KIMIA DASAR II
Disusun oleh :
UNIVERSITAS TRISAKTI
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang, saya panjatkan puja
dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya
kepada kami, sehingga saya dapat menyelesaikan makalah tentang Radioaktif dan Koloid.
Saya menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik dari segi susunan kalimat
maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan terbuka saya menerima segala saran dan
kritik dari pembaca agar sayadapat memperbaiki makalah ini.
Akhir kata saya berharap semoga makalah tentang Radioaktif dan Koloid dapat memberikan
manfaat maupun inpirasi terhadap pembaca.
Penyusun
DAFTAR ISI
Kata Pengantar...........................................................................................................................i
Daftar isi.....................................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN..........................................................................................................4
1.1 Radioaktif..............................................................................................................................4
1.2 Koloid....................................................................................................................................4
BAB IV KESIMPULAN.............................................................................................................15
4.1 Radioaktif...............................................................................................................................15
4.2 Koloid.....................................................................................................................................15
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................................................16
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 RADIOAKTIF
A. Latar Belakang
Seiring perkembangan teknologi masa kini dengan adanya radioaktif membawa perkembangan di
dalam berbagai aspek kehidupan. Perlu kita ketahui bawasannya dengan berkembangnya teknologi
membawa perubahan yang sangat signifikan akan tetapi semua itu selain memberikan pengaruh
yang positif juga menimbulkan efek negative pula. Di dalam makalah ini membahas tentang apa itu
radioaktif, pengolahan limbah, dampak-dampak yang ditimbulkan dan manfaat radioaktif.
B. Rumusan Masalah
1. Apa itu Radioaktif ?
2. Bagaimana Pengolahan kembali limbah Radioaktif ?
3. Apakah manfaat Radioaktif bagi kehidupan ?
4. Apakah Dampak dari Radioaktif ?
1.2 KOLOID
A. Latar Belakang
Sistem koloid berhubungan dengan proses – proses di alam yang mencakup berbagai bidang.
Misalnya saja, makanan yang kita makan (dalam ukuran besar) sebelum digunakan oleh
tubuh,terlebih dahulu diproses sehingga berbentuk koloid, dan protoplasma dalam sel – sel makhluk
hidup. Dalam kehidupan sehari-hari ini, sering kita temui beberapa produk yang merupakan
campuran dari beberapa zat, tetapi zat tersebut dapat bercampur secara merata. Misalnya saja saat
kita membuat susu, serbuk atau tepung susu bercampur secara merata dengan air panas. Kemudian,
es krim yang biasa kita konsumsi, mempunyai rasa yang beragam, es krim tersebut haruslah
disimpan dalam lemari es agar tidak meleleh. Semua itu merupakan contoh sistem koloid.
Udara juga mengandung sistem koloid, misalnya polutan padat yang terdispersi (tercampur)
dalam udara, yaitu asap dan debu. Juga air yang terdispersi dalam udara yang disebut kabut
merupakan sistem koloid. Mineral – mineral yang terdispersi dalam tanah, yang dibutuhkan oleh
tumbuh – tumbuhan juga merupakan koloid. Penggunaan sabun untuk mandi dan mencuci berfungsi
untuk membentuk koloid antara air dengan kotoran yang melekat (minyak). Campuran logam
selenium dengan kaca lampu belakang mobil yang menghasilkan cahaya warna merah juga
merupakan sistem koloid.
B. Rumusan Masalah
1. Apa itu koloid ?
2. Apa saja jenis-jenis koloid?
3. Bagaimana penggunaan koloid ?
4. Apa saja sifat-sifat koloid ?
5. Bagaimana cara membuat koloid ?
6. Bagaimana cara memurnikan koloid dari partikel yang tidak dibutuhkan ?
7. Apa saja contoh koloid dalam kehidupan sehri-hari ?
BAB II
RADIOAKTIF
2.1 Pengertian Radioaktif
Radioaktifitas adalah sifat suatu unsur yang dapat memancarkan radiasi (pancaran sinar) secara
spontan. Tergolong ke dalam zat radioaktif, unsur tersebut biasanya bersifat labil, berarti tergolong
zat radioaktif adalah isotopnya, karena untuk mencapai kestabilan salah satunya harus melakukan
peluruhan. Peluruhan zat radioaktif untuk menghasilkan unsur yang lebih stabil sambil
memancarkan partikel seperti, partikel alpha α (sama dengan inti 4He), partikel beta (β), dan partikel
gamma (γ).
Pengertian atau arti definisi pencemaran radioaktif adalah suatu pencemaran lingkungan yang
disebabkan oleh debu radioaktif akibat terjadinya ledakan reaktor-reaktor atom serta bom atom.
Yang paling berbahaya dari pencemaran radioaktif seperti nuklir adalah radiasi sinar alpha, beta dan
gamma yang sangat membahayakan makhluk hidup di sekitarnya. Selain itu partikel-partikel neutron
yang dihasilkan juga berbahaya. Zat radioaktif pencemar lingkungan yang biasa ditemukan adalah
90SR merupakan karsinogen tulang dan 131J.
Sejarah penemuan Radioaktivitas pertama kali ditemukan pada tahun 1896 oleh
ilmuwan Perancis Henri Becquerel ketika sedang bekerja dengan material fosforen. Material
semacam ini akan berpendar di tempat gelap setelah sebelumnya mendapat paparan cahaya, dan
dia berfikir pendaran yang dihasilkan tabung katoda oleh sinar-X mungkin berhubungan dengan
fosforesensi. Karenanya ia membungkus sebuah pelat foto dengan kertas hitam dan menempatkan
beragam material fosforen diatasnya. Kesemuanya tidak menunjukkan hasil sampai ketika ia
menggunakan garam uranium. Terjadi bintik hitam pekat pada pelat foto ketika ia menggunakan
garam uranium tesebut.Tetapi kemudian menjadi jelas bahwa bintik hitam pada pelat bukan terjadi
karena peristiwa fosforesensi, pada saat percobaan, material dijaga pada tempat yang gelap. Juga,
garam uranium nonfosforen dan bahkan uranium metal dapat juga menimbulkan efek bintik hitam
pada pelat.
Limbah radioaktif dikelola sedemikian rupa sehingga tidak membahayakan masyarakat, pekerja
dan lingkungan, baik untuk generasi sekarang maupun generasi yang akan datang. Cara
pengelolaannya dengan mengisolasi limbah tersebut dalam suatu wadah yang dirancang tahan lama
yang ditempatkan dalam suatu gedung penyimpanan sementara sebelum ditetapkan suatu lokasi
penyimpanan permanennya.
Apabila dimungkinkan pengurangan volume limbah maka dilakukan proses reduksi volume,
misalnya menggunakan evaporator untuk limbah cair, pembakaran untuk limbah padat maupun cair
yang dibakar, ataupun pemanfaatan untuk limbah padat yang bisa dimanfaatkan. Penyimpanan
permanen dapat berupa tempat di bawah tanah dengan kedalaman beberapa ratus meter untuk
limbah aktivitas tinggi dan waktu paruh panjang, atau dekat permukaan tanah dengan kedalaman
hanya beberapa puluh meter untuk limbah aktivitas rendah-sedang.
1. Bidang Hidrologi
Mempelajari kecepatan aliran sungai.
Menyelidiki kebocoran pipa air bawah tanah.
2. Bidang Biologis
Mempelajari kesetimbangan dinamis
Mempelajari reaksi pengesteran.
Mempelajari mekanisme reaksi fotosintesis.
3. Bidang pertanian
Pemberantasan hama dengan teknik jantan mandul, contoh : Hama kubis
Pemuliaan tanaman/pembentukan bibit unggul, contoh : Padi
Penyimpanan makanan sehingga tidak dapat bertunas, contoh : kentang dan bawang.
