Anda di halaman 1dari 16

SISTEM INFORMASI MANAJEMEN

CHAPTER 15
INTERNET DAN E-BUSINESS

Sistem informasi mulai menghubungkan dua atau lebih organisasi. Bentuk sistem ini disebut
dengan interorganizational system. Salah satu aplikasi dari inter-organizational system adalah
Electronic Data Interchange (EDI). Dalam praktiknya, aplikasi EDI dapat menggunakan jalur
telepon biasa, value added network atau menggunakan internet sebagai jalur komunikasinya.
Aplikasi EDI dengan internet mulai banyak diterapkan. Tidak hanya aplikasi EDI yang mulai
menggunakan internet, tetapi hubungan pelanggan pun mulai menggunakan internet.

A. Jejaring Komputer
Sistem informasi sekarang memanfaatkan alat telekomunikasi untuk membentuk suatu jaringan
kerja komputer. Dalam sistem telekomunikasi, istilah jeraring (network) digunakan apabila paling
sedikit dua atau lebih alat-alat yang dihubungkan satu dengan yang lainnya. Jaringan komputer
memungkinkan tidak hanya organisasi yang sama dihubungkan satu dengan yang lainnya untuk
pengiriman data, tetapi juga dengan organisasi lain dan bahkan langsung dengan pemasok dan
konsumen. Dengan cara seperti ini, sekarang perusahaan dapat memperoleh keuntungan strategis
karena perusahaan dapat lebih dekat dengan pemasok dan pelanggan. Upaya-upaya ini telah mulai
banyak dilakukan, misalnya jaringan ATM, yaitu menarik sistem informasi bank ke luar mendekati
nasabah dengan menggunakan teknologi telekomunikasi. Contoh lainnya, toko buku maya lewat
jaringan internet. Oleh karena itu, pemanfaatan teknologi telekomunikasi ke dalam teknologi
sistem komputer merupakan hal yang penting.
Untuk membentuk jejaring komputer secara global, dibutuhkan bebepa komponen berikut ini:
1. Komputer atau terminal pengiriman untuk mengirim data atau informasinya;
2. Media transmisi (transmission media), jalur, atau kanal komunikasi (communication channel)
yang akan membawa data yang dikirimkan dari sumber data ke penerima;
3. Pemroses komunikasi (communications processor) merupakan alat pendukung transmisi data,
misalnya modem;
4. Perangkat lunak komunikasi (communication software) yang akan mengendalikan proses
komunikasi data;
5. Komputer atau terminal penerima.
Sebelum data dikirimkan, data perlu dipersiapkan terlebih dahulu. Komputer pengiriman
mempunyai tugas melakukan hal tersebut. Demikian komputer penerima perlu melakukan tugas-
tugas menerima kiriman data.

Beberapa media transmisi dapat digunakan sebagai kanal transmisi, yaitu dapat berupa kabel,
radiasi elektromagnetis dan satelit. Apalagi sumber data dan penerima jaraknya tidak terlalu jauh
dan dalam area yang lokal, dapat digunakan kabel sebagai media transmisinya. Kabel dapat
berbentuk kabel tembaga biasa (kabel UTP) yang digunakan pada telepon atau coaxial cable atau
fiber optic cable. Kabel tembaga biasa karena bentuknya dipelintir disebut juga dengan nama
twisted wire. Coaxial cable merupakan kabel yang dibungkus dengan metal yang lembek. Coaxial
cable mempunyai tingkat transmisi data yang lebih tinggi dibandingkan dengan kabel biasa, tetapi
lebih mahal. Fiber optic cable (kabel serat optik) dibuat dari serabut-serabut kaca (optical fibers)
yang tipis dengan diameter sebesar diameter rambut manusian. Fiber optic cable mempunyai
kecepatan pengiriman data sampai 10 kali lebih besar dari coaxial cable.

Bandwith menunjukkan sejumlah data yang dapat di transmisikan untuk satu unit waktu yang
dinyatakan dalam satuan bits per second (pbs) atau characters per second (cps). Bandwith dengan
satuan bps atau cps menyatakan ukuran dari kapasitas kanal transmisi, bukan ukuran kecepatan.
Transmisi data dengan ukuran 1.000 bits per second tidak dapat dikatakan lebih cepat dari
transmisi data dengan ukuran 200 bits per second, tetapi dapat dikatakan bahwa lebih banyak data
yang dapat dikirimkan pada satu unit waktu yang tertentu.

Selain komputer, dalam sistem komuniksi data, diperlukan beberapa perangkat keras lainnya yang
dipergunakan untuk proses pengiriman data, yaitu pemrosesan komunikasi (communication
processor). Contoh alat pemroses komunikasi adalah modem. Umumnya jalur transmisi
menyalurkan data dalam bentuk data analog, sedangkan data yang dihasilkan oleh sumber
pengiriman berbentuk data digital. Suatu modem (modulator-demodulator) atau disebut juga
dengan data set diperlukan untuk mengubah data dari bentuk digital ke bentuk analog. Komunikasi
data melibatkan dua atau lebih perangkat keras yang dihubungkan. Supaya perangkat-perangkat
keras ini dapat melakukan konektivitas, diperlukan perangkat lunak komunikasi. Perangkat lunak
komunikasi yang digunakan di internet misalnya adalah internet explorer atau internet browser.
B. Domain Internet
Internet merupakan interconnected network atau jaringan-jaringan saling terkoneksi dari sistem-
sistem komputer yang dapat saling diakses. Internet juga sering disebut dengan kependekannya,
yaitu net. Internet diluncurkan pertama kali pada tahun 1969 sebagai proyek gabungan antara
defence advanced research project agency (DARPA) yang merupakan agensi pemerintah dalam
membagun internet untuk keperluan pertahanan militer dengan empat universitas di Amerika
Serikat.

