OLEH
BESSE PUTRILIA
170920170
i
HALAMAN PENGESAHAN
Menyetujui
Dosen Pembimbing
Mengetahui
Ketua Program Studi Teknik Pertambangan
ii
HALAMAN PERSETUJUAN
Mengetahui, Menyetujui,
Ka. Program Studi Teknik Pertambangan Pembimbing
Dewan Penguji:
1. Penguji 1
Gunawansyah, ST.,M.T ( )
2. Penguji 2
Suprianto, ST., MT ( )
iii
KATA PENGANTAR
Puji syukur Penulis limpahkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena
atas karena berkat limpahan rahmat, hidayah dan karunia-nya Penulis dapat
menyelesaikan tugas Ujian Akhir Semester dari mata kuliah CSR dalam bentuk
laporan pelaksanaan dengan judul “Penerapan Corporate Social Responsibility
(CSR) Pada Pt Vale Indonesia Di Daerah Sorowako Kecamatan Nuha Kabupaten
Luwu Timur Propinsi Sulawesi Selatan” tepat pada waktu yang telah
direncanakan sebelumnya.
Dalam penulisan laporan ini tidak jarang penulis menemukan kesulitan-
kesulitan. Akan tetapi, berkat motivasi dan dukungan dari berbagai pihak,
kesulitan-kesulitan itu akhirnya dapat diatasi. Maka dari itu, melalui kesempatan
ini penulis menyampaikan rasa terima kasih sebanyak-banyaknya kepada berbagai
pihak yang telah membantu penulis, yakni:
1. Orang tua penulis, yang dengan susah payah memberikan dukungan moral
dan materi.
2. Teman-teman dan pihak lain yang turut membantu baik secara moral
maupun secara material.
3. Ibu Nurfasiha,S.T,.M.T. selaku dosen pengampu Corporate Social
Responsibility yang senantiasa memberikan bimbingan kepada penulis
dalam menyelesaikan laporan ini.
4. Seluruh pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu.
Besse Putrilia
iv
DAFTAR ISI
v
BAB IV METODOLOGI DAN HASIL KERJA PRAKTEK .......................... 35
4.1 Metodologi Kerja Praktek .......................................................... 35
4.1.1 Studi Literatur ................................................................... 35
4.1.2 Observasi Lapangan .......................................................... 35
4.1.3 Pengambilan Data ............................................................. 35
4.1.4 Pengolahan dan Analisa Data ............................................ 36
4.1.5 Penyusunan Laporan ......................................................... 36
4.2 Hasil Kerja Praktek ..................................................................... 37
4.2.1 Jadwal Waktu Kerja .......................................................... 37
4.2.2 Data Pengamatan ............................................................... 37
vi
DAFTAR TABEL
vii
DAFTAR GAMBAR
viii
DAFTAR LAMPIRAN
ix
BAB I
PENDAHULUAN
Agar tidak terjadi masalah antara perusahaan dan masyarakat sekitarnya dan
untuk meminimalisir dampak akibat yang terjadi, dibutuhkan perhatian
perusahaan dengan rumusan tentang dampak lingkungan. Maka perusahaan
menerapkan program Corporate Social Responsibility (CSR) atau tanggung jawab
social. Tanggung jawab sosial atau corporate social responsibility merupakan
1
suatu tindakan yang dilakukan perusahaan sesuai dengan kemampuan perusahaan
sebagai bentuk tanggung jawab perusahaan terhadap sosial dan lingkungan
dimana perusahaan itu berada. Untuk kelangsungan jangka panjang perusahaan
harus memperhatikan kepentingan stakeholdernya dan menjalin kerjasama dengan
stakeholdernya.
2
1.3 Tujuan Laporan
Batasan masalah pada laporan ini hanya mencakup bagian dari pelaksanaan
Corporate Social Responcibility (CSR) yang telah dilakukan oleh ) PT. Vale
Indonesia Tbk. kepada masyarakat wilayah sekitar tambang / perusahaan
terutamanya di desa Sorowako Kecamatan Nuha Kabupaten Luwu Timur.
3
1.6 Sistematika Penulisan
1.6.1 Bab 1 Pendahuluan : adalah sub bab yang berisi tentang latar belakang
laporan, rumusan masalah, tujuan laporan, batasan masalah, manfaat
laporan yang dilakukan di perusahan PT. Vale Indonesia Tbk dan juga berisi
sistematika penulisan laporan.
1.6.2 Bab 2 Tinjauan Umum : adalah sub bab yang berisi tentang gambaran
umum PT. Vale Indonesia Tbk, lokasi dan kesampaian wilayah, keadaan
geologi, hidrologi dan aktivitas perusahaan.
1.6.3 Bab 3 Landasan Teori : adalah sub bab yang berisi tentang teori – teori yang
berkaitan dan pendukung dari judul laporan.
1.6.4 Bab 4 Metodologi dan Hasil Kerja Praktek: adalah sub bab yang berisi
tentang metode pengambilan data yang dilakukan serta hasil data yang telah
dilakukan proses analisis dan pengolahan data.
1.6.5 Bab 5 Pembahasan : adalah sub bab yang berisi tentang pembahasan dan
penjelasan dari hasil data laporan yang telah dilakukan proses analisis dan
pengolahan data.
