Anda di halaman 1dari 29

LAPORAN MERDEKA BELAJAR KAMPUS MERDEKA

(MBKM) RISET

LAPORAN LENGKAP

MUSLIMIN MAHDA

JURUSAN BUDIDAYA PERTANIAN


PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS TADULAKO
PALU
2022

i
LAPORAN MERDEKA BELAJAR KAMPUS MERDEKA
(MBKM) RISET

LAPORAN LENGKAP

Disusun sebagai salah satu syarat untuk menyelesaiakan


Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) Riset
Pada Fakultas Pertanian universitas Tadulako

MUSLIMIN MAHDA
E28119224

JURUSAN BUDIDAYA PERTANIAN


PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS TADULAKO
PALU
2022

ii
LEMBAR PENGESAHAN LAPORAN PELAKSANAAN
MBKM-RISET

Instansi/Lokasi : Tendeadongi, Kecamatan Pamona Utara, Kabupaten Poso


Nama : Muslimin Mahda
Stambuk : E28119224
Program studi : Agroteknologi

Palu, Desember 2022

Menyetujui,

Pembimbing I Pembimbing II

Dr. Ir. Enny Adelina, M.P Jeki, S.P, M.Sc


NIP. 19631023198803 2 001 NIP. 19861009201504 1 002

Di sahkan oleh,
Koordinator Program Studi Agroteknologi Fakultas
Pertanian Universitas Tadulako

Dr. Irwan Lakani, S.P., M.Si


NIP. 19701015 200012 1 001

iii
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah memberikan

rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan

laporan MBKM Riset Universitas Tadulako Fakultas Pertanian, ini dapat

terlaksana dengan baik karena berkat bantuan pembimbing dan kerjasama dari

berbagai pihak. Oleh Karena itu, Ucapan terimakasih penulis sampaikan kepada :

1. Dr. Ir. Enny Adelina, M.P. Selaku dosen Pembimbing 1 yang telah

membimbing selama pelaksanaan kegiatan MBKM Riset

2. Jeki, S.P, M.Sc. Selaku dosen Pembimbing 2 yang telah membimbing

selama pelaksanaan kegiatan MBKM Riset

3. Bapak/ibu dan Saudara/Saudari yang secara langsung maupun tidak

langsung maupun tidak langsung membantu dan memberikan dukungan

selama pelaksanan MBKM Riset

4. Kabupaten Poso yang telah bekerjasama dan memberikan dukungan selama

kegiatan MBKM Riset

Penulis menyadari bahwa masih terdapat banyak kekurangan dalam

penyusunan laporan MBKM Riset ini. Oleh karena itu, penulis mengharapkan

saran dan kritik untuk perbaikan. Semog Laporan MBKM Riset ini dapat

bermanfaat bagi para pembaca.

Palu, Desember 2022

Penulis

iv
DAFTAR ISI

Halaman

SAMPUL..................................................................................................... ii
LEMBAR PENGESAHAN....................................................................... iii
KATA PENGANTAR................................................................................ iv
DAFTAR ISI............................................................................................... v
DAFTAR GAMBAR.................................................................................. vi
DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................. vii

BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang.......................................................................... 1
1.2 Tujuan....................................................................................... 2
1.3 Manfaat..................................................................................... 3

BAB II MITRA MBKM


2.1 Profil Desa................................................................................ 4
2.2 Profil Mitra (Yayasan)............................................................. 5

BAB III METODE PELAKSANAAN


3.1 Waktu dan Tempat................................................................... 8
3.2 Program Kerja........................................................................... 8
3.3 Pelaksaan kegiatan ................................................................... 8

BAB IV HASIL
4.1 Hasil Yang Diperoleh................................................................ 10
4.2 Hambatan Pelaksanaan.............................................................. 18

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN


5.1 Kesimpulan............................................................................... 19
5.2 Saran.......................................................................................... 20