Internet menghubungkan sistem komputer di satu tempat dengan sistem komputer di tempat lain.
Sistem komputer yang dihubungkan dapat berupa sebuah komputer tunggal atau jaringan
komputer lokal atau local area network (LAN) di suatu lokasi. Komunikasi antarsistem komputer
ini menggunakan media transmisi gelombang radio (microwave), satelit, jaringan telepon, dan
serat optik (fiber optic).

Masing-masing sistem komputer yang dihubungkan dengan internet diberi alamat protocol
internet (alamat PI) atau internet protocol address (IP address) yang unik. IP Address terdiri atas
empat kelompok angka digit yang dipisahkan dengan titik dan masing-masing kelompok bernilai
dari angka 0-255 dengan format sebagai berikut: 999.999.999.999. Dengan demikian, terdapat
kombinasi alamat IP Address sebanyak (2562) alamat atau sebayak 4,294,967,296 alamat PI.

Untuk mengorganisasikan alamat PI lebih lanjut supaya lebih mudah ditemukan dan diakses,
sistem komputer yang dihubungkan dengan internet juga dapat diberi protokol jasa nama domain
(domain name service protocol atau DNS Protocol). DNS dapat berupa .edu untuk institusi
pendidikan, .gov untuk pemerintah, .com untuk organisasi komersial, .org untuk organisasi umum
lainnya, .net untuk penyedia jasa jaringan dan .mil untuk militer. DNS juga dapat dikelompokkan
berdasarkan negaranya, misal .id untuk Indonesia, .ja untuk Jepang, dan lain-lain. Misalnya, suatu
sistem komputer akan dihubungkan dengan alamat PI facebook.com. Pertama kali komputer ini
akan mencarinya di daftar alamat, yaitu memori utama apakah alamat tersebut sudah pernah
diakses. Jika sudah pernah diakses, biasanya alamat PI ini sudah ada disana atau dicari ke hard
disk nama-nama file alamat PI favorit yang disimpan di komputer. Jika ditemukan alamat PI,
komputer ini dapat langsung menghubungkannya ke alamat PI tersebut. Jika alamat PI tidak
ditemukan, akan dicari pada komputer-komputer atasnya sampai ditemukan. Jika semua komputer
diatasnya tidak ditemukan alamat ini, akan dicari dikomputer penyelenggara domain, yaitu server
com karena semua nama dengan .com didaftarkan di server tersebut.
Penyelenggara domain yang pertama adalah internet assignment numbers authority (IANA).
Lembaga ini dikontrol oleh pemerintah Amerika Serikat. Lembaga ini bertanggungjawab
mengontrol nama domain dan nomor IP. Sekarang lembaga ini diganti dengan lembaga yang lebih
luas dan bertaraf international, yaitu internet corporation for assigned names and number
(ICANN). Lembaga ini menambah nama domain seperti .biz untuk business, .name untuk nama
individual, .pro untuk professional seperti akuntan, dokter, dan lainnya, serta .aero untuk
perusahaan penerbangan dan lainnya.

C. Protokol Internet
Kemampuan komputer untuk berkomuniksi dan berbagi komunikasi satu dengan yang lainnya
disebut dengan connectivity. Untuk mencapai connectivity, dibutuhkan standar komunikasi data
yang disebut dengan protocol. Protokol adalah suatu kumpulan aturan yang berhubungan dengan
komunikasi data antara alat-alat komunikasi supaya komunikasi data dapat dilakukan dengan
benar. Jabat tangan merupakan contoh dari protocol antara manusia yang akan berkumunikasi.
Di istilah komputer, jabat tangan menunjukkan suatu protocol dari komunikasi data apabila dua
buah alat dihubungkan satu dengan yang lainnya untuk menentukan bahwa keduanya telah
kompatibel. Supaya kompatibel, pada waktu transmisi data, keduanya harus mempunyai transfer
rate (tingkat pengiriman) yang sama, format datanya harus sama, tipe transmisinya harus sama,
dan mode transmisinya juga harus sama.

Berita-berita elektronik dikirimkan di internet dalam bentuk paket-paket. Internet membutuhkan


suatu protocol untuk mengontrol pengiriman paket-paket ini supaya dapat diterima dengan baik
oleh komputer penerima. Protokol adalah suatu kumpulan aturan-aturan yang mengendalikan
sistem-sitem yang berhubungan sehingga dapat beroperasi dan berkomunikasi dengan kompatibel
dan lancar. Protokol di internet diorganisasikan dalam betuk lapisan-lapisan. Lapisan tingkat
paling bawah adalah protokol internet dan transmission control protocol (TCP). Bersama-sama
dengan internet protocol, protocol-protocol ini disingkat menjadi TCP/IP yang mempunyai tugas
meyakinkan bahwa paket-paket berita elektronik dikirimkan dan diterima dengan benar dari satu
sistem komputer ke sistem komputer yang lain. Protokol yang ditingkatannya lebih tinggi adala
file transfer protocol (FTP) yang digunakan untuk memuat (uploading) berkas-berkas (files) yang
akan dikirimkan dan mengambil (downloading) berkas-berkas (files) yang sudah diterima.
Protokol tingkat lebih tinggi lainnya adalah simple mail transfer protocol (SMTP) untuk mengirim
email dan TELNET untuk emulasi terminal jaringan.
D. World Wide Web