1.6.6 Bab 6 Penutup : adalah sub bab yang berisi tentang kesimpulan dari hasil
analisis dan pengolahan data dari hasil laporan yang telah dilakukan.
4
BAB II
TINJAUAN UMUM
Didirikan pada bulan Juli 1968, PT Vale Indonesia Tbk (PT Vale)
merupakan perusahaan yang mendapat lisensi dari Pemerintah Indonesia untuk
melakukan eksplorasi, penambangan, pengolahan dan produksi nikel. Sebagai
kontraktor tunggal Pemerintah Indonesia di areal Kontrak Karya (KK), memiliki
hak eksklusif di beberapa wilayah yang telah ditentukan di Sulawesi untuk
melakukan eksplorasi, pengembangan, penambangan, pengolahan, penimbunan,
pengangkutan dan penjualan nikel maupun mineral lain terkait nikel yang terdapat
di areal KK.
5
pengolahan bijih menjadi produk nikel dalam matte, yaitu produk yang digunakan
dalam pembuatan nikel rafinasi. Produksi PT Vale pada tahun 2014 mencapai
78.726 ton nikel dalam matte dan merupakan produksi tertinggi yang pernah
dicapai, melampaui rekor sebelumnya yaitu 76.727 ton pada tahun 2007.
6
kelurahan. Kecamatan yang sudah terbentuk kelurahan adalah Kecamatan
Tomoni, Kecamatan malili dan Kecamatan Nuha.
7
Ada beberapa penelitian yang menjelaskan mengenai proses tektonik dan
geologi daerah Sorowako, antara lain adalah Sukamto (1975) yang membagi
Pulau Sulawesi dan sekitarnya menjadi 3 Mandala Geologi yaitu:
1. Mandala Geologi Sulawesi Barat, dicirikan oleh adanya Jalur Gunung Api
Paleogen, Intrusi Neogen dan sedimen Mesozoikum.
2. Mandala Geologi Sulawesi Timur, dicirikan oleh batuan Ofiolit yang berupa
batuan ultramafik peridotit, harzburgit, dunit, piroksenit dan serpentinit.
3. Mandala Geologi Banggai Sula, dicirikan oleh batuan dasar berupa batuan
metamorf Permo-Karbon, batuan-batuan plutonik yang bersifat granitis
berumur Trias dan batuan sedimen Mesozoikum.
8
sempit dengan stadia geomorfik tua. Sementara yang berumur post Miocene telah
mengalami pelapukan yang cukup luas sehingga cukup untuk membentuk
endapan nikel laterite yang ekonomis, seperti yang ada di daerah Pomalaa.
1. Satuan batuan sedimen yang berumur Kapur; terdiri dari batu gamping laut
dalam dan rijang. Terdapat di bagian barat Sorowako dan dibatasi oleh sesar
naik dengan kemiringan ke arah barat.
2. Satuan batuan ultrabasa yang berumur awal Tersier; umumnya terdiri dari jenis
peridotit, sebagian mengalami serpentinisasi dengan derajat yang bervariasi
dan umumnya terdapat di bagian timur. Pada satuan ini juga terdapat terdapat
intrusi-intrusi pegmatit yang bersifat gabroik dan terdapat di bagian utara.
3. Satuan aluvial dan sedimen danau (lacustrine) yang berumur Kuarter, umumnya
terdapat di bagian utara dekat desa Sorowako.
9
merupakan batuan induk pembawa nikel dengan kadar sekiar 2%. Batuan-batuan
sejenis peridotite antara lain:
1. Dunite, yang mengandung olivine lebih dari 90% dan piroksen sekitar 5%.
2. High Serpentinized, yang mengandung olivine 85% dan piroksen 15%.
3. Low Serpentinized, yang mengandung olivine 65% dan piroksen 35%.
Bijih nikel yang terdapat di daerah tengah dan timur pulau Sulawesi
tepatnya di daerah Sorowako termasuk ke dalam jenis nikel laterit dan bijih nikel
silikat (garnierit). Bijih nikel tersebut terbentuk akibat pelapukan dan pelindihan
(leaching) batuan ultrabasa seperti peridotit dan serpentinit dari rombakan batuan
ultrabasa. Namun, berdasarkan ciri fisik dan kimiawinya, endapan nikel laterit di
Sorowako dapat dibagi menjadi dua, yaitu Blok Barat (West Block) dan Blok
Timur (East Block) yang berbeda satu sama lainnya.
2.3.2 Geomorfologi
10
Sumber : RPI2JM 2016-2020 Kab. Luwu Timur, Sulawesi Selatan
Gambar 2.4 Peta Topografi Kabupaten Luwu Timur
2.4 Hidrologi
11
yang terdalam adalah Danau Matano (589 m) yang berada di Kecamatan Nuha
dan merupakan daerah PT. Vale Indonesia Tbk.
