i
2
Laporan Magang Industri
PT. Mutuagung Lestari - Samarinda
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah Subhanu wata’ala. yang telah
meberikan kesehatan dan keimanan, sehingga penyusun dapat melaksanakan kerja
praktik di PT. Mutuagung Lestari Samarinda dan dapat menyusun laporan kerja praktik
ini. Sholawat serta Salam semoga selalu tercurah kepada Nabi Muhammad Shalallahu
‘alaihi wasallam, kepada keluarga, sahabat, dan kita sebagai pengikutnya hngga akhir
zaman.
Kerja praktik ini berlangsung selama tiga bulan, terhitung mulai dari tanggal 4 Juni
sampai 23 Agustus 2018. Pelaksanaan kerja praktik ini terdiri orientasi umum dan studi
literatur guna mendalami materi dalam pengerjaan tugas khusus yang diberikan oleh
pembimbing.
Kerja praktik merupakan serangkaian tugas yang harus dilaksanakan oleh setiap
mahasiswa sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan program pendidikan S1-
Terapan pada Program Studi Teknologi Kimia Industri, Jurusan Teknik Kimia Politeknik
Negeri Samarinda.
Penulis menyadari bahwa selama pelaksanaan Kerja Praktik dan Penyusunan
Laporan, tidak lepas dari bantuan dan dukungan dari berbagai pihak. Maka dalam
kesempatan ini, Penulis ingin mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada:
1. Kepada Allah SWT yang atas limpahan kasih sayang-Nya jugalah sehingga Laporan
Magang Industri ini dapat terselesaikan dengan baik.
2. Seluruh keluarga yang selalu mendukung dan mendoakan, sehingga kerja praktik ini
dapat berjalan lancar.
3. Bapak Tabrani selaku Manager Teknis PT. Mutuagung Lestari Samarinda.
4. Bapak Ronny A.R Sitorus, S.Si selaku penyelia lab air dan udara PT. Mutuagung
Lestari Cabang Samarinda.
5. Kakak Sulis selaku pembimbing 1 magang industri di PT. Mutuagung Lestari
Samarinda. Penulis mengucapkan banyak terima kasih atas bimbingan dan arahannya
selama melaksanakan kerja praktik.
6. Bapak Dedy Irawan, S.T, M.T selaku Ketua Jurusan Teknik Kimia, Politeknik Negeri
Samarinda.
ii
2
Laporan Magang Industri
PT. Mutuagung Lestari - Samarinda
7. Ibu Irmawati Syahrir, S.T., M.T selaku Ketua Program Studi Teknologi Kimia
Industri, Jurusan Teknik Kimia, Politeknik Negeri Samarinda.
8. Ibu Irmawati Syahrir, S.T., M.T selaku Dosen Pembimbing Praktik Kerja Lapangan.
9. Seluruh staff di PT. Mutuagung Lestari Cabang Samarinda atas kesediaannya berbagi
ilmu selama penulis melakukan praktik.
10. Teman-teman seperjuangan kerja praktik: Anggun, Atikah, Sarah, Riska yang telah
membantu selama pelaksanaan Kerja Praktik.
Penulis menyadari bahwa laporan ini masih banyak kekurangan, oleh karena itu
kritik dan saran yang bersifat sangat penulis harapkan.
Penulis
iii
2
Laporan Magang Industri
PT. Mutuagung Lestari - Samarinda
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.......................................................................................................................... ii
DAFTAR ISI ................................................................................................................................ iv
DAFTAR GAMBAR ........................................................................................................................ vii
BAB I...............................................................................................................................................9
PENDAHULUAN..............................................................................................................................9
1.1 Sejarah PT. Mutuagung Lestari .............................................................................................9
1.1.1 Tujuan Pendirian PT Mutuagung Lestari ............................................................. 10
1.1.2 Fungsi dan Tugas PT Mutuagung Lestari ............................................................. 10
1.1.3 Visi dan Misi PT Mutuagung Lestari .................................................................... 11
1.1.4 PT Mutuagung Lestari cabang Samarinda ........................................................... 11
BAB II........................................................................................................................................... 13
TINJAUAN PUSTAKA.................................................................................................................... 13
2.1 Analisa Parameter PT. Mutuagung Lestari Samarinda ...................................................... 13
2.1.1 Amoniak (NH3)............................................................................................................ 13
2.1.2 Asam Sulfat (H2SO4).................................................................................................... 13
2.1.3 Bakteri Coliform ......................................................................................................... 14
2.1.4 Bakteri E coli ............................................................................................................... 15
2.1.5 Bau ............................................................................................................................. 16
2.1.6 Biology Oksigen Demand ........................................................................................... 16
2.1.7 Chemical Oxygen Demand (COD) ............................................................................... 18
2.1.8 Demand Oksigen (DO) ................................................................................................ 19
2.1.9 Daya Hantar Listrik .................................................................................................... 20
2.1.10 Fenol......................................................................................................................... 21
2.1.11 Flourida .................................................................................................................... 21
2.1.12 Formaldehid ............................................................................................................. 22
2.1.13 Fosfat ................................................................................................................... 23
2.1.14 Kalium Permanganat (KMnO4) ............................................................................ 24
2.1.15 Kekeruhan ........................................................................................................... 24
2.2.16 Krom Heksavalen ................................................................................................. 25
2.2.17 Logam-logam ....................................................................................................... 25
iv
2
Laporan Magang Industri
PT. Mutuagung Lestari - Samarinda
v
2
Laporan Magang Industri
PT. Mutuagung Lestari - Samarinda
vi
2
Laporan Magang Industri
PT. Mutuagung Lestari - Samarinda
DAFTAR GAMBAR
vii
2
Laporan Magang Industri
PT. Mutuagung Lestari - Samarinda
viii
2
Laporan Magang Industri
PT. Mutuagung Lestari - Samarinda
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Sejarah PT. Mutuagung Lestari
Laboratorium Uji PT. Mutuagung Lestari berdiri pada tahun 1990 yang
merupakan tonggak berdirinya Mutu Certification. Hadirnya lembaga yang berada
dibawah naungan PT Mutuagung Lestari, ini adalah untuk memberikan layanan inspeksi,
pengujian, dan sertifikasi pada sektor perkayuan, utamanya industri plywood.
Kehadiran Mutu Certification memberikan harapan baru bagi perkembangan
produk yang semakin dituntut berkualitas. Pasalnya, tak sedikit perusahaan yang
membutuhkan jaminan mutu produknya berdasarkan standar nasional seperti SNI
(Standar Nasional Indonesia), IPS (Indonesian Plywood Standart) standar internasional
seperti JAS (Japanese Agrycultural Standart), dan IHPA (International Hardwood
Product Association), maupun BP (British Standart). Jaminan-jaminan mutu tersebut
menjadi faktor penentu produk-produk mereka sebelum dikapalkan.
Pada Februari 1994, Mutu Certification memperoleh pengakuan sistem
manajemen Mutu ISO-9003 dari intertek services Amerika Serikat. Bahkan, pada tahun
1997, Mutu Certification kembali memperoleh sertifikasi menjadi ISO-9002 dari lembaga
internasional yang sama tersebut. Pada tahun 1997 tercatat 110 industri kayu lapis
menjadi klien Mutu Certification. Pesatnya pertumbuhan dibidang industri, tak hanya
menuntut Mutu Certification untuk senatiasa mewujudkan komitmenya memuaskan
mereka, melainkan juga tak henti berupaya meningkatkan performance layanannya.