World Wide Web atau yang disingkat WWW sering juga disebut W3 atau cukup dengan sebutan
web (dalam Bahasa Indonesia diusulkan menjadi JJJ atau jelajah jagat jembar atau jaringan jagat
jembar) merupakan suatu sistem informasi multimedia yang mamanfaatkan internet untuk
mempublikasikan informasi. Informasi multimedia di WWW dibuat dengan menggunakan
hypertext. Dokumen hypertext disimpan di server web dan diakses dengan menggunakan web
browser. Dua hal yang berhubungan dengan hypertext adalah hypertext transfer protocol (HTTP)
dan hypertext markup language (HTML). Informasi tentang web ini dapat diakses di www.w3.org.
Hypertext markup language (HTML) adalah protocol yang mengatur kombinasi antara server web
dan web browser. Tiap-tiap dokumen web mempunyai sebuah alamat yang disebut dengan uniform
resource locator (URL). Untuk mengakses suatu dokumen web, dapat dituliskan URL, misal
https://facebook.com. Pertama, kata https: menunjukkan bahwa URL akan diakses menggunakan
HTTPS. Kata kedua setelah // alamat dari server, yaitu facebook.com.
Hypertext markup language (HTML) merupakan bahasa yang digunakan untuk menentukan isi
dan struktur dari halaman-halaman web. Bahasa HTML ini berkembang terus seiring dengan
berkembangnya website. Generasi baru dari HTML ini adalah extensible markup language (XML)
dan penerapannya dipelaporan akuntansi, yaitu extensible business reporting language (XBLR).
Dengan extensible markup language (XML), nilai data dapat dituliskan di halaman web dengan
menggunakan nama variabel. Misalnya, statesment<LABA-PERLEMBAR=”Rp”>7500</LABA-
PERLEMBAR> menunjukkan bahwa laba per lembar saham perusahaan yang laporan
keuangannya diteampilkan di web ini sebesar Rp. 7500. Dengan keluwesans seperti ini, search
engine dapat diprogram untuk mencari situs-situs web yang menampilkan laporan keuangan untuk
perusahaan-perusahaan dengan nilai LABA-PERLEMBARAN tertentu dan kemudian nilainya
dapat disimpan di basis data. Perusahaan perangkat lunak Microsoft dan IBM sedang bekerja sama
dengan industri akuntansi dalam pelaporan-pelaporan keuangan untuk mengembangkan XML
sebagai pelaporan bisnis yang disebut dengan extensible business reporting language (XBRL).
XBRL ini gratis dan informasi lebih lanjut dapat dilihat di www.xbrl.org

E-COMMERCE DAN E-BUSINESS

Penggunaan internet untuk melakukan transaksi bisnis sudah merupakan hal yang umum.
Penggunaan internet untuk kegiatan bisnis ini disebut dengan e-commerce atau e-business. Ada
yang tidak membedakan antara keduanya, tetapi ada juga yang membedakannya. Penerapan e-
commerce dan e-business tidak hanya penggunaan internet pada kegiatan bisnis. Tetapi diperlukan
suatu model bisnis dibelakangnnya. Keberhasilan e-commerce atau e-business terletak bagaimana
penerapan model bisnis untuk memperoleh keuntungan kompetitif.

A. Definisi E-Commerce
Beberapa definisi telah diberikan e-commerce (electronic commerce). Martin dkk (1999)
medefinisikan e-commerce sebagai penggunaan TI untuk melakukan kegiatan bisnis antara dua
atau lebih organisasi atau antara sebuah organisasi dengan satu atau lebih pelanggan akhir (end-
customer) melalui satu atau lebih jaringan komputer. Dari definisi yang luas ini, e-commerce dapat
diklasifikasikan kedalam dua aplikasi berikut:
1. Aplikasi Electronic Commerce ataran Organisasi-organisasi bisnis
Sistem aplikasi e-commerce yang melibatkan organisasi-organisasi bisnis ini sering disebut
dengan sistem interorganisasi (interorganizational system atau IOS) atau business to business
(B2B). Dengan sistem ini, dimungkinan suatu perusahaan untuk lebih efisien dan efektif
melakukan kegiatan bisnis dengan supplier, dengan langganan-langganan atau dengan dealer-
dealer dan distributor-distributornya. Contoh sukses dari aplikasi ini misalnya adalah SABRE,
yaitu sistem reservasi tiket yang dimiliki oleh American Airlines dan Electronic Data
Interchange (EDI).
2. Aplikasi Electronic Commerce antara organisasi Bisnis dan pelanggan akhir
Aplikasi e-commerce yang paling banyak dibicarakan sekarang ini adalah aplikasi e-
commerce yang menggunakan jasa internet melalui jaringan World Wide Web (WWW).
Aplikasi ini disebut juga dengan istilah B2C atau (business to customer). Dengan
menggunakan internet, dimungkinkan suatu perusahaan untuk menjangkau pelanggan-
pelanggan dimana pun, siapapun, dan kapanpun. Konsep ini konsisten dengan konsep reach
and range oleh Keen (1991), yaitu mengusulkan perusahaan-perusahaan yang menggunakan
TI supaya mendapatkan keunggulan strategis untuk menarik jangkauan dari TI sampai
pelanggan-pelanggan akhir.

