Anda di halaman 1dari 22

Moisture Balance

Dan
Turbidimetri

 DISUSUN OLEH :

KELOMPOK 4

IKHWANA HAMDAR (B1A119221)

NURUL WAHIDAH NASIR (B1A119335)

DINDA JUHDINIYAH (B1A119346)

ELDHYA VITRA TALEBONG (B1A119351)

YAN SEPTHIAN SAPUTRA (B1A119379)



Dasar-Dasar Analisis Instrumen

 Instrumentasi adalah alat-alat dan piranti (device) yang dipakai


untuk pengukuran dan pengendalian dalam suatu sistem yang lebih
besar dan lebih kompleks. Instrumen atau piranti ukur merupakan
piranti untuk mengukur sesuatu besaran selama dipengamatan.

 Instrumentasi sebagai alat pengukuran meliputi instrumentasi


survey/statistik, instrumentasi pengukuran suhu dan lain-lain.
Instrumentasi sebagai alat analisa banyak dijumpai di bidang kimia
dan kedokteran. Sedangkan instrumentasi sebagai alat kendali
banyak ditemukan dalam bidang elektronika, industri dan pabrik-
pabrik.

Lanjutan

 Instrumentasi sebagai alat pengukur sering kali merupakan


bagian awal dari bagian-bagian selanjutnya (bagian kendalinya),
dan bisa berupa pengukur dari semua jenis besaran fisika,
kimia, mekanis, maupun besaran listrik. Beberapa contoh di
antaranya adalah pengukur: massa, waktu, Panjang, luas,
sudut, suhu, kelembaban, tekanan, aliran, pH (keasaman),
level, radiasi, suara, cahaya, kecepatan, torque, sifat listrik (arus
listrik, tegangan listrik, tahanan listrik), viskositas, density dan
lain-lain.

Komponen Instrumen yaitu :


1. Signal generator (penghasil sinyal)

2. Input transducer/detector (pengubah energi)

3. Signal processor (pemproses sinyal)

4. Output transducer

Moisture Balance
Moisture Balance adalah alat ukur kelembaban yang
menggunakan prinsip pengukuran kelembaban
gravimetrik, juga disebut sebagai termogravimetri atau
kehilangan pengeringan (LOD). Moisture Balance
menggunakan salah satu metode paling tepat yang
tersedia untuk penentuan kelembaban. Moisture Balance
juga memberikan banyak fleksibilitas, karena pengukuran
kelembaban gravimetrik tidak bergantung material.

Keuntungan Moisture Balance

Keuntungan tambahan dari keseimbangan air halogen PCE


adalah termostat terpadu. Ini memberi kemampuan untuk
menyesuaikan suhu dengan mudah selama proses pengeringan.
Misalnya, sampel yang relatif basah dapat dikeringkan pada fase
awal pada suhu yang lebih tinggi, karena kadar air yang lebih
tinggi mencegah sampel terbakar. Suhu pengeringan kemudian
dapat diturunkan dari waktu ke waktu, sehingga saat sampel
menjadi lebih dan lebih kering, bahannya tidak terbakar.
 Sebelum proses pengeringan dilakukan,
 kadar kelembaban awal ikan diukur dengan
menggunakan moisture balance. Jenis
moisture balance yang digunakan adalah tipe
Cenco Cat no. 26680-871 dengan
kecermatan 0,1% basis basah dan massa
sampel 5 g. Setelah proses pengeringan
dilakukan, prosesnya dapat disimpan sebagai
program untuk penggunaan berulang,
sehingga memastikan pengukuran yang
dapat direproduksi. Data yang diukur dapat
dilacak secara real time pada tampilan
keseimbangan kelembaban atau pada
monitor PC yang terhubung. Data yang
terukur juga dapat disimpan atau dicetak
untuk tujuan dokumentasi

 Pengukuran kadar air menggunakan moisture meter tipe kapasitansi yaitu


pengukuran kadar air yang didasarkan pada konduktivitas atau hantaran listrik.
Hantaran listrik tersebut akan ditangkap oleh alat yang dinamakan detektor.
Kadar air bahan akan berbanding linear terhadap kapasitas listrik yang diukur.
  Pengukuran kadar air menggunakan moisture meter
tipe resistansi yaitu pengukuran kadar air dengan
sistem resistansi bahan dengan menghancurkan
bahan yang akan diukur kadar airnya, hal tersebut
dilakukan untuk memperoleh tahanan bahan yang
kemudian oleh alat dibaca sebagai kadar air bahan.
kadar air yang terukur berbanding terbalik dengan
nilai resistan yang diukur.

Turbidimeter
 Turbidimeter merupakan alat yang digunakan untuk
menguji kekeruhan pada sampel berupa cairan
misalnya air dengan satuan NTU (Nephelometric
Turbidity Unit). Salah satu parameter yang harus diuji
adalah kekeruhan yang kadang-kadang diabaikan
karena dianggap sudah cukup dilihat saja atau alat
pengujiannya tidak ada. Metode yang digunakan
untuk mengukur kekeruhan suatu larutan adalah
Turbidimetri.

