Anda di halaman 1dari 5

BAB VII

SISTIM MANAJEMEN K3

Kesehatan dan keselamatan kerja (K3) merupakan salah satu cara untuk melindungi
para karyawan dari bahaya kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja selama bekerja.
Kesehatan para karyawan bisa terganggu karena penyakit akibat kerja, maupun karena
kecelakaan kerja. Oleh karena itu, pelaksanaan kesehatan dan keselamatan kerja (K3) perlu
dilaksanakan secara efektif oleh suatu perusahaan, karena hal ini dapat menurunkan tingkat
kecelakaan kerja. Di samping itu, dapat meningkatkan produktivitas perusahaan.

VII.1 Pengertian Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)


Schuler (1999:hal 222) mengemukakan bahwa Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)
menunjuk kepada kondisi-kondisi fisiologis-fisikal dan psikologis tenaga kerja yang
diakibatkan oleh lingkungan kerja yang disediakan oleh perusahaan. Kondisi fisiologis-fisikal
meliputi kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja sedangkan kondisi psikologis diakibatkan
oleh stes pekerjaan dan kehidupan kerja yang berkualitas rendah. Malthis dalam Yuli
(2005:hal 211) menyebutkan bahwa Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) diartikan sebagai
kegiatan yang menjamin terciptanya kondisi kerja yang lebih aman, terhindar dari gangguan
fisik dan mental melalui pembinaan dan pelatihan, pengarahan dan control terhadap
pelaksanaan tugas dari para keryawan dan pemberian bantuan sesuai dengan aturan yang
berlaku.
Berdasarkan beberapa pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa Keselamatan dan
Kesehatan Kerja (K3) merupakan suatu bentuk tindakan dan pengawasan terhadap
lingkungan kerja guna menciptakan karyawan yang bebas dari gangguan kesehatan serta
selamat dari kecelakaan kerja melalui pembinaan, pengarahan dan peraturan yang berlaku.

VII.2 Peraturan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)


Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) perlu dilaksanakan dan diperhatikan oleh
pihak perusahaan. Hal tersebut merupakan langkah strategis yang bernilai jangka panjang
sebagai konsekuensi logis dari berkembangnya perindustrian. Hal ini ditandai dengan
munculnya peran pemerintah, dalam hal ini pemerintah telah mengeluarkan peraturan

VII-1
LAPORAN KERJA PRAKTEK
PTPN X PG GEMPOLKREP MOJOKERTO
BAB VII SISTIM MANAJEMEN K3
perundangan seperti berikut (ASPEK Ind:2006):
a. Undang-undang No. 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja.
b. Peraturan Menteri Tenaga Kerja No.02 Tahun 1980 tentang Pemeriksaan Kesehatan
Kerja dalam Penyelenggaraan Keselamtan Kerja.
c. Undang-undang Republik Indonesia No.13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan
(2004):
Pasal 86
1. Setiap pekerja atau buruh mempunyai hak untuk memperoleh perlindungan atas:
a. Keselamatan dan Kesehatan Kerja.
b. Moral dan Kesusilaan; dan
c. Perlakuan yang sesuai dengan harkat atau martabat menusia serta nilai-nilai
agama.
2. Untuk melindungi keselamatan kerja pekerja atau buruh guna mewujudkan
produktivitas kerja yang optimal diselenggarakan upaya keselamatan dan kesehatan
kerja.
3. Perlindungan sebagaimana dimaksud ayat (1) dan ayat (2) dilaksanakan sesuai
dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Pelaksanakan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) di Indonesia diatur dalam
Undang-undang. Hal ini disebabkan dalam setiap pekerjaan, kecelakaaan kerja sulit dihindari
dan setiap karyawan berhak mendapatkan perlindungan atas keselamatannya dalam
melakukan pekerjaan untuk meningkatkan produktivitas nasional.

VII.3 Tujuan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)


Menurut Schuler (1999), tujuan peningkatan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)
akan menghasilkan:
a. Meningkatnya produktivitas karena menurunnya jumlah hari kerja yang hilang.
b. Meningkatnya efisiensi dan kualitas pekerjaan yang lebih berkomitmen.
c. Tingkat kompensasi karyawan dan pembayaran langsung lebih rendah karena
pengajuan klaim.
DEPARTEMEN TEKNIK KIMIA INDUSTRI
FAKULTAS VOKASI
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER VII-2
LAPORAN KERJA PRAKTEK
PTPN X PG GEMPOLKREP MOJOKERTO
BAB VII SISTIM MANAJEMEN K3
d. Fleksibilitas dan adaptabilitas yang lebih besar sebagai akibat dari meningkatnya
partisipasi dan rasa kepemilikan.
e. Menurunnya biaya-biaya kesehatan dan asuransi.
f. Rasio seleksi karyawan yang lebih baik karena meningkatnya citra perusahaan.
Malthis (2002:hal 247) menambahkan bahwa tujuan dari Keselamatan dan Kesehatan
Kerja (K3) dapat memberikan manfaat yang terdiri atas:
a. Penurunan biaya premi asuaransi.
b. Meningkatnya produktivitas.
Perusahaan dapat menurunkan tingkat kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja,
apabila karyawan secara sadar berpikir tentang keselamatan kerja. Sikap ini akan meresap ke
dalam kegiatan perusahaan jika ada peraturan yang ketat dari perusahaan mengenai
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3).