DAFTAR PUSTAKA................................................................................. 21
LAMPIRAN................................................................................................ 22

v
DAFTAR GAMBAR

No. Halaman

1. Peta Lokasi Kecamatan Pamona Utara, Kabupaten Poso................... 4


2. Pembekalan dan Pembimbingan MBKM RISET............................... 9
3. Ko-Kurikuler...................................................................................... 11
4. Seminar .............................................................................................. 12
5. Skripsi ................................................................................................ 13
6. Kewirausahaan ................................................................................... 14
7. Kajian Lingkungan Hidup.................................................................. 15
8. Pengendalian Mutu Hasil Pertanian................................................... 16
9. KKN.................................................................................................... 17

vi
DAFTAR LAMPIRAN

No. Halaman

1. Dokumentasi Kegiatan..................................................................... 22

vii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pendidikan tinggi sebagai pencetak SDM unggul ikut bertanggung jawab

dalam menyiapkan SDM yang dibutuhkan. Dalam rangka merespon kualifikasi

SDM pembangunan yang memenuhi kebutuhan pasar tenaga kerja di era

perubahan cepat ini, maka Kemendikbud telah mengeluarkan Permendikbud No.

3 Tahun 2020, tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi, dan di pasal 15

terdapat Progam yang menegaskan bahwa mahasiswa memiliki hak belajar di

program studi lain di PT yang sama, atau di PT yang lain baik di program studi

yang sama atau berbeda, dan di luar kampus pada lembaga non PT atau dengan

istilah lain Merdeka Belajar-Kampus Merdeka (MBKM).

Program Merdeka - Belajar Kampus Merdeka adalah program Kementerian

Pendidikan dan Kebudayaan yang bertujuan untuk memperkuat kompetensi

lulusan, mendorong mahasiswa untuk menguasai berbagai keilmuan yang berguna

untuk memasuki dunia kerja dan memberikan kesempatan bagi mahasiswa untuk

memilih mata kuliah yang akan mereka ambil.

Permendikbud No. 3 tahun 2020 sangat mengakomodir tuntutan

penyesuaian kualitas SDM, sehingga salah satu program Merdeka Belajar-

Kampus Merdeka yaitu memberi hak belajar mahasiswa di luar kampus untuk

mengoptimalkan kemampuan hard-skill dan soft-skill menjadi sangat tepat. Salah

satu kegiatan mahasiswa belajar di luar kampus adalah MBKM RISET. Konsep

MBKM RISET mengacu pada Permendikbud Nomor 3 Tahun 2020 tentang

1
Standar Nasional Pendidikan Tinggi, pilar ke empat, yaitu hak mahasiswa belajar

tiga semester di luar program studi. Satu semester MBKM RISET memiliki bobot

20 sks.

Program penelitian/Riset merupakan salah satu bentuk kegiatan

pembelajaran sesuai dengan Permendikbud Nomor 3 Tahun 2020 Pasal 15 ayat 1.

Penelitian/Riset memberikan kesempatan kepada mahasiswa meningkatkan

kapasitas, peran, dan partisipasi dalam kegiatan meneliti, terutama untuk

membuat dan mengembangkan rekam jejak yang cukup dan sesuai dengan

kompetensi yang dimiliki. 

Melalui kegiatan penelitian yang merupakan salah satu program Merdeka

Belajar Kampus Merdeka (MBKM) , mahasiswa dapat membangun keterampilan

berpikir kritis dan penyelesaian masalah (problem solving). Dua kompetensi ini

yang sangat dibutuhkan untuk berbagai rumpun keilmuan pada jenjang

pendidikan tinggi. Dengan kemampuan berpikir kritis dan penyelesaian masalah,

mahasiswa akan lebih mendalami, memahami, dan mampu melakukan Riset

dengan baik. Sehingga tercapainya penelitian yang di ingankan dan sesuai dengan

hasil yang dicapai untuk kepentingan masyarakat serta tugas akhir.

1.2 Tujuan

a. Membantu menemukenali potensi, masalah dan solusi yang bersifat spesifik

di masyarakat, serta membantu desa dalam merumuskan program untuk

meningkatkan kesejahteraan masyarakat/kelompok sasaran.

2
b. Mengasah softskill kemitraan, kerjasama tim lintas disiplin/keilmuan (lintas

kompetensi), dan leadership mahasiswa dalam mengelola program bersama

non PT.

c. Meningkatkan kemampuan meneliti mahasiswa melalui pembimbingan

langsung oleh peneliti di lembaga atau laboratorium pusat penelitian/riset.

d. Memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk memanfaatkan ilmu

pengetahuan, teknologi dan keterampilan yang dimilikinya bekerjasama

dengan banyak pemangku kepentingan di lapangan

e. Memfasilitasi mahasiswa mengembangkan potensinya sesuai dengan minat

dan bakatnya

1.3 Manfaat

a. Terasahnya kemampuan soft dan hard skill mahasiswa.

b. Terasahnya keterampilan mahasiswa dalam merencanakan dan

mengeksekusi program

c. Menghasilkan publikasi ilmiah dan memperoleh hak kekayaan intektual

d. Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan Penelitian/Riset yang dapat

diaplikasikan dalam penyelesaian skripsi.

e. Terlatihnya mahasiswa menjadi penggerak masyarakat.