Pada akhir tahun 1990 an e-commerce mulai menggunakan teknologi internet, terutama
menggunakan teknologi web. E-Commerce lewat internet juga mempunyai keuntungan yang
sama dengan yang dimiliki oleh EDI. Keuntungan yang lain lewat internet adalah
pengurangan biaya yang lebih besar dibandingkan dengan pengurangan biaya akibat
penggunaan EDI karena biaya akses internet lebih murah dibandingkan dengan biaya
komuniasi dengan biaya EDI. Tambahan keuntungan yang lainnya adalah penggunaan
internet dapat menjangkau lebih jauh sampai pelanggan akhir. Lebih lanjut Martin dkk (1999)
mengutarakan tambahan keuntungan e-commerce lewat internet dibandingkan lewat EDI
sebagai berikut:
a. Distribusi yang lebih murah dari dokumen dan produk digital
b. Kemampuan memberikan layanan dukungan kepada pelanggan
c. Kanal pemasaran yang baru
d. Mempunyai kemampuan untuk menarik pelanggan baru
e. Menyediakan satu titik lokasi kontak untuk bermacam-macam produk dan jasa
f. Dapat digunakan sebagai media riset pasar.
Selain keuntungan yang diperoleh ecommerce dari penggunaan internet, beberapa hambatan
juga ditemui seperti berikut:
a. Keamanan
b. Keamanan akses
c. Kemaanan transmisi
d. Beban trafik yang terlalu banyak
e. Kesulitan sensor
f. Kesulitan mengukur kinerja dari situs, apakah keberhasilannya akan diukur dari jumlah
orang yang mengunjungi atau diukur dengan cara lain.

B. E-Business
Tidak dapat pungkiri, bahwa peranan e-commerce sangat besar dalam mengubah model bisnis
konvensional, mengubah struktur bisaya transaksi, serta mengubah hubungan transaksi antara
pembeli-pembeli, penjual-penjual, dan setiap orang yang terlibat didalamnya. Peranan e-
commerce ini tidak hanya terjadi dalam sekejap tetapi lewat tahapan berikut:
1. Tahapan Pertama (1994-1997)
Tahapan ini merupakan tahapan awal e-commerce yang masih berbentuk e-commerce. Banyak
perusahaan membangun situs jaringan yang memberikan informasi dan pengunjung dapat
meninggal nama dan alamat untuk dihubungi kembali oleh perusahaan.
2. Tahap Kedua (1997-2000)
Pada tahap ini, e-commerce sudah mulai digunakan untuk transaksi jual dan beli lewat media
digital. Fokus dari e-commerce ini adalah melakukan order pembelian.
3. Tahap Ketiga (2000-sekarang)
Fokus dari e-commerce ini adalah mendapatkan keuntungan. Keuntungan tidak hanya
meningkatkan pendapatan kotor, tetapi juga meningkatkan margin kotor. Kalakota dan
Robinson (2001) menyebutkannya sebagai e-business yang berberda dengan e-commerce. E-
Business tidak hanya jual dan beli lewat situs jaringan, tetapi lebih diarahkan ke strategi bisnis
yang mengubah model atau struktur bisnis dengan bantuan teknologi internet
memaksimumkan nilai kepada pelanggan dan meningkatkan laba pada perusahaan. Menurut
Turban dkk (2002), e-business lebih luas dari e-commerce, yaitu tidak hanya melibatkan
penjualan dan pembelian barang-barang dan jasa, tetapi juga melibatkan pelayanan kepada
pelanggan-pelanggan, kerja sama dengan partner-partner bisnis dan melakukan transksi
elektronik dalam suatu organisasi. Bagaimana banyak yang mengatakan, walaupun berbeda,
e-commerce dan e-business merupakan dua istilah yang saling menggantikan.

