Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH KIMIA ANALITIK

(RADIOAKTIF)

KELOMPOK I
 ADELWIN I MARIAN
 CIVIL LENTANA
 SHANAZ ALYA WAFIQ ASIFA
 YULIANTI

PROGRAM STUDI DIV TEKNOLOGI LABORATORIUM MEDIS


FAKULTAS FARMASI TEKNOLOGI RUMAH SAKIT DAN
INFORMATIKA
UNIVERSITAS MEGAREZKY
MAKASSAR
2020

1
KATA PENGANTAR
Puji syukur alhamdulillah kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa,
karena telah melimpahkan rahmat-Nya berupa kesempatan dan pengetahuan
sehingga makalah radioaktif ini bisa selesai pada waktunya.
Terima kasih juga kami ucapkan kepada dosen pembimbing yang telah
berkontribusi dengan memberikan ide-idenya sehingga makalah ini bisa disusun
dengan baik dan rapi.
Kami berharap semoga makalah ini bisa menambah pengetahuan para
pembaca. Namun terlepas dari itu, saya memahami bahwa makalah ini masih jauh
dari kata sempurna, sehingga kami sangat mengharapkan kritik serta saran yang
bersifat membangun demi terciptanya makalah selanjutnya yang lebih baik lagi.

Makassar, 10 Desember 2020

Kelompok I

2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR............................................................................................2
DAFTAR ISI..........................................................................................................3
BAB 1 PENDAHULUAN
A. Latar Belakang..................................................................................................4
B. Rumusan Masalah.............................................................................................4
C. Tujuan Masalah.................................................................................................4
BAB II PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN RADIOAKTIF.......................................................................5
B. SEJARAH RADIOAKTIF...............................................................................5
C. LIMBAH RADIOAKTIF................................................................................6
D. MANFAAT RADIOAKTIF............................................................................8
E. DAMPAK RADIOAKTIF.............................................................................14
F. BAHAYA ZAT RADIOAKTIF....................................................................14
BAB III PENUTUP
A.    Kesimpulan..................................................................................................16
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................17

3
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Seiring perkembangan teknologi masa kini dengan adanya radioaktif
membawa perkembangan di dalam berbagai aspek kehidupan. Perlu kita
ketahui bawasannya dengan berkembangnya teknologi membawa perubahan
yang sangat signifikan akan tetapi semua itu selain  memberikan pengaruh
yang positif juga menimbulkan efek negative pula. Di dalam makalah ini
membahas tentang apa itu radioaktif, pengolahan limbah, dampak-dampak
yang ditimbulkan dan manfaat radioaktif.
B. Rumusan Masalah
1. Apa itu Radioaktif ?
2. Bagaimana Pengolahan kembali limbah Radioaktif ?
3. Apakah manfaat Radioaktif bagi kehidupan ?
4. Apakah Dampak dari Radioaktif ?
C. Tujuan Masalah
1. Mengerti Radioaktif
2. Mengetahui bagaimana sejarah Radioaktif
3. Mengetahui cara pengolahan limbah Radioaktif
4. Mengetahui manfaat Radioaktif bagi kehidupan
5. Sebagai antisipasi dampak dari teknologi Radioaktif

4
BAB II
PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN RADIOAKTIF
Radioaktifitas adalah sifat suatu unsur yang dapat memancarkan radiasi
(pancaran sinar) secara spontan. Tergolong ke dalam zat radioaktif, unsur
tersebut biasanya bersifat labil, berarti tergolong zat radioaktif adalah
isotopnya, karena untuk mencapai kestabilan salah satunya harus melakukan
peluruhan. Peluruhan zat radioaktif untuk menghasilkan unsur yang lebih stabil
sambil memancarkan partikel seperti, partikel alpha α (sama dengan inti 4He),
partikel beta (β), dan partikel gamma (γ).
Pengertian atau arti definisi pencemaran radioaktif adalah suatu
pencemaran lingkungan yang disebabkan oleh debu radioaktif akibat terjadinya
ledakan reaktor-reaktor atom serta bom atom. Yang paling berbahaya dari
pencemaran radioaktif seperti nuklir adalah radiasi sinar alpha, beta dan
gamma yang sangat membahayakan makhluk hidup di sekitarnya. Selain itu
partikel-partikel neutron yang dihasilkan juga berbahaya. Zat radioaktif
pencemar lingkungan yang biasa ditemukan adalah 90SR merupakan
karsinogen tulang dan 131J.

