SISTIM MANAJEMEN K3
Kesehatan dan keselamatan kerja (K3) merupakan salah satu cara untuk melindungi
para karyawan dari bahaya kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja selama bekerja.
Kesehatan para karyawan bisa terganggu karena penyakit akibat kerja, maupun karena
kecelakaan kerja. Oleh karena itu, pelaksanaan kesehatan dan keselamatan kerja (K3) perlu
dilaksanakan secara efektif oleh suatu perusahaan, karena hal ini dapat menurunkan tingkat
kecelakaan kerja. Di samping itu, dapat meningkatkan produktivitas perusahaan.
VII-1
LAPORAN KERJA PRAKTEK
PTPN X PG GEMPOLKREP MOJOKERTO
BAB VII SISTIM MANAJEMEN K3
perundangan seperti berikut (ASPEK Ind:2006):
a. Undang-undang No. 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja.
b. Peraturan Menteri Tenaga Kerja No.02 Tahun 1980 tentang Pemeriksaan Kesehatan
Kerja dalam Penyelenggaraan Keselamtan Kerja.
c. Undang-undang Republik Indonesia No.13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan
(2004):
Pasal 86
1. Setiap pekerja atau buruh mempunyai hak untuk memperoleh perlindungan atas:
a. Keselamatan dan Kesehatan Kerja.
b. Moral dan Kesusilaan; dan
c. Perlakuan yang sesuai dengan harkat atau martabat menusia serta nilai-nilai
agama.
2. Untuk melindungi keselamatan kerja pekerja atau buruh guna mewujudkan
produktivitas kerja yang optimal diselenggarakan upaya keselamatan dan kesehatan
kerja.
3. Perlindungan sebagaimana dimaksud ayat (1) dan ayat (2) dilaksanakan sesuai
dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Pelaksanakan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) di Indonesia diatur dalam
Undang-undang. Hal ini disebabkan dalam setiap pekerjaan, kecelakaaan kerja sulit dihindari
dan setiap karyawan berhak mendapatkan perlindungan atas keselamatannya dalam
melakukan pekerjaan untuk meningkatkan produktivitas nasional.