Anda di halaman 1dari 13

BISNIS ELEKTRONIKA DAN KERJASAMA GLOBAL

Disusun Oleh :

Nama : Rizkika Audia (1830603241)

Mata Kuliah : Sistem Informasi Manajemen


Dosen : Sri Delasmi Jayanti

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI RADEN FATAH PALEMBANG


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
PRODI PERBANKAN SYARIAH
KATA PENGANTAR
 

Puji syukur kehadirat Allah SWT karena berkat Rahmat dan Karunianya sehingga
makalah yang berjudul “Bisnis Elektronika dan Kerjasam Global” ini dapat terwujud
sesuai dengan yang direncanakan. Sesuai dengan judul makalah ini dimaksud untuk
digunakan sebagai pegangan dalam memahami dan mengetahui seputar konsep bisnis
elektronik (e-business) dan kerja sama global.
Pemakalah percaya bahwa makalah ini tidak mungkin terwujud tanpa adanya
bantuan dari pihak lain. Oleh karena itu, pada kesempatan ini pemakalah
menyampaikan ucapan terima kasih kepada semua pihak khususnya dosen mata
kuliah Sistem Informasi Manajemen, Ibu Sri Delasmi Jayanti yang sudah membantu
terwujudnya tugas makalah ini.  Sesuai dengan pribahasa yang berbunyi “Tak Ada
Gading Yang Tak Retak” maka pemakalah menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini
masih banyak kekurangannya, oleh karena itu saran dan kritik dari manapun akan
pemakalah terima dengan senang hati.
Akhir kata pemakalah berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat, baik bagi
kami pemakalah sendiri maupun pembaca sekalian.
DAFTAR ISI
                                                                                                                            
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pada era saat ini, perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi sangatlah pesat.
Perkembangan tersebut diikuti dengan penerapannya yang semakin intensif untuk
kegiatan industri, bisnis, maupun keperluan lainnya. Sehingga masyarakat pun dapat
mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang ada.
Dalam persaingan dunia bisnis yang semakin tinggi, maka diperlukan sebuah sistem
kerja yang cepat, efektif dan efisien. Apalagi pada saat ini komunikasi bisnis mulai
beralih dari komunikasi langsung hingga komunikasi dengan bantuan internet. Dan di
tengah semakin majunya dunia teknologi dan semakin banyaknya kebutuhan akan
pelayanan dalam dunia bisnis untuk memuaskan kebutuhan konsumen dan
melengkapi aplikasi dalam suatu organisasi maka dilahirkanlah tren e-business.

   1.2 Rumusan Masalah


1.    Apa pengertian proses bisnis dan sistem informasi?
2.    Apa saja jenis-jenis sistem informasi?
3.    Bagaimana sistem-sistem untuk kolaborasi dan bisnis jejaring sosial?
4.    Apa fungsi sistem informasi di dalam bisnis?
5.    Apa faktor-faktor keberhasilan e-business?

    1.3 Tujuan Pembelajaran


1.    Mampu mengetahui apa pengertian proses bisnis dan sistem informasi.
2.    Mampu mengetahui apa jenis-jenis sistem informasi.
3.    Mampu mengetahui bagaimana sistem-sistem untuk kolaborasi dan bisnis jejaring
sosial.
4.    Mampu mengetahui apa fungsi sistem informasi di dalam bisnis.
5.    Mampu mengetahui apa faktor-faktor keberhasilan e-business.
BAB II

PEMBAHASAN

A.    Proses Bisnis dan Sistem Informasi

2.1.1 Proses Bisnis


Proses bisnis adalah kumpulan kegiatan yang dibutuhkan untuk
menghasilkan suatu produk atau jasa. Kegiatan ini didukung oleh aliran
material, informasi, dan pengetahuan dari berbagai pihak yang terlibat dalam
proses bisnis. Proses bisnis juga mengacu pada cara yang unik dimana
organisasi mengoordinasikan pekerjaan, informasi, dan pengetahuan, serta
cara-cara yang dipilih manajemen dalam mengoordinasikan pekerjaan.
Secara garis besar kinerja sebuah perusahaan bisnis bergantung pada
seberapa baik proses bisnis dirancang dan dikoordinasikan. Proses bisnis
sebuah perusahaan dapat menjadi sumber kekuatan kompetitif, jika mereka
memungkinkan perusahaan untuk berinovasi atau beroperasi lebih baik dari
pesaingnya. Proses bisnis juga dapat menjadi beban jika mereka didasarkan
pada cara kerja yang ketinggalan zaman/tidak sesuai kebutuhan yang
menghambat efesiensi dan respon organisasi
Setiap bisnis dapat dilihat sebagai kumpulan proses bisnis, beberapa di
antaranya merupakan bagian dari proses yang memiliki cakupan yang lebih
besar. Misalnya, menggunakan mentor/pendidikan, wiki, blog, dan video
adalah bagian dari proses manajemen pengetahuan secara
keseluruhan. Banyak proses bisnis yang terkait dengan area fungsional
tertentu. Sebagai contoh, fungsi-fungsi penjualan dan pemasaran
bertanggung jawab untuk mengidentifikasi pelanggan, dan fungsi sumber
daya manusia bertanggung jawab untuk merekrut pekerja. (Kenneth C.
Laudon, Jane P. Laudon, 2017: 43)