B. SEJARAH RADIOAKTIF
Sejarah penemuan Radioaktivitas pertama kali ditemukan pada tahun
1896 oleh ilmuwan Perancis Henri Becquerel ketika sedang bekerja dengan
material fosforen. Material semacam ini akan berpendar di tempat gelap setelah
sebelumnya mendapat paparan cahaya, dan dia berfikir pendaran yang
dihasilkan tabung katoda oleh sinar-X mungkin berhubungan dengan
fosforesensi. Karenanya ia membungkus sebuah pelat foto dengan kertas hitam
dan menempatkan beragam material fosforen diatasnya. Kesemuanya tidak
menunjukkan hasil sampai ketika ia menggunakan garam uranium. Terjadi
bintik hitam pekat pada pelat foto ketika ia menggunakan garam uranium
tesebut.Tetapi kemudian menjadi jelas bahwa bintik hitam pada pelat bukan
terjadi karena peristiwa fosforesensi, pada saat percobaan, material dijaga pada

5
tempat yang gelap. Juga, garam uranium nonfosforen dan bahkan uranium
metal dapat juga menimbulkan efek bintik hitam pada pelat.
C.    LIMBAH RADIOAKTIF
 Apa itu limbah radioaktif ?
Ada beberapa pengertian limbah radioaktif :
1. Zat radioaktif yang sudah tidak dapat digunakan lagi, dan atau
2. Bahan serta peralatan yang terkena zat radioaktif atau menjadi
radioaktif, dan sudah tidak dapat difungsikan. Bahan atau peralatan
tersebut terkena atau menjadi radioaktif kemungkinan karena
pengoperasian instalasi nuklir atau instalasi yang memanfaatkan
radiasi pengion.
 Ada berapa jeniskah limbah radioaktif ?
Jenis limbah radioaktif :                       

 Dari segi besarnya aktivitas dibagi dalam limbah aktivitas tinggi,


aktivitas sedang dan aktivitas rendah.
 Dari umurnya di bagi menjadi limbah umur paruh panjang, dan limbah
umur paruh pendek.
 Dari bentuk fisiknya dibagi menjadi limbah padat, cair dan gas.
 Berasal dari manakah limbah radioaktif ?
Limbah radioaktif berasal dari setiap pemanfaatan tenaga nuklir, baik
pemanfaatan untuk pembangkitan daya listrik menggunakan reaktor nuklir,
maupun pemanfaatan tenaga nuklir untuk keperluan industri dan rumah
sakit.
 Bagaimana cara mengelola limbah radioaktif ?
Limbah radioaktif dikelola sedemikian rupa sehingga tidak
membahayakan masyarakat, pekerja dan lingkungan, baik untuk generasi
sekarang maupun generasi yang akan datang. Cara pengelolaannya dengan
mengisolasi limbah tersebut dalam suatu wadah yang dirancang tahan
lama yang ditempatkan dalam suatu gedung penyimpanan sementara
sebelum ditetapkan suatu lokasi penyimpanan permanennya.

6
Apabila dimungkinkan pengurangan volume limbah maka dilakukan
proses reduksi volume, misalnya menggunakan evaporator untuk limbah
cair, pembakaran untuk limbah padat maupun cair yang dibakar, ataupun
pemanfaatan untuk limbah padat yang bisa dimanfaatkan. Penyimpanan
permanen dapat berupa tempat di bawah tanah dengan kedalaman
beberapa ratus meter untuk limbah aktivitas tinggi dan waktu paruh
panjang, atau dekat permukaan tanah dengan kedalaman hanya beberapa
puluh meter untuk limbah aktivitas rend ah-sedang.
 Apa bahayanya limbah radioaktif ?
Karena limbah memancarkan radiasi, maka apabila tidak diisolasi dari
masyarakat dan lingkungan maka radiasi limbah tersebut dapat mengenai
manusia dan lingkungan. Misalnya, limbah radioaktif yang tidak dikelola
dengan baik meskipun telah disimpan secara permanen di dalam tanah,
radionuklidanya dapat terlepas ke air tanah dan melalui jalur air tanah
tersebut dapat sampai ke manusia.
Bahaya radiasi adalah, radiasi dapat melakukan ionisasi dan merusak
sel organ tubuh manusia. Kerusakan sel tersebut mampu menyebabkan
terganggunya fungsi organ tubuh. Disamping itu, sel-sel yang masih tetap
hidup namun mengalami perubahan, dalam jangka panjang kemungkinan
menginduksi adanya tumor atau kanker. Ada kemungkinan pula bahwa
kerusakan sel akibat radiasi mengganggu fungsi genetika manusia,
sehingga keturunannya mengalami cacat.
 Apakah limbah radioaktif yang telah diolah bisa dibuang ke lingkungan ?
Limbah radioaktif sebagian dapat dibuang ke lingkungan apabila
kandungannya (konsentrasi dan radioaktivitasnya) telah dibawah batas
ambang yang ditetapkan oleh Pemerintah (Badan Pengawas Tenaga
Nuklir, BAPETEN). Namun sebagian lagi karena aktivitasnya dan
umurnya panjang maka harus disimpan dalam jangka yang sangat panjang.
 Adakah hubungan limbah radioaktif dengan Limbah B3 ?
Sebenarnya definisi, limbah radioaktif adalah bagian dari limbah
bahan berbahaya dan beracun (B3), namun ada kalanya sebagian

