Diajukan untuk memenuhi sebagian dari syarat-syarat guna memperoleh gelar Sarjana
Teknologi Pangan
2018
i
KATA PENGANTAR
Syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas penyertaan dan kasih karunia-Nya sehingga
penulis mampu menyelesaikan seluruh rangkaian pelaksanaan kerja praktek di PT
Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. Divisi Food Seasoning periode 30 Juli 2018
hingga 25 Agustus 2018. Laporan dengan judul “Proses Pengolahan dan Analisa Baku
Mutu Limbah Cair di PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. Divisi Food Seasoning”
ditulis sebagai bentuk tanggung jawab penulis dan pemenuhan syarat untuk
memperoleh gelar Sarjana Teknologi Pangan. Selama pelaksanaan maupun penulisan
laporan, tentu berbagai individu turut berkontribusi dan memberikan dukungan bagi
penulis. Oleh karena itu, penulis ingin mengucapkan terimakasih sebagai bentuk
apresiasi kepada :
1. Bapak Dr. R. Probo Y. Nugrahedi, S.TP, M.Sc. selaku Dekan Fakultas Teknologi
Pertanian yang sudah memberikan izin kepada penulis untuk melaksanakan kerja
praktek.
2. Ibu Dra. Laksmi Hartayanie, M.P. selaku Dosen Pembimbing yang sudah membantu
dan memberikan masukan kepada penulis dalam menyelesaikan penulisan laporan
kerja praktek.
3. Bapak Suprapto selaku Factory Manager PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk.
Divisi Food Seasoning Cabang Semarang yang sudah memberikan kesempatan
kepada penulis untuk menambah pengalaman dan merasakan atmosfir dunia kerja.
4. Bapak Mulyono selaku Kepala Human Resources Development PT Indofood CBP
Sukses Makmur Tbk. Divisi Food Seasoning Cabang Semarang yang sudah
membantu mengarahkan penulis baik sebelum, selama, maupun sesudah
pelaksanaan kerja praktek.
5. Bp. Tito Aditya Tama selaku Supervisor Teknik PT Indofood CBP Sukses Makmur
Tbk. Divisi Food Seasoning Cabang Semarang yang sudah membimbing penulis
dalam pelaksanaan kerja praktek.
6. Dony Ardianto, S.T. selaku Section Supervisor WWTP PT Indofood CBP Sukses
Makmur Tbk. Divisi Food Seasoning Cabang Semarang yang sudah membantu dan
membimbing penulis selama pelaksanaan maupun penulisan laporan kerja praktek.
ii
iii
Penulis
Gracella Handoyo
DAFTAR ISI
vi
DAFTAR TABEL
vii
1. PENDAHULUAN
PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. Divisi Food Seasoning merupakan industri
pangan ternama di Indonesia yang memiliki Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL)
dengan kapasitas besar untuk menampung maupun mengelola limbah hasil produksi
kecap dan saus sebelum dibuang menuju badan air. Dalam penerapan sistem
pengendalian lingkungan secara khusus limbah, PT Indofood meraih bendera biru untuk
Program Penilaian Peringkat Kinerja Perusahaan Dalam Pengelolaan Lingkungan
(PROPER) yang dikembangkan oleh Kementrian Lingkungan Hidup (KLH), dengan
artian industri patuh sepenuh akan regulasi yang diberikan. Oleh karena kelengkapan
instalasi dan performa industri, penulis memilih PT Indofood sebagai lokasi Kerja
Praktek (KP) dengan bahasan seputar mengenai sistem pengolahan limbah cair kecap
1
2
dan saus beserta seluruh parameter terkait. Pengolahan limbah dalam suatu industri
pangan menarik untuk dibahas, dikarenakan mampu melatih kepedulian akan
lingkungan melalui penanganan limbah buangan dengan benar dan terarah, sehingga
keseimbangan ekosistem dapat terpelihara.
