Anda di halaman 1dari 92

1

UNIVERSITAS PROF. DR. MOESTOPO (BERAGAMA)


FAKULTAS ILMU KOMUNIKASI

SKRIPSI

STRATEGI PUBLIC RELATIONS DALAM


MEMPERTAHANKAN CITRA
HOTEL HORISON BEKASI

Diajukan Oleh :

Nama : ZUZANNA OKTAVIANI BUSSERT


NIM : 2008-41-168
Konsentrasi : HUBUNGAN MASYARAKAT

Untuk Memenuhi sebagian Syarat Guna Mencapai


Gelar Sarjana Ilmu Komunikasi
Program Studi Ilmu Komunikasi
Jakarta
2014
i

KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr.Wb

Alhamdullilah puji dan syukur saya panjatkan atas kehadirat Allah SWT yang

telah memberikan rahmat dan karunia-nya, hingga akhirnya penulis dapat

menyelesaikan penyusunan skripsi ini dengan judul “Strategi Public Relations

Dalam Mempertahankan Citra Hotel Horison Bekasi”.

Penyusunan skripsi ini bertujuan untuk memenuhi persyaratan guna

memperoleh gelar Sarjana Komunikasi, Jurusan Hubungan Masyarakatpada Fakultas

Ilmu komunikasi Universitas Prof.Dr.Moestopo (Beragama).

Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan skripsi ini masih banyak

kekurangan-kekurangan karena terbatasnya kemampuan dan pengalam penulis.

Penulisan ini tidak dapatterwujud tanpa bantuan, bimbingan serta dorongan dari

banyak pihak, hingga semua itu dapat terselesaikan. Karena itu penulis

mengaharapkan kritik dan saran, guna menyempurnaan skripsi ini, semoga Skripsi

dapat bermanfaat bagi semua yang membacanya.

Wassalamualikum Wr.Wb

Jakarta, 25 Juni 2014

Penulis

Zuzanna Oktaviani Bussert


ii

UCAPAN TERIMA KASIH

Puji dan syukur kehadirat Allah SWT, bahwa penulis menyadari selama

proses penyusunan skripsi ini banyak hal yang menjadi hambatan. Namun berkat

dukungan baik secara moril maupun materil dan berbagai pihak akhirnya penulis

dapat menyelesaikan skripsi ini. Oleh karena itu pada kesempatan ini penulis dapat

menyelesaikan skripsi ini. Oleh karena itu pada kesempatan ini penulis ingin

mengucapkan terima kasih kepada:

1. Kedua orang tua saya tercinta terima kasih atas dukungan moril maupun

materil, doa, serta perhatian, yang diberikan sehingga penulis dapat

menyelesaikan skripsi ini.

2. Prof. Dr. H. Sunarto, M.Si, Rektor Universitas Prof. Dr. Moestopo

(Beragama)

3. Dr. H. Hanafi Murtani, MM, Dekan Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas

Prof. Dr. Moestopo (Beragama).

4. Natalina Nilamsari, S.Sos, M.Si, selaku Pembimbing I dan Drs. T.E.

Ardhoyo. MBA, selaku pembimbing II.

5. Terima kasih kepada kakak saya abang joni, ka wita dan teman- teman serta

sahabat yang selalu memberikan support dan doa.

6. Seluruh dosen-dosen Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas

Prof.Dr.Moestopo (Beragama).

7. Staf dan karyawan Perpustakaan Fakultas ilmu komunikasi Universitas

Prof.Dr. Moestopo (Beragama).


iii

8. Public Relations Hotel Horison Bekasi.

9. Semua pihak yang telah membantu penulis selama pengerjaan skripsi ini

yang penulis tidak dapat sebutkan satu persatu.

Akhir kata penulis mengharapkan agar skripsi ini bisa bermanfaat bagi

mahasiswa Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Prof. Dr. Moestopo (Beragama),

khususnya yang sedang menyusun skripsi yang berkaitan dengan permasalahan yang

diangkat.

Jakarta, 11 Agustus 2014

Penulis

Zuzanna Oktaviani Bussert


iv

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .......................................................................................... i

UCAPAN TERIMA KASIH ................................................................................ ii

DAFTAR ISI …….. ............................................................................................. iv

DAFTAR TABEL ................................................................................................ vii

ABSTRAK………. ............................................................................................... viii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah .......................................................... 1

B. Pembatasan masalah ............................................................... 4

C. Rumusan Masalah ................................................................... 8

D. Tujuan Penelitian .................................................................... 8

E. Kegunaan Penelitian................................................................ 9

BAB II TINJAUAN LITERATUR DAN KERANGKA KONSEP

A. TINJAUAN LITERATUR ...................................................... 10

1. Pengertian Komunikasi ..................................................... 10

2. Proses Komunikasi ............................................................ 12

3. Fungsi Komunikasi ........................................................... 14

4. Tujuan Komunikasi ........................................................... 15

5. Pengertian Public Relations .............................................. 15

6. PubliC Relations sebagai Profesi ...................................... 16

7. Fungsi dan Tugas Public Realations ................................. 17


v

8. Management Public Relations........................................... 18

9. Strategi Public Relations ................................................... 19

10. Langkah-langkah Strategi Public Relations ...................... 22

11. Peran Public Relations ...................................................... 27

12. Pengertian Citra................................................................. 30

13. Proses Pembentukan Citra................................................. 31

14. Jenis Citra .......................................................................... 33

15. Citra Perusahaan................................................................ 35

B. PENELITIAN ......................................................................... 36

C. Kerangka Berfikir.................................................................... 37

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Jenis Penelitian ........................................................................ 38

B. Paradigma Penelitian ............................................................... 39

C. Teknik Pengumpulan Data ...................................................... 41

D. Teknik Analisis Data ............................................................... 43

E. Subjek penelitian ..................................................................... 44

F. Narasumber/Informan ............................................................. 44

G. Lokasi dan Waktu Penelitian .................................................. 45

H. Triangulasi............................................................................... 45

I. Subjek Penelitian..................................................................... 46
vi

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. DESKRIPSI OBJEK PENELITIAN ....................................... 47

1. Sejarah Singkat.................................................................. 47

2. Fasilitas Hotel ................................................................... 48

3. Visi dan Misi Hotel Horison ............................................. 52

4. Struktur Organisasi ........................................................... 52

B. Deskripsi Hasil Penelitian ....................................................... 53

C. Pembahasan ............................................................................. 70

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan ............................................................................. 78

B. Saran ........................................................................................ 79

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

DAFTAR RIWAYAT HIDUP


vii

DAFTAR TABEL

Tabel 4.1 Program Komunikasi Perusahaan Tahun 2014 ………………… 53

Tabel 4.2 Schedule Kerja Public Relations Hotel Horisson Bekasi Periode

Januari – Juli 2014………………………………………………. 68


viii

UNIVERSITAS PROF. DR. MOESTOPO (BERAGAMA)


FAKULTAS ILMU KOMUNIKASI
PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI

ABSTRAK

Nama : Zuzanna Oktaviani Bussert


NIM : 2008-41-168
Judul Skripsi : Strategi Public Relations Dalam Mempertahankan Citra
Hotel Horison Bekasi
Jumlah Bab / hal : V Bab / 79 halaman
Bibiliografi : 16 buku + 1 website
Pembimbing I : Natalina Nilamsari, S.Sos, M.SI
Pembimbing II : Drs. T.E. Ardhoyo, MBA.

Latar belakang masalah ini diambil dari salah satu tugas Public Relations
yaitu dalam mempertahanka citra perusahaan, dalam membentuk suatu citra
perusahaan tentunya Public Relations menggunakan suatu Strategi. Tujuan penelitian
ini adalah untuk mengetahui strategi apa yang digunakan public realations Hotel
Horison Bekasi dalam mempertahankan citra perusahaan.
Sesuai dengan permasalahan yang penulis teliti, maka dalam penelitian ini
peneliti menggunakan teori 9 steps strategic of public relations dan 4 langkah proses
perencanaan strategi Public Relations. Konsep dari 9 steps strategic of Public
Relations menjelaskan tentang metode yang tepat yang dapat digunakan Public
Relations untuk dapat mencapai tujuan yang diinginkan sedangkan 4 langkah proses
perencanaan strategis Public Relations dibagi menjadi 4 langkah sebagai berikut 1.
Mendefinisikan Problem, 2. Perencanaan dan Pemograman, 3. Mengambil tindakan
dan berkomunikasi, 4, mengevaluasi program.Dari langkah-langkah ini kemudian
peneliti menjabarkan hasil penelitian.
Dalam penelitian ini, metode yang penulis gunakan adalah metode penelitian
kualitatif. Metode penelitian kualitatif menghasilkan data yang deskriptif berupa
ix

kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang untuk mengamati perilakunya maka
peneliti melakukan proses wawancara dengan Bapak Wira selaku Public Relations
Hotel Horison.
Hasil penelitian yang dilakukan menunjukan bahwa untuk mengindentifikasi
maslah Public Relations Hotel Horison menggunakan media Tracking, yang
dimaksud media Tracking adalah Public Relations berlangganan beberapa media
cetak lokal untuk memantau bertita terutama yang berhubungan dengan Hotel
Horison. Public Relations Hotel Horison cukup berhasil dalam mempertahankan
citra perusahaan, karena tidak ada pemberitaan negatif baik dari media/public untuk
Hotel Horison. Tetapi Public Relations harus melahirkan inovasi-inovasi lagi
mengenai strategi yang akan digunakan untuk mempertahankan citra Hotel Horison
kedepannya.
1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Perkembangan zaman telah menyebabkan peningkatan perkembangan

dunia usaha di indonesia. Peningkatan dunia usaha tersebut telah meningkatkan

kebutuhan para pelaku usaha dan masyarakat akan sarana dan fasilitas yang baik,

begitu pula dalam hal penyediaan perhotelan untuk masyarakat Bekasi. Bekasi

sebagai kota di indonesia yang memiliki daya tarik yang tinggi dalam menjadi

pusat kegiatan bisnis.

Ditambah lagi dengan kemajuan teknologi saat ini yang begitu cepat,

terlebih dengan adanya budaya barat yang masuk dengan mudah melalui media

cetak dan elektronik yang dengan cepat memepengaruhi gaya hidup masyarakat

bekasi.

Setiap perusahaan dalam hal ini hotel tentunya memiliki tujuan. secara

umum tujuan perusahaan adalah mendapatkan laba dan mempertahankan

perusahaanya dengan berbagai cara antara lain dengan meningkatkan penjualan

kamarnya. Kondisi tersebut membuat dibidang perhotelan akan mempunyai

perencanaan strategis untuk menggaet konsumen potensialnya dan tentu

mengarah pada kepuasan konsumen, hal ini akan menjadi fokus dalam

manajemen pemasaran perhotelan, dengan penggunaan konsep pemasaran yang

merupakan dasar pemikiran dalam mencapai tujuan hotel. Konsep pemasaran

harus didasarkan pada kebutuhan dan keinginan konsumen sebagai dasar tujuan

1
2

bisnis memaksimalkan seluruh sumber daya organisasi untuk memuaskan

kebutuhan dan keinginan konsumen, mencapai tujuan menciptakan kepuasaan

konsumen.

Hotel adalah salah satu usaha yang bergerak dalam bidang jasa untuk

mencari keuntungan melalui suatu pelayanan kepada para tamunya yang

menginap seperti pelayanan rapat kantor, makan dan minum, serta rekreasi.

Dalam perkembanganya hotel-hotel khususnya di Bekasi, sudah sangat baik dari

segi fasilitas maupun pelayanannya . Fasilitas yang baik dan lengkap tentu akan

memberikan kepuasan kepada tamu yang menginap pada hotel tersebut. Hotel,

industri perhotelan memiliki karakteristik lain dari industri yang biasa kita kenal,

konsumen membeli jasa ini dalam jangka pendek, dipengaruhi oleh rasa

emosional, sehingga pihak produsen jasa hotel perlu memelihara lingkungan

fisik, strategi harga, promosi komunikasi dengan calon Pelanggan.

Dalam bisnis perhotelan ada banyak hal yang dapat ditawarkan kepada

tamu. semua yang ditawarkan itu merupakan produk hotel. Produk hotel tersebut

dapat dibagi dalam beberapa bentuk seperti kamar hotel (rooms), layanan makan

dan minum (food and beverage) restoran, dan fasilitas lainnya. Namun demikian,

pada dasarnya produk jasa layanan hotel sudah memulai dinikmati oleh tamu

pada saat ia melakukan check in dan registrasi. Sehingga jasa hotel lebih banyak

menekankan pada citra, banyak variasi produk, dan aluran distribusi (budi,

2013:2).

Persaingan dalam dunia bisnis mendorong munculnya pemikiran

pemikiran baru yang dapat membangun produk dan jasa yang memberikan nilai
3

lebih kepada konsumen. Perusahaan dibidang jasa khususnya hotel, harus pintar

memenuhi kebutuhan konsumen dan selanjutnya untuk memuaskan konsumen.

Dengan demikian, hanya perusahaan yang berkualitas yang dapat bersaing dan

menguasai pasar dari sekian banyak kebutuhan, ada hotel horison bekasi yang

berbintang 4, terletak di JL.KH Noer Salim, memiliki fasilitas yang berkualitas

didalamnya. semakin majunya taraf hidup dibekasi mengakibatkan semakin

meningkatnya tuntutan masyarakat terhadap kualitas pelayanan dan produk atau

jasa yang digunakana, sehingga dapat membuat konsumen merasa puas,

kepuasan pelanggan merupakan konstruk yang berdiri sendiri dan dipengaruhi

oleh kualitas layanan. Dalam hal ini, jaminan kualitas menjadi prioritas utama

dan dijadikan tolak ukur dalam persaingan bisnis.

Hotel Horison Bekasi yang merupakan hotel berbintang 4 yang berdiri

lama di Bekasi. Namun hal tersebut tidak menjadi kendala dalam aspek bisnis.

Dimana hotel horison memiliki fasilitas yang sangat penting dalam menunjang

peningkatan pengusaha jasa dengan selalu melakukan usaha untuk menciptakan

permintaan dari si pengguna jasa dan salah satunya adalah promosi.

Dibutuhkan pemikiran yang kreatif dalam mempertahankan eksistensi

sebuah pelayanan ditengah maraknya pusat perhotelan. karna mempertahankan

sebuah citra positif tehadap persaingan hotel lainnya.Berbagai macam fasilitas

yang diberikan oleh perhotelan tidak selalu mendatangkan citra positif,oleh

karena itu dibutuhkan komunikasi yang baik antara pihak manajemen dan

konsumen. Dalam hal ini keberadaan departemen humas (hubungan masyarakat).

Atau lebih dikenal dengan sebutan PR (Public Relations) sangat dibutuhkan dan
4

dapat membantu serta menjalankan program program perusahaan yang bertujuan

untuk membuat sebuah citra positif di masyarakat.

Adapun strategi dan tehnik untuk mempertahankan citra diantaranya

dengan memberikan pelayanan terbaik, memberikan fasilitas yang baik dengan

adanya kolam renang outdor. perawatan spa, kafe 24 jam, tempat fitness untuk

ber olahraga, penyewaan mobil, menyajikan makanan dan minuman dan lokasi

hotel sangat strategis dengan pusat belanja.

Berbagai macam fasilitas yang diberikan oleh perhotelan tidak selalu

mendatangkan citra positif, oleh karena itu dibutuhkan komunikasi yang baik

antara pihak manajemen dan konsumen. Dalam hal ini keberadaan departemen

Humas (hubungan masyarakat) atau lebih dikenal PR (public relations) sangat

dibutuhkan dan dapat membantu serta menjalankan program program perusahaan

yang bertujuan untuk membuat citra positif dimasyarakat.

Adapun strategi dan tehnik untuk mempertahankan citra diantaranya

dengan membina hubungan baik kepada para konsumen, memberikan fasilitas

hotel yang baik dan mempertahankan citra hotel yang efektif dan efisien.