7
masyarakat membedakan kedua jenis limbah tersebut. Menurut pandangan
terakhir ini, terdapat istilah ‘mixed waste’ (limbah campuran), yaitu
limbah yang mengandung campuran unsur radioaktif sekaligus B3.
Sebagai contoh, dalam proses pembuatan bahan bakar uranium, terdapat
limbah yang mengandung asam (B3) dan radionuklida sekaligus. Sehingga
dalam penanganannya, kedua sifat bahaya tersebut (B3 dan radioaktif)
harus selalu dipertimbangkan.
 Siapakah yang bertanggung jawab mengelola limbah radioaktif ?
Pengelolaan limbah radioaktif didefinisikan sebagai kegiatan
pengumpulan, pengangkutan, pengolahan, penyimpanan sementara serta
penyimpanan secara permanen. Apabila badan pengawas mengijinkan,
maka kegiatan pengelolaan tersebut sebagian boleh dilaksanakan oleh
pihak penghasil limbah radioaktif, yaitu dari pengumpulan sampai
penyimpanan sementara. Namun penyimpanan permanen dilaksanakan
oleh BATAN. Apabila penghasil limbah radioaktif tidak mampu
melaksanakan kegiatan sebagian pengelolaan tersebut, maka pengelolaan
limbah radioaktif sepenuhnya kewajiban BATAN.
Badan yang melakukan pengawasan adalah Badan Pengawas Tenaga
Nuklir (BAPETEN) yang terpisah dari badan pelaksana (BATAN). Hal ini
sesuai dengan amanat UU No. 10 tahun 1997 tentang Ketenaganukliran.
 Adakah dasar hukum yang mengatur mengenai limbah radioaktif ?
Dasar hukum yang mengatur limbah radioaktif adalah Undang-
Undang No. 10 tahun 1997 tentang Ketenaganukliran, serta Peraturan
pemerintah No. 27 tahun 2002 tentang Pengelolaan Limbah Radioaktif.
D.    MANFAAT RADIOAKTIF
1.  Bidang Kedokteran
Penggunaan radioaktif untuk kesehatan sudah sangat banyak, dan
sudah berapa juta orang di dunia yang terselamatkan karena pemanfaatan
radioaktif ini. Sebagai contoh sinar X untuk penghancur tumor atau untuk
foto tulang. Berdasarkan radiasinya:

8
·         Sterilisasi radiasi
Radiasi dalam dosis tertentu dapat mematikan mikroorganisme sehingga
dapat digunakan untuk sterilisasi alat-alat kedokteran. Steritisasi dengan
cara radiasi mempunyai beberapa keunggulan jika dibandingkan dengan
sterilisasi konvensional (menggunakan bahan kimia), yaitu:
a) Sterilisasi radiasi lebihsempurna dalam mematikan mikroorganisme.
b) Sterilisasi radiasi tidak meninggalkan residu bahan kimia.
c) Karena dikemas dulu baru disetrilkan maka alat tersebut tidak mungkin
tercemar bakteri lagi sampai kemasan terbuka. Berbeda dengan cara
konvensional, yaitu disterilkan dulu baru dikemas, maka dalam proses
pengemasan masih ada kemungkinan terkena bibit penyakit.