12
Musim hujan umumnya terjadi pada bulan Januari sampai Mei, dimana pada
bulan-bulan tersebut curah hujan > 200 mm perbulan, sedangkan bulan-bulan
kering, dimana curah hujan < 100 mm perbulan umumnya terjadi pada bulan Juni
sampai Desember. Curah hujan bulanan selama periode tahun 1996 sampai 2006
berkisar antara 12 mm (Agustus 1997) sampai 485 mm (April 2005). Curah hujan
tahun yang terjadi di areal PT VALE berkisar antara 1.857–3.568 mm, curah
hujan tahunan terendah terjadi pada tahun 1997 sebesar 1.857 mm dan tertinggi
pada tahun 2005 sebesar 3.568 mm. Curah hujan di areal studi PT VALE menurut
klasifikasi iklim Schmidt-Ferguson didasarkan pada bulan kering dan bulan basah
dengan curah hujan cukup tinggi 3000 mm/tahun, cara membandingkan rata-rata
total bulan kering dan rata-rata total bulan basah. Suhu udara berkisar antara
250C−260C dengan kelembaban rata-rata 80%. Dari perhitungan diperoleh bahwa
nilai Q berkisar antara 0.143–0.333, oleh karena itu lokasi studi digolongkan
kedalam daerah dengan tipe iklim B (Basah) (Bangun, 2007).
13
Operasi penambangan nikel PT Vale di Sorowako digolongkan sebagai
tambang terbuka dengan tahapan sebagai berikut :
1. Pemboran dilakukan pada jarak spasi 25-50 meter untuk mengambil sampel
batuan dan tanah guna mendapatkan gambaran kandungan nikel yang terdapat
di wilayah tersebut.
2. Pembersihan Lahan (land clearing) dan pepohonan dilakukan menggunakan
buldozer. Pohon pohon tersebut dapat dimanfaatkan untuk bahan bangunan.
Untuk hal ini, PT. Vale membayar royalti sebagai biaya pengganti.
3. Stripping atau pengupasan pada lapisan tanah penutup yang disebut over
burden setebal 10–20 meter. Tanah ini kemudian diangkut dan disimpan di
tempat penimbunan/dispossal ataupun dipakai langsung untuk menutupi suatu
wilayah purna tambang sebagai tanah dasar untuk tanaman penghijauan. Hal
ini bagian dari proses revegetasi yang harus dilakukan setelah penambangan
selesai dilakukan.
4. Penggalian / Penambangan dilakukan pengambilan tanah setebal 5-10 meter
yang mengandung bijih nikel yang berkadar sedang hingga tinggi yang
ekonomis untuk ditambang. Bijih nikel kadar sedang dengan kadar nikel 1-
1.5% diangkut dan disimpan sementara di tempat tertentu. Sedangkan bijih
nikel kadar tinggi disimpan pada daerah east block untuk bijih dengan rata-rata
kandungan nikel sebesar 1.8 % dan 15 west block bijih dengan rata-rata
kandungan nikel sebesar 2.1%. Bijih nikel tersebut kemudian diangkut ke
tempat penyaring bijih (screening station).
5. Pemisahan (screening) batuan dengan fraksi yang berbeda dipisahkan, hasil
akhirnya siap dikonsumsi pabrik, diangkut dan dikirim ke pabrik ataupun
ditimbun pada lokasi penimbunan bijih basah (ore stockpile).
6. Penghijauan atau penanaman kembali lahan-lahan purna tambang perlu
dilakukan. Dengan metode open cast mining yang dilakukan sekarang, material
dari daerah bukaan baru, dibawa dan ditimbun ke daerah purna tambang, untuk
selanjutnya dilakukan landscaping, pelapisan dengan lapisan tanah pucuk,
pekerjaan terasering dan pengelolaan drainase sebelum proses
penghijauan/penanaman ulang dilakukan.
14
2.6 Profil Desa Sorowako dan Wilayah Sekitar PT Vale
Dua desa lain yang masuk dalam Kecamatan Nuha adalah Desa Matano,
dengan luas 242 km2 dan berpenduduk 1.736 jiwa serta Desa Nuha, dengan luas
86 km2 dan berpenduduk 531 jiwa.
Hingga sekarang dengan adanya perusahaan PT. Vale Indonesia, Tbk yang
dulu nya PT. INCO, Tbk beroperasi di daerah ini, menjadikan Sorowako yang
dulunya penduduknya sedikit (thn 1968), sekarang (2013) sudah bertambah
banyak karena sebagian besar karyawan berdomisili di daerah ini. hampir 70%
penduduk di Sorowako adalah pendatang yang berasal dari hampir semua provinsi
di Indonesia dan sebagian kecil berasal dari ekspatriat. Selain itu Sorowako juga
mempunyai penduduk asli yang bahasa aslinya adalah Soroako.
Di sekitar Soroako terdapat 3 buah danau yang terkenal yaitu Danau Matano
yang Sorowako berada persis di pinggirnya, Danau Mahalona dan Danau Towuti.
Ketiga danau tersebut dihubungkan oleh sungai Larona dan bermuara di Malili
ibukota Kabupaten Luwu Timur.
15
sebagai permukiman baru pada saat penduduk Kampung Helai terpaksa
mengungsi.
Orang asli Soroako menggunakan bahasa yang mirip dengan bahasa Mori,
salah satu etnis di Sulawesi Tengah yang berbatasan dengan Desa Matano dan
Nuha. Bedanya hanya pada aksen dan arti beberapa kata.