B. Pembatasan Masalah

Pembatasan masalah adalah : “usaha untuk menetapkan batasan-batasan

dari masalah penelitian yang akan diteliti. Batasan masalah dibuat agar kita dapat

mengetahui faktor mana saja yang termasuk ruang lingkup masalah penelitian”

(Usman, 1996:24).
5

Pembatasan masalah dilakukan penulis untuk menghindari unsur-unsur

penelitian yang tidak relevan dengan tujuan penelitian. Selain itu, juga Untuk

menghindari dari kesalahan dalam penafsiran definisi, maka penulis merasa perlu

menjelaskan terlebih dahulu masalah penelitian. Adapun batasan masalahnya

adalah sebagai berikut:

1. Pembatasan Materi

Dalam penelitian ini penulisan membatasi materi penelitiannya

dengan memfokuskan pada strategi yang digunakan oleh hotel horison dalam

mempertahankan citra positif suatu perhotelan.

Penulis akan meneliti berbagai informasi yang telah didapatkan untuk

melihat kejadian dilapangan, pola kegiatan dilapangan, manfaat, serta

hambatan yang terjadi dilapangan.

2. Pemahaman istilah

Penulis memberikan pemahaman istilah dalam judul penelitian ini,

agar skripsi ini tidak mengalami kesimpang siuran serta menghindari

pembahasan yang terlalu luas dan tidak terarah. Adapun batasan tersebut yang

penulis sampaikan pada judul skripsi ini adalah:

a. Strategi

J.L Thompson (1995) mendefisinikan strategi sebagai cara untuk

mencapai sebuah hasi karya akhir; „Hasil akhir menyangkut tujuan dan

sasaran organisasi kompetitif untung masing-masing aktivitas

(Abdurrachman, 2000:26).
6

“Strategi manajemen sering pula disebut rencana strategis atau

rencana jangka panjang perusahaan.suatu rencana strategis perusahaan

menetapkan garis-garis besar tindakan strategis yang akan diambil dalam

kurun waktu tertentu didepan (Soemirat dan Ardianto, 2004:90).

b. Public Relations

J.H Wright mengemukakan bahwa public relations yang modern

adalah suatu rancangan tentang kebijakan dan kepemimpinan yang akan

menanamkan kepercayaan public dan menambah pengertian mereka

(Abdurrachman, 2000:26).

Menurut Frank Jefkins, terdapat begitu banyak definisi humas,

namun ia sendiri memberikan batasan humas, yaitu sesuatu yang

merangkum keseluruhan komunikasi yang terencana, baik itu kedalam

maupun keluar antara suatu organisasi dengan semua khalayaknya dalam

rangka mencapai tujuan-tujuan spesifik yang berlandaskan pada saling

pengertian.

Menurutnya, “humas pada intinya senantiasa berkenaan dengan

kegiatan penciptaan pemahaman melalui pengetahuan, dan melalui

kegiatan-kegiatan tersebut diharapkan akan muncul suatu dampak yakni

perubahan yang positif (Morrisan, 2008:8).

Public Relations dalam definisinya menitikberatkan pada kegiatan

komunikasi dua arah antara organisasi dengan public secara timbal balik

dalam rangka mendukung fungsi dan tujuan manajemen dengan

meningkatkan pembinaan kerja sama antara organisasi dengan public,


7

melibatkan manajemen memperoleh penerangan dan tanggapan terhadap

public, menerapkan dan menegaskan tanggung jawab manajemen, dan

melayani kepentingan umum, seperti yang dinyatakan oleh Onong

Uchajana Effendy yaitu “kegiatan humas yang ditata perencanaannya itu

dijabarkan ke dalam teknik keterampilan. Teknik komunikasi termasuk

kedalam bidang komunikasi manajemen,yang sering juga disebut

komunikasi organisasi” (Effendy, 1966:3).

Oleh karena itu, public relations merupakan suatu bidang yang

memerlukan segi perencanaan yang matang.

c. Citra

Citra merupakan tujuan pokok sebuah perusahaan. Terciptanya

suatu citra perusahaan (corporate image) yang baik di mata khalayak atau

publiknya akan banyak menguntungkan. Misalnya, akan menularkan

“citra” yang serupa kepada semua produk barang dan jasa yang

dihasilkan, termasuk bagi para pekerjanya (employee relations) akan

menjadi suatu kabanggan tersendiri, akan menimbulkan sense of

belonging terhadap company tempat mereka bekerja.

Pengertian citra itu sendiri abstrak atau intangible. Tetapi

wujudnya bisa dirasakan dari hasil penilaian, penerimaan, kesadaran, dan

pengertian, baik semacam tanda respek dan rasa hormat, dari public

sekelilingnya atau masyarakat luas terhadap perusahaan sebagai sebuah

badan usaha diandalkan dalam pemberian yang baik (Ruslan, 1997:50).


8

C. Rumusan Masalah

Aktivitas humas merupakan sebuah rangkaian kegiatan dalam

menyampaikan informasi atau aktivitas komunikasi untuk menanamkan dan

memperoleh pemahaman serta pengertian, mempertahankan citra yang baik

untuk perusahaan atau instansi, menumbuhkan kepercayaan, mendapatkan

dukungan dari publik dan tumbuhnya saling pengertian antara publik terhadap

instansi yang bersangkutan.

Dalam melakukan penelitian diperlukan adanya suatu perumusan

masalah agar penulis dapat tepat sasaran dalam memperoleh hasil yang

maksimal. Penulis ingin mengetahui mengetahui lebih dalam tentang bagaimana

suatu konsep perhotelan, Hotel Horison Bekasi dalam mempertahankan citra

dimasyarakat.

Berdasarkan uraian di atas maka penulis merumuskan suatu

permasalahan yaitu: “Bagaimana Strategi Public Relations Dalam

Mempertahankan Citra Hotel Horison Bekasi?

D. Tujuan Penelitian

Sesuai dengan perumusan masalah yang telah di kemukakan maka secara

umum tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui strategi apa yang digunakan

oleh public relations hotel horison dalam mempertahankan citra positif

dimasyarakat dengan menawarkan konsepyang berbeda untuk suatu pusat

perhotelan adapun secara khusus tujuan penelitian ini adalah:


9

1. Mengetahui Strategi Public Relations (PR) Hotel Horison Bekasi dalam

mempertahankan citra Hotel Horison.

2. Untuk mengetahui citra di Hotel Horison Bekasi.

E. Kegunaan Penelitian

Melalui penelitian ini diharapkan dapat membawa berbagai kegunaan

bagi berbagai kalangan:

1. Kegunaan Akademis

Penelitian ini diharapkan dapat mengahasilkan suatu kajian dari sudut

pandang akademis, dapat memberikan kontribusi yang berguna bagi berbagai

kalangan dan berbagai kalangan dan berbagai bidang terutama pada bidang

Public Relations.

2. Kegunan Praktis

Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan bagi siapa

saja yang ingin mempelajari strategi Public Relations dalam memuaskan

konsumen di sebuah pusat perhotelan.


10

BAB II

TINJAUAN LITERATUR DAN KERANGKA KONSEP

A. Tinjauan Literatur

1. Pengertian Komunikasi

Istilah komunikasi atau dalam bahasa inggris communication berasal

dari kata latin communicatio, dan bersembur dari kata communis yang berarti

sama. Disini maksudnya adalah sama makna.

Komunikasi merupakan hal yang sangat penting bagi kehidupan

manusia , kehidupan manusia tanpa komunikasi akan tampak hampa karena

tanpa komunikasi interaksi antar manusia baik secara perorangan, kelompok

ataupun organisasi tidak akan terjadi.

Para pakar mendefinisikan komunikasi dalam berbagai bentuk, diantaranya

adalah:

a. Harold Laswell mengatakan bahwa cara yang baik untuk menjelaskan

komunikasi ialah menjawab pertanyaan sebagai berikut:

“Who says What In Which Channel to Whoam With What Effect”.

Paradigma Laswell tersebut apabila dijabarkan kedalama Humas adalah

sebagai berikut:

Who : Orang humas

Say what : informasi atau pesan tentang suatu program

In with channel : media yang akan digunakan

To whom : masyarakat atau publik akan menjadi sasaran

10
11

With what effect : Pemahaman akan Informasi yang akan disebar

luaskan.

Dari pengertian komunikasi diatas, maka dibawah ini akan di jelaskan

komponen komponen yang mencakup untuk terjadinya suatu proses

komunikasi munurut Wijaya (1996:13) adalah sebagai berikut

1) Komunikator (Communicator)

komunikator dapat berupa individu yang sedang berbicara, menulis,

kelompok orang, komunikasi organisasi, seperti : surat kabar, radio,

televisi dan sebagainya.

2) Pesan ( Message)

Pesan adalah keseluruhan dari apa yang disampaikan oleh

komunikator. Pesan seharusnya mempunyai inti pesan, sebagai

pengaruh didalam usaha mencoba mengubah tingkah laku komunikan

3) Media (Channel)

saluran atau media komunikasi merupakan sarana/ alat-alat yang

dipergunakan untuk menyebar luaskan pesan yang akan disampaikan

kepada komunikan.

4) Komunikan ( Communican)

Dapat dipahami sebagai orang yang menerima pesan dari suatu proses

komunikasi. Komuikan penerima pesan dapat digolongkan kedalam 4

(empat) bentuk yaitu: personal, kelompok, organisasi dan massa.

Untuk lebih dapat memahami komunikan,komunikan akan berhasil


12

apabila pesan yang disampaikan sesuai dengankerangka pengetahuan

dan lingkup pengalaman komunikan.

5) Efek ( Effect)

Yang dimaksud dengan efek komunikasi adalah berbagai perubahan

yang timbul pada diri komunikan yang disebabkan oleh terjadinya

komunikasi. Efek itu bisa terjadi perubahan sikap, perubahan tingkah

laku atau perilaku dan sebagainya.

b. Menurut Carl l. Hovland, komunikasi adalah proses dimana individu

mentrasmisikan stimulus untuk mengubah perilaku individu yang lain.

(Fajar, 2009:27).

c. Menurut Everent M. Rogers, komunikasi adalah suatu proses dimana

suatu ide dialihkan dari sumber kepada satu penerima atau lebih dengan

maksud untuk mengubah tingkah laku mereka (Cangara, 2009:19).

Dari definisi-definisi diatas bahwa komunikasi adalah proses

penyamapian pesan yang dilakukan komunikator kepada komunikan,

yang dimana keduanya memiliki tujuan yang sama, yakni adanya

perubahan pesan yang diterima ataupun disampaikan, sehingga pesan

yang disampaikan mempunyai makna yang sama.

2. Proses komunikasi

Proses komunikasi pada hakikatnya adalah proses penyampaian

pikiran atau perasaan seseorang (komunikator) kepada orang lain

(komunikan). Pikiran ini berupa gagasan, informasi, opini, dan lain-lain yang

muncul di benaknya.pikiran juga bisa merupakan keyakinan, kepastian,


13

keragu-raguan, kemarahan, kegairahan dan sebagainya yang timbul dari

lubuk hatinya.

Menurut Onong Uchajana Effendy, proses komunikasi terbagi dua

tahap yaitu:

a. Proses Komunikasi Secara Premier

Proses komunikasi secara premier adalah proses penyampaian pikiran

atau perasaan seseorang kepada orang lain dengan menggunakan

lambang( symbol) sebagai media, lambang sebagai premier dalam proses

komunikasi bahasa, kiat isyarat, gambar, warna dan lain sebagainya

secara langsung mampu menerjemahkan pikiran atau perasaan

komunikator kepada komunikan.

b. Proses komunikasi sacara sekunder

Proses komunikasi secara sekunder adalah penyampaian pesan oleh

seseorang kepada orang lain dengan menggunakan alat atau sarana

sebagai media pertama, alat atau sarana sebagai media pertama, alat atau

sarana yang digunakan adalah surat, telepon, surat kabar, radio, televisi,

dan lain-lain.

Tujuan utama kegiatan komunikasi diharapkan muncul dan

tercapainya saling pengertian (mutual understanding) antara dua individu

atau lebih dan sebelum pesan-pesan tersebut dikirimkan kepada

komunikan, komunikator memberikan makna-makna dalam pesan

tersebut (decode) yang kemudian ditangkap oleh komunikan dan diberi

makna sesuai dengan konsep atau pemikiran yang dimilikinya (encode).


14

Kemudian pihak komunikan akan meberikan respon atau umpan balik

(feedback), baik respon atau tanggapan bersifat positif maupun negative

kepada komunikator.

3. Fungsi komunikasi

Menurut Onong Uchajana Effendi dalam buku Dimensi-dimensi komunikasi

tujuan komunikasi adalah sebagai berikut:

a. Perubahan sosial dan partisipasi sosial

Memberikan berbagai informasi pada masyarakat tujuan akhirnya supaya

masyarakat mau mendukung dan ikut serta terhadap tujuan informasi

yang disampaikan.

b. Perubahan sikap

Kegiatan memberikan berbagai informasi pada masyarakat dengan tujaun

supaya masyarakat akan berubah sikapnya.

c. Perubahan pendapat.

Memberikan berbagai informasi pada masyarakat tujuan akhirnya agar

masyarakat berubah pendapat dan perepsinya terhadap tujuan informasi

itu disampaikan.

d. Perubahan perilaku

Kegiatan memberikan berbagai informasi pada masyarakat dengan tujuan

agar masyarakat akan berubah perilakunya.


15

4. Tujuan komunikasi

Tujuan komunikasi adalah menciptakan pemahaman bersama atau mengubah

persepsi, bahkan perilaku. Pada umumnya tujuan komunikasi antara lain:

a. Supaya yang kita sampaikan dapat dimengerti, sebagai komunikator kita

harus menjelaskan kepada komunikan (penerima) dengan sebaik-baiknya

dan tuntas sehingga mereka dapat mengerti apa yang kita maksud.

b. Memahami orang lain. kita sebagai komunikator harus mengerti benar

aspirasi masyarakat tentang apa yang diinginkan kemauanya.

c. Supaya gagasan kita dapat diterima orang lain. Kita berusaha agar

gagasan kita dapat diterima orang lain dengan pendekatan persuasif bukan

memaksakan kehendak.

d. Menggerakana orang lain untuk melakukan sesuatu. Dengan cara berupa

mengadakan kegiatan agar masyarakat ikut berpartisipasi.

5. Pengertian Public Relations

Public relations adalah fungsi manajemen yang mengevaluasi sikap

public, mengindentifikasi kebijakan dan prosedur individual dan organisasi

yang mempunyai kepentingan public, serta merencanakan dan melaksanakan

program aksi dalam rangka mendapatkan pemahaman dan penerimaan publik.

Menurut Edward L. Bernays (public Relations University of Pklahoma

Press), public relations mempunyai 3 pengertian, yaitu:

a. Memberi penerangan kepada masyarakat.

b. Pembujukan langsung terhadap masyarakat guna mengubah sikap dan

tindakan.
16

c. Usaha usaha mengidentifisikan sikap dan tindakan dari permasalahan

dengan masyarakat dan dari masyarakt terhadap permasalahanya.

Menurut J.C. Seidel, saat ini kegiatan Public Relations telah mengalami

kemajuan yang sangat pesat, Public Relations menjadi suatu profesi yang

banyak diminati oleh berbagai kalangan. para pemimpin perusahaan

menyadari, bahwa dengan adanya Public Relations perhatian publik terhadap

barang barang dan keinginan mereka dapat menarik langganan-langganan

baru dan memperoleh banyak keuntungan.

