ANALISA LABORATORIUM
Peranan analisa laboratorium dalam pabrik gula sangat penting karena hasil analisa
ini digunakan untuk mengetahui atau mengawasi baik buruknya proses yang dilaksanakan
di pabrik setiap hari agar diperoleh gula produksi semaksimal mungkin. Untuk melakukan
analisa dan pengumpulan data ini dilakukan di laboratorium. Guna pengendalian mutu
dalam suatu industri maka tingkat kualitas produk harus ditingkatkan atau dipertahankan
agar sesuai dengan standar dan sebisa mungkin dengan biaya yang sekecil mungkin.
Analisa–analisa dimulai dari pendahuluan, yaitu mulai dari tebu sampai menjadi
kristal gula. Dengan demikian analisa laboratorium untuk mengendalikanmutu
dilaksanakan dengan menganalisa bahan baku, bahan pembantu, bahan yang ada dalam
proses, produk dan hasil samping. Pelaksanaan analisa dilakukan dengan menggunakan
petunjuk P3GI, yaitu petunjuk buletin 4 untuk pengawasan gilingan dan buletin 11 untuk
pengawasan pabrikasi.
Macam–macam analisa yang dilakukan di pabrik gula antara lain:
1. Penentuan rendemen sementara.
2. Penentuan % brix, % pol, dan harga kemurnian untuk nira mentah dan nira encer.
3. Analisa Kadar P2O5.
4. Analisa Tubiditas.
5. Analisa Gula Reduksi.
6. Analisa kadar CaO pada nira encer.
7. Analisa kadar CaO dalam Ca(OH)2.
8. Analisa kapur.
9. Analisa Ampas (% pol dan kadar zat kering).
10. Analisa Blotong (% pol dan kadar zat kering).
11. Penentuan % brix, % pol dan harga kemurnian untuk nira kental.
12. Penentuan % brix, % pol dan harga kemurnian untuk stroop C, stroop A, klare I,
klare III dan Tetes
13. Penentuan % brix, % pol dan harga kemurnian untuk masakan A, C, D.
14. Analisa Air Masuk Ketel.
15. Analisa Air ketel.
16. COD limbah.
VI.1 Frekuensi Analisa di PG Gempolkrep
Frekuensi Analisa
1 jam : % Pol dan % Brix
NPP, Nira Gilingan II, Nira Gilingan V
Nira Mentah, Nira Encer, Nira Kental
Nira Kental tersulfitir
% Brix
Nira Gilingan III dan IV, Filtrat (Nira Seduhan)
pH
Nira mentah, Nira Encer, Nira Kental,
VI-1
VI-2
Analisa Laboratorium
Nira Kental Tersulfitir
Kadar Gula / Skarblom
Kondensat JH, PP, Pm
Turbidity NE
2 jam : % Pol Blotong
% Brix dan % Pol Stroop A, Stroop C
% Brix dan % Pol Klare A, Klare D
% Brix dan % Pol Tetes
% Zat Kering Ampas dan % Pol AMpas
Suhu, pH, Total Hardness, Air Pengisi ketel
pH, Total Hardness, TDS Air Ketel
4 jam : Zat Kering Blotong
Brix Pol, Gula D1, Magma D2, Gula C
8 jam : Kadar Gula Reduksi NPP, NM, NE
Kadar P2O5 NM
Kadar CaO NE
Koreksi Kotoran NM
Icumsa NE
COD, BOD, pH, Suhu IPAL
24 jam : Icumsa Produksi
% pol Gula, Kadar Air Gula, BJB
Icumsa Produksi
% Saccharosa Tetes
% Gula Reduksi Tetes
VI.2 SOP Pengambilan Sampel
VI.2.1 Pengambilan Sampel Nira Gilingan
a. Tiap jam lakukan sebagai berikut:
1. Sampel yang telah terkumpul, diaduk–aduk dengan baik/merata, ambil ± 0,5
liter, masukkan kedalam jerigen 2 liter (untuk KB I warna biru) sisanya
kembalikan lagi ke talang nira.
2. Pasang ember yang bersih dan kering di masing–masing gilingan (gilingan
1 s/d 5).
3. Tambahkan sublimat teknis ± 1,5 gram/ember.
4. Sampel–sampel nira gilingan 1 s/d 5 dibawa ke laboratorium dan di simpan
di meja tempat sampel.
5. Jerigen kosong yang sudah bersih diambil yang sudah bersih diambil untuk
pengambilan sampel nira jam berikutnya.
b. Perawatan Alat Percontohan / Sampling:
1. Bersihkan serok–serok contoh setiap jam, dengan sikat baja/plastic
2. Periksa gerakan serok apakah lancar/tidak, dan apakah bisa mengeluarkan
nira/tidak, jika tidak stel posisi serok.
3. Periksa tali–tali mekanik serok, kendor/kencang/putus, jika perlu diperbaiki.
4. Ember–ember dan serok sampel hendaknya ditempatkan satu rak diberi
label “dilarang diambil untuk keperluan selain nira”, sehingga tidak
DIII Teknik Kimia Industri Kerja Praktek PG Gempolkrep Mojokerto
Fakultas Vokasi - ITS
VI-3
Analisa Laboratorium
dimanfaatkan orang lain.
VI.2.2 Pengambilan Sampel Nira Mentah, Encer, Kental
1. Ember / penampung yang telah berisi sampel aduk–aduk merata ambil ± 0,5 liter,
masukkan dalam jerigen sampel (untuk KB–I jerigen warna putih), sisanya
kembalikan lagi ke proses.
2. Sampel dibawa ke laboratorium untuk pemeriksaan brix, pol, kadar kapur, gula
reduksi. Jerigen bersih dari laboratorium diambil untuk mengambil sampel
berikutnya.
3. Pasang ember/penampung baru yang bersih dan kering.
4. Tambahkan ± 1,5 gram sublimat teknis pada ember/penampung sampel terpakai.
Perawatan Alat Percontohan/Sampling
1. Atur kran pengatur sampel, sehingga tiap jam terkumpul sampel sebanyak ±
20 liter. Sampel diambil secara rutin tiap jam, jangan sampai luber.
2. Siapkan tiap–tiap sampel nira masing–masing ember sampel, masukkan
kedalam jerigen 0,5 liter (untuk KB–I jerigen warna putih).
3. Sampel yang dibawa ke laboratorium cukup untuk brix refractometer, labu
takar 100/110 ml dan sampel kumpulan 8 jam ± 0,5 liter/jam.
VI.2.3 Pengambilan Sampel Ampas dan Blotong
a. Pengambilan Sampel Ampas:
1. Tiap 2 jam ambil sampel ampas dari penampung/lorokan ± 3 kg ampas,
masukkan tempat/kantong plastik/ sejenis dan tutup/ikat dengan tali rapat–
rapat agar air tidak menguap.
2. Sampel ampas dibawa ke laboratorium dan ditaruh di tempat penyimpanan
sampel.
3. Lakukan analisa % pol, kadar air/zat kering (dilakukan oleh analis), sesuai
prosedur.
b. Pengambilan Sampel Blotong:
1. Tiap ¼ jam sekali ambil sampel blotong sepanjang drum RVF (Rotary
Vacum Filter) sedikit–sedikit, masukkan kedalam tempat tertutup.
2. Ambil sampel kumpulan tersebut setiap 2 jam sekali, masukkan ketempat
tertutup.
3. Bawa ke laboratorium dan ditaruh ditempat penyimpanan sampel.
4. Lakukan analisa % pol dan % zat kering (dilakukan oleh analis).
VI.2.4 Pengambilan Sampel Masakan, Stroop, Klare
a. Pengambilan Sampel Masakan A, C, D
1. Ambil sampel masakan sedikit demi sedikit, pada saat masakan turun, di
talang masakan, menuju palung pendingin. Masukkan ke tempat sampel.
Pengambilan sampel selesai saat masakan turun hampir habis.
2. Bawa sampel ke laboratorium, jika sampel terlalu banyak, aduk–aduk
merata, ambil sekitar 50 gram, sisanya kembalikan lagi ke palung
pendingin.
3. Lakukan analisa % brix, % pol HK, sesuai prosedur (pengenceran 5–10x).
b. Pengambilan Sampel Stroop A, C, Klare
1. Masakan yang akan diputer (No. masakan X), lakukan pengambilan sampel
DIII Teknik Kimia Industri Kerja Praktek PG Gempolkrep Mojokerto
Fakultas Vokasi - ITS
VI-4
Analisa Laboratorium
stroopnya masakan No.X tersebut, ditalang stroop belakang masakan, ambil
sedikit demi sedikit, masukkan tempat sampel.
2. Setelah masakan No.X hampir selesai diputar, hentikan pengambilan sampel
stroop, aduk–aduk secara merata, ambil sampel stroop sekitar 50 gram,
bawa ke Lab.
3. Lakukan analisa sebagaimana prosedur (%brix, %pol HK).
VI.2.5 Pengambilan Tetes dan Gula SHS
a. Pengambilan Tetes
1. Sampel tetes diambil untuk analisa rutin setiap 4 jam sekali.
2. Sampel tetes diambil pada aliran tetes menuju timbangan tetes, pasang
lubang kecil, untuk sampel kumpulan selama 4 jam.
3. Ambil sampel tetes sebanyak ± ½ kg bawa ke Lab, untuk dianalisa %brix,
%pol HK. Isi toples kumpulan 8 jam, ± 200 gram.
4. Setiap hari lakukan analisa % brix (metode piknometer), % pol, GR, abu
sulfat, TSI.
b. Pengambilan Gula SHS
1. Setiap jam diambil sampel gula yang berasal dari beberapa karung gula
yang diambil sedikit demi sedikit (2–5 gram), selama 5–10 menit, masukkan
botol sampel gula persegi untuk sampel rak jam–jaman.
2. Setiap 4 jam dianalisa kadar air, sampel diambil dari contoh jam–jaman.
3. Setiap hari (24 jam), sampel kumpulan 8 jam, aduk–aduk dan ambil sampel,
lakukan analisa % pol, kadar warna (icumsa), garis saring (BJB).
Proses Analisa:
a. Analisa Abu Karbonat
1. Panaskan cawan yang akan dipakai dalam furnace, pindahkan ke dalam
desikator dan biarkan mendingin
2. Timbang berat kosong cawan tersebut
3. Timbang 3–5 gram contoh ke dalam cawan tersebut dan tambah beberapa
tetes minyak mineral
4. Tempatkan pada pemanas listrik hingga kering
5. Pindahkan ke dalam furnace pada suhu 500°C hingga semua karbon
terbakar habis. Sebaiknya dibiarkan dalam furnace selama satu malam
dengan suhu diatur sehingga berkisar antara 475–500°C
6. Pindahkan cawan itu ke dalam desikator, dinginkan dan timbang
7. Perhitungan:
Misal: berat cawan kosong a gram
Berat cawan + contoh
Sebelum dipanaskan b gram
Berat cawan + contoh
Sesudah pemanasan c gram
c–a
% Kadar Abu= ×100%
b–a
b. Mencari % pol
1. Mengambil 100 ml sampel yang telah diencerkan sampai 1350 ml ke
dalam labu ukur.
2. Menambahkan 5 ml asetat timbal basis ( LOOD ) sebagai penjernih dan
aquadest sampai volume 110 ml.
3. Mengocok, lalu menyaringnya dengan kertas saring.