Anda di halaman 1dari 36

LAPORAN MAGANG

DIVISI PELAKSANA
CV CAHAYA SEMERU
KOTA BENGKULU

LAPORAN AKHIR

Oleh :
Wawan Saputra
NPM. 2054201063

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BENGKULU


FAKULTAS PERTANIAN DAN PETERNAKAN
PROGRAM STUDI AGRIBISNIS
2023
LAPORAN MAGANG
DIVISI PELAKSANA
CV CAHAYA SEMERU
KOTA BENGKULU

LAPORAN AKHIR

Oleh :
Wawan Saputra
NPM. 2054201063

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BENGKULU


FAKULTAS PERTANIAN DAN PETERNAKAN
PROGRAM STUDI AGRIBISNIS
2023
HALAMAN PENGESAHAN
DIVISI PELAKSANA CV CAHAYA SEMERU
BENGKULU
PROVINSI BENGKULU

Oleh:
Wawan Saputra
NPM. 2054201063

Laporan magang ini telah diperiksa pada tanggal … Januari 2024. Dinyatakan
sesuai dengan pelaksanaan magang di lapangan dan memenuhi syarat untuk
diterima.

Bengkulu, Januari 2024.


Menyetujui
Pimpinan Perusahaan Dosen Pembimbing

Ibu Rahmawati S.P Ir. Jon Yawahar, M.Si.


Derektaris NIP. 196608131993021001

Mengetahui,
Ketua Program Studi Agribisnis
Fakultas Pertanian dan Perternakan
Universitas Muhammadiyah Bengkulu

Dr. Edi Efrita, M.P.


NIP.196904271994031001
Kata Pengantar

Assalamualaikum Wr. Wb.,


Saya mengawali dengan puji syukur kepada Allah SWT, Yang Maha
Pengasih dan Maha Penyayang, atas rahmat serta hidayah-Nya. Dengan limpahan
berkah-Nya, saya berhasil menyelesaikan laporan magang ini yang dilaksanakan di
CV Cahaya Semeru, Kota Bengkulu.
Laporan Magang ini merupakan bagian dari ketentuan Universitas
Muhammadiyah Bengkulu, pada program studi Agribisnis. Saya berusaha
semaksimal mungkin agar laporan ini dapat dengan mudah dipahami oleh pembaca,
pendengar, dan diri saya sendiri sebagai penulis. Sebagai bentuk penghargaan, saya
ingin menyampaikan rasa terima kasih kepada:
1) Rektor Universitas Muhammadiyah Bengkulu, atas bimbingan dan
dukungannya.
2) Dekan Fakultas Pertanian dan Peternakan UM Bengkulu, atas arahan dan
motivasinya.
3) Kepala Program Studi Agribisnis UM Bengkulu, atas bimbingan dan
petunjuknya.
4) Dosen Pembimbing Lapangan, Ir. Jon Yawahar, M.Si, yang senantiasa
membimbing dengan penuh dedikasi.
5) Pimpinan CV Cahaya Semeru, yang memberikan kesempatan untuk
melaksanakan magang.
6) Instruktur magang, Ibu Rahmawati S.P, yang memberikan arahan dan
bimbingan yang berharga.

Meskipun tak luput dari kesalahan, baik dalam gelar nama maupun aspek
lainnya, saya memohon maaf. Masukan, kritik, dan saran yang membangun dari
pembaca atau pendengar sangat diharapkan agar laporan magang ini dapat menjadi
lebih baik.
Semoga laporan ini bermanfaat sebagai bahan literasi dan pertimbangan.
Ucapan terima kasih saya sampaikan kepada semua pihak yang telah membantu.
Wassalamu'alaikum Wr. Wb.

Bengkulu, Desember 2023

Muhammad Ardan Al Ghozali

i
DAFTAR ISI

Cover
Halaman Pengesahan
Kata Pengantar ......................................................................................................... i
DAFTAR ISI ........................................................................................................... ii
DAFTAR GAMBAR ............................................................................................. iii
DAFTAR LAMPIRAN .......................................................................................... iv
BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang Kegiatan .......................................................................... 1
1.2 Tujuan kegiatan ........................................................................................ 2
1.3 Manfaat ..................................................................................................... 2
1.4 Ruang Lingkup ......................................................................................... 3
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ............................................................................. 4
2.1 Agribinis ................................................................................................... 4
2.2 Agribisnis Sektor Peternakan ................................................................... 5
2.3 Pemasaran Agribisnis ............................................................................... 7
BAB III HASIL PELAKSANAAN KEGIATAN .................................................. 9
3.1 Gambaran Umum CV Cahaya Semeru ................................................. 9
3.2 Struktur Organisasi CV Cahaya Semeru ............................................ 10
3.3 Hasil Kegiatan dan Tugas yang dikerjakan ........................................ 12
BAB IV PEMBAHASAN ..................................................................................... 16
BAB V ................................................................................................................... 20
PENUTUP ............................................................................................................. 20
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 23
LAMPIRAN .......................................................................................................... 24

ii
DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Struktur Oganisasi ......................................................................... 11


Gambar 2. Kegiatan Utama ............................................................................. 13
Gambar 3. Kegiatan Tambahan........................................................................ 15

iii
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Foto Kegiatan .............................................................................. 24


Lampiran 2. Strutuktur Organisasi dan Akte Pendirian Perusahaan ................ 25
Lampiran 3. Jadwal Kegiatan (Matrik) ............................................................ 26
Lampiran 4. Absensi ....................................................................................... 27
Lampiran 5.Penilaian Program kerja................................................................ 28
Lampiran 6. Penialaian Laporan Akhir Magang .............................................. 29
Lampiran 7. Form Penilaian Responsi ............................................................. 30
Lampiran .8 Form Penilaian Instruktur Perusahaan ......................................... 31

