Anda di halaman 1dari 7

MAKALAH INDIVIDU

INSTRUMENTASI 1
“VISKOMETER, TURBIDIMETER, dan pH Meter”

Oleh:

NAMA : SHANAZ ALYA WAFIQ ASIFA


NIM : B1D119044
KELAS : 2019 B

PROGRAM STUDI DIV TEKNOLOGI LABORATORIUM MEDIS


FAKULTAS FARMASI, TEKNOLOGI RUMAH SAKIT DAN INFORMATIKA
UNIVERSITAS MEGA REZKY MAKASSAR
2019
VISKOMETER

            Viskometer adalah alat yang dipergunakan untuk mengukur viskositas suatu larutan.
Viskositas disini adalah kekentalan atau mengukur konsentrasi suatu cairan secara kualitatif.
Viskometer dibagi menjadi 4 jenis yaitu :
1. Viskometer ostwald.
2. Viskometer  Hoppler
3. Viskometer Cup and Bob
4. Viskometer Cone and Plate (Brookefield)
Pada praktikum kali ini menggunakan Viskometer Ostwald, berikut ini adalah
penjelasannya:

 Viscometer Ostwald
Pada viscometer Ostwald yang diukur adalah waktu yang dibutuhkan oleh
sejumlah tertentu cairan untuk mengalir melalui pipa kapiler dengan gaya yang
disebabkan oleh berat cairan itu sendiri. Pada percobaan sebenarnya, sejumlah tertentu
cairan (misalnya 10 cm3, bergantung pada ukuran viscometer) dipipet kedalam
viscometer. Cairan kemudian dihisap melalui labu pengukur dari viscometer sampai
permukaan cairan lebih tinggi daripada batas a. cairan kemudian dibiarkan turun
ketika permukaan cairan turun melewati batas a, stopwatch mulai dinyalakan dan
ketika cairan melewati tanda batas b, stopwatch dimatikan. Jadi waktu yang
dibutuhkan cairan untuk melalui jarak antara a dan b dapat ditentukan. Tekanan ρ
merupakan perbedaan antara kedua ujung pipa U dan besarnya disesuaikan sebanding
dengan berat jenis cairan (Respati,1981).
Berdasarkan hokum Heagen Poisuille, Dimana :
p= tekanan hidrostatis
r = jari-jari kapiler
t = waktu aliran zat cair sebanyak volume V dengan beda tinggi h
L= panjang kapiler
Untuk air :
Ŋair = πρr4 . ta . pa.g.h / ( 8VL)
Secara umum berlaku :
Ŋx = πρr4 . tx . px.g.h / ( 8VL)
Jika air digunakan sebagai pembanding, maka :
Ŋx / ŋair = tx.ρx / taρa
 Cara penggunaannya adalah :
a) pergunakan viskometer yang sudah bersih.
b) Pipetkan cairan ke dalam viskometer dengan menggunakan pipet.
c) Lalu hisap cairan dengan menggunakan pushball sampai melewati 2 batas.
d) Siapkan stopwatch , kendurkan cairan sampai batas pertama lalu mulai
penghitungan.
e) Catat hasil, Dan lakukan penghitungan dengan rumus.
f) Usahakan saat melakukan penghitungan kita menggenggam di lengan yang tidak
berisi cairan.

 Kelebihan dari penentuan nilai viskositas dengan menggunakan viskometer Ostwald


adalah :
a). Tidak ada kemungkinan terjadinya aliran turbulen dalam  pipa kapiler sehingga
data yang diperoleh lebih akurat dibandinngkan dengan penentuan nilai viskositas
dengan menggunakan metode bola jatuh.
b). Tanda batas pada viskometer Ostwald bersifat permanen sehingga tidak perlu lagi
menentukan jarak antara dua batas untuk menentukan waktu alir cairan.
c). Viskometer Ostwald dapat digunakan untuk semua jenis cairan, baik cairan yang
kental maupun cairan yang tidak kental.