C. Model Bisnis
Teknologi tidak hanya sebagi pemikiran berikutnya dari pembentukan strategi bisni, tetapi lebih
ke penyebab dan pemicunya. E-business akan menyebabakan dan memicu perusahaan untuk
meningkatkan lanbanya. Penerapan e-business membutuhkan pemikiran ulang dan perancangan
ulang model-model bisnis yang baru. Menurut Kalakota dan Robinson (2001), ini merupakan
langkah awal mendapatkan laba, bahkan untuk bertahan di era informasi e-business. Di dunia
bisnis sekarang ini, yang satu bisnis terkait dengan bisnis lain dirantai nilai industri jika salah satu
identitas dirantai nilai ini melakukan e-business secara elektronik, perusahan-perusahaan dia atas
dan dibawah rantai nilai identitas ini harus menyesuaikan dengan bisnis secara elektronik jika tidak
ingin mengambil resiko diganti atau dikeluarkan dari rantai nilanya.
Penerapan e-business tidak hanya penerapan internet atau teknologi dari sisi teknisnya, tetapi lebih
dari perubahan struktur bisnis. E-business sekarang dipandang sebagai transformasi struktur bisnis
yang mengubah cara dan model bisnis untuk bersaing mendapatkan laba. Contohnya adalah
Encylopedia Britamnica yang dulu berbisnisn menawarkan barangnya ditoko lewat, salesman atau
katalog-katalog. Dengan adanya internet perusahaan ini terpaksa mengubah model bisnisnya
dengan menjual lewat internet. Denagan perubahan lingkungan bisnis yang tanjam dengan
banyaknya informasi gratis yang dapat diperoleh lewat internet, sekarang lagi perusahaan merubah
model bisnisnya untuk menyediakan barangnya lewat internet dengan gratis. Perusahaan ini
mendapatkan laba dari sumber-sumber lain, seperti iklan yang dipasang disitusnya. Contoh lain
IBM dan DEC (Digital Equipment Corporation) di sekitar tahun 1980-an. Di pasar PC, kedua
perusahaan ini mulia dikalahkan oleh pendatang baru, seperti Compaq, Dell, dan Gateway,
akibatnya perusahaan EDC malah diakuisisi oleh Compaq. Kegagalan perusahaan DEC
disebatkan manajemen DEC melakukan 2 kesalahan besar. Pertama, perusahaan ini tidak mau
mengubah struktur bisnisnya dari komputer skala menengah ke PC dan bahwan ke client server
system. Kedua, perusahaan lambat menerapkan e-bisiness dalam proses bisnisnya.
Perubahan struktur atau model bisnis sudah mulai meramba ke seuma industri bisnis, seperti jasa
keuangan, distribusi barang, pengecer dan agen. Dengan e-bisiness, industri-industri ini mulai
mentrasformasikan dirinya dari model bisnis konvesional menjadi model-model bisnis yang baru,
seperti penyedia jasa aplikasi, penyedia jasa internet, dan portal. Transformasi tidak hanya terjadi
di aktiva-aktiva (tangible assets), seperti proses dan produk-produk yang dijual oleh perusahaan,
tetapi juga terjadi di aktiva-aktiva tidak berwujud (intangible assest) semacam merek hubungan
dengan pemasok dan pelanggan. Menurut Kalakota dan Robinson (2001), informasi tentang aktiva
tidak berwujud di sekitar produk dan ajsa yang ditawarkan ini lebih penting dibandingkan dengan
produk dan jasanya sendiri.
Tranformasi model atau struktur bisnis bukan hal yang mudah, terutama perusahaan yang mapan
dengan model tradisonalnya. Pertama, manajemen merasa model konvesioanal tersebut
merupakan model yang sudah tepat dan menghasilkan laba. Pemikiran seperti ini benar jika
persaingan ststis tidak dinamis dan berubah terus karena banyak factor lingkungan. Kedua,
keengganan untuk mentrasformasi ke struktur baru karena banyaknya modal yang sudah ditanam
yang tidak dapat dikembalikan karena perubahan struktur. Mereka juga tidak mau mengorbankan
lini produknya yang sudah berhasil bertahun-tahun. Misalnya, perushahaan Toys “R”Us sudah
menanamkan modalnya lebih dari 1000 toko mainannya. Untuk perusahaan ini, akan sangat
merealokasikan aktivanya yang mahal dan banyak ini dalam waktu singkat dengan melakukan
tranformasi tradikal kepenjualan secara elektronik. Dalam hal ini transformasi model akan sangat
mudah dilakukan oleh perusahaan-perusahaan berbasis e-business yang masih baru. Untuk dapat
mempertahakan dirinya dari perusahaan –perusahaan baru berbasis e-business, perusahaan-
perusaan yang sudah mapan dengan model konvesioanal harus mempunyai strategi terarah ke
trasformasi struktur ini. Perusahaan-perusahaan ini harus bekerja keras dan cepat untuk melakukan
perubahan. Aktiva-aktiva struktur lama harus cepat diganti dan biaya-biaya yang masuk lubang
saham yang sudah tidak dapat dikembalikan lagi karena melekat pada struktur lama harus
dilupakan dan memulai sesuatu yang baru.
Cerita tentang CompuServe dan Prodigy merupaka contoh pasar yang tidak mentrasformasi model
bisninya dengan cepat. Didirikan pada tahun 1969, perusahaan CompuServe menawarkan akses