iv
BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Kegiatan


Kegiatan magang merupakan salah satu smata kuliah yang
merupakan yarat untuk menyelesaikan program strata satu Prodi Agribisnis
FPP-UMB dimana memiliki bobot 2 SKS. Magang dilakukan untuk
mempersiapkan sumber daya yang berkualitas dan siap bersaing yang
diharapkan dapat meningkatkan kemampuan dan keterempilan mahasiswa.
Pelaksanaan magang ini dilakukan pada perusahaan yang sesuai dengan
minat dan ketertarikan mahasiswa itu sendiri, dimana dalam peroses
magang kali ini penulis melakasankan magang pada perusahaan CV Cahaya
Semeru.
CV Cahaya Semeru merupakan salah satu perusahaan pada sektor
pernaian, pertenakan, kehutanan dan perkebauan yang bergerak dari
penyedian sarana dan prasarana, pemasaran, pensuplie dan budidaya yang
berlokasikan Jl. Irian KM 6.5 Kel. Semarang, Kec. Sungai Serut Kota
Bengkulu, koata Bengkulu, Provinsi Bengkulu. Pemagang memilih untuk
melaksanakan magang di CV Cahaya Semeru dengan alasan bahwa CV
Cahaya Semeru ini memiliki komitmen dalam meningkatkan mutu sumber
daya manusia kemudian, CV Cahaya Semeru ini sendiri memiliki standar
kerja yang mementingkan keselamatan dan kesehatan kerja pada kariawan,
Memiliki Kesusesuaian bidang kerja dengan kurikulum jurusan di Prodi
Agribinsi. serta berdasarkan pengalaman dari beberapa pelaksana magang
yang telah melakukan magang bahwa CV Cahaya Semeru ini memiliki
kedisiplinan dan SOP yang dijunjung tinggi.
Dalam pelaksanaan operasional CV Cahaya Semeru memiliki
delapan divisi yang pada masing-masing ada tangung jawab tersendiri
antara lain divisi tersebut yaitu: 1). Divisi Pemasaran 2). Divisi
Pengemabang 3). Divisi Personalia dan 4) Divisi Pelaksnaa

1
2

1.2 Tujuan kegiatan


1. Menghasilakn lulusan Prodi Agribinis FPP-UMB yang memeiliki ilmu
pengetahuan teknologi dan seni, beriman dan bertaqwa, serta memiliki
kemampuan etos kerja yang sesuai dengan kebutuhan pasar tenaga
kerja.
2. Menerapkan ilmu pengetahuan yang di peroleh di Bengkulu kuliah
dalam menyelesaikan tugas-tugas dan masalah–masalaah dunia kerja.
3. Mempererat hubungan antara Prodi Angribisnis FPP-UMB dengan
dunia kerja.
4. Mendapatkan masukan untuk umpan balik (feedback) dalam usaha
penyempurnaan kurikulum yang sesuai dengan tuntutan dunia kerja.
5. Sarana bagi mahasiswa untuk merintis jaringan di dunia kerja.

1.3 Manfaat
1. Manfaat bagi mahasiswa, yaitu:
a. Melatih kemampuan mahasiswa sesuai dengan kemampuan teoritis
yang diperoleh selama proses perkuliahan,
b. Mengenal peraktik dunia kerja mulai dari perencanaan,
pengorganisasian, pelaksanaan, dan evaluasi program pada unit-
unit kerja dengan mengembangkan wawasan berpikir keilmuan
kreatif dan inovatif.
2. Manfaat bagi Prodi Agribisnis FPP-UMB, yaitu:
a. Memproleh umpan balik (feedback) untuk memperbaiki kegiatan
magang pada waktu yang akan datang dan perubahan kurikulum
yang sesuai dengan kebutuhan penguna dilingkungan pemerintah,
swasta dan masyarakat.
b. Membangun jaringan (networking) dengan pihak penguna lulusan.
3. Manfaat bagi pemerintah, swasta dan masyrakat, yaitu:
a. Memperoleh tenaga kerja yang diharapkan dapat berperan dalam
pelaksanaan pekerjaan dan pemecahan masalah yang ada di
instansi dimana mahasiswa melaksanakan magang.
3

b. Menumbuhkan kerjasama yang saling menguntungkan, dinamis


dan bermanfaat dengan instansi pendidikan, dimana instansi dapat
memperoleh informasi terkait dengan perkembangan ilmu yang
sedang berkembang.

1.4 Ruang Lingkup


Proses pelaksanaan magang di perusahaan CV Cahaya Semeru yang
dilakukan selama 30 hari kerja yang dimulai dari tanggal 13 November
sampai 20 Desember 2024.
Selama kegiatan magang, pemagang melakukan tugas yang relevan dengan
bidang yang tempatkan adapun beberapa tugas yang pemangang lakukan
yaitu:
a) Membantu kegiatan pada divisi pelaksanan
b) Mengamati bagaimana proses kerja di CV Cahaya Semeru.
c) Melakukan kegiatan sesuai dengan insntruksi yang diperintahkan
oleh Instruktur magang.
Tangung jawab yang diberikan oleh perusahaan dalam melakukan kegiatan
magang di CV Cahaya Semeru oleh Instruktur yaitu:
a) Memastikan kami tepat waktu dan disiplin dalam kegiatan magang.
b) Menginstruksikan untuk menjaga kerahasian infoemasi perusahaan.
c) Melaporkan kemajuan tugas kepada instruktur.
d) Memelihara profersional dalam bekerja.
4

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Agribinis

Difinisi dan Sub Sistem Agribisnis

Agribisnis berasal dari dua kata, yaitu "agri" yang diambil dari "agriculture"
yang berarti pertanian, dan "bisnis" dari "business" yang artinya usaha atau kegiatan
yang orientasinya pada profit. Dalam pengertian sederhana, agribisnis diartikan
sebagai usaha atau kegiatan di bidang pertanian yang berfokus pada keuntungan
(Andayani, 2017).

Pengertian agribisnis saat ini sering diartikan secara sempit, terutama yang
berkaitan dengan pemasaran pertanian. Menurut Arsyad et al dalam Soekartawi
(2010), agribisnis mencakup kegiatan pertanian dari salah satu atau keseluruhan
mata rantai produksi, pengolahan hasil, hingga pemasaran. Secara umum, agribisnis
merupakan suatu konsep utuh yang dimulai dari proses produksi, pengolahan hasil,
pemasaran, dan aktivitas lain yang terkait dengan kegiatan pertanian (Soekartawi,
2010).

Sektor agribisnis merupakan bentuk modern dari pertanian primer dan


memiliki empat subsistem, yaitu: i) subsistem hulu (up-stream agribusiness)
melibatkan ekonomi menghasilkan dan penyediaan sarana produksi pertanian
primer, ii) subsistem usaha tani (on-farm agribusiness) yang terkait dengan sektor
pertanian primer, iii) subsistem hilir (down-stream agribusiness) yang mencakup
pengolahan hasil pertanian primer menjadi produk olahan dan kegiatan pemasaran,
dan iv) subsistem jasa layanan pendukung yang melibatkan lembaga keuangan,
transportasi, layanan informasi, penyuluhan, penelitian, kebijakan pemerintah,
asuransi agribisnis, dan lain-lain (Saragih, 2001).

Dari berbagai pandangan di atas, dapat disimpulkan bahwa agribisnis


mencakup kegiatan pertanian baik secara parsial maupun keseluruhan, yang saling
5

mendukung. Terdapat empat ruang lingkup utama dalam sektor agribisnis, yaitu
subsistem hulu, hilir, on-farm, dan penunjang.

