A. DEFINISI E-COMMERCE
Beberapa definisi telah diberikan untuk e-commerce (electronic commerce). Martin
dkk (1999) mendefinisikan e-commerce sebagai penggunaan Tl untuk melakukan
kegiatan bisnis antara dua atau lebih organisasi atau antara sebuah organisasi
dengan satu atau lebih pelanggan akhir (end-customer) melalui satu atau lebih
jaringan komputer. Dari definisi yang luas ini, e-commerce dapat diklasifikasikan ke
dalam dua aplikasi berikut.
1. Aplikasi Electronic Commerce antara Organisasi-organisasi Bisnis
Sistem aplikasi e-commerce yang melibatkan organisasi-organisasi bisnis ini
sering disebut dengan sistem interorganisasi (interorganizational system atau
IOS) atau business to business (B2B). Dengan sistem interorganisasi ini,
dimungkinkan suatu perusahaan untuk lebih efisien dan efektif melakukan
kegiatan bisnis dengan supplier, dengan langganan-langganan atau dengan
dealer-dealer dan distributor-distributornya. Contoh sukses dari aplikasi ini
misalnya adalah SABRE, yaitu sistem reservasi tiket yang dimiliki oleh American
Airline dan electronic data interchange (EDI).
2. Aplikasi Electronic Commerce antara Organisasi Bisnis dan Pelanggan Akhir
Aplikasi e-commerce yang paling banyak dibicarakan sekarang mi adalah aplikasi
e-commerce yang menggunakan jasa internet melalui jaringan world wide web
(WWW). Aplikasi ini disebut juga dengan istilah B2C (business to customers).
DenganPada akhir tahun 1990-an, e-commerce mulai menggunakan teknologi
internet, terutama menggunakan teknologi web. E-commerce lewat internet juga
mempunyai keuntungan yang sama dengan yang dimiliki oleh EDI Keuntungan yang lain
lewat internet adalah pengurangan biaya yang lebih besar dibandingkan dengan
pengurangan biaya akibat penggunaan EDI karena biaya akses internet lebih murah
dibandingkan dengan biaya komunikasi dengan EDI Tambahan keuntungan lainnya
adalah penggunaan internet dapat menjangkau lebih jauh sampai pelangganakhir. Lebih
lanjut, Martin dkk (1999) mengutarakan tambahan keuntungan e-commerce lewat
internet dibandingkan lewat EDI sebagai berikut:
a. distribusi yang lebih murah dari dokumen dan produk digital
b. kemampuan memberikan layanan dukungan kepada pelanggan,
C. kanal pemasaran yang baru,
d. mempunyai kemampuan untuk menarik pelanggan baru,
e. menyediakan satu titik lokasi kontak untuk bermacam-macam produk dan jasa,
f. dapat digunakan sebagai media riset pasar.
B. E-BUSINESS
Tidak dapat dimungkiri bahwa peranan e-commerce sangat besar dalam mengubah
model bisnis konvensional, mengubah struktur biaya transaksi, serta mengubah
hubungan transaksi antara pembeli-pembeli, penjual-penjual, dan setiap orang yang
terlibat di dalamnya. Peranan e-commerce ini tidak hanya terjadi dalam sekejap, tetapi
lewat beberapa tahapan berikut.
1 Tahap Pertama (1994-1997)
Tahapan ini merupakan tahapan awal e-commerce yang masih berbentuk website.
Banyak perusahaan membangun situs jaringan yang memberikan informasi dan
pengunjung dapat meninggalkan nama dan alamat untuk dihubungi kembali oleh
perusahaan.
2. Tahap Kedua (1997-2000)
Pada tahap ini,e-commerce sudah mulai digunakan untuk transaksi jual dan beli lewat
media digital Fokus dari e-commerce ini adalah melakukan order pembelian.
3. Tahap Ketiga (2000-Sekarang)
Fokus dari E- commerce ini adalah mendapatkan keuntungan. Keuntungan tidak hanya
meningkatkan pendapatan kotor, tetapi juga meningkatkan margin kotor. Kalakota dan
Robinson (2001) menyebutnya sebagai e-business yang berbeda dengan e-commerce.