internet kepada pelanggan-peangganya. Informasi yang dapat diakses dapat berupa informasi
olahraga, perjalana, bisnis, sumber-sumber untuk professional, berita-berita ekonomi, politik dan
lainnya yang terbaru dan basis data yang dapat digunakan untuk melacak. Prodigy muncul pada
tahun 1990 sebagi kerja sama antara IBM dan Sears. Pada punyaknya, Prodigy memilki 2 juta
pelanggan tetap. Pada awal tahun 1990 baik CompurServe maupun Prodigy mendominasi dan
menikmati posiis unggul di internet bisnis sampai akhirnya datang pesaing baru bernama
American Online (AOL). Perusahaan AOL merupakan perusahaan yang kecil dibandingkan
dengan perusahaan CompuServe dan Prodigy, tetapi lebih agresif dan mulai pangsa pasar. AOL
mengirimkan jutaan disket kepada calon pelanggan potensial dan hanya menginstal perangkat
lunak yang ada di disket, pelanggan baru sudah dapat menagkses ke AOL. Pada tahun 1995 karena
mulai kalah bersaing, Sears mau menjual bagiannya di Prodigy ke IBM dan tidak terlaksana karena
IBM merasa harganya terlalu tinggi. Pada akhirnya pada tahun 1996, baik Sears maupun IBM
menjual Prodigy ke karyawan-karyawannya. Pada tahun 1998, CompuServe dijual pada
AOL.Untuk 5 jasa online pada tahun 1994, empat dimiliki oleh perusahaan besar, yaitu Prodigy
oleh Sears dan IBM, Delphi oleh New Corp., Genie oleh General Electric dan CompuServe oleh
H&R Block. Yang kelima adalah AOL.
Kalau dulu AOL yang cepat mentrasformasi proses bisninya, sekarang sebalikya AOL yang kalah
cepat mentrasformasi strukut bisnisnya. Pelanggan di AOL harus membayar biaya langganan per
bulannya untuk dapat mengakses informasi dan jasa pelayanan online lainnya yang ditawarkan
oleh AOL. Dengan masuknya pemain baru seperti Yahoo! dan Google yang menawarkan jasa
gratis, AOL harus cepat mengubah struktur bisninya jika ingin bertahan. Ilustrasi ini
menunjukkan bahwa perusahaan sekarang menghadapi tantangan yang besar, yaitu
mentrasformasi model bisnis secara terus menerus, menghidari status quo, mengembangkan
kemanpuan untuk mengdeteksi tren yang muncul dimasa depan dan mengatisipasinya dengan
cepat dibandingkan dengan pesaing-pesaingnya, membuat keputusan yang cepat, melupakan sunk
cost, serta membuat model bisnis yang baru.
Perusahaan tidak boleh hanya berdiri memandang tegak kepada pesainnya. Perusahaan harus
berdiri tegak memandang dan mengantisipasi masa depan. Perusahaan tidak boleh hanya
berfantasi dengan hasil-hasil solusi yang membuai. Perusahaan harus melakukan tindakan
perbaikan terus-menerus, inovasi dan cepat, serta mengambil keputusan yang tepat. Jika model
bisnis perusahaan sudah ketinggalan dan salah satu serta dibangun dengan asumsi-asumsi
konvensional, perusahaan tidak akan dapat bertahan. Untuk dapat bertahan dan memenangkan
persaingan, struktur atau model perusahaan perlu dirancang ulang terus menerus disesuai dengan
kondisi pesaingnya. Untuk melakukan transformasi struktur ini, dapat dilakukan dengan
mendisagregasi dan reagreasi rantai nilai.
Nilai dari suatu bisnis adalah produk atau jasa yang dijualnya dan juga kebutuhan-kebutuhan
pelanggan yang disediakannya. Kebutuhan-kebutuhan ini adalah hasil akhir, termasuk produk dan
jasa yang akan diterima oleh pelanggan. Disagregasi rantai adalah memisahkan cara-cara (means)
dengan akhir-akhir (ends). Means adalah produk atau jasa yang dijual dan ends adalah kebutuhan-
kebutuhan akhir yang diminta oleh pelanggan tidak hanya produk atau jasa yang dijual.
Disagregasi membutuhkan perusahaan untuk mengidentifikasikan, menilai, dan memelihara inti
dari bisnisnya, yaitu kebutuham-kebutuhan pelanggan lewat produk atau jasa yang memungkinkan
perusahaan untuk menilai struktur-struktur yang lama, berpikir kembali kemampuan-kemampuan
inti, serta mengidentifikasikan bentuk dan sumber-sumber baru dari nilai yang akan diberikan ke
pelanggannya.
Regregasi berarti mengumpulkan kembali nilai-nilai yang sudah di urai. Regregasi harus diarahkan
ke visi yang sudah diperbaharui dan berbasiskan pada kebutuhan-kebutuhan pelanggan yang akan
dilayani. Regregasi harus dapat memperlancar arus nilai dirantai nilai secara keseluruhan. Dengan
hasil dari agregasi ini, diharapkan pelanggan akan mendapatkan nilai yang diinginkannya, bahkan
akan mendapatkan sesuatu yang lebih dari sebelumnya, lebih nyaman, lebih berinteraksi, serta
lebih menantang dan memberikan pengalaman baru kepada pelanggan. Tujuan dari agregasi ini,
adalah memberikan nilai lebih kepada pelanggan lewat biaya yang lebih murah dan peningkatan
diferensiasi dibandingkan dengan pesaing-pesaingannya. Menggunakan teknologi untuk reagrasi
dirantai nilai merupakan hal yang sangat fundamental di era ekonomi digital ini.