a. Terapi tumor atau kanker


Berbagai jenis tumor atau kanker dapat diterapi dengan radiasi.
Sebenarnya, baik sel normal maupun sel kanker dapat dirusak oleh
radiasi tetapi sel kanker atau tumor ternyata lebih sensitif (lebih mudah
rusak). Oleh karena itu, sel kanker atau tumor dapat dimatikan dengan
mengarahkan radiasi secara tepat pada sel-sel kanker tersebut.

b. Penentuan Kerapatan Tulang Dengan Bone Densitometer


Pengukuran kerapatan tulang dilakukan dengan cara menyinari
tulang dengan radiasi gamma atau sinar-X. Berdasarkan banyaknya
radiasi gamma atau sinar-X yang diserap oleh tulang yang diperiksa
maka dapat ditentukan konsentrasi mineral kalsium dalam tulang.
Perhitungan dilakukan oleh komputer yang dipasang pada alat bone
densitometer tersebut. Teknik ini bermanfaat untuk membantu
mendiagnosiskekeroposan tulang (osteoporosis) yang sering menyerang
wanita pada usia menopause (matihaid).
 Three Dimensional Conformal Radiotheraphy (3d-Crt)

9
Terapi radiasi dengan menggunakan sumber radiasi tertutup atau
pesawat pembangkit radiasi telah lama dikenal untuk pengobatan
penyakit kanker. Perkembangan teknik elektronika maju dan
peralatan komputer canggih dalam dua dekade ini telah membawa
perkembangan pesat dalam teknologi radioterapi. Dengan
menggunakan pesawat pemercepat partikel generasi terakhir telah
dimungkinkan untuk melakukan radioterapi kanker dengan sangat
presisi dan tingkat keselamatan yang tinggi melalui kemampuannya
yang sangat selektif untuk membatasi bentuk jaringan tumor yang
akan dikenai radiasi, memformulasikan serta memberikan paparan
radiasi dengan dosis yang tepat pada target. Dengan memanfaatkan
teknologi 3D-CRT ini sejak tahun 1985 telah berkembang metoda
pembedahan dengan menggunakan radiasi pengion sebagai pisau
bedahnya (gamma knife). Dengan teknik ini kasus-kasus tumor
ganas yang sulit dijangkau dengan pisau bedah konvensional
menjadi dapat diatasi dengan baik oleh pisau gamma ini, bahkan
tanpa perlu membuka kulit pasien dan yang terpenting tanpa
merusak jaringan di luar target.

 Teknik Pengaktivan Neutron


Teknik nuklir ini dapat digunakan untuk menentukan kandungan
mineral tubuh terutama untuk unsur-unsur yang terdapat dalam
tubuh dengan jumlah yang sangat kecil (Co, Cr, F, Fe, Mn, Se, Si, V,
Zn dsb) sehingga sulit ditentukan dengan metoda konvensional.
Kelebihan teknik ini terletak pada sifatnya yang tidak merusak dan
kepekaannya sangat tinggi. Di sini contoh bahan biologik yang akan
diperiksa ditembaki dengan neutron.

Penggunaan radioaktif dalam bidang kedokteran terutama untuk


pendeteksian jenis kelainan di dalam tubuh dan untuk penyembuhan
kanker yang sangat sukar dioperasi menggunakan metode lama.

10
Prinsip radioaktif ini juga dimanfaatkan untuk pengetesan kualitas
bahan di dalam suatu industri yang dapat dipergunakan dengan
mudah dan dengan ketelitian yang tinggi. Radioisotop yang
digunakan dalam bidang kedokteran dapat berupa sumber terbuka
(unsealed source) dan sumber tertup (sealed source). Ketika
radioisotop tersebut tidak dapat dipergunakan lagi, maka sumber
radioaktif bekas tersebut sudah menjadi limbah radioaktif.

Dalam bidang kedokteran, radiografi digunakan untuk


mengetahui bagian dalam dari organ tubuh seperti tulang, paru-paru
dan jantung. Dalam radiografi dengan menggunakan film sinar-x,
maka obyek yang diamati sering tertutup oleh jaringan struktur
lainnya, sehingga didapatkan pola gambar bayangan yang
didominasi oleh struktur jaringan yang tidak diinginkan. Hal ini akan
membingungkan para dokter untuk mendiagnosa organ tubuh
tersebut. Untuk mengatasi hal ini maka dikembangkan teknologi
yang lebih canggih yaitu CT-Scanner.