3
BAB II
MITRA MBKM

2.1 Profil Desa

Gambar 1. Peta Lokasi Kecematan Pamona Utara

Tendeadongi adalah salah satu desa/kelurahan di Kecamatan Pamona Utara,

Kabupaten Poso, Provinsi Sulawesi Tengah. Tendeadongi mempunyai kode

wilayah menurut kemendagri 72.02.27.1010. Sedangkan kodeposnya adalah

94667.

Secara letak geografis, batas administrasi Kecamatan Pamona Utara adalah

sebagai berikut :

 Sebelah Utara berbatasan dengan Kec. Lage,

 Sebelah Selatan berbatasan dengan Kec. Pamona Puselemba,

 Sebelah Timur berbatasan denganKec. Pamona Timur,

 Sebelah Barat berbatasan dengan Kec. Lore Selatan

Secara administratif wilayah kecamatan Pamona Utara terdiri dari 10

Desa/kelurahan yaitu, Petirodongi, Tendeadongi, Sawidago, Saojo, Uelincu,

Sulewana, Lena, Sangira, Kuku, dan Panjoka. Wilayah kecamatan Pamona Utara

terbagi menjadi 7 Desa, 3 kelurahan, 15 dusun dan 11 RW, 79 RT. dan

4
berdasarkan klasifikasi desa/kelurahan, terdapat 3desa/kelurahan yang tergolong

desa swakarya dan 7desa/kelurahan yang tergolong desa/kelurahan swasembada.

Secara topografi berdasarkan elevasi, bahwa Kecamatan Pamona Utara pada

umumnya daerah perbukitan dan terletak rata-rata pada ketinggian 600

meter diatas permukaan air laut. Jumlah Penduduk di kecamatan Pamona

Utara berdasarkan data BPS tahun 2015 sebesar 13.160 jiwa, rumah tangga

(BPS, 2016).

2.2 Profil Mitra

1. Sejarah Kelompok Tani di Indonesia

Kelompok tani adalah beberapa orang petani atau peternak yang

menghimpun diri dalam suatu kelompok karena memiliki keserasian dalam

tujuan, motif, dan minat. Kelompok tani dibentuk berdasarkan surat keputusan

dan dibentuk dengan tujuan sebagai wadah komunikasi antar petani.

Fungsi kelompok tani adalah:

a. Menciptakan tata cara penggunaan sumber daya yang ada

b. Sebagai media atau alat pembangunan.

c. Membangun kesadaran anggota petani untuk menjalankan mandat yang

diamanatkan oleh kelompok.

Pemberdayaan kelompok tani merupakan sebuah model pemberdayaan yang

arah pembangunan berpihak pada rakyat. Kelompok tani pada dasarnya 5 sebagai

pelaku utama pembangunan di pedesaan. Kelompok tani dapat memainkan peran

tunggal maupun ganda, seperti penyediaan usaha tani, penyediaan air irigasi,

5
penyediaan modal, penyediaan informasi, serta pemasaran hasil secara kolektif.

Dalam hal ini peran kelompok tani merupakan gambaran tentang kegiatan-

kegiatan kelompok tani yang yang dikelola berdasarkan persetujuan

anggotanya. Kegiatan – kegiatan tersebut dapat berdasarkan jenis usaha, atau

unsur-unsur subsistem agribisnis, seperti pengadaan sarana produksi,

pemasaran, dan sebagainya. Pemilihan kegiatan kelompok tani ini berdasarkan

pada kesamaan kepentingan, sumber daya alam, sosial ekonomi dan lain

sebagainya (Santosa, I. 2004).