Upaya sungguh-sungguh itu pun membuahkan hasil. Pada tahun 1997 pemerintah
Jepang menganugerahkan sebuah kepercayaan terhadap Mutu Certification sebagai
Foreign Testing Organization (FTO). Yaitu menjadi perusahaaan sertifikasi yang
memiliki wewenang penuh yang melaksanakan pengolahan sertifikasi JAS (Japanese
Agrycultural Standart) dan Komite Akreditas Nasional (KAN) adalah suatu lembaga
pemerintah non struktural yang berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Presiden
Republik Indonesia yang dibentuk melalui Keppres RI Nomor 78 Tahun 2001. Komite
Akreditas Nasional (KAN) mempunyai tiga pokok memberikan akreditasi kepada
Lembaga penilaian Kesesuaian (LPK) yang terdiri dari Laboratorium, lembaga
sertifikasi dan lembaga inspeksi. Komite Akreditasi Nasional (KAN) menjadi wakil resmi
9
2
Laporan Magang Industri
PT. Mutuagung Lestari - Samarinda
10
2
Laporan Magang Industri
PT. Mutuagung Lestari - Samarinda
lingkungan, menejemen keamanan pangan maupun, menejemen hutan lestari, serta jasa-
jasa sertifikasi lainnya yang akan dikembangkan.
phosfat, fenol, minyak dan lemak, kandungan krom heksavalen (Cr6+), kandungan
logam berupa Cr, Fe, Cu, Cd, Co, Pb, Mg, Zn, Sn, B, Mn, Se, Al, Ba, Ca. Serta analisa
kandungan mikrobiologis yaitu bakteri E. Coli, Fecal Coliform dan Total Coliform.
3. Ruang Lingkup Pengujian Udara
Untuk sampel udara jenis pengujian, parameter yang dapat dianalisa yaitu udara
emisi (NH3, Cl2, Hidrogen Florida, NO2, O2, CO, CO2 dan SO2) dan analisa udara
ambien ( Kebisingan, Debu, SO2 dan Pb).
4. Ruang Lingkup Pengujian Mikrobiologi
Untuk pengujian mikrobiologi parameter yang dianalisa adalah Total Coliform,
Fecal Coliform dan Esherechia Coli yang terdapat pada sampel air.
12
2
Laporan Magang Industri
PT. Mutuagung Lestari - Samarinda
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
13
2
Laporan Magang Industri
PT. Mutuagung Lestari - Samarinda
belerang seperti di tangkuban perahu, dieng atau bromo, namun saat ini belerang termurah
dihasilkan di Cina dan India. Bahan-bahan baku yang ditunjukkan pada persamaan di
bawah ini merupakan fluorapatit, walaupun komposisinya dapat bervariasi. Bahan baku
ini kemudian diberi 93% asam sulfat untuk menghasilkan kalsium sulfat,
hydrogenfluorida (HF), dan asam fosfat. HF dipisahkan sebagai asam fluorida. Proses
keseluruhan dapat ditulis :
Ca5F(PO4)3 + 5H2SO4 + 10H2O → 5CaSO4.2H2O + HF + 3H3PO4
Asam sulfat digunakan dalam jumlah yang besar oleh industri besi dan baja untuk
menghilangkan oksidasi, karat, dan kerak air sebelum dijual ke industri otomotif. Asam
yang telah digunakan sering kali didaur ulang dalam kilang regenerasi asam bekas ( Spent
Acid Regeneration plant). Kilang ini membakar asam bekas dengan gas alam, gas kilang,
bahan bakar minyak, ataupun sumber bahan bakar lainnya. Proses pembakaran ini
menghasilkan gas sulfur dioksida (SO2) dan sulfur trioksida (SO3) yang kemudian
digunakan untuk membuat asam sulfat yang ”baru”. Asam sulfat juga memiliki berbagai
kegunaan di industri kimia. Sebagai contoh, asam sulfat merupakan katalis asam yang
umumnya digunakan untuk mengubah sikloheksanonoksim menjadi kaploraktan, yang
digunakan untuk membuat nilon. Juga digunakan untuk membuat asam klorida dari
garam melalui proses mannheim. Selain itu H2SO4 juga digunakan dalam pengilangan
minyak bumi, contoh sebagai katalis untuk reaksi isobutana dan isobutilena yang
menghasilkan isooktana.
lainnya. Bakteri coliform dibedakan menjadi 2 tipe, yaitu faecal coliform dan non-faecal
coliform. E-coli adalah bagian dari faecal coliform. Keberadaan E-coli dalam air dapat
menjadi indikator adanya pencemaran air oleh tinja. E .coli digunakan sebagai indikator
pemeriksaan kualitas bakteologis secara universal dalam analisis dengan alasan:
a) E. Coli secara normal hanya ditemukan di saluran pencernaan manusia (sebagai
flora normal) atau hewan mamalia, atau bahan yang telang terkontaminasi dengan
tinja manusia atau hewan, jarang sekali ditemukan dalam air dengan kualitas
kebersihan air
b) E. Coli mudah diperiksa di laboraturium dan sensivitasnya tinggi jika
pemeriksaan dilakukan dengan benar
c) Bila dalam air tersebut ditemukan E. Coli, maka air tersebut dianggap berbahaya
bagi penggunaan domestik
d) Ada kemungkinan bakteri entrik patogen yang lain dapat ditemukan bersama-
sama dengan E.coli dalam air.
Ciri-ciri:
15
2
Laporan Magang Industri
PT. Mutuagung Lestari - Samarinda
5. Tidak bersepora
6. Motil atau tidak motil
7. Aerobik, anaerobik fakultatif
8. Penghuni normal usus, seringkali menyebabkan infeksi
Escheria coli hidup di dinding usus besar manusia dan berfungsi sebagai pengurai
sisa-sisa makanan yang tidak terserap dalam sistem pencernaan manusia. Bakteri ini juga
menghasilkan vitamin K2 dan mencegah tumbuhnya bakteri lain didalam usus. Industri-
industri kimia juga bergantung pada bakteri ini dalam proses produksi, terutama dalam
proses fermentasi. Bakteri Escheria coli ini sering juga dimanfaatkan sebagai bahan
utama pembuatan antibiotik Erythromycin A. Antibiotik ini digunakan untuk
menanggulangi pertumbuhan bakteri pantogen yang kebal terhadap antibiotik biasa.
Bakteri ini dapat menggandakan tubuhnya hanya dalam waktu 15-20 menit saja.
2.1.5 Bau
Bau prinsip analisa pada parameter bau ini dapat dilakukan secra visual dengan
menggunakan metode organoleptik (indra pembau). Bau yang tidak sedap menunjukkan
kualitas air tidak bagus (tidak menggunakan alat dan tanpa ada satuan).
16
2
Laporan Magang Industri
PT. Mutuagung Lestari - Samarinda
dan untuk mendesain sistem pengolahan secara biologis ( G. Alerts dan SS Santika,1987).