 Kekurangan dari penentuan nilai viskositas dengan menggunakan viskometer Ostwald adalah
:
a). Sulitnya mengidentifikasi adanya kerusakan pada viskometer Ostwald
b). Tanda batas pada viskometer Ostwald kurang terlihat jelas sehingga
mempenngaruhi pencatatan waktu alir cairan.

 Faktor- fator yang mempengaruhi viskositas adalah sebagai berikut (Bird, 1987):
a. Tekanan
b. Temperatur
c. Kehadiran zat lain
d. Ukuran dan berat molekul
e. Berat molekul
f.  Kekuatan antar molekul
TURBIDIMETER
Turbidimeter adalah salah satu alat pengujian kekeruan dengan sifat optik akibat
dispersi sinar dan dapat dinyatakan sebagai perbandingan cahaya yang dipantulkan terhadap
cahaya yang tiba. Intensitas cahaya yang dipantulkan oleh suatu suspensi adalah fungsi
konsentrasi jika kondisi-kondisi lainnya konstan.
Kekeruhan adalah keadaan mendung atau kekaburan dari cairan yang disebabkan oleh
individu partikel (suspended solids) yang umumnya tidak terlihat oleh mata telanjang, mirip
dengan asap di udara. Pengukuran kekeruhan adalah tes kunci dari kualitas air .
Prinsip umum dari alat turbidimeter adalah sinar yang datang mengenai suatu partikel
ada yang diteruskan dan ada yang dipantulkan, maka sinar yang diteruskan digunakan
sebagai dasar pengukuran(Day and Underwood, 2002).
Karena menggunakan jumlah cahaya yang diabsorbsi untuk pengukuran konsentrasi,
maka jumlah cahaya yang diabsorbsi akan bergantung pada :
 Jumlah partikel
 Ukuran partikel.
Semakin besar dan banyak jumlah partikel, maka jumlah cahaya yang diabsorbsi akan
semakin besar. Dan untuk penentuan kadarnya (detektor) digunakan spektrofotometer
cahaya.

Pada praktikum kali ini menggunakan Turbidimeter Portable, berikut ini adalah
penjelasannya:

 Cara Penggunaan Turbidimeter Portable:


1. Masukan sampel kedalam botol sampai mendekati garis tera.
2. Botol sampel di lap dengan kain lembut untuk membersihkan.
3. Tekan tombol I/O. instrument akan terbuka kemudian tempatkan instrument
pada suatu permukaan datar(kokoh) dan jangan memegang instrument ketika
sedang melakukan pengukuran.
4. Masukkan cell sampel dalam ruang cell dengan mengorientasikan tanda garis pada
bagian depan ruang cell.
5. Pilih daerah/range secara manual atau otomatis dengan menekan tombol RANGE.
6. Memilih mode sinyal rata-rata dengan menekan tombol SIGNAL AVERAGE. Dan
monitor akan menunjukkan SIG AVG ketika instrument sedang menggunkan mode
sinyal rata-rata.
7. Tekan READ. Monitor akan menunjukkan NTU, kemudian angka turbiditas akan
muncul dalam NTU. Catat angka turbiditas setelah symbol lampu padam.

 Cara Pemeliharaan Turbidimeter


1. Sebelum turbidimeter digunakan untuk menentukan tingkat kekeruhan
dari sampel, terlebih dahulu turbidimeter dikalibrasi dengan menggunakan
sampel standar dari turbiditans/kekeruhan 0,01 NTU sampai 7500
NTU. Hal ini dilakukan untuk menstandarkan kembali alat tersebut.
2. Untuk kalibrasi alat, harus dilakukan pemanasan selama 30 menit.
3. Tidak boleh memegang tempat sampel secara langsung, agar tidak ada sidik
jari yang menempel.
4. Gunakan alkohol dan kain halus untuk membersihkan bagian luar kuvet.
5. Diletakkan di tempat yang rata, jangan diletakkan di tempat yang miring.
6. Setiap hari kalau perlu, dibersihkan dari debu.
pH Meter

  pH adalah suatu satuan ukur yang menguraikan derajat tingkat kadar keasaman atau
kadar alkali dari suatu larutan. Unit pH diukur pada skala 0 sampai 14. Istilah pH berasal dari
“p” lambang matematika dari negatif logaritma, dan “H” lambang kimia untuk unsur
Hidrogen. Definisi yang formal tentang pH adalah negatif logaritma dari aktivitas ion
Hidrogen.

pH meter merupakan suatu instrumen elektronik yang digunakan untuk pengukuran


pH (kadar keasaman) suatu larutan ( meskipun bisa juga digunakan untuk pengukuran pH
unsur semi-solid).Kadar keasaman suatu larutan diaktakan netral apabila bernilai 7. Sealain
pH meter, alat lain yang digunakan untuk mengukur kadar pH antara lain fenolptali dan pH
strip.

Sensor pH berfungsi sebagai penentu derajat keasaman atau kebasaan dari suatu
bahan. Pengukuran dan pengendalian nilai pH adalah sangat penting untuk berbagai studi
dalam bidang kimia dan biologi di laboratorium dan berbagai bidang industri. Metode
pengukuran  pH dapat dilakukan secara konvensional yaitu dengan menggunakan kertas
lakmus dan elektroda gelas, namun hal ini memiliki tingkat akurasi hasil pengukuran yang
rendah, mudah pecah dan tidak kompatibel dengan alat ukur/sensor lain. Seiring dengan
perkembangan teknologi, saat ini dimungkinkan untuk membuat sebuah sistem alat ukur yang
dapat mendeteksi berbagai parameter secara simultan, akurat, dan berukuran kecil.

Pada praktikum kali ini menggunakan pH meter dan kertas indicator universal, berikut
ini adalah penjelasannya:

1. Cara menggunakan ph Meter air digital yaitu, 


 Ambil sampel air yang mau di ukur kadar pHnya (letakkan dalam wadah).
 Nyalakan dengan menekan tombol on pada pH meter.
 Masukkan pH meter ke dalam wadah yang berisi air yang akan di uji.
 Pada saat di celupkan ke dalam air, skala angka akan bergerak acak.
 Tunggu hingga angka tersebut berhenti dan tidak berubah-ubah.
 Hasil akan terlihat di display digital.
 
Pada dasarnya derajat keasaman air (pH) yang optimal untuk tambak baik itu ikan ataupun
udang adalah 6,5 – 8 (netral). Karena pada kisaran tersebut menunjukkan imbangan yang
optimal antara oksigen dan karbondioksida serta berbagai mikorooganisme yang merugikan
akan sulit berkembang.
 
2. Cara kerja Kertas Indikator Universal:
 Celupkan kertas indicator universal pada larutan yang akan diselidiki nilai pH-nya
atau meneteskan indicator universal pada larutan yang diselidiki
 Amati perubahan warna yang terjadi
 Bandingkan perubahan warna dengan warna standar.

 Cara kalibrasi turbidimeter:


1. Siapkan standar buffer yang akan digunakan.
2. Cuci elektroda dengan mengunakan air.
3. Rendam elektroda di larutan buffer pH 4, biarkan pembacaan stabil.
4. Angkat elektroda tersebut kemudian cuci menggunakan air.
5. Rendam elektroda di larutan buffer pH 7, biarkan pembacaan stabil.
6. Angkat elektroda tersebut kemudian cuci menggunakan air.
7. Rendam elektroda di larutan buffer pH 10, biarkan pembacaan stabil.

Kertas Indikator Universal tidak dapat dikalibrasi dia bersifat disposible yang berarti
sekali penggunaan.

Anda mungkin juga menyukai