Tetapi sebagai suatu profesi, didalam melaksanakan tugas-tugasnya

public relations seperti juga profesi-profesi lainnya, baik dalam bidang

pemerintah maupun bidang social, tidak boleh lepas dari faktor integritas

sebagai landasan utamanya. Sesuai yang dikemukakan oleh Howard

Stephenson dalam bukunya Handbook of Public Relations yang mengartikan

bahwa suatu bidang belum dapat disebut unsur-unsur yang sangat diperlukan

dalam suatu prosfesi, yaitu mempunyai integritas dan dedikasi untuk

memperhatikan kebutuhan-kebutuhan publik dan menghormati kepentingan

mereka sebagai manusia (Abdurrachman, 2000:17).

6. Public Relations sebagai profesi

Public relations kini telah menjadi suatu keahlian yang dibutuhkan di

berbagai lembaga/perusahaan. Seorang praktisi public relations dituntut untuk

mampu mengerjakan banyak hal. Ia harus bisa menjadi seorang komunikator,

seorang penasehat, dan sekaligus seorang perencana yang baik. Ia harus

mengetahui benar tentang seluk beluk organisasi dan mampu mewakilinya


17

dalam berbagai kesempatan atau keperluan. Pentingnya peran public relations

sangat menunjang kemajuan lembaga/perusahaan. Oleh karena itu, dalam

sebuah lembaga/perusahaan terdapat divisi atau departemen tersendiri bagi

public relations. Manajer PR sebagai pimpinan tertinggi dalam Departemen

Public Relations selain bertanggung jawab atas segala kegiatan PR, juga

bertugas menciptakan dan memelihara citra baik perusahaan, memantau

pendapat eksternal tentang segala sesuatu yang berkaitan dengan citra,

kegiatan, dan kepentingan-kepentingan perusahaan, memberikan nasihat

kepada pihak manajemen mengenai berbagai masalah komunikasi yang

penting, dan menyediakan informasi kepada khalayak perihal kebijakan

organisasi, kegiatan, produk, jasa, personalia, dan sebagainya.

Sebagai suatu profesi, public relations makin kokoh karena menyatu dengan

masyarakat. Walaupun begitu, di masa mendatang profesi ini akan

menghadapi banyak tantangan isu-isu krusial yang harus diselesaikan. Di lain

pihak, tantangan tersebut akan menjadi peluang bagi profesi public relations

untuk lebih membaik..

Mengingat kompleksnya persoalan, profesi public relations tidak dapat

berjalan sendiri. Public relations harus dapat bekerja sama dengan

bagian/divisi-divisi lain di perusahaan (Anggoro, 2000:18).

7. Fungsi dan Tugas Public Relations

Fungsi Public Relations dalam penerapannya adalah sebagai berikut:

a. Menunjang kegiatan manajemen dalam pencapaian tujuan organisasi atau

perusahaan yang diwakilinya.


18

b. Membina hubungan yang harmonis antara organisasi dengan punlik, baik

hubungan kedalam (internal relations) maupun keluar (external relations)

untuk menciptakan kerjasama.

c. Menciptakan komunikasi dua arah (timbal balik) dengan menyebarkan

informasi dan publikasi dari organisasi kepada publikan dan sebaliknya

menyalurkan opini public kepada organisasi

d. Melayani publik dan sebaik mungkin dan memberikan advis (nasihat)

kepada pimpinan organisasi dengan tidak mengabaikan kepentingan

umum.

e. Bersikap bahwa tujuan dan sasaran itu dalam pengertian bukan untuk

memperoleh keuntungan bersama(mutual benefit), terampil dalam

memadukan keuntungan dengan tanggung jawab sosial.

f. Bersikap atau berkemampuan untuk mendengar (listening) dan bukan

mengenai aspirasi yang terdapat di dalam masyarakat.

g. Bersikap dan terampil aktif dalam menterjemahkan atau

mengoprasionalkan kebijakan-kebijakan perusahaan dalam arti sempit

dan mengaitkan dengan kebijakan dalam arti luas (Ruslan, 1997:34).

8. Management Public Relations

Public Relations di indonesia yang sering disebut dengan istilah

Hubungan Masyarakat atau Humas, adalah sebagai sebuah payung besar dari

sekian banyak bidang keahlian, sehingga sebenarnya publisitas hanya

sebagian kecil dari suatu kegiataan humas.


19

Mengacu kepada pendapat yang dikemukakan rahmadi (1995) bahwa

Hubungan Masyarakat atau sering dianalogikan dengan Humas, pada

perusahaan telah banyak memanfaatkan perkembangan ilmu pengetahuan dan

teknologi serta keterampilan Public Relations adalah sebagai kegiatan yang

lebih ditujukan kepada kegiatan positive making.

Menurut Scott M. Cultip and Allen H. Center (2007:6) mengungkapkan

bahwa:

“Public Relations adalah fungsi manajemen yang membangun dan


mempertahankan hubungan yang baik dan bermanfaat antara organisasi
dengan public yang mempengaruhi kesuksesan atau kegagalan
organisasi tersebut”.

Menurut Ruslan (2006:15-16) mengatakan bahwa definisi humas ialah:

a. “Public Relations activity is management of communications


between an organization and its public”. (Aktifitas Public
Relations adalah mengelola komunikasi antara organisasi dan
publiknya).
b. “Public Relations practice is deliberate, planed and sustain effort
to establish and maintain mutual understanding between an
organization and public”. (Praktik Public Relations adalah
memikirkan, merencanakan, dan mencurahkan daya untuk
membangun dan menjaga saling pengertian antara organisasinya
dan publiknya).

9. Strategi Public Relations

J.L Thompson (1995) mendefinisikan strategi sebagai cara untuk

mencapai sebuah hasil akhir, hasil akhir menyangkut tujuan dan sasaran

organisasi dan strategi kompelitif untuk masing masing aktivitas (Oliver,

2006: 2).
20

Strategi juga berarti suatu kegiatan yang dilakukan organisasi untuk

mencapai tujuan yang telah ada atau aksi dalam organisasi untuk mencapai

performance terbaiknya. Jadi strategi bisa dikatan suatu rencana jangka

panjang organisasi yang bersifat internal. Sebelum nantinya dilakukan

pelaksanaan kegiatannya.

Kata strategi mempunyai pengertian yang terkait dengan hal-hal

kemenangan. Kehidupan atau daya juang. Artinya menyangkut dengan hal hal

yang berkaitan dengan mampu atau tidaknya perusahaan atau organisasi

menghadapi tekanan yang muncul dari dalam atau luar. Kalau dapat, ia akan

terus hidup, kalau tidak, ia akan mati seketika.

Istilah strategi manajemen sering pula disebut rencana strategis atau

rencana jangka panjang perusahaan. Suatu rencana strategis perusahaan

menetapkan garis garis besar tindakan strategis yang akan diambil dalam

kurun waktu tertentu kedepan. Waktu yang akan dicakup tentu bervariasi.

Alasannya perubahan yang terjadi belakangan ino sangat sulit diterka

arahnya. Setiap perubahan itu saling terkait, sehingga perkiraan terjauh yang

dapat diduga menjadi amat terbatas.

Rencana jangka panjang inilah yang menjadi pegangan bagi para

praktisi yang menjadi praktis public relations untuk menyusun berbagai

rencana teknis, dan lagkah komunikasi yang akan diambil sehari-hari. Untuk

dapat bertindak secara strategis, kegiatan public relations harus menyatu

dengan visi misi organisasi/perusahaanya. Sama seperti bagian divisi lain

didalam perusahaan, untuk memberi kontribusi kepada rekan kerja jangka


21

panjang itu, praktisi public relations dapat melakukan langkah-langkah

sebagai berikut:

1. Menyampaikan fakta dan opini,baik yang beredar didalam maupun

diluar perusahaan. Bahan bahan itu dapat diperoleh dari kliping media

massa dalam kurun waktu tertentu, serta melakukan wawancara

tertentu dengan pihak pihak yang berkepentingan atau dianggap

penting.

2. Menelusuri dokumen resmi perusahaan dan mempelajari perubahan

yang terjadi secara historis. Perubahan umumnya disertai dengan

perubahan sikap perusahaan terhadap publiknya atau sebaliknya.

3. Melakukan analisis SWOT (Strenghts/kekuatan, Weakness/kelemahan,

Opporunities/peluang, dan Threats/ancaman). Meski tidak perlu

menganalisis hal-hal yang berada di luar jangkauannya, seorang

peraktis public relations perlu melakukan analisis yang berbobot

mengenai persepsi dari luar dan dalam perusahaan atas SWOT yang di

milikinya. Misalnya menyangkut masa depan industri yang di

tekuninnya, citra yang dimiliki perusahaan, kultur yang di miliki serta

potensi lain yang dimiliki perusahaan. (Soemirat, 2002:90-91).

Komponen strenghst dan weakness dikaji dari unsur-unsur

yang berasal dari dalam perusahaan. Sedangkan kedua komponen

lainnya Opportunities dan threats dikaji dari lingkungan dimana

perusahaan/ organisasi berada. Peluang dan ancaman bisa muncul dari

unsur-unsur seperti peraturan pemerintahaan, kecemburuan,


22

masyarakat nilai masyarakat, perubahan struktur kependudukan,

pandangan yang telah beredar di masyarakat, situasi ekonomi,

perubahan politik, dan tekanan yang mucul dari lingkungan tempat

organisasi berada.

10. Langkah-langkah strategi Public Relations

Humas memiliki dua fungsi utama, yaitu menyampaikan informasi dan

berkomunikasi. Setiap kebijakan yang dibuat oleh organisasi baik publik

internal maupun publik eksternal, berkaitan oleh organisasi tetapi juga

berkaitan dengan apa tindakan organisasi tersebut setelah menentukan

strategi tindakan. Maka langkah selanjutnya adalah dengan menetapkan

strstegi komunikasi Humas.

Komponen yang dibahas dalam strategi Humas ini adalah sebagai

berikut:

9 model komunikasi PR menurut Scott M. Cultip (2007:11-27) dalam

Effective Public Relations:

a. Hubungan internal:

Hubungan internal adalah bagian khusus dari PR yang membangun

dan mempertahankan hubungan baik saling bermanfaat antara

manajer dan karyawan tempat organisasi menggantungkan

kesuksesannya.

b. Publisitas:

Publisitas adalah informasi yang disediakan oleh sumber luar yang

digunakan oleh media karena informasi tersebut memiliki nilai berita.


23

Metode penempatan pesan di media ini adalah metode yang tak bisa

dikontrol (uncontrolled) sebab sumber informasi tidak memberi

bayaran kepada media untuk pemuatan informasi tersebut.

c. Advertising:

Advertising adalah informasi yang di tempatkan di media oleh sponsor

tertentu yang jelas identitasnya yang membayar untuk ruang dan

waktu penempatan informasi tersebut. Ini adalah metode terkontrol

dalam menempatkan pesan di media.

d. Press agentry:

Press agentry adalah penciptaan berita dan peristiwa yang berniai

berita untuk menarikperhatian media massa dan mendapatkan

perhatian publik.

e. Public affairs:

Public Affairs adalah bagian khusus dari PR yang membangun dan

mempertahankan hubungan pemerintah dan komunitas lokal dalam

rangka memengaruhi kebijakan publik.

f. Lobbying :

Lobbying adalah bagian khusus dari PR yang berfungsi untuk

menjalin dan memelihara hubungan dengan pemerintah terutama

dengan tujuan memengaruhi penyusunan undang-undang.

g. Manajemen Isu:

Manajemen isu adalah proses proaktif dalam mengntisipasi,

mengidentifikasi, mengealuasi, dan merespons isu isu kebijakan


24

publik yang memepengaruhi hubungan organisasi dengan publik

mereka.

h. Hubungan investor:

Hubungan investor adalah bagian dari PR dalam perusahaan korporat.

Yang membangun dan menjaga hubungan yang bermanfaat dan saling

menguntungkan dengan stakeholders dan pihak lan didalam

komunitas keuangan dalam rangka memaksimalkan nilai pasar.

i. Pengembangan

Pengembagan adala bagian khusus dari PR dalam organisasi nirbala

yang bertugas membangun dan memelihara dengan donor dan

anggota dengan tujuan mendapatkan dana dan dukungan sukarela.

Strategi public relations itu dirancang untuk mencapai suatu tujuan

tertentu. Tujuan tersebut diarahkan kepada pihak internal maupun eksternal.

Menurut Scott M. Cultip proses perencanaan strategi public relations dibagi

menjasi 4 langkah, yaitu:

1. Mendefinisikan problem atau peluang

Pada tahap ini mencakup penyelidikan dan mematau pengetahuan,

opini sikap dan perilaku pihak-pihak yang terkait dan dipengaruhi

oleh tindakan dan kebijakan organisasi. Fungsi ini menyediakan dasar

untuk semua langkah dalam proses pemecahan problem dengan

menentukan “ apa yang terjadi?”


25

2. Perencanaan dan Pemograman

Informasi yang telah dikumpulkan pada langkah pertama digunakan

untuk membuat keputusan tentang program digunakan untuk

membuat keputusan tentang program publik, strategi tujuan, tindakan

dan komunikasi, taktik dan sasaran. Langkah ini akan

memepertimbangkan temuan dari langkah kedua ini akan menjawab

pertanyaan “Berdasarkan apa kita tau tentang situasi, dan apa yang

harus kita lakukan atau apa yang harus kita ubah?”

3. Mengambil tindakan dan Berkomunikasi

Langkah ketiga adalah mengimplementasikan program dan

komunkasi yang di design untuk mencapai tujuan spesifik untuk

masing masing public dalam rangka mencapai tujuan program.

Pernyataan dalam langkah ini adalah “siapa yang harus melakukan

dan menyampaikannya, dan kapan dimana dan bagaimana caranya?”

4. Mengevaluasi program

Langkah terakhir dalam proses ini adalah melakukan penilaian atas

persiapan, implementasi, dan hasil dari program. Penyusuaina akan

dilakukan sembari program diimplementasikan dan didasarkan pada

evaluasi atas umpan balik tentang bagaimana program itu berhasil

atau tidak. Program akan dilanjutkan atau dihentikan setelah

menjawab pertanyaan “Bagaimana keadaan kita sekarang atau

seberapa baik langkah yang kita lakukan?” (Cultip,2006:365).

Scott M. Cultip dan Allen H. Center menggambarkan 4 Proses langkah

perencanaan strategis Public Relations sebagai berikut:


26

4. mengevaluasi 1. Mendefisinikan
Program problem

“seberapa baik langkah “Apa yang sedang terjadi”


yang telah kita lakukan”. Analisis situasi
penilaian
Implementasi Strategi
“Bagaimana kita “Apa yang harus kita lakukan
melakukannya dan kapan dan katakan dan mengapa?”
kita akan mengatakanya”
3. mengambil 2. perencanaan dan
tindakan dan pemograman
berkomunikasi

Media relations merupakan fungsi khusus didalam satu kegiatan atau

public relations. Letak kekhususannya ada pada pelibatan media massa yang

berada diluar kendali organisasi untuk bisa menopang pencapaian tujuan

organisasi. Informasi yang datang dari publik pada organisasi bukan hanya

umpan balik (feedback). Tapi juga pernyataan aspirasi, harapan atau

keinginan, bahkan kritik. Media Relations bisa diihat keterkaitanya untuk

membentuk pengertian media relations.

1. Media Relations itu berkenan dengan media komunikasi ini

diperlukan karena menjadi sasaran yang sangat penting dan efisien

dalam berkomunikasi dengan publik. Agar public relations bisa

terpelihara, maka segala kepentingan media massa terhadap organisasi

mesti direspon organisasi. Tujuannya adalah untuk keberhasilan

program. Bila diringkaskan pengertian media relations adalah untuk

mempromosikan organisasi melalui media massa.


27

2. Media Relations pada dasarnya berkenan dengan pemberian informasi

atau memberi tanggapan pada media atas nama organisasi atau klien.

Karena berhubungan dengan media massa itulah maka ada yang

menyebutkan bahwa media relations itu merupakan fungsi khusus

didalam suatu kegiatan atau program public relations. Letak

kekhususanya ada pada pelibatan media massa yang berada diluar

kendali organisasi untuk bisa menopang pencapaian organisasi.