1.2. Tujuan
Kerja praktek yang dilaksanakan pada unit Waste Water Treatment Plant (WWTP) di PT
Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. Divisi Food Seasoning bertujuan untuk memahami
proses pengolahan limbah cair dan mempelajari prosedur analisa baku mutu limbah
kecap dan saus.
3
4
Seluruh karyawan menerima gaji secara bulanan, dengan gaji tambahan saat karyawan
lembur dan dihitung sesuai lebihan jam. Adapun PT Indofood CBP Sukses Makmur
Tbk. memberi beragam tunjangan seperti tunjangan konsumsi, tunjangan transportasi
(antar jemput), tunjangan kesehatan (rawat jalan dan rawat inap), tunjangan pernikahan,
maupun tunjangan hari raya. Karyawan mempunyai kesempatan untuk mengambil cuti
dengan batas maksimum 12 hari dalam 1 tahun diluar cuti karena hal khusus seperti cuti
karena pernikahan, hamil, maupun anggota keluarga meninggal. Jumlah cuti lebih dari
ketentuan akan dikenakan pemotongan gaji. Sementara jaminan dari PT Indofood CBP
Sukses Makmur Tbk. ialah JAMSOSTEK dengan cakupan jaminan kecelakaan,
jaminan kematian, dan jaminan hari tua. Karyawan secara keseluruhan difasilitasi
dengan koperasi klinik, kantin, maupun musholla.
MAKLUMAT MUTU
Kami bertekad
Untuk hanya menghasilkan
Produk dan jasa tanpa cacat untuk semua pelanggan kami
Kami sepenuhnya memahami
Persyaratan–persyaratan untuk proses kerja
Dan kami akan mematuhi semua persyratan setiap saat
TEKAD MUTU
1. Kami menyadari bahwa mutu adalah bukti dan bukan janji.
2. Kami akan melaksanakan semua persyaratan mutu yang telah ditetapkan oleh
perusahaan serta regulasi pemerintah.
3. Kami akan melaksanakan dengan tertib antara GMP, ISO 22000, ISO 9001, ISO
14001, Halal dan SMK3.
4. Kami akan melaksanakan dengan sungguh–sungguh semua peraturan perusahaan
dan PKB yang telah disepakati.
5. Kami bersedia menerima sanksi–sanksi dari perusahaan, apabila terjadi
penyimpangan terhadap peraturan–peraturan yang berlaku di PT Indofood CBP
Sukses Makmur Tbk divisi Food Seasoning.
3. SPESIFIKASI PRODUK
9
10
14
15
Adapun keterangan diagram Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) PT Indofood CBP
Sukses Makmur Tbk. Food Seasoning dapat dilihat pada Tabel 4.
Tabel 5. Baku Mutu Air Limbah Industri Campuran Kecap dan Saus
No Parameter Kadar Maksimum (mg/L) Beban Pencemaran Maksimum
(kg/ton)
1 BOD5 98,9 49,76
2 COD 173,21 87,125
3 TSS 97,14 48,86
4 pH 6,0-9,0
5 Debit Maksimum 503 m3/hari
Sumber : PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. Divisi Food Seasoning
25
26
cokelat mampu menghalangi paparan sinar secara langsung, dimana sinar berpotensi
untuk mengganggu kestabilan. Kemudian kedalam botol cokelat ditambahkan 2 tetes
nitrification inhibitor dan magnetic stirrer. Pemberian nitrification inhibitor berperan
dalam penghambatan pengubahan amonia menjadi NO3- dan NO2- dengan keberadaan
oksigen sesuai dengan teori Salmin (2005). Dengan demikian pembacaan BOD 5 murni
merupakan jumlah oksigen dalam sampel yang dibutuhkan oleh mikroorganisme untuk
menguraikan komponen organik di dalam limbah. Sementara penggunaan magnetic
stirrer berperan dalam homogenisasi antara sampel dengan reagen. Penutup karet hitam
dipasang dalam permukaan mulut botol untuk diisi dengan 2 butir pellet NaOH, dimana
merupakan absorben CO2 dari hasil respirasi mikroorganisme. Botol cokelat kemudian
ditutup dengan BOD apparatus dan dimasukkan kedalam inkubator bersuhu 16,8 oC
selama 5 hari sesuai dengan teori APHA (1989). Pembacaan dilakukan untuk hari ke-5
dan dikalikan 100 untuk sampel equalisasi dan 10 untuk sampel outlet.
Penulis mengambil sampel 1 minggu 1 kali (Senin) untuk melakukan pengujian baku
mutu limbah. Adapun keseluruhan hasil daripada keempat parameter memenuhi
penetapan baku mutu air limbah industri campuran kecap dan saus menurut Peraturan
Daerah Provinsi Jawa Tengah Nomor 5 Tahun 2012. Limbah cair PT Indofood CBP
Sukses Makmur Tbk. Divisi Food Seasoning mempunyai debit outlet dibawah 150 m3.
Hasil analisa BOD5 ialah kurang dari standar (98,9 mg/L) bahkan mengalami penurunan
dari minggu ke minggu, dengan artian proses penguraian komponen organik oleh
mikroorganisme aerob berlangsung dengan maksimal dan kebutuhan oksigen terpenuhi.
Sementara COD memiliki kisaran kurang dari standar (173,21 mg/L) sekalipun masih
dinilai fluktuatif, namun berarti jumlah oksigen untuk penguraian komponen organik
dengan bahan kimia terpenuhi sehingga COD mengalami penurunan drastis
dibandingkan COD inlet (± 10000 mg/L). Sedangkan TSS jauh dibawah standar (97,14
mg/L) dengan artian proses sedimentasi maupun filtrasi dengan sand filter berlangsung
dengan optimal sehingga TSS menurun secara signifikan. Nilai pH outlet cenderung
konstan dan masih berada dalam range standar baku mutu (6,0-9,0) dimana berarti pH
berada dalam kondisi basa (pH>7), dikarenakan setiap spesies memiliki toleransi
beragam akan pH dan derajat keasaman ideal untuk organisme akuatik berkisar diantara
7,0 hingga 8,5 (Barus, 2004) dalam (Putri dkk, 2017).
6. KESIMPULAN DAN SARAN
6.1. Kesimpulan
Limbah cair PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. Divisi Food Seasoning diolah
dengan metode fisika, kimia, dan biologi.
Parameter penting dalam limbah cair kecap dan saus ialah Biological Oxygen
Demand (BOD5), Chemical Oxygen Demand (COD), Total Suspended Solid (TSS),
dan pH.
Hasil pengolahan limbah cair PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. Divisi Food
Seasoning telah memenuhi ketetapan standar baku mutu limbah kecap dan saus
sehingga layak untuk dibuang menuju ke badan air.
Pembangunan unit Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) mampu meminimalisir
pencemaran dan kematian organisme perairan.
6.2. Saran
Operator melakukan sampling secara rutin dan menuliskan track record sesuai
ketentuan.
Pembuatan kolam ikan dengan air limbah hasil proses pengolahan didalamnya
untuk memastikan limbah yang dibuang benar-benar aman bagi organisme akuatik.
Penggunaan air limbah hasil proses pengolahan untuk penyiraman tanaman
sehingga mengurangi debit buangan limbah dan meminimalisir penggunaan air
bersih.
30
7. DAFTAR PUSTAKA
Adany, F. (2017). Review: Proses Pengolahan Air Limbah Secara Fisika, Kimia, dan
Biologi. Institut Teknologi Sepuluh Nopember. Surabaya. Diakses pada
https://www.researchgate.net/publication/322086421_REVIEW_Proses_Pengolahan
_Air_Limbah_Secara_Fisika_Kimia_dan_Biologi
APHA. (1989). Standard Methods for The Examination of Water and Waste Water.