2.1.2 Bagiamana Teknologi Informasi Meningkatkan Proses Bisnis

   Sistem informasi mengotomatisasikan banyak langkah dalam proses


bisnis yang sebelumnya dilakukan secara manual, seperti memeriksa kredit
klien atau mencetak tagihan dan mengirim pesanan. Namun teknologi
informasi saat ini dapat melakukan hal lebih banyak lagi, yaitu mengubah
arus informasi sehingga memungkinkan bagi lebih banyak orang untuk
mengakses dan berbagai informasi, mengubah prosedur yang seharusnya
dikerjakan secara berurutan menjadi dapat dilakukan secara bersamaan, serta
menghilangkan hambatan-hambatan dalam pengambilan keputusan.
Teknologi informasi yang baru sering kali mengubah cara organisasi bisnis
dalam bekerja dan mendukung model bisnis yang baru secara menyeluh
2.2.1 Sistem-Sistem Untuk Kelompok Manajemen yang Berbeda
 Sebuah perusahaan bisnis memiliki sistem untuk mendukung kelompok-
kelompok yang berbeda atau tingkatan manajemen yang meliputi sistem
pemrosesan transaksi dan sistem untuk intelejen bisnis.

a.       Sistem Pemrosesan Transaksi


Sistem pemrosesan transaksi adalah sistem komputerisasi yang
mengoperasikan dan mencatat transaksi rutin harian yang diperlukan untuk
melakukan bisnis, seperti entri pesanan penjualan, pemesanan hotel,
penggajian, karyawan yang mencatat dan pengiriman. Tujuan utamanya
adalah untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan rutin dan untuk memantau
arus transaksi di seluruh perusahaan. Pada tingkat opersional, tugas, sumber
daya serta tujuan telah ditentukan dan terstruktur dengan rapi. Sebagai
contoh, keputusan untuk menyetujui kredit dari pelanggan, diambil oleh
supervisor pada tingkat yang lebih rendah berdasarkan kriteria yang telah
ditentukan. Sistem pemrosesan transasksi sangat penting bagi perusahaan
dimana kegagalan pada TPS selama beberapa jam saja, dapat mengakibatkan
lumpuhnya suatu perusahaan dan perusahaan perusahaan lain yang
menggunakannya.

b.      Sistem untuk Intelejen Bisnis


Intelejen bisnis adalah istilah terkini mengenai data perangkat lunak
untuk mengorganisasi, menganalisi dan menyediakan akses kepada data
untuk membantu manajer dan pengguna lain dalam suatu perusahaan dalam
membuat keputusan yang lebih berdasarkan informasi. Sistem Intelejen bisnis
untuk tingkat menengah membantu dengan cara memantau, mengontrol,
mengambil keputusan dan melakukan kegiatan-kegiatan administratif. Sistem
informasi manajemen menyediakan laporan kinerja perusahaan terkini bagi
manajemen tingkat menengah. Informasi ini kemudian digunakan untuk
memantau dan mengontrol organisasi bisnis serta memperkirakan kinerja
pada masa yang akan datang.
SIM merangkum dan menyusun laporan mengenai kegiatan operasional
dasar perusahaan mengguakan data yang disediakan dari sistem pemrosesan
transaksi. Data dasar mengenai transaksi yang diperoleh dari TPS dirangkum
dan disajikan sebagai laporan yang dihasilkan setiap saat. Saat ini laporan-
laporan dikirim secara online. Pada umumnya SIM akan menyediakan
jawaban bagi pertanyaan-pertanyaan rutin yang telah dispesifikasikan dalam
perbaikan dam memiliki prosedur yang telah ditentukan dalam memberikan
jawaban atas pertanyaan.
Selain itu ada Sistem Pendukung Keputusan (Decision Support Sistem)
yang berfokus pada masalah-masalah yang unik dan cepat berubah, yang
prosedur dalam mencapai atau menghasilkan suatu solusi yang belum
ditentukan sebelumnya secara keseluruhan. DSS memperoleh informasi dari
SIM dan TPS dan informasi dari sumber-sumber eksternal, seperti
hargasaham terkini atau barang pesaing. DSS yang kecil namun tangguh
merupakan sistem pengestimasi pelayaran pada perusahaan pelayaran
berskala global yang melayani pengangkutan batu bara, minyak, tambang,
serta barang jadidalam skala besar.
Dan yang terakhir yaitu Sistem Pendukung Eksekutif (executive support
sistem) yang membantu manajemen senior dalam mewujudkan keputusan-
keputusan yang dibuat. Sistem tersebut ditujukan untuk mendukung
pengambilan keputusan tanpa routine yang membutuhkan pertimbangan
evaluasi dan wawasan karena tidak ada prosedur terprogram yang telah
ditetapkan sebelumnya untuk menciptakan solusi. ESSmenyajikan grafik dan
data dari banyak sumber melalui batasan yang mudah digunakan  oleh
manajer senior. Informasi sering dikirimkan kepada eksekutif senior melalui
portal, yang menggunakan tampilan web untuk menampilkan konten personal
organisasi bisnis yang terintegrasi.
ESS dirancang untuk mengganbungkan data kejadian-kejadian dari luar
perusahaan, seperti perubahan peraturan pajak ataupun kondisi pesaing, serta
merangkum informasi dari lingkungan dalam perusahaan melalui SIM dan
DSS. Sistem tersebut menyaring, meringkas, dan memantau data-data
penting, seperti menampilkan data terpenting bagi manajer senior.
Intelejen bisnis dan teknologi analitis terkini telah dilengkapi dengan
pengelolaan berbasis data, di mana para pengambil keputusan dapat
menggantungkan kepercayaan pada penggunaan perangkat analitis dan
pengelolaan data dalam membantu pekerjaannya, data yang diperoleh dari
pabrik ataupun divisi penjualan laqngsung tersedia sebagai informasi bagi
kalangan petinggi perusahaan atau menjadi sajian terprinci   berupa laporan-
laporan pada layar penampil digital.