Uraian tersebut memberikan dimensi baru tentang media relations,

yakni bukan hanya menggunakan media untuk berkomunikasi dengan publik.

Tetapi juga menggunakan media untuk mendengarkan atau mengikuti apa

yang dikomunikasikan publik-publik organisasi kepada organisasi. Bukan

hanya menyampaikan informasi kepada publik, tapi juga menyimak

informasi yang berasal dari publik.

Para praktisi Public Relations tidak hanya mengatur rencana kegiatan

jangka pendek perusahaan, tetapi juga terfokuskan pada rencana jangka

panjang perusahaan. Rencana jangka panjang ini harus sesuai dengan visi dan

misi perusahaan, agar tujuan atau sasaran perusahaan tersebut dapat tercapai.

Tentunya dengan berpedoman kepada proses PR empat langkah dan 9 steps

strategic of public relations.

11. Peran Public Relations

Public Relations mempunyai peranan yang sangat penting dalam

membangun citra positif perusahaan, Public Relations dapat berperan sebagai

fungsi manajemen dalam suatu perusahaan. Sasaran komunikasi manajemen


28

untuk mencapai tujuan manajemen yang efektif dibagi menjadi dua kelompok

besar, yang disebut khalayak dalam (internal) dan khalayak luar (external).

Tujuan dari kegiatan public adalah untuk mengembangkan good will

dan memperoleh opini publik, opini yang dimaksud tentunya adalah berupa

opini positif agar dapat mencipatakan kerja sama berdasarkan hubungan yang

harmonis dengan berbagi publik.

Kegiatan Public Relations harus diserahkan kedalam dan keluar.

Kegiatan-kegiatan yang ditunjukan kedalam disebut internal public relations

dan keluar disebut External Public Relations.

a. Internal Public Relations

Yan dimaksud dengan internal public relations adalah bahwa

seseorang public relations itu harus mengadakan hubungan dengan

para karyawannya.seperti seorang pemimpin hatus berkomunikasi

langsung dengan karyawannya.

b. External Public Relations

Berbeda dengan internal public relations, external public relations

dilakukan dengankhalayak diluar organisasi. Khalayak mana yang

harus menjadi sasaran pembinaan hubungan bergantung pada sifat

dan ruang lingkup organisasi itu sendiri. Ada beberapa khalayak yang

menjadi sasaran kegiatan semua organisasi sehingga harus senantiasa

menjadi hubungan, yaitu:

1) Hubungan dengan masyarakat sekitar (Community Relations)

Hubungan dengan masyarakat sekitar senantiasa perlu dipelihara

dan dibina karena pada suatu ketika mereka mungkin diperlukan.


29

Hubungan dilakukan dengan RT, RW, kantor polisi, dll.

Pembinaan hubungan dapat dilakukan dengan banyak cara seperti

mengundang merek jika organisasi berulang tahun, memberikan

kalender, memeberi sumbangan dll. Seorang public relations perlu

selalu berkomunikasi dengan mereka untuk menunjukan bahwa

organisasi beserta para karyawannya tidak mengasingkan diri dari

lingkungan sekitarnya. Kebijakan bertetangga perlu selalu

dipelihara dan dibina.

2) Hubungan dengan Pemerintahan (Goverment Relations)

Pembinaan hubungan dengan jalan memelihara komunikasi akan

banyak membantu lancarnya external public relations. Bila

dijumpai kesulitan-kesulitan, dapat segera dipecahkan karena

hubungan yang baik telah terpelihara sejak semula. Komunikasi

dengan pimpinan dapat dilakukan dengan mengirimkan surat

ucapan selamat bial instansi bersangkutan berulang tahun,

mengadakan olah raga bersama, dll.

3) Hubungan dengan Pers/Media(Press Relations)

Hubungan baik senantiasa terpelihara dengan media massa akan

membantu lancarnya publikasi. Press Release yang dikirimkan

kepada media massa dengan pemerintahan untuk disiarkan

mungkin diprioritaskan bila sejak sebelumnya sudah diina dengan

baik (Effendy, 2003:135).


30

12. Pengertian Citra

Citra merupakan tujuan pokok sebuah perusahaan. Terciptanya suatu

citra perusahaan (Corporate image) yang baik dimata khalayak atau

publiknya akan banyak menguntungkan. Misalnya, akan menularkan “citra”

yang serupa kepada semua produk barang dan jasa yang dihasilkannya,

termasuk bagi para pekerjanya (employee relations) akan menjadi suatu

kebanggan tersendiri, akan menimbulkan sense of belonging terhadap

company tempat mereka bekerja.

Pengertian citra itu sendiri abstrak atau intangible, tetapi wujudnya

bisa dirasakan dari hasil penilaian, penerimaan, kesadaran, dan pengertian.

baik semacam tanda respek dan rasa hormat, dari public sekelilingnya atau

masyarakat luas terhadap perusahaan sebagai sebuah badan usaha ataupun

terhadap personelnya (dipercaya, professional, dan dapat diandalkan dalam

pemberian pelayanan yang baik) (Ruslan, 1997:50).

Untuk membentuk citra (image) ini, misalkan pihak perusahaan harus

mengeluarkan biaya promosi dan publikasi terus menurus selama setahun

misalnya 50 juta rupiah, namun hasilnya yang diraih beberapa tahun

kemudian senilai 300 juta rupiah dan kalau dikaitkan dengan kampanye

kepedulian terhadap pelestarian lingkungan hidup atau partisipasi dalam

program sosial dan kemasyarakatan serta pembangunan nasional, diharapkan

gemanya lebih terasa, maka perusahaan akan memperoleh nilai tambah

(added value) sebesar 500 juta rupiah.


31

Hal ini merupakan hasil yang diperoleh dan membangun citra

perusahaan yang tidak lagi intengible tetapi sudah riil, khusus nya dalam

bentuk dukungan moril dan tanggapan positif dalam kalangan masyarakat.

Perusahaan mungkin tidak bisa memuaskan semua orang, indonesia

memiliki lebih dari 200 juta penduduk, yang terdiri dari berbagai suku, etnis

dan bangsa, tingkat intelektual, pendidikan, serta beragam tingkat kehidupan

sosial dan ekonomi.

13. Proses Pembentukan Citra

Sekarang ini konsep pembentukan citra dalam dunia bisnis telah

berkembang menjadi perhatian para produsen. Dengan memiliki citra yang

baik berarti konsumen mempunyai kesan positif terhadap suatu organisasi

atau perusahaan, sedangakan citra yang kurang baik memiliki arti bahwa

masyarakat mempunyai kesan negatif. Penelitian yang ada mengenai citra

perusahaan telah membuktikan bahwa citra bisa diukur dan diubah. Citra

terbentuk bedarsarkan informasi yang diterima oleh individu atau

sekelompok orang.

Untuk mendukung teori teori yang ada didalam penelitian, maka

penulis akan menambahkan model pembentukan citra. Dalam penelitian ini

pembentukan citra yang akan digunakan adalah dengan proses pembentukan

citra yang sesuai dengan pengertian sistem komunikasi yang dijelaskan oleh

John S Nimpoeno yang dikutip oleh soemirat dan ardianto sebagai berikut:

“Proses proses komunikasi psikodinamis yang berlangsung pada


individu konsumen berkisar antara komponen komponen persepsi, kognisi,
32

sikap konsumen terhadap produk. Keempat komponen itu diartikan sebagai


mental representation (citra) dari stimulus”. (Soemirat dan Ardianto,
2002:115).

Model Pembentukan citra

Pengalaman Mengenai Stimulus

Kognisi

Stimulus Persepsi Sikap Respon


Respon Perilaku

Motivasi

Sumber : (Soleh Soemirat, 2002).

Model pembentukan citra ini menunjukan bagaimana stimulus yang

berasal dari diorganisasikan dan memepengaruhi respon. Stimulus ataua

rangsangan yang diberikan kepada indiidu dapat diterima atau ditolak.jika

ransangan ditolak, proses selanjutnya tidak akan berjalan, hal ini bahwa

rangsangan tersebut tidak efektif mempengaruhi indiidu , karena tidak adanya

perhatian dari individu tersebut. Sebaliknya, jiak ransangan itu diterima oleh

individu, dengan demikian proses selanjutnya dapat berjalan.

Empat komponen (persepsi, kognisi, motivasi, dan sikap) diartikan

sebagai sikap individu terhadap ransangan jika stimulus mendapat perhatian

individu akan berusaha untuk mengerti ransangan tersebut:


33

a. Persepsi diartikan sebagai hasil pengalaman, terhadap unsur lingkungan

yang dikaitkan dengan suatu proses pemaknaan.

b. Kognisi diartikan suatu keyakinan diri dari individu terhadap stimulus

keyakinan ini akan timbul apabila individu harus di berikan informasi

rangsangan tersebut, sehingga individu harus diberiakn informasi yang

cukup mempengaruhi perkembangan kognisinya.

c. Motivasi yang ada akan menggerakan respons seperti yang diinginkan

oleh pemberi rangsangan motif adalah keadaan dalam pribadi seseorang

yang mendorong keinginan individu untuk melakukan kegiatan-kegiatan

tertentu guna mencapai suatu tujuan tertentu.

d. Sikap adalah kecenderungan bertindak, berpresepsi, berfikir dan merasa

dalam menghadapi objek, ide, situasi, atau nilai. Sikap bukan perilaku

tetapi merupakan kecenderungan untuk berperilaku dengan cara-cara

tertentu. Sikap mempunyai daya pendorong atau motivasi. Sikap

menentukan apakah orang harus pro atau kontra terhadap sesuatu,

menentukan apa yang disukai, diharapkan atau diminta. Sikap

mengandung aspek evaluatif yang artinya mengandung nilai

menyenangkan dan tidak menyenangkan.sikap juga dapat dirubah

(Soemirat dan Ardianto, 2002:116).

14. Jenis citra

Menurut Frank Jefkins, dalam bukunya Public Relations mengumukakan

jenis jenis citra, antara lain:


34

a. Citra bayangan (mirror image). Citra ini melekat pada orang dalam atau

anggota-anggota organisasi, biasanya adalah pimpinanya. Mengenai

anggapan pihak luar tentang organisasinya.

b. Citra yang berlaku (current image). Adalah suatu citra atau pandangan

yang dianut oleh pihak-pihak luar mengenai suatu organisasi.

c. Citra yang diharapkan (wish image). Adalah suatu citra yang diinginkan

oleh pihak manajemen.

d. Citra perusahaan (corporte image). Adalah citra dari suatu organisasi

secara keseluruhan. Jadi bukan sekedar citra atau produk dan

pelayanannya.

e. Citra majemuk (multiple image). Banyaknya jumlah pegawai (individu),

cabang, atau perwakilan dari sebuah perusahaan atau organisasi dapat

memunculkan suatu citra yang belum tentu sama dengan organisasi atau

perusahaan tersebut secar keseluruhan. (Jeffkins, 1992:17).

Frank Jefkins menyimpulkan bahwa secara umun, citra diartikan

sebagai kesan seseorang individu tentang sesuatu yang muncul sebagai hasil

dari pengetahuan dan pengalamanya, jefkins menyebut cahwa citra adalah

kesan yang diperoleh berdasarkan pengetahuan dan pengertian seseorang

tentang fakta-fakta atau kenyataan.

Citra adalah tujuan utama dan sekaligus reputasi dan prestasi yang

hendak dicapai bagi dunia public relations.pengertian citra dalah abstrak dan

tidak dapat diukur secara sistematis, tetapi wujudnya bisa dirasakan dari kasil

penilaian baik atau buruk yang diberikan oleh punlik kepada lembaga
35

tersebut. Seperti penerimaan dan tanggapan yang positif/nrgatif, yang

khususnya datang dari publik (khalayak sasaran) / masyarakat luas pada

umunya.

Oleh karena itu citra dari suatu lembaga dapat terbentuk danpada

dasarnya tidak terlepas dari bentuk kualitas jasa pelayanan yang diberikan,

nilai kepercayaan dari publik, goodwill (kemauan baik). Yang ditampilkan

oleh lembaga yang bersangkutan. Kualitas pelayanan jasa secara optimal

yang diberikan suatu organisasi kepada publiknya lambat laun citra positif

yang diharapkan akan terbentuknya. Citra juga dapat terbentuk karena adanya

rasa percaya diri dari publik, sikap yang proffesional dari suatu lembaga serta

memberikan jasa pelayanan yang baik.

Citra positif adalah citra yang tercipta apabila suatu lembaga dapat

dipercaya, professional dan dapat diandalkan. Namun kebanyakan lembaga

atau organisasi adalah essential, sukses yang berkelanjutan dalam jangka

panjang (Soemirat, 2002:11).

15. Citra Perusahaan

Citra merupakan tujuan pokok sebuah perusahaan. Terciptanya suatu

citra positif dimata khalayak tentunya akan banyak menguntungkan bagi

suatu perusahaan dan akan memberikan rasa bangga bagi para pekerjanya.

Sekarang ini banyak sekali perusahaan atau organisasi yang

memahami sekali perlunya memberi perhatian yang cukup untuk membangun

suatu citra yang menguntungkan bagi perusahaan tidak hanya melepaskan diri

terhadap terbentukya suatu kesan publik negatif. Kebanyakan perusahaan


36

meyakini bahwa citra merupakan esensial, sukses yang akan berkelanjutan

dan dalam jangka panjang (Soemirat 2002:111).

Dengan demikian apabila suatu institusi sudah mendapatkan

kepercayaan, bersikap proffesional, dan dapat memberikan pelayanan yang

baik, maka publik pun akan respek dan memberikan penilaian positif

terhadap institusi tersebut.

B. Penelitian

Peneliti mengambil beberapa penelitian yang terdahulu atau sejenis

sebagai referensi sebagai berikut:

1. “Strategi Komunikasi Humas Perum Perumnas Untuk Mempertahankan

Citra”

Secara umum dari hasil penelitian ini ditemukan bahwa sejauh ini strategi

komunikasi Perum Perumnas dalam mempertahankan citranya sebagai

kebutuhan perumahan menjadi salah satu dasar kebutuhan manusia. Karena

masih banyak faktor penghalang yang menghambat fungsi dan tugas humas k

dalam mempertahankan citra tersebut karena dirasakan belum seoptimal yang

diharapkan masyarakat selama ini (Pratiwi,2007).

2. “Strategi Public Relations Dalam Membentuk Citra Pusat Perbenjaan FX

Lifestyle X‟ntre ”

Hasil yang dilakukan menunjukan bahwa public relations cukup berhasil

dalam membentuk citra perusahaan, karena tidak ada pemberitaan negatif

baik media publik untuk fx. Tetapi Public Relations harus melahirkan
37

inovasi-inovasi lagi mengenai strategi yang akan digunakan untuk

mempertahankan citra kedepannya (Ayu,2006).

C. Kerangka Berfikir

Kerangka berfikir merupakan model konseptual tentang bagaimana teori

berhubungan dengan berbagai faktor yang telah didentifikasikan sebagai masalah

yang penting (Sugiyono, 1999:47).

Peranan Public Relations sangat penting didalam suatu perusahaan.

Fungsi Public Relations yaitu mencitrakan perusahaan atau lembaga yang

dinaunginya. Dalam menciptakan citra positif public relations menggunakan

langkah-langkah strategi. Seorang public relations harus dapat menentukan

strategi yang tepat bagi perusahaanya. Salah satu strategi yang digunakan adalah

9 steps strategic of Public Relations. Dengan berpedoman 9 steps strategi of

public relations.Strategi yang digunakan menjadi terarah dan terfokus.