E-business tidak hanya jual dan beli lewat situs jaringan, tetapi lebih diarahkan ke
strategi bisnis yang mengubah model atau struktur bisnis dengan bantuan teknologi
internet memaksimumkan nilai kepada langganan dan meningkatkan laba kepada
perusahaan. Menurut Turban dkk (2002), e-business lebih luas dari e-commerce, yaitu
tidak hanya melibatkan penjualan dan pembelian barang-barang dan jasa-jasa. tetapi
juga melibatkan pelayanan kepada pelanggan-pelanggan, kerja sama-kerja sama
dengan partner-partner bisnis dan melakukan transaksi elektronik dalam suatu
organisasi. Bagaimanapun banyak yang mengatakan, walaupun berbeda, e-commerce
dan e-business merupakan dua istilah yang saling menggantikan.
C. MODEL BISNIS
Teknologi tidak hanya sebagai pemikiran berikutnya dari pembentukan strategi bisnis,
tetapi lebih ke penyebab dan pemicunya. E-business akan menyebabkan dan memicu
perusahaan untuk meningkatkan labanya. Penerapan e-business membutuhkan
pemikiran ulang dan perancangan ulang dari model-model bisnis yang baru. Menurut
Kalakota dan Robinson (2001), ini merupakan langkah awal untuk mendapatkan laba,
bahkan untuk bertahan di era informasi e-business Di dunia bisnis sekarang ini, yang
satu bisnis terkait dengan bisnis lain di rantai nilai industri jika salah satu entitas di rantai
nilai ini melakukan bisnis secara elektronik, perusahaan-perusahaan di atas dan di bawah
rantai nilai entitas ini harus menyesuaikannya dengan melakukan bisnis juga secara
elektronik jika tidak ingin mengambil risiko diganti atau dikeluarkan dari rantai nilainya.
Penerapan e-business tidak hanya penerapan internet atau teknologi dari sisi teknisnya,
tetapi lebih dari perubahan struktur bisnis. E-business sekarang dipandang sebagai
transformasi struktur bisnis yang mengubah cara dan model bisnis untuk bersaing
mendapatkan laba. Contohnya adalah Encyclopedia Britannica yang dulu.
2. Pengumpul Isi atau Pengagregasi Isi (Content Aggregators) dan Portal Pengumpul-
pengumpul (aggregators) merupakan distributor yang mengumpulkan banyak penjual
dan memberikan informasi barang dan jasa dari penjual-penjual secara online. Pembeli
dapat membandingkan barang-barang atau jasa-jasa yang ditawarkan dan kemudian
dapat membeli langsung kepada penjual secara online atau secara manual Pembeli
dapat membeli secara online karena aggregator menghubungkan (link) ke alamat situs
web penjual.
3. Penyedia Infrastruktur (Infrastructure Providers) Sekarang ini banyak perusahaan
yang masuk dalam industri teknologi tinggi atau yang terkenal dengan nama
perusahaan-perusahaan high-tech industry. Perusahaan-perusahaan ini membangun,
menyediakan, dan menjual infrastruktur teknologi jaringan Bisnis-bisnis yang
menyediakan infrastruktur teknologi seperti berikut:
a. pabrikan-pabrikan peralatandan komponen (equipment/component
manufacturers)
b. perusahaan-perusahaan perangkat lunak (software firms);
c. penyedia-penyedia perangkat lunak khusus dan jasa integrasi (custom
software and integration service providers).
E. PENCIPTAAN NILAI
Untuk dapat menyediakan kebutuhan-kebutuhan pelanggan (ends), perusahaan tidak
hanya harus menyediakan produk atau jasa (means), tetapi juga nilai-nilai berupa
pelayanan dan informasi yang disediakan di sekeliling produk dan jasanya. Perusahaan-
perusahaan yang visionari, seperti Dell, Amazon.com, dan Domino's Pizza, berhasil
karena mereka menyediakan kebutuhan-kebutuhan pelanggannya dengan
meningkatkan produk, memotong harga dan meningkatkan kualitas pelayanan terus-
menerus. Nilai-nilai yang dapat disediakan oleh perusahaan di sekitar produk atau jasa
yang dijual sebagai berikut:
1 kecepatan layanan,
2. kecepatan layanan merupakan respons yang cepat, instan, akurat dan adaptif
terhadap kebutuhan-kebutuhan pelanggan perusahaan yang visioner melekatkan
kecepatan pelayanan ini dalam produk dan jasa yang dijualnya;
3. nyaman
4. pelanggan menilai kenyamanan dengan mendapatkan semua hasil dengan sekali
belanja (one-stop shopping), pelanggan yang kebutuhan-kebutuhan harus dipenuhi.