Adanya bahan organik yang cukup tinggi (ditunjukkan dengan nilai BOD dan COD)
menyebabkan mikroba menjadi aktif dan menguraikan bahan organik tersebut secara
biologis menjadi senyawa asam-asam organik.
Penguraian ini terjadi disepanjang saluran secara aerob dan anaerob. Timbul gas
CH4,NH3, dan H2S yang berbau busuk (Djarwanti dkk, 2000). Uji BOD ini tidak dapat
digunakan untuk mengukur jumlah bahan-bahan organik yang sebenarnya terdapat
didalam air, tetapi hanya mengukur secara relatif jumlah konsumsi oksigen yang
digunkan untuk mengoksidasi bahan organik tersebut. Semakin banyak oksigen yang
dikonsumsi, maka semakin banyak pula kandungan bahan-bahan organik didalamnya.
Salah satu variabel penentu yang menentukan kualita air sehingga kita dapat
menggolongkannya kedalam 4 golongan diatas adalah berdasarkan kandungan bahan
organiknya yang dapat dinyatakan sebagai nilai BOD dan COD. Untuk golongan A, nilai
ambang BOD adalah 20 dan COD adalah 40. Untuk golongan B, nilai ambangBOD
adalah 50 dan COD adalah 100. Untuk golongan C, nilai ambang BOD adalah 150 dan
COD adalah 300. Sedangkan untuk golongan D, nilai ambang BOD adalah 300 dan COD
adalah 600 (Perdana, 1992). Semua makhluk hidup membutuhkan oksigen tidak
terkecuali organisme yang hidup dalam air. Kehidupan akuatik seperti ikan mendapatkan
oksigennya dalam bentuk oksigen terlarut yang sebagian besar berasal dari atmosfer.
Tanpa adanya oksigen terlarut pada tingakat konsentrasi tertentu banyak jenis organisme
akuatik tidak akan ada dalam air. Banyak ikan akan mati dalam perairan tercemar bukan
diakibatkan oleh toksitasi zat pencemaran langsung, tetapi karena kekurangan oksigen
sebagai akibat dari digunakannya gas tersebut pada proses penguraian/penghancuran zat
pencemar (Achmad, 2004). Di dalam lingkungan bahan organik banyak terdaat dalam
bentuk karbohidrat, protein , dan lemak yang membentuk organisme hidup dan senyawa-
senyawa lainnya yang merupakan sumber daya alam yang sangat penting dan dibutuhkan
oleh manusia. Secara normal, bahan organik tersususn oleh unsur-unsur C, H, O, dan
dalam beberapa hal mengandung N, S, P, dan Fe (Achmad, 2004).
Senyawa-senyawa organik pada umumnya tidak stabil dan mudah dioksidasi secara
biologis atau kimia menjadi senyawa stabil, antara lain menjadi CO2 dan H2O. Proses
17
2
Laporan Magang Industri
PT. Mutuagung Lestari - Samarinda
inilah yang menyebabkan konsentrasi oksigen terlarut dalam perairan menurun dan hal
ini menyebabkan permasalahan bagi kehidupan akuatik.
Biologycal Oxygen Demand (BOD) atau Kebutuhan Oksigen Biologis (KOB)
adalah suatu analisa empiris yang mencoba mendekati secara global proses-proses
mikrobiologis yang benar-benar terjadi didalam air. Angka BOD adalah jumlah oksigen
yang dibutuhkan oleh bakteri untuk menguraikan (mengoksidasikan) hampir semua zat
organis yang terlarut dan sebagian zat-zat organis yang tersuspensi dalam air.
Pemeriksaan BOD diperlukan untuk menentukan beban pencemaran akibat air
buangan peduduk atau industri, dan untuk mendisain sistem-sistem pengolahan biologis
bagi air yang tercemar tersebut. Penguraian zat organis adalah peristiwa alamiah; kalau
sesuatu badan air dicemari oleh zat organik, bakteri dapat menghabiskan oksigen terlarut,
dalam air selama proses oksidasi tersebut yang bisa mengakibatkan kematian ikan-ikan
dalam air dan keadaaan menjadi anaerobik dan dapat menimbulkan bau busuk pada air.
Pemeriksaan BOD didasarkan atas reaksi oksidasi zat organis dengan oksigen di dalam
air, dan proses tersebut karena adanya bakteri.
COD adalah jumlah oksigen yang diperlukan agar bahan buangan yang ada dalam
air dapat teroksidasi melalui reaksi kimia baik yang dapat di degradasi secara biologis
maupun yang sukar sukar degradasi. Bahan buangan organic tesrsebut akan dioksidasi
oleh kalium bikromat yang digunakan sebagai sumber oksigen (oxidizing agent) menjadi
gas CO2 dan gan H2O serta sejumlah ion krom. Reaksinya sebagai berikut:
Jika pada perairan terdapat bahan organik yang resisten terhadap regradasi biologis,
misalnya tannin, fenol, polisacharida dan sebagainya, maka lebih cocok dilakukan
pengukuran COD daripada BOD. Kenyataannya hampir semua zat organik dapat
18
2
Laporan Magang Industri
PT. Mutuagung Lestari - Samarinda
dioksidasi oleh oksidator kuat seperti kalium permanganat dalam suasana asam,
diperkirakan 95% - 100% bahan organik dapat dioksidasi.
Seperti pada BOD, perairan dengan nilai COD tinggi tidak diinginkan bagi
kepentingan perikanan dan pertanian. Nilai COD pada perairan yang tidak tercemar
biasanya kurang dari 20mg/L, sedangkan pada perairan tercemar dapat lebih dari 200
mg/L dan pada limbah industri dapat mencapai 60.000 mg/ (UNESCO, WHO/UNEP,
1992).
19
2
Laporan Magang Industri
PT. Mutuagung Lestari - Samarinda
terlarut berlawanan dengan keadaan BOD, semakin tinggi BOD semakin rendah oksigen
terlarut. Keperluan organisme terhadap oksigen relatif bervariasi tergantung pada lems,
stadium dan aktifitasnya. Kebutuhan oksigen untuk ikan dalam keadaan diam relatif lebih
sedikit dibandingkan pada saat ikan bergerak. Kandungan oksigen terlarut (DO)
minimum adalah 2 ppm dalam keadaan normal dan tidak tercemar oleh senyawa beracun.
Idelnya, kandungan oksigen terlarut dan tidak boleh kurang dari 1,7 ppm selama waktu 8
jam dengan sedikitnya pada tingkat kejenuhan sebesar 70% (HUET, 1970). KLH
menetapkan bahwa kandungan oksigen terlarut adalah 5 ppm untuk kepentingan wisata
bahari dan biota laut (Anonim, 2004). Oksigen memegang peranan penting sebagai
indikator kulitas perairan, karena oksigen terlarut berperan dalam proses oksidasi dan
reduksi bahan organik dan anorganik. Selain itu, oksigen juga menentukan biologi yang
dilakukan oleh organisme aerobik dan anaerobik. Dalam kondisi aerobik, peranan
oksigen adalah untuk mengoksidasi bahan organik dan anorganik dengan hasil akhirnya
adalah nutrien yang ada pada akhirnya dapat memberikan kesuburan perairan. Dalam
kondisi anaerobik oksigen yang dihasilkan akan mereduksi senyawa-senyawa kimia
menjadi lebih sederhana dalam bentuk nutrien dan gas. Karena proses oksidasi dan
reduksi inilah maka peranan oksigen terlarut sangat penting untuk membantu dan
mengurangi beban pencemaran pada perairan secara alami maupun secara perlakuan
aerobik yang ditunjukan untuk memurnikan air buangan industri dan rumah tangga.
