akun kas dan mengkredit akun penjualan dan utang pajak
penghasilan. Contoh; jika besarnya penjualan harian adalah 5.000.000, dan tarif pajak
penjualan 10%, maka besarnya utang pajak penjualan 500.000,- maka uang kas yang
diterima oleh penjual menjadi 5.500.000, dimana yang 500.000 dipungut untuk
selanjutnya dibayarkan kepada negara. Ketika disetor ke negara, penjual akan
mencatatnya dalam pembukuannya dengan mendebet akun utang pajak penjualan
500.000, mengkredit akun kas 500.000.

Pengendalian Internal Atas Sistem Penggajian

Pengendalian internal atas sisitem penggajian diperlukan untuk menjamin agar


pembayaran gaji dapat dilakukan secara akurat dan tepat waktu serta tersedianya catatan
akuntansi yang memadai atas penggajian.

Kewajiban Kontijensi

Untuk mengilustrasikan kewajiban garansi, dengan asumsi bahwa perusahaan


sepanjang bulan Agustus 2008 telah melakukan penjualan produk sebesar
120.000.000, dalam hal ini, perusahaan perusahaan memberikan jaminan /garansi
selama satu tahun penuh kepada pembeli atas kemungkinan terjadinya kerusakan
produk. Berdasarkan pengalaman dimasa lampau, diketahui bahwa besarnya rata-rata
biaya yang dikeluarkan untuk memperbaiki kerusakan produk selama masa garansi
adalah 6% dari nilai jual. Maka ayat jurnal penyesuaian yang diperlukan untuk
mencatat estimasi beban garansi atas penjualan produk adalah:

31 Agustus 2008, Beban Garansi Produk 7.200.000


Utang Garansi Produk 7.200.000

Anda mungkin juga menyukai