16
BAB III
LANDASAN TEORI
Saat ini telah banyak perusahaan yang mulai sadar akan pentingnya
menjalankan tanggung jawab sosial meski banyak juga yang belum menjalankan
dengan baik. Dari pengertian ini dapat dilihat bahwa bentuk pertanggungjawaban
sosial perusahaan atau Corporate Social Resposibility (CSR) adalah adalah
perilaku transparan dan etis yang mendukung kesejahteraan semua stakeholder,
termasuk masyarakat dan lingkungan, yang terintegrasi dalam keseluruhan
praktikoperasional organisasi.
17
3.1.2 Sejarah perkembangan corporate social responsibility (CSR)
CSR atau tanggung jawab sosial perusahaan telah menjadi pemikiran para
pembuat kebijakan sejak lama. Bahkan di dalam Kode Hammurabi (1700-an SM)
yang berisi 282 hukum telah memuat sanksi bagi para pengusaha yang lalai dalam
menjaga kenyamanan warga atau menyebabkan kematian bagi pelanggannya.
Dalam periode 1970-1980 definisi CSR lebih diperluas lagi oleh Archi
Carrol yang sebelumnya telah merilis bukunya tentang perlunya dunia usaha
meningkatkan kualitas hidup masyarakat agar menjadi penunjang eksistensi
perusahaan.
Perkembangan CSR semakin terasa pada tahun 1960-an saat dimana secara
global, masyarakat dunia telah pulih dari Perang Dunia II, dan mulai menapaki
jalan menuju kesejahteraan. Pada waktu itu, persoalan-persoalan kemiskinan dan
18
keterbelakangan yang semula terabaikan mulai mendapatkan perhatian lebih luas
dari berbagai kalangan. Persoalan ini telah mendorong berkembangnya beragam
aktivitas yang terkait dengan pengentasan kemiskinan dan keterbelakangan
dengan mendorong berkembangnya sektor produktif dari masyarakat.
19
sendiri atau hanya berpijak pada Single bottom line, karena hal ini belum dapat
menjamin kelangsungan dan keberlanjutan sebuah perusahaan.
People
(Masyarakat/Sosial)
Planet Profit
(Lingkungan) (Keuntungan)
1. Profit (keuntungan)
Profit meruapakan unsur terpenting dan menjadi tujuan utama dari setiap
kegiatan usaha. profit sendiri pada hakikatnya merupakan tambahan pendapatan
yang dapat digunakan untuk menjamin kelangsungan hidup perusahaan.
Sedangkan aktivitas yang dapat ditempuh untuk mendongkrak profit antara lain
dengan meningkatkan produktivitas dan melakukan efiseinsi biaya, sehingga
perusahaan mempunyai keunggulan kompetitif yang dapat memberikan nilai
tambah semaksimal mungkin.
20
perusahaan perlu berkomitmen untuk berupaya memberikan manfaat sebesar-
besarnya kepada mereka. Perlu disadari bahwa operasi perusahaan berpotensi
memberikan dampak kepada masyarakat, karenanya perusahaan perlu untuk
melakukan berbagai kegiatan yang menyentuh kebutuhan masyarakat.
3. Planet (lingkungan)
Lingkungan adalah sesuatu yang terkait dengan seluruh bidang kehidupan
kita. Hubungan manusia dengan lingkungan adalah hubungan sebab akibat, di
mana jika manusia merawat lingkungan, maka lingkungan pun akan memberikan
manfaat sebaliknya, jika lingkungan dirusak. Namun sayangnya, sebagian besar
dari masyarakat masih kurang peduli dengan lingkungan sekitar. Hal ini
disebabkan karena tidak adanya keuntungan langsung didalamnya.
21
2. Keterbukaan informasi (Transparancy)
Secara sederhana, bisa diartikan sebagai keterbukaan informasi. Dalam
mewujudkan prinsip ini perusahaan dituntut untuk menyediakan informasi yang
cukup, akurat dan tepat waktu kepada Stakholder-nya.
3. Akuntabilitas (Accountability)
Merupakan kejelasan fungsi struktur, sistem dan pertanggung jawaban
elemen perusahaan. Apabila prinsip ini diterapkan secara efeketif, maka akan ada
kejelasan akan fungsi, hak, kewajiban dan wewenang serta tanggung jawab antar
pemegang saham, dewan komisaris dan dewan direksi.
4. Kemandirian (Independency)
Intinya agar perusahaan dikelola secara profesional tanpa ada benturan
kepentingan dan tanpa adanya tekanan atau intervensi dari pihak manapun yang
tidak sesuai dengan peraturan yang berlaku.
3.3 Stakeholders
22
pemerintah, asosiasi perdagangan, pesaing, serikat pekerja dan karyawan,
pelanggan pada segmen tertentu, serta pemegang saham).
2) Dalam arti sempit, perusahaan memiliki ketergantungan untuk
mempertahankan kelangsungan hidupnya kepada pemangku kepentingan yang
terdiri atas kelompok-kelompok maupun beberapa individu (karyawan,
pelanggan pada segmen tertentu, pemasok tertentu, pegawai kunci di
pemerintahan, kreditur tertentu, dan pemegang saham).
23
2. Outside stakeholders terdiri atas orang-orang maupun pihak-pihak
(constituencies) yang bukan pemilik perusahaan, namun memiliki kepentingan
terhadap perusahaan dan dipengaruhi oleh keputusan serta tindakan yang
dilakukan oleh perusahaan, yaitu pelanggan (customers), pemasok (suppliers),
pemerintah (goverment), mayarakat lokal (local communities), dan masyarakat
secara umum (general publik).