20
2
Laporan Magang Industri
PT. Mutuagung Lestari - Samarinda
2.1.10 Fenol
Fenol atau asam karbolat atau benzonal adalah zat kristal tak berwarna yang
memiliki bau khas rumus kimianya adalah C6H5OH dan strukturnya memiliki gugus
hidroksil (-OH) yang berikatan dengan cincin fenil. Fenol (fenil alkohol) merupakan zat
padat yang tidak berwarna yang mudah meleleh dan terlarut baik di dalam air. Dalam
mencoba keasaman reaksi dalam zat-zat kimia seperti asam asetat, dan lain-lain banyak
digunakan indikator, indikator seperti kertas lakmus.
Fenol yang diketahui fungsinya sebagai zat desinfektan yang umum dipakai orang.
Berbeda dengan alkohol alifatik, fenol sebagai alkohol aromatik mempunyai sifat yang
berbeda. Dalam air fenol sedikit terionisasi menghasilkan ion H+ dengan Ka = 10-10.
Fenol memiliki kelarutan terbatas dalam air, yakni 8,3 gram / 100 ml. Fenol
memiliki sifat yang cenderung asam, artinya iya dapat melepaskan ion H+ dari gugus
hidroksilnya. Pengeluaran ion tersebut menjadikan anion fenoksida C6H5O- yang dapat
dilarutkan dalam air. Dibandingkan dengan alkohol alifatik lainnya, fenol bersifat lebih
asam. Hal ini dibuktikan dengan mereaksikan fenol dengan NaOH, dimana fenol dapat
melepaskan H+. Pada keadaan yang sama, alkohol alifataik lainnya tidak dapat bereaksi
seperti itu. Pelepasan ini diakibatkan pelengkapan orbital antara satu-satunya pasangan
oksigen dan sistem aromatik, yang mendelokalisasi beban negatif melalui cincin tersebut
dan menstabilkan anionnya.
2.1.11 Flourida
Senyawa flourida adalah garam yang terbentuk ketika unsur flourida (F-), berikatan
dengan mineral dalam tanah atau batuan. Flourida ditambahkan ke air minum untuk
meningkatkan kesehatan gigi. Paparan konsumsi berlebihan flourida seumur hidup
berpengaruh terhadap kesehatan yang mengakibatkan peningkatan patah tulang pada
orang dewasa dan dapat mengakibatkan efek pada tulang berupa nyeri dan perih.
Beberapa senyawa fluorida seperti sodium fluoride dan fluorosilicates mudah larut
ke air tanah ketika bergerak melalui celah-celah dan ruang pori antara bebatuan.
Kebanyakan pasokan air mengandung beberapa fluoride alami. Fluorida juga dapat
memasuki air minum akibat terlepas dari pupuk atau pabrik alumunium. Selain itu banyak
21
2
Laporan Magang Industri
PT. Mutuagung Lestari - Samarinda
Analisa flourida di air dan air limbah dapat menggunakan SNI 06-6989.29-2005
yaitu cara uji fluorida (F-) secara spektrofotometri dengan SPADNS. Ruang lingkup
metode ini untuk kadar fluorida sampai dengan 1,40 mg/L. Bila lebih tinggi maka sampel
tersebut harus diencerkan. Prinsip metode ini adalah fluorida bereaksi dengan larutan
campuran SPADNS-asam zirkonil menyebabkan berkurangnya warna larutan.
Pengurangan warna ini sebanding dengan banyaknya unsur fluorida dalam contoh uji
yang kemudian diukur dangan spektrofotometer pada panjang gelombang 570 nm. Untuk
lebih praktis, produsen bahan kimia seperti Merck menyediakan satu set Fluorida Cell
Test (Metode:fotometrik 0,10-1,50 mg/L F-Spectroquant®) atau Fluorida Test
(Metode:fotometrik 0,10-20,0 mg/L F-Spectoquant®).
2.1.12 Formaldehid
Formaldehid merupakan gas berbau amat merangsang dan beracun, mudah larut
dalam air yang gigunakan sebagai disinfektan atau pengawet biologis dan juga digunakan
untuk pembuatan resin sintetis. Titik leburnya -92oC dan titik didihnya –19oC. Formalin
merupakan formaldehida dalam air, dengan kadar 10%-40%. Larutan ini juga sebagai
insektisida serta bahan baku pabrik resin plastik dan bahan peledak. Senyawa kimia
formaldehida yang juga disebut metanal merupakan aldehida yang berbentuk gas dengan
rumus kimia H2CO. Formaldehida awalnya disintesa (dibuat) oleh kimiawan asal Rusia
Aleksandr Butlerov tahun 1859, tapi diidentifikasi oleh Hoffman tahun 1867.
Formaldehida bisa dihasilkan dari membakar bahan yang mengandung karbon.
22
2
Laporan Magang Industri
PT. Mutuagung Lestari - Samarinda
Terkandung dalam asap dari kebakaran hutan, knalpot mobil, dan asap tembakau. Dalam
atmosfer, formaldehida dihasilkan dari peta cahaya matahari dan oksigen terhadap metana
(CH4) dan hidrokarbon lainnya yang ada di atmosfer. Formaldehida dalam kadar kecil
sekali juga dihasilkan seperti metabolit kebanyakan organisme, termasuk manusia.
Meskipun dalam udara bebas formaldehida berada dalam wujud gas, tetapi larut
dalam air (biasanya dijual dalam kadar larutan 37% menggunakan merk dagang formalin
atau formal). Dalam air, formaldehida mengalami polimerisasi, sedikit sekali yang ada
dalam bentuk monomer H2CO. Umumnya, larutan ini mengandung beberapa persen
metanol untuk membatasi polimerisasinya. Meskipun formaldehida menampilkan sifat
kimiawi seperti pada umumnya aldehida, senyawa ini lebih reaktif daripada aldehida
lainnya. Formaldehida merupakan elektrofil, dapat dipakai dalam reaksi subtitusi
aromatik elektrofilik dan senyawa aromatik serta bisa mengalami reaksi adisi elektrofilik
dan alkena karena keadaannya katalis basa, formaldehida bisa mengalami reaksi
Cannizaro yang menghasilkan asam format (HCOOH) dan metanol. Formaldehida bisa
membentuk trimer siklik, 1, 3, 5-trioksan atau polimer linier polioksimetilen. Formasi zat
ini menjadikan tingkah laku gas formaldehida berbeda dari hukum gas ideal, terutama
dalam tekanan tinggi atau udara dingin. Formaldehida bisa di-oksidasi oleh oksigen
atmosfir menjadi asam format, karena itu larutan formaldehida harus ditutup serta
diisolasi supaya tidak kemasukan udara.