Keberadaan kelompok tani di Indonesia telah lama ada sebagai lembaga

komunikasi antar petani dalam menjalankan aktivitasnya. Berikut akan dibahas

perkembangan kelompok tani berdasarkan perannya yang telah mengalami

dinamika seiring dengan perubahan rezim pemerintahan. Secara teoritis,

kelompok tani diartikan sebagai kumpulan petani yang terikat secara informal atas

dasar keserasian dan kepentingan bersama dalam usahatani. Kementerian

Pertanian mendefinisikan kelompok tani sebagai kumpulan

petani/peternak/pekebun yang dibentuk atas dasar kesamaan kepentingan,

kesamaan kondisi lingkungan (sosial, ekonomi, sumber daya) dan keakraban

untuk meningkatkan dan mengembangkan usaha anggota. Idealnya, kelompok

tani dibentuk oleh dan untuk petani, guna mengatasi masalah bersama dalam

usahatani serta menguatkan posisi tawar petani, baik dalam pasar sarana maupun

pasar produk pertanian. Organisasinya bersifat non-formal, namun dapat 6

dikatakan kuat, karena dilandasi kesadaran bersama dan azas kekeluargaan

(Kutsiyah et al., 2009).

6
2. Kelompok Tani Gabungan Lestari

Kelompok Tani Lestari merupakan Kelompok Tani Yang berdiri pada tahun

1985 yang merupakan kelompok tani pertama yang berdiri di desa Tendeadongi

tersebut, yang mana kelompok tani ini didirikan berdasarkan usul dari pemerintah

dengan maksud agar lebih mudah dan lebih terorganisir dalam mengelola hasil-

hasil dari produk pertanian yang dibudidayakan. Kelompok tani ini berada

Kelompok tani terletak di desa Tendeadongi di Kabupaten Poso, Kecamatan

Pamona, Utara dan diresmikan oleh penyuluh Lapangan dari Balai Penyuluhan

Pertanian, Kecamatan Pamona, Pada tahun 2013, Kelompok tani ini merupakan

gabungan kelompok tani yang memilki pengurus di Ketua oleh N. Timbalino,

Sekertaris A. Bungkundapu, dan Bendahara M. Laganda yang memiliki 12 jumlah

gabungan kelompok tani.

12 Kelompok tani dengan berjumlahkan masing-masing poktan sebagai

berikut: Poktan Sukma sebanyak 37 orang, Poktan Karya Tani sebanyak 30 orang,

Poktan Binatani Tondo sebanyak 28 orang, Poktan Posea sebanyak 20 orang,

Poktan Marantole sebanyak 19 orang, Poktan Pangkula sebanyak 25 orang,

Poktan KWT Sawi sebanyak 15 orang, Poktan KWT Semangka sebanyak 15

orang, Poktan Rumongi sebanyak 13 orang, Poktan Harmoni sebanyak 18 orang,

Poktan Sesedongi sebanyak 23 orang, Poktan Lane Jaya sebanyak 17 orang.

Adapun gabungan dari semua anggota kelompok tani tersebut yang berada di

Kelurahan Tendeadongi yang dikenal dengan sebutan Gapoktan Lestari.

7
BAB III
METODE PELAKSAAN

3.1 Waktu dan Tempat

Kegiatan RISET-MBKM (Merdeka Belajar Kampus Merdeka) dilaksanakan

pada tanggal 01 September 2022 sampai 31 Desember 2022. Pelaksanaan RISET-

MBKM di tempatkan di desa Sangele, Tentena, Kecamatan Pamona Pusaleba.

Desa Sawidago, Tendeadongi Kecamatan Pamona Utara Kabupaten Poso

Sulawesi Tengah.

3.2 Program Kerja

Ibu Dr.Ir.Enny Adelina, M.P membangun kerja sama dengan mahasiswa

yang melaksanakan Riset Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM), dan

kelompok tani Kabupaten Poso Desa Sangele, Tentena, sawidago dan

Tendeadongi untuk mendukung kegiatan penelitian manggis.

3.4 Pelaksanaan Kegiatan

1. Pembekalan dan Pembibingan Riset

Pada tanggal 06 agustus 2022 dilakukan pembekalan dan pembibingan riset

secara offline, selama pembekalan serta pembimbingan dilakukan bersama Ibu

Dr.ir Enny Adelina, M.P dan Bapak Jeki M.Sc di laboratium ilmu benih. Serta

pembekalan dan pembimbingan dengan Kaprodi beserta Ketua Koordinator

MBKM Fakultas Pertanian Universitas Tadulako di ruang Kepala Prodi

agroteknologi dan ruang MBKM .