3. Model Bisnis
Penerapan e-business tidak hanya sekadar penerapan internet atau teknologi dari sisi teknisnya saja,
tetapi lebih dari perubahan struktur bisnis. E-business sekarang dipandang sebagai transformasi
struktur bisnis yang mengubah cara dan model bisnis untuk bersaing mendapatkan laba. Sebagai
contoh adalah Encyclopedia Britannica yang dulu berbisnis menawarkan barangnya di toko, melalui
wiraniaga (salesman) atau katalog-katalog. Dengan adanya internet, perusahaan ini segera mengubah
model bisnisnya dengan menjualnya melalui internet.
Perubahan struktur atau model bisnis sudah mulai merambah ke semua industri bisnis, seperti jasa
keuangan, distribusi barang, pengecer, agen, dan sebagainya. Melalui penggunaan e-business,
industri-industri ini mulai mentransformasikan dirinya dari model bisnis yang konvensional menjadi
model bisnis yang baru, seperti penyedia jasa aplikasi, penyedia jasa internet, portal, dan lain
sebagainya.
Transformasi model atau struktur bisnis bukan hal yang mudah terutama pada perusahaan yang
sudah mapan dengan model tradisionalnya. Alasannya adalah :
a. Manajemen merasa model konvensional tersebut merupakan model yang sudah tepat dan
menghasilkan laba. Pemikiran seperti ini benar jika kondisi persaingan statis-tidak dinamis yang
berubah terus menerus karena banyak faktor lingkungan.
b. Keengganan untuk mentransformasi ke struktur baru karena banyaknya modal yang sudah
ditanamkan, misalnya aset-aset tetap yang tidak dapat dikembalikan karena perubahan struktur.
Manajemen pun tidak mau mengorbankan lini produknya yang sudah berhasil bertahun-tahun.
(Jogiyanto Hartono, 2013: 107-108)