2.1.13 Fosfat
Fosfat adalah hasil ketika oksigen dikombinasikan dengan fosfor. Fosfor adalah
mineral alami dan merupakan salah satu komponen utama, bersama dengan kalsium, yang
membentuk tulang dan gigi. Fosfat juga menyediakan energi bagi tubuh Anda. Jika anda
memiliki tulang yang lemah dan gigi, berbicara dengan dokter Anda untuk mengetahui
penyebab kondisi Anda dan bagaimana mengobatinya.
Tubuh Anda tidak dapat membuat fosfat tanpa fosfor. Fosfor ditemukan dalam
makanan yang mengandung protein, seperti daging, susu, ikan, kacang-kacangan dan
polong-polongan. Fosfor melewati sistem Anda, di mana ia di serap. Fosfor dapat
menggabungngkan dengan berbagai mineral di dalam tubuh Anda, seperti kalsium,
magnesium, kalium, aluminium dan sodium, untuk membentuk senyawa fosfat yang
berbeda dan garam.
23
2
Laporan Magang Industri
PT. Mutuagung Lestari - Samarinda
Senyawa ini panas apabila dimakan atau dihisap, juga mengakibatkan panas apabila
terjadi kontak dengan kulit. Dengan sedikit larutan potasium permanganat dapat
menyebabkan melarutkan seng dengan menggunakan air yang banyak.
2.1.15 Kekeruhan
Kekeruhan adalah ukuran yang menggunakan efek cahaya sebagai dasar untuk
mengukur keadaan air baku dengan skala NTU (nephelo metrix turbidity unit) atau JTU
(jackson turbidity unit) atau FTU (formazin turbidity unit)., kekeruhan ini disebabkan
oleh adanya benda tercampur atau benda koloid di dalam air. Hal ini membuat perbedaan
nyata dari segi estetika maupun dari ssegi kualitas air itu sendiri.
Kekeruhan air dapat ditimbulkan oleh adanya bahan-bahan anorganik dan organik
yang terkandung dalam air seperti lumpur dan bahan yang dihasilkan oleh buangan
industri. Dan akhirnya bagi budidaya perairan adalah dapt menggangu masuknya sinar
matahari, membahayakan bagi ikan maupun bagi organisme makanan ikan. Dan juga
24
2
Laporan Magang Industri
PT. Mutuagung Lestari - Samarinda
dapat mempengaruhi corak dan sifat optis dari suatu perairan. Peningkatan konsentrasi
padatan tersuspensi sebanding dengan peningkatan konsentrasi kekeruhan dan
berbanding terbalik dengan kecerahan. Keberadaan total padaytan tersuspensi di perairan
mempengaruhi intensitas cahaya matahari yang masuk ke dalam badan air. Dan
dampaknya bagi budidaya perairan adalah adanya absorbansi cahaya oleh air dan bahan-
bahan terlarut, pembiasan cahaya yang disebabkan oleh bahan-bahan yang melayang.
Nilai kecerahan suatu perairan berhubungan erat dengan penetrasi cahaya matahari ke
dalam badan air.
2.2.17 Logam-logam
Logam merupakan toksikan yang unik. Logam ditemukan dan menetap di alam
tetapi bentuk kimianya dapat berubah akibat pengaruh fisikokimia, biologis, atau akibat
aktivitas manusia. Logam-logam di alam ditemukan dalam bentuk persenyawaan dengan
unsur lain dan sangat jarang ditemukan dalam elemen tunggal. Unsur ini dalam kondisi
25
2
Laporan Magang Industri
PT. Mutuagung Lestari - Samarinda
temperatur kamar tidak selalu berbentuk padat melainkan ada yang berbentuk cair,
misalnya merkuri (Hg). Dalam perairan, logam pada umumnya berada dalam bentuk ion-
ion, baik sebagai pasangan ion ataupun dalam bentuk ion-ion tunggal (Lestari,2000).
Logam berat adalah unsur-unsur kimia dengan bobot jenis lebih besar dari 5 gr/cm3,
terletak di sudut kanan bawah sistem periodik, mempunyai afinitas yang tinggi terhadap
unsur S, dan bernomor atom 22 sampai 92 dari perioda 4 sampai 7. Dalam perairan, logam
berat dalam bentuk terlarut dan tidak terlarut. Logam berat terlarut adalah logam yang
membentuk kompleks dengan senyawa organik dan anorganik, sedangkan logam berat
yang tidak terlarut merupakan partikel-partikel yang berbentuk koloid dan senyawa
kelompok metal yang teradobsi pada partikel-partikel yang tersuspensi.
Berdasarkan sudut pandang toksikologi, logam berat dapat dibagi dalam dua jenis.
26
2
Laporan Magang Industri
PT. Mutuagung Lestari - Samarinda
(Cd), seng (Zn), timah hitam (Pb), krom (Cr), nikel (Ni), dan kobalt (Co). Daftar
urutan toksisitas logam paling tinggi paling rendah terhadap manusia yang
mengkonsumsi ikan adalah sebagai berikut :
Hg2+ > Cd2+ > Ag2+ > Ni2+ > Pb2+ > As2+ > Cr2+ > Sn2+ > Zn2+
27
2
Laporan Magang Industri
PT. Mutuagung Lestari - Samarinda
proses kimiawi. Oksidasi nitrit menjadi ammonia ditunjukkan dalam persamaan berikut
(a). Sedangkan oksidasi nitrit menjadi nitar ditujukan dalam persamaan (b).
2NH3 + 3O2 nitromonas 2NO2 -+ 2H++ 2H2O (a)
Nitroosomonas
+
2 NH4 + 3 O2 2 NO2- + 4 H+ + 2 H2O
Nitrosomonas
NH3 + oksigen NO2- + energy
28
2
Laporan Magang Industri
PT. Mutuagung Lestari - Samarinda
Adanya nitrit (NO2) dalam air minum / air bersih dapat di deteksi dan di analisa.
Dalam hal ini nitrit di tentukan secara koorimetris dengan alat spektrofotometer. Pada pH
2.0 sampai 2.5 nitrit bereaksi dengan diazo asam sulfanilik (sulfanilamid) dan N-(1-naftil)
etilendiamin dihidroklorida atau Naftilamin. Akan terbentuk senyawa berwarna ungu atau
merah atau ungu kemerah-merahan. Warna tersebut mengikuti hukum Lambert Beer dan
menyerap sinar dengan panjang gelombang 543 nm. Metode kolorimetri seperti ini sangat
peka sehingga biasanya perlu pengenceran sampel.
Analisa nitrit ini dapat terganggu oleh ion-ion lain dan akan memberikan hasil yang
tidak akurat. Ion-ion pengganggu tersebut antara lain adalah kation-kation Fe3+, Pb2+,
Hg2+, Ag2+, Sb3+, Au3+, dan anion PtCl62-, dan VO32-. Ion-ion ini mengganggu analisa
sebab ion-ion tersebut mengendap selama proses analisa. Tetapi ion-ion tersebut dapat
dihilangkan dengan zat pereduksinya masing-masing.