berkali-kali belanja di waktu yang berbeda atau di tempat-tempat berbeda tidak akan
merasa nyaman. Mereka akan merasa nyaman jika semua kebutuhannya akan terpenuhi
dengan sekali belanja, Ini berarti pelanggan menuntut integrase yang baik sepanjang
rantai nilar
5. personalisasi,
6. pelanggan menginginkan perusahaan untuk melayaninya secara individual dengan
kebutuhan-kebutuhan akhir yang dapat berbeda dengan pelanggan lain;
7. harga,
8. harga produk dan jasa adalah relatif harga yang ditawarkan harus masuk akal dan
harga harus dihubungkan dengan kebutuhan-kebutuhan akhir yang diterima pelanggan
dan dapat bersaing dengan harga akhir yang ditawarkan pesaing- pesaingnya.
F. ETIKA DI E-BUSINESS
Sudah mulai dipahami bahwa isu etika akan muncul di penerapan e-business
Permasalahan etika perlu ditangani oleh manajer teknologi informasi Permasalahan etika
dapat terjadi pada pembeli lewat e-business Jika permasalahan etika tidak ditangani, hal
itu dapat mengakibatkan pembeli melalui e-business tidak mau melakukan transaksi
bisnis dengan perusahaan Permasalahan etika yang terjadi di transaksi e-business
biasanya adalah menyangkut permasalahan privasi
Permasalahan privasi muncul jika identitas atau informasi privat atau rahasia pembeli
diketahui oleh perusahaan atau karyawan yang tidak berhak Permasalahan privasi dapat
muncul pada saat pembeli mendaftar menjadi anggota e-business, pada saat pembeli
melakukan transaksi pembeliannya lewat e-business, pada saat pembayaran lewat
sistem pembayaran elektronik atau penjual melacaknya ke komputer pembeli Banyak
penjual lewat e-business meminta pembeli menjadi anggota terlebih dahulu sebelum
melakukan transaksi. Pada saat pendaftaran menjadi anggota e-business, pembeli
diminta untuk memasukkan data pribadinya. Permasalahan privasi muncul jika data
pembeli tersebut diketahui oleh orang, misalnya karyawan penjual yang tidak berhak
Permasalahan privasi juga terjadi pada saat pembeli melakukan transaksi pembelian
lewat e-business. Pada saat transaksi, data pribadi pembeli dapat diketahui oleh pihak
yang mungkin tidak behak mengetahuinya.
Permasalahan privasi banyak terjadi pada saat pembayaran pembelian lewat sistem
pembayaran elektronik (electronic payment). Pada saat pembayaran elektronik ini,
pembeli biasanya ditanyakan mengenai informasi indentitasnya, informasi privat dan
informasi rahasia lainnya. Identitas pembeli yang ditanyakan contohnya adalah nomor
pengenal (misalnya nomor KTP), nama dan alamat. Informasi privat itu meliputi tanggal
lahir dan nama ibu kandung. Informasi rahasia lainnya yang dapat diketahui oleh orang
lain misalnya adalah password atau nomor PIN (personal identification number) dari kartu
kredit atau kartu debit. Perusahaan harus memproteksi informasi- informasi tersebut
untuk keamanan dan privasi pembeli.
Permasalahan privasi dapat juga muncul jika perusahaan dengan sengaja
melakukan pelacakan ke komputer pembeli Jika pembeli pernah mengunjungi situs
penjual, penjual dapat menanamkan cookies di komputer pembeli. Cookies adalah
program kecil yang disimpan di browser pembeli. Cookies ini akan merekam sejarah
transaksi pembeli. Bahkan, lebih buruknya, cookies dapat berisi dengan program parasit
yang disebut dengan spyware untuk memata-matai, melacak dan merekam informasi
privat lainnnya di komputer pembeli. Nantinya, jika pembeli mengunjungi situs penjual
kembali, komputer penjual akan mengetahui dengan perinci siapa pembelinya dengan
membaca data personal di filecookies. Beberapa pemakai komputer merasa terganggu
dengan hal ini. Pemakai komputer dapat menggunakan program-program untuk
mencegah atau menghapus file cookies dan program parasit spyware Program- program
ini misalnya adalah CookieCrusher, CCleaner, SlimCleaner, AdAware dan lainnya.