B. Jenis-Jenis Sistem Informasi


Organisasi bisnis pada umumnya memiliki sistem-sistem yang mendukung proses-proses tersebut
dalam tiap area fungsi bisnis utama penjualan dan pemasaran, manufaktur dan produksi, keuangan
akuntansi, serta sumber daya manusia.
1. Sistem-Sistem Untuk Kelompok Manajemen Yang Berbeda
a. Sistem Pemrosesan Transaksi
Sistem pemrosesan transaksi (transaction processing system-TPS) adalah sistem kumputerisasi yang
mengoperasikan dan mencatat transaksi rutin harian yang diperlukan untuk melakukan bisnis, seperti
entri pesanan penjualan, pengajian, karyawan yang mencatat, dan mengirim.
Tujuan utama dari sistem pada tingkat ini adalah untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan rutin dan
untuk memantau arus transaksi seluruh perusahaan. Berapa banyak barang lokasi penyimpanan
barang? Untuk menjawab pertanyaan semacam ini, umumnya informasi harus tersedia dengan
mudah, terkini, dan akurat.
b. Sistem untuk Intelijen Bisnis
Intilijen bisnis (business intelligence) adalah istilah terkini mengenail data dan perangkat lunak untuk
mengorganisasi, menganalisis, dan menyediakan akses kepada data untuk menbantu manajer dan
pengguna lain dalam sesuatu perusahaan dalam membuat keputusan yang lebih berdasarkan
informasi. Intelijen bisnis menunjukan segala hal yang dibutuhkan dalam pengambilan keputusan
pada setiap tingkat manajemen.
Beberapa jenis sistem intelijen bisnis mendukung lebih banyak pengambilan keputusan tanpa
pengulangan (non-routine). Sistem pendukung keputusan (decision support system-DSS) berfokus
pada masalah-masalah yang unik dan dan cepat berubah, yang prosedur dalam mencapai atau
menghasilkan suatu solusi belum ditentukan sebelumnya secara keseluruhannya. Sistem pendukung
eksekutif (executive support system-ESS) membantu manajemen senior dalam mewujudkan
keputusan-keputusan yang telah dibuat. Sistem tersebut ditujukan untuk mendukung pengambilan
keputusan tanpa routine yang membutuhkan pertimbangan, evaluasi, dan wawasan karena tidak ada
prosedur terprogram yang telah ditetapkan sebelumnya untuk menciptakan solusi. ESS menyajikan
grafik dan data dari banyak sumber melalui batasan yang mudah digunakan oleh manajer senior
ESS dirancang untuk menggabungkan data kejadian-kejadian dari luar perusahaan, seperti perubahan
peraturan pajak ataupun kondisi pesaing, serta merangkum informasi dari lingkungan dalam
perusahaan melalui SIM dan DSS. Sistem tersebut menyaring, meringkas, dan memantau data-data
penting, seperti menampilkan data terpenting bagi manajer senior. Menariknya, sistem ini telah
dilengkapi kemampuan analisis dari intelijen bisnis untuk menganalisis tren, perkiraan/ramalan, serta
pencarian data secara lebih terperinci. (Kenneth C. Laudon, Jane P. Laudon, 2017: 46-53)
2. Sistem Untuk Membuat Perusahaan Saling Terhubung
a. Aplikasi Perusahaan
Menjalankan secara bersama-sama berbagai macam sistem yang berbeda-beda telah menjadi
tantangan utama bagi suatu perusahan. Umumnya, perusahaan menggunakan dua cara, yaitu
membiarkan sistem tumbuh secara alami dalam perusahan atau menggunakan jasa perusahan yang
lebih kecil. Ada beberapa solusi untuk masalah ini. Salah satu solusinya adalah dengan
mengimplementasikan aplikasi perusahaan (enterprise application), yang menjangkau seluruh area
fungsional, berfokus pada pelaksanaan proses bisnis yang terjadi di seluruh perusahaan, dan
menjangkau seluruh tingkat manajemen. Aplikasi perusahaan membantu perusahaan membantu
perusahaan lebih fleksibel dan produktif dengan cara mengoordinasikan proses-proses bisnis menjadi
lebih singkat, serta mengintegrasikan kelompok-kelompok proses guna menciptakan pengelolaan
sumber daya serta layanan pelanggan yang efisien.
Terdapat empat kategori utama aplikasi perusahaaan: sistem perusahaan, sistem pengelolahan,
rantai pasokan, sistem pengelolaan hubungan pelanggan, serta sistem manajemen pengetahuan.
Sistem perusahan (enterprise system) yang digunakan oleh perusahaan sering disebut sebagai
perencaanaan sumber daya perusahaan (enterprise resource planning-ERP), untuk mengintegrasikan
proses bisnis pada area manufaktur dan produksi, keuangan dan akuntansi, penjualan dan
pemasaran, serta sumber daya manusia ke dalam sebuah sistem perangkat lunak tunggal. Informasi
yang sebelumnya terpecah-pecah berdasarkan beberapa sistem, disimpan kedalam bentuk data
tunggal komprehensif (dapat dipahami oleh semua sistem) pada sebuah lokasi penampuangan data,
yang dapat digunakan oleh banyak bisnis yang berbeda-beda.
Sistem manajemen rantai pasokan. Perusahaan menggunakan sistem manajemen rantai pasokan
(supply chain management-SCM) untuk mengelola hubunganya dengan pemasok. Sistem ini
membantu pemasok, perusahaan pembeli, distributor, dan perusahaan logistik berbagi informasi
tentang pesanan, produksi, tingkat persedian, serta pengiriman produk dan jasa, sehingga mereka
dapat memanfaatkan sumber daya, memproduksi, mengirimkan barang dan jasa secara efisien.