D. Topologi Model-Model Bisnis

Tapscott dkk (2000) menggolongkan tipologi model bisnis secara elektronik (e-business) ke dalam
lima macam model berdasarkan tingkat control ekonomis dan tingkat nilai integrasinya.
Gambar 1 Tipologi E-Business Menurut Tapscott dkk (200)
Tipologi e-business menurut Tapscott dkk (2000) sebagai berikut:
1. Agora adalah suatu e-commerce yang merupakan suatu tempat ketika pembeli dan penjual
bertemu untuk melakukan transaksi. Contohnya, e-bay.com.
2. Agregasi (aggregation) adalah e-commerce yang menggabungkan (agregasi) beberapa
pemasok kedalam suatu buah tokoh online yang nyaman. Contohnya, amazon.com.
3. Aliansi (alliance) adalah kerja sama beberapa anggota untuk mencapai tujuan tertentu.
4. Rantai nilai (value chain) adalah jaringan integrase vertical yang menambahkan nilai ke input
berikutnya.
5. Jaringan distribusi (distributive network) menyediakan jasa mengalokasikan dan
mendistribusikan daripada memproduksi dan membeli barang-barang, jasa, dan informasi.
Contohya, WSprldCom dan UPS.
Pengelompokan lainnya dari model e-business adalah mengelompokkannya berdasarkan siapa
yang berpartisipasi dalam transaksi, yaitu business to customer (B2C) dan business to business
(B2B). Tiga model tersedia untuk B2C sebagai berikut:
1. Toko online (online store) pasar (market place) dan jasa-jasa
Toko online, pasar, dan jasa-jasa menyediakan hampir semua kebutuhan bahan yang dapat
dipilih dan dibeli lewat web. Barang-barang yang tersedia dari komputer, buku, majalah,
pakaian, peralatan kantor, jam, music, video, elektronik, mainan, obat, alat kecantikan,
makanan, hingga mobil.
Keuntungan dari toko online ini sebagai berikut:
a. Menyediakan informasi produk yang lengkap dapat digunakan oleh konsumen untuk
mempertimbangkan keputusannya untuk membeli;
b. Menyediakan informasi ketersediaan barang;
c. Mengurangi biaya ruangan toko bagi penjual
d. Biaya mencetak brosur atau katalog dapat dihemat
2. Pengumpul isi atau pengagregasi isi (content aggregators) dan portal
Pengumpul-pengumpul (aggregators) merupakan distributor yang mengumpulkan banyak
penjual dan memberikan informasi barang dan jasa dari penjual-penjual secara online.
Pemebeli dapat membandingkan barang-barang atau jasa-jasa yang ditawarkan dan kemudian
dapat membeli langsung kepada penjual secara online atau secara manual. Pembeli dapat
membeli secara online karena aggregator menghubungkan (link) ke alamat situs web penjual.
3. Penyedia infrastruktur (infrastructure providers)
Sekarang ini banyak perusahaan yang masuk dalam industri teknologi tinggi atau yang dikenal
dengan nama perusahaan-perusahaan high-tech industry. Perusahaan-perusahaan ini
membangun, menyediakan, dan menjual infrastruktur teknologi jaringan. Bisnis-bisnis yang
menyediakan infrastruktur teknologi seperti berikut:
a. Pabrikan-pabrikan peralatan dan komponen (equipment/component manufacturers);
b. Perusahaan-perusahaan perangkat lunak (software firms);
c. Penyedia-penyedia perangkat lunak khusus dan jasa integrase (custom software and
integration service providers)

E. Penciptaan Nilai

Untuk dapat menyediakan kebutuhan-kebutuhan pelanggan (ends), perusahaan tidak hanya harus
menyediakan produk atau jasa (means), tetapi juga nilai-nilai berupa pelayanan dan informasi yang
disediakan disekeliling produk dan jasanya. Perusahaan-perusahaan yang visionary, seperti Dell,
Amazon.com, Dominos Pizza berhasil karena mereka menyediakan kebutuhan pelanggannya
dengan meningkatkan produk, memotong harga, dan meningkatkan kualitas pelayanan terus-
menerus. Nilai yang dapat disediakan oleh perusahaan disekitar produk atau jasa yang dijual
sebagai berikut:

1. Kecepatan layanan
Kecepatan layanan merupakan respon yang cepat, instan, akurat, dan adaptif terhadap
kebutuhan-kebutuhan pelanggan: perusahaan yang visioner melekatkan kecepatan pelayanan
ini dalam produk dan jasa yang dijualnya.
2. Nyaman
Pelanggan menilai kenyamanan dengan mendapatkan semua hasil dengan sekali belanja (one
stop shopping): pelanggan yang kebutuhan-kebutuhan harus dipenuhi berkali-kali belanja
diwaktu yang berbeda atau di tempat berbeda tidak akan merasa nyaman. Mereka akan merasa
nyaman jika semua kebutuhannya akan terpenuhi dengan sekali belanja. Ini berarti pelanggan
menuntut integrasi yang baik sepanjang rantai nilai
3. Personalisasi
Pelanggan menginginkan perusahaan untuk melayaninya secara individual dengan kebutuhan-
kebutuhan akhir yang dapat berbeda dengan pelanggan lain.
4. Harga
Harga produk dan jasa adalah relative: harga yang ditawarkan harus masuk akal dan harga
harus dihubungkan dengan kebutuhan-kebutuhan akhir yang diterima pelanggan dan dapat
bersaing dengan harga akhir yang ditawarkan pesaing-pesaingnya.
Perusahaan e-business dapat mempercepat inovasi nilai (value innovation). Disepanjang nilai
dimensi jasa, yaitu kecepatan layanan, kenyamanan, personalisasi, dan harga. Pelanggan sekarang
menghadapi banyak produk yang semacam dengan obsi pilihan yang banyak dengan harga-harga
yang berbeda. Oleh karena kurang nya waktu yang tersedia, pelanggan akan mencari dengan usaha
yang paling minimal produk yang termurah dan paling terkenal dengan kualiatas terbaik.
Misalnya, suatu produk yang harganya Rp. 10.500 (lebih mahal Rp.50 dari pesaing terdekatnya)
kurang terkenal dengan kualitas 97% baik akan kalah dengan produk yang memenuhi satu dari
ketiga kriteria tersebut. Oleh karena itu, Kalakota dan Robinson (2001) menunjukkan perusahaan-
perusahaan e-business harus mendengarkan pelanggan-pelanggannya serta menciptakan inovasi
nilai sehingga menjadi perusahaan “yang termurah” dan “paling dikenal” dengan “kualitas
terbaik”.