Analisa nitrit dan penentuan kadar nitrit harus dilaksanakan segera setelah
pengambilan sampel sebab nitrit ini dioksidasi dengan cepat oleh oksigen bebas yang
terlarut dalam air dan bakteri-bakteri nitrifikasi menjadi nitrat. Penyimpanan sampel air
untuk analisa nitrit dilakukan selam paling lama 2 hari. Prosedurnya adalah sampel
dibekukan padatemperatur -20℃ dalam freezer, atau tambahkan 40 mg HgCl2/liter
sampel dan didinginkan pada suhu 4℃ di kulkas.
Seperti juga nitrat maupun ammonia, nitrit memiliki sifat toksik bagi makhluk
hidup seperti hewan dan manusia. Jika nitrit terdapat dalam air minum, kemudian
terminum oleh hewan atau manusia maka nitrit akan msuk ke dalam pembuluh darah
dalam tubuh kita yang menyebabkan methemoglobinemia.Methemoglobinemia ini
menghalangi Hb untuk mengikat O2 dan menumbulkan blue baby syndrome (tubuh
menjadi berwarna kebiru-biruan). Nitrit ini juga berfungsi sebagai inhibitor korosi. Selain
itu, nitrit dapat membentuk senyawa Nitrosamin (RR’N-NO), senyawa ini dapat
menimbulkan kanker. Sumber-sumber nitrit adalah dari air buangan industri maupun air
buangan domestik.
29
2
Laporan Magang Industri
PT. Mutuagung Lestari - Samarinda
Jika lapisan minyak dan lemak ini sangat lambat diolah (dicerna) dan dipecah oleh
mikroorganisme dalam proses pencernaan anaerobik. Namun, jumlah yang sangat besar
minyak dari produksi makanan di dapur dan restoran bisa membanjiri tangkii septik atau
fasilitas perawatan, menyebabkan pelepasan limbah yang tidak diolah ke lingkungan.
Selain itu, viskositas lemak yang tinggi dari minyak masak seperti lemak babi menjadi
padat saat didinginkan, dan dapat bersama sama dengan limbah padat lain membentuk
penyumbatan di pipa saluran.
Pengelolaan limbah minyak dan lemak dengan menggunakan Grease Trap adalah
salah satu bagian yang terpenting dari waste water management (pengelolaan air limbah)
dan saat ini telah digunakan di hampir semua proyek konstruksi perumahan, apartemen,
perkantoran, ruko/rukan, restoran, perkantoran, salon, & pabrik.
2.1.22 pH
pH menunjukkan derajat keasaman atau kebasaan suatu larutan melalui konsentrasi
ion hidrogen (H+). Nilai pH yang normal untuk air adalah netral, yaitu pH 7, dengan
toleransi ±1. Sehingga air dengan pH yang baik adalah air yang memiliki nilai pH 6-8.
Kebasaan air adalah suatu kapasitas air untuk menetralkan asam. Hal ini disebabkan
adanya basa atau garam basa yang terdapat dalam air, seperti NaOH dan Ca(OH)2. Garam
basa yang sering dijumpai adalah logam natrium, kalsium, dan magnesium. Keasaman air
adalah suatu kapasitas air untuk menetralkan basa. Di air, keasaman dapat disebabkan
oleh adanya senyawa yang bersifat asam. Gas-gas polutan udara seperti SOx dan Nox
dapat bereaksi dengan air hujan membentuk H2SO4 dan HNO3 yang bersifat asam kuat
dan apabila sampai ke badan air maka akan menurunkan pH badan air tersebut. Asam-
30
2
Laporan Magang Industri
PT. Mutuagung Lestari - Samarinda
asam organiuk seperti asam askorbat dan asam asetat juga tidak sedikit di jumpai dan
asam ini umumnya berasal dari alam.
Dimana :
A = Bobot kering residu + cawan (mg)
B = Bobot cawan (mg)
4. Perhitungan jumlah konsentrasi iom-ion individual (TDS calculator)
Total suspended solid atau padatan tersuspensi total (TSS) adalah residu dari
padatan total yang tertahan oleh saringan dengan ukuran partikel maksimal 2 𝜇m atau
lebih besar dari ukuran partikel koloid. Yang termasuk TSS adalah lumpur, tanah liat,
logam oksida, sulfida, ganggang, bakteri dan jamur. TSS umumnya dihilangkan dengan
flokulasi dan penyaringan. TSS memberikan kontribusi untuk kekeruhan (turbidity)
dengan membatasi penetrasi cahaya untuk fotosintesis dan visibilitas di perairan.
Sehingga nilai kekeruhan tidak dapat dikonversi ke nilai TSS. Kekeruhan adalah
kecenderungan ukuran sampel untuk menyebarkan cahaya. Sementara hamburan
diproduksi oleh adanya partikel tersuspensi dalam sampel. Kekeruhan adalah murni
31
2
Laporan Magang Industri
PT. Mutuagung Lestari - Samarinda
sebuah sifat optik. Pola dan intensitas sebaran akan berbeda akibat perubahan dengan
ukuran dan bentuk partikel serta materi. Sebuah sampel yang mengandung 1.000 mg/L
dari fine talcum powder akan memberikan pembacaan yang berbeda kekeruhan dari
sampel yang mengandung 1.000 mg/L coarsely ground talc. Kedua sampel juga akan
memiliki pembacaan yang berbeda kekeruhan dari sampel mengandung 1.000 mg/L
ground pepper. Meskipun tiga sampel tersebut mengandung nilai TSS yang sama. Berat
kering dan prosedur pengeringan harus diperhatikan untuk menghindari kesalahan yang
disebabkan oleh kelembaban yang tertahan atau kehilangan bahan akibat penguapan atau
oksidasi.
2.1.25 Warna
Warna (color) prinsip analisis parameter ini dapat dilakukan secara visual dengan
menggunakan sama halnya seperti parameter bau melainkan dengan indra penglihatan
(Trisnawulan,dkk.,2007).
Pengujian
Sampel
Hasil Analisa
Gambar 2.1 Diagram analisa PT Mutuagung Lestari
32
2
Laporan Magang Industri
PT. Mutuagung Lestari - Samarinda
33
2
Laporan Magang Industri
PT. Mutuagung Lestari - Samarinda
Alat pengujian yang digunakan dalam proses analisa seampel pada laboratorium
PT. Mutuagung Lestari adalah sebagai berikut :
2.4.1 Spektrofotometer Serapan Atom (AAS)
Spektrofotometer Serapan Atom atau lebih dikenal dengan nama AAS (Atomic
Absorbtion Spectrophotometer) adalah suatu teknik analisis unsur-unsur yang
berdasarkan pada penyerapan sinar emisi yang memiliki panjang gelombang spesifik oleh
atom-atom bebas dari unsur yng diperiksa. Interaksi materi dengan berbagai energi seperti
energi panas, energi radiasi, energi kimia, dan energi listrik selalu memeberikan sifat-sifat
yang spesifik untuk setiap unsur (atau persenyawaan), dan besarnya perubahan yang
terjadi biasanya sebanding dengan jumlah unsur atau persenyawaan yang terdapat di
dalamnya. Di dalm kimia analisis yang mendasarkan pada proses interaksi tersebut anatar
lain ialah cara analisis spektrofotometri atom yang bisa berupa cara emisi dan cara
absorbs (serapan).