Perencanaan dan Manajemen Agribisnis

Dalam konteks agribisnis, perencanaan adalah suatu langkah kritis yang


melibatkan penyusunan strategi, tujuan, dan tindakan terkait untuk mencapai hasil
optimal dalam kegiatan pertanian. Ini mencakup tahapan analisis SWOT, penentuan
tujuan yang SMART, hingga penyusunan rencana operasional yang konkret. Bagi
peserta magang, pengalaman dalam menyusun rencana bisnis pertanian akan
memberikan pemahaman mendalam tentang faktor-faktor penentu keberhasilan dan
langkah-langkah praktis yang diperlukan.

Manajemen agribisnis mewakili upaya dalam mengelola sumber daya dan


proses bisnis pertanian guna mencapai efisiensi, produktivitas, dan keberlanjutan.
Prinsip-prinsip manajemen, seperti perencanaan, pengorganisasian, pengarahan,
dan pengawasan, menjadi landasan yang penting. Dalam konteks magang, peserta
dapat terlibat langsung dalam proses manajemen sehari-hari, belajar mengamati,
dan memberikan kontribusi dalam perencanaan, organisasi, arahan, serta
pengawasan.

Tantangan seperti ketidakpastian cuaca, fluktuasi harga, dan inovasi


teknologi memperkaya pengalaman magang dengan pemahaman mendalam
tentang kompleksitas bisnis pertanian. Strategi pemasaran dan distribusi produk
pertanian juga menjadi bagian penting dalam manajemen agribisnis, menambah
dimensi tantangan yang perlu dihadapi dan diatasi oleh peserta magang.

2.2 Agribisnis Sektor Peternakan


Agribisnis peternakan, atau cattle raising, mulai dikenal dan berkembang di
Indonesia sekitar pertengahan tahun 1980-an. Agribisnis peternakan merupakan
sebuah sistem pengelolaan ternak secara terpadu dan menyeluruh yang meliputi
semua kegiatan mulai dari penyaluran sarana produksi ternak (sapronak), kegiatan
usaha produksi (budidaya), penyimpanan dan pengolahan/agroindustri, hingga
penyaluran dan pemasaran produk peternakan yang didukung oleh lembaga
penunjang seperti perbankan dan kebijakan pemerintah.
6

Secara umum, tipe usaha peternakan yang dapat dipilih mencakup:

1) Usaha Sambilan: Cocok untuk masyarakat yang memiliki pekerjaan lain.


Contoh usaha sambilan melibatkan ayam petelur, itik petelur, puyuh petelur,
kambing perah, dan kambing pedaging.
2) Cabang Usaha: Merupakan sumber pendapatan utama. Contohnya, petani
memelihara ikan di bawah kandang ayamnya di mana keuntungan yang
diperoleh dapat mengurangi biaya pakan ikan karena kotoran ayam dapat
dijadikan sebagai pakan.
3) Usaha Pokok: Usaha ini dapat dijadikan sebagai fokus utama, sementara usaha
lain hanya sebagai sambilan.
4) Usaha Industri: Dapat dikelola secara industri yang sudah berbadan hukum,
seperti peternakan sapi potong, sapi perah, dan ayam potong (Rahardi dan
Hartono, 2000:2).

Mata rantai sistem manajemen agribisnis peternakan melibuti subsistem input


(pengadaan sapronak), subsistem process produksi (budidaya), subsistem output
(Pengolahan/agroindustri dan pemasaran), dan subsistem jasa penunjang
(supporting institution), serta manajemen.

1) Subsistem Input (Pengadaan Bahan): Melibatkan kegiatan ekonomi yang


menggunakan dan menghasilkan sapronak seperti bibit, pakan ternak, obat-
obatan, dan peralatan pelengkap. Produk yang dihasilkan dalam subsistem ini
meliputi telur tetas, bibit ternak seperti DOC (day old chick) untuk ayam, DOD
(day old duck) untuk itik, pakan, obat-obatan, dan peralatan ternak seperti alat
vaksinasi.
2) Subsistem Process Produksi (Budidaya): Melibatkan kegiatan ekonomi yang
menggunakan sapronak untuk menghasilkan produk primer seperti daging
segar, susu segar, dan telur konsumsi. Usaha yang berkembang dalam
subsistem ini mencakup ayam ras pedaging, ayam ras petelur, itik, domba, dan
sapi perah, termasuk penggemukan ternak seperti domba dan sapi potong.
3) Subsistem Output (Agroindustri dan Pemasaran): Subsistem pascaproduksi
melibatkan kegiatan ekonomi yang mengolah produk primer menjadi produk
sekunder (olahan), seperti kornet, sosis, dan keju. Sedangkan subsistem
7

pemasaran melibatkan kegiatan ekonomi yang memasarkan produk primer


(daging segar, susu segar, dan telur konsumsi) dan produk sekunder (olahan),
seperti kornet, sosis, dan keju, baik melalui perantara maupun langsung ke
konsumen akhir dan institutional market.
4) Subsistem Jasa Penunjang (Supporting Institution): Melibatkan lembaga yang
menyediakan jasa bagi keempat subsistem peternakan, termasuk perbankan
dan transportasi. Dukungan dari penyuluh dan konsultan peternakan sangat
dibutuhkan dalam rangka peningkatan keterampilan pengelolaan (management
skill) usaha, riset dan pengembangan, dan kebijakan pemerintah.
5) Manajemen: Penerapan fungsi-fungsi manajemen pada setiap subsistem
agribisnis peternakan meliputi planning, organizing, directing, controlling, dan
evaluation.

Sistem agribisnis peternakan dapat dipandang sebagai satu kesatuan


manajemen dalam sebuah unit usaha peternakan. Sebagai contoh, peternak sapi
perah melibatkan kegiatan agribisnis sebagai mata rantai manajemen usaha yang
menyatu dalam satu unit usaha peternakan sapi perah. Kegiatan melibatkan
subsistem praproduksi, usaha produksi (budidaya), pascaproduksi, dan jasa
penunjang seperti kredit/modal, riset dan pengembangan, asuransi, konsultan
peternakan, dan kebijakan pemerintah.

2.3 Pemasaran Agribisnis


Pemasaran merupakan kegiatan manusia yang diarahkan pada usaha
memuaskan keinginan dan kebutuhan melalui proses pertukaran (Radiosunu,
1983:2). Menurut Beierlein dan Woolverton (1991:329), marketing adalah segala
kegiatan bisnis yang membantu memuaskan kebutuhan konsumen dengan
mengkoordinasi aliran barang dan jasa dari produsen ke konsumen atau pengguna.