24
4) Melakukan kegiatan persiapan mengahdapi situasi penutupan proyek.
3.3.2 Corporate (perusahaan)
1. Lingkungan (Environmental)
Perusahaan melakukan investasi alat untuk pengolahan limbah dalam rangka
mengurangi dampak limbah industri, memiliki program riset terkait lingkungan.
Perusahaan memberlakukan program rehabilitasi dan keamanan lingkungan.
Bersama masyarakat, perusahaan melakukan kegiatan secara rutin menjaga
kebersihan lingkungan.
2. Masyarakat
Masyarakat diberi bantuan dan program seperti : bantuan perbaikan jalan
dan penerangan jalan, program penanganan pengangguran bagi masyarakat
sekitar, bantuan kesejahteraan dan peningkatan ekonomi masyarakat, bantuan
kesehatan untuk masyarakat sekitar. Dan bantuan pendidikan, beasiswa, sarana
dan prasarana pendidikan bagi masyarakat sekitar serta bantuan pelatihan
keterampilan bagi masyarakat sekitar.
3. Energi (Energy)
Peran perusahaan dalam energi yaitu memberi investasi peralatan untuk
penghemat energi, membangun sumber energi alternatif secara mandiri, dan
memberi pelatihan-pelatihan penghemat energi.
4. Pegawai/pekerja
Tanggung jawab perusahaan terhadap pekerja yaitu dengan memberikan program
tunjangan hari tua, insentif, imbalan pensiun, jaminan kesehatan bagi karyawan,
bantuan perumahan untuk karyawan, dan bantuan pendidikan untuk anak-anak
karyawan.
25
3.4 Pelaksanaan Corporate Social Responsibility (CSR)
26
Berikut disajikan tabel yang menggambarkan manfaat penglibatan
masyarakat setempat oleh perusahaan dalam penerapan program tanggung jawab
sosial perusahaan.
27
3.4.2 Tahap – tahap pelaksanaan Corporate Social Responsibility (CSR)
1. Visi
Visi merupakan landasan filsopi operasioanal. Dalam pelaksanaan tanggung
jawab terhadap masyarakat dan lingkungan harus didasarkan pada landasan yang
kuat.
2. Misi
Misi merupakan penjabaran secara lebih operasional dari visi. Misi sebagai
pijakan bagi perusahaan untuk merumuskan tanggung jawab sosial yang akan
dilakukan perusahaan. Misi merupakan penjabaran inti aktivitas yang akan
mengantarkan terwujudnya harapan.
3. Tujuan
28
Tujuan merupakan hasil akhir yang akan dicapai perusahaan sebagaimana
tertuang dalam perencanaan. Penentuan tujuan sangan penting sebelum
melakukan aktivitas karena dapat menjadi acauan segala tindakan yang akan
dilakukan dan dapat dijadikan standar ketercapaian satu aktivitas.
4. Target
Target merupakan batas dan acuan ketercapaian pekerjaan jangka pendek
dari tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya. Target harus ditetapkan karena
menjadi bagian pengawasan pelaksanaan dan evaluasi dari sererentetan tindakan
jangka waktu yang lebih lama.
5. Kebijakan
Kebijakan merupakan pedoman umum sebagai acuan pelaksanaan program
tanggung jawab sosial perusahaan.
6. Strategi
Startegi merupakan pendekatan yang mensinergikan Corporate Social
Responsibility (CSR) dengan perusahaan secara keseluruhan. Sinergi ini diperoleh
ketika perusahaan memberi kontribusi pada lingkungan sosialnya sesuai dengan
core competency (CSR memberikan keuntungan bagi perusahaan).
29
Strategi CSR mengacu pada 3 strategi dan dapat dilihat pada gambar
dibawah ini :
Public
Relation
Strategi Community
CSR Defensif Relation
Community
Community Service
Development
Community
Empowering
a) Public Relation
Strategi ini ditujukan untuk ketercapaian tujuan social responsibility dalam
kerangka membangun dan menanamkan persepsi masyarakat tentang perusahaan
(membangun citra).
b) Strategi Defensif
Usaha atau strategi yang dilakukan untuk mengubah anggapan negatif yang
telah tertanam pada diri komunitas terhadap perusahaan.
c) Community Development
Community Development merupakan kegiatan pengembangan masyarakat
atau komuniti yang dilakukan secara sistematis, terencana dan diarahkan untuk
memperbesar akses masyarakat guna mencapai kondisi sosial, ekonomi budaya
dan kualitas kehidupan yang lebih baik. Community Development melakukan
program untuk komunitas sekitar perusahaan atau kegiatan perusahaan yang
berbeda dari hasil peusahaan.
30
Alasan Perusahaan melakukan Communty Development yaitu, untuk
mendapatkan izin lokal, pembentukan reputasi korporat/perusahaan, mengatur dan
menciptakan strategi ke depan (keberlanjutan pada manusia, sosial, ekonomi dan
lingkungan), serta menciptakan aspek pasar yang lebih luas.
Community Service
Merupakan strategi implementasi tanggung jawab sosial (social
responsibility) yang menitik beratkan pada pelayanan perusahaan untuk
kepentingan masyarakat atau kepentingan umum.