Sementara itu, tujuannya adalah untuk menghasilkan produk menggunakan sumber daya yang
dimiliki dalam jumlah yang tepat, sesuai dengan jumlah konsumsi pelanggan dengan biaya serendah
mungkin dan waktu secepat mungkin. Sistem ini meningkatkan keuntungan perusahaan dengan cara
menurunkan biaya pembuatan dan permidahan produk, serta memungkinkan para manejer menbuat
keputusan yang lebih baik terkait pengorganisasian, pengalokasian sumber daya, produksi, serta
pendistribusikan. Sistem manajemen rantai pasokan adalah salah satu sistem antar-organisasi
(interorganizational system) karena sistem ini mengotomatisasi alur informasi antar-organisasi yang
berbeda.
Sistem manajemen hubungan pelanggan. Perusahaan menggunakan sistem manajemen hubungan
pelanggan (custometer relantionship management system-CRM) untuk mengelola hubungan mereka
dengan pelanggan. CRM menyediakan informasi guna mengoordinasikan seluruh proses bisnis yang
berhubungan dengan pelanggan di bidang penjualan, pemasaran, serta pelayanan untuk
mengoptimalisasikan pendapatan, kepuasan pelanggan, serta mempertahan pelanggan. Informasi
yang disediakan oleh CRM membantu perusahaan dalam mengidentifikasi, menarik minat, dan
mempertahankan konsumen yang paling memberikan keuntungan, menyediakan pelayanan yang
lebih baik kepada pelanggan yang sudah ada, serta meningkatkan penjualan.
Sistem manajemen pengetahuan. Beberapa perusahaan memiliki kinerja yang lebih baik daripada
perusahaan lainnya. Hal tersebut disebabkan mereka memiliki pengetahuan yang lebih baik dalam
menciptakan, memproduksi, serta mengirimkan barang dan jasa. Pengetahuan yang dimiliki
perusahan ini bersifat unik/khas, sulit ditiru, serta dapat berpengaruh sebagai keunggulan strategis
jangka panjang. Sistem manajemen pengetahuan (knowledge management system-KMS)
memungkinkan perusahaan menerima dan mengaplikasikan pengetahuan dan keahlian secara lebih
baik. Sistem ini mengumpulkan seluruh pengetahuan dan pengalaman yang berhubungan dengan
perusahaan, serta menbuat pengetahuan dan pengalaman tersebut tersedia dimanapun dan
kapanpun pada saat dibutuhkan untuk meningkatkan kinerja proses bisnis dan peningkatan kualitas
pengambilan keputusan oleh pihak manajemen. Mereka juga menghubungkan perusahaan ke sumber
manajemen pengetahuan.
b. Intranet dan Ekstranet
Intranet dan ekstranet disebut sebagai perangkat altenatif untuk meningkatkan integrasi dan
kelancaran arus informasi antar perusahaan, dengan pelanggannya beserta pemasoknya. Secara
sederhana intranet adalah situs web internal perusahaan yang hanya dapat di akses oleh
karyawannya saja. Istilah “intranet” mengacu pada jaringan internal, yang berbeda dengan internet
yang merupakan jaringan umum yang menghubungkan tiap organisasi beserta jaringan eksternal
lainnya. Intranet menggunakan teknologi dan teknik yang sama dengan internet, dan intranet sering
kali nerupakan wilayah akses pribadi/khusus kalangan karyawan saja pada situs web perusahaan yang
lebih besar. Demikian juga ekstranet adalah situs web perusahaan yang dapat di akses oleh vendor
dan pemasok yang memiliki wewenang dan biasanya digunakan untuk mengoordinasikan pengiriman
persedian ke fasilitas produksi perusahaan tersebut. (Kenneth C. Laudon, Jane P. Laudon, 2017: 53-58)
3. E-Business, E-Commerce, dan E-Government
Bisnis elektronik (electronic business atau e-business), mengacu pada penggunaan teknologi digital
dan internet untuk menjalankan proses-proses bisnis utama dalam suatu perusahaan. E-business
meliputi aktifitas pengelolaan internal dalam suatu perusahaan serta kegiatan koordinasi dengan
pemasok dan rekan bisnis lainnya. E-business juga meliputi perdagangan elektronik (elecktronik
commerce atau e-commerce).
E-commerce adalah bagian dari e-business yang berhubungan dengan kegiatan jual-beli barang/jasa
melalui internet. E-commerce juga meliputi aktivitas yang mendukung transaksi tersebut, seperti
periklanan, pemasaran, dukungan konsumen, keamanan, pengiriman, dan pembayaran. E-
government mengacu pada penggunaan teknologi aplikasi jaringan dan internet untuk
memungkinkan pemerintah berhubungan dengan masyarakat, organisasi bisnis, sektor swasta, dan
instansi pemerintah terkait lainnya secara digital.
Sebagai tambahan,untuk meningkatkan kualitas pengiriman jasa pemerintahan, e-government
meningkatkan efesiensi kegiatan operasional pemerintah dan memperkuat peran serta masyarakat
dengan cara memberikan akses informasi secara lebih mudah dan kemampuan saling berhubungan
antar masyarakat lewat jaringan elektronis. Sebagai contoh, penduduk di suatu negara bagian dapat
memperbarui surat izin mengemudi (SIM) mereka atau mengajukan tunjangan pengangguran secara
online. Dan internet telah menjandi perangkat yang sangat berguna untuk menyuarakan kepentingan
kelompok bagi tujuan politik, serta pengumpulan dana. (Kenneth C. Laudon, Jane P. Laudon, 2017: 58-
59)

C. Sistem untuk Kolaborasi dan Bisnis Jejaring Sosial


1. Kolaborasi
Kolaborasi (collaboration) adalah bekerja bersama-sama orang lain untuk mencapai tujuan bersama
yang jelas. Kolaborasi berfokus pada penyelesaian tugas ataupun misi, dan biasanya digunakan pada
organisasi bisnis, atau organisasi lainnyan, atau antara satu bisnis dengan bisnis lainnya. Karyawan
dapat berkolaborasi dalam kelompok-kelompok informal yang bukan merupakan bagian resmi dari
suatu struktur organisasi perusahaan, atau mererka dapat di bentuk menjadi kelompok-kelompok
resmi. Tim (team) memiliki sebuah misi khusus yang diberikan oleh seseorang dalam suatu organisasi
bisnis.
Saat ini, kolaborasi dan kerja sama tim menjadi lebih penting dibandingkan sebelumnya karena
berbagai alasan.
a. Mengubah sifat pekerjaan.
b. Pertumbuhan bidang pekerjaan profesional.
c. Mengubah struktur organisasi perusahaan.
d. Mengubah ruang lingkup perusahaan.
e. Menitikberatkan pada inovasi.
f. Mengubah budaya kerja dan bisnis.
2. Bisnis Jejaring Sosial
Saat ini, banyak perusahaan meningkatkan kolaborasi dengan memanfaatkan bisnis jejaring sosial
(social business) menggunakan platform jejaring sosial, yang meliputi Facebook, Twitter, dan
perangkat sosial yang terdapat dalam perusahaan untuk berhubungan dengan karyawan, pelanggan,
serta pemasok mereka. Perangkat ini memungkinkan pekerja untuk membuat profil, membentuk
kelompok, dan mengikuti perkembangan status anggota lainnya. Tujuan dari bisnis jejaring sosial
adalah untuk memperdalam interaksi dengan kelompok-kelompok dari dalam dan luar perusahaan
guna memperlancar dan memperbaiki pendistribusian informasi, inovasi, dan pengambila keputusan.
Kunci utama dalam bisnis jejaring sosial adalah “percakapan”.
Tabel 2.2 Aplikasi Bisnis Jejaring Sosial
Aplikasi Bisnis Jejaring Sosial
Keterangan
Jejaring sosial
Terhubung lewat profil pribadi maupun organisasi bisni.
Sumber daya kerumunan orang
Memanfaatkan pengetahuan umum untuk menghasilkan ide-ide dan solusi yang baru.
Penyebarluasan bidang pekerjaan
Mengoordinasikan proyek dan tugas-tugas serta menciptakan konten secra bersama-sama.
Blog dan wiki
Memublikasi dan mengakses pengetahuan secara cepat, mendiskusikan opini dan pengalaman.
Perdagangan sosial
Berbagi opini mengenai pembelian atau berbelanja pada perusahaan yang berbasis jejaring sosial.
File sharing
Meng-upload, menyebarluaskan, dan memberikan komentar pada foto, video, audio, ataupun
dokumen tertulis.
Social marketing (pemasaran melalui jejaring sosial)
Menggunakan media sosial dalam berinteraksi dengan pelanggan, menampung pendapatan
pelanggan.
Komunitas
Mendiskusikan topik di forum terbuka, membagikan keahlian.

3. Manfaat Bisnis dari Kolaborasi dan Bisnis Jejaring sosial


Tabel 2.3 Manfaat Bisnis dari Kolaborasi dan Bisnis Jejaring Sosial
Manfaat
Dasar Pemikiran
Produktivitas
Apabila orang-orang berinteraksi dan bekerja sama secara bersama-sama, mereka mampu mendapat
pengetahuan yang mendalam dan menyelesaikan masalah lebih cepat, ketimbang orang-orang
dengan jumlah yang sama, bekerja secara sendiri-sendiri. Jumlah kesalahan dapat diminimalisir.
Kualitas
Orang-orang yang bekerja secara kolaboratif, dapat saling mengoreksi kesalahan lebih cepat daripada
mereka yang bekerja sendiri-sendiri. Kolaboratif dan penggunaan tekonologi sosial akan
mempersingkat waktu perancangan dan produksi.
Inovasi
Orang yang bekerja secara bersama-sama dapat mendatangkan ide yang inovatif tentang produk,
layanan, serta administrasi, ketimbang mereka yang bekerja secara terisolasi (sendiri-sendiri).
Custumer service (layanan pelanggan)
Orang yang bekerja bersama-sama menggunakan perangkat perangkat kolaborasi dan jejaring sosial
dapat menyelesaikan masalah dan keluhan pelanggan lebih cepat dan efektif daripada mereka yang
bekerja secara terisolasi.
Kinerja keuangan (keuntungan, penjuaklan, dan pertumbuhan penjualan)
Sebagai hasil dari semua hal yang disebutkan sebelumnya, perusahaan yang kolaboratif, memiliki
penjualan, pertumbuhan penjualan, dan kinerja keuangan yang lebih unggul.