Lanjutan
 Turbidimetri dan nefelometri adalah metode untuk
menentukan kekeruhan sebuah larutan. Kekeruhan
diukur berdasarkan cahaya yang dihamburkan atau
sisa cahaya yang dapat diteruskan oleh senyawa
sampel. Kekeruhan sampel akan dibandingkan
dengan kekeruhan larutan standar pada kondisi yang
sama. Metode ini sangat berguna untuk banyak
pengukuran.

Desain Alat Turbudimeter

Penggolongan Turbiditas

Metode pengukuran turbiditas dapat dikelompokkan


dalam (tiga) golongan. Yaitu pengukuran perbandingan
intensitas cahaya yang dihamburkan terhadap intensitas yang
datang; pengukuran efek ekstingsi, yaitu kedalaman di mana
cahaya yang mulai tidak tampak di dalam lapisan medium
yang keruh. Instrumen pengukuran perbandingan tyndall
disebut sebagai tyndall meter. Dalam instrumen ini intensitas
diukur secara langsung. Sedangkan pada nefelometer,
intensitas cahaya diukur dengan larutan standar.

Jenis-Jenis Sinar Turbidimeter

 Hamburan Rayleigh Yaitu hamburan sinar oleh molekul-molekul


yang diameternya jauh lebih kecil dari sinar yang dihamburkan.
Intensitas sinar yang terpancar sebanding dengan satu per
panjang gelombang berpangkat empat.

 Hamburan Tyndall Yaitu hamburan sinar yang diameter molekul-


molekulnya lebih besar dari sinar yang dihamburkan. Pada
hamburan Reylegh dan hamburan Tyndal tidak terjadi perubahan
frekuensi sinar datang dengan sinar yang dihamburkan.

 Hamburan Raman Yaitu hamburan yang dapat mengubah frekuensi


antara sinar yang datang dengan sinar yang dihamburkan.

Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi
Intensitas Sinar

 Jumlah partikel yang berada dalam larutan, semakin


banyak jumlah partikel yang ada dalam larutan
semakin besar intensitas sinar yang dihamburkan.

 Ukuran partikel, semakin besar ukuran partikel maka


intensitas sinar yang dihamburkan akan semakin
besar.

Lanjutan
 Indeks bias relatif antara partikel dengan medium,
indeks biasa berbanding lurus dengan kerapatan,
maka semakin besar indeks bias menyebabkan
intensitas sinar yang dihamburkan semakin banyak.

 Panjang gelombang yang digunakan dalam analisa


besar kekeruhan harus dipertahankan stabil selama
pengukuran untuk itu perlu

Prinsip Kerja Turbidimeter

Prinsip Kerja Turbidimeter yaitu menghitung jumlah cahaya yang


diteruskan (dan mengkalkulasi jumlah cahaya yang diabsorbsi) oleh
partikel dalam suspense untuk menentukan konsentrasi substansi
yang ingin dicari. Karena menggunakan jumlah cahaya yang
diabsorbsi untuk pengukuran konsentrasi, maka jumlah cahaya yang
diabsorbsi akan bergantung pada Jumlah partikel dan Ukuran partikel.

Prinsip umum dari alat turbidimeter adalah sinar yang datang


mengenai suatu partikel ada yang diteruskan dan ada yang
dipantulkan, maka sinar yang diteruskan digunakan sebagai dasar
pengukuran.

CARA KERJA

 Cara Kerja Blok Diagram

Sumber Cahaya akan melewati sampel maka berkas


cahaya akan berinteraksi dengan partikel yang
terkandung dalam air sampel. Kemudian partikel akan
menyerap energy cahaya dan akan memantulkan ke
segala arah, jumlah cahaya yang terhambur oleh
partikel akan ditangkap oleh detektor. Dimana cahaya
yang diteruskan akan dideteksi oleh transmited detector.

Lanjutan
Cahaya yang terhambur oleh partikel letaknya tepat pada
90° akan dideteksi oleh 90° detector, dan cahaya yang
terhambur kurang dari 90° akan dideteksi oleh back scatter
detector sedangkan cahaya yang terhambur lebih dari 90°
akan dideteksi oleh forward scatter detector. Lalu akan LDR
akan masuk ke rangkaian pembagian tegangan yang
berfungsi untuk mengubah sinyal cahaya menjadi sinyal
listrik, lalu masuk ke ADC Mikrokontroller dan diolah melalui
progam dan hasilnya akan tampil pada display LCD.

Lanjutan
 Cara kerja diagram alir

Saat dimulai akan terjadi proses inisialisasi pada LCD,


dan pada LCD akan tampil perintah untuk
memasukan sampel, lalu sumber cahaya akan
melewati kuvet sehingga partikel yang ada pada air
tersebut akan menyerap energy cahaya dan akan
memantulkan ke segala arah, jumlah cahaya yang
terhambur akan di tangkap oleh detector I,II,III,IV.

Lanjutan
Lalu akan dirubah pada Mikrokontroller ATMega8535
dan akan terjadi pemprosesan data dan hasilnya akan
di tampilkan di LCD. Lalu tekan tombol SAVE untuk
menyimpan hasil pengukuran dan tekan tombol READ
untuk membaca hasil pengukuran yang sudah
disimpan.

SEKIAN & TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai