INSTRUMENTASI 1
“VISKOMETER, TURBIDIMETER, dan pH Meter”
Oleh:
Viskometer adalah alat yang dipergunakan untuk mengukur viskositas suatu larutan.
Viskositas disini adalah kekentalan atau mengukur konsentrasi suatu cairan secara kualitatif.
Viskometer dibagi menjadi 4 jenis yaitu :
1. Viskometer ostwald.
2. Viskometer Hoppler
3. Viskometer Cup and Bob
4. Viskometer Cone and Plate (Brookefield)
Pada praktikum kali ini menggunakan Viskometer Ostwald, berikut ini adalah
penjelasannya:
Viscometer Ostwald
Pada viscometer Ostwald yang diukur adalah waktu yang dibutuhkan oleh
sejumlah tertentu cairan untuk mengalir melalui pipa kapiler dengan gaya yang
disebabkan oleh berat cairan itu sendiri. Pada percobaan sebenarnya, sejumlah tertentu
cairan (misalnya 10 cm3, bergantung pada ukuran viscometer) dipipet kedalam
viscometer. Cairan kemudian dihisap melalui labu pengukur dari viscometer sampai
permukaan cairan lebih tinggi daripada batas a. cairan kemudian dibiarkan turun
ketika permukaan cairan turun melewati batas a, stopwatch mulai dinyalakan dan
ketika cairan melewati tanda batas b, stopwatch dimatikan. Jadi waktu yang
dibutuhkan cairan untuk melalui jarak antara a dan b dapat ditentukan. Tekanan ρ
merupakan perbedaan antara kedua ujung pipa U dan besarnya disesuaikan sebanding
dengan berat jenis cairan (Respati,1981).
Berdasarkan hokum Heagen Poisuille, Dimana :
p= tekanan hidrostatis
r = jari-jari kapiler
t = waktu aliran zat cair sebanyak volume V dengan beda tinggi h
L= panjang kapiler
Untuk air :
Ŋair = πρr4 . ta . pa.g.h / ( 8VL)
Secara umum berlaku :
Ŋx = πρr4 . tx . px.g.h / ( 8VL)
Jika air digunakan sebagai pembanding, maka :
Ŋx / ŋair = tx.ρx / taρa
Cara penggunaannya adalah :
a) pergunakan viskometer yang sudah bersih.
b) Pipetkan cairan ke dalam viskometer dengan menggunakan pipet.
c) Lalu hisap cairan dengan menggunakan pushball sampai melewati 2 batas.
d) Siapkan stopwatch , kendurkan cairan sampai batas pertama lalu mulai
penghitungan.
e) Catat hasil, Dan lakukan penghitungan dengan rumus.
f) Usahakan saat melakukan penghitungan kita menggenggam di lengan yang tidak
berisi cairan.
Kekurangan dari penentuan nilai viskositas dengan menggunakan viskometer Ostwald adalah
:
a). Sulitnya mengidentifikasi adanya kerusakan pada viskometer Ostwald
b). Tanda batas pada viskometer Ostwald kurang terlihat jelas sehingga
mempenngaruhi pencatatan waktu alir cairan.
Faktor- fator yang mempengaruhi viskositas adalah sebagai berikut (Bird, 1987):
a. Tekanan
b. Temperatur
c. Kehadiran zat lain
d. Ukuran dan berat molekul
e. Berat molekul
f. Kekuatan antar molekul
TURBIDIMETER
Turbidimeter adalah salah satu alat pengujian kekeruan dengan sifat optik akibat
dispersi sinar dan dapat dinyatakan sebagai perbandingan cahaya yang dipantulkan terhadap
cahaya yang tiba. Intensitas cahaya yang dipantulkan oleh suatu suspensi adalah fungsi
konsentrasi jika kondisi-kondisi lainnya konstan.
Kekeruhan adalah keadaan mendung atau kekaburan dari cairan yang disebabkan oleh
individu partikel (suspended solids) yang umumnya tidak terlihat oleh mata telanjang, mirip
dengan asap di udara. Pengukuran kekeruhan adalah tes kunci dari kualitas air .
Prinsip umum dari alat turbidimeter adalah sinar yang datang mengenai suatu partikel
ada yang diteruskan dan ada yang dipantulkan, maka sinar yang diteruskan digunakan
sebagai dasar pengukuran(Day and Underwood, 2002).
Karena menggunakan jumlah cahaya yang diabsorbsi untuk pengukuran konsentrasi,
maka jumlah cahaya yang diabsorbsi akan bergantung pada :
Jumlah partikel
Ukuran partikel.
Semakin besar dan banyak jumlah partikel, maka jumlah cahaya yang diabsorbsi akan
semakin besar. Dan untuk penentuan kadarnya (detektor) digunakan spektrofotometer
cahaya.
Pada praktikum kali ini menggunakan Turbidimeter Portable, berikut ini adalah
penjelasannya:
pH adalah suatu satuan ukur yang menguraikan derajat tingkat kadar keasaman atau
kadar alkali dari suatu larutan. Unit pH diukur pada skala 0 sampai 14. Istilah pH berasal dari
“p” lambang matematika dari negatif logaritma, dan “H” lambang kimia untuk unsur
Hidrogen. Definisi yang formal tentang pH adalah negatif logaritma dari aktivitas ion
Hidrogen.
Sensor pH berfungsi sebagai penentu derajat keasaman atau kebasaan dari suatu
bahan. Pengukuran dan pengendalian nilai pH adalah sangat penting untuk berbagai studi
dalam bidang kimia dan biologi di laboratorium dan berbagai bidang industri. Metode
pengukuran pH dapat dilakukan secara konvensional yaitu dengan menggunakan kertas
lakmus dan elektroda gelas, namun hal ini memiliki tingkat akurasi hasil pengukuran yang
rendah, mudah pecah dan tidak kompatibel dengan alat ukur/sensor lain. Seiring dengan
perkembangan teknologi, saat ini dimungkinkan untuk membuat sebuah sistem alat ukur yang
dapat mendeteksi berbagai parameter secara simultan, akurat, dan berukuran kecil.
Pada praktikum kali ini menggunakan pH meter dan kertas indicator universal, berikut
ini adalah penjelasannya:
Kertas Indikator Universal tidak dapat dikalibrasi dia bersifat disposible yang berarti
sekali penggunaan.