Community Empowering
Merupakan strategi pelaksanaan tanggung jawab sosial perusahaan yang
memberikan akses lebih luas kepada masyarakat untuk menunjang
kemandiriannya. Contoh: Program kemitraan.
8. Merancang program
Progam CSR sedapat mungkin dilakukan dalam kerangka orientasi yang
berbasis sumberdaya lokal, berbasis pada pemberdayaan masyarakat dan
mengutamakan program keberlanjutan.
31
9. Menyediakan sumberdaya manusia
Pemilihan sumberdaya manusia harus memperhatikan pokok-pokok
kualifikasi:
11. Implementasi
Merupakan tahap aplikasi atau pelaksanaan program program tanggung
jawab sosial atau CSR.
12. Evaluasi
CSR membutuhkan pemantauan dan evaluasi dalam rangka perbaikan di
masa depan dan sekaligus penentuan tingkat pencapaian kinerja yang telah
dikerjakan. Evaluasi pelaksanaan CSR bertujuan untuk:
Memperoleh masukan untuk perencanaan program atau kegiatan yang
dilaksanakan.
Memperoleh berbagai bahan pertimbangan dalam rangka mendukung
pengambilan keputusan, layak atau tidak layak program tanggung jawab
sosial untuk dilanjutkan.
32
Memperoleh informasi untuk masukan perbaikan program atau kegiatan
yang sedang dilaksanakan.
Memperoleh rekomendasi dan pelaporan terhadap penyandang dana.
33
untuk masyarakat maka harus mengetahui apa yang dibutuhkan, bukan apa
yang ingin dibuat, maka harus ada komunikasi sebelum membuat program.
4. Social Cohesion, Tujuan CSR ini bukanlah untuk memanjakan masyarakat
tetapi pemberdayaan masyarakat, artinya dalam menjalankan CSR jangan
sampai menimbulkan kecemburuan sosial. Melainkan menyatukan tiap
anggota kelompok yang saling mendukung untuk mencapai tujuan bersama.
5. Economic Strength, yaitu memberdayakan lingkungan menuju kemandirian
di bidang ekonomi.
34
BAB IV
METODOLOGI DAN HASIL KERJA PRAKTEK
35
4.1.4 Pengolahan dan Analisa Data
Adapun pengolahan data keseluruhan meliputi data skunder dan data primer.
Data sekunder adalah data – data penunjang lainnya yang akan melengkapi data –
data yang akan digunakan oleh penulis dalam kerja praktek yang dilakukan sesuai
dengan judul yang diambil oleh penulis. Berikut data sekunder yang digunakan :
1. Laporan sustainability PT Vale Indonesia,
2. Jenis – jenis program CSR,
3. Keadaan wilayah sekitar perusahan yakni masyarakat kecamatan Nuha
terutamanya di desa Sorowako.
36
Gambar 4.1 Diagram Alir Penyusunan Laporan
37
Wawancara informan 1.1
“Kami melaksanakan program CSR tidak begitu saja. Ada beberapa tim
yang kami dorong ke lokasi untuk mengetahui kebutuhan masyarakat. Kami juga
tidak begitu saja menjadikan satu atau dua orang sebagai penerima atau target
program. Semuanya didasarkan pada kebutuhan masyarakat. Dari temuan kami
di lapangan, tentu saja kami akan mensinergikan dengan program. Misalnya saja
ada beberapa lokasi yang kami temukan mengalami kekurangn distribusi air
bersih. Dari temuan itu, maka kami akan memfokuskan lokasi tersebut untuk
bagaimana agar mudah mendapatkan air. Seperti bantuan pembuatan sumur bor
dan aliran irigasi” (Informan 1, Suryadi Sudirja, Manager Departement Of Public
Relation PT Vale Indonesia)
“Kami memandang bahwa CSR ini adalah sebuah kenikmatan yang apabila
kita tidak menjaganya maka kenikmatan tersebut dapat berubah menjadi
musibah. Bagi kami, CSR merupakan sarana dan bentuk komunikasi dengan
masyarakat, sebuah wadah silaturrahmi dan tempat berinteraksi perusahaan
dengan masyarakat. Ada nilai-nilai kemanusiaan di dalamnya. Dan hal tersebut
adalah hak masyarakat yang tentu saja kami dengan ikhlas dan senang hati
menjalankannya” (Informan 1, Suryadi Sudirja, Manager Departement Of Public
Relation PT Vale Indonesia)
“Kami memiliki harapan yang besar terhadap setiap program yang kami
jalankan dengan masayarakat. Harapan itu adalah sebuah nilai-nilai
kepercayaan dan tanggung jawab. Setiap program yang kami jalankan adalah
bentuk kepedulian kami terhadap masyarakat. Mulai dari observasi lokasi, target
penerimaan program hingga bentuk program yang kami jalankan semuanya kami
implementasikan dengan tersistematis. Efektifnya program ini ditentukan oleh
penerimaan atau tanggapan masyarakat yang kami himpun.Kami juga memiliki
keyakinan yang besar, bahwa sikap positif kami akan membawa perubahan dalam
kehidupan masyarakat”. (Informan 1, Suryadi Sudirja, Manager Departement Of