Divisi public relations dari Hotel Horison sebagai salah satu unit yang

harus merancang dan melaksanakan strategi yang tepat sehingga dapat

mempertahankan citra positif di masyarakat. Citra yang dipertahankan adalah

citra perusahaan dimana tujuan utamanya adalah menciptakan citra positif, lebih

dikenal serta diterima publik, kualitas pelayanan prima, keberhasilan dalam

bidang marketing, dan berkaitan dengan tanggung jawab sosial. Dalam hal ini

public relations berupaya dan ikut tanggung jawab untuk mempertahankan citra

perusahaan.
38

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Keistimewaan bidang ilmu komunikasi adalah kita dapat memilih jenis

penelitian kualitatif dan kuantitatif, jenis penilitian yang digunakan oleh peneliti

adalah kualitatif. Penelitian kualitatif ini diharapkan mampu menghasilkan suatu

uraian mendalam mengenai kejiwaan, perilaku, sikap, kelompok, maka risetnya

dengan teknik teknik wawancara.

Penelian kualitatif bertujuan untuk mendapatkan pemahaman yang

bersifat umum terhadap kenyataan sosial dari perspektif yang partisipan.

Pemahaman tersebut tidakditentukan terlebih dahulu, tetapi diperoleh setelah

melakukan analisis terhadap kenyataan sosial yang menjadi fokus penelitian, dan

kemudian ditarik suatu kesimpulanberupa umum tentang kenyataan-kenyataan

tersebut (Ruslan, 2004:215).

Menurut Creswell (1998), pengertian penelitian kualitatif suatu proses

penelitian ilmiah yang lebih dimaksud untuk memahami masalah-masalah

manusia dalam konteks sosial dengan menciptakan gambaran menyeluruh dan

kompleks yang disajikan, melaporkan pandangan terperinci dari para sumber

informasi, serta dilakukan setting yang alamiah tanpa adanya interensi apa pun

dari penelitian (Herdiansyah, 2010:8)

Menurut strauss dan Corbin (1997), qualitatif reasearch atau penelitian

kualitatif merupakan jenis penelitian yang menghasilkan penemuan-penemuan

38
39

yang tidak dapat dicapai dengan menggunakan prosedur statistic atau secara

kuantifikasi lainnya. Penelitian kualitatif inni daot dipergunaka untuk penelitian

kehidupan masyarakat, sejarah, tingkah laku, fungsional organisasi, peristiwa

tertentu, pergerakan-pergerakan sosial dan hubungan kekerabatan dalam

kekeluargaan (Ruslan,1997:212-213).

Dalam penelitian ini penulis menggunakan pendekatan Deskriptif

kualitatif, dimana penenelitian yang dilakukan tidak menguji hipotesis tertentu

tetapi lebih menggambarkan tentang suatu keadaan, fenomena, dan gejala yang

terjadi dari subjek atau objek penelitian tersebut. Penelitian ini beraksud untuk

memahami fenomena-fenomena yang dialami oleh subjek atau objek penelitian.

B. Paradigma Penelitian

Terdapat 4 jenis paradigma penelitian yang biasa digunakan untuk

penelitian yaitu positivme, post-positivme, teori kritis, dan kontruktivisme.

Positivisme merupakan paradigma yang muncul paling awal dalam dunia

ilmu pengetahuan. Keyakinan dasar aliran ini berakar pada paham

ontologyrealism yang menyatakan bahwa (exist) realitas berada dalam kenyataan

dan berjalan sesuai dengan hukum alam (natural laws). Penelitian berupaya

mengungkap kebenaran realitass yang ada dan bagaimana realitas tersebut

senyatanya bejalan. Peneliti sebagai orang pencari kebenaran harus menanyakan

secara langsung kepada objek yang diteliti, dan sang objek dapat memberikan

jawaban langsung kepada priset yang bersangkutan.


40

Sedangkan paradigma post-positivisme adalah untuk memperbaiki

kelemahan-kelemahan positivisme yang hanya mengandalkan kemampuan

pengamatan langsung atas objek yang di teliti, Secara ontologis, cara pandang

aliran ini bersifat critical realism. Aliran ini melihat realitas sebagai hal yang

memang ada dalam kenyataan sesuai dengan hukum alam, menurut aliran ini

mustahil bagi manusia (peneliti) untuk melakukan realitas secara benar. Namun,

aliran ini menambahkan pendapatnya bahwa suatu kebenaran tidak mungkin bisa

ditangkap apabila priset berada di belakang layar tanpa terlibat dengan objeknya

secara langsung. Aliran ini menegaskan arti penting dari hubungan interaktif

antara periset dan objek yang diteliti, sepanjang dalam hubungan tersebut periset

bisa netral. Dengan cara iini tingkat subjektivitas setidaknya dapat dikurangi.

Aliran teori kritis sebenarnya tidak dapat dikatakan sebagai suatu

paradigma, akan tetapi lebih tepat disebut suatu wacana atas realitas dengan

muatan orientasi ideologi tertentu. Secara onologism cara pandangan ini sama

dengan pandangan post-postivisme, yang tidak dapat dilihat secara benar oleh

pengamatan manusia.

Paradigma penelitian yang digunakan oleh peneliti paradigma

konstruktivisme. Dalam melakukan penelitian ini peneliti melakukan pengamatan

langsung agar mengetahui bagaimana public relations hotel horison melakukan

strategi strategi public relations dalam upaya mempetahan kan citra perusahaan.

Secara ontologis, aliran ini menyatakan bahwa realitas itu ada dalam

beragam bentuk konstruksi mental yang didasarkan pada pengalaman sosial,

bersifat local dan spesifik, serta tergantung pada pihak yang melakukannya.
41

Karena itu realitas yang diamati oleh seseorang tidak bisa digeneralisasikan

kepada semua orang sebagaimana yang biasa dilakukan dikalangan positivis atau

post-positivs. Atas dasar filosofi ini, aliran ini menyatakan bahwa hubungan

epistimologis antara pengamat dan objek merupakan satu kesatuan, subjektif dan

merupakan hasil perpaduan interaksi diantara keduanya.

Secara metodologis, aliran ini menerapkan metode hermeneutika dan

dialektika dalam proses mencapai kebenaran. Metode pertama dilakukan

identifikasi kebenaran atau konstruksi pendapat orang per orang, sedangakan

metode kedua mencoba membandingkan dan menyilangkan pendapat orang per

orang yang diperoleh melalui metode pertama, untuk memperoleh suatu konsesus

kebenaran yang disepakati bersama. Dengan demikian, hasil akhir dari suatu

kebenaran merupakan perpaduan pendapat yang bersifat relative, subyektif dan

spesifik menganai hal hal tertentu.

Paradigma kontruktivisme ini memandang ilmu sosial sebagai analisis

sistematis atas „socially meaningful action’ melalui pengamatan langsung

terhadap aktor sosial dalam setting yang alamiah, agar dapat memahami dan

menafsirkan bagaimana faktor sosial menciptakan dan memelihara dunia sosial

(salim, 69-71).

C. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data merupakan langkah yang paling strategis dalam

penelitian, karena tujuan utama dari penelitian adalah mendapatkan data. Tanpa

mengetahui teknik pengumpulan data, maka peneliti tidak akan mendapatkan

data yang diperlukan.


42

Dilihat dari sumber datanya, ,aka pengsimpulan data dapat menggunakan

sumber primer dan sumber sukender. Sumber primer adalah sumber data yang

langsung memberikan data kepada pengumpul data. Sedangkan suber sekunder

merupakan sumber yang tidak langsung memberikan data kepada pengumpul

data, misalnya melalui seseorang, atau lewat buku.

Dalam penelitian ini, Penulismelakukan wawancara untuk mendapatkan

data primes. Dan untuk memperoleh data sekunder penulis melakukan seudi

pustaka melalui buku-buku, dokumen.

1. Wawancara mendalam

Wawancara merupakan alat utama dalam sebuah penelitian,kegiatan

wawancara ini secara langsung dan mendalam dengan pihak-pihak yang

berwenang terhadap permasalahan yang diteliti dengan berpegang pada

interview guide. Peneliti dapat mengajukan pertanyaan secara personal

tentang suatu topik.

Menurut Sugiono, (1999:130) :”Wawancara digunakan sebagai teknik

pengumpulan data, apabila peneliti ingin melakukan studi pendahuluan untuk

menemukan permasalahan yang harus diteliti”.

2. Studi pustaka

Studi pustaka merupakan data sekunder, yaitu data yang digunakan

didalama suatu penelitian hanya bersifat tambahan yang berguna untuk

mendukung teori yang digunakan.


43

Menurut Sutopo, (2006:31) studi pustaka adalah

“Mengumpulkan data dan teori, melalui buku-buku refrensi, jurnal


ilmiah, media massa, leaflet, bahan-bahan publikasi yang ada di
perpustakaan seta informasi non manusia sebagai penunjang
penelitian dan dipergunakan berbagai macam data dan teori yang
berupa rekaman atau catatan pada lokasi penelitian serta bahan tertulis
lainya.”

D. Teknik Analisis Data

Menurut Bodgan & Biklen (1982), teknik analisis data kualitaif adalah

upaya yang dilakukan dengan jalan bekerja dengan data, mengorganisir data,

memilah-milahnya menjadi satuan yang dapat dikelola, mensitesiskannya,

mencari dan menentukan pola, menemukan apa yang penting dan apa yang

dipelajari, dan memutuskan apa yang diceritakan kepada orang lain (Meleong,

1990:248).

Menurut Miles dan Huberman (1984), mengemukakan bahwa aktivitas

dalam analisis kualitatif dilakukan secara interaktif secara interaktif dan

berlangsung secara interaktif dan berlangsung secara terus menurus sampai

tuntas. Sehingga datanya sudah jenuh. Aktivitas dalam analisis data adalah data

reduction, data display, dan conclusion drawing atau verivication.

1. Data Reduction

Mereduksi data berarti merangkum, memilih hal hal pokok, memfokuskan

pada hal hal yang penting, dicari tema dan polanya. Dengan demikian data

yang direduksi akan memberikan gambaran lebih jelas dan mempermudah

peneliti untuk melakukan pengumpulan data selanjutnya.


44

2. Data Display

Penyajian data bisa dilakukan dalam bentuk uraian singkat, bagan, hubungan

antar kategori. Menurut Miles dan Huberman yang paling sering digunakanan

untuk menyajikan data dalam penelitian kualitatif adalah dengan teks yang

bersift naratif.

3. Conclusion Drawing atau Verification

Langkah ketiga dalam menganalisa data kualitatif menurut Miles dan

Huberman adalah penarikan kesimpulan dan verifikasi. Kesimpulan awal

yang dikemukakan masih bersifat sementara, dan akan berubah bila tidak

dikemukan bukti-bukti yang kuat yang mendukung pada tahap pengumpulan

data berikutnya (Bungin, 2003:69-71).

E. Subjek Penelitian

Subjek penelitian dari penelitian yang dilakukan oleh penulis adalah public

relations Hotel Horison dan objek penelitian adalah Hotel Horison. Penelitian

dilakukan dengan mengamati bagaimana perilaku Public Relations dalam

mempertahankan strategi yang digunakan untuk citra hotel horison bekasi.

F. Narasumber/Informan

Narasumber dari penelitian ini adalah kepala divisi public relations beserta staff

2 orang dan customer 1 orang.


45

G. Lokasi Penelitian dan Waktu Penelitian

1. Lokasi penelitian

Pelaksanaan penelitian di Hotel Horison Bekasi, Jalan KH, Noer Salim

Bekasi selatan.

2. Waktu penelitian

Pelaksanaan penelitian dimulai dari bulan April sampai Juli 2014.

H. Triangulasi

Triangulasi adalah teknik pemeriksaan keabsahan data yang

memanfaatkan sesuatu yang lain. Di luar data itu untuk keperluan pengecekan

atau sebagai pembanding terhadap data itu. Teknik triangulasi yang paling

banyak digunakan ialah pemeriksaan melalui sumber lainnya. Denzin (1978)

membedakan empat macam triangulasi sebagai tehnik pemeriksaan yang

memanfaatkan penggunaan sumber, metode, penyidik, dan teori.

Menurut Patton (1987) Triangulasi dengan sumber berarti membandingkan

dan mengecek balik derajat kepercayaan suatu informasi yang diperoleh melalui

waktu dan alat yang berbeda dalam penelian kualitatif.

Triangulasi dengan metode terdapat dua strategi, yaitu:

1. Pengecekan derajat penemuan hasil penelitian beberapa teknik pengumpulan

data.

2. Pengecekan derajat kepercayaan beberapa sumber data dengan metode yang

sama.
46

Triagulasi dengan penyidik membantu mengurangi kemelencengan dalam

pengumpulan data. Pada dasarnya penggunaan suatu tim penelitian dapat di

realisasikan dilihat dari segi teknik ini. Cara lain ialah membandingkan hasil

pekerjaan seorang dengan analis lainnya.

Triangaluasi dengan teori fakta menurut Lincolin (1981), berdasarkan

anggapan bahwa fakta tidak dapat diperiksa derajat kepercayaannya dengan satu

atau lebih teori. Dipihak lain menurut patton (1987) berpendapat lain yaitu bahwa

hal itu dapat dilaksanakan dalam hal itu dinamakanya penjelasan banding

(moleong, 1990:330-331).

Jadi triangulasi berarti cara terbaik untuk menghilangkan perbedaan-

perbedaan konstruksi kenyataan yang ada dalam konteks suatu studi sewaktu

mengumpulkan data tentang kata lain bahwa dengan trianguluasi, peneliti dapat

me-rechcek temuanya dengan jalan membandingkan dengan sumber, metode,

atau teori.

I. Subjek Penelitian

Subjek penelitian dari penelitian yang dilakukan oleh penulis adalah

public relations Hotel Horison Bapak Wira, dan objek penelitian adalah Hotel

Horison. Penelitian dilakukan dengan mengamati bagaimana perilaku public

relations dalam menetapkan strategi untuk mempertahankan citra Hotel Horison

Bekasi.
47

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Objek Penelitian

1. Sejarah singkat Hotel Horison Bekasi

Sejak didirikan pada tahun 1970, PT. METROPOLITAN

DEVELOPMENT mempunyai 52 (lima puluh dua) anak perusahaan yang

beraneka ragam. Sekarang ini lingkup bisnis dari grup metropolitan

berkembang secara profesional yang bertaraf internasional, dimana sektor

usaha yang digeluti tidak hanya di bidang properti saja melahirkan saja

melahirkan bidang industri, pariwisata, pelanggan, kesehatan dan manajemen

keuangan.

Kesuksesan grup metropolitan pada masa ini tak lain adalah karena

terjadinya kerjasama yang baik antara anak perusahaanyang salah satunya

adalah PT.METROPOLITAN LAND yang mempunyai unit usaha berupa

hotel horison dibekasi dan metropolitan mal.

Hotel pertama yang dibangun oleh Grup Metropolitan adalah Hotel

Horison jakarta 1975. Setelah itu disusul Hotel Horison Bandung pada tahun

1991, Hotel Horison Horison Bengkulu, Hotel Horison palembang, Hotel

Horison Makasar kemudian Hotel Horison Bekasi.

Hotel horison Bekasi merupakan hotel berbintang empat pertama

didaerah di Bekasi yang terletak persis bersisipan dengan Mal Metropolitan

dan berlokasi di jantung Kota Bekasi. dengan bangunan yang terdiri dari 8

47
48

lantai dengan luas keseluruhan 32.000 M2 ini beroperasi sejak 6 mei 1994

(soft opening), sedangkan peresmian operasionalnya pada tanggal 6 desember

1995.

Hotel Horison Bekasi adalah suatu hotel yang memili sistem European

Plan, karna harga kamar yang dijual tidak termasuk harga makan. Dan Hotel

Horison Bekasi memiliki jumlah kamar lebih dari 100 kamar maka hotel ini

dikategorikan sebagai hotel besar.

Tamu yang menginap di Hotel Horison Bekasi adalah kaum

pengusaha (bisinessman) jadi dapet dikategorikan menjadi hotel bisnis. Hotel

Horison Bekasi di klasifikasikan atau dikategorikan sebagai Residential

Hotel. Karena tamu yang menginap dalam jangka waktu yang lama, yaitu rata

rata 1 bulan.