Spektrofotometer emisi nyala memiliki prinsip, yaitu interaksi atom dengan energi
menyebabkan eksitasi, keadaan ini tidak berlangsung lama dan atom akan kembali ke
tingkat semula dengan melepaskan sebagian atau seluruh energi eksitasinya dalam bentuk
radiasi. Frekuensi radiasi yang dipancarkan sebanding dengan jumlah atom yang
tereksitasi dan yang mengalami proses de-eksitasi. Pemberian energi dalam bentuk nyala
merupakan salah satu cara untuk eksitasi atom ke tingkat yang lebih tinggi.
Spektrofotometer serapan atom berdasar pada fakta bahwa populasi atom yang berada
pada tingkat dasar apabila dilewatkan suatu berkas radiasi maka akan menyerap energi
tersebut. Frekuensi radaisi yang paling banyak diserap adalah frekuensi radiasi resonansi
dan bersifat karakteristik untuk tiap unsur. Pengurangan intensitasnya sebanding dengan
jumlah atom yang berada pada tingkat dasar. Metode spektrofotometri serapa atom (SSA)
mendasarkan pada prinsip absorbsi cahaya oleh atom. Atom-atom akan menyerap cahaya
23 pada panajng gelombang tertentu, tergantung pada sifat unsurnya. Sebagai contoh,
natrium menyerap pada 589 nm, uranium pada 358,5 nm, sementara kalium menyerap
pada panjang gelombang 766,5 nm. Cahaya pada panjang gelombang ini mempunyai
cukup energi untuk mengubah tingkat elektronik suatu atom yang bersifat spesifik. Atom
akan menyerap energi sehingga suatu atom pada keadaan dasar dapat ditingkatkan
energinya ke tingkat eksitasi. Misalkan, suatu unsur Na mempunyai konfigurasi elektron
34
2
Laporan Magang Industri
PT. Mutuagung Lestari - Samarinda
2.4.3 pH Meter
pH meter adalah alat elektronik yang digunakan untuk mengukur pH (keasaman
atau alkalinitas) dari cairan (meskipun probe khusus terkadang digunakan untuk
mengukur pH zat semi-padat). Sebuah pH meter khas terdiri dari probe pengukuran
khusus atau elektroda yang terhubung ke meteran elektronik yang mengukur dan
menampilkan pembacaan pH.
Probe atau Elektroda merupakan bagian penting dari pH meter, Elektrodaa adalah
batang seperti struktur biasanya terbuat dari kaca. Pada bagian bawah elektroda ada
35
2
Laporan Magang Industri
PT. Mutuagung Lestari - Samarinda
bohlam, bohlam merupakan bagian sensitif dari probe yang berisi sensor. Jangan pernah
menyentuh bola dengan tangan dan bersihkan dengan bantuan kertas tisu dengan tangan
sangat lembut. Untuk mengukur pH larutan, probe dicelupkan ke dalam larutan. Probe
dipasang di lengan dikenal dengan probe lengan. Untuk pekerjaan yang sangat tepat pH
meter harus dikalibrasi sebelum setiap pengukuran. Untuk penggunaan kalibrasi normal
harus dilakukan pada awal setiap hari. Alasan untuk ini adalah bahwa elektroda kaca tidak
memberikan emf direproduksi selama waktu yang cukup lama. Kalibrasi harus dilakukan
dengan setidaknya dua larutan buffer standar yang menjangkau rentang nilai pH yang
akan diukur. Untuk tujuam umum buffer pada pH 4 dan pH 10 yang diterima.
pH meter memiliki satu kontrol (kalibrasi) untuk mengatur pembacaan meter sama
dengan nilai dari buffer pertama standar dan kontrol kedua (slope) yang digunakan untuk
mengatur pembacaan meter dengan nilai buffer kedua. Kontrol ketiga memungkinkan
suhu harus ditetapkan. Sachet penyangga standar, yang dapat diperoleh dari berbagai
pemasok, biasanya negara bagaimana perubahan nilai buffer dengan suhu. Untuk
pengukuran yang lebih tepat, tiga penyangga solusi kalibrasi lebih disukai. Sebagai pH 7
pada dasarnya, sebuah “titik nol” kalibrasi (mirip dengan penekanan atau Taring skala
atau keseimbangan), kalibrasi pada pH 7 pertama, kalibrasi pada pH terdekat dengan
tempat tujuan (misalnya 4 atau 10) kedua dan memeriksatitik ketiga akan memberikan
akurasi lebih linier dengan apa yang pada dasarnya adalah masalah non-linier. Beberapa
meter akan memungkinkan tiga kalibrasi titik dan itu adalah skema yang lebih disukai
untuk pekerjaan yang paling akurat.
36
2
Laporan Magang Industri
PT. Mutuagung Lestari - Samarinda
2.5 Produk
Produk yang dihasilkan dari laboraturium jasa pengujian ini berupa data-data hasil
pengujian. Setelah semua parameter analis selesai, hasilnya direkap dalam formulir
pengujian dan diserahkan kebagian administrasi untuk diinput dan dicetak lalu dikoreksi
oleh koodinator laboratorium. Hasilnya kemudian dibuat laporan reportof analysis
(certificate). Seterfikasi ini kemudian diparaf oleh koordinator laboratorium dan ditanda
tangani oleh menejer operasional.
Sertifikasi diserahkan kembali kebagian costumer service untuk dibubuhi stempel
dan distribusikan yang kemudian sertifikat tersebut dikirim kepada klien atau pelanggan
sesuai alamatnya.
37
2
Laporan Magang Industri
PT. Mutuagung Lestari - Samarinda
38
2
Laporan Magang Industri
PT. Mutuagung Lestari - Samarinda
Untuk menjamin mutu hasil uji, laboratorium dilengkapi sarana penunjang berupa
ventilasi, dust, collector, exhaust, fan, ruang asam, air conditioner, sarana penerangan
dan peralatan pengontrol suhu dan kelembaban serta meja untuk penimbangan.
Laboratorium juga memisahkan ruangan secara permanen berdasarkan fugsinya.
1. Ruang Asam
Digunakan untuk mereaksikan atau menggunakan bahan-bahan kimia
berbahaya. Pengguna ruang asam diwajibkan untuk menggunakan alat keselamatan
kerja (misalnya sarung tangan dan masker) untuk menghindari bahaya bahan kimia.
2. Ruang Instrumen
Ruangan ini digunakan untuk pengukuran dengan memakai instrumen seperti
spektrofotometer dan alat lain. Ruangan ini dijaga kebersihannya dari debu dan
kondisi ruangan dijaga sesuai dengan persyaratan standar pengujian dan kondisi
yangdisarankan untuk alat. Ruangan ini dapat digunakan sebagai tambahan ruangan
kondisioning sampel bila diperlukan serta dilengkapi dengan alat pencatat kondisi.
Ruangan ini hanya boleh dimasuki oleh staff laboratorium atau staff lainnya dengan
persetujuan dan pengawasan penyelia dengan memperhatikan aspek pengendalian
kondisi lingkungan .
3. Ruang Timbang
Ruangan ini digunakan untuk proses penimbangan bahan kimia yang diperlukan
dalam pembuatan pereaksi habis pakai (reagen) dan/atau larutan standar. Ruangan ini
dilengkapi dengan meja permanen untuk stabilitas penimbangan. Ruang ini dijaga
kebersihannya dari debu dan kondisi ruangan dari aliran udara yang berlebihan.