8
2. Pembekalan dan Pembimbingan Riset Kelompok Tani

Pada tanggal 09 September 2022 dilakukan pembekalan dan pembimbingan

yang berlangsung secara offline. Dalam pembekalan dan pembimbingan ini

langsung dari kelompok tani yang dilaksanakan di rumah ketua RW Tendeadongi,

Desa Tendeadongi Kabupaten Poso.

Penyusunan program kerja lapangan dilakukan setiap minggu dan

pengevaluasian kegiatan dilakukan setiap minggu dihari jumat. Program kerja

lebih banyak berlangsung dilapangan, dimana kegiatan lebih banyak melakukan

pemupukan manggis untuk kegitan penelitian bertujuan agar mahasiswa dapat

menyelesaikan tugas akhir penelitian. Adapun program kerja yang terdapat selain

dilapangan yaitu sosialisasi di masing- masing desa yang diberi surat tugas untuk

dilaksanakan riset, bertujuan untuk memberikan pengetahuan kepada masyarakan

tentang pentingnya pngelolaan tanaman terpadu dan budidaya serta teknik

pemupukan manggis. Selain itu beberapa program kerja terkait dengan matakuliah

yang akan di konversi.

Gambar 2. Pembekalan dan Pembimbingan

9
BAB IV
HASIL

4.1 Hasil

4.1.1 Hasil yang diperoleh pada saat MBKM-RISET

Adapun hasil yang kami dapatkan pada kegiatan MBKM-RISET yaitu:

Banyak hal menguntungkan yang kami dapatkan selama MBKM-RISET

berlangsung mulai dari ilmu social, mendapatkan secara langsung ilmu di

lapangan, beradaptasi dengan masyarakat desa, bersosialisasi dengan para petani,

aparat desa, raktek lapangan bersama petani serta menjadi pendamping kelompok

tani di setiap desa.

Keterkaitan matakuliah yang dikonversi dalam program MBKM-RISET

Matakuliah yang di program sebanyak 21 sks antara lain:

1. Kuliah Kerja Nyata (KKN) (4 sks)

2. Kokurikuler (2 sks)

3. Seminar (2 sks)

4. Skripsi (6 sks)

5. Kewirausahaan (2sks)

6. Kajian Lingkungan Hidup (2 sks)

7. Pengendalian Mutu Hasil Pertanian (3 sks)

10
Berikut penjabaran hasil keterkaitan matakuliah:

1. Ko- Kurikuler (2 sks)

Kegiatan kokurikuler merupakan kegiatan yang dimaksudkan untuk lebih

memperdalam dan menghayati materi pelajaran yang telah dipelajari. Kegiatan

kokurikuler dapat dilakukan secara terintegrasi dengan berbagai mata pelajaran

dalam 1 kegiatan. Kolaborasi berbagai mata pelajaran ini akan membentuk proses

berfikir kritis peserta didik dalam melihat sesuatu dari berbagai cabang ilmu

pengetahuan. Sehingga akan terjadi moderasi berfikir yang multikultur. Hal ini

secara holistik akan membentuk karakter manusia yang arif dan bijaksana dalam

menyikapi segala sesuatu (Shilviana, 2020).

Dalam kegiatan Ko-Kurikuler adalah dengan menanam bibit manggis

dimana didampingi oleh kelompok tani desa tendeadongi. Kegiatan yang

dilakukan berupa menyediakan bibit manggis yang sebelumnya telah disemaikan.

Kemudian bersama-sama

Gambar 3. Ko-Kurikuler

2. Seminar (2 sks)

Seminar secara terminologi mempunyai pengertian sebagai suatu kegiatan

untuk penyampaian suatu karya ilmiah yang berupa ilmu pengetahuan dari

seorang akademisi, yang dipresentasikan kepada peserta seminar agar dapat

11
mengambil keputusan yang sama terhadap karya ilmiah antara sumber dengan

peserta. Seminar adalah suatu pertemuan yang bersifat ilmiah untuk membahas

suatu masalah tertentu dengan prasarana serta tanggapan melalui suatu diskusi

untuk mendapatkan suatu keputusan bersama mengenai masalah yang

diperbincangkan. (Siregar, 2022).

Seperti yang kami lakukan yang didampingi langsung oleh kelompok tani

yaitu sosialisasi mengenai cara pemupukan manggis pada beberapa desa

contohnya pada desa tendeadongi dimana agar masyarakat didesa tendeadongii

dapat lebih memahami mengenai pentingnya pengelolaan tanaman terutama

budidaya manggis melalui pemupukan yang baik dan benar dan info terkait Riset

yang akan dilakukan untuk meningkatkan pertumbuhan dan produksi manggis.