Menurut Downey dan Steven (1992:506), pemasaran adalah telaah mengenai


aliran produk dari produsen melalui pedagang perantara kepada konsumen. Kotler
(2000:8) mendefinisikan pemasaran sebagai proses memasyarakatkan individu dan
kelompok untuk mencapai apa yang mereka butuhkan dan inginkan melalui
penciptaan, penawaran, dan pengubahan secara bebas produk dan nilai pelayanan
yang lain. Sedangkan Kartajaya (2002:11) menyatakan pemasaran sebagai disiplin
8

bisnis strategis yang mengarahkan proses penciptaan, penawaran, dan perubahan


nilai dari satu inisiator kepada stakeholders-nya.

Dalam sistem pemasaran agribisnis, dikenal istilah pendekatan sistem


pemasaran, kegunaan pemasaran (marketing utilities), dan fungsi-fungsi pemasaran
(marketing function). Beberapa pendekatan dalam sistem pemasaran menurut
Sudiro (1995:27) mencakup pendekatan serba barang, serba fungsi, serba lembaga,
dan serba manajemen. Pendekatan serba barang melibatkan studi tentang
bagaimana barang berpindah dari produsen ke konsumen. Pendekatan serba fungsi
menggolongkan kegiatan atau fungsinya, termasuk fungsi pertukaran, penyediaan,
dan penunjang. Pendekatan serba lembaga mempelajari pemasaran dari segi
organisasi/lembaga yang terlibat dalam kegiatan pemasaran. Pendekatan serba
manajemen memfokuskan pada pendapat manajer dan keputusan yang mereka
ambil.

Analisis pasar agribisnis mencakup faktor-faktor seperti permintaan pasar,


ukuran pasar, pertumbuhan pasar, tahap perkembangan, tren distribusi, dan peluang
yang belum terpenuhi. Analisis persaingan melibatkan pemahaman pesaing, posisi
produk atau pasar pesaing, strategi pesaing, kekuatan, dan kelemahan. Analisis
lingkungan melibatkan pertumbuhan populasi, peraturan pemerintah (ekonomi,
sosial, dan politik), perkembangan teknologi, dan tingkat inflasi. Proyeksi
agribisnis melibatkan peramalan dengan data time series dan estimasi dengan data
cross section. Segmentasi pasar agribisnis membagi pasar berdasarkan variabel
seperti demografi, geografi, psikografi, dan perilaku pembeli. Potensi pasar
agribisnis mempertimbangkan struktur penduduk, daya beli, dan pola konsumsi.
Target pasar agribisnis dapat berupa concentrated marketing (satu sasaran pasar)
dan differentiated marketing (beberapa sasaran pasar). Program bauran pemasaran
agribisnis melibatkan produk, harga, distribusi, dan promosi.
9

BAB III
HASIL PELAKSANAAN KEGIATAN

3.1 Gambaran Umum CV Cahaya Semeru

CV Cahaya Semeru adalah perusahaan swasta yang memiliki fokus utama


pada sektor pertanian, pekebunan, perternakan, dan kehutanan. Berlokasi di
provinsi Bengkulu dengan alamat usaha di Jl. Irian KM 6.5 Kel. Semarang, Kec.
Sungai Serut Kota Bengkulu, perusahaan ini didirikan pada tanggal 11 April 2014
dan secara resmi dilegalkan melalui akte notaris No 09 Notaris Meilani Liman S.H.
Sebagai perusahaan komanditer (CV), CV Cahaya Semeru dipimpin oleh Ibu
Rahmawati S.P sebagai direktur, Ibu Budi Triswani sebagai wakil direktur, dan
Bapak Wahyudi sebagai para persero komanditer.
Pada tahun 2021, CV Cahaya Semeru mendapatkan surat izin usaha
perdagangan dari pemerintah Republik Indonesia dengan Nomor Induk Berusaha
12141000441273. Izin ini mencakup kegiatan perdagangan besar atas dasar balas
jasa atau kontrak, memberikan legitimasi yang diperlukan untuk melibatkan
perusahaan dalam aktivitas bisnisnya. Dengan demikian, CV Cahaya Semeru dapat
secara resmi beroperasi dan berkontribusi dalam sektor pertanian dan perdagangan.
Sejak awal pendiriannya, perusahaan ini telah mengalami perkembangan
signifikan. Meskipun awalnya berfokus pada budidaya pertanian, perkebunan,
peternakan, dan kehutanan, CV Cahaya Semeru kini telah berkembang menjadi
perusahaan yang juga aktif di sektor penunjang pertanian, perkebunan, pertenakan,
dan kehutanan. Selain itu, perusahaan ini turut berperan sebagai pemasok produk
pertanian dan pembibitan pertanian, menunjukkan diversifikasi kegiatan usaha
yang dilakukan oleh CV Cahaya Semeru.
Dengan kepemimpinan yang kuat dan dukungan izin usaha yang telah
diperoleh, CV Cahaya Semeru terus berkembang dan berkontribusi dalam
memajukan sektor pertanian dan terkait di wilayahnya. Dengan fokus pada kualitas
dan keberlanjutan, perusahaan ini menjalankan perannya sebagai bagian penting
dari ekosistem pertanian dan perdagangan di provinsi Bengkulu.
10

3.2 Struktur Organisasi CV Cahaya Semeru

Struktur organisasi suatu perusahaan adalah kerangka dasar yang menentukan


cara peran, tanggung jawab, dan hubungan antarbagian diatur. Dalam konteks ini,
pengantar untuk kestrukturan organisasi menjadi krusial karena menciptakan
landasan bagi efisiensi, koordinasi, dan pencapaian tujuan perusahaan. Struktur
organisasi mencerminkan bagaimana tugas dan wewenang didistribusikan di antara
anggota organisasi, membentuk dasar untuk komunikasi dan pengambilan
keputusan.
Struktur organisasi tidak hanya mencakup hierarki formal, tetapi juga
melibatkan dinamika kerja tim, alur informasi, dan komunikasi lintas departemen.
Dalam konteks keorganisasian, penting untuk memahami apakah struktur
perusahaan bersifat melembaga atau fleksibel, bagaimana tanggung jawab dan
keputusan diintegrasikan, dan sejauh mana ada ruang untuk inovasi dan adaptasi.
Laporan ini akan sedikit membahas secara mendalam struktur organisasi CV
Cahaya Semeru, mencakup elemen-elemen seperti hierarki kepemimpinan,
departemen dan fungsi kunci, serta cara interaksi antar unit bisnis. Analisis
struktural ini akan memberikan wawasan tentang bagaimana perusahaan mengelola
sumber daya, merespons perubahan pasar, dan memastikan keseimbangan antara
koordinasi dan fleksibilitas untuk mencapai tujuan bisnisnya.
Dimana pengurus dan struktur CV Cahaya Semeru ini sekarang yaitu:
Direktaris : Ibu Rahmawati S.P
Wakil Derektaris : Ibu Budi Triswani S.P
11