Radioisotop Teknesium-99m (Tc-99m) merupakan radioisotop


primadona yang mendekati ideal untuk mencari jejak di dalam
tubuh. Hal ini dikarenakan radioisotop ini memiliki waktu paro yang
pendek sekitar 6 jam sehingga intensitas radiasi yang
dipancarkannya berkurang secara cepat setelah selesai digunakan.
Radioisotop ini merupakan pemancar gamma murni dari jenis
peluruhan electron capture dan tidak memancarkan radiasi partikel
bermuatan sehingga dampak terhadap tubuh sangat kecil. Selain itu,
radioisotop ini mudah diperoleh dalam bentuk carrier free (bebas
pengemban) dari radioisotop molibdenum-99 (Mo-99) dan dapat
membentuk ikatan dengan senyawa-senyawa organik. Radioisotop
ini dimasukkan ke dalam tubuh setelah diikatkan dengan senyawa
tertentu melalui reaksi penandaan (labelling).

11
Di dalam tubuh, radioisotop ini akan bergerak bersama-sama
dengan senyawa yang ditumpanginya sesuai dengan dinamika
senyawa tersebut di dalam tubuh. Dengan demikian, keberadaan dan
distribusi senyawa tersebut di dalam tubuh yang mencerminkan
beberapa fungsi organ dan metabolisme tubuh dapat dengan mudah
diketahui dari hasil pencitraan. Pencitraan dapat dilakukan
menggunakan kamera gamma. Radioisotop ini dapat pula digunakan
untuk mencari jejak terjadinya infeksi bakteri, misalnya bakteri
tuberkolose, di dalam tubuh dengan memanfaatkan terjadinya reaksi
spesifik yang disebabkan oleh infeksi bakteri. Terjadinya reaksi
spesifik tersebut dapat diketahui menggunakan senyawa tertentu,
misalnya antibodi, yang bereaksi secara spesifik di tempat terjadinya
infeksi. Beberapa saat yang lalu di Pusat Radioisotop dan
Radiofarmaka (PRR) BATAN telah berhasil disintesa radiofarmaka
bertanda teknesium-99m untuk mendeteksi infeksi di dalam tubuh.
Produk hasil litbang ini saat ini sedang direncanakan memasuki
tahap uji klinis.

Dalam bidang kesehatan radioisotop digunakan sebagai perunut


(tracer) untuk mendeteksi kerusakan yang terjadi pada suatu organ
tubuh. Selain itu radiasi dari radioisotop tertentu dapat digunakan
untuk membunuh sel-sel kanker sehingga tidak perlu dilakukan
pembedahan untuk mengangkat jaringan sel kanker tersebut. Berikut
ini adalah contoh beberapa radioisotop yang dapat digunakan dalam
bidang kesehatan (Sutresna, 2007).

Contoh radioisotop dalam bidang kedokteran :


•       I-131 Terapi penyembuhan kanker Tiroid, mendeteksi kerusakan pada
kelenjar gondok, hati dan otak
•       Pu-238 energi listrik dari alat pacu jantung

12
•       Tc-99 & Ti-201 Mendeteksi kerusakan jantung
•       Na-24 Mendeteksi gangguan peredaran darah
•       Xe-133 Mendeteksi Penyakit paru-paru
•       P-32 digunakan untuk pengobatan penyakit polycythemia rubavera, yaitu
pembentukkan sel darah merah yang berlebihan. Didalam penggunaannya P-
32 disuntikkan ke dalam tubuh sehingga radiasinya yang memancarkan sinar
beta dapat menghambat pembentukan sel darah merah pada sumsum tulang.
Sedangkan, sinar gamma dapat digunakan untuk mensterilkan alat-alat
kedokteran, sebelum dikemas dan ditutup rapat, misalnya pada proses
sterilisasi alat suntik. Sebenarnya sebelum dikemas, alat suntik sudah
disterilkan. Tetapi, pada proses pengemasan masih mungkin terjadi
kontaminasi, sehingga setelah alat suntik tersebut dikemas dan ditutup rapat
perlu dilakukan sterilisasi ulang dengan menggunakan sinar gamma.
2.      Bidang Hidrologi
       Mempelajari kecepatan aliran sungai.
       Menyelidiki kebocoran pipa air bawah tanah.
3.      Bidang Biologis
         Mempelajari kesetimbangan dinamis
         Mempelajari reaksi pengesteran.
         Mempelajari mekanisme reaksi fotosintesis.
4.     Bidang pertanian
      Pemberantasan hama dengan teknik jantan mandul, contoh : Hama
kubis
      Pemuliaan tanaman/pembentukan bibit unggul, contoh : Padi
      Penyimpanan makanan sehingga tidak dapat bertunas, contoh :
kentang dan bawang.
5.        Bidang Industri
      Pemeriksaan tanpa merusak, contoh : Memeriksa cacat pada logam
      Mengontrol ketebalan bahan, contoh : Kertas film, lempeng logam
      Pengawetan bahan, contoh : kayu, barang-barang seni