Hotel Horison terletak di lokasi yang strategis di Kota Bekasi, Berada

dalam satu superblok dengan Mal Metropolitan Bekasi, persis berdampingan

dengan pintu tol barat, begitu mudah dicapai dari berbagai jalur alternatif

lainnya.

2. Fasilitas Hotel

a. Rooms

Hotel horison bekasi memiliki 5 (lima) jenis/tipe kama untuk kebutuhan

tamu yang berbeda beda. Namun fasilitas standart ada pada setiap jenis

kamar, seperti: televisi, telepon, safe deposite box, minibar dan wardrobe.
49

1) Deluxe Room

Merupakan kamar standar Hotel Horison Bekasi, terletak dari

lantai 5 hingga lantai 7. Deluxe room yang berjumlah 146 ini terdiri

dari 90 kamar yang menggunakan Twin Size Bed. Luas kamar ini

adalah kurang lebih 28 meter persegi.

Apabila tamu menghendaki extra bed tersedia juga dengan ukuran

single bed dengan tarif 200.000 selain itu tersedia juga baby

eryp/baby cott untuk tempat tidur bayi.

2) Bussines Suite

Kamar jenis ini berjumlah 5 unit yang masing-masing memiliki

Living Room dan satu Bedroom. Dengan tempat tidur ukuran double

bed. Ada 4 kamar yang menghadap ke kolam renang, pada living

roomnya dilengkapi dengan mini badroom.

3) Executive Suite

Kamar jenis ini berjumlah total 10 unit yang semuanya memiliki

dining room. Tujuh kamar diantaranya memiliki pantry yang

dilengkapi dengan microwafe oven.

Kamar kamar ini terletak dilantai 8 dengan bed ukuran double,

terdapat living room lengkap dengan sofa dan pantry serta pada

kamar mandi dilengkapi dengan bider.

4) Horison Suite

Hotel Horison bekasi hanya memilik 5 kamar jenis ini dengan

spesifikasi yang hampir sama dengan kamar jenis Executie Suite,

hanya saja kamar ini dilengkapi dengan gazebo yang lebih


50

memberikan daya tarik dan kenyamanan double, pada living roomnya

terdapat mini bathroom serta terdapat gazebo.

5) Spesial Floor

Lantai 6 dinamakan Sakura Floor yaitu lantai yang di khusus kan bagi

tamu-tamu jepang dengan dekorasi interior bernuansa jepang. Jumlah

kamar di Hotel Horison adalah 166 kamar, terdiri dari :

a) Deluxe Single (Twin Bed) = 89 kamar

b) Deluxe Double (King Size) = 57 kamar

c) Bussines suite = 5 kamar

d) Executive Suite = 10 kamar

e) Horison Suite = 5 kamar

f) Total seluruh kamar = 166 kamar

b. Restaurant

1) MALABAR Coffe Shop

Buka 24 jam menghidangkan menu istimewa ala Indonesia, Eropa,

Cina dan thailand. Restaurant ini berkapasitas 80 tempat duduk, lokasi

di lantai II.

Menyajikan makan pagi buffet, makan siang buffet , makan malam

buffet ala carte menu.

2) Putri Lounge

Buka jam : 07.00 am-11.00 pm. Para customer bisa bersantai di Putri

Lounge dan mendengarkan performance piano dengan bersantai

dengan minuman alkohol atau non alkohol dan snack.


51

c. Room Service 24 JAM

d. Business center

e. Fasilitas Olahraga

1) Kolam renang

Lokasi dilantai 4 buka jam 08.00-20.00 WIB. Fasilitasnya kolam

renang untuk dewasa, kolam untuk anak dan ruang bilas serta loker.

2) Tempat fitnees

Lokasi dilantai 4 buka jam 08.00-20.00 WIB.

f. Package

Hotel Horison memiliki Package untuk setiap Graduation, Birthday,

Coffe Break,Wedding.

g. Amala Spa

Berada di lantai 3 buka jam 09.00- 11.00 pm.

h. Vallet Parking

Kami menyediakan jasa pencarian tempat parkir dengan harga yang

terjangkau. Valet parkir tersedia di pintu masuk Hotel Horison.

i. Firs Aid Clinic

Klinik pertolongan pertama untuk pengobatan bagi para tamu Hotel

Horison.

j. Musholla

Tesedia di Basement.
52

3. VISI dan Misi Hotel Horison

a. Visi

Menjadikan Hotel Horison Bekasi sebagai hotel yang terkemuka dan

terpercaya melalui sasaran kerja dan perilaku.

Terkemuka dalam produk yang berkualitas, harga yang realatif dan

kompetitif, serah terima tepat waktu. Pelayanan konsumen yang

memuaskan, terpercaya dalam memenuhi janji, melaksanakan amanat.

b. Misi

Senantiasa bertekad memberikan produk yang bermutu tinggi guna

memenuhi harapan pelanggan melalui pengembangan sumber daya dan

Manajemen Kelas Dunia.

4. Struktur Organisasi

Kedudukan Public Relations berada di bawah Divisi Marketing

perusahaan, yang dikepalai oleh seorang Marketing Maneger yang saat ini

dijabat oleh yang dibantu oleh staf.

a. Komposisi pegawai

Benny Irnaldy : General Manager

Aisyah Harlianto : Director of sales & Marketing

Addhe Setiawan : Asst. Director 7& Marketing

Agustin W : Promotion and eksibiton Officer

WIRA : Public Relations Officer


53

b. Tugas pokok dan Fungsi Public Relations

Berdasarkan keputusan General Maneger Marketing maka tugas Public

Relations adalah:

1) Sebagai komunikator untuk membantu pihak perusahaan khususnya

manajemen dalam hal mendengarkan apa yang diinginkan dan

diharapkan oleh publik baik internal maupun ekstersnal.

2) Mengidentifikasi segala sesuatu yang berkaitan dengan opini, dan

tanggapan masyarakat terhadap Hotel Horison atau sebaliknya.

3) Menunjang aktivitas manajemen dalam mencapai tujuan bersama

yaitu mempertahankan citra Hotel Horison Bekasi.

B. Deskripsi Hasil Penelitian

Dalam suatu perusahaan peranan komunikasi itu sangat penting,

perusahaan yang selalu terjadi di lingkungan eksternal dan internal perusahaan

memerlukan adanya keharmonisan pola tindak pengelolaan komunikasi

perusahaan dengan mengedepankan peran Public Relations. Sebuah pencitraan

yang baik akan memebentuk citra positif. Berikut ini sebuah program yang dibuat

oleh:

Public Relations 4.1


Program Komunikasi Perusahaan Tahun 2014

No Kegiatan
I INTERNAL
1. Dokumentasi Foto/Video
2. Update berita terbaru di website Hotel Horison
54

II EKSTERNAL
1. Memantau berita di Media Cetak
2. Publikasi
3. Pers Media Cetak / Elektronik
a. Pelayanan Informasi
b. Peliputan acara
c. Pengaturan Wawancara
d. Pengaturan Talk Show
e. Temu Pers
f. Iklan perusahaan
g. Press Gathering / Media Gathering
h. Orientasi wartawan

I. Internal

1. Dokumentasi foto/video

Public Relations melakukan dokumentasi baik foto atau ideo

ketika melakukan kegiatan-kegiatan seperti press conference atau

peresmian tenant dan lain-lain. Hasil dari dokumentasi tersebut kemudian

diberikan kepada media untuk dipublikasikan, karena terkadang ada

beberapa kegiatan dimana Public Relations tidak mengundang media

dalam kegiatan tersebut.

2. Update berita terbaru di website Hotel Horison

Hotel Horison memiliki situs resmi yaitu www.horisonbekasi.

com Tugas Public Relations adalah meng-update event-event di website

tersebut.
55

II. Eksternal

1. Memantau Berita di media cetak

Pemantau media cetak atau yang disebut juga media Tracking

merupakan cara Public Relations Hotel Horison untuk menganalisa atau

mengindentifikasi masalah. Public Relations berlangganan media massa

cetak local sesuai kebutuhan. Staf Public Relations, mengamati dan

memantau pemberitaan media massa khussusnya yang berkaitan atau

meliputi Hotel Horison. Berita-berita tersebut difotocopy dan disebarkan

kepada manajemen dan bidang yang membutuhkan untuk ditanggapi.

2. Publikasi

Public Relations melakukan publikasi melalui berbagai media

baik cetak maupun elektronik. Public Relations menyediakan informasi

kepada media dengan harapa editor atau reporter akan menggunakan

informasi tersebut. Namun Public Relations tidak memiliki kontrol atas

berita tersebut.

Tujuan publikasi adalah untuk menginformasikan kepasa public

tentang posisi, kondisi, dan prospek perusahaan dalam meningkatkan

citranya. Dalam melakukan publikasi biasanya Public Relations Hotel

Horison memberikan siaran pers, temu pers atau berita foto kepada

media.

3. Pers Media Massa Cetak/ Elektronik

a. Pelayanan informasi

Salah satu Public Relations adalah memberikan informasi mengenai

segala hal yang berkaitan dengan perusahaan. Public Relations harus


56

pandai dalam memilah-milah jawaban atas pertanyaan yang terkadang

diluar konteks atau diluar kewenagan. Hindari berdebat dengan

media, karena hal tersebut justru akan sangat merugikan Public

Relations itu sendiri.

b. Peliputan

Public Relations mengatur peliputan yang akan dilakukan media pada

kegiatan-kegiatan Hotel Horison, media mana saja yang

diperbolehkan untuk meliput.

c. Pengaturan Wawancara

Biasanya insiatif wawancara datang dari pihak pers atau wawancara

setelah melalui perjanjian atau konfirmasi dengan nara sumbernya

atau dalam hal ini adalah Public Relations. Nara sumber tersebut

terbatas mungkin hanya satu atau dua orang saja yang dapat diminta

pendapat, komentar, keterangan, dan sebagainya tentang suatu

masalah yang sedang actual di masyarakat.

d. Pengaturan Talk Show

Penyelenggaraan talk show dapat digunakan di media radio maupun

televisi. Penetapan tema dan materi talk show dilakukan berdasarkan

situasi yang berkembang. Sebagai anstisipasi atau sesuatu sesuai

dengan program kehumasan yang telah ditetapkan. Kemudian tntukan

jadwal dan media talk show. Bila sasaran talk show adalah eksekutif

muda misalnya, sore hari hingga malam hari adalah waktu yang tepat.

Yang terakhir adalah tentukan nara sumbernya, pilihlah nara sumber


57

yang memiliki kompetisi sesuai dengan tema/materi talk show

sebelum acara talk show dilaksanakan. Berikan data dan informasi

kepada para nara sumber dan presenter untuk memperkaya

pemahaman terhadap Hotel Horison dan topic yang akan dibicarakan.

e. Temu Pers/Konferensi Pers

Konferensi Pers dilakukan untuk memberikan layan informasi yang

konkret yang tidak bisa didapatkan oleh wartawan melalui cara biasa.

Tempat konferensi pers biasanya diadakan di Hotel Horison. Public

Relations harus menentukan siapa yang akan memberikan keterangan

Pers.

f. Iklan Perusahaan

Public Relations memerlukan iklan untuk melakukan publikasi.

Memberikan informasi kepada masyarakat tentang posisi, kondisi dan

prospek perusahaan dalam meningkatkan citranya.

Materi iklan atau perwira tersebut harus mempertimbangkan

beberapa hal yaitu judul dan isi harus mencerminkan kegiatan

perusahaan, iklan tersebut mampu membangun citra perusahaan dan

yang terakhir adalah waktu pemasangan dan penayanganya. Hal

tersebut akan sangat mempengaruhi efektif atau tidaknya iklan

tersebut.

g. Press Gathering/Media Gathering

Press gathering merupakan pertemuan pers secara informal.

Khususnya untuk membina hubungan yang baik antara pihak public


58

Realations Hotel Horison dan wartawan media massa dalam suatu

acara yang non-formal seperti outbound atau olahraga.

Bentuk kontak ini lebih menekankan pendekatakan pribadi kepribasi,

sebagai upaya lebih dekat mengenal satu sama lain. Maksud dari

kegiatan ini adalah untuk membangun hubungan saling keakraban,

slaing pengertian, saling mengenal, saling mendukung dan saling

menghormati profesi satu sama lain.

h. Orientasi wartawan

Kegiatan orientasi wartawan dimaksud untuk menjaga

hubungan baik atau mempererat tali silaturahmi, memberikan

background informasi yang profosional dan lain-lain untuk

membangun dan mempertahankan citra perusahaan. Kegiatan ini

dapat juga dilakuakn untuk memberikan penjelasan tentang kondisi

perusahaan, termasuk meluruskan berita yang negatif.

Dalam melaksanakan tugasnya Public Relations jugaperlu

menjaga hubungan baik itu internal maupun eksternal. Karena tidak

mudah untuk membangun suatu reputasi dan mempertahankan nya

dilingkungan masyarakat. Apabila seorang Public Relations tidak

dapat membentuk suatu citra yang baik maka bisa dikatakan bahwa

organisasi atau perusahaan tidak dapat berjalan dengan baik karena

citra yang tidak baik. Berikut adalah bagaimana Public Relations

Hotel Horison menjaga hubungan dengan Pihak internal dan eksternal

dalam upaya menjaga citra.


59

1) Internal

Adalah hubungan dengan para karyawan “Employee

Relations” merupakan suatu kekuatan yang hidup dan dinamis.

Hubungan terpenting dalam organisasi adalah hubungan dengan

karyawan. Dalam hal ini bagian HRD sangat berperan data

menjaga hubungan antar karyawan Hotel Horison.

2) Eksternal

Eksternal Public Relations dilakukan dengan khalayak diluar

organisasi. Khalayak mana yang harus menjadi sasaran pembinaan

hubungan bergantung pada sifat dan ruang lingkup organisasi itu

sendiri. Ada beberapa khalayak yang sama-sama menjadi sasaran

kegiatan semua organisasi sehingga harus senantiasa menjalin

hubungan, yaitu:

a) Hubungan dengan customer

Hubungan dengan pelanggan harus selalu dibina. Karena

apabila pelanggan telah memberika opini publik yang positif

maka kelangsungan hidup perusahaan dapat berjalan dengan

baik pula sebabnya adanya dukungan yang baik dari

masyarakat. Dalam upayanya tersebut Public Relations

mengadakan berbagai kegiatan, seperti kegiatan seperti nonto

bersama piala dunia worl cup 2014 dan kuliner masakan di

media seperti radio atau sepanduk yang mengundang

masyarakat untuk berpratisipasi didalamnya.


60

b) Hubungan dengan Pemerintah

Hubungan dengan pemerintah saat ini Hotel Horison terus

berusaha agar terciptanya hubungan yang baik antara Hotel

Horison dengan pemerintah. Pembinaan dengan jalan

memelihara komunikasi dan banyak membantu jalanya

eksternal Public Relations. Salah satu bentuknya Hotel

Horison bekerja sama dengan pemerintahan kota Bekasi.

c) Hubungan dengan Pers Media

Menjaga hubungan dengan media atau pers merupakan salah

satu hal yang diutamakan oleh Public Relations Hotel Horison.

Karena suatu perusahaan sangat membutuhkan media, dengan

adanya media perusahaan atau organisasi dapat membentuk

opini masyarakat yang sangat berpengaruh bagi kepetingn

masyarakat. Selain itu hubungan baik yang senantiasa

terpelihara dengan media massa akan membantu lancarnya

publikasi maupun sebaliknya.

Cara Public Relations dalam menjaga hubungan

dengan pers atau media adalah mengadakan Media Gathering.