Direktaris
Ibu Rahmawati S,P

Wakil Derektaris
Ibu Budi Triswani S.P

Admin Pemasaran Pengembang Personalis


Bayu Yogik Erik

Pelaksana Pelaksana
Reno Panji

Gambar 1. Satruktur Organisasi CV Cahaya Semeru

Adapun secara umum tugas dan fungsi dari setiap bagian di atas yaitu:
1) Direktur:
- Menetapkan visi, misi, dan tujuan jangka panjang perusahaan.
- Mengambil keputusan strategis untuk pertumbuhan dan keberlanjutan.
- Memonitor dan mengevaluasi kinerja keseluruhan perusahaan.
- Menyusun kebijakan dan prosedur utama.
2) Wakil Direktur:
- Mendukung direktur dalam pengambilan keputusan dan perencanaan
strategis.
- Mengelola operasional sehari-hari dan menangani tugas-tugas yang
didelegasikan oleh direktur.
- Berkolaborasi dengan departemen untuk memastikan koordinasi dan
efisiensi.
3) Admin Pemasaran:
- Merancang dan melaksanakan strategi pemasaran untuk meningkatkan
visibilitas perusahaan.
- Mengelola kampanye iklan dan promosi produk atau layanan.
- Melakukan analisis pasar dan mengidentifikasi peluang bisnis baru.
12

4) Pengembang:
- Bertanggung jawab atas pengembangan produk atau layanan baru.
- Mengelola proyek pengembangan dari tahap perencanaan hingga
peluncuran.
- Berkolaborasi dengan tim lain untuk memastikan kepatuhan dengan
kebutuhan pasar.
5) Personalia:
- Mengelola aspek-aspek personalia seperti perekrutan, pelatihan, dan
pengembangan karyawan.
- Menangani administrasi sumber daya manusia, termasuk administrasi gaji
dan kebijakan karyawan.
- Memastikan kepatuhan dengan peraturan ketenagakerjaan dan kebijakan
perusahaan.
6) Pelaksana:
- Melaksanakan tugas operasional sesuai dengan petunjuk dari manajemen.
- Terlibat langsung dalam kegiatan sehari-hari seperti pemeliharaan,
produksi, atau penunjang bisnis.
- Memberikan laporan reguler kepada manajemen mengenai kemajuan tugas-
tugas operasional.

3.3 Hasil Kegiatan dan Tugas yang dikerjakan

Adapun kegiatan magang yang penulis laksanakan di CV Cahaya Semeru yaitu:


Informasi Hasil Kegiatan Magang

Kegiatan Utama

1) Perawatan Peternakan Sapi


- Waktu Dilaksanakan: Selama 28 hari dimulai dari hari ke 2 sampai hari ke
30 saat pelaksanaan magang.
- Tempat Pelaksanaan: Kandang sapi di peternakan CV Cahaya Semeru.
- Tujuan: Menjaga kesehatan dan kesejahteraan sapi.
- Manfaat: Meningkatkan produksi susu dan kualitas daging sapi.
2) Penyediaan Pakan Sapi
13

- Waktu Dilaksanakan: Selama 9 hari pada hari ke 5, 8, 11, 14, 17, 20, 23, 26,
29 saat pelaksanaan magang.
- Tempat Pelaksanaan: Tempat penyediaan pakan di peternakan.
- Tujuan: Memastikan ketersediaan pakan yang cukup dan bermutu untuk sapi.
- Manfaat: Menjamin kesehatan dan produktivitas sapi.
3) Penggolahan Pakan Sapi
- Waktu Dilaksanakan: Selama 28 hari dimulai dari hari ke sampai hari ke 30
saat pelaksanaan magang.
- Tempat Pelaksanaan: Tempat penggolahan pakan di peternakan.
- Tujuan: Membuat pakan yang sesuai dengan kebutuhan nutrisi sapi.
- Manfaat: Menjamin kualitas dan keberagaman pakan untuk sapi.

Gambar 2. Kegiatan Utama

Kegiatan Tambahan

1) Pembersihan Perkarangan Bibit


- Waktu Dilaksanakan: Hari ke 2, 4, dan 7 saat pelaksanaan magang.
- Tempat Pelaksanaan: Perkarangan bibit di lokasi peternakan.
- Tujuan: Menjaga kebersihan dan kesehatan bibit, menciptakan lingkungan
yang kondusif untuk pertumbuhan.
14

- Manfaat: Meminimalkan risiko penyakit dan meningkatkan tingkat


keberhasilan pertumbuhan bibit.
2) Pemindahan Bibit
- Waktu Dilaksanakan: Hari ke 2, 4, dan 7 saat pelaksanaan magang.
- Tempat Pelaksanaan: Lokasi bibit yang baru di peternakan.
- Tujuan: Menyesuaikan bibit dengan kondisi yang lebih optimal untuk
pertumbuhan.
- Manfaat: Meningkatkan adaptasi bibit dan memaksimalkan potensi
pertumbuhan.
3) Pemberian Konsumsi Pakan Ternak
- Waktu Dilaksanakan: Hari ke 2, 5, 8, 11, 14, 17, 20, 23, 26, dan 29 saat
pelaksanaan magang.
- Tempat Pelaksanaan: Area kandang ternak di peternakan.
- Tujuan: Memastikan ternak mendapatkan nutrisi yang cukup untuk
pertumbuhan dan kesehatan.
- Manfaat: Meningkatkan produktivitas ternak dan kesejahteraan hewan.
4) Pembelian Ampas Tahu, Onggok, Mineral, dan Konsentrat
- Waktu Dilaksanakan: Hari ke 2, 4, 6, 8, 10, 12, 14, 16, 18, 20, 22, 24, 26, 28,
dan 30 saat pelaksanaan magang.
- Tempat Pelaksanaan: Tempat pembelian di daerah terdekat.
- Tujuan: Memastikan ketersediaan insumen yang diperlukan untuk pakan
ternak.
- Manfaat: Menjamin kualitas pakan dan keseimbangan nutrisi bagi ternak.
5) Kegiatan Fermentasi
- Waktu Dilaksanakan: Hari ke 2, 6, 10, 14, 18, 22, 26, dan 30 saat pelaksanaan
magang.
- Tempat Pelaksanaan: Area fermentasi di peternakan.
- Tujuan: Menghasilkan pakan fermentasi yang kaya nutrisi untuk ternak.
- Manfaat: Meningkatkan nilai nutrisi pakan dan efisiensi penggunaan bahan
pakan.
6) Penjualan Kambing
- Waktu Dilaksanakan: Hari ke 2 saat pelaksanaan magang.
15

- Tempat Pelaksanaan: Lokasi penjualan di pasar atau tempat yang telah


ditentukan.
- Tujuan: Mengoptimalkan hasil penjualan dari ternak yang telah siap dijual.
- Manfaat:Memperoleh pendapatan dari hasil penjualan ternak.