Gambar 4. Seminar

3. Skripsi (6 sks)

Setiap perguruan tinggi untuk memiliki gelar Strata 1 (S1) atau sarjana,

yaitu dengan menyelesaikan tugas akhir berupa skripsi sesuai dengan Peraturan

Pemerintah Republik Indonesia Nomor 60 Tahun 1999 yaitu ujian akhir program

studi suatu program sarjana yaitu dengan melakukan ujian skripsi.

Skripsi adalah istilah yang digunakan di Indonesia untuk mengilustrasikan

suatu karya tulis ilmiah berupa paparan tulisan hasil penelitian sarjana S1 yang

12
membahas suatu permasalahan/ fenomena dalam bidang ilmu tertentu dengan

menggunakan kaidah-kaidah yang berlaku.

Untuk menunjang pengisian skripsi maka perlunya dilakukan

Riset/penelitian yaitu melalui pemupukan manggis melalui program serta

penyusunan laporan Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) dituntut untuk

lebih menambah wawasan dan pembelajaran serta meningkatkan hardskill sesuai

dengan skripsi yang akan disusun sebagai tugas akhir. Maka dari itu pembelajaran

dan pengalaman menjadi pedoman untuk memperluas jaringan tidak hanya dalam

dunia perkuliahan namun juga dalam dunia diluar kampus.

Gambar 5. Skripsi

4. Kewirausahaan (2 sks)

Kewirausahaan Pada kegiatan ini kami membantu para petani dalam

memasarkan hasil pertaniaannya dengan maksud dan tujuan agar para petani

muda menjual atau mengekspor hasil pertaniaannya ke berbagai tempat dengan

mudah dan mendapat harga yang sesuai dengan kualitas buah dan maksud lainnya

ialah untuk mensejahterakan para petani. Karena banyak petani yang merasa

dirugikan karena harga buah-buahan di pasaran meningkat, tetapi ketika para

pengumpul membeli ke para petani mereka hanya menghargai sangat rendah.

Dengan adanya kegiatan ini dapat mempermudah para petani dalam memasarkan

13
hasil pertaniaannya, keuntungan lainnya dapat menghemat tenaga dan biaya yang

di keluarkan.

Berbagai kegiatan yang kami lakukan selama magang MBKM yaitu

melakukan penyuluhan. Penyuluhan pertanian merupakan suatu sistem pendidikan

diluar sekolah untuk masyarakat kususnya para petani dengan maksud dan tujuan

agar para petani mampu mengolah dan bersaing dalam meningkatkan hasil dan

mutu pertaniannya, karena dari hasil yang di capai, dapat meningkatkan

kesejahteraan petani. Penyuluh bertugas memberikan gambaran dan motivasi

kepada masyarakat atau kelompok tani melalui pendekatan disetiap kelompok-

kelompok tani agar pengetahuan, keterampilan maupun sikap petani menjadi lebih

baik dalam mengelola usaha tani guna meningkatkan kesejahteraan petani

(Batlayeri, 2013).

Gambar 6. Kewirausahaan

5. Kajian Lingkungan Hidup (2 sks)

Dalam kegiatan yang berkaitan dengan MK. Kajian Lingkungan Hidup dan

sudah kami lakukan/terlaksana selama beberapa bulan yang sudah kami jalani

yaitu pemberian pupuk sesuai kebutuhan atau takaran pada tanaman manggis dan

pembuatan pupuk kompos dari sisa-sisa daun tanaman manggis setelah itu

diaplikasikan ke tanaman manggis.

14
Melihat kegiatan yang kami telah lakukan, itu menjadi pelajaran buat kami,

karena dengan melihat kemajuan dan perkembangan disekarang ini khususnya di

masalah pertanian, keterbatasan pupuk yang sangat kurang memadai dan memiliki

harga jual yang tinggi, tindakan tersebut mendorong kami membuat pupuk

kompos sendiri karena bahan dan alat yang kami dapatkan sangat mudah di

jumpai di desa tersebut. Ini membuat kami para mahasiswa pertanian untuk tidak

diam dalam memahami konsep perkembangan dan harga jual pupuk yang tinggi.