39
2
Laporan Magang Industri
PT. Mutuagung Lestari - Samarinda
Ruangan ini dipakai baik untuk pengkondisian maupun preparasi kimia dari
contoh uji. Kondisi ruangan ini (suhu, kelembaban, dll) ini dijaga sesuai dengan
persyaratan standar pengujian yang diacu. Selama pengujian, penggunaan ruangan
wajib memperhatikan kebersihan, kesehatan, dan keselamatan kerja serta
menggunakan peralatan keselamatan kerja.
8. Ruang Pemanasan
Digunakan untuk kegiatan pengujian yaitu pemanasan dengan menggunakan
oven, waterbath, heating mantle, dan lain-lain serta kegiatan yang menggunakan api
atau pembakaran sampel. Ruangan ini dilengkapi dengan exhaust fan untuk
menghisap udara, asap, uap air dari pemanasan.
9. Ruang Perforator
Digunakan untuk kegiatan pengujian Formaldehyde Content. Ruangan ini
merupakan ruangan khusus untuk ekstraksi yang terdiri atas ruang yang bersekat
dengan dinding kaca dan dilengkapi dengan sistem sirkulasi pendingin (kondensor)
serta terdapat blower penghisap udara.
40
2
Laporan Magang Industri
PT. Mutuagung Lestari - Samarinda
kondisioning dan pencatat kondisi. Ruangan ini hanya boleh dimasuki oleh staff
laboratorium atau staff lainnya dengan persetujuan dan pengawasan penyelia.
1. Manager Teknis
Manager Cabang bertindak selaku Manager Teknis dalam penerapan sistem
manajemen mutu laboratorium. Bertanggung jawab langsung kepada General
Manager dan membawahi staff laboratorium.
2. Manager Mutu
QA manager bertindak selaku manager mutu dalam penerapan sistem
manajemen mutu laboratorium Samarinda. QA manager bertanggung jawab kepada
Presiden Direktur dan melakukan koordinasi dengan General Manager Laboratorium
PT. Mutuagung Lestari dalam hal penerapan sistem manajemen mutu ISO/IEC
17025:2005.
41
2
Laporan Magang Industri
PT. Mutuagung Lestari - Samarinda
Staff yang ditunjuk oleh manajemen bertindak selaku Deputy Manager Mutu
dalam penerapan sistem manajemen mutu laboratorium. Deputy Manajer Mutu
bertanggung jawab langsung kepada Manager Mutu.
5. Penyelia
Koordinator laboratorium berfungsi sebagai penyelia dalam sistem manajemen
mutu yang diterapkan di laboratorium. Bertanggung jawab langsung kepada Manager
Teknis.
8. Sample Preparator
Bertugas dan bertanggung jawab dalam melakukan preparasi sampel pengujian
panel kayu dan/atau preparasi sampel lainnya sesuai dengan yang diterapkan serta
pemeliharaan dan kelayakan pakai seluruh peralatan yang digunakan dalam
aktivitasnya.
9. Administrasi Laboratorium
Bertugas dan bertanggung jawab dalam hal semua pelaksanaan keadministrasian
laboratorium, mulai dari penerimaan sampel hingga penerbitan sertifikat serta
pendistribusiannya ke customer.
42
2
Laporan Magang Industri
PT. Mutuagung Lestari - Samarinda
43
2
Laporan Magang Industri
PT. Mutuagung Lestari - Samarinda
PRESIDENT DIRECTOR
BUSINESS
ASS. TO PRES DIR.
DEVELOPMENT
GOVERNING
BOARD
DIRECTORATE
LEVEL
CERTIFICATION LABORATORY FINACT AND
MARKETING
OPERATION OPERATION ADMINISTRATION
DIRECTOR DIRECTOR DIRECTOR DIRECTOR
DIVISION
LEVEL
SUBDIV
LEVEL
44
2
Laporan Magang Industri
PT. Mutuagung Lestari - Samarinda
MANAJEMEN PUNCAK
(BROAD OF DIRECTOR)
GENERAL MANAJER
(WAKIL MANAJEMEN)
45
2
Laporan Magang Industri
PT. Mutuagung Lestari - Samarinda
2.8 Pembahasan
Dalam pelaksanaan praktek kerja lapangan yang dimulai dari tanggal 09 April s/d
01 Juni 2018 di Laboratorium PT. Mutuagung Lestari samarinda pekerjaan yang
dilakukan adalah analisa air dan udara. Praktek kerja yang dilakukan untuk analisa air
dan udara ada berbagai macam parameter yang telah dilakukan. Dalam pelaksanaan
praktek kerja lapangan selama ini untuk analisa parameter air dan udara yang sudah
dilakukan adalah COD, BOD, pH, TDS, Nitrit, Nitrat, Amonia, Logam, Al(Alumunium),
Kekeruhan, Klorida, Formaldehid, Pb Udara, SO2 Udara, Sulfat, Phospat, Kesadahan,
Free Clorin, Crom Heksavalen, Fenol, Oil and Grease, dan MBAS. Dalam melakukan
kegiatan analisa PT. Mutuagung Lestari Samarinda menggunakan alat spektrofotometer
AAS dan UV-VIS yang analisa didasari pengetahuan yang diperoleh dari bangku kuliah
terhadap pengetahuan teoritis dan terhadap pengamatan saat penulis melakukan kegiatan
praktek kerja lapangan.
46
2
Laporan Magang Industri
PT. Mutuagung Lestari - Samarinda
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil kegiatan Praktek Kerja Lapangan yang telah dilakukan di
Laboratorium PT. Mutuagung Lestari Samarinda dapat disimpulkan bahwa :
1. Analisa yang dilakukan di laboratorium PT. Mutuagung Lestari Samarinda,
yaitu COD, BOD, Logam, Oil and Grease, Fenol, pH, DO, MBAS, Nitrit,
Nitrat, Alumunium, Mikrobiologi, Uji Udara, KMnO4, Klorida, dan lain-lain.
2. Analisa yang dilakukan berdasarkan standar SNI.
3.2 Saran
Untuk meningkatkan kualitas analisa dan pengenbangan materi dalam penyususnan
laporan sebaiknya mahasiswa Praktek Kerja Lapangan dapat langsung mengikuti proses
sampling dan dilakukan kalibrasi alat di setiap pengujian. Selain itu, dapat dilakukannya
pengujian pemahaman dalam menganalisa di setiap parameternya.
47
2
Laporan Magang Industri
PT. Mutuagung Lestari - Samarinda
DAFTAR PUSTAKA
Achmad, Rukaesih. 2004. Kimia Lingkungan. Yogyakarta : ANDI
Alaerts dan Santika. 1987. “Metode Penelitian Air”, Surabaya, Usaha Nasional
Effendi, H. 2003. Kualitas Air Bagi Pengelolaan Sumber Daya dan Lingkungan Perairan.
Yogyakarta : Kanisius. Hal : 168-169
Huet, M. 1971. Text Book of Fish Culture Bredding and Cultivation of Fish Fishing (new
book) Ltd. London
Odum, E. P. 1971. Dasar-dasar Ekologi. Edisi ketiga Gadjah Mada University Press.
Yogyakarta
48