Gambar 3. Kegiatan Tambahan

Uraian Kegiatan dan Tugas :

Pemagang bertanggung jawab untuk melaksanakan tugas sesuai dengan jadwal


kegiatan yang telah ditetapkan. Tugas mencakup aspek-aspek teknis dan
administratif yang terkait dengan masing-masing kegiatan yang dilaksanakan.

Capaian Pelaksanaan Kegiatan :

Selama periode magang, Pemagang berhasil melaksanakan semua kegiatan sesuai


jadwal yang telah ditetapkan. Capaian melibatkan keberhasilan dalam perawatan
ternak, pengelolaan pakan, pembelian insumen, serta kegiatan tambahan seperti
pembersihan perkarangan bibit dan penjualan kambing. Capaian ini mencerminkan
dedikasi dan kemampuan peserta magang dalam menjalankan tugasnya secara
efektif dan efisien.
16

BAB IV
PEMBAHASAN

Divisi pelaksana merupakan salah satu divisi yang ada dalam suatu
perusahaan yang bertugas untuk melakukan kegiatan pelaksanaan bidang
oprasional perusahaan, divisi ini merupakan tempat fokus kegiatan yang dilakukan
oleh pemagang. Pemagang dalam divisi ini bertangung jawab untuk melakukan
bebarapa kegiatan antara lain:
Proses pada divisi pelaksanaan yang dilakukan pemagang pada fokus kegiatan di
CV Cahaya Semeru yaitu:
1. Perawatan Peternakan Sapi
Perawatan Peternakan Sapi merupakan kegiatan utama yang dilaksanakan
selama 28 hari mulai dari hari ke 2 hingga hari ke 30 saat pelaksanaan magang
di kandang sapi di peternakan. Kegiatan ini memiliki tujuan utama untuk
menjaga kesehatan dan kesejahteraan sapi yang berdampak pada peningkatan
produksi susu dan kualitas daging sapi. Selama periode tersebut, peserta magang
bertanggung jawab untuk melibatkan diri dalam kegiatan perawatan harian
seperti pembersihan kandang, pengamatan kesehatan, dan memberikan
perawatan yang diperlukan.
Manfaat:
- Meningkatkan Kesehatan Sapi: Melalui pemeriksaan rutin, penanganan
penyakit, dan upaya pencegahan, perawatan tersebut bertujuan untuk
menjaga sapi tetap sehat.
- Peningkatan Produksi Susu: Dengan kondisi kesehatan yang optimal,
diharapkan sapi dapat menghasilkan susu dalam jumlah yang lebih besar.
- Kualitas Daging yang Lebih Baik: Perawatan yang baik juga dapat
berkontribusi pada kualitas daging sapi, menciptakan produk yang lebih
berkualitas bagi konsumen.
2) Penyediaan Pakan Sapi
Penyediaan Pakan Sapi adalah kegiatan yang dilakukan selama 9 hari pada hari
ke 5, 8, 11, 14, 17, 20, 23, 26, dan 29 saat pelaksanaan magang di tempat
penyediaan pakan di peternakan. Kegiatan ini bertujuan untuk memastikan
ketersediaan pakan yang cukup dan bermutu bagi sapi. Peserta magang akan
17

terlibat dalam proses pengadaan, penyimpanan, dan distribusi pakan kepada


sapi, serta memastikan bahwa jumlah dan kualitas pakan sesuai dengan
kebutuhan nutrisi sapi.
Manfaat:
- Menjamin Kesehatan Sapi: Dengan menyediakan pakan yang cukup dan
bermutu, tujuan utamanya adalah untuk memastikan kesehatan sapi dan
mencegah kekurangan nutrisi.
- Peningkatan Produktivitas: Ketersediaan pakan yang memadai akan
berdampak positif pada produktivitas sapi, termasuk pertumbuhan yang
baik dan reproduksi yang sehat.
- Efisiensi Penggunaan Pakan: Dengan penjadwalan penyediaan pakan,
manfaatnya melibatkan pengelolaan yang lebih efisien dalam penggunaan
pakan, menghindari kelebihan atau kekurangan.
3) Penggolahan Pakan Sapi
Penggolahan Pakan Sapi dilaksanakan selama 28 hari dimulai dari hari ke
sampai hari ke 30 saat pelaksanaan magang di tempat penggolahan pakan di
peternakan. Kegiatan ini memiliki tujuan untuk membuat pakan yang sesuai
dengan kebutuhan nutrisi sapi. Peserta magang akan terlibat dalam proses
pengolahan bahan pakan, pencampuran, dan penyusunan ransum yang sesuai
dengan kebutuhan sapi yang berbeda.
Manfaat:
- Kualitas dan Keberagaman Pakan: Penggolahan pakan bertujuan untuk
menciptakan pakan dengan kualitas yang optimal dan variasi yang
memadai agar memenuhi kebutuhan nutrisi sapi.
- Penyediaan Ransum yang Tepat: Melalui penggolahan, dapat dihasilkan
ransum yang sesuai dengan tahap pertumbuhan dan kondisi kesehatan
masing-masing sapi.
- Efisiensi Nutrisi: Penggolahan yang baik juga dapat meningkatkan
efisiensi dalam penyerapan nutrisi oleh sapi, mengoptimalkan performa
dan kesehatan ternak.

CV Cahaya semeru sendiri merupakan salah perusahaan yang bergerak pada


sektor pertanian yang bergerak pada Sistem Agribisnis mulai dari subsistem hulu
18