Pembuatan kompos sangat ramah lingkungan, serta ketersediaannya didalam

tanah sangat lama sangat mudah di dapat, serta penggunaannya sangat mudah.

Pemberian pupuk kompos pada tanaman yang telah kami lakukan dapat

berpengaruh nyata terhadap kesuburan tanah, karena mikroorganisme yang ada

dalam tanah dapat mengurai bahan organik menjadi unsur hara yang dibutuhkan

oleh tanaman. Ini sangat jelas mengapa pupuk kompos sangat di anjurkan dalam

keberlangsungan hidup tanaman, dengan melihat sebab dan akibatnya maka

pupuk kompos dapat mempengaruhi proses pertumbuhan tanaman. Pupuk organik

ini juga sangat membantu mencegah terjadinya erosi lapisan atas tanah yang

merupakan lapisan yang mengandung banyak hara yang dapat meningkatkan

kesuburan tanah yang sudah dalam keadaan berlebihan (Mayrowani., 2012).

Gambar 7. Kajian Lingkungan Hidup

15
6. Pengendalian Mutu Hasil Pertanian (3 sks )

Pengendalian Mutu Hasil Pertanian adalah suatu tindakan untuk

memastikan bahwa komoditas hasil pertanian dirancang dan diproduksi untuk

memenuhi standar mutu yang disyaratkan oleh konsumen maupun produsen itu

sendiri (Rusmawati, 2014).

Dalam memenuhi persyaratan Pengendalian Mutu suatu Hasil Pertanian

salah satu kegiatan yang dilakukan selama melaksanakan Program Merdeka

Belajar Kampus Merdeka (MBKM) yaitu dengan memastikan bahwa buah

manggis yang sebelum dilakukan penjualan maka dirancang untuk memenuhi

standar mutu yang di syaratkan oleh produsen. Maka dari itu kami melakukan

beberapa tahapan sebelum melakukan penjualan buah manggis beberapa tahapan

tersebut yaitu: memilih buah manggis, pencucian buah manggis lalu disortir

kembali dan selanjutnya dikemas.

Gambar 8. Pengendalian Mutu Hasil Pertanian

7. KKN (4 sks )

Kuliah Kerja Nyata (KKN) merupakan bentuk kegiatan pengabdian kepada

masyarakat yang bersifat khusus, karena dalam KKN darma pendidikan dan

pengajaran, penelitian serta pengabdian kepada masyarakat dipadukan

kedalamnya dan melibatkan sejumlah mahasiswa dan sejumlah staf pengajar

ditambah unsur masyarakat.

16
KKN merupakan suatu kegiatan perkuliahan intrakurikuler dalam bentuk

pengabdian kepada masyarakat yang dilakukan mahasiswa secara interdisipliner

dan lintas sektoral. Kegiatan ini ditujukan untuk mengembangkan kepekaan rasa

dan kognisi sosial mahasiswa serta membantu proses pembangunan.

Beberapa kegiatan KKN (Kuliah Kerja Nyata ) menyangkut kepentingan

dan bentuk pengabdian kepada masyarakat yaitu yang kami lakukan berupa

sosialisasi dibeberapa desa, melakukan penagihan pajak, melakukan penanaman

benih manggis membuat dan membantu persiapan hari Kemerdekaan Republik

Indonesia diantaranya membuat papan pengenal, penyiapan kursi, pemasangan

baliho, serta pembersihan. Selanjutnya kegiatan KKN berkaitan dengan Riset

manggis atau penelitian manggis diantaranya berupa penjualan manggis

pemupukan, serta penyemaian benih manggis. Dan kegiatan akhir KKN berupa

pembuatan serta pengaplikasian pupuk kompos dimana untuk meningkatkan

kesuburan tanah dan tanaman didesa tendeadongi.

Gambar 9. KKN

17
4.1.2 Hambatan Pelaksanaan

Adapun Hambatan- hambatan pelaksanaan yang kami lakukan saat

melakukan Riset- MBKM antara lain :

1. Pada saat mahasiswa melakukan diskusi ke kelompok tani desa tendeadongi

ada beberapa petani yang kurang paham dengan penggunaan bahasa

indonesia yang baik dan benar, sehingga mahasiswa harus menjelaskan

secara detail.

2. Susahnya mengajak beberapa petani untuk melakukan interaksi dan diskusi.

3. Cuaca juga menjadi hambatan, sebab saat hendak melakukan sosialisasi dan

kemudian terjadi hujan sehingga membuat waktu diskusi semakin

berkurang.