Public Relation PT Vale Indonesia)
38
Wawancara informan 1.4
39
Wawancara informan 2.2
“Hambatan pasti ada dalam pelaksnaan program ini. Tetapi, semua dapat
diselesaikan dengan baik. Kami selalu melaksnakan evaluasi dan terus
mengawasi jalannya program. Biasa, hambatan yang paling banyak kami
dapatkan itu dikarenakan apa yang kami sosialisasikan atau informasikan kepada
masyarakat tidak dapat sampai dengan tepat. Jadi, seringkali timbul persepsi-
persepsi yang menyesatkan. Tapi dengan adanya pusat atau posko informasi
program, hambatan tersebut sedikit demi sedikit dapat diatasi. Jika dulu, sebelum
adanya posko informasi, kami kadang kewalahan menerima keluhan masyarakat
ketika turun di lapangan. Biasanya mempertanyakan, siapa penerima bantuan,
apa yang diterima, mengapa dan kapan. Dengan adanya pusat informasi,
40
masyarakat yang ingin memperoleh informasi dan meminta kejelasan program,
tidak perlu lagi menunggu kami turun ke lapangan. Atau masyarakat tidak perlu
lagi jauh-jauh datang ke perusahaan. Karena posko informasi program ini kami
tempatkan di lokasi-lokasi starategis yang mudah diakses,” (Informan 2, Ikhsan
Nur Bakhir, Manager Operasional Program CSR PT Vale Indonesia)
“Ada program yang tiap tahun kemi lakukan. Hal ini karena program
tersebut kami indikasikan setiap tahunnya pula dibutuhkan masyarakat. Ada
sekitar 1200 anak pada usia pendidikan tingkat menengah. Ini artinya, setiap
tahunnya sekitar 30% anak akan melanjutkan pendidikannya pada tingkat
perguruan tinggi. Kami harus peka pada hal ini. 30% dari 1200 anak yang
berprestasi kami akan prioritaskan untuk mendpatkan bantuan pendidikan.”
“Dari tahun ke tahun, kami juga memberikan modal bantuan usaha kecil
menengah. Kemandirian masyarakat menjadi prioritas program kami
dikarenakan hal ini sangat membantu daerah dalam memberantas pengangguran
dan kemiskinan. Dampak linear dari hal ini adalah aktivitas positif masyarakat,
terjaganya harmonisasi hubungan dan minimnya tingkat kriminal” (Informan 2,
Ikhsan Nur Bakhir, Manager Operasional Program CSR PT Vale Indonesia)
41
kecelakaan dan batuan biaya pengobatan”.(Informan 2, Ikhsan Nur Bakhir,
Manager Operasional Program CSR PT Vale Indonesia)
42
Tabel 4.1 Jumlah Data Pemberdaya Berkelanjutan
Uraian Satuan
2017 2016 2015
Description Unit
Program Terpadu Pengembangan Masyarakat (PTPM)
Integrated Community Development Program (PTPM)
Jumlah Program/Kegiatan
Number of Unit 285 292 667
Programs/Activities
Jumlah Dana Juta USD
2.2 3.4 4.2
Total Funds Million USD
Desa
38 38 38
Jumlah Penerima Manfaat Villages
Number of Beneficiaries Individu
12,386 35,517 40,295
Individuals
Donasi dan Pemberian Bantuan Tambahan
Donation and Additional Assistance
Anggaran Donasi Tambahan
diluar Program PTPM Ribu USD
97.9 440 510
Additional Donation Budget Thousand USD
outside the PTPM Program
Sumber : Laporan Berkelanjutan PT. Vale Tahun 2017
“Ada hal yang berubah secara signifikan terkait dengan akuntabilitas dan
transparansi. Kalau kita bandingkan dengan setelah PTPM berjalan satu tahun
dengan ketika program ini pertama kali disosialisaikan, terasa sekali bedanya.
PMDM lebih menerapkan pada proses, bukan pada siapa mendapat apa. Apa
perubahan pola pikir di masyarakat. Itu yang sangat nyata”. (Andi Narwis,
Fasilitator PTPM Kabupaten).
43
program terdahulu. Saya berharap, semangat pembangunan berwawasan
kesehatan bisa terus dibawa dan menjadi landasan penting dalam menyusun
rencana program. Seperti kita ketahui bersama, perkuatan sektor pendidikan
dan kesehatan merupakan prasyarat mutlak tercapainya pembangunan
manusia”.(Andi Tulleng SKM,Mkes, Kasi Promkes Dan Pemberdayaan
Masyarakat Dinas Kesehatan Luwu Timur).
44
BAB V
PEMBAHASAN
45
seluruh pihak terkait dengan menggunakan konsep hulu-hilir. Ini diartikan bahwa
perencanaan program CSR PT Vale Indonesia berangkat dari keluhan masyarakat,
masukan masyarakat dan harapan masyarakat. Untuk itu, melibatkan masyarakat
secara aktif dalam penyusunan program adalah sebuah keharusan. Tentunya hal
ini untuk menjaga adanya penyimpangan-penyimpangan yang dikemudian hari
ditakutkan menjadi konflik. Dari keterlibatan masyarakat ini, PT Vale Indonesia
membangun program-program yang potensial.