sampai subsistem hilir . Tetetunya pada proses magang yang dilakukan ini
berhubungan erat dengan teori-teori yang yang ada di Agribisnis. Dalam
kesempatan magang kali ini pemagang lebih banyak bergerak pada subsistem
budidaya (perawatan ternak).
Selama masa magang di CV Cahaya Semeru, berbagai kegiatan dilakukan
yang secara keseluruhan berkaitan erat dengan ilmu agribisnis. Salah satu kegiatan
yang menonjol adalah pembersihan perkarangan bibit, yang dilaksanakan pada hari
ke 2, 4, dan 7 selama pelaksanaan magang di area perkarangan bibit di peternakan.
Fokus utama kegiatan ini adalah untuk memelihara kebersihan dan kesehatan bibit,
menciptakan lingkungan yang optimal untuk pertumbuhan. Kegiatan ini erat
kaitannya dengan teori agribisnis, khususnya dalam konteks manajemen sanitasi
dan lingkungan pertanian yang bersih, yang berkontribusi pada keberhasilan
produksi.
Pemindahan bibit juga menjadi aspek penting dalam magang, dilaksanakan
pada hari ke 2, 4, dan 7. Proses ini bertujuan untuk menyesuaikan bibit dengan
kondisi yang optimal untuk pertumbuhan, sesuai dengan prinsip-prinsip adaptasi
yang ditekankan dalam teori agribisnis. Maksudnya adalah memaksimalkan potensi
pertumbuhan bibit melalui penempatan yang sesuai dengan kondisi yang
mendukung.
Dalam hal pemberian konsumsi pakan ternak, kegiatan ini dilaksanakan
secara berkala pada hari ke 2, 5, 8, 11, 14, 17, 20, 23, 26, dan 29 di area kandang
ternak di peternakan. Hal ini sangat relevan dengan teori agribisnis yang
menekankan manajemen nutrisi ternak, di mana pemberian pakan yang optimal
memainkan peran kunci dalam meningkatkan produktivitas ternak.Pembelian
insumen seperti ampas tahu, onggok, mineral, dan konsentrat dilakukan secara rutin
selama magang, memastikan ketersediaan insumen yang diperlukan untuk pakan
ternak. Kegiatan ini sejalan dengan teori agribisnis, terutama dalam manajemen
sumber daya dan pemenuhan kebutuhan input yang berkualitas untuk mendukung
keberlanjutan produksi.
Kegiatan fermentasi, yang dilakukan pada hari ke 2, 6, 10, 14, 18, 22, 26, dan
30, merupakan strategi yang sesuai dengan teori agribisnis modern. Penggunaan
teknologi fermentasi adalah langkah inovatif yang dapat meningkatkan nilai nutrisi
19

pakan ternak, mencerminkan pendekatan berbasis ilmu pengetahuan dalam


manajemen agribisnis.
Terakhir, penjualan kambing pada hari ke 2, bertujuan untuk mengoptimalkan
hasil penjualan ternak yang telah siap dijual, sesuai dengan prinsip-prinsip
pemasaran dalam teori agribisnis. Fokusnya adalah pada pencapaian pendapatan
yang optimal melalui penjualan ternak yang telah dirawat dengan baik.
Meskipun kegiatan magang secara umum mencakup aspek-aspek vital dalam
manajemen peternakan, terdapat potensi kesenjangan dengan ilmu agribisnis yang
lebih luas. Mungkin kurangnya pemahaman atau penerapan ilmu agribisnis secara
menyeluruh dapat membatasi perusahaan dalam mencapai potensi bisnisnya
sepenuhnya. Sebagai langkah alternatif, disarankan untuk mengintegrasikan
pelatihan atau peningkatan pengetahuan dalam manajemen agribisnis, seperti
perencanaan bisnis, analisis pasar, dan strategi pemasaran. Melibatkan konsultan
agribisnis atau ahli manajemen bisnis juga bisa menjadi langkah positif untuk
memberikan wawasan yang lebih mendalam dalam mengembangkan strategi bisnis
yang berkelanjutan. Dengan demikian, perusahaan dapat mengisi kesenjangan
dalam pendekatan agribisnisnya, meningkatkan efisiensi operasional, dan mencapai
kesuksesan jangka panjang dalam industri peternakan.
20

BAB V
PENUTUP

Kesimpulan
Magang di CV Cahaya Semeru memberikan pengalaman yang berharga
dalam memahami aspek-aspek operasional dan manajemen di industri pertanian
dan peternakan. Dari serangkaian kegiatan yang dilakukan selama magang,
beberapa kesimpulan dapat diambil baik dari segi pembahasan teori maupun hasil
nyata di lapangan.

1) Kesesuaian Kegiatan dengan Teori Agribisnis:


- Kegiatan pembersihan perkarangan bibit, pemindahan bibit, dan
pemberian konsumsi pakan ternak secara konsisten mendukung prinsip-
prinsip agribisnis, terutama dalam aspek manajemen sanitasi, adaptasi
bibit, dan manajemen nutrisi ternak.
- Pembelian insumen dan kegiatan fermentasi mencerminkan penerapan
teknologi dan strategi inovatif, sesuai dengan pendekatan agribisnis
modern untuk meningkatkan efisiensi dan kualitas produksi.
- Penjualan kambing sebagai kegiatan pemasaran menunjukkan
implementasi konsep agribisnis dalam mengoptimalkan hasil penjualan
dan memperoleh pendapatan yang maksimal dari ternak.
2) Kesenjangan Potensial dengan Ilmu Agribisnis:
- Terdapat potensi kesenjangan dalam aspek manajemen bisnis yang lebih
luas, seperti perencanaan bisnis, analisis pasar, dan strategi pemasaran.
Kesenjangan ini dapat membatasi pengembangan bisnis secara holistik.
- Kemungkinan kurangnya pemahaman atau penerapan ilmu agribisnis
secara menyeluruh dapat menjadi hambatan dalam mencapai potensi
bisnis penuh di tingkat strategis.
3) Hasil Magang:
- Peserta magang berhasil melaksanakan semua kegiatan sesuai jadwal yang
ditetapkan. Capaian mencakup keberhasilan dalam perawatan ternak,
21

pengelolaan pakan, pembelian insumen, serta kegiatan tambahan seperti


pembersihan perkarangan bibit dan penjualan kambing.
- Dedikasi dan kemampuan peserta magang dalam menjalankan tugasnya
secara efektif dan efisien tercermin dalam capaian yang positif selama
periode magang.

Saran

1) Perusahaan:
- Integrasi Ilmu Agribisnis:
Perusahaan disarankan untuk meningkatkan integrasi ilmu agribisnis dalam
strategi bisnisnya, terutama dalam aspek perencanaan bisnis dan strategi
pemasaran. Penerapan konsep-konsep agribisnis yang lebih luas dapat
memperkuat fondasi bisnis dan meningkatkan daya saing.
- Pelatihan Internal:
Mengadakan pelatihan internal untuk staf mengenai manajemen bisnis dan
konsep-konsep agribisnis. Hal ini dapat membantu staf memahami prinsip-
prinsip yang lebih kompleks dalam mengelola operasional dan
pengembangan bisnis.
- Konsultasi Ahli:
Melibatkan konsultan agribisnis atau ahli manajemen bisnis dapat
memberikan wawasan eksternal yang berharga dan membantu perusahaan
mengidentifikasi area potensial untuk peningkatan.
2) Program Studi Agribisnis Universitas Muhammadiyah Bengkulu:
- Kerjasama Industri-Akademisi:
Mendorong dan mengembangkan kerjasama yang lebih erat antara program
studi agribisnis dan industri lokal. Kolaborasi ini dapat memberikan
mahasiswa pengalaman praktis yang lebih relevan dengan kebutuhan
industri.
- Pengembangan Kurikulum:
Meninjau dan memperbarui kurikulum program studi agribisnis untuk
memastikan bahwa konsep-konsep agribisnis yang lebih mendalam dan
aplikatif diintegrasikan dalam pembelajaran. Kurikulum harus
22