13
      Meningkatkan mutu tekstil, contoh : mengubah struktur serat tekstil
      Untuk mempelajari pengaruh oli dan aditif pada mesin selama mesin
bekerja.
E. DAMPAK RADIOAKTIF
Efek serta Akibat yang ditimbulkan oleh radiasi zat radioaktif pada umat
manusia seperti berikut di bawah ini :
1. Pusing-pusing
2. Nafsu makan berkurang atau hilang
3. Terjadi diare
4. Badan panas atau demam
5. Berat badan turun
6. Kanker darah atau leukimia
7. Meningkatnya denyut jantung atau nadi
8. Daya tahan tubuh berkurang sehingga mudah terserang penyakit akibat sel
darah putih   yang jumlahnya berkurang
F. BAHAYA ZAT RADIOAKTIF
Pencemaran zat radioaktif, pencemaran zat radioaktif adalah suatu
pencemaran lingkungan yang disebabkan oleh debu radioaktif akibat terjadinya
ledakan reaktor-reaktor atom serta bom atom. Limbah radioaktif adalah zat
radioaktif dan bahan serta peralatan yang telah terkena zat radioaktif atau
menjadi radioaktif karena pengoperasian instalasi nuklir yang tidak dapat
digunakan lagi.  yang paling berbahaya dari pencemaran radioaktif seperti
nuklir adalah radiasi sinar alpha, beta dan gamma yang sangat membahayakan
makhluk hidup di sekitarnya. Selain itu partikel-partikel neutron yang
dihasilkan juga berbahaya.
Apabila ada makhluk hidup yang terkena radiasi atom nuklir yang
berbahaya biasanya akan terjadi mutasi gen karena terjadi perubahan struktur
zat serta pola reaksi kimia yang merusak sel-sel tubuh makhluk hidup baik
tumbuh-tumbuhan maupun hewan atau binatang.
Efek serta Akibat yang ditimbulkan oleh radiasi zat radioaktif pada umat
manusia seperti berikut di bawah ini : Pusing-pusing, Nafsu makan berkurang

14
atau hilang, Terjadi diare, Badan panas atau demam, Berat badan turun, Kanker
darah atau leukimia, Meningkatnya denyut jantung atau nadi.

15
BAB III
PENUTUP

A.    Kesimpulan
Penggunaan radioisotop sangat membantu manusia dalam berbagai
bidang kehidupan seperti yang telah disebutkan dalam bab pembahasan,
seperti dalam bidang kedokteran untuk mendeteksi kelainan-kelainan dalam
jaringan tubuh, dalam hidrologi untuk menyelidiki kebocoran-kebocoran, atau
dalam bidang pertanian untuk membentuk bibit unggul, dan dalam
penyimpanan makanan pun radioisotop diperlukan. Serta dalam bidang kimia,
sains, pengukuran usia bahan organik, serta dalam bidang industri.
Limbah radioaktif berasal dari setiap pemanfaatan tenaga nuklir, baik
pemanfaatan untuk pembangkitan daya listrik menggunakan reaktor nuklir,
maupun pemanfaatan tenaga nuklir untuk keperluan industri dan rumah sakit.
Limbah radioaktif dikelola sedemikian rupa sehingga tidak
membahayakan masyarakat, pekerja dan lingkungan, baik untuk generasi
sekarang maupun generasi yang akan datang. Cara pengelolaannya dengan
mengisolasi limbah tersebut dalam suatu wadah yang dirancang tahan lama
yang ditempatkan dalam suatu gedung penyimpanan sementara sebelum
ditetapkan suatu lokasi penyimpanan permanennya.

16
DAFTAR PUSTAKA

http://aldy-firdani.blogspot.com/2014/01/makalah-radioaktif.html

17

Anda mungkin juga menyukai