Kegiatanya bisa berupa outbound atau polah raga bersama

atau dengan memberikan sponsor untuk acara yang diadakan

wartawan.
61

Untuk mewujudkan tujuan komunikasi perusahaan, maka strategi komunikasi

perusahaan, maka strategi komunikasi perusahaan yang akan dilakukan Public

Relations Hotel Horison adalah sebai berikut:

1. Strategi Internal, terdiri atas:

a. Untuk mewujudkan tujuan perusahaan Public Relations menggunakan

strategi komunikasi secara timbal balik antara pimpinan dengan

karyawan.dengan komunikasi ini pimpinan memberikan intruksi,

petunjuk, pengarahan, informasi, penjelasan, teguran pada bawahanya.

b. Mendorong konsistensi dalam memelihara kualitas aplikasi layanan

pemenuhan kebutuhan informasi yang aplikasi layanan pemenuhan

kebutuhan informasi yang berjalan dalam perusahaan. Manajemen Public

Relations memastikan bahwa pelayanan informasi didalam perusahaan

berjalan dengan baik dan benar.

c. Memberdayakan seluruh anggota perusahaan sebagai perilaku fungsi

kehumasan perusahaan. Seluruh staf Public Relations harus ikut serta

dalam pelaksanaan kegiatan Public Relations.

d. Memanfaatkan kegiatan spiritual, budaya dan olahraga sebagai media

pelaksana komunikasi perusahaan. Contoh : kegiatan halal bihalal pada

hari-hari besar keagamaan, pelaksanaan kegiatan olahraga bersama

karyawan setiap bulannya. Kegiatan ini dapat mempererat hubungan antar

karyawan.

e. Memberdayakan media komunikasi internal. Menerbitkan media cetak

internal yang dibagikan secar gratis kepada seluruh karyawan. Hal ini
62

dapat membantu penyampaian informasi mengenai perusahaan seluruh

karyawannya.

2. Strategi External terdiri atas:

a. Gues Relations

Guest Relations adalah kegiatan membina hubungan dengan tamu dan

klien di perusahaan. Tujuannya sama yaitu untuk mewujudkan tujuan

perusahaan, yaitu mendapatkan pemasukan yang sesuai harapan dari

pelanggan dan meningkatkan citra Hotel Horison. Pastikan bahwa

perusahaan dan karyawan memahami apa tujuan untuk mendapatkan

seorang pelanggan yang setia kalau gagal mendapatkan kejelasan

tujuannya maka pencapaian menjadi tidak mungkin seorang Public

Relations di perusahaan haruslah mengenali pelanggan/tamunya secara

pribadi agar dapat memberikan pelayanan lebih personal.

b. Media promosi

Public Relations Hotel Horison melakukan berbagai aktiitas promosi dan

pemasaran untuk mendapat keuntungan bagi Hotel Horison serta

mempertahankan citra positif Hotel. Divisi Public Relations hotel ini juga

melakukan aktivitas komunikasi dalam bentuk punlikasi yang bertujuan

untuk mempulikasikan produk yang ditawarkan ataupun event yang

diselenggarakan.

Komunikasi perusahaan adalah segala bentuk penyampaian pesan

perusahaan kepada publik internal dan eksternal/tenant agar mendapatkan

pengertian dan pemahaman yang sama.


63

Tujuan komunikasi perusahaan itu sendiri adalah terwujudnya citra positif

perusahaan dan tercapainya suasana saling pengertian dan saling percaya antara

Hotel Horison dengan customer/pelanggan.

Untuk membangun pola kerja yang sistematik dan berkesinambungan,

maka setiap penyusunan program dan kegiatan komunikasi perusahaan harus

melalui tahapan yang biasa disebut sebagai proses strategis Public Relations,

yaitu:

1. Mendefinisikan masalah

2. Perencanaan dan pemograman

3. Mengambil tindakan dan berkomunikasi

4. Mengevaluasi masalah

5. Program dan kegiatan komunikasi

perusahaan yang sebagimana dimaksud harus senantiasa sejalan dengan

upaya-upaya peningkatan kinerja serta sesuai dengan situasi dan kondisi unit

setempat.

Berdasarkan data yang diperoleh peneliti dan wawancara oleh Bapak

Wira selaku Public Relations, tahapan tersebut akan dijabarkan sebagai berikut:

1. Mendefinisikan Masalah

Langkah pertama yang dilakukan adalah Public internal dan

memonitor opini public eksternal dan pihak-pihak yang terkait denga Hotel

Horison.

Cara yang dilakukan Public Relations memantau opini, sikap dan

perilaku public internal adalah dengan melakukan interal briefing, regular


64

meeting, gathering kegiatan tersebut adalah untuk mengetahui sikap

karyawan positif terhadap program/event yang akan diselenggarakan di Hotel

Horison.

Cara yang dilakukan oleh Public Relations Hotel Horison untuk

mengetahui/memonitor opini public eksternal umum dilakukan dengan cara

media tracking yaitu pemantauan pada media cetak. Public Relations

berlangganan beberapa media local seperti info bekasi, radar bekasi, suara

bekasi, Radio M2, Radio elgangga. Public Relations membaca, mengamati

dan memantau pemberitaan media cetak khususnya yang berkaitan dengan

Hotel Horison. Kemudian berita berita dikliping, dibuat resume/analisis,

kemudian dibuat rumusan dari hasil tersebut baru diketahui apa masalahnya

dan segera dicari penyelesaian dari masalah tersebut. Tujuannya adalah untuk

mengetahui sejauh mana public mengetahui Hotel Horison dan bagaimana

tanggapan media mengenai event yang diselenggarakan oleh Hotel Horison.

Hal tersebut sejalan dengan yang dilakukan oleh Public Relations

Hotel Horison Bapak Wira diwawancarai oleh Penulis:

“Cara Public Relations Hotel Horison dalam menganalisa menganalisa


situasi/menidentifikasi masalah adalah dengan melakukan media Tracking.
Public Relations Hotel Horison berlangganan media local sesuai kebuthan,
lalu diamati dan dipantau pemberitaan media khususnya yang berkaitan
dengan Hotel Horison”. (20 Juni 2014)

“Menggunakan media tracking seperti media lokal yang sudah di


monitor, dikliping, dianalisis dan diberikan ke manajemen Hotel
Horison. Terutama opini public yang negatif mengingat Hotel Horison
berhadapan dengan Hotel lainnya dan secara langsung dan tidak
langsung melakukan persaingan jadi kita manajemen harus secara
intens didalam memelihara hubungan baik dengan media pada
umumnya maupun dengan customer” (20 Juni 2014).
65

Dari pernyataan diatas dapat disimpulkan bahwa opini public untuk

menjawab pencitraan adalah :

“ Media Tracking Hotel Horison ini bisa digunakan sebagai alat untuk
melakukan monitoring didalam membangun/mempertahankan citra
Hotel Horison, hasil media tracking Hotel Horison adalah tidak ada
pemberitaan negatif baik media/public”.

2. Perencanaan dan Pemograman

Informasi yang dikumpulkan dalam langkah pertama digunakan untuk

membuat keputusan perencanaan dan pemograman.

Dalam menyusun program komunikasi perusahaan selalu berdasarkan

identifikasi masalah, identifikasi masalah yang dilakukan oleh Public

Relations secara internal briefing dan gathering. Program internal briefing

diadakan setiap sebulan sekali. Tujuana internal briefing adalah memberikan

informasi aktivitas perusahaan yang perlu diketahui oleh karyawan Hotel

Horison seperti even yang akan diselenggarakan. Selain program internal

briefing ada juga program gathering seluruh karyawan ikut terlibat agar lebih

terjalin hubungan yang harmonis antara sesama karyawan. Hotel Horison

seperti bulan januari 2014 diadakan family gathering dan outbound di

Cibubur.

Sedangkan secara eksternal program media tracking dilakukan secara

monthly pada minggu keempat. Perencanaan program untuk meningkatkan

promosi dilakukan dengan adanya advertorial/billboard.


66

Dalam menyusun program kerja perusahaan perlu memperhatikan

pengalaman dari tahun kemarin agar tidak mengulangi kesalahan yang sudah

dilakukan seperti yang dikatakan oleh Bapak Wira, yaitu:

“Cara Public Relations Hotel Horison dalam membuat bagaimana


kerja Public Relations media Tracking. Public Relations Hotel
Horison berlangganan media massa local sesuai kebutuhan program,
lalu diamati dan di pantau pemberitaan media khususnya yang
berkaitan atau meliputi Hotel Horison”.

“Public Relations Hotel Horison dalam membuat atau merencanakan


dan menetapkan program itu dihasilkan pada hasil survei dilapangan
dengan pemilihan media yang memiliki jangkauan yang lebih luas,
distribusi media yang cepat khususnya dimasyarakat kota bekasi
dengan harga yang relatif terjangkau”.

“ Media Tracking Hotel Horison in diharapkan mampu membangun


persepsi/image masyarakat pada umumnya dikota bekasi dan para
pelanggan Hotel Horison” (20 Juni 2014).

Dari pertanyaan diatas dapat disimpulkan bahwa perencanaan dan

pemograman untuk menjawab sebuah pencitraan adalah:

“Aksi dan tindakan Public Relations Hotel Horison dipantu melalui


media tracking. Distribusi media memiliki jangkauan yang luas dan
diminati oleh publik”.

3. Mengambil Tindakan dan berkomunikasi

Langkah ketiga adalah mengimplementasikan program aksi dan

komunikasi yang di desain untuk mencapai tujuan spesifik untuk masing-

masing public dalam rangka mencapai tujuan program.

Public Relations tidak hanya menangani internal saja tetapi juga

eksternal. Dilakukan pembagian tugas seperti yang bertugas untuk memebuat

dan merumuskan hasil media tracking adalah Public Relations Officer. Dan
67

yang bertugas membuat iklan atau advertorial adalah Marketing

Communications Officer.

“Staf Public Relations sangat terlibat, misalnya apabila ada sesuatu


yang ingin dikomunikasi oleh Marketing Communications harus
selalu mendapat masukan dari Public Relations”. (24 Juni 2014)
Dari pertanyaan diatas dapat disimpulkan bahwa mengambil tindakan

dan berkomunikasi untuk menjawab sebuah pencitraan adalah:

“jika ada masalah dengan Marketing Communication Hotel Horison


dalam melaksanakan tugasnya maka yang memberikan masukan atau
memberikan solusi masalah melalui Public Relations Hotel Horison.”

4. Mengevaluasi Program

Langkah terakhir dalam proses ini adalah melakukan penilaian dari

hasil dari program. Dari hasil media tracking akan dinilai apakah acara

tersebut berhasil atau tidak dan bagaiman tanggapan Public Relations dan

pers tersebut terhadap acara tersebut.

Setelah Public Relations mendapatkan laporan hasil evaluasi dari

acara tersebut, maka hasil evaluasi tersebut akan diserahkan kepada

Marketing Manager. Laporan inilah yang nantinya akan digunaan Public

Relations untuk mengidentifikasikan program komunikasi berikutnya. Seperti

yang dikatakan oleh Bapak wira, yaitu:

“Evaluasi, dari hasil Public Relations Hotel Horison yang berupa

laporan kemudian kami pertimbangkan kembali. Hasil evaluasi dijadikan

laporan kemudian kami pertimbangkan kembali tentang pro dan kontranya,

dan untuk penyusuaian kembali. Hasil evaluasi dijadikan laporan, laporan

inilah yang nantinya akan kami gunakan untuk program komunikasi


68

berikutnya. Kami sudah merasa puas etapi ada ruang perbaikan sehingga apa

yang akan kami kerjakan untuk kedepannya dapat meksimal lagi” (24 Juni

2014)

Dari pertanyaan diatas dapat disimpulkan bahwa mengevaluasi

program untuk menjawab sebuah pencitraan adalah:

“kekurangan yang ada pada Public Relations Hotel Horison bisa

diperbaiki melalui evaluasi sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai.”

Tabel 4.2
SCHEDULE KERJA Publi Relations Hotel Horisson Bekasi
Periode : Januari – Juli 2014
No Program Produk Komunikasi Waktu

1. Wedding package Printed media Januari

2. Food festival Horison Hotel Bazar Maret

3. Event Nobar piala dunia Gathering Juni - Juli

4. Event keceriaan ramadhan Bazar Juni

Sumber : Dokumen Public Relations Hotel Horison

Program program tersebut merupakan program kegiatan Hotel

Horison pada Periode januari-juli 2014. Berikut adalah penjelasan program-

program diatas:

a. Wedding package

Tujuan diadakan event ini adalah untuk agar calon pasangan pengantin

bisa membuat perencanaan dan konsultasi terkait pesta pernikahan.

Melalui event ini public relations memberikan informasi kepada


69

masyarakat bahwa di Hotel horison mengadakan promo wedding

package.

Wedding package yang di sediakan di Hotel Horison adalah Emerald

Buffet Package, Diamond Buffet Package, Sapphire Buffet Package dan

Rubby Buffet Package.

b. Food Festival Horison Hotel

Tujuan diadakan event ini adalah Hotel Horison turut meramaikan acara

peringatan HUT 17 Kota Bekasi. dengan mengadakan program bertajuk

Food Festival. Beragam makanan yang disediakan makanan tradisional

seperti pecak lele,ketupat babanci, sate lilit dll.dan event ini lebih meriah

selain makanan menyajikan permainan musik tradisional.

Acara Food Festival berjalan sukses dan sesuai direncanakan, Hasil

evaluasi event yang diselenggarakan terbilang sukses karena pengunjung

antusias dengan acara yang diselenggarakan. Tingkat kehadiran tinggi

sehingga acara dikategorikan sukses.

c. Event Nobar piala dunia

Ini merupakan tema yang diangkat oleh Hotel Horison karena pada bulan

Juni-Juli 2014 dalam menyambut piala dunia 2014. Perencanaan ini

dilakukan agar para customer hotel bisa menyaksikan nonton bersama

piala word cup 2014. Selain mengadakan nonton bersama piala dunia,

Hotel Horison mengadakan paket makanan untuk sahur di bulan

ramadhan ini.
70

Pelaksanaan acara ini terbilang sukses dilihat dari antusias para customer.

Pungunjung nobar piala dunia terbilang banyak yang menonton di Putri

Louge Hotel Horison.

d. Event keceriaan ramadhan

Dalam acara ramadhan kali ini Hotel Horison bekerja sama dengan

comunity hijabers bekasi rangkaian acara ramadhan dipersiapkan oleh

Hotel Horison kepada publik.

Seperti acara meet and great celeb, performance, ngabuburit, antraksi

bedug.penampilan yang ditunggu adalah penampilan dari ineke

koesherawati dan ustad kembar. Ineke koesherawati datang dan

memberikan informasi tentang hijab yang ia pakai.dan juga ustad kembar

yang memberi ceramah tentang ramadhan tahun ini.

Perencanaan ini dilakukan berbulan bulan sebelumnya, mencari kontak

person dari ineke koesherawati dan ustad kembar. Promo dilakukan di

radio elgangga, twiter hijabers bekasi dan spanduk.

Public Relations mengharapkan acara ini dihadiri oleh para hijabers dan

pengunjung Hotel Horison. Pelaksanaan berjalan sesuai dan sukses dan

Public Relations merencanakan tiap tahunya mengadakan event ramadhan

seperti ini dan artis yang berbeda.

C. Pembahasan

Hotel Horison mempunyai Public Relations yang membantu dalam setiap

kegiatan yang berlangsung. Menurut J.H Wright mengemukakan bahwa Public


71

Relations yang modern adalah suatu rencana kebijaksanaan dan kepemimpinan

yang akan menanamkan kepercayaan publik dan menambah pengertian mereka

(Abdurrachman, 2000:26).

Humas pada intinya senantiasa berkenan dengan kegiatan penciptaan

pemahaman melalui pengetahuan, dan melalui kegiatan-kegiatan tersebut

diharapkan akan muncul suatu dampak yakni perubahan yang positif

(Morissan, 2008 :8).