mencerminkan tuntutan dan perkembangan terbaru dalam industri pertanian


dan peternakan.
- Pengembangan Keterampilan Praktis:
Fokus pada pengembangan keterampilan praktis melalui mata kuliah atau
pelatihan tambahan yang dapat mempersiapkan mahasiswa dengan baik
untuk tantangan dunia kerja di sektor agribisnis.
3) Mahasiswa yang Akan Melakukan Magang Selanjutnya:
- Pemahaman Teori dan Praktik:
Mahasiswa sebaiknya memastikan bahwa mereka memiliki pemahaman
yang kuat tentang konsep-konsep agribisnis sebelum memasuki magang. Ini
akan membantu mereka menerapkan teori ke dalam praktik dengan lebih
baik.
- Komunikasi yang Efektif:
Menekankan pentingnya komunikasi yang efektif selama magang, baik
dengan atasan maupun rekan kerja. Keterampilan komunikasi yang baik
sangat penting untuk memahami tugas dan berkontribusi secara positif.
- Keterlibatan Aktif:
Mengambil inisiatif dan terlibat secara aktif dalam semua aspek kegiatan
magang. Memanfaatkan kesempatan untuk belajar sebanyak mungkin dari
pengalaman lapangan dan berinteraksi dengan berbagai pihak di
perusahaan.
- Refleksi dan Evaluasi:
Merenung dan mengevaluasi pengalaman magang secara teratur.
Mahasiswa sebaiknya mencatat pencapaian, kesulitan, dan pelajaran yang
didapat untuk pengembangan pribadi dan perencanaan karir di masa depan.

Dengan mengimplementasikan rekomendasi ini, diharapkan perusahaan


dapat meningkatkan efisiensi dan daya saingnya, program studi agribisnis dapat
memberikan pendidikan yang lebih relevan, dan mahasiswa dapat memanfaatkan
magang sebagai peluang pembelajaran yang optimal.
23

DAFTAR PUSTAKA

Andayani, S. A. (2017). Manajemen agribisnis. Bandung: CV. Media Cendikia


Muslim.
Downey W.D., dan S.P. Ericson (terjemahan: Alfonsus Sirait), 1992, Manajemen
Agribisnis (edisi Kedua), Airlangga, Jakarta
Kartajaya, H., 2002, MarkPlus On Strategy (12 Tahun Perjalanan MarkPlus & Co
Membangun Strategi Perusahaan), Gramedia Pustaka Utama, Jakarta
Kotler , P., 2000, Marketing management (The Millenium Edition), Prentice Hall
International, Inc, New Jersey
Radiosunu, 1983, Manajemen Pemasaran (Suatu Pendekatan Analisis), BPFE,
Jogjakarta
Rahardi, F. dan R. Hartono, 2000, Agribisnis Peternakan, Swadaya Jakarta
Rahim, A., & Hastuti, D. R. D. (2005). Sistem Manajemen Agribisnis.
Saragih, B. (2001). Suara dari bogor membangun sistem agribisnis.
Soekartawi. 2010. Agribisnis.; Teori dan Aplikasinya. Penerbit. Pt Radjagrafindo
Persada. Jakarta.
Sudiro, A., 1995, Pokok-pokok Manajemen Pemasaran, Lembaga Manajemen
Fakultas Ekonomi, Universitas Brawijaya, Malang
24

LAMPIRAN

Lampiran

Lampiran 1. Foto Kegiatan


25

Lapran 2. Struktur dan akte pendirian


26

Lampiran 2. Penilaian Program kerja

Nama : Wawan Saputra


NPM : 2054201063
Tempat Magang : CV Cahaya Semeru
Alamat Tempat Magang : Kota Bengkulu

No Komponen Penilaian Bobot Nilai


1 Kesesuaian program kerja dengan divisi yang ada 25%
pada perusahaan
2 Kesesuaian program kerja pada bidang kegiatan 40%
focus
3 Relevansi teori agribisnis yang digunakan dengan 35%
program kerja kegiatan magang
Jumlah 0-100

Bengkulu, Januari 2024


Dosen Pembimbing

Ir. Jon Yawahar, M.Si.


NIP. 196608131993021001
27

Lampiran 3. Penialaian Laporan Akhir Magang

Nama : Wawan Saputra


NPM : 2054201063
Tempat Magang : CV Cahaya Semeru
Alamat Tempat Magang : Kota Bengkulu

No Komponen Penilaian Bobot Nilai


1 Kelengkapan Administrasi 10%
2 Kesesuaian laporan dengan format laporan 10%
3 Pemahaman terhadap gambaran perusahaan 10%
tempat magang
4 Pemahaman terhadap focus bidang kegiatan 30%
magang
5 Rincian kegiatan magang 10%
6 Kedalaman pembahasan 30%
Jumlah 0-100

Bengkulu, Januari 2024


Dosen Pembimbing

Ir. Jon Yawahar, M.Si.


NIP. 196608131993021001
28

Lampiran 4. Form Penilaian Responsi

Nama : Wawan Saputra


NPM : 2054201063
Tempat Magang : CV Cahaya Semeru
Alamat Tempat Magang : Kota Bengkulu

No Komponen Penilaian Bobot Nilai


1 Kemampuan presentasi 15%
2 Kesesuaian laporan dengan format laporan 15%
3 Wawasan pelasanaan kegiatan magang di 30%
perusahaan tempat magang
4 Kopentensi yang diproleh pada kegiatan magang 30%
5 Sikap dan perilaku pada saat responsi 10%
Jumlah 0-100

Bengkulu, Januari 2024


Dosen Pembimbing

Ir. Jon Yawahar, M.Si.


NIP. 196608131993021001
29

Lampiran 5. Form Penilaian Instruktur Perusahaan

Nama : Wawan Saputra


NPM : 2054201063
Tempat Magang : CV Cahaya Semeru
Alamat Tempat Magang : Kota Bengkulu

No Komponen Penilaian Bobot Nilai


1 Etika 0-15
2 Ketekunan, Inisiatif, dan kreatif 0-15
3 Kerjasama dan kemampuan dalam memecahkan 0-10
masalah
4 Kerapian dan ketekunan 0-10
5 Kemampuan komunikasi 0-10
6 Ibadah dan akhlak 0-15
7 Pengunaan teknologi computer dan teknologi 0-10
informasi
8 Hasil kerja 0-15
Jumlah 0-100

Bengkulu, Januari 2024


Dosen Pembimbing

Ir. Jon Yawahar, M.Si.


NIP. 196608131993021001

Anda mungkin juga menyukai