4. Membangun Budaya dan Proses Bisnis yang Kolaboratif


Budaya bisnis dan proses bisnis yang kolaboratif sangat berbeda. Manajer senior bertanggung jawab
mencapai hasil, namun bergantung pada kelompok karyawan dalam menerapkan dan mencapai hasil
tersebut. Kebijakan, produk, perancangan, proses, dan sistem-sistem berhubungan erat dengan
kelompok-kelompok pada tiap tingkatan dalam organisasi dalam merancang, menciptakan, dan
membangun. Anggota tim diberi penghargaan atas kinerja mereka, baik secara tim maupun individu.
Fungsi dari manajemen tingkat menengah adalah untuk membentuk tim, mengoordinasikan
pekerjaan, dan mengawasi kinerja.
Budaya bisnis dan proses bisnis dalam organisasi bisnis lebih bersifat sosial. Dalam sebuah budaya
yang kolaboratif, manajemen senior membangun kolaborasi dan tim kerja sebagai bagian penting
dalam organisasi dan biasanya ia juga menerapkan budaya kolaborasi antar pejabat senior di dalam
organisasi bisnis tersebut.
5. Perangkat dan Teknologi untuk Kolaborasi dan Bisnis Jejaring Sosial
a. Surel dan Pesan Instan (Instan Messaging-IM)
Surat elektronik-surel (electronic mail-e mail) dan pesan instan (termasuk pesan singkat) telah
menjadi perangkat utama dalam berkomunikasi dan berkolaborasi untuk menghubungkan pekerjaan.
Perangkat lunak yang mereka rancang, beroperasi pada komputer, telepon seluler, dan perangkat
genggam nirkabel lainnya, dan dilengkapi fitur untuk saling berbagi file di samping mengirim pesan.
b. Wiki
Wiki adalah jenis situs web yang memudahkan pengguna yang tidak memiliki pengetahuan dalam
bahasa pemrograman dan pengembangan web untuk berkontribusi dan mengubah isi tulisan dan
gambar. Wiki yang paling terkenal adalah wikipedia. Wiki adalah perangkat yang sangat berguna bagi
perusahaan dalam menyimpan serta saling berbagi pengetahuan dan wawasan.
c. Virtual Worlds
Virtual worlds seperti Second Life adalah 3D yang dihuni oleh penduduk/warga yang telah
menciptakan karakter grafis sebagai perwakilan diri mereka, yang dikenal sebagai avatar. Manusia-
manusia nyata yang diwakili oleh avatar bertemu, berinteraksi, dan saling berbagi ide secara virtual,
menggunakan gerak tubuh, chat box conversation (kotak untuk mengetik kalimat yang akan di
sampaikan ke lawan bicara), dan komunikasi suara (memerlukan mikrofon).
d. Platform Kolaborasi dan Bisnis Jejaring Sosial
Saat ini, tersedia produk perangkat lunak yang menyediakan platform (landasan program dalam
beroperasi) multifungsi untuk kolaborasi dan bisnis jejaring sosial diantara kelompok-kelompok
karyawan yang bekerja di berbagai lokasi berbeda. Platform paling banyak digunakan adalah
konferensi audio berbasis/menggunakan internet (internet based audio conferencing) dan sistem
videoconferencing (pertemuan tatap muka lewat video secara online), layanan perangkat lunak
online, seperti Google Apps/Google Sites, cyberlockers, sistem-sistem kolaborasi untuk perusahaan,
seperti Lotus Notes dan Microsoft SharePoint, serta perangkat jejaring sosial untuk perusahaan
seperti Salesforce, Chatter, Microsoft Yammer, Jive, serta IBM Connections dan SmartCloud for
Business. (Kenneth C. Laudon, Jane P. Laudon, 2017: 59-66)
Tabel 2.4 Fitur Kolaborasi dari Google Apps/Google Sites
Kapabilitas dari Google Apps/Google Sites
Deskripsi
Google Calendar
Pribadi dan berbagi kalender, banyak ragam kalender.
Google Gmail
Layanan surel online gratis dari Google, dengan kemampuan akses dari telepon genggam.
Google Talk
Pesan instan, teks suara, dan obrolan suara (voice chat).
Google Docs
Pemrosesan microsoft word secara online, perangkat lunak presentasi secara elektronik, kertas kerja,
gambar, edit online, berbagi, menerbitkan.
Google Sites
Situs kolaborasi tim untuk berbagi dokumen, jadwal, kalender, pencarian dokumen, penciptaan grop
wiki.
Google Drive
Menawarkan penyimpanan online sebanyak 5 GB gratis untuk 30 tipe dokumen sama halnya dengan
gambar dan video HD, para pengguna dapat menciptakan dan mengedit beberapa tipe dokumen
secara online dan mensinkronisasikan file-file tersebut dengan semua perangkat mereka, kemampuan
untuk melihat, memberikan komentar, atau mengedit file didasarkan pada hak penggunaan yang
berbeda-beda dan menjaga file secara pribadi.

D. Fungsi Sistem Informasi di Dalam Bisnis


Hampir di setiap perusahaan bahkan yang terkecil sekalipun, departemen sistem informasi
(information system managers) adalah kelompok resmi dalam struktur organisasi yang bertanggung
jawab dalam memberikan jasa/peleyanan di sektor teknologi informasi. Departemen sistem informasi
bertanggung jawab memelihara perangkat keras, perangkat lunak, penyimpanan data, dan jaringan
yang mencakup keseluruhan infrastruktur TI yang dimilik perusahaan. Departemen sistem informasi
terdiri atas para spesialis seperti :
1. Pemrograman (programmers) adalah spesialis yang dilatih mengenai hal-hal teknis secara
mendalam, yang menulis rangkaian perintah dalam suatu program untuk komputer.
2. Analisis sistem (systems analysis) melambangkan hubungan utama antara kelompok sistem
informasi dengan seluruh kelompok lainnya dalam perusahaan.
Manajer sistem informasi (information systems managers) adalah pemimpin dari tim pemrograman
dan analisis, manajer proyek, manajer fasilitas, manajer telekomunikasi ataupun spesialis database.
(Kenneth C. Laudon, Jane P. Laudon, 2017: 71-72)