18
BAB V
PENUTUP

5.1 Kesimpulan

a. Kewirausahaan dapat membantu para petani yang memiliki tanaman

manggis dengan cara melakukan upaya-upaya strategi pemasaran baik

secara langsung (dipasar) maupun penjualan secara online, kemudian

melakukan upaya mengperkenalkan tanaman manggis pada masyarakat

b. Kajian lingkungan hidup dapat membantu masyarakat dalam mengupayakan

pemanfaatkan sisa tanaman dalam pembuatan pupuk organic/ kompok

sebagai salah satu alternative pengurangan penggunaan pupuk kimia,

c. MBKM-RISET dilakukan agar masyarakat lebih memperhatian tehnik

budidaya tanaman manggis, dengan cara memberikan unsur hara tambahan

(pupuk) yang sesuai dengan kebutuhan tanaman, agar tanaman manggis

dapat berkembang dan dapat meningkatkan produksi dan kualitas dari buah

tanaman manggis.

d. Banyaknya ilmu yang kami dapatkan dari kegiatan Riset MBKM ini yang

kami tidak dapatkan di bangku kuliah. Kami dapat secara langsung

melakukan penyuluhan kelompok tani, melakukan pertemuan, pelatihan dan

diskusi serta penyelesaian dari masalah-masalah yang di hadapi oleh petani,

saling berbagi ilmu dan pengalaman.

e. Meskipun banyak tekanan dan hambatan, melalui kegiatan Riset ini penulis

mendapatkan banyak ilmu serta pengalaman berharga yang pastinya tidak

dapat didapatkan melalui kegiatan perkuliahan. Melalui kegiatan ini pula,

19
kami dapat meningkatkan kompetensi kami tidak hanya di bidang

akademik, namun juga dalam bidang non-akademik serta dapat mendukung

program pemerintah, yaitu “Merdeka Belajar” yang dapat diartikan pula,

bahwa mahasiswa juga dapat mendapatkan ilmu dari berbagai kegiatan

bermanfaat lain, tidak hanya dari kegiatan perkuliahan pada umum.

5.2 Saran

Saran yang saya ajukan yaitu:

Lebih mempehatikan mahasiswa mbkm yang turun ke desa agar lebih rutin

melakukan menitoring evaluasi. Agar pada pihak kampus terutama pihak fakultas

mengetahui kegiatan yang akan dilakukan dan kegiatan yang telah dilaksanakan

oleh mahasiswa. Kemudian untuk dosen yang telah di tetapkan untuk menjadi

pemimbing mahasiswa selama masa MBKM untuk mengetahui tugas mereka dan

sudah mengetahui bahwa dosen tersebut merupakan salah satu pembimbing bagi

mahasiswa mbkm.

20
DAFTAR PUSTAKA

Batlayeri M., Adam, F. P., & Far-Far, R. A. (2013). Tingkat Kepuasan Petani
Terhadap Penyuluhan Pertanian Pada Desa Weiheru Kecamatan Kota
Ambon. Agribisnis Kepulauan, 3(1), 81-94.

BPS. 2016. Badan Pusat Statistik, Kecematan Pamona Utara, Kabupaten Poso

Mayrowani. (2012). Pengembangan Pertanian Organik di Indonesia. Forum Penelitian


Agro Ekonomi Vol. 30 No. 2, 91-108.
Rahman, A. (2017). algoritma dijkstra untuk rute terpendek tempat praktik kerja
lapangan (pkl) dengan study kasus stmik akakom (doctoral dissertation,
stmik akakom yogyakarta).
Rusmawati, D. A. (2014). Pengembangan Modul Pada Mata Pelajaran Dasar
Pengendalian Mutu Hasil Pertanian Di Smk Negeri 1
Bojongpicung (Doctoral dissertation, Universitas Pendidikan Indonesia).
Shilviana, K., & Hamami, T. (2020). Pengembangan Kegiatan Kokurikuler dan
Ekstrakurikuler. Palapa, 8(1), 159-177.
Siregar, E. (2022). Riset dan Seminar Sumber Daya Manusia. Penerbit Widina.
Skripsi, A. P. (2017). Penulisan Skripsi. buku panduan penulisan skripsi program
studi perbankan syariah.

21
DOKUMENTASI

22

Anda mungkin juga menyukai