46
Dengan evaluasi yang berkesinambungan, adanya bukti dokumentasi dan
keterlibatan masyarakat secara aktif dalam implementasi program CSR PT Vale
Indonesia, diharapkan masyarakat dan perusahaan mampu membangun sebuah
relasi yang kuat dan positif. Relasi antara perusahaan dengan masyarakat tentunya
akan membangun persepsi yang baik pula. Hal ini dapat terbangun dan dapat
terjaga dengan baik tentu saja membutuhkan kerja keras dari semua pihak.
Adanya program CSR yang terus menerus mengindikasikan bahwa penerimaan
masyarakat secara umum terhadap bantuan yang diberikan oleh PT Vale
Indonesia sangat baik.
47
PT Vale Indonesia akan terus dikembangkan dan dimodivikasi berdasarkan
kebutuhan masyarakat.
Tiga program utama yaitu program beasiswa, bantuan modal untuk usaha
kecil bagi masyarakat, dan pembangunan fasilitas umum hal tersebut merupakan
aktivitas CSR PT Vale Indonesia telah membawa dampak yang siginifikan
terhadap pandangan masyarakat terhadap perusahaan. Tiga program utama di atas
diindikasikan menjadi „senjata‟ ampuh dalam rangka menjaga eksistensi bisnis
perusahaan. Selain program utama, terdapat juga beberapa program kodisional
yang seringkali kami upayakan untuk diiplementasikan. Dasar dari program ini
adalah bahwa masyarakat menghadapi hambatan dalam kehidupannya dapat
datang begitu saja. Termasuk ketidak pekaan masyarakat dan perusahaan
memprediksi persoalan cuaca.
48
tengah-tengah masyarakat. PT Vale Indonesia merespon hal ini dengan
merencanakan dan mengimplementasikan program CSR yang kondisional.
Tiga program utama yaitu program beasiswa, bantuan modal untuk usaha
kecil bagi masyarakat, dan pembangunan fasilitas umum hal tersebut merupakan
aktivitas CSR PT Vale Indonesia. Saat ini PT. Vale mulai mengembangkan
programnya menjadi program yang lebih peduli terhadap masyarakat. Berikut
program yang dimaksud :
Program ini sesuai kerangka acuan yang tertuan dalam dokumen Rencana
Pengelolaan Sosial Program Terpadu Pengembangan Masyarakat. Program ini
diperpanjang untuk berkontribusi pada peningkatan pendapat rumah tangga petani
di wilayah terdampak operasi Perusahaan. Sedangkan pencapaian startegisnya ada
49
perbaikan budidaya pertanian dalam komoditas unggulan Kabupaten Luwu Timur.
Caranya dengan menerapkan atau mendorong teknologi budidaya yang lebih baik
untuk meningkatkan mutu dan produktivitas pertanian, sekaligus ramah
lingkungan. Tujuan lain adalah terbentuk kelembagaan petani yang kuat.
Pendanaan PMDM khusus untuk dana stimulan atau block grant sebesar Rp
17 miliar pertahun. Ini terdiri dari Rp 350 juta per desa dan Rp 400 juta per
kecamatan pada periode pelaksanaan Rp 400 juta perkecamatan pada periode
50
pelaksanaan 2014. Sedangkang untuk tahun 2015 menjadi Rp 400 juta per desa
dan Rp 450 juta per kecamatan.
PMDM juga memberikan pengaruh yang luar biasa karena program ini
memberikan keringanan bagi setiap desa dan memberikan kemudahan bagi petani
dalam pemupukan karena telah diberi fasilitas dan pengetahuan. Sesuai dengan
ungkapan kepala desa Ledu – Ledu, Kecamatan Wasuponda bahwa PMDM dapat
mengubah pola pikir masyarakat ke arah yang lebih baik.
51
BAB VI
PENUTUP
6.1 Kesimpulan
Adapun kesimpulan yang dapat penulis simpulkan dari laporan ini sebagai
berikut :
6.1.2 Pelaksanaan CSR PT. Vale Indonesia Tbk sangat berpengaruh terhadap
masyarakat sekitar. karena dengan adanya program CSR dapat
meningkatkan perekonomian, memberi layanan kesehatan, dan pendidikan
yang layak bagi masyarakat sekitar.
6.2 Saran
52
DAFTAR PUSTAKA
Matias, S., & Agus, S. 2010. Tanggung Jawab Sosial Perusahaan CSR Perspektif
Pekerjaan Sosial. Medan: FISIP USU PRESS h. 78-79.
Vale. 2018. Our Sustainable Way for the Next Decade. Jakarta : PT. Vale
Indonesia Tbk.
53
LAMPIRAN
54
Berikut ini adalah beberapa pedoman pertanyaan yang digunakan untuk
mewawancarai masyarakat yang menjadi sasaran Program CSR PT Vale
Indonesia, yaitu penerima langsung bantuan dan tokoh masyarakat :
1. Bagaimana persepsi masyarakat terhadap program CSR yang dilakukan
PT Vale?
2. Apakah masyarakat dilibatkan dalam perencanan dan pelaksanaan
program CSR PT Vale?
3. Program seperti apa yang paling banyak diterima oleh masyarakat?
4. Program seperti apa yang dirasakan paling bermanfaat oleh masyarakat?
5. Menurut anda, mengapa PT Vale melakukan program CSR terhadap
masyarakat?
6. Bagaimana persepsi anda terhadap PT Vale?
55
LAMPIRAN
56
57
LAMPIRAN
58