American Public Health Association (APHA). American Water Works Association
(AWWA). Water Pollution Control Federation (WPCF). Washington.
Ariyanti, F.N. (2017). Pengolahan Limbah Cair dengan Cara Lumpur Aktif (Activated
Sludge) dan Karbon Aktif (Activated Carbon) dari Arang Batubara. Institut
Teknologi Sepuluh Nopember. Surabaya. Diakses pada
https://www.researchgate.net/publication/312378260_PENGOLAHAN_LIMBAH_
CAIR_DENGAN_CARA_LUMPUR_AKTIF_ACTIVATED_SLUDGE_DAN_KA
RBON_AKTIF_ACTIVATED_CARBON_DARI_ARANG_BATUBARA
Dirgantoro, A.Y.G., A.W.N. Jati, L.I.M. Yulianti. (2017). Perbaikan Kualitas Limbah
Cair Industri Kecap dan Saos Lombok Gandaria dengan Variasi Bakteri Indigenus.
Universitas Atmajaya. Yogyakarta. Diakses pada http://e-
journal.uajy.ac.id/12897/1/JURNAL.pdf
Harwiyanti, R.D. (2015). Keefektifan Dosis Koagulan Poly Aluminium Chloride (PAC)
dalam Menurunkan Kadar Chemical Oxygen Demand (COD) pada Air Limbah
Laundry. Skripsi. Universitas Muhammadiyah Surakarta. Diakses pada
http://eprints.ums.ac.id/38484/1/NASKAH%20PUBLIKASI.pdf
Helard, D. & P.S. Komala. (2006). Identifikasi Mikroba Anaerob Dominan Pada
Pengolahan Limbah Cair Pabrik Karet Dengan Sistem Multisoil Layering. Skripsi.
Universitas Andalas. Diakses pada
http://repository.unand.ac.id/4048/1/Deny_Helart_Artikel.pdf
31
32
Junaidi & B.P.D. Hatmanto. (2006). Analisis Teknologi Pengolahan Limbah Cair pada
Industri Tekstil. Jurnal Presipitasi 1(1):1-6. Diakses pada
https://ejournal.undip.ac.id/index.php/presipitasi/article/view/10927/8628
Pescod, M.B. (1974). Investigation of Rational Effluen and Stream Standard for
Tropical Countries. AIT. London.
Praja, Y.H. (2017). Analisa Kadar Chemical Oxygen Demand (COD) dan Total
Suspended Solid (TSS) pada Limbah Cair dan Air Laut dengan Menggunakan Alat
Spektrofotometri UV-Visible. Skripsi. Universitas Sumatera Utara. Diakses pada
http://repositori.usu.ac.id/bitstream/handle/123456789/3329/142401106.pdf?sequen
ce=1&isAllowed=y
Putri, R.J.W., Carmudi, A.E. Pulungsari. (2017). Kualitas Air Waduk Penjalin
Berdasarkan Struktur Komunitas Makrobenthos. Scripta Biologica 4(1):69-37.
Diakses pada https://media.neliti.com/media/publications/169298-ID-kualitas-air-
waduk-penjalin-berdasarkan.pdf
Salmin. (2005). Oksigen Terlarut (DO) dan Kebutuhan Oksigen Biologi (BOD) Sebagai
Salah Satu Indikator Untuk Menentukan Kualitas Perairan. Oseana 30(3):21-26.
Diakses pada http://oseanografi.lipi.go.id/dokumen/oseana_xxx(3)21-26.pdf
Sari, D. R. (2015). Evaluasi Pengolahan Air Limbah dengan Sistem Extended Aeration
di Rumah Sakit “X” Semarang. Skripsi. Universitas Negeri Semarang. Diakses pada
https://lib.unnes.ac.id/23498/1/6411411189.pdf