4. Bidang Industri
2. Metode Dispersi
Metode ini melibatkan pemecahan partikel-partikel kasar menjadi berukuran koloid yang
kemudian akan didispersikan dalam medium pendispersinya. Ada 3 cara dalam metode ini, yaitu:
a. Cara Mekanik
Cara mekanik adalah penghalusan partikel-partikel kasar zat padat dengan proses penggilingan
untuk dapat membentuk partikel-partikel berukuran koloid. Alat yang digunakan untuk cara ini biasa
disebut penggilingan koloid, yang biasa digunakan dalam:
- industri makanan untuk membuat jus buah, selai, krim, es krim,dsb.
- Industri kimia rumah tangga untuk membuat pasta gigi, semir sepatu, deterjen, dsb.
- Industri kimia untuk membuat pelumas padat, cat dan zat pewarna.
- Industri-industri lainnya seperti industri plastik, farmasi, tekstil, dan kertas.
Sifat karakteristik kolid yang penting, yaitu sangat bermanfaat untuk mencampur zat-zat yang
tidak dapat saling melarutkan secara homogen dan bersifat stabil untuk produksi skala besar. Oleh
karena sifat tersebut, sistem koloid menjadi banyak kita jumpai dalam industri (aplikasi koloid untuk
produksi cukup luas). Tetapi selain industri, sistem koloid juga banyak dapat kita jumpai dsalam
kehidupan kita sehari-hari, contohnya saja di alam, kedokteran, pertanian, dsb;
Penggumpalan darah
Darah mengandung sejumlah kolid protein yangbermuatan negative. Jika terdapat luka kecil, maka
luka tersebut dapat doibati dengan pensil stiptik atau tawas yang mengandung ion-ion Al+3 dan
Fe+3, dimana ion-ion tersebut akan membantu menetralkan muatan-muatan partikel koloid protein
danmembnatu penggumpalan darah.
Pembentukan delta di muara sungai
Air sungai mengandung partikel-partikel koloid pasir dan tanah liat yang bermuatan negatif.
Sedangkan air laut mengandung ion-ion Na+, Mg+2, dan Ca+2 yang bermuatan positif. Ketika air sungai
bertemu di laut, maka ion-ion positif dari air laut akanmenetralkan muatan pasir dan tanah liat.
Sehingga, terjadi koagulasi yang akan membentuk suatu delta.
Pengambilan endapan pengotor
Gas atau udara yang dialirkan ke dalam suatu proses industri seringkali mangandung zat-zat
pengotor berupa partikel-partikel koloid. Untukmemisahkan pengotor ini, digunakan alat pengendap
elektrostatik yang pelat logamnya yang bermuatan akan digunakan untuk menarik partikel-partikel
koloid.
Pemutihan gula
Dengan melarutkan gula ke dalam air, kemudian larutan dialirkan melalui sistem koloid tanah
diatomae atau karbon, partikel-partikel koloid kemudian akan mengadsorbsi zat warna tersebut.
Sehingga gula tebu yang masih berwarna dapat diputihkan.
Penjernihan Air
Air keran (PDAM) yang ada saat ini mengandung partikel-partikel koloid tanah liat,lumpur, dan
berbagai partikel lainnya yang bermuatan negatif. Oleh karena itu, untuk menjadikannya layak untuk
diminum, harus dilakukan beberapa langkah agar partikel koloid tersebut dapat dipisahkan. Hal itu
dilakukan dengan cara menambahkan tawas (Al2SO4)3.Ion Al3+ yang terdapat pada tawas tersebut
akan terhidroslisis membentuk partikel koloid Al(OH)3 yang bermuatan positif melalui reaksi: Al3+ +
3H2O Al(OH)3 + 3H+ . Setelah itu, Al(OH)3 menghilangkan muatan-muatan negatif dari partikel koloid
tanah liat/lumpur dan terjadi koagulasi pada lumpur. Lumpur tersebut kemudian mengendap
bersama tawas yang juga mengendap karena pengaruh gravitasi.