Termurah bukan berarti kualitas yang rendah. Misalnya, Wal-Mart dengan semboyannya every
day low prices. Pelanggan yang membeli produk atau jasa yang “paling dikenal” akan merasa
yakin akan apa yang akan diterimanya karena perusahaan tersebut sudah terkenal membuktikan
komitmennya. Contohnya, McDonald, Kentucky Fried Chicken, Wendy’s, Pizza Hut dan
Domino’s Pizza disektor gerai makanan; coca-cola dan pepsi disektor minuman; Yahoo! atau
Google di penyedia jasa internet. Memberikan “kualitas terbaik” berarti memasukkan proses yang
berkualitas untuk meningkatkan kualitas akhir, meningkatkan hubungan yang baik dengan
pelanggan-pelanggan dan pemasok-pemasok sampai tingkat kerja sama yang menguntungkan,
serta saling membantu dan saling percaya. Contohnya adalah American Express yang memberikan
jaminan return protection refund, yaitu menjamin akan mengembalikan nilai barang yang
dikembalikan jika penjual tidak mau menerima pengembalian barang. Contoh lainnya, Domino’s
Pizza yang menjamin pengiriman Pizza maksimum 30 menit sejak dipesan sampai ke tangan
pemesan. Kualitas yang diberikan perusahaan-perusahaan ini akan meningkatkan kepercayaan
pelanggan bahwa perusahaan akan melayani dengan kualitas terbaik yang tidak bisa diberikan
perusahaan-perusahaan lainnya.

F. Etika Di E-Business

Sudah mulai dipahami bahwa isu etika akan muncul di penerapan e-business. Permasalahan etika
perlu ditangani oleh manager teknologi informasi. Permasalahan etika dapat terjadi pada pembeli
lewat e-business. Jika permasalahan etika tidak tertangani, hal itu dapat mengakibatkan pembeli
melalui e-business tidak mau melakukan transkasi bisnis dengan perusahaan. Permasalahan etika
yang terjadi di transaksi e-business biasanya adalah menyangkut privasi. Permasalahan privasi
muncul jika identitas atau informasi privat atau rahasia pembeli diketahui oleh perusahaan atau
karyawan yang tidak berhak. Permasalahan privasi dapat muncul pada saat pembeli mendaftar
menjadi anggota e-business, pada saat pembeli melakukan transaksi pembeliannya lewat e-
business, pada saat pembayaran lewat sistem pembayaran elektronik, atau penjual melacaknya ke
komputer pembeli. Banyak penjual lewat e-business, meminta pembeli menjadi anggota terlebih
dahulu sebelum melakukan transaksi. Pada saat pendaftaran menjadi anggota e-business, pembeli
diminta memasukkan data pribadinya. Permasalahan privasi muncul ketika pembeli tersebut
diketahui oleh orang, misalnya karyawan penjual yang tidak berhak. Permasalahan privasi juga
terjadi pada saat pembeli malakukan transaksi pembelian lewat e- business. Pada saat transaksi,
data pribadi pembeli dapat diketahui oleh pihak yang mungkin tidak berhak mengetahuinya.
Permasalahan privasi banyak terjadi pada saat pembayaran pembelian lewat sistem pembayaran
elektronik (electronic payment). Pada saat pembayaran elektronik ini, pembeli biasaya ditanyakan
mengenai informasi identitasnya, informasi privat dan informasi rahasia lainnya. Identitas pembeli
yang ditanyakan contohnya adalah pengenal (misal nomor KTP), nama dan alamat. Informasi
privat itu meliputi tanggal lahir dan nama ibu kandung. Informasi rahasia lainnya yang dapat
diketahui oleh orang lain misalnya adalah password atau nomor PIN (personal identification
number) dari kartu kredit atau kartu debit. Perusahaan harus memproteksi informasi-informasi
tersebut untuk keamanan dan privasi pembeli.
Permasalah privasi dapat juga muncul jika perusahaan dengan sengaja melakukan pelacakan ke
komputer pembeli. Jika pembeli pernah mengunjungi situs penjual, penjual dapat menanamkan
cookies di komputer pembeli. Cookies adalah program kecil yang disimpan di browser pembeli.
Cookies ini akan merekam sejarah transaksi pembeli. Bahkan, lebih buruknya, cookies dapat berisi
dengan program parasite yang disebut dengan spyware untuk memata-matai, melacak dan
merekam informasi private lainnya di komputer pembeli. Nantinya, jika pembeli mengunjungi
situs penjual kembali, komputer penjual akan mengetahui dengan perinci siapa pembelinya dengan
membaca data personal di filecookies. Beberapa pemakai komputer merasa terganggu dengan hal
ini. Pemakai komputer dapat menggunakan program-program untuk mencegah atau menghapus
file cookies dan progam parasite spyware. Program-program ini misalnya adalah CookieCrusher,
CCleaner, SlimCleaner, AdAware dan lainnya.

REFERENSI
1. O, Brien. James. A. 2005. Pengantar Sistem Informasi Perspektif Bisnis dan Manajerial
(Versi Bahasa Indonesia). Edisi 12. Jakarta. Salemba Empat.
2. O, Brien. James. A. 2013. Sistem Informasi Manajemen (Management Information
System)1. E9. Jakarta. Salemba Empat.
3. Jogiyanto. 2019. Sistem Informasi Manajemen. Edisi 3. Universitas Terbuka

Anda mungkin juga menyukai