Public Relations membuat kegiatan Internal maupun Eksternal di Hotel

Horison yang berkaitan dengan kegiatan Public Relations harus dikerahkan

kedalam dan keluar. Kegiatan-kegiatan yag ditujukan kedalam disebut Internal.

Public Relations dan kegiatan-kegiatan yang ditujukan keluar disebut External

Public Relations.

1. Internal Public Relations

Yang dimaksud dengan internal Public Relations adalah bahwa seorang

Public Relations itu harus mengadakan hubungan dengan para karyawannya.

Seperti seorang pemimpin harus berkomunikasi langsung dengan

karyawannya.

2. External Public Relations

Berbeda dengan internal Public Reltions, external Public Relations dilakukan

dengan khalayak diluar organisasi. Ada beberapa khalayak yang menjadi

sasaran kegiatan semua organisasi sehingga harus senantiasa menjalin

hubungan, yaitu:
72

1. Hubungan dengan para customer atau pelanggan

Hubungan dengan customer senantiasa perlu dipelihara dan dibina

karena Hubungan dengan pelanggan harus selalu dibina. Karena apabila

pelanggan telah memberikan opini publik yang positif maka

kelangsungan hidup perusahaan dapat berjalan dengan baik pula

sebabnya adanya dukungan yang baik dari customer.

2. Hubungan dengan jawatan pemerintahan ( Goverment Relations)

Pembinaan hubungan dengan jalan memelihara komunikasi akan banyak

membantu lancarnya ekstenal public relations. Komunikasi dengan

oimoinan jawatan dapat dilakukan dengan mengirimkan surat ucapan

selamat bila instasi dengan bersangkutan berulang tahun, mengadakan

olah raga bersama, dll.

3. Hubungan dengan Pers/Media (Press Relations)

Hubungan baik senantiasa terpelihara dengan media massa akan

membantu lancarnya publikasi, press Release yang dikirimkan kepada

Media massa dengan permintaan untuk disiarkan mungkin diprioritaskan

bila sejak sebelumnya sudah dibina dengan baik (Effendy, 2003:135)

Dan dalam sebauah Public Relations harus memiliki strategi agar sebuah

rencana dapa berjalan sesuai tujuan. Hotel Horison memiliki Strategi Public

Relations yang dirancang untuk mencapai suatu tujuan tertentu.tujuan tersebut

diarahkan kepada pihak internal dan eksternal. Menurut Scott M. Cultip proses

perencanaan strategis Public Relations dibagi menjadi 4 langkah, yaitu:


73

1. Mendefinisikan problem

Pada tahap ini mencakup penyelidikan dan memantau pengetahuan, opini

sikap dan perilaku pihak-pihak yang terkait dan dipengaruhi oleh tindakan

dan kebijakan organisasi. Fungsi ini menyediakan dasar untuk semua langkah

dalam proses pemecahan masalah dengan menentukan “ apa yang terjadi?”

2. Perencanaan dan Pemograman

Infomasi yang telah dikumpulkan pada langkah pertama digunakan untuk

membuat keputusan tentang program publik, strategi tujuan, tindakan dan

komunikasi, taktik dan sasaran. Langkah ini akan mempertimbangkan temuan

dari langkah kedua ini akan menjawab pertanyaan “Berdasarkan apa kita tau

tentang situasi, dan apa yang harus kita lakukan atau apa yang harus kita

ubah?”

3. Mengambil Tindakan dan Berkomunikasi

Langkah ketiga adalah mengimplementasikan program komunikasi yang di

design untuk mencapai tujuan spesifik untuk masing masing Public Relations

dalam rangka mencapai tujuan program. Pernyataan dalam langkah ini adalah

“siapa yang harus melakukan dan menyampaikannya, dan kapan dimana dan

bagaiman caranya?”

4. Mengevaluasi Program

Langkah Terakhir dalam proses ini adalah melakukan penilaian atas

persiapan, implementasi dan hasil dari program. Penyusuaian akan dilakukan

sembari program diimplementasikan dan didasarkan pada evaluasi atas

umpan balik tentang bagaimana program itu berhasil atau tidak. Program
74

akan dilanjutkan atau diberhentikan setelah menjawab pertanyaan “

Bagaiman keadaan kita sekarang atau seberapa baik langkah yang kita

lakukan?” (Cultip,2006:365)

Scott M. Cultip dan Allen H. Center menggambarkan 4 proses langkah

perencanaan strategis Public Relations sebagai berikut:

4. mengevaluasi 1. Mendefisikan
program Problem PR

“seberapa baik langkah “Apa yang sedang terjadi”


yang telah kita lakukan”. Analisis situasi
penilaian
Implementasi Strategi
“Bagaimana kita “Apa yang harus kita lakukan
melakukannya dan dan katakan dan mengapa?”
kapan kita akan
mengatakanya”
3. mengambil 2. perencanaan dan
tindakan dan pemograman
berkomunikasi

Sumber: Scoot M. Cultip (2006:366)

Analisis data berdasarkan hasil wawancara dengan Public Relations Hotel

Horison diperleh pernyataan-pernyataan yang merujuk kepada teori yang

digunakan didalam penelitan teori 4 proses langkah perencanaan strategis Public

Relations sebagai berikut:

1. Mendifinisikan Program

“Cara Public Relations Hotel Horison dalam menganalisa situasi/

menidentifikasi masalah adalah dengan melakukan media tracking. Public


75

Relations Hotel Horison berlangganan media local sesuai kebutuhan, lalu

diamati dan dipantau media khususnya yang berkaitan dengan Hotel

Horison”

‘Menggunakan media Tracking seperti media lokal yang sudah di monitor,

dianalisis dan diberikan sinopsisnya serta saran-saran untuk disampaikan ke

manajemen Hotel Horison. Terutama opini publik yang negatif mengingat

Hotel Horison dengan Hotel lainnya dengan secara tidak langsung

melakukan persaingan. Jadi manajemen harus secara intens disalam

memelihara hubungan baik dengan media pada umunya maupun customer.

(24 Juni 2014)

Dari pertanyaan diatas dapat disimpulkan bahwa mendefinisikan masalah

untuk menjawab sebuah pencitraan adalah “media tracking Hotel Horisong

ini bisa digunakan sebagai alat untuk melakukan monitoring didalam

membangun/mempertanhankan citra Hotel Horison”.

2. Perencanaan dan Pemograman

“Cara Public Relations Hotel Horison dalam membuat bagaiman kerja

Public Relations media tracking. Public Relations Hotel Horison

berlangganan media massa local sesuai kebutuhan progam, lalu diamati dan

dipantau pemberitaan media khususnya yang berkaitan atau meliputi Hotel

Horison”.

“Public Relations Hotel Horison dalam membuat atau merencanakan dan

menetapkan program itu dihasilkan pada hasil survei dilapangan dengan

pemilihan media yang memiliki jangkauan yang lebih luas, distribusi media
76

yang cepat khususnya dimasyarakat Kota Bekasi dengan harga yang relatif

terjangkau.”

“Media tracking Hotel Horison ini diharapkan mampu membangun persepsi/

image masyarakat pada umumnya dikota Bekasi dan pelanggan” (24 Juni

2014)

Dari pernyataan diatas dapat disimpulkan bahwa perencanaan dan

pemograman untuk menjawab sebuah pencitraan adalah:

“Aksi dan tindakan Public Relations Hotel Horison Hotel Horison dipantau

melalui media tracking. Distribusi media memiliki jangkauan yang luas dan

diminati oleh publik.”

3. Mengambil tindakan dan berkomunikasi

“Staf Public Relations sangat terlibat, misalnya apabila ada sesuatu yang

ingin dikomunikasi oleh Marketing Communications harus selalu mendapat

masukan dari Public Relations”.

“Pencitraan yang paling bertanggung jawab sebenarnya tidak hanya Public

Relations.

“pencitraan yang paling bertanggung jawab sebenernya tidak hanya Public

Relations tetapi CO atau Pimpinan Hotel itu sangat berperan didalam

mencitrakan Hotel Horison “ ( 02 juli 2014)

Dari penyataan diatas dapat disimpulkan bahwa perencanaan dan

pemograman untuk menjawab sebuah pencitraan adalah :

“jika ada masalah dengan Marketing Communication Hotel Horison dalam

melaksanakan tugasnya maka yang memberikan masukan atau memberikan

solusi masalah melalui Public Relations Officer Hotel Horison.”


77

4. Mengevaluasi program

“Evaluasi, dari hasil evaluasi Public Relations Hotel Horison yang berupa

laporan kemudian kami pertimbangkan kembali tentang pro dan kontranya,

dan untuk penyusuaian kembali. Hasil evaluasi dijadikan laporan, laporan

inilah yang nantinya akan kami gunakan untuk program komunikasi

berikutnya. Kami sudah merasa puas tetapi ada ruang untuk perbaikan

sehingga apa yang akan kami kerjakan untuk kedepannya dapat lebih

maksimal lagi.”

“Bahwa program-program yang digunakan untuk mencitrakan Hotel Horison

ini dikomunikasikan dilingkungan internal maupun eksternal. Dilingkungan

internal dengan melakukan pembuatan realeese tentang program. Apabila

program itu memperoleh tanggapan yang negatif dari publik media/internal

maka program itu tidak akan lanjuti untuk dilaksanakan sehubungan dengan

hal tersebut Hotel Horison berpartisipasi melalui kegiatan kegiatan hari-hari

besar nasional dalam rangka mencitrakan dengan melibatkan publik media

dan publik pengunjung sebagimana di agendakan pada schedule yang ada

pada publiclic Relations Hotel Horison” (02 Juli 2014).

Dari pernyataan diatas dapat disimpulkan bahwa mengevaluasi program

untuk menjawab sebuah pencitraan adalah:

“kekurangan yang ada Public Relations Hotel Horison bisa diperbaiki

melalui evaluasi sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai.”


78

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan dari hasil penelitian dan pembahasan yang telah diuraikan

Bab IV diuraikan pada Bab IV mengenai strategi Komunikasi Public Relations

Hotel Horison Bekasi untuk mempertahankan Citra, maka dapa ditarik

kesimpulan bahwa Hotel Horison sebagai berikut:

1. Sebagai penyedia Hotel yang berkualitas, Hotel Horison Bekasi

mempertahankan citra yang sudah ada yaitu dengan memberikan pelayanan

kualitas produk yang terbaik untuk tetap dapat mempertahankan adanya

kepercayaan dari khalayak. Diarahkan pada peningkatan citra perusahaan

yang positif sebagai perusahaan pembangunan hotel yang berkualitas,

terpercaya, kredibel dan menjadi perusahaan yang sehat, efisien, dan

produktif untuk mencapai visi Hotel Horison sebagai pelaku utama penyedia.

2. Strategi yang digunakan oleh Public Relations untuk mempertahankan

citranya adalah media gathering, media tracking,sponsorship dan iklan.

3. Public Relations Hotel Horison menggunakan 4 proses langkah strategi

Public Relations yaitu 1. Mendefinisikan masalah, 2. Perencanaan dan

pemograman 3.mengambil tindakan dan komunikasi, 4. Mengevaluasi

program.

78
79
79

B. Saran

1. Secara Teoritis

Penulis memiliki saran yaitu bagi para mahasiswa yang ingin melakukan

penelitian sejenis ini harus dapat lebih memperhatikan strategi yang

digunakan oleh perusahaan agar mengetahui apakah sudah sesuai dengan

tujuan perusahaan.

2. Secara Praktis

Kepada perusahaan yang menggunakan strategi Public Relations harus sesuai

dengan teori yang ada dengan prinsip-prinsip humas.


80

Hasil Wawancara dengan Public Relations Hotel Horison

Bapak Wira pada tanggal 18 July 2014

A. Mendefinisikan Masalah
1. Bagaimana cara Public Relations Hotel Horison menganalisa situasi/
mendidentifikasi masalah ?
Cara Public Relations dalam menganalisa situasi adalah melakukan media
tracking atau pemantau dari media. Public Relations berlangganan media
massa cetak lokal sesuai kebutuhan, lalu diamati dan dipantau pemberitaan
media khususnya yang berkaitan atau meliputi Hotel Horison.

2. Masalah apa yang terjadi pada strategi Public Relations pada januari
2014- july 2014?
Masalah pada periode tersebut tidak ada karena kami selalu berusaha
mengatisipasi masalah yang ada. Jika terjadi masalah di Hotel Horison kami
akan berusa menanggulangi dengan baik.

3. Apa saja kelemahan dan kelebihan Public Relations pada periode


tersebut?
Kelemahan Public Relations pada periode tersebut tidak ada, kelebihan
Public Relationd pada periode tersebut adalah pelanggan Hotel Horison dapat
ikut serta dalam kegiatan Hotel Horison dalam event yang diadakan di Hotel
Horison.

4. Siapa sasaran interna dan eksternal Public Relations Hotel Horison?


Sasaran Internal ialah karyawan-karyawan Hotel Horison, sedangkan
eksternal ialah media, customer Hotel dan masyarakat.

B. Perencanaan dan pemograman


1. Faktor-faktor apa saja yang perlu diperhatikan Public Relations Hotel
Horison dalam merumuskan/ merencanakan program komunikasi
perusahaan?
Dalam menyusun atau merencanakan Program komunikasi kami
memperhatikan pengalaman dari tahun sebelumnya dan merumuskn rencana
kerja yang akan dilakukan kedepannya.
81

2. Strategi apa yang digunakan Public Relations Hotel Horison selama ini
dalam membentuk citra?
a. Media Gathering
b. Konferensi Pers
c. Sponsorship
d. Iklan
e. CSR (Corporate Socia Responsibility)

C. Mengambil tindakan dan berkomunikasi


1. Dalam melakukan program komunikasi sejauh mana keterlinatan staf
Public Relations?
Staf Public Relations sangat terlibat , misalnya apabila ada sesuatu yang ingin
dikomunikasikan oleh Marketing Communications harus selalu mendapat
masukan dari Public Relations.

2. Apa Saja Hambatan yang dialami Public Relations?


Tidak ada hambatan yang berarti karena semua bisa diatasi dengan baik,
Public Relations selalu berusaha mengantisipasi asalah agar tidak menjadi
hambatan bagi kami.

D. Evaluasi Program
1. Apakah selalu dilakukan tentang Program Komunikasi?
Tentu saja harus dilakukan evaluasi, dari hasil evaluasi yang berupa laporan
kemudian kami pertimbangkan kembali tentang pro dan kontranya, untuk
program omunikasi berikutnya tentu harus ada peningkatan

2. Bagaiman Public Relations menjaga hubungan komunikasi dengan


karyawan, masyarakat, pers dan pemerintah?
a. Karyawan : Dibantu oleh bagian HRD
b. Masyarakat : Talkshow, event, dan dibantu oleh media
c. Pers : Media ggathering, sponsorship
d. Pemerintah : hubungan dengan media ini sedang berusaha kami
tingkatkan

3. Apakah Puliic Relations sudah merasa puas dengan strategi yang


digunakan oleh PR sudah tepat dalam mempertahankan citra?
Kami sudah merasa puasa tetapi masih harus ada perbaikan lagi sehinggan
apa yang kami kerjakan untuk kedepannya bisa lebih memuaskan para
pelanggan kami.
82

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

DATA DIRI

Nama Lengkap : Zuzanna Oktaviani Bussert

Tempat/Tanggal Lahir : Jakarta, 20 0ktober 1990

Alamat : Taman Villa Baru Blok C No 4

Kewarganegaraan : Indonesia

Jenis Kelamin : Perempuan

Telepon : 081381132279

PENDIDIKAN

1996-2002 : SD AL-AZHAR KEMAN PRATAMA BEKASI

2002-2005 : SMP Islam Al-Azhar 9 kemang pratama

2005-2008 : SMA Islam Al-Azhar 9 Kemang Pratama

2008-2014 : Universitas Prof.Dr.Moestopo (Beragama)

Anda mungkin juga menyukai