BAB IV
KESIMPULAN
4.1 Radioaktif
A. Kesimpulan
Penggunaan radioisotop sangat membantu manusia dalam berbagai bidang kehidupan seperti
yang telah disebutkan dalam bab pembahasan, seperti dalam bidang kedokteran untuk mendeteksi
kelainan-kelainan dalam jaringan tubuh, dalam hidrologi untuk menyelidiki kebocoran-kebocoran,
atau dalam bidang pertanian untuk membentuk bibit unggul, dan dalam penyimpanan makanan pun
radioisotop diperlukan. Serta dalam bidang kimia, sains, pengukuran usia bahan organik, serta dalam
bidang industri.
Limbah radioaktif berasal dari setiap pemanfaatan tenaga nuklir, baik pemanfaatan untuk
pembangkitan daya listrik menggunakan reaktor nuklir, maupun pemanfaatan tenaga nuklir untuk
keperluan industri dan rumah sakit.
Limbah radioaktif dikelola sedemikian rupa sehingga tidak membahayakan masyarakat, pekerja
dan lingkungan, baik untuk generasi sekarang maupun generasi yang akan datang. Cara
pengelolaannya dengan mengisolasi limbah tersebut dalam suatu wadah yang dirancang tahan lama
yang ditempatkan dalam suatu gedung penyimpanan sementara sebelum ditetapkan suatu lokasi
penyimpanan permanennya.
B. Saran
Berdasarkan apa yang telah saya jelaskan dalam makalah mengenai Radioaktif ini pasti ada
kekurangan maupun kelebihannya. Adapun kritik maupun saran dapat disampaikan ke penulis agar
dapat memperbaiki makalah ini baik dari segi penulisan, materi, maupun tata bahasa yang
disampaikan. Penulis mengharapkan pembaca dapat mengambil manfaat dari makalah yang telah
dibuat.
4.2 Koloid
A. Kesimpulan
Koloid adalah suatu campuran zat heterogen antara dua zat atau lebih di mana partikel-partikel
zat yang brukuran koloid tersebar merata dalam zat lain.
Sistem koloid adalah suatu campuran yang keadaannya terletak di antara campuran homogen
(larutan) dan heterogen (suspensi).
Sistem koloid terdiri atas dua fase yakni fase terdispersi (fase dalam) dan fase pendispersi (fase luar,
medium). Zat yang fasenya tetap, disebut zat pendispensi. Sementara itu, zat yang fasenya berubah
merupakan zat terdispensi.
Sifat-sifat Koloid yaitu : efek tyndall, gerak brown, adsorpsi koloid, muatan koloid sol, koagulasi, dan
koloid pelindung.
Cara pembuatan sistem koloid dapat dilakukan dengan memperbesar partikel larutan atau
memperkecil partikel suspensi. Ada dua metode dasar dalam pembuatan sistem koloid sol, yaitu:
- Metode kondensasi
- Metode dispersi
Untuk pertikel-partikel yang mngganggu pembuatan sistem koloid, digunakan metode pemurnian
yaitu: dialisis, elektrodialisis, dan penyaring ultra.
B. Saran
Sebaiknya dalam memanfaatkan penerapan sistem koloid ini, kita harus tetap berpegang teguh
pada prinsip agar apapun yang nantinya akan kita lakukan tidak melanggar norma-norma yang
berlaku di masyarakat sertabtidak merugikan pihak lain. Dengan begitu semua pihak akan merasa
diuntungkan oleh apa yang kita lakukan.
DAFTAR PUSTAKA
http://wikiplediaindonesia.com/01/radioaktif.htmp
http://environment.blogspot.com/2010/02/manfaatradioaktif/index.phpm?=posting.htmp
http://id.wikipedia.org/wiki/Sistem_koloid
http://kimia.upi.edu/utama/bahanajar/kuliah_web/2007/Tega%20rQ/index.html