Utang Pajak Penghasilan, pemberi kerja selaku pelaku Wajib Pungut (WAPU)
berkewajiban untuk memotong dan memungut pajak atas gaji karyawan yang
melebihi jumlah Penghasilan Tidak Kena Pajak (PTKP). Pada waktu gaji karyawan
dibayarkan, kewajiban pajak akan dicatat dalam pembukuan perusahaan dengan cara
mendebet akun beban gaji dan mengkredit akun kas dan akun utang pajak penghasilan
karyawan.akun beban gaji didebet dalam jurnal sebesar jumlah gaji bruto (gaji pokok
ditambah potogan-potongan). Contoh;
Neraca Saldo 31 Desember 2017
Beban Gaji Rp400.000
Pajak Penghasilan Rp150.000
Data Penyesuaian 31 Desember 2017
Gaji yang terutang sebesar Rp20.000
Taksiran penghasilan Rp175.000
Ayat Jurnal Penyesuaian 31 Desember 2017
Beban Gaji 20.000
Utang Gaji 20.000
Pajak Penghasilan 25.000
Utang PPh 25.000
Utang Bunga, debitur telah menikmati dana kreditur selama periode berjalan, namun
akan baru dibayarkan di periode akuntansi berikutnya, sesuai dengan tanggal jatuh
tempo pinjaman. Bunga ini menjadi terutang karena adanya perbedaan antara tanggal
pembayaran dengan tanggal tutup buku perusahaan, dimana pemanfaatan atas dana
kreditur dalam periode berjalan baru akan dibayarkan diperiode akuntansi berikutnya
setelah periode pembukuan ditutup.
Utang Gaji, perusahaan telah menggunakan jasa karyawan dalam periode berjalan,
namun baru akan dibayarkan diperiode akuntansi berikutnya sesuai dengan tanggal
pembayaran yang telah ditetapkan.
Utang pajak penjualan, merupakan utang atas pajak yang dipungut dari pembeli ketika
penjualan terjadi. Pajak penjualan ini dibebankan kepada pembeli sebesar persentase
tertentu dari harga jual. Jadi, penjual akan memungut pajak dari pembeli ketika
penjualan terjadi. nantinya secara berkala, pajak ini akan disetorkan oleh penjual ke
kas negara. Penjual akan mencatat besarnya penjualan harian dan pajak penjualan
dengan cara mendebet akun kas dan mengkredit akun penjualan dan utang pajak
penghasilan. Contoh; jika besarnya penjualan harian adalah 5.000.000, dan tarif pajak
penjualan 10%, maka besarnya utang pajak penjualan 500.000,- maka uang kas yang
diterima oleh penjual menjadi 5.500.000, dimana yang 500.000 dipungut untuk
selanjutnya dibayarkan kepada negara. Ketika disetor ke negara, penjual akan
mencatatnya dalam pembukuannya dengan mendebet akun utang pajak penjualan
500.000, mengkredit akun kas 500.000.
Kewajiban Kontijensi