VII.4 Kebijakan Kesehatan dan Keselamatan Kerja PG. Gempolkrep


PT. Perkebunan Nusantara X Pabrik Gula Gempolkrep mempunyai komitmen untuk
mencegah terjadinya kecelakaan dan penyakit akibat kerja serta meningkatkan kinerja
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) ke tingkat yang paling tinggi melalui proses perbaikan
yang terus menerus dan sistematis melalui Penerapan Sistem Manajemen Keselamatan dan
Kesehatan Kerja (SMK3).
Untuk mewujudkan komitmen tersebut, maka PT. Perkebunan Nusantara X Pabrik
Gula Gempolkrep menetapkan tujuan atas penerapan SMK3 melalui :
1. Menciptakan lingkungan kerja yang aman dan sehat.
2. Menerapkan Program Keselamatan dan Kesehatan Kerja melalui penetapan program
kerja K3, identifikasi bahaya dan pengendalian resiko guna mencegah Kecelakaan
Kerja dan Penyakit Akibat Kerja.
3. Mematuhi peraturan perundangan yang berlaku tentang Keselamatan dan Kesehatan
Kerja.
4. Menyediakan sumber daya dan peningkatan kompetensi K3 yang diperlukan.

DEPARTEMEN TEKNIK KIMIA INDUSTRI


FAKULTAS VOKASI
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER VII-3
LAPORAN KERJA PRAKTEK
PTPN X PG GEMPOLKREP MOJOKERTO
BAB VII SISTIM MANAJEMEN K3
VII.5 Struktur Organisasi K3 PG Gempolkrep
Dalam menangani masalah Keselamatan dan Kesehatan Kerja di Pabrik Gula
Gempolkrep, maka dibentuklah struktur organisasi Keselamatan Kerja, yang mencakup
Direktur membawahi P2K3, Pengurus dan Ahli K3. Pada dasarnya K3 yang digunakan di
Pabrik Gula Gempolkrep meliputi beberapa kategori, yaitu:
a. K3 Umum
b. K3 Listrik
c. K3 PUBT
d. K3 Alat angkat dan Angkut
e. K3 Dankar
f. K3 Kimia
Panitia Pembina Keselamatan dan Kesehatan Kerja (P2K3), yang meliputi beberapa
bidang, yaitu :
1. Sie. Kesehatan
Tugas :
a. Memberikan pelayanan kesehatan
b. Memberikan pengarahan cara dan alat pelindung yang berhubungan dengan
kesehatan
c. Memelihara dan melengkapi gambar-gambar keselamatan kerja yang berhubungan
dengan kesehatan.
2. Sie. Keamanan
Tugas :
a. Memelihara keamanan rambu-rambu yang ada
b. Memelihara keamanan lingkungan dn alat-alat produksi
c. Melengkapi rambu-rambu yang berhubungan dengan keamanan
d. Mengadakan latihan penanggulangan kebakaran dan keselamatam.
3. Sie. Peralatan Pmk
Tugas :
a. Memelihara semua alat-alat pemadam kebakaran yang ada
DEPARTEMEN TEKNIK KIMIA INDUSTRI
FAKULTAS VOKASI
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER VII-4
LAPORAN KERJA PRAKTEK
PTPN X PG GEMPOLKREP MOJOKERTO
BAB VII SISTIM MANAJEMEN K3
b. Memelihara dan melengkapi rambu-rambu keselamatan kerja yang berhubungan
dengan alat-alat mekanik yang bergerak
c. Melengkapi alat-alat pemadam kebakaran dengan kelengkapannya
d. Memberi pengarahan penggunaan alat-alat pelindung kerja yang berhubungan
dengan kebakaran.
4. Sie. Kebersihan Lingkungan
Tugas :
a. Memelihara kebersihan pabrik dan lingkungan pabrik
b. Memelihara pagar-pagar dan pintu
c. Memelihara dan melengkapi alat-alat yang berhubungan dengan kebersihan
lingkungan.
5. Sie. Perlengkapan
Tugas :
a. Mengajukan dan memeriksa pengadaan rambu-rambu keselamatan kerja
b. Memeriksa dan mengajukan untuk pengadaan alat-alat keselamatan kerja
c. Memelihara dan melengkapi alat-alat keselamatan kerja

DEPARTEMEN TEKNIK KIMIA INDUSTRI


FAKULTAS VOKASI
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER VII-5

Anda mungkin juga menyukai