E. Faktor-Faktor Keberhasilan E-Business


Terdapat dua faktor penting dalam menetapkan keberhasilan langkah-langkah untuk masuk dalam e-
business. Faktor pertama adalah tingkat kesesuaian dan dukungan aktivitas e-business atas strategi
keseluruhan perusahaan. Dan faktor kedua adalah kemampuan untuk menjamin bahwa proses e-
business memenuhi tiga karakteristik kunci yang dibutuhkan dalam transaksi bisnis apapun yaitu:
1. Validitas
Validasi kedua pihak dalam suatu transaksi harus dapat menyatakan keaslian identitas kedua belah
pihak untuk memastikan bahwa transaksi tersebut valid dan sah.
2. Integritas
Integritas kedua pihak dalam suatu transaksi harus yakin bahwa informasi yang di pertukarkan akurat
dan tidak diubah selama proses transaksi.
3. Privasi
Privasi atau keberhasilan transaksi bisnis dan informasi apa pun yang dipertukarkan dalam transaksi
tersebut harus disimpan dengan baik, jika diinginkan oleh salah satu pihak. (Marshall B. Romney dan
Paul John Steinbart, 2006: 70)

BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Proses bisnis adalah kumpulan kegiatan yang dibutuhkan untuk menghasilkan suatu produk atau
jasa. Teknologi baru dapat betul-betul mengubah arus informasi, sehingga memungkinkan lebih
banyak orang untuk mengakses dan berbagi informasi, mengubah prosedur yang seharusnya
dikerjakan secara berurutan menjadi dapat dilakukan secara bersamaan, serta menghilangkan
hambatan-hambatan dalam pengambilan keputusan. E-business sekarang dipandang sebagai
transformasi struktur bisnis yang mengubah cara dan model bisnis untuk bersaing mendapatkan laba.
2. Sistem-sistem untuk kelompok manajemen yang berbeda diantaranya yaitu sistem pemrosesan
transaksi dan sistem untuk intelijen bisnis. Sistem untuk membuat perusahaan saling terhubung yaitu
aplikasi perusahaan, intranet dan ekstranet. Bisnis elektronik (electronic business atau e-business),
mengacu pada penggunaan teknologi digital dan internet untuk menjalankan proses-proses bisnis
utama dalam suatu perusahaan. E-commerce adalah bagian dari e-business yang berhubungan
dengan kegiatan jual-beli barang/jasa melalui internet. E-government mengacu pada penggunaan
teknologi aplikasi jaringan dan internet untuk memungkinkan pemerintah berhubungan dengan
masyarakat, organisasi bisnis, sektor swasta, dan instansi pemerintah terkait lainnya secara digital.
3. Kolaborasi (collaboration) adalah bekerja bersama-sama orang lain untuk mencapai tujuan
bersama yang jelas. Saat ini, banyak perusahaan meningkatkan kolaborasi dengan memanfaatkan
bisnis jejaring sosial (social business) menggunakan platform jejaring sosial, yang meliputi Facebook,
Twitter, dan perangkat sosial yang terdapat dalam perusahaan untuk berhubungan dengan karyawan,
pelanggan, serta pemasok mereka.
4. Departemen sistem informasi (information system managers) adalah kelompok resmi dalam
struktur organisasi yang bertanggung jawab dalam memberikan jasa/peleyanan di sektor teknologi
informasi. Departemen sistem informasi bertanggung jawab memelihara perangkat keras, perangkat
lunak, penyimpanan data, dan jaringan yang mencakup keseluruhan infrastruktur TI yang dimilik
perusahaan.
5. Terdapat dua faktor penting dalam menetapkan keberhasilan langkah-langkah untuk masuk
dalam e-business. Faktor pertama adalah tingkat kesesuaian dan dukungan aktivitas e-business atas
strategi keseluruhan perusahaan. Dan faktor kedua adalah kemampuan untuk menjamin bahwa
proses e-business memenuhi tiga karakteristik kunci yang dibutuhkan dalam transaksi bisnis apapun
yaitu validitas, integritas, dan privasi.

B. Saran
Dengan perkembangan teknologi yang semakin pesat, semoga dapat dimanfaatkan dengan sebaik
mungkin dan e-business harus terus dikembangkan lagi agar para konsumen menjadi lebih merasa
puas atas semua fasilitas yang ada.

DAFTAR PUSTAKA

Hartono, J. 2013. Sistem Teknologi Informasi Bisnis. Jakarta: Salemba Empat.


Laudon, K.C dan Laudon, J.P. 2017. Sistem Informasi Manajemen: Mengelola Perusahaan Digital.
Jakarta: Salemba Empat.
Romney, M.B dan Steinbart, P.J. 2006. Sistem Informasi Akuntansi. Jakarta: Salemba Empat.